Sinopsis dan Naskah Film Pendek “THE SLY”
Oleh : Siska Herdhiana K. 09.12.3846
Jurusan S1 Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Sinopsis
THE SLY Suasana pagi hari di kos-kosan. Vino memperkenalkan temannya yang bernama Toni.Ini cerita tentang Toni.Rapat anggota BEM FIKOM berlangsung panas. Gilang memprotes kebijakan Toni. Toni mendapat telephone dari Ayahnya yang mengabarkan bahwa Ibunya akan dioperasi.Toni meminta bantuan Bella. Toni membuat surat permohonan panti asuhan yang direkayasa. Toni datang ke BEM Kampus memberikan surat dari panti asuhan kepada Bella.Gilang mengatur rencana dengan Ardo. Toni dan beberapa anggota BEM sedang meminta sumbangan dana. Toni, Bella dan Santi menghitung uang yang berhasil dikumpulkan. Toni melaporkan hasil pengumpulan data amal. Toni menabungkan hasil dana amal ke rekening pribadinya. Gilang, Ardo dan Santi mencari bukti kejanggalan keaslian surat permohonan panti asuhan.Gilang dan Ardo mengecek lokasi alamat panti asuhan. Semua anggota BEM berkumpul di ruang rapat.Terjadi keributan antara Toni, Gilang, Ardo dan Santi. Toni dipanggil oleh Dekan dan Kajur . Toni di DO.Toni pamit dengan Vino, lalu meninggalkan semuanya.
END
Naskah
“THE SLY” Written by Siska Herdhiana K.
Cp : Siska Herdhiana K. Copyright© by Siska Herdhiana K. All Right Reserved
SCENE 1.INT.KAMAR KOSAN
Suasana pagi hari di kos-kosan.
VINO
Namaku Vino. Aku anak teknik di Universitas Garuda Bangsa. Dan ini temenku, namanya Toni.
Toni sedang merapikan pakaian
VINO
Dan ini aku Vino.
VINO
Cerita ini bukan bercerita tentang aku, tapi tentang temenku Toni.
Toni berjalan meninggalkan kamar kos, lalu menutup pintu
CUT TO:
SCENE 2.EXT.MONTAGE SCENE
MONTAGE Toni menyebrang jalan. Keramaian dikampus. Toni masuk ke ruang rapat.
CUT TO:
SCENE 3.INT.RUANG RAPAT
Rapat anggota BEM FIKOM berlangsung panas. Gilang memprotes kebijakan Toni.
GILANG (Sinis)
Interupsi! aku gak setuju sama idemu. Idemu itu udah melenceng dari PROKER kita! 4 bulan lalu kita udah bikin acara amal. Aku pikir alangkah baiknya kalau kita membuat sebuah acara yang lebih berimpact langsung untuk anak-anak FIKOM.
Toni (Suara meninggi)
Terus kamu mau buat apa? Aku tau yang ada di pikiran kamu! Dari dulu kamu mau buat event hura-hura kan?! Kenapa sih Lang kamu tuh selalu ngotot! Padahal kamu sendiri tau kan, kalau dari dulu ide kamu itu selalu di reject sama kajur! GILANG Bukan itu maksudku Ton, maksudku …
TONI (Memotong pembicaraan Gilang)
Terus maksudmu apa!? Sekarang kita aklamasi aja, yang setuju sama ideku silahkan angkat tangan.
Seluruh peserta rapat mengangkat tangan, kecuali Gilang
CUT TO:
SCENE 4.INT/EXT.ATM
Toni mengecek account di ATM. Jumlah account di rekening Toni hanya Rp 70.000. Toni mengambil kartu dan slip ATM-nya. CUT TO:
SCENE 5.EXT.TERAS KOS-KOSAN
Toni sedang membuat tugas di depan komputer. HP Toni berbunyi. Toni mengambil HP-nya yang ada di tempat tidur.
TONI
Halo…
AYAH TONI
Halo nak..? TONI (Panik)
Ayah, ada apa Ayah telepon malam-malam? Ibu gak apa-apa kan Yah?
AYAH TONI
Ibu baik-baik saja. Ayah hanya ingin memberitahu, kalau Ibumu besok akan dioperasi. Tapi kamu tidak usah khawatir, kamu fokus saja pada kuliahmu.
TONI
Baik Yah. Toni pasti akan belajar dengan serius. Salam untuk Ibu ya Yah.
Toni menutup HP-nya. Toni termenung
VINO ( mengagetkan Toni)
Kenapa Sob? Ada masalah apa?
TONI
Gak ada apa-apa kok.
Toni kembali melanjutkan membuat tugas di komputer.
CUT TO:
SCENE 6.EXT.LORONG KAMPUS
Toni baru saja menyelesaikan kelas. Di lorong Toni melihat Bella.
TONI (Berteriak) Bella…!!
Bella melihat ke arah Toni
TONI (berlari ke arah Bella)
Baru beres kelas ya Bell?
BELLA
Iya..
TONI
Kamu pasti laper. Kita makan siang bareng yuk.
BELLA
Boleh..
CUT TO:
SCENE 7.INT.KANTIN.KAMPUS
Toni dan Bella asyik menyantap makanan pesanan mereka.
Toni
Bell, gue boleh minta tolong gak?
BELLA
Minta tolong apa?
TONI
Kalau boleh, aku mau lihat buku keungan BEM.
BELLA (Tersenyum)
Ha…ha… aku kirain kamu mau minta apa. Ya boleh lah, kamu kan ketua BEM.
TONI
Bukan cuma itu aja sih. Aku juga mau minta tolong yang lain.
BELLA
Apa? TONI
Aku mau untuk dana amal kita kali ini, kamu buatin anggaran yang lebih besar dari sebelumnya. Kalau bisa 1 juta.
BELLA (Tersedak)
Apa?! Itu kan besar banget Ton..???
TONI
Iya sih, tapi panti yang kali ini beda. Anak asuhnya lebih banyak, dan kebetulan mereka bulan ini ada acara. Tapi, mereka janji akan bikin rincian atas dana yang kita kasih. Jadi kamu bisa kan bantuin aku.
Bella menganggukkan kepalanya
CUT TO:
SCENE 8.INT.SEKRET BEM.KAMPUS
Anak-anak BEM berkumpul di sekret. Ada yang sedang curhat, ada juga yang sedang bercanda saat Toni dan Bella datang. ANTON
Cieh… kayanya makin hari ada yang makin mesra aja nih. Siapin budget buat traktirannya yang gede ya…
TONI
Ga usah ngaco deh!
CUT TO:
SCENE 9.INT.KAMAR.KOS-KOSAN
Toni duduk di depan komputernya. Toni membuat surat permohonan panti asuhan yang direkayasa. Toni mengeprint surat hasil rekayasa.
TONI (Tersenyum kecil.Melihat surat rekayasa)
CUT TO:
SCENE 10.INT.SEKRET BEM.KAMPUS
Bella berada di meja kerjanya.Toni datang memberikan surat dari panti asuhan.
TONI
Bell, ini surat dari panti asuhan yang akan kita beri sumbangan.
BELLA
Oke…
Toni duduk di sebelah Bella. Toni memandangi Bella dalam-dalam. Bella yang merasa diperhatikan oleh Toni menjadi salah tingkah
BELLA
Kamu kok ngeliatin akunya kaya gitu sih?!
TONI
Abis kamu cantik banget sih hari ini..
Toni dan Bella saling memandang . Toni dan Bella tidak sadar jika beberapa anak BEM ada yang datang ke sekret.
ANTON
Ehem… untung aja ya kita yang dateng jadi cuma digepin doang. Coba kalau setan yang dateng, ehm ga jamin deh…
TONI
Iya, setannya ga datang. Yang dateng rajanya setan!
CUT TO:
SCENE 11.EXT.PARKIRAN MOTOR.KAMPUS
Gilang duduk di atas motor Ardo. Gilang menunggu Ardo. Ardo berjalan menuju motornya.
ARDO
Ada apa Lang?
GILANG
Ada yang mau aku tanyain sama kamu Do.
ARDO
Soal apa?
GILANG
Em… kamu ngerasa gak sih, kalau ada yang aneh sama acara pengumpulan dana amal kali ini.
ARDO (Berfikir)
Biasa aja ah… GILANG
Gini deh, aku punya rencana untuk ngusut hal ini. Tapi masalahnya kamu mau bantuin aku gak?
ARDO
Aku mau-mau aja sih. Tapi, emangnya rencana kamu apaan sih?
GILANG
Rencanaku sih… (dialog di bagian rencana di mute)
GILANG
Gimana, kamu mau bantuin akukan?
ARDO (Menganggukkan kepala)
Oke.
GILANG (Berjabat tangan)
Thank’s ya bro…
CUT TO:
SCENE 12.INT/EXT.LORONG.KAMPUS
Toni dan beberapa anggota BEM sedang meminta sumbangan dana. Sesekali Toni dan Bella saling mencuri pandang.
CUT TO:
SCENE 13.INT.SEKRET BEM.KAMPUS
Toni, Bella dan Santi menghitung uang yang berhasil dikumpulkan.
TONI
190, 195, 200, 210.500 Di kotak 1 terkumpul Rp 210.500,00
Bella mencatat uang yang telah dihitung Toni
BELLA
Kalau di kotak 2 dapet berapa San?
SANTI
Di kotak 2 terkumpul Rp 117.200,00
Bella mencatat uang yang telah dihitung Santi
BELLA
Jadi setelah dijumlahkan, totalnya Rp 327.700,00
TONI+SANTI (Bersama-sama)
Alhamdullilah.
CUT TO:
SCENE 14.INT.KOSAN.KAMAR BELLA
Toni berdiri di terasnya. Toni menelepon Bella.
TONI
Bella, terima kasih ya.
BELLA
Terima kasih buat apa?
TONI
Terima kasih karena kamu udah mau bantuin aku untuk nyuksesin pengumpulan dana amal kita.
BELLA
Sama-sama kok. Lagipula itu memang udah jadi tanggung jawab kita sebagai pengurus BEM.
TONI
Oh iya Bell BTW, anggaran dana amal udah kamu buat sesuai dengan yang aku minta kan.
BELLA
Sudah kok.
TONI (Tersenyum)
Makasih banget ya Bell, aku jadi makin sayang sama kamu.
CUT TO:
SCENE 15.INT.RUANG RAPAT.KAMPUS
Toni berdiri di depan para anggota BEM. Toni melaporkan hasil pengumpulan data amal.
TONI (Menunjukkan hasil pengumpulan dana)
Jadi seperti yang kita lihat, dari pengumpulan dana amal yang kita laksanakan kemarin berhasil terkumpul Rp 327.700,00. Hasil tersebut ditambah 1 juta dari dana program BEM, jadi total dana yang akan kita sumbangkan adalah Rp. 1.327.700,00.
TONI
Dan hari ini juga dana yang telah terkumpul ini akan langsung kita serahkan kepada panti asuhan yang telah kita pilih.
CUT TO:
SCENE 16.MONTAGE SCENE.AKTIVITAS TONI
MONTAGE Toni menabungkan hasil dana amal ke rekening pribadinya. Toni mengecek account di ATM-nya. Toni mengambil kartu ATM beserta slip ATM. Toni keluar dari tempat ATM.
CUT TO:
SCENE 17.INT.KANTIN.KAMPUS
Gilang duduk di kantin bersama Ardo dan Santi. Gilang menceritakan kejanggalan penghitungan dana.
GILANG (Menunjuk kertas rekapitulasi dana amal)
Sekarang kalian berdua perhatiin. Apa pernah dalam sejarah, kalau BEM mengeluarkan dana kas yang begitu besar untuk dana amal!?
ARDO (Menggelengkan kepalanya)
Sepengetahuanku, kayanya gak pernah deh.
GILANG
1 lagi yang bikin aku curiga. Toni tuh gak pernah ngebahas panti asuhan yang akan menerima dana amal kali ini.
SANTI
Kita gak bisa tinggal diam. Kita harus usut tuntas hal ini.
CUT TO:
SCENE 18.INT.SEKRET BEM.KAMPUS
Ardo dan Santi mencari bukti-bukti yang mencurigakan di sekret BEM. Ardo dan Santi berhasil menemukan kertas permohonan dari panti asuhan yang direkayasa oleh Toni.
CUT TO:
SCENE 19.EXT.JALAN RAYA
MONTAGE Gilang dan Ardo naik motor di jalan raya. Gilang dan Ardo menanyakan alamat. Gilang dan Ardo tiba di alamat yang dituju. Pada alamat yang dituju hanya terdapat rumah tua yang hangus terbakar.
ARDO Kamu yakin ini alamat yang kita cari?
GILANG
Iya, Jl.Boeing no.75 Jakarta Selatan. Ya ini dia alamatnya.
ARDO (Merebut kertas alamat)
Coba aku lihat.
ARDO (Kesal)
Sialan! Kita udah ditipu mentah-mentah sama si Toni!
Gilang memfoto rumah tua dengan kamera di HP-nya
GILANG (Sambil memfoto, tertawa sinis)
Hm… foto ini akan membungkam mulutnya yang besar itu.
CUT TO:
SCENE 20.INT.RUANG RAPAT.KAMPUS
Semua anggota BEM berkumpul di ruang rapat. Semua sudah duduk di tempat mereka masing-masing.
TONI
Selamat siang semuanya. Karena semua sudah berkumpul, kita mulai saja rapat bulanan kita.
TONI
Pertama-tama kita akan membahas…
GILANG (Berdiri, Memotong pembicaraan Toni)
Kita bahas masalah pengumpulan dana amal yang kita lakukan kemarin.
TONI (Kesal, Berdiri)
Lagi-lagi kamu Lang! Kenapa sih kamu selalu mengacaukan rapat! Apa kamu lupa tata cara rapat, atau jangan-jangan kamu memang gak diajarin etika sopan santun!
ARDO (Emosi, Berdiri)
Aku rasa kamu yang gak diajarin etika kehidupan!
SANTI (Berdiri)
Dan seharusnya kamu berkaca sama diri kamu sendiri sebelum kamu ngomong sama orang lain!
TONI (Bingung)
Maksud kamu apa sih Lang! Kalian berdua juga, apa-apaan sih! Udah deh kalian gak usah membuat aku tambah pusing.
TONI (Mencoba tenang, duduk)
Sekarang aku minta kalian semua duduk, biar kita lanjutin rapatnya.
ARDO
Kita gak akan duduk sebelum kamu ngejelasin sama kita, kemana kamu bawa duit hasil pengumpulan dana amal kemarin.
TONI
Kalian mau tau uangnya kemana?! Uangnya udah aku serahin sama panti yang udah kita pilih. Puas!
SANTI (Tegas)
Kalau gitu kita mau lihat tanda terimanya.
TONI (Mencoba tenang)
Sorry aku lupa. Tanda terimanya ketinggalan di kosku.
GILANG
Kalau gitu kita mau tau, apa nama panti yang menerima dana amal kita?
TONI (Emosi)
Mau kalian apa sih! Belum puas kalian menyudutkanku dengan pertanyaan-pertanyaan kalian!
GILANG (Menunjukkan bukti-bukti)
Belum. Kita belum puas sampai kamu menjelaskan tentang semua ini!
Gilang menunjukkan bukti-bukti yang terkumpul. Dari surat permohonan rekayasa hingga foto-foto yang telah di cetaknya dari HP-nya. Gilang melemparkan bukti-bukti ke atas meja
CUT TO:
SCENE 21.INT.RUANG DEKAN.KAMPUS
Toni duduk di tengah ruangan sambil menunduk. Dekan dan Kajur menatap Toni.
DEKAN
Setelah mempertimbangkan masalah ini dari berbagai sudut pandang. Dengan sangat menyesal kami harus men Drop-Out saudara.
CUT TO:
SCENE 22.MONTAGE SCENE.AKTIVITAS TONI
MONTAGE Toni keluar dari ruang sidang dekan. Toni berjalan meninggalkan kampus. Toni berjalan menuju kosan.
INTERCUT
SCENE 23.INT.KAMAR.KOS-KOSAN
Toni membereskan pakaiannya. Toni berjabat tangan perpisahan dengan Vino.
INTERCUT
SCENE 23.EXT.MONTAGE SCENE.AKTIVITAS TONI
MONTAGE Toni berjalan di pinggir jalan. Suasana Yogyakarta sore hari. Vino di atas gedung kampus memperhatikan Toni berjalan pergi meninggalkan semuanya. Vino melihat matahari terbenam.
VINO
Hidup mengalir bagai air. Dan jalannya hidup berputar seperti roda. Kini waktunya kita menentukan, apakah akan berjalan maju seperti roda yang berputar atau mengalir turun seperti air yang mengalir. Matahari tenggal.
BEHIND VINO FREEZE THE END