Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun

ii rencana pembangunan yang dibutuhkan di tiap Dusun di Desa Ngabean yang dituangkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes)...

43 downloads 586 Views 1MB Size
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 – 2015

“Mewujudkan Desa Ngabean Yang Religius Dan Sejahtera”

Desa Ngabean Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun 2011 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah Nya sehingga tim perumus RPJMDesa Ngabean dapat menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ini dengan lancar. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa; Memberi amanah kepada pemerintah desa untuk menyusun program pembangunannya sendiri. Melalui proses pelibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan desa, yang dimasukkan dalam forum perencanaan yang disebut musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbang Desa) diharapkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkeadilan lebih bisa tercapai. Musrenbang menghasilkan dua dokumen rencana pembangunan desa yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) untuk lima tahun ke depan yang ditetapkan dengan Peraturan Desa dan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) untuk tahunan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ini dapat terwujud berkat kontribusi dari berbagai pihak yang memberi data-data

i

rencana pembangunan yang dibutuhkan di tiap Dusun di Desa Ngabean yang dituangkan

dalam

Musyawarah

Perencanaan

Pembangunan

Desa

(Musrenbangdes). Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada Ketua RT se Desa Ngabean, Ketua RW se Desa Ngabean juga kepada Kepala Dusun di Desa Ngabean serta semua pihak yang telah membantu dalam pencarian data dalam penyusunan RPJMDesa ini. Penyusun merasa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ini, oleh sebab itu penyusun mengharap kritik dan saran yang membangun demi terciptanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) yang lebih sempurna demi kelancaran pembangunan Desa Ngabean.

Penyusun

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................

i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii Peraturan Desa tentang RPJMDesa Tahun 2011 s.d 2015 .......................... iii Keputusan BPD tentang Persetujuan Atas Raperdes RPJMDesa ……......... iv BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................

1

A. Latar Belakang ..............................................................

1

B. Maksud dan Tujuan ......................................................

3

C. Landasan Hukum ..........................................................

5

D. Hubungan RPJMDesa dengan Dokumen Perencanaan Lainnya .........................................................................

BAB II

BAB III

7

E. Sistematika Penulisan RPJMDesa .................................

8

GAMBARAN UMUM KONDISI DESA .................................

10

A. Sejarah Desa ..................................................................

10

B. Kondisi Geografis ..........................................................

11

C. Kondisi Perekonomian ..................................................

12

D. Kondisi Sosial Budaya ...................................................

13

E. Kondisi Prasarana dan Sarana Desa .............................

14

F. Pemerintahan Umum .....................................................

14

VISI DAN MISI DESA ........................................................... 20 A. Landasan Filosofis Pembangunan .................................

20

B. Visi ………………............................................................ C. Misi ................................................................................. BAB IV

STRATEGI PEMBANGUNAN DESA ................................... 28 A. Perencanaan Pembangunan Desa .................................

28

B. Strategi Pembangunan Desa ..........................................

29

C. Arah Kebijakan Pembangunan Desa ..............................

31

iii

BAB V

ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA ............................. 37 A. Arah Pengelolaan Pendapatan Desa ..............................

40

B. Arah Pengelolaan Belanja Desa .....................................

46

C. Arah Pengelolaan Pembiayaan ....................................... 49 D. Kebijakan Umum Anggaran ............................................

51

BAB VI

PROGRAM PEMBANGUNAN DESA ..................................

BAB VII

PENUTUP ............................................................................. 60 Kesimpulan dan Saran .........................................................

LAMPIRAN – LAMPIRAN : I.

Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Sketsa Desa ................

II.

Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Kalender Musim ..........

III.

Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Bagan Kelembagaan ...

IV.

Pengelompokan Masalah .............................................................

V.

Penentuan Peringkat Masalah .....................................................

VI.

Hasil Pengkajian Tindakan pemecahan Masalah ..........................

VII.

Penentuan Peringkat Tindakan .....................................................

VIII.

Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2011 s.d 2015 yang bersumber dari APBDesa ..…………...........................

IX.

Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2011 s.d 2015 yang bersumber dari APBD/ APBD Provindi dan APBN …...

X.

SK Kepala Desa tentang Pembentukan Tim Perumus RPJMDesa

XI.

BA Musrenbang RPJMDes ..........................................................

XII.

XIII. Daftar Hadir Pertemuan ........................................................

iv

PERATURAN DESA NGABEAN NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDESA) TAHUN 2011 S/D 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NGABEAN, Menimbang

: a. Bahwa dalam rangka menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan desa perlu disusun suatu rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDesa) yang berlaku selama 5 (lima) tahun kedepan; b. Bahwa berdasarkan pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa, RPJMDesa ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007, tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 v

tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2006 Seri E Nomor 14); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 22 Tahun 2006 Seri E Nomor 15); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan PerundangUndangan di Tingkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 24); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Atau Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 25); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 26); 13. Peraturan Bupati Magelang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2010 Nomor 8); 14. Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Nomor : 188.4/1/KEP/03/2010 tentang Pendelegasian Wewenang Pengumuman Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa Dalam Berita Daerah kepada Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang; 15. Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Ngabean Nomor : 188.45/02/015/ BPD /2011 Tentang Persetujuan Atas Peraturan Desa Ngabean Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015. Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGABEAN dan KEPALA DESA NGABEAN MEMUTUSKAN : Menetapkan

: PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDESA) TAHUN 2011 s/d 2015 vi

Pasal 1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) tahun 2011 s/d 2015 ditetapkan sebagai pedoman penyusunan program dan kegiatan pembangunan desa selama 5 (lima) tahun kedepan yang disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I

PENDAHULUAN

BAB II BAB III BAB IV

GAMBARAN UMUM KONDISI DESA VISI DAN MISI DESA STRATEGI PEMBANGUNAN DESA

BAB V BAB VI BAB VII

ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA PROGRAM PEMBANGUNAN DESA PENUTUP Pasal 2

Uraian lebih lanjut mengenai RPJMDesa sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertauran Desa ini. Pasal 3 Kepala Desa dalam menyusun Rancana Pembangunan Tahunan Desa (RKP Desa) setiap tahun harus berpedoman pada RPJMDesa ini yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Pasal 4 Dalam hal terjadi kahar, penyusunan RKP Desa dan pelaksanaan kegiatan pembangunan desa dapat dilaksanakan tidak sesuai dengan RPJMDesa. Pasal 5 Peraturan desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan . Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkannya Dalam Berita Daerah Kabupaten Magelang.

Ditetapkan di Ngabean pada tanggal 02 Januari 2011 KEPALA DESA NGABEAN, TTD YULY HERMAWAN SUSILO vii

Diundangkan di Kota Mungkid Pada tanggal KEPALA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG

SULISTIYO YUWONO

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR.........

viii

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KECAMATAN SECANG

DESA NGABEAN Alamat : Dusun Kenayan, Desa Ngabean No. Telp. 08282760441

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG Nomor : 188.45/02/015/ BPD /2011 TENTANG PERSETUJUAN ATAS PERATURAN DESA NGABEAN TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDESA) TAHUN 2011 S/D 2015 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGABEAN, Menimbang

: a. Bahwa dalam rangka menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan desa perlu disusun suatu rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDesa) yang berlaku selama 5 (lima) tahun kedepan; b. Bahwa berdasarkan pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa, RPJMDesa ditetapkan dengan Peraturan Desa; c. Bahwa untuk dapat disahkan peraturan desa tersebut diatas perlu ditetapkan dengan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang ix

Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007, tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2006 Seri E Nomor 14); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 22 Tahun 2006 Seri E Nomor 15); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan PerundangUndangan di Tingkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 24); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Atau Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 25); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 26); 13. Peraturan Bupati Magelang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2010 Nomor 8); 14. Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Nomor : 188.4/1/KEP/03/2010 tentang Pendelegasian Wewenang Pengumuman Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa x

Dalam Berita Daerah kepada Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang.

MEMUTUSKAN : Menetapkan KESATU

KEDUA

: : Menyetujui atas Peraturan Desa Ngabean tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDesa ) Tahun 2011 s.d 2015 ; : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Ngabean Pada tanggal Desember 2010 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGABEAN KETUA TTD HEDI RIYANTO

xi

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Prinsip

dasar

sebagai

landasan

pemikiran

pengaturan

desa

berangkat dari beberapa hal yang antara lain: 1.

Keanekaragaman yang memiliki makna bahwa istilah Desa dapat disesuaikan dengan asal usul dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

Hal

tersebut

terkandung

maksud

bahwa

pola

penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan pembangunan di Desa harus menghormati sistem nilai yang berlaku pada masyarakat setempat namun harus tetap mengindahkan sistem nilai bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; 2.

Partisipasi, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa harus mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai warga desa;

3.

Otonomi asli, memiliki makna bahwa kewenangan pemerintah desa dalam mengatur dan mengurus masyarakat setempat didasarkan pada hak asal usul dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat namun

harus

diselenggarakan

dalam

perspektif

administrasi

pemerintah Negara yang selalu mengikuti perkembangan jaman; 4.

Demokratisasi, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan di

Desa harus mengakomodasi

aspirasi masyarakat yang diartikulasi dan degradasi melalui BPD dan Lembaga Kemasyarakatan sebagai mitra Pemerintah Desa; 5.

Pemberdayaan masyarakat, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan di Desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui

1

penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat. Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

desa

dan

untuk

meningkatkan

pelayanan

serta

pemberdayaan masyarakat desa mempunyai sumber pendapatan yang terdiri dari: penetapan asli daerah, bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah, bagian dari dana perimbangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten, bantuan dari pemerintah dan Pemerintah Daerah serta Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga. Dengan berpedoman pada landasan pemikiran pengaturan desa dan dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

desa

pemberdayaan

serta

untuk

masyarakat

meningkatkan

desa,

perencanaan pembangunan

desa

maka

pelayanan

diperlukan

serta

pedoman

yang menyeluruh, terukur dan

berkelanjutan. Pemerintah Desa dlam menyelenggaraan urusan pembangunan desa perlu mendasarkan pada perencanaan pembangunan desa yang sistematis,

terarah,

terpadu,

menyeluruh

dan

tanggap

terhadap

perubahan. Hal tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan dapat

secara

efektif,

efisien

dan

tepat

sasaran

dalam

rangka

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa. Oleh karena itu, diperlukan adanya sistem perencanaan pembangunan desa yang merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan desa guna menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun maupun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Sistem penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa menggunakan Masyarakat

pendekatan Desa

yaitu

perencanaan sistem

partisipatif

penyusunan

Pembangunan

perencanaan

yang

dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan

2

dengan pembangunan desa. Pelibatan pihak-pihak dimaksud dalam rangka untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki serta tanggungjawab bersama dalam pelaksanaan renccana pembangunan bagi kemajuan desanya. Sistem perencanaan pembangunan desa terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu: 1.

Penyusunan rencana

2.

Penetapan rencana

3.

Pengendalian pelaksanaan rencana; dan

4.

Evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan tersebut diselenggarakan secara berkelanjutan

sehingga secara keseluruhan membentuk siklus perencanaan yang utuh. Dokumen rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) merupakan pedoman

awal

pembangunan

dalam dan

melaksanakan

kemasyarakatan

kegiatan

di

Desa.

pemerintahan, Dalam

rangka

penyelenggaraan pemerintahan desa disusun Pembangunan Desa satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah. Perencanaan Pembangunan Desa diselenggarakan berdasarkan asas demokrasi dengan

prinsip-prinsip

kebersamaan,

berkeadilan,

berkelanjutan,

berwawasan lingkungan serta kemandirian dengan menjaga kemajuan dan kesatuan desa. Perencanaan Pembangunan Desa dilaksanakan dengan sistem Perencanaan penyelenggaraan Negara, dan mempunyai keterkaitan

serta

tidak

terpisahkan

dari

sistem

perencanaan

pembangunan daerah. B. Maksud, Tujuan, dan Manfaat a. Maksud 1.

Agar

desa memiliki rencana induk pembangunan

yang

berkesinambungan dalam waktu 5 tahun; 2.

RPJMDES berkaitan erat dengan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ); 3

3.

Agar desa memiliki rencana pembangunan dalam satu tahun;

4.

Agar desa mempunyai rencana pembangunan yang terarah dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan masyarakat;

5.

Memudahkan dalam penyusunan APBDes dan Daftar Usulan Kegiatan ( DUK ) ke tingkat Kabupaten.

b. Tujuan 1. Mengkoordinasi antar pelaku pembangunan; 2. Menjamin

terciptanya

sinkronisasi

dan

sinergi

dengan

pelaksanaan pembangunan daerah; 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi anatara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; 4. Mengoptimalkan pertisipasi masyarakat; dan 5. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya yang ada di desa secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. 6. Menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan di Desa; 7. Sebagai instrumen

( alat ) penilai atas tiap kegiatan yang

diselenggarakan ( apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan pada RPJMDES atau kegiatan strategis tahunan yang disepakati ); 8. Meningkatkan kesadaran Kepala Desa dan Masyarakat untuk membuat perencanaan yang strategis (dengan model Renstra); 9. Meminimalisir permasalahan yang ada di tingkat desa; 10. Membangun kesadaran masyarakat desa untuk menata diri dan lingkungan

yang

memungkinkan

masyarakat

terlibat

aktif,

produktif dan berinisiatif 11. Tersusunnya rencana pembangunan induk desa dalam jangka waktu 3 – 5 tahun yang mendasarkan pada Renstra Kabupaten. c.

Manfaat Manfaat tersusunnya RPJMDesa bagi Desa adalah :

1). Agar masyarakat dapat mengekpresikan perencanaan dari bawah secara sistematis, terarah, terfocus dan konsisten; 4

2). Merupakan komitmen bersama pemerintah dan masyarakat desa untuk membangun dalam jangka waktu yang telah disepakati; 3). Menjadi acuan dalam mengevaluasi proses, pelaksanaan dan hasil yang dicapai dalam kurun waktu tertentu. 4). Lebih menjamin kesinambungan pembangunan; 5). RPJMDES sebagai dokumen induk perencanaan pembangunan desa; 6). Sebagai pemberi arah

seluruh kegiatan pembangunan di

desa/kelurahan; 7). Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program – program pembangunan dari pemerintah; 8). Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat; 9). Menampung seluruh usulan sebagai hasil P3MD ( baik secara swadaya maupun diusulkan pembiayaannya ke tingkat lebih atas). C.

Dasar Hukum Dasar Hukum penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) adalah: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan 5

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan; 12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Mekanisme Konsultasi Publik; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang Tahun 2001-2010; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Tingkat Desa; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Atau Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan;

6

17. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 28 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Magelang tahun 2005-2025; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Magelang; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 3 Tahun 2010 tentang

Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah

Daerah

(RPJMD) Kabupaten Magelang Tahun 2009 -2014; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa; 22. Peraturan Bupati Magelang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. D.

Hubungan RPJMDesa Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Kedudukan

Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah

Desa

(RPJMDesa) Ngabean Tahun 2011-2015 dalam tatanan dokumen perencanaan pembangunan desa merupakan dokumen perencanaan yang tidak dapat dipisahkan atau dengan kata lain terintegrasi dengan dokumen

perencanaan

nasional.

Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah Desa (RPJMDesa) Ngabean Tahun 2011-2015 yang disusun berpedoman pada RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014. Adapun RPJMD Kabupaten disusun dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Magelang dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah, sedangkan RPJMD Provinsi Jawa Tengah juga disusun berpedoman pada RPJPD Provinsi Jawa Tengah dan RPJMN RPJMDesa NgabeanTahun 2011-2015 digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) selama kurun waktu 2011 s.d 2015 yang selanjutnya akan dijadikan 7

pedoman dalam penyusunan Peraturan Desa Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa). selama tahun 2011-2015. E.

Sistematika Penulisan RPJMDesa RPJMDesa Ngabean Tahun 2011-2015 disusun dengan tata urut sebagai berikut: Bab I

: Pendahuluan Bagian ini memuat materi tentang Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum, Hubungan RPJMDesa dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, dan Sistematika Penulisan RPJMDesa.

Bab II

: Gambaran Umum Kondisi Desa Bagian ini memuat gambaran kondisi umum desa yang meliputi : Peta Desa, sejarah desa, kondisi geografis, kondisi perekonomian, kondisi sosial budaya, kondisi prasarana dan sarana desa serta pemerintahan umum.

Bab III

: Visi dan Misi Desa Bagian ini memuat

materi tentang Landasan Filosofis

pembangunan desa, visi dan misi kepala desa terpilih, tujuan pembangunan desa, sasaran pembangunan desa. Bab IV

: Strategi Pembangunan Desa Bagian ini memuat materi tentang Strategi Pembangunan Desa.

Bab V

: Arah Kebijakan Keuangan Desa Bagian ini memuat materi tentang : Penerimaan desa, Pengeluaran desa, Kerangka pendanaan keuangan desa, Arah pengelolaan pendapatan desa, arah pengelolaan belanja desa, arah pengelolaan pembiayaan dan Kebijakan Umum Anggaran.

Bab VI

: Program Pembangunan Desa Bagian ini memuat materi tentang Program Pembangunan Desa tahun 2011 s.d 2015.

8

Bab VII

: Penutup Bagian ini memuat materi penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

9

BAB II KONDISI UMUM DESA A. Peta Desa Ngabean

10

B. Sejarah Desa Pada

jaman

dahulu

Desa

Ngabean

terkenal

dengan

hasil

pertaniannya, mulai dari padi, jagung, ketela, sayur-sayuran, hingga palawija. Konon tanah di Desa Ngabean sangat subur, sehingga kehidupan masyarakat desapun bisa dikatakan makmur. Asal mula pemberian nama desa ini bermula dari musyawarah yang dilakukan para tokoh agama, Yaitu Kyai Ngabei, Kyai Kompreng, Kyai Seno, Kyai Batu, dan Kyai Noyo. Dari kelima tokoh agama tersebut yang paling banyak dikenal masyarakat dan disegani sesama Kyai adalah Kyai Ngabei.

Dan

dari

musyawarah

yang

dilakukan

tersebut

diambil

kesepakatan bahwa desa ini diberi nama Desa Ngabean yang diambil dari nama Kyai Ngabei. Hal itu sebagai bentuk penghargaan pada Kyai Ngabei atas jasanya dalam memimpin dan membimbing masyarakat terutama dalam bidang agama. Desa inipun kemudian dibagi menjadi lima dusun yang masing-masing diberi nama Dusun Komprengan, Dusun Senobayan, Dusun Batu, Dusun kenayan, dan Dusun Krajan. Dimana nama-nama dusun tersebut diambil dari nama para tokoh agama yang terkenal di desa ini. Hal itu juga sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap kepemimpinan para tokoh agama yang ada didesa ini. Berikut adalah silsilah Kepemimpinan Desa Ngabean : 1.

Bp. Diparjo

Th. 1920 - Th. 1930

2.

Bp. Sastro Sutrisno

Th. 1930 – Th. 1950

3.

Bp. Ahmad Daeroni

Th. 1950 – Th. 1960

4.

Bp. Hadi Sunaryo

Th. 1960 – Th. 1981

5.

Bp. Suharsono

Th. 1981 – Th. 1998

6.

Bp. Sariman

Th. 1999 – Th. 2007

7.

Bp. Yuly Hermawan Susilo, AMK

Th. 2007 – Th. 2013

11

C. Kondisi Geografis Desa Ngabean memiliki luas wilayah 282,600 Ha dengan lahan produktif 280.6 Ha meliputi : Tabel II.1 Tata Guna Tanah No

Tata Guna Tanah

Luas

1

Tanah Pemukiman

44,802 Ha

2

Tanah sawah irigasi tehnis

115,000 Ha

3

Tanah sawah irigasi setengah tehnis

12,120 Ha

4

Tanah sawah tadah hujan

17,400 Ha

5

Tanah Tegalan

91,178 Ha

6

Jalan, Sungai, Kuburan dll

2,100 Ha

Sumber : Data Umum Desa Tabel II.2 Jumlah RT dan RW No

Dusun

Jumlah RT dan RW

1

Dusun Krajan

7 RT dan 3 RW

2

Dusun Komprengan

2 RT dan 1 RW

3

Dusun Senobayan

6 RT dan 2 RW

4

Dusun Kenayan

3 RT dan 1 RW

5

Dusun Batu

4 RT dan 1 RW

Sumber : Data Umum Desa Letak Desa Ngabean berada di sebelah barat Ibu Kota Kecamatan Secang jarak dari Desa Ngabean ke Ibu Kota Kecamatan sekitar 3 km dan ke Ibu Kota Kabupaten sekitar 22 km, batas-batanya adalah :  Sebelah Utara

: Desa Kupen Kecamatan Pringsurat, Temanggung

 Sebelah Timur

: Kelurahan Secang Kecamatan Secang, Magelang

 Sebelah Selatan

: Desa Madyocondro Kecamatan Secang Magelang

 Sebelah Barat

: Desa Pare Kecamatan Kranggan, Temanggung 12

D. Kondisi Perekonomian Jumlah penduduk Desa Ngabean sebanyak 3290 jiwa dengan penduduk

usia

produktif

1312

jiwa,

sedangkan

penduduk

yang

dikategorikan miskin 1025 jiwa. Mata pencaharian sebagian penduduk adalah petani sedangkan hasil produksi ekonomis desa yang menonjol adalah padi. Tabel II.3.jumlah penduduk tiap dusun. Nama Dusun

No

Jumlah Jiwa Jumlah Jumlah Jumlal LakiPerempuan Total RT RW KK laki 3 3 232 495 476 971

1

Krajan

2

Komprengan

2

1

83

162

164

326

3

Senobayan

6

2

187

386

389

775

4

Kenayan

3

1

126

239

259

498

5

Batu

4

1

183

362

358

720

22

8

811

1644

1646

3290

Jumlah

Sumber : Data umum Desa Tabel II.4. Mata Pencaharian Penduduk Desa Ngabean No

Mata Pencaharian

Jumlah

1

PNS

194 Orang

2

TNI dan POLRI

24 Orang

3

Pensiunan

70 Orang

4

Petani sendiri

248 Orang

5

Pedagang

280 Orang

6

Buruh bangunan

184 Orang

7

Tukang Batu

46 Orang

8

Tukang Kayu

24 Orang

9

Buruh Tani

10

Sopir

510 Orang 54 Orang 13

11

Tukang Ojek

6 Orang

12

Buruh Industri

312 Orang

13

Belum bekerja

310 Orang

14

Tidak bekerja

623 Orang

15

Lain – lain

405 Orang

Sumber : Data umum Desa E. Kondisi Sosial Budaya Tabel II.5 Tingkat Pendidikan Masyarakat No

Jenjang Pendidikan

Jumlah

1

Tidak Sekolah

-

Orang

2

Belum tamat SD

322 Orang

3

Tidak tamat SD

376 Orang

4

Tamat SD

754 Orang

5

Tamat SLTP

795 Orang

6

Tamat SLTA

556 Orang

7

Tamat Akademi/Perguruan Tinggi

116 Orang

F. Kondisi Sarana dan Prasana Desa Ngabean memiliki Sarana dan Prasarana untuk masyarakat yang terdapat di tiap dusun, yang meliputi

sarana

prasarana dibidang

pemerintahan, pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan sarana umum. 1. Sarana dan Prasarana Pemerintahan Sarana dan prasarana pemerintahan Desa Ngabean mempunyai kantor dan balai desa di dusun Kenayan disertai dengan perangkat desa lengkap. Pemerintah Desa membawahi pemerintah dusun, sedangkan di Desa Ngabean mempunyai 5 dusun dan dikepalai oleh 5 Kepala Dusun. Tiap-tiap dusun membawahi beberapa RW ( Rukun Warga ) dan tiap-tiap RW membawahi beberapa RT ( Rukun Tangga ). 14

Di Desa Ngabean mampunyai 8 RW dan 22 RT. Sarana prasarana tersebut berjalan lancar sesuai peraturan dan memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat. 2. Sarana Dan Prasarana Pendidikan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Desa Ngabean mempunyai sekolah dari PAUD sampai sekolah tingkat dasar yang terdapat di beberapa dusun. Dengan rincinan: Tabel II.6 Sarana Prasarana Desa No.

Jenis Nama Sarana Sarana Prasarana Prasarana Pendidikan Anak Ya Bunayya Usia Dini (PAUD), TK/ RA Tunas Muda

Lokasi

Kondisi

Dsn. Kenayan

Baik

Dsn. Kenayan

Kurang

RA Masyitoh

Dsn. Krajan II

Baik

MI Ma‘arif

Dsn. Krajan II

Baik

4

MI Al Iman

Dsn. Senobayan

Kurang

5

SD N Ngabean

Dsn. Kenayan

Baik

1 2

3

MI/SD

Sumber : Data umum Desa 3. Sarana dan Prasarana Kesehatan Sarana dan prasarana pendidikan di Desa Ngabean mempunyai PKD di tingkat desa dengan 1 orang bidan desa dan posyandu di tiap dusun masing masing mempunyai 1 (satu) pos. 4. Sarana dan Prasarana Keagamaan Sarana dan prasarana keagamaan di Desa Ngabean mempunyai masjid dan mushola di tiap dusun dengan perincian sebagai berikut:

15

Tabel II.7. Sarana Prasarana Desa Jenis No. Sarana Prasarana 1 Masjid

2

Mushola

Nama Sarana Prasarana

Lokasi

Kondisi

Darussalamah Al Falah Nurul Amin An Nur mushola Al Huda At Taqwa Manbaul ubad Baitussalam Al Ikhlas mushola

Dsn. Krajan II Dsn. Komprengan Dsn. Senobayan Dsn. Senobayan Dsn. Kemantren Dsn. Batu Dsn. Kenayan Dsn. Krajan I Dsn. Krajan III Dsn. Pare Dsn. Griya Asri

Perlu Renovasi Perlu Renovasi Baik Baik Baik Baik Baik Perlu Renovasi Perlu Renovasi Perlu Renovasi Perlu Renovasi

Sumber : Data umum Desa 5. Sarana dan Prasarana Umum Sarana dan prasarana umum yang terdapat di Desa Ngabean meliputi perdagangan dan kesehatan, sarana prasarana di bidang perdagangan di Desa Ngabean terdapat SPBU dan Pasar Ikan yang berada di dusun Krajan II, dan bidang kesehatan mempunyai beberapa MCK umum yag terdapat di beberapa dusun dengan kondisi yang masih bagus dan beberapa dusun sudah tidak layak serta beberapa dusun belum mempunyai MCK Umum. Dalam hal ini beberapa dusun tersebut pembangunan MCK Umum dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa). Jalan dalam Desa Ngabean meliputi jalan desa jalan kampung dan jalan RT. Beberapa ruas jalan di desa sudah beraspal dan rabat beton namun ada jalan makadam bahkan masih berupa tanah. Keadaan tersebut meliputi jalan desa, jalan kampung dan jalan RT. Pembangunan jalan tersebut

dimasukkan

dalam

Rencanan

Menengah Desa (RPJMDesa) 2011-2015. 16

Pembangunan

Jangka

G. Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum yang berlaku di Desa Ngabean meliputi : Organisasi Pemerintah Desa, BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa, Gambaran Pelayanan, sebagai berikut:

1. Organisasi Pemerintah Desa Ngabean STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG KEPALA DESA YULY HERMAWAN SUSILO,AMK

SEKRETARIS DESA WAHADIYA

KASI

KASI

KASI

KA UR

KA UR

PEMERINTAHAN

PEMBANGUNAN

KESRA

KEUANGAN

UMUM

KADUS

KADUS

KADUS

KADUS

KADUS

KRAJAN

KOMPRENGAN

SENOBAYAN

KENAYAN

BATU

2. Badan Permusyawaratan Desa Badan Permusyawaratan Desa Ngabean dengan struktur organisasi sebagai berikut: a.

Ketua

: Drs. Hedi Riyanto

b.

Wakil Ketua

: H. Abdullah H, S.Ag.

c.

Sekretaris

: Sugianto

d.

Bendahara

: Edi Margono

e.

Anggota

: Suharto

17

3. Lembaga Kemasyarakatan Desa Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Ngabean Sebagai Berikut: a. Ketua

: Sucipto

b. Wakil Ketua I

: Masduki. S.Ag

c. Wakil Ketua II

: Zaenudin

d. Sekretaris

: Sumarsono

e. Bendahara

: H. Imron Rusyadi. SE

Seksi-seksi :  Seksi agama

: Muhammad Aliyun

 Seksi Kamtibmas

: Hasan

 Seksi Pembangunan Perekonomian dan Koperasi

: Rahmat Slamet

 Seksi Pendidikan dan Ketrampilan : Sayat S.Pd.  Seksi Lingkungan Hidup

: Sarwani

 Seksi Pemuda dan Orkes

: Drs. Hedi Riyanto

 Seksi Kesra dan Kesehatan

: Sutrisno

2. Lembaga Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ( LPKK )  Ketua Umum

: Ny. Arina Purnawati, AMK

 Wakil Ketua I

: Ny. Sri Andariyah, MA

 Wakil Ketua II

: Ny. Tri Laksono

 Sekretaris I

: Ny. Sutiyah

 Sekretaris II

: Ny. Ani Ristanti

 Bendahara

: Ny. Masduki

 Ketua Pokja I

: Ny. Sujarwiyani

 Ketua Pokja II

: Ny. Rif’ah

 Ketua Pokja III

: Ny. Sumarti

 Ketua Pokja IV

: Ny. Sumaryati ( Bidan Desa )

18

3. Lembaga Pemasyarakatan Pemuda ( LPP )  Ketua

: Drs. Hedi Riyanto

 Sekretaris

: Tafrikhan

 Bendahara

: Muh Sirod

 Seksi Pengembangan SDM

: Puji Santoso, SH.

 Seksi Usaha Kesejahteraan Sosial

: Sutrisno

 Seksi Pemuda dan orkes

: Sugiarto

 Seksi Pelestarian Lingkungan Hidup

: Mulyono

 Seksi Humas

: Gunandar

Anggota dari LPP adalah seluruh pemuda di Desa Ngabean. 4. Gambaran Pelayanan Pelayanan

Organisasi

Pemerintah

Desa,

BPD,

Lembaga

Kemasyarakatan Desa Ngabean memberikan pelayanan kepada masyarakat Desa Ngabean yang mengacu kepada pembangunan masyarakat. Dengan pelayanan sebagai berikut: 1. Kantor Desa dibuka setiap hari kerja. 2. Kepala Desa dan Sekretaris Desa dibantu Kepala Urusan dan Kepala Seksi serta Kepala Dusun masuk kantor setiap hari kerja. 3. Diluar jam kerja apabila ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan surat-surat tetap dilayani. 4. Meningkatkan

kedisiplinan

para

Perangkat

Desa

dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. 5. Menyalurkan dan menyampaikan bantuan yang diterima dari Pemerintah kepada warga sesuai dengan program bantuan yang ada. 6. Meningkatkan

berbagai

Pemerintahan,

macam

Pembangunan,

kegiatan

baik

ataupun

kegiatan kegiatan

kemasyarakatan. 7. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan. 19

BAB III VISI DAN MISI DESA TAHUN 2011-2015 A.

LANDASAN FILOSOFIS PEMBANGUNAN Pembangunan pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi atau keadaan yang lebih baik dari pada kondisi atau keadaan sebelumnya. Pelaksanaan pembangunan menjadi kewajiban bagi pemerintah, baik dari Pusat, Daerah hingga ke level desa dan harus terintegrasi antar tingkatan pemerintahan. Bahwa desa adalah tingkatan pemerintahan terrendah dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka pembangunan pedesaan harus menjadi fokus dari pembangunan nasional. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan

Desa

memberikan

pedoman

perencanaan

yang

terintegrasi dan tersinergi antar ruang, waktu dan fungsi pemerintahan desa. Pemerintah Desa Ngabean dalam rangka melakukan perencanaan pembangunan telah berusaha untuk mengikuti regulasi yang berlaku sehingga tercipta perencanaan pembangunan yang baik. Perencanaan yang baik akan memberikan arah dan pedoman bagi pelaksanaan dan evaluasi pembangunan. Pada sisi lain juga berkembang penganggaran berbasis kinerja, oleh karena itu aspek perencanaan harus menyatu dengan penganggaran untuk mendapatkan keterpaduan yang berdaya guna dan berhasil guna dari setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan. B.

VISI PEMBANGUNAN DESA Visi pembangunan desa adalah suatu gambaran yang menantang tentang kondisi desa yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan desa yang direpresentasikan dalam sejumlah sasaran 20

hasil pembangunan yang dicapai melalui berbagai strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan desa dengan melihat petensi dan kebutuhan desa. Penetapan visi pembangunan desa, sebagai bagian dari perencanaan strategis pembangunan desa, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan pembangunan suatu desa mencapai kondisi yang yang diharapkan. Visi Pembangunan Desa Ngabean Tahun 2011-2015 disusun berdasarkan pada sumber utama dari visi Kepala Desa yang telah terpilih melalui proses Pemilihan Kepala Desa secara langsung yang saat ini sedang menjabat. Mengingat bahwa Kepala Desa terpilih dalam Pemilihan Kepala Desa

Tahun 2002 dan 2007 belum menyusun

RPJMDesa, maka Visi dan Misi dalam RPJMDesa ini ditetapkan untuk Tahun 2011 s.d 2015, yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Ngabean seperti Pemerintah Desa, BPD, LPMD, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat desa pada umumnya. Serta pertimbagan kondisii eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di kecamatan. Namun demikian dapat dimungkinkan apabila Kepala Desa terpilih dalam Pemilihan Kepala Desa yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2011 s.d 2014 akan merubah Visi dan Misi yang disesuaikan dengan Visi dan Misi yang bersangkutan. Visi pembangunan desa Tahun 2011-2015 ini disusun dengan memperhatikan/ mengacu visi pembangunan daerah yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 (Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 3 Tahun 2010), yakni “Terwujudnya Kabupaten Magelang yang Lebih Sejahtera, Maju dan Amanah”.

Maka

berdasarkan pertimbangan diatas Visi Desa Ngabean Tahun 2011-2015 adalah : “Mewujudkan Desa Ngabean yang Religius dan Sejahtera “ 21

Secara khusus, dijabarkan makna dari visi pembangunan desa yang sangat diperlukan untuk membangun kesamaan persepsi, sikap (komitmen), dan perilaku (partisipasi) segenap pemangku kepentingan (stakeholders) dalam setiap tahapan proses pembangunan selama lima tahun kedepan. Religius Adalah menciptakan suatu kondisi masyarakat yang senantiasa berpegang teguh pada keyakinan beragama. Karena di Desa Ngabean sebagian besar penduduknya beragama Islam maka sangat diharapkan semua tindakan yang dilakukan senantiasa berpedoman pada Al-Quran dan sunnah Rosul Sholallahu ‘alaihi Wasalam, sehingga akan terciptanya masyarakat yang mempunyai solidaritas yang tinggi dan kepedulian yang tinggi terhadap sesamanya. Islam mengajarkan untuk hidup saling menghargai saling tolong-menolong dalam kebaikan dan mencegah pada kemungkaran setelah keadan itu tercapai maka tidak akan ada suatu masalahpun yang tidak dapat diselesaikan. Beberapa indikator yang dapat dijadikan ukuran tercapainya kehidupan yang agamis adalah : Terciptanya suatu kebersamaan dalam kebaikan dan terciptanya ukhuwah islamiyah, terbentuknya kepedulian dan rasa sosial yang tinggi terhadap sesama, terpenuhinya masjid-masjid dan musholla sebagai tempat peribadatan dan kegiatan keagamaan, TPATPQ senantiasa dipenuhi siswa-siswi belajar agama. Untuk mencapai hal

tersebut

maka

Pemerintah

Desa

Ngabean

mengupayakan

pembangunan yang difokuskan pada : 1.

Peningkatan pembangunan

sarana dan prasarana keagamaan

seperti :Pembangunan masjid dan musholla, pembangunan TPA , TPQ sebagai sarana anak-anak mengenal dan belajar agama lebih dini. 2.

Pemanfaatan dan pengelolaan masjid sebagai tempat diskusi diskusi agama dan pendalaman ilmu agama.

22

Sejahtera. Konsep sejahtera menunjukkan kondisi kemakmuran suatu masyarakat, yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi (materiil) maupun sosial (spirituil); dengan kata lain kebutuhan dasar masyarakat telah terpenuhi secara lahir bathin secara adil dan merata dengan menititik beratkan pada peningkatan kwalitas sumberdaya manusia yang berdaya saing dan berdayaguna dan meningkatan pembangunan yang

difokuskan

pada pembangunan

perekonomian

desa yang berbasis pada potensi desa yang berdaya jual dan berdaya saing. Adapun indikator secara ilmiah adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi

yang

meningkatkan

berkualitas

pendapatan

dan

berkesinambungan

perkapita

pada

tingkat

sehingga

yang

tinggi,

menurunnya tingkat pengangguran, menurunnya jumlah penduduk miskin; terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif; meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang ditandai terpenuhinya hak sosial masyarakat mencakup akses pada

pelayanan

pembangunan

dasar

manusia

sehingga (IPM),

mampu

meningkatkan

meningkatkan

indeks

perlindungan

dan

kesejateraan sosial, keluarga kecil berkualitas, pemuda dan olah raga serta

meningkatkan

kualitas kehidupan beragama; meningkatnya

peranan perempuan dalam pembangunan; tersedianya infrastruktur yang memadai; meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa dan bertanggungjawab yang mampu mendukung pembangunan desa. C.

MISI PEMBANGUNAN DESA Misi pembangunan desa adalah sesuatu yang diemban atau dilaksanakan oleh pemerintah desa, sesuai visi pembangunan desa yang telah ditetapkan, agar tujuan pembangunan desa dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka

23

memberikan kemudahan bagi penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan, maka misi pembangunan desa Ngabean Kecamatan Secang Kabupaten magelang Tahun 2011-2015 dapat dirumuskan sebagai berikut : 5. Mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang religius Misi : 

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia



Meningkatkan

pengetahuan,

dan

pemahaman

masyarakat

terhadap agama . 6. Mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang sejahtera Misi : a. Pembangunan  Meningkatkan pembangunan infrastruktur desa  Meningkatkan sumber daya alam yang ada  Meningkatkan peran aktif BPD, LPMD, RT/RW, dan tokoh masyarakat dalam pembangunan desa  Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berswadaya membangun desa b. Pemerintahan  Menciptakan

Sistem

Pemerintahan

yang

Baik

dan

Demokratis. c.

Kemasyarakatan  Peningkatan dan pengembangan usaha kecil dan menengah  Menjaga dan memelihara ketentraman, ketertiban, dan kerukunan warga  Mewujudkan keluarga sehat sejahtera melalui peran aktif ibuibu PKK, Posyandu, dan organisasi lainnya.

D.

TUJUAN PEMBANGUNAN DESA Tujuan pembangunan Desa Ngabean Tahun 2011 -2015 adalah sebagai berikut: 24

1. Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kehidupan beragama. 2. Terbangunnya perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang berdaya saing. 3. Meningkatnya pembangunan prasarana dan sarana desa. 4. Termanfaatkannya dan terkelolanya sumber daya alam berbasis kelestarian lingkungan hidup. 5. Terciptanya sistem pemerintahan yang baik dan demokratis. 6. Terciptanya masyarakat yang aman dan tenteram.

E.

SASARAN PEMBANGUNAN DESA Sasaran pembangunan desa Ngabean Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut: 1. Misi Pertama : Bidang keagamaan “Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap agama”, dilaksanakan untuk mencapai sasaran yaitu Makin meningkatnya pengetahuan dan

pemahaman

masyarakat

terhadap

pengetahuan

agama

sehingga terwujud masyarakat yang berkarakter agamis, berbudaya, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan falsafah pancasila. 2. Misi Kedua : Bidang Kesejahteraan meliputi : a. Pembangunan “ Meningkatkan pembangunan infrastruktur desa, meningkatkan sumber daya alam yang ada, serta meningkaatkan peran serta masyarakat dalam membangun desa dan peran aktif

BPD, LPMD, RT/RW, dan tokoh

masyarakat”, dilaksanakan untuk mencapai beberapa sasaran, yaitu : 

Terbangun dan mantapnya jaringan infrastruktur yang andal sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas faktor-faktor yang mendukung berkembangnya aktivitas produksi dan mampu membuka isolasi desa/dusun membentuk kawasan-kawasan pertumbuhan baru, 25

serta



Meningkatnya pertumbuhan ekonomi berdampak pada

peningkatan

masyarakat yang

pendapatan

masyarakat

sehingga terwujud masyarakat yang sejahtera. 

Membaiknya

struktur

perekonomian

yang

kokoh

berlandaskan keunggulan kompetitif sektor basis ekonomi desa sehingga mampu menghasilkan komoditi berkualitas, berdaya saing, menjadi motor penggerak perekonomian. 

Terpenuhi dan meratanya kebutuhan prasarana dan sarana pelayanan dasar di seluruh wilayah desa/dusun dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.



Makin optimalnya pemanfaatan sumber daya alam, aset dan produk desa yang berdaya saing tinggi sebagai sumbersumber kekayaan desa.



Meningkatnya kualitas dan kuantitas pembangunan yang berorientasi tata ruang, serta mengurangi resiko bencana alam.



Meningkatnya

pengelolaan

sumber

daya

alam

yang

berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup. 

Meningkatnya peran aktif BPD, LPMD, RT/RW, Tokoh masyarakt,

dan

masyarakat

pada

umumnya

dalam

pembangunan desa.

b. Pemerintahan “Menciptakan Sistem Pemerintahan yang Baik dan Demokratis”, dilaksanakan untuk mencapai beberapa sasaran, yaitu : 

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik dan bersih.



Meningkatnya profesionalisme aparatur desa.

26



Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan standar mutu pelayanan yang berorientasi pada terciptanya kepuasan masyarakat.



Meningkatnya

hubungan

kerjasama

yang

saling

menguntungkan dengan berbagai pihak. c. Kemasyarakatan “Memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan pembiayaan pengembangan usaha, Menjaga dan memelihara ketentraman, ketertiban, dan kerukunan warga ”, dilaksanakan untuk mencapai beberapa sasaran, yaitu : 

Berkembangnya Industri kecil masyarakat.



Meningkatnya pendapatan masyarakat yang akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.



Meningkatnya

kesadaran,

sikap

mental,

dan

perilaku

masyarakat dalam menjaga dan memelihara ketentraman, ketertiban, dan kerukunan warga. 

Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,



Mantapnya situasi dan kondisi peri kehidupan bermasyarakat yang didukung oleh penegakan HAM.

27

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DESA A.

Perencanaan Pembangunan Desa Perencanaan Pembangunan Desa Ngabean dilaksanakan untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Pembangunan Desa Ngabean merupakan upaya untuk memperoleh perubahan sosial masyarakat desa ke arah yang lebih baik dan dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa. Melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa yaitu forum perencanaan pembangunan di tingkat desa yang diselenggarakan oleh Pemerintah

Desa

dan

melibatkan

pertisipasi

masyarakat

dengan

semangat musyawarah untuk mufakat. System Perencanaan Pembangunan Desa Ngabean dilaksanakan dengan

satu kesatuan tata perencanaan pembangunan desa untuk

menghasilkan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan desa yang dilaksanakan secara pertisipatif oleh pemerintah desa sesuai kewenangannya. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa yang disusun merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun memuat visi, misi, tujuan, Strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan desa denga berpedoman RPJM Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) setiap tahunnya akan dijabarkan dalam rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) yaitu perencanaan desa periode I ( satu ) tahun memuat rencana kegiatan pemerintah desa yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa

sendiri pada taun anggaran berikutnya dan rencana

kegiatan yang akan diusulkan ke Pemerintah diatasnya

28

Perencanaan

Penbangunan

Desa

bertujuan

untuk

mengkoordinasikan antar pelaku pembangunan, menjamin terciptanya sinkronisasi dan sinergi dengan pelaksanaan pembangunan daerah, menjamin

keterkaitan

dan

konsistensi

antara

perencanaan,

penganggaran, pelaksana, dan pengawasan, mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan menjamin tercap[ainya penggunaan sumberdaya yang ada di desa secara efektif, afisien, berkeadilan, dan berkelanjutan. B.

Strategi Pembangunan Desa Dalam rangka pencapaian visi dan misi Pembangunan Jangka Menengah Desa Ngabean tahun 2011-2015 maka perlu dirumuskan beberapa strategi pembangunan desa yang sinergis dan komprehensif. Strategi pembangunan Desa Ngabean. yang akan dilaksanakan selama tahun 2011-2015 dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Strategi mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang religius Strategi penguatan dan pemberdayaan diformulasikan dalam rangka untuk melaksanakan misi pertama pembangunan Desa Ngabean Tahun 2011-2015 yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya

manusia,

pengetahuan,

dan

pemahaman

masyarakat

terhadap agama ; yang merupakan fokus strategi pembangunan sumber

daya

manusia.

Strategi

ini

dalam

pelaksanannya

ditekankan pada upaya untuk: (a) Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan (b) Peningkatan pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum dalam rangka melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan

beragama

masyarakat. 2. Strategi mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang sejahtera a. Pembangunan Strategi pembangunan, pemerataan, dan aksesibilitas dirancang dalam rangka untuk melaksanakan misi kedua dalam bidang pembangunan yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur

29

desa, Strategi ini dalam pelaksanaannya ditekankan pada upaya untuk Peningkatan pembangunan dibidang Pekerjaan Umum. Strategi memanfaatkan dan mengelola Sumber Daya Alam berbasis Lingkungan Hidup dalam pelaksanannya ditekankan pada upaya untuk pembangunan berkelanjutan dengan berbasis pada lingkungan hidup dan tata ruang. Strategi

meningkatkan

masyarakat ditekankan

dalam pada

peran

aktif

pembangunan (a)

BPD,

lembaga pada

LPMD,

desa

dan

pelaksanaannya

RT/RW,

dan

tokoh

masyarakat.(b) peran masyarakat dalam berswadaya membangun desa. b. Pemerintahan Strategi

pengembangan

kapasitas

dirancang

untuk

melaksanakan misi kedua dalam bidang pemerintahan. Strategi ini dalam

pelaksanannya

ditekankan

pada

(a)

upaya

untuk

menciptakan pemerintahan yang baik, demokratis, bersih dan berwibawa.(b)

Meningkatkan

fungsi

pelayanan

umum.(c)

Meningkatkan fungsi aparatur Pemerintah Desa.(d) Kependudukan dan catatan sipil c. Kemasyarakatan Strategi pengembangan ekonomi masyarakat yang berbasis potensi lokal dirancang untuk melaksanakan misi kedua dalam bidang kemasyarakatan yaitu Peningkatan dan pengambangan usaha

kecil

dan

menengah

yang

dalam

pelaksanaannya

ditekankan pada upaya untuk: (a) Meningkatkan pengembangan bidang unggulan melalui Pertanian, Peternakan dan Perikanan,, peningktatan daya saing UMKM, peningkatan investasi desa, (b) Meningkatkan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan pelayanan kegiatan ekonomi. Strategi pembangunan kondusifitas desa dilaksanakan untuk mencapai misi menciptakan masyarakat yang aman dan tenteram,

30

yang ditekankan pada upaya untuk meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban. Strategi mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera pada pelaksanaannya di tekankan pada : (a) Peningkatan kesehatan (b) keluarga Berncana. (c) Peningkatan pendidikan (d) Peningkatan peran PKK, Posyandu, dan polindes. C.

Arah Kebijakan Pembangunan Desa Tujuan yang paling utama dalam pembangunan Desa adalah untuk berupaya meningkatkan Kesejahteraan masyarakat, oleh sebab itu guna mewujudkan Tujuan tersebut maka sangat diperlukan rumusan arah kebijakan Pembangunan Desa Ngabean selama periode 2011 – 2015. Adapun arah kebijakan Pembangunan Desa Ngabean mengacu pada Misi Desa Ngabean Yaitu : 1

Misi Pertama 1.1 Meningkatkan

Kualitas

Sumber

daya

Manusia.

Untuk

melaksanakan misi ini Desa Ngabean mengambil langkah dan arah kebijakan sebagai berikut  Peningkatan pemberdayaan

kesehatan

masyarakat

kader-kader

kesehatan

melalui Desa

dan

kemudahan pelayanan kesehatan melalui PKD yang telah terbangun.  Akan senantiasa mensosialisasikan Pentingnya Keluarga berencana untuk Pasangan usia subur dan pasangan baru agar mempunyai program dalam Perencanaan jarak kelahiran.  Berupaya untuk memberikan bantuan Biasiswa bagi anak kurang mampu agar bias tercapai program Pemerintah yaitu Wajib Belajar 9 Tahun.  Mengupayakan pembangunan sarana dan prasarana desa

yang

mengacu

kesejahteraan masyarakat. 31

pada

peningkatan

taraf

1.2 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran agama. Diambil langkah dan arah kebijakan sebagai berikut:  Pembangunan dan peningkatan fungsi sarana prasarana keagamaan seperti masjid, mushlola, dan TPQ.  Peningkatan fungsi pondok pesantren yang ada untuk lebih

meningkatkan

pengetahuan

dan

pemahaman

masyarakat terhadap ajaran agama.  Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa,melalui pengajian-pengajian selapanan tiap dusun dan maupun kelompok-kelompok yasinan di masing-masing dusun.  Mendorong

dilaksanakanya

ajaran

agama

dalam

kehidupan sehari-hari dengan mengembangkan rasa saling menghormati dan menciptakan suasana yang harmonis didalam kehidupan bermasyarakat. 2

Misi Kedua : 2.1 Pembangunan a) Meningkatkan infratrutur desa

diambil langkah

dan

kebijakan dengan meningkatkan pembangunan dibidang pekerjaan umum. b) Meningkatkan suber daya alam yang ada diambil langkah dan kebijakan;  Ketahanan peningkatan

Pangan, hasil

akan

pertanian

difokuskan melalui

pada

pelatihan-

pelatihan dari dinas pertanian tentang tata cara bercocok tanam yang baik dan pemilihan bibit unggul.  Pemberdayaan P3A, Mengajak Lembaga P3A untuk merumuskan masalah yang mengakibatkan hasil pertanian tidak maksimal, seperti Pembuangan Walet, pembangunan Talud Irigasi dan penyusunan jadwal Gilir air dimusim kemarau.

32

 Pemberdayaan KTNA, dalam hal ini pemerintah desa akan selalu menjembatani dan memfasilitasi untuk kegiatan

pertemuan

dan

musawarah

Lembaga

tersebut agar ada titik temu didalam bercocok tanam antara kelompok tani yang berada di hulu sungai maupun yang ada di hilir agar Kelompok tani bisa menanam tanaman yang cocok tanpa Harus berebut air dimusim kemarau agar ketahanan pangan tetap terjaga dan tersedia. c) Meningkatkan peran aktif lembaga masyarakat desa diambil langkah dan kebijakan :  Meningkatkan komunikasi antara pemerintah desa dengan lembaga desa ( BPD, LPMD,LPKK, LPP, Rt/Rw) dan tokoh masyarakat dalam pembangunan desa.  Dilakukan reorganisasi terhadap lembaga desa secara berkala

sesuai

dengan

masa

kerja

sehingga

diharapkan muncul regenerasi . d)

Meningkatkan

peran

serta

masyarakat

dalam

berswadaya membangun desa diambil langkah dan kebijakan ;  Meningkatkan Peran aktif lembaga desa dan tokoh masyarakat dalam mensosialisasikan program dan kegiatan Pemerintah Desa.  Meningkatkan

kesadaran

masyarakat

dalam

berswadaya melalui dialog-dialog praktis yang dapat dilaksanakan dalam pertemuan rutin RT/RW.  Pemberdayaan masyarakat akan ditekankan pada mengajak seluruh Warga masyarakat untuk berperan secara aktif dalam perencanaan maupun pelaksanaan

33

pembangunan

yang

akan

dirumuskan

dan

dilaksanakan selama periode 2011 – 2015. 2.2 Pemerintahan Menciptakan pemerintahan yang baik, demokratis, bersih, dan berwibawa dilakukan langkah dan kebijakan :  Pembangunan aparatur Pemerintahan desa diarahkan untuk mewujudkan kinerja perangkat desa yang professional dan berkarakter.upaya tersebut dapat dilakukan

dengan

perangkat

desa

pola menuju

pembekalan pada

terhadap

pengembangan

profesionalisme. Disamping itu secara bertahap juga dilakukan pendidikan mental Perangkat Desa agar menhindarkan diri dari Budaya KOLUSI,KORUPSI, dan NIPOTISME (KKN) agar Perangkat Desa secara cepat dan tanggap serta memiliki integritas yang tinggi dalam merespon Tuntutan, Kebutuhan, kwantitas dan Kwalitas dalam melayani masyarakat.  Pengembangan pelayanan kepada masyarakat juga diarahkan untuk peningkatan pelayanan yang prima berbasis pada partisipasi masyarakat, Pemerintah desa

juga

melakukan

identifikasi

kebutuhan

masyarakat yang dilakukan olae masyarakat sendiri dengan di fasilitasi oleh pemerintah desa dan lembaga swadaya

masyarakat.

Sehingga

fasilitas

benar-benar

merupakan

pelayanan refleksi

dan dari

kebutuhan riil masyarakat atau kebutuhan dasar dan merupakan

permasalahan

yang

dihadapi

oleh

masyarakat. 2.3 Kemasyarakatan a) Peningkatan usaha kecil dan menengah diambil langkah dan kebijakan :

34

 Pemberian bantuan kredit usaha kecil dan menengah diberikan melalui program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM-MP, sedangkan modal usaha dalam pertanian diberikan melalui program PUAP.  Pembangunan

sarana

prasarana

penunjang

berkembangnya usaha masyarakat baik dalam bidang UKM maupun pertanian yaitu dengan dibangunnya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di desa Ngabean.  Pengembangan

usaha

kemitraan

:

dalam

pelaksanaanya akan mengajak pihak lain untuk bermitra dalam bidang pertanian, peternakan dan perikanan,

seperti

Kemitraan

Petani

Jagung,

peternakan ayam Potong, Peternak lele, usaha Rumahan . b) Menjaga dan memelihara ketentraman, ketertiban, dan kerukunan warga, diambil langkah dan kebijakan :  Persatuan dan Kesatuan, dalam hal persatuan dan kesatuan

pemerintah

desa

mengajak

warga

masyarakat untuk hidup saling berdampingan tanpa mebedakan status sosial, keturunan,dll. Sehingga akan tercipta masyarakat yang peduli terhadap lingkunganya dan mempunyai toleransi yang tinggi sesuai dengan harapan Bangsa dan Negara yakni semboyan Bhineka Tunggal Ika.  Penggalakan kembali Pos Kampling atau ronda keliling

yang

pada

saat

ini

mulai

dalam

pelaksanaannya mulai meredup.  Pemberantasan penyakit masyarakat dimana dalam pelaksanaannya

bekerjasama

kepolisian setempat bekerjasama

35

dengan

pihak

 Pemberdayaan

pemuda

dalam

mewujudkan

keamanan, ketertiban, dan keamanan. c) Mewujudkan keluarga sehat sejahtera, diambil langkah dan kebijakan :  Peningkatan

peran

aktif

ibu-ibu

PKK,

Kader

Posyandu, maupun Bidan Desa dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, serta lebih mengoptimalkan fungsi PKD.  senantiasa mensosialisasikan Pentingnya Keluarga berencana untuk Pasangan usia subur dan pasangan baru agar mempunyai program dalam Perencanaan jarak kelahiran.  Berupaya untuk memberikan bantuan Biasiswa bagi anak kurang mampu agar bias tercapai program Pemerintah yaitu Wajib Belajar 9 Tahun.

36

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Berdasar permendagri nomor 37 tahun 2007, keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut, sedangkan pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

penganggaran,

penatausahaan,

pelaporan,

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan desa. Sistem perencanaan pembangunan memiliki salah satu tujuan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Agar visi, misi, dan program yang termuat dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) dapat

tercapai

atau

terealisasi

maka

memerlukan

adanya

dukungan

penganggaran yang relevan, konsisten, dan signifikan. Penyusunan RPJMDesa akan menghasilkan rencana pembangunan yang telah mempertimbangkan berbagai kemungkinan dari sisi kemampuan penganggarannya. Kemampuan anggaran desa diperkirakan dalam bentuk pagu atau plafon indikatif anggaran desa, yang akan berlaku selama lima tahun kedepan. Mekanisme dan substansi penetapan perencanaan dikaitkan dengan penganggaran ini diharapkan akan lebih mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan desa dalam rangka mencapai visi, misi, dan program pembangunan desa. Dalam penyusunan bagian gambaran pengelolaan keuangan desa dan kerangka pendanaan diperlukan pendekatan yang komprehensif dan strategis, baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran, sebab akan sangat berdampak

37

pada penciptaan kondisi perekonomian yang stabil dan berkelanjutan. Sejalan dengan fungsi alokasi dan kondisi keterbatasan kemampuan keuangan desa yang ada, maka perlu diciptakan suatu sistem yang memungkinkan pemerintah desa menjadi lebih efisien, efektif dan akuntabel dalam merumuskan kebijakan keuangannya. Dalam rangka meningkatkan kemandirian desa, sudah saatnya digali semua potensi sumber daya dan modal dasar desa yang dimiliki. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi yang maksimal atas potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya keuangan; untuk selanjutnya sumber daya tersebut dikembangkan menjadi pendukung utama dari berbagai kegiatan yang akan menghasilkan nilai tambah yang berdaya saing tinggi sehingga mampu mendukung kemandirian desa. Pendapatan Desa Ngabean meliputi semua penerimaan uang melalui rekening Desa yang merupakan hak Desa Ngabean dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Desa. Pengelolaan pendapatan desa sampai dengan tahun anggaran 2007 mendasarkan pada 2 (dua) Peraturan Daerah Kabupaten Magelang, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 3 tahun 2001 tentang Sumber Pendapatan Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 7 tahun 2004 dan Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 6 tahun 2001 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Sumber-sumber penerimaan desa menurut Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2001 adalah (1) pendapatan asli desa; (2) Bantuan dari pemerintah kabupaten; (3) Bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi; (4) Sumbangan dari pihak ketiga (5) Pinjaman desa. Sedangkan menurut Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 sumber penerimaan desa terdiri dari (1) Sisa lebih/ kurang perhitungan tahun yang lalu, (2) Pendapatan asli desa (3) Bantuan dari pemerintah (4) Bantuan dari pemerintah provinsi (5) Bantuan dari 38

pemerintah kabupaten, (6) Bantuan dari pihak ketiga, (7) Lain-lain pendapatan yang sah. Pengelolaan pendapatan asli desa bertujuan untuk mengoptimalkan keleluasaan desa dalam menggali pendanaan otonomi desa sebagai wujud tanggungjawab daerah dalam melaksanakan desentralisasi. Belanja Desa, meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa yang meliputi belanja langsung dan tidak langsung. Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya, terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan

Desa

anggaran(SILPA)

Payaman

tahun

mencakup

sebelumnya,

sisa

pencairan

lebih

dana

perhitungan

cadangan,

hasil

penjualan kekayaan desa dan penerimaan pinjaman. Pengeluaran pembiayaan mencakup pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, dan pembayaran utang. Pemegang kekuasaan Pengelolaan keuangan desa adalah kepala desa,

karena

jabatannya

mempunyai

kewenangan

menyelenggarakan

keseluruhan pengelolaan keuangan desa yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh pelaksana teknis

Pengelolaan keuangan desa yang diangkat dari

perangkat desa yang ditunjuk. Kondisi kemampuan atau kapasitas keuangan Pemerintah Desa Ngabean sangat menentukan dalam upaya menghasilkan kinerja pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat Desa Ngabean. Jumlah pendapatan Desa Ngabean tahun 2010 sebesar Rp 213.726.000, Anggaran belanja desa Rp 222.150.000, Bansos dari kabupaten Magelang Rp 39

33.000.000. Dari data tersebut menunjukkan kemampuan desa untuk membiayai pembangunan sangatlah berat apabila tidak didukung pembiayaan lain seperti PNPM mandiri Perdesaan. A.

ARAH PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA A.1. Kondisi Pendapatan Desa Pendapatan desa meliputi semua penerimaan yang merupakan hak desa dalam satu tahun anggaran yang akan menentukan pendapatan desa, dimana merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sumbersumber pendapatan desa meliputi pendapatan asli desa (PAD), dana perimbangan, lain-lain pendapatan desa dan pinjaman desa. Selama 4 (empat) tahun terakhir pendapatan Desa Ngabean mengalami fluktuatif, dimana pendapatan desa naik turun setiap tahunnya pada tahun 2007 sebesar Rp 123.116.000, Tahun 2008 sebesar Rp. 119.791.500, Tahun 2009 sebesar Rp. 212.226.00 dan Tahun 2010 Rp. 213.726.000 dengan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya sebesar Rp 8.424.000 Defisit APBDes sebagaimana yang dialami oleh banyak desa terjadi juga di Desa Ngabean. Untuk itu perlu dirumuskan beberapa kebijakan umum pembiayaan yang akan menjadi panduan bagi Pemerintah Desa Ngabean. Kebijakan umum pembiayaan Pemerintah Desa Ngabean secara ringkas adalah sebagai berikut: Anggaran diupayakan dapat memenuhi prinsip keseimbangan finansial,

yaitu

antara

pendapatan

dengan

belanja

terdapat

keseimbangan (tidak terjadi defisit maupun surplus), namun demikian dalam

beberapa

kondisi

yang

40

cukup

beralasan

dan

dapat

dipertanggungjawabkan apabila terjadi defisit atau pun surplus hal tersebut dapat ditolerir. Dalam hal APBDes terjadi surplus (pendapatan lebih besar daripada belanja, sehingga terdapat surplus APBDes), maka kebijakan yang diambil adalah sebagai sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan. Apabila APBDes mengalami defisit (pendapatan lebih kecil daripada belanja, sehingga terdapat defisit APBDes), maka kebijakan yang dapat diambil antara lain adalah sebagai berikut: 

Memanfaatkan anggaran yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran pada tahun lalu.



Melakukan rasionalisasi dan efisiensi belanja berdasar kriteria urutan prioritas urgensi dan pembiayaannya.



Mencari pinjaman Pemerintah Desa kepada masyarakat untuk kepentingan pendanaan pembangunan desa. Namun demikian sebelum melakukan pinjaman desa perlu dianalisis secara matang dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: (a) Syarat pinjaman hendaknya yang lunak (tingkat bunga relatif rendah,

ada

masa

tenggang/grace

period,

jangka

waktu

pengembalian pinjaman relatif lama dan aman untuk perencanaan pengembaliannya, prosedur pengajuan dan pencairan pinjaman jelas, efisien dan cepat, serta tidak ada ikatan politik apapun); (b) Tujuan

pinjaman

hendaknya

untuk

tujuan

pendanaan

program/kegiatan yang memiliki multiplier effect tinggi serta cost recovery; serta (c) Perlu dilakukan kajian secara ilmiah dan memadai

dalam

hal

kelayakannya

melakukan pinjaman desa.

41

sebelum

memutuskan

Kondisi selengkapnya pendapatan Desa Ngabean tahun 2007 s/d th 2010 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel V.1. Realisasi Pendapatan Desa Ngabean tahun 2007 s/d 2010. Dalam ribuan No.

URAIAN

1

2

TH 2007 3

TH 2008 4

TH 2009 5

TH 2010 6

Rp. 39.340

Rp. 41.702,5

Rp. 53.850

Rp. 46.450

Rp. 83.776

Rp. 78.089

Rp. 56.500

Rp. 56.500

Rp. 96.876

Rp. 103.776

Rp. 5000

Rp. 7000

Rp. 212.226

Rp. 213.726

1 Pendapatan Asli Desa Ngabean 2 Bagi Hasil Pajak dan

Retribusi

Kabupaten/ADD 3 Bantuan

dari

Kabupaten untuk penghasilan Tetap Kades dan Perangkat 4 Bantuan Propinsi 5

Sisa Lebih/Kurang Anggaran Tahun Sebelumnya JUMLAH

Rp. 123.116

Rp . 119.791,5

Sumber: APBDes Ngabean, th. 2007 s/d 2010

42

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2007 dan Tahun 2008 pendapatan Desa Ngabean didominasi oleh dana bagian perolehan pajak dan retribusi dari kabupaten sebesar 65.2% - 68 %, sedangkan pendapatan asli desa sebesar 32% – 34.8%. Dan; Pada tahun 2009 mulai mendapat bantuan dari kabupaten untuk penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa serta bantuan dari Provinsi. Pendapatan Desa didominasi dana tambahan penghasilan tetap kades dan perangkatnya sebesar 45.6 % , disusul Bagi hasil pajak/dana perimbangan kabupaten sebesar 26.6% disusul pendapatan asli desa sebesar 25.45% dan bantuan dari Provinsi sebesar 2.35%, pada tahun 2010 didominasi dana tambahan penghasilan tetap kades dan perangkat sebesar sebesar 48.56 %, disusul oleh ADD sebesar 26.44 % , pendapatan asli desa sebesar 21.7% , dan bantuan dari propinsi sebesar 32.8%. A.2

Kebijakan Pendapatan Desa Era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal berimplikasi pada bertambahnya kewenangan desa. Untuk melaksanakan kewenangan tersebut diperlukan pendanaan yang mencukupi. Sesuai dengan hakekat otonomi,

secara

bertahap

desa

dituntut

untuk

mengupayakan

kemandirian fiskal. Salah satu indikator kemandirian desa adalah kemampuan untuk membiayai diri sendiri, sehingga otonomi tidak hanya berarti memiliki wilayah tetapi juga pengelolaan keuangan dan kewenangan-kewenangan yang bersifat pokok. Pendapatan asli Desa Ngabean sebagian besar diperoleh dari hasil tanah kas desa yang pada umumnya berupa lahan pertanian berujud sawah dan ladang. Hasil dari pertanian sendiri sangat berfluktuatif seiring musim dan hama tanaman. Pada tahun 2009 dan 2010 terjadi kenaikan pendapatan asli desa karena terjadi penambahan tanah kas desa yang semula dikelola carik, karena setelah diangkat menjadi PNS, tanah yang dikelola kemudian diserahkan ke desa.

43

Berdasarkan pada realisasi pendapatan desa selama 4 tahun terakhir maka pendapatan Desa Ngabean tahun 2011-2015 diperkirakan akan tampak seperti dalam tabel berikut. Tabel V.2. Proyeksi Pendapatan Desa Ngabean 2011-2015 Jumlah ( Dalam ribuan) Uraian

2011 Rp

2012 Rp

2013 Rp

2014 Rp

2015 Rp

Pendapatan Asli Desa;

48.950

49.875 50.800

51.725

52.650

Bagi Hasil Pajak Kabupaten Bagian dari Retribusi Kabupaten Alokasi Dana Desa

56.500

56.500

56.500

56.500

5.000

5.000

5.000

56.500

(ADD); Bantuan

dari

pemerintah Pusat Bantuan dari Pemerintah Provinsi Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Penghasilan tetap Kepala desa dan Perangkat Desa Hibah Sumbangan Pihak Ketiga Hasil Swadaya &

5.000 5.000 110.652

117.84 4

125.50 4

133.662

142.35 0

15.000

17.000

18.500

20.000

22.000

partisipasi Jumlah

Perkiraan 236.102

246.219 256.304

Pendapatan

44

266.887 278.500

Formulasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan anggaran pendapatan desa diarahkan pada usaha optimalisasi potensi PAD dan penerimaan desa lainnya. Pendapatan asli Desa Ngabean tahun 20112015 diproyeksikan mengalami kenaikan rata-rata sebesar

2 % per

tahun. ADD bila dilihat dari tahun 2007 s/d 2010 ada kecenderungan statis pada angka seperti tahun 2010. dana tambahan untuk kepala desa dan perangkat kenaikan sebesar ±6.5 % per tahun. Proyeksi pendapatan desa ini termasuk Pendapatan Asli Desa bersifat indikatif atau sementara sehingga masih sangat mungkin untuk mengalami perubahan disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan kebijakan yang ada. Kebijakan

pengembangan

pendapatan

desa

yang

akan

dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2011-2015) diarahkan pada: a.

ekstensifikasi

dan

intensifikasi

pajak

dengan

prinsip

nondiskriminasi dan melindungi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), didukung dengan perbaikan manajemen berbasis profesionalisme SDM, penyederhanaan sistem dan prosedur pemungutan, peningkatan kualitas pelayanan publik. b.

Optimalisasi pemanfaatan aset-aset desa yang potensial, penerapan sistem incentive and disincentive sesuai prinsip tata pemerintahan yang baik.

c.

Peningkatan koordinasi dan konsultasi yang intensif dengan Pemerintah

Kabupaten

Magelang

dan

Provinsi

dalam

peningkatan, pengelolaan, dan pemanfaatan ADD, Bansos, pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Propinsi.

45

B. ARAH PENGELOLAAN BELANJA DESA B.1. Kondisi Belanja Desa Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum desa yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban desa dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa dirinci menurut urusan pemerintahan desa, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja. Belanja desa dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa sesuai dengan ketentuan perundangundangan. Belanja desa harus mencerminkan strategi pengeluaran yang rasional baik kuantitatif maupun kualitatif, sehingga akan terlihat adanya

pertanggungjawaban

atas

pungutan

sumber-sumber

pendapatan desa oleh Pemerintah Desa serta hubungan timbal balik antara pungutan pendapatan dan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dikandung maksud untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi alokasi anggaran desa. Belanja desa diarahkan kepada upaya untuk meningkatkan proporsi belanja yang berpihak kepada kepentingan masyarakat. Disamping itu belanja desa harus memperhatikan antara urgensi kebutuhan dan kemampuan keuangan desa. Selama 5 (lima) tahun terakhir belanja desa Ngabean cenderung meningkat, dimana belanja desa pada tahun 2007 sebesar Rp. 81.550.400 tetapi mengalami penurunan

pada Tahun 2008

sebesar Rp.72.938.100 seiring dengan menurunnya Pendapatan Asli Desa dan meningkat kembali setiap tahun menjadi sebesar Rp 222.150.000 pada tahun 2010.

46

B.2. Kebijakan Belanja Desa Belanja

Desa

sebagaimana

dimaksud

meliputi

semua

pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 ( satu ) Tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayaranya kembali oleh desa. Sesuai dengan Permendagri Nomor 37 Tahun 2007, Belanja terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Adapun Belanja Langsung terdiri dari : Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal. Sedangkan Belanja Tidak Langsung terdiri dari : Belanja Pegawai/ Penghasilan tetap, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tak Terduga. Selama 5 (lima) tahun kedepan (tahun 2011 s.d 2015) estimasi pengelolaan belanja desa sebesar sebagai berikut : Tabel V.3. Proyeksi Belanja Desa Ngabean 2011-2015 Jumlah Per Tahun URAIAN

2011 Rp

2012 Rp

2013 Rp

2014 Rp

2015 Rp

Belanja Langsung 1. Belanja Pegawai

8.000

1.300

.1600

1.900

2.200

58.235

64.060

66.985

69.110

71.735

7.000

7.000

7.000

7.000

7.000

1. Belanja Pegawai

129.867

137.059

144.719

152.877

161.565

2. Belanja Subsidi 3. Belanja Hibah











2. Belanja Barang dan Jasa 3. Belanja Modal Belanja

Tidak

Langsung

4. Belanja

Bantuan

33.000

33.000

33.000

33.000

33.000

sosial 5. Belanja

Bantuan





47







Keuangan 6. Belanja Tak Terduga



3.000

Jumlah Estimasi

236.102

246.219

3.000 3.000 256.304

3.000

266.887

278.500

Belanja

Formulasi kebijakan belanja desa diarahkan pada efisiensi dan efektifitas skala prioritas dan program strategis pembangunan Desa Ngabean, dimana pada level kebijakan anggaran belanja desa dicerminkan pada proyeksi belanja desa yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan percepatan pembangunan. Kebijakan

pengembangan

belanja

desa

yang

akan

dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2011-2015) diarahkan pada: a.

Optimalisasi pemanfaatan anggaran yang tersedia untuk peningkatan

kualitas

pelayanan

pada

masyarakat

yang

berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. b.

Peningkatan kesesuaian alokasi anggaran dengan prioritas pembangunan

desa,

melalui

peningkatan

efektivitas

pelaksanaan tugas dan fungsi (tupoksi) perangkat desa dalam melaksanakan kewajiban sesuai urusan yang ditangani. c.

Penetapan dan penerapan tolok ukur (indikator) dan target capaian pada setiap program/kegiatan pembangunan desa sesuai dengan alokasi belanja berbasis anggaran kinerja.

d.

Peningkatan akses informasi tentang belanja desa oleh masyarakat; peningkatan akuntabilitas belanja dari aspek administrasi

keuangan,

yang

meliputi

masukan,

proses,

keluaran, dan hasil. e.

Peningkatan rasionalitas alokasi besarnya plafon anggaran belanja desa sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan desa dan prioritas kebutuhan desa serta pertimbangan kinerja.

48

C. ARAH PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DESA C.1. Kondisi Pembiayaan Desa Pembiayaan desa meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, yang dirinci menurut urusan pemerintahan desa, organisasi, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pembiayaan. Pembiayaan desa terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Pengelolaan pembiayaan desa diarahkan pada kebutuhan percepatan pembangunan dengan mempertimbangkan kekuatan APBDes. Struktur pembiayaan desa yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan memungkinkan untuk terjadi kinerja anggaran defisit atau surplus. Apabila performance budgeting memperlihatkan terjadinya

defisit anggaran, maka harus

dikreasi jenis penerimaan desa yang akan dijadikan pilihan untuk menutup defisit. Sebaliknya apabila terjadi surplus anggaran, maka harus dirumuskan jenis pengeluaran desa yang akan dijadikan pilihan untuk prioritas distribusi dan alokasi surplus anggaran. C.2 Arah Pengelolaan Pembiayaan Pembiayaan

sebagaimana

dimaksud

meliputi

semua

penerimaan yang perlu dibayar kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik dalam tahun anggaran bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan desa meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, yang dirinci menurut urusan pemerintahan desa,

organisasi,

kelompok,

jenis,

obyek

dan

rincian

obyek

pembiayaan. Pembiayaan desa terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Pengelolaan pembiayaan desa diarahkan pada kebutuhan percepatan pembangunan dengan mempertimbangkan kekuatan 49

APBDesa. Struktur pembiayaan desa yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan memungkinkan untuk terjadi kinerja anggaran defisit atau surplus. Apabila performance budgeting memperlihatkan terjadinya defisit anggaran, maka harus dikreasi jenis penerimaan desa yang akan dijadikan pilihan untuk menutup defisit. Sebaliknya apabila terjadi surplus anggaran, maka harus dirumuskan jenis pengeluaran desa yang akan dijadikan pilihan untuk prioritas distribusi dan alokasi surplus anggaran. Adapun untuk tahun 2011 s.d 2015 estimasi Pembiayaan sebagai berikut (dalam satuan ribuan) : Tabel V.4. Proyeksi Pembiayaan Desa Ngabean 2011-2015 Jumlah Per Tahun(Dalam ribuan) 201 2011 2012 2013 2015 4 Rp Rp Rp Rp Rp

Uraian Penerimaan Pembiayaan 1. SILPA tahun sebelumnya





8.500





2. Pencairan dana cadangan











3. Hasil































2. Penyertaan Modal Desa











3.Pembayaran Utang











Penjualan

kekayan

Desa yang dipisahkan 4. Penerimaan Pinjaman Pengeluaran Pembiayaan 1.

Pembentukan

dana

cadangan

50

Formulasi didasarkan

pada

kebijakan

pengelolaan

penerimaan

pembiayaan

pembiayaan

dan

desa

pengeluaran

pembiayaan desa atas dasar kemampuan APBDes dan pinjaman desa dalam jangka menengah, yang selengkapnya dapat dirumuskan sebagai berikut: a.

Optimalisasi sumber penerimaan pembiayaan yang paling mungkin dapat dilakukan secara cepat, yaitu dari Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran

Tahun

Lalu

(SiLPA);

dan

pengembangan alternatif lain penerimaan pembiayaan, seperti: pinjaman desa, dan penjualan aset yang dipisahkan, baik yang akan

dipergunakan

untuk

penyertaan

modal

maupun

pembayaran angsuran utang pokok yang akan jatuh tempo, ataupun program pengeluaraan pembiayaan lainnya yang timbul sebagai akibat dari pengembangan alternatif penerimaan pembiayaan. b.

Peningkatan prioritas pada pengeluaran yang bersifat wajib, antara lain untuk pembayaran hutang pokok yang telah jatuh tempo.

D. KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN Pada hakikatnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa Ngabean) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah Desa Ngabean yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah Desa

dan BPD

Ngabean, yang ditetapkan dengan peraturan desa. APBDesa masyarakat

harus

dengan

benar-benar

dapat

memperhatikan

mencerminkan

potensi,

kebutuhan

permasalahan,

dan

keanekaragaman desa, sehingga dapat menghasilkan struktur anggaran yang sesuai harapan bersama antara pemerintah desa dan masyarakat.

51

Arah dan kebijakan umum APBDesa disusun berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan kondisai sumberdaya yang tersedia terutama keuangan Desa dan mengacu pada agenda pembangunan desa Ngabean. Kebijakan Umum Anggaran Desa Ngabean dijadikan pedoman dalam menyusun APBDesa dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan isu actual, dalam penyusunan APBDesa juga memperhatikan beberapa hal lain, seperti : Tingkat pertumbuhan ekonomi, pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan. Adapun permasalahan desa Ngbaean antara lain : 1. Pertumbuhan Ekonomi yang cenderung lambat 2. Rumah Tangga Miskin dan Pengangguran semakin bertambah. 3. Akses dan Kwalitas Pendidikan masih rendah terutama Bagi masyarakat miskin. 4.

Pemanfaatan

sumber

daya

alam

belum

optimal

dan

fungsi

lingkungan hidup semakin berkurang. 5. Pengamalan nilai nilai agama dan sosial budaya belum berperan maksimal dalam rangka meningkatkan masyarakat yang agamis. 6. Ketentraman dan Ketertiban, belum sepenuhnya terwujud. 7. Pelayanan Publik belum memuaskan dan sumber pembiayaan sangat terbatas. Bertitik tolak pada hal tersebut dan juga agar misi dan strategi dapat dilaksanakan sesuai dengan arah kebijakan anggaran desa secara keseluruhan, maka perlu diperhatikan bahwa APBDesa pada hakekatnya merupakan perwujudan amanah masyarakat kepada pemerintah desa untuk dikelola dalam rangka mencapai tujuan, maka APBDesa Ngabean dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa prinsip, sebagai berikut: Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran. Transparansi dan akuntabilitas anggaran,

baik dalam perencanaan,

pengorganisasian,

pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan, maupun akuntansinya, 52

secara keseluruhan merupakan wujud pertanggungjawaban pemerintah desa kepada masyarakat. Oleh karena itu, dari tahun ke tahun diupayakan untuk memberikan informasi tentang APBDesa kepada masyarakat maupun lembaga lain yang berkepentingan, dalam format dan substansi yang akomodatif, terutama terkait dengan aspek pengendalian dan pengawasan terhadap obyektifitas anggaran. Disiplin Anggaran. Anggaran desa disusun berdasarkan kebutuhan riil dan prioritas masyarakat dengan target dan sasaran pembangunan desa. Dengan demikian, dapat dihindari adanya kebiasaan alokasi anggaran pembangunan ke seluruh sektor yang kurang efisien dan efektif serta senantiasa disesuaikan dengan pentahapan pembangunan yang telah ditetapkan. Anggaran yang tersedia pada setiap pos kegiatan merupakan batas tertinggi belanja/pengeluaran. Oleh karena itu, tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan melampaui batas kredit anggaran yang ditetapkan. Keadilan menggambarkan

Anggaran. nilai-nilai

Pemerintah rasional

dan

Desa transparan

harus terkait

mampu dengan

penentuan hak-hak dan tingkat pelayanan yang diterima oleh masyarakat di desa. Mengingat, adanya beban pembiayaan yang dipikul langsung maupun tidak langsung oleh kelompok-kelompok masyarakat melalui mekanisme pajak/retribusi, serta adanya keharusan untuk merasionalkan anggaran yang lebih menguntungkan bagi kepentingan masyarakat dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi desa sesuai mekanisme pasar. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran. Hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip ini adalah bagaimana memanfaatkan sumber daya keuangan dan kewajiban masyarakat yang relatif masih terbatas untuk dapat menghasilkan

pelayanan

umum

dan

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat. Oleh karena itu, anggaran ini disusun dengan memperhatikan tingkat efisiensi alokasi dan efektifitas kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian target dan sasaran tahunan perbaikan pelayanan dan

53

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat.

Sedangkan

dalam

proses

penganggarannya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara umum, tidak ada permasalahan di dalam pengelolaan keuangan desa. Namun demikian, adanya beberapa perubahan kebijakan dari pemerintah tentang pengelolaan keuangan desa dapat menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaannya, sehingga dituntut keseriusan pemerintah desa dalam mengantisipasinya.

54

BAB Vi PROGRAM PEMBANGUNAN DESA Program pembangunan Desa Ngabean dirumuskan secara komprehensif dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan dan dinamika pembangunan selama lima tahun yang akan datang. Program pembangunan desa dirumuskan menurut urusan pemerintahan dengan mengkaitkan pada misi pembangunan desa yang akan dilaksanakan selama tahun 2011-2015, yaitu sebagai berikut:

1.

Mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang religius Misi : “Meningkatkan kualitas, pengetahuan, dan pemahaman masyarakat terhadap agama “ 1.1

Pendidikan Program pembangunan pendidikan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a.

Program Pendidikan Anak Usia Dini.

b.

Program

:

Peningkatan

Mutu

Pendidik

dan

Tenaga

Kependidikan

1.2

c.

Program : Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.

d.

Program : Pendidikan Luar Sekolah

Sosial Program pembangunan sosial yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

2.

a.

Program Pemberdayaan PMKS dan PSKS.

b.

Program Peningkatan Kehidupan Sosial Keagamaan

Mewujudkan masyarakat Desa Ngabean yang sejahtera Misi : a) Pembangunan “Meningkatkan

pembangunan

infrastruktur

desa,

sumber daya alam yang ada, peran aktif BPD, LPMD,

55

RT/RW,

tokoh masyarakat

dan masyarakat

pada

umumnya dalam pembangunan desa” 1). Perencanaan Pembangunan Program pembangunan perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.

Program :Peningkatan dan Prasarana Pelayanan Publik.

Pemeliharaan

Sarana

dan

yang

akan

2). Pekerjaan Umum Program

pembangunan

pekerjaan

umum

dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.

b.

Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong.

c.

Program Pembangunan Turap, Talud/Bronjong.

d.

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

e.

Program Peningkatan Jalan Desa dan Jembatan Desa.

f.

Program Pembangunan Bendung Desa dan Saluran Irigasi di Daerah Irigasi.

g.

Program Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

h.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

i.

Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

3). Penataan Ruang Program

pembangunan

penataan

ruang

yang

akan

dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a. Program :Lingkungan Sehat Perumahan. 4). Perumahan Program pembangunan perumahan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.

Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Masyarakat.

5). Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Program pembangunan pemberdayaan masyarakat dan desa yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.

Program

Peningkatan

Membangun Desa. 56

Partisipasi

Masyarakat

dalam

6). Kepemudaan dan Olahraga Program pembangunan kepemudaan dan olahraga yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.

Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan.

7). Kehutanan Program pembangunan kehutanan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 8). Perikanan dan Kelautan Program pembangunan perikanan dan kelautan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Tawar. 9). Penanaman Modal Program

pembangunan

penanaman

modal

yang

akan

dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a. 10).

Program :Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Pertanian Program pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan

tahun 2011-2015 adalah: a.

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

b.

Program

Peningkatan

Penerapan

Teknologi

Pertanian/Perkebunan. c.

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

d.

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.

11).

Lingkungan Hidup Program

pembangunan

lingkungan

hidup

yang

akan

dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.

Program Peningkatan Pengendalian Polusi.

b. 12).

Pertanahan Program pembangunan pertanahan yang akan dilaksanakan

tahun 2011-2015 adalah: a.

Program Sosialisasi Sistem Pendaftaran Tanah.

Misi : b) Pemerintahan

57

“Menciptakan Pemerintahan yang baik.” 1.

Kependudukan dan Catatan Sipil Program pembangunan kependudukan dan catatan sipil yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a. 2.

Program Penataan Administrasi Kependudukan.

Kearsipan Program pembangunan kearsipan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a. 3.

Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan.

Komunikasi dan Informatika Program pembangunan komunikasi dan informatika yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a.

Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi.

Misi : c) Kemasyarakatan “Peningkatan menengah,

dan

pengembangan

menjaga

dan

usaha

memelihara

kecil

dan

ketentraman,

ketertiban, dan kerukunan warga serta mewujudkan keluarga sehat melaui peran aktif ibu-ibu PKK, Posyandu, dan Organisasi lainnya” 1.

Kesehatan Program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a.

Program Upaya Kesehatan Masyarakat.

b.

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya.

c. 2.

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a.

Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri. 58

3.

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Program pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a.

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.

4.

Koperasi dan UKM Program pembangunan koperasi dan UKM yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a.

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah.

5.

Ketenagakerjaan Program

pembangunan

ketenagakerjaan

yang

akan

dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a.

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.

6.

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program pembangunan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a. 7.

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.

Ketransmigrasian Program pembangunan ketransmigrasian yang akan dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah: a.

8.

Program Transmigrasi Regional.

Kebudayaan Program

pembangunan

kebudayaan

dilaksanakan tahun 2011-2015 adalah:

a.

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.

59

yang

akan

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerjasama

membangun desa. Keberhasilan

pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan

sampai

keberlangsungan

pada

monitoring

pembangunan

di

evaluasi desa.

akan

lebih

Sebaliknya

menjamin

permasalahan

ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh komunikasidan ruang informasi bagi masyarakat kurang memadai. Diharapkan

proses

penyusunan

Rencana

Pembangunan

jangka

Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan skala desa menuju kemandirian desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan APBDesa seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional. Demikian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM Desa ) Ngabean dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan Pembangunan di Desa Ngabean Kecamatan Secang tahun 2011-2015 yang selanjutnya

setiap

tahunnya

akan

dijabarkan

dalam

Rencana

Kerja

Pembangunan (RKP) Desa. Kepala Desa Ngabean TTD Yuly Hermawan S,AMK

60

Lampiran Hasil Pengkajian Masalah Dan Potensi Dari Sketsa Desa 1.

Pengkajian Masalah Dan Potensi di Dusun Krajan

61

No 1

MASALAH 2

 Swadaya masyarakat

1

Mushola di Krajan I rusak berat perlu pemugaran

Jalan setapak di Krajan I s.d krajan II masih jalan tanah/batu dan tidak ada selokannya

 Swadaya masyarakat

 Swadaya masyarakat

3

Sebagian jalan di Krajan belum ada Selokannya

Saluran irigasi persawahan di Krajan II rusak

 Swadaya masyarakat

4

Jalan lingkar Krajan II sepanjang 700m masih jalan tanah dan Tidak ada jembatan penghubungnya

 Swadaya masyarakat

Masjid di Krajan II rusak perlu adanya perbaikan

 Swadaya masyarakat

Jalan Catakan di Krajan II sepanjang 300m masih jalan tanah

 Swadaya masyarakat

Jalan Krajan I s/d Komprengan belum ada senderan dan selokan

 Swadaya masyarakat

2

5

6

7

8

POTENSI 3

II

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

62

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Swadaya masyarakat

9

Jalan Krajan I s/d Krajan III belum ada senderan dan selokan

10

Setapak krajan III masih jalan tanah

 Swadaya masyarakat

Jalan Desa di Dusun Krajan III belum ada selokan dan goronggorong

 Swadaya masyarakat

Pengajian Qur’an di Krajan II masih di rumah warga

 Swadaya masyarakat

Pengajian Qur’an di Krajan II masih di rumah warga

 Swadaya masyarakat

Jalan RT 01 Krajan III belum ada selokan

 Swadaya masyarakat

11

12

13

14

63

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

D.1.2

Pengkajian Masalah Dan Potensi di Dusun Komprengan

64

No 1

MASALAH 2 Tidak ada MCK Komprengan

2

Sebagian kecil balita di dusun Komprengan kekuranga gizi

 Swadaya masyarakat

Jalan sepanjang 50m di Komprengan tidak ada senderannya

 Swadaya masyarakat

Jalan dalam kampung sepanjang 450m di Komprengan belum ada selokannya

 Swadaya masyarakat

4

Jalan dalam kampung sepanjang 450m di Komprengan sudah rusak

 Swadaya masyarakat

5

Mushola Dusun Komprengan Sudah Tidak Layak Pakai

 Swadaya masyarakat

Masjid Dusun Komprengan Sudah rusak

 Swadaya masyarakat

Jalan setapak dalam kampung sepanjang 300m di Komprengan masih jalan tanah

 Swadaya masyarakat

6

7

8

di

 Swadaya masyarakat

1

3

Umum

POTENSI 3

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

65

 Tenaga gotong-royong

 Swadaya masyarakat

9

Jalan dalam kampung sepanjang 200m di Komprengan masih jalan tanah



Swadaya masyarakat

10

Jalan Desa dusun komprengan s.d kupen masih jalan tanah dan licin saat hujan



Tenaga gotong-royong

Gorong-gorong Jalan Desa dusun komprengan rusak



Swadaya masyarakat



Tenaga gotong-royong

Pengajian Qur’an di Dusun Komprengan masih di rumah warga

 Swadaya masyarakat

11

12

66

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

D.1.3

Pengkajian Masalah Dan Potensi di Dusun Senobayan

67

No 1

MASALAH 2

POTENSI 3  Swadaya masyarakat

1

Jalan Senobayan - Mendirat masih berupa jalan tanah, dan belum ada selokannya

 Swadaya masyarakat

2

Jalan Senobayan-Gunung Kekep masih berupa jalan tanah, dan belum ada selokannya Jalan tembus SenobayanKomprengan masih berupa jalan batu dan belum ada senderan jalannya,sebagian bahu jalan ambrol



Swadaya masyarakat



Tenaga gotong-royong

3

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong



Swadaya masyarakat

4

Jalan Senobayan-Kupen masih jalan tanah,belum ada selokan, dan jembatan yang ada kurang lebar



Tenaga gotong-royong

 Swadaya masyarakat

5

Jalan Senobayan-Kupen masih jalan tanah,belum ada selokan, dan jembatan yang ada kurang lebar

Saluran irigasi Senobayan – Kemantren banyak yang bocor dan belum permanen

 Swadaya masyarakat

6

68

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

7

8

9

10

11

12

13

Tidak ada Senobayan.

MCK

Umum

di

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong-royong

Gedung TK di Senobayan sebagian mulai rusak perlu perbaikan dan peningkatan gedung serta peralatan penunjang pendidikan tidak lengkap

 Swadaya masyarakat

Gedung MI di Senobayan perlu perbaikan dan peningkatan sarana prasanapenunjang pendidikan

 Swadaya masyarakat

Saluran Irigasi Induk Soropadan sudah menyempit karena penumpukan waled

 Swadaya masyarakat

Jalan lingkar dusun senobayan masih berupa tanah

 Swadaya masyarakat

Jalan Dusun kemantren belum ada selokan

 Swadaya masyarakat

Jalan desa senobayan ngentak masih jalan telasah

 Swadaya masyarakat

s.d

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

69

D.1.4

Pengkajian Masalah Dan Potensi di Dusun Kenayan

70

No 1 1

2

MASALAH 2

POTENSI 3

Jalan setapak di Pare sepanjang 500m masih jalan tanah,Senderan dan selokannya juga belum ada

 Swadaya Masyarakat

Senderan selokan pengairan di Kenayan rusak sepanjang 300m

 Swadaya masyarakat

Masjid Kenayan sebagian ada yang rusak perlu adanya perbaikan

 Swadaya masyarakat

Balai Desa Ngabean perlu perbaikan

 Polindes

3

4

rusak,



 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Bidan desa 

5

6

Tenaga Gotong royong

Kader posyandu

Gedung PAUD belum ada pagar pelindung,sehingga membahayakan anak didik jika bermain sampai kejalan

 Banyaknya

 SDM pengajar PAUD dan TK

 Swadaya masyarakat

anak usia

pra sekolah dan sekolah  Swadaya Masyarakat

 Tenaga gotong-royong

masih kurang  Peralatan penunjang kegiatan belajar mengajar di PAUD dan TK masih kurang 7

8

Masih adanya anak putus sekolah/tidak tamat SLTP

 Swadaya Masyarakat

Masih rendahnya honor guru non PNS

 Banyaknya guru yang

 SDM pengajar

71

belum PNS atau PTT

9

 Kurangnya peralatan PKD

 Posyandu

 PKD atau Poloindes kurang

 Kader posyandu

dimanfaatkan oleh masyarakat

10

 Posyandu

Masih kurangnya kesadaran akan kesehatan Lansia

 Kader posyandu Tenaga Kesehatan desa/bidan

Saluran irigasi di dusun kenayan rusak sepanjang ±10 m

 Swadaya masyarakat

Jalan sepanjang 750m Pongangan-Kenayan belum ada senderannya

 Swadaya masyarakat

Jalan aspal Kenayan – Pongangan rusak dan berlubang-lubang

 Swadaya masyarakat

Jalan sepanjang 300m di Kenayan belum ada senderannya

 Swadaya Masyarakat

 Swadaya masyarakat

15

Jalan, Senderan Pondok Annida’, dan jembatan di dusun Pare Rusak Saluran Irigasi Kenayan belum dipasang talud

 Swadaya Masyarakat

16

11

12

13

14

72

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong- royong

 Tenaga gotong-royong



Tenaga Gotong royong

D.1.5

Pengkajian Masalah Dan Potensi di Dusun Batu

73

No 1

MASALAH 2

POTENSI 3  Swadaya masyarakat

1

Jalan setapak dalam makam di Dusun Pongangan masih jalan tanah dan becek jika hujan

2

Jalan dalam kampung sepanjang 300m di Dusun Pongangan belum ada selokan /drainase

 Swadaya masyarakat

 Swadaya masyarakat

3

Jalan dalam kampung di dusun Batu masih jalan batu / jalan tanah dan becek jika hujan

 Swadaya masyarakat

4

Jalan dalam makam di Dusun Batu berupa jalan tanah dan becek jika hujan

 Swadaya masyarakat

5

Jalan di Dusun Poren masih berupa jalan tanah sepanjang 200m Jalan dan drainase/selokan di Perum Griya Asri rusak

 Swadaya masyarakat

Mushola di Perum Griya Asri sebagian rusak

 Swadaya masyarakat

6

7

8

Jalan makam di Dusun Pongangan belum ada senderan/talud jalannya dan perlu adanya pagar makam

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong-royong

desa ada

 Swadaya masyarakat

Jalan Dusun Pongangan s.d Kenayan belum ada senderan/talud jalan dan selokan

 Swadaya masyarakat

Jalan desa batu s.d madyocondro belum selokan

74

 Tenaga gotong-royong

 Tenaga gotong-royong

LAMPIRAN II PENGKAJIAN MASALAH BERDASAKAN KALENDER MUSIM

MASALAH KEGIATAN

PANCAROBA MRT APR

KEMARAU

MEI JUN

MUSIM HUJAN

JUL AGS

SEP OKT

NOP DES

JAN

PEB

-

-

KEADAAN

Kekurangan air bersih

-

-

-

-

*

***

**

*

-

-

-

*

***

***

**

*

-

***

**

-

Kekurangan air pengairan sawah

-

-

Panen

***

**

Kesehatan

-

-

*

**

-

-

-

*

**

-

-

-

Tanam

-

-

-

**

*

-

-

-

-

**

*

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Pengelompokan masalah yang terjadi sesuai dengan kalender musim di atas adalah sebagai berikut: No.

Masalah

Penyebab

Potensi

1

2

4

5 Swadaya

1.

Terjadi kekurangan air bersih pada bulan Juli s.d Oktober dan puncak pada bulan agustus

Tidak adanya mata

masyarakat

air di desa dan Air

Tenaga gotong

PDAM masih kurang

royong Saluran PDAM

75

No.

Masalah

Penyebab

Potensi

Pengairan di persawahan tidak 2.

terpenuhi pada bulan Juli s.d

Berkurangnya debit

Oktober dan puncak pada

air dari hulu sungai

Saluran irigasi

bulan agustus Panen hasil pertanian terjadi di bulan Maret s.d April dan 3.

September s.d Oktober namun cara panen masih secara tradisonal dan cara pertanian

Belum adanya

Lahan pertanian

penyuluhan tentang cara pertanian PTT

Kelompok petani

belum mengenak PTT Kesehatan warga terganggu 4.

karena terjadi musim pancaroba dan pergantian musim

Kurangnya kesadaran warga

Bidan desa

tentang pengaruh musim pancaroba

polindes

bagi kesehatan

Sektor pertanian memasuki musim tanam pada bulan Juni s.d Juli dan Desember s.d Januari. Petani masih 5.

bertanam dengan cara kuno yaitu bertani dengan 1 macam tanaman tanpa ada tanaman

Belum adanya penyuluhan cara

lahan pertanian

pertanian yang

kelompok petani

modern

pendamping selain padi dan palawija

76

LAMPIRAN III PENGKAJIAN MASALAH BERDASARKAN BAGAN KELEMBAGAAN

GAPOK TAN

LPP

BPD LPMD

RT/ RW LPKK

masyara kat

Puskes mas

PEM DES

Simpan pinjam

LKM

77

Kope rasi

Daftar Masalah Dan Potensi Dari Bagan Kelembagaan No

LEMBAGA PEMDES

1.

MASALAH  Pelayanan

POTENSI kepada

 Perangkat lengkap

masyarakat kurang  Kualitas SDM Kurang  Kerjasama

dalam

pemerintah desa kurang  Sarana dan Prasarana tidak memadai 2.

BPD

 Pelayanan

kepada

masyarakat kurang

 BPD lengkap  Tenaga

pengurus

potensial

3.

GAPOKTAN

 Kegiatan kurang optimal

 Lembaga GAPOKTAN

 Kurang adanya

 Penyuluh Desa

penyuluhan 4.

Simpan pinjam Koperasi

 Kurangnya musyawarah pengurus

dengan

 Modal Besar  Pengurus lengkap

anggota LKM

 Kualitas SDM Kurang  Sarana prasarana kurang  Pelayanan kepada

5.

LPMD

 Kurangnya musyawarah pengurus

dengan

anggota  Kualitas SDM Kurang  Sarana prasarana kurang  Pelayanan kepada

78

 Pengurus lengkap

No

6

LEMBAGA LPKK

MASALAH  Kurangnya

POTENSI

kerjasama

 pengurus lengkap

dalam organisasi

7.

LPP

 Perhatian dari Pemdes

 Kegiatan aktif

kurang

8.

RT RW

 Pengurus lengkap

 Kualitas SDM Kurang

 Potensial

 Pelayanan

 Pengurus lengkap

kepada

masyarakat kurang  Kurang tanggap kepada aspirasi masyarakat

79

LAMPIRAN IV PENGELOMPOKAN MASALAH

Masalah yang terjadi di Desa Ngabean sebagai dasar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) adalah sebagai berikut: No.

Masalah

Potensi

1

2

3

1.

2.

Jalan Senobayan s/d Kupen Masih  Swadaya masyarakat

Aspal jalan kenayan s/d pongangan  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

sudah rusak banyak yang berlubang Jalan

3.

 Tenaga gotong royong

Jalan Tanah dan Becek Ketika Hujan

senobayan

s/d

komprengan

sudah rusak bahu jalan banyak yang ambrol

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Desa tidak mengetahui tentang internet

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya desa  masyarakat

Jalan desa di dusun senobayan s/d  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

kupen masih jalan makadam

Jalan desa di dusun senobayan masih  Swadaya masyarakat jalan tanah dan belum ada selokannya Jalan

desa

antara

s/d  Swadaya masyarakat

kenayan

 Tenaga gotong royong

pongangan belum ada senderan Jalan

desa

antara

batu

s/d

desa  Swadaya masyarakat

madyocondro belum ada selokannya Jalan

kampung

dusun

 Tenaga gotong royong

 Tenaga gotong royong

komprengan  Swadaya masyarakat  Gotong royong

masih telasah

Jalan desa antara dusun komprengan  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

s/d slenguk masih jalan tanah

80

No.

Masalah

Potensi

1

2

3

11.

Balai desa ngabean sudah rusak dan  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

belum ada pagar keliling

Jalan desa di dusun kenayan belum  Swadaya masyarakat 10.

 Tenaga gotong royong

mempunyai senderan dan selokan

Jalan desa di dusun senobayan masih  Swadaya masyarakat 12. 13.

14.

 Tenaga gotong royong

berupa telasah

Air Saluran irigasi sering meluap ke  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

rumah penduduk

Jalan setapak kampung masih jalan  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

telasah

 Swadaya masyarakat

Jalan desa masih jalan telasah

 Tenaga gotong royong

15.

Jalan desa belum ada senderan dan  Swadaya masyarakat 16.

 Tenaga gotong royong

selokan kegiatan Karang taruna masih belum

17. 18.

optimal Pelayan

taruna  Anggota karang taruna

kepada

masyarakat

masih pemerintahan desa

belum optimal

19.

Pencarian data di arsip desa masih sulit

20.

Jembatan desa sudah rusak

Petugas arsip desa  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

Jalan desa antara dusun senobayan 21.

 Lembaga karang

dan dusun mendirat air mengalir di jalan sehingga becek ketika hujan

81

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

No.

Masalah

1

2

22.

23.

Potensi 3

Jalan dusun masih berupa telasah

 Tenaga gotong royong

kurang optimal

jalan tanah dan air masih mengalir di jalan

25.

 Tenaga gotong royong

Pengairan di dusun kemantren masih  Swadaya masyarakat

Jalan setapak dalam kampung masih 24.

 Swadaya masyarakat

Air selokan mengalir di jalan kampung

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

Jalan dusun perum griya asri banyak  Swadaya masyarakat 26.

 Tenaga gotong royong

lubang

27.

Jalan desa masih dialiri air ketika hujan

28.

Tanah masih berguguran ke jalan

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

Jalan ke dusun catakan Desa Secang  Swadaya masyarakat 29.

 Tenaga gotong royong

masih licin saat hujan

Pengajian Al Qur’aan masih di serambi  Swadaya masyarakat 30. 31.

 Tenaga gotong royong

masjid dan rumah warga

Bangunan masjid sudah banyak yang  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

rusak

Gapoktan belum bisa bekerja dengan  Swadaya masyarakat 32.

 Tenaga gotong royong

optimal

Komunikasi antar dusun masih kurang  Swadaya masyarakat 33.

 Tenaga gotong royong

optimal

82

No.

Masalah

1

2

Potensi 3

34.

Tingkat pengangguran masih tinggi

Tenaga kerja  Tenaga pengarsip

35.

Sulit mencari data arsip desa

 Swadaya pemerintah desa

36.

Hasil pertanian masih kurang optimal

37.

Lamanya pengolahan lahan pertanian

38.

Hasil pertanian belum optimal

39.

Hasil pertanian belum optimal

40.

Jalan masih berupa jalan telasah

41.

Jalan masih berupa telasah

42.

Air hujan mengaliri jalan lingkar

43.

 Petani  Swadaya masyarakat  Petani  Swadaya masyarakat  Lahan pertanian  Swadaya masyarakat  Petani  Swadaya masyarakat  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong Swadaya masyarakat

Jalan masih becek ketika hujan air  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

mengalir dijalan

Jalan setapak dalam kampung masih  Swadaya masyarakat 44.

45.

46.

47.

 Tenaga gotong royong

telasah

Tanah masih longsor ke jalan dan air  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

mengalir di jalan ketika hujan

Jalan masih telasah dan air masih  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

mengalir di jalan saat hujan Pengairan sawah kurang optimal

83

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

No.

Masalah

Potensi

1

2

3

48.

Air hujan mengalir di jalan desa

49.

Mushola sudah rusak

50.

Tempat belajar siswa kurang

51.

52.

53.

54.

55.

56.

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

Gedung MI sudah rusak dan bocor  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

ketika hujan

 Swadaya masyarakat

Gedung TK sudah rusak Koperasi

tidak

 Tenaga gotong royong

tersentuh

oleh Swadaya masyarakat

masyarakat Pelayanan kepada masyarakat belum

Perangkat desa lengkap

optimal Pengairan sawah masih belum optimal

 Sumber air  Area persawahan

Air hujan mengalir dijalan telasah, tanah  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

masih longsor ke jalan

 Swadaya masyarakat

57.

Jalan masih telasah

58.

Areal makam belum ada pembatas

 Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

 Swadaya masyarakat

59. Pengajian Qur’an masih dirumah warga 60.

Pengajian Qur’an masih dirumah warga

61.

Pengajian Qur’an masih dirumah warga

84

 Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

No.

Masalah

1

2

62.

Mushola rusak

63.

Mushola rusak

Potensi 3  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

Pengambilan air wudhu masih dirumah 64.

 Swadaya masyarakat

warga

 Tenaga gotong royong Masjid rusak

65.

Masjid rusak

66.

MCK Umum tidak layak pakai

67.

68.

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

Ibu-ibu rumah tangga masih minim Ibu-ibu rumah tangga

ketrampilan Ibu-ibu rumah tangga masih minim

Ibu-ibu rumah tangga

ketrampilan

69.

Pertumbuhan penduduk masih tinggi

Warga

70.

Pencarian modal usaha sulit

Warga

71.

72.

73.

74.

Warga masih minim tentang teknologi Warga

komputer

 Lahan pertanian

Buah jeruk nipis sulit didapat

 petani

Kualitas panen padi & palawija masih  Lahan pertanian  petani

rendah

 swadaya masyarakat

Air bersih masih sulit didapat

 tenaga gotong royong

Jalan kampung masih jalan telasah 75.

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

85

No.

Masalah

Potensi

1

2

3

76.

Jalan masih teraliri air ketika hujan

77.

Gorong-gorong rusak

78.

Jalan catakan masih telasah

79.

Jalan setapak kampung masih telasah

80.

Jalan lingkar masih jalan telasah

81.

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

Jalan sebelah mushola masih telasah  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

dan teraliri air saat hujan

 Swadaya masyarakat

82.

Gedung TK sudah rusak

83.

Mushola sudah rusak

84.

Masjid sudah rusak

85.

Gedung PAUD masih kurang memadai

86.

MCK umum tidak layak

87.

Peziarah kesulitan melakukan MCK

88.

Bau limbah tahu mengganggu

89.

Sektor wirausaha masih minim

 Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

86

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

No.

Masalah

Potensi

1

2

3

90.

Sektor

kesenian

masih

minim dan Swadaya masyarakat

kebudayaan hampir punah

91.

Pengurusan administrasi kependudukan Tenaga masih sulit adminstrasi

92.

Banyak lahan yang gundul

93.

Banyak lahan tidak terawat

94.

95.

96.

97. 98.

99.

pengurus

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

Sektor perikanan dan peternakan Desa  Peternak  Lahan peternakan

Ngabean masih minim

Sektor perikanan dan peternakan Desa  Peternak  Lahan peternakan

Ngabean masih minim Sektor

peternakan

Desa

Ngabean  Peternak  Lahan peternakan

masih minim Sektor jasa otomotif desa Ngabean

Tenaga kerja

masih minim Sektor industri kerajinan masih minim Sarana bermain anak di PAUD & TK kurang

Warga usai produktif  Gedung PAUD  Siswa PAUD  Guru pengajar PAUD

100. Peralatan PKD belum memadai

 PKD  Pengurus PKD

Penduduk masih belum memanfaatkan  Pos Polindes 101.

 Petugas polindes

Polindes

102. Jalan kampung licin ketika hujan

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat

103. Jalan masih makadam

 Tenaga gotong royong

87

No.

Masalah

Potensi

1

2

3

104. MCK umum Krajan III tidak layak pakai

105.

106.

 Tenaga gotong royong

pakai Pemungutan

pajak di desa belum Wajib pajak

optimal

Tanah tersertifikasI

Sebagian

warga

masih

mempunyai surat surat kependudukan

Perangkat

desa

ada

belum

belum

109. Kesejahteraan masyarakat masih minim 110.

 Tenaga gotong royong

MCK umum Senobayan tidak layak  Swadaya masyarakat

107. Banyak tanah belum tersertifikat 108.

 Swadaya masyarakat

Warga Masyarakat

kekosongan

jabatan  Warga masyarakat

111.

Surutnya

budaya gotong royong dan  Budaya gotong royong  Budaya swadaya

swadaya masyarakat

masyarakat 112.

Mutu pendidikan PAUD & TK masih Guru pengajar

minim

 Lansia 113. Perawatan lansia masih minim

 Posyandu lansia  Kader posyandu  Swadaya masyarakat

114. Tanah longsor ke jalan

 Tenaga gotong royong

115. Kehidupan warga kurang sehat

Perumahan warga

116. Angka Masyarakat miskin masih tinggi

Masyarakat miskin

117.

perekonomian guru non PNS masih Guru non PNS

rendah 88

No.

Masalah

1

2

118.

119.

Potensi 3

Banyak warga tidak mempunyai ijazah Warga

pendidikan formal Banyak

balita

dengan

pertumbuhan Balita

tidak optimal

 Swadaya masyarakat

120. Jalan setapak masih jalan telasah

 Tenaga gotong royong

121. jalan makam masih jalan makadam

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat

122. Jalan masih teraliri air saat hujan

 Tenaga gotong royong

123. Tata Ruang Perumahan Tidak Sehat

Perumahan warga

124. Informasi masih kurang diserap warga

Warga

125. Koperasi tidak berjalan

Pengurus koperasi

126. Hasil dari usaha belum optimal

Lahan tidak terpakai

127.

Belum adanya investor yang masuk Kebudayaan desa

desa Kesadaran

masyarakat

dalam

128. kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat masih rendah 129. Hasil Dari Pasar Ikan Belum Optimal

 Pengelola Pasar Ikan  Pasar Ikan  Lahan perikanan

130. Hasil sektor perikanan minim

 Petani ikan

masih kurang mengikuti Warga 131. Warga Transmigrasi Saluran Induk Daerah Irigasi Soropadan 132 Saluran Irigasi rusak dan terjadi pendangkalan 133

 Swadaya masyarakat

Air hujan mengalir di jalan

 Tenaga gotong royong

89

No.

Masalah

1

2 Petani

masih

tradisional 134

135

Potensi 3

menggunakan

dalam

memanen

cara  Swadaya masyarakat padi  Tenaga gotong royong  Gapoktan

sehingga kurang efisien Belum mempunyai denfarm PTT padi sawah

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Gapoktan  Lahan pertanian

136

 Swadaya masyarakat

Hasil panen gagal

 Tenaga gotong royong

137

Hasil pertanian masih monoton dengan 1 hasil pertania Masyarakat

ingin

 Lahan pertanian  Swadaya masyarakat  Gapoktan

mengembangkan  Lahan pertanian

pertanian dengan budidaya tanaman  Swadaya masyarakat 138

lada tetapi belum mengetahui cara  Organisasi kelompok pembudidayaannya

tani

Penghasilan petani masih tergolong  Lahan pertanian kecil 139

perlu

adanya

terobosan

baru  Swadaya masyarakat

dalam pertanian, ada sebagian kecil  Organisasi kelompok masyarakat yang mengetahui tentang

tani

budidaya tanaman lada perdu dan peluang usahanya  Gapoktan 140

Kurangnya pemanfaatan pupuk organi

 Banyaknya kotoran Hewan yang belum dimanfaatkan

90

LAMPIRAN V PENENTUAN PERINGKAT MASALAH

No

Masalah

1

Jalan Senobayan s/d Kupen Masih Jalan Tanah dan Becek Ketika Hujan

Dirasakan Oleh Orang banyak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Jml Urutan nilai peringkat

5

5

5

5

4

24

1

2

Aspal jalan kenayan s/d pongangan sudah rusak banyak yang berlubang

5

5

5

5

4

24

1

3

Jalan senobayan s/d komprengan sudah rusak bahu jalan banyak yang ambrol

5

5

5

5

3

23

2

4

Desa tidak mengetahui tentang internet

5

5

5

4

4

23

2

5

Jalan desa di dusun senobayan s/d kupen masih jalan makadam

5

4

5

5

4

23

2

6

Jalan desa di dusun senobayan masih jalan tanah dan belum ada selokannya

5

5

5

4

4

23

2

91

No

Masalah

Jalan desa antara kenayan s/d pongangan belum ada senderan Jalan desa antara batu s/d desa madyocondro belum ada selokannya Jalan kampung dusun komprengan masih telasah Jalan desa antara dusun komprengan s/d slenguk masih jalan tanah

Dirasakan Oleh Orang banyak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Jmlh Urutan nilai peringkat

5

5

4

5

4

23

2

5

4

5

5

4

23

2

5

5

5

4

4

23

2

4

5

5

5

4

23

2

Balai desa ngabean sudah rusak dan belum ada pagar keliling

4

5

4

5

5

23

2

Jalan desa di dusun kenayan belum mempunyai senderan dan selokan

5

5

4

4

4

22

3

12

Jalan desa di dusun senobayan masih berupa telasah

4

4

5

5

4

22

3

13

Air Saluran irigasi sering meluap ke rumah penduduk

4

5

5

4

4

22

3

7

8

9

10

11

10

92

No

14 15 16

17

18

19

20 21

22

23

24

Masalah

Jalan setapak kampung masih jalan telasah Jalan desa masih jalan telasah Jalan desa belum ada senderan dan selokan kegiatan Karang taruna masih belum optimal Pelayan kepada masyarakat masih belum optimal Pencarian data di arsip desa masih sulit Saluran Induk Daerah Irigasi Soropadan rusak dan terjadi pendangkalan Air hujan mengalir di jalan kemantren Petani masih menggunakan cara tradisional dalam memanen padi sehingga kurang efisien Belum mempunyai denfarm PTT padi sawah Hasil panen gagal

Dirasakan Oleh Orang banyak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Jmlh Urutan nilai peringkat

4

4

4

5

5

22

3

4

4

5

5

4

22

3

5

5

5

4

3

22

3

5

4

3

5

5

22

3

5

4

4

4

5

22

3

4

5

3

5

5

22

3

5

5

5

4

3

22

3

4

5

4

5

4

22

3

5

4

5

4

4

22

3

5

3

5

5

4

22

3

5

3

5

5

4

22

3

93

No

25

26

27

28 29

30

Masalah

Hasil pertanian masih monoton dengan 1 hasil pertanian Masyarakat ingin mengembangkan pertanian dengan budidaya tanaman lada tetapi belum mengetahui cara pembudidayaann ya Penghasilan petani masih tergolong kecil perlu adanya terobosan baru dalam pertanian, ada sebagian kecil masyarakat yang mengetahui tentang budidaya tanaman lada perdu dan peluang usahanya Kurangnya pemanfaatan pupuk organik Jembatan desa sudah rusak Jalan desa antara dusun senobayan dan dusun mendirat air mengalir di jalan sehingga becek ketika hujan

Tersedia Dirasaka Menghamba Potensi n Sangat t Sering Untuk Oleh parah Peningkatan terjadi Memecah Orang pendapatan kan banyak masalah

Jmlh nilai

Urutan peringka t

5

3

5

5

4

22

3

5

4

4

4

5

22

3

5

4

5

4

4

22

3

5

3

5

4

5

22

3

4

5

5

4

4

21

4

3

4

4

5

5

21

4

94

No

Masalah

Jalan dusun masih berupa telasah Pengairan di dusun kemantren masih kurang optimal

Dirasakan Oleh Orang banyak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Jmlh Urutan nilai peringkat

3

3

5

5

5

21

4

3

3

5

5

5

21

4

33

Jalan setapak dalam kampung masih jalan tanah dan air masih mengalir di jalan

3

3

5

5

5

21

4

34

Air selokan mengalir di jalan kampung

3

3

5

5

5

21

4

3

4

4

5

5

21

4

3

3

5

5

5

21

4

3

4

4

5

5

21

4

5

4

4

5

3

21

4

5

4

4

5

3

21

4

Bangunan masjid sudah banyak yang rusak

5

5

3

4

4

21

4

Gapoktan belum bisa bekerja dengan optimal

4

4

5

4

4

21

4

31

32

35

36

37

38

39

40

41

Jalan dusun perum griya asri banyak lubang Jalan desa masih dialiri air ketika hujan Tanah masih berguguran ke jalan Jalan ke dusun catakan desa secang masih licin saat hujan Pengajian Al Qur’aan masih di serambi masjid dan rumah warga

95

No

42

43

44

45

46 47 48

49

50

51

52

53

54

Masalah

Komunikasi antar dusun masih kurang optimal Tingkat pengangguran masih tinggi Sulit mencari data arsip desa Hasil pertanian masih kurang optimal Lamanya pengolahan lahan pertanian Hasil pertanian belum optimal Hasil pertanian belum optimal Jalan masih berupa jalan telasah Jalan masih berupa telasah Air hujan mengaliri jalan lingkar Jalan masih becek ketika hujan air mengalir dijalan Jalan setapak dalam kampung masih telasah Tanah masih longsor ke jalan dan air mengalir di jalan ketika hujan

Dirasaka n Sangat Menghambat Oleh Sering parah Peningkatan Orang terjadi pendapatan banyak

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Urutan Jmlh nilai peringkat

4

4

3

5

5

21

4

5

4

5

4

3

21

4

4

4

3

5

5

21

4

4

4

5

5

4

21

4

4

4

5

4

3

20

5

4

4

5

4

3

20

5

4

4

5

4

3

20

5

4

3

4

5

4

20

5

3

4

4

5

4

20

5

5

4

4

4

3

20

5

3

4

3

5

5

20

5

3

4

4

5

4

20

5

5

4

4

4

3

20

5

96

No

55

56 57 58 59

60

61 62

63

64

65

66 67

Masalah

Jalan masih telasah dan air masih mengalir di jalan saat hujan Pengairan sawah kurang optimal Air hujan mengalir di jalan desa Mushola sudah rusak Tempat belajar siswa kurang Gedung MI sudah rusak dan bocor ketika hujan Gedung TK sudah rusak Koperasi tidak tersentuh oleh masyarakat Pelayanan kepada masyarakat belum optimal Pengairan sawah masih belum optimal Air hujan mengalir dijalan telasah, tanah masih longsor ke jalan Jalan masih telasah Areal makam belum ada pembatas

Dirasakan Oleh Orang banyak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Jmlh Urutan nilai peringkat

5

4

4

4

3

20

5

5

4

5

3

3

20

5

4

4

4

3

5

20

5

4

5

3

4

4

20

5

4

4

3

5

4

20

5

4

4

3

5

4

20

5

4

4

3

5

4

20

5

5

3

5

4

3

20

5

4

4

3

5

4

20

5

3

4

5

4

4

20

5

3

4

4

4

4

19

6

3

4

4

3

5

19

6

4

4

4

3

4

19

6

97

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

No

Masalah

Dirasakan Oleh Orang banyak

68

Pengajian Qur’an masih dirumah warga

4

4

3

4

4

19

6

69

Pengajian Qur’an masih dirumah warga

4

4

3

4

4

19

6

70

Pengajian Qur’an masih dirumah warga

4

4

3

4

4

19

6

4

4

3

4

4

19

6

4

4

3

4

4

19

6

73

Pengambilan air wudhu masih dirumah warga Dusun Komprengan dan Masjidnya rusak

4

4

3

4

4

19

6

74

Masjid rusak

4

4

3

4

4

19

6

75

MCK Umum tidak layak pakai

4

4

3

4

4

19

6

76

Ibu-ibu rumah tangga masih minim ketrampilan

3

3

5

4

4

19

6

77

Ibu-ibu rumah tangga masih minim ketrampilan

3

3

5

4

4

19

6

78

Pertumbuhan penduduk masih tinggi

3

3

5

4

4

19

6

79

Pencarian modal usaha sulit

3

3

5

4

4

19

6

80

Warga masih minim tentang teknologi komputer

3

4

4

4

4

19

6

71 72

Mushola rusak Mushola rusak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

98

Jmlh Urutan nilai peringkat

No

81 82 83

84

85

86 87

88

89

90

91 92 93 94 95

Masalah

Buah jeruk nipis sulit didapat Kualitas panen padi & palawija masih rendah Air bersih masih sulit didapat Jalan kampung masih jalan telasah Jalan masih teraliri air ketika hujan Gorong-gorong rusak Jalan catakan masih telasah Jalan setapak kampung masih telasah Jalan lingkar masih jalan telasah Jalan sebelah mushola masih telasah dan teraliri air saat hujan Gedung TK sudah rusak Mushola sudah rusak Masjid sudah rusak Gedung PAUD masih kurang memadai MCK umum tidak layak

Dirasakan Oleh Orang banyak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Jmlh Urutan nilai peringkat

3

3

5

4

4

19

6

3

3

5

4

4

19

6

4

3

4

4

4

19

6

3

3

4

4

4

18

7

3

3

4

4

4

18

7

3

3

4

4

4

18

7

3

4

4

4

3

18

7

3

3

4

4

4

18

7

4

3

3

4

4

18

7

3

4

3

4

4

18

7

4

3

3

4

4

18

7

5

3

3

3

4

18

7

4

3

3

4

4

18

7

4

3

3

4

4

18

7

4

3

3

4

4

18

7

99

No

96

97

98

99

100

101 102 103

104

105

106.

107

Masalah

Peziarah di dusun Komprengan kesulitan melakukan MCK Bau limbah tahu di dusun Krajan yang diabuang di saluran irigasi mengganggu warga Sektor wirausaha di desa Ngabean masih minim Sektor kesenian masih minim dan kebudayaan hampir punah Pengurusan administrasi kependudukan masih sulit Banyak lahan yang gundul Banyak lahan tidak terawat Sektor perikanan dan peternakan masih minim Sektor perikanan dan peternakan masih minim Sektor peternakan masih minim Sektor jasa otomotif masih minim Sektor industri kerajinan masih minim

Dirasakan Oleh Orang banyak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Jmlh Urutan nilai peringkat

3

4

3

4

4

18

7

5

4

3

4

2

18

7

4

3

4

3

4

18

7

4

3

3

4

4

18

7

4

3

3

4

4

18

7

4

3

4

3

4

18

7

4

3

4

3

4

18

7

3

4

4

3

4

18

7

3

4

4

3

4

18

7

3

4

4

3

4

18

7

3

4

4

3

4

18

7

3

4

4

3

4

18

7

100

No

Masalah

Dirasakan Oleh Orang banyak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Jmlh Urutan nilai peringkat

108

Sarana bermain anak di PAUD & TK kurang

3

4

3

3

4

17

8

109

Peralatan PKD belum memadai

3

3

4

3

4

17

8

110

Penduduk belum memanfaatkan Polindes

3

3

4

3

4

17

8

111

Jalan licin ketika hujan

3

3

4

3

4

17

8

112

Jalan masih makadam

3

2

3

4

4

17

8

113

MCK umum tidak layak pakai

2

3

4

4

4

17

8

114

MCK umum tidak layak pakai

2

3

4

4

4

17

8

115

Pendapatan pajak belum optimal

3

3

4

3

4

17

8

116

Banyak tanah belum tersertifikasi

3

3

4

3

4

17

8

117

Sebagian warga masih belum mempunyai surat surat kependudukan

4

3

2

4

4

17

8

118

Kesejahteraan masyarakat masih minim

5

3

3

3

3

17

8

119

Pemerintah desa ada kekosongan jabatan

4

3

4

2

5

17

8

101

No

120

121 122 123 124

125

126

127

128

129

130

131

132

Masalah

Surutnya budaya gotong royong dan swadaya masyarakat Mutu pendidikan PAUD & TK masih minim Perawatan lansia masih minim Tanah longsor ke jalan Kehidupan warga kurang sehat Angka Masyarakat miskin masih tinggi perekonomian guru non PNS masih rendah Banyak warga tidak mempunyai ijazah pendidikan formal Banyak balita dengan pertumbuhan tidak optimal Jalan setapak masih jalan telasah jalan makam masih jalan makadam Jalan masih teraliri air saat hujan Tata Ruang Perumahan Tidak Sehat

Dirasakan Oleh Orang banyak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Jmlh Urutan nilai peringkat

3

3

4

3

4

17

8

3

3

2

4

4

16

9

3

3

4

3

3

16

9

3

3

4

2

4

16

9

3

2

4

4

3

16

9

3

2

4

3

4

16

9

3

2

4

3

3

15

10

3

3

4

3

2

15

10

3

2

4

3

3

15

10

3

2

4

3

3

15

10

3

2

3

3

4

15

10

3

3

3

3

3

15

10

2

3

4

3

3

15

10

102

No

Masalah

Dirasakan Oleh Orang banyak

Menghambat Sangat Sering Peningkatan parah terjadi pendapatan

Tersedia Potensi Untuk Memecah kan masalah

Jmlh Urutan nilai peringkat

133

Informasi masih kurang diserap warga

3

2

4

3

3

15

10

134

Koperasi tidak berjalan

3

3

4

3

2

15

10

135

Hasil dari usaha belum optimal

3

2

4

3

3

15

10

136

Belum adanya investor yang masuk desa

3

2

4

3

3

15

10

137

Kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masih rendah

4

3

2

3

3

15

10

138

Hasil Dari Pasar Ikan Belum Optimal

3

2

4

3

3

15

10

139

Hasil sektor perikanan minim

3

2

4

3

3

15

10

2

3

4

3

3

15

10

Warga masih 140 kurang mengikuti Transmigrasi

103

LAMPIRAN VI PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH Alternatif Tindakan No.

Masalah

Lokasi

Penyebab

Potensi

Pemecahan Masalah

1

1.

2

Belum

s/d Kupen Masih

dibangun

Jalan Tanah dan

Senobayan s/d Kupen

selokan, makadam

Hujan

dan jembatan

Aspal jalan

 Jalan

kenayan s/d pongangan sudah rusak banyak

Kenayan s/d Pongangan

yang berlubang

 Banyak pengguna

 Jalan

s/d komprengan

Senobayan

sudah rusak bahu

s/d

jalan banyak yang

Komprengan

ambrol

sudah tua

5

sudah tua  Banyak pengguna

Layak

6

7

Pembangunan

Pembangunan

masyarakat

Makadam Jalan,

Makadam Jalan,

 Tenaga gotong

Selokanisasi,

Selokanisasi,

Pelebaran Jembatan

Pelebaran Jembatan

masyarakat

Perbaikan Jalan

Perbaikan Jalan

 Tenaga gotong

Aspal

Aspal

masyarakat

Betonisasi dan

Betonisasi dan

 Tenaga gotong

Senderan Jalan

Senderan Jalan

 Swadaya

royong

 Swadaya

royong

jalan

Jalan senobayan

3.

4

Jalan Senobayan

Becek Ketika

2.

3

Tindakan Yang

 Swadaya

royong

jalan

104

Tidak adanya

Desa tidak 4.

mengetahui

Balai desa

desa

tentang internet Jalan desa di 5.

dusun senobayan

Senobayan

s/d kupen masih

s/d Kupen

jalan makadam Jalan desa di

6.

dusun senobayan

Senobayan

masih jalan tanah

s/d

dan belum ada

Kekep

Gunung

selokannya Jalan desa antara 7.

internet di

Belum dibangun jalan beton

Belum

jalan telasah

Internet Desa

Betonisasi

Betonisasi

Jalan/Pengaspalan

Jalan/Pengaspalan

Jalan

Jalan

masyarakat

Telasah Jalan &

Telasah Jalan &

 Tenaga gotong

Selokanisasi

Selokanisasi

Senderan Jalan

Senderan Jalan

Pongangan -

Pongangan -

Kenayan

Kenayan

Selokanisasi

Selokanisasi

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya

dan selokan

kenayan s/d

Pongangan-

bangun

pongangan belum

Kenayan

senderan

royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong

jalan

Jalan desa antara

8.

Internet Desa

 masyarakat

dibangun

Belum di

ada senderan

 Swadaya desa

batu s/d desa

Batu sampai

madyocondro

perbatasan

belum ada

madyocondro

royong  Swadaya

Belum dibuat selokan

masyarakat  Tenaga gotong royong

selokannya

105

Jalan sudah

Jalan kampung dusun 9.

komprengan

tua dan Komprengan

10.

komprengan s/d slenguk masih

Betonisasi Jalan

Kampung

Kampung

masyarakat

Telasah Komprengan

Telasah Komprengan

 Tenaga gotong

- Kupen (jalan desa)

- Kupen (jalan desa)

Rehab Balai Desa

Rehab Balai Desa

dan pembangunan

dan pembangunan

pagar keliling

pagar keliling

masyarakat  Gotong royong

jalan

Jalan desa antara dusun

Betonisasi Jalan

banyak pengguna

masih telasah

 Swadaya

Komprengan - Slenguk

Belum dibangun telasah jalan

 Swadaya

royong

jalan tanah Bangunan

Balai desa ngabean sudah 11.

rusak dan belum

sudah tua Kenayan

dibangun

ada pagar keliling

Belum

dusun kenayan belum mempunyai senderan dan selokan

masyarakat  Tenaga gotong royong

pagar keliling

Jalan desa di

12.

dan belum

 Swadaya

Kenayan

 Swadaya

dibangun

masyarakat

senderan dan  Tenaga gotong selokan

royong

106

Senderan Jalan dan Selokanisasi

Senderan Jalan dan Selokanisasi

Jalan desa di 13.

dusun senobayan masih berupa telasah

Senobayan s/d

Gunung dibangun

Kekep

Air Saluran irigasi 14.

sering meluap ke

Kenayan

dibangun tanggul irigasi Belum

Jalan setapak kampung masih

jalan beton

Belum

rumah penduduk

15.

Belum

Komprengan

jalan telasah

 Swadaya masyarakat

Betonisasi jalan

Betonisasi jalan

masyarakat

Pembangunan

Pembangunan

 Tenaga gotong

tanggul irigasi

tanggul irigasi

masyarakat

Betonisasi Jalan

Betonisasi Jalan

 Tenaga gotong

Setapak

Setapak

Betonisasi Jalan desa

Betonisasi Jalan

Komprengan -

desa Komprengan -

Slenguk

Slenguk

Senderan dan

Senderan dan

Selokanisasi

Selokanisasi

 Tenaga gotong royong  Swadaya

royong  Swadaya

dibangun jalan setapak beton

royong  Swadaya

16.

Jalan desa masih

Komprengan

jalan telasah

- Slenguk

Belum dibangun

masyarakat  Tenaga gotong

jalan beton

Jalan desa belum 17.

ada senderan dan selokan

Belum

royong  Swadaya masyarakat

Krajan I s.d dibangun Komprengan

senderan dan  Tenaga gotong royong selokan

107

Pengembang

kegiatan Karang 18.

taruna masih

Desa

belum optimal

 Lembaga

an Karang

karang taruna

Taruna belum  Anggota karang maksimal

taruna

Pengembangan

Pengembangan

Organisasi

Organisasi

Karangtaruna

Karangtaruna

Peningkatan

Peningkatan

Pelayanan

Pelayanan

Masyarakat Desa

Masyarakat Desa

Pembenahan dan

Pembenahan dan

Peningkatan

Peningkatan

Kearsipan

Kearsipan

Perbaikan Jembatan

Perbaikan Jembatan

Makadam/Telasah

Makadam/Telasah

Jalan & Selokanisasi

Jalan & Selokanisasi

& senderan

& senderan

Masih belum Pelayan kepada 19.

masyarakat masih

optimalnya Desa

belum optimal

SDM perangkat

Pemerintahan Desa

Desa Pencarian data di 20

arsip desa masih

Desa

sulit

21.

22.

Jembatan desa sudah rusak

Arsip desa belum tertata

Jambatan Pare

sudah tua / lapuk

Jalan senobayan

Jalan masih

dan dsn mendirat

berupa tanah

air mengalir dijalan sehingga becek saat hujan

Senobayan s/d Mendirat

Petugas arsip

blm ada senderan dan

desa  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

selokan

108

Jalan dusun 23.

masih berupa

Belum Senobayan

telasah

jalan beton

Pengairan di 24.

dusun kemantren

Senobayan -

masih kurang

Mantren

optimal

25.

masih berupa tanah Belum

dalam kampung

dibangun

masih jalan tanah

Batu RT2 / Rw 8

mengalir di jalan Air selokan mengalir di jalan kampung

27.

saluran irigasi

Jalan setapak

dan air masih

26.

dibangun

Jalan dusun perum griya asri banyak lubang

telasah jalan setapak dan

 Swadaya

Betonisasi Jalan

Betonisasi Jalan

Desa Lor Laren-

Desa Lor Laren-

Ngantak

Ngantak

masyarakat

Pembangunan Irigasi

Pembangunan Irigasi

 Tenaga gotong

Senobayan-mantren

Senobayan-mantren

Betonisasi Jalan

Betonisasi Jalan

Setapak Dalam

Setapak Dalam

Kampung

Kampung

masyarakat

Perbaikan selokan

Perbaikan selokan

 Tenaga gotong

Perumahan

Perumahan

masyarakat

Betonisasi Jalan

Betonisasi Jalan

 Tenaga gotong

Perumahan

Perumahan

masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya

royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

selokan

 Swadaya Perum Griya Asri II

Selokan sudah rusak

royong Jalan Sudah Perum Griya Asri II

Tua

 Swadaya

royong

109

28.

dialiri air ketika

Komprengan

hujan

berguguran ke

Komprengan

secang masih licin

Krajan II

serambi masjid

Krajan II

Gapoktan belum bisa bekerja

Kampung

Dibangun Senderan

Dibangun Senderan

masyarakat

Makadam Jalan

Makadam Jalan

 Tenaga gotong

Catakan

Catakan

masyarakat

Pembangunan

Pembangunan

 Tenaga gotong

gedung TPQ

Gedung TPQ

Rehab masjid

Rehab Masjid

Pembangunan

Pembangunan

gedung gapoktan

Gedung Gapoktan

 Swadaya

dibangun

royong  Swadaya

mempunyai

royong  Swadaya

Krajan II

yang rusak

33.

Kampung

royong

gedung TPQ

Bangunan masjid sudah banyak

 Tenaga gotong

 Tenaga gotong

Belum

dan rumah warga

32.

Selokanisasi Jalan

masyarakat

dibangun

jalan Telasah

Pengajian Al Qur’an masih di

Selokanisasi Jalan

 Swadaya

Belum

saat hujan

31.

masyarakat

royong

senderan

Jalan ke dusun catakan desa

selokan jalan

Belum

jalan

30.

mempunyai

kampung

Tanah masih 29.

 Swadaya

Belum

Jalan desa masih

Bangunan

masyarakat

Sudah Tua

 Tenaga gotong royong

Batu

Belum

ada  Swadaya

gedung untuk

masyarakat 110

dengan optimal

aktivitas Sarana

Komunikasi antar 34.

dusun masih

prasarana Desa

kurang optimal

perhubungan belum

 Tenaga gotong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

memadai 35.

PUAP

Peningkatan Sarana

Peningkatan Sarana

Prasarana

Prasarana

perhubungan

perhubungan

Pelatihan kerja

pelatihan kerja

Pengadaan

Pengadaan

perlengkapan

Perlengkapan

kearsipan

Kearsipan

Peningkatan

Peningkatan

kapasitas kelompok

Kapasitas Kelompok

tani

Tani

Pengadaan alat

pengadaan alat

pertanian

pertanian (traktor)

Rendahnya

Tingkat pengangguran

PUAP

Desa

masih tinggi

tingkat

Tenaga kerja

keahlian tenaga kerja

 Tenaga

36.

Sulit mencari data arsip desa

Penempatan Desa

arsip masih

pengarsip  Swadaya

berantakan

pemerintah desa

Hasil pertanian 37.

masih kurang

Desa

optimal

pengolahan lahan pertanian

 Petani

kapasitas

 Swadaya

SDM petani

Lamanya 38.

Kurangnya

desa

Kurangnya alat pertanian

masyarakat  Petani  Swadaya masyarakat 111

 Lahan 39.

Hasil pertanian belum optimal

desa

Penggunaan

pertanian

pupuk masih

 Swadaya

minimal

40.

Hasil pertanian belum optimal

Cara bertani desa

masih

41.

berupa jalan

Belum Pare

telasah

42.

43.

jalan beton

Jalan masih

Senobayan

berupa telasah

s/d Mendirat

Air hujan mengaliri jalan lingkar

dibangun

Belum dibangun jalan beton

 Petani  Swadaya masyarakat

pertanian

pertanian

Penyuluhan cara

penyuluhan cara

bertani

pertanian

betonisasi

Betonisasi

betonisasi

Betonisasi

selokanisasi

Selokanisasi

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

Belum Senobayan

pengadaan pupuk

masyarakat

tradisional Jalan masih

Pengadaan pupuk

Swadaya

dibangun

masyarakat

selokan

112

Jalan masih becek 44.

ketika hujan air mengalir dijalan

Jalan setapak 45.

dalam kampung masih telasah

Belum Kemantren

dibangun

s/d Mendirat

jalan telasah

Pongangan RT3

Belum dibangun jalan beton Belum

longsor ke jalan

Krajan I s.d dibangun

dan air mengalir di

krajan III

Jalan masih

Krajan I RT

Belum

telasah dan air

01/RW1 s/d

dibangun

masih mengalir di

Krajan II

jalan beton

jalan saat hujan

RT3/RW2

dan selokan

Pengairan sawah kurang optimal

Makadam/Telasah

 Tenaga gotong

Jalan & selokanisasi

Jalan & selokanisasi

Betonisasi Jalan

Betonisasi Jalan

Setapak Dalam

Setapak Dalam

Kampung

Kampung

Senderan dan

Senderan dan

selokanisasi

Selokanisasi

Betonisasi jalan

Betonisasi jalan

setapak dan

Setapak dan

selokanisasi

selokanisasi

masyarakat

Perbaikan saluran

Perbaikan Saluran

 Tenaga gotong

irigasi

Irigasi

royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya masyarakat

senderan dan  Tenaga gotong

Saluran 48.

Makadam/Telasah

selokan

jalan ketika hujan

47.

masyarakat

dan selokan

Tanah masih 46.

 Swadaya

Krajan II

royong  Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya

irigasi bocor

royong 113

Belum ada 49.

Air hujan mengalir di jalan desa

Krajan III

 Swadaya

selokan dan gorong

masyarakat  Tenaga gotong

gorong

Bangunan 50.

Mushola sudah rusak

Krajan I

royong

Selokanisasi dan

selokanisasi dan

pembuatan gorong

pembuatan gorong-

gorong

gorong

Pemugaran mushola

Pemugaran Mushola

 Swdaya masyarakat

sudah tua

 Tenaga gotong royong Bangunan

51.

Tempat belajar siswa kurang

Kenayan

 Swadaya

tidak mampu

masyarakat

Rehab gedung TK

Rehab Gedung TK

menampung

 Tenaga gotong

Tunas Muda

Tunas Muda

Rehab gedung MI

Rehab Gedung MI

Rehab gedung TK

Rehab Gedung TK

siswa

Bangunan

Gedung MI sudah 52.

rusak dan bocor

Senobayan

royong  Swadaya masyarakat

sudah tua

 Tenaga gotong

ketika hujan

royong  Swadaya

53.

Gedung TK sudah rusak

Bangunan Senobayan

sudah tua

masyarakat  Tenaga gotong royong 114

Koperasi tidak 54.

tersentuh oleh

Desa

masyarakat

masyarakat belum

Desa

optimal

Pengairan sawah 56.

masih belum optimal

Swadaya

tidak aktif

masyarakat

Perangkat

Perangkat desa

desa belum

lengkap

Kenayan Pare

Air hujan mengalir dijalan telasah,

Pare

tanah masih

Air pengairan  Sumber air masih

 Area

terbatas

persawahan

telasah

Pertanian,Simpan

Pertanian,Simpan

Pinjam Perempuan

Pinjam Perempuan

(SPP)

(SPP)

PNPM-MP

PNPM-MP

Peningkatan SDM

Peningkatan SDM

Perangkat Desa

Perangkat Desa

Pengadaan Pompa

Pengadaan Pompa

Diesel Untuk

Diesel Untuk

Mengambil Sumber

Mengambil Sumber

Air di Persawahan

Air di Persawahan

dibangun

masyarakat

Betonisasi jalan

Betonisasi Jalan

Senderan,

 Tenaga gotong

setapak, senderan &

Setapak, Senderan &

selokanisasi

Selokanisasi

Betonisasi jalan

Betonisasi Jalan

masjid ngentak – lor

Masjid Ngentak - Lor

laren

Laren

royong

Beton Jalan  Swadaya

58.

Penataan Koperasi

 Swadaya

Selokan,

longsor ke jalan

Jalan masih

Penataan Koperasi

memadai

Belum

57.

Sosialisasi dan

SDM

Pelayanan kepada 55.

Koperasi

Sosialisasi dan

Belum senobayan

dibangun

masyarakat  Tenaga gotong

jalan beton

royong 115

Belum Areal makam 59.

belum ada pembatas

Pongangan RT3

 Swadaya

dibangun Pagar, Talud

masyarakat

Pembuatan pagar & talud jalan makam

 Tenaga gotong

dan Jalan

Pembuatan Pagar & Talud Jalan Makam

royong

Makam Belum

Pengajian Qur’an 60.

61.

masih dirumah

Krajan III

masyarakat

Pembangunan

Pembangunan

 Tenaga gotong

gedung TPQ

Gedung TPQ

masyarakat

Pembangunan

Pembangunan

 Tenaga gotong

gedung TPQ

Gedung TPQ

masyarakat

Pembangunan

Pembangunan

 Tenaga gotong

gedung TPQ

Gedung TPQ

dibangun

warga

TPQ

Pengajian Qur’an

Belum

masih dirumah

 Swadaya

royong

Komprengan

warga

dibangun TPQ

 Swadaya

royong  Swadaya

62.

Pengajian Qur’an masih dirumah

Kemantren

Belum dibangun TPQ

warga

royong

116

 Swadaya 63.

Mushola rusak

Krajan III

Bangunan

masyarakat

Perbaikan/rehab

Perbaikan/Rehab

Sudah Tua

 Tenaga gotong

mushola

Mushola

Rehab mushola

Rehab Mushola

Rehab masjid &

Rehab Masjid &

pembuatan tempat

pembuatan tempat

wudhu

wudhu

Rehab masjid

Rehab Masjid

royong

Bangunan 64.

Mushola rusak

Perum Griya

Sudah Tua

Asri II

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

 Bangunan

65.

Pengambilan air wudhu masih dirumah warga Masjid rusak

sudah tua Komprengan

 Swadaya

 Belum dibangun

masyarakat  Tenaga gotong

tempat

royong

wudhu  Swadaya 66.

Masjid rusak

Senobayan

Bangunan

masyarakat

sudah tua

 Tenaga gotong royong

117

Belum 67.

MCK Umum tidak layak pakai

Pongangan

 Swadaya

dibangun MCK umum

masyarakat

Pembuatan MCK

Pembutan MCK

 Tenaga gotong

Umum

Umum

yang layak Belum ada

Ibu-ibu rumah 68.

tangga masih

Desa

Ibu-ibu rumah

70.

tangga masih

pelatihan

Belum ada Desa

pelatihan

minim ketrampilan

ketrampilan

Pertumbuhan

Sosialisasi

penduduk masih

Pelatihan Jahit dan Ibu-ibu rumah

Pelatihan jahit dan

tangga

bordir

ketrampilan

minim ketrampilan

69.

royong

Desa

tinggi

Ibu-ibu rumah tangga

71.

usaha sulit

minim

Desa

Pelatihan Tata Boga

Pelatihan Tata Boga

Sosialisasi KB

Sosialisasi KB

Pengadaan simpan

Pengadaan Simpan

pinjam perempuan

Pinjam Perempuan

PNPM-MP

PNPM-MP

KB masih Warga

Tidak adanya Pencarian modal

Bordir

usaha simpan pinjam

Warga

118

Warga masih 72.

minim tentang teknologi

Tidak ada Desa

komputer

komputer

73.

sarana

Buah jeruk nipis

Kenayan &

sulit didapat

Pare

Jarangnya

Kualitas bibit 74.

Kualitas panen padi & palawija

desa

masih rendah

padi & palawija masih jelek Tidak

75.

Air bersih masih sulit didapat

Jalan kampung 76.

masih jalan telasah

Senobayan

 Lahan pertanian  petani  Lahan pertanian  petani  swadaya

tersedia sumber air

masyarakat  tenaga gotong

bersih

royong

Belum

 Swadaya

Kemantren

dibangun

s/d Mendirat

jalan

Pelatihan Komputer

dan jaringan

dan Jaringan

Pengadaan bibit jeruk

Pengadaan Bibit

nipis

Jeruk Nipis

Pengadaan bibit padi

pengadaan bibit padi

dan palawija

dan palawija

Pembuatan

Pembuatan

penampungan

Penampungan

sumber air bersih

Sumber Air Bersih

Betonisasi jalan

Betonisasi Jalan

Warga

pohon jeruk nipis

pelatihan komputer

masyarakat  Tenaga gotong

betonisasi

royong

119

Jalan masih 77.

teraliri air ketika hujan

78.

Gorong-gorong rusak

Pongangan RT3

Belum ada selokan/drain ase

Gorongkomprengan

gorong sudah tua

Belum 79.

Jalan catakan masih telasah

Krajan II

 Swadaya masyarakat

Selokan / drainase

Selokan / Drainase

masyarakat

Gorong – gorong

Gorong - gorong

 Tenaga gotong

Jalan

Jalan

 Tenaga gotong royong  Swadaya

royong  Swadaya masyarakat

Betonisasi Jalan

 Tenaga gotong

Catakan

dibangun jalan beton

Betonisasi

Jalan

Catakan

royong Belum

Jalan setapak 80.

kampung masih telasah

Krajan II

 Swadaya

dibangun jalan setapak

masyarakat

Betonisasi Jalan

Betonisasi Jalan

 Tenaga gotong

Setapak Kampung

Setapak Kampung

beton

royong

120

Belum

Jalan lingkar 81.

masih jalan

Krajan II

telasah

82.

dibangun jalan lingkar

masyarakat  Tenaga gotong

beton

royong

Jalan sebelah

Belum

 Swadaya

mushola masih

dibangun

Krajan III

telasah dan teraliri

jalan beton

air saat hujan

dan selokan Bangunan

83.

 Swadaya

Gedung TK sudah rusak

Krajan II

masyarakat  Tenaga gotong royong

Betonisasi jalan

Betonisasi Jalan

lingkar ( setapak )

Lingkar ( setapak )

dan jembatan

dan Jembatan

Betonisasi dan

betonisasi dan

selokanisasi sblh

selokanisasi sblh

mushola

Mushola

Rehab gedung TK

Rehab Gedung TK

Rehab mushola

Rehab Mushola

 Swadaya masyarakat

sudah tua

 Tenaga gotong royong

84.

Mushola sudah rusak

Bangunan Komprengan

mushola sudah tua

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

121

Bangunan 85.

Kenayan

 Tenaga gotong

Bangunan Kenayan

layak

masyarakat

Peningkatan Gedung

Peningkatan Gedung

 Tenaga gotong

PAUD

PAUD

masyarakat

Pembuatan MCK

Pembuatan MCK

 Tenaga gotong

umum

umum

masyarakat

Pembuatan MCK

Pembutan MCK

 Tenaga gotong

umum bagi peziarah

umum bagi peziarah

royong

Belum MCK umum tidak

Pare

 Swadaya

dibangun MKC Umum

royong

layak

88.

Peziarah kesulitan melakukan MCK

Rehab Masjid

 Swadaya

PAUD belum mamadai

memadai

87.

Rehab Masjid

royong

Gedung PAUD masih kurang

masyarakat

sudah tua

Masjid sudah rusak

86.

 Swadaya

Belum Komprengan

dibangun MCK

 Swadaya

royong

122

Limbah tahu 89.

90.

Bau limbah tahu mengganggu

Sektor wirausaha masih minim

Krajan III

Desa

 Swadaya

belum diolah secara

masyarakat

Pengolahan Limbah

Pengolahan Limbah

 Tenaga gotong

Tahu

Tahu

Pelatihan wirausaha

Pelatihan wirausaha

Pelestarian

Pelestarian

kebudayaan &

Kebudayaan &

kesenian

Kesenian

Peningkatan &

Peningkatan dan

Tenaga pengurus

perbaikan

Perbaikan

adminstrasi

administrasi

Administrasi

kependudukan

Kependudukan

optimal

royong

Belum

 Swadaya

adanya pelatihan

masyarakat  Tenaga gotong

wirausaha

royong

Belum Sektor kesenian 91.

92.

masih minim dan

adanya Desa

pelestarian

kebudayaan

kebudayaan

hampir punah

& kesenian

Pengurusan

Tata cara

administrasi kependudukan masih sulit

Desa

Swadaya

administrasi

masyarakat

masih terbengkalai

123

 Swadaya 93.

Banyak lahan yang gundul

Desa

Penebangan pohon

masyarakat

Penghijauan

Penghijauan

 Tenaga gotong royong  Swadaya

94.

Banyak lahan tidak terawat

Desa

Penebangan

masyarakat

Pengadaan bibit kayu

pengadaan bibit kayu

pohon kayu

 Tenaga gotong

keras

keras

Pelatihan peternakan

Pelatihan Peternakan

& perikanan

dan Perikanan

keras

royong

Pertanian Sektor perikanan 95.

dan peternakan

dan Pongangan

masih minim

peternakan

 Peternak

belum

 Lahan

optimal

peternakan

Peralatan Sektor perikanan 96.

dan peternakan

Pare

masih minim

peternakan

 Peternak

dan

 Lahan

perikanan

peternakan

masih minim

97.

Sektor peternakan masih minim

Desa

Bibit ternak masih terbatas dan berkualitas buruk

 Peternak  Lahan peternakan

124

Pengadaan Pengadaan peralatan

Peralatan

peternakan

Peternakan

Pengadaan bibit ternak (sapi, kambing, unggas, kelinci, ayam buras, itik)

Pengadaan bibit ternak (sapi, kambing, unggas, kelinci, ayam buras, itik)

Keahlian

Sektor jasa 98.

otomotif masih

Desa

minim

dalam bidang

Tenaga kerja

otomotif

Pelatihan

Pelatihan

perbengkelan

Perbengkelan

Pelatihan Kerajinan

Pelatihan Kerajinan

Tangan

Tangan

masih minim Keahlian di

Sektor industri 99.

kerajinan masih

bidang Desa

minim

kerajinan tangan masih

Warga usai produktif

minim Belum 100 .

Sarana bermain anak di PAUD &

adanya Desa

TK kurang

pengadaan peralatan

 Gedung PAUD  Siswa PAUD  Guru pengajar

Pengadaan peralatan PAUD & TK

PAUD

PAUD & TK

Pengadaan Peralatan PAUD & TK

Belum 101 Peralatan PKD .

belum memadai

Desa

adanya

 PKD

peralatan

 Pengurus PKD

PKD

125

Peningkatan

Peningkatan

peralatan PKD

Peralatan PKD

Penduduk masih 102 belum .

memanfaatkan

Kurangnya Desa

Polindes

sosialisasi pemanfaatan

103 Jalan licin ketika hujan

Poren RT1 / RW8

104 Jalan masih .

makadam

.

layak pakai

polindes

Poren RT1 / RW8

masyarakat

makadam

 Tenaga gotong

jalan

Belum dibangun jalan beton

Krajan III

Sosialisasi

peningkatan

Peningkatan

pemanfaatan

Pemanfaatan

polindes

Polindes

Makadam Jalan Makadam Jalan

royong  Swadaya masyarakat

Betonisasi jalan

Betonisasi Jalan

masyarakat

Pembuatan MCK

Pembuatan MCK

 Tenaga gotong

umum

umum

 Tenaga gotong royong  Swadaya

dibangun MCK Umum

Sosialisasi

 Swadaya

dibangun

Belum 105 MCK umum tidak

 Petugas

Polindes Belum

.

 Pos Polindes

yang layak

royong

126

106 .

Dusun Senobayan Senobayan tidak layak pakai

107 Pendapatan pajak .

Belum

MCK umum

belum optimal

 Swadaya

dibangun

masyarakat

Pembangunan MCK

Pembangunan MCK

 Tenaga gotong

umum

umum

Kesadaran

Sosialisasi &

Sosialisasi dan

warga

peningkatan

Peningkatan

kesadaran

Kesadaran

pajak masih

masyarakat dlm

Masyarakat dalam

minim

membayar pajak

Membayar Pajak

Tanah belum

Sosialisasi

Sosialisasi

tersertifikasi

sertifikatan tanah

sertifikatan tanah

Sosialisasi akta

Sosialisasi Akta

kelahiran,KTP,KK

Kelahiran,KTP,KK

MCK Umum yang layak

Desa

royong

terhadap

Wajib pajak

Kesadaran 108 .

Banyak tanah belum

warga Desa

tersertifikasi

mensertifikasi tanah masih kurang

109 .

Sebagian warga

Kesadaran

masih belum

warga

mempunyai surat

Desa

terhadap

surat

surat-surat

kependudukan

masih minim

Warga

127

110 .

111 .

Banyak

Kesejahteraan masyarakat masih

Desa

minim

Desa

sudah

budaya Desa

.

Mutu pendidikan PAUD & TK masih minim

Masyarakat

Sumber Daya

Pengisian perangkat

Pengisian Perangkat

Manusia

desa

Desa

Meningkatkan &

Meningkatkan dan

melestarikan gotong

Melestarikan Gotong

royong serta

Royong Serta

swadaya masyarakat

Swadaya Masyarakat

 Warga masyarakat  Budaya gotong

gotong royong serta

masyarakat

113

masyarakat

pelestarian

Surutnya budaya

dan swadaya

Kesejahteraan

berakhir Kurangnya

.

kesejahteraan

Masyarakat

berpendapata

Masa jabatan

jabatan

112 gotong royong

Peningkatan

n rendah

Perangkat desa ada kekosongan

Peningkatan

masyarakat

royong  Budaya

swadaya

swadaya

masyarakat

masyarakat

SDM guru Desa

pengajar

Guru pengajar

masih minim

128

Peningkatan SDM guru PAUD,TK & MI

Peningkatan SDM Guru PAUD,TK, dan MI

Fasilitas

Perawatan lansia 114 masih minim .

Desa

perawatan lansia belum memadai

115 Tanah longsor ke .

116 .

117 .

jalan

Belum Pare

adanya senderan

 Lansia Peningkatan

Peningkatan

posyandu untuk

Posyandu untuk

lansia

Lansia

masyarakat

Perbaikan senderan

Perbaikan Senderan

 Tenaga gotong

jalan pondok

jalan Pondok

Sosialisasi rumah

Sosialisasi Rumah

sehat

Sehat

Pengentasan

Pengentasan

kemiskinan

Kemiskinan

Peningkatan honor

Peningkatan Honor

guru non PNS

Guru Non PNS

 Posyandu lansia  Kader posyandu  Swadaya

royong

Penataan rumah masih

Kehidupan warga kurang sehat

Desa

seadanya Masyarakat

Angka Masyarakat miskin masih

Perumahan warga

Desa

berpendapata

Masyarakat miskin

n rendah

tinggi

masih banyak 118 .

perekonomian guru non PNS masih rendah

Honor guru Desa

NON PNS

Guru non PNS

masih minim

129

Banyak warga 119 tidak mempunyai .

ijazah pendidikan

Banyak Desa

Banyak balita

.

pertumbuhan tidak

Banyak balita Desa

121 .

122 .

123 .

masih jalan telasah

jalan makam masih jalan makadam

Pongangan RT3

hujan

Balita

Belum dibangun jalan beton

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong  Swadaya

Batu RT2 / Rw 8

belum dibangun

masyarakat  Tenaga gotong

jalan beton

Jalan masih teraliri air saat

dengan gizi kurang

optimal

Jalan setapak

warga

putus sekolah

formal

120 dengan

warga yang

Belum Krajan III

dibangun selokan

royong

Pengadaan program

Pengadaan Program

paket A,B,C

Paket A, B, C

Peningkatan Gizi

Peningkatan Gizi

Balita

Balita

Betonisasi jalan

Betonisasi Jalan

setapak dalam

Setapak Dalam

makam

Makam

Betonisasi jalan

Betonisasi Jalan

setapak dalam

Setapak Dalam

makam

Makam

Selokanisasi RT 01

Selokanisasi RT 01

 Swadaya masyarakat  Tenaga gotong royong

130

Tidak adanya 124 .

Tata Ruang Perumahan Tidak

sosialisasi Desa

Sehat

penataan

Sosialisasi penataan

Sosialisasi Penataan

ruang yg sehat

Ruang Yang Sehat

Peningkatan

Peningkatan

komunikasi

Komunikasi

Peningkatan

Peningkatan

pengurus koperasi

Pengurus Koperasi

Lahan tidak

Pemanfaatan lahan

Pemanfaatan lahan

terpakai

untuk usaha

untuk Usaha

Menarik investor

Menarik Investor

Perumahan warga

ruang yang sehat Belum adanya alat

125 Informasi masih

Desa

komunikasi

kurang diserap

yang

warga

memadai Kurangnya

126 Koperasi tidak berjalan .

127 Hasil dari usaha .

128 .

belum optimal

Desa

masuk desa

Pengurus koperasi

koperasi Lahan Desa

dibiarkan tidak terpakai

Belum adanya investor yang

pengurus

Tidak adanya Desa

daya tarik desa

131

Kesadaran

Kurangnya

masyarakat dalam

masyarakat

129 kehidupan .

berbangsa dan

Desa

Meningkatkan

dalam

masyarakat

berbangsa

bernegara masih

dan

rendah

bernegara

kesadaran berbangsa dan bernegara

Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kurangnya 130 .

Hasil Dari Pasar Ikan Belum

SDM Desa

Optimal

132 .

perikanan minim

Transmigrasi

Pasar Ikan

Minim

 Pasar Ikan

Kualitas Bibit

 Lahan

ikan masih Desa

rendah

perikanan

Peningkatan SDM

Peningkatan SDM

Pengelola Pasar Ikan

Pengelola Pasar Ikan

Pengadaan Bibit Ikan

Pengadaan Bibit Ikan

Sosialisasi

Sosialisasi

Transmigrasi

Transmigrasi

 Petani ikan

Kurangnya

Warga masih kurang mengikuti

 Pengelola

Pasar Masih

131 Hasil sektor .

Pengelola

Desa

pemahaman

Warga

tentang transmigrasi

132

Saluran Induk Daerah Irigasi 133 Soropadan rusak

Perbaikan dan

Perbaikan dan

pengerukan waled

pengerukan waled

Saluran Induk Derah

Saluran Induk Derah

Irigasi Soropadan

Irigasi Soropadan

masyarakat

Selokanisasi Dusun

Selokanisasi Dusun

 Tenaga gotong

Kemantren

Kemantren

Pengadaan Power

Pengadaan Power

Traiser

Traiser.

Aliran Irigasi Senobayan

dan terjadi

membawa

Saluran Irigasi

lumpur

pendangkalan

134

Air hujan mengalir di jalan

Belum kemantren

dibangun selokan

menggunakan cara tradisional dalam memanen padi sehingga

royong

 Swadaya

Petani masih

135

 Swadaya

Tidak Desa

memiliki Power Traiser

masyarakat  Tenaga gotong royong  Organisasi

kurang efisien

kelompok tani

133

 Swadaya Tidak Desa 136

memiliki

masyarakat  Tenaga gotong

denfarm padi

Belum mempunyai

sawah

denfarm PTT padi

royong

Denfarm PTT Padi

Denfarm PTT Padi

Sawah

Sawah.

 Organisasi kelompok tani

sawah

 Lahan pertanian 137 Hasil panen gagal

Desa

Terserang

 Swadaya

hama tikus

masyarakat  Tenaga gotong

Pengadaan Emposan Pengadaan Emposan Tikus Untuk

Tikus Untuk

pengendalian tikus.

pengendalian tikus.

Pelatihan Budidaya

Pelatihan Budidaya

PTT

PTT

royong Belum

Hasil pertanian 138

masih monoton dengan 1 hasil pertanian

mengerti cara Desa

bertani dengan sistem PTT

 Lahan pertanian  Swadaya masyarakat  Organisasi kelompok tani

134

Masyarakat ingin mengembangkan

Belum

pertanian dengan 139

budidaya tanaman lada tetapi belum

mengerti cara Desa

mengetahui cara pembudidayaanny

pembudidaya an tanaman lada

 Lahan pertanian  Swadaya masyarakat

Pelatihan budidaya

Pelatihan Budidaya

tanaman lada

Tanaman Lada

 Organisasi kelompok tani

a Penghasilan petani masih tergolong kecil perlu adanya terobosan baru dalam pertanian, 140 ada sebagian kecil Desa masyarakat yang mengetahui

 Lahan Belum ada pengembang

pertanian  Swadaya

an tanaman lada perdu

masyarakat  Organisasi kelompok tani

tentang budidaya tanaman lada perdu dan peluang usahanya

135

Pengembangan tanaman lada perdu

Pengembangan Tanaman Lada Perdu

 Organisasi kelompok tani Kurangnya 141 pemanfaatan pupuk organik

Harga pupuk Desa

 Banyaknya

organik

kotoran sapi,

mahal

kambing, ayam dll yang belum dimanfaatkan

136

Pelatihan pembuatan

Pelatihan pembuatan

pupuk organik /

pupuk organik/

kompos

kompos

LAMPIRAN VII

PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN

JML BIAYA

Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak

Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dukungan Potensi

Jumlah Nilai

Peringkat Tindakan

7

8

9

10

11

NO

TINDAKAN YANG LAYAK

LOKASI

VOL

SATUAN

1

2

3

4

5

750

m

125.000.000

5

5

5

15

1

1200

m

250.000.000

5

5

5

15

1

300

m

5

5

4

14

2

1700

m

250.000.000

5

4

4

13

3

6

1

Makadam Jalan,Selokanisasi,Pelebaran Jembatan

2

Perbaikan Jalan Aspal

3

Betonisasi dan Senderan Jalan

4

Perbaikan dan Pengerukan Waled Saluran Induk Daerah Irigasi Soropadan

Senobayan

5 6 7 8

Internet Desa Pelatihan pertanian Pengadaan Power Traiser. Denfarm PTT Padi Sawah.

Desa Desa Desa Desa

1 6 1 1

Unit Kelpk Unit Unit

20.000.000 5.000.000 16.000.000 10.000.000

5 4 5 5

4 5 4 4

4 4 4 4

13 13 13 13

3 3 3 3

9

Pengadaan Emposan Tikus Untuk pengendalian tikus.

Desa

20

Buah

5.000.000

5

5

3

13

3

10

Pelatihan Budidaya PTT

Desa

25

org

7.000.000

4

5

4

13

3

11

Pelatihan Lada

Desa

25

org

3.000.000

5

4

4

13

3

12

Pengembangan Tanaman Lada Perdu

3.000.000

4

5

4

13

3

Budidaya

Tanaman

Senobayan s/d Kupen Kenayan s/d Pongangan Senobayan s/d Komprengan

150.000.000

Desa

137

NO

TINDAKAN YANG LAYAK

pembuatan

pupuk

LOKASI

JML BIAYA

Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak

Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dukungan Potensi

Jumlah Nilai

Peringkat Tindakan

VOL

SATUAN

Desa

25

org

6.000.000

4

4

5

13

3

Senobayan s/d Kupen

750

m

130.000.000

4

4

4

12

4

13

Pelatihan kompos

14

Betonisasi Jalan

15

Telasah Jalan & Selokanisasi

Senobayan s/d Gunung Kekep

1500

m

150.000.000

4

4

4

12

4

16

Senderan Jalan Pongangan Kenayan

PonganganKenayan

750

m

130.000.000

4

4

4

12

4

17

Selokanisasi

Batu sampai perbatasan madyocondro

300

m

50.000.000

4

4

4

12

4

18

Betonisasi Jalan Kampung

Komprengan

500

m

80.000.000

4

4

4

12

4

19

Telasah Komprengan - Kupen (jalan desa)

Komprengan - Slenguk

1000

m

100.000.000

5

5

2

12

4

20

Rehab Balai Desa

Kenayan

1

Unit

225.000.000

5

3

4

12

4

21

Senderan Jalan dan Selokanisasi

Kenayan

600

m

25.000.000

4

4

3

11

5

22

Betonisasi

Senobayan s/d Gunung Kekep

1500

m

250.000.000

3

4

3

10

6

23

Perbaikan Irigasi

Kenayan

300

m

75.000.000

4

3

3

10

6

24

Betonisasi Jalan Setapak

Komprengan

200

m

10.000.000

3

3

4

10

6

25

Betonisasi Jalan Komprengan - Slenguk

Komprengan - Slenguk

1000

m

145.000.000

4

4

2

10

6

26

Senderan dan selokanisasi

Krajan I s.d Komprengan

1000

m

4

4

2

10

6

Jalan/Pengaspalan

Senderan

Saluran

desa

138

NO

27 28 29

TINDAKAN YANG LAYAK

Pengembangan Karangtaruna

Organisasi

Peningkatan Pelayanan Masyarakat Desa Pembenahan dan Peningkatan Kearsipan

LOKASI

VOL

SATUAN

JML BIAYA

Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak

Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dukungan Potensi

Jumlah Nilai

Peringkat Tindakan

Desa

1

1.500.000

3

3

4

10

6

Desa

1

5.000.000

5

2

3

10

6

Desa

1

Unit

2.500.000

4

3

3

10

6

Pare

1

unit

20.000.000

3

2

4

9

7

Senobayan s/d Mendirat

400

m

40.000.000

3

3

3

9

7

30

Perbaikan Jembatan

31

Makadam/Telasah Jalan Selokanisasi & senderan

32

Betonisasi Jalan Desa Lor LarenNgentak

Senobayan

800

m

100.000.000

3

3

3

9

7

33

Pembangunan Senobayan-mantren

Senobayan Mantren

500

m

100.000.000

3

3

3

9

7

34

Betonisasi Jalan Setapak Dalam Kampung

Batu RT 2

200

m

20.000.000

3

3

3

9

7

35

Perbaikan Drainase Perumahan

Perum Griya Asri II

1000

m

20.000.000

3

2

4

9

7

36

Betonisasi Jalan Perumahan

Perum Griya Asri II

1000

m

40.000.000

3

2

4

9

7

37

Selokanisasi Jalan Kampung

Komprengan

300

m

45.000.000

3

2

4

9

7

38

Senderan

Komprengan

50

m

50.000.000

3

2

4

9

7

39

Makadam Jalan Catakan

Krajan II

300

m

45.000.000

3

3

3

9

7

40

Pembangunan Gedung TPQ

Krajan II

1

Unit

30.000.000

4

3

2

9

7

41

Rehab Masjid

Krajan II

1

Unit

250.000.000

3

3

3

9

7

42

Pembangunan Gedung Gapoktan PUAP

Batu

1

Unit

50.000.000

3

3

3

9

7

&

Irigasi

139

NO

TINDAKAN YANG LAYAK

43

Peningkatan Sarana Prasarana perhubungan

44

pelatihan kerja

45

Pengadaan Kearsipan

46

Peningkatan Kelompok Tani

Kapasitas

47

Pengadaan (traktor)

pertanian

48

LOKASI

VOL

JML BIAYA

SATUAN

Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak

Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dukungan Potensi

Jumlah Nilai

Peringkat Tindakan

3

3

3

9

7

2

3

4

9

7

Desa

1

Kelmpok

Desa

1

Unit

3.000.000

3

3

3

9

7

Desa

6

Kel

3.000.000

3

3

3

9

7

Desa

6

Kel

100.000.000

3

3

3

9

7

Pengadaan pupuk pertanian

Desa

6

Kel

50.000.000

3

3

3

9

7

49

penyuluhan cara pertanian

Desa

6

Kel

3.000.000

3

3

3

9

7

50

Betonisasi

Pare

300

m

10.000.000

3

1

4

8

8

51

Betonisasi

Senobayan s/d Mendirat

400

m

75.000.000

2

3

3

8

8

52

Selokanisasi Lingkar Senobayan

Senobayan

500

m

10.000.000

3

2

3

8

8

53

Makadam/Telasah selokanisasi

Kemantren s/d Mendirat

500

m

55.000.000

3

3

2

8

8

54

Betonisasi Jalan Setapak Dalam Kampung

Pongangan RT3

400

m

40.000.000

3

3

2

8

8

55

Senderan dan Selokanisasi

Krajan I s.d krajan III

700

m

25.000.000

3

3

2

8

8

56

Betonisasi jalan Setapak

Krajan I RT 01/RW1 s/d Krajan II RT3/RW2

1000

m

20.000.000

3

3

2

8

8

57

Perbaikan Saluran Irigasi

Krajan II

100

m

10.000.000

3

3

2

8

8

Perlengkapan

alat

Jalan

&

140

Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak

Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dukungan Potensi

Jumlah Nilai

Peringkat Tindakan

VOL

SATUAN

JML BIAYA

300

m

50.000.000

3

2

3

8

8

Krajan I

1

Unit

60.000.000

3

2

3

8

8

Rehab Gedung TK Tunas Muda

Kenayan

1

Unit

80.000.000

3

2

3

8

8

61

Rehab Gedung MI

Senobayan

1

Unit

90.000.000

3

2

3

8

8

62

Rehab Gedung TK MI

Senobayan

1

Unit

80.000.000

3

2

3

8

8

63

Sosialisasi dan Penataan Koperasi Pertanian,Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM-MP

Desa

1

Tim

2.000.000

3

3

2

8

8

64

Peningkatan Desa

Desa

13

Org

30.000.000

3

3

2

8

8

Kenayan &Pare

1

unit

10.000.000

3

3

2

8

8

Pare

500

m

20.000.000

2

1

4

7

9

senobayan

400

m

7.500.000

3

2

2

7

9

Pongangan RT3

50

m

7.500.000

3

2

2

7

9

NO

TINDAKAN YANG LAYAK

58

Selokanisasi dan jalan desa dan gorong-gorong

Krajan III

59

Pemugaran Mushola

60

65 66 67 68

SDM

Perangkat

Pengadaan Pompa Diesel Untuk Mengambil Sumber Air di Persawahan Betonisasi Jalan Setapak & Senderan & Selokanisasi Betonisasi Jalan Masjid Ngentak - Lor Laren Pembuatan Pagar & Talud Jalan Makam

LOKASI

69

Pembangunan Gedung TPQ

Krajan III

1

Unit

40.000.000

3

2

2

7

9

70

Pembangunan Gedung TPQ

Komprengan

1

Unit

25.000.000

3

2

2

7

9

71

Pembangunan Gedung TPQ

Kemantren

1

Unit

25.000.000

3

2

2

7

9

72

Perbaikan/Rehab Mushola

Krajan III

1

Unit

30.000.000

2

2

3

7

9

141

NO

TINDAKAN YANG LAYAK

LOKASI

VOL

SATUAN

JML BIAYA

Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak

Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dukungan Potensi

Jumlah Nilai

Peringkat Tindakan

73

Rehab Mushola

Perum Griya Asri II

70

m

50.000.000

2

2

3

7

9

74

Rehab Masjid & pembuatan tempat wudhu

Komprengan

1

Unit

20.000.000

3

2

2

7

9

75

Rehab Masjid

Senobayan

2

Unit

60.000.000

3

2

2

7

9

76

Pembutan MCK umum

Pongangan

1

Unit

10.000.000

3

1

3

7

9

77

Pelatihan Jahit dan Bordir

Desa

1

kel

3

3

1

7

9

78

Pelatihan Tata Boga

Desa

1

kel

3

3

1

7

9

79

Sosialisasi KB

Desa

1

Tim

1.000.000

3

3

1

7

9

80

Simpan Pinjam PNPM-MP

Desa

3

kel

17.000.000

3

3

1

7

9

81

Pelatihan Komputer dan Jaringan

Desa

10.000.000

3

2

2

7

9

82

Pengadaan Bibit Jeruk Nipis

Kenayan Pare

83

Pengadaan palawija

84

Perempuan

&

2

kel

5.000.000

3

2

2

7

9

Desa

6

Kel

5.000.000

2

3

2

7

9

Pembuatan Penampungan Sumber Air Bersih

Senobayan

1

Unit

10.000.000

3

2

2

7

9

85

Selokanisasi jalan dusun

Kemantren

300

m

30.000.000

2

2

2

6

10

86

Betonisasi Jalan

Kemantren s/d Mendirat

500

m

50.000.000

2

2

2

6

10

87

Selokan / Drainase

Pongangan RT3

300

45.000.000

2

2

2

6

10

88

Gorong - gorong Jalan

komprengan

2

2

2

6

10

bibit

padi

dan

142

NO

TINDAKAN YANG LAYAK

89

Betonisasi Jalan Catakan

90

Betonisasi Kampung

91 92

Jalan

Setapak

Betonisasi Jalan Lingkar ( setapak ) dan Jembatan betonisasi dan selokanisasi sblh Mushola

Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak

Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dukungan Potensi

Jumlah Nilai

Peringkat Tindakan

VOL

SATUAN

JML BIAYA

Krajan II

300

m

50.000.000

2

2

2

6

10

Krajan II

200

m

15.000.000

2

2

2

6

10

Krajan II

700

m

40.000.000

2

2

2

6

10

Krajan III

50

m

3.500.000

2

2

2

6

10

30.000.000

2

2

2

6

10

2

2

2

6

10

LOKASI

93

Rehab Gedung TK

Krajan II

1

Unit

94

Rehab Mushola

Komprengan

1

Unit

95

Rehab Masjid

Kenayan

1

Unit

10.000.000

2

2

2

6

10

96

Peningkatan Gedung PAUD

Kenayan

1

Unit

30.000.000

2

2

2

6

10

97

Pembuatan MCK umum

Pare

1

Unit

10.000.000

3

1

2

6

10

98

Pembutan MCK umum bagi peziarah

Komprengan

1

Unit

10.000.000

3

2

1

6

10

99

Pengolahan Limbah Tahu

Krajan III

3

Unit

10.000.000

2

2

2

6

10

100

Desa

1

Kelmpok

3

2

1

6

10

Desa

1

Tim

1.000.000

2

2

2

6

10

1.500.000

2

2

2

6

10

103

Pelatihan wirausaha Pelestarian Kebudayaan & Kesenian Peningkatan dan Perbaikan Administrasi Kependudukan Penghijauan

2

2

2

6

10

104

pengadaan bibit kayu keras

Desa

6

Kel

2

2

2

6

10

105

Pelatihan Perikanan

Pongangan

6

Kel

2

2

2

6

10

106

Pengadaan Peralatan Peternakan

Pare

1

Kel

2

2

2

6

10

101 102

Peternakan

dan

20.000.000

Desa Desa

10.000.000

15.000.000

143

Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak

Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dukungan Potensi

Jumlah Nilai

Peringkat Tindakan

VOL

SATUAN

JML BIAYA

6

Kel

100.000.000

2

2

2

6

10

Desa

20

org

20.000.000

2

2

2

6

10

Pelatihan Kerajinan Tangan

Desa

2

org

20.000.000

2

2

2

6

10

110

Pengadaan Peralatan PAUD & TK

Desa

5

unit

25.000.000

2

1

2

5

11

111

Peningkatan Peralatan PKD

Desa

1

unit

10.000.000

3

1

1

5

11

112

Sosialisasi Peningkatan Pemanfaatan Polindes

Desa

1

tim

1.000.000

3

1

1

5

11

113

Makadam Jalan

Poren RT 1

200

m

10.000.000

2

2

1

5

11

114

Betonisasi Jalan

Poren RT 1

600

m

5.000.000

2

2

1

5

11

115

Pembutan MCK umum

Krajan III

1

Unit

10.000.000

3

1

1

5

11

116

Pembangunan MCK umum

Senobayan

1

Unit

10.000.000

3

1

1

5

11

117

Sosialisasi dan Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Membayar Pajak

Desa

1

Tim

1.000.000

3

1

1

5

11

118

Sosialisasi sertifikatan tanah

Desa

1

Tim

1.000.000

3

1

1

5

11

1

Tim

1.000.000

3

1

1

5

11

3

1

1

5

11

1

2

2

5

11

NO

TINDAKAN YANG LAYAK

107

Pengadaan bibit ternak (sapi, kambing, unggas, kelinci, ayam buras, itik)

108

Pelatihan Perbengkelan

109

119 120 121

Sosialisasi Akta Kelahiran,KTP,KK Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pengisian Perangkat Desa

LOKASI

Desa Desa

6.000.000

144

NO

122 123 124 125

TINDAKAN YANG LAYAK Meningkatkan dan Melestarikan Gotong Royong Serta Swadaya Masyarakat Peningkatan SDM Guru PAUD,TK, dan MI Peningkatan Posyandu untuk Lansia Perbaikan Senderan jalan Pondok

LOKASI

VOL

Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak

Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dukungan Potensi

Jumlah Nilai

Peringkat Tindakan

1.000.000

2

2

1

5

11

JML BIAYA

SATUAN

Desa Desa

7

orang

10.500.000

2

1

1

4

12

Desa

12

unit

12.000.000

2

1

1

4

12

13.000.000

1

1

2

4

12

1.000.000

1

2

1

4

12

2

1

1

4

12

Pare

126

Sosialisasi Rumah Sehat

127

Pengentasan Kemiskinan

Desa

128

Peningkatan Honor Guru Non PNS

Desa

27

orang

20.250.000

1

1

1

3

13

129

Pengadaan Program Paket A, B, C

Desa

15

orang

22.500.000

1

1

1

3

13

130

Peningkatan Gizi Balita

Desa

12

dusun

15.000.000

1

1

1

3

13

131

Betonisasi Jalan Setapak Dalam Makam

Pongangan RT3

75

m

7.500.000

1

1

1

3

13

132

Betonisasi Jalan Setapak Dalam Makam

Batu RT 2

150

m

15.000.000

1

1

1

3

13

133

selokanisasi RT 01

Krajan III

100

m

5.000.000

1

1

1

3

13

134

Sosialisasi Yang Sehat

1

tim

1.000.000

1

1

1

3

13

135

Peningkatan Komunikasi

1

1

1

3

13

136

Peningkatan Pengurus Koperasi

Desa

3.000.000

1

1

1

3

13

137

Pemanfaatan lahan untuk Usaha

Desa

10.000.000

1

1

1

3

13

Penataan

1

Ruang

Desa

3

tim

Orang

145

NO

TINDAKAN YANG LAYAK

LOKASI

VOL

SATUAN

JML BIAYA

Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak

Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dukungan Potensi

Jumlah Nilai

Peringkat Tindakan

138

Menarik Investor

Desa

10.000.000

1

1

1

3

13

138

Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Desa

5.000.000

1

1

1

3

13

140

Peningkatan Pasar Ikan

Desa

1.500.000

1

1

1

3

13

141

Pengadaan bibit ikan

Desa

6

Kel

30.000.000

1

1

1

3

13

142

Sosialisasi Transmigrasi

Desa

1

Tim

1.000.000

1

1

1

3

13

SDM

Pengelola

146

DAFTAR PROGRAM/KEGIATAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes ) DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG TAHUN 2011 S.D 2015 SUMBER DANA : APBDes

NO

Urusan/ Program

BIDANG/KEGIATAN

LOKASI

VO L

SATUAN

1

2

3

4

5

6

200

m

200

m

50

m

JML BIAYA 7

TAHUN PELAKSANAAN I II III IV V 1 8 9 11 12 0

1 Pekerjaan Umum Program : Pembangunan Jalan dan Jembatan.

Program : Pembangunan Saluran Drainase/GorongGorong.

Betonisasi 1. Setapak Makam Betonisasi 2. Setapak Kampung

Jalan Ponganga Dalam n RT3 Jalan Dalam Batu RT2

1. Selokanisasi RT 01

Krajan III



5.000.000 √

10.000.000



10.000.000

2 Tata Ruang Program : Perencanaan Tata Ruang. 3 Perumahan Program : Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur Daerah.

1.

Sosialisasi Penataan Desa Ruang Yang Sehat

1. Rehab Balai Desa

Kenayan

147



1.000.000

1

Unit

100.000.00 0





4 Pertanahan Program Sistem Tanah.

:

Sosialisasi Pendaftaran

5 Kependudukan Catatan Sipil

Sosialisasi dan Peningkatan 1. Kesadaran Desa Masyarakat dalam Membayar Pajak Sosialisasi dan Peningkatan 2. Kesadaran Desa Penyertifikatan Tanah

1

tim

1

tim

1

tim

Desa

1

tim

& Desa

1

tim

1.000.000





1.000.000

dan

Program : Penataan Administrasi Kependudukan.

1.

Sosialisasi Akta Kelahiran, KTP, KK

1.000.000



6 Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera Program :Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri.

1. Sosialisasi KB

1.000.000



7 Kebudayaan Program :Pengelolaan Kekayaan Budaya.

8 Kepemudaan

Pelestarian 1. Kebudayaan Kesenian

dan 148

1.000.000



Olahraga Program :Peningkatan Peran Serta Kepemudaan.

Pengembangan 1. Organisasi Karangtaruna

Desa

1

klp

Program: Peningkatan Penyelenggaraan Pemeritahan dan Pembangunan.

Peningkatan 1. Pelayanan kepada Desa Masyarakat Desa

1

tim

Program Kapasitas Aparatur.

1.

Pengisian Perangkat Desa Desa

2

org

1.

Peningkatan SDM Desa Pengelola Pasar Ikan

6

org



1.500.000

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan 9 Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

:Peningkatan Sumberdaya

5.000.000







6.000.000

10 Koperasi dan UKM Program :Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah.

1.500.000



Ngabean, 31 Desember 2010 Kepala Desa Ngabean TTD Yuly Hermawan S,AMK

149

LAMPIRAN IX TABEL DAFTAR PROGRAM/KEGIATAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes ) DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG TAHUN 2011 S.D 2015 SUMBER DANA : APBD KAB/APBD PROV./APBN

NO

Urusan/ Program

1 1

KEGIATAN

LOKASI

VOL

SATUAN

JML BIAYA

2

3

4

5

6

TAHUN PELAKSANAAN I II III IV V 7 8 9 10 11

Pendidikan Program : Pendidikan Anak Usia Dini

1.

Pengadaan PAUD & TK

Desa

5

unit

25.000.000



2.

Peningkatan Honor Guru Desa Non PNS

27

orang

20.250.000



3.

Peningkatan PAUD

1

Unit

30.000.000

Program : Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1.

Peningkatan SDM Guru Desa PAUD,TK, dan MI

7

orang

10.500.000

Program : Sekolah

1.

Pengadaan Program Desa Kejar Paket A, B, C

15

orang

22.500.000

1.

Rehab Gedung TK

Krajan II

1

Unit

30.000.000

1.

Rehab Gedung Tunas Muda

Kenayan

1

Unit

80.000.000

Pendidikan Luar

Program : Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.

Peralatan

Gedung

150

TK

Kenayan

√ √

√ √ √



2

3.

Rehab Gedung MI

Senobayan

1

Unit

90.000.000

4.

Rehab Gedung TK MI

Senobayan

1

Unit

80.000.000

1.

Peningkatan Gizi Balita

Desa

12

pos

15.000.000

Program : Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya.

1.

Peningkatan PKD

Desa

1

pos

10.000.000

Program : Upaya Kesehatan Masyarakat.

1.

Sosialisasi Peningkatan Desa Pemanfaatan PKD

1

tim

1.000.000

Program : Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.

1.

Peningkatan untuk Lansia

Desa

12

pos

12.000.000

1.

Perbaikan Jembatan

Pare

3



10.000.000

2.

Telasah Jalan

m

55.000.000

3.

Pelebaran Jembatan



10.000.000

1.

Pembangunan Senderan Pare jalan Pondok

300

m

15.000.000

2.

Senderan Jalan

750

m

80.000.000

√ √



Kesehatan Program Pelayanan Balita

3



: Peningkatan Kesehatan Anak

Peralatan

Posyandu





√ √

Pekerjaan Umum Program : Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Program : Pembangunan Turap, Talud/Bronjong.

Senobayan s/d Gunung 1500 Kekep Senobayan 3 s/d Kupen

Senobayan s/d Kupen 151



√ √ √ √



Program : Pembangunan Jalan dan Jembatan.

3.

Senderan Jalan

4.

Pembuatan Pagar Talud Jalan Makam

5.

Senderan

6. 7.





Kenayan

600

m

30.000.000

& Pongangan RT3

200

m

10.000.000

1,2



3.000.000



Senderan Jalan PonganganPongangan - Kenayan Kenayan

1600

m

140.000.000



Senderan

Komprengan - Slenguk

800

m

90.000.000



8.

Senderan

Krajan I s.d krajan III

300

m

25.000.000

1.

Makadam Jalan,Pelebaran Jembatan

Senobayan s/d Kupen

750

m

130.000.000

2.

Makadam/Telasah Jalan Senobayan & senderan s/d Mendirat

400

m

75.000.000

3.

Betonisasi Jalan Masjid Senobayan Ngentak - Lor Laren

600

m

100.000.000

4.

Makadam Jalan

200

m

20.000.000





m

20.000.000





m

100.000.000



m

100.000.000



1000

m

45.000.000



3



10.000.000



200

m

30.000.000

5. 6. 7.

Komprengan

Poren RT1

Betonisasi Jalan Setapak Pongangan 1000 Dalam Kampung RT3 Krajan I RT Betonisasi jalan Setapak 01 s/d Krajan 800 II RT3 Betonisasi Jalan Setapak Krajan II 1000 Kampung

8.

Betonisasi Jalan setapak Krajan II Lingkar dan Jembatan

9.

pembangunan jembatan

10. Makadam/Telasah Jalan 152

Krajan II Kemantren s/d Mendirat









√ √ √









11.

Betonisasi Jalan Setapak Batu RT2 Dalam Makam

150

m

15.000.000

Komprengan

200

m

15.000.000

Telasah jalan desa Komprengan Komprengan - Kupen

300

m

25.000.000

Krajan II

400

m

65.000.000

12. Betonisasi Jalan Setapak 13.

14. Makadam Jalan Catakan Program : Peningkatan Jalan Desa dan Jembatan Desa.

1.

Betonisasi Jalan/Pengaspalan Jalan

Senobayan s/d Mendirat

400

m

40.000.000

2.

Betonisasi dan

Senobayan s/d Kupen

750

m

125.000.000

3.

Melanjutkan betonisasi

Pare

100

m

15.000.000

m

20.000.000

m

150.000.000

500

m

50.000.000

500

m

25.000.000

200

m

20.000.000

Poren RT1

200

m

50.000.000

Betonisasi Jalan Perumahan Betonisasi Jalan 11. Kampung Betonisasi Jalan desa 12. Komprengan - Slenguk

Perum Griya Asri II

300

m

45.000.000

Komprengan

300

m

50.000.000

Komprengan - Slenguk

800

m

90.000.000

13. Betonisasi Jalan Catakan

Krajan II

400

m

80.000.000

4. 5. 6. 7. 8. 9.

Betonisasi Jalan Setapak Pare 500 & Senderan Senobayan Betonisasi s/d Gunung 1500 Kekep Betonisasi

Senobayan

Betonisasi Jalan Desa Senobayan Lor Laren-Ngentak Kemantren Betonisasi Jalan s/d Mendirat Betonisasi Jalan

10.

153

√ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √ √



√ √

√ √

√ √

Program Saluran Gorong.

:

Pembangunan Drainase/Gorong-



14. betonisasi

Krajan III

300

m

50.000.000

1.

Selokanisasi

pare

500

m

10.000.000

2.

Selokanisasi

Senobayan s/d Kupen

750

m

15.000.000



3.

Selokanisasi Senobayan

Senobayan

300

m

75.000.000



4.

selokanisasi

Senobayan

1500

m

30.000.000

5.

Selokanisasi

Pongangan RT3

400

m

40.000.000

700

m

25.000.000

300

m

30.000.000

600

m

20.000.000

500

m

80.000.000

200

m

10.000.000

komprengan

100

m

10.000.000

Komprengan

700

m

40.000.000

13. Selokanisasi RT 01

Krajan III

50

m

10.000.000

14.

Komprengan - Slenguk

800

m

50.000.000

Krajan I s.d krajan III

300

m

20.000.000

6. 7.

Perbaikan Perumahan Selokanisasi Kemantren

8.

selokanisasi

9.

Selokanisasi

Lingkar

selokan Perum Griya Asri II Dusun Kemantren Kenayan Batu sampai perbatasan madyocondro Kemantren s/d Mendirat

10. selokanisasi 11. Gorong - gorong Jalan 12.

Selokanisasi Kampung

Jalan

selokanisasi

15. Selokanisasi 154















√ √ √ √

√ √ √

√ √

√ √

16.

selokanisasi Mushola

Krajan III

300

m

25.000.000



17.

Selokanisasi jalan desa Krajan III dan gorong-gorong

300

m

30.000.000



1.

Pembangunan Irigasi Senobayan Senobayan-mantren

1700

m

250.000.000

1.

Perbaikan dan pengerukan waled Senobayan Saluran Induk Derah Irigasi Soropadan

400

m

80.000.000

2.

Perbaikan Senderan Kenayan Saluran Irigasi

300

m

45.000.000

3.

Perbaikan Saluran Irigasi

Krajan II

300

m

50.000.000

Program :Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

1.

Perbaikan Jalan Aspal

Kenayan s/d Pongangan

850

m

200.000.000

Program :Penyediaan Pengelolaan Air Baku

1.

Pembuatan Penampungan Air Bersih

1

Unit

10.000.000

1.

Penataan selokanisasi

Desa

1.

Pembuatan MCK umum

Pare

2.

Pembutan MCK umum Komprengan bagi peziarah

Program :Pembangunan Bendung Desa dan Saluran Irigasi di Daerah Irigasi. Program :Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

4

Sumber Senobayan

Sehat





√ √









50.000.000

perumahan Program :Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Masyarakat.

155





Penataan Ruang Program :Lingkungan Perumahan.

5

dan

sblh

1

Unit

10.000.000



1

Unit

10.000.000



6

Pongangan

1

Unit

10.000.000

4.

Pembutan MCK umum

Krajan III

1

Unit

10.000.000

5.

Pembangunan umum

Senobayan

1

Unit

10.000.000

1.

Pengolahan Tahu

Krajan III

4

Unit

10.000.000

1

Pelatihan Bordir

Desa

5

klp

5.000.000



2

Pelatihan Tata Boga

Desa

5

klp

5.000.000



3

Pelatihan wirausaha

Desa

5

klp

5.000.000

1

Pengentasan Kemiskinan

Desa

2

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Desa

1

Pembangunan TPQ

Gedung

2

Pembangunan TPQ

Gedung

3

Pembangunan TPQ

Gedung

MCK

√ √

Limbah



Pemberdayaan Perempuan Program :Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.

8

Pembutan MCK umum

Lingkungan Hidup Program :Peningkatan Pengendalian Polusi.

7



3.

Jahit

dan



Sosial Program :Pemberdayaan PMKS dan PSKS

Program :Peningkatan Kehidupan Sosial Keagamaan

156









Krajan II

1

Unit

30.000.000

Krajan III

1

Unit

40.000.000



Komprengan

1

Unit

25.000.000



9

Pembangunan TPQ

6

Gedung



Kemantren

1

Unit

25.000.000

Perbaikan/Rehab Mushola

Krajan III

1

Unit

30.000.000

7

Rehab Mushola

Perum Griya Asri II

70

m

50.000.000

8

Rehab Masjid & pembuatan tempat Komprengan wudhu

1

Unit

20.000.000



9

Rehab Mushola

Komprengan

1

Unit

20.000.000



10

Pemugaran Mushola

Krajan I

1

Unit

60.000.000

11

Rehab Masjid

Kenayan

1

Unit

10.000.000

12

Rehab Masjid

Krajan II

1

Unit

250.000.000

13

Rehab Masjid

Senobayan

2

Unit

60.000.000

1.

Pengentasan Pengangguran

Desa

2.

Pelatihan kerja

Desa

3.

Pelatihan Perbengkelan

Desa

6

Kel

6.000.000

4.

Pelatihan Tangan

Desa

6

Kel

6.000.000

√ √

√ √ √







Kerajinan

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

157

√ √

Tenaga Kerja Program :Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.

10

4

√ √ √ √

Program :Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah.

1.

2.

11

klp

200.000.000

3.

Peningkatan SDM Desa Pengurus Koperasi

3

Orang

3.000.000

4.

Pembangunan Gedung Kenayan Koperasi PUAP

1

Unit

50.000.000

1.

Pemanfaatan untuk Usaha

2.

Menarik Investor

1.

Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan Desa Bernegara

1

tim

5.000.000

1.

Peningkatan Perangkat Desa

15

org

30.000.000











√ √

lahan



Desa



Desa

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program :Pengembangan Wawasan Kebangsaan.

13

12

Penanaman Modal Program :Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.

12

Sosialisasi dan Pemeliharaan Koperasi Pertanian,Simpan Pinjam Desa Perempuan (SPP) PNPM-MP Simpan Pinjam Desa Perempuan PNPM-MP







Kepegawaian Program Kapasitas Aparatur.

:Peningkatan Sumberdaya

SDM

158

Desa







14

Pemberdayaan dan Desa

Masyarakat

Program :Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa.

15

1.000.000

1

Peningkatan dan Perbaikan Administrasi Desa Kependudukan

1

tim

1.500.000

1.

Pengadaan Perlengkapan Kearsipan

Desa

5

unit

3.000.000

2.

Pembenahan dan Desa Peningkatan Kearsipan

1

tim

2.500.000



1.

Pelatihan Komputer dan Desa Jaringan

6

klp

6.000.000



2.

Internet Desa

Desa

6

unit

10.000.000

1.

Denfarm Sawah.

Desa

1

unit

10.000.000











Komunikasi dan Informatika Program :Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi.

18

tim

Kearsipan Program :Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan.

17

1

Kependudukan dan Catatan Sipil Program :Penataan Administrasi Kependudukan.

16

1

Meningkatkat dan Melestarikan Gotong Desa Royong Serta Swadaya Masyarakat



Pertanian Program :Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.

PTT

Padi

159



2.

3.

Program :Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan



6

Kel

3.000.000

1

unit

10.000.000



4.

Pelatihan pertanian

Desa

6

Kel

5.000.000



5.

Pelatihan Budidaya PTT

Desa

25

org

7.000.000



6.

Pelatihan Budidaya Desa Tanaman Lada

25

org

3.000.000



1.

Pengadaan Bibit Jeruk Kenayan Nipis Pare

2

kel

5.000.000



2. 3. 4. 5. 6. 7.

Program :Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.

penyuluhan cara Desa pertanian Pengadaan Pompa Diesel Untuk Mengambil Kenayan Sumber Air di Pare Persawahan

&

pengadaan bibit padi dan Desa palawija Pengadaan Emposan Tikus Untuk Desa pengendalian tikus. pengadaan pupuk Desa pertanian

6

Kel

5.000.000

20

Buah

5.000.000

6

Kel

50.000.000

Peningkatan Kapasitas Desa Kelompok Tani

6

Kel

3.000.000

6

Kel

100.000.000

1

unit

16.000.000



3.000.000

√ √

pengadaan alat pertanian Desa (traktor) Pengadaan Power Desa Traiser.

8.

Pengembangan Tanaman Lada Perdu

9.

Pelatihan pembuatan Desa pupuk / kompos

25

org

6.000.000

1.

Pengadaan Peternakan

1

Kel

15.000.000

Peralatan

160

Desa

Pare



√ √ √ √ √





19

Hutan

3.

Pelatihan Peternakan

Pongangan

1

Penghijauan

Desa

2

pengadaan keras

1.

Pelatihan Perikanan

2.

1

6

Kel

100.000.000

6

Kel

12.000.000



√ √

bibit

kayu

√ √

6

Kel

10.000.000

Pongangan

6

Kel

12.000.000



Pengadaan bibit ikan

Desa

6

Kel

30.000.000



Sosialisasi Transmigrasi

Desa

1

tim

1.000.000



Kelautan dan Perikanan Program :Pengembangan Kawasan Budidaya Air Tawar.

21

Pengadaan bibit ternak (sapi, kambing, unggas, kelinci, ayam buras, itik)

Kehutanan Program :Rehabilitasi dan Lahan.

20

2.



Transmigrasi Program Regional.

:Transmigrasi



Ngabean, 31 Desember 2010 Kepala Desa Ngabean

TTD Yuly Hermawan S,AMK

161



PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG KECAMATAN SECANG

DESA NGABEAN Alamat : Dusun Kenayan, Desa Ngabean Telpon : 08282760441

KEPUTUSAN KEPALA DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG NOMOR : 141/13/KEP/2010 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PERUMUS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDESA) TAHUN 2011 S/D 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NGABEAN, Menimbang

Mengingat

: a. Bahwa dalam rangka menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan desa selama 5 (lima) tahun kedepan perlu disusun suatu rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDesa) yang berlaku untuk 2011 s/d 2015; b. Bahwa untuk kelancaran penyusunan RPJMDesa tersebut perlu dibentuk Tim Perumus yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007, tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan

162

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan 8. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2006 Seri E Nomor 14); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Tingkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 24); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Atau Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 25); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 26); 12. Peraturan Bupati Magelang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2010 Nomor 8);

MEMUTUSKAN : Menetapkan KESATU KEDUA

KETIGA KEEMPAT

: : Membentuk Tim Perumus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015 dengan susunan sebagaimana terlampir : Tim sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU mempunyai tugas : a. Mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015 b. Merumuskan Draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015 c. Menyelenggarakan Musrenbang tingkat dusun dan tingkat desa untuk menentukan skala prioritas d. Menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015 : Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA, Tim Perumus bertanggung jawab kepada Kepala Desa ; : Masa jabatan Tim Perumus sebagaimana dimaksud Diktum KETIGA adalah sampai dengan ditetapkannya Peraturan Desa Nomor 1 Tahun 2011

163

KELIMA

KEENAM

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Tahun 2011 s/d 2015 : Semua biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Ngabean Tahun 2011 ; : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Ngabean pada tanggal 31 Desember 2010 KEPALA DESA NGABEAN, TTD Tembusan: 1. Camat Secang 2. Anggota Tim Perumus RPJMDes

YULY HERMAWAN SUSILO

164

Lampiran

: Keputusan Kepala Desa Ngabean Nomor : 141/13/KEP/2010 Tanggal : 31 Desember 2010

SUSUNAN TIM PERUMUS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDesa) DESA NGABEAN KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 S/D 2015 NO

NAMA

JABATAN

JABATAN DALAM TIM

1

Yuly Hermawan S.

Kepala Desa

Penanggungjawab

2

Wahadiya

Sekretaris Desa

Ketua

3

Samsudini

Kasi Pemerintahan

Sekretaris

4

Ruri Apri Setyawati

Kaur Umum

Anggota

5

Muh Amin Haryanto

Kasi Pembangunan

Anggota

6

Sugianto

Sekretaris BPD

Anggota

7

Masduki

Wakil Ketua LPMD

Anggota

8

Zaenal

Ketua TPK PNPM-MP

Anggota

9

Budi Sulistyo

KPMD

Anggota

10

Fathurrohman

Tokoh Masyarakat

Anggota

11

Muslih

Tokoh Masyarakat

Anggota

KEPALA DESA NGABEAN

TTD YULY HERMAWAN SUSILO

165