PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KENAGARIAN KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG.
JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (STRATA 1)
WIDIA WIRA SUSANTI 12030128
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017
PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA (PAUD) DI KENAGARIAN KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG Oleh : Widia Wira Susanti*Slamet Rianto**Nila Afryansih** Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat* Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah dan membahas data tentang persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) di kenagarian kambang timur kecamatan lengayang dilihat dari: 1)pendidikan, 2) pendapatan, 3) jarak rumah dengan lokasi sekolah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 79 orang tua yang memasuk kan anak ke lembaga pendidikan usia dini (PAUD). Sampel dalam penelitian ini adalah semua orang tua murid yang memasukkan anaknya ke lembaga PAUD di kenagarian kambang timur kecamatan lengayang. pengumpulan data mengunakan angket, dan teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan memasukan formula persentase. Hasil penelitian:(1) Persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) di kenagarian kambang timur kecamatan lengayang dilihat dari pendidikan orang tua menyatakan bahwa tanggapan orang tua tentang lembaga PAUD sebesar 48% dimana kriteria jawaban responden tidak baik. (2) Persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) di kenagarian kambang timur kecamatan lengayang dilihat dari pendapatan orang tua sebesar 58%, dimana jawaban responden menyatakan kurang baik. (3) Persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) di kenagarian kambang timur kecamatan lengayang dilihat dari jarak rumah dengan lokasi sekolah sebesar 48%, dimana jawaban responden menyatakan tidak baik. Kata Kunci : Pendidikan, pendapatan, jarak rumah dengan lokasi sekolah.
1
PERCEPTIONS OF PARENTS ABOUT CHILDHOOD EDUCATION (ECD) IN THE LAND OF THE DISTRICT EAST KAMBANG LENGAYANG By : Widia Wira Susanti*Slamet Rianto**Nila Afryansih** *) Student of Geography Education Department of STKIP PGRI SUMBAR **) Lecturer at Goegraphy Education Department of STKIP PGRI SUMBAR
ABSTRACT This study aims to get the data, processing and discussing the data on the perception of parents about early childhood development (ECD) in the land of eastern sub-district lengayang seen floating from: 1) education, 2) income, 3) The distance between home and school locations. This type of research is descriptive. The population in this study were 79 parents who memasuk right of children to early childhood education institutions (ECD). The sample in this study were all parents who put their children into early childhood institutions in the land of eastern sub-district kambang lengayang. Gathering data using questionnaires and data analysis technique used is descriptive statistics by entering a percentage formula. Research result: (1) The perception of parents about early childhood development (ECD) in the land of eastern sub-district lengayang seen floating on the education of parents stated that the responses of parents of early childhood institutions by 48% where the respondent's answer is not good criteria. (2) The perception of parents about early childhood development (ECD) in the land of eastern sub-district lengayang seen floating on the parents' income by 58%, where respondents expressed less well. (3) The perception of parents about early childhood development (ECD) in the land of eastern sub-district kambang lengayang seen from the distance between home and school locations by 48%, which the respondents stated not good. Keywords: education, income, distance between home and school locations.
2
3
PENDAHULUAN Secara filosofis, hakekat pendidikan adalah optimalisasi seluruh potensi (kecerdasan) manusia.Seluruh potensi manusia berpusat pada otaknya.Ilmu yang mempelajari otak adalah neurosains.Oleh karena itu, pendidikan perlu memasukan neurosains kedalam praksis pelajaran. Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas bagi penerus bangsa. Tantangan ke depan yang akan di hadapi dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas cukup berat yang bertujuan untuk mampu bersaing di tingkat provinsi dan nasional maupun global. Mengingat begitu penting dan strategisnya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas maka hadirlah suatu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang di mulai di usia dini. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu hal yang harus di tingkatkan agar dapat mengikuti dinamika kehidupan yang semakin komplek. Tidak terkecuali Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang merupakan pondasi bagi penerus bangsa. Undang-Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pengamatan bahwa PAUD di selenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar baik melalui jalur formal, informal maupun non formal. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di selenggarakan sebagai upaya membantu meletakkan dasar perkembangan anak sebelum memasuki pendidikan dasar. Dengan demikian maka sangat pentinglah dorongan dari semua pihak. Anak merupakan harta bagi setiap orang tua di dunia. Hal ini membuat setiap orang tua akan berusaha memberikan hal yang terbaik bagi anaknya, termasuk dalam hal pendidikan. Pendidikan paling dini di mulai dari lingkungan keluarga dan hal tersebut dapat di katakana sebagai pendidikan awal bagi seorang anak sebelum mereka mendapatkan pendidikan di luar lingkungan seperti pendidikan formal.(Suryana, Dadan,2013) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini di Indonesia begitu mendapat perhatian dari masyarakat. Data depdiknas tahun 2002 misalnya, menunjukkan bahwa baru 28% dari 26,1 juta anak usia 0-6 tahun yang mendapatkan pendidikan anak usia dini. Dari 26% anak Indonesia memperoleh pendidikan dengan masuk ke sekolah dasar (SD) pada usia lebih awal , 2,5 juta anak mendapat pendidikan melalui Bina Keluarga Belita (BKB), 2,1 juta anak bersekolah di TK, dan sekitar 100.000 anak bersekolah di play group atau kelompok bermain. Dari data tersebut terlihat bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) belum banyak mendapat perhatian (http.data depdiknas PAUD.com) Dalam hal pemberian pendidikan usia dini pada anak, dibutuhkan peran serta dari para orang tua dan masyarakat. Dalam hal ini tinggi rendahnya tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan akan berpengaruh pada pemberian pendidikan terhadap anak. jika pendidikan orang tua tinggi maka pengetahuan akan pentingnya pemberian pendidikan pada anak juga tinggi, termasuk pemberian pendidikan pada anak usia dini mengingat pada usia tersebut anak mengalami masa emas perkembangan yang bagus sehingga tidak boleh terlewatkan dengan sia-sia. Begitu juga jika pengetahuan orang tua tentang pendidikan rendah maka besar kemungkinan pemberian pendidikan kepada anaknya juga akan rendah, bahkan mereka tidak tahu akan adanya mas emas yang dialami oleh anaknya sehingga mereka melewatkannya begitu saja tanpa memberikan stimulus yang akan mampu mengembangkan masa emas yang dimiliki anak seperti perkembangan kognitif anak. Selain pengetahuan akan pendidikan yang dimiliki oleh orang tua, hal yang berpengaruh pada pemberian pendidikan pada anak usia dini adalah tingkat faktor ekomoni. Dengan memiliki pengetahuan akan pendidikan saja orang tua belum tentu bisa memberikan pendidikan pada anaknya, khususnya pendidikan formal. Hal itu karena dalam memberikan pendidikan juga dibutuhkan biaya. Oleh
4
karena itu selain memiliki pengetahuan akan pendidikan yang tinggi orang tua juga harus mempunyai biaya, karena untuk mendapatkan atau memperoleh pendidikan seseorang juga harus mengeluarkan biaya. Walaupun pendidikan orang tua tinggi namun seandainya tidak ada biaya maka untuk melaksanakan pendidikan juga tidak akan bisa terlaksana dan sebaliknya begitu juga apabila biaya ada tetapi orang tua tidak mau ikut berperan aktif dalam memasukkan anaknya ke lembaga tersebut. Di Kenagarian Kambang Timur Kecamatan Lengayang pada survey awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 16 Agustus 2016 yaitu masih ada juga anakanak yang tidak melaksanakan program pendidikan PAUD sebelum memasuki pendidikan sekolah dasar.Pemberian pendidikan pada anak usia dini seharusnya diberikan kepada semua anak tanpa terkecuali, karena akan sangat membantu setiap anak dalam mengoptimalkan masa emas perkembangan mereka. Hadirnya lembaga pendidika anak usia dini (PAUD) yang semakin banyak harus dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat, karena dengan adanya pemberikan pendidikan pada anak usia dini akan membantu anak sebelum mereka menempuh pendidikan yang tingkatnya lebih tinggi seperti sekolah dasar (SD). Adanya informasi atau sosialisasi tentang manfaat pendidikan anak pada usia dini sangat penting agar para orang tua dapat memanfaatkan keberadaan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk membantu proses perkembangan anak. Jumlah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dari masa ke masa menunjukkan adanya kemajuan. Keberadaannya pun kini tidak hanya di pusat-pusat kota, melainkan telah masuk sampai ke desa. Kesadaran dari para orang tua akan perlunya memberikan pendidikan kepada anak sejak usia dini seharusnya juga telah tumbuh, dengan memasukkan anak mereka ke dalam lembaga pendidikan anak usia dini seperti TK dan Kelompok Bermain (Play Group). Di kenagarian kambang kecamatan lengayang masih juga terdapat beberapa anak yang belum di masukkan ke lembaga PAUD, padahal lembaga sudah 50% dari sebaran wilayah yang ada. Cuma masih ada juga di beberapa desa yang belum mendirikan lembaga tersebut. Kondisi
tersebut kini yang sedang terjadi di kenagarian kambang kecamatan lengayang .setelah berdiri sebuah taman kanak-kanak (TK), kini di kenagarian kambang kecamatan lengayang telah didirikan beberapa lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Disini perbedaan antara lembaga PAUD dangan taman kanak-kanak yaitu terletak pada perbedaan umur anak yang akan masuk ke lembaga tersebut. Untuk masuk ke lembaga PAUD umur anak berkisar antara 3 dan 4 tahun , sedangkan untuk lanjut ke taman kanak-kanak di terima pada umur 5 tahun. PAUD mempunyai cakupan yang lebih luas sedangkan taman kanak-kanak cakupannya kurang luas. Apalagi PAUD yang ada di kenagarian kambang kecamatan lengayang ini merupakan di bawahnaungan pemerintang daerah. Ada 4 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tersebar Di Kenagarian Kambang Timur Kecamatan Lengayang. Yang disetiap desa mempunyai jumlah murid yang berbeda.Ada yang banyak dan ada yang sedikit muridnya. Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) yang didirikan di kenagarian kambang kecamatan lengayang tersebut, karena peneliti ingin mengetahui sesungguhnya bagaimana persepsi dari masyarakat dengan kehadiran lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Orang TuaTentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di Kenagarian Kambang Timur Kecamatan Lengayang”. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk kepada penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah mengemukakan phenomena sebagaiman adanya dan mendeskripsikan sesuai dengan kerangka acuan penelitian, phenomena yang diperoleh kmudian dianalisis dan interprestasikkan, diambil kesimpulan secara umum terhadap stuasi yang berlangsung.
5
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wali Murid yang memasukkan anaknya ke PAUD. Sampel diambil secara total sampling yaitu sebesar 100% sehingga jumlah sampel penelitian adalah 79 wali murid. Pengumpulan data menggunakan angket, dan teknik analisa data yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan memakai formula persentase. Rumus Formula Persentase : P=
Deskripsi data dilakukan dengan rumus : 1 25%
37,5 50%
Dimana: 87,5% 62,5-87,5% 37,5-62,5% 37,5%
2 62,5
3 83,5
75%
4
100%
Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan secara langsung di lapangan diketahui bahwa (1) pendidikan terakhir orang tua disekitar lembaga PAUD di kenagarian kambang timur kecamatan lengayang merupakan tamatan SMP 42 (53,2%) (2) sekolah di daerah asal 72 (91,1%). (3) Tanggapan orang tua tentang lembaga PAUD ditanggap sangat baik 47 (59,5%). (4) sistem pendidikan yang dijalani di lembaga PAUD yaitu dapat dikategorikan dapat menambah ilmu pengetahuan anak 57 (72,2%), (5) peranan pendidikan di lembaga PAUD yakni guru PAUD 47 (59,5%). (6) faktor pendorong dari sarana dan prasarana di lembaga PAUD terdiri dari peran utama dari pemerintah daerah 49 (62,0%). (7) kemajuan anak setelah memasuki lembaga PAUD sudah bisa mengenal huruf sebanyak 31 (39,2%). (8) serana dan prasarana yang ada dilembaga PAUD cukup sebanyak 30 (38,0%). (9) perhatian pemerintah trhadapa
sarana dan prasarana dilembaga PAUD dapat dikatakan kurang memperhatikan 39 (49,4%). (10) yang berperan dalam pengembangan lembaga PAUD yaitu pemerintah 48 (60,8%). Dari hasil penelitian yang saya lakukan tentang pendidikan orang tua didukung oleh teori Edi Suharto (2009:160). Pendidikan merupakan perangkat penting dalam meningkatkan warga melalui pengetahuan, informasi, dan teknologi sebagai prasyarat masyarakat modern.Pelayanan pendidikan dalam konteks kebijakan sosial bukan saja ditujukan untuk menyiapkan dan menyediakan angkatan yang sangat diperlukan oleh dunia kerja, melainkan pula untuk mencapai tujuan-tujuan sosial dalam arti luas, yakni membebaskan masyarakat dari kebodohan dan ketinggalan. Pelayanan pendidikan memiliki beberapa implikasi dan keterkaitan dengan peranan para pekerja sosial. Hasil penelitian penyebaran angket dapat disimpulkan pendidikan orang tua dikenagarian kambang timur kecamatan lengayang tergolong kurang baik dengan capaian sebesar 48%. Dan dari hasil penelitian yang di lakukan oleh Isdahlia (2009), maka penelitian ini tidak sama atau tidak sesuai. Kedua, dilihat dari segi pendapatan orang tua,(1) pendapatan orang tua dalam 1 bulan dari pekerjaan pokok dapat dilihat 29 (36,7%) responden menjawab Rp 1.000.000Rp 2.000.000. (2) jumlah pengeluaran orang tua dalam 1 bulan untuk memenuhi kebutuhan pokok dilihat 29 (36,7%) responden menjawab Rp 1.500.000. (3) jumlah anak yang sedang menempuh pendidikan dapat dilihat 33 (41,8%) responden menjawab 3 orang. (4) jumlah tanggungan dalam keluarga sebanyak 44 (55,7%) responden menjawab 4 orang. (5) apakah pendapatan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat dilihat 30 (38,0%) responden menjawab mampu memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan. (6) kondisi pendapatan dilembaga PAUD dapat dilihat 29 (36,7%) responden menjawab baik. Dari hasil penelitian yang saya lakukan tentang pendapatan orang tua didukung oleh teori Suratno (2007), pendapatan merupakan uang yang diterima
6
oleh seseorang dalam perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa, bunga dan laba termasuk juga beragam tunjangan seperti kesehatan dan pensiun. Dari hasil penyebaran angket dapat disimpulkan pendapatan orang tua di kenagarian kambang kecamatan lengayang tergolong kurang baik dengan capaian sebesar 58%. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dini Wiwit Putri (2008), maka penelitian ini sama dengan hasil yang saya lakukan. Ketiga, ditinjau dari jarak antara rumah dengan lokasi sekolah, (1) jarak rumah dengan lokasi sekolah dapat dilihat 41 (51,9%) responden menjawab 1 km. (2) transportasi yang digunakan untuk mengantarkan anak kelembaga PAUD dapat dilihat 44 (55,7%). (3) jeniss jalan enuju lembaga PAUD dapat dilihat 29 (36,7%) responden menjawab jalan aspal kondisi rusak. Konsep jarak yaitu jarak dari satu tempat ketempat lain. Konsep lokasi yaitu letak wilayah di permukaan bumi.Konsep keterjangkauan yaitu mudah tidaknya keterjangkauan suatu tempat. (http.pengertian konsep geografi dari suatu lokasi.com) Dari hasil penyebaran angket diatas dapat disimpulkan jarak rumah dengan lokasi sekolah di kenagarian kambang timur kecamatan lengayang tergolong kurang baik dengan kecapaian 48%. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) di kenagarian kambang timur kecamatan lengayang dilihat dari pendidikan orang tua menyatakan bahwa tanggapan orang tua tentang lembaga PAUD sebesar 48% dimana kriteria jawaban responden tidak baik. 2. Persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) di kenagarian kambang timur kecamatan lengayang dilihat dari pendapatan orang tua sebesar 58%, dimana jawaban responden menyatakan kurang baik. 3. Persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) di kenagarian kambang timur kecamatan lengayang dilihat dari jarak rumah dengan lokasi
sekolah sebesar 48%, dimana jawaban responden menyatakan tidak baik. SARAN 1. Diharapkan bagi orang tua supaya terus bersemangat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa. 2. Diharapkan pemerintah daerah lebih memperhatikan lagi sarana dan prasarana serta dukungan dari orang tua dan masyarakat setempat yang bertujuan untuk memajukan pendidikan. 3. Disarankan kepada peneliti lanjutan untuk menindak lanjuti penelitian ini, terutama tentang perkembangan yang lebih baik lagi untuk generasi penerus bangsa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,2006. Metodelogi Jakarta : Rajawali pers
Penelitian.
Dadan, Suryana.2013.Pendidikan Anak Usia Dini (Teori Dan Praktik Pembelajaran). Padang.UNP Press Padang. Depdiknas. 2008. Pedoman Teknis Penyelenggarakan Pos PAUD. Direktorat .Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Isdalia, Nila. 2009 .peran Guru Sebagai Pembimbing Untuk Perkembangan Anak Usia Dini Di PAUD Aisyiyah Bustanul Atfhal Kecamatan Sutera Kabupaten Persisir Selatan. Skripsi.Padang STKIP PGRI Sumatera Barat. Putri, Dini Wiwik. 2012. Persepsi Masyarakat Tentang Pendidiakan Anak Usia Dini (PAUD) Dikenadarian Tapan Kabupaten Persisir Selatan. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatra Barat. Rahmawati, Dewi. 2009 .Upaya Orang Tua Dalam Mengembangangkan Kreatifitas Anak Usia Dini Di Trimulya Kecamatan Timpeh Kabupaten Dhamasraya. Skripsi.Padang STKIP PGRI Sumatera Barat.