Praktikum m.k Sedimentologi
Hari / Tanggal : Nilai
PRAKTIKUM-3 ANALISIS SAMPEL SEDIMEN
Oleh Nama
:
NIM
:
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013
-1-
PRAKTIKUM-3 ANALISIS SAMPEL SEDIMEN
Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat menganalisis sampel sedimen berdasarkan ukuran butirnya. Sub Pokok Bahasan
Pengenalan prosedur analisis sampel sedimen
Praktek menganalisis sampel sedimen dari berbagai sumber sedimen yang diperoleh
Tujuan Praktikum:
Mahasiswa dapat memahami prosedur analisis sampel sedimen
Mahasiswa dapat mengolah dan menganalisis data sedimen dari berbagai jenis sumber sedimen yang diperoleh.
1.
PENDAHULUAN Sedimentasi adalah masuknya muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu melalui
media air dan diendapkan di dalam lingkungan tersebut. Sedimentasi yang terjadi di lingkungan pantai menjadi persoalan bila terjadi di lokasi-lokasi yang terdapat aktifitas manusia yang membutuhkan kondisi perairan yang dalam seperti pelabuhan, dan alur-alur pelayaran, atau yang membutuhkan kondisi perairan yang jernih seperti tempat wisata, ekosistem terumbu karang atau padang lamun. Untuk daerahdaerah yang tidak terdapat kepentingan seperti itu, sedimentasi memberikan keuntungan, karena sedimentasi menghasilkan pertambahan lahan pesisir ke arah laut. Faktor-faktor yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi dan juga susunan yang ada dari batuan. Sedangkan faktor yang mengontrol pengangkutan sedimen adalah air, angin, dan juga gaya grafitasi. Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, dan bahkan salju. Mekanisme pengangkutan sedimen oleh air dan angin sangatlah berbeda. Pertama, karena berat jenis angin relatif lebih kecil dari air maka angin sangat susah mengangkut sedimen yang ukurannya sangat besar. Besar maksimum dari ukuran sedimen yang mampu terangkut oleh angin umumnya sebesar ukuran pasir. Kedua, karena -2-
sistem yang ada pada angin bukanlah sistem yang terbatasi (confined) seperti layaknya channel atau sungai maka sedimen cenderung tersebar di daerah yang sangat luas bahkan sampai menuju atmosfer. Sedimensedimen yang ada terangkut sampai di suatu tempat yang disebut cekungan. Di tempat tersebut sedimen sangat besar kemungkinan terendapkan karena daerah tersebut relatif lebih rendah dari daerah sekitarnya dan karena bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya grafitasi dari sedimen tersebut maka susah sekali sedimen tersebut akan bergerak melewati cekungan tersebut. Dengan semakin banyaknya sedimen yang diendapkan, maka cekungan akan mengalami penurunan dan membuat cekungan tersebut semakin dalam sehingga semakin banyak sedimen yang terendapkan. Penurunan cekungan sendiri banyak disebabkan oleh penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang dipengaruhi juga struktur yang terjadi di sekitar cekungan seperti adanya patahan. Sedimen yang di jumpai di dasar lautan dapat berasal dari beberapa sumber yang menurut Reinick dibedakan menjadi empat yaitu :
Lithougenus sedimen yaitu sedimen yang berasal dari erosi pantai dan material hasil erosi daerah up land. Material ini dapat sampai ke dasar laut melalui proses mekanik, yaitu tertransport oleh arus sungai dan atau arus laut dan akan terendapkan jika energi tertransforkan telah melemah.
Biogeneuos sedimen yaitu sedimen yang bersumber dari sisa-sisa organisme yang hidup seperti cangkang dan rangka biota laut serta bahan-bahan organik yang mengalami dekomposisi.
Hidrogenous sedimen yaitu sedimen yang terbentuk karena adanya reaksi kimia di dalam air laut dan membentuk partikel yang tidak larut dalam air laut sehingga akan tenggelam ke dasar laut, sebagai contoh dan sedimen jenis ini adalah magnetit, phosphorit dan glaukonit.
Cosmogenous sedimen yaitu sedimen yang berasal dari berbagai sumber dan masuk ke laut melalui jalur media udara/angin. Sedimen jenis ini dapat bersumber dari luar angkasa, aktifitas gunung api atau berbagai partikel darat yang terbawa angin. Material yang berasal dari luar angkasa merupakan sisa-sisa meteorik yang meledak di atmosfir dan jatuh di laut. Sedimen yang berasal dari letusan gunung berapi dapat berukuran halus berupa debu vulkanik, atau berupa fragmen-fragmen aglomerat. Sedangkan sedimen yang berasal dari partikel di darat dan terbawa angin banyak terjadi pada daerah kering dimana proses eolian dominan namun demikian dapat juga terjadi pada daerah subtropis saat musim kering dan angin bertiup kuat. Dalam hal ini umumnya sedimen tidak dalam jumlah yang dominan dibandingkan sumber-sumber yang lain
-3-
2.
ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini adalah:
3.
Ayakan Bertingkat
Sampel Sedimen
Air
Oven
Mangkuk almunium
Timbangan analitik
Kertas saring
Gelas beker
Gelas ukur 1000ml
Pipet sirologis
Kertas label
Alat tulis
PROSEDUR KERJA
Siapkan sampel sedimen sebanyak 300 gr.
Masukkan ke dalam oven dengan suhu suhu 1300C dengan waktu minimal 12 jam
Siapkan 16 buah cawan lalu lapisi dengan alumunium foil, setelah itu beri nama masingmasing cawan berurutan
Setelah sampel kering, ambil sampel tersebut kemudian larutkan sampel sedimen dengan air sampai larut merata
Setelah merata, tuangkan pada ayakan bertingkat, siram sedikit-sedikit dengan air
Ambil sedimen yang tersaring pada setiap tingkat saringan dan letakkan pada cawan yang telah disiapkan.
Setelah selesai sampai tingkat ke 16, masukkan sampel ke dalam oven dengan suhu yang sama seperti sebelumnya
Lihat pada penampung saringan paling bawah, sisa airnya masukkan ke dalam gelas ukur sebanyak 1000 ml
-4-
Siapkan kertas saring, jangan lupa diberi nama dengan kertas label lalu masukkan ke open beberapa saat agar kertas benar-benar dalam keadaan kering
Aduk air dalam gelas ukur sampai terbentuk pusaran air, kemudian ambil air dengan menggunakan pipet serologis.
Masukkan air pada pipet serologis ke gelas ukur yang diatasnya telah diletakkan kertas saring , maka sedimennya akan tersaring.
Setelah selesai sampai kertas saring ke 9 dan airnya sudah tidak tergenang di kertas saring lagi, masukkan kertas saring tersebut ke dalam oven.
4.
Setelah kering, angkat lalu timbang berat keringnya
TUGAS PRAKTIKUM Setelah diperoleh data dari pengolahan sampel, lakukan pengolahan data seperti pertemuan sebelumnya
Lanjutkan analisis data ukuran butir sedimen pada masing-masing kelompok
Berikan pembahasan mengenai ukuran butir sedimen pada masing-masing stasiun (cari referensi tambahan)
Berikan pembahasan dari nilai skewness, sorting dan kurtosis dari data yang diperoleh (cari referensi tambahan)
Buat kurva log dan segitiga shepard dari masing-masing stasiun.
Lakukan pertukaran data dan buat grafik hubungan sorting dengan skweness, mean dengan sorting serta mean dengan skewness.
Buat pembahasan mengenai kondisi sedimen dari seluruh data diatas (cari referensi tambahan).
Persiapkan dalam bentuk laporan dan bahan presentasi 2 minggu kedepan.
-5-