BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENDAHULUAN BAB INI MENGURAIKAN

Download 19 Mei 2014 ... terbentuknya pasar. Pasar adalah salah satu dari berbagai manifestasi hubungan sosial dalam memenuhi kebutuhan atau keingin...

0 downloads 254 Views 1MB Size
16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

Pendahuluan Bab ini menguraikan meng nguraikan tinjauan berbagai li ite tera r tur yang relevan dengan literatur

Literatur fokus utama ppenelitian enelitian ini. Li iteratur ya yyang ng ditelaah terdiri da dari teori-teori yang menjadii landasan landasan penelitian pen enel elit itiian serta seertaa penelitian-penelitian pene pe n li litiian an-p -pen e el elit itia iann sebelumnya. sebelumnya ya. Teori-teori penelitian-penelitian dann penelitian an-p penelitian dimaksud dima di makksud mencakup tentang tent te ntan a g fenomena fenome mena na yang yang ada ad da di pasar tradisional tradisional. penelitian tradis sio i na nall dan d n strategi da strrategi pengembangan pasar tradisional st l. Sedangkan Sed dan angk gkan an penel elitian sebelumnya sebe belu lum mnyaa berkaitan berkaitan dengan pengelolaan pasar tradisional yang ya dilakukan dil ilak akukan di di daerah lain. da daer rah la ain.

2.2.

Definisi dan Lingkup Pasar Tradisional untuk Kebutuhan atau keingingan yang beragam serta besarnya hhasrat asrat at unt tuk

keinginan tersebut merupakan mendorong memenuhi kebutuhan keb but utuh uhan an atau ata tauu ke kein ingi gina nan ters seb ebut ut m erup er upak akan an ffaktor akto ak tor yang mendor ron ongg terbentuknya te erb r entuknya pasar. Pasar adalah salahh satu dari berbagai manifestasi hubungan huubu bung ngaan sosial menjual barang so sosi sial al ddalam alam memenuhi al memenuh uhii kebutuhan kebu ke butu tuha han atau keinginan kei eing ngin inan an ddengan enga en g n menj njua uall ba bara rang ng aatau tau jasa pembayaran disepakati. merupakan ja asa dengan den enga gann menggunakan meng me nggu guna naka kan al alat a pem mbayaraan yang ng disep epak akat atii. In Inii me mer rupakan sebuah sistem dimana pembeli dan dan penjual penju jual dapat melakukan pertukaran atau transaksi. Pada umumnya pasar pasaar dapat dibedakan dibedakan berdasarkan jenis barang transaksinya, dangannya, lokasinya, waktu transa aksinyaa, dan masih banyak lagi. Peraturan Presiden Republikk Indonesia In ndonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern mendefiniskan “Pasar” adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar

17

tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Dalam ilmu ekonomi konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar me jenis ba bara r ng, jasa dan informasi. Tempat barang, pertukaran barang,, jjasa asa dan informasi inilah yang dike kena nal dengan sebutan pasar. dikenal Sebuah pasar ar muncul biasanya sspontan poont ntan an aatau tauu seng ta n aja dibangun uuntuk n uk memudahkan nt sengaja pertuk kar aran hak (kepe pemi miliikan) jasa dan barang g yyang angg kkemudian an emudian disebut dis iseb e ut dengan pertukaran (kepemilikan) tran ansaksi. Berdasarkan transaksi. dibedakan menjadi Ber erda dassarkan n kklasifikasinya lasifikasinya pasar kemudian kemudi dian a dibed edak akan an menja adi d Pasar Tradis isio iona nall dann Pasar Pasar Modern. Tradisional

2.2. 2. 2.1. 1 2.2.1.

D efinisi Pasar Tradisional dan Pasar Modern Definisi ing kit ta Perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern seri sering kita

terjem mahkan kedalam perbedaan bentuk bangunan fisiknya saja, dan n kita ju ustru u terjemahkan justru seri ring ng melupakan perbedaan mendasar dari kedua klasifikasi pas sar ttersebut. ersebu but. t. sering pasar Berikut ini adalah beberapa definisi defi fini nisi si darii pasar pa tradisional dan pasar modern yang yan angg ak an kita gunakan sebagai teori dasar untuk pemahan lebih mendalam am ddalam alaam al akan pene pe n li liti tian an iini. ni. ni penelitian Pasa Pa sarr tr trad adis isio ional merupakan meru upa p kan temp mpat bertemunya bertemu uny nya pe penj njua uall da dann pembeli Pasar tradisional tempat penjual serta ditandai dengan adanya ttransaksi ransaksi ppenjual enjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, tawar-menaw war, bangunan banguunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yangg dibu uka oleh penjual maupun suatu pengelola dibuka pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan kebutuhaan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya

18

terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, ppasar asaar Klewer di Solo, as Sol o o, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh uh Indonesia Indonesia terus mencoba bertahann menghadapi m nghadapi serangan dari me pasar modern rn (http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar#Pasar_tradisional) (http://id.wikipedi dia. a or o g/ g/wi wiki ki/P /Pasar ar#Pasar_tradision onal) Pasar mode ern tidak tid dak banyak berbeda da darii ppasar asar as ar tradisional, namun n mun pasar na modern je enis ini penjual penj pe njua uall dan pembeli pe bertransakassi secaraa llangsung angs an gsung me elainkan jenis tidak bertransakasi melainkan pemb beli melihat melihat at label harga yang tercantum dalam barang baraang (barcode), (ba barc rcod ode) e), be era r da pembeli berada da ala lam bangunan bang ngunan dan pelayanannya dilakukan secara mandirii (swalayan) (swal alay ayaan) atau au dalam di dila layyani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual selain bahan bah ahan m akan ak a an, dilayani makanan, sebagia an besar adalah barang yang dapat bertahan lama. Contohh darii pas sar sebagian pasar modern minimarket moder rn adalah hypermart, pasar swalayan (supermarket), dan minima markeet (http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar#Pasar_modern) (http: p:// //id i .wikipedia.oorg rg/w /wik iki/ i/Pa Pasa s r#Pasar_mo ode dern rn)) M-Peraturan Menteri Dalam Negeri Nege gerii Republik Indonesia Nomor : 70 / M DAG/PER/12/2013 Tradisional, DA DAG/ G/PE P R/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasarr T radi dission onal, Pusat Toko Modern, memberikan tradisional Pu Pusa sat Perbelanjaan Perb belanj l jaan dan dan T oko Mo Mode dern rn,, me memb mberik kan n ddefinisi efin ef iniisii pasar tradisi sion onal al dan sebagai berikut pasarr modern mod o ern at atau au ttoko oko modern seb ebagai ber eriikut : 1.

Pasar tradisional adalah adalah addalah pasar pasaar yang dibangun dan dikelola oleh Daerah, Pemerintah, Pemerintah Dae erah, Swasta, Swaasta, Badan Usaha Milik Negara dan termasuk Badan Usaha Milik Daerah term masukk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa Toko, Toko Kios, Kios Los dan n tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil,

19

modal kecil, dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. 2.

Toko modern adalah ttoko oko dengan ssistem ok iste is t m pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang barang secara eceran yang berbentuk uk minimarket, m nimarket, supermarket, mi departement ataupun berbentuk departem ment store, hypermarket, hypermaarkket et, at tau aupu punn gr grosir yang berben entuk Perkulakan Peneliti mencoba singkat men enco obaa menjelaskan secaraa si sing ngka kat tentang de definisi pasar

tradisional Perbedaan Pasar Tradisional trad adisionall dan dan pasar pa modern mode mo dern pada Tabel 2.1. Perbe beda d an P asar ar T radision onal dan Pasarr Mo Modern, Mod dern n, kemudian gambaran pasar tradisional dann pasar modern mode mo dern dapat dap a at kita (b) kiita lihat lih ihat pada pad ada Gambar 2.1 (a) Contoh Pasar Tradisional dan Gambar Gam mba barr 2.1 (b b) Contoh Cont Co n oh Pasar Pasar Modern di halaman 20.

Tabel 2.1. Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern N NO

PASAR TRADISIONAL

1

Tempat bertemunya bertrtem be emun unya ya penjual pen enju jual al dan dann pembeli dengan transaksi secaraa langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar

2

Pasar P asar as ar yang yan angg dibangun dibaang ngun dan dik dikelola kel elola olehh Pemerintah, Peme Pe merirint ntah ah, Pemerintah Daerah, h Swasta, Badan Usaha Milik Neg Negara gara dan Badan Usaha Milik Daerahh termasuk kerjasama dengan swasta sw wasta dengan tempat usaha berupa Toko, Tok o o, Kios, Los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, keci c l, menengah, swadaya masyarakat ata atau tau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil, dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.

PASAR MODERN

KETERANGAN K ETE TER RANG GAN

penjua penjual penj uall da dann pe pemb pembeli mbel elii tidak titida dak bbertransakasi ertransakasi secara langsung cukup harga yang tercantum pada barang, bara ang ng,, se sehi sehingga hing ngga ga ttidak idak id ak dimungkinkan dimu di mung ngki kink nkann terjadi ter erja jadi di tawar taw awar ar menawar menawa warr toko ko dengan sistem sist si stem e ppelayanan elayanan mandiri, menjual m enjual berbagai jenis barang ba arang secara eceran yang ya ang berbentuk minimarket, m inimarket, supermarket, ddepartment epartment store, hypermarket, ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan

http://id.wikipe http://id.wikipedia.org/ pediia.o wiki/Pasar#Pasar_mo wiki/Pasar#P Pas asaar_m dern, di akses aks ksees pada pada 23 Des Desember esem embberr 2013, 2013 20.000 WIB 20 WIB Peratu Peraturan Pera tura ran Menteri Dalam Dala Da lam Negeri Republik Indonesia Nomor : 70 / MDAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

20

Gambar 2.1 (a) Contoh Pasar Tradisional

Sum er: Sumber: Sumb Arsip Dinas Dinnas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta & bienthang.wordpres.com, Ind Indonesiaexplorer.net, donesiaexploorer er. kotagede.blogsopt.com, kotagedee.blogsopt.com, diakses 19 Mei 2014

Gambar Gamb mbar 2.1 (b) Contoh Cont ntoh oh Pasar Pas asar ar Modern

Sumber: www.griya190.com, www.retail-week.com, www.superindo.co.id, www.kualalumpurpost.net, diakses 19 mei 2014

21

2.2.2.

Pasar Tradisional dan Persaingan Global Perkembangan tekonologi dinilai sebagai salah satu penyebab terjadinya

globalisasi pasar. Teknologi ddapat apat membuat ap at produk pro r duk baru yang lebih efektif dan efisien, yang pada ffase ase berikutnya mampu menghapus bbatas-batas as atas-batas wilayah negara. at Arus barang, g, jasa, uang, orang ng, in info f rm rmas asii da dan teknologi me meng n alir melampaui orang, informasi mengalir lintas batas batas negara. Dengan Den enga gann demikian maka proses prosses produksi pro rodu duksi suatu perusahaan peru rusahaan juga mengalam me mi peningkatan peni pe ninngkataan karana karana mereka beroperasi si ddii pasa ar gl glob obal yangg nyaris mengalami pasar global batas. global mendorong tanpa ba bata tas. Globalisasi Globalisasi pasar yang melahirkan pasar ar globa ball me mendor rong be erk rkembang ngnya manajemen fungsional (pemasaran, produks ksi da dann operas si, i berkembangnya produksi operasi, keua ke uangan an, dan sumber daya manusia) untuk lebih memperhatikan ddimensi imen ensi si gglobal l bal lo keuangan, (Suwar rsono & Zuraida, 1998). Dari sinilah awal mula isu-isu manajeme menn (Suwarsono manajemen pemasaran p massaran global. pe anaj an ajem emen en pemasaran gglobal loba lo ball ti tida d k berbeda ja jauh uh denga gann Pengertian m manajemen tidak dengan manajemen m najemen pemasaran yang berorientasi ma berorie ient n as asii pada pasar domestik akan tetapi hanya hany ha nya ditambahkan Association dita di t mb mbah a kan kalimat “lebih dari satu negara”. American Marketing g As Asso ociaatiion (AMA) berikut: (AM (A MA) mendefinisikan menddefi finis isik ikan an manajemen manajjem emen en ppemasaran emasaran global em glo loba ball sebagai sebbagaii beri riku kutt: the performance perf for orma mance of business business activities es that direct dirrect the flow of company’s di com o pa p ny ny’ss goods and services to cutomers or users in more than one nation for a profit. Ketika sebuah aktivitas bisnis barang dan jasa mampu menjangkau menjangkau pelanggan atau pengguna untuk produknya lebih dari satu negara unt n uk ttujuan ujuan profit, maka hal tersebut bisa kita sebut sebagai manajemen pemasaran gl gglobal. obal Optimalisasi

pilihan

bauran

pemasaran

dapat

digunakan

untuk

mewujudkan segmentasi pasar yang akan dicapai dan mampu bertahan dalam

22

manajemen pemasaran global. Pilihan bauran pemasaran tersebut antara lain adalah : produk, harga, promosi, dan saluran distribusi (Suwarsono & Zuraida, 1998). a.

Produk Penentuan adalah Penentua uan jenis dan kualitas kuallitas as produk pro odu dukk ad dal a ah langkah aawal w l dalam proses wa bauran manajemen. ba auran manajem men n. Pada tahap ini bbiasanhya iasa ia sanh nhya ya perusahaann melakukan kebijakan untuk Asia kebija aka kann produk pr rregional, egiional, misalnya produk hhanya eg anya an y unt tuk kkawasan awasan A aw sia dan Eropa. Er Erop opa. a.

b..

Harga. H arga.. Setelah menentukan Sete elah menentukan produk, tahap brikutnya adalah menen ntukkan hharga. arga. Penentapan Pe enentapan harga untuk pasar global jelas lebih sulit jika ddibandingkan ibandi d ngka kann dengan de engan menetapkan harga pasar domestic.

c.

Promosi Pr Prom o osi Setelah ditentukan produk yang ng akan aka kan dibuat dan harga yang dipilih maka maka langkah la lang ngkah

selanjutnya

adalah

melakukan

promosi

kepada

konsumen. ko kons nsum umeen.

sangat mempengaruhi Perencanaan da dann st strategi ppromosi romo ro mosi si yyang ang baik an ik aakan kan sang ka att mem mpe peng ngaruhi keberhasilan pemasaran. ke kebe berhasilan an ddalam alam pemasara an. n d.

Saluran Distribusi Pilihan tentang intensitas dan dan a kriteria kriteriia jalur distribusi sebaikya dilakukan mendalam. dengan melakukan penelitian me mendal alam. Persaingan global memaksa pelaku p laku usaha untuk meningkatkan kinerja pe

pemasaran di lingkungan perusahaan mereka. Definisi pemasaran ”proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

23

butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain” (Kotler & Keller, 2012). Berdasarkan definisi tersebut konsep pemasaran tersebut tersaji pada da Gambar Gambar 2.2 2. Konsep-konsep K nsep-konsep Pemasaran Ko 2.2.

KEBU KEBUTUHAN, BUTUHAN, KEINGINAN & KE PERMINTAAN

JASA JA SA

Gambar 2.2. Konsep-konsep pemasaran inti, (Kotler, ( (Kotler r, 2012).

NILAI KEPUASAN & KUALITAS

PASAR PA ASAR

PERTUKARAN, TRANSAKSI & RELASIONAL

Sumber: Kotler & Keller, (2012). ) prod pr oduk uk jasa, jas asa, a, khususnya khususnnya perdagangan per erda daga gang ngan at tau pe penj njua uala lann gr grosir Pemasaran produk atau penjualan dan eceran memiliki dan ec ecer eran an m emil em ilik iki pengertian pengerti pe tian an yang yan ng berbeda berbed eda dengan deng ngan a pemasaran pem emas asar aran an produk pro rodu dukk yang bukan produk jasa. Sebagian besa besar aktivitas sar aktivi vita t s transaksi di pasar tradisional dapat uk jasa dike elompokan ke dalam 4 (empat) kuadran dikategorikan produk jasa. Produ Produk dikelompokan matrik proses jasa (Tjiptono, 1994)) yang didefinisikan sesuai dengan menggambarkan sifat jasa tersebut. A Alur lur penjelasannya dapat kita lihat pada halaman 24, Gambar 2.3. Berikut adalah 4 (empat) kuadran proses jasa: 1. Service Factories, menyediakan jasa yang terstandarisasi dengan investasi modal tinggi.

24

2. Service Shop, memungkinkan lebih banyak service customization dengan modal yang tinggi. 3. Mass Service, akan terjadi undifferentiated und ndiifferentiatedd da ddalam lam lingkungan tenaga kerja yang intensif. 4. Profesional Profesiona nall Service, para ppelanggan elan el ngggan aakan kaan mendapatkann perhatian secara individual. indiividual.

Gam ar 22.3. Gambar Gamb .3. Matrik Ma k Proses Jasa

Tingkat Interaksi & Customization Customiz ization

RENDAH

TINGGI TINGG GGI

RENDAH

Service Factories : x Penerbangan 1 x Pengangkutan dengan truk x Hotel x Resor & Rekreasi

Service Shop : x Rumah sakit x Reparasi mobil x Jasa reparasi lainnya lainnnya

TINGGI

Mas Service : Mass x Penjualan P jualan Pen an ec ecer eceran eran x Penjualan Penjuaalan grosir Pen x Sekolah Sekkola olah x Aspek ritel perbankan

Profesion Profesional Profes io al Service : x Dokter x Pengacara x Akuntan x Arsitek

Tingkat Intensitas Tenaga Kerja

3

2

4

Sumber: Pemasaran S mber: Su b Pema Pe masa saran Jasa, Jasaa, Tjiptono, Tjip Tj ipto tono no, (2011). (2011)). (2 Seba Se bagi gian besar aktivitas di pasar pasaar tradisional meli iputi ti penjualan pen enjjualan eceran Sebagian meliputi atan tersebu ut bisa dimasukan kedalam kelompok maupun penjualan grosir, kegia kegiatan tersebut u mass service. service. Dalam kelompok ini tingkat kategori kuadran 3 (tiga), yaitu interaksi dan kastomisasi cukup rendah, renddah, sedangkan tingkat intensitas tenaga kerja k tinggi. i i cukup Bauran pemasaran untuk produk jasa (service), Tjiptono, (2011) merumuskan ada delapan aspek bauran pemasaran jasa, yaitu:

25

1.

Products: bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Bauran produk yang dih ihad adapi pemasa ar ja jasa sangat berbeda dengan yang dihadapi pemasar dihadapi pemas sar barang. pemasar

2.

Pricing: intangible menyebabkan menjadi Pricing g: karakteristik inta tanggib ble l me meny nyeb ebabkan harga me m njadi indicator signifikan kualitas. Hal menyebabkan sign gnifikan kuali ita tas. s. H al ini menyebabk kan n kkompleksitas ompl om pleksitas dalam m penetapan jasa. harga ja jasa sa.

3.

Promotion: dengan Pr Prom omot otion:: secara garis besar bauran promosi untukk ba bbarang rangg ssama amaa deng am ngan jjasa, asa,

promosi promosi

jasa

membutuhkan

penekanan

tertentu tertent tu

pada pada

upaya ya

meningkatkan meni ningkatkan kenampakan tangibilitas jasa. 4.

Place: terhadap bagi Pl lace: keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhad dap jasa ba agi g para pa ara pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan llokasi okasi ffisik, isikk, keputusan mengenai perantara untuk meningkatkan ke kepu p tusan meng ngen enai ai ppenggunaan engg en ggunaan perant tar araa un untu tukk me m ningkatkan n aaksesbilitas ksesbiliitaas (contoh: jasa bagi para pelanggan (co ont ntoh oh:: apakah menggunakan jasa agen n aatau tau ta sendiri paket liburan kepada konsumen), dan keputusan me memasarkan kep eput utusan an nnononlokasi ditetapkan ketersediaan loka sii yang di dite teta tapk pkaan demii ke kete ters rsed edia iaaan jasa.

5.

People: orang vital Pe Peop ople: or oran ang merupakan un uunsur sur vi vit tal dalam bauran baur uran an pemasaran, pemas asar aran, setiap yang organisasi jasa (terutama ya ang tingkat kontaknya dengan pelanggan tinggi) diharapkan harus jelas menentukan apaa yang dih harapkan dari setiap karyawan dalam Untuk mencapai interaksi dengan pelanggan. Un ntu t km encapai standar yang ditetapkan, metode rekruitmen, pelatihan pelatihan, pemotivasia pemotivasian, karyawan. rekruitmen an dan penilaian kinerja karyawan

6.

Physical Evidence

(bukti fisik): karakteristik intangible pada jasa

menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum

26

mengkonsumsinya. Bukti fisik ini bisa berupa bentuk, misalnya brosur paket liburan, foto lokasi wisata, dan lain-lain. 7.

Process: proses produks ksii atau opera asi merupakan faktor penting bagi produksi operasi konsumen high-contact high gh-contact services, misalnya pelanggan pel elan a ggan restoran sangat terpengaruh melayani mereka menunggu. terpenga garruh oleh cara staf m ellay ayan anii me mere r ka dan lamanya m e unggu. en

8.

Customer dapat Cu ustomer service: service ce: dalam da sektor jasa, llayanan ay yan anan an ppelanggan elanggan dap apat diartikan sebagai sebaga ai kualitas kual ku aliitas total tot otal al jasa jasa yang dipersepsikan oleh ole lehh pelanggan. pelang ngga gan. n. Beringharjo tradisional Kota Pa Pasar B eringharjo merupakan salah satu pasarr tradi disiion onal al di K ota

Yogyakarta definisi tersebut Yo Yogy g akarta k a yang akan menjadi objek penelitian ini. Berdasarkan n defin inis isii tersebu ut fo foku kus ut tama dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana peng galam man yyang ang fokus utama pengalaman dilakukan dilakuk kan di Pasar Beringharjo dalam menjaga eksistensisnya di eraa persaingan persainggan global. kebijakan, ggl oball. Langkah-langkah apa saja yang ditempuh oleh pemangku kebij jakan n, strategi berbagai pihak, strate tegi gi pemasaran yang yan angg dijalankan, dija di jala lank n an, bentuk kkerja erja er ja ssama amaa dengan ber am rba bagai piha hak, k, program untuk pengembangan aspek ppr ogram kerja yang dijalankan untu tukk pe pen ngembangan pasar tradisional, dan as aspe pekk problematika dihadapi pr prob oble lema m tika berkenaan dengan berbagai tantangan dan kendala yyang angg di an diha hada dapi Pasar Beringharjo merupakan penelitian Pa Pasa sar Be ringh i harjo j me meru rupa pakkan be bbeberapa bera be rapa pa ssasaran asaaran penel as elit itia iann iini. nii.

2.2.3.

Strategi Perlindungan dan dan Pengembangan Pengeembangan Pasar Tradisional Pasar tradisional memiliki memiliiki k potensi luar luar biasa dan menjadi sangat strategis

karena secara tidak langsung dapat at

mempengaruhi mem empengaruhi pertumbuhan perekonomian

nasional. Data dari Komisi Pengawasan Penga gawasan Persaingan Usaha (KPPU) dan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia menunjukkan bahwa jumlah pasar tradisional di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 13.450 pasar. Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 12.625.000 pedagang pasar. Apabila pedagang pasar

27

dianalogikan memiliki 3 anggota keluarga dan 3 karyawan maka ada 102,6 juta jiwa yang juga bergantung dari pasar tradisional. Angka tersebut berdasarkan survey AC Nielsen Tahun 2009 09 tterus erus menga ala lami m penurunan dikarenakan ekspansi mengalami pasar modern yangg be berdampak terhadap pasar tradisional al.. tradisional. Diperlukan Dipe perlukan kajian terhadap terh rhad dap p kondisi, kon ondi disi s , pe ppermasalahan, rmasalahan, pe peluang, arah dan kajian relevan model pengembangan pengembangan an ppasar assar tradisional. Tanpa ad adaa ka kaj jian yang rele leva v n niscaya pengembangan baik pe engembaang ngan an ppasar asar ttradisional raddisional akan berjalan ddengan ra enga en gan ba aik ddan an tepat ssasaran. asaran. Pramono, diperhatikan Pramon ono, o, (2011) (20111) merumuskan beberapa hal yang perlu u diper rha hati tika kan da dalam menentukan mene me n ntukan t an strategi pengembangan pasar tradisional, antara lain : 1.

Mengidentifikasi tradisional. Untuk Men ngidentifikasi kondisi, permasalahan dan potensi pasar tradi disionnal al.. Un U tukk dapat pemangku kebijakan da apat membuat strategi pengembangan yang baik maka pemangk ku keb bijaka kann harus ha arus bisa memahami kondisi, pemasalahan yang dihadapi serta ppeningkatan eningk gkatan an potensi tradisional. po pote t nsi pasar trad adis isio iona nall.

2 2.

pasar Mengidentifikasi dampak langsung langgsu sung ng yang ditimbulkan dari ekspansi pa pasa sar Massive-nya pertumuhan pasar modern diakui telah menurunkan mo modern. menur urun unkkan tidak omsett pasar tradisional, trad tr adis isio ional, meskipun mes eski kipu punn penetrasi penetrasii pasar pasa pa sar modern moddern tid dak hanya hanya mengancam tradisional me men nga g ncam m ppelaku elaku l pasar trad adisional ak akan tetapi pelaku ku eekonomi konomi mi ppada ada sektor lainnya.

3.

Menentukan regulasi perlindungan perlin ndu d ngan dan dan pengembangan pasar tradisional. kebijakan Pemerintah sebagai pemangkuu kebi bijjakan diharapkan memiliki kajian yang tepat agar kebijakan yang dilakukan dilaku kukan terkait dengan pengembangan pasar tradisional juga sesuai dengan yang diharapkan. Produk hukum seperti Peraturan Presiden, Pereturan Menteri Perdagangan, Peraturan Daerah sudah

28

dibuat, akan tetapi belum memberikan arah atau model perlindungan dan pengembangan terhadap sistem nilai, modal sosial, dan pelaku pasar tradisional. 4.

Merumuskan kkebijakan ebijakan perlindungan dan model eb mode dell pengembangan pasar tradisional. tradisiona nal. Hal ini ditujukan an untuk unt ntuk uk melindungi mel elin i du dungi sistem nilai ai (kebersamaan (kebersamaan dan kekeluargaan), modal elemen ke ekeluargaan), m odall sosial (budaya produksi), od prodduk uksi si), ), ddan an seluruh ele lemen pelaku tradisional. pasar tr trad adis isio ional. Langkah-langkah mengembangkan La Langka ah-langkah strategis yang dapat dilakukan ddalam alam m al enge en gemb m angk g an

pasar pa asa sar ttradisional radissio ional (Pramono, 2011) adalah: Eksekutif 1. Ek E seekutif dan legislatif perlu segera membuat regulasi agarr arah ah strategi str trat a egi pengembangan pen ngembangan pasar tradisional berjalan baik. Saat tradisional 2. Sa aat ini pemangku kebijakan pengembangan pasar tradision nal ada da ddii Pemerintah Pe Pem merintah

Kabupaten/Kota, Kab abup upat aten en/K /Kot o a,

seyogyanya seyogya yany nyaa

dalam da dala lam

menyusun un

Rencana Renca ana

Menengah Pembangunan Jangka Menenga ah Da Daerah (RPJMD) mengadopsi kajian n aarah rahh ra pengembangan memberikan pe peng ngembangan pasar tradisional secara komprehensif, serta memb mbeerik kan arah arah kepastian pelaksanaannya melalui alokasi anggaran kke pasttian hukum hukkum m pe pela lakksanaaann nnya ya m elal el alui Perda da ddan an al lokkasii anggara rann ddalam alam APBD. AP APBD B . atau Pendapatan 3. Dinas Pengelolaan Pasar ata au Dinas P endapatan Daerah selaku pemangku pengelolaan kebijakan dalam pengelolaa an pasar tradisional perlu segera menyusun langkah-langkah strategis dann operasional opperasional untuk pengembangan pasar tradisional. Dalam hal ini merek mereka tradisional ka juga dapat menjalin kemitraan dengan instansi terkait seperti Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan lain-lain.

29

4. Perguruan tinggi harus memberikan kontribusi keilmuannya untuk mengawal kebijakan dan mendukung realisasi model pengembangan pasar tradisional. Hal ini dapat dilakukan dengan de penda d mp mpin i gan pedagang pasar tradisional, pendampingan KKN, pemanfaatan pemanfaaat atan pendanaan dari Dikti, seminarr ddan an workshop, dan lainlain. Prioritas Daerah 5. Prio ioritas pengembangan pengem mba bang ngan pasar tradisional al di di Pr Propinsi Daera rahh Istimewa Yogyakarta Yogyak akar arta ta di ddirekomendasikan rekome menndasikan sebagai berikut : Re-Character tradisional. a. Re Re-C -Chara racter building seluruh elemen pelaku pasar tr tradisi iona nal. l. b. Revitalisasi dan b. Revi vitalisasi koperasi pasar (inovasi layanan, promosi, pengembangan, pen ngemb mban angan, da an lain-lain) laain-lain) c. Pengayaan fungsi pasar (pasar khusus, pasar jasa, pasar wis wisata, sata, fa ffasilitas silita tass bisnis modern)

2.2.4. 2 2.4. 2.

Tradisional Modal Sosial dan Pasar Tr Trad adis isiional Pemahaman tentang pasar dapat kita terjemahkan kedalam ppola pikir olaa pi ol pik kirr ddan an

sudut yang Memahami sudu su dut pandang pandang d ng berbeda-beda. ber erbbeda-b bed eda. a. M emah em ahami arti arti ppasar a ar ddari as arii sudutt pandang panndang pa ekonomi sosiologi. ekonom omi jelas j las berbeda je berb be rbeda jika dibandingkan diban ndingkann dengan dengan sudut ppandang anda an d ngg sos osio iologi. Dari sudut pandang ekonomi, pasar ddapat diartikan apat diartik kan sebagai tempat bertemunya antara penawaran dan permintaan. Pan Pandangan ndangan te teori ekonomi neo klasik mengatakan bahwa transaksi di pasar tidak terkait faktor sosial, karena hanya faktor terk kai a t dengan de ekonomi yang berperan. berperan Pandangan aahli hli ekonomi sosiologi berpendapat bahwa pasar tidak bisa dipisahkan dari ikatan sosial para pelakunya. Mengesampingkan faktor ekonomi (harga) dan mengutamakan faktor sosial dianggap dapat

30

menyelamatkan kosumen. Pandangan pasar menurut ahli ekonomi sosiologi tampaknya lebih tepat untuk memahami pasar tradisional. Ikatan sosial di pasar tradisional sangat kuat, bahkan bahka kann ddapat apat pula ddianalogikan iana ia n logikan bahwa pasar tradisional merupakan rumah kedua keddua bagi para pelaku pasar (Leksono, ke (Leksonno, 2009). Keberadaan lepas Kebe beradaan pasar tidak ak bbisa isa le is lepa pass dari da ketersediaann modal. Bourdieu (2004), pakar ekonomi prancis, modal (2004) ), seorang paka ar ek ekon onomi antropologi dari pr pran anci ciss, membagi mod odal menjadi: modal fina financial, modal teknologi, modal yudisial mo nanc ncia iall, mod odal al kultular, modal tek kno nolo l gi, mo moda dall yudisi sial a dan organisasional, modal Modal sosial organi nisa sasi sion onal, m odal komersial, modal sosial, dan modal ssimbolik. imbollik. im k. M odal so od osial adalah ad dalah h sejumlah sejuumlah sumberdaya yang dimiliki individu atau kelompok kel elompo pokk individu du kare ka rena kkemampuannya emampuannya untuk memiki suatu jaringan. Inti dari modal al sos sia iall ad adalah h karena sosial jaringan kepercayaan (Field, jaringa an atau hubungan, dan inti dari jaringan adalah sebuah keperca ayaan (Fiel ld, d 2005).. Seseorang yang dapat dipercaya memiliki peluang besar untuk unntuk sukses suukses bisnisnya. Dalam dalam m jaringan bisni nisn snya ya. Da Dala l m penelitian an ini ini akan aka kann mencoba mencari menncari data me data tentang Data t ntang pengaruh modal sosial yang te ng ada ada di pasar tradisional Beringharjo. D ata at tersebut narasumber ters te r eb ebut u akan diperoleh dengan melakukan wawancara kepada narasu sumb mber er yyang ang tentunya memiliki kebijakan Beringharjo. tent te ntun u ya memil ilik ikii pemahaman pema pe maha haman dan dan pemangku pema pe mang ngku ku keb bij ijak akan an di di Pasar Pasar B eringgha harj rjoo.

2.3.

Terdahulu Penelitian-Penelitian T erdahulu Memang belum begitu banyak banyak penelitian pen enelitian atau literatur yang menjadikan

pasar tradisional sebagai fokus objek obbje j k penelitian. penelitian. Mungkin dikarenakan bahwa menyadari belum banyak masyarakat yang menya y dari akan pentingnya melestarikan pasar tradisional dan mengembangkannya. Berikut ini adalah beberapa contoh

31

penelitian terdahulu tentang pasar tradisional di Indonesia dan akan dirangkum pada Tabel 2.2. di halman 35. Peng ngka kaji jian sumberdaya sumbe b rd rday aya UKMK, Kementrian Koperasi Deputi Bidang Pengkajian dan UKM pernah m elakukan penelitian dengan berkerjasama el berkerj rjas a ama dengan PT. Solusi melakukan Dinamika Manajemen Manajemen pada Tahun Tahu Ta hunn 20 2005 05. Ju JJudul dul penelitian an tersebut adalah 2005. “Damp mpaak Keberadaan Keberadaaan Pasar Pasa Pa s r Modern (Supermarket (Superm mar arke kett & Hypermarke kett) Terhadap “Dampak Hypermarket) Us Usaha Rite tell Koperasi/Waserda Koperasi/ Ko i/Wa Waserda Dan Pasar Trad adis isio i nal”. Pe Pene nelitian ini ini n ingin Ritel Tradisional”. Penelitian meliha hatt sejauh seja se jauh mana mana dampak pertumbuhan pasar modern se epe perti supermarket suupe perm rmar a kett dan melihat seperti Hype Hy p rmarke kett terhadap koperasi, warung kelongtong di kampong-kampung kampoong n -kam ampu p ng dan an Hypermarket pasa pa sar trad adisional. hasil dari penelitian ini atara lain adalah: pasar tradisional. Impl plementasi terhadap kebijakan pemerintah terkait pasar modern moderrn dan pasa sar ƒ Implementasi pasar tradisional trad disional memerlukan komitmen yang lebih besar agar dapat ddilaksanakan ilaksan nakan n seeca cara konsisten;; secara enga en gancam eksistensi pasar tradisional. F akta ak ta ƒ Kehadiran pasar modern telah m mengancam Fakta in ni antara a tara lain diungkap dalam penelitian AC Nielson yang menyatakan an meny yattak akan n bbahwa ahw ah wa ini pasar modern Bersamaan pa mod dern telah tel elah ah tumbuh tumbuhh sebesar sebe se besa sarr 31,4%. 31 Ber ersa sama m an dengan dengan itu, ituu, pasar it pasar tradisional trad adis isional telah tela te lahh tumbuh secara secarra negatiff sebesar 8%. Dipererlukan Dipe Di pererlukan an segera ada enjaga kelan ngsungan pasar tradisional termasuk langkah preventif untuk me menjaga kelangsungan gan (ritel) yyang ang dikelola oleh koperasi dan UKM kelangsungan usaha perdagang perdagangan ƒ Berdasarkan hasil penelitian ini ni diketahui dik ketahui bahwa dampak keberadaan pasar modern terhadap pasar tradisiona tradisional n l adalah dalam hal penurunan omzet penjualan. Dengan menggunakan uji beda pada taraf signifikansi a = 0,05, hasil analisis menunjukkan bahwa dari 3 variabel yang diteliti, variable omzet

32

penjualan pasar tradisional menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah hadirnya pasar modern dimana omzet seelah ada pasar modern lebih rendah dibandingkan diband ndin ingkan sebelum sebellum hadirnya hadirnya pasar modern. Sedangkan variabel lainnya,, yaitu yaitu jumlah tenaga kerja dan hargaa jual ju barang Adri peneliti Lembaga SMERU, ri Poesoro adalah pe pene eli l ti ddii Le Lemb mbag a a Penelitian S M RU, pada tahun ME 2007 m melakukan penelitian elakukan pen enel elit i ia ian mengenai “Pasarr tradisional tra radi disi sional Di Eraa Persaingan Global”. Lembaga Penelitian satu lembaga independen Gloobal”. Le Gl Lemb mbag aga Pene neli liti tian SMERU merupakan ssalah alah sat al tu le lemb mbaga inde depe p nden yang malakukan pasar modern g bbanyak anya an yak ma mal lakukan penelitian tentang dampak pertumbuhan pertum mbuha h n pa pasa sarr mode d rn terhadap pasar antara teerhadap d pa asar tradisional. Studi ini menganalisa persaingan ant tar a a pasar paasa sarr modern rn dang da ngan m enggunakan metode kualitatif. Temuan kualitatif menunjukan menunj n ukkan bbahwa a wa ah dangan menggunakan untuk m menjaga hadirnya pasar enjaga keberadaan pasar tradisional sebagai akibat dari had dirnya pas sarr modern, melindungi moderrn, diperlukan pendekatan yang terpadu antara regulasi yang melind ndunggi pasarr tr infrastruktur, manajemen ttradisional, adisional, dukungan duk ukun unga gann perbaikan pe infras astr truk uktu turr, ppengutan engutan mana naje jemen da dann modal m dal pedagang pasar tradisional. mo Hantoro (2008) meneliti tentang pemberdayaan pasar tradis tradisional sio ionaal da dala dalam lam usaha untuk meningkatkan pendapatan daerah kota Surakarta. Penelitian us usah aha untu t k me ning ingka katk tkan pen nda dapa pata tann as asli li daera rahh ko kot ta S urakarta. k Pene Pe nellitian tersebut merupakan penelitian deskriptif bertambahnya terseb ebut ut merup pak akaan jenis penelitia ian deskri ripptif kualitatif, anggapan ang ngga gapa p n be bert rtambahnya pasar modern di Kota Surakartaa yang men ngancam keberadaan pasar tradisional mengancam tidak sepenuhnya benar Tetapi da ddari ri hasill penelitian di lapangan menunjukkan bermasalah bahwa pasar tradisonal masih berma asalahh dengan kondisi internalnya sendiri yang salah satunya adalah permasalahan pedagang oprokan. oprokan Pemberdayaan pasar tradisional dalam usaha untuk meningkatkan pendapatan asli daerah yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta belum sepenuhnya

33

berjalan dengan optimal. Hal ini terbukti dengan hanya pembangunan Pasar Sidodadi yang dapat dilaksanakan di tahun 2007 dan belum terlaksananya pembangunan atau renovasii ppasar asar di bbeberapa eber eb erap apa Pasar tradisional yang lain. Kemudian masalahh ketertiban ketertiban pedagang oprokan jugaa perlu diperhatikan agar tidak menjad di masalah di kemudian kemud diann hari. h ri ha ri.. menjadi ri (20 2009 0 ) melakukan peneli liti tian an ddengan engan judul “S en Str t ategi dinas Kumilausari (2009) penelitian “Strategi pe engelolaaan pasar pasa pa sar kota ta Surakarta Surakarta dalam mengoptimalkan mengopt ptim imalkann penerimaan peene neri r maan retribusi retribusi pengelolaan pasar ta tahu hun 20 200 08 melalui pemberdayaan pasar tradisio ional””. Pe Pene neli l tian ini tahun 2008 tradisional”. Penelitian meng me n gunaka kan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari dari penelitian peene neli litian ini inni menggunakan adal ad alaah sstrategi trategi pemberdayaan pasar tradisional yang dilakukan me elalu ui pr prog ogram adalah melalui program pemban angunan atau renovasi pasar, program pemeliharaan pasar, pasaar, program am pembangunan pengembangan keamanan p ngem pe mbangan pengelolaan persampahan pasar, program peningkatann keam manan an dan ke kete t rtiban pasar, pasarr, serta sert se rtaa program prog pr ogram pembinaan pembin naa aann pedagang peda pe daga gangg pasar dap pat dikatakan dikatak kan ketertiban dapat b rhasil meningkatkan penerimaan be n rretribusi ettri ribbusi pasar. Hal ini ditunjukkan de eng ngan an berhasil dengan sema se maki kin meningkatnya capaian retribusi pasar dan capaian kontribusi kontrib bus usii re ret trib ibuusi semakin retribusi pasar terhadap Pendapatan 2008. Akan pasa pa sarr terh hadap d P enda dapa pata tan Aslii Daerah Dae aera rahh (PAD) (PAD (P AD) Kota K ta Surakarta Ko Sur urak akartta ttahun ahun h 200 0088. A kan tetapi pi masih masih terdapat ter erda dapat beberapa hambatan hambatann yang berkaitan berkait itan an dengan denga g n pelaksanaan pe pemberdayaan pasar tradisional tersebut sehingga sehhingga diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi hambatan tersebut. Wahyudi (2010) dalam pe penelitiannya eneliti tiannya berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan ped pedagang e agang pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo (studi kasus di Pasar Nguter Kecamatan Nguter)”. Menyimpulkan bahwa untuk mengembangkan usaha, peningkatan pemasaran dan penjualan, serta

34

tercapainya efisiensi produksi, pedagang pasar tradisional di Pasar Nguter Kabupaten Sukoharjo harus mendapatkan kebijakan pemerintah yang bertujuan tercapainya jalur pemasaran baru ba yang be bberasal rasa ra sal dari luar Kabupaten Sukoharjo sebagai perluasan pe pemasaran, serta mendapatkan progr gram a – program pelatihan program pedagang merata dan berkesinambungan bagi pedagan ang secara lebih m erat ataa da an be berkes e inambungan gguna u a meningkatkan un pendapatan bermata-pencaharian pendap apaatan perkapitaa ppenduduk endu en d duk yang bermata-pen enca caha hari rian di sektor iinformal. n ormal. nf Sadilah, Saadi dila lah, h, et al. l. (2011) (2011) melakukan penelitian peneli liti tian a tentang ten nta tang ng Eksistensi E sistensi Ek s Pasar Tradisional, Kota Semarang Tradis isio iona nall, Relasi Rel elasi dan Jaringan Pasar Tradisional di Ko ota t Sem mar aran angg – Ja Jawa Tengah melalui Nilai Tradisional. Te eng n ah h mel elalui anggaran dari Balai Pelestarian Sejarah dan N ilai Tr Trad adisionaal. l Tujuan Tuju Tu juan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dinamika dinamik ka dan dan corak c rakk co perdagangan potensinya, perdag gangan pasar tradisional, memetakan pasar tyradisional dan potensiny ya, fungsii dan perannya dalam mendukung perekonomian serta jaringan pperdagangan erdag gan angann desa-kota. Pasar tradisional tersebar daerah pasarr tr tradisional desa sa--ko kota ta. Pa Pasa s r tradisiona al ya yang ng uumumnya mumnya terseba mu barr di dae era rahh pedasaan Selain p dasaan merupakan bagian yang ttidak pe idak id k terpisahkan terpisahkan dari sistem ekonomi. Se Sela ain itu, yang it u, pasar pas asar tradisional juga tempat bertemunya penjual dan pembeli ya yan ng dditandai itan it anddai dengan adanya pembeli melalui proses deng de ngan ad danya ttransaksi ran ansa saks ksii antara ra ppenjual enju en jual al ddan an pem embe beli li m ellalluii prose sess ttawar awar menawar. mena awa war. Sumintarsih, et al. (2011) melakuk melakukan kan penelitian tentang Eksistensi Pasar Tradisional Tradisional, Relasi dan Jaringan n Pasar T radisional di Kota Surabaya – Jawa Timur. Perbedaan dari penelitian ssebelumnya ebelu lumnya adalah tentang lokasi penelitian, yaitu di Kota Surabaya, Timur. Surabaya Jawa Timur r Akan tetapi tujuan penelitian ini adalah sama, yaitu untuk dapat memberikan arah yang tepat bagi pemerintah daerah maupun masyarakat dalam melestarikan dan mengembangkan pasar tradisional.

35

Tabel 2.22 Penelitian Terdahulu No. 1

Kontekss Penelitian dampa dampak pakk keberadaan ppasar asar modern moder ern (supermarket (supermar rke ket & hypermarket) hyperm rmar arke k t) Terhadap ap usaha rit ritel tel Koperasi/waserda Kopera rasi/waserrda dan an pasarr tradisional. tradis isional.

Metode Me etode de Penelitian Pen nel elittia ian n Pelaksanaaan ke Pelaksanaan Pela kegi kegiatan giattan inii dilaksanakan dila di l ks k anakan dengan menggunakan meng ggu guna naka kan metode ddan an pendekatan partisipatif. pe Dengan pendekatan ini, pembahasan hasil analisis dapat dilakukan secara lebih komprehensif.

Hasil Penelitian Pe Be Beberapa kebijakan kebijak akan Pemerintah telah dikeluarkan untuk menata pengelolaan pengelol pe laa a n perpas perpasaran, asaran, baik pasar modern maupun pasar tradisional. tradisiona nal.l. Implement Implementasi ntas a i kebijakan kebijaka ini menuntut komitmen lebih besar agar be ag r dapat dap apat dilaksana dilaksanakan n kan seca secara konsisten;

2

Nama peneliti Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK, Kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan PT Solusi Di namika Manajemen. (2005) Poesoro, (2007)

Pasar tr trad tradisional adis isionall Di Era Persaingan Persai aing ngan a Glo Global obal

metode kualitatif

3

Hantoro, (2008)

Pemberdayaan P em mberdayaaan pasar tradisio tr ional dalam usaha untuk tradisional meningkatkan meningka me katk t ann pendapatan asli daerah da aer e ah kota Surakarta Su

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif

4

Kumilausari, (2009)

penelitian ini menggunakan men engg ggun unakan tipe deskriptif kualitatiff

5

Wahyudi, (2010)

Strate Strategi Stra tegi g dinas pengelolaan pasar pa asarr kota kot Surakarta dalam mengoptimalkan me eng ngop optitma malk lkan penerimaan retribusi retrib ibus usii pasar pasa pa sarr tahun tahu hunn 2008 2008 melalui melalu lui pe pemb pemberdayaan mber erda daya yaan an ppasar asar as ar tradisional tradisio ona n l Analisis A nalisis faktor-faktor fak akto tor-fa fakt ktor or yang yan ang mempengaruhii pendapatan pen enda dapa pattan pedagang pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo ( studi kasus di Pasar Nguter Kecamatan Nguter)

Dalam menjaga kebe keberadaan erada daan an pas pasar sa tradisional sebagai akibat dari hadirnya pasar modern, mod o ern, n, diperlukan dip iper e lukann pendekatan yang terpadu antara regulasi yang me melindungi elindunngi pas pasar sar a tradisional, dukungan perbaikan infrastruktur, dan modal moodal pedagang pedagaangg ppasar tradisional. Pasar tradisonal masi masih s h berma bermasalah asalah ah dengan kondisi internalnya sendiri yang salah sa atunyaa adalah adalahh permasalahan p satunya pedagang oprokan. Pemberdayaan pasar pasaar tradisional tra raddisional a dalam daa usaha untuk meningkatkan pendapatan pend pe ndappatan asli daerah daer eraah yang dilakukan dilaaku di oleh Dinas Pengelolaan Pasar Pasa Pa sarr Ko Kota ta Surakarta belum ssepenuhnya epeenu ep berjalan dengan optimal. Strategi pemberdayaan pasar passar tradisional tra raddis yang dilakukan melalui program pembangunan at atau au ren renovasi enova pasar, program pemeliharaan pasar, program pengembangan penge gem mban anga gann pengelolaan pen persampahan pasar, program prog pr ogra ram m pe peni peningkatan ning ngkkatann ke keam keamanan aman anaan da dan ketertiban pasar, serta program pembinaan pemb pe mbin inaa aann pedagang peda pe daga ganng ppasar asar as ar dapat dapat dikatakan d berhasil meningkatkan penerimaan pe ene neririma maan retribusi si pasar. pasar ar. Guna Gu na meng mengembangkan ngem emba bang ngkaan usaha, pen peningkatan pemasaran dan penjualan, n sserta erta er ta ttercapainya ercapainya efisien efisiensi produksi, pedagang pasar tradisional di Pasar Nguter Kabupat Kabupaten Sukoharjo harus mendapatkan kebijakan pemerintah yang bertujua bertujuan tercapainya jalur pemasaran baru yang berasal dari luar Kabupat Kabupaten Sukoharjo sebagai perluasan pemasaran.

Penelitian ini ni merupakann penelitian des deskriptif skr k iptif dengan denngan menggunakan menggunaka an metode su survey urvey dengan kuesioner

36

No. 6

7

Nama peneliti Sadilah, et al., (2011)

Sumintarsih, et al., (2011)

Konteks Eksistensi Pasar Tradisional, Tradi dissional, Relasi dan Jaringa Jaringan gann Pasar Tradisional di Kota Kota Semarang – Jawa Tengah Tenga gah Eksistensi si Pasar Tradisional, Traadi disi sion onal a, Relasi dan dan Jaringa Jaringan gann Pa Pas Pasar sar Tradisional Tradis isional di d Kota Kot ota Surabaya Su ya – Jawa Jaw wa Timurr

Metode Me eto t de Penelitian Deskriptif kualitatif kua ualilita tatitif

Deskriptif De esk skririptif t kualitatif

Hasil Penelitian Pe mengungkkap mengungkapkan apkan dinamika dan cora corak perdagangan pasar tradisional, memetakan pasar paasa s r tradisional dan potensinya, fungsi dan perannya dalam dala da l m mendukungg perekonomian sserta jaringan perdagangan pasar tradisional trad tr a isiona nal desa-kotaa di d Kota Semar Semarang- Jawa Tengah. mengungkapkan mengun ngk gkap apka kan dinami dinamika mika k dan cora corak perdagangan pasar tradisional, memetakann pasar me pasa pa sar tyradisional tyradisi sion o al dan potensinya, fungsi dan perannya dalam m mendukung mendduk ukun ungg perekonomian p rekonoomian sserta jaringan perdagangan pasar pe tradisional tradisiona al desa desa-kota a-ko kota ta di Kota Surabayap Suraba – Jawa Timur.