Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 – 2015
“Mewujudkan Desa Ngabean Yang Religius Dan Sejahtera”
Desa Ngabean Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2011 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah Nya sehingga tim perumus RPJMDesa Ngabean dapat menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ini dengan lancar. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa; Memberi amanah kepada pemerintah desa untuk menyusun program pembangunannya sendiri. Melalui proses pelibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan desa, yang dimasukkan dalam forum perencanaan yang disebut musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbang Desa) diharapkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkeadilan lebih bisa tercapai. Musrenbang menghasilkan dua dokumen rencana pembangunan desa yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) untuk lima tahun ke depan yang ditetapkan dengan Peraturan Desa dan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) untuk tahunan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ini dapat terwujud berkat kontribusi dari berbagai pihak yang memberi data-data
i
rencana pembangunan yang dibutuhkan di tiap Dusun di Desa Ngabean yang dituangkan
dalam
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
Desa
(Musrenbangdes). Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada Ketua RT se Desa Ngabean, Ketua RW se Desa Ngabean juga kepada Kepala Dusun di Desa Ngabean serta semua pihak yang telah membantu dalam pencarian data dalam penyusunan RPJMDesa ini. Penyusun merasa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ini, oleh sebab itu penyusun mengharap kritik dan saran yang membangun demi terciptanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) yang lebih sempurna demi kelancaran pembangunan Desa Ngabean.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii Peraturan Desa tentang RPJMDesa Tahun 2011 s.d 2015 .......................... iii Keputusan BPD tentang Persetujuan Atas Raperdes RPJMDesa ……......... iv BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................
1
A. Latar Belakang ..............................................................
1
B. Maksud dan Tujuan ......................................................
3
C. Landasan Hukum ..........................................................
5
D. Hubungan RPJMDesa dengan Dokumen Perencanaan Lainnya .........................................................................
BAB II
BAB III
7
E. Sistematika Penulisan RPJMDesa .................................
8
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA .................................
10
A. Sejarah Desa ..................................................................
10
B. Kondisi Geografis ..........................................................
11
C. Kondisi Perekonomian ..................................................
12
D. Kondisi Sosial Budaya ...................................................
13
E. Kondisi Prasarana dan Sarana Desa .............................
14
F. Pemerintahan Umum .....................................................
14
VISI DAN MISI DESA ........................................................... 20 A. Landasan Filosofis Pembangunan .................................
20
B. Visi ………………............................................................ C. Misi ................................................................................. BAB IV
STRATEGI PEMBANGUNAN DESA ................................... 28 A. Perencanaan Pembangunan Desa .................................
28
B. Strategi Pembangunan Desa ..........................................
29
C. Arah Kebijakan Pembangunan Desa ..............................
31
iii
BAB V
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA ............................. 37 A. Arah Pengelolaan Pendapatan Desa ..............................
40
B. Arah Pengelolaan Belanja Desa .....................................
46
C. Arah Pengelolaan Pembiayaan ....................................... 49 D. Kebijakan Umum Anggaran ............................................
51
BAB VI
PROGRAM PEMBANGUNAN DESA ..................................
BAB VII
PENUTUP ............................................................................. 60 Kesimpulan dan Saran .........................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN : I.
Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Sketsa Desa ................
II.
Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Kalender Musim ..........
III.
Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Bagan Kelembagaan ...
IV.
Pengelompokan Masalah .............................................................
V.
Penentuan Peringkat Masalah .....................................................
VI.
Hasil Pengkajian Tindakan pemecahan Masalah ..........................
VII.
Penentuan Peringkat Tindakan .....................................................
VIII.
Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2011 s.d 2015 yang bersumber dari APBDesa ..…………...........................
IX.
Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2011 s.d 2015 yang bersumber dari APBD/ APBD Provindi dan APBN …...
X.
SK Kepala Desa tentang Pembentukan Tim Perumus RPJMDesa
XI.
BA Musrenbang RPJMDes ..........................................................
XII.
XIII. Daftar Hadir Pertemuan ........................................................
iv
PERATURAN DESA NGABEAN NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDESA) TAHUN 2011 S/D 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NGABEAN, Menimbang
: a. Bahwa dalam rangka menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan desa perlu disusun suatu rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDesa) yang berlaku selama 5 (lima) tahun kedepan; b. Bahwa berdasarkan pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa, RPJMDesa ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007, tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 v
tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2006 Seri E Nomor 14); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 22 Tahun 2006 Seri E Nomor 15); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan PerundangUndangan di Tingkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 24); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Atau Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 25); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 26); 13. Peraturan Bupati Magelang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2010 Nomor 8); 14. Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Nomor : 188.4/1/KEP/03/2010 tentang Pendelegasian Wewenang Pengumuman Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa Dalam Berita Daerah kepada Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang; 15. Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Ngabean Nomor : 188.45/02/015/ BPD /2011 Tentang Persetujuan Atas Peraturan Desa Ngabean Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015. Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGABEAN dan KEPALA DESA NGABEAN MEMUTUSKAN : Menetapkan
: PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDESA) TAHUN 2011 s/d 2015 vi
Pasal 1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) tahun 2011 s/d 2015 ditetapkan sebagai pedoman penyusunan program dan kegiatan pembangunan desa selama 5 (lima) tahun kedepan yang disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN
BAB II BAB III BAB IV
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA VISI DAN MISI DESA STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
BAB V BAB VI BAB VII
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA PROGRAM PEMBANGUNAN DESA PENUTUP Pasal 2
Uraian lebih lanjut mengenai RPJMDesa sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertauran Desa ini. Pasal 3 Kepala Desa dalam menyusun Rancana Pembangunan Tahunan Desa (RKP Desa) setiap tahun harus berpedoman pada RPJMDesa ini yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Pasal 4 Dalam hal terjadi kahar, penyusunan RKP Desa dan pelaksanaan kegiatan pembangunan desa dapat dilaksanakan tidak sesuai dengan RPJMDesa. Pasal 5 Peraturan desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan . Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkannya Dalam Berita Daerah Kabupaten Magelang.
Ditetapkan di Ngabean pada tanggal 02 Januari 2011 KEPALA DESA NGABEAN, TTD YULY HERMAWAN SUSILO vii
Diundangkan di Kota Mungkid Pada tanggal KEPALA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG
SULISTIYO YUWONO
BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR.........
viii
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KECAMATAN SECANG
DESA NGABEAN Alamat : Dusun Kenayan, Desa Ngabean No. Telp. 08282760441
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG Nomor : 188.45/02/015/ BPD /2011 TENTANG PERSETUJUAN ATAS PERATURAN DESA NGABEAN TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDESA) TAHUN 2011 S/D 2015 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGABEAN, Menimbang
: a. Bahwa dalam rangka menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan desa perlu disusun suatu rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDesa) yang berlaku selama 5 (lima) tahun kedepan; b. Bahwa berdasarkan pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa, RPJMDesa ditetapkan dengan Peraturan Desa; c. Bahwa untuk dapat disahkan peraturan desa tersebut diatas perlu ditetapkan dengan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang ix
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007, tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2006 Seri E Nomor 14); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 22 Tahun 2006 Seri E Nomor 15); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan PerundangUndangan di Tingkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 24); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Atau Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 25); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 26); 13. Peraturan Bupati Magelang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2010 Nomor 8); 14. Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Nomor : 188.4/1/KEP/03/2010 tentang Pendelegasian Wewenang Pengumuman Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa x
Dalam Berita Daerah kepada Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang.
MEMUTUSKAN : Menetapkan KESATU
KEDUA
: : Menyetujui atas Peraturan Desa Ngabean tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDesa ) Tahun 2011 s.d 2015 ; : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Ngabean Pada tanggal Desember 2010 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGABEAN KETUA TTD HEDI RIYANTO
xi
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Prinsip
dasar
sebagai
landasan
pemikiran
pengaturan
desa
berangkat dari beberapa hal yang antara lain: 1.
Keanekaragaman yang memiliki makna bahwa istilah Desa dapat disesuaikan dengan asal usul dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Hal
tersebut
terkandung
maksud
bahwa
pola
penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan pembangunan di Desa harus menghormati sistem nilai yang berlaku pada masyarakat setempat namun harus tetap mengindahkan sistem nilai bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; 2.
Partisipasi, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa harus mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai warga desa;
3.
Otonomi asli, memiliki makna bahwa kewenangan pemerintah desa dalam mengatur dan mengurus masyarakat setempat didasarkan pada hak asal usul dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat namun
harus
diselenggarakan
dalam
perspektif
administrasi
pemerintah Negara yang selalu mengikuti perkembangan jaman; 4.
Demokratisasi, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan di
Desa harus mengakomodasi
aspirasi masyarakat yang diartikulasi dan degradasi melalui BPD dan Lembaga Kemasyarakatan sebagai mitra Pemerintah Desa; 5.
Pemberdayaan masyarakat, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan di Desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui
1
penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat. Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
desa
dan
untuk
meningkatkan
pelayanan
serta
pemberdayaan masyarakat desa mempunyai sumber pendapatan yang terdiri dari: penetapan asli daerah, bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah, bagian dari dana perimbangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten, bantuan dari pemerintah dan Pemerintah Daerah serta Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga. Dengan berpedoman pada landasan pemikiran pengaturan desa dan dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
desa
pemberdayaan
serta
untuk
masyarakat
meningkatkan
desa,
perencanaan pembangunan
desa
maka
pelayanan
diperlukan
serta
pedoman
yang menyeluruh, terukur dan
berkelanjutan. Pemerintah Desa dlam menyelenggaraan urusan pembangunan desa perlu mendasarkan pada perencanaan pembangunan desa yang sistematis,
terarah,
terpadu,
menyeluruh
dan
tanggap
terhadap
perubahan. Hal tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan dapat
secara
efektif,
efisien
dan
tepat
sasaran
dalam
rangka
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa. Oleh karena itu, diperlukan adanya sistem perencanaan pembangunan desa yang merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan desa guna menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun maupun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Sistem penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa menggunakan Masyarakat
pendekatan Desa
yaitu
perencanaan sistem
partisipatif
penyusunan
Pembangunan
perencanaan
yang
dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan
2
dengan pembangunan desa. Pelibatan pihak-pihak dimaksud dalam rangka untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki serta tanggungjawab bersama dalam pelaksanaan renccana pembangunan bagi kemajuan desanya. Sistem perencanaan pembangunan desa terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu: 1.
Penyusunan rencana
2.
Penetapan rencana
3.
Pengendalian pelaksanaan rencana; dan
4.
Evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan tersebut diselenggarakan secara berkelanjutan
sehingga secara keseluruhan membentuk siklus perencanaan yang utuh. Dokumen rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) merupakan pedoman
awal
pembangunan
dalam dan
melaksanakan
kemasyarakatan
kegiatan
di
Desa.
pemerintahan, Dalam
rangka
penyelenggaraan pemerintahan desa disusun Pembangunan Desa satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah. Perencanaan Pembangunan Desa diselenggarakan berdasarkan asas demokrasi dengan
prinsip-prinsip
kebersamaan,
berkeadilan,
berkelanjutan,
berwawasan lingkungan serta kemandirian dengan menjaga kemajuan dan kesatuan desa. Perencanaan Pembangunan Desa dilaksanakan dengan sistem Perencanaan penyelenggaraan Negara, dan mempunyai keterkaitan
serta
tidak
terpisahkan
dari
sistem
perencanaan
pembangunan daerah. B. Maksud, Tujuan, dan Manfaat a. Maksud 1.
Agar
desa memiliki rencana induk pembangunan
yang
berkesinambungan dalam waktu 5 tahun; 2.
RPJMDES berkaitan erat dengan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ); 3
3.
Agar desa memiliki rencana pembangunan dalam satu tahun;
4.
Agar desa mempunyai rencana pembangunan yang terarah dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
5.
Memudahkan dalam penyusunan APBDes dan Daftar Usulan Kegiatan ( DUK ) ke tingkat Kabupaten.
b. Tujuan 1. Mengkoordinasi antar pelaku pembangunan; 2. Menjamin
terciptanya
sinkronisasi
dan
sinergi
dengan
pelaksanaan pembangunan daerah; 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi anatara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; 4. Mengoptimalkan pertisipasi masyarakat; dan 5. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya yang ada di desa secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. 6. Menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan di Desa; 7. Sebagai instrumen
( alat ) penilai atas tiap kegiatan yang
diselenggarakan ( apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan pada RPJMDES atau kegiatan strategis tahunan yang disepakati ); 8. Meningkatkan kesadaran Kepala Desa dan Masyarakat untuk membuat perencanaan yang strategis (dengan model Renstra); 9. Meminimalisir permasalahan yang ada di tingkat desa; 10. Membangun kesadaran masyarakat desa untuk menata diri dan lingkungan
yang
memungkinkan
masyarakat
terlibat
aktif,
produktif dan berinisiatif 11. Tersusunnya rencana pembangunan induk desa dalam jangka waktu 3 – 5 tahun yang mendasarkan pada Renstra Kabupaten. c.
Manfaat Manfaat tersusunnya RPJMDesa bagi Desa adalah :
1). Agar masyarakat dapat mengekpresikan perencanaan dari bawah secara sistematis, terarah, terfocus dan konsisten; 4
2). Merupakan komitmen bersama pemerintah dan masyarakat desa untuk membangun dalam jangka waktu yang telah disepakati; 3). Menjadi acuan dalam mengevaluasi proses, pelaksanaan dan hasil yang dicapai dalam kurun waktu tertentu. 4). Lebih menjamin kesinambungan pembangunan; 5). RPJMDES sebagai dokumen induk perencanaan pembangunan desa; 6). Sebagai pemberi arah
seluruh kegiatan pembangunan di
desa/kelurahan; 7). Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program – program pembangunan dari pemerintah; 8). Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat; 9). Menampung seluruh usulan sebagai hasil P3MD ( baik secara swadaya maupun diusulkan pembiayaannya ke tingkat lebih atas). C.
Dasar Hukum Dasar Hukum penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) adalah: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan 5
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan; 12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Mekanisme Konsultasi Publik; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang Tahun 2001-2010; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Tingkat Desa; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Atau Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan;
6
17. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 28 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Magelang tahun 2005-2025; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Magelang; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD) Kabupaten Magelang Tahun 2009 -2014; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa; 22. Peraturan Bupati Magelang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. D.
Hubungan RPJMDesa Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Kedudukan
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Desa
(RPJMDesa) Ngabean Tahun 2011-2015 dalam tatanan dokumen perencanaan pembangunan desa merupakan dokumen perencanaan yang tidak dapat dipisahkan atau dengan kata lain terintegrasi dengan dokumen
perencanaan
nasional.
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa) Ngabean Tahun 2011-2015 yang disusun berpedoman pada RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014. Adapun RPJMD Kabupaten disusun dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Magelang dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah, sedangkan RPJMD Provinsi Jawa Tengah juga disusun berpedoman pada RPJPD Provinsi Jawa Tengah dan RPJMN RPJMDesa NgabeanTahun 2011-2015 digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) selama kurun waktu 2011 s.d 2015 yang selanjutnya akan dijadikan 7
pedoman dalam penyusunan Peraturan Desa Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa). selama tahun 2011-2015. E.
Sistematika Penulisan RPJMDesa RPJMDesa Ngabean Tahun 2011-2015 disusun dengan tata urut sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan Bagian ini memuat materi tentang Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum, Hubungan RPJMDesa dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, dan Sistematika Penulisan RPJMDesa.
Bab II
: Gambaran Umum Kondisi Desa Bagian ini memuat gambaran kondisi umum desa yang meliputi : Peta Desa, sejarah desa, kondisi geografis, kondisi perekonomian, kondisi sosial budaya, kondisi prasarana dan sarana desa serta pemerintahan umum.
Bab III
: Visi dan Misi Desa Bagian ini memuat
materi tentang Landasan Filosofis
pembangunan desa, visi dan misi kepala desa terpilih, tujuan pembangunan desa, sasaran pembangunan desa. Bab IV
: Strategi Pembangunan Desa Bagian ini memuat materi tentang Strategi Pembangunan Desa.
Bab V
: Arah Kebijakan Keuangan Desa Bagian ini memuat materi tentang : Penerimaan desa, Pengeluaran desa, Kerangka pendanaan keuangan desa, Arah pengelolaan pendapatan desa, arah pengelolaan belanja desa, arah pengelolaan pembiayaan dan Kebijakan Umum Anggaran.
Bab VI
: Program Pembangunan Desa Bagian ini memuat materi tentang Program Pembangunan Desa tahun 2011 s.d 2015.
8
Bab VII
: Penutup Bagian ini memuat materi penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
9
BAB II KONDISI UMUM DESA A. Peta Desa Ngabean
10
B. Sejarah Desa Pada
jaman
dahulu
Desa
Ngabean
terkenal
dengan
hasil
pertaniannya, mulai dari padi, jagung, ketela, sayur-sayuran, hingga palawija. Konon tanah di Desa Ngabean sangat subur, sehingga kehidupan masyarakat desapun bisa dikatakan makmur. Asal mula pemberian nama desa ini bermula dari musyawarah yang dilakukan para tokoh agama, Yaitu Kyai Ngabei, Kyai Kompreng, Kyai Seno, Kyai Batu, dan Kyai Noyo. Dari kelima tokoh agama tersebut yang paling banyak dikenal masyarakat dan disegani sesama Kyai adalah Kyai Ngabei.
Dan
dari
musyawarah
yang
dilakukan
tersebut
diambil
kesepakatan bahwa desa ini diberi nama Desa Ngabean yang diambil dari nama Kyai Ngabei. Hal itu sebagai bentuk penghargaan pada Kyai Ngabei atas jasanya dalam memimpin dan membimbing masyarakat terutama dalam bidang agama. Desa inipun kemudian dibagi menjadi lima dusun yang masing-masing diberi nama Dusun Komprengan, Dusun Senobayan, Dusun Batu, Dusun kenayan, dan Dusun Krajan. Dimana nama-nama dusun tersebut diambil dari nama para tokoh agama yang terkenal di desa ini. Hal itu juga sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap kepemimpinan para tokoh agama yang ada didesa ini. Berikut adalah silsilah Kepemimpinan Desa Ngabean : 1.
Bp. Diparjo
Th. 1920 - Th. 1930
2.
Bp. Sastro Sutrisno
Th. 1930 – Th. 1950
3.
Bp. Ahmad Daeroni
Th. 1950 – Th. 1960
4.
Bp. Hadi Sunaryo
Th. 1960 – Th. 1981
5.
Bp. Suharsono
Th. 1981 – Th. 1998
6.
Bp. Sariman
Th. 1999 – Th. 2007
7.
Bp. Yuly Hermawan Susilo, AMK
Th. 2007 – Th. 2013
11
C. Kondisi Geografis Desa Ngabean memiliki luas wilayah 282,600 Ha dengan lahan produktif 280.6 Ha meliputi : Tabel II.1 Tata Guna Tanah No
Tata Guna Tanah
Luas
1
Tanah Pemukiman
44,802 Ha
2
Tanah sawah irigasi tehnis
115,000 Ha
3
Tanah sawah irigasi setengah tehnis
12,120 Ha
4
Tanah sawah tadah hujan
17,400 Ha
5
Tanah Tegalan
91,178 Ha
6
Jalan, Sungai, Kuburan dll
2,100 Ha
Sumber : Data Umum Desa Tabel II.2 Jumlah RT dan RW No
Dusun
Jumlah RT dan RW
1
Dusun Krajan
7 RT dan 3 RW
2
Dusun Komprengan
2 RT dan 1 RW
3
Dusun Senobayan
6 RT dan 2 RW
4
Dusun Kenayan
3 RT dan 1 RW
5
Dusun Batu
4 RT dan 1 RW
Sumber : Data Umum Desa Letak Desa Ngabean berada di sebelah barat Ibu Kota Kecamatan Secang jarak dari Desa Ngabean ke Ibu Kota Kecamatan sekitar 3 km dan ke Ibu Kota Kabupaten sekitar 22 km, batas-batanya adalah : Sebelah Utara
: Desa Kupen Kecamatan Pringsurat, Temanggung
Sebelah Timur
: Kelurahan Secang Kecamatan Secang, Magelang
Sebelah Selatan
: Desa Madyocondro Kecamatan Secang Magelang
Sebelah Barat
: Desa Pare Kecamatan Kranggan, Temanggung 12
D. Kondisi Perekonomian Jumlah penduduk Desa Ngabean sebanyak 3290 jiwa dengan penduduk
usia
produktif
1312
jiwa,
sedangkan
penduduk
yang
dikategorikan miskin 1025 jiwa. Mata pencaharian sebagian penduduk adalah petani sedangkan hasil produksi ekonomis desa yang menonjol adalah padi. Tabel II.3.jumlah penduduk tiap dusun. Nama Dusun
No
Jumlah Jiwa Jumlah Jumlah Jumlal LakiPerempuan Total RT RW KK laki 3 3 232 495 476 971
1
Krajan
2
Komprengan
2
1
83
162
164
326
3
Senobayan
6
2
187
386
389
775
4
Kenayan
3
1
126
239
259
498
5
Batu
4
1
183
362
358
720
22
8
811
1644
1646
3290
Jumlah
Sumber : Data umum Desa Tabel II.4. Mata Pencaharian Penduduk Desa Ngabean No
Mata Pencaharian
Jumlah
1
PNS
194 Orang
2
TNI dan POLRI
24 Orang
3
Pensiunan
70 Orang
4
Petani sendiri
248 Orang
5
Pedagang
280 Orang
6
Buruh bangunan
184 Orang
7
Tukang Batu
46 Orang
8
Tukang Kayu
24 Orang
9
Buruh Tani
10
Sopir
510 Orang 54 Orang 13
11
Tukang Ojek
6 Orang
12
Buruh Industri
312 Orang
13
Belum bekerja
310 Orang
14
Tidak bekerja
623 Orang
15
Lain – lain
405 Orang
Sumber : Data umum Desa E. Kondisi Sosial Budaya Tabel II.5 Tingkat Pendidikan Masyarakat No
Jenjang Pendidikan
Jumlah
1
Tidak Sekolah
-
Orang
2
Belum tamat SD
322 Orang
3
Tidak tamat SD
376 Orang
4
Tamat SD
754 Orang
5
Tamat SLTP
795 Orang
6
Tamat SLTA
556 Orang
7
Tamat Akademi/Perguruan Tinggi
116 Orang
F. Kondisi Sarana dan Prasana Desa Ngabean memiliki Sarana dan Prasarana untuk masyarakat yang terdapat di tiap dusun, yang meliputi
sarana
prasarana dibidang
pemerintahan, pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan sarana umum. 1. Sarana dan Prasarana Pemerintahan Sarana dan prasarana pemerintahan Desa Ngabean mempunyai kantor dan balai desa di dusun Kenayan disertai dengan perangkat desa lengkap. Pemerintah Desa membawahi pemerintah dusun, sedangkan di Desa Ngabean mempunyai 5 dusun dan dikepalai oleh 5 Kepala Dusun. Tiap-tiap dusun membawahi beberapa RW ( Rukun Warga ) dan tiap-tiap RW membawahi beberapa RT ( Rukun Tangga ). 14
Di Desa Ngabean mampunyai 8 RW dan 22 RT. Sarana prasarana tersebut berjalan lancar sesuai peraturan dan memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat. 2. Sarana Dan Prasarana Pendidikan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Desa Ngabean mempunyai sekolah dari PAUD sampai sekolah tingkat dasar yang terdapat di beberapa dusun. Dengan rincinan: Tabel II.6 Sarana Prasarana Desa No.
Jenis Nama Sarana Sarana Prasarana Prasarana Pendidikan Anak Ya Bunayya Usia Dini (PAUD), TK/ RA Tunas Muda
Lokasi
Kondisi
Dsn. Kenayan
Baik
Dsn. Kenayan
Kurang
RA Masyitoh
Dsn. Krajan II
Baik
MI Ma‘arif
Dsn. Krajan II
Baik
4
MI Al Iman
Dsn. Senobayan
Kurang
5
SD N Ngabean
Dsn. Kenayan
Baik
1 2
3
MI/SD
Sumber : Data umum Desa 3. Sarana dan Prasarana Kesehatan Sarana dan prasarana pendidikan di Desa Ngabean mempunyai PKD di tingkat desa dengan 1 orang bidan desa dan posyandu di tiap dusun masing masing mempunyai 1 (satu) pos. 4. Sarana dan Prasarana Keagamaan Sarana dan prasarana keagamaan di Desa Ngabean mempunyai masjid dan mushola di tiap dusun dengan perincian sebagai berikut:
15
Tabel II.7. Sarana Prasarana Desa Jenis No. Sarana Prasarana 1 Masjid
2
Mushola
Nama Sarana Prasarana
Lokasi
Kondisi
Darussalamah Al Falah Nurul Amin An Nur mushola Al Huda At Taqwa Manbaul ubad Baitussalam Al Ikhlas mushola
Dsn. Krajan II Dsn. Komprengan Dsn. Senobayan Dsn. Senobayan Dsn. Kemantren Dsn. Batu Dsn. Kenayan Dsn. Krajan I Dsn. Krajan III Dsn. Pare Dsn. Griya Asri
Perlu Renovasi Perlu Renovasi Baik Baik Baik Baik Baik Perlu Renovasi Perlu Renovasi Perlu Renovasi Perlu Renovasi
Sumber : Data umum Desa 5. Sarana dan Prasarana Umum Sarana dan prasarana umum yang terdapat di Desa Ngabean meliputi perdagangan dan kesehatan, sarana prasarana di bidang perdagangan di Desa Ngabean terdapat SPBU dan Pasar Ikan yang berada di dusun Krajan II, dan bidang kesehatan mempunyai beberapa MCK umum yag terdapat di beberapa dusun dengan kondisi yang masih bagus dan beberapa dusun sudah tidak layak serta beberapa dusun belum mempunyai MCK Umum. Dalam hal ini beberapa dusun tersebut pembangunan MCK Umum dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa). Jalan dalam Desa Ngabean meliputi jalan desa jalan kampung dan jalan RT. Beberapa ruas jalan di desa sudah beraspal dan rabat beton namun ada jalan makadam bahkan masih berupa tanah. Keadaan tersebut meliputi jalan desa, jalan kampung dan jalan RT. Pembangunan jalan tersebut
dimasukkan
dalam
Rencanan
Menengah Desa (RPJMDesa) 2011-2015. 16
Pembangunan
Jangka
G. Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum yang berlaku di Desa Ngabean meliputi : Organisasi Pemerintah Desa, BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa, Gambaran Pelayanan, sebagai berikut:
1. Organisasi Pemerintah Desa Ngabean STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG KEPALA DESA YULY HERMAWAN SUSILO,AMK
SEKRETARIS DESA WAHADIYA
KASI
KASI
KASI
KA UR
KA UR
PEMERINTAHAN
PEMBANGUNAN
KESRA
KEUANGAN
UMUM
KADUS
KADUS
KADUS
KADUS
KADUS
KRAJAN
KOMPRENGAN
SENOBAYAN
KENAYAN
BATU
2. Badan Permusyawaratan Desa Badan Permusyawaratan Desa Ngabean dengan struktur organisasi sebagai berikut: a.
Ketua
: Drs. Hedi Riyanto
b.
Wakil Ketua
: H. Abdullah H, S.Ag.
c.
Sekretaris
: Sugianto
d.
Bendahara
: Edi Margono
e.
Anggota
: Suharto
17
3. Lembaga Kemasyarakatan Desa Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Ngabean Sebagai Berikut: a. Ketua
: Sucipto
b. Wakil Ketua I
: Masduki. S.Ag
c. Wakil Ketua II
: Zaenudin
d. Sekretaris
: Sumarsono
e. Bendahara
: H. Imron Rusyadi. SE
Seksi-seksi : Seksi agama
: Muhammad Aliyun
Seksi Kamtibmas
: Hasan
Seksi Pembangunan Perekonomian dan Koperasi
: Rahmat Slamet
Seksi Pendidikan dan Ketrampilan : Sayat S.Pd. Seksi Lingkungan Hidup
: Sarwani
Seksi Pemuda dan Orkes
: Drs. Hedi Riyanto
Seksi Kesra dan Kesehatan
: Sutrisno
2. Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ( LPKK ) Ketua Umum
: Ny. Arina Purnawati, AMK
Wakil Ketua I
: Ny. Sri Andariyah, MA
Wakil Ketua II
: Ny. Tri Laksono
Sekretaris I
: Ny. Sutiyah
Sekretaris II
: Ny. Ani Ristanti
Bendahara
: Ny. Masduki
Ketua Pokja I
: Ny. Sujarwiyani
Ketua Pokja II
: Ny. Rif’ah
Ketua Pokja III
: Ny. Sumarti
Ketua Pokja IV
: Ny. Sumaryati ( Bidan Desa )
18
3. Lembaga Pemasyarakatan Pemuda ( LPP ) Ketua
: Drs. Hedi Riyanto
Sekretaris
: Tafrikhan
Bendahara
: Muh Sirod
Seksi Pengembangan SDM
: Puji Santoso, SH.
Seksi Usaha Kesejahteraan Sosial
: Sutrisno
Seksi Pemuda dan orkes
: Sugiarto
Seksi Pelestarian Lingkungan Hidup
: Mulyono
Seksi Humas
: Gunandar
Anggota dari LPP adalah seluruh pemuda di Desa Ngabean. 4. Gambaran Pelayanan Pelayanan
Organisasi
Pemerintah
Desa,
BPD,
Lembaga
Kemasyarakatan Desa Ngabean memberikan pelayanan kepada masyarakat Desa Ngabean yang mengacu kepada pembangunan masyarakat. Dengan pelayanan sebagai berikut: 1. Kantor Desa dibuka setiap hari kerja. 2. Kepala Desa dan Sekretaris Desa dibantu Kepala Urusan dan Kepala Seksi serta Kepala Dusun masuk kantor setiap hari kerja. 3. Diluar jam kerja apabila ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan surat-surat tetap dilayani. 4. Meningkatkan
kedisiplinan
para
Perangkat
Desa
dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. 5. Menyalurkan dan menyampaikan bantuan yang diterima dari Pemerintah kepada warga sesuai dengan program bantuan yang ada. 6. Meningkatkan
berbagai
Pemerintahan,
macam
Pembangunan,
kegiatan
baik
ataupun
kegiatan kegiatan
kemasyarakatan. 7. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan. 19
BAB III VISI DAN MISI DESA TAHUN 2011-2015 A.
LANDASAN FILOSOFIS PEMBANGUNAN Pembangunan pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi atau keadaan yang lebih baik dari pada kondisi atau keadaan sebelumnya. Pelaksanaan pembangunan menjadi kewajiban bagi pemerintah, baik dari Pusat, Daerah hingga ke level desa dan harus terintegrasi antar tingkatan pemerintahan. Bahwa desa adalah tingkatan pemerintahan terrendah dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka pembangunan pedesaan harus menjadi fokus dari pembangunan nasional. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan
Desa
memberikan
pedoman
perencanaan
yang
terintegrasi dan tersinergi antar ruang, waktu dan fungsi pemerintahan desa. Pemerintah Desa Ngabean dalam rangka melakukan perencanaan pembangunan telah berusaha untuk mengikuti regulasi yang berlaku sehingga tercipta perencanaan pembangunan yang baik. Perencanaan yang baik akan memberikan arah dan pedoman bagi pelaksanaan dan evaluasi pembangunan. Pada sisi lain juga berkembang penganggaran berbasis kinerja, oleh karena itu aspek perencanaan harus menyatu dengan penganggaran untuk mendapatkan keterpaduan yang berdaya guna dan berhasil guna dari setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan. B.
VISI PEMBANGUNAN DESA Visi pembangunan desa adalah suatu gambaran yang menantang tentang kondisi desa yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan desa yang direpresentasikan dalam sejumlah sasaran 20
hasil pembangunan yang dicapai melalui berbagai strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan desa dengan melihat petensi dan kebutuhan desa. Penetapan visi pembangunan desa, sebagai bagian dari perencanaan strategis pembangunan desa, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan pembangunan suatu desa mencapai kondisi yang yang diharapkan. Visi Pembangunan Desa Ngabean Tahun 2011-2015 disusun berdasarkan pada sumber utama dari visi Kepala Desa yang telah terpilih melalui proses Pemilihan Kepala Desa secara langsung yang saat ini sedang menjabat. Mengingat bahwa Kepala Desa terpilih dalam Pemilihan Kepala Desa
Tahun 2002 dan 2007 belum menyusun
RPJMDesa, maka Visi dan Misi dalam RPJMDesa ini ditetapkan untuk Tahun 2011 s.d 2015, yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Ngabean seperti Pemerintah Desa, BPD, LPMD, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat desa pada umumnya. Serta pertimbagan kondisii eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di kecamatan. Namun demikian dapat dimungkinkan apabila Kepala Desa terpilih dalam Pemilihan Kepala Desa yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2011 s.d 2014 akan merubah Visi dan Misi yang disesuaikan dengan Visi dan Misi yang bersangkutan. Visi pembangunan desa Tahun 2011-2015 ini disusun dengan memperhatikan/ mengacu visi pembangunan daerah yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 (Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 3 Tahun 2010), yakni “Terwujudnya Kabupaten Magelang yang Lebih Sejahtera, Maju dan Amanah”.
Maka
berdasarkan pertimbangan diatas Visi Desa Ngabean Tahun 2011-2015 adalah : “Mewujudkan Desa Ngabean yang Religius dan Sejahtera “ 21
Secara khusus, dijabarkan makna dari visi pembangunan desa yang sangat diperlukan untuk membangun kesamaan persepsi, sikap (komitmen), dan perilaku (partisipasi) segenap pemangku kepentingan (stakeholders) dalam setiap tahapan proses pembangunan selama lima tahun kedepan. Religius Adalah menciptakan suatu kondisi masyarakat yang senantiasa berpegang teguh pada keyakinan beragama. Karena di Desa Ngabean sebagian besar penduduknya beragama Islam maka sangat diharapkan semua tindakan yang dilakukan senantiasa berpedoman pada Al-Quran dan sunnah Rosul Sholallahu ‘alaihi Wasalam, sehingga akan terciptanya masyarakat yang mempunyai solidaritas yang tinggi dan kepedulian yang tinggi terhadap sesamanya. Islam mengajarkan untuk hidup saling menghargai saling tolong-menolong dalam kebaikan dan mencegah pada kemungkaran setelah keadan itu tercapai maka tidak akan ada suatu masalahpun yang tidak dapat diselesaikan. Beberapa indikator yang dapat dijadikan ukuran tercapainya kehidupan yang agamis adalah : Terciptanya suatu kebersamaan dalam kebaikan dan terciptanya ukhuwah islamiyah, terbentuknya kepedulian dan rasa sosial yang tinggi terhadap sesama, terpenuhinya masjid-masjid dan musholla sebagai tempat peribadatan dan kegiatan keagamaan, TPATPQ senantiasa dipenuhi siswa-siswi belajar agama. Untuk mencapai hal
tersebut
maka
Pemerintah
Desa
Ngabean
mengupayakan
pembangunan yang difokuskan pada : 1.
Peningkatan pembangunan
sarana dan prasarana keagamaan
seperti :Pembangunan masjid dan musholla, pembangunan TPA , TPQ sebagai sarana anak-anak mengenal dan belajar agama lebih dini. 2.
Pemanfaatan dan pengelolaan masjid sebagai tempat diskusi diskusi agama dan pendalaman ilmu agama.
22
Sejahtera. Konsep sejahtera menunjukkan kondisi kemakmuran suatu masyarakat, yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi (materiil) maupun sosial (spirituil); dengan kata lain kebutuhan dasar masyarakat telah terpenuhi secara lahir bathin secara adil dan merata dengan menititik beratkan pada peningkatan kwalitas sumberdaya manusia yang berdaya saing dan berdayaguna dan meningkatan pembangunan yang
difokuskan
pada pembangunan
perekonomian
desa yang berbasis pada potensi desa yang berdaya jual dan berdaya saing. Adapun indikator secara ilmiah adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi
yang
meningkatkan
berkualitas
pendapatan
dan
berkesinambungan
perkapita
pada
tingkat
sehingga
yang
tinggi,
menurunnya tingkat pengangguran, menurunnya jumlah penduduk miskin; terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif; meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang ditandai terpenuhinya hak sosial masyarakat mencakup akses pada
pelayanan
pembangunan
dasar
manusia
sehingga (IPM),
mampu
meningkatkan
meningkatkan
indeks
perlindungan
dan
kesejateraan sosial, keluarga kecil berkualitas, pemuda dan olah raga serta
meningkatkan
kualitas kehidupan beragama; meningkatnya
peranan perempuan dalam pembangunan; tersedianya infrastruktur yang memadai; meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa dan bertanggungjawab yang mampu mendukung pembangunan desa. C.
MISI PEMBANGUNAN DESA Misi pembangunan desa adalah sesuatu yang diemban atau dilaksanakan oleh pemerintah desa, sesuai visi pembangunan desa yang telah ditetapkan, agar tujuan pembangunan desa dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka
23
memberikan kemudahan bagi penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan, maka misi pembangunan desa Ngabean Kecamatan Secang Kabupaten magelang Tahun 2011-2015 dapat dirumuskan sebagai berikut : 5. Mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang religius Misi :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Meningkatkan
pengetahuan,
dan
pemahaman
masyarakat
terhadap agama . 6. Mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang sejahtera Misi : a. Pembangunan Meningkatkan pembangunan infrastruktur desa Meningkatkan sumber daya alam yang ada Meningkatkan peran aktif BPD, LPMD, RT/RW, dan tokoh masyarakat dalam pembangunan desa Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berswadaya membangun desa b. Pemerintahan Menciptakan
Sistem
Pemerintahan
yang
Baik
dan
Demokratis. c.
Kemasyarakatan Peningkatan dan pengembangan usaha kecil dan menengah Menjaga dan memelihara ketentraman, ketertiban, dan kerukunan warga Mewujudkan keluarga sehat sejahtera melalui peran aktif ibuibu PKK, Posyandu, dan organisasi lainnya.
D.
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA Tujuan pembangunan Desa Ngabean Tahun 2011 -2015 adalah sebagai berikut: 24
1. Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kehidupan beragama. 2. Terbangunnya perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang berdaya saing. 3. Meningkatnya pembangunan prasarana dan sarana desa. 4. Termanfaatkannya dan terkelolanya sumber daya alam berbasis kelestarian lingkungan hidup. 5. Terciptanya sistem pemerintahan yang baik dan demokratis. 6. Terciptanya masyarakat yang aman dan tenteram.
E.
SASARAN PEMBANGUNAN DESA Sasaran pembangunan desa Ngabean Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut: 1. Misi Pertama : Bidang keagamaan “Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap agama”, dilaksanakan untuk mencapai sasaran yaitu Makin meningkatnya pengetahuan dan
pemahaman
masyarakat
terhadap
pengetahuan
agama
sehingga terwujud masyarakat yang berkarakter agamis, berbudaya, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan falsafah pancasila. 2. Misi Kedua : Bidang Kesejahteraan meliputi : a. Pembangunan “ Meningkatkan pembangunan infrastruktur desa, meningkatkan sumber daya alam yang ada, serta meningkaatkan peran serta masyarakat dalam membangun desa dan peran aktif
BPD, LPMD, RT/RW, dan tokoh
masyarakat”, dilaksanakan untuk mencapai beberapa sasaran, yaitu :
Terbangun dan mantapnya jaringan infrastruktur yang andal sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas faktor-faktor yang mendukung berkembangnya aktivitas produksi dan mampu membuka isolasi desa/dusun membentuk kawasan-kawasan pertumbuhan baru, 25
serta
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi berdampak pada
peningkatan
masyarakat yang
pendapatan
masyarakat
sehingga terwujud masyarakat yang sejahtera.
Membaiknya
struktur
perekonomian
yang
kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif sektor basis ekonomi desa sehingga mampu menghasilkan komoditi berkualitas, berdaya saing, menjadi motor penggerak perekonomian.
Terpenuhi dan meratanya kebutuhan prasarana dan sarana pelayanan dasar di seluruh wilayah desa/dusun dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Makin optimalnya pemanfaatan sumber daya alam, aset dan produk desa yang berdaya saing tinggi sebagai sumbersumber kekayaan desa.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pembangunan yang berorientasi tata ruang, serta mengurangi resiko bencana alam.
Meningkatnya
pengelolaan
sumber
daya
alam
yang
berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup.
Meningkatnya peran aktif BPD, LPMD, RT/RW, Tokoh masyarakt,
dan
masyarakat
pada
umumnya
dalam
pembangunan desa.
b. Pemerintahan “Menciptakan Sistem Pemerintahan yang Baik dan Demokratis”, dilaksanakan untuk mencapai beberapa sasaran, yaitu :
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dan bersih.
Meningkatnya profesionalisme aparatur desa.
26
Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan standar mutu pelayanan yang berorientasi pada terciptanya kepuasan masyarakat.
Meningkatnya
hubungan
kerjasama
yang
saling
menguntungkan dengan berbagai pihak. c. Kemasyarakatan “Memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan pembiayaan pengembangan usaha, Menjaga dan memelihara ketentraman, ketertiban, dan kerukunan warga ”, dilaksanakan untuk mencapai beberapa sasaran, yaitu :
Berkembangnya Industri kecil masyarakat.
Meningkatnya pendapatan masyarakat yang akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Meningkatnya
kesadaran,
sikap
mental,
dan
perilaku
masyarakat dalam menjaga dan memelihara ketentraman, ketertiban, dan kerukunan warga.
Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
Mantapnya situasi dan kondisi peri kehidupan bermasyarakat yang didukung oleh penegakan HAM.
27
BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DESA A.
Perencanaan Pembangunan Desa Perencanaan Pembangunan Desa Ngabean dilaksanakan untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Pembangunan Desa Ngabean merupakan upaya untuk memperoleh perubahan sosial masyarakat desa ke arah yang lebih baik dan dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa. Melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa yaitu forum perencanaan pembangunan di tingkat desa yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Desa
dan
melibatkan
pertisipasi
masyarakat
dengan
semangat musyawarah untuk mufakat. System Perencanaan Pembangunan Desa Ngabean dilaksanakan dengan
satu kesatuan tata perencanaan pembangunan desa untuk
menghasilkan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan desa yang dilaksanakan secara pertisipatif oleh pemerintah desa sesuai kewenangannya. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa yang disusun merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun memuat visi, misi, tujuan, Strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan desa denga berpedoman RPJM Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) setiap tahunnya akan dijabarkan dalam rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) yaitu perencanaan desa periode I ( satu ) tahun memuat rencana kegiatan pemerintah desa yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa
sendiri pada taun anggaran berikutnya dan rencana
kegiatan yang akan diusulkan ke Pemerintah diatasnya
28
Perencanaan
Penbangunan
Desa
bertujuan
untuk
mengkoordinasikan antar pelaku pembangunan, menjamin terciptanya sinkronisasi dan sinergi dengan pelaksanaan pembangunan daerah, menjamin
keterkaitan
dan
konsistensi
antara
perencanaan,
penganggaran, pelaksana, dan pengawasan, mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan menjamin tercap[ainya penggunaan sumberdaya yang ada di desa secara efektif, afisien, berkeadilan, dan berkelanjutan. B.
Strategi Pembangunan Desa Dalam rangka pencapaian visi dan misi Pembangunan Jangka Menengah Desa Ngabean tahun 2011-2015 maka perlu dirumuskan beberapa strategi pembangunan desa yang sinergis dan komprehensif. Strategi pembangunan Desa Ngabean. yang akan dilaksanakan selama tahun 2011-2015 dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Strategi mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang religius Strategi penguatan dan pemberdayaan diformulasikan dalam rangka untuk melaksanakan misi pertama pembangunan Desa Ngabean Tahun 2011-2015 yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia,
pengetahuan,
dan
pemahaman
masyarakat
terhadap agama ; yang merupakan fokus strategi pembangunan sumber
daya
manusia.
Strategi
ini
dalam
pelaksanannya
ditekankan pada upaya untuk: (a) Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan (b) Peningkatan pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum dalam rangka melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan
beragama
masyarakat. 2. Strategi mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang sejahtera a. Pembangunan Strategi pembangunan, pemerataan, dan aksesibilitas dirancang dalam rangka untuk melaksanakan misi kedua dalam bidang pembangunan yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur
29
desa, Strategi ini dalam pelaksanaannya ditekankan pada upaya untuk Peningkatan pembangunan dibidang Pekerjaan Umum. Strategi memanfaatkan dan mengelola Sumber Daya Alam berbasis Lingkungan Hidup dalam pelaksanannya ditekankan pada upaya untuk pembangunan berkelanjutan dengan berbasis pada lingkungan hidup dan tata ruang. Strategi
meningkatkan
masyarakat ditekankan
dalam pada
peran
aktif
pembangunan (a)
BPD,
lembaga pada
LPMD,
desa
dan
pelaksanaannya
RT/RW,
dan
tokoh
masyarakat.(b) peran masyarakat dalam berswadaya membangun desa. b. Pemerintahan Strategi
pengembangan
kapasitas
dirancang
untuk
melaksanakan misi kedua dalam bidang pemerintahan. Strategi ini dalam
pelaksanannya
ditekankan
pada
(a)
upaya
untuk
menciptakan pemerintahan yang baik, demokratis, bersih dan berwibawa.(b)
Meningkatkan
fungsi
pelayanan
umum.(c)
Meningkatkan fungsi aparatur Pemerintah Desa.(d) Kependudukan dan catatan sipil c. Kemasyarakatan Strategi pengembangan ekonomi masyarakat yang berbasis potensi lokal dirancang untuk melaksanakan misi kedua dalam bidang kemasyarakatan yaitu Peningkatan dan pengambangan usaha
kecil
dan
menengah
yang
dalam
pelaksanaannya
ditekankan pada upaya untuk: (a) Meningkatkan pengembangan bidang unggulan melalui Pertanian, Peternakan dan Perikanan,, peningktatan daya saing UMKM, peningkatan investasi desa, (b) Meningkatkan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan pelayanan kegiatan ekonomi. Strategi pembangunan kondusifitas desa dilaksanakan untuk mencapai misi menciptakan masyarakat yang aman dan tenteram,
30
yang ditekankan pada upaya untuk meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban. Strategi mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera pada pelaksanaannya di tekankan pada : (a) Peningkatan kesehatan (b) keluarga Berncana. (c) Peningkatan pendidikan (d) Peningkatan peran PKK, Posyandu, dan polindes. C.
Arah Kebijakan Pembangunan Desa Tujuan yang paling utama dalam pembangunan Desa adalah untuk berupaya meningkatkan Kesejahteraan masyarakat, oleh sebab itu guna mewujudkan Tujuan tersebut maka sangat diperlukan rumusan arah kebijakan Pembangunan Desa Ngabean selama periode 2011 – 2015. Adapun arah kebijakan Pembangunan Desa Ngabean mengacu pada Misi Desa Ngabean Yaitu : 1
Misi Pertama 1.1 Meningkatkan
Kualitas
Sumber
daya
Manusia.
Untuk
melaksanakan misi ini Desa Ngabean mengambil langkah dan arah kebijakan sebagai berikut Peningkatan pemberdayaan
kesehatan
masyarakat
kader-kader
kesehatan
melalui Desa
dan
kemudahan pelayanan kesehatan melalui PKD yang telah terbangun. Akan senantiasa mensosialisasikan Pentingnya Keluarga berencana untuk Pasangan usia subur dan pasangan baru agar mempunyai program dalam Perencanaan jarak kelahiran. Berupaya untuk memberikan bantuan Biasiswa bagi anak kurang mampu agar bias tercapai program Pemerintah yaitu Wajib Belajar 9 Tahun. Mengupayakan pembangunan sarana dan prasarana desa
yang
mengacu
kesejahteraan masyarakat. 31
pada
peningkatan
taraf
1.2 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran agama. Diambil langkah dan arah kebijakan sebagai berikut: Pembangunan dan peningkatan fungsi sarana prasarana keagamaan seperti masjid, mushlola, dan TPQ. Peningkatan fungsi pondok pesantren yang ada untuk lebih
meningkatkan
pengetahuan
dan
pemahaman
masyarakat terhadap ajaran agama. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa,melalui pengajian-pengajian selapanan tiap dusun dan maupun kelompok-kelompok yasinan di masing-masing dusun. Mendorong
dilaksanakanya
ajaran
agama
dalam
kehidupan sehari-hari dengan mengembangkan rasa saling menghormati dan menciptakan suasana yang harmonis didalam kehidupan bermasyarakat. 2
Misi Kedua : 2.1 Pembangunan a) Meningkatkan infratrutur desa
diambil langkah
dan
kebijakan dengan meningkatkan pembangunan dibidang pekerjaan umum. b) Meningkatkan suber daya alam yang ada diambil langkah dan kebijakan; Ketahanan peningkatan
Pangan, hasil
akan
pertanian
difokuskan melalui
pada
pelatihan-
pelatihan dari dinas pertanian tentang tata cara bercocok tanam yang baik dan pemilihan bibit unggul. Pemberdayaan P3A, Mengajak Lembaga P3A untuk merumuskan masalah yang mengakibatkan hasil pertanian tidak maksimal, seperti Pembuangan Walet, pembangunan Talud Irigasi dan penyusunan jadwal Gilir air dimusim kemarau.
32
Pemberdayaan KTNA, dalam hal ini pemerintah desa akan selalu menjembatani dan memfasilitasi untuk kegiatan
pertemuan
dan
musawarah
Lembaga
tersebut agar ada titik temu didalam bercocok tanam antara kelompok tani yang berada di hulu sungai maupun yang ada di hilir agar Kelompok tani bisa menanam tanaman yang cocok tanpa Harus berebut air dimusim kemarau agar ketahanan pangan tetap terjaga dan tersedia. c) Meningkatkan peran aktif lembaga masyarakat desa diambil langkah dan kebijakan : Meningkatkan komunikasi antara pemerintah desa dengan lembaga desa ( BPD, LPMD,LPKK, LPP, Rt/Rw) dan tokoh masyarakat dalam pembangunan desa. Dilakukan reorganisasi terhadap lembaga desa secara berkala
sesuai
dengan
masa
kerja
sehingga
diharapkan muncul regenerasi . d)
Meningkatkan
peran
serta
masyarakat
dalam
berswadaya membangun desa diambil langkah dan kebijakan ; Meningkatkan Peran aktif lembaga desa dan tokoh masyarakat dalam mensosialisasikan program dan kegiatan Pemerintah Desa. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
dalam
berswadaya melalui dialog-dialog praktis yang dapat dilaksanakan dalam pertemuan rutin RT/RW. Pemberdayaan masyarakat akan ditekankan pada mengajak seluruh Warga masyarakat untuk berperan secara aktif dalam perencanaan maupun pelaksanaan
33
pembangunan
yang
akan
dirumuskan
dan
dilaksanakan selama periode 2011 – 2015. 2.2 Pemerintahan Menciptakan pemerintahan yang baik, demokratis, bersih, dan berwibawa dilakukan langkah dan kebijakan : Pembangunan aparatur Pemerintahan desa diarahkan untuk mewujudkan kinerja perangkat desa yang professional dan berkarakter.upaya tersebut dapat dilakukan
dengan
perangkat
desa
pola menuju
pembekalan pada
terhadap
pengembangan
profesionalisme. Disamping itu secara bertahap juga dilakukan pendidikan mental Perangkat Desa agar menhindarkan diri dari Budaya KOLUSI,KORUPSI, dan NIPOTISME (KKN) agar Perangkat Desa secara cepat dan tanggap serta memiliki integritas yang tinggi dalam merespon Tuntutan, Kebutuhan, kwantitas dan Kwalitas dalam melayani masyarakat. Pengembangan pelayanan kepada masyarakat juga diarahkan untuk peningkatan pelayanan yang prima berbasis pada partisipasi masyarakat, Pemerintah desa
juga
melakukan
identifikasi
kebutuhan
masyarakat yang dilakukan olae masyarakat sendiri dengan di fasilitasi oleh pemerintah desa dan lembaga swadaya
masyarakat.
Sehingga
fasilitas
benar-benar
merupakan
pelayanan refleksi
dan dari
kebutuhan riil masyarakat atau kebutuhan dasar dan merupakan
permasalahan
yang
dihadapi
oleh
masyarakat. 2.3 Kemasyarakatan a) Peningkatan usaha kecil dan menengah diambil langkah dan kebijakan :
34
Pemberian bantuan kredit usaha kecil dan menengah diberikan melalui program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM-MP, sedangkan modal usaha dalam pertanian diberikan melalui program PUAP. Pembangunan
sarana
prasarana
penunjang
berkembangnya usaha masyarakat baik dalam bidang UKM maupun pertanian yaitu dengan dibangunnya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di desa Ngabean. Pengembangan
usaha
kemitraan
:
dalam
pelaksanaanya akan mengajak pihak lain untuk bermitra dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan,
seperti
Kemitraan
Petani
Jagung,
peternakan ayam Potong, Peternak lele, usaha Rumahan . b) Menjaga dan memelihara ketentraman, ketertiban, dan kerukunan warga, diambil langkah dan kebijakan : Persatuan dan Kesatuan, dalam hal persatuan dan kesatuan
pemerintah
desa
mengajak
warga
masyarakat untuk hidup saling berdampingan tanpa mebedakan status sosial, keturunan,dll. Sehingga akan tercipta masyarakat yang peduli terhadap lingkunganya dan mempunyai toleransi yang tinggi sesuai dengan harapan Bangsa dan Negara yakni semboyan Bhineka Tunggal Ika. Penggalakan kembali Pos Kampling atau ronda keliling
yang
pada
saat
ini
mulai
dalam
pelaksanaannya mulai meredup. Pemberantasan penyakit masyarakat dimana dalam pelaksanaannya
bekerjasama
kepolisian setempat bekerjasama
35
dengan
pihak
Pemberdayaan
pemuda
dalam
mewujudkan
keamanan, ketertiban, dan keamanan. c) Mewujudkan keluarga sehat sejahtera, diambil langkah dan kebijakan : Peningkatan
peran
aktif
ibu-ibu
PKK,
Kader
Posyandu, maupun Bidan Desa dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, serta lebih mengoptimalkan fungsi PKD. senantiasa mensosialisasikan Pentingnya Keluarga berencana untuk Pasangan usia subur dan pasangan baru agar mempunyai program dalam Perencanaan jarak kelahiran. Berupaya untuk memberikan bantuan Biasiswa bagi anak kurang mampu agar bias tercapai program Pemerintah yaitu Wajib Belajar 9 Tahun.
36
BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Berdasar permendagri nomor 37 tahun 2007, keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut, sedangkan pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
penganggaran,
penatausahaan,
pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan desa. Sistem perencanaan pembangunan memiliki salah satu tujuan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Agar visi, misi, dan program yang termuat dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) dapat
tercapai
atau
terealisasi
maka
memerlukan
adanya
dukungan
penganggaran yang relevan, konsisten, dan signifikan. Penyusunan RPJMDesa akan menghasilkan rencana pembangunan yang telah mempertimbangkan berbagai kemungkinan dari sisi kemampuan penganggarannya. Kemampuan anggaran desa diperkirakan dalam bentuk pagu atau plafon indikatif anggaran desa, yang akan berlaku selama lima tahun kedepan. Mekanisme dan substansi penetapan perencanaan dikaitkan dengan penganggaran ini diharapkan akan lebih mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan desa dalam rangka mencapai visi, misi, dan program pembangunan desa. Dalam penyusunan bagian gambaran pengelolaan keuangan desa dan kerangka pendanaan diperlukan pendekatan yang komprehensif dan strategis, baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran, sebab akan sangat berdampak
37
pada penciptaan kondisi perekonomian yang stabil dan berkelanjutan. Sejalan dengan fungsi alokasi dan kondisi keterbatasan kemampuan keuangan desa yang ada, maka perlu diciptakan suatu sistem yang memungkinkan pemerintah desa menjadi lebih efisien, efektif dan akuntabel dalam merumuskan kebijakan keuangannya. Dalam rangka meningkatkan kemandirian desa, sudah saatnya digali semua potensi sumber daya dan modal dasar desa yang dimiliki. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi yang maksimal atas potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya keuangan; untuk selanjutnya sumber daya tersebut dikembangkan menjadi pendukung utama dari berbagai kegiatan yang akan menghasilkan nilai tambah yang berdaya saing tinggi sehingga mampu mendukung kemandirian desa. Pendapatan Desa Ngabean meliputi semua penerimaan uang melalui rekening Desa yang merupakan hak Desa Ngabean dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Desa. Pengelolaan pendapatan desa sampai dengan tahun anggaran 2007 mendasarkan pada 2 (dua) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 3 tahun 2001 tentang Sumber Pendapatan Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 7 tahun 2004 dan Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 6 tahun 2001 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Sumber-sumber penerimaan desa menurut Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2001 adalah (1) pendapatan asli desa; (2) Bantuan dari pemerintah kabupaten; (3) Bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi; (4) Sumbangan dari pihak ketiga (5) Pinjaman desa. Sedangkan menurut Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 sumber penerimaan desa terdiri dari (1) Sisa lebih/ kurang perhitungan tahun yang lalu, (2) Pendapatan asli desa (3) Bantuan dari pemerintah (4) Bantuan dari pemerintah provinsi (5) Bantuan dari 38
pemerintah kabupaten, (6) Bantuan dari pihak ketiga, (7) Lain-lain pendapatan yang sah. Pengelolaan pendapatan asli desa bertujuan untuk mengoptimalkan keleluasaan desa dalam menggali pendanaan otonomi desa sebagai wujud tanggungjawab daerah dalam melaksanakan desentralisasi. Belanja Desa, meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa yang meliputi belanja langsung dan tidak langsung. Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya, terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan
Desa
anggaran(SILPA)
Payaman
tahun
mencakup
sebelumnya,
sisa
pencairan
lebih
dana
perhitungan
cadangan,
hasil
penjualan kekayaan desa dan penerimaan pinjaman. Pengeluaran pembiayaan mencakup pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, dan pembayaran utang. Pemegang kekuasaan Pengelolaan keuangan desa adalah kepala desa,
karena
jabatannya
mempunyai
kewenangan
menyelenggarakan
keseluruhan pengelolaan keuangan desa yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh pelaksana teknis
Pengelolaan keuangan desa yang diangkat dari
perangkat desa yang ditunjuk. Kondisi kemampuan atau kapasitas keuangan Pemerintah Desa Ngabean sangat menentukan dalam upaya menghasilkan kinerja pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat Desa Ngabean. Jumlah pendapatan Desa Ngabean tahun 2010 sebesar Rp 213.726.000, Anggaran belanja desa Rp 222.150.000, Bansos dari kabupaten Magelang Rp 39
33.000.000. Dari data tersebut menunjukkan kemampuan desa untuk membiayai pembangunan sangatlah berat apabila tidak didukung pembiayaan lain seperti PNPM mandiri Perdesaan. A.
ARAH PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA A.1. Kondisi Pendapatan Desa Pendapatan desa meliputi semua penerimaan yang merupakan hak desa dalam satu tahun anggaran yang akan menentukan pendapatan desa, dimana merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sumbersumber pendapatan desa meliputi pendapatan asli desa (PAD), dana perimbangan, lain-lain pendapatan desa dan pinjaman desa. Selama 4 (empat) tahun terakhir pendapatan Desa Ngabean mengalami fluktuatif, dimana pendapatan desa naik turun setiap tahunnya pada tahun 2007 sebesar Rp 123.116.000, Tahun 2008 sebesar Rp. 119.791.500, Tahun 2009 sebesar Rp. 212.226.00 dan Tahun 2010 Rp. 213.726.000 dengan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya sebesar Rp 8.424.000 Defisit APBDes sebagaimana yang dialami oleh banyak desa terjadi juga di Desa Ngabean. Untuk itu perlu dirumuskan beberapa kebijakan umum pembiayaan yang akan menjadi panduan bagi Pemerintah Desa Ngabean. Kebijakan umum pembiayaan Pemerintah Desa Ngabean secara ringkas adalah sebagai berikut: Anggaran diupayakan dapat memenuhi prinsip keseimbangan finansial,
yaitu
antara
pendapatan
dengan
belanja
terdapat
keseimbangan (tidak terjadi defisit maupun surplus), namun demikian dalam
beberapa
kondisi
yang
40
cukup
beralasan
dan
dapat
dipertanggungjawabkan apabila terjadi defisit atau pun surplus hal tersebut dapat ditolerir. Dalam hal APBDes terjadi surplus (pendapatan lebih besar daripada belanja, sehingga terdapat surplus APBDes), maka kebijakan yang diambil adalah sebagai sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan. Apabila APBDes mengalami defisit (pendapatan lebih kecil daripada belanja, sehingga terdapat defisit APBDes), maka kebijakan yang dapat diambil antara lain adalah sebagai berikut:
Memanfaatkan anggaran yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran pada tahun lalu.
Melakukan rasionalisasi dan efisiensi belanja berdasar kriteria urutan prioritas urgensi dan pembiayaannya.
Mencari pinjaman Pemerintah Desa kepada masyarakat untuk kepentingan pendanaan pembangunan desa. Namun demikian sebelum melakukan pinjaman desa perlu dianalisis secara matang dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: (a) Syarat pinjaman hendaknya yang lunak (tingkat bunga relatif rendah,
ada
masa
tenggang/grace
period,
jangka
waktu
pengembalian pinjaman relatif lama dan aman untuk perencanaan pengembaliannya, prosedur pengajuan dan pencairan pinjaman jelas, efisien dan cepat, serta tidak ada ikatan politik apapun); (b) Tujuan
pinjaman
hendaknya
untuk
tujuan
pendanaan
program/kegiatan yang memiliki multiplier effect tinggi serta cost recovery; serta (c) Perlu dilakukan kajian secara ilmiah dan memadai
dalam
hal
kelayakannya
melakukan pinjaman desa.
41
sebelum
memutuskan
Kondisi selengkapnya pendapatan Desa Ngabean tahun 2007 s/d th 2010 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel V.1. Realisasi Pendapatan Desa Ngabean tahun 2007 s/d 2010. Dalam ribuan No.
URAIAN
1
2
TH 2007 3
TH 2008 4
TH 2009 5
TH 2010 6
Rp. 39.340
Rp. 41.702,5
Rp. 53.850
Rp. 46.450
Rp. 83.776
Rp. 78.089
Rp. 56.500
Rp. 56.500
Rp. 96.876
Rp. 103.776
Rp. 5000
Rp. 7000
Rp. 212.226
Rp. 213.726
1 Pendapatan Asli Desa Ngabean 2 Bagi Hasil Pajak dan
Retribusi
Kabupaten/ADD 3 Bantuan
dari
Kabupaten untuk penghasilan Tetap Kades dan Perangkat 4 Bantuan Propinsi 5
Sisa Lebih/Kurang Anggaran Tahun Sebelumnya JUMLAH
Rp. 123.116
Rp . 119.791,5
Sumber: APBDes Ngabean, th. 2007 s/d 2010
42
Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2007 dan Tahun 2008 pendapatan Desa Ngabean didominasi oleh dana bagian perolehan pajak dan retribusi dari kabupaten sebesar 65.2% - 68 %, sedangkan pendapatan asli desa sebesar 32% – 34.8%. Dan; Pada tahun 2009 mulai mendapat bantuan dari kabupaten untuk penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa serta bantuan dari Provinsi. Pendapatan Desa didominasi dana tambahan penghasilan tetap kades dan perangkatnya sebesar 45.6 % , disusul Bagi hasil pajak/dana perimbangan kabupaten sebesar 26.6% disusul pendapatan asli desa sebesar 25.45% dan bantuan dari Provinsi sebesar 2.35%, pada tahun 2010 didominasi dana tambahan penghasilan tetap kades dan perangkat sebesar sebesar 48.56 %, disusul oleh ADD sebesar 26.44 % , pendapatan asli desa sebesar 21.7% , dan bantuan dari propinsi sebesar 32.8%. A.2
Kebijakan Pendapatan Desa Era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal berimplikasi pada bertambahnya kewenangan desa. Untuk melaksanakan kewenangan tersebut diperlukan pendanaan yang mencukupi. Sesuai dengan hakekat otonomi,
secara
bertahap
desa
dituntut
untuk
mengupayakan
kemandirian fiskal. Salah satu indikator kemandirian desa adalah kemampuan untuk membiayai diri sendiri, sehingga otonomi tidak hanya berarti memiliki wilayah tetapi juga pengelolaan keuangan dan kewenangan-kewenangan yang bersifat pokok. Pendapatan asli Desa Ngabean sebagian besar diperoleh dari hasil tanah kas desa yang pada umumnya berupa lahan pertanian berujud sawah dan ladang. Hasil dari pertanian sendiri sangat berfluktuatif seiring musim dan hama tanaman. Pada tahun 2009 dan 2010 terjadi kenaikan pendapatan asli desa karena terjadi penambahan tanah kas desa yang semula dikelola carik, karena setelah diangkat menjadi PNS, tanah yang dikelola kemudian diserahkan ke desa.
43
Berdasarkan pada realisasi pendapatan desa selama 4 tahun terakhir maka pendapatan Desa Ngabean tahun 2011-2015 diperkirakan akan tampak seperti dalam tabel berikut. Tabel V.2. Proyeksi Pendapatan Desa Ngabean 2011-2015 Jumlah ( Dalam ribuan) Uraian
2011 Rp
2012 Rp
2013 Rp
2014 Rp
2015 Rp
Pendapatan Asli Desa;
48.950
49.875 50.800
51.725
52.650
Bagi Hasil Pajak Kabupaten Bagian dari Retribusi Kabupaten Alokasi Dana Desa
56.500
56.500
56.500
56.500
5.000
5.000
5.000
56.500
(ADD); Bantuan
dari
pemerintah Pusat Bantuan dari Pemerintah Provinsi Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Penghasilan tetap Kepala desa dan Perangkat Desa Hibah Sumbangan Pihak Ketiga Hasil Swadaya &
5.000 5.000 110.652
117.84 4
125.50 4
133.662
142.35 0
15.000
17.000
18.500
20.000
22.000
partisipasi Jumlah
Perkiraan 236.102
246.219 256.304
Pendapatan
44
266.887 278.500
Formulasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan anggaran pendapatan desa diarahkan pada usaha optimalisasi potensi PAD dan penerimaan desa lainnya. Pendapatan asli Desa Ngabean tahun 20112015 diproyeksikan mengalami kenaikan rata-rata sebesar
2 % per
tahun. ADD bila dilihat dari tahun 2007 s/d 2010 ada kecenderungan statis pada angka seperti tahun 2010. dana tambahan untuk kepala desa dan perangkat kenaikan sebesar ±6.5 % per tahun. Proyeksi pendapatan desa ini termasuk Pendapatan Asli Desa bersifat indikatif atau sementara sehingga masih sangat mungkin untuk mengalami perubahan disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan kebijakan yang ada. Kebijakan
pengembangan
pendapatan
desa
yang
akan
dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2011-2015) diarahkan pada: a.
ekstensifikasi
dan
intensifikasi
pajak
dengan
prinsip
nondiskriminasi dan melindungi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), didukung dengan perbaikan manajemen berbasis profesionalisme SDM, penyederhanaan sistem dan prosedur pemungutan, peningkatan kualitas pelayanan publik. b.
Optimalisasi pemanfaatan aset-aset desa yang potensial, penerapan sistem incentive and disincentive sesuai prinsip tata pemerintahan yang baik.
c.
Peningkatan koordinasi dan konsultasi yang intensif dengan Pemerintah
Kabupaten
Magelang
dan
Provinsi
dalam
peningkatan, pengelolaan, dan pemanfaatan ADD, Bansos, pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Propinsi.
45
B. ARAH PENGELOLAAN BELANJA DESA B.1. Kondisi Belanja Desa Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum desa yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban desa dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa dirinci menurut urusan pemerintahan desa, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja. Belanja desa dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa sesuai dengan ketentuan perundangundangan. Belanja desa harus mencerminkan strategi pengeluaran yang rasional baik kuantitatif maupun kualitatif, sehingga akan terlihat adanya
pertanggungjawaban
atas
pungutan
sumber-sumber
pendapatan desa oleh Pemerintah Desa serta hubungan timbal balik antara pungutan pendapatan dan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dikandung maksud untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi alokasi anggaran desa. Belanja desa diarahkan kepada upaya untuk meningkatkan proporsi belanja yang berpihak kepada kepentingan masyarakat. Disamping itu belanja desa harus memperhatikan antara urgensi kebutuhan dan kemampuan keuangan desa. Selama 5 (lima) tahun terakhir belanja desa Ngabean cenderung meningkat, dimana belanja desa pada tahun 2007 sebesar Rp. 81.550.400 tetapi mengalami penurunan
pada Tahun 2008
sebesar Rp.72.938.100 seiring dengan menurunnya Pendapatan Asli Desa dan meningkat kembali setiap tahun menjadi sebesar Rp 222.150.000 pada tahun 2010.
46
B.2. Kebijakan Belanja Desa Belanja
Desa
sebagaimana
dimaksud
meliputi
semua
pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 ( satu ) Tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayaranya kembali oleh desa. Sesuai dengan Permendagri Nomor 37 Tahun 2007, Belanja terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Adapun Belanja Langsung terdiri dari : Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal. Sedangkan Belanja Tidak Langsung terdiri dari : Belanja Pegawai/ Penghasilan tetap, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tak Terduga. Selama 5 (lima) tahun kedepan (tahun 2011 s.d 2015) estimasi pengelolaan belanja desa sebesar sebagai berikut : Tabel V.3. Proyeksi Belanja Desa Ngabean 2011-2015 Jumlah Per Tahun URAIAN
2011 Rp
2012 Rp
2013 Rp
2014 Rp
2015 Rp
Belanja Langsung 1. Belanja Pegawai
8.000
1.300
.1600
1.900
2.200
58.235
64.060
66.985
69.110
71.735
7.000
7.000
7.000
7.000
7.000
1. Belanja Pegawai
129.867
137.059
144.719
152.877
161.565
2. Belanja Subsidi 3. Belanja Hibah
2. Belanja Barang dan Jasa 3. Belanja Modal Belanja
Tidak
Langsung
4. Belanja
Bantuan
33.000
33.000
33.000
33.000
33.000
sosial 5. Belanja
Bantuan
47
Keuangan 6. Belanja Tak Terduga
3.000
Jumlah Estimasi
236.102
246.219
3.000 3.000 256.304
3.000
266.887
278.500
Belanja
Formulasi kebijakan belanja desa diarahkan pada efisiensi dan efektifitas skala prioritas dan program strategis pembangunan Desa Ngabean, dimana pada level kebijakan anggaran belanja desa dicerminkan pada proyeksi belanja desa yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan percepatan pembangunan. Kebijakan
pengembangan
belanja
desa
yang
akan
dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2011-2015) diarahkan pada: a.
Optimalisasi pemanfaatan anggaran yang tersedia untuk peningkatan
kualitas
pelayanan
pada
masyarakat
yang
berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. b.
Peningkatan kesesuaian alokasi anggaran dengan prioritas pembangunan
desa,
melalui
peningkatan
efektivitas
pelaksanaan tugas dan fungsi (tupoksi) perangkat desa dalam melaksanakan kewajiban sesuai urusan yang ditangani. c.
Penetapan dan penerapan tolok ukur (indikator) dan target capaian pada setiap program/kegiatan pembangunan desa sesuai dengan alokasi belanja berbasis anggaran kinerja.
d.
Peningkatan akses informasi tentang belanja desa oleh masyarakat; peningkatan akuntabilitas belanja dari aspek administrasi
keuangan,
yang
meliputi
masukan,
proses,
keluaran, dan hasil. e.
Peningkatan rasionalitas alokasi besarnya plafon anggaran belanja desa sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan desa dan prioritas kebutuhan desa serta pertimbangan kinerja.
48
C. ARAH PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DESA C.1. Kondisi Pembiayaan Desa Pembiayaan desa meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, yang dirinci menurut urusan pemerintahan desa, organisasi, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pembiayaan. Pembiayaan desa terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Pengelolaan pembiayaan desa diarahkan pada kebutuhan percepatan pembangunan dengan mempertimbangkan kekuatan APBDes. Struktur pembiayaan desa yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan memungkinkan untuk terjadi kinerja anggaran defisit atau surplus. Apabila performance budgeting memperlihatkan terjadinya
defisit anggaran, maka harus
dikreasi jenis penerimaan desa yang akan dijadikan pilihan untuk menutup defisit. Sebaliknya apabila terjadi surplus anggaran, maka harus dirumuskan jenis pengeluaran desa yang akan dijadikan pilihan untuk prioritas distribusi dan alokasi surplus anggaran. C.2 Arah Pengelolaan Pembiayaan Pembiayaan
sebagaimana
dimaksud
meliputi
semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik dalam tahun anggaran bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan desa meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, yang dirinci menurut urusan pemerintahan desa,
organisasi,
kelompok,
jenis,
obyek
dan
rincian
obyek
pembiayaan. Pembiayaan desa terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Pengelolaan pembiayaan desa diarahkan pada kebutuhan percepatan pembangunan dengan mempertimbangkan kekuatan 49
APBDesa. Struktur pembiayaan desa yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan memungkinkan untuk terjadi kinerja anggaran defisit atau surplus. Apabila performance budgeting memperlihatkan terjadinya defisit anggaran, maka harus dikreasi jenis penerimaan desa yang akan dijadikan pilihan untuk menutup defisit. Sebaliknya apabila terjadi surplus anggaran, maka harus dirumuskan jenis pengeluaran desa yang akan dijadikan pilihan untuk prioritas distribusi dan alokasi surplus anggaran. Adapun untuk tahun 2011 s.d 2015 estimasi Pembiayaan sebagai berikut (dalam satuan ribuan) : Tabel V.4. Proyeksi Pembiayaan Desa Ngabean 2011-2015 Jumlah Per Tahun(Dalam ribuan) 201 2011 2012 2013 2015 4 Rp Rp Rp Rp Rp
Uraian Penerimaan Pembiayaan 1. SILPA tahun sebelumnya
8.500
2. Pencairan dana cadangan
3. Hasil
2. Penyertaan Modal Desa
3.Pembayaran Utang
Penjualan
kekayan
Desa yang dipisahkan 4. Penerimaan Pinjaman Pengeluaran Pembiayaan 1.
Pembentukan
dana
cadangan
50
Formulasi didasarkan
pada
kebijakan
pengelolaan
penerimaan
pembiayaan
pembiayaan
dan
desa
pengeluaran
pembiayaan desa atas dasar kemampuan APBDes dan pinjaman desa dalam jangka menengah, yang selengkapnya dapat dirumuskan sebagai berikut: a.
Optimalisasi sumber penerimaan pembiayaan yang paling mungkin dapat dilakukan secara cepat, yaitu dari Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran
Tahun
Lalu
(SiLPA);
dan
pengembangan alternatif lain penerimaan pembiayaan, seperti: pinjaman desa, dan penjualan aset yang dipisahkan, baik yang akan
dipergunakan
untuk
penyertaan
modal
maupun
pembayaran angsuran utang pokok yang akan jatuh tempo, ataupun program pengeluaraan pembiayaan lainnya yang timbul sebagai akibat dari pengembangan alternatif penerimaan pembiayaan. b.
Peningkatan prioritas pada pengeluaran yang bersifat wajib, antara lain untuk pembayaran hutang pokok yang telah jatuh tempo.
D. KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN Pada hakikatnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa Ngabean) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah Desa Ngabean yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah Desa
dan BPD
Ngabean, yang ditetapkan dengan peraturan desa. APBDesa masyarakat
harus
dengan
benar-benar
dapat
memperhatikan
mencerminkan
potensi,
kebutuhan
permasalahan,
dan
keanekaragaman desa, sehingga dapat menghasilkan struktur anggaran yang sesuai harapan bersama antara pemerintah desa dan masyarakat.
51
Arah dan kebijakan umum APBDesa disusun berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan kondisai sumberdaya yang tersedia terutama keuangan Desa dan mengacu pada agenda pembangunan desa Ngabean. Kebijakan Umum Anggaran Desa Ngabean dijadikan pedoman dalam menyusun APBDesa dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan isu actual, dalam penyusunan APBDesa juga memperhatikan beberapa hal lain, seperti : Tingkat pertumbuhan ekonomi, pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan. Adapun permasalahan desa Ngbaean antara lain : 1. Pertumbuhan Ekonomi yang cenderung lambat 2. Rumah Tangga Miskin dan Pengangguran semakin bertambah. 3. Akses dan Kwalitas Pendidikan masih rendah terutama Bagi masyarakat miskin. 4.
Pemanfaatan
sumber
daya
alam
belum
optimal
dan
fungsi
lingkungan hidup semakin berkurang. 5. Pengamalan nilai nilai agama dan sosial budaya belum berperan maksimal dalam rangka meningkatkan masyarakat yang agamis. 6. Ketentraman dan Ketertiban, belum sepenuhnya terwujud. 7. Pelayanan Publik belum memuaskan dan sumber pembiayaan sangat terbatas. Bertitik tolak pada hal tersebut dan juga agar misi dan strategi dapat dilaksanakan sesuai dengan arah kebijakan anggaran desa secara keseluruhan, maka perlu diperhatikan bahwa APBDesa pada hakekatnya merupakan perwujudan amanah masyarakat kepada pemerintah desa untuk dikelola dalam rangka mencapai tujuan, maka APBDesa Ngabean dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa prinsip, sebagai berikut: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran. Transparansi dan akuntabilitas anggaran,
baik dalam perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan, maupun akuntansinya, 52
secara keseluruhan merupakan wujud pertanggungjawaban pemerintah desa kepada masyarakat. Oleh karena itu, dari tahun ke tahun diupayakan untuk memberikan informasi tentang APBDesa kepada masyarakat maupun lembaga lain yang berkepentingan, dalam format dan substansi yang akomodatif, terutama terkait dengan aspek pengendalian dan pengawasan terhadap obyektifitas anggaran. Disiplin Anggaran. Anggaran desa disusun berdasarkan kebutuhan riil dan prioritas masyarakat dengan target dan sasaran pembangunan desa. Dengan demikian, dapat dihindari adanya kebiasaan alokasi anggaran pembangunan ke seluruh sektor yang kurang efisien dan efektif serta senantiasa disesuaikan dengan pentahapan pembangunan yang telah ditetapkan. Anggaran yang tersedia pada setiap pos kegiatan merupakan batas tertinggi belanja/pengeluaran. Oleh karena itu, tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan melampaui batas kredit anggaran yang ditetapkan. Keadilan menggambarkan
Anggaran. nilai-nilai
Pemerintah rasional
dan
Desa transparan
harus terkait
mampu dengan
penentuan hak-hak dan tingkat pelayanan yang diterima oleh masyarakat di desa. Mengingat, adanya beban pembiayaan yang dipikul langsung maupun tidak langsung oleh kelompok-kelompok masyarakat melalui mekanisme pajak/retribusi, serta adanya keharusan untuk merasionalkan anggaran yang lebih menguntungkan bagi kepentingan masyarakat dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi desa sesuai mekanisme pasar. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran. Hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip ini adalah bagaimana memanfaatkan sumber daya keuangan dan kewajiban masyarakat yang relatif masih terbatas untuk dapat menghasilkan
pelayanan
umum
dan
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, anggaran ini disusun dengan memperhatikan tingkat efisiensi alokasi dan efektifitas kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian target dan sasaran tahunan perbaikan pelayanan dan
53
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat.
Sedangkan
dalam
proses
penganggarannya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara umum, tidak ada permasalahan di dalam pengelolaan keuangan desa. Namun demikian, adanya beberapa perubahan kebijakan dari pemerintah tentang pengelolaan keuangan desa dapat menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaannya, sehingga dituntut keseriusan pemerintah desa dalam mengantisipasinya.
54
BAB Vi PROGRAM PEMBANGUNAN DESA Program pembangunan Desa Ngabean dirumuskan secara komprehensif dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan dan dinamika pembangunan selama lima tahun yang akan datang. Program pembangunan desa dirumuskan menurut urusan pemerintahan dengan mengkaitkan pada misi pembangunan desa yang akan dilaksanakan selama tahun 2011-2015, yaitu sebagai berikut:
1.
Mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang religius Misi : “Meningkatkan kualitas, pengetahuan, dan pemahaman masyarakat terhadap agama “ 1.1
Pendidikan Program pembangunan pendidikan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a.
Program Pendidikan Anak Usia Dini.
b.
Program
:
Peningkatan
Mutu
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan
1.2
c.
Program : Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.
d.
Program : Pendidikan Luar Sekolah
Sosial Program pembangunan sosial yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
2.
a.
Program Pemberdayaan PMKS dan PSKS.
b.
Program Peningkatan Kehidupan Sosial Keagamaan
Mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang sejahtera Misi : a) Pembangunan “Meningkatkan
pembangunan
infrastruktur
desa,
sumber daya alam yang ada, peran aktif BPD, LPMD,
55
RT/RW,
tokoh masyarakat
dan masyarakat
pada
umumnya dalam pembangunan desa” 1). Perencanaan Pembangunan Program pembangunan perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.
Program :Peningkatan dan Prasarana Pelayanan Publik.
Pemeliharaan
Sarana
dan
yang
akan
2). Pekerjaan Umum Program
pembangunan
pekerjaan
umum
dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.
b.
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong.
c.
Program Pembangunan Turap, Talud/Bronjong.
d.
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
e.
Program Peningkatan Jalan Desa dan Jembatan Desa.
f.
Program Pembangunan Bendung Desa dan Saluran Irigasi di Daerah Irigasi.
g.
Program Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
h.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
i.
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
3). Penataan Ruang Program
pembangunan
penataan
ruang
yang
akan
dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a. Program :Lingkungan Sehat Perumahan. 4). Perumahan Program pembangunan perumahan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Masyarakat.
5). Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Program pembangunan pemberdayaan masyarakat dan desa yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.
Program
Peningkatan
Membangun Desa. 56
Partisipasi
Masyarakat
dalam
6). Kepemudaan dan Olahraga Program pembangunan kepemudaan dan olahraga yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan.
7). Kehutanan Program pembangunan kehutanan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 8). Perikanan dan Kelautan Program pembangunan perikanan dan kelautan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Tawar. 9). Penanaman Modal Program
pembangunan
penanaman
modal
yang
akan
dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a. 10).
Program :Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Pertanian Program pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan
tahun 2011-2015 adalah: a.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
b.
Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Pertanian/Perkebunan. c.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
d.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
11).
Lingkungan Hidup Program
pembangunan
lingkungan
hidup
yang
akan
dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.
Program Peningkatan Pengendalian Polusi.
b. 12).
Pertanahan Program pembangunan pertanahan yang akan dilaksanakan
tahun 2011-2015 adalah: a.
Program Sosialisasi Sistem Pendaftaran Tanah.
Misi : b) Pemerintahan
57
“Menciptakan Pemerintahan yang baik.” 1.
Kependudukan dan Catatan Sipil Program pembangunan kependudukan dan catatan sipil yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a. 2.
Program Penataan Administrasi Kependudukan.
Kearsipan Program pembangunan kearsipan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a. 3.
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan.
Komunikasi dan Informatika Program pembangunan komunikasi dan informatika yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a.
Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi.
Misi : c) Kemasyarakatan “Peningkatan menengah,
dan
pengembangan
menjaga
dan
usaha
memelihara
kecil
dan
ketentraman,
ketertiban, dan kerukunan warga serta mewujudkan keluarga sehat melaui peran aktif ibu-ibu PKK, Posyandu, dan Organisasi lainnya” 1.
Kesehatan Program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
b.
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya.
c. 2.
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a.
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri. 58
3.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Program pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a.
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.
4.
Koperasi dan UKM Program pembangunan koperasi dan UKM yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a.
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah.
5.
Ketenagakerjaan Program
pembangunan
ketenagakerjaan
yang
akan
dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a.
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.
6.
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program pembangunan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a. 7.
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
Ketransmigrasian Program pembangunan ketransmigrasian yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.
8.
Program Transmigrasi Regional.
Kebudayaan Program
pembangunan
kebudayaan
dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:
a.
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.
59
yang
akan
BAB VII PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerjasama
membangun desa. Keberhasilan
pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai
keberlangsungan
pada
monitoring
pembangunan
di
evaluasi desa.
akan
lebih
Sebaliknya
menjamin
permasalahan
ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh komunikasidan ruang informasi bagi masyarakat kurang memadai. Diharapkan
proses
penyusunan
Rencana
Pembangunan
jangka
Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan skala desa menuju kemandirian desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan APBDesa seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional. Demikian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM Desa ) Ngabean dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan Pembangunan di Desa Ngabean Kecamatan Secang tahun 2011-2015 yang selanjutnya
setiap
tahunnya
akan
dijabarkan
dalam
Rencana
Kerja
Pembangunan (RKP) Desa. Kepala Desa Ngabean TTD Yuly Hermawan S,AMK
60
Lampiran Hasil Pengkajian Masalah Dan Potensi Dari Sketsa Desa 1.
Pengkajian Masalah Dan Potensi di Dusun Krajan
61
No 1
MASALAH 2
Swadaya masyarakat
1
Mushola di Krajan I rusak berat perlu pemugaran
Jalan setapak di Krajan I s.d krajan II masih jalan tanah/batu dan tidak ada selokannya
Swadaya masyarakat
Swadaya masyarakat
3
Sebagian jalan di Krajan belum ada Selokannya
Saluran irigasi persawahan di Krajan II rusak
Swadaya masyarakat
4
Jalan lingkar Krajan II sepanjang 700m masih jalan tanah dan Tidak ada jembatan penghubungnya
Swadaya masyarakat
Masjid di Krajan II rusak perlu adanya perbaikan
Swadaya masyarakat
Jalan Catakan di Krajan II sepanjang 300m masih jalan tanah
Swadaya masyarakat
Jalan Krajan I s/d Komprengan belum ada senderan dan selokan
Swadaya masyarakat
2
5
6
7
8
POTENSI 3
II
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
62
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Swadaya masyarakat
9
Jalan Krajan I s/d Krajan III belum ada senderan dan selokan
10
Setapak krajan III masih jalan tanah
Swadaya masyarakat
Jalan Desa di Dusun Krajan III belum ada selokan dan goronggorong
Swadaya masyarakat
Pengajian Qur’an di Krajan II masih di rumah warga
Swadaya masyarakat
Pengajian Qur’an di Krajan II masih di rumah warga
Swadaya masyarakat
Jalan RT 01 Krajan III belum ada selokan
Swadaya masyarakat
11
12
13
14
63
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
D.1.2
Pengkajian Masalah Dan Potensi di Dusun Komprengan
64
No 1
MASALAH 2 Tidak ada MCK Komprengan
2
Sebagian kecil balita di dusun Komprengan kekuranga gizi
Swadaya masyarakat
Jalan sepanjang 50m di Komprengan tidak ada senderannya
Swadaya masyarakat
Jalan dalam kampung sepanjang 450m di Komprengan belum ada selokannya
Swadaya masyarakat
4
Jalan dalam kampung sepanjang 450m di Komprengan sudah rusak
Swadaya masyarakat
5
Mushola Dusun Komprengan Sudah Tidak Layak Pakai
Swadaya masyarakat
Masjid Dusun Komprengan Sudah rusak
Swadaya masyarakat
Jalan setapak dalam kampung sepanjang 300m di Komprengan masih jalan tanah
Swadaya masyarakat
6
7
8
di
Swadaya masyarakat
1
3
Umum
POTENSI 3
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
65
Tenaga gotong-royong
Swadaya masyarakat
9
Jalan dalam kampung sepanjang 200m di Komprengan masih jalan tanah
Swadaya masyarakat
10
Jalan Desa dusun komprengan s.d kupen masih jalan tanah dan licin saat hujan
Tenaga gotong-royong
Gorong-gorong Jalan Desa dusun komprengan rusak
Swadaya masyarakat
Tenaga gotong-royong
Pengajian Qur’an di Dusun Komprengan masih di rumah warga
Swadaya masyarakat
11
12
66
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
D.1.3
Pengkajian Masalah Dan Potensi di Dusun Senobayan
67
No 1
MASALAH 2
POTENSI 3 Swadaya masyarakat
1
Jalan Senobayan - Mendirat masih berupa jalan tanah, dan belum ada selokannya
Swadaya masyarakat
2
Jalan Senobayan-Gunung Kekep masih berupa jalan tanah, dan belum ada selokannya Jalan tembus SenobayanKomprengan masih berupa jalan batu dan belum ada senderan jalannya,sebagian bahu jalan ambrol
Swadaya masyarakat
Tenaga gotong-royong
3
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Swadaya masyarakat
4
Jalan Senobayan-Kupen masih jalan tanah,belum ada selokan, dan jembatan yang ada kurang lebar
Tenaga gotong-royong
Swadaya masyarakat
5
Jalan Senobayan-Kupen masih jalan tanah,belum ada selokan, dan jembatan yang ada kurang lebar
Saluran irigasi Senobayan – Kemantren banyak yang bocor dan belum permanen
Swadaya masyarakat
6
68
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
7
8
9
10
11
12
13
Tidak ada Senobayan.
MCK
Umum
di
Swadaya masyarakat Tenaga gotong-royong
Gedung TK di Senobayan sebagian mulai rusak perlu perbaikan dan peningkatan gedung serta peralatan penunjang pendidikan tidak lengkap
Swadaya masyarakat
Gedung MI di Senobayan perlu perbaikan dan peningkatan sarana prasanapenunjang pendidikan
Swadaya masyarakat
Saluran Irigasi Induk Soropadan sudah menyempit karena penumpukan waled
Swadaya masyarakat
Jalan lingkar dusun senobayan masih berupa tanah
Swadaya masyarakat
Jalan Dusun kemantren belum ada selokan
Swadaya masyarakat
Jalan desa senobayan ngentak masih jalan telasah
Swadaya masyarakat
s.d
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
69
D.1.4
Pengkajian Masalah Dan Potensi di Dusun Kenayan
70
No 1 1
2
MASALAH 2
POTENSI 3
Jalan setapak di Pare sepanjang 500m masih jalan tanah,Senderan dan selokannya juga belum ada
Swadaya Masyarakat
Senderan selokan pengairan di Kenayan rusak sepanjang 300m
Swadaya masyarakat
Masjid Kenayan sebagian ada yang rusak perlu adanya perbaikan
Swadaya masyarakat
Balai Desa Ngabean perlu perbaikan
Polindes
3
4
rusak,
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Bidan desa
5
6
Tenaga Gotong royong
Kader posyandu
Gedung PAUD belum ada pagar pelindung,sehingga membahayakan anak didik jika bermain sampai kejalan
Banyaknya
SDM pengajar PAUD dan TK
Swadaya masyarakat
anak usia
pra sekolah dan sekolah Swadaya Masyarakat
Tenaga gotong-royong
masih kurang Peralatan penunjang kegiatan belajar mengajar di PAUD dan TK masih kurang 7
8
Masih adanya anak putus sekolah/tidak tamat SLTP
Swadaya Masyarakat
Masih rendahnya honor guru non PNS
Banyaknya guru yang
SDM pengajar
71
belum PNS atau PTT
9
Kurangnya peralatan PKD
Posyandu
PKD atau Poloindes kurang
Kader posyandu
dimanfaatkan oleh masyarakat
10
Posyandu
Masih kurangnya kesadaran akan kesehatan Lansia
Kader posyandu Tenaga Kesehatan desa/bidan
Saluran irigasi di dusun kenayan rusak sepanjang ±10 m
Swadaya masyarakat
Jalan sepanjang 750m Pongangan-Kenayan belum ada senderannya
Swadaya masyarakat
Jalan aspal Kenayan – Pongangan rusak dan berlubang-lubang
Swadaya masyarakat
Jalan sepanjang 300m di Kenayan belum ada senderannya
Swadaya Masyarakat
Swadaya masyarakat
15
Jalan, Senderan Pondok Annida’, dan jembatan di dusun Pare Rusak Saluran Irigasi Kenayan belum dipasang talud
Swadaya Masyarakat
16
11
12
13
14
72
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong- royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga Gotong royong
D.1.5
Pengkajian Masalah Dan Potensi di Dusun Batu
73
No 1
MASALAH 2
POTENSI 3 Swadaya masyarakat
1
Jalan setapak dalam makam di Dusun Pongangan masih jalan tanah dan becek jika hujan
2
Jalan dalam kampung sepanjang 300m di Dusun Pongangan belum ada selokan /drainase
Swadaya masyarakat
Swadaya masyarakat
3
Jalan dalam kampung di dusun Batu masih jalan batu / jalan tanah dan becek jika hujan
Swadaya masyarakat
4
Jalan dalam makam di Dusun Batu berupa jalan tanah dan becek jika hujan
Swadaya masyarakat
5
Jalan di Dusun Poren masih berupa jalan tanah sepanjang 200m Jalan dan drainase/selokan di Perum Griya Asri rusak
Swadaya masyarakat
Mushola di Perum Griya Asri sebagian rusak
Swadaya masyarakat
6
7
8
Jalan makam di Dusun Pongangan belum ada senderan/talud jalannya dan perlu adanya pagar makam
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong-royong
desa ada
Swadaya masyarakat
Jalan Dusun Pongangan s.d Kenayan belum ada senderan/talud jalan dan selokan
Swadaya masyarakat
Jalan desa batu s.d madyocondro belum selokan
74
Tenaga gotong-royong
Tenaga gotong-royong
LAMPIRAN II PENGKAJIAN MASALAH BERDASAKAN KALENDER MUSIM
MASALAH KEGIATAN
PANCAROBA MRT APR
KEMARAU
MEI JUN
MUSIM HUJAN
JUL AGS
SEP OKT
NOP DES
JAN
PEB
-
-
KEADAAN
Kekurangan air bersih
-
-
-
-
*
***
**
*
-
-
-
*
***
***
**
*
-
***
**
-
Kekurangan air pengairan sawah
-
-
Panen
***
**
Kesehatan
-
-
*
**
-
-
-
*
**
-
-
-
Tanam
-
-
-
**
*
-
-
-
-
**
*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengelompokan masalah yang terjadi sesuai dengan kalender musim di atas adalah sebagai berikut: No.
Masalah
Penyebab
Potensi
1
2
4
5 Swadaya
1.
Terjadi kekurangan air bersih pada bulan Juli s.d Oktober dan puncak pada bulan agustus
Tidak adanya mata
masyarakat
air di desa dan Air
Tenaga gotong
PDAM masih kurang
royong Saluran PDAM
75
No.
Masalah
Penyebab
Potensi
Pengairan di persawahan tidak 2.
terpenuhi pada bulan Juli s.d
Berkurangnya debit
Oktober dan puncak pada
air dari hulu sungai
Saluran irigasi
bulan agustus Panen hasil pertanian terjadi di bulan Maret s.d April dan 3.
September s.d Oktober namun cara panen masih secara tradisonal dan cara pertanian
Belum adanya
Lahan pertanian
penyuluhan tentang cara pertanian PTT
Kelompok petani
belum mengenak PTT Kesehatan warga terganggu 4.
karena terjadi musim pancaroba dan pergantian musim
Kurangnya kesadaran warga
Bidan desa
tentang pengaruh musim pancaroba
polindes
bagi kesehatan
Sektor pertanian memasuki musim tanam pada bulan Juni s.d Juli dan Desember s.d Januari. Petani masih 5.
bertanam dengan cara kuno yaitu bertani dengan 1 macam tanaman tanpa ada tanaman
Belum adanya penyuluhan cara
lahan pertanian
pertanian yang
kelompok petani
modern
pendamping selain padi dan palawija
76
LAMPIRAN III PENGKAJIAN MASALAH BERDASARKAN BAGAN KELEMBAGAAN
GAPOK TAN
LPP
BPD LPMD
RT/ RW LPKK
masyara kat
Puskes mas
PEM DES
Simpan pinjam
LKM
77
Kope rasi
Daftar Masalah Dan Potensi Dari Bagan Kelembagaan No
LEMBAGA PEMDES
1.
MASALAH Pelayanan
POTENSI kepada
Perangkat lengkap
masyarakat kurang Kualitas SDM Kurang Kerjasama
dalam
pemerintah desa kurang Sarana dan Prasarana tidak memadai 2.
BPD
Pelayanan
kepada
masyarakat kurang
BPD lengkap Tenaga
pengurus
potensial
3.
GAPOKTAN
Kegiatan kurang optimal
Lembaga GAPOKTAN
Kurang adanya
Penyuluh Desa
penyuluhan 4.
Simpan pinjam Koperasi
Kurangnya musyawarah pengurus
dengan
Modal Besar Pengurus lengkap
anggota LKM
Kualitas SDM Kurang Sarana prasarana kurang Pelayanan kepada
5.
LPMD
Kurangnya musyawarah pengurus
dengan
anggota Kualitas SDM Kurang Sarana prasarana kurang Pelayanan kepada
78
Pengurus lengkap
No
6
LEMBAGA LPKK
MASALAH Kurangnya
POTENSI
kerjasama
pengurus lengkap
dalam organisasi
7.
LPP
Perhatian dari Pemdes
Kegiatan aktif
kurang
8.
RT RW
Pengurus lengkap
Kualitas SDM Kurang
Potensial
Pelayanan
Pengurus lengkap
kepada
masyarakat kurang Kurang tanggap kepada aspirasi masyarakat
79
LAMPIRAN IV PENGELOMPOKAN MASALAH
Masalah yang terjadi di Desa Ngabean sebagai dasar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) adalah sebagai berikut: No.
Masalah
Potensi
1
2
3
1.
2.
Jalan Senobayan s/d Kupen Masih Swadaya masyarakat
Aspal jalan kenayan s/d pongangan Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
sudah rusak banyak yang berlubang Jalan
3.
Tenaga gotong royong
Jalan Tanah dan Becek Ketika Hujan
senobayan
s/d
komprengan
sudah rusak bahu jalan banyak yang ambrol
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Desa tidak mengetahui tentang internet
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya desa masyarakat
Jalan desa di dusun senobayan s/d Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
kupen masih jalan makadam
Jalan desa di dusun senobayan masih Swadaya masyarakat jalan tanah dan belum ada selokannya Jalan
desa
antara
s/d Swadaya masyarakat
kenayan
Tenaga gotong royong
pongangan belum ada senderan Jalan
desa
antara
batu
s/d
desa Swadaya masyarakat
madyocondro belum ada selokannya Jalan
kampung
dusun
Tenaga gotong royong
Tenaga gotong royong
komprengan Swadaya masyarakat Gotong royong
masih telasah
Jalan desa antara dusun komprengan Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
s/d slenguk masih jalan tanah
80
No.
Masalah
Potensi
1
2
3
11.
Balai desa ngabean sudah rusak dan Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
belum ada pagar keliling
Jalan desa di dusun kenayan belum Swadaya masyarakat 10.
Tenaga gotong royong
mempunyai senderan dan selokan
Jalan desa di dusun senobayan masih Swadaya masyarakat 12. 13.
14.
Tenaga gotong royong
berupa telasah
Air Saluran irigasi sering meluap ke Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
rumah penduduk
Jalan setapak kampung masih jalan Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
telasah
Swadaya masyarakat
Jalan desa masih jalan telasah
Tenaga gotong royong
15.
Jalan desa belum ada senderan dan Swadaya masyarakat 16.
Tenaga gotong royong
selokan kegiatan Karang taruna masih belum
17. 18.
optimal Pelayan
taruna Anggota karang taruna
kepada
masyarakat
masih pemerintahan desa
belum optimal
19.
Pencarian data di arsip desa masih sulit
20.
Jembatan desa sudah rusak
Petugas arsip desa Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Jalan desa antara dusun senobayan 21.
Lembaga karang
dan dusun mendirat air mengalir di jalan sehingga becek ketika hujan
81
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
No.
Masalah
1
2
22.
23.
Potensi 3
Jalan dusun masih berupa telasah
Tenaga gotong royong
kurang optimal
jalan tanah dan air masih mengalir di jalan
25.
Tenaga gotong royong
Pengairan di dusun kemantren masih Swadaya masyarakat
Jalan setapak dalam kampung masih 24.
Swadaya masyarakat
Air selokan mengalir di jalan kampung
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Jalan dusun perum griya asri banyak Swadaya masyarakat 26.
Tenaga gotong royong
lubang
27.
Jalan desa masih dialiri air ketika hujan
28.
Tanah masih berguguran ke jalan
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Jalan ke dusun catakan Desa Secang Swadaya masyarakat 29.
Tenaga gotong royong
masih licin saat hujan
Pengajian Al Qur’aan masih di serambi Swadaya masyarakat 30. 31.
Tenaga gotong royong
masjid dan rumah warga
Bangunan masjid sudah banyak yang Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
rusak
Gapoktan belum bisa bekerja dengan Swadaya masyarakat 32.
Tenaga gotong royong
optimal
Komunikasi antar dusun masih kurang Swadaya masyarakat 33.
Tenaga gotong royong
optimal
82
No.
Masalah
1
2
Potensi 3
34.
Tingkat pengangguran masih tinggi
Tenaga kerja Tenaga pengarsip
35.
Sulit mencari data arsip desa
Swadaya pemerintah desa
36.
Hasil pertanian masih kurang optimal
37.
Lamanya pengolahan lahan pertanian
38.
Hasil pertanian belum optimal
39.
Hasil pertanian belum optimal
40.
Jalan masih berupa jalan telasah
41.
Jalan masih berupa telasah
42.
Air hujan mengaliri jalan lingkar
43.
Petani Swadaya masyarakat Petani Swadaya masyarakat Lahan pertanian Swadaya masyarakat Petani Swadaya masyarakat Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat
Jalan masih becek ketika hujan air Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
mengalir dijalan
Jalan setapak dalam kampung masih Swadaya masyarakat 44.
45.
46.
47.
Tenaga gotong royong
telasah
Tanah masih longsor ke jalan dan air Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
mengalir di jalan ketika hujan
Jalan masih telasah dan air masih Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
mengalir di jalan saat hujan Pengairan sawah kurang optimal
83
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
No.
Masalah
Potensi
1
2
3
48.
Air hujan mengalir di jalan desa
49.
Mushola sudah rusak
50.
Tempat belajar siswa kurang
51.
52.
53.
54.
55.
56.
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Gedung MI sudah rusak dan bocor Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
ketika hujan
Swadaya masyarakat
Gedung TK sudah rusak Koperasi
tidak
Tenaga gotong royong
tersentuh
oleh Swadaya masyarakat
masyarakat Pelayanan kepada masyarakat belum
Perangkat desa lengkap
optimal Pengairan sawah masih belum optimal
Sumber air Area persawahan
Air hujan mengalir dijalan telasah, tanah Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
masih longsor ke jalan
Swadaya masyarakat
57.
Jalan masih telasah
58.
Areal makam belum ada pembatas
Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Swadaya masyarakat
59. Pengajian Qur’an masih dirumah warga 60.
Pengajian Qur’an masih dirumah warga
61.
Pengajian Qur’an masih dirumah warga
84
Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
No.
Masalah
1
2
62.
Mushola rusak
63.
Mushola rusak
Potensi 3 Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Pengambilan air wudhu masih dirumah 64.
Swadaya masyarakat
warga
Tenaga gotong royong Masjid rusak
65.
Masjid rusak
66.
MCK Umum tidak layak pakai
67.
68.
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Ibu-ibu rumah tangga masih minim Ibu-ibu rumah tangga
ketrampilan Ibu-ibu rumah tangga masih minim
Ibu-ibu rumah tangga
ketrampilan
69.
Pertumbuhan penduduk masih tinggi
Warga
70.
Pencarian modal usaha sulit
Warga
71.
72.
73.
74.
Warga masih minim tentang teknologi Warga
komputer
Lahan pertanian
Buah jeruk nipis sulit didapat
petani
Kualitas panen padi & palawija masih Lahan pertanian petani
rendah
swadaya masyarakat
Air bersih masih sulit didapat
tenaga gotong royong
Jalan kampung masih jalan telasah 75.
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
85
No.
Masalah
Potensi
1
2
3
76.
Jalan masih teraliri air ketika hujan
77.
Gorong-gorong rusak
78.
Jalan catakan masih telasah
79.
Jalan setapak kampung masih telasah
80.
Jalan lingkar masih jalan telasah
81.
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Jalan sebelah mushola masih telasah Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
dan teraliri air saat hujan
Swadaya masyarakat
82.
Gedung TK sudah rusak
83.
Mushola sudah rusak
84.
Masjid sudah rusak
85.
Gedung PAUD masih kurang memadai
86.
MCK umum tidak layak
87.
Peziarah kesulitan melakukan MCK
88.
Bau limbah tahu mengganggu
89.
Sektor wirausaha masih minim
Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
86
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
No.
Masalah
Potensi
1
2
3
90.
Sektor
kesenian
masih
minim dan Swadaya masyarakat
kebudayaan hampir punah
91.
Pengurusan administrasi kependudukan Tenaga masih sulit adminstrasi
92.
Banyak lahan yang gundul
93.
Banyak lahan tidak terawat
94.
95.
96.
97. 98.
99.
pengurus
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Sektor perikanan dan peternakan Desa Peternak Lahan peternakan
Ngabean masih minim
Sektor perikanan dan peternakan Desa Peternak Lahan peternakan
Ngabean masih minim Sektor
peternakan
Desa
Ngabean Peternak Lahan peternakan
masih minim Sektor jasa otomotif desa Ngabean
Tenaga kerja
masih minim Sektor industri kerajinan masih minim Sarana bermain anak di PAUD & TK kurang
Warga usai produktif Gedung PAUD Siswa PAUD Guru pengajar PAUD
100. Peralatan PKD belum memadai
PKD Pengurus PKD
Penduduk masih belum memanfaatkan Pos Polindes 101.
Petugas polindes
Polindes
102. Jalan kampung licin ketika hujan
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat
103. Jalan masih makadam
Tenaga gotong royong
87
No.
Masalah
Potensi
1
2
3
104. MCK umum Krajan III tidak layak pakai
105.
106.
Tenaga gotong royong
pakai Pemungutan
pajak di desa belum Wajib pajak
optimal
Tanah tersertifikasI
Sebagian
warga
masih
mempunyai surat surat kependudukan
Perangkat
desa
ada
belum
belum
109. Kesejahteraan masyarakat masih minim 110.
Tenaga gotong royong
MCK umum Senobayan tidak layak Swadaya masyarakat
107. Banyak tanah belum tersertifikat 108.
Swadaya masyarakat
Warga Masyarakat
kekosongan
jabatan Warga masyarakat
111.
Surutnya
budaya gotong royong dan Budaya gotong royong Budaya swadaya
swadaya masyarakat
masyarakat 112.
Mutu pendidikan PAUD & TK masih Guru pengajar
minim
Lansia 113. Perawatan lansia masih minim
Posyandu lansia Kader posyandu Swadaya masyarakat
114. Tanah longsor ke jalan
Tenaga gotong royong
115. Kehidupan warga kurang sehat
Perumahan warga
116. Angka Masyarakat miskin masih tinggi
Masyarakat miskin
117.
perekonomian guru non PNS masih Guru non PNS
rendah 88
No.
Masalah
1
2
118.
119.
Potensi 3
Banyak warga tidak mempunyai ijazah Warga
pendidikan formal Banyak
balita
dengan
pertumbuhan Balita
tidak optimal
Swadaya masyarakat
120. Jalan setapak masih jalan telasah
Tenaga gotong royong
121. jalan makam masih jalan makadam
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat
122. Jalan masih teraliri air saat hujan
Tenaga gotong royong
123. Tata Ruang Perumahan Tidak Sehat
Perumahan warga
124. Informasi masih kurang diserap warga
Warga
125. Koperasi tidak berjalan
Pengurus koperasi
126. Hasil dari usaha belum optimal
Lahan tidak terpakai
127.
Belum adanya investor yang masuk Kebudayaan desa
desa Kesadaran
masyarakat
dalam
128. kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat masih rendah 129. Hasil Dari Pasar Ikan Belum Optimal
Pengelola Pasar Ikan Pasar Ikan Lahan perikanan
130. Hasil sektor perikanan minim
Petani ikan
masih kurang mengikuti Warga 131. Warga Transmigrasi Saluran Induk Daerah Irigasi Soropadan 132 Saluran Irigasi rusak dan terjadi pendangkalan 133
Swadaya masyarakat
Air hujan mengalir di jalan
Tenaga gotong royong
89
No.
Masalah
1
2 Petani
masih
tradisional 134
135
Potensi 3
menggunakan
dalam
memanen
cara Swadaya masyarakat padi Tenaga gotong royong Gapoktan
sehingga kurang efisien Belum mempunyai denfarm PTT padi sawah
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Gapoktan Lahan pertanian
136
Swadaya masyarakat
Hasil panen gagal
Tenaga gotong royong
137
Hasil pertanian masih monoton dengan 1 hasil pertania Masyarakat
ingin
Lahan pertanian Swadaya masyarakat Gapoktan
mengembangkan Lahan pertanian
pertanian dengan budidaya tanaman Swadaya masyarakat 138
lada tetapi belum mengetahui cara Organisasi kelompok pembudidayaannya
tani
Penghasilan petani masih tergolong Lahan pertanian kecil 139
perlu
adanya
terobosan
baru Swadaya masyarakat
dalam pertanian, ada sebagian kecil Organisasi kelompok masyarakat yang mengetahui tentang
tani
budidaya tanaman lada perdu dan peluang usahanya Gapoktan 140
Kurangnya pemanfaatan pupuk organi
Banyaknya kotoran Hewan yang belum dimanfaatkan
90
LAMPIRAN V PENENTUAN PERINGKAT MASALAH
No
Masalah
1
Jalan Senobayan s/d Kupen Masih Jalan Tanah dan Becek Ketika Hujan
Dirasakan Oleh Orang banyak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Jml Urutan nilai peringkat
5
5
5
5
4
24
1
2
Aspal jalan kenayan s/d pongangan sudah rusak banyak yang berlubang
5
5
5
5
4
24
1
3
Jalan senobayan s/d komprengan sudah rusak bahu jalan banyak yang ambrol
5
5
5
5
3
23
2
4
Desa tidak mengetahui tentang internet
5
5
5
4
4
23
2
5
Jalan desa di dusun senobayan s/d kupen masih jalan makadam
5
4
5
5
4
23
2
6
Jalan desa di dusun senobayan masih jalan tanah dan belum ada selokannya
5
5
5
4
4
23
2
91
No
Masalah
Jalan desa antara kenayan s/d pongangan belum ada senderan Jalan desa antara batu s/d desa madyocondro belum ada selokannya Jalan kampung dusun komprengan masih telasah Jalan desa antara dusun komprengan s/d slenguk masih jalan tanah
Dirasakan Oleh Orang banyak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Jmlh Urutan nilai peringkat
5
5
4
5
4
23
2
5
4
5
5
4
23
2
5
5
5
4
4
23
2
4
5
5
5
4
23
2
Balai desa ngabean sudah rusak dan belum ada pagar keliling
4
5
4
5
5
23
2
Jalan desa di dusun kenayan belum mempunyai senderan dan selokan
5
5
4
4
4
22
3
12
Jalan desa di dusun senobayan masih berupa telasah
4
4
5
5
4
22
3
13
Air Saluran irigasi sering meluap ke rumah penduduk
4
5
5
4
4
22
3
7
8
9
10
11
10
92
No
14 15 16
17
18
19
20 21
22
23
24
Masalah
Jalan setapak kampung masih jalan telasah Jalan desa masih jalan telasah Jalan desa belum ada senderan dan selokan kegiatan Karang taruna masih belum optimal Pelayan kepada masyarakat masih belum optimal Pencarian data di arsip desa masih sulit Saluran Induk Daerah Irigasi Soropadan rusak dan terjadi pendangkalan Air hujan mengalir di jalan kemantren Petani masih menggunakan cara tradisional dalam memanen padi sehingga kurang efisien Belum mempunyai denfarm PTT padi sawah Hasil panen gagal
Dirasakan Oleh Orang banyak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Jmlh Urutan nilai peringkat
4
4
4
5
5
22
3
4
4
5
5
4
22
3
5
5
5
4
3
22
3
5
4
3
5
5
22
3
5
4
4
4
5
22
3
4
5
3
5
5
22
3
5
5
5
4
3
22
3
4
5
4
5
4
22
3
5
4
5
4
4
22
3
5
3
5
5
4
22
3
5
3
5
5
4
22
3
93
No
25
26
27
28 29
30
Masalah
Hasil pertanian masih monoton dengan 1 hasil pertanian Masyarakat ingin mengembangkan pertanian dengan budidaya tanaman lada tetapi belum mengetahui cara pembudidayaann ya Penghasilan petani masih tergolong kecil perlu adanya terobosan baru dalam pertanian, ada sebagian kecil masyarakat yang mengetahui tentang budidaya tanaman lada perdu dan peluang usahanya Kurangnya pemanfaatan pupuk organik Jembatan desa sudah rusak Jalan desa antara dusun senobayan dan dusun mendirat air mengalir di jalan sehingga becek ketika hujan
Tersedia Dirasaka Menghamba Potensi n Sangat t Sering Untuk Oleh parah Peningkatan terjadi Memecah Orang pendapatan kan banyak masalah
Jmlh nilai
Urutan peringka t
5
3
5
5
4
22
3
5
4
4
4
5
22
3
5
4
5
4
4
22
3
5
3
5
4
5
22
3
4
5
5
4
4
21
4
3
4
4
5
5
21
4
94
No
Masalah
Jalan dusun masih berupa telasah Pengairan di dusun kemantren masih kurang optimal
Dirasakan Oleh Orang banyak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Jmlh Urutan nilai peringkat
3
3
5
5
5
21
4
3
3
5
5
5
21
4
33
Jalan setapak dalam kampung masih jalan tanah dan air masih mengalir di jalan
3
3
5
5
5
21
4
34
Air selokan mengalir di jalan kampung
3
3
5
5
5
21
4
3
4
4
5
5
21
4
3
3
5
5
5
21
4
3
4
4
5
5
21
4
5
4
4
5
3
21
4
5
4
4
5
3
21
4
Bangunan masjid sudah banyak yang rusak
5
5
3
4
4
21
4
Gapoktan belum bisa bekerja dengan optimal
4
4
5
4
4
21
4
31
32
35
36
37
38
39
40
41
Jalan dusun perum griya asri banyak lubang Jalan desa masih dialiri air ketika hujan Tanah masih berguguran ke jalan Jalan ke dusun catakan desa secang masih licin saat hujan Pengajian Al Qur’aan masih di serambi masjid dan rumah warga
95
No
42
43
44
45
46 47 48
49
50
51
52
53
54
Masalah
Komunikasi antar dusun masih kurang optimal Tingkat pengangguran masih tinggi Sulit mencari data arsip desa Hasil pertanian masih kurang optimal Lamanya pengolahan lahan pertanian Hasil pertanian belum optimal Hasil pertanian belum optimal Jalan masih berupa jalan telasah Jalan masih berupa telasah Air hujan mengaliri jalan lingkar Jalan masih becek ketika hujan air mengalir dijalan Jalan setapak dalam kampung masih telasah Tanah masih longsor ke jalan dan air mengalir di jalan ketika hujan
Dirasaka n Sangat Menghambat Oleh Sering parah Peningkatan Orang terjadi pendapatan banyak
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Urutan Jmlh nilai peringkat
4
4
3
5
5
21
4
5
4
5
4
3
21
4
4
4
3
5
5
21
4
4
4
5
5
4
21
4
4
4
5
4
3
20
5
4
4
5
4
3
20
5
4
4
5
4
3
20
5
4
3
4
5
4
20
5
3
4
4
5
4
20
5
5
4
4
4
3
20
5
3
4
3
5
5
20
5
3
4
4
5
4
20
5
5
4
4
4
3
20
5
96
No
55
56 57 58 59
60
61 62
63
64
65
66 67
Masalah
Jalan masih telasah dan air masih mengalir di jalan saat hujan Pengairan sawah kurang optimal Air hujan mengalir di jalan desa Mushola sudah rusak Tempat belajar siswa kurang Gedung MI sudah rusak dan bocor ketika hujan Gedung TK sudah rusak Koperasi tidak tersentuh oleh masyarakat Pelayanan kepada masyarakat belum optimal Pengairan sawah masih belum optimal Air hujan mengalir dijalan telasah, tanah masih longsor ke jalan Jalan masih telasah Areal makam belum ada pembatas
Dirasakan Oleh Orang banyak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Jmlh Urutan nilai peringkat
5
4
4
4
3
20
5
5
4
5
3
3
20
5
4
4
4
3
5
20
5
4
5
3
4
4
20
5
4
4
3
5
4
20
5
4
4
3
5
4
20
5
4
4
3
5
4
20
5
5
3
5
4
3
20
5
4
4
3
5
4
20
5
3
4
5
4
4
20
5
3
4
4
4
4
19
6
3
4
4
3
5
19
6
4
4
4
3
4
19
6
97
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
No
Masalah
Dirasakan Oleh Orang banyak
68
Pengajian Qur’an masih dirumah warga
4
4
3
4
4
19
6
69
Pengajian Qur’an masih dirumah warga
4
4
3
4
4
19
6
70
Pengajian Qur’an masih dirumah warga
4
4
3
4
4
19
6
4
4
3
4
4
19
6
4
4
3
4
4
19
6
73
Pengambilan air wudhu masih dirumah warga Dusun Komprengan dan Masjidnya rusak
4
4
3
4
4
19
6
74
Masjid rusak
4
4
3
4
4
19
6
75
MCK Umum tidak layak pakai
4
4
3
4
4
19
6
76
Ibu-ibu rumah tangga masih minim ketrampilan
3
3
5
4
4
19
6
77
Ibu-ibu rumah tangga masih minim ketrampilan
3
3
5
4
4
19
6
78
Pertumbuhan penduduk masih tinggi
3
3
5
4
4
19
6
79
Pencarian modal usaha sulit
3
3
5
4
4
19
6
80
Warga masih minim tentang teknologi komputer
3
4
4
4
4
19
6
71 72
Mushola rusak Mushola rusak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
98
Jmlh Urutan nilai peringkat
No
81 82 83
84
85
86 87
88
89
90
91 92 93 94 95
Masalah
Buah jeruk nipis sulit didapat Kualitas panen padi & palawija masih rendah Air bersih masih sulit didapat Jalan kampung masih jalan telasah Jalan masih teraliri air ketika hujan Gorong-gorong rusak Jalan catakan masih telasah Jalan setapak kampung masih telasah Jalan lingkar masih jalan telasah Jalan sebelah mushola masih telasah dan teraliri air saat hujan Gedung TK sudah rusak Mushola sudah rusak Masjid sudah rusak Gedung PAUD masih kurang memadai MCK umum tidak layak
Dirasakan Oleh Orang banyak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Jmlh Urutan nilai peringkat
3
3
5
4
4
19
6
3
3
5
4
4
19
6
4
3
4
4
4
19
6
3
3
4
4
4
18
7
3
3
4
4
4
18
7
3
3
4
4
4
18
7
3
4
4
4
3
18
7
3
3
4
4
4
18
7
4
3
3
4
4
18
7
3
4
3
4
4
18
7
4
3
3
4
4
18
7
5
3
3
3
4
18
7
4
3
3
4
4
18
7
4
3
3
4
4
18
7
4
3
3
4
4
18
7
99
No
96
97
98
99
100
101 102 103
104
105
106.
107
Masalah
Peziarah di dusun Komprengan kesulitan melakukan MCK Bau limbah tahu di dusun Krajan yang diabuang di saluran irigasi mengganggu warga Sektor wirausaha di desa Ngabean masih minim Sektor kesenian masih minim dan kebudayaan hampir punah Pengurusan administrasi kependudukan masih sulit Banyak lahan yang gundul Banyak lahan tidak terawat Sektor perikanan dan peternakan masih minim Sektor perikanan dan peternakan masih minim Sektor peternakan masih minim Sektor jasa otomotif masih minim Sektor industri kerajinan masih minim
Dirasakan Oleh Orang banyak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Jmlh Urutan nilai peringkat
3
4
3
4
4
18
7
5
4
3
4
2
18
7
4
3
4
3
4
18
7
4
3
3
4
4
18
7
4
3
3
4
4
18
7
4
3
4
3
4
18
7
4
3
4
3
4
18
7
3
4
4
3
4
18
7
3
4
4
3
4
18
7
3
4
4
3
4
18
7
3
4
4
3
4
18
7
3
4
4
3
4
18
7
100
No
Masalah
Dirasakan Oleh Orang banyak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Jmlh Urutan nilai peringkat
108
Sarana bermain anak di PAUD & TK kurang
3
4
3
3
4
17
8
109
Peralatan PKD belum memadai
3
3
4
3
4
17
8
110
Penduduk belum memanfaatkan Polindes
3
3
4
3
4
17
8
111
Jalan licin ketika hujan
3
3
4
3
4
17
8
112
Jalan masih makadam
3
2
3
4
4
17
8
113
MCK umum tidak layak pakai
2
3
4
4
4
17
8
114
MCK umum tidak layak pakai
2
3
4
4
4
17
8
115
Pendapatan pajak belum optimal
3
3
4
3
4
17
8
116
Banyak tanah belum tersertifikasi
3
3
4
3
4
17
8
117
Sebagian warga masih belum mempunyai surat surat kependudukan
4
3
2
4
4
17
8
118
Kesejahteraan masyarakat masih minim
5
3
3
3
3
17
8
119
Pemerintah desa ada kekosongan jabatan
4
3
4
2
5
17
8
101
No
120
121 122 123 124
125
126
127
128
129
130
131
132
Masalah
Surutnya budaya gotong royong dan swadaya masyarakat Mutu pendidikan PAUD & TK masih minim Perawatan lansia masih minim Tanah longsor ke jalan Kehidupan warga kurang sehat Angka Masyarakat miskin masih tinggi perekonomian guru non PNS masih rendah Banyak warga tidak mempunyai ijazah pendidikan formal Banyak balita dengan pertumbuhan tidak optimal Jalan setapak masih jalan telasah jalan makam masih jalan makadam Jalan masih teraliri air saat hujan Tata Ruang Perumahan Tidak Sehat
Dirasakan Oleh Orang banyak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Jmlh Urutan nilai peringkat
3
3
4
3
4
17
8
3
3
2
4
4
16
9
3
3
4
3
3
16
9
3
3
4
2
4
16
9
3
2
4
4
3
16
9
3
2
4
3
4
16
9
3
2
4
3
3
15
10
3
3
4
3
2
15
10
3
2
4
3
3
15
10
3
2
4
3
3
15
10
3
2
3
3
4
15
10
3
3
3
3
3
15
10
2
3
4
3
3
15
10
102
No
Masalah
Dirasakan Oleh Orang banyak
Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan
Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah
Jmlh Urutan nilai peringkat
133
Informasi masih kurang diserap warga
3
2
4
3
3
15
10
134
Koperasi tidak berjalan
3
3
4
3
2
15
10
135
Hasil dari usaha belum optimal
3
2
4
3
3
15
10
136
Belum adanya investor yang masuk desa
3
2
4
3
3
15
10
137
Kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masih rendah
4
3
2
3
3
15
10
138
Hasil Dari Pasar Ikan Belum Optimal
3
2
4
3
3
15
10
139
Hasil sektor perikanan minim
3
2
4
3
3
15
10
2
3
4
3
3
15
10
Warga masih 140 kurang mengikuti Transmigrasi
103
LAMPIRAN VI PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH Alternatif Tindakan No.
Masalah
Lokasi
Penyebab
Potensi
Pemecahan Masalah
1
1.
2
Belum
s/d Kupen Masih
dibangun
Jalan Tanah dan
Senobayan s/d Kupen
selokan, makadam
Hujan
dan jembatan
Aspal jalan
Jalan
kenayan s/d pongangan sudah rusak banyak
Kenayan s/d Pongangan
yang berlubang
Banyak pengguna
Jalan
s/d komprengan
Senobayan
sudah rusak bahu
s/d
jalan banyak yang
Komprengan
ambrol
sudah tua
5
sudah tua Banyak pengguna
Layak
6
7
Pembangunan
Pembangunan
masyarakat
Makadam Jalan,
Makadam Jalan,
Tenaga gotong
Selokanisasi,
Selokanisasi,
Pelebaran Jembatan
Pelebaran Jembatan
masyarakat
Perbaikan Jalan
Perbaikan Jalan
Tenaga gotong
Aspal
Aspal
masyarakat
Betonisasi dan
Betonisasi dan
Tenaga gotong
Senderan Jalan
Senderan Jalan
Swadaya
royong
Swadaya
royong
jalan
Jalan senobayan
3.
4
Jalan Senobayan
Becek Ketika
2.
3
Tindakan Yang
Swadaya
royong
jalan
104
Tidak adanya
Desa tidak 4.
mengetahui
Balai desa
desa
tentang internet Jalan desa di 5.
dusun senobayan
Senobayan
s/d kupen masih
s/d Kupen
jalan makadam Jalan desa di
6.
dusun senobayan
Senobayan
masih jalan tanah
s/d
dan belum ada
Kekep
Gunung
selokannya Jalan desa antara 7.
internet di
Belum dibangun jalan beton
Belum
jalan telasah
Internet Desa
Betonisasi
Betonisasi
Jalan/Pengaspalan
Jalan/Pengaspalan
Jalan
Jalan
masyarakat
Telasah Jalan &
Telasah Jalan &
Tenaga gotong
Selokanisasi
Selokanisasi
Senderan Jalan
Senderan Jalan
Pongangan -
Pongangan -
Kenayan
Kenayan
Selokanisasi
Selokanisasi
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya
dan selokan
kenayan s/d
Pongangan-
bangun
pongangan belum
Kenayan
senderan
royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong
jalan
Jalan desa antara
8.
Internet Desa
masyarakat
dibangun
Belum di
ada senderan
Swadaya desa
batu s/d desa
Batu sampai
madyocondro
perbatasan
belum ada
madyocondro
royong Swadaya
Belum dibuat selokan
masyarakat Tenaga gotong royong
selokannya
105
Jalan sudah
Jalan kampung dusun 9.
komprengan
tua dan Komprengan
10.
komprengan s/d slenguk masih
Betonisasi Jalan
Kampung
Kampung
masyarakat
Telasah Komprengan
Telasah Komprengan
Tenaga gotong
- Kupen (jalan desa)
- Kupen (jalan desa)
Rehab Balai Desa
Rehab Balai Desa
dan pembangunan
dan pembangunan
pagar keliling
pagar keliling
masyarakat Gotong royong
jalan
Jalan desa antara dusun
Betonisasi Jalan
banyak pengguna
masih telasah
Swadaya
Komprengan - Slenguk
Belum dibangun telasah jalan
Swadaya
royong
jalan tanah Bangunan
Balai desa ngabean sudah 11.
rusak dan belum
sudah tua Kenayan
dibangun
ada pagar keliling
Belum
dusun kenayan belum mempunyai senderan dan selokan
masyarakat Tenaga gotong royong
pagar keliling
Jalan desa di
12.
dan belum
Swadaya
Kenayan
Swadaya
dibangun
masyarakat
senderan dan Tenaga gotong selokan
royong
106
Senderan Jalan dan Selokanisasi
Senderan Jalan dan Selokanisasi
Jalan desa di 13.
dusun senobayan masih berupa telasah
Senobayan s/d
Gunung dibangun
Kekep
Air Saluran irigasi 14.
sering meluap ke
Kenayan
dibangun tanggul irigasi Belum
Jalan setapak kampung masih
jalan beton
Belum
rumah penduduk
15.
Belum
Komprengan
jalan telasah
Swadaya masyarakat
Betonisasi jalan
Betonisasi jalan
masyarakat
Pembangunan
Pembangunan
Tenaga gotong
tanggul irigasi
tanggul irigasi
masyarakat
Betonisasi Jalan
Betonisasi Jalan
Tenaga gotong
Setapak
Setapak
Betonisasi Jalan desa
Betonisasi Jalan
Komprengan -
desa Komprengan -
Slenguk
Slenguk
Senderan dan
Senderan dan
Selokanisasi
Selokanisasi
Tenaga gotong royong Swadaya
royong Swadaya
dibangun jalan setapak beton
royong Swadaya
16.
Jalan desa masih
Komprengan
jalan telasah
- Slenguk
Belum dibangun
masyarakat Tenaga gotong
jalan beton
Jalan desa belum 17.
ada senderan dan selokan
Belum
royong Swadaya masyarakat
Krajan I s.d dibangun Komprengan
senderan dan Tenaga gotong royong selokan
107
Pengembang
kegiatan Karang 18.
taruna masih
Desa
belum optimal
Lembaga
an Karang
karang taruna
Taruna belum Anggota karang maksimal
taruna
Pengembangan
Pengembangan
Organisasi
Organisasi
Karangtaruna
Karangtaruna
Peningkatan
Peningkatan
Pelayanan
Pelayanan
Masyarakat Desa
Masyarakat Desa
Pembenahan dan
Pembenahan dan
Peningkatan
Peningkatan
Kearsipan
Kearsipan
Perbaikan Jembatan
Perbaikan Jembatan
Makadam/Telasah
Makadam/Telasah
Jalan & Selokanisasi
Jalan & Selokanisasi
& senderan
& senderan
Masih belum Pelayan kepada 19.
masyarakat masih
optimalnya Desa
belum optimal
SDM perangkat
Pemerintahan Desa
Desa Pencarian data di 20
arsip desa masih
Desa
sulit
21.
22.
Jembatan desa sudah rusak
Arsip desa belum tertata
Jambatan Pare
sudah tua / lapuk
Jalan senobayan
Jalan masih
dan dsn mendirat
berupa tanah
air mengalir dijalan sehingga becek saat hujan
Senobayan s/d Mendirat
Petugas arsip
blm ada senderan dan
desa Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
selokan
108
Jalan dusun 23.
masih berupa
Belum Senobayan
telasah
jalan beton
Pengairan di 24.
dusun kemantren
Senobayan -
masih kurang
Mantren
optimal
25.
masih berupa tanah Belum
dalam kampung
dibangun
masih jalan tanah
Batu RT2 / Rw 8
mengalir di jalan Air selokan mengalir di jalan kampung
27.
saluran irigasi
Jalan setapak
dan air masih
26.
dibangun
Jalan dusun perum griya asri banyak lubang
telasah jalan setapak dan
Swadaya
Betonisasi Jalan
Betonisasi Jalan
Desa Lor Laren-
Desa Lor Laren-
Ngantak
Ngantak
masyarakat
Pembangunan Irigasi
Pembangunan Irigasi
Tenaga gotong
Senobayan-mantren
Senobayan-mantren
Betonisasi Jalan
Betonisasi Jalan
Setapak Dalam
Setapak Dalam
Kampung
Kampung
masyarakat
Perbaikan selokan
Perbaikan selokan
Tenaga gotong
Perumahan
Perumahan
masyarakat
Betonisasi Jalan
Betonisasi Jalan
Tenaga gotong
Perumahan
Perumahan
masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya
royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
selokan
Swadaya Perum Griya Asri II
Selokan sudah rusak
royong Jalan Sudah Perum Griya Asri II
Tua
Swadaya
royong
109
28.
dialiri air ketika
Komprengan
hujan
berguguran ke
Komprengan
secang masih licin
Krajan II
serambi masjid
Krajan II
Gapoktan belum bisa bekerja
Kampung
Dibangun Senderan
Dibangun Senderan
masyarakat
Makadam Jalan
Makadam Jalan
Tenaga gotong
Catakan
Catakan
masyarakat
Pembangunan
Pembangunan
Tenaga gotong
gedung TPQ
Gedung TPQ
Rehab masjid
Rehab Masjid
Pembangunan
Pembangunan
gedung gapoktan
Gedung Gapoktan
Swadaya
dibangun
royong Swadaya
mempunyai
royong Swadaya
Krajan II
yang rusak
33.
Kampung
royong
gedung TPQ
Bangunan masjid sudah banyak
Tenaga gotong
Tenaga gotong
Belum
dan rumah warga
32.
Selokanisasi Jalan
masyarakat
dibangun
jalan Telasah
Pengajian Al Qur’an masih di
Selokanisasi Jalan
Swadaya
Belum
saat hujan
31.
masyarakat
royong
senderan
Jalan ke dusun catakan desa
selokan jalan
Belum
jalan
30.
mempunyai
kampung
Tanah masih 29.
Swadaya
Belum
Jalan desa masih
Bangunan
masyarakat
Sudah Tua
Tenaga gotong royong
Batu
Belum
ada Swadaya
gedung untuk
masyarakat 110
dengan optimal
aktivitas Sarana
Komunikasi antar 34.
dusun masih
prasarana Desa
kurang optimal
perhubungan belum
Tenaga gotong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
memadai 35.
PUAP
Peningkatan Sarana
Peningkatan Sarana
Prasarana
Prasarana
perhubungan
perhubungan
Pelatihan kerja
pelatihan kerja
Pengadaan
Pengadaan
perlengkapan
Perlengkapan
kearsipan
Kearsipan
Peningkatan
Peningkatan
kapasitas kelompok
Kapasitas Kelompok
tani
Tani
Pengadaan alat
pengadaan alat
pertanian
pertanian (traktor)
Rendahnya
Tingkat pengangguran
PUAP
Desa
masih tinggi
tingkat
Tenaga kerja
keahlian tenaga kerja
Tenaga
36.
Sulit mencari data arsip desa
Penempatan Desa
arsip masih
pengarsip Swadaya
berantakan
pemerintah desa
Hasil pertanian 37.
masih kurang
Desa
optimal
pengolahan lahan pertanian
Petani
kapasitas
Swadaya
SDM petani
Lamanya 38.
Kurangnya
desa
Kurangnya alat pertanian
masyarakat Petani Swadaya masyarakat 111
Lahan 39.
Hasil pertanian belum optimal
desa
Penggunaan
pertanian
pupuk masih
Swadaya
minimal
40.
Hasil pertanian belum optimal
Cara bertani desa
masih
41.
berupa jalan
Belum Pare
telasah
42.
43.
jalan beton
Jalan masih
Senobayan
berupa telasah
s/d Mendirat
Air hujan mengaliri jalan lingkar
dibangun
Belum dibangun jalan beton
Petani Swadaya masyarakat
pertanian
pertanian
Penyuluhan cara
penyuluhan cara
bertani
pertanian
betonisasi
Betonisasi
betonisasi
Betonisasi
selokanisasi
Selokanisasi
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Belum Senobayan
pengadaan pupuk
masyarakat
tradisional Jalan masih
Pengadaan pupuk
Swadaya
dibangun
masyarakat
selokan
112
Jalan masih becek 44.
ketika hujan air mengalir dijalan
Jalan setapak 45.
dalam kampung masih telasah
Belum Kemantren
dibangun
s/d Mendirat
jalan telasah
Pongangan RT3
Belum dibangun jalan beton Belum
longsor ke jalan
Krajan I s.d dibangun
dan air mengalir di
krajan III
Jalan masih
Krajan I RT
Belum
telasah dan air
01/RW1 s/d
dibangun
masih mengalir di
Krajan II
jalan beton
jalan saat hujan
RT3/RW2
dan selokan
Pengairan sawah kurang optimal
Makadam/Telasah
Tenaga gotong
Jalan & selokanisasi
Jalan & selokanisasi
Betonisasi Jalan
Betonisasi Jalan
Setapak Dalam
Setapak Dalam
Kampung
Kampung
Senderan dan
Senderan dan
selokanisasi
Selokanisasi
Betonisasi jalan
Betonisasi jalan
setapak dan
Setapak dan
selokanisasi
selokanisasi
masyarakat
Perbaikan saluran
Perbaikan Saluran
Tenaga gotong
irigasi
Irigasi
royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat
senderan dan Tenaga gotong
Saluran 48.
Makadam/Telasah
selokan
jalan ketika hujan
47.
masyarakat
dan selokan
Tanah masih 46.
Swadaya
Krajan II
royong Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya
irigasi bocor
royong 113
Belum ada 49.
Air hujan mengalir di jalan desa
Krajan III
Swadaya
selokan dan gorong
masyarakat Tenaga gotong
gorong
Bangunan 50.
Mushola sudah rusak
Krajan I
royong
Selokanisasi dan
selokanisasi dan
pembuatan gorong
pembuatan gorong-
gorong
gorong
Pemugaran mushola
Pemugaran Mushola
Swdaya masyarakat
sudah tua
Tenaga gotong royong Bangunan
51.
Tempat belajar siswa kurang
Kenayan
Swadaya
tidak mampu
masyarakat
Rehab gedung TK
Rehab Gedung TK
menampung
Tenaga gotong
Tunas Muda
Tunas Muda
Rehab gedung MI
Rehab Gedung MI
Rehab gedung TK
Rehab Gedung TK
siswa
Bangunan
Gedung MI sudah 52.
rusak dan bocor
Senobayan
royong Swadaya masyarakat
sudah tua
Tenaga gotong
ketika hujan
royong Swadaya
53.
Gedung TK sudah rusak
Bangunan Senobayan
sudah tua
masyarakat Tenaga gotong royong 114
Koperasi tidak 54.
tersentuh oleh
Desa
masyarakat
masyarakat belum
Desa
optimal
Pengairan sawah 56.
masih belum optimal
Swadaya
tidak aktif
masyarakat
Perangkat
Perangkat desa
desa belum
lengkap
Kenayan Pare
Air hujan mengalir dijalan telasah,
Pare
tanah masih
Air pengairan Sumber air masih
Area
terbatas
persawahan
telasah
Pertanian,Simpan
Pertanian,Simpan
Pinjam Perempuan
Pinjam Perempuan
(SPP)
(SPP)
PNPM-MP
PNPM-MP
Peningkatan SDM
Peningkatan SDM
Perangkat Desa
Perangkat Desa
Pengadaan Pompa
Pengadaan Pompa
Diesel Untuk
Diesel Untuk
Mengambil Sumber
Mengambil Sumber
Air di Persawahan
Air di Persawahan
dibangun
masyarakat
Betonisasi jalan
Betonisasi Jalan
Senderan,
Tenaga gotong
setapak, senderan &
Setapak, Senderan &
selokanisasi
Selokanisasi
Betonisasi jalan
Betonisasi Jalan
masjid ngentak – lor
Masjid Ngentak - Lor
laren
Laren
royong
Beton Jalan Swadaya
58.
Penataan Koperasi
Swadaya
Selokan,
longsor ke jalan
Jalan masih
Penataan Koperasi
memadai
Belum
57.
Sosialisasi dan
SDM
Pelayanan kepada 55.
Koperasi
Sosialisasi dan
Belum senobayan
dibangun
masyarakat Tenaga gotong
jalan beton
royong 115
Belum Areal makam 59.
belum ada pembatas
Pongangan RT3
Swadaya
dibangun Pagar, Talud
masyarakat
Pembuatan pagar & talud jalan makam
Tenaga gotong
dan Jalan
Pembuatan Pagar & Talud Jalan Makam
royong
Makam Belum
Pengajian Qur’an 60.
61.
masih dirumah
Krajan III
masyarakat
Pembangunan
Pembangunan
Tenaga gotong
gedung TPQ
Gedung TPQ
masyarakat
Pembangunan
Pembangunan
Tenaga gotong
gedung TPQ
Gedung TPQ
masyarakat
Pembangunan
Pembangunan
Tenaga gotong
gedung TPQ
Gedung TPQ
dibangun
warga
TPQ
Pengajian Qur’an
Belum
masih dirumah
Swadaya
royong
Komprengan
warga
dibangun TPQ
Swadaya
royong Swadaya
62.
Pengajian Qur’an masih dirumah
Kemantren
Belum dibangun TPQ
warga
royong
116
Swadaya 63.
Mushola rusak
Krajan III
Bangunan
masyarakat
Perbaikan/rehab
Perbaikan/Rehab
Sudah Tua
Tenaga gotong
mushola
Mushola
Rehab mushola
Rehab Mushola
Rehab masjid &
Rehab Masjid &
pembuatan tempat
pembuatan tempat
wudhu
wudhu
Rehab masjid
Rehab Masjid
royong
Bangunan 64.
Mushola rusak
Perum Griya
Sudah Tua
Asri II
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
Bangunan
65.
Pengambilan air wudhu masih dirumah warga Masjid rusak
sudah tua Komprengan
Swadaya
Belum dibangun
masyarakat Tenaga gotong
tempat
royong
wudhu Swadaya 66.
Masjid rusak
Senobayan
Bangunan
masyarakat
sudah tua
Tenaga gotong royong
117
Belum 67.
MCK Umum tidak layak pakai
Pongangan
Swadaya
dibangun MCK umum
masyarakat
Pembuatan MCK
Pembutan MCK
Tenaga gotong
Umum
Umum
yang layak Belum ada
Ibu-ibu rumah 68.
tangga masih
Desa
Ibu-ibu rumah
70.
tangga masih
pelatihan
Belum ada Desa
pelatihan
minim ketrampilan
ketrampilan
Pertumbuhan
Sosialisasi
penduduk masih
Pelatihan Jahit dan Ibu-ibu rumah
Pelatihan jahit dan
tangga
bordir
ketrampilan
minim ketrampilan
69.
royong
Desa
tinggi
Ibu-ibu rumah tangga
71.
usaha sulit
minim
Desa
Pelatihan Tata Boga
Pelatihan Tata Boga
Sosialisasi KB
Sosialisasi KB
Pengadaan simpan
Pengadaan Simpan
pinjam perempuan
Pinjam Perempuan
PNPM-MP
PNPM-MP
KB masih Warga
Tidak adanya Pencarian modal
Bordir
usaha simpan pinjam
Warga
118
Warga masih 72.
minim tentang teknologi
Tidak ada Desa
komputer
komputer
73.
sarana
Buah jeruk nipis
Kenayan &
sulit didapat
Pare
Jarangnya
Kualitas bibit 74.
Kualitas panen padi & palawija
desa
masih rendah
padi & palawija masih jelek Tidak
75.
Air bersih masih sulit didapat
Jalan kampung 76.
masih jalan telasah
Senobayan
Lahan pertanian petani Lahan pertanian petani swadaya
tersedia sumber air
masyarakat tenaga gotong
bersih
royong
Belum
Swadaya
Kemantren
dibangun
s/d Mendirat
jalan
Pelatihan Komputer
dan jaringan
dan Jaringan
Pengadaan bibit jeruk
Pengadaan Bibit
nipis
Jeruk Nipis
Pengadaan bibit padi
pengadaan bibit padi
dan palawija
dan palawija
Pembuatan
Pembuatan
penampungan
Penampungan
sumber air bersih
Sumber Air Bersih
Betonisasi jalan
Betonisasi Jalan
Warga
pohon jeruk nipis
pelatihan komputer
masyarakat Tenaga gotong
betonisasi
royong
119
Jalan masih 77.
teraliri air ketika hujan
78.
Gorong-gorong rusak
Pongangan RT3
Belum ada selokan/drain ase
Gorongkomprengan
gorong sudah tua
Belum 79.
Jalan catakan masih telasah
Krajan II
Swadaya masyarakat
Selokan / drainase
Selokan / Drainase
masyarakat
Gorong – gorong
Gorong - gorong
Tenaga gotong
Jalan
Jalan
Tenaga gotong royong Swadaya
royong Swadaya masyarakat
Betonisasi Jalan
Tenaga gotong
Catakan
dibangun jalan beton
Betonisasi
Jalan
Catakan
royong Belum
Jalan setapak 80.
kampung masih telasah
Krajan II
Swadaya
dibangun jalan setapak
masyarakat
Betonisasi Jalan
Betonisasi Jalan
Tenaga gotong
Setapak Kampung
Setapak Kampung
beton
royong
120
Belum
Jalan lingkar 81.
masih jalan
Krajan II
telasah
82.
dibangun jalan lingkar
masyarakat Tenaga gotong
beton
royong
Jalan sebelah
Belum
Swadaya
mushola masih
dibangun
Krajan III
telasah dan teraliri
jalan beton
air saat hujan
dan selokan Bangunan
83.
Swadaya
Gedung TK sudah rusak
Krajan II
masyarakat Tenaga gotong royong
Betonisasi jalan
Betonisasi Jalan
lingkar ( setapak )
Lingkar ( setapak )
dan jembatan
dan Jembatan
Betonisasi dan
betonisasi dan
selokanisasi sblh
selokanisasi sblh
mushola
Mushola
Rehab gedung TK
Rehab Gedung TK
Rehab mushola
Rehab Mushola
Swadaya masyarakat
sudah tua
Tenaga gotong royong
84.
Mushola sudah rusak
Bangunan Komprengan
mushola sudah tua
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
121
Bangunan 85.
Kenayan
Tenaga gotong
Bangunan Kenayan
layak
masyarakat
Peningkatan Gedung
Peningkatan Gedung
Tenaga gotong
PAUD
PAUD
masyarakat
Pembuatan MCK
Pembuatan MCK
Tenaga gotong
umum
umum
masyarakat
Pembuatan MCK
Pembutan MCK
Tenaga gotong
umum bagi peziarah
umum bagi peziarah
royong
Belum MCK umum tidak
Pare
Swadaya
dibangun MKC Umum
royong
layak
88.
Peziarah kesulitan melakukan MCK
Rehab Masjid
Swadaya
PAUD belum mamadai
memadai
87.
Rehab Masjid
royong
Gedung PAUD masih kurang
masyarakat
sudah tua
Masjid sudah rusak
86.
Swadaya
Belum Komprengan
dibangun MCK
Swadaya
royong
122
Limbah tahu 89.
90.
Bau limbah tahu mengganggu
Sektor wirausaha masih minim
Krajan III
Desa
Swadaya
belum diolah secara
masyarakat
Pengolahan Limbah
Pengolahan Limbah
Tenaga gotong
Tahu
Tahu
Pelatihan wirausaha
Pelatihan wirausaha
Pelestarian
Pelestarian
kebudayaan &
Kebudayaan &
kesenian
Kesenian
Peningkatan &
Peningkatan dan
Tenaga pengurus
perbaikan
Perbaikan
adminstrasi
administrasi
Administrasi
kependudukan
Kependudukan
optimal
royong
Belum
Swadaya
adanya pelatihan
masyarakat Tenaga gotong
wirausaha
royong
Belum Sektor kesenian 91.
92.
masih minim dan
adanya Desa
pelestarian
kebudayaan
kebudayaan
hampir punah
& kesenian
Pengurusan
Tata cara
administrasi kependudukan masih sulit
Desa
Swadaya
administrasi
masyarakat
masih terbengkalai
123
Swadaya 93.
Banyak lahan yang gundul
Desa
Penebangan pohon
masyarakat
Penghijauan
Penghijauan
Tenaga gotong royong Swadaya
94.
Banyak lahan tidak terawat
Desa
Penebangan
masyarakat
Pengadaan bibit kayu
pengadaan bibit kayu
pohon kayu
Tenaga gotong
keras
keras
Pelatihan peternakan
Pelatihan Peternakan
& perikanan
dan Perikanan
keras
royong
Pertanian Sektor perikanan 95.
dan peternakan
dan Pongangan
masih minim
peternakan
Peternak
belum
Lahan
optimal
peternakan
Peralatan Sektor perikanan 96.
dan peternakan
Pare
masih minim
peternakan
Peternak
dan
Lahan
perikanan
peternakan
masih minim
97.
Sektor peternakan masih minim
Desa
Bibit ternak masih terbatas dan berkualitas buruk
Peternak Lahan peternakan
124
Pengadaan Pengadaan peralatan
Peralatan
peternakan
Peternakan
Pengadaan bibit ternak (sapi, kambing, unggas, kelinci, ayam buras, itik)
Pengadaan bibit ternak (sapi, kambing, unggas, kelinci, ayam buras, itik)
Keahlian
Sektor jasa 98.
otomotif masih
Desa
minim
dalam bidang
Tenaga kerja
otomotif
Pelatihan
Pelatihan
perbengkelan
Perbengkelan
Pelatihan Kerajinan
Pelatihan Kerajinan
Tangan
Tangan
masih minim Keahlian di
Sektor industri 99.
kerajinan masih
bidang Desa
minim
kerajinan tangan masih
Warga usai produktif
minim Belum 100 .
Sarana bermain anak di PAUD &
adanya Desa
TK kurang
pengadaan peralatan
Gedung PAUD Siswa PAUD Guru pengajar
Pengadaan peralatan PAUD & TK
PAUD
PAUD & TK
Pengadaan Peralatan PAUD & TK
Belum 101 Peralatan PKD .
belum memadai
Desa
adanya
PKD
peralatan
Pengurus PKD
PKD
125
Peningkatan
Peningkatan
peralatan PKD
Peralatan PKD
Penduduk masih 102 belum .
memanfaatkan
Kurangnya Desa
Polindes
sosialisasi pemanfaatan
103 Jalan licin ketika hujan
Poren RT1 / RW8
104 Jalan masih .
makadam
.
layak pakai
polindes
Poren RT1 / RW8
masyarakat
makadam
Tenaga gotong
jalan
Belum dibangun jalan beton
Krajan III
Sosialisasi
peningkatan
Peningkatan
pemanfaatan
Pemanfaatan
polindes
Polindes
Makadam Jalan Makadam Jalan
royong Swadaya masyarakat
Betonisasi jalan
Betonisasi Jalan
masyarakat
Pembuatan MCK
Pembuatan MCK
Tenaga gotong
umum
umum
Tenaga gotong royong Swadaya
dibangun MCK Umum
Sosialisasi
Swadaya
dibangun
Belum 105 MCK umum tidak
Petugas
Polindes Belum
.
Pos Polindes
yang layak
royong
126
106 .
Dusun Senobayan Senobayan tidak layak pakai
107 Pendapatan pajak .
Belum
MCK umum
belum optimal
Swadaya
dibangun
masyarakat
Pembangunan MCK
Pembangunan MCK
Tenaga gotong
umum
umum
Kesadaran
Sosialisasi &
Sosialisasi dan
warga
peningkatan
Peningkatan
kesadaran
Kesadaran
pajak masih
masyarakat dlm
Masyarakat dalam
minim
membayar pajak
Membayar Pajak
Tanah belum
Sosialisasi
Sosialisasi
tersertifikasi
sertifikatan tanah
sertifikatan tanah
Sosialisasi akta
Sosialisasi Akta
kelahiran,KTP,KK
Kelahiran,KTP,KK
MCK Umum yang layak
Desa
royong
terhadap
Wajib pajak
Kesadaran 108 .
Banyak tanah belum
warga Desa
tersertifikasi
mensertifikasi tanah masih kurang
109 .
Sebagian warga
Kesadaran
masih belum
warga
mempunyai surat
Desa
terhadap
surat
surat-surat
kependudukan
masih minim
Warga
127
110 .
111 .
Banyak
Kesejahteraan masyarakat masih
Desa
minim
Desa
sudah
budaya Desa
.
Mutu pendidikan PAUD & TK masih minim
Masyarakat
Sumber Daya
Pengisian perangkat
Pengisian Perangkat
Manusia
desa
Desa
Meningkatkan &
Meningkatkan dan
melestarikan gotong
Melestarikan Gotong
royong serta
Royong Serta
swadaya masyarakat
Swadaya Masyarakat
Warga masyarakat Budaya gotong
gotong royong serta
masyarakat
113
masyarakat
pelestarian
Surutnya budaya
dan swadaya
Kesejahteraan
berakhir Kurangnya
.
kesejahteraan
Masyarakat
berpendapata
Masa jabatan
jabatan
112 gotong royong
Peningkatan
n rendah
Perangkat desa ada kekosongan
Peningkatan
masyarakat
royong Budaya
swadaya
swadaya
masyarakat
masyarakat
SDM guru Desa
pengajar
Guru pengajar
masih minim
128
Peningkatan SDM guru PAUD,TK & MI
Peningkatan SDM Guru PAUD,TK, dan MI
Fasilitas
Perawatan lansia 114 masih minim .
Desa
perawatan lansia belum memadai
115 Tanah longsor ke .
116 .
117 .
jalan
Belum Pare
adanya senderan
Lansia Peningkatan
Peningkatan
posyandu untuk
Posyandu untuk
lansia
Lansia
masyarakat
Perbaikan senderan
Perbaikan Senderan
Tenaga gotong
jalan pondok
jalan Pondok
Sosialisasi rumah
Sosialisasi Rumah
sehat
Sehat
Pengentasan
Pengentasan
kemiskinan
Kemiskinan
Peningkatan honor
Peningkatan Honor
guru non PNS
Guru Non PNS
Posyandu lansia Kader posyandu Swadaya
royong
Penataan rumah masih
Kehidupan warga kurang sehat
Desa
seadanya Masyarakat
Angka Masyarakat miskin masih
Perumahan warga
Desa
berpendapata
Masyarakat miskin
n rendah
tinggi
masih banyak 118 .
perekonomian guru non PNS masih rendah
Honor guru Desa
NON PNS
Guru non PNS
masih minim
129
Banyak warga 119 tidak mempunyai .
ijazah pendidikan
Banyak Desa
Banyak balita
.
pertumbuhan tidak
Banyak balita Desa
121 .
122 .
123 .
masih jalan telasah
jalan makam masih jalan makadam
Pongangan RT3
hujan
Balita
Belum dibangun jalan beton
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong Swadaya
Batu RT2 / Rw 8
belum dibangun
masyarakat Tenaga gotong
jalan beton
Jalan masih teraliri air saat
dengan gizi kurang
optimal
Jalan setapak
warga
putus sekolah
formal
120 dengan
warga yang
Belum Krajan III
dibangun selokan
royong
Pengadaan program
Pengadaan Program
paket A,B,C
Paket A, B, C
Peningkatan Gizi
Peningkatan Gizi
Balita
Balita
Betonisasi jalan
Betonisasi Jalan
setapak dalam
Setapak Dalam
makam
Makam
Betonisasi jalan
Betonisasi Jalan
setapak dalam
Setapak Dalam
makam
Makam
Selokanisasi RT 01
Selokanisasi RT 01
Swadaya masyarakat Tenaga gotong royong
130
Tidak adanya 124 .
Tata Ruang Perumahan Tidak
sosialisasi Desa
Sehat
penataan
Sosialisasi penataan
Sosialisasi Penataan
ruang yg sehat
Ruang Yang Sehat
Peningkatan
Peningkatan
komunikasi
Komunikasi
Peningkatan
Peningkatan
pengurus koperasi
Pengurus Koperasi
Lahan tidak
Pemanfaatan lahan
Pemanfaatan lahan
terpakai
untuk usaha
untuk Usaha
Menarik investor
Menarik Investor
Perumahan warga
ruang yang sehat Belum adanya alat
125 Informasi masih
Desa
komunikasi
kurang diserap
yang
warga
memadai Kurangnya
126 Koperasi tidak berjalan .
127 Hasil dari usaha .
128 .
belum optimal
Desa
masuk desa
Pengurus koperasi
koperasi Lahan Desa
dibiarkan tidak terpakai
Belum adanya investor yang
pengurus
Tidak adanya Desa
daya tarik desa
131
Kesadaran
Kurangnya
masyarakat dalam
masyarakat
129 kehidupan .
berbangsa dan
Desa
Meningkatkan
dalam
masyarakat
berbangsa
bernegara masih
dan
rendah
bernegara
kesadaran berbangsa dan bernegara
Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kurangnya 130 .
Hasil Dari Pasar Ikan Belum
SDM Desa
Optimal
132 .
perikanan minim
Transmigrasi
Pasar Ikan
Minim
Pasar Ikan
Kualitas Bibit
Lahan
ikan masih Desa
rendah
perikanan
Peningkatan SDM
Peningkatan SDM
Pengelola Pasar Ikan
Pengelola Pasar Ikan
Pengadaan Bibit Ikan
Pengadaan Bibit Ikan
Sosialisasi
Sosialisasi
Transmigrasi
Transmigrasi
Petani ikan
Kurangnya
Warga masih kurang mengikuti
Pengelola
Pasar Masih
131 Hasil sektor .
Pengelola
Desa
pemahaman
Warga
tentang transmigrasi
132
Saluran Induk Daerah Irigasi 133 Soropadan rusak
Perbaikan dan
Perbaikan dan
pengerukan waled
pengerukan waled
Saluran Induk Derah
Saluran Induk Derah
Irigasi Soropadan
Irigasi Soropadan
masyarakat
Selokanisasi Dusun
Selokanisasi Dusun
Tenaga gotong
Kemantren
Kemantren
Pengadaan Power
Pengadaan Power
Traiser
Traiser.
Aliran Irigasi Senobayan
dan terjadi
membawa
Saluran Irigasi
lumpur
pendangkalan
134
Air hujan mengalir di jalan
Belum kemantren
dibangun selokan
menggunakan cara tradisional dalam memanen padi sehingga
royong
Swadaya
Petani masih
135
Swadaya
Tidak Desa
memiliki Power Traiser
masyarakat Tenaga gotong royong Organisasi
kurang efisien
kelompok tani
133
Swadaya Tidak Desa 136
memiliki
masyarakat Tenaga gotong
denfarm padi
Belum mempunyai
sawah
denfarm PTT padi
royong
Denfarm PTT Padi
Denfarm PTT Padi
Sawah
Sawah.
Organisasi kelompok tani
sawah
Lahan pertanian 137 Hasil panen gagal
Desa
Terserang
Swadaya
hama tikus
masyarakat Tenaga gotong
Pengadaan Emposan Pengadaan Emposan Tikus Untuk
Tikus Untuk
pengendalian tikus.
pengendalian tikus.
Pelatihan Budidaya
Pelatihan Budidaya
PTT
PTT
royong Belum
Hasil pertanian 138
masih monoton dengan 1 hasil pertanian
mengerti cara Desa
bertani dengan sistem PTT
Lahan pertanian Swadaya masyarakat Organisasi kelompok tani
134
Masyarakat ingin mengembangkan
Belum
pertanian dengan 139
budidaya tanaman lada tetapi belum
mengerti cara Desa
mengetahui cara pembudidayaanny
pembudidaya an tanaman lada
Lahan pertanian Swadaya masyarakat
Pelatihan budidaya
Pelatihan Budidaya
tanaman lada
Tanaman Lada
Organisasi kelompok tani
a Penghasilan petani masih tergolong kecil perlu adanya terobosan baru dalam pertanian, 140 ada sebagian kecil Desa masyarakat yang mengetahui
Lahan Belum ada pengembang
pertanian Swadaya
an tanaman lada perdu
masyarakat Organisasi kelompok tani
tentang budidaya tanaman lada perdu dan peluang usahanya
135
Pengembangan tanaman lada perdu
Pengembangan Tanaman Lada Perdu
Organisasi kelompok tani Kurangnya 141 pemanfaatan pupuk organik
Harga pupuk Desa
Banyaknya
organik
kotoran sapi,
mahal
kambing, ayam dll yang belum dimanfaatkan
136
Pelatihan pembuatan
Pelatihan pembuatan
pupuk organik /
pupuk organik/
kompos
kompos
LAMPIRAN VII
PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN
JML BIAYA
Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
7
8
9
10
11
NO
TINDAKAN YANG LAYAK
LOKASI
VOL
SATUAN
1
2
3
4
5
750
m
125.000.000
5
5
5
15
1
1200
m
250.000.000
5
5
5
15
1
300
m
5
5
4
14
2
1700
m
250.000.000
5
4
4
13
3
6
1
Makadam Jalan,Selokanisasi,Pelebaran Jembatan
2
Perbaikan Jalan Aspal
3
Betonisasi dan Senderan Jalan
4
Perbaikan dan Pengerukan Waled Saluran Induk Daerah Irigasi Soropadan
Senobayan
5 6 7 8
Internet Desa Pelatihan pertanian Pengadaan Power Traiser. Denfarm PTT Padi Sawah.
Desa Desa Desa Desa
1 6 1 1
Unit Kelpk Unit Unit
20.000.000 5.000.000 16.000.000 10.000.000
5 4 5 5
4 5 4 4
4 4 4 4
13 13 13 13
3 3 3 3
9
Pengadaan Emposan Tikus Untuk pengendalian tikus.
Desa
20
Buah
5.000.000
5
5
3
13
3
10
Pelatihan Budidaya PTT
Desa
25
org
7.000.000
4
5
4
13
3
11
Pelatihan Lada
Desa
25
org
3.000.000
5
4
4
13
3
12
Pengembangan Tanaman Lada Perdu
3.000.000
4
5
4
13
3
Budidaya
Tanaman
Senobayan s/d Kupen Kenayan s/d Pongangan Senobayan s/d Komprengan
150.000.000
Desa
137
NO
TINDAKAN YANG LAYAK
pembuatan
pupuk
LOKASI
JML BIAYA
Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
VOL
SATUAN
Desa
25
org
6.000.000
4
4
5
13
3
Senobayan s/d Kupen
750
m
130.000.000
4
4
4
12
4
13
Pelatihan kompos
14
Betonisasi Jalan
15
Telasah Jalan & Selokanisasi
Senobayan s/d Gunung Kekep
1500
m
150.000.000
4
4
4
12
4
16
Senderan Jalan Pongangan Kenayan
PonganganKenayan
750
m
130.000.000
4
4
4
12
4
17
Selokanisasi
Batu sampai perbatasan madyocondro
300
m
50.000.000
4
4
4
12
4
18
Betonisasi Jalan Kampung
Komprengan
500
m
80.000.000
4
4
4
12
4
19
Telasah Komprengan - Kupen (jalan desa)
Komprengan - Slenguk
1000
m
100.000.000
5
5
2
12
4
20
Rehab Balai Desa
Kenayan
1
Unit
225.000.000
5
3
4
12
4
21
Senderan Jalan dan Selokanisasi
Kenayan
600
m
25.000.000
4
4
3
11
5
22
Betonisasi
Senobayan s/d Gunung Kekep
1500
m
250.000.000
3
4
3
10
6
23
Perbaikan Irigasi
Kenayan
300
m
75.000.000
4
3
3
10
6
24
Betonisasi Jalan Setapak
Komprengan
200
m
10.000.000
3
3
4
10
6
25
Betonisasi Jalan Komprengan - Slenguk
Komprengan - Slenguk
1000
m
145.000.000
4
4
2
10
6
26
Senderan dan selokanisasi
Krajan I s.d Komprengan
1000
m
4
4
2
10
6
Jalan/Pengaspalan
Senderan
Saluran
desa
138
NO
27 28 29
TINDAKAN YANG LAYAK
Pengembangan Karangtaruna
Organisasi
Peningkatan Pelayanan Masyarakat Desa Pembenahan dan Peningkatan Kearsipan
LOKASI
VOL
SATUAN
JML BIAYA
Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
Desa
1
1.500.000
3
3
4
10
6
Desa
1
5.000.000
5
2
3
10
6
Desa
1
Unit
2.500.000
4
3
3
10
6
Pare
1
unit
20.000.000
3
2
4
9
7
Senobayan s/d Mendirat
400
m
40.000.000
3
3
3
9
7
30
Perbaikan Jembatan
31
Makadam/Telasah Jalan Selokanisasi & senderan
32
Betonisasi Jalan Desa Lor LarenNgentak
Senobayan
800
m
100.000.000
3
3
3
9
7
33
Pembangunan Senobayan-mantren
Senobayan Mantren
500
m
100.000.000
3
3
3
9
7
34
Betonisasi Jalan Setapak Dalam Kampung
Batu RT 2
200
m
20.000.000
3
3
3
9
7
35
Perbaikan Drainase Perumahan
Perum Griya Asri II
1000
m
20.000.000
3
2
4
9
7
36
Betonisasi Jalan Perumahan
Perum Griya Asri II
1000
m
40.000.000
3
2
4
9
7
37
Selokanisasi Jalan Kampung
Komprengan
300
m
45.000.000
3
2
4
9
7
38
Senderan
Komprengan
50
m
50.000.000
3
2
4
9
7
39
Makadam Jalan Catakan
Krajan II
300
m
45.000.000
3
3
3
9
7
40
Pembangunan Gedung TPQ
Krajan II
1
Unit
30.000.000
4
3
2
9
7
41
Rehab Masjid
Krajan II
1
Unit
250.000.000
3
3
3
9
7
42
Pembangunan Gedung Gapoktan PUAP
Batu
1
Unit
50.000.000
3
3
3
9
7
&
Irigasi
139
NO
TINDAKAN YANG LAYAK
43
Peningkatan Sarana Prasarana perhubungan
44
pelatihan kerja
45
Pengadaan Kearsipan
46
Peningkatan Kelompok Tani
Kapasitas
47
Pengadaan (traktor)
pertanian
48
LOKASI
VOL
JML BIAYA
SATUAN
Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
3
3
3
9
7
2
3
4
9
7
Desa
1
Kelmpok
Desa
1
Unit
3.000.000
3
3
3
9
7
Desa
6
Kel
3.000.000
3
3
3
9
7
Desa
6
Kel
100.000.000
3
3
3
9
7
Pengadaan pupuk pertanian
Desa
6
Kel
50.000.000
3
3
3
9
7
49
penyuluhan cara pertanian
Desa
6
Kel
3.000.000
3
3
3
9
7
50
Betonisasi
Pare
300
m
10.000.000
3
1
4
8
8
51
Betonisasi
Senobayan s/d Mendirat
400
m
75.000.000
2
3
3
8
8
52
Selokanisasi Lingkar Senobayan
Senobayan
500
m
10.000.000
3
2
3
8
8
53
Makadam/Telasah selokanisasi
Kemantren s/d Mendirat
500
m
55.000.000
3
3
2
8
8
54
Betonisasi Jalan Setapak Dalam Kampung
Pongangan RT3
400
m
40.000.000
3
3
2
8
8
55
Senderan dan Selokanisasi
Krajan I s.d krajan III
700
m
25.000.000
3
3
2
8
8
56
Betonisasi jalan Setapak
Krajan I RT 01/RW1 s/d Krajan II RT3/RW2
1000
m
20.000.000
3
3
2
8
8
57
Perbaikan Saluran Irigasi
Krajan II
100
m
10.000.000
3
3
2
8
8
Perlengkapan
alat
Jalan
&
140
Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
VOL
SATUAN
JML BIAYA
300
m
50.000.000
3
2
3
8
8
Krajan I
1
Unit
60.000.000
3
2
3
8
8
Rehab Gedung TK Tunas Muda
Kenayan
1
Unit
80.000.000
3
2
3
8
8
61
Rehab Gedung MI
Senobayan
1
Unit
90.000.000
3
2
3
8
8
62
Rehab Gedung TK MI
Senobayan
1
Unit
80.000.000
3
2
3
8
8
63
Sosialisasi dan Penataan Koperasi Pertanian,Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM-MP
Desa
1
Tim
2.000.000
3
3
2
8
8
64
Peningkatan Desa
Desa
13
Org
30.000.000
3
3
2
8
8
Kenayan &Pare
1
unit
10.000.000
3
3
2
8
8
Pare
500
m
20.000.000
2
1
4
7
9
senobayan
400
m
7.500.000
3
2
2
7
9
Pongangan RT3
50
m
7.500.000
3
2
2
7
9
NO
TINDAKAN YANG LAYAK
58
Selokanisasi dan jalan desa dan gorong-gorong
Krajan III
59
Pemugaran Mushola
60
65 66 67 68
SDM
Perangkat
Pengadaan Pompa Diesel Untuk Mengambil Sumber Air di Persawahan Betonisasi Jalan Setapak & Senderan & Selokanisasi Betonisasi Jalan Masjid Ngentak - Lor Laren Pembuatan Pagar & Talud Jalan Makam
LOKASI
69
Pembangunan Gedung TPQ
Krajan III
1
Unit
40.000.000
3
2
2
7
9
70
Pembangunan Gedung TPQ
Komprengan
1
Unit
25.000.000
3
2
2
7
9
71
Pembangunan Gedung TPQ
Kemantren
1
Unit
25.000.000
3
2
2
7
9
72
Perbaikan/Rehab Mushola
Krajan III
1
Unit
30.000.000
2
2
3
7
9
141
NO
TINDAKAN YANG LAYAK
LOKASI
VOL
SATUAN
JML BIAYA
Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
73
Rehab Mushola
Perum Griya Asri II
70
m
50.000.000
2
2
3
7
9
74
Rehab Masjid & pembuatan tempat wudhu
Komprengan
1
Unit
20.000.000
3
2
2
7
9
75
Rehab Masjid
Senobayan
2
Unit
60.000.000
3
2
2
7
9
76
Pembutan MCK umum
Pongangan
1
Unit
10.000.000
3
1
3
7
9
77
Pelatihan Jahit dan Bordir
Desa
1
kel
3
3
1
7
9
78
Pelatihan Tata Boga
Desa
1
kel
3
3
1
7
9
79
Sosialisasi KB
Desa
1
Tim
1.000.000
3
3
1
7
9
80
Simpan Pinjam PNPM-MP
Desa
3
kel
17.000.000
3
3
1
7
9
81
Pelatihan Komputer dan Jaringan
Desa
10.000.000
3
2
2
7
9
82
Pengadaan Bibit Jeruk Nipis
Kenayan Pare
83
Pengadaan palawija
84
Perempuan
&
2
kel
5.000.000
3
2
2
7
9
Desa
6
Kel
5.000.000
2
3
2
7
9
Pembuatan Penampungan Sumber Air Bersih
Senobayan
1
Unit
10.000.000
3
2
2
7
9
85
Selokanisasi jalan dusun
Kemantren
300
m
30.000.000
2
2
2
6
10
86
Betonisasi Jalan
Kemantren s/d Mendirat
500
m
50.000.000
2
2
2
6
10
87
Selokan / Drainase
Pongangan RT3
300
45.000.000
2
2
2
6
10
88
Gorong - gorong Jalan
komprengan
2
2
2
6
10
bibit
padi
dan
142
NO
TINDAKAN YANG LAYAK
89
Betonisasi Jalan Catakan
90
Betonisasi Kampung
91 92
Jalan
Setapak
Betonisasi Jalan Lingkar ( setapak ) dan Jembatan betonisasi dan selokanisasi sblh Mushola
Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
VOL
SATUAN
JML BIAYA
Krajan II
300
m
50.000.000
2
2
2
6
10
Krajan II
200
m
15.000.000
2
2
2
6
10
Krajan II
700
m
40.000.000
2
2
2
6
10
Krajan III
50
m
3.500.000
2
2
2
6
10
30.000.000
2
2
2
6
10
2
2
2
6
10
LOKASI
93
Rehab Gedung TK
Krajan II
1
Unit
94
Rehab Mushola
Komprengan
1
Unit
95
Rehab Masjid
Kenayan
1
Unit
10.000.000
2
2
2
6
10
96
Peningkatan Gedung PAUD
Kenayan
1
Unit
30.000.000
2
2
2
6
10
97
Pembuatan MCK umum
Pare
1
Unit
10.000.000
3
1
2
6
10
98
Pembutan MCK umum bagi peziarah
Komprengan
1
Unit
10.000.000
3
2
1
6
10
99
Pengolahan Limbah Tahu
Krajan III
3
Unit
10.000.000
2
2
2
6
10
100
Desa
1
Kelmpok
3
2
1
6
10
Desa
1
Tim
1.000.000
2
2
2
6
10
1.500.000
2
2
2
6
10
103
Pelatihan wirausaha Pelestarian Kebudayaan & Kesenian Peningkatan dan Perbaikan Administrasi Kependudukan Penghijauan
2
2
2
6
10
104
pengadaan bibit kayu keras
Desa
6
Kel
2
2
2
6
10
105
Pelatihan Perikanan
Pongangan
6
Kel
2
2
2
6
10
106
Pengadaan Peralatan Peternakan
Pare
1
Kel
2
2
2
6
10
101 102
Peternakan
dan
20.000.000
Desa Desa
10.000.000
15.000.000
143
Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
VOL
SATUAN
JML BIAYA
6
Kel
100.000.000
2
2
2
6
10
Desa
20
org
20.000.000
2
2
2
6
10
Pelatihan Kerajinan Tangan
Desa
2
org
20.000.000
2
2
2
6
10
110
Pengadaan Peralatan PAUD & TK
Desa
5
unit
25.000.000
2
1
2
5
11
111
Peningkatan Peralatan PKD
Desa
1
unit
10.000.000
3
1
1
5
11
112
Sosialisasi Peningkatan Pemanfaatan Polindes
Desa
1
tim
1.000.000
3
1
1
5
11
113
Makadam Jalan
Poren RT 1
200
m
10.000.000
2
2
1
5
11
114
Betonisasi Jalan
Poren RT 1
600
m
5.000.000
2
2
1
5
11
115
Pembutan MCK umum
Krajan III
1
Unit
10.000.000
3
1
1
5
11
116
Pembangunan MCK umum
Senobayan
1
Unit
10.000.000
3
1
1
5
11
117
Sosialisasi dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Membayar Pajak
Desa
1
Tim
1.000.000
3
1
1
5
11
118
Sosialisasi sertifikatan tanah
Desa
1
Tim
1.000.000
3
1
1
5
11
1
Tim
1.000.000
3
1
1
5
11
3
1
1
5
11
1
2
2
5
11
NO
TINDAKAN YANG LAYAK
107
Pengadaan bibit ternak (sapi, kambing, unggas, kelinci, ayam buras, itik)
108
Pelatihan Perbengkelan
109
119 120 121
Sosialisasi Akta Kelahiran,KTP,KK Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pengisian Perangkat Desa
LOKASI
Desa Desa
6.000.000
144
NO
122 123 124 125
TINDAKAN YANG LAYAK Meningkatkan dan Melestarikan Gotong Royong Serta Swadaya Masyarakat Peningkatan SDM Guru PAUD,TK, dan MI Peningkatan Posyandu untuk Lansia Perbaikan Senderan jalan Pondok
LOKASI
VOL
Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
1.000.000
2
2
1
5
11
JML BIAYA
SATUAN
Desa Desa
7
orang
10.500.000
2
1
1
4
12
Desa
12
unit
12.000.000
2
1
1
4
12
13.000.000
1
1
2
4
12
1.000.000
1
2
1
4
12
2
1
1
4
12
Pare
126
Sosialisasi Rumah Sehat
127
Pengentasan Kemiskinan
Desa
128
Peningkatan Honor Guru Non PNS
Desa
27
orang
20.250.000
1
1
1
3
13
129
Pengadaan Program Paket A, B, C
Desa
15
orang
22.500.000
1
1
1
3
13
130
Peningkatan Gizi Balita
Desa
12
dusun
15.000.000
1
1
1
3
13
131
Betonisasi Jalan Setapak Dalam Makam
Pongangan RT3
75
m
7.500.000
1
1
1
3
13
132
Betonisasi Jalan Setapak Dalam Makam
Batu RT 2
150
m
15.000.000
1
1
1
3
13
133
selokanisasi RT 01
Krajan III
100
m
5.000.000
1
1
1
3
13
134
Sosialisasi Yang Sehat
1
tim
1.000.000
1
1
1
3
13
135
Peningkatan Komunikasi
1
1
1
3
13
136
Peningkatan Pengurus Koperasi
Desa
3.000.000
1
1
1
3
13
137
Pemanfaatan lahan untuk Usaha
Desa
10.000.000
1
1
1
3
13
Penataan
1
Ruang
Desa
3
tim
Orang
145
NO
TINDAKAN YANG LAYAK
LOKASI
VOL
SATUAN
JML BIAYA
Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak
Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Dukungan Potensi
Jumlah Nilai
Peringkat Tindakan
138
Menarik Investor
Desa
10.000.000
1
1
1
3
13
138
Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Desa
5.000.000
1
1
1
3
13
140
Peningkatan Pasar Ikan
Desa
1.500.000
1
1
1
3
13
141
Pengadaan bibit ikan
Desa
6
Kel
30.000.000
1
1
1
3
13
142
Sosialisasi Transmigrasi
Desa
1
Tim
1.000.000
1
1
1
3
13
SDM
Pengelola
146
DAFTAR PROGRAM/KEGIATAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes ) DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG TAHUN 2011 S.D 2015 SUMBER DANA : APBDes
NO
Urusan/ Program
BIDANG/KEGIATAN
LOKASI
VO L
SATUAN
1
2
3
4
5
6
200
m
200
m
50
m
JML BIAYA 7
TAHUN PELAKSANAAN I II III IV V 1 8 9 11 12 0
1 Pekerjaan Umum Program : Pembangunan Jalan dan Jembatan.
Program : Pembangunan Saluran Drainase/GorongGorong.
Betonisasi 1. Setapak Makam Betonisasi 2. Setapak Kampung
Jalan Ponganga Dalam n RT3 Jalan Dalam Batu RT2
1. Selokanisasi RT 01
Krajan III
√
5.000.000 √
10.000.000
√
10.000.000
2 Tata Ruang Program : Perencanaan Tata Ruang. 3 Perumahan Program : Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur Daerah.
1.
Sosialisasi Penataan Desa Ruang Yang Sehat
1. Rehab Balai Desa
Kenayan
147
√
1.000.000
1
Unit
100.000.00 0
√
√
4 Pertanahan Program Sistem Tanah.
:
Sosialisasi Pendaftaran
5 Kependudukan Catatan Sipil
Sosialisasi dan Peningkatan 1. Kesadaran Desa Masyarakat dalam Membayar Pajak Sosialisasi dan Peningkatan 2. Kesadaran Desa Penyertifikatan Tanah
1
tim
1
tim
1
tim
Desa
1
tim
& Desa
1
tim
1.000.000
√
√
1.000.000
dan
Program : Penataan Administrasi Kependudukan.
1.
Sosialisasi Akta Kelahiran, KTP, KK
1.000.000
√
6 Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera Program :Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri.
1. Sosialisasi KB
1.000.000
√
7 Kebudayaan Program :Pengelolaan Kekayaan Budaya.
8 Kepemudaan
Pelestarian 1. Kebudayaan Kesenian
dan 148
1.000.000
√
Olahraga Program :Peningkatan Peran Serta Kepemudaan.
Pengembangan 1. Organisasi Karangtaruna
Desa
1
klp
Program: Peningkatan Penyelenggaraan Pemeritahan dan Pembangunan.
Peningkatan 1. Pelayanan kepada Desa Masyarakat Desa
1
tim
Program Kapasitas Aparatur.
1.
Pengisian Perangkat Desa Desa
2
org
1.
Peningkatan SDM Desa Pengelola Pasar Ikan
6
org
√
1.500.000
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan 9 Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian
:Peningkatan Sumberdaya
5.000.000
√
√
√
6.000.000
10 Koperasi dan UKM Program :Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah.
1.500.000
√
Ngabean, 31 Desember 2010 Kepala Desa Ngabean TTD Yuly Hermawan S,AMK
149
LAMPIRAN IX TABEL DAFTAR PROGRAM/KEGIATAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes ) DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG TAHUN 2011 S.D 2015 SUMBER DANA : APBD KAB/APBD PROV./APBN
NO
Urusan/ Program
1 1
KEGIATAN
LOKASI
VOL
SATUAN
JML BIAYA
2
3
4
5
6
TAHUN PELAKSANAAN I II III IV V 7 8 9 10 11
Pendidikan Program : Pendidikan Anak Usia Dini
1.
Pengadaan PAUD & TK
Desa
5
unit
25.000.000
√
2.
Peningkatan Honor Guru Desa Non PNS
27
orang
20.250.000
√
3.
Peningkatan PAUD
1
Unit
30.000.000
Program : Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1.
Peningkatan SDM Guru Desa PAUD,TK, dan MI
7
orang
10.500.000
Program : Sekolah
1.
Pengadaan Program Desa Kejar Paket A, B, C
15
orang
22.500.000
1.
Rehab Gedung TK
Krajan II
1
Unit
30.000.000
1.
Rehab Gedung Tunas Muda
Kenayan
1
Unit
80.000.000
Pendidikan Luar
Program : Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.
Peralatan
Gedung
150
TK
Kenayan
√ √
√ √ √
√
2
3.
Rehab Gedung MI
Senobayan
1
Unit
90.000.000
4.
Rehab Gedung TK MI
Senobayan
1
Unit
80.000.000
1.
Peningkatan Gizi Balita
Desa
12
pos
15.000.000
Program : Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya.
1.
Peningkatan PKD
Desa
1
pos
10.000.000
Program : Upaya Kesehatan Masyarakat.
1.
Sosialisasi Peningkatan Desa Pemanfaatan PKD
1
tim
1.000.000
Program : Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.
1.
Peningkatan untuk Lansia
Desa
12
pos
12.000.000
1.
Perbaikan Jembatan
Pare
3
m³
10.000.000
2.
Telasah Jalan
m
55.000.000
3.
Pelebaran Jembatan
m³
10.000.000
1.
Pembangunan Senderan Pare jalan Pondok
300
m
15.000.000
2.
Senderan Jalan
750
m
80.000.000
√ √
√
Kesehatan Program Pelayanan Balita
3
√
: Peningkatan Kesehatan Anak
Peralatan
Posyandu
√
√
√ √
Pekerjaan Umum Program : Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Program : Pembangunan Turap, Talud/Bronjong.
Senobayan s/d Gunung 1500 Kekep Senobayan 3 s/d Kupen
Senobayan s/d Kupen 151
√
√ √ √ √
√
Program : Pembangunan Jalan dan Jembatan.
3.
Senderan Jalan
4.
Pembuatan Pagar Talud Jalan Makam
5.
Senderan
6. 7.
√
√
Kenayan
600
m
30.000.000
& Pongangan RT3
200
m
10.000.000
1,2
m³
3.000.000
√
Senderan Jalan PonganganPongangan - Kenayan Kenayan
1600
m
140.000.000
√
Senderan
Komprengan - Slenguk
800
m
90.000.000
√
8.
Senderan
Krajan I s.d krajan III
300
m
25.000.000
1.
Makadam Jalan,Pelebaran Jembatan
Senobayan s/d Kupen
750
m
130.000.000
2.
Makadam/Telasah Jalan Senobayan & senderan s/d Mendirat
400
m
75.000.000
3.
Betonisasi Jalan Masjid Senobayan Ngentak - Lor Laren
600
m
100.000.000
4.
Makadam Jalan
200
m
20.000.000
√
√
m
20.000.000
√
√
m
100.000.000
√
m
100.000.000
√
1000
m
45.000.000
√
3
m³
10.000.000
√
200
m
30.000.000
5. 6. 7.
Komprengan
Poren RT1
Betonisasi Jalan Setapak Pongangan 1000 Dalam Kampung RT3 Krajan I RT Betonisasi jalan Setapak 01 s/d Krajan 800 II RT3 Betonisasi Jalan Setapak Krajan II 1000 Kampung
8.
Betonisasi Jalan setapak Krajan II Lingkar dan Jembatan
9.
pembangunan jembatan
10. Makadam/Telasah Jalan 152
Krajan II Kemantren s/d Mendirat
√
√
√
√
√ √ √
√
√
√
√
11.
Betonisasi Jalan Setapak Batu RT2 Dalam Makam
150
m
15.000.000
Komprengan
200
m
15.000.000
Telasah jalan desa Komprengan Komprengan - Kupen
300
m
25.000.000
Krajan II
400
m
65.000.000
12. Betonisasi Jalan Setapak 13.
14. Makadam Jalan Catakan Program : Peningkatan Jalan Desa dan Jembatan Desa.
1.
Betonisasi Jalan/Pengaspalan Jalan
Senobayan s/d Mendirat
400
m
40.000.000
2.
Betonisasi dan
Senobayan s/d Kupen
750
m
125.000.000
3.
Melanjutkan betonisasi
Pare
100
m
15.000.000
m
20.000.000
m
150.000.000
500
m
50.000.000
500
m
25.000.000
200
m
20.000.000
Poren RT1
200
m
50.000.000
Betonisasi Jalan Perumahan Betonisasi Jalan 11. Kampung Betonisasi Jalan desa 12. Komprengan - Slenguk
Perum Griya Asri II
300
m
45.000.000
Komprengan
300
m
50.000.000
Komprengan - Slenguk
800
m
90.000.000
13. Betonisasi Jalan Catakan
Krajan II
400
m
80.000.000
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Betonisasi Jalan Setapak Pare 500 & Senderan Senobayan Betonisasi s/d Gunung 1500 Kekep Betonisasi
Senobayan
Betonisasi Jalan Desa Senobayan Lor Laren-Ngentak Kemantren Betonisasi Jalan s/d Mendirat Betonisasi Jalan
10.
153
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√
√ √
√ √
√ √
Program Saluran Gorong.
:
Pembangunan Drainase/Gorong-
√
14. betonisasi
Krajan III
300
m
50.000.000
1.
Selokanisasi
pare
500
m
10.000.000
2.
Selokanisasi
Senobayan s/d Kupen
750
m
15.000.000
√
3.
Selokanisasi Senobayan
Senobayan
300
m
75.000.000
√
4.
selokanisasi
Senobayan
1500
m
30.000.000
5.
Selokanisasi
Pongangan RT3
400
m
40.000.000
700
m
25.000.000
300
m
30.000.000
600
m
20.000.000
500
m
80.000.000
200
m
10.000.000
komprengan
100
m
10.000.000
Komprengan
700
m
40.000.000
13. Selokanisasi RT 01
Krajan III
50
m
10.000.000
14.
Komprengan - Slenguk
800
m
50.000.000
Krajan I s.d krajan III
300
m
20.000.000
6. 7.
Perbaikan Perumahan Selokanisasi Kemantren
8.
selokanisasi
9.
Selokanisasi
Lingkar
selokan Perum Griya Asri II Dusun Kemantren Kenayan Batu sampai perbatasan madyocondro Kemantren s/d Mendirat
10. selokanisasi 11. Gorong - gorong Jalan 12.
Selokanisasi Kampung
Jalan
selokanisasi
15. Selokanisasi 154
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √
√ √
√ √
16.
selokanisasi Mushola
Krajan III
300
m
25.000.000
√
17.
Selokanisasi jalan desa Krajan III dan gorong-gorong
300
m
30.000.000
√
1.
Pembangunan Irigasi Senobayan Senobayan-mantren
1700
m
250.000.000
1.
Perbaikan dan pengerukan waled Senobayan Saluran Induk Derah Irigasi Soropadan
400
m
80.000.000
2.
Perbaikan Senderan Kenayan Saluran Irigasi
300
m
45.000.000
3.
Perbaikan Saluran Irigasi
Krajan II
300
m
50.000.000
Program :Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
1.
Perbaikan Jalan Aspal
Kenayan s/d Pongangan
850
m
200.000.000
Program :Penyediaan Pengelolaan Air Baku
1.
Pembuatan Penampungan Air Bersih
1
Unit
10.000.000
1.
Penataan selokanisasi
Desa
1.
Pembuatan MCK umum
Pare
2.
Pembutan MCK umum Komprengan bagi peziarah
Program :Pembangunan Bendung Desa dan Saluran Irigasi di Daerah Irigasi. Program :Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
4
Sumber Senobayan
Sehat
√
√
√ √
√
√
√
√
50.000.000
perumahan Program :Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Masyarakat.
155
√
√
Penataan Ruang Program :Lingkungan Perumahan.
5
dan
sblh
1
Unit
10.000.000
√
1
Unit
10.000.000
√
6
Pongangan
1
Unit
10.000.000
4.
Pembutan MCK umum
Krajan III
1
Unit
10.000.000
5.
Pembangunan umum
Senobayan
1
Unit
10.000.000
1.
Pengolahan Tahu
Krajan III
4
Unit
10.000.000
1
Pelatihan Bordir
Desa
5
klp
5.000.000
√
2
Pelatihan Tata Boga
Desa
5
klp
5.000.000
√
3
Pelatihan wirausaha
Desa
5
klp
5.000.000
1
Pengentasan Kemiskinan
Desa
2
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Desa
1
Pembangunan TPQ
Gedung
2
Pembangunan TPQ
Gedung
3
Pembangunan TPQ
Gedung
MCK
√ √
Limbah
√
Pemberdayaan Perempuan Program :Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.
8
Pembutan MCK umum
Lingkungan Hidup Program :Peningkatan Pengendalian Polusi.
7
√
3.
Jahit
dan
√
Sosial Program :Pemberdayaan PMKS dan PSKS
Program :Peningkatan Kehidupan Sosial Keagamaan
156
√
√
√
√
Krajan II
1
Unit
30.000.000
Krajan III
1
Unit
40.000.000
√
Komprengan
1
Unit
25.000.000
√
9
Pembangunan TPQ
6
Gedung
√
Kemantren
1
Unit
25.000.000
Perbaikan/Rehab Mushola
Krajan III
1
Unit
30.000.000
7
Rehab Mushola
Perum Griya Asri II
70
m
50.000.000
8
Rehab Masjid & pembuatan tempat Komprengan wudhu
1
Unit
20.000.000
√
9
Rehab Mushola
Komprengan
1
Unit
20.000.000
√
10
Pemugaran Mushola
Krajan I
1
Unit
60.000.000
11
Rehab Masjid
Kenayan
1
Unit
10.000.000
12
Rehab Masjid
Krajan II
1
Unit
250.000.000
13
Rehab Masjid
Senobayan
2
Unit
60.000.000
1.
Pengentasan Pengangguran
Desa
2.
Pelatihan kerja
Desa
3.
Pelatihan Perbengkelan
Desa
6
Kel
6.000.000
4.
Pelatihan Tangan
Desa
6
Kel
6.000.000
√ √
√ √ √
√
√
√
Kerajinan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
157
√ √
Tenaga Kerja Program :Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.
10
4
√ √ √ √
Program :Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah.
1.
2.
11
klp
200.000.000
3.
Peningkatan SDM Desa Pengurus Koperasi
3
Orang
3.000.000
4.
Pembangunan Gedung Kenayan Koperasi PUAP
1
Unit
50.000.000
1.
Pemanfaatan untuk Usaha
2.
Menarik Investor
1.
Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan Desa Bernegara
1
tim
5.000.000
1.
Peningkatan Perangkat Desa
15
org
30.000.000
√
√
√
√
√
√ √
lahan
√
Desa
√
Desa
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program :Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
13
12
Penanaman Modal Program :Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.
12
Sosialisasi dan Pemeliharaan Koperasi Pertanian,Simpan Pinjam Desa Perempuan (SPP) PNPM-MP Simpan Pinjam Desa Perempuan PNPM-MP
√
√
√
Kepegawaian Program Kapasitas Aparatur.
:Peningkatan Sumberdaya
SDM
158
Desa
√
√
√
14
Pemberdayaan dan Desa
Masyarakat
Program :Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa.
15
1.000.000
1
Peningkatan dan Perbaikan Administrasi Desa Kependudukan
1
tim
1.500.000
1.
Pengadaan Perlengkapan Kearsipan
Desa
5
unit
3.000.000
2.
Pembenahan dan Desa Peningkatan Kearsipan
1
tim
2.500.000
√
1.
Pelatihan Komputer dan Desa Jaringan
6
klp
6.000.000
√
2.
Internet Desa
Desa
6
unit
10.000.000
1.
Denfarm Sawah.
Desa
1
unit
10.000.000
√
√
√
√
√
Komunikasi dan Informatika Program :Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi.
18
tim
Kearsipan Program :Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan.
17
1
Kependudukan dan Catatan Sipil Program :Penataan Administrasi Kependudukan.
16
1
Meningkatkat dan Melestarikan Gotong Desa Royong Serta Swadaya Masyarakat
√
Pertanian Program :Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.
PTT
Padi
159
√
2.
3.
Program :Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
√
6
Kel
3.000.000
1
unit
10.000.000
√
4.
Pelatihan pertanian
Desa
6
Kel
5.000.000
√
5.
Pelatihan Budidaya PTT
Desa
25
org
7.000.000
√
6.
Pelatihan Budidaya Desa Tanaman Lada
25
org
3.000.000
√
1.
Pengadaan Bibit Jeruk Kenayan Nipis Pare
2
kel
5.000.000
√
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Program :Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
penyuluhan cara Desa pertanian Pengadaan Pompa Diesel Untuk Mengambil Kenayan Sumber Air di Pare Persawahan
&
pengadaan bibit padi dan Desa palawija Pengadaan Emposan Tikus Untuk Desa pengendalian tikus. pengadaan pupuk Desa pertanian
6
Kel
5.000.000
20
Buah
5.000.000
6
Kel
50.000.000
Peningkatan Kapasitas Desa Kelompok Tani
6
Kel
3.000.000
6
Kel
100.000.000
1
unit
16.000.000
√
3.000.000
√ √
pengadaan alat pertanian Desa (traktor) Pengadaan Power Desa Traiser.
8.
Pengembangan Tanaman Lada Perdu
9.
Pelatihan pembuatan Desa pupuk / kompos
25
org
6.000.000
1.
Pengadaan Peternakan
1
Kel
15.000.000
Peralatan
160
Desa
Pare
√
√ √ √ √ √
√
√
19
Hutan
3.
Pelatihan Peternakan
Pongangan
1
Penghijauan
Desa
2
pengadaan keras
1.
Pelatihan Perikanan
2.
1
6
Kel
100.000.000
6
Kel
12.000.000
√
√ √
bibit
kayu
√ √
6
Kel
10.000.000
Pongangan
6
Kel
12.000.000
√
Pengadaan bibit ikan
Desa
6
Kel
30.000.000
√
Sosialisasi Transmigrasi
Desa
1
tim
1.000.000
√
Kelautan dan Perikanan Program :Pengembangan Kawasan Budidaya Air Tawar.
21
Pengadaan bibit ternak (sapi, kambing, unggas, kelinci, ayam buras, itik)
Kehutanan Program :Rehabilitasi dan Lahan.
20
2.
√
Transmigrasi Program Regional.
:Transmigrasi
√
Ngabean, 31 Desember 2010 Kepala Desa Ngabean
TTD Yuly Hermawan S,AMK
161
√
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG KECAMATAN SECANG
DESA NGABEAN Alamat : Dusun Kenayan, Desa Ngabean Telpon : 08282760441
KEPUTUSAN KEPALA DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG NOMOR : 141/13/KEP/2010 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PERUMUS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDESA) TAHUN 2011 S/D 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NGABEAN, Menimbang
Mengingat
: a. Bahwa dalam rangka menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan desa selama 5 (lima) tahun kedepan perlu disusun suatu rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDesa) yang berlaku untuk 2011 s/d 2015; b. Bahwa untuk kelancaran penyusunan RPJMDesa tersebut perlu dibentuk Tim Perumus yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007, tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan
162
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan 8. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2006 Seri E Nomor 14); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Tingkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 24); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Atau Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 25); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 26); 12. Peraturan Bupati Magelang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2010 Nomor 8);
MEMUTUSKAN : Menetapkan KESATU KEDUA
KETIGA KEEMPAT
: : Membentuk Tim Perumus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015 dengan susunan sebagaimana terlampir : Tim sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU mempunyai tugas : a. Mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015 b. Merumuskan Draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015 c. Menyelenggarakan Musrenbang tingkat dusun dan tingkat desa untuk menentukan skala prioritas d. Menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015 : Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA, Tim Perumus bertanggung jawab kepada Kepala Desa ; : Masa jabatan Tim Perumus sebagaimana dimaksud Diktum KETIGA adalah sampai dengan ditetapkannya Peraturan Desa Nomor 1 Tahun 2011
163
KELIMA
KEENAM
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015 : Semua biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Ngabean Tahun 2011 ; : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Ngabean pada tanggal 31 Desember 2010 KEPALA DESA NGABEAN, TTD Tembusan: 1. Camat Secang 2. Anggota Tim Perumus RPJMDes
YULY HERMAWAN SUSILO
164
Lampiran
: Keputusan Kepala Desa Ngabean Nomor : 141/13/KEP/2010 Tanggal : 31 Desember 2010
SUSUNAN TIM PERUMUS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDesa) DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 S/D 2015 NO
NAMA
JABATAN
JABATAN DALAM TIM
1
Yuly Hermawan S.
Kepala Desa
Penanggungjawab
2
Wahadiya
Sekretaris Desa
Ketua
3
Samsudini
Kasi Pemerintahan
Sekretaris
4
Ruri Apri Setyawati
Kaur Umum
Anggota
5
Muh Amin Haryanto
Kasi Pembangunan
Anggota
6
Sugianto
Sekretaris BPD
Anggota
7
Masduki
Wakil Ketua LPMD
Anggota
8
Zaenal
Ketua TPK PNPM-MP
Anggota
9
Budi Sulistyo
KPMD
Anggota
10
Fathurrohman
Tokoh Masyarakat
Anggota
11
Muslih
Tokoh Masyarakat
Anggota
KEPALA DESA NGABEAN
TTD YULY HERMAWAN SUSILO
165