DAKWAH MELALUI MUSIK METAL (Studi Analisis Etnografi Komunikasi Dakwah Band Purgatory)
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh: BANGUN WAHYU UTAMA L100 080 143
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
Etnografi Komunikasi Dakwah Melalui Musik Metal oleh Band Purgatory Bangun Wahyu Utama (
[email protected]) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstrak Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui dan memahami bagaimana dinamika dan proses komunikasi dakwah Islami lewat musik metal yang dilakukan oleh band Purgatory. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi komunikasi yang telah dikemukakan oleh John W Cresswell, yang dalam sisi tertentu juga berfungsi sebagai grandtheory kedua di samping teori komunikasi dakwah Islam. Sesuai dengan metodologi etnografi komunikasi Creswell, langkah-langkah analisis dalam penelitian ini berorientasi untuk melihat setidaknya dua sisi dari fenomena yang diteliti; pertama, sifat-sifat khas yang melekat pada fenomena/ proses komunikatif dari band Purgatory serta aktivitas dakwah yang dilakukan, yang kedua, melihat dalam konteks sosio-kultural, apa proses komunikasi dakwah tersebut berlangsung. Dengan demikian, inti makna dari suatu fenomena komunikasi bisa dapat diresapi oleh proses penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses komunikasi dakwah Islam yang dilakukan Purgatory tergolong unik bahkan kontroversial karena menggunakan musik metal sebagai media dakwah. Namun, di sisi lain, dengan berkaca pada konteks sosiokultural masyakarat Jakarta yang memiliki karakteristik yang bermacam-macam, majemuk serta kompleks, maka dakwah Islam “militia” ala Purgatory ini justru menemukan kecocokan dan relevansi positif. Kata Kunci: Etnografi, Komunikasi Dakwah, Musik Metal kehidupan bermasyarakat. Dakwah Islami
A. Pendahuluan Dakwah
adalah
sebuah
konsep
selalu berkaitan dengan realitas sosial yang
komunikasi dalam agama Islam. Dakwah
ada, dalam arti dakwah Islami mengemban
adalah sebuah proses di mana nilai ajaran
tanggung jawab untuk berkontribusi pada
hidup dalam proses interaksi yang dialogis,
realitas sosial dan kemasyarakatan yang
antara si penyampai (da‟i) dengan yang
ada.
didakwahi.
Menghadapi realitas sosial yang
Dakwah adalah ujung tombak dari
dinamis, selalu berubah (fluktuatif) dan
tumbuhnya nilai dan ajaran agama dalam
semakin kompleks, dakwah Islami, baik
secara wacana maupun praktis, ditantang untuk semakin dinamis juga. Karena
media dakwah. Fenomena
yang
menjadi
ruang
adanya hal ini, nampaknya metode dakwah
wilayah penelitian ini adalah dakwah-
semakin berkembang dalam bentuknya
dakwah Islami melalui musik cadas/ metal/
yang unik dan kreatif. beberapa metode
underground, yang kini tengah diusung
dapat diterapkan secara efektif, salah
oleh kalangan “One Finger Movement”
satunya yaitu sistem dakwah, di mana
atau “Gerakan Metal Satu Jari”. Hal
metode
spesifik
dakwah
ini
banyak
sekali
dalam
penelitian
ini
adalah
digunakan oleh para ustadz dan ustadzah.
dakwah Islami melalui musik/ lagu metal
Cara penyampaiannya juga pasti akan
yang dilakukan oleh Band Purgatory,
berbeda antara ustadz yang satu dengan
Jakarta. Adalah suatu hal yang menarik
yang lain, di antaranya pemaduan antara
apabila dakwah Islami itu dipadukan
dakwah dengan komedi selain itu, ada juga
dengan musik metal yang notabenenya
yang memadukan dakwah dengan gaya
sebuah genre musik keras, di mana kita
tanya jawab interaktif.
tahu khalayak pada umumnya masih awam
Perkembangan metode dakwah saat
terhadap musik tersebut, dan tidak semua
ini telah mengalami banyak inovasi, salah
orang juga bisa menikmati musik metal/
satu contohnya, dakwah melalui musik
underground music.
yang sejak lama telah diterapkan oleh
Purgatory dapat dikatakan sebagai
Bang Haji Rhoma Irama yang dapat
salah satu band tidak “neko-neko” dalam
dikatakan sebagai legenda raja dangdut
bermusik dan berani membuat gebrakan-
sekaligus pendakwah. Rhoma Irama telah
gebrakan
menjadi inspirator bagi kalangan da‟i
berseberangan dengan band-band metal
untuk menjadikan seni musik sebagai
pada umumnya, karena disaat semua band-
yang
bisa
dikatakan
band
metal
sekarang
banyak
yang
mengusung tema serta lirik-lirik yang
metalhead pada umumnya terutama para mogerz
berbau satanic, blasphemy, antichrist,
Aktivitas interaksi dakwah Islami
paganism, gore dan murder. Purgatory
yang dilakukan Purgatory memiliki latar/
hadir dengan konsep yang sangat berbeda
setting
sekali dengan kebanyakan band metal
kompeksitas
lainnya. Tema dan lirik-liriknya lebih
Jakarta,
membicarakan tentang Islam, selain itu
kalangan remajanya yang sangat dekat
mengajarkan tentang ke Esa-an Allah SWT
dengan budaya pop, dengan latar sosial
serta Rasulnya yaitu Nabi Muhammad
yang
SAW.
komunikasi yang terjadi di dalamnya tentu
sosial
yang
jelas,
karakteristik
terlebih
kompleks
masyarakat
khusus
inilah,
yakni
kehidupan
maka
proses
Fenomena komunikasi seperti ini
memiliki ciri spesifik dan kompleksitas
merupakan sesuatu yang sangat unik dan
tersendiri, yang dalam memahaminya tidak
menarik untuk diketahui, sebab Purgatory
bisa dilepaskan dari konteks yang ada.
menggunakan musik metal sebagai media dakwah yang ditransmisikan melalui lirik-
B. Rumusan dan Tujuan Masalah
lirik lagu. dan salah tujuannya adalah
Pada penelitian rumusan masalah
mendobrak eksistensi band-band metal
yang
dengan
satanic,
komunikasi dakwah yang dilakukan oleh
blasphemy, zionist, dan paganisme. Selain
band Purgatory, sedangkan tujuan dari
itu dengan lirik-lirik serta pendekatan-
penelitian ini adalah untuk mengetahui
pendekatan khusus mereka terhadap fans/
bagaimana
mogerz,
dilakukan oleh band Purgatory.
l i ri k
dan
mereka
ideologi
ingin
mengurangi
kebiasaan-kebiasaan “hedon” di kalangan
muncul
adalah
komunikasi
bagaimana
dakwah
yang
(collection of experience and meanings)
C. Kerangka Teori Teori-teori penelitian
ini
yang
dipakai
dalam
yang
adalah;
teori
proses
pengalaman dan pengertian yang dim
komunikasi, teori dakwah Islam, teori
berarti
bahwa
penggabungan
peroleh komunikan ( Effendy, 1991: 62).
komunikasi Islam, etnografi komunikasi
Artinya
bahwa
hubungan
tertentu
pada
pemikiran yang dikembangkan antara
dipakai).
pengirim (komunikator) dan penerima
Semuanya dikombinasikan dalam suatu
(komunikan) jika terbentuk kesamaan yang
konstruk kerangka pemikiran yang menjadi
diinginkan maka akan terjadi komunikasi.
pra-kognisi dari penelitian ini. empat yang
Kesamaan pemikiran atau penyatuan pesan
pertama
i ni
paradigma
memberi
penelitian
adalah
warna
yang
untuk
melihat
dan
tentunya
suatu
suatu
(selain sebagai metode, teori ini dalam sisi juga
diperlukan
dalam
membutuhkan
kesamaan
adanya
memahami proses komunikasi aktivitas
hubungan yang saling berbagi atau sharing
dakwah Islami Purgatory yang menjadi
antara pengirim dengan penerima tersebut.
subjek penelitian, sedangkan teori yang terakhir
berguna
untuk
melihat
Sementara itu Jane Pauley (1999)
dan
menjabarkan dalam proses komunikasi itu
memahami konteks ruang sosial di mana
sendiri terdapat tiga komponen penting,
proses komunikasi yang diteliti.
diantaranya; transmisi informasi, transmisi
Dalam teori yang dikemukakan oleh
pengertian, dan pengggunaan simbol yg
Wilburn Schram bahwa di dalam sebuah
sama, jika salah satu komponen tidak
proses komunikasi terdapat beberapa item
terpenuhi atau tidak ada maka proses
penting yakni (frame of reference) artinya
komunikasi tidak akan efektif (Pauley
pesan yang disampaikan oleh komunikator
dalam Mulyana dan Rahmat, 1990: 7).
harus sesuai dengan kerangka acuan dan
Berdasarkan konstruk teori ini, maka akan
dilihat bagaimanakah proses komunikasi
Teori komunikasi Islam memiliki definisi
secara umum yang terjadi dalam horizon
dan sifat yang khusus, yakni; “Komunikasi
fenomena yang diteliti.
Islam” adalah sebuah proses komunikasi
Teori
etnografi
komunikasi
yang menjadikan nilai-nilai Islami sebagai
merupakan teori utama yang dipakai
muatan dari pesan yang disampaikan dan
peneliti dalam proses penelitiannya, pada
tata-cara serta perilaku dalam proses
dasarnya etnografi komunikasi merupakan
komunikasi itu sendiri pun berlandaskan
metode implikasi sederhana di mana di
pada kesantunan yang sesuai dengan etika
dalamnya terdapat pola komunikasi yang
Islami.
dimiliki oleh sekelompok individu, pada hakikatnya
etnografi
ini
pada dasarnya mengandung nilai-nilai
melihat dari beberapa hal diantaranya; pola
yang ada di dalam Al-Qur‟an, prinsip
komunikasi,
kegiatan
tersebut antara lain; prinsip qaulan baligha
komunikasi, waktu dan tempat kegiatan
(perkataan yang mendidik/ bermanfaat),
kelompok, proses kegiatan komunikasi
qaulan karima (perkataan yang baik),
yang
dan
qaulan sadida (perkataan yang benar),
keragaman kode (Littlejohn dan Foss,
qaulan maysura (perkataan yang baik yang
2009: 460).
disertai alasan yang rasional), qaulan
pendefinisian
membentuk
Adapun
komunikasi
Dalam prinsip komunikasi Islam,
teori
komunitas,
komunikasi
Islam
adalah komponen kerangka teori lain yang dipakai
berdasarkan
kebutuhan
untuk
ma’rufa (perkataan yang halus dan lemah lembut) (Ismi, Dian. 2013: 43-47). Sedangkan
dalam
pandangan
melihat proses komunikasi dari subjek dan
perspektif komunikasinya, terbagi menjadi
aktivitas yang diteliti, yang memang
dua kategori diantaranya; yang pertama
notabene mengandung unsur-unsur Islami.
teori komunikasi Islam yang didasari atas
Al-Qur‟an dan Hadits, lalu yang kedua
D. Metode Penelitian
teori komunikasi pada umumnya (religius,
Proses penelitian akan dilaksanakan
non religius) lebih menitiberatkan pada
di dua tempat yaitu pertama dilakukan di
etika serta norma-norma yang berlaku di
kediaman Al
dunia (Muis, 2001: 34).
bertempat di kawasan Bintaro Jakata, lalu
selaku informan 1 yang
Teori komunikasi Islam ini terkait
yang kedua dilakukan di kediaman Bontie
erat dengan teori dakwah Islam yang
selaku informan 2 yang bertempat di
adalah teori yang diderivasikan dari ajaran
kawasan Ciledug Tangerang.
Al-Quran dan Hadits, sehingga pengertian
Jenis penelitian yang digunakan oleh
dan definisi tentang istilah “dakwah” itu
peneliti
sendiri menjadi jelas. Dakwah merupakan
kualitatif
sebuah aktifitas atau kegiatan yang di
analisis etnografi.
proses secara
lisan atau tulisan. Proses
adalah
metodologi
dengan
Sedangkan
penelitian
menggunakan
sumber
da t a
studi
yang
dakwah pada dasarnya dilakukan secara
digunakan oleh peneliti terbagi menjadi
sadar dan terencana yang bertujuan untuk
dua kategori yaitu yang pertama sumber
mempengaruhi individu atau kelompok
data primer yang mencakup pencatatan
tertentu, dalam proses dakwah itu sendiri
terkait observasi di lapangan, hal ini
bersifat bebas dan tidak memaksa (Arifin,
dilakukan dengan mengamati live perform
M. 1991: 6). Teori dakwah Islam di sini
Purgatory dan
juga terbagi dua; melihat sisi metodik dari
dengan beberapa personil selaku sebagai
dakwah, dan nilai aksiologis dari sebuah
informan penelitian, selanjutnya yang
proses dakwah yang diteliti.
kedua menggunakan sumber data sekunder
melakukan
wawancara
(kepustakaan) yang berasal dari luar data utama/ informan yang meliputi; dokumen,
artikel foto dan video yang berhubungan
informan dipilih berdasarkan pengalaman
dengan Purgatory (Creswell, 1998:118).
serta
penguasaan
yang
berhubungan
Proses pengumpulan data di tempuh
dengan masalah yang diteliti dan harus
dengan beberapa tahapan, diantaranya;
berkompeten dalam bidangnya, dalam hal
dengan melakukan observasi partisipan
ini peneliti memilih Al dan Bontie sebagai
yaitu mengamati secara langsung proses
informan utama penelitian (Sugiyono,
dakwah yang dilakukan pada saat live
2008: 85).
perform, setelah itu melakukan wawancara
Pada
validitas
data
penelitian,
mendalam dengan sumber informan yang
peneliti menggunakan teknik triangulasi
telah ditentukan yaitu Al dan Bontie
sumber di mana keabsahan data yang
sebagai personil Purgatory. Pada dasarnya
diperoleh memanfaatkan item-item yang
dalam
berada di luar data penelitian, salah satu
melakukan
peneliti
tidak
proses
terpaku
dengan
yang dilakukan oleh peneliti dalam teknik
yang
terakhir
ini adalah melakukan perbandingan antara
melakukan analisis dokumen yang meliputi
pengamatan di lapangan denga hasil
artikel,
wawancara (Moleong, 1989: 195).
interview
harus
wawancara
guide,
media
dan
massa,
dan
beberapa
dokumentasi foto, video yang berkaitan
Tahapan
selanjutnya
adalah
dengan Purgatory (Kuswarno, 2008: 49-
melakukan teknik analisis data. Di sini
59).
peneliti menggunakan teknis analisi data Teknik penentuan informan pada
penelitian
ini
teknik
tahapan itu berupa; penyajian data, analisis
purposive yang melihat faktor-faktor dan
data dan intrepetasi data (Kuswarno, 2008:
tujuan
68).
tertentu
informan.
pada
menggunakan
yang di jabarkan oleh Creswell, tahapan-
secara
spesifik
dasarnya
pada
penentuan
macam suku/ etnis yang bercampur baur
E. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian ini diungkapkan
dan menetap di situ sejak lama, sehingga
dalam konstruksi etnografi komunikasi
sudah menjadi suatu kesatuan masyarakat
yang menganalisis data penelitian ke dalam
majemuk tersendiri.
aspek-aspek berikut; masyarakat tutur
Kota
metropolitan
Jakarta
(speech community), Varietas bahasa,
merupakan kota yang di isi oleh berbagai
aktivitas
macam masyarakat yang majemuk, bahasa
komunikasi,
dan
komponen
keseharian menggunakan bahasa Indonesia
komunikasi (Kuswarno, 2008: 38-46). Pertama-tama, hasil penelitian ini
sebagai bahasa pergaulan. Tentu saja
memberikan deskripsi tentang gambaran
bahasa yang digunakan mempunyai bentuk
latar sosial masyarakat tutur di mana
yang berbeda serta corak yang khas dan
Purgatory berada dan beraktivitas; yakni
unik, yakni “bahasa Indonesia dialek
masyarakat perkotaan Jakarta dan seluk
Jakarta”.
beluk
Betawi dan bahasa keseharian dialek
kehidupannya.
Setiap
komunikasi, tidak pernah terlepas
proses dari
konteks sosial dan konteks budaya dimana
jakarta
untuk
memahami
suatu
proses
ini
tercermin
dalam
hasil
wawancara Subjek 1 dan 2.
para pelaku dari proses itu terlibat. Karena itu,
Dialek Jakarta atau bahasa
Dialek khas Jakarta telah menjadi bahasa
slank/
bahasa
prokem,
yakni
komunikasi dalam berbagai aspek dan
kebalikan dari bahasa Indonesia baku/
seginya secara menyeluruh, dibutuhkan
resmi.
pemahaman akan pola konteks budaya
langsung, santai, akrab dan komunikatif
terkait. Jakarta yang notabene adalah
untuk pergaulan keseharian. Kata “lo”
ibukota Indonesia, adalah sebuah ruang
(kamu)
publik majemuk yang terdiri dari berbagai
ungkapan
Bahasa
dan
dialek
“gue”
keseharian
bersifat
(saya) untuk
lebih
menjadi saling
menyapa satu sama lain.
sesungguhnya
Dalam bahasa dialek seperti itu,
diam-diam
masyarakat
Jakarta menjadi terkotak-kotakan
satu
pada dasarnya terpapar bagaimana pola
sama lain dan saling mengalienasikan satu
kognitif dan corak interaksi sosial para
sama lain.
pengguna
bahasanya.
Orang
Jakarta
cenderung
egaliter
(setara)
dalam
majemuk yang berbaur, pada kenyataannya
lain.
Dalam
kehidupan
memperlakukan
orang
Jakarta
terdiri
masyarakat
dari
identitas
Jakarta
juga
berkomunikasi,
mereka
lebih
dihantui oleh krisis identitas. Kebanyakan
mementingkan
kenyamanan
bersama,
masyarakat Jakarta pada umumnya telah
sikap yang familiar, dan luwes. Dalam
luntur identitas ketimurannya, hal ini
kaitannya dengan penelitian ini, sikap yang
tercermin dari kebiasaan-kebiasan negatif
sama juga dirasakan sendiri oleh peneliti
dan melakukan hal-hal yang tidak berguna
saat
seperti dugem (pergi hura-hura ke diskotik)
berinteraksi
dengan
informan-
informan penelitian ini.
dan
selain
itu
juga
kehidupannya
Jakarta yang telah menjadi kota
dihabiskan ibarat seperti „mesin indsutri‟
metropolitan, tentu tidak lepas dari gaya
yang hanya mengenal kerja dan kerja (W
hidup
S2, 425-429).
konsumtif,
prilaku
hedonis
(mementingkan kenikmatan ragawi) dan
Kedua, varietas bahasa yang ada
berorientasi materialistis (mementingkan
dan digunakan dalam interaksi keseharian
kepemilikan/
masyarakat tutur Jakarta ini adalah “bahasa
kebendaan).
Orientasi
kebendaan/ materi yaitu persaingan untuk
gaul”
atau
“bahasa
mencapai taraf hidup yang tinggi tampak
Indonesia namun tidak resmi. Berbagai
secara gamblang terjadi di kehidupan
perbedaan banyak terdapat antara bahasa
masyarakat Jakarta. Karena persaingan ini,
Indonesia yang baku atau resmi dengan
slank”,
bahasa
bahasa Jakarta gaul yang sebagian besar
orang lain baik fan-nya sendiri yaitu
terpengaruh oleh dialek Betawi.
mogerz ataupun metalhead lainnya terasa
Ketiga, aktifitas komunikasi yang
di rasakan oleh peneliti pada saat observasi
dilakukan oleh Purgatory di bagi menjadi
yaitu saat Purgatory live manggung di
dua
acara amal atau charity
tahapan
yaitu
pertama
aktifitas
komunikasi yang terjadi antara subjek-
Selajutnya,
dengan
persebaran
subjek informan dengan orang lain terkait
teknologi dunia maya, maka dimensi
proses dakwah yang dilakukan, hal ini
aktivitas dan komponen
tercermin
melakukan
Purgatory dan kalangan fansnya ini tidak
observasi di mana pada saat itu Purgatory
terlepas dari fungsi jejaring sosial di dunia
sedang live perform di sebuah gigs amal,
maya seperti facebook atau twitter. Dalam
dapat dikatakan proses komunikasi yang
penelitian ini, groupweb facebook dipilih
dilakukan oleh Purgatory berjalan dengan
sebagai jejaring sosial utama yang diteliti
efektif karena direspon dengan baik oleh
oleh penliti untuk melihat proses dan
para fan/ mogerz dan metalhead lainnya,
bentuk
lalu yang kedua aktivitas komunikasi
dalamnya.
disaat
peneliti
komunikasi
komunikasi
yang
terjadi
di
antara subjek-subjek informan dengan
Purgatory memiliki sebuah wadah
peneliti, hal ini dilakukan langsung oleh
jejaring sosial tempat meraka melakukan
peneliti pada saat observasi dan dengan
proses aktivitas dakwah Islami, yakni
spontan
sedikit
group facebook “Mogerz” (Purgatory
beberapa
Official’s Group of Mogerz). Groupweb ini
wawancara
peneliti singkat
melakukan dengan
personil sebelum Purgatory live perform. Proses komunikasi yang nyata yang di lakukan oleh band Purgatory dengan
telah aktif lebih dari 3 tahun dengan jumlah
anggota
terkini
kurang lebih
sebanyak 9.169 akun, dan menampung
banyak diskusi seputar keagamaan, politik,
Proses
interaksi
dakwah
Islami
budaya dalam kaitannya dengan musik
Purgatory yang diterapkan tidak hanya
underground dan polemik-polemik seputar
pada saat live perform musik saja, justru
kehidupan remaja
Jakarta, khususnya.
interaksi proses dakwah lebih intens
Karena sifatnya yang aktif ini, maka situs
dilakukan di grup facebook Mogers. Proses
groupweb ini telah menjadi tonggak serta
interaksi ini dapat di ilustrasikan seperti
sarana
bagan berikut:
utama
kegiatan
diskusi
dan
komunikasi anak-anak undergorund metal
Band Purgatory sebagai penyampai dakwah Islam lewat musik dan lirik lagu
di Jakarta, khususnya fans band Purgatory yaitu Mogerz Dalam lingkup inilah musik dan lirik
Lirik Lagu Purgatory yang bermuatan nilai-nilai keislaman
INTERAKSI DIALOGIS
lagu-lagu metal Purgatory menjalankan perannya sebagai ujung tombak untuk
bermuata
Fans “Mogerz” sebagai komunikan/audiens dan mitra diskusi dari materi dakwah yang disampaikan
melakukan proses dakwah Islamnya. Lirik dan musik Purgatory menjadi sebuah
n nilai-nilai keislaman
bahan diskusi yang bersifat terbuka, familiar namun serius. Diskusi yang di
F. Kesimpulan
lakukan pada umumnya selalu terkait
Kesimpulan dari penelitian ini ada
dengan nilai keislaman, karena pada
beberapa, diantaranya adalah:
dasarnya lirik-lirik lagu yang di usung
1.
Untuk
mengkomunikasikan
proses
Purgatory selalu membicarakan nilai-nilai
komunikasi dakwah Islam, beberapa
keislaman; baik itu filosofi dari ajaran
strategi
agama Islam, sampai pada sisi-sisi historis
Purgatory,
dari peradaban Islam.
menjadikan musik dan lirik lagu
digunakan
oleh
diantaranya
band adalah;
“senjata
sebagai
dalam
4.
Proses komunikasi dakwah Islam yang
menyampaikan nilai-nilai ajaran islami
dilakukan oleh Purgatory bersifat unik
sehingga
dan kasuistik, artinya di sisi lain
mudah
diapresiasi
2.
utama”
oleh
dipahami kalangan
dan remaja
Purgatory
memiliki
keterkaitan
dengan
background
Jakarta, terutama kalangan remaja
kontekstual
yang terlibat langsung dalam dunia
problem
sosio-kultural
underground.
Jakarta;
sehingga
Komunikasi
dakwah
dilakukan
oleh
merupakan
komunikasi
Islam
band
perkotaan
untuk
dapat
yang
memahami bahasa dakwah Purgatory
Purgatory
tidak bisa dilepaskan dari pemahaman
dua
arah,
atas konteks realitas di mana ia berada.
artinya bersifat dialogis, yakni melalui sharing dan diskusi. Lirik lagu mejadi semacam
3.
“diskursus/
G. Saran
wacana
1. Saran untuk Purgatory dan kalangan
bersama” dan menjadi bahan diskusi
“Mogerz”; untuk selanjutnya agar
antara Purgatory dengan “Mogerz”.
memperluas kajian keagamaan sampai
Pola bahasa yang akrab, bebas dan
pada
“gaul”
oleh
(memperbanyak kajian budaya dalam
Purgatory dalam proses komunikasi
sisi keagamaan, seperti kajian Islam
dakwah Islam yang dilakukan. Diskusi
Nusantara) sehingga bukan hanya
seputar moralitas dan keagamaan pun
identitas keagamaan yang terbangun,
dikemas
tetapi identitas kultural juga semakin
dapat
selalu
diterapkan
secara menarik sehingga merespon
minat
kalangan
remaja dan metalhead pada umumnya untuk ikut berdiskusi.
level
historis
dan
kultural
diperkuat. 2. Saran untuk penelitian selanjutnya; kiranya
hasil
penelitian
ini
bisa
menjadi bahan pertimbangan dan batu
Penulis juga mengucapkan terima
loncatan untuk penelitian lebih lanjut.
kasih kepada seorang kawan yaitu Bang
Masih banyak yang bisa dikuak dari
Yachya Wacked “eks Sucker Head” yang
fenomena “One Finger Movement” ini
telah memberikan dukungan dan waktu
dengan berbagai pisau analisa dan
untuk membantu peneliti pada saat proses
pendekatan
penelitian di lapangan.
misalnya
ilmu
komunikasi;
dengan
pendekatan
kuantitatif untuk melihat lebih objektif
DAFTAR PUSTAKA
sejauh mana efektivitas komunikasi
Arifin, M. 1991. Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design : Chosing Among Five Traditions. USA: Sage Publications Inc Effendy, Onong Uchjana, 1999. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya. Ismi Islami, Dian. 2013. Konsep Komunikasi Islam dalam Persfektif Komunikasi Efektif (Jurnal Wacana Vol. XII 2013). Jakarta: Universitas Prof. Dr. Moestopo Jakarta. Kuswarno, Engkus. 2008. Etnografi Komunikasi Pengantar dan contoh Penelitiannya. Bandung: Widya Padjadjaran. Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss. 2009. Buku Teori Komunikasi (Edisi 9). Jakarta: Salemba Humanika. Moleong, Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya CV Muis, Abdul Andi. 2001. Komunikasi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
dakwah
yang
dilakukan
oleh
Purgatory dan band-band metal Islami yang lain.
H. Persantunan Atas terselesaikannya penelitian ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fajar Junaedi selaku pembimbing I dan
Ibu
Monika
S
Yuliarti
selaku
pembimbing II yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, dan selalu memberi arahan, koreksi, serta dukungan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Mulyana, Deddy dan Jalaludin Rahmat. 1990. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabet