1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan
kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan dan dikenal sebagai bahan pangan dan industri. Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Selain dipanen bijinya biasanya masyarakat memanfaatkan kacang tanah juga dipanen daun dan batangnya untuk makanan ternak atau merupakan pupuk hijau. Namun kulit kacang tanah ini bagi sebagian orang barangkali tidak memiliki arti. Kulit kacang tanah yang dilupakan banyak orang dapat diproses kembali menjadi barang berguna. Bukan saja keuntungan berlipat yang diperoleh, melainkan juga masa depan ancaman krisis energi mungkin bisa teratasi. Produksi kacang tanah di Indonesia sangat melimpah karena tanaman kacang tanah sangat cocok ditanami pada daerah dataran rendah pada ketinggian dibawah 500 meter diatas permukaan laut. Iklim yang dibutuhkan tanaman kacang 28 C – 32 C, sedikit lembab (rh 65%-75%), curah hujan 800 mm – 1300 mm per tahun, tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh), dan musim kering (Rukmana, 1993). Suplai kacang tanah pada industri – industri makanan yang berbahan dasar kacang tanah per satuan industri mampu menghasilkan berton-ton biji kacang tanah bersih per hari. Misalnya Seperti PT Garudafood yang ada di Pati (Jawa Tengah) yang memproduksi kacang tanah sekitar 5 ton/harinya. Oleh karena itu, akan dihasilkan limbah kulit kacang yang tidak sedikit. Untuk membuang atau membakar, diperlukan lahan yang cukup luas. Oleh karena itu, perlu diusahakan pemanfaatannya sehingga keuntungan ganda dapat diperoleh, di satu sisi juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan di sisi lain bernilai ekonomi.
2
Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki kekuatan dan kekakuan yang sulit didapat dari logam. Komposit merupakan material
alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, dimana sifat mekanik dari material pembentuknya berbeda-beda. Dikarenakan karakteristik pembentuknya berbeda-beda, maka akan dihasilkan material baru yaitu komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material-material pembentuknya (Jones,1975). Untuk itu pada kesempatan ini akan dicoba pengolahan kulit kacang tanah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis lebih yaitu dengan mengolahnya menjadi pengganti papan partikel dari bahan dasar serbuk kayu dengan bahan dasar lain yang mempunyai kekuatan yang cukup baik yaitu dengan mengganti bahan pengisi papan partikel dengan material alternatif berupa kulit kacang tanah. Bahan tersebut digunakan karena ramah lingkungan dan banyak tersedia. Perbedaan ukuran mesh berpengaruh terhadap fisik dan mekanik dari komposit, ukuran mesh yang sangat besar menghasilkan menghasilkan permukaan kasar dan ikatan antar partikel lemah sehingga ada pori di antara partikel serta tidak semua partikel berikatan baik dengan matrik. Ukuran partikel yang kecil menghasilkan permukaan yang halus dan ikatan antar partikel yang baik karena matrik berikatan baik dengan partikel. 1.2.
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas maka terdapat beberapa
masalah yang
berkaitan dengan limbah kulit kacang tanah meliputi : 1. Melimpahnya limbah kulit kacang tanah yang belum dimanfaatkan. 2. Kurangnya pemanfaatan limbah kulit kacang tanah menjadi produk yang bernilai ekonomis lebih. 3. Masih kurangnya penggunaan material komposit kulit kacang tanah yang dikombinasikan dengan resin epoksi.
3
1.3.
Batasan Masalah Untuk memfokuskan dan memudahkan penelitian, maka kajian ini dibatasi
hanya akan meneliti permasalahan tantang penggunaan material komposit kulit kacang tanah yang dikombinasikan dengan resin epoksi. 1.4.
Rumusan Masalah Permasalahan yang telah dibatasi diatas dapat dijabarkan dan dirumuskan
sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh ukuran butir komposit kulit kacang terhadap kekuatan flexural? 2. Bagaimana pengaruh fraksi volume kulit kacang terhadap kekuatan flexural? 3. Bagaimana moda patah flexural komposit partikel kulit kacang/epoksi? 1.5.
Asumsi
1. Diasumsikan sebaran partikel kulit kacang merata dan acak. 2. Diasumsikan kandungan void sangat kecil sehingga dapat diabaikan. 1.6.
Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian tentang pemanfaatan limbah kulit kacang
tanah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran butiran
komposit papan
partikel kulit kacang tanah terhadap kekuatan flexural. 2. Untuk mengetahui pengaruh fraksi volume filler komposit papan partikel kulit kacang tanah terhadap kekuatan flexural. 3. Mengetahui penampang patahan papan partikel hasil uji flexural melalui foto makro penampang patahan. 1.7.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang penelitian material komposit.
4
2. Bagi universitas, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian tentang komposit kulit kacang yang lebih lanjut. 3. Kulit
kacang
berpotensi
bagi
pembuatan
komposit
serta
meningkatkan nilai ekonomisnya. 4. Untuk memberikan referensi bagi dunia usaha untuk dikembangkan.
dapat
5