UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK DAN REMAJA

Download mental dalam pergaulan sehari-hari baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.Berpijak atas uraian diatas pula penulis merumu...

0 downloads 365 Views 67KB Size
UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN ANAK DAN REMAJA MELALUI MOTIVASI BINA KELUARGA REMAJA (BKR) DI RW 03 BAROS SENENG KELURAHAN UTAMA

KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI Neneng Setianingsih neneng _setianingsih @yahoo.co.id

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Kerusakan-kerusakan kepribadian yang muncul pada generasi muda pada umumnya disebabkan mereka berada pada masa transisi antara masa kanak-kanak menuju dewasa, yang ditandai oleh berbagai macam gejolak yang menimbulkan ketidak seimbangan baik pikiran ,perasaan , keinginan dan kenyataan yang mereka dapatkan. Atas dasar itu, maka mereka memilih duniaanya sendiri yang mereka anggap dapat menjawab semua masalah yang mereka hadapi. Oleh karena masalah kenakalan remaja pada umumnya terjadi pada generasi muda, sedangkan generasi muda adalah tulang punggung bangsa, generasi penerus yang akan menggantikan kedudukan para orangtua, maka jelaslah bahwa masalah kenakalan remaja menjadi persoalan kenegaraan. Salah satu upaya konkrit dari pemerintah dalam menanggulangi hal tersebut, adalah dengan didirikannya Kelompok Bina Keluarga Remaja ( BKR ) , Akan tetapi upaya yang dilakukan oleh pemerintah ini belum optimal, belum mampu menekan secara maksimal kenakalan anak remaja, mengingat penangulangan kenakalan remaja tidak hanya bisa dilakukan melalui Bina Keluarga Anak dan Remaja (BKR) saja, akan tetapi perlu pembinaan secara psikis dan mental .Untuk itu pendekatan moral keagamaan sangat diperlukan, karena kenakalan anak dan remaja berkaitan erat dengan masalah moral keagamaan. Dan masalah penanggulangan kenakalan remaja bukan saja merupakan tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab semua pihak, khususnya keluarga dan masyarakat. Penulisan ini dilakukan di RW 03 Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan , adapun yang menjadi subjek Penulisan adalah kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) RW 03. Adapun Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif dengan teknik analisa prosentase, sedangkan alat pengumpul data adalah : 1) Angket yang terdiri dari 30 pertanyaan yang disebarkan kepada 40 orang responden sebagai sample penelitian 2) studi kepustakaan ,dan 3) Wawancara.Sampel yang diambil sebanyak 40 Orang dari 45 Orang populasi. Kata Kunci :Pengetahuan anak dan remaja , motivasi Bina Keluarga Remaja (BKR).

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Remaja adalah masalah peralihan dari anak menuju dewasa, pada masa ini terjadi berbagai perubahan yang cukup bermakna baik secara fisik, biologis, mental dan emosional serta psikososial. Kesemuanya ini dapat mempengaruhi kehidupan pribadi ,lingkungan keluarga maupun masyarakat. Ketidak siapan remaja dalam menghadapi perubahan tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku menyimpang seperti kenakalan remaja, pergaulan bebas ,penyalahgunaan obat terlarang Napza , penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS , kehamilan yang tidak diinginkan , Aborsi dan sebagainya. Remaja disatu sisi merupakan generasi harapan bangsa, namun disisi lain menghadapi banyak permasalahan yang bukan tidak mungkin akan mengganggu perkembangan fisik maupun psikologis mereka selanjutnya.Kecenderungan remaja melakukan berbagai tindakan yang membahayakan kesehatan mereka sendiri semakin meningkat. Masalah kultur, pola komunikasi serta kurangnya pengetahuan menyebabkan para remaja sulit berkomunikasi, bahkan dengan orangtuanya sendiri , yang seharusnya dapat membantu para remaja tersebut dalam menghadapi

permasalahannya .Kondisi kurangnya pengetahuan yang dimiliki remaja maupun orang di sekitarnya yang berpengaruh pada kehidupan mereka tidak seimbang dengan gencarnya pemberitaan atau pesan yang bersifat menonjolkan seks, yang dapat mengilhami para remaja untuk mencoba meniru isi pesan yang mereka terima. Masa remaja adalah masa yang paling sulit dilalui oleh individu.masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang paling kritis bagi perkembangan pada tahap-tahap kehidupan selanjutnya. Peranan orang tua atau pendidik amatlah besar dalam memberikan alternative jawaban dari hal-hal yang dipertanyakan oleh putra-putri remajanya. Orangtua yang bijak akan memberikan lebih dari satu jawaban dan alternative supaya remaja itu bisa berpikir lebih jauh dan memilih yang terbaik. Orangtua yang tidak mampu memberikan penjelasan dengan bijak dan bersikap kaku akan membuat anak dan remaja tambah bingung.Remaja tersebut akan mencari jawaban di luar lingkaran orangtua dan nilai yang dianutnya. Ini bisa menjadi berbahaya jika “lingkungan baru” memberi jawaban yang tidak diinginkan atau bertentangan dengan yang diberikan oleh orangtua. Konflik dengan orangtua mungkin akan mulai menajam bahkan remaja akan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilainilai kebaikan atau banyak melakukan kenakalan

remaja.Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis sebagai Orangtua dan warga Negara Indonesia yang peduli akan masa depan anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa merasa bertanggung jawab dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak dan remaja untuk memasuki kehidupan dewasa,serta anak remaja diharapkan secara mandiri mampu menata kehidupannya kelak.melalui pembinaan dalam kegiatan Bina keluarga Remaja (BKR) yang merupakan Program Nonformal B . Identifikasi Masalah Dengan bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah dikemukaakn diatas yang didukung oleh hasil studi pendahuluan, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini : 1. Upaya pembinaan yang dilakukan pemerintah melalui kelompok BKR. 2. Upaya yang dilakukan pemerintah semakin gencar tetapi tetap sulit untuk mengatasinya, berbagi hambatan muncul dalam melaksanakan pembinaan BKR baik internal maupun Ekternal. 3. Upaya untuk mengatasi hambatan /kendala dalam pembinaan BKR. 4. Perubahan-perubahan yang positif bagi masa depan generasi muda. C.Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah penelitian dapat merumuskan masalah pokok penelitian sebagai 3. berikut : “ Sampai sejauh mana usaha pemerintah dalam Meningkatkan Pengetahuan Orangtua Anak dan remaja Melalui Motivasi Bina keluarga remaja “ D.Pertanyaan Penelitian. Untuk mengarahkan pengumpulan data yang diperlukan dalam pembahasan masalah ini penulis mengemukakan pertanyaan penelitian sebagai berikut 1. Upaya apakah yang dilakukan oleh tim BKR dalam meningkatkan pengetahuan agar tercipta hubungan komunikasi yang harmonis antara orang tua dengan anak dan remaja. 2. Faktor apakah yang mendorong dan menghambat usaha kelompok BKR dalam meningkatkan pengetahuan orang tua dalam menangani permasalahan anak dan remaja di RW.03 kel. Utama Kec. Cimahi Selatan. E.Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan bagi aspek pengembangan ilmu khususnya Pendidikan Luar Sekolah ( PLS ) : a. Dapat menambah wawasan tentang keberadaan PLS, khusunya dalam pengelolaan PLS. b. Dapat menambah wawasan tentang keberadaan PLS, khusunya dalam pengelolaan PLS. c. Dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pemerintah dalam rangka meningkatkan kepribadian generasi muda.

Pendidikan Luar Sekolah merupakan program yang antisipatif, akomodatif dan respresentif dalam menumbuh kembangkan potensi anak remaja sehingga anak remaja mempunyai kesiapan baik jasmani maupun rohani,sikap mental dalam pergaulan sehari-hari baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.Berpijak atas uraian diatas pula penulis merumuskan sebuah judul penelitian tentang : “Upaya meningkatkan Pengetahuan Anak dan Remaja melalui motivasi Bina keluarga Remaja (BKR)diRW.03 d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meggugah lembaga-lembaga keagamaan ditanah air terhadap problema kenakalan remaja agar diambil langkahlangkah pembinaan secara dini, terencana dan tepat sasaran. e. Dapat bermanfaat sebagai masukan bagi yang bermaksud untuk menliti masalah ini lebih lanjut. F. Tujuan Penelitian. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui data dan informasi tentang Upaya Meningkatkan Pengetahuan Komunikasi Orangtua ,anak dan remaja , apa yang dilakukan oleh Kelompok BKR terhadap Pembinaan hubungan harmonis dalam keluarga. 2. Untuk mengetahui data dan informasi tentang hambatan yang muncul dalam upaya pembinaan tersebut serta upaya untuk mengatasi hambatan itu. G. Anggapan Dasar Penelitian ini diharapkan bertitik tolak dari beberapa anggapan dasar sebagai berikut : 1. Dari sabda Rasulillah SAW. : Setiap bayi yang dilahirkan adalah keadaan fitrah orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi atau Nasarani. ( diriwayatkan oleh Thabarani dan Baehaqi ) 2. Pemuda adalah pewaris masa depan bangsa, pemuda adalah tunas bangsa, pemuda adalah pelopor perubahan dan pembangunan, pemuda adalah pendobrak kebekuan, menjadi pemimpin disaat Negara, bangsa dalam keadaan kritis dan sebagainya. Hasan Basri : (2000:61), Remaja Berkualitas. 3. Pelaksanaa proses belajar pendidikan luar sekolah tidak hanya melihat dan mendengar saja,tetapi harus lebih banyak peraktek, sebab belajar pada pendidikan luar sekolah tidak hanya menerima sesuatu, tetapi berbuat sesuatu. (Direktur Dikmasdirjen Diklu Sepora,1985:8)

H.Penjelasan Istilah / Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap pembahasan penelitian , maka pada bagian ini penulis akan menjelaskan terlebih dahulu istilah-istilh yang terkandung dalam judul penelitian sebagai berikut : 1. Upaya adalah cara atau langkah seseorang atau lembaga dalam mengihtiarkan keinginan atau maksud agar dapat menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. WJS.Poerwadarminta, (1984:307).

2. BKR ( Bina Keluarga Anak & Remaja ) adalah kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dalam membentuk kelompok-kelompok kegiatan dimana orang tua mendapat informasi tentang bagaimana meningkatkan bimbingan dan membina tumbuh kembang anak remajanya. 3. Motivasi adalah dorongan atau suatu gerakan jiwa dan jasmani manusia untuk mencapai tujuan tertentu. 4. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan,melalui bahasa,pembicaraan, mendengar,gerak tubuh atau ungkapan emosi. 5. Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang dapat membangun hubungan yang harmonis, membentuk suasana keterbukaan sehingga membuat remaja mau bicara pada orang tua,juga membuat remaja mau mendengar dan menghargai saat orangtua bicara,dan orang tua dapat membantu remaja dalam menyelesaikan masalahnya. 6. Arus Globalisasi adalah masuknya tatanan nilai-nilai budaya Negara lain yang dapat mempengaruhi sifat, perilaku dan tindakan Positif dan negative. KAJIAN TEORI DAN METODE A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah 1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan luar sekolah merupakan bagian integral dari system pendidikan nasional. Pendidikan luar sekolah diartikan sebagai suatu kegiatan pendidikan yang terorganisir dan tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Untuk lebih jelasnya pendidikan luar sekolah didefinisikan oleh (Djudju Sudjana ,1983:50) sebagai berikut : “ Pendidikan luar sekolah adalah setiap pendidikan yang terorganisir, diselenggarakan secara tersendiri atau merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih luas.dengan maksud memberikan layanan khusus kepada warga belajar didalam mencapai tujuan belajar .” 2. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah Adapun tujuan pendidikan luar sekolah ini dikemukakan oleh Djudju Sudjana (1991 : 43 ) sebagai berikut : “ Tujuannya untuk mengembalikan pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai-nilai yang memungkinkan bagi seseorang atau kelompok untuk berperan serta secara efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, masyarakat dan bahkan Negara.” Sedangkan menurut Santoso S. Hamijoyo ( 1978 : 13 ) tujuan Pendidikan Luar Sekolah adalah sebagai berikut : “ Membantu memecahkan masalah-masalah keterlantaran pendidikan baik mereka yang belum sekolah maupun mereka yang gagal ( drop out ) serta memberikan bekal sikap, pengetahuan dan keterampilan praktis yang dianggap relevan dengan kebutuhan.” Sedangkan tujuan pendidikan luar sekolah yang disimak mengenai peraturan RI.No.73 yaitu melayani warga belajar supaya berkembang sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental.

3 .Sasaran Pendidikan Luar Sekolah Sasaran pendidikan luar sekolah,tidak dapat terlepas dari sasaran pendidikan nasional, hal ini sebagaimana dalam UUD 1945,pasal 31 (1), sebagai berikut : Tiap-tiap warga berhak mendapatkan pengajaran,dengan kata lain bahwa setiap warga Negara harus memperoleh kesempatan yang sama untuk mengembangkan kemampuannya lewat fasilitas pendidikan dal latihan yang telah tersedia ( Undang-Undang dasar 1945,pasal 31 (1) ) 4 . Fungsi Pendidikan Luar Sekolah

Dikemukakan oleh Muhamad Supriatna (1994 : 17 ) sebagai berikut : 1. Pendidikan Luar Sekolah sebagai komplemen, yaitu bersifat melengkapi apa – apa yang pernah diajarkan dalam pendidikan sekolah. 2. Pendidikan Luar Sekolah sebagai Suplemen, yaitu memberikan materi terhadap sasaran didik sebagai tambahan materi yang diperoleh dalam pendidikan sekolah. 3. Pendidikan Luar Sekolah sebagai Subtitusi,yaitu sebagai pengganti pendidikan formal dengan maksud memberikan pelayanan pada sasaran didik yang tidak sempat bersekolah di sekolah formal dalam rangka mencapai tujuan belajar. 5. Ciri - Ciri Pendidikan Luar Sekolah Ciri-ciri pendidikan luar sekolah sebagaimana dikemukakan oleh Djudju Sudjana ( 1987:42) a). Diorganisir. b). Adanya programming c). Adanya Persyaratan walaupun kurang mememgang Peranan yang penting.

d). Adanya tujuan pendidikan yang spesifik yang yang dapat dicapai dalam waktu relative singkat sesuai dengan kebutuhan peserta didik. e). Adanya Peraturan Materi f). Sasaran didik guna meningkatkan pengetahuan dan Sikap. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian

1.Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil baik perhitungan atau pengukurn kwantitatif ataupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya Djuju Sudjana 1992 : 6 Sedang Bohar Soeharto ( 1990 : 160 ) mengartikannya sebagai berikut : “ Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, mungkin berupa manusia gejala-gejala,benda-benda pola sikap,tingkah laku dan lain sebagainya yang menjadi objek penelitian”.

Berdasarkan pengertian di atas yang menjadi populasi adalah Orangtua yang aktif dalam kelompok BKR, yang berjumlah 50 orang. 2 . Sampel Penelitian Mengingat Populasi kurang dari 100 orang hanya ada 50 orang ,selanjutnya untuk menentukan jumlah sampel yang hendak dijadikan objek penelitian ini penulis berangkat dari batasan sebagai berikut : “Sampel yang jumlahnya sebesar populasi seringkali disebut sampel total”. Winarno Surachmad (1990:93). Maka dengan demikian dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel total, karena seluruh populasi dijadikan sampel. METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Rachmad Winarno 1993 : 25, Menjelaskan metode deskriptif sebagai berikut “ Penelitian Deskriptif ditujukan untuk (a). Mengumpulkan informasi (b). Mengindentifikasi masalah (c).Membuat perbandingan atau evaluasi “. Berkenaan dengan penelitian ini, maka penggunaan metode deskriftif bertujuan untuk mengungkapkan fakta dan mengumpulkan informasi serta meramalkan masa yang akan datang (prospek). 2.Teknik Pengumpulan data a) Observasi b) Wawancara c) Angket 4. Prosedur Pengumpulan Data a. Penyusunan alat pengumpul data b. Uji coba angket c. Revisi Angket d. Memperbanyak angket e. Pelaksanaan pengumpulan data 5. Prosedur Pengolahan Data a) Seleksi Data b) Klasifikasi Data c) Tabulasi Data d) Analisa dan Penafsiran Data e) Melakukan analisa dan penafsiran data HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Letak Geografis Kelurahan Utama merupakan bagian dari wilayah kecamatan cimahi selatan terletak disebelah selatan kota cimahi , jarak dari pemerintahan kota cimahi lebih kurang 5 km dan dapat ditempuh dengan menggunakan berbagai kendaraan karena sebagian besar kondisi daerahnya sudah mengikuti perkembangan kota dengan luas wilayah lebih kurang 380,163 ha . Secara Administrasi Kelurahan Utama terdiri dari 16 Rw dan 91 Rt. Demografi Kelurahan Utama dengan kontur yang cenderung datar. Pada ketinggian kurang lebih 739 meter diatas permukaan laut.

Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kelurahan Baros dan Cigugur Tengah Sebelah Selatan : Kelurahan Leuwigajah Sebelah Barat : Kelurahan Cigugur Tengah, Melong,Cibeureum. Sebelah Timur : Desa Lagadar Kec. Margaasih b. Keadaan Jumlah Penduduk Penduduk Desa/ Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi menurut data Statistik tahun 2010 adalah 91.876 Orang Tabel 1 Golongan Umur

Jenis Kelamin

F

%

169 470 684 1,180 1,200 1,147 1,142 167 208 6367

2,65 7,38 10,74 18,53 18,85 18,01 17,94 2,62 3,27 100

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

No 1. 2. 3. 4.

0 -12 bulan 13 bl – 4 th 5 th – 6 th 7 th – 15 th 16 th – 25 th 26 th – 40 th 41 th – 60 th 61 th – 75 th Diatas 75 th Jumlah

L

P

87 230 335 572 637 523 562 87 99 3,132

82 240 349 608 563 624 580 80 109 3,235

Keadaan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2 Keadaan Responden Berdasarkan Tingkat Usia Golongan Umur F % 20 – 29 10 20 30 – 39 20 40 40 – 49 15 30 50- keatas 5 10 Jumlah

50 100 Tabel 3 Keadaan Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Pendidikan F % 1. 2. 3. 4. 5.

Tidak Sekolah Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Akademi/Sarjana Jumlah

No 1. 2. 3. 4.

0 15 30 5

0 30 60 10

50

100

Tabel 4 Keadaan Responden Berdasarkan Tingkat Mata Pencaharian Jenis Pekerjaan F % Ibu Rumah Tangga PNS/TNI/Polri Pedagang Wiraswasta Jumlah

35 0 0 15

70 0 0 30

50

100

Tabel 5 Tanggapan Responden Terhadap Tempat yang di gunakan dalam Penyuluhan/KIE No Alternatif Jawaban F % 1. 2. .3. 4.

Pos BKR Rumah Kader Balai Kelurahan Rumah Ketua RW

24 12 8 6

48 24 16 12

Jumlah

50

100

Tabel 6 Tanggapan Responden Terhadap Pihak yang terlibat dalam Penyuluhan /KIE No Alternatif Jawaban F % 1. 2. .3. 4.

Tim Medis Petugas KB Tokoh Masyarakat Tokoh Agama

20 15 8 7

40 30 16 14

Jumlah

50

100

Pembahasan Hasil Penelitian Adapun beberapa masalah yang penulis ingin ungkapkan dalam pembahasan hasil penelitian ini penulis ungkapkan sebagai berikut : Tim Bina Keluarga remaja melakukan penyuluhan dalam rangka meningkatkan pengetahuan orangtua , anak dan remaja di kelurahan Utama kecamatan Cimahi Selatan, dan penyuluhan tersebut dilakuakan dengan melalui penyuluhan Individu dan penyuluhan kelompok, yang dilakukan antara 1-4 kali dalam satu bulan. Pembinaan kader BKR, dilakukan tim BKR dalam meningkatkan Kualitas Anak dan Remaja di Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan melalui Kelompok BKR yang dilakukan satu kali dalam sebulan .Adapun Pembinaan yang dilakukan dalam kegiatan BKR dilakukan oleh Tim medis, kader BKR , Tokoh Agama dll. sedangkan pembinaan yang dilakukan dalam kegiatan BKR selain pembinaan tentang kesehatan alat-alat reproduksi juga anak remaja dibekali dengan macam-macam keahlian dan keterampilan .dan tidak ketinggalan pembinaan keagamaanjugadiberikan melaui ceramah,diskusi keagamaan, belajar membaca Alquran dan Praktik Sholat Dalam melakukan berbagai upaya pelaksanaan peningkatan Kualitas Anak remaja di Kelurahan Utama ,dirasakan oleh responden faktor yang menjadi pendorong dan faktor penghambat. Baik yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari pihak luar. Adapun Faktor pendorong responden melaksanakan peningkatan Kualitas Anak dan Remaja di Kelurahan Utama adalah karena tugas sebagai kader BKR ,memanfaatkan waktu luang,memperluas pergaulan dan menambah

ilmu/wawasan dan pengalaman, serta merasa senang jika anak dan remaja sehat Fisik dan Psikologisnya dan berpartisifasi terhadap pembangunan ,Sedangkan faktor-faktor yang menjadi penghambat responden dalam upaya peningkatan Kualitas Anak dan remaja melalui kegitan BKR di Kelurahan Utama adalah Kesal karena masih ada Orangtua, anak dan remaja yang tidak mengikuti anjuran dan pesan, karena bersamaan dengan kegiatan rumah tangga/ keluarga, kurang pengetahuan materi penyuluhan , serta kurang nyaman tempat kegiatan konseling , tidak tersedianya dana rutin BKR, banyaknya orangtua yang kurang menyadari pentingnya Kegiatan BKR bagi perkembangan anak dan remajanya, dan kurangnya media penunjang dalam pelaksanaan kegiatan BKR . Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai Upaya Tim BKR dalam meningkatkan Pengetahuan Orangtua, anak dan remaja melalui motivasi Bina Keluarga Remaja di Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Upaya Tim BKR di kelurahan Utama Kecamatan Cimahi selatan dalam meningkatkan pengetahuan Orangtua,anak dan remaja dengan memanfaatkan Kelompok BKR dengan mengadakan penyuluhan/KIE pengetahuan pada anak dan remaja baik secara individu maupun kelompok, Frekuensi KIE, Penyampaian pesan untuk pembinaan anak dan remaja , penggunaan media/alat bantu, seta pihak-piahk yang terlibat seperti tim medis,tokoh agama,tokoh masyarakat,maupun aparat kelurahan dan ketua RT/RW.Dari hasil penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa masalah yang ada di Kelompok BKR Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan adalah faktor sebagian Orangtua yang belum mengerti Manfaat bina keluarga anak dan remaja. DAFTAR PUSTAKA Buku : Djudju Sudjana ,1983, Pendidikan Non Formal, Wawasan Sejarah dan Azaz, Bandung. Winarno Surachman,1994, Pengantar Penelitian / Ilmiah Dasar , Metode, Tarsito, Bandung. Hasan Basri, 2000, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan solusinya , Pustaka Pelajar (anggota IKAPI) Yogyakarta. Kartini Kartono, 1983, Patologi Sosial, Jakarta. Poerwadarminta, 1980, Kamus Umum Bahasa Indonesia ,Balai Pustaka, Jakarta. Santoso S Hamijaya ,1978,Pengertian Falsafah dan azaz Pendidikan Non Formal , BPP ,Jakarta. Bohar Suharto,1975 , Dasar Dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah , Jakarta. Muhamad Supriatna ,1994, Pengertian Falsafah dan Azas Pendidikan Non Formal, Bandung.

Prosiding : Anonim, 1982, Dasar Dan Teknik Research Pengantar Metodologi Ilmiah ,Tarsito Bandung. Anonim, 1989, Program Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Bina Keluarga Anak dan Remja, BKKBN Provinsi Jawa Barat. Anonim,2006, Pedoman Pelaksanaan Progam Advokasi Dan KIE ,BKKBN, Provinsi Jawa Barat. Anonim, 2008, Pedoman Komunikasi Efektif Orangtua Dengan anak remaja pada Pelatihan BKR-Se Provinsi Jawa Barat.