PERENCANAAN DAN REIFIKASI PEMBERDAYAAN

Download Pengembangan Ekonomi Rakyat pada dasarnya adalah menumbuhkan demokrasi ... yang dilakukan untuk mengembangkan ekonomi rakyat tidak pernah...

0 downloads 435 Views 122KB Size
PERENCANAAN DAN RE IFIK ASI PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN KOTA BANDUNG Oleh : H. A de Sadikin Akhyadi * ABSTRAKS I Pengem bangan Ekonom i R akyat pada dasar nya adala h m enum buhk an dem okrasi ek onom i. Demok rasi ekonom i ha nya dapat berjalan de ngan d id ukung dem okrasi polit ik . B erbagai k ebij akan ek onom i rakyat saat in i masih d ibuat sebagai tindakan k orek si yang juga m asih bersifat sangat “Inkrementalis”. Art inya set iap tindak an yang dilak ukan unt uk mengem bangk an ekonom i rak yat tidak pernah m emecahk an m asalahnya secara mendasar. Selam a ini m asih t erjadi k om itm en dan pem ihak an nyata k epada pengem bangan ekonom i r ak yat patut diraguk an. Banyak akt or yang terlibat dalam perum usan kebij akan pengem bangan ek onom i r ak yat walaup un t am pak nya pem er intah tetap m erupakan akt or yang terpenting. Ak tor penduk ung pengem bangan ekonom i rakyat di luar pem erintah m asih sangat lem ah dan perlu diperk uat eksistens inya sehingga d iharapk an dapat ik ut berperan melakuk an fungsinya secara leb ih ef ekt if dan dirasak an kehadirannya d i tengahtengah k elom pok usaha k ecil k operasi. Kata k unci : Mek anism e pembinaan terpadu penguatan k elem bagaan ek onom i k erak yatan •

Penulis adal ah Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekol ah FI P Uni versit as P endidi kan Indonesia, m er angkap Kepala Program KKN dan P MM LPM UPI

I. PENDAHULUAN P ada saat kondis i k ris is berla ngsung, banyak usaha k ecil da n k operasi yang m engalam i kelesuan hampir d i sem ua lini/sektor rill dan ber dam pak pada penurunan j um lah tenaga kerja yang cuk up tingg i sebagai ak ibat dar i berhentinya perputaran usaha. Mengem balikan sekt or ini pada k ondis i yang sem ula, m emerlukan wak tu yang tidak singk at, terutama sekali sangat tergant ung pada proses pemuli han perek onom ian nas iona l secara k eselur uhan. Peta perekonom ian yang suram ini ak an terus berkepanj angan da n im basnya dir asak an pula o le h Kota Bandung sebagai Ibuk ota Provins i Jawa Barat yang dihuni o leh 2,5 juta j iwa, merupak an kot a berpenduduk sangat padat . Kris is ek onom i ya ng tenga h berlangsung ini, telah m enguba h tatanan perilak u usa ha k ecil dan k operasi d i Kota Bandung. Perkembangan ekonomi masyarakat pada sektor informal , pengusaha keci l dan koperasi menunjukan adanya proses marjinalisasi dan kesenj angan yang makin besar terhadap k elom pok ekonom i k uat, dam pak pola produk si d istr ibusi yang m engar ah pada po la m onopolist ik k ar tel. K elom pok pengusaha m argina l t er sebut cenderung m eningk at, sebagai dam pak kelem ahan m anajemen usa ha, k ualit as sum ber daya m anusia, permodalan, pem asaran, akses alokasi investasi da n k redit , serta lemahnya pem binaan dan pengem bangan. Tidak dapat disangkal lag i ba hwa dalam konstelasi d inam ik a perekonom ian g loba l ya ng sem ak in k om plek s dan k om petitif , telah terjadi perubaha n ya ng cuk up fundamental da lam k ehid upan ek onom i m asyarakat, dan telah m elakhirk an nila inila i bar u, k ebut uha n bar u, dan pr ilak u ekonom i bar u yang harus m endapat perhat ia n dar i private sector. D alam k ont eks ini setiap peng usaha k ecil dan koperasi harus m ampu ber saing dalam market power dengan m enciptakan berbagai keunggulannya. Hal tersebut mengisyaratk an bahwa unt uk meningk atk an daya saing nya setiap perusahaan harus sela lu meningkatkan profil diri sebagai bagian dari corpor ate culture. Diant aranya dengan m eningk atkan k emampuan sam pai de ngan interna l perusahaa n ya ng m ak in k reatif dan produktif yang mem ilik i pengetahuan, penga lam an, dan wawasan sert a berorientas i nil ai cor porate culture moder n. Esensi dan eksistensi usa ha kecil dan k operasi da lam per ekonom ian d i kot a Bandung t idak diragukan lagi. Usaha kecil da n k operasi ter sebar di enam wilaya h Kota B andung telah m ampu m enyer ap sum ber daya dan tenaga lok al. Berdasarkan surve y yang dlakuk an di lapangan jum lah t enaga k erja yang terserap m elalui usaha in i cukup t ingg i. Am bivalens i terhadap k emampuan usaha k ecil dan k operasi denga n ber bagai fenom enanya ter us berm unculan sejalan dengan dinam ik a perk embangan sek tor la in d ib idang ek onom i. Secar a struktural usa ha k ecil dan k operasi di Kot a B andung pada um um nya masih memil iki kel amahan kl asik, seperti kelemahan dibidang manajemen, organi sasi, pengendalian mutu, kemampuan mengadopsi (alih) teknologi, dan penguasaan teknologi, kesulitan mencari permodalan, tenaga kerja masi h lokal, terbatasnya akses terhadap pasar. Oleh karena itu, d iperluk an data base untuk analisis pe ngem bangan da n rencana st rategi a lternatif penangana n m elalui m odelm odel a lt er natif ya ng r eleva n de ngan m asalah dan potensi usaha k ecil da n k operasi yang ada di wila yah k ota Bandung. D at a dasar ini perlu dilacak dengan harapan dapat t erident ifikasi kondis i obyektif jenis da n ragam, masalah, potensi usaha k ecil k operasi berdasarkan k ewilaya ha n, m embuat data base untuk pem etaan/penyebaran usa ha k ecil dan k operasi, mengana lis is kaj ian pe ngem bangan usa ha k ecil / k operasi dari berbagai komponen m enurut matri kulasi analisi s SWO T (analis is k ek uatan, k elem ahan, peluang, k endala dan tantangan), sehingga dipero leh data k arak teristik dan profil k operasi / pengusaha k ecil yang lengk ap dan layak dik em bangkan, sek aligus dapat m erencanakan alternatif model st rategi penanganan serta

pengem bangan usa ha k ecil / k oper asi, sesuai dengan m asala h, potensi, dan k ond is i obyek tif di lapanga n berdasark an hasil studi ident ifik asi dan k aj ian m endalam. Dalam U ndangUndang No. 9/1995 t entang Usaha Kecil tercantum pada pasal satu ya ng d im ak sud dengan usaha k ecil ada lah k egiatan ek onom i rakyat yang bersek ala k ecil dan m em enuhi k riteria k ek ayaan bersih at au hasil penj ualan tahuna n serta k epem ilik an. Beber apa dif inisi sektor usaha k ecil yang j uga m em ilik i c ir ic ir i k hus us, kriter ia ini berbedabeda tergantung pada fok us permasalaha n ya ng dituju. Rum usannya adalah pem bat asan nila i investasi yang digunakan sebagai kriteria bag i usaha k ecil, secara um um k ur ang m ember ik an gam baran untuk seluruh ind ust ri yang tergolong k ecil. Kr iteria kuantitatif ya ng d igunak an dalam r upiah sebagai pem bat asan kr it er ia usaha kecil pada wak tu tert entu, dengan terjadinya perk embangan nila i uang. Kriteria usaha k ecil dar i berbagai Instans i dia ntaranya ( 1) Biro P usat Stat istik dilihat dari aspek tenaga k erja ind ustri k ecil 5 – 19 orang da n ind ust ri r um ah t angga < dari 5 orang; (2) Departemen Perindustr ian dilihat dar i k ategori f inans ial (1990) nilai asset tidak t ermasuk rum ah dan t anah < Rp. 600 juta; (3) B ank Indones ia (1990) nila i asset tidak termasuk bangunan < R p. 600 j uta; (4) Depar temen Perdagangan dar i aspek finansia l mak sim um modal ak tif untuk usaha dagang < Rp. 25 j uta; (5) K amar Dagang dan Industri d ilihat dar i aspek finans ialnya untuk perdagangan m odal akt if < R p. 150 j uta, turn o ver < R p. 600 Jut a, pertanian m odal aktif < Rp. 150 Juta, turn over < Rp. 600 Juta, konstr uksi m odal ak tif < Rp. 250 j uta dan tur n over < Rp. 1 Milyar. Ind ik ator lain dar i usaha k ecil (M itzerg,1992) m endefinis ikan usaha k ecil sebagai organisas i yang m em ilik i entreprenua l organizatio n dengan c ir i (1) or ganisasi m ereka sangat seder hana; ( 2) mem punya i k ar akter k has; (3) tanpa elaborasi; (4) t anpa staf yang ber leb iha n; (5) pembagia n kerja yang k endur; (6) mem ilik i hirark i m anajer k ecil; (7) aktivitas hanya sedik it yang d iform alk an; ( 8) sangat sedik it m enggunak an proses per encanaan da n, (9) jarang sekali m engadak an pelatihan k aryawan dan m anajer; (10) pada um um nya sulit m embedak an antara aset pribad i dengan aset per usahaan. Di A merika Serikat menur ut S mall Business A dminist rati on ditentuk an berdasark an jum lah penj ualan untuk sektor jasa dan k aryawan unt uk sektor m anufakt ur. U nt uk sektor industr i manuf akt ur dia nggap sektor usaha k ecil jika k aryawannya dibawah 1.500 orang. Di Prancis menggunak an j um lah karyawan j ik a kar yawan k urang dari 10 orang diang gap perusahaan sangat k ecil. Jik a m em iliki 10 – 40 k aryawan dia nggap perusahaan k ecil, dan perusahaan m enengah d ianggap jik a m em ilik i 50 – 500 orang. Jika k aryawan leb ih dari 500 or ang ter golong perusahaa n besar. P erkem bangan ek onom i m asyarakat di sek tor informal (usaha k ecil) / K operasi) di Kota Bandung menunj ukan adanya proses mar ginalisas i dan k esenj angan yang m ak in besar terhadap kelom pok ek onom i k uat , dam pak pola produk si d istribus i ya ng m engarah pada pola m onopolist ik k artel. Kelompok usaha kecil dikota Bandung dalam sit uasi kr isis ekonomi seperti sekarang ini cenderung menurun, sebagai dampak kelemahan manaj emen usaha, kual itas SDM, per modalan, pemasar an, akses alokasi i nvestasi dan kredi t, serta lemahnya pembi naan dan pengembangan. P ertum buha n ek onom i di Kota B andung tidak terlepas dari peranan berbagai sektor didalam mengem bangk an potensinya untuk mewujudkan nila i tambah terhadap pembentuk an nila i produk domest ik regiona l bruto. Potensi ek onom i yang c uk up menonj ol d i Kota Bandung sam pai saat ini m asih d idom inas i ole h sekt or perdagangan ( 33,73%), Sektor ind ustri pe ngolahan (22, 26%) dan sek tor j asaj asa (13,71%). Perkembangan dan pertum buhan ind ustri di Kota B andung m emperlihatk an peningkatan ya ng cuk up m antap. Jum lah ind ustri te lah berk embang dengan pesat tahun 1995 saj a 433 unit usaha denga n total investasi sebesar 24.017.59 juta r upiah da n m enyerap tenaga k erja sebanya k 6. 647 orang. Sementara kelompok industri keci l termasuk formal dan nonformal sebanyak 9.573 unit usaha (Laporan P erindag K ota B andung, 1998). II.

KONDIS I OBJEKTIF US AHA KEC IL DI KOTA BANDUNG

Dinam ik a Usaha k ecil di Kota B andung cuk up pesat walaupun ak hir ak hir ini dilanda kr isis ek onom i ya ng sangat dahsyat dan berdampak besar pada usaha k ecil. Kendat ip un dem ik ian tetap sebagia n besar bertahan tanpa tergoyahk an / terpengaruh k risis t er sebut. Yang m enarik dari usaha k ecil di K ota Bandung adalah j arang mempunya i perencanaa n tertulis m engak ibatk an per usahaan k ecil tidak dapat mem usatkan segala tenaga dan daya untuk m encapai sasaran ya ng pa ling m enguntungk an. Ak ibatnya tidak bisa m enguk ur secara pasti apakah berhasil, gagal, atau suk ses. Banyak latar belakang yang m empengaruhi sik lus perkem bangan usa ha k ecil, dilihat dari aspek kualitas usahanya masih perlu pembinaan secara inte nsif. Potensi dan pe luang hid up perusahaan k ecil / Koperasi di Kota Bandung sangat besar dan penuh harapan, asalk an m er eka mau membuka diri dan memperbaharui diri, serta menyesuaikan gerak hidup usahanya dengan dasardasar manaj emen modern. Terungkap juga bahwa per anan perusahaan kecil d i K ota Bandung M ut at is m utandis (saling berk ait an) dengan ek sistensi ek onom i regiona l Jawa Barat dan m akro t ingk at Nasiona l ya ng sekalig us m erupakan sendi pent ing atau tula ng punggung dalam kehid upa n dunia usaha d i Kota B andung. Dari k enyataan tersebut, m enjadi jelas dan s udah tiba wak tunya m enganalis is k ehidupan perusahaan k eci l dan koperasi saat ini sek alig us m enganalis is m asa depannya secara lugas dan gam blang. Apab ila usaha k eci l dan koperasi cuk up potensia l dan penuh harapan m aka demi a ncangan k emasa depan ada baik nya k ita analis is berbagai kek uatan dan kelem ahan usaha k ecil/k operasi saat ini serta bagaim ana pr ospek m asa depannya. Dari hasil analisis ini kita dapat membuat perhit ungan tentang bagaimana merencanakan masa depan perusahaan kecil/ koperasi, dan bagaimana cara mengatasi kelemahan yang ada sert a bagaimana mewujudkan rencana kehidupan masa depannya. Pener opongan secar a lugas ini dapat dipakai sebagai bahan per ti mbangan bagi para pembi na pengusaha kecil/ koperasi sekaligus sebagai masukan konkrit bagi mer eka yang bergerak di perusahaan kecil. Sebab, pada akhirnya keberhasi lan at au sukses usaha kecil/koperasi , besar art inya bagi karyawan dan masyarakat, sekaligus menj adi sumbangan konkri t bagi kemajuan ekonomi di Kota B andung.

Masalah besar yang d ihadap i usaha k ecil / k operasi saat ini di Kota B andung ada la h keterbatasan dana untuk modal kerja atau i nvestasi ( perluasan kapasi tas pr oduksi), teknologi, dan sumber daya manusi a dengan kualitas yang baik, dan kesulitankesulitan dalam proses pemasaran dan pengadaan bahan baku. Ana lis is k ek uatan dan potensi usaha kecil/k operasi d i Kota B andung, yang tangguh dan berum ur panj ang saat ini te lah d im ulai dar i usaha k ecilk ecilan ya ng suk ses karena berbagai fak tor, seperti kejeli an, kecermatan menganalisis situasi, tekun, hemat, mampu mengadakan pembaharuan, pembinaan karyawan yang t er us mener us, mengikuti pendidikan, dan dalam beber apa hal di sebut juga karena “nasi b baik”. Ta ntangan yang dirasakan oleh pengusaha k ecil dan k operasi dalam menghadapi per saingan dim ana selera m asyarak at lebih m enyuk ai produk pr oduk im port atau buatan Ind ust ri Mene ngah Besar (IMB) yang sudah m em ilik i m erk terk enal, sela in d ibuk anya perdagangan bebas di era global ini, ak an sem ak in m enantang para pengusaha kecil/k operasi. D er egulas i PP 20/ 94 mencip tak an liberalisasi pasar, ik lim bisnis dan persingan sem akin k etat . Faktor situasi ekster nal seperti polit ik , kebijak an pembanguna n, k ebijakan deregulas i, aspek sosia l budaya, k olaborator, kompetitor, dan pengembangan tek nolog i m emberikan peluang sek aligus tantangan bagi usa ha kecil/k oper asi Kek uat an dan potens i usaha k ecil/ k operasi berdasarkan hasil st ud i di Kot a B andung antara lain : (1) sangat padat k arya; (2) sederhana tradis iona l sk ills; (3) produk nya bernuansa k ultur; (4) menggantungkan pada modal sendiri dan pinjaman dari sum ber inform al. Dim ensi lain dari k ek uatan usaha k ecil dan koperasi adalah (1) penga lam an bisnis sederhana; (2) tidak birokratis dan mand ir i; ( 3) cepat tanggap dan fleksibe l; (4) cuk up dinam is, ulet, dan mau k erja k eras; dan (5) tidak boros. Kelem ahan/m asalah usaha k ecil dan k operasi berdasark an k aj ian has il stud i lapa ngan d i e nam wilaya h pada um um nya terbentur pada : (1) keterbatasan modal dan kesulitan pemasar an ( 46,9%) ; (2) kurang keahli an dalam mengelola teknik produksi, t enaga ahli sulit dicari (38,90%); (3) kesulitan dalam pengadaan bahan baku (18,20%) Hasil analisis pada kont eks permasalahan yang dihadapi usaha kecil /kopersi. Kesulitan yang d ihadap i pengusaha k ecil dan k oper asi j uga mencak up inf orm asi m engenai per ubaha n dan pelua ng pasar/manaj emen pasar yang ada d ida lam maupun d i luar negeri, dana unt uk pembiayaan d ist rib us i pem asaran, dan promosi pengetahua n/ wawasan peng usaha m engenai b isnis, da n ak ses fasilitas unt uk k om unik asi sangat terbatas. Dengan keterbatasan ini pe ngusaha k ecil sangat t ergantung pada pedagang/pengum pul keliling/pem ilik grosir. Peranan koperasi da lam penyalura n bahan bak u sangat k ecil. Kesulitan/k elem ahan ini ak hirnya m embentuk lingk aran k eterbelak angan yang t idak beruj ung pangk al antara lain : cara produk si tradisio na l, has il produk si sederhana dan sedik it, keuntunga n k ecil, m odal tidak cuk up dan t idak ada jam inan, t idak ada investasi bar u, peralat an seder hana, pend idik an rendah, m ut u bahan baku rendah. S edangk an pengar uh pengaruh dari luar adala h : pasar sempit daya beli rendah, persaingan dar i perusahaan / ind ust ri padat modal, k etergantungan pada pedagang besar set empat, kem ungkinan unt uk mendapat kr edit tidak m emadai, sedik it penawar an alatalat produk si ya ng sesua i denga n s ituas i usaha, k em ungk ina n pe ndid ik an t idak m encuk upi, k urangnya usa ha penyuluha n da n pem binaan yang ber pedom an pada masalah, dan situasi budaya setempat. Lingk aran pr oblem a ini t ingk at pendid ik an r endah a lat pr oduk si ya ng sederhana dan m ut u bahan baku rendah ya ng d ibareng i denga n car a produksi tr adisional m engak ibatkan has il produk si dan k eunt ungan k ecil. Bila k euntungan sed ikit, m ak a modal t idak m encuk upi dan t idak ada jam inan untuk m endapatkan m odal baru, berarti sulit untuk m engadak an investasi baru, ak ibat nya has il produk si tetap rendah. Lingk aran t er sebut diperk uat oleh k ondis i ekst er nal. Cara produk si tr adisio nal yang d isebabk an pengetahuan serta budaya setempat , mengak ibatk an has il pr oduk si sederhana t idak dapat bersaing d ipasaran dengan has il pr oduk si perusahaan yang padat m odal. Ini m engak ibatkan has il penj ualan has il produk si m erek a t er gantung pada perusahaanperusahaan besar dan k euntungan yang diperole h perusahaan k ecil relatif sedik it. Kelem ahan internal usaha k ecil erutama terletak pada manaj emen usaha, peralatan dan bar ang m odal, serta peralatan teknis dan desain, sedangk an k elem ahan ek sternal terletak dalam sistem or ganisas i ant ar usaha, jalur d istr ib uis i da n j alur pem asaran. Inform asi tek nis da n informasi pem asaran ik ilim usa ha ser ta ik lim industr i dan persainga n yang k urang sehat. Kelem ahan la in yang ditem uk an dilapangan ada lah (1) t idak / j arang m empunyai per encanaa n tert ulis; (2) tidak berorientasi / berpedom an ke m asa depan, m ela inkan pada har i k em arin / har i ini; (3) t idak m em ilik i pend idik an ya ng tepat / relevan; (4) tanpa pembuk uan yang teratur dan ner aca rugi/laba; (5) tidak mengadak an analis is pasar yang up to date atau tepat waktu dan m utakhir; (6) k ur ang spesialisasi at au d iversif ik as i berencana; (7) jarang m engadak an pem baruan ( inovatif ); (8) t idak ada atau j ar ang m elak uk an pengkaderan; (9) cepat puas dir i; (10) k eluarga sentr is; (11) k urang percaya atau k urang t anggap pada ilm u m odern; (12) k urang pengetahua n mengena i huk um dan peraturan. Peramalan / forecast ing da n asum si berdasark an k uadr an pem bobotan SWO T diasumsik an sebagai berik ut : ( 1) berbagai peluang cuk up besar diir ing i de ngan potensi infrastr uk t ur Kota Bandung yang sangat memadai wa la upun berbagai ancaman k ategor inya c uk up m engganggu dalam m enentuk an kebij aksanaan usaha k ecil da n k operasi; (2) K elem ahan internal usa ha kecil dan k operasi cuk up tingg i pem bobotannya, nam un tetap t idak sebanding dengan bobot kuadran k ek uatan int er nal yang leb ih dom inan/tingg i, art inya usaha k ecil dan k operasi ak an ber tahan wa laup un k ris is ek onom i d irasakan berat selam a iini; (3) berbagai pe luang leb ih menonj ol ter bukti angka pembobotan untuk faktor k ek uatan interna l sangat Signif ik an diband ingk an dengan faktor k elem ahan interna l. Usaha k ecil da n k operasi ya ng t ela h berk em bang mengak ar di m asyar ak at serta per luasan lem baga k euangan sek under dan t ingkat lokal term asuk bagian integral dari upaya perk uatan lembaga penduk ung pengem bangan usaha k ecil dan k operasi. Upaya tersebut diduk ung dengan perlind ungan status badan hukum nya ser ta penyediaan s istem inse nt if da n k em udahan perij ina n. Untuk peningk atan j asa pelayana nnya,

dilaksanakan bantuan perk uatan manajemen sert a permodala n dan penj am ina n secara partisipat if, k ompetitif, dan adil dengan m em ilih lem baga yang potensia l, k uat dan menjanjik an ber dasarkan k inerja m asa lalunya. III. ALTERNATIF MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN Pendekatan pem binaa n da n pengem bangan usaha k ecil / koperasi d iarahk an pada pengem bangan aspek k ultur al da n aspek struk tural. Pengembangan aspek k ultur al m enya ngk ut (a) kewiraswastaan dan wawasan bis nis, (b) penget ahuan dan k eterampila n tek nologi proses, (c) pengetahuan da n keter ampilan m anaj erial. Aspek struk tural mencangk up (a) pemasaran has il produk si, (b) permodalan, (c) organisasi dan ( d) desain produk . Pembinaa n da n pengem bangan usaha k ecil dan Koperasi lebih d it ekank an k epada upaya pe ningk at an produktivit as, m utu dan d iversifik asi produk dengan m elalui pengem bangan keter ampilan produk si ya ng dit unj ang dengan program mek anism e mesin peralatan, pengadaan bahan bak u, pem bangunan unit unit percontohan ind ustri/usaha k ecil/k operasi.Dalam pembinaan aspek k ult ural d it ingkatkan. Disam ping m elanj ut kan serta m eningk atkan k egiatankegiatan pem binaan k eterampilan tek nolog i produk si ditam bah pem binaan aspek k ewirausahaan dan k ewira k operasian. Sedangk an aspek struk turalnya dilak uk an modifik asi bentuk dan j enis bant ua n yaitu : ( a) pengem ban Unit Pelaya nan Tek nis ( UPT) yang berfungs i sebagai unit percontohan dan pela yana n produk si, (b) pemantapan lok asi usa ha berupa sent ra, Lingk unga n Ind ustri K ecil (LIK), P erk ampungan Ind ustri K eci (PIK) , Sarana U saha Industr i Kecil (SUIK ), (c) pembangunan pusatpusat promosi, (d) sistem k eterk aitan produk antar a industri k ecil denga n industr i menenga h/ besar, (e) penyed iaan Te naga Penyuluh Lapangan ( TP L). S elanjutnya dalam pem binaa n aspek k ultural d ik em bangk an lag i de ngan m enam bah pelatiha n aspek manajerial. Sedangk an dalam aspek k ult ural d il ak uk an konsolidasi sar ana usaha de ngan leb ih menentuk an k epada (a) pengembangan sentra, (b) memperk uat peran Unit Pelaya nan Tek nis (UP T), (c) pem banguna n sistem inform asi bis nis, ( d) duk ungan sistem pem biayaa n, (e) peningk atan sistem keterk ait an k em itraan Bapak Angkat. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, diperluk an duk ungan s um ber daya manusia k operasi dan pengusa ha k ecil maupun apar at pembina ya ng mem ilik i kemampuan dan pr of esiona lism e, sehingga dapat diwuj udk an k operasi yang k uat dan m andir i serta pengusaha k ecil ya ng tangguh. Untuk itu, m ak a sistem program pengem bangan sum ber daya m anus ia k operasi dan penguasa k ecil mer upak an bagia n ya ng tak terpisahkan dar i programpr ogram pembinaan da n pengembangan k oper asi dan pengusa ha k ecil it u send ir i. Rancangan po la dan program pelatiha n m anajemen usaha k ecil ini dis usun de ngan m emperhatikan besarnya k ebutuhan pealt iha n dan pe ngusa ha k ecil sebagai bagia n dari strategi pengembangan sum ber daya manus ia pe ngusa ha k ecil. Adanya berbagai departem en/ instans i/ lem baga yang berwenang dan bert anggung j awab unt uk melak sanak an pengem bangan usa ha k ecil dan atau pe latihan sum ber daya m anus ia usa ha kecil. B er bagai potensi dan asp ir asi ser ta k elem ahan dan ham batan yang dim ilik i/ dihadap i o leh pengusaha k ecil dan k operasi. Berbagai penga lam an dan um pan ba lik dar i pr ogram pelatihan usaha k ecil selam a ini. Dan d iper lukan efektivit as dan ef esiens i program pelatihan. Pendek atan pem binaan da n pengem bangan terpadu yang d isertai dengan berper annya pengger ak pengusaha k ecil dan k operasi ter utama para wirausaha, sert a para pengusaha k ecil dan k operasi diharapk an akan dapat m engubah lingkaran set an m enjadi bo la sa lj u menuj u k emaj uan dan k ehandala n. Permasalaha n yang pa ling kr it is dalam upaya st rategis tersebut adala h m ene ntuk an dan m elak sanak an strategi alternatif ya ng tepat untuk menahan k ecenderungan penuruna n k inerja dan mem ula i usaha k onsolidas i dan pengem bangan. Nam un dem ik ian perm asalaha n tersebut ak an dapat diatasi dengan pendek atan yang k om prehens if , terpadu dan hatihati serta melibatk an k erjasama yang baik dari aparat pembina da n pengger ak para pengusaha k ecil dan k operasi. Secar a um um pada setiap usaha k ecil dan k operasi, idealnya diag nosa dan terapi har us dilakuk an kasus perk asus atau untuk m asingm asing usaha. U nt uk m eningk atk an efesiens i pem binaa n upaya m inim al ya ng har us d ilak ukan adalah m engelom pokk an pengusaha k ecil dan k operasi berdasark an k ondis i dan tahap perkembangan usaha dan k elem bagaannya. Peranan pelat iha n har us ditem patk an secara proporsional de ngan m emperhat ik an sik lus k ehidupan sum ber daya manus ia secar a um um. Peranan pe lat iha n dalam peningk atan SD M pengusaha k ecil dan k oper asi secara makro, terutama pelatihan anggota, t idaklah beg it u st rategis. P elatihan perkoperasi an lebih berperan penting bagi pengelola dan karyawan koperasi. Pelatihan para anggota akan leb ih efek tif, j ik a pelatiha n it u d iberik an setelah peng hasila n a nggota telah berada di atas subsisten le ve l da n jik a pelatiha n tersebut dik ait k an langs ung dengan upaya pe ningk at an kesempatan k erja dan peng has ila n secara nyat a. P ola pengem bangan S DM pengusaha k ecil pada dasar nya didek ati dari dua s ud ut , ya itu inis iatif dan upaya m asyarakat koperasi dan usa ha k ecil serta inis iat if dan ulur an tanga n pem er inta h. Mela lui pe lat iha n ya ng intens if, SD M yang k ualit asnya m asih k ur ang dan secara nasio nal dalam j angka pendek dan m enengah praktis tidak dapat dihindar i dan dapat dit ingk atk an secar a bertahap sesuai dengan k emampuan k operasi dan peng usaha k ecil. P eningk atan k ualitas tersebut harus seger a diir ing i dengan penempatan dan penggunaa n yang sesua i denga n b idang k eahlia nnya, pember ian im balan dan ganjaran yang memadai, pem binaan da n b im bingan yang baik , serta pengem bangan usaha k oper asi dan j enj ang k arier SD M, agar SD M yang berm utu tidak t er goda dan t er pik at untuk keluar dari k egiatan usaha k ecil dan k operasi. Maka sasaran untuk m eningk atk an efektivitas dan efis ie ns i pe latihan, perlu m em anfaatk an sistem dan k elem bagaan yang ada. P emantapan sistem dan kelem bagaan ak an m enselaraskan, terk oordinasik an, tert ata jenj angj enj ang pelat iha n, dan j uga pengalok asian sum ber daya secara optimal. Dilihat dari seg i sistem , program pelatiha n m anaj emen usaha k ecil m emerluak an suatu k erangka dasar (basic f ram e work), diantaranya ak an terlihat dalam struktur pr ogram. Dalam sistem itu nam pak ket erkaitan, baik k eterk ait an lem baga maupun fungsi. Sistem pelatihan ya ng beranek a ragam tidak menutup k em ungk ina n ditata

dan k em udian dim antapk an menj adi suatu s istem yang dapat diterim a dan diim plem entasikan pada ber bagai k ebutuha n. Seiring denga n it u, penataan sistem t ersebut sek aligus memantafk an f ungsi lem baga sesuai tugas dan tanggungjawabnya. Lembagalem baga pelatihan baik yang dim ilik i pem erint ah m aupun m asyr ak at t er us dim antapk an menj adi lem baga pelatihan fungs io na l. Secara sistem ik , pencapaian t ar get dan sarana tersebut dias um sik an bisa d iw uj udkan melalui perenca naan dan pengem bangan secar a komprehens if, dengan bertum pu k epada upaya research sebagai alat perencanaan dan pengem bangan. Str at egi pengem bangan usaha k ecil dan k operasi, m erupakan pengga la n dar i keselur uha n tahapan perencanaan dan pengem bangan pem berdayaan ekonom i k erak yatan mela lui usaha k ecil da n k operasi di Kota B andung. Strategi pengem bangan usaha k ecil dan koperasi diadaptasikan berdasarkan has il pem etaan wila yah k operasi dan usaha kecil, ana lis is fenom enolog is ter hadap pot ensi ser ta permasalaha n usa ha k ecil da n k operasi terhadap berbagai k om ponen usaha de ngan m ener apk an analis is SW OT. Secara faktual strategi pengem bangan usaha k ecil dan k operasi ini lebih m er upak an suatu m odel atau kerangka yang bersifat makro, yang m ana d i dalam nya m engandung k om ponen : 1) alur proses, 2) dasar atau sik lus, 3) metoda kerj a, 4) bentuk penanganan, 5) pemer anan (lem baga/instans i, person) serta 6) permasalahan, 7) produk at au hasil yang ing in d icapa i (out put). IV . KES IMPULAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Perlu dirancang/ disus un suatu m aster plan atau S trategi Plan da lam mengembangk an ek onom i kerak yat an secara k omprehensif, holistik dan integratif k hus usnya pada kelompok usaha k ecil dan koperasi sebagai tulang pungg ung ek onom i Kota Bandung; Menum buhk embangkan dem okr asi ek onom i dan hanya d apat berj alan k alau did uk ung o leh dem ok rasi polit ik ; Tidak pernah m enyelesa ik an m asalah usaha kecil dan k oper asi secara m endasar, dan selam a ini m asih terjadi k om itmen dan pem ihakan nyata k epada pengembangan ek onom i rak yat yang patut diraguk an; Ak tor penduk ung pengem bangan usaha kecil dan k operasi (EKOR A) diluar pem erint ah m asih sangat lem ah dan perlu diperk uat . D em ik ian pula ek onom i r ak yat agar menjadi agenda dalam penyus una n k ebij akan; Perlu memantapk an sistem dan k elem bagaan yang ada, unt uk menselarask an j enj ang pelatihan dan j uga pengalokasian sum ber daya secara optim al; Penyempurnaan po la k oor dinasi, perlu m engacu pada pembagia n tugas pok ok dan tanggung jawab yang jelas antar dinas teknis terkait yang m enangani ek onom i k erkyatan terutama untuk pelatiha n SDM.

V . ALTERNATIF KEBIJAK AN Model dan strat egi a lternatif pengem bangan/ penanga nan hasil pe nelit ia n P er guruan Tinggi/LSM yang perlu di uj i cobak an / didesim inas ikan di beberapa usaha k ecil dan k oper asi dalam bent uk pilot proyek , unt uk m elihat daya am puh m odel pem binaan dan pena nganan m asalah usaha kecil dan k operasi; 1. Perlu adanya r ek ayasa iklim usaha yang k ondusif, dilak ukan penelaa han per at ur an pem erintah yang mampu m endorong t um buhnya kegiat an usaha; 2. Langkahla ngkah strategis yang patut dipertim bangk an adala h m elak ukan pengkaj ian ulang t erhadap kebij akan strategis pem banguna n ek onom i k ota Bandung yang berakar ker ak yatan ; 3. perlu m em perk uat ger akan pem belaan (advok asi) usaha k ecil da n k operasi agar m enj adi agenda dalam penyus unan kebijakan; 4. Melak uk an studi yang m endalam mengenai fak torfak tor yang m empengaruhi d inam ika usaha kecil dan koperasi sebagai dasar perum usan k ebijak an yang lebih cepat dan sesuai kebutuhan; 5. Perlu dijaj ak i k em ungk inan m enerapkan pendek atan yang mult i age ncy network dengan ber bagai lem baga / pemerintah/B UMN /swasta yang relevan.

DAFT AR PUST AK A Alfr ed Hanel, Organisasi Koper asi da n K ebijak an Pengem bangannya d i Negara B erkembang, U nivers it as P ajajaran B andung 1988. Ar ief Sritua, Revrisond B aswir, (1977), Agenda Ekonom i K erak yat an, P ust aka Pelaj ar bek erjasama dengan INSTITU T OF DEVE LOPMENT AND ECONO MIC AN ALYS IS, Jogjak rt a. Ale x S . nit isem int o, (1996) Manajemen sum ber daya Manusia , G halia I ndones ia Jakart a. AMW Pranark a dan Vidyand ik a Moelj arto, (1996) PEMBERDAYAAN , C IS IS, Jak arta. Bruce Rich, (1999)., Mengenda lik an Bum i, B ank dunia, Pem isk inan L ingk unga n da n k ris is pem bangnan, Pener bit Internatio nal N GO Forum Indonesia Developm ent (INFID ) Jak ar ta. Dedi Haryadi, Buruh anak dan dinam ika ind ust ri, AKATIGA, Bandung. Em il S alim , Tanr i Abeng, S ri edi Swasono, Ya um il. CA, Yuda dan Mar co, (1997) , Manaj em en dalam era G lobalisas i, Labora S ek olah Tingg i Ma naj emen Jakarta. Frida Rustini, K arcono, (1996), Pengembangan ek onom i Rakyatdalam era globalisas i, Masala h P eluang dan Strategi Pr aktis, Yayasan Ak atiga B andung. Freddy R angk uti, Analis is SW OT, Tek nik Membedah Kasus Bisnis, Gramedia P ust aka Utama, Jakarta 1999. Ginanj ar Kart asasm ita, ( 1996) P embanguna n Unt uk Rakyat, Mem adukan P ertum buhan dan Pem erataan, CIDES Jak arta. Gunawa n Sum odiningrat, (1999), P em berdayaan Masyarak at dan JPS , P T. Gramedia Pustak a Utama Jak arta. Kwik K ian Gie, (1999), Ek o0nom i I ndonesia Dalam Krisis dan Tr ans isi polit ik , P T. Gramedia Pustaka Ut ama Jak arta. Marbun, Manajeman Perusahaan k ecil, P T. P ustak a B inam an Pr esindo, 1996 Jakarta. Michae l Mor gan, (1993), Strategi Inovasi S um ber daya manus ia, Mengubah Kreativit as Individ u m enj adi inovas i organisas i, PT. Elek Media Komputindo Jak arta. Pola Dasar P embanguna n daerah K ota B andung 1994/ 1995 – 1998/ 1999. UndangUndang Te ntang Usaha kecil Nomor 9 Tahun 1995.