1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENGERTIAN

Download Pengertian bank pada awalnya adalah meja tempat menukar uang. Di dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 bank merupakan badan usaha ...

0 downloads 411 Views 530KB Size
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian bank pada awalnya adalah meja tempat menukar uang. Di dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.1 Perbankan syariah menurut UU RI No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 1 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah atau Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun pengertian Bank Syariah dalam Pasal 1 ayat 7 UU No. 21 Tahun 2008 adalah: “Bank Syariah adalah bank yang

menjalankan

kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah dan

menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.” Bank syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) Islam.2 Zainudin Ali mengemukakan bahwa Bank Syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai

1

Kasmir,Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm.25 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

1

2

dengan hukum islam.

3

Undang-undang tentang perbankan syariah yaitu

undang-undang No 21 tahun 2008. Kegiatan usaha dari Bank Syariah yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali pada masyarakat. Dari berbagai kegiatan tersebut nasabah bisa mendapatkan pelayanan penyimpanan dana, pemberian pembiayaan dan manfaat jasa yang diberikan. Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah sangat berguna dan bermanfaat bagi nasabah, karena nasabah bisa mendapatkan dana, baik digunakan untuk konsumtif maupun modal kerja. Saat sekarang ini minat masyarakat untuk menggunakan produk-produk yang ditawarkan dalam bentuk smpana masyarakat, namun juga dalam bentuk pembiayaan dan jasa. 4 Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah lembaga perbankan di Indonesia yang berdiri pada tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan Manajemen PT Bank Mandiri yang memandang pentingnya kelahiran bank bank syariah di lingkungan PT Bank Mandiri (Persero). 5 Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealism usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Meskipun sudah menjadi bank syariah terbesar dengan jaringan terluas di Tanah Air, Bank Syariah Mandiri masih terus 3 4

Zainudin Ali,Hukum Perbankan Syariah (Jakarta : Sinar Grafida, tahun 2008),hal.1. Taswan, Manajemen Perbankan (Yogyakarta: UPP STIM TKPM Yogyakarta, 2006),

hal. 3. 5

Suwatno, Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Public dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 263

3

berupaya mewujudkan visi untuk menjadi bank syariah terdepan dan modern, hal tersebut terlihat dari banyaknya produk-produk BSM yang tampil dengan ciri dan karakteristik masing-masing yang semakin memanjakan nasabahnasabahnya maupun calon nasabahnya. Oleh karena itu bank yang bertindak sebagai lembaga keuangan harus mampu memberi fasilitas penyediaan dana dengan menciptakan produk baru agar nasabah tertarik dan berminat menyimpan atau menginvestasikan dananya di bank tersebut. Adapun pada Bank Syariah Mandiri Area Padang tidak hanya bisa menabung ataupun berinvestasi, nasabah juga bisa mendapatkan pembiayaan dengan mudah, cepat dan sesuai prosedur yang berlaku. Beberapa jenis produk pembiayaannya antara lain: pembiayaan implant, pembiayaan KPR, pembiayaan mudharabah BSM, BSM musyarakah, BSM griya, pembiayaan murabahah BSM, gadai emas, talangan haji, dan cicil emas BSM. 6 Salah satu produk pembiayaan yang dimiliki Bank Syariah Mandiri Area Padang adalah Cicil Emas BSM. Cicil Emas BSM

ini merupakan

produk baru yang dibuka pada tahun 2012, dengan jumlah nasabah pada bulan maret 2017 sebanyak 90 orang. Bank Syariah Mandiri meluncurkan produk Cicil Emas BSM. Produk cicil emas tersebut merupakan produk kepemilikan emas kepada masyarakat. BSM Cicil Emas memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki emas batangan dengan cara mencicil. Akad yang digunakan pada pembiayaan kepemilikan emas adalah murabahah dengan

6

http://www.mandirisyariah.co.id, (akses 20 April 2017).

4 jaminan diikat dengan rahn (gadai). Bank syari‟ah mandiri membiayai jenis emas batangan (lantakan) dengan berat minimal 10 gram hingga 250 gram. Nilai pembiayaan jenis emas batangan (lantakan) maksimal 80% dari harga beli dengan uang muka 20% emas lantakan dan 40% emas perhiasan. Jangka waktu pembiayaan 1 hingga 5 tahun. Nilai maksimal pembiayaan adalah Rp150 juta. Untuk mengetahui bagaimana penanganan pembiayaan cicil emas yang telah jatuh tempo pada PT. Bank Syariah Mandiri Area Padang maka dari itu penulis tertarik untuk membahasnya dalam betuk tugas akhir (TA) dengan judul “Penanganan Pembiayaan Jatuh Tempo Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang”

B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka merumuskan masalah adalah “Bagaimana Penanganan Pembiayaan Jatuh Tempo Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang?”. 2. Batasan Masalah Agar pembahasan Tugas Akhir ini tidak menyimpang dari pembahasan yang ada maka penulis perlu membatasinya, yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini mengenai Penanganan Pembiayaan Jatuh Tempo Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang mulai dari Fitur Pembiayaan Cicil Emas, Mekanisme Pembiayaan Cicil Emas selanjutnya Penanganan Pembiayaan Cicil Emas yang Jatuh Tempo.

5

C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penanganan Nasabah Jatuh Tempo Pembiayaan Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang.

D. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah: 1. Sebagai tambahan pengetahuan atau wawasan penulis tentang Penanganan Pembiayaan Jatuh Tempo Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang. 2. Sebagai kontribusi pemikiran dan tambahan referensi bagi pihak-pihak lain yang membahas tentang Penanganan Pembiayaan Jatuh Tempo Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang. 3. Sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan, guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program DIII Manajemen Perbankan Syari‟ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang.

E. Penjelasan Judul Untuk mengarahkan penulisan ini ada perlunya penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul Tugas Akhir ini adalah: Penanganan

: Proses, cara, perbuatan menangani, penggarapan. 7

Pembiayaan

: Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

7

Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta: PT Balai Pustaka) hal. 176

6

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 8 Jatuh Tempo

: Tanggal

yang

ditetapkan

sebagai

batas

akhir

pembayaran atau transaksi pembayaran. 9 Cicil Emas BSM

: Pembiayaan

kepemilikan

emas

dengan

menggunakan akad murabahah pada PT Bank Syariah Mandiri Area Padang. 10 BSM

: Salah satu lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya menghimpun dana dan menyalurkan pembiayaan yang berlandaskan prinsip syariah. 11 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Penanganan

Pembiayaan Jatuh Tempo Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang adalah proses pembiayaan jatuh tempo kepemilikan emas dengan menggunakan akad murabahah melalui lembaga keuangan yang bernama Bank Syariah Mandiri Area Padang.

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini digunakan beberapa metode penelitian diantaranya penelitian lapangan (field research). Dalam 8

Herman Darmawi, Manajemen Perbankan ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011) hlm. 96 Buku panduan Bank_Mandiri_Syariah 10 Siska ,pelaksana gadai BSM, Wawancara Langsung, Rabu 22 Maret 2017 11 Brosur Bank Mandiri Syariah, Th. 2017 9

7

mendapatkan data yang akurat, maka penulis melakukan peninjauan langsung dan wawancara dengan karyawan Bank Syariah Mandiri Area Padang. Maupun dalam bentuk pengumpulan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Data yang akurat didukung dengan studi kepustakaan. Dalam studi ini dilakukan dengan mencari berbagai referensi dan sumber-sumber lain yang bisa digunakan sebagai dasar dalam penyusunan tugas akhir ini, dan merupakan landasan teori dari permasalahan ini. 2. Teknik pengumpulan data. a. Wawancara Wawancara adalah kegiatan atau metode pengumpulan data yang dilakukan dengan betatapan langsung dengan responden.12. Dalam penelitian ini, Penulis mengumpulkan data dengan tanya jawab kepada pegawai yang sebagai penaksir emas Bank Syariah Mandiri Area Padang tentang masalah yang diteliti. b. Observasi Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati objek yang diteliti. Penulis melihat proses Penanganan Pembiayaan Jatuh Tempo Cicil Emas dan mengadakan magang di Bank Syariah Mandiri Area Padang.

12

Moehar Aksara,2002)h. 143

Danie,

Metode

Penelitian

sosial

ekonomi,(Jakarta:PT.Bumi

8

3. Sumber Data a.

Data primer Sumber yang diperoleh secara langsung dari officer gadai emas dimana penulis datang ke bank untuk memperoleh data-data yang penulis butuhkan.

b. Data sekunder Sumber yang diperoleh dari buku-buku pedoman dengan cara membaca langsung dan browsing di internet yang berkaitan dengan masalah yang dibahas yaitu penanganan pembiayaan jatuh tempo cicil emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang. 4. Teknik Analisis Data Menggunakan analisis kualitatif dengan cara mendeskripsikan, mencatat, menganalisa, menafsirkan kondisi yang terjadi secara tepat pada objek yang diteliti, yaitu mendeskripsikan bagaimana Penanganan Pembiayaan Jatuh Jempo Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang.

G. Sistematika Penulisan Untuk lebih terarahnya penulisan ini, penulis menyusun sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab yang di dalamnya terdapat sub bab yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. BAB I

: Merupakan Pendahuluan yang meliputi, latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

9

penelitian,

penjelasan

judul,

metodologi

penelitian,

dan

sistematika penulisan. BAB II

: Merupakan

bagian

landasan

teori

mengenai

Pengertian

Murabahah, Landasan Hukum Murabahah, Rukun dan Syarat Murabahah, Murabahah dalam Perbankan dan Skema Transaksi Murabahah. BAB III

: Merupakan Gambaran tentang Bank Syariah Mandiri Area Padang, yang berisi tentang sejarah pendirian, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan wewenang serta tanggung jawab setiap anggota organisasi, dan produk-produk Bank Syariah Mandiri Area Padang.

BAB IV

: Merupakan pokok pembahasan dari tugas akhir ini, disini penulis membahas tentang Fitur Pembiayaan Cicil Emas BSM, Mekanisme Pembiayaan Cicil Emas BSM dan Penanganan Pembiayaan Jatuh Tempo Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang.

BAB V

: Merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran.

10

BAB II MURABAHAH

A. Pengertian Murabahah Salah satu skim fiqih yang paling popular digunakan oleh perbankan syari‟ah adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh rasullah SAW dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah bearti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati. Misalnya, seorang membeli barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu. Berapa besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal rupiah tersebut atau dalam bentuk persentase dari harga pembeliannya, misalnya 10% atau 20%13. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.14 Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual sedangkan harga beli harus diberitahukan. Jika bank mendapat potongan dari pemasok, maka potongan itu merupakan hak nasabah. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian itu dilakukan secara hutang. Kemudian Bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut dengan biaya yang 13

Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan,( Jakarta : PT. Rajawali Grafindo Pesada, 2004), h.113 14 Djasmi.B, Kegiatan Usaha Bank Syari‟ah, ( Padang, Hayfa Press, 2011), hal.30

10

11

diperlukan. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.15Pada murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi sementara pembayarannya dilakukan secara tunai, tangguh ataupun dicicil. Untuk pembayaran secara cicilan lebih dikenal dengan istilah BBA (Bai‟ Bitsaman „Ajil). Secara istilah, sebenarnya transaksi jual beli yang dilakukan dengan pembayaran tangguh disebut bai almuajjal, sedangkan yang dicicil disebut bai ut-taksid.16

B. Landasan Hukum Murabahah 1. Al-Qur‟an ...       ... “... Allah telah mengahalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (Al Baqarah: 275).                           Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (an-Nisa [4]:29) 2. Al-Hadist

15

Adiwarman , op.cit., hal.88 Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari‟ah, (Jakarta, Zikrul Hakim, 2003) hal, 39 16

12 Artinya : “Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rosululloh SAW bersabda “tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual” (HR. Ibnu Majjah).17

Artinya : ” Perolehan yang paling afdhal adalah hasil karya tangan seseorang dan jual beli yang mabrur”. (HR. Ahmad) 3. Landasan ijma‟ Ulama Ulama telah sepakat dan penekunannya sudah berlaku (dibenarkan) sejak zaman Rasulullah sampai hari ini. 4. Fatwa DSN-MUI Nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000 Dikatakan bahwa: pertama, dalam jual beli murabahah dikenal dengan adanya uang muka18dan kedua, terdapat ketentuan-ketentuan murabahah yang bersifat umum, ketentuan untuk nasabah, jaminan, hutang dalam murabahah, penundaan pembayaran, dan bangkrut. Ketentuan-ketentuan murabahah yang bersifat umum adalah: a. Bank dan nasabah melakukan akad murabahah yang bebas riba; b. Barang yang diperjual belikan tidak dilarang oleh syariat Islam; c. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya; d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini sah dan bebas riba; e. Bank menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang

17

Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, ( Jakarta: Kharism Putra Utama, 2012), cet.1 h.143 Zainuddin Ali., Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta:Sinar Grafika,2008),h.246

18

13

f. Bank menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Bank memberitahu nasabah secara jujur mengenai harga pokok barang berikut biaya yang diperlukan g. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati h. Pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut; dan i. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang, akad jual beli murabahah dilakukan setelah barang-secara prinsip menjadi milik bank.19 Ketentuan-ketentuan murabahah bagi nasabah adalah: a. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau aset kepada bank b. Setelah menerima permohonan, bank membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang c. Bank menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus membelinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat; kemudian kedua belah pihak membuat kontrak jual beli d. Bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan

19

Ibid

14

e. Jika nasabah menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut f. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah g. Jika uang muka memakai kontrak „urbun sebagai alternatif dari uang muka, maka (a) jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga; dan (b) jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank, maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh pihak bank akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya. Ketentuan mengenai jaminan dalam murabahah adalah:20 a. Adanya jaminan dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya. b. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat dipegang. Ketentuan mengenai hutang dalam murabahah adalah: a. Secara prinsip, menyelesaikan hutang nasabah dalam transaksi murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkwajiban untuk menyelesaikan hutangnya kepada bank b. Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.

20

Ibid

15

c. Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan. Ketentuan mengenai penundaan pembayaran dalam murabahah adalah : a. Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda penyelesaian hutangnya; dan b. Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya, penyelesaian hal ini dilakukan melalui Badan Arbitrase Syari‟ah setelah tercapai kesepakatan melalui musyawarah. Ketentuan mengenai bangkrut dalam murabahah : Jika nasabah telah dinyatakan gagal menyelesaikan utangnya, bank harus menunda taihan utang sampai ia sanggup kembali atau berdasarkan kesepakatan.21 6. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 5/9/PBI/2003 Pasal 1 Murabahah adalah perjanjian jual beli antara bank dengan nasabah di mana Bank Syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang disepakati antara bank dengan nasabah.22

21

Ibid Peraturan Bank Umun yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, ( Jakarta: Sinar Grafika,2005) h.100 22

16

C. Rukun dan Syarat Murabahah Perbedaan antara rukun dan syarat menurut ulama Ushul Fiqh bahwa rukun merupakan sifat yang kepadanya tergantung keberadaan hukum dan ia termasuk dalam hukum itu sendiri. Sedangkan syarat merupakan sifat yang kepadanya tergantung keberadaan hukum tapi ia berada diluar hukum itu sendiri. Mengenai rukun perikatan atau sering disebut juga dengan rukun aqad dalam Hukum Islam, terdapat beraneka ragam pendapat dikalangan para ahli fiqh. Dikalangan mazhab Hanafi bahwa rukun aqad hanya sighat al-„aqad, yaitu ijab dan kabul. Sedangkan syarat aqad adalah al-„aqidain (subyek aqad) dan mahallul-„aqd (obyek aqad). Alasannya adalah al-„aqidanin dan mahallul „aqd bukan merupakan bagian dari tasharruf aqad (perbuatan hukum aqad). Kedua hal tersebut berbeda diluar perbuatan aqad. Berbeda halnya dengan pendapat dari kalangan Syafi‟i termasuk Imam Ghazali dan kalangan mazhab Maliki termasuk Syihab al-Karakhi, bahwa al-„aqidain dan mahallul „aqd termasuk rukun aqad karena hal tersebut merupakan salah satu pilar utama dalam tegaknya aqad. Faktor yang harus ada (Rukun) dalam akad murabahah adalah: 1. Pelaku ( pemilik modal maupun pelaksana usaha) 2. Objek murabahah (modal dan kerja) 3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul) 4. Nisbah keuntungan23 Syarat-syarat Murabahah dapat dilaksanakan, yaitu: 23

Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2007) hal. 205

17

1. Pihak yang berakad a. Cakap hukum b. Sukarela (ridha), tidak dalam keadaan dipaksa/terpaksa/dibawah tekanan 2. Objek yang diperjualbelikan a. Tidak termasuk yang diharamkan/ dilarang b. Bermanfaat c. Penyerahannya dari penjual ke pembeli dapat dilakukan secara langsung d. Merupakan hak milik penuh pihak yang berakad, dan e. Sesuai spesifikasinya yang diterima pembeli dan diserahkan penjual 3. Akad/ sighat a. Harus jelas dan disebutkan secara spesifik dengan siapa berakad b. Antara ijab kabul (serah terima) harus selaras baik dalam spesifikasi barang maupun harga yang disepakati c. Tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pada hal/kejadian yang akan datang, dan d. Tidak membatasi waktu24

D. Murabahah Dalam Perbankan Bank-bank Islam umumnya mengadopsi murabahah untuk memberikan pembiayaan jangka pendek kepada para nasabah guna pembelian barang meskipun mungkin nasabah tidak memiliki uang untuk membayar. Murabahah 24

Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis,(Jakarta, Kencana, 2010) hal.46

18

sebagaimana yang digunakan dalam perbankan Islam, prinsipnya didasarkan pada dua elemen pokok yaitu harga beli dan biaya terkait atas barang serta kesepakatan atas labanya (mark up). Ciri dasar kontrak murabahah adalah sebagai berikut: 1. Pihak pembeli harus memiliki pengetahuan tentang biaya-biaya terkait dan tentang harga asli barang dan batas laba harus ditetapkan dalam persentase dari total harga plus biaya-biaya. 2. Objek yang diperjual belikan adalah barang komoditas dan harus dibayar dengan uang. 3. Objek yang diperjualbelikan harus ada dan dimiliki oleh pihak penjual atau wakilnya dan dapat diserahkan secara langsung. 4. Pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dapat ditangguhkan (angsuran). Ide tentang jual beli murabahah KPP (kepada pemesan pembelian) tampaknya berakar pada dua alasan berikut. Pertama

Mencari pengalaman, satu pihak yang berkontrak (pemesanan pembelian) meminta pihak lain (pembeli) untuk membeli sebuah asset. Pemesan berjanji untuk mengganti membeli asset tersebut dan memberinya keuntungan, pemesan memilih sistem pembelian ini, karena biasanya dilakukan secara kredit, lebih karena ingin mencari infomasi dibanding alasan kebutuhan yang mendesak terhadap asset tesebut.

Kedua,

Mencari pembiayaan, dalam operasi perbankan syari‟ah, motif pemenuhan pengadaan aset atau modal kerja merupakan alasan

19

untuk mendorong datang ke bank. Pada gilirannya, pembiayaan yang diberikan25 akan membantu

memperlancar arus kas (cash

flow) yang bersangkutan. Bank-bank Islam pada umumnya telah menggunakan murabahah sebagai metode pembiayaan mereka yang utama meliputi kira-kira 75% dari total kekayaan mereka. Di Pakistan (sejak 1984) pembiayaan murabahah mencapai 87% dari total pembiayaan dalam investasi deposito PLS. Dalam kasus Dubai Islamic Bank (1989) mencapai 82% dari total pembiayaan. Bahkan bagi Islamic Development Bank (IDB) selama lebih dari 10 tahun periode pembiayaan, 73%nya adalah murabahah, yaitu dalam pembiayaan dagang luar negeri. Murabahah adalah suatu mekanisme investasi jangka pendek dengan system PLS cukup memudahkan dalam penghitungan Mark up. Murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan. Murabahah menjauhkan ketidakpastian yang ada pada pendatan dari bisnis dengan sistem PLS, murabahah tidak memungkinkan Bank-Bank Islam untuk mencampuri manajemen bisnis karena bank bukan mitra nasabah sebab hubungan mereka dalam murabahah adalah hubungan antara kreditur dan debitur. Dalam dunia bisnis, setiap penjualan atau pembelian barang pastilah ada manfaat atau resiko yang harus diantisipasi. Manfaat itu dapat dirasakan oleh pihak penjual dan pembeli barang tersebut. Begitu pula resiko yang 25

103

M.syafi‟i Antonio Bank Syari‟ah dari Teori ke Praktek Tazkia Cindekia hal:

20

ditanggungnya jika ada ketidaksesuaian atau penyesalan terhadap barang tersebut. Oleh karena itu, sebagai orang yang antisipatif, maka kita harus selalu waspada akan hal-hal yang tidak diinginkan atau kemungkinan resiko-resiko yang terjadi.

E. Skema Transaksi Murabahah Gambaran transaksi murabahah dapat dilihat dari alur skema sebagai berikut: Pertama

:

Dimulai dari pengajuan pembelian barang oleh nasabah , pada saat itu nasabah menegoisasikan harga barang, margin, jangka waktu pembayaran, dan besar angsuran perbulan.

Kedua

:

Bank sebagai penjual selanjutnya mempelajari kemampuan nasabah dalam membayar piutang murabah. Apabila rencana pembelian barang tersebut disepakati oleh kedua belah pihak, maka buatlah akad murabahah, isi akad murabahah setidaknya mencangkup berbagai hal agar rukun murabahah terpenuhi dalam transaksi jual beli yang dilakukan.

Ketiga

:

Setelah akad disepakati pada murabahah dengan pesanan bank selanjutnya melakukan pembelian kepada pemasok, akan tetapi pada murabahah tanpa pesanan, bank dapat langsung menyerahkan barang kepada nasabah karena telah memilikinya terlebih dahulu. Pembelian barang kepada pemasok dalam murabahah dengan pesanan dapat diwakilkan kepada nasabah atas nama bank.

21

Keempat

: Barang yang diinginkan oleh pembeli selanjutnya diantar oleh pemasok kepada nasabah pembeli.

Kelima

: Setelah menerima barang, nasabah pembeli selanjutnya membayar kepada bank. Pembayaran kepada bank biasanya dilakukan dengan cara mencicil sejumlah uang tertentu selama jangka waktu yang disepakati.

Muhammad Syafi‟i Antonio menjelaskan bahwa tahap-tahap transaksi murabahah sebagai berikut: 1. Nasabah dan bank melakukan pendekatan yang saling memerlukan, nasabah memerlukan benda dan bank memerlukan nasabah sebagai bagian dari kegiatan bank; 2. Setelah terjadi titik temu dan kesepakatan, dua pihak melakukan akad jualbeli murabahah; 3. Bank membeli benda yang diperlukan oleh nasabah ke penjual; 4. Penjual atas nama bank mengirim barang ke nasabah; 5. Nasabah menerima barang dan dokumen ; dan 6.

Nasabah membayar ke bank26.

26

Muhammad Syafi‟i Antonio, op.cit. hal. 152

22

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

A. Sejarah Perusahaan Saat ini, dunia perbankan Indonesia tidak hanya didominasi oleh bank konvensional, tetapi bank yang berkonsep syariah pun mulai menjamur di Indonesia.Awal berdirinya Bank Syariah di Indonesia adalah pada tanggal 1 November 1991, dimana saat itu ditandatangani akte pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI). Selain Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri juga merupakan salah satu bank yang berkonsep syariah di Indonesia.27 PT. Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 25 Oktober 1999 dan mulai beroperasi pada tanggal1 November 1999. Modal dasar pendirian Bank Syariah Mandiri sebesar Rp. 1 triliun rupiah dengan modal disetor sebesar Rp. 658.243.565.000,- (enam ratus lima puluh delapan miliyar dua ratus empat puluh tiga juta lima ratus enam puluh lima ribu rupiah). Dengan modal sebesar itu sampai desember 2016 Bank Syariah Mandiri mencapai Rp. 78,8 triliun atau meningkat sebesar 12,03% dari Rp 70,4 triliun pada desember 2015, dengan hasil ini, perusahaan tetap menjadi bank syariah dengan asset besar.28 PT Bank Syariah Mandiri telah membuka cabang diseluruh Indonesia khususnya Sumatera Barat. Kantor Cabang PT Bank Syariah Mandiri pertama kali beroperasi di kota Padang tanggal 12 Juli 2002. PT Bank Syariah Mandiri

27

Susanto Herry, Manajemen Pemasaran Syariah, (Bandung : Pustaka Setia, 2010),

h.110 28

www:https://eksis.sindonews.com/aset-bank-syariah-mandiri-capai-rtp78rp78triliun,(diakses tanggal 1 april 2017 pada 8:27 WIB)

22

23

merupakan usaha peluasan untuk mendekati nasabah dan investor. Bank Syariah Mandiri telah tersebar disetiap kota dan wilayah,serta tidak hanya itu mesin ATM yang juga telah memenuhi kebutuhan nasabah yang menginginkan kemudahan dan cepat dalam transaksi pengambilan dana. Kota padang telah hadir Kantor cabang Bank Syariah Mandiri yang berlokasi dijalan belakang olo kampong jao padang barat yang dilengkapi dua mesin ATM berdiri pada tahun 2000 yang dulunya lokasi tersebut merupakan gudang alat dan obat kesehatan yang hancur dikarnakan gempa, pihak BSM sepakat untuk membagun kantor cabang dilokasi tersebut. 29 PT Bank Mandiri Syariah hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memandukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya.Harmoni antara idelisme usaha dan nilainilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesian. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri 1. Visi Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah “ Menjadi Bank Syariah Terdepan dan Modren”. Bank Syariah Terdepan : Menjadi bank syraiah yang selalu unggul diantara perilaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen consumer, mikro, SME, commercial, dan corporate. 29

Buku pedoman Bank Syariah Mandiri Area Padang

24

Bank Syariah Modren : Menjadi bank syariah dengan sistem layanan dan teknologi yang mutakhir yang melampaui harapan nasabah. 2. Misi a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-rata industri yang berkesinambungan. b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang melampaui harapan nasabah. c. Megutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen ritel. d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal. e. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat. f. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

C. Shared Values ETHIC Bank Syariah Mandri 1. Exllence :Mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yag terpadu dan berkesinambungan. 2. Teamwork : Mengembangan lingkungan kerja yang saling bersinergi. 3. Humanity :Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian dan nilai-nilai agama. 4. Integrity : Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berprilaku terpuji.

25

5. Customer Focus : Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan (Eksternal&Internal) untuk menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan. 30

D. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Area Padang Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan, struktur organisasi menggambarkan tanggung jawab pada masing-masing bagian, sehingga tugas yang diberikan pemimpin dapat dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan dan diharapkan. jadi struktur organisasi

sangatlah penting didalam perusahaan yang salah satunya

perusahaan perbankan. Dengan adanya strusktur organisasi maka pihak yang terlibat didalamya mengetahui sebagai apa dan kegiatan apa yang akan mereka jalankan diperusahaan.

30

Profil bank syariah Mandiri

26

27

E. Tugas dan Wewenang serta Tanggung Jawab Setiap Anggota Organisasi Bank Syariah Mandiri Area Padang Berikut adalah tugas dan wewenang seriap anggota organisasi Bank Syariah Mandiri Area Padang, yaitu31: 1. Pimpinan/Kepala Bank Syariah Mandiri Area Padang a. Menyusun dan memastikan terlaksananya Rencana Kerja, Strategi dan Anggaran tahunan yang telah disetujui Kantor Pusat. b. Melaksanakan tujuan-tujuan sesuai dengan ketentuan dan Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan. c. Bersama-sama dengan Komite Pembiayaan lainnya memutuskan pembiayaan sesuai dengan batas wewenangnya. d.

Memastikan tercapainya target-target sales dan marketing produk yang tersedia, berikut unit kerja dibawah koordinasinya meliputi : pendanaan, pembiayaan,

fee base, baik secara kuantitif maupun

kualitatif. e.

Menjaga dan meningkatkan kualitas kinerja.

f.

Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah.

g.

Melakukan pembinaan karyawan untuk meningkatkan integritas, kemampuan dan kompetisi karyawan.

h.

Melakukan pelaporan (intern dan ekstern) dilakukan secara akurat dan tepat waktu.

31

Job description, PT Bank Syariah Mandiri, Area Padang

28

i.

Menjamin kerapihan dan keamanan dari dokumentasi yang ada dibawah tanggung jawab Pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

j.

Menegaskan kepada seluruh pegawai yang diberi wewenang dan tanggung jawab mengoperasikan komputer untuk memelihara, merawat

dan

menjaga

kerahasian

passwordnya

dan

tidak

diperkenankan sharing password dengan pegawai lainnya. k.

Menindaklanjutin hasil audit intern/ekstern.

2. Branch Operational Service Manager a. Otorisasi dan Override b. Mengelola operasional yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang beraku dan memastikan tercapainya target bidang operasional yang telah ditetapkan. c. Memastikan bagian pelayanan khususnya Teller, Custemer Service memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan telah sesuai dengan standar operasional Bank Syariah Mandiri. 3. Bisnis Controlling System a. Otorisari dan Override b. Menyelenggarakan pembukuan accounting atau transaksi keuangan di kantor cabang pembantu.

29

c. Menangani dan mengoperasi proses penyusunan dan penyampaian laporan untuk Kantor Pusat atau pihak kegiatan lainnya, atas seluruh atau sebagian transaksi. d. Menyelenggarakan pelaporan transaksi kegiatan jasa-jasa perbankan, penumpukan dana, posisi likuiditas dan pembiayaan. e. Mengkoordinasi susunan Sasaran Kegiatan Kerja (SKK), dan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan (RAP), tahunan, serta memantau transaksinya. 4. Controling Bisnis Relationship Marketing a. Menyalurkan dana pihak ketiga kepada nasabah (PNS dan swasta/koperasi) yang membutuhkan pembiayaan (untuk dikelola oleh nasabah tersebut). b. Memonitor pembayaran angsuran nasabah setiap bulannya. c. Menjaga

kualitas

pembiayaan

dengan

meningkatkan

kualitas

pelayanan dan service terhadap nasabah. d. Menjaga hubungan baik dengan nasabah. 5. Junior Bisnis Relationship Marketing a. Menyalurkan pembiayaan dan menghimpun dana masyarakat atau instansi dalam bentuk tabungan atau produk invetasi lainnya. b. Mengelola dana dan bertanggung jawab dana pihak ketiga. c. Menjaga hubungan baik dengan nasabah dan mengkatkan pelayanan prima kepada nasabah. d. Mensupervisi target Sharia Funding Eksekutif dan Sales Fors.

30

6. Back Office a. Mempersiapkan dokumen pembiayaan yang telah diputuskan. b. Membantu untuk pengecekan kelengkapan pemenuhan dokumen pembiayaan sebelum fasilitas dicairkan berdasarkan prasyarat/syarat yang telah disepakati. c. Monitoring ketertiban pelaksanakan pembiayaan kewajiban nasabah (angsuran/bagi hasil). d. Melakukan administrasi jaminan pembiayaan. e. Monitoring kewajiban nasabah yang telah jatuh tempo (menunggak) untuk ditindak lanjutkan oleh Bisnis Contloring System. f. Melaksanakan pengelolaan filling dokumen pembiayaan (legal dokumen) secara aman dan tertib. g. Membuat dan menyampaikan laporan bidang pembiayaan kepada Bank Indonesia secara benar dan tepat waktu. h. Melakukan

monitoring

atas

Kualitas

Aktiva

Produktif

dan

menginformasikan hasilnya kepada BCS. i. Pelayanan inkaso, transfer, dan kliring secara cepat dan benar untuk kepuasan nasabah/investor. j. Menatausahakan dan membayar gaji pegawai, uang lembur pegawai, dan penggantian uang kesehatan pegawai. k. Menatausahakan absensi harian pegawai (pagi dan sore), cuti tahunan pegawai dan pemberian pinjaman pegawai.

31

l. Mensosialisakian peraturan perusahaan dan ketentuan-ketentuan bidang ketenagakerjaan kepada seluruh pegawai kantor cabang. m. Membuat analisa kebutuhan pegawai seluruh unit kerja dikaitakan dengan kondisi usaha telah dibuat secara akurat. n. Mencetak mutasi harian dari setiap bagian dan melaksanakan pemiriksaan atas kebenaran transaksi harian. o. Memeriksa kembali seluruh tiket biaya dan memastikan bahwa tiket tersebut telah disetujui oleh pejabat bank yang berwenang. 7. Teller a. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan ketentuan dan strandar operasional perusahaan yang telah ditetapkan. b. Mengambil boxTeller dan Catatan tanda tangan (CTT) setiap pagi hari ke klus/khasanah dan menyimpan kembali ke klus/khasanah pada sore hari setelah kegiatan operasional Teller selesai. c. Bersama-sama dengan HeadTeller menghitung persedian uang yang ada pada awal/akhir hari membuka/menutup boxTeller. d. Melayani penyetoran/penarikan tunai maupun nontunai dengan benar dan cepat sesuai dengan wewenamgnya. e. Membuku (posting) mutasi kas secara benar melalui terminalnya. f. Memastikan kesuaian jumlah penyetoran/penarikan nasabah, antara jumlah menurut huruf dan jumlah menurut angka, dan jumlah uang tunai/warkat setoran serta data yang direkam dalam komputer.

32

g. Memastikan kesesuaian tanda tangan nasabah pada bukti penarikan dengan Contoh Tanda Tangan (CTT) nasabah. h. Menjaga keamanan dan kerahasian CTT nasabah. i. Meyerahkan cek/bilyet, giro, slip penarikan serta bloter kepada HeadTeller untuk diperiksa. j. Mensortir dan mempesiapkan bundelan uang tunai yang dilabel (diikat dengan kertas vigent BSM). k. Menghitung saldo kas akhir harian dan mencocokkan dengan saldo fisik saldo uang tunai yang ada didalam box-nya sendiri. l. Menyediakan uang tunai pada ATM yang berada dibawah kelolaan. m. Melaksanakan sign-on dan sign-off secara tertib pada pagi hari dan setiap akan mengakhiri pekerjaan pada terminal (workstation). n. Meencetak mutasi kas pada sore hari melalui program AS-400 an mencocokan dengan tiket-tiketnya. o. Membuat penutupan Asuransi CashInTransit (CIT) dan CashInSafe (CIS). 8. Customer Service a. Melaksanakan kegiatan-kegiatan operasional sesuai dengan standar operasoinal

perusahaan

dan

ketentuan-ketentuan

yang

telah

ditetapkan. b. Memberikan kepada nasabah/calon nasabah atau investor mengenai produk-produk bank syariah mandiri, berikut syarat-syarat dan tata cara prosedurrnya.

33

c. Melayani pembukaan/penutupan rekening giro, tabungan, deposito, sesuai dengan kebutuhan nasabah/investor atau Peraturan BI. d. Melayani permintaan buku Cek/Bilyet/Giro, surat referensi bank/surat keterangan bank dan sebagainya. e. Melayani permintaan nasabah untuk pemblokiran (StopPayment), informasi saldo, laporan kehilangan, mutasi rekening “standingorder” atau intruksi pembayaran berjangka lainnya. f. Input data customerfacility. g. Melaksanakan pelayanan kepada nasabah sesuai dengan standar pelayanan yang ditentukan oleh BSM. h. Melakukan pengamanan, pemeliharaan, dan pengelolaan surat-surat berharga dengan baik sesuai dengan ketentuan. i. Menganjurkan nasabah/calon nasabah pontensial untuk memanfaatkan fasilitas perbankan langsung/elektronik (ATM/ Mobile banking, dan internet banking). j. Menerima dan membantu menyelesaikan keluhan nasabah. k. Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service. l. Membuat laporan ke Kantor Pusat, Bank Indonesia dan institusi lain yang membutukan.

34

9. Sharia Funding Executif a. Menghimpun dana atau memasarkan produk Bank Syariah Mandiri dalam bentuk tabungan. b. Meningkatkan layanan prima kepada nasabah. 10. Sales Fors a. Menyaluran pembiayaan atau memasarkan produk Bank Syariah Mandiri dalam bentuk pembiayaan. b. Meningkatkan layanan pelayanan kepada nasabah. 11. Mikro Fors Sales a. Mencari nasabah yang memerlukan pembiayaan mikro. b. Ikut serta mem-follow up calon nasabah. 12. Analis Mikro a. Menganalis layak atau tidaknya nasabah calon nasabah diberikan pembiayaan mikro. b. Menfolow-up nasabah pembiayaan mikro. 13. Office Boy a. Memeberikan pelayanan konsumsi pegawai kantor. b. Menjaga kebersihan dan keamanan ruang kerja, gudang, peralatan dan barang-barang konsumsi. c. Membantu kerjaan operasional harian karyawan. d. Setiap unit kerja khususnya unit kerja yang ditempati seperti fotocopy, pencarian file/data/barang, pembelian barang dan tugas lainnya.

35

14. Security a. Menjaga keamanan kantor dan fasilitas kantor. b. Menyambut nasabah yang datang ke kantor. 15. Driver a. Antar dan jemput karyawan ataupun nasabah dalam kegiatan operasional. b. Menjaga inventaris berupa kendaraan roda empat.

F. Produk-Produk Pada Bank Syariah Mandiri Area Padang Untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang beragam, Bank Syari‟ah Mandiri merancang dan mengembangkan aneka produk dan layanan yang beragam. Seluruh produk dan layanan tersebut berbasis bagi hasil dan transaksi rill dalam kerangka keadilan, kebaikan dan tolong-menolong demi terciptanya kemaslahatan seluruh lapisan masyarakat (rahmatan lil „alamin). Diantara produk-produk Bank Syari‟ah Mandiri terdiri dari produk pendanaan, produk investasi, produk pembiayaan dan produk jasa. 32 1. Produk Pendanaan a. Tabungan BSM Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam buka kas di konter BSM atau melalui ATM yang berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. 32

Wawancara langsung dengan Putri Oktavia, Customer Service, Bank Syariah Mandiri Area Padang, tanggal 21 Maret 2017

36

b. BSM Tabungan Mabrur Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah yang berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. c. BSM Tabungan Mabrur Junior Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah khusus untuk usia dibawah 17 tahun yang berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. d. BSM Tabungan Investa Cendikia Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi perlindungan asuransi dengan menggunakan akad mudharabah muthlaqah. e. BSM Tabungan Berencana Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan berdasarkan syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. b. BSM Tabungan Simpatik Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati berdasarkan syari‟ah dengan akad wadi‟ah.

37

c. BSM Tabungan Kurban Media menyimpan dana dalam bentuk tabungan di bank yang diperuntukkan bagi masyarakat untuk merencanakan investasi Qurban yang berdasarkan prinsip syari‟ah dengan akad

mudharabah

muthlaqah. d. TabunganKu Merupakan tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadi‟ah yad dhamanah. e. BSM Tabungan Dollar Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai dengan ketentuan BSM. f. BSM Deposito Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syari‟ah dengan akad mudharabah muthlaqah. g. BSM Deposito Valas Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang berdasarkan prinsip syari‟ah dengan akad mudharabah muthalaqah.

38

h. BSM Giro Sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip syari‟ah dengan akad wadiah yad dhamanah. i. BSM Giro Valas BSM Giro Euro Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Euro untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip syari‟ah dengan akad wadiah yad dhamanah. 2. Produk Investasi a. Reksa Dana Syari‟ah Wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam fortofolio efek oleh manajer investasi. b. Bancassuranse Syari‟ah Kerjasama produk rekanan asuransi (AXA) yang dibuat dan didesain berdasarkan kebutuhan dan permintaan bank. c. Sukuk Negara Ritel Surat Berharga Syari‟ah Negara (Sukuk Negara) yang dijual kepada individu atau perorangan warga negara Indonesia melalui agen penjual di pasar perdana dalam negeri. Penunjuk BSM sebagai Pejual Sukuk Negara Ritel di pasar perdana telah ditetapkan oleh pemerintah.

39

3. Produk Pembiayaan a. BSM Oto Adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk memilikki pemilikan kendaraan roda empat baik baru maupun bekas yang dikelola berdasarkan prinsip syari‟ah dengan sistem murabahah. b. BSM Griya Adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk memberikan kemudahan kepada nasabah untuk memilikki rumah idaman sesuai dengan prinsip syari‟ah. c. BSM Gadai Emas Adalah penyerahan

barang/harta dari nasabah kepada bank

sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang. d. BSM Dana Berputar Adalah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja sementara dan bukan untuk permanent working capital. Bersifat self liquidating seiring dengan menurunnya aktifitas bisnis pada periode terkait.

Diperuntukkan

perusahaan/badan hukum.

untuk

individu/perorangan

dan

40

e.

BSM Cicil Emas Pembiayaan BSM Cicil Emas adalah fasilitas yang disediakan oleh Bank Syariah Mandiri untuk pembiayaan kepemilikan emas berupa emas batangan dengan jangka waktu 1 sampai 5 tahun dengan cara mencicil. 33

4. Produk Jasa a. Transfer Sarana pemindahan dana dari satu rekening ke rekening lainnya, baik satu bank atau berbeda bank dengan biaya sesuai dengan ketentuan BSM. b. Real Time Gross Settlement (RTGS) Fasilitas transfer dana secara elektronik ke dalam atau luar kota dalam waktu yang cepat, dalam hitungan menit dana yang ditransferkan akan sampai di bank tujuan dengan batas transfer dana di atas Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah). c. Kliring Cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga lainnya dari suatu bank terhadap bank lainnya dengan maksud agar penyelesaiannya dapat terselenggara dengan mudah dan aman serta untuk memperluas lalu lintas pembayaran giral.

33

Www.syariahmandiri.co.id

41

Jadwal kliring : Senin-Jum‟at

: Kliring I pukul 10.30-14.30 Kliring II pukul 13.00-14.00

d. BSM Card BSM Card adalah Kartu yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri dan memiliki fungsi utama yaitu sebagai kartu ATM dan kartu Debit. Di samping itu dengan menggunakan BSM Card, nasabah bisa mendapatkan discount di ratusan merchant diseluruh Indonesia yang telah bekerjasama dengan BSM. e. BSM Call 14040 Layanan melalui telepon dengan nomor akses 14040 atau 021 2953 4040 yang dapat digunakan oleh nasabah untuk mendapatkan layanan informasi produk, jasa, cek saldo, mutasi rekening, kurs, menyampaikan keluhan dan informasi lainnya f. BSM Net Banking Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui jaringan internet ke alamat http://www.bsmnet.syariahmandiri.co.id g. BSM Mobile Banking Layanan

transaksi

perbankan

melalui

mobile

banking

(handphone) dengan menggunakan koneksi jaringan data Telkom yang dapat digunakan oleh nasabah untuk transaksi cek saldo, cek transaksi mutasi, transfer antar rekening, transfer real time ke 83 bank, transfer SKN, bayar tagihan, pembelian isi ulang pulsa selular dan

42

transaksi lainnya. BSM Mobile Banking memiliki layanan non perbankan seperti informasi jadwal sholat serta kalimat inspiratif. h. BSM Notifikasi Layanan untuk memberikan informasi segera dari setiap mutasi transaksi nasabah sesuai dengan jenis transaksi yang didaftarkan oleh nasabah yang dikirimkan melalui SMS atau Email. i. BSM Priority Model layanan ritel (perorangan) untuk segmen pasar menengah atas dan kaya, yang mempunyai pengendapan dana di Bank Syariah Mandiri minimal Rp.500.000.000,00. Setiap nasabah akan dilayani secara khusus oleh Priority Banking Officer (PBO), baik layanan financial maupun non financial. j. BSM ATM Layanan perbankan berupa mesin anjungan tunai mandiri yang dimiliki oleh BSM di mana dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi tunai maupun non tunai. BSM ATM juga dapat digunakan untuk nasabah dari bank anggota bersama, Prima dan Bancard.

43

BAB IV PENANGANAN PEMBIAYAAN JATUH TEMPO CICIL EMAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI AREA PADANG

A. Fitur Produk Pembiayaan Cicil Emas Bank Syariah Mandiri Area Padang Produk cicil emas

merupakan produk kepemilikan emas kepada

masyarakat. BSM Cicil Emas memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki emas batangan dengan cara mencicil. Akad yang digunakan pada pembiayaan kepemilikan emas adalah murabahah dengan jaminan diikat dengan rahn (gadai). Fatwa DSN No.77/DSN-MUI/V/2010 tanggal 3 juni 2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai. Untuk mengetahui tentang cicil emas secara rinci Bank Syariah Mandiri Area Padang memberikan fitur produk nya dimana fitur produk ini merupakan gambaran produk cicil emas yang dimiliki oleh BSM Area Padang. Produk Cicil Emas BSM bertujuan membantu nasabah untuk membiayai pembelian/kepemilikan emas berupa emas lantakan. Jenis emas yang dibiayai adalah emas lantakan (batangan) minimal berat 10 gram dengan harga perolehan emas ditentukan pada saat akad. Plafond pembiayaan maksimum 80 % dari harga perolehan untuk emas jenis lantakan.34 Jangka waktu pembiayaan paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun.

34

Dimana

Siska Sari, langsung, 7 Juni 2017

jumlah

pembiayaan

cicil

emas

maksimal

adalah

Officer gadai, PT Bak Syariah Mandiri Area Padang, wawancara

43

44

Rp150.000.000,-. Nasabah diperkenankan memiliki fasilitas pembiayaan Qardh beragun emas secara bersamaan dengan ketentuan jumlah limit total pembiayaan keseluruhan paling banyak adalah Rp 250.000000,-. Selain itu, jumlah pembiayaan yang diberikan bergantung dari hasil penaksiran petugas gadai. Uang muka minimal 20% dari harga perolehan emas. Uang muka juga dibayar secara tunai oleh nasabah kepada bank. Sumber dana uang muka harus berasal dari dana nasabah sendiri (self financing) dan bukan berasal dari pembiayaan yang diberikan oleh bank. Pengikatan akad pembiayaan menggunakan akad murabahah dan pengikatan agunan dengan menggunakan akad rahn, jadi dalam pengikatan akad terjadi 2 akad yang satu terhadap nasabah yang satu lagi terhadap barang yang langsung dijadikan sebagai agunan.35 Cara pembayaran dilakukan secara angsuran atau secara cicilan dengan jumlah yang sama setiap bulannya. Selain itu ada juga biaya-biaya yang dikenakan kepada nasabah antara lain: biaya asuransi kerugian, biaya asuransi jiwa, biaya materai, biaya pengiriman emas (tergantung supplier emas) dan denda keterlambatan.

35

Ibid

45

Ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi nasabah untuk mendapatkan cicilan emas pada Bank Syarian Mandiri Area Padang: 1. Kriteria Nasabah Sebelum nasabah diberikan pembiayaan pihak bank harus menetapkan penilaian-penilaian terhadap nasabah yang akan diberikan pembiayaannya, penilaiannya antara lain: a. Cakap hukum Kemampuan subyek hukum untuk melakukan perbuatan yang dipandang sah secara hukum. b. Warga Negara Indonesia (WNI). Orang yang diakui oleh UU sebagai warga Negara Republik Indonesia. kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh Negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional. c. Usia:36 Usia minimal untuk Golbertap (golongan berpenghasilan tetap) & Non Golbertap ( golongan tidak berpenghasilan tetap ) adalah 21 tahun atau sudah menikah pada saat pengajuan, sedangkan usia 36

Bank Syariah Mandiri Area Padang, Dokumentasi, ( Padang : BSM AP), h.5

Standar Prosedur Operasinal, Penyimpanan

46

maksimal untuk Golbertap (golongan berpenghasilan tetap) adalah 55 tahun/belum pensiun pada saat pembiayaan jatuh tempo dan Non Golbertap (golongan tidak berpenghasilan tetap) terbagi 2 yaitu : Profesional dan wiraswasta berusia maksimal 60 tahun pada saat pembiayaan jatuh tempo dan Pensiunan berusia maksimal 70 tahun pada saat pembiayaan jatuh tempo. Pembiayaan kepada pensiunan mengacu kepada ketentuan bank. d. Tidak masuk daftar hitam BI dan PPATK. Untuk dapat mengetahui apakah nasabah tersebut masuk ke dalam daftar hitam BI, pihak bank harus melakukan peninjauan DHN ( Daftar Hitam Nasional), apabila nasabah tersebut telah terdaftar namanya kedalam daftar hitam nasional, maka pihak bank tidak bisa memberikan pembiayaan kepada nasabah tersebut. e. Memiliki kolektibilitas lancar di semua Bank. Apabila nasabah juga mendapatkan pembiayaan dari bank dari pihak BSM juga akan melaukan BI Checking untuk melihat apakah nasabah ini lancar dalam membayar angsuran atau sering telat dalam membayar angsurannya. Ini sangat menentukan sifat dan karakter dari nasabah.37 2. Segmen Nasabah Bank Syariah Mandiri Area Padang juga memiliki beberapa kriteria nasabah yang akan diberikan pembiayaan cicilan emas, yaitu :

37

Ibid., h.6

47

a. Pegawai tetap Maksudnya adalah pegawai yang golongan berpenghasilan tetap, seperti : Pegawai Negeri Sipil berstatus tetap tanpa memperhatikan masa kerja, pegawai Swasta atau Pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berstatus tetap, dengan ketentuan memiliki/bersedia membuka rekening BSM berupa Tabungan/Giro. b. Segmen profesional Segmen yang ditetapkan oleh Bank Syariah Mandiri Area Padang ini harus memiliki surat izin profesi, terdaftar pada asosiasi profesi, menjalankan profesi minimal 2 tahun, contoh segmen profesi adalah:

Dokter,

konsultan,

pengacara,

Notaris,

akuntan

dan

sebagainya, dengan ketentuan harus memiliki/bersedia membuka rekening BSM berupa tabungan/giro dan buku mutasi penerimaan. c. Segmen wiraswasta Pada segmen ini nasabah harus memiliki legalitas usaha, SKDP, SITU,SIUP, TDP, NPWP dan yang paling minimal SKU. Sama dengan segmen yang lain ketentuannya harus membuka atau memiliki rekening BSM berupa tabungan/giro dan memiliki buku mutasi penerimaan. 3. Verifikasi Nasabah Golbertap (nasabah golongan berpenghasilan tetap). Kriteria

nasabah

yang

berpenghasilan

tetap

misalnya,

karyawan/pegawai/PNS/pemda dan swasta. Ada beberapa cara verifikasi pendapatan (income) berdasarkan rek. Bank yaitu:

48

a. Verifikasi penghasilan pada bukti/slip gaji/tanda terima tunjangan yang dibayar tunai dan rekening tabungan atau giro 3 bulan terakhir. b. Verifikasi by phone kepada bendahara gaji atau menghubungi bendahara dimana tempat nasabah bekerja tentang status masih bekerja dan berpenghasilan. c. Setelah semua verifikasi selesai hasil verifikasi dibuat dalam laporan tertulis . 4. Verifikasi

Nasabah

Non

Golbertap

(nasabah

golongan

tidak

berpenghasilan tetap). Verifikasi ini kriterianya adalah profesional seperti dokter, konsultan, pengacara dan lain-lain. Cara melakukan verifikasi pendapatan income berdasarkan rek.tabungan atau giro antara lain: a. Bank melakukan site visit atau kunjungan ketempat nasabah bekerja . b. Memiliki salian rekening bank 6 bulan terakhir. c. Pihak bank menghitung rata-rata/bulan untuk mutasi kredit selama 6 bulan terakhir pada rekening bank. d. Menghitung rata-rata/bulan penerima kas pada buku kas. e. Bandingkan rata-rata mutasi rekening koran/tabungan nasabah dengan rata-rata mutasi penerimaan kas nasabah, jika rata-rata mutasi kredit rekening bank lebih kecil dari mutasi rata-rata buku kas nasabah, maka yang digunakan dasar perhitungan DSR nasabah adalah mutasi kredit rekening bank dan sebaliknya.38

38

Ibid., h.8

49

Proses pembiayaan cicil emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang

nasabah sangat mudah

mengikuti alur proses pembiayaannya,

sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Proses Pembiayaan Cicil Emas BSM keterangan: 1. Nasabah mengajukan permohonan Pembiayaan Cicil Emas BSM & bertemu dengan Pelaksana Penaksir (PP)/Pelaksana Marketing Support (PMS)/Asisten Analis Mikro (AAM).39 2.

PP/PMS/AAM menerima dokumen permohonan Pembiayaan Cicil Emas BSM nasabah dan memeriksa kelengkapannya. Selanjutnya menyerahkan seluruh dokumen ke Officer Gadai (OG)/Account Officer (AO)/Kepala KLG (KKLG)/Kepala Warung Mikro (KWM).

3. OG/AO/KKLG/KWM melakukan verifikasi income dan dokumen untuk selanjutnya dituangkan dalam NAP. Dalam penyusunan NAP, OG/AO/KKLG/KWM melakukan konfirmasi harga emas sebelum akad dan keputusan komite pembiayaan. NAP kemudian diserahkan

39

Ibid., h.19

50

kepada Kepala Unit (Kepala Cabang/Kepala Capem) untuk dimintakan persetujuan. 4. Kepala Unit mereview NAP dan memberi keputusan. 5. OG/AO/KKLG/KWM menghubungi nasabah untuk akad pembiayaan. 6. Nasabah dan Bank melakukan akad pembiayaan. 7. OG/AO/KKLG/KWM menghubungi Supplier Emas (misal: Toko Emas/TE) untuk order emas nasabah. 8. TE mengantarkan emas ke BSM & diterima oleh Loan Admin serta diketahui oleh OM/OO (dual control). Selanjutnya diserahkan ke Penaksir/OG untuk dilakukan penilaian (penaksiran) jaminan. Emas disimpan di Bank. 9. OG/AO/KKLG/KWM

membuat

memo

pencairan

kebagian

operasional (Petugas Admin dan Operation Manager (OM)/Operation Officer (OO). 10. Petugas Admin mencairkan pembiayaan ke rekening nasabah. 11. Hasil pencairan ditransfer ke rekening TE oleh Teller.

51

B. Mekanisme Pembiayaan Cicil Emas Bank Syariah Mandiri Area Padang Dalam pengajuan pembiayaan Cicil Emas BSM ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh nasabah diantaranya:40 1. Permohonan Nasabah a. Nasabah datang ke Bank bertemu dengan Petugas yaitu Petugas Penaksir/PMS/AAM/OG/AO/KKLG/KWM

untuk

mengajukan

permohonan Cicil Emas BSM. b. Petugas wajib menjelaskan kepada nasabah semua fitur dan karakteristik produk secara lisan dan tulisan terkait minimal hal-hal sebagai berikut: 1) Persyaratan calon nasabah. 2) Biaya-biaya yang akan dikenakan. 3) Besarnya uang muka yang harus dibayar nasabah. 4) Tata cara pelunasan dipercepat. 5) Tata cara penyelesaian apabila terjadi tunggakan angsuran atau nasabah tidak mampu membayar. 6) Konsekuensi apabila terjadi tunggakan angsuran atau nasabah yang tidak mampu membayar. 7) Hak dan kewajiban nasabah apabila terjadi eksekusi agunan emas. c.

Petugas wajib memastikan ketersediaan emas dan harga kepada supplier emas. Konfirmasi atas hal ini juga kembali dilakukan sebelum melakukan akad dengan nasabah pada hari yang sama.

40

Ibid., h.20

52

d.

Nasabah

menyerahkan

semua

dokumen

terkait

permohonan

pembiayaan. 2. Penilaian Agunan a.

Emas yang akan dijadikan agunan, ditaksir terlebih dulu oleh petugas gadai.

b.

Hasil taksiran tersebut, berpengaruh terhadap nilai pembiayaan yang diajukan oleh nasabah.

3. Penyusunan NAP (Nota Analisa Pembiayaan) a.

OG/AO/KKLG/KWM membuat Nota Analisa Pembiayaan (NAP) dan mengisi checklist Risk Acceptance Criteria (RAC) untuk kemudian ditanda

tangani.

Bila

tidak

terdapat

OG/AO/KKLG/KWM,

Penaksir/PMS/AAM dapat menyusun NAP. b.

Dalam penyusunan NAP, calon nasabah wajib dilakukan pengecekan kualitas pembiayaan yg melalui proses BI Checking. Calon nasabah dapat diproses lebih lanjut pembiayaannya manakala kualitas pembiayaan dari proses BI Checking menunjukkan kolektibilitas 1 (lancar). Apabila terdapat hasil Non Lancar, maka yg harus menyelesaikan

pembiayaan

tersebut

terlebih

dahulu

dengan

menunjukkan bukti pelunasan dari bank yang bersangkutan. c.

Kepala Unit mereview NAP dan memberikan disposisi dengan memperhatikan Risk Acceptance Criteria (RAC).

53

4. Pemutusan Pembiayaan Bagian pembiayaan memberikan keputusan pembiayaan BSM Cicil Emas nasabah sesuai pemutusan Kepala Unit. Dalam proses pemutusan pembiayaan, Komite pembiayaan

wajib menggunakan

checklist RAC yang berisi persyaratan bagi nasabah yang akan mengajukan pembiayaan Cicil Emas BSM. Adapun checklist RAC pembiayaan Cicil Emas BSM ditetapkan sebagai berikut:41 Tabel 4.2 RAC Pembiayan Cicil Emas BSM NO 1 2 3

4

5 6 41

Kriteria

Golbertap

WNI Tidak termasuk daftar hitam BI &PPATK Usia nasabah Min 21 tahun/sudah menikah pada saat pengajuan Maks.55 tahun/belum pensiun pada saat pembiayaan jatuh tempo a. Profesional dan wiraswasta Maks.60 tahun pada saat pembiayaan jatuh tempo dan memiliki surat izin profesi serta surat izin usaha

 

b. Pensiunan Maks.70 tahun pada saat pembiayaan jatuh tempo Debt service ratio/DSR (ceivikasi dengan slip gaji) a. Maks 40% b. Maks 50% (khusus golbertap penghasilan >Rp.15 juta) Persetujuan suami / istri Uang muka 20% untuk emas lantakan

Non Golbertap  







-

-



 

 -





Bank Syariah Mandiri Area Padang, Ketentuan kepemilikan Emas, Penyimpanan Dokumentasi, ( Padang : BSM Uk), h.8

54

(batangan) Uang muka tunai Jangka waktu minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun Sumber: Bank Syariah Mandiri Area Padang, 2017 7 8

 

 

5. Pelaksanaan Akad Pembiayaan Nasabah dan Pejabat Bank melakukan akad pembiayaan. 6. Pencairan Pembiayaan a. Nasabah telah memiliki rekening di BSM. b. Sebelum dilakukan pencairan pembiayaan, nasabah wajib membayar seluruh biaya-biaya, seperti biaya administrasi, asuransi jaminan, materai, dsb. c. Hasil pencairan pembiayaan dikredit ke rekening nasabah, selanjutnya ditransfer ke rekening supplier emas. d. Dalam hal pembayaran hasil pembelian emas tidak melalui transfer, diperkenankan dibayar secara tunai kepada supplier emas. e. Bukti pembelian emas harus dikuasai bank sebagai underlying pembiayaan. f. Barang jaminan berupa emas lantakan/batangan yang menjadi objek pembiayaan dapat diketahui nasabah melalui foto jaminan setelah proses pencairan. Bila nasabah menginginkan melihat langsung jaminannya dapat datang ke Bank setelah pencairan pembiayaan. Khusus untuk emas yang dibeli dari PT Antam, nasabah dapat melihat jaminannya kurang lebih 10 hari kerja setelah proses pencairan.42

42

Ibid

55

C. Penanganan Pembiayaan Jatuh Tempo Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Area Padang

Gambar 4.3 Penanganan Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah Mandiri Area Padang, 2017 Penanganan adalah proses, cara, perbuatan menangani, penggarapan. Permasalahan

dalam

penagihan

pembiayaan

membuat

bank

harus

mengeluarkan jurus sebagai cara menangani pembiayaan bermasalah bank. Sebelum memberikan pembiayaan terhadap seorang nasabah, perlu diingatkan kembali 4 asas pembiayaan sehat yaitu: bank tidak boleh memberi pinjaman bila tidak ada perjanjian hitam di atas putih, bank tidak boleh memberi pinjaman terhadap usaha yang tidak sehat atau bermasalah dan cenderung merugi, bank tidak boleh memberi pinjaman untuk dipakai sebagai modal jual beli saham, dan bank tidak boleh memberikan pinjaman melebihi batas maksimal pemberian pembiayaan. Guna meyakinkan bank, pembiayaan dapat diberikan atas dasar jaminan atau kemampuan melunasi pembayaran. Jaminan tersebut selanjutnya dapat berpindah kepemilikam kepada bank bila nasabah tidak dapat melunasi pembayaran.

56

Pendekatan kelompok dalam menangani pembiayaan bermasalah: 1.

Asumsi yang digunakan khususnya dalam proses seleksi calon anggota a. Karena memahami konsekuensi dari tanggung renteng, maka kelompok hanya akan menerima calon anggota kelompok yang bisa dipercaya atau kelompok hanya akan menerima anggota yang siap mereka bantu. b. Berkumpul dalam suatu kelompok didasari atas keinginan untuk saling tolong-menolong. Sehingga ketika suatu saat nanti harus menolong yang lainnya, misalnya dengan menangani cicilan, tidak akan ada penyesalan / complaint. c. Karena antar anggota kelompok saling kenal dengan baik, maka anggota KSM-lah yang paling faham tentang kondisi anggota lainnya termasuk kondisi usaha dan reputasi berhutang. d. Dengan demikian, seleksi yang dilakukan oleh antar anggota akan menghasilkan anggota KSM yang akan lancar cicilannya.

2.

Pengajuan pembiayaan Anggota

kelompok

mengajukan

pembiayaannya

kepada

kelompok. Kelompok bisa menyetujui dan bisa juga menolak. 3.

Seleksi kelayakan mendapatkan pembiayaan Diseleksi oleh kelompok. Persetujuan pembiayaan berasal dari kelompok. Persetujuan dari LKM hanya sifatnya tambahan.

4.

Persetujuan kelayakan pembiayaan Based on people (credit history, karakter, etc)

57

5.

Pembinaan atau pengendalian pembiayaan Adanya pertemuan rutin. Petugas datang ke pertemuan rutin.

6.

Antisipasi kemacetan Kelompok yang solid, kesadaran tanggung renteng dan pelatihan pra pencairan.

7.

Penyelamatan pembiayaan bermasalah Kohesitas kelompok / Tanggung Renteng.

8.

Penyelesaian pinjaman bermasalah Bila ada tunggakan, saat itu juga langsung diatasi oleh kelompok dengan mekanisme tanggung renteng. Karena kelompok yang menyetujui pengajuan pembiayaan, maka ketika ada tunggakan, kelompok yang bertanggungjawab.

9.

Kunci sukses petugas Kemampuan pendampingan kelompok.

10. Insentif berikutnya untuk debitur yang baik Pinjaman berikatnya lebih besar denganproses saringan yang berkurang. Penetapan Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah Sebelum menentukan strategi dalam rangka penyelesaian pembiayaan, terlebih dahulu harus di identifikasi yakni sebagai berikut: 1.

Dokumen : adalah data-data maupun surat-surat serta identitas para nasabah.

58

2.

Hubungan dengan nasabah : sudah terjalin sebagai nasabah lama atau baru.

3.

Informasi dan investigasi : perlu diketahui masalah kemacetan dan diselidiki

Proses Terjadinya Pembiayaan Bermasalah Proses terjadinya pembiayaan bermasalah dapat dilihat setelah dilakukan pengenalan dini terhadap pembiayaan bermasalah. Proses tersebut antara lain: 1. Pengawas Bank / Lembaga Keuangan akan menganalisa permohonan pembiayaan, apabila kondisi pemohon dinilai layak maka Bank / Lembaga Keuangan akan mencairkan pembiayaan. 2. Pengawasan pembiayaan dilakukan atas pembiayaan yang disalurkan untuk mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah. 3. Pembiayaan yang disalurkan harus digolongkan menurut kolektibilitas agar mempermudah dalam penyelamatannya, untuk kriteria pembiayaan bermasalah. 4. Penggolongan terhadap pembiayaan dari suatu debitur berdasarkan kolektabilitas apabila pembayaran angsuran harus sesuai dengan perjanjian. 43 Dalam pelaksanaan pembiayaan murabahah di BSM Area Padang banyak nasabah yang mematuhi akad, dengan arti tidak melanggar ketentuanketentuan yang disepakati. Tetapi ada juga nasabah yang melakukan 43

Siska Sari, pelaksana gadai BSM, Upaya Penanganan Pembiayaan Bermasalah, wawancara, Rabu 7 Juni 2017, jam 11:18

59

pelanggaran terhadap akad seperti penggunaan dana yang tidak sesuai dengan perjanjiannya, serta tidak tepat waktu membayar cicilan dan bahkan ada yang telah termasuk kategori pembiayaan macet. 44 Secara garis besar, penanggulangan pembiayaan bermasalah dapat dilakukan melalui upaya-upaya bersifat preventif dan upaya-upaya yang bersifat represif/kuratif. Upaya-upaya yang bersifat preventif (pencegahan) dilakukan oleh bank sejak permohonan pembiayaan diajukan nasabah, pelaksanaan analisa yang akurat terhadap data pembiayaan, pembuatan perjanjian pembiayaan yang benar, pengikatan agunan yang menjamin kepentingan bank, sampai dengan pemantauan atau pengawasan terhadap pembiayaan yang diberikan. 45 Pembiayaan bermasalah terjadi dikarenakan berbagai macam faktor penyebab. Adapun faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah di BSM Area Padang adalah: 1. Faktor Intern a.

Pengawasan setelah pemberian pembiayaan yang ditetapkan belum maksimal.

b.

Kurangnya manajemen risiko bank

c.

Kurang memahami karakter nasabah

d.

Kurang akuratnya dalam melakukan analisa pembiayaan

e. Kekurangan tenaga kerja dalam penagihan pembiayaan.

44

Maya Sari, Officer Gadai, BSM Area Padang, wawancara langsung, 15 Maret 2017 Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014,h.82) 45

60

2. Faktor Eksternal a. Oleh Nasabah 1) Dana yang disalurkan tidak digunakan untuk usaha yang dibiayai oleh BSM. 2) Karakter atau nasabah yang kurang baik seperti tidak jujur, dan pemalas dalam menjalankan usahanya, serta kurangnya keinginan bayar bagi diri nasabah. 3) Terjadinya penurunan pendapatan dan mengalami kebangkrutan usaha. 4) Karena banyaknya utang lain kepada pihak lain. b. Faktor Lingkungan 1) Adanya pesaing yang mengakibatkan pendapatan usaha nasabah turun. 2) Bencana alam yang mengakibatkan usaha nasabah tidak berjalan dengan lancar dan mengakibatkan kurang lancarnya angsuran pembiayaan nasabah. 46 Upaya yang dilakukan oleh BSM Area Padang dalam menangani pembiayaan jatuh tempo cicil emas yaitu: 47 1.

Ditagih

melalui

telepon,

yaitu

apabila

terjadi

keterlambatan

pembayaran cicilan oleh nasabah, maka pihak BSM akan menelpon nasabah tersebut secara rutin dan memberikan peringatan untuk membayar segera. 46

Maya Sari, Officer Gadai, BSM Area Padang, wawancara langsung, 15 Maret 2017 Siska Sari, pelaksana gadai BSM, Upaya Penanganan Pembiayaan Bermasalah, wawancara, Rabu 7 Juni 2017, jam 11:18 47

61

2.

Memberikan surat peringatan pertama (SP I), yaitu apabila nasabah tidak membayar angsuran setelah di peringatkan melalui telepon, maka pihak BSM akan memberikan surat peringatan pertama seminggu setelah jatuh tempo.

3.

Memberikan surat peringatan kedua (SP II), yaitu setelah surat peringatan pertama diberikan kepada nasabah, namun tidak ada tanggapan serta membayar angsuran pembiayaan, maka pihak BSM akan memberikan surat peringatan kedua kepada nasabah tersebut.

4.

Memberikan surat peringatan ketiga (SP III), yaitu apabila SP I serta SP II telah diberikan namun nasabah tidak membayar angsuran juga, pihak BSM akan memberikan surat peringatan terakhir dan bisa menyita jaminan nasabah. Jika nasabah juga tidak mampu merespon dengan demikian pihak

BSM akan melakukan: 1.

Eksekusi Agunan Eksekusi merupakan alternatif terakhir yang dapat dilakukan oleh BSM untuk dapat menyelamatkan pembiayaan bermasalah. Eksekusi merupakan penjualan agunan yang dimiliki oleh BSM. Agunan berupa emas, hasil penjualan agunan diperlukan untuk melunasi semua kewajiban nasabah baik kewajiban atas peminjaman pokok, maupun bagi hasil. Sisa atas penjualan agunan akan dikembalikan kepada nasabah, sebaliknya kekurangan atas penjualan

62

agunan akan menjadi tanggungan nasabah, artinya nasabah diwajibkan untuk membayar kekurangannya. 48 Bank dapat melakukan eksekusi/penjualan agunan atas pembiayaan cicil emas yang bermasalah dengan kriteria sebagai berikut: a. Pembiayaan macet atau pembiayaan yang tidak dapat dilunasi nasabah pada saat jatuh tempo. b. Pembiayaan telah melewati periode 9 (Sembilan) bulan sejak tanggal akad. c. Telah melakukan rangkaian aktivitas penyelesaian sbb:

Hari Keterlambatan

Aktivitas H+10 Surat Peringatan I H+20 Surat Peringatan II H+30 Surat Peringatan III Sumber: Bank Syariah Mandiri Area Padang, 2017 *Sesuai hari kalender, jika jatuh pada hari libur maka bergeser ke hari kerja berikutnya. 2.

Mekanisme penjualan agunan a. Area/Branch memiliki wewenang untuk menjual agunan sesuai harga penjualan terbaik yang tercatat pada pasar setempat dan minimal menutup kewajiban nasabah (outstanding pokok, margin bulan berjalan dan biaya lainnya yang menjadi beban nasabah)

48

Ibid

63

b. Penjualan dilakukan pada jam kerja oleh 2 orang pegawai setingkat Officer di Area/Branch yang mewakili fungsi marketing dan operasional. Penunjukan petugas penjual harus disetujui oleh Area/Branch Manager. c. Hasil penjualan agunan dituangkan dalam Berita Acara Penjualan Agunan yang ditandatangani oleh kedua pegawai pada butir 2 di atas dan diketahui oleh Area/Branch Manager. d. Pelaksanaan penjualan harus disertai bukti kwitansi penjualan. e. Branch juga wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Penjualan Agunan kepada nasabah. 3.

Hasil penjualan agunan digunakan untuk menutup kewajiban nasabah sebagai berikut: a. Apabila hasil penjualan agunan lebih besar dari sisa kewajiban nasabah, maka selisih lebih tersebut dikembalikan kepada nasabah. b. Apabila hasil eksekusi agunan lebih kecil dari sisa kewajiban nasabah maka selisih kurang tersebut tetap menjadi kewajiban nasabah. 49

49

Siska Sari, pelaksana gaiadi BSM, Upaya Penanganan Pembiayaan Bermasalah, wawancara, Rabu 7 Juni 2017, jam 11:18

64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya mengenai penanganan pembiayaan jatuh tempo cicil emas di Bank Syariah Mandiri Area Padang, penulis dapat memberikan kesimpulan: 1. Penanganan pembiayaan bermasalah yang dilakukan oleh BSM Area Padang adanya grup lending dan strategi penanganan pembiayaan jatuh tempo berupa dokumen, hubungan dengan nasabah, dan informasi serta investigasi. Pada saat pembiayaan jatuh tempo maka pihak BSM akan menelpon nasabah pada saat jatuh tempo, serta memberikan SP I, SP II, dan SP III kepada nasabah yang cicilan pembayarannya bermasalah, dan apabila tidak ada tanggapan pihak BSM Area Padang melakukan eksekusi agunan. 2. Pelaksanaan cicil emas ini menggunakan akad murabahah. Fatwa DSN No.77/DSN-MUI/V/2010 tanggal 3 juni 2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai. 3. Syarat yang harus dipenuhi nasabah adalah nasabah harus mempunyai rekening BSM apabila tidak memiliki rekening nasabah harus membuka rekening baru, setelah itu nasabah harus mengisi semua aplikasi cicil emas, formulir serta menyepakati harga emas. Setelah sepakat nasabah akan melakukan akad dengan pihak bank. Nasabah harus menyediakan uang muka sebesar 20% dan menyediakan biaya-biaya yang berhubungan dengan kepemilikan emas. Minimal berat emas yang dibiayai adalah seberat 10 gram dan maksimalnya 250 gram. 64

65

B. Saran Selama penulis melakukan penelitian di PT Bank Syariah Mandiri Area Padang ada beberapa hal yang ingin penulis sarankan sebagai berikut: 1. Agar masyarakat sebelum melakukan cicil emas lebih berani menanyakan proses cicil emas secara rinci supaya mengetahui apakah pelaksanaannya sudah sesuai dengan syariat Islam. 2. Agar bank lebih memperhatikan lagi proses pelaksanaan cicil emasnya, tidak hanya dilihat dari Peraturan Bank Indonesia saja melainkan harus juga menyesuaikan dengan teori akad murabahah yang sebenarnya. 3. Sebelum pemberian pembiayaan pihak BSM harus memperhatikan pengikatan yang sah, agar lebih mudah dalam menyelesaikan masalah saat terjadi pembiayaan bermasalah/macet dan penyitaan jaminan lebih mudah.