Bab IV Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Kompetensi Dasar: Setelah menyelesaikan materi ajar ini mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan peran teori dalam penelitian, menguraikan cara menemukan dan merumuskan masalah dikaitkan teori; konsep variabel beserta definisi operasionalnya, pengertian variabel menurut sifat-sifat serta jenisnya.
PENDAHULUAN
V
ariabel penelitian pada dasarnya adalah segala segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Kemudian dengan hal tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan.
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain (Hatch dan Arhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja merupakan atribut-atribut dari setiap orang, berat, ukuran, bentuk dan warna merupakan atribut-atribut dari objek. Bahan baku pabrik, teknologi, pengendalian mutu, pemasaran, advertensi, nilai penjualan, dan keuntungan adalah merupakan contoh variabel dalam kegiatan maupun ilmu bisnis.
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara orang yang satu dengan orang yang lain. Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga dikatakan sebagai variabel karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tertentu bervariasi. Variabel yang tidak ada variasinya maka tidak dapat dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau objek yang bervariasi.
KOMPETENSI DASAR Setelah menyelesaikan materi ajar ini mahasiswa dapat memahami, menganalisa, menjelaskan tentang peran teori dalam penelitian, menguraikan cara menemukan dan merumuskan masalah dikaitkan dengan teori konsep khusus yang disebut variabel beserta definisi operasionalnya, pengertian variabel menurut sifat-sifatnya (kualitatif-kuantitatif) serta pengertian variabel menurut jenisnya.
INDIKATOR Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan gambaran tentang peran teori dalam penelitian 2. Menjelaskan dan menguraikan cara menemukan dan merumuskan masalah dikaitkan dengan teori 3. Menjelaskan konsep khusus yang disebut variabel beserta definisi operasionalnya 4. Menjelaskan pengertian variabel menurut sifat- sifatnya (kualitatif- kuantitatif) 5. Menjelaskan pengertian variabel menurut jenisnya
PENYAJIAN MATERI
Secara konseptual, variabel dapat kita bagi menjadi empat bagian utama, yaitu (Kuncoro,2001; Bab 1; Sekaran, 2000; Bab 5):
1.
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Pengamat akan dapat memprediksikan ataupun menerangkan variabel dalam variabel dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian.
2.
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen.
57
3.
Moderating variable adalah variabel yang mempunyai dampak kontinjensi (contingent effect) yang kuat pada hubungan variabel independen dan variabel dependen.
4.
Intervening variable adalah faktor yang secara teori berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur, atau dimanipulasi, namun dampaknya dapat disimpulkan berdasarkan dampak variabel independen dan moderating terhadap fenomena yang diamati. Intervening variable ini dapat membantu kita dalam menjelaskan bagaimana mengkonsepsi hubungan antar variabel independen dan variabel dependen.
Masalah yang sering muncul adalah, bagaimana menggolongkan sebuah variabel menjadi independen, moderating variabel, atau intervening variabel. Pertanyaan di atas akan dijawab melalui contoh teori efektivitas organisasi yang disederhanakan dengan menggunakan gambar 4.1 berikut. Waktu : t1
t2 t3 Sinergi kreatif
Keragaman pekerja
Evektifitas Organisasi
Keahlian manajerial
Moderating variabel Sumber: Sekaran (2003:Figure 5.7)
Teori umum menjelaskan bahwa keragaman para karyawan (yang terdiri dari individu dengan asal etnis, ras, dan kebangsaan yang berbeda) memberikan kontribusi lebih terhadap efektivitas organisasi karena setiap kelompok membawa keahlian dan keterampilan masing-masing ke dalam tempat kerjanya. Sinergi tersebut dapat diperolehnya jika manajer mengetahui bagaimana memanfaatkan bakat-bakat khusus tersebut. Dari skenario di atas, efektivitas organisasi merupakan variabel dependen, yang secara positif dipengaruhi oleh keragaman pekerja yang 58
merupakan variabel independen. Untuk memanfaatkan potensi yang ada, manajer harus memahami bagaimana mendorong dan mengkoordinasi bakat yang dimiliki berbagai kelompok pekerja agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Jika tidak, maka sinergi yang diharapkan tidak akan diperoleh. Keahlian manajerial untuk memanfaatkan bakat yang berbeda tersebut kemudian menjadi moderating variabel.
Intervening variabel yang muncul sebagai fungsi dari keragaman angkatan kerja adalah sinergi kreatif. Sinergi kreatif ini berasal dari interaksi multietnis, multiras, dan multinasional para pekerja, yang dibawa ke dalam tempat kerja, bersama dengan segi-segi keahlian mereka dalam pemecahan masalah. Hal tersebut membantu kita dalam bagaimana efektifitas organisasi dapat dihasilkan melalui pemilikan keragaman para pekerja. Hal yang perlu dicatat di sini adalah sinergi kreatif sebagai intervening variabel, muncul pada t2, sebagai fungsi dari keragaman angkatan kerja, yang terjadi pada t1 yang mempengaruhi efektifitas organisasi pada t3. Intervening variabel sinergi maka keragaman angkatan kerja mempengaruhi efektivitas organisasi. Dari gambar 4.3 terlihat bahwa keahlian manajerial menjembatani antar keragaman angkatan kerja dan sinergi kreatif. Dengan kata lain, sinergi kreatif tidak akan muncul dari segi-segi keterampilan pemecahan masalah yang dimiliki angkatan kerja yang berbeda tersebut secara kreatif. Jika seorang manajer tidak memiliki keahlian untuk memainkan peran tersebut, maka tidak peduli beberapa banyak keterampilan pemecahan masalah yang dimiliki angkatan kerja, sinergi tidak akan muncul. Sekarang menjadi lebih jelas bagaimana membedakan variabel independen, intervening variabel, dan moderating variabel. Variabel independen membantu kita dalam menjelaskan varian dalam variabel dependen; intervening variabel muncul pada t2 sebagai fungsi dari variabel independen, yang sekaligus membantu kita dalam mengkonsepsi hubungan antara variabel dependen dan variabel independen; moderating variabel memiliki contingent effect pada hubungan antar dua variabel. Dengan kata lain, ketika variabel independen menjelaskan varian pada variabel dependen. Intervening variabel tidak ditambahkan pada varian yang telah dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan moderating variabel memiliki efek timbale balik dengan variabel independen dalam menjelaskan varian. Oleh karena itu, jika tidak ada 59
moderating variabel maka hubungan antara variabel independen dengan moderating variabel tidak akan ada.
Penggolongan sebuah variabel sebagai variabel dependen, variabel independen, intervening variabel, atau moderating variabel harus ditentukan dengan hati-hati tergantung pada situasi yang ada. Dengan kata lain, sebuah variabel seperti motivasi kerja bias sebagai variabel dependen, variabel independen, intervening variabel atau moderating variabel, tergantung pada model teoritis yang dikembangkan. RANGKUMAN Secara konseptual variabel dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu (Kuncoro,2001; Bab 1; Sekaran, 2000; Bab 5): variabel dependen, variabel independen, moderating variable, intervening variable. Penggolongan sebuah variabel sebagai variabel dependen, variabel independen, intervening variabel, atau moderating variabel harus ditentukan dengan hati-hati tergantung pada situasi yang ada. Dengan kata lain, sebuah variabel seperti motivasi kerja bisa sebagai variabel dependen, variabel independen, intervening variabel atau moderating variabel, tergantung pada model teoritis yang dikembangkan . LATIHAN/TUGAS/PERCOBAAN 1. Jelaskan perbedaan antara konsep, variabel dan indikator! 2. Jelaskan jenis-jenis variabel sesuai dengan fungsinya!
PUSTAKA RUJUKAN 1. Burhan Bungin, 2010. Metodologi Penelitian Sosial; Format-faormat Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press. 2. Haris Herdiansyah,2010. Metode Penelitian Kualitatif. Salemba Humanika. Jakarta. 3. Emzir, 2010. Analisis Data: Metode Penelitian Kualitatif. Rajawali Pers. 4. Sofian Effendi, 2012. Metode Penelitian Survei. LP3ES. 5. Anselm Strauss & Juliet Corbin. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik Teorisasi Data. Pustaka Pelajar. 6. Nur Indriantoro & Bambang Supomo.2002. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE. Yogjakarta. 7. Donald R. Cooper, Pamela S. Schindler.2006. Business Research Methods. Mc Graw Hill. 60
8. Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. 9. Uma Sekaran, 2003. Research Methods For Business. John Wiley & Sons. Inc. 10. Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga, Jakarta 11. Augusty, Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
61