BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kewaspadaan sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti saat mengemudi, atau menjaga keamanan. Menurut hasil survei dari National Sleep Foundation, setiap tahun kurang lebih 25.000 orang meninggal karena kecelakaan yang diakibatkan tertidur saat mengemudi (Weinberg, 2010). Kewaspadaan dapat ditingkatkan dengan menggunakan beberapa jenis makanan, seperti kopi, teh hijau, blueberry, red wine, dan coklat. Coklat merupakan makanan yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia dan sudah dikenal sejak dahulu kala. Coklat memiliki berbagai efek seperti meningkatkan kewaspadaan, bekerja sebagai opiat alami sehingga bisa mengurangi rasa sakit, pereda batuk, dan menimbulkan rasa senang (Schmidt, 2002). Selain itu konsumsi coklat 1 ½ oz (43 gr) per hari dapat menurunkan stres pada orang yang sehat (Kochhar, et al., 2009). Produk coklat dibagi menjadi coklat hitam (dark chocolate), coklat susu (milk chocolate), dan coklat putih (white chocolate) (Greenwood, 2011). Beberapa kandungan dalam coklat seperti kafein, teobromin, tiramin & phenylethylamine (PEA), dan flavanol dapat menstimulasi otak. Kafein dan teobromin menstimulasi otak dengan menghambat penyerapan adenosin, sedangkan PEA dan flavanol meningkatkan aliran darah ke otak menyebabkan lebih banyak oksigen yang masuk ke dalam otak, sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan. Jenis coklat yang memiliki kandungan kimia tersebut paling tinggi adalah coklat hitam (Hoven & Lunen, 2008). Menurut penelitian terdahulu, mengkonsumsi produk coklat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan kognitif selama 2-3 jam (McDonald, 2007). Berdasarkan hal di atas, maka penulis ingin meneliti pengaruh coklat hitam (dark chocolate) terhadap kewaspadaan pada wanita dewasa.
1
2
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah coklat hitam (Theobroma cacao) dapat meningkatkan kewaspadaan pada wanita dewasa.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas coklat hitam terhadap peningkatkan kewaspadaan pada wanita dewasa.
1.4 Manfaat Penelitian A. Manfaat akademis Menambah pengetahuan tentang pengaruh coklat hitam (dark chocolate) terhadap kewaspadaan pada wanita dewasa. B. Manfaat Praktis Penggunaan coklat hitam (dark chocolate) di masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama dalam aktivitas yang memerlukan tingkat kewaspadaan tinggi.
1.5 Kerangka Pemikiran Formasio retikularis merupakan jaringan neuron yang saling berhubungan dan berjalan dari seluruh batang otak menuju talamus. Formasio retikularis dapat menerima dan mengintegrasi sinaps input sensoris. Serabut saraf yang berjalan dari formasio retikularis ke korteks serebri disebut Reticular Activating System (RAS). RAS merupakan bagian yang mengontrol seluruh derajat kewaspadaan dan sangat penting untuk berkonsentrasi (Solomon, 2007). Kewaspadaan adalah keadaan dimana pusat tidur tidak diaktifkan sehingga nuklei pengaktivasi retikular di mesensephalon dan pons terbebas dari inhibisi dan bisa aktif secara spontan. Hal ini juga dapat terjadi karena adanya stimulasi dari neurotransmiter pada RAS. Ketika impuls saraf yang ditransmisikan melalui talamus ke seluruh korteks serebri meningkat, area RAS akan diaktivasi sehingga derajat kewaspadaan dan konsentrasi meningkat. Sebaliknya, jika aktivitas di RAS menurun maka seseorang akan mengantuk (Tortora & Derrickson, 2009).
3
Coklat memiliki beberapa kandungan yang bisa menstimulasi otak seperti kafein, teobromin, tiramin & phenylethylamine (PEA) dan flavanol yang meningkatkan aliran darah ke otak. Pada sistem saraf, teobromin bekerja dengan cara yang sama seperti kafein yaitu dengan menghambat aktivitas neurotransmiter adenosin yang menimbulkan rasa letih atau mengantuk, oleh karena itu teobromin dan kafein memiliki efek menghambat keletihan dengan cara menghambat penyerapan adenosin (Weinberg, 2010). Adenosin menghambat pelepasan neurotransmiter
eksitatori
otak
seperti
dopamin,
sehingga
menurunkan
kewaspadaan dan menimbulkan rasa kantuk (Davis et al., 2002). PEA merupakan neurotransmiter stimulan yang dapat meningkatan mood dan kewaspadaan
penggunanya.
PEA
berperan
dalam
memodulasi
sinaps
noradrenergik dan dopaminergik yang meningkatkan pelepasan dopamin dan pada akhirnya dapat meningkatkan kewaspadaan (Szabo et al., 2001). Penelitian yang dilakukan di Linus Pauling Institute telah membuktikan bahwa konsumsi flavanol akan meningkatkan produksi nitrit oksida (NO) yang bersifat vasodilator pada pembuluh darah sehingga aliran darah lebih lancar dan asupan O2 yang masuk ke dalam otak juga lebih banyak, pada akhirnya terjadi peningkatan kewaspadaan (George, 2011). Dari jurnal Physiology & Behavior didapatkan bahwa konsumsi 35 g dark chocolate yang setara dengan 178 kCal, 773 mg cocoa flavanol, 38 mg kafein, dan 222mg teobromin dapat meningkatkan fungsi visual dan kognitif. (Byrne, 2011).
1.6 Hipotesis Penelitian Coklat hitam (Theobroma cacao) dapat meningkatkan kewaspadaan pada wanita dewasa.
1.7 Metode Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental kuasi, dengan menggunakan desain pretest dan posttest. Kewaspadaan akan dites dengan mengukur waktu yang diperlukan orang percobaan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test (JPT). JPT adalah tes dengan cara mencocokkan huruf-huruf dalam 2 tabel pada lembar JPT.
4
Analisis data dengan menggunakan uji “t” berpasangan α = 0,05 dengan kemaknaan p<0,01.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dalam keadaan sepi. Waktu penelitian adalah bulan Desember 2011 sampai dengan November 2012.