start, teknik jalan cepat, dan - siapbelajar.com

Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam,...

81 downloads 553 Views 1MB Size
Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan atletik, baik nasional maupun internasional. Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus. Secara teknis jalan dengan lari tidak ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun lari adalah gerakkan memindahkan badan ke depan dengan langkah-langkah kaki. Perbedaan jalan cepat dan lari adalah pada gerakan jalan cepat selalu ada kaki yang berhubungan/ kontak dengan tanah. Dalam gerakan lari, ada saat melayang, pada waktu melangkah. Teknik jalan cepat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu : teknik start, teknik jalan cepat, dan teknik melewati garis finish. Lari cepat yaitu lari yang diperlombakan dengan cara berlari secepat-cepatnya (sprint) yang dilaksanakan di dalam lintasan lari menempuh jarak 100 m, 200 m dan 400 m. Lari cepat dapat dilakukan baik oleh pelari putri maupun putra. Di dalam lomba lari cepat setiap pelari tidak diperbolehkan keluar lintasannya masing-masing. Kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari jarak pendek/sprint adalah start atau pertolakan. Karena keterlambatan atau ketidaktelitian pada waktu melakukan start sangat merugikan pelari jarak pendek (sprinter). Oleh sebab itu, cara melakukan start yang baik harus benar-benar diperhatikan dan dipelajari serta dilatih secermat mungkin. Lompat jauh merupakan nomor atletik yang dilombakan baik untuk putra maupun putri. Tujuan lompat jauh adalah melakukan lompatan dengan mencapai jarak sejauhjauhnya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, seorang pelompat harus memiliki dan dapat memadukan kecepatan, kekuatan, dan keseimbangan yang diwujudkan dalam satu rangkaian pada lompat jauh. Tahapan-tahapan dalam melakukan lompat jauh ada empat tahap, yaitu : (1) Awalan/ ancang-ancang, (2) tolakan/tumpuan, (3) sikap badan di udara, dan (4) sikap mendarat. Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong suatu alat bundar (peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Berat peluru yang digunakan dalam perlombaan adalah 7,25 kg (untuk putra) dan 4 kg (untuk wanita). Gaya tolak peluru yang sering digunakan pada tolak peluru, yaitu gaya lama atau gaya ortodoks dan gaya baru atau gaya O`Brian. Kalau ada gaya lain hanyalah merupakan variasi dari kedua gaya tersebut. Tujuan tolak peluru adalah menolak sejauh-jauhnya untuk memperoleh prestasi yang optimal.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

115

3 Penilaian Pengetahuan Tugas Individu

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling benar! Coba kamu kerjakan di rumah dan dikumpulkan dalam bentuk portofolio! 1. Perbedaan antara jalan dengan lari terletak pada . . . . a. cara kaki menapak c. panjang langkah b. kecondongan badan d. memasuki garis finish 2. Yang tidak diperbolehkan dalam melakukan gerakan jalan cepat adalah . . . . a. langkah panjang c. langkah pendek b. langkah melayang d. langkah menyilang 3. Pada gerakan jalan cepat posisi kaki harus . . . . a. kedua kaki selalu kontak dengan tanah b. kedua kaki boleh melayang c. satu kaki selalu kontak dengan tanah d. tidak ada ketentuan 4. Di bawah ini adalah teknik jalan cepat, kecuali . . . . a. start c. finish b. teknik jalan cepat d. langkah kaki 5. Start yang digunakan dalam perlombaan jalan cepat adalah . . . . a. start melayang c. start berdiri b. start jongkok d. start berlari 6. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, berakhir pula dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan, merupakan gerakan jalan cepat fase . . . . a. tumpuan dua kaki c. relaksasi b. tarikan d. dorongan 7. Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan serta selesai apabila badan berada di atas kaki penopang, merupakan gerakan jalan cepat fase . . . . a. tumpuan dua kaki c. relaksasi b. tarikan d. dorongan 8. Tahap ini barada antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase dorongan kaki, merupakan gerakan jalan cepat fase . . . . a. tumpuan dua kaki c. relaksasi b. tarikan d. dorongan 9. Fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat gravitasi badan mengambil alih kaki tumpu, merupakan gerakan jalan cepat fase . . . . a. tumpuan dua kaki c. relaksasi b. tarikan d. dorongan

116

Kelas VII SMP/MTs

10. Pada saat melakukan jalan cepat gerakan lengan harus seirama dengan . . . . a. langkah kaki c. kecondongan badan b. panjang langkah d. gerak ke depan 11. Kunci pertama yang harus dikuasai dalam lari jarak pendek adalah . . . . a. start/pertolakan c. kecondongan badan b. panjang langkah kaki d. koordinasi gerakan 12. Start yang digunakan dalam lari jarak pendek adalah . . . . a. start melayang c. start duduk b. start jongkok d. start berdiri 13. Letakkan tanga lebih lebar sedikit dari lebar bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik. Hal ini merupakan start jongkok aba-aba . . . . a. persiapan awal c. siaap b. bersedia d. ya 14. Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang sampai sedikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis punggung sedikit menurun ke depan. Hal ini merupakan start jongkok aba-aba . . . . a. persiapan awal c. siaap b. bersedia d. ya 15. Menolak ke depan dengan kekuatan penuh atau gerakan meluncur, tetapi jangan melompat dan badan tetap condong ke depan disertai dengan gerakan lengan yang diayunkan. Hal ini merupakan start jongkok aba-aba . . . . a. persiapan awal c. siap b. bersedia d. ya 16. Di bawah ini adalah teknik gerakan lari jarak pendek, kecuali . . . . a. start c. memasuki garis finish b. gerakan lari d. saat melayang 17. Prinsip lari cepat yaitu berlari pada . . . . a. ujung kaki c. telapak kaki b. menempel tumit d. bola-bola kaki 18. Posisi badan pada lari jarak pendek adalah . . . . a. tegak lurus c. direbahkan ke belakang b. condong ke depan d. tergantung pada pelari 19. Ayunan lengan saat melakukan lari jarak pendek adalah . . . . a. kuat dan rileks c. kuat dan cepat b. perlahan-lahan d. seirama dengan langkah kaki 20. Cara memasuki garis finish lari jarak pendek adalah . . . . a. hentikan kecepatan saat finish c. melompat ke depan saat finish b. membusungkan dada ke depan d. tidak ada ketentuan 21. Panjang lintasan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari . . . . a. 30 meter c. 40 meter b. 35 meter d. 45 meter

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

117

22. Ketepatan tumpuan dapat dicapai dengan perencanaan jumlah langkah . . . . a. berubah-ubah c. panjang b. konsisten/tetap d. pendek 23. Agar tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa kehilangan kecepatan ke depan, maka tumpuan/tolakan harus . . . . a. kuat c. lemas dan kendor b. rileks d. tegang 24. Berikut ini adalah sikap badan ketika melayang di udara, kecuali . . . . a. sikap tengadah c. sikap berjalan di udara b. sikap mengambang d. sikap jongkok 25. Cara mendarat yang benar dalam lompat jauh adalah . . . . a. kaki diluruskan c. kaki dilipat ke depan b. lutut dibengkokkan dan kaki dilipat d. kaki diacungkan ke depan 26. Gaya tolak peluru di mana awalan menyamping sudut lemparan dinamakan . . . . a. gaya Ortodok c. gaya Side arm b. gaya O`Brian d. gaya Baterfly 27. Di bawah ini adalah tahapan-tahapan tolak peluru, kecuali . . . . a. cara memegang peluru c. menjaga keseimbangan b. sikap badan saat menolak peluru d. sikap badan setelah menolakkan peluru 28. Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring ke samping kiri, pandangan ke arah jatuhnya peluru. Hal ini merupakan tahapan teknik tolakan peluru . . . . a. cara memegang peluru c. cara menolakkan peluru b. Sikap badan saat menolak peluru d. sikap badan setelah menolakkan peluru 29. Cara memegang peluru di mana peluru diletakkan pada . . . . a. ujung telapak tangan c. telapak tangan b. jari-jari tangan d. ujung jari-jari tangan 30. Pada saat menolak peluru badan harus . . . . a. ditegangkan c. dicondongkan b. ditegakkan d. diluruskan B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat! Coba kamu kerjakan di rumah dan dikumpulkan dalam bentuk portofolio! 1. Jelaskan perbedaan antara jalan dan lari! 2. Sebutkan fase-fase gerakan jalan cepat! 3. Jelaskan cara melakukan start jalan cepat! 4. Jelaskan cara melakukan gerakan jalan cepat! 5. Jelaskan cara memasuki garis finish jalan cepat! 6. Sebutkan macam-macam start jongkok! 7. Jelaskan cara melakukan start pendek dalam atletik! 8. Jelaskan cara melakukan langkah kaki gerakan lari jarak pendek! 9. Jelaskan cara melakukan ayunan lengan lari jarak pendek! 10. Jelaskan cara memasuki garis finish lari jarak pendek!

118

Kelas VII SMP/MTs

Tugas Kelompok C. Setelah kamu mempelajari materi atletik (jalan cepat, lari jarak pendek, lompat jauh, dan tolak peluru), coba kamu kerjakan tugas kelompok di bawah ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Tugas kelompok ini dapat dikerjakan di rumah dan dikumpulkan dalam bentuk portofolio!

No.

Tugas Gerak

Cara Melakukan

1.

Pembelajaran teknik start jalan cepat.

2.

Pembelajaran jalan cepat.

teknik

gerakan

3.

Pembelajaran teknik memasuki garis finish.

gerakan

4.

Teknik start lari jarak pendek.

5.

Teknik gerakan lari jarak pendek.

6.

Teknik gerakan memasuki garis finish.

7.

Teknik awalan lompat jauh gaya jongkok.

8.

Teknik tumpuan gaya jongkok.

9.

Teknik saat melayang di udara lompat jauh gaya jongkok.

Kesalahan yang terjadi

Perbaikan Kesalahan

lompat jauh

10. Teknik mendarat lompat jauh gaya jongkok. 11. Teknik memegang peluru. 12. Sikap badan saat akan menolakkan peluru. 13. Sikap menolakkan peluru. 14. Sikap badan setelah menolakkan peluru.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

119

Penilaian Keterampilan D. Penilaian aspek keterampilan dilakukan terhadap proses pelaksanaan suatu gerakan (penilaian proses) yang dilakukan oleh peserta didik. Butir tes keterampilan yang dilakukan oleh peserta didik pada atletik (jalan cepat, lari jarak pendek, lompat jauh, dan tolak peluru) adalah sebagai berikut.

Rubrik Penilaian Tes Keterampilan

Aspek yang Dinilai

1

Kualitas Gerak 2 3 4

1. Lakukan teknik dasar jalan cepat menempuh jarak 3.000 meter! Unsur-unsur yang dinilai adalah ketepatan dalam melakukan gerakan. 2. Lakukan teknik dasar lari jarak pendek menempuh jarak 100 meter! Unsur-unsur yang dinilai adalah ketepatan dalam melakukan gerakan. 3. Lakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok! Unsur-unsur yang dinilai adalah ketepatan dalam melakukan gerakan. 4. Lakukan teknik dasar tolak peluru! Unsur-unsur yang dinilai adalah ketepatan dalam melakukan gerakan.

JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16

Penilaian Perilaku E. Penilaian aspek perilaku (sikap) dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pengamatan dalam proses penilaian dilakukan saat peserta didik melakukan aktivitas jalan cepat, lari jarak pendek, lompat jauh, dan tolak peluru. Aspekaspek yang dinilai meliputi: kerja sama, tanggung jawab, menghargai teman, disiplin, dan toleransi.

Rubrik Penilaian Tes Keterampilan. Perilaku yang Dinilai 1. Kerja sama 2. Tanggung jawab 3. Menghargai teman 4. Disiplin 5. Toleransi Jumlah skor maksimal = 15

120

Kelas VII SMP/MTs

Baik

Cek (√ ) Sedang Kurang

Beladiri

4

Kata Kunci

Tujuan Pembelajaran

Pencak silat, beladiri, pendekar, sikap kuda-kuda, sikap berdiri, sikap jongkok, sikap pasang, arah, langkah, pembelaan, elakan, tangkisan, serangan, sapuan, dengkulan, guntingan.

Setelah mempelajari materi pada bab ini, peserta didik diharapkan memiliki pengetahuan dan mampu mempraktikkan keterampilan dasar beladiri (pencak silat) dengan kontrol yang baik dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.

Peta Konsep

Beladiri Pencak Silat

Hakekat Pencak Silat • •

Pengertian pencak silat Asal-usul pencak silat

Pembelajaran Teknik Pencak Silat • • • • • • • •

Pembelajaran pola pembentukan sikap pencak silat Pembelajaran pola pembentukan gerak pencak silat Pembelajaran pembelaan pencak silat Pembelajaran teknik serangan pencak silat Pembelajaran teknik sapuan pencak silat Pembelajaran teknik dengkulan pencak silat Pembelajaran teknik guntingan pencak silat Pembelajaran kombinasi teknik dasar pencak silat.

PEMBANGKIT MOTIVASI Pencak silat adalah seni beladiri asli Indonesia, yang telah berumur berabad-abad. Pencak silat diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pada zaman dahulu ketika manusia masih hidup dari berburu, mereka hidup secara berkelompok dan saling bermusuhan. Untuk mempertahankan hidupnya, mereka belajar membela diri dengan cara menirukan gerakangerakan binatang buruan mereka dalam membela diri. Dengan berkembangnya peradaban, seni beladiri juga ikut berkembang ke arah lebih sempurna dan dinamakan pencak atau silat. Kamu dapat terampil melakukan jenis olahraga beladiri tersebut apabila kamu berinisiatif untuk melakukan teknik-teknik dasar yang ada dalam buku ini dengan sepenuh hati, baik dilakukan di sekolah ataupun di rumah. Oleh karena itu, sangat perlu dilakukan latihan teknik-teknik dasar pencak silat. Bagaimanakah latihan teknik-teknik dasar pencak silat yang harus dilakukan agar dapat menguasainya dengan baik dan benar? Dalam bab ini, kita akan mempelajari teknik dasar dalam pencak silat. Penyajian materi dipaparkan secara lengkap, baik gambar maupun penjelasannya.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

121

A. Pembelajaran Beladiri Pencak Silat Pencak silat merupakan olahraga bela diri asli Indonesia, dapat dimainkan secara perorangan, berpasangan maupun beregu. Untuk menguasai beladiri pencak silat sangat diperlukan penguasaan teknik dasar pencak silat. Apakah kamu sudah bisa mempraktikannya dengan benar? Nah, pada bab ini kalian akan diajak memahami lebih lanjut tentang olahraga bela diri pencak silat. Setelah mempelajari materi ini diharapkan kalian bisa memahami, menghayati nilai-nilai luhur bela diri pencak silat seperti disiplin, jujur, tanggung jawab, kerja sama,dan toleransi dengan baik dan benar. 1. Pengertian Pencak Silat Pencak silat merupakan salah satu olahraga beladiri yang terdapat di Indonesia. Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Karena pencak silat lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia, maka perkembangannya dipengaruhi oleh watak, selera dan bakat masyarakat yang ada di daerahnya masing-masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor alam juga dapat mempengaruhi perkembangan pencak silat itu sendiri, misalnya keadaan tempat, iklim, keadaan sosial dan lain sebagainya. Pencak silat adalah suatu cara beladiri yang menggunakan akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki manusia lebih sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainnya. Oleh karena itu, tidak mustahil jika manusia dapat menguasai segala macam ilmu di dunia ini.

2. Asal-usul Pencak Silat Di Indonesia istilah pencak silat baru mulai digunakan setelah berdirinya top organisasi pencak silat (IPSI). Sebelumnya di daerah Sumatera lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan mengambil prakarsa pembentukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat internasional. Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil menambah anggota PERSILAT. Penambahan anggota ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota PERSILAT lainnya untuk memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia, yaitu Asian Games, dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasific pada bulan Oktober 1999. Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan.

122

Kelas VII SMP/MTs

B. Pembelajaran Pola Gerak Pencak Silat 1. Pembelajaran Pola Pembentukan Sikap Pencak Silat Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi dan terkendali, yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya. Dengan demikian, pencak silat merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari karena memiliki empat aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Bentuk pembelajaran sikap dalam pencak silat antara lain sebagai berikut. a. Pembelajaran sikap berdiri

SIAP SEDIA

KUDA-KUDA DEPAN

KUDA-KUDA SAMPING

KUDA-KUDA SILANG

KUDA-KUDA BELAKANG

Gambar 4.1 Macam-macam sikap berdiri pencak silat

Macam-macam sikap berdiri dalam pencak silat antara lain sebagai berikut. 1) Sikap salam dan berdoa dilakukan setiap memulai dan mengakhiri pembelajaran atau pertandingan. Hal ini dilakukan untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Sikap kangkang merupakan sikap dasar untuk langkah dan kuda-kuda. 3) Sikap kuda-kuda merupakan persiapan untuk melakukan serangan dan belaan. b. Pembelajaran sikap jongkok, duduk dan berbaring

Sikap ini merupakan sikap dasar untuk melakukan permainan bawah. Bentuk gerakannya antara lain. 1) Sikap jongkok, sikap duduk dan sikap berbaring. 2) Amati dan lakukan pembelajaran sikap jongkok, sikap duduk, dan sikap berbaring.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

123

SIKAP JONGKOK

SIKAP DUDUK

SIKAP BERBARING

Gambar 4.2 Sikap jongkok, duduk dan berbaring pencak silat

c. Pembelajaran sikap pasang Sikap pasang merupakan sikap untuk memulai serangan atau pembelaan yang berpola yang dilakukan pada awal atau akhir gerakan. Sikap pasang ada tiga bentuk, yaitu : (1) Sikap pasang atas, (2) Sikap pasang tengah, dan (3) Sikap pasang bawah. Coba kamu lakukan pembelajaran sikap pasang berikut ini.

SIKAP PASANG ATAS

SIKAP PASANG TENGAH

Sikap pasang atas

Sikap pasang tengah

SIKAP PASANG BAWAH

Sikap pasang bawah

Gambar 4.3 Macam-macam pembelajaran sikap pasang pencak silat

2. Pembelajaran Pola Pembentukan Gerak Pencak Silat Pembentukan gerak merupakan awal dalam melakukan pembelaan maupun serangan. Pembentukan gerak terdiri dari pembentukan arah dan langkah. a. Arah

Gambar 4.4 Delapan penjuru mata angin

124

Kelas VII SMP/MTs

Arah adalah sasaran dalam melakukan gerakan, baik pada waktu melakukan pembelaan maupun serangan. Arah dikenal dengan delapan penjuru mata angin. Langkah dilakukan pada arah tertentu sesuai dengan keperluannya.

b. Langkah Langkah adalah perubahan injakan kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya. Langkah dapat dilakukan lurus, silang/serong. Cara melakukannya bisa dengan cara diangkat, geseran, ingutan, lompatan dan loncatan.

ANGKATAN

LOMPATAN

INGSUTAN

GESERAN

Gambar 4.5 Macam-macam langkah pencak silat

C. Pembelajaran Teknik Pencak Silat 1. Pembelajaran Teknik Pembelaan Pencak Silat Tanpa penguasaan teknik pembelaan pencak silat kamu tidak mungkin mendapatkan teknik yang baik dan benar. Sekarang coba kamu baca berbagai bentuk-bentuk pembelajaran teknik pembelaan dengan cermat, kemudian lakukan bersama-sama teman-temanmu untuk mempraktikkan berbagai jenis bentuk-bentuk pembelajaran teknik pembelaan yang ada dalam buku ini, kemudian diskusikan cara melakukannya yang baik. Yakinlah kamu “kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan, dengan catatan kamu serius dan sepenuh hati melakukannya”. Pembelaan merupakan prinsip utama dalam pencak silat, sehingga harus benar-benar dikuasai. Bentuk-bentuk pembelaan dasar antara lain dengan cara melakukan elakan dan tangkisan. a. Elakan Elakan dilakukan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan. Arah elakan dilakukan sesuai dengan arah delapan penjuru mata angin. Elakan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Elak hadap yaitu mengelak dengan memindahkan kaki belakang sehingga badan menghadap lawan. 2) Elak samping, yaitu mengelak dengan cara memindahkan kaki ke samping dan posisi badan dimiringkan. 3) Elak angkat kaki, yaitu dilakukan dengan mengangkat salah satu kaki kiri dari sasaran penyerangan. 4) Elak kaki silang, yaitu dilakukan dengan menyilangkan kaki ke samping atau serong. Amati dan rasakan koordinasi gerakan yang dilakukan, dan temukan pola yang paling sesuai buat kamu.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

125

GERAKAN GERAKANELAK ELAKHADAP HADAP

GERAKAN ELAK SAMPING GERAKAN ELAK SAMPING

GERAKAN ELAK ANGKAT KAKI GERAKAN ELAK ANGKAT KAKI

GERAKAN ELAK KAKI SILANG GERAKAN ELAK KAKI SILANG

Gambar 4.6 Macam-macam elakan pencak silat

b. Tangkisan

Tangkisan merupakan cara pembelaan dengan mengadakan kontak langsung dengan lawan. Hal ini dapat dilakukan dengan satu tangan atau lengan, dua lengan, siku dan kaki. Coba rasakan teknik gerakan tangkisan mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut.

GERAKAN TANGAN DENGAN SIKU GERAKAN TANGKISAN DENGAN KAKI Gambar 4.7 Macam-macam tangkisan pencak silat

2. Pembelajaran Serangan Pencak Silat Serangan merupakan usaha pembelaan yang dilakukan dengan menggunakan lengan atau kaki untuk mengenai badan lawan. Bentuk-bentuk serangan dapat dilakukan dengan cara pukulan, sikuan, tendangan, sapuan, kaitan dan guntingan. Coba rasakan teknik gerakan serangan mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakangerakan tersebut.

126

Kelas VII SMP/MTs

a. Serangan melalui tangan dalam bentuk pukulan dapat dilakukan dengan cara : tinju, tebak, totok, bantul, dorong dan sodok.

SIKAP AWAL

BANDUL

TINJU

SODOK

TUSUK

DORONG

9

TEBAK

CATOK

KETOK

Gambar 4.8 Macam-macam serangan tangan pencak silat

b. Serangan dengan siku dapat dilakukan dari depan, atas, bawah, samping, serong dan belakang.

SIKU DEPAN

SIKU BELAKANG

SIKU SERONG

SIKU ATAS

SIKU BAWAH

Gambar 4.9 Macam-macam serangan siku pencak silat

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

127

c. Tendangan dapat dilakukan dengan punggung kaki, telapak kaki, ujung kaki dan tumit.

Gambar 4.10 Macam-macam serangan kaki pencak silat

3. Pembelajaran Teknik Sapuan Pencak Silat Sapuan terdiri dari empat jenis antara lain sebagai berikut. a. Sapuan tegak, yaitu serangan menyapu kaki dengan perkenaannya telapak kaki ke arah bawah mata kaki, lintasannya dari luar ke dalam, bertujuan mematahkan. b. Sapuan rebah, yaitu serangan menyapu kaki dengan cara merebahkan diri bertujuan menjatuhkan, bisa dengan sapuan rebah belakang (sirkel bawah). c. Sabetan, yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan perkenaan tulang kering ke sasaran betis dengan lintasan dari luar ke dalam. d. Beset, yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan alat penyasar betis. Coba rasakan teknik gerakan sapuan mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakangerakan tersebut bersama-sama dengan temanmu!

Sapuan rebah

Sapuan tegak

Sapuan sabetan

Sapuan beset

Gambar 4.11 Macam-macam serangan tungkai menggunakan sapuan

128

Kelas VII SMP/MTs

4. Pembelajaran Teknik Dengkulan Pencak Silat Dengkulan yaitu serangan yang menggunakan lutut/dengkul sebagai alat penyerangan, dengan sasaran kemaluan, dada, dan pinggang belakang. Dengkulan terdiri dari tiga jenis antara lain sebagai berikut. a. Dengkulan depan, yaitu serangan dengan dengkulan, lintasannya dari atas ke bawah, dengan sasaran dada dan kemaluan. b. Dengkulan samping dalam, yaitu lintasannya seperti busur dari luar ke dalam dengan sasaran ke arah dada. c. Dengkulkan samping luar, yaitu lintasannya dari dalam ke luar, dengan sasaran perut. Coba rasakan teknik gerakan dengkulan mana yang mudah dan sulit dilakukan. mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut bersama-sama dengan temanmu!

Dengkulan depan

Dengkulan samping dalam

Dengkulan Samping luar

Gambar 4.12 Macam-macam serangan tungkai menggunakan dengkulan

5. Teknik Guntingan Pencak Silat Guntingan adalah teknik menjatuhkan lawan yang dilakukan dengan menjepit kedua tungkai kaki pada sasaran leher, pinggang, atau tungkai lawan sehingga lawan terjatuh. Guntingan terdiri dari guntingan luar dan guntingan dalam. Coba rasakan teknik gerakan guntingan mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut bersama-sama dengan temanmu!

Teknik guntingan tungkai kaki

Teknik guntingan pinggang

Gambar 4.13 Macam-macam serangan tungkai menggunakan guntingan

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

129

6. Bentuk-bentuk Pembelajaran Kombinasi Pencak Silat Tujuan Pembelajaran kombinasi pencak silat adalah untuk mengkombinasikan teknik gerakan-gerakan pencak silat yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan gerakan kombinasi pencak silat, coba rasakan teknik-teknik gerakan teknik dasar yang mana mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut. Bentuk-bentuk Pembelajaran kombinasi teknik dasar pencak silat antara lain sebagai berikut. Dalam pelajaran pencak silat akan dibahas enam teknik perkelahian baik dilakukan dalam pembelajaran maupun dalam pertandingan pencak silat. Keenam teknik perkelahian tersebut adalah sebagai berikut : (1) Menungunci lawan dari luar tangan, (2) Mengunci lawan dari dalam tangan, (3) Mengunci lawan dengan menahan serangan siku lawan pada waktu berputar dan menyikut, (4) Menahan siku lawan di atas pundak, (5) Menjatuhkan lawan dengan mengambil kaki dalam dan (6) menjatuhkan lawan dengan mengambil kaki luar. Keenam teknik perkelahian tersebut secara rinci akan dijelaskan satu-persatu sebagai berikut : a. Pembelajaran Mengunci Lawan dari Luar Tangan Cara melakukannya adalah sebagai berikut. 1) Peserta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. 2) Peserta didik B menyambut serangan peserta didik A dengan teknik tangkisan dua tangan yang merupakan kelanjutan dari tangkisan dari luar tangan. 3) Peserta didik B mengunci lawan dengan menggeser kaki ke dalam dan tangan lawan diputar dan ditahan gerakannya. Coba rasakan teknik gerakan mengunci lawan dari luar tangan mana yang mudah dan sulit dilakukan. mengapa teknik gerakan tersebut mudah atau sulit dilakukan? Temukan jawabannya, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut bersamasama dengan temanmu!

A

B

A

B

Gambar 4.14 Latihan mengunci lawan dari luar tangan

130

Kelas VII SMP/MTs

A

B

b. Pembelajaran Mengunci Lawan dari Dalam Tangan Cara melakukannya adalah sebagai berikut. 1) Peserta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. Peserta didik B menangkis dari dalam tangan. 2) Peserta didik A memutar badan terus menyikut peserta didik B dengan siku tangan kiri. Serangan tersebut dilakukan oleh peserta didik B dengan menggeser kaki kiri ke dalam. 3) Peserta didik A memutar badan dan melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. Peserta didik B melakukan pembelaan dengan teknik tangkisan dari dalam. 4) Peserta didik B melanjutkan usaha pembelaan dengan memasukkan kaki kanannya ke belakang kaki lawan kemudian mengungkit kaki tersebut. Coba rasakan teknik gerakan pembelajaran mengunci lawan dari dalam tangan mana yang mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut bersama-sama dengan temanmu!

A

B

A

B

A

B

A

B

Gambar 4.15 Pembelajaran mengunci lawan dari dalam tangan

c. Pembelajaran Mengunci Lawan dengan Menahan Serangan Siku Lawan Pada Waktu Berputar dan Menyikut

Cara melakukannya adalah sebagai berikut. 1) Peserta didik A melancarkan pukulan dengan tangan kanan lurus ke arah peserta didik B. peserta didik B menangkis dari luar tangan. 2) Peserta didik A menyikut ke belakang dengan siku tangan kiri. peserta didik B menangkis dan menangkap siku tersebut. 3) Peserta didik A melanjutkan usaha pembelaan dengan memutarkan siku lawan sekaligus menguncinya.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

131