TINGKAT KETERGANTUNGAN NIKOTIN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

Download Ketergantungan nikotin yang merupakan aspek inti dari merokok yang merupakaan suatu behavioural disorders memerlukan penanganan yang baik ...

0 downloads 397 Views 93KB Size
Art i kelasl i

TINGKAT KETERGANTUNGAN NIKOTIN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PADA PEROKOK DI DESA PENGLIPURAN 2009 IGN BagusArt ana,IB NgurahRai Bagi an/ SM FIl muPenyaki tDalam FK Unud/RSUPSangl ahDenpasar Email :nbart ana11@ gmai l. com ABSTRACT Smoking causesmany harmfulsideeffectsto ourhealt h.Cardiacdi seases,l ung and respi rat ory problems,and almost everymali gnancieshadaverycloserelationshipwithcigarretesmoking.Smokingcessati on isadi ficultthingt odo.Wehave t o obt ai n dataaboutnicotinedependencebeforestarting asmoking cessation program forpatientsorin comuni ty. Ni coti ne dependencebasedon structuralinterview usingTheFagerström TestforNicotineDependence(FTND)quest ionai re.Weconduct apopul at i on-basedsurveytofindoutaboutnicotinedependencein atradit ionalbalinesevilage,calledPenglipuran.Penglipuran i sonesampleoftraditionalvilagein Baliwit hverytighttraditionallaw.Wefound72 smokersamong920peopl ein Pengl ipuran (7. 78%)wi t hmean age40. 67 ± 14. 05 yearsoldandalmost100% wasmale(onlyonefemalesample).Theyst art edtosmoke atveryyoungage(18. 24 ± 3. 07 yearsold)andtakeapproximately8. 44 ± 6. 76 cigarettesperday.Wefoundthemean ni coti ne dependencelevelwas3. 63 ±1. 41 (moderatedependence).Asforfactorsrelatedtonicot inedependence,wefoundthatsmoki ng onset ,occupation,andlengthofsmokingcorrelatewithnicotinedependencesigni ficantly(p<0. 05).W hiletheotherfactorssuch asage,sex,andeducationalleveldidn’thaveanycorrelat ion withnicotinedependence.OursurveyconcludethatPengl ipuran smokershadmoderatenicotinedependence. Keywords:smoking,nicotinedependence,FTND,Penglipuran

PENDAHULUAN Lebi h darisat u mi l yarperokok akt i fdiduni a akan mengal amikemat i an karena berbagaipenyakit 1, 2 yang berhubungan dengan t embakau. M erokok memberikont ri busiefeksampi ngyangbermaknapada kesehat an,t ermasuk penyaki tj ant ung,penyakitparu, sert aberbagaikeganasan bai k dinegarai ndustrimaju 3-5 maupun negarasedangberkembang. M erokokadal ahsuat ufenomenayangkompl eks bai k darisegikesehat an maupun aspek l ain sepert i ekonomi ,sosi al ,dan pol i t i k.Preval ensiperokok di Ameri kaSeri katpadat ahun 2005 adal ah18% (20, 7% l aki -l akidan 15, 5% perempuan),sedangkan prevalensi

perokokdiIndonesi aberdasarkan dat aSKRTtahun 2004 adalah 28, 4% (laki -l aki52, 4% dan 3, 3% perempuan) at au yang tertinggi di ant ara negara-negara Asia Tenggara.Umurmul aimerokokrat a-ratadiIndonesi a diperkirakan seki tar15 t ahun,yang merupakan usi a yang sangatmuda.Inisi asimerokok umumnyaterj adi sebel um usi a 18 t ahun.Inisi asimerokok pada masa anak-anak dan remaj ai nibiasanya erathubungannya dengan kebiasaan merokok t eman sepermai nan dan merupakan bagi an dari proses sosial isasi menuj u 6 kedewasaan. M erokokt embakaumerupakan penyebabutama penyakitdan kemat i an yang dapatdi cegah.Apabil a kecenderungan i ni t idak berubah, angka kemat i an

Ti ngkatKet ergant ungan Ni koti n dan Fakt or-fakt oryangBerhubungan padaPerokokdiDesaPengl i puran 2009 IGN Bagus Artana, IB Ngurah Rai

1

t ahunan aki batt embakau di predi ksiakan mel ebi hi10 5 j ut akemat i an padat ahun 2025. Sat uhalyangpent i ng disi niadal ah,orang yang mampu berhent imerokok memi l i kiri si ko yang j auh berkurang bahkan hi ngga 7 t i dakdi dapat kan ri si kot ersebutdiat assamasekal i . M erokok dapat segera berkembang menj adi ket ergant ungan yang mencakup komponen fisi ol ogi s, psi kol ogi s, dan sosi al . Upaya unt uk hent i rokok 8 t ampaknya sangatsul i tdi t erapkan disel uruh duni a. Ket ergant ungan ni kot i n yangmerupakan aspeki nt idari merokokyangmerupakaan suat ubehavi ouraldi sorders memerl ukan penanganan yangbai kunt ukmeni ngkat kan keberhasi l an upayahent irokoki ni .Hent irokok(smoking cessation) adal ah suat u proses yang t el ah di l akukan beberapa kal i sebel um akhi rnya perokok t ersebut berhasi l .Dat a UniEropa menunj ukkan 12% perokok 9 i ngi n berhent imerokokdal am sat ubul an. Kesempat an unt ukberhasi lberhent imerokoksecarapermanen t anpa bant uan adal ah seki t ar 5%, sedangkan keberhasi l an 8 dengan usahamaksi malhanyaseki t ar25%. Daripenel i t i an-penel i t i an t ent angmerokoksel ama bert ahun-t ahun, pent i ngnya peranan ket ergant ungan t erhadapni kot i ni nimaki n di rasakan dan di perhat i kan. Penel i t i an mengenai ket ergant ungan ni kot i n sangat di perl ukan sebagaidasardal am pengel ol aan popul asi perokok.Penel i t i an hent irokokyangdi l akukan diIran pada t ahun 2007 memberi kan gambaran yang j el as mengenaihali ni .Dari986 perokok yang menj al ani program hent irokokdi i kut sert akan padapenel i t i an i ni , kesuksesan unt ukhent irokokpal i ngt i nggidi dapat kan pada kel ompok dengan t i ngkat ket ergant ungan ni kot i n rendah (70, 5%), sedangkan pada kel ompok ket ergant ungan ni kot i nt i nggi ,angkakesuksesan yang 10 di dapat kan hanya59, 4%. Penel i t i an t ent ang ket ergant ungan ni kot i n merupakan suat u area kei l muan yang baru, dan bel akangan i nifokuspenel i t i an t erut amapadamanusi a t erusberkembang.Sel ai ni t upencari an dan pemeri ksaan komponen-komponen l ai n dariket ergant ungan ni kot i n dan i nt eraksi nya t erut ama dengan aspek sosi alj uga 11 mendapatperhat i an seri us. 2

Desa Pengl i puran merupakan sal ah sat u desa wisatadiBal idengan kekhususan tersendiridarisegit ata ruang.TataruangdesaadatPengl i puran menggunakan konsepTriM andala,dimanaaraht i murl autmerupakan utamamandal a(t empatpal ingsucidan untukbangunan Pura),madi amandal aunt ukakt ivi taswargasehari-hari (t empatt inggal ),sert anist amandaladibagi an sel atan untukkuburan warga.Pol ainijugadianutpadaset i ap rumah wargadesaadatPenglipuran.Selain i t u si st em li ngkungan,sani tasisertasist em normat radi sional nya jugamemi li kikekhasan tersendiri.Pendudukdesaadat Pengli puran seluruhnya berj umlah 920 orang,t erdiri dari468 orang laki -l akidan 452 orang perempuan. DiBalibel um pernah dil akukan penel i tian mengenai ket ergant ungan ni kotin yang merupakan kunci dal am proseshent irokok,oleh karena itu kamiakan mengangkat tema i ni sebagai penelit i an,di sampi ng juga mengingatpopulasiyang akan di tel itimemi li ki kei st i mewaan t ersendi ridiBal i. Penel iti an i ni mencoba unt uk mencari angka preval ensimerokok pada populasipenduduk diDesa Pengli puran dan t i ngkat ketergant ungan terhadap nikot i n sertamencarifaktor–fakt oryangberhubungan dengan ket ergantungan nikoti nt ersebut . BAHAN DAN CARA Peneli t ian i ni merupakan suat u penel i ti an pot ongl int anganal i tikpadapopul asiperokokdiDesa AdatPengli puran,Kabupat en Bangl i ,Bal i .Sebagai penel iti an pendahul uan,dilakukan surveipendahuluan unt uk mencari penduduk yang merokok dengan menggunakan kuesi oner (self -reported smoking). Perokok yang berusi a 12 tahun ke atas kemudi an di dat a dan di beri kan penj el asan dan bi la set uj u, di mint a menandat angani inf ormed consent untuk mengi kut ipeneli ti an i ni.Kepadasemuaperokokyang memenuhikri teria i nklusidan eksklusi(72 orang), kemudi an dil akukan wawancara terst ruktur dengan menggunakan kuesionerolehpewawancarayangt elah di lat ihsebel umnya. JPenyDal am, Vol ume11Nomor 1Januari 2010

Dat a demografi sert a beberapa faktor yang secara t eori t i s berhubungan dengan ketergant ungan ni kot i n di cari dengan mel akukan wawancara menggunakan kuesi oner .Sedangkan unt ukmenghi tung t i ngkat ket ergant ungan ni kot i n, di pergunakan suatu skal a yang t el ah di gunakan sebagai st andar untuk penent uan ket ergant ungan ni kot i n ol eh W HO,yai tu FTND. Skal a FTND i ni di sebut kan pada berbagai kepust akaan t el ahmewaki l iaspekfisi kdan psi kologi s dariket ergant ungan,khususnyaket ergant ungan nikoti n. Set i ap i t em dal am skal ai nimemi l i kipoi nt ersendi ri. Pewawancara hanya bert anya berdasarkan nomor pert anyaan dan mencocokan j awaban sampeldengan poi n yang mewaki l i nya,unt uk kemudi an di j uml ahkan sehi ngga di dapat kanl ah ni l ait i ngkatketergant ungan ni kot i n perokok t ersebut . Beri kut adal ah j enis pert anyaan yangdi t anyakan dal am FTND : 1.Seberapasegeraset el ah bangun t i durpagianda merokokrokokpert amaanda? a. 5 meni t:3 poi n b.6-30meni t:2 poi n c. 31-60meni t:1 poi n d.Set el ah60meni t:0poi n 2.Apakah anda mendapat kan kesul it an unt uk menundamerokokpadat empatdengan larangan merokok? a. Ya:1 poi n b.Ti dak:0poi n 3.Rokok yang mana yang pal i ng sul it anda l ewat kan ? a. Rokokpert amadipagihari:1 poi n b.Yangl ai nnya:0poi n 4.Berapa banyak rokok yang anda konsumsiper hari? a. 1-10rokok:0poi n b.11-20rokok:1 poi n c. 21-30rokok:2 poi n d.31 rokokat aul ebi h:3 poi n 5.Apakah anda l ebi h seri ng merokok dalam j am pert ama set el ah bangun t i dur pagi hari di bandi ngkan wakt ul ai n dal am sat uhari?

a. Ya:1 poi n b.Ti dak:0poin 6.Apakah anda merokok saatanda sedang saki t parahdan beradadiat ast empatt i durseharian ? a. Ya:1 poi n b.Ti dak:0poin Setelah dat a dikumpulkan, dilakukan anal i si s dat adengan menggunakan perangkatl unak komput er . Untuk karakterist ik data penel i tian disaj i kan dal am rerat a±SimpangBaku(SB)at aupersentase.Sedangkan untukmenget ahuihubungan ant arvariabel ,di gunakan anali siskorelasidengan Pearsson dan Spearman sesuai dengan kondisidan sebaran dat anya. HASIL Vari abelyangdi peri ksaadal ahumur,j eni skel ami n, st at us perkawi nan, ti ngkat pendi di kan, pekerj aan, umur mul aimenghi sap rokok,l ama merokok,serta skorFTND tot al.Dari920orangpendudukDesaAdat Pengli puran,di dapatkan 72 orang perokok darisurvei awal yang di lakukan.Dengan demiki an,preval ensi perokokpadapendudukDesaAdatPengli puran adalah 7, 78%.Semuaperokoktersebutkemudi an dimasukkan sebagaisampelpeneli ti an inidan meyet ujuiinf ormed consent yangdiberikan. Dari72 perokok diDesaAdatPengl i puran,71 orang (98, 6%) adalah l aki-lakidan hanya 1 (1, 4%) orang sampel berj enis kelamin perempuan, dengan rerata umur 40, 67 ± 14, 05 t ahun (sampel termuda berumur18 t ahun dan sampeltertuaberumur65 t ahun). Sebagian besarsampeldengan tingkatpendi dikan SD (30, 6%)dan SM A (30, 6%).Sedangkan j eni spekerjaan yang paling banyak dilakukan adal ah sebagaipetani 23 orang (31, 9%),dii kutiol eh buruh 18 (25%)dan pegawainegerisert a swast a masing-masi ng 8 orang (11, %).Apabila di lihatdaritingkatpenghasi l annya, sebagian besar sampel 47 (65, 3%) berpenghasi lan kurang darisat uj uta rupi ah perbulan dan hanya 4 orang (5, 6%) yang memil ikipenghasil an l ebih dari

Ti ngkatKet ergant ungan Ni koti n dan Fakt or-fakt oryangBerhubungan padaPerokokdiDesaPengl i puran 2009 IGN Bagus Artana, IB Ngurah Rai

3

t i gaj ut arupi ah perbul an.Lebi h dariset engah sampel penel i t i an i nit el ahkawi n 46(66, 7%),22 orang(30, 6%) bel um berkel uarga,sedangkan 2 orang(2, 8%)si sanya berst at usduda.(Tabel1) Tabel1.Karakt eri stiksampelpenelitian (n = 72)

Variabel Umur(t ahun) Jeniskelami n,N(%) Laki-laki perempuan Juml ahrokokperhari(bat ang) Umurmul aimerokok(t ahun) Lamamerokok,N(%) kurangdari5 tahun 5 –9 t ahun 10–14 t ahun Limabel ast ahun at aul ebi h Pendi di kan,N(%) Ti daksekol ah TamatSD TamatSM P TamatSM A TamatPT/akademi Statusperkawi nan,N(%) Belum menikah Sudahmeni kah Janda/ duda Pekerjaan,N(%) PNS/ ABRI/ POLRI Swast a Wi raswast a Pet ani Pensi unan Buruh tidakbekerja l ai n-l ai n Penghasilan perbulan,N(%) Kurangdari1 jutarupiah 1-3 jutarupiah Lebihdari3 jutarupiah

Rerat a±SB 40, 67 ±14, 05 71 (98, 6) 1 (1, 4) 8, 44 ±6, 76 18, 24 ±3, 07 11 (15, 3) 6 (8, 3) 7 (9, 7) 48 (66, 7) 9 (12, 5) 22 (30, 6) 7 (9, 7) 22 (30, 6) 12 (16, 7) 22 (30, 6) 48 (66, 7) 2 (2, 8) 8 (11, 1) 8 (11, 1) 7 (9, 7) 23 (31, 9) 1 (1, 4) 18 (25) 2 (2, 8) 5 (6, 9) 47 (65, 3) 19 (26, 4) 4 (5, 6)

Ti ngkatket ergant ungan ni kot i n rat a-rat a pada perokok di Desa Adat Pengl i puran, yang di ukur menggunakan skorFTND adal ah 3, 63 ± 1, 41,dengan ni l ait erendah 1 dan ni l ait ert i nggi8.(Tabel2)Nil ai skorFTND yang pal i ng banyak di st ri busi nya adal ah 3 dengan j uml ah 22 (30, 6%),di i kut iol eh ni l aiskor4 dengan j uml ah20(27, 8%). 4

Tabel2.DistribusiskorFTND padaperokok diDesaAdat Penglipuran

Skort ot alFTND 1 2 3 4 5 6 7 8

N (%) 3 (4, 2) 11 (15, 3) 22 (30, 6) 20(27, 8) 11 (15, 3) 1 (1, 4) 3 (4, 2) 1 (1, 4)

DataskorFTND kemudian di hubungkan dengan vari abelumur,jeni skel ami n,umurmul aimerokok,l ama merokok, pekerj aan,sert at i ngkatpendi di kan.Pada vari abeljeni s kelamin ti dak dil akukan penghit ungan beda rerat a ant ara l aki-laki dan perempuan karena perokok dengan jeni skel ami n perempuan hanya satu orangkamidapat kan. Unt ukvari abelumur,dil akukan pengel ompokan berdasarkan nil ai median dat a (39) menjadi dua kelompok,yaitukel ompokumurkurangdari39 tahun dan kelompokkeduadengan umur39 tahun at aulebi h. Padaperokokusiamuda(kelompokumurkurangdari 39 tahun)di dapatkan rerat a skorFTND 3, 57 ± 1, 36. Sement arapadaperokok yang berumur39 tahun at au l ebi hdi dapatkan rerataskorFTND 3, 68 ±1, 49. Beberapa vari abel yang berkai tan dengan kebiasaan merokok, seperti umur mul ai merokok dan l ama merokok j uga di hubungkan dengan skor FTND.Unt uk vari abellama merokok,dapatdi l i hat peningkatan rerat a skorFTND sej alan dengan maki n l amanyaorangt ersebutmerokok. (Tabel3)Sedangkan unt uk vari abelumurmul aimerokok,pengelompokan j ugakamilakukan berdasarkan ni l aimedian (18)untuk meni l aiperbedaan t ingkatketergant ungan ni kotinnya. Pada perokok yang sudah mul ai merokok di usi a kurangdari18 tahun didapat kan rerataskorFTND 4, 12 ± 1, 50.Sedangkan merekayang baru mulaimerokok padaumur18 tahun keat asmemi likirerataskorFTND 3, 21 ±1, 20.

JPenyDal am, Vol ume11Nomor 1Januari 2010

PEM BAHASAN

Tabel3.RerataskorFTND berdasarkan lamanyamerokok

Lamanyamerokok(tahun) Kurangdari5 t ahun 5 –9 t ahun 10–14 t ahun 15 t ahun at aul ebi h

RerataskorFTND ±SB 2, 50±1, 05 3, 36 ±1, 29 3, 57 ±1, 13 3, 83 ±1, 46

Perokokdengan t i ngkatpendi di kan pal i ngrendah, yai t ut i daksekol ahmemi l i kirerat askorFTND t ert i nggi4, 00 ±1, 80.Sedangkan perokokdengan pendi di kan sarj anaat au sederaj atmemi l i kirerat akorFTND 3, 92 ±1, 62.(Tabel4) Vari abelst at ussosi alekonomil ai n yangdi bandi ngkan pada penel i t i an i niadal ah pekerj aan.Kel ompok perokok yang bekerj asebagiburuhmemi l i kirerat askorFTND t ert i nggi (4, 43 ±1, 73),di i kut iol ehkel ompokpegawainegerisi pi l , anggot aTNIat auPOLRI(4, 38 ± 1, 80)sedangkan rerat a t erendahadapadakel ompokwi raswast a(3, 22 ±1, 27). Tabel4.RerataskorFTND berdasarkan tingkatpendidikan

Ti ngkatpendi di kan Ti dakSekol ah TamatSD TamatSM P TamatSM A TamatPerguruan Ti nggi

Rerat askorFTND ±SB 4, 00±1, 80 3, 45 ±1, 44 3, 57 ±0, 98 3, 50±1, 26 3, 92 ±1, 62

Padauj ist at i st i k unt uk meni l aihubungan ant ara vari abelt ergant ung skorFTND dengan vari abelumur dan umurmul aimerokok,kemudi an di l akukan dengan uj ianal i si sbi vari atPearsson.Sedangkan unt ukvari abel j eni skel ami n,l amanyamerokok,t i ngkatpendi di kan,dan pekerj aan,kamil akukan uj ianal i si sbi vari atSpearman. Tabel5.Hasilujistatistik variabelbebasdengan variabel skorFTND

Vari abel Umur Umurmul aimerokok Jeni skel ami n Lamamerokok Ti ngkatpendi di kan Pekerjaan

R -0, 028 -0, 442 -0, 162 0, 492 0, 026 -0, 223

P 0, 409 0, 000 0, 087 0, 035 0, 415 0, 030

Preval ensiperokok diDesa AdatPengl i puran adal ah 7, 78%. Angka ini j auh lebih rendah dari prevalensimerokoknasi onaldaridataSKRTt ahun 2004 6 dengan angka28, 4%.Angkai nij ugamasi hdibawah prevalensiperokokdiAmerikapadat ahun 2005,yait u 18%.Lokasipopul asikemungki nan menj adisalahsat u penyebab perbedaan yang cukup besarini .Pedesaan yangj auhdarikemajuan teknol ogisepertidiDesaAdat Pengl ipuran memil i kikarakt eri st i kli ngkungan,budaya, dan st respsikososi alyang j auh berbeda dengan kota 12 besar . Sel ain i tumediapromosidan komuni kasiyang relat iflebihsul i tdij angkau,padal okasiinijugadapat 13 menyebabkan perbedaan yangcukupbesari ni . Rerata t ingkat ketergant ungan nikot i n adal ah 3, 63 ± 1, 41.Angka ini bi l a di interpret asi menjadi ket ergant ungan nikoti n sedang.Beberapa penel i ti an merokok dan ketergant ungan nikoti n diEropa j uga memberikan hasilyang lebih kurang serupa.Survei epi demi ologidaripara perokok diAustri a,Denmark, Fi nlandi a, Perancis, serta Pol andia mendapat kan angka ketergantungan nikot i n berdasarkan skor 14 FTND bert urut -t urut3, 59,3, 07,3, 52,3, 44,dan 3, 59. Beberapa penel i tian lai n dengan sampel pesert a program henti rokok memberikan hasi l yang l ebi h besar .BeberapanegaraEropadan Ameri kat el ahruti n melakukan survei epidemiologi dan pengumpul an dat a-data ket ergant ungan nikoti n dal am upayanya 6 melakukan program hentirokokdengan l ebi hefekt if. Dari72 orang perokok yang mengi kut i ,hampi r sel uruhnyaberjeni skelamin laki -laki(98, 6%).Beberapa penel iti an epi demi ologi mengenai ket ergantungan ni kotin di Asia juga menggambarkan hal yang 10 serupa.Heydari,dkk. pada tahun 2007 menyat akan perbandingan perokok l aki -lakiyang j auh l ebi h besar dari perokok perempuan.Hal sebali knya t erj adi di negara-negara Eropa dan Ameri ka, dengan kaum perempuan yangmerokoksebandi ngat aubahkan l ebi h 15 banyakdaripadal aki-l aki . Beberapafaktorsosialdan adatset empatdikat akan menj adipenyebab mengapa

Ti ngkatKet ergant ungan Ni koti n dan Fakt or-fakt oryangBerhubungan padaPerokokdiDesaPengl i puran 2009 IGN Bagus Artana, IB Ngurah Rai

5

perempuan Asi al ebi h sedi ki tmerokok di bandi ngkan mereka yang berasal dari Eropa at au Ameri ka. Budaya t abu menghi sap rokok bagiperempuan Asi a merupakan sal ah sat u aspek yang menahan mereka 16 unt ukt i dakmerokok. Tet apidengan maki n derasnya l aj ugl obal i sasi ,bukan t i dakmungki n kondi sii niakan berubah menyerupai kondi si yang t erj adi di Eropa at au Ameri ka.Suat u surveimengenaimerokok dan ket ergant ungan ni kot i n padadaerah urban yang l ebi h het erogen dan kompl eks kemungki nan akan dapat memberi kan hasi l dengan di st ri busi j eni s kel ami n perempuan yangl ebi ht i nggi . Laki -l aki yang merokok rat a-rat a memang berj uml ah l ebi h banyak dari pada perempuan yang merokok. Tet api apabi l a di bandi ngkan l ebi h l anj ut , perempuan yang merokok memi l i ki angka ket ergant ungan yang j auh l ebi ht i nggidari pada laki l aki t erut ama mereka yang berumur remaj a at au dewasamuda.Hasi ldarit i garandomizedcl inicaltrials menggunakan patch ni kot i n menunj ukkan l aki -l aki memi l i kiangka keberhasi l an hent irokok yang l ebi h t i nggidari padaperempuan.Perempuan j ugacenderung unt uk khawat i r akan peni ngkat an berat badan bi la mereka berhent imerokok.Sel ai n i t u mereka sering memul ai dan mempert ahankan kebi asaan merokok sebagai suat u cara unt uk mengont rol berat badan. St res,depresi ,dan kekurangan dal am pergaul an sosi al j ugamenj adial asan mengapahent irokokl ebi hsedi ki t 17 berhasi lpadaperempuan. Rerat a umur perokok adal ah 40, 67 ± 14, 05 t ahun. Sebagi an besar perokok berusi a ant ara 20 hi ngga40t ahun.Rerat aumuryanghampi rsamaj uga di t emukan padabeberapapenel i t i an dibel ahan dunia l ai n.Kozl owski pada penel i t i an yang di l akukan di Pol andi at ahun 1994 j uga menemukan rerat a umur perokok 40 t ahun.Hurt(1994),Fagerst rom (1994), sert aTransdermalNicotine Study Group (1991)j uga memi l i kikarakt eri st i krerat aumuryangberki sarant ara 14 40hi ngga44 t ahun. Ti dakt erdapatperbedaan t i ngkatket ergant ungan ni kot i n ant ara kel ompok perokok muda (usi a kurang 6

dari39 t ahun)dengan kelompok usi a yang l ebi ht ua secara si gni fikan diDesa AdatPengl ipuran.Broms (2008) pada penel iti annya juga ti dak mendapat kan hubungan fakt orumurdengan ketergantungan nikot i n. Pada penel it ian tersebut,yang merupakan peneli t ian berbasisepi demi ologidan genetik,didapat kan bahwa faktor genet ik kemungkinan berperan pada hal tersebut.Beberapa perubahan geneti k dengan salah satunya ekpresipada enzi m yang memecah ni koti n 18 dihatidapatmeningkat kan ketergantungan ni koti n. The Coll aborative Study ofthe Genetics ofNicotine Dependence (NICSNP) bahkan t elah membuat pemet aan vari asigenetik pada CHRNA1,CHRNA2, CHRNA7,dan CHRNB1 yang akan mempengaruhi 19 kerent anan seseorang akan ketergant ungan nikot i n. Penel usuran l ebihdal am hinggaakargenet ikt ampaknya menjanj ikan dal am menjel askan pola ketergantungan nikot i n ini. Perokok di Desa Adat pengl ipuran mul ai merokok pada usi a remaja, dengan rerata umur mul aimerokok 18, 24 ± 3, 07 tahun.Beberapa survei epi demi ologi j uga mendapat kan hasi l yang rel at i f samadengan penel iti an i ni .Suatupenel it i an pada8213 orang perokok diAmeri ka mendapatkan rerata umur 20 mul aimerokok secara akt if17, 51 t ahun. Penel i t i an lain oleh de Leon, dkk (2003) pada 1642 pasi en dan relawan perokok aktifdiAmerika dan Spanyol memberikan rerat aonsetmerokokpadaumur18 t ahun. Umur onset mulai merokok merupakan salah sat u prediktorket ergant ungan nikot i n dimasa yang akan dat ang.Padapeneli ti an yangdi lakukan ol ehHymowi t z (1997)padapusatrehabili t asidan program hentirokok diAmeri ka pada tahun 1997 bahkan mendapat kan umuronsetmerokok seki tar14 tahun dengan tingkat ket ergant ungan yang nikot in yang t i nggidan angka relapsmerokokset el ahmengikut iprogram hentirokok yangj ugat i nggi. Kandeldan Hu16 menyat akan bahwarerat aumur onsetmerokokterjadipadausi aremaj a(12 sampai18 tahun)dan hanya seperti ganya saja yang akan t erus berkembangmenj adiperokokaktifyangreguler .Tet api JPenyDal am, Vol ume11Nomor 1Januari 2010

di kat akan j ugadi si ni ,merekayangberkembangmenj adi perokok akt i fakan memi l i kit i ngkatket ergant ungan ni kot i n yang l ebi ht i nggidan cenderung gagalbila mengi kut iprogram hent irokok. PendapatKandeli nidi bukt i kan j ugaolehRoj as padat ahun 1998,yang mendapat kan hanya10% dari perokok dengan onset merokok usi a remaj a yang berhasi ldal am program hent irokok yang di i kutinya. Padapenel i t i an kami ,pendapati niberhasi ldibukt i kan. Pada perokok yang sudah mul ai merokok di usi a kurangdari18 t ahun di dapat kan rerat askorFTND 4, 12 ± 1, 50.Sedangkan merekayang baru mul aimerokok pada umur 18 t ahun ke at as hanya memi l i kirerat a skor FTND 3, 21 ± 1, 20.Hubungan ant ara vari abel umurmul aimerokok dengan skorFTND j uga kami dapat kan bermakna (R = -0, 442,p < 0, 001).Titi k pot ongusi a18 t ahun i nimemi l i kiart ipent i ngapabil a hendakdi l akukan i nt ervensiunt ukmencegahsemaki n berat nya ket ergant ungan ni kot i n.Dengan kat al ai n, pemberi an i nt ervensi sepert i penyul uhan mengenai bahaya merokok pada anak dan remaj a usi a dibawah 18 t ahun mej anj i kan efekt i vi t as dal am menurunkan t i ngkatket ergant ungan ni kot i n. Sebagi an besarperokokdiDesaAdatPenglipuran t el ah merokok dal am j angkawakt u yang cukup lama, dengan 66, 7% t el ah merokok sel ama l ebi h dari15 t ahun.Skor ket ergant ungan ni kot i n yang dihasi l kan pada kel ompok i nij uga pal i ng t i nggi ,dengan rerata skor FTND (3, 83 ± 1, 46). Peni ngkat an wakt u ini j uga di sert ai peni ngkat an ket ergant ungan nikot i n yang di al ami secara si gni fikan. M ereka yang baru merokokregul ersel amakurangdaril i mat ahun hanya memi l i kirerat a skorFTND 2, 50 ± 1, 05.Hubungan ant ara kedua vari abelj uga t erbukt isi gni fikan (R = 0, 492,p = 0, 035).Lamanya seseorang merokok ini akan maki n meni ngkat kan ket ergant ungan terhadap ni kot i n,yang pada akhi rnya akan mempersuli torang t ersebutunt ukberhent imerokok.Hali nisesuaidengan 21 t eoripri mer (prime theory) dariWestdan Hardy. Kekuat an penggerakposi t i funt ukt erusmerokokdemi mendapat kan keni kmat an (reward) yang sebandi ng,

di ikuti dengan peni ngkatan waktu dan juml ah rokok yang dikonsumsi perhari dan pada akhi rnya meni ngkatkan ket ergantungan nikot i n pada perokok t ersebut . M ekanismeyangmendasariefekmenyenangkan ni kotin padamooddan kogni ti fi nidisebutj ugadengan mekanisme neuromodul asi dari ni koti n. Banyak penel iti an mengenaineuromodul asii nimendapat kan hasi l yang sama dengan peneli t ian i ni. Penel i t ian yang di lakukan ol eh Koob, dkk. pada t ahun 2000 mendapat kan jugapeningkat an ketergant ungan ni kot i n sei ring dengan maki n lamanya seseorang merokok. Hasi l ini memberikan gambaran pent ingnya unt uk mel akukan i ntervensihent irokokpadaperokoksedini mungkin untukmemperol ehti ngkatkeberhasi l an yang l ebi h baik.Dengan i nt ervensisedi nimungkin,maka ki tadapatmenghindarkan seorangperokokj atuhpada ketergant ungan ni kot in yangl ebi hberat. Fakt or sosi al ekonomi yang sering di katakan berhubungan dengan ket ergantungan ni kot in adal ah ti ngkat pendidi kan dan pekerjaan. Suat u surveiepidemi ol ogipada beberapa negara diEropa mendapat kan prevalensimerokok l ebi h banyak pada kelompok masyarakat dengan pendi dikan rendah 22 dan pendapat an rendah. Pada peneli t ian i nist at us pendidi kan ti dak mencermi nkan di stri busi perokok sepert iyang didapatkan oleh Hel arkopi ,dkk.Tet api , di lihat dari jenis pekerjaan, maka kecenderungan perokokberasaldarist atussosi alyangkurangmampu, yang pada penelit i an inibekerja sebagaiburuh dan petani,dapatdi temukan.Penelit i an i nimendapatkan l ebi h dariset engah perokok bekerj apadasekt ornonformal,sebagaiburuh dan petani .Apabil adil i hatdari t ingkat ket ergantungan ni kotinnya, perokok yang bekerjasebagaiburuhmemi li kit ingkatket ergant ungan ni kotin tertinggi (4, 43 ± 1, 73). Hubungan ant ara vari abelpekerj aan dengan skorFTND juga t erbukti signi fikan (R = -0, 223,p= 0, 030). Suatusurveiyangdil akukan diFi nlandi aselama duapuluht ahun mendapatkan hasi lyangserupadengan peneli t ian ini .Kel ompokperokokpali ngbanyakberasal

Ti ngkatKet ergant ungan Ni koti n dan Fakt or-fakt oryangBerhubungan padaPerokokdiDesaPengl i puran 2009 IGN Bagus Artana, IB Ngurah Rai

7

23 daripara pekerj a kasar dan berpendi di kan rendah. M el i hatkenyat aan i ni ,maka perokok dengan st atus sosi al -ekonomi rendah i ni memi l i ki ri si ko t ert i nggi unt uk menderi t apenyaki t -penyaki tyang berhubungan dengan t embakau dan pot ensi alj at uh dal am kondi si kesehat an yangburukaki batpaj anan bahan berbahaya dari l i ngkungan dan t empat kerj a yang di perberat ol eh t i nggi nya merokok dan ket ergant ungan ni kot i n. Penel i t i an l ebi hl anj utsangatpent i ng unt uk di l akukan guna mencari berbagai fakt or yang mempengaruhi mengapaorangdengan t i ngkatpendi di kan rendahserta st at ussosi alekonomirendah cenderung l ebi h banyak merokok dan memi l i kiket ergant ungan ni kot i n l ebih t i nggi .Kemungki nan ket erl i bat an fakt or psi kososi al j uga harusdi caripada penel i t i an l ebi hl anj utdengan mel i bat kan bagi an peri l akuat aupsi ki at ri .

KESIM PULAN Tel ah kami l akukan penel i t i an pada popul asi perokok diDesaAdatPengl i puran,Kabupat en Bangli unt uk menget ahuit i ngkatket ergant ungn ni kot i n dan fakt or-fakt oryang mempengaruhi nya.Padapeneli ti an i ni ,dapatkamisi mpul kan bahwa perokok diDesa Adat Pengl i puran memi l i ki t i ngkat ket ergant ungan ni kot i n yang sedang.Ti ngkatket ergant ungan ni kot in berhubungan dengan vari abelumur onsetmerokok, l amaya merokok, dan pekerj aan secara si gni fikan. Ti dak di dapat kan hubungan yang si gni fikan ant ara t i ngkatket ergant ungan ni kot i n dengan vari abelumur, j eni skel ami n,dan t i ngkatpendi di kan formalperokok. Sedangkan beberapa hal yang dapat kami sarankan berdasarkan hasi l penel i t i an i ni ant ara l ai n i nt ervensidal am upaya hent irokok hendaknya sudah di l akukan pada anak dan remaj a usi a kurang dari 18 t ahun.Sel ai n i t u hent i rokok sudah mul ai di l aksanakan padaperokoksedi nimungki n,t anpaperl u memperpanj ang wakt u paj anan l ebi hl anj ut dengan rokokdal am usahamenghambatperkembangan t i ngkat ket ergant ungan ni kot i nnya.Surveiepi demi ol ogisej eni s i nisangatbai k di kerj akan padakarakt eri st i k popul asi 8

yangberbeda,sepertidaerahurban unt ukmendapat kan perbandingan.Disampi ng i tu,penelit i an lebih l anj ut unt ukmeli hatlebi hj auhaspekpsikologi sdan peri laku dari ketergatungan ni kotin perlu di lakukan dengan bekerjasamadengan berbagaipi hakterkai t.Penel i t ian ketergant ungan ni koti n yanglebihdal am,hi nggaaspek neuro-hormonaldan genetikjugasangatpentingunt uk di lakukan demi mendapatkan i nformasi mengenai pemetaan geneti kl okaldalam hubungannya dengan kerentanan seseorangtergant ungpadani kot in. DAFTAR RUJUKAN 1.

2.

3.

4.

5. 6.

7.

Dol lR,Pet oR,W heat l eyK,GrayR,Sut herl and I.M ortalit y in rel at i on t o smoking:40 years’ observat i onson mal eBrit i shdoct ors.BM J1994; 309: 901-11. NeubauerS,Wel te R,Beiche A,Koeni g HH, BueschK,LeidlR.M ort ali ty,morbi di tyandcost s att ributabletosmoki ngi n Germany:updateand a 10-year compari son.Tobacco cont rol2006; 15(6):464-71. Dol l R, Peto R, Boreham J, Sut herl and I. M ort ali t y from canceri n rel at i on t o smoki ng: 50yearsobservationson Bri t ishdoctors.Bri ti sh j ournalofcancer2005;92(3):426-9. Ri schHA,HoweGR,Jai n M ,BurchJD,Holowat y EJ,M il lerAB.Are femal e smokers athigher riskforl ungcancert han mal esmokers?A casecontrolanal ysi s by hi stol ogi c type.Ameri can JournalofEpidemiology1993; 138(5):281-93 M ackayJ,Eri ksen M ,ShafeyO.Thet obaccoat l as. At l ant a:TheAmeri can CancerSoci et y;2006. CDC. M M W R annual smoki ng-at tribut abl e mortalit y, years of potent ial l ife lost, and product i vity losses Unit ed St at es,1997-2001. New York:CDC;2005. Dol lR,Pet oR,Boreham J,SutherlandI.M ort al i ty i n rel ati on to smoking:50 years’observat ions on mal eBri ti sh doctors.BM J2004;328(7455): 1519-21. JPenyDal am, Vol ume11Nomor 1Januari 2010

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

AbramsDB.Thet obaccodependencet reatment handbook:agui det o bestpract i ces.New York: Gui l fordPress;2003. Fagerst röm KO.Can reducedsmoki ngbeaway forsmokersnoti nt erest edi n qui t t i ngt oact uall y qui t ?Respi rat i on 2005; 72(2): 216-20. Heydari GR, Ari yanpour M , Kashani BS, RamezankhaniA,Taft iSF,Hossei niM ,etal. Tobaccodependencyeval uat i on wi t hfagerstrom t estamong t he ent rant s of smoki ng cessation cl i ni c.Tanaffos2007; 6(4): 47-52. Shi ffman S and Sayet t e M A.Val idat ion ofthe ni cot i nedependencesyndromescal e(NDSS):a cri t eri on-group desi gn cont rast i ng chi ppersand regul arsmokers.DrugandAl coholDependence 2005; 79(1): 45-52. de Vri es H,Engel s R,Kremers S,Wet zels J, M uddeA.Parent s’and fri ends’smoki ng st at us aspredi ct orsofsmoki ngonset :findi ngsfrom si x European count ri es.Heal t hEducati on Research 2003; 18(5): 627-36. Lerman C,Berret t i niW.El uci dati ng therol eof genet i cfakt orsi n smoki ngbehavi orandnicot ine dependence, Ameri can Journal of M edical Genet i cs.PartB,Neuropsychi at ri cGeneti cs:t he Offici alPubl i cat i on oft heInt ernat i onalSoci ety ofPsychi at ri cGenet i cs.AJM G 2003; 118(1):4854. Fagerst röm KO, Kunze M , Schoberberger R,Bresl au N,Hughes JR,HurtRD,Puska P, Ramst rom LandZat oskiW.Ni cot i nedependence versussmoki ngpreval ence:compari sonsamong count ri es and cat egori es of smokers.Tobacco Cont rol1996; 5(1): 52-6. Gal l us S,La Vecchi a C.A populat ion-based est i mat eoft obaccoDependence.EurJPH 2004; 14 (1): 93-4.

16. KandelDB,HuM C,Gri eslerPC,andSchaffran C.On t hedevel opmentofnicotinedependence i n adolescence.Drug and AlcoholDependence 2007; 91:26-39. 17. Perkins KA, Font e C, Sanders M , M eeker J, W i lson A. Threshol d doses for ni cot i ne di scrimi nat i on in smokers and non-smokers. Psychopharmacology2001; 155(2):163-70. 18. Brandon TH,HerzogTA,Irvi n JE,andGwal t ney CJ.Cogni t iveandsosi all earningmodel sofdrug dependence:i mpl icat i onsfortheassessmentof t obacco dependence i n adolescents.Addi ct i on 2004; 99(suppl1):51-77. 19. Phi l ibertRA,TodorovA,Andersen A,Holl enbeck N,Gunt erT,Heat hA,etal .Examinat i on oft he Ni coti ne Dependence (NICSNP) Consort i um findi ngsin t heIowaadopt i on studiespopulat ion. Ni coti ne & Tobacco Research 2009; 11(3): 28692. 20. Donny EC,DierkerLC.TheabsenceofDSM IV nicot ine dependence in moderat e-t o-heavy dail y smokers.Drug and Al coholDependence 2007; 89:93-6. 21. WestR andGossopM .Overview:acompari son of wit hdrawal sympt oms from di fferent drug classes.Addict ion 1994; 89: 1483-9. 22. HelakorpiSA,M art el in TP,Torppa JO,Patj a KM ,Ki iski nen UA,Vrt iai nen EA and Uut ela AK.DidtheTobaccoControlActAmendmenti n 1995 affectdail ysmokingin Finl and?Effect sof arestrict iveworkpl acesmoki ng poli cy.Journal ofPubl i cHealt h.2007; 14:215-22. 23. Lahel ma E,Rahkonen O,Berg M A,Hel akorp S,Prat t al aR,PuskaP,andUut el aA.Changesi n heal t hst at usandheal t hbehavi oramongFi nni sh adul t s1978-1993.Scandi navi an JournalofWork, Envi ronmentandHeal t h1997; 23(suppl3): 85-90.

Ti ngkatKet ergant ungan Ni koti n dan Fakt or-fakt oryangBerhubungan padaPerokokdiDesaPengl i puran 2009 IGN Bagus Artana, IB Ngurah Rai

9