BAGIAN KE–1 : VIGNETTE (SKETSA DAN PILIHAN GANDA)

Download 10 Ags 2018 ... Contoh yang dimaksud dalam sketsa diatas adalah : A. Memakai .... Kata derita berasal dari bahasa sansekerta “dhra”, yang a...

0 downloads 440 Views 599KB Size
1 INSTRUMEN ASESMEN P3TK via RPL PRODI D-3 KESEHATAN LINGKUNGAN T. A. 2018/2019 MK. Ilmu Sosial Budaya Dasar Jenis Bukti Perangkat Asesmen Hari, tanggal Waktu

: Tidak Langsung; Tambahan : Verifikasi Portofolio (CLP;) Tes Tertulis (LJT) : Jumat, 10 Agustus 2018 : 17.00 – 17.45 WITA

CAPAIAN PEMBELAJARAN MK.ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR Konsep kebudayaan Konsep social dan Pranata sosial Manusia, cinta kasih dan keindahan Manusia penderitaan dan keadilan Manusia dan pandangan hidup Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian

BAGIAN KE–1 : VIGNETTE (SKETSA dan pilihan ganda) BERILAH TANDA SILANG PADA OPSI JAWABAN YANG PALING BENAR.

Konsep kebudayaan Untuk nomor 1, 2, 3 : Konsep kebudayaan menurut Geertz adalah “suatu sistem makna dan simbol yang disusun dalam pengertian di mana individu-individu mendefinisikan dunianya, menyatakan perasaannya dan memberikan penilaian-penilaiannya; suatu pola makna yang ditransmisikan secara historik diwujudkan di dalam bentuk-bentuk simbolik melalui sarana di mana orang-oarang mengkomunikasikan, mengabadikannya, dan mengembangkan pengetahuan dan sikap-sikapnya ke arah kehidupan; suatu kumpulan peralatan simbolik untuk mengatur perilaku, sumber informasi yang ekstrasomatik”. Karena kebudayaan merupakan suatu sistem simbolik, maka proses budaya haruslah dibaca, diterjemahkan, dan diinterpretasikan (Kuper; 1999, 98). 1.

Berikut ini adalah kebudayaan seperti yang dimaksud pada konsep diatas : A. Bersifat overt behavior (perilaku yang tidak nampak) B. Setiap orang bebeda memiliki budaya yang berbeda C. Bentuk dari nilai-nilai pribadi yang dirahasiakan D. Menjadi milik atau bersifat individual E. Menjadi milik atau bersifat publik

2.

Perilaku berikut ini adalah bentuk kebudayaan pemeluk agama Islam : A. Memakai hijab atau kerudung penutup kepala bagi wanita B. Membawa alat bantu menghitung bacaan (dzikir) C. Memakai kopyah penutup kepala bagi pria D. Mengerjakan sholat 5 waktu dalam sehari E. Memakai sarung bagi pria

3.

Kebudayaan merupakan suatu sistem simbolik, maka proses budaya haruslah dibaca, diterjemahkan, dan diinterpretasikan (Kuper; 1999, 98). Oleh karena itu secara alami akan terbentuk pengawas bagi penyimpangan bentuk (implementasi) budaya kelompok itu. Contoh,

2 pihak yang tidak melakukan hal berikut, akan mendapatkan teguran, sikap penolakan, atau dianggap bukan dari kelompok pemeluk agama Islam. Contoh yang dimaksud dalam sketsa diatas adalah : A. Memakai kerudung penutup kepala bagi wanita D. Membawa alat bantu bacaan (dzikir) B. Memakai kopyah penutup kepala bagi pria E. Memakai sarung bagi pria C. Mengerjakan sholat 5 waktu dalam sehari Untuk nomor 4, 5. Konsep kebudayaan simbolik yang dikemukakan oleh Geertz diatas adalah suatu pendekatan yang sifatnya hermeneutic .Pendekatan hermeunetik inilah yang kemudian menginspirisasikannya untuk melihat kebudayaan sebagai teks-teks yang harus dibaca, ditranslasikan, dan diinterpretasikan. Sebagai contoh, Geertz kemudian menginterpretasikan orang Jawa dalam 3 varian kebudayaan, yaitu abangan, santri dan priyayi. 4. Analogi dengan penjelasan diatas, maka apabila kita mendengar atau membaca ritual “NGABEN” atau “PALEBON”; maka segera akan terpikir oleh pembaca bahwa ritual tersebut adalah suatu kebudayaan yang menjadi ciri masyarakat tertentu, yaitu : A. Tana Toraja D. Madura B. Batak Karo E. Bali C. Dayak Iban 5.

Bentuk upaca pengelolaan jenazah agar menjadi abu atau tanah dengan segera (ngaben/ palebon) diinterpretasikan identik dengan ritual keagamaan penganut ..... A. Islam D. Hindu B. Katholik E. Budha C. Protestan

Konsep social dan Pranata sosial Untuk nomor 6, 7, 8, 9. Proses sosial tidak selalu menggambarkan hubungan sosial yang bersifat positif, bisa juga bersifat negatif. Dengan kata lain, proses sosial tidak hanya bersifat asosiatif, tetapi juga bisa bersifat disosiatif. Proses sosial dikatakan asosiatif bila proses itu mengarah pada bentuk kerjasama dan menciptakan kesatuan. 6.

7.

Ungkapan “berat sama dipikul ringan sama dijinjing.” menggambarkan kehidupan sosial untuk menyelesaikan suatu pekerjaan bersama, baik berat maupun ringan, akan lebih mudah bila dikerjakan secara bersama-sama. Ungkapan tersebut merupakan bentuk proses sosial yang bersifat asosiatif : A. Kooperasi D. Amalgamasi B. Akomodasi E. Koordinasi C. Asimilasi Suatu kerjasama antar organisasi yang dituangkan dalam MOU dalam bentuk “saling memberikan informasi untuk mencapai tujuan yang sama” adalah satu salah satu bentuk kerjasama asosiatif. Sifat kerjasama demikian disebut : A. Tawar-menawar (bargaining) D. Patungan (joint-ventura) B. Kooptasi (cooptation) E. Pemaksaan (coercion) C. Koalisi (coalition)

3 8.

Apabila ada beberapa orang peserta program percepatan pendidikan melalui mekanisme RPL yang berambisi untuk menjadi peserta terbaik, maka bentuk proses sosial yang demikian termasuk bersifat disosiatif. Bentuk proses sosial demikian dikenal dengan sebutan : A. Kompetisi/Persaingan D. Amalgamasi B. Konflik/Pertentangan E. Asimilasi C. Kontraversi

9.

Akan tetapi apabila ada diantara teman peserta program perrcepatan pendidikan yang mengejek teman lainnya, mengganggu, memfitnah, menakut-nakuti, dan sebagainya, maka tindakan-tindakan tersebut merupakan contoh-contoh proses sosial disosiatif yang disebut : A. Kompetisi/Persaingan D. Amalgamasi B. Konflik/Pertentangan E. Asimilasi C. Kontraversi

Untuk nomor 10, 11. Pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, atau Pranata sosial adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir yang mewujudkan nilai-nilai serta prosedur umum tertentu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat 10. Pranata sosial paling kecil yang kita kenal adalah A. Keluarga D. Kelompok belajar B. Grup sos-med E. Kerumunan suporter C. Komite sekolah 11. Pada sebagian masyarakat berkembang mitos “bibit, bebet, bobot” . Kelompok masyarakat ini memandang keluarga untuk menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : A. Fungsi pengaturan keturunan D. Fungsi sosialisasi atau pendidikan B. Fungsi afeksi atau kasih sayang E. Fungsi ekonomi atau unit produksi C. Fungsi perlindungan atau prote ksi

Manusia, cinta kasih dan keindahan Untuk nomor 12, 13. Manusia, ditinjau sebagai sistem, terdiri dari beberapa unsur atau sub-sistem yang membentuk suatu totalitas; yakni sistem adaptif, sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial. 12. Dari aspek sistem adaptif, karena manusia mempunyai karakteristik sebagai berikut : A. Dapat berubah D. Berkomunikasi dengan yang lain B. Tumbuh dan berkembang E. Memiliki kekuatan mengambil keputusan C. Berinteraksi dengan yang lain 13. Dipandang dari aspek sistem personal, karena mempunyai karakteristik sebagai berikut : A. Dapat berubah D. Berkomunikasi dengan yang lain B. Tumbuh dan berkembang E. Memiliki kekuatan mengambil keputusan C. Berinteraksi dengan yang lain Untuk nomor 14, 15. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.

4 Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih. 14. Berdasarkan konsep diatas, maka pernyataan cinta mempunyai unsur sebagai berikut : A. Keterikatan, Keintiman, Kemesraan D. Kesenangan, Kesedihan, Keterikatan B. Keintiman, Kemesraan, Kesenangan E. Kesedihan, Keterikatan, Keintiman C. Kemesraan, Kesenangan, Kesedihan 15. Salah satu bentuk cinta adalah seperti yang dikemukakan : “Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20). Bentuk cinta yang demikian adalah pandangan cinta dari aspek sebagai beikut : A. Cinta syirik D. Cinta maniak B. Cinta tabiat E. Cinta maksiat C. Cinta ibadah Untuk nomor 16, 17. Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya, karena sesuatu yang “benar” itu pasti bagus dan indah, maka keindahan dapat diidentikkan dengan kebenaran. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang dicampuradukkan saja. 16. Indah seperti pengertian tersebut (keindahan = kebenaran), mengandung konsep sebagai berikut : A. Suatu yang kekal D. Suatu yang menyenangkan B. Suatu yang relatif E. Suatu tiruan atau imitasi C. Suatu yang kebetulan 17. Keindahan dapat diciptakan melalui suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Faktor yang disebutkan itu merupakan bentuk dari .... A. Ekstansi D. Instrumentasi B. Realisasi E. Mekanisasi C. Kontemplasi

Manusia, penderitaan dan keadilan Untuk nomor 18, 19 Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta “dhra”, yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Namun peranan individu juga menentukan berattidaknya intensitas penderitaan. 18. Berdasarkan konsep diatas, maka pengertian “penderitaan” mengandung konotasi sebagai berikut : A. Statis D. Acuh tak acuh B. Abadi E. Bertingkat-tingkat C. Universal

5

19. Contoh kongkrit suatu peristiwa yang secara umum dikaitkan dengan penderitaan, adalah : A. Takut ketinggian D. Memasuki usia remaja B. Bagian dari “jejaring” E. Mendapatkan promosi C. Tidak bisa bangun pagi

Untuk nomor 20, 21. Para Filsof mempunyai rumusan yang berbeda-beda tentang keadilan (Aristoteles; Plato; Kong Hu Cu, dst). Namun demikian pendapat yang lebih umum mengartikan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama. 20. justice is done when equels are treated equally adalah salah satu bentuk keadilan dipandang dari aspek sebagai berikut : A. Keadilan legal D. Keadilan komutatif B. Keadilan moral E. Keadilan peran C. Keadilan distribusi 21. Sedangkan keadilan yang bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat, misalnya menghukum penyebar kebencian dan adu-domba, adalah bentuk keadilan berikut ini : A. Keadilan legal D. Keadilan komutatif B. Keadilan moral E. Keadilan peran C. Keadilan distribusi

Manusia dan pandangan hidup Untuk nomor 22, 23. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. 22. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pandangan hidup mempunyai sefat sebagai berikut : A. Statis D. Dinamis B. Abadi E. Darurat C. Universal 23. Berdasarkan sumbernya, berikut ini BUKAN merupakan asal dari pandangan hidup : A. Ideologi D. Agama non samawi B. Perenungan E. Rumusan “tim pokja” C. Agama samawi

Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian Untuk nomor 24, 25. TANGGUNG JAWAB berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan ini menunjukkan bahwa sutu jenis pekerjaan atau profesi harus menampilkan kinerja secara hati–hati, teliti dan kegiatan tersebut dilaporkan secara jujur (Koziers 1983:25). Dengan demikian Klien merasa yakin dan percaya bahwa penyaji memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya.

6 24. Penyelenggaraan program percepatan pendidikan melalui RPL pada hakekatnya adalah upaya Kementerian Kesehatan untuk melaksanakan bentuk tanggung jawab sebagai berikut : A. terhadap Tuhan D. terhadap profesi B. terhadap klien dan masyarakat E. terhadap negara C. terhadap rekan sejawat dan atasan

25. Seorang Sanitarian di Puskesmas memberikan bimbingan teknis kepada seorang pasien dengan suspect Difteri. Tenaga kesehatan tersebut kemudian memfasilitasi penderita untuk mendapatkan pertolongan yang lebih baik di Rumah Sakit setempat, setelah memberikan motivasi tentang kewajiban untuk berikhtiar. Motivasi tersebut diberikan karena ada keengganan keluarga untuk menyetujui pasien dirujuk ke rumah Sakit. Apakah bentuk kewajiban yang telah dilakukan oleh tenaga Sanitarian tersebut? A. tanggung jawab utama terhadap tuhannya B. tanggung jawab terhadap klien dan masyarakat C. tanggung jawab terhadap rekan sejawat dan atasan D. tanggung jawab terhadap profesi. E. tanggung jawab terhadap negara Untuk nomor 26, 29. Akuntabilitas (tanggung jawab+tanggung gugat) dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu konsekuensi–konsekuensinya. Oleh karena itu siap dan berani menghadapi gugatan (menjelaskan segala tindakannya). Istilah tanggung gugat, merupakan istilah yang baru berkembang untuk meminta pertanggung jawaban seseorang karena kelalaiannya diduga menimbulkan kerugian bagi pihak lain 26. Alokasi biaya pendidikan yang disediakan pemerintah bagi tenaga Sanitarian, hanya diminati (diikuti) oleh 50%-60% dari alokasi dana yang disediakan. Pada tahun berikutnya, bantuan tersebut dihentikan karena tenaga Sanitarian dipersalahkan tidak mengindahkan program pemerintah. Beberapa Sanitarian yang berminat dan ingin mengikuti pendidikan akhirnya harus menggunakan dana pribadi. Apakah bentuk tanggung gugat yang ditanggung oleh Sanitarian yang membiayai sendiri pendidikannya tersebut? A. Contractual Liability (karena ingkar janji/wan prestasi) B. Liability in Tort (karena perbuatan melawan hukum) C. Strict Liability (tidak berbuat salah, tetapi disalahkan karena sbg member) D. Vicarious Liability (karena kesalahan anak buah) E. Professional Liability (kesalahan sebagai anggota profesi) 27. Hasil pertandingan suatu kesebelasan mengecewakan para suprternya, yang kemudian memicu terjadinya kerusuhan hingga menimbulkan korban jiwa. PSSI selaku pemegang otoritas sepakbola kemudian menjatuhkan sanksi kepada kesebelasan tersebut dengan satu kali hukuman di luar kandang dan tanpa diskasikan suporternya. Bentuk tanggung gugat yang ditimpakan kepada kesebelasan tersebut adalah sebagai berikut : A. Contractual Liability (karena ingkar janji/wan prestasi) B. Liability in Tort (karena perbuatan melawan hukum) C. Strict Liability (tidak berbuat salah, tetapi disalahkan karena sbg member) D. Vicarious Liability (karena sebagai penanggung jawab) E. Professional Liability (kesalahan sebagai anggota profesi)

7 28. Seorang Kepala Rumah Sakit mendapat sanksi administrasi dari atasannya karena beredarnya limbah B-3 dari rumah sakitnya (diperjual belikan sebagai barang bekas) Penyidik PNS menemukan bukti bahwa dan kesalahan petugas Instalasi Pemeliharaan RS yang menjual limbah B-3 tanpa secara diam-diam; sementara Kepala RS dianggap lalai karena tidak pernah melakukan pembinaan pengawasan kinerja karyawannya. Apakah bentuk tanggung gugat Kepala RS pada peritiwa diatas? A. Contractual Liability (karena ingkar janji/wan prestasi) B. Liability in Tort (karena perbuatan melawan hukum) C. Strict Liability (tidak berbuat salah, tetapi disalahkan karena sbg member) D. Vicarious Liability (karena sebagai penanggung jawab) E. Professional Liability (kesalahan sebagai anggota profesi) 29. Buruknya prestasi akademik pendidikan tingkat dasar dan menengah di Indonesia (peringkat bawah dunia), menyebabkan kesalahan dan tanggung gugat tersebut ditimpakan kepada Kementerian Pendidikan. Padahal, Kementerian Pendidikan tidak memiliki sekolah, murid, dan guru. Sekolah, murid, dan guru sesuai perundangan adalah “milik” Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; sedangkan madrasah adalah “milik” Kementerian Agama. Kesalahan yang ditimpakan pada Kementerian Pendidikan tersebut adalah bentuk dari tanggung gugat berikut ini : A. Contractual Liability (karena ingkar janji/wan prestasi) B. Liability in Tort (karena perbuatan melawan hukum) C. Strict Liability (tidak berbuat salah, tetapi disalahkan karena sbg member) D. Vicarious Liability (karena sebagai penanggung jawab) E. Professional Liability (kesalahan sebagai anggota profesi) ----------------================================= semoga sukses.-

BAGIAN KE–2 : Studi Kasus LENGKAPILAH (ISILAH) TITIK-TITIK PADA TEMPLATE BERIKUT INI : Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat majemuk, yang terdiri dari berbagai macam etnik, bahasa, dan agama. Di antara kalian dalam satu kelas mungkin berbeda agama, etnik, dan bahasa daerah. Kebudayaanmu pun mungkin berbeda. Kemajemukan ini menambah keberagaman kebudayaan, misalnya kita mengenal kebudayaan Jawa, kebudayaan Sunda, kebudayaan Betawi, kebudayaan Batak, kebudayaan Dayak, kebudayaan Bali, kebudayaan Bugis Makasar, kebudayaan Papua, dan seterusnya. Di antara kebudayaankebudayaan tersebut terdapat perbedaan, misalnya dalam pakaian, bahasa, adat istiadat, kesenian, makanan, dan sebagainya. A. Perhatikan gambar Peta Wisata Indonesia berikut ini, kemudian jawablah pertanyaan dengan mengisi titik–titik yang disediakan.

8

LIMA PULAU TERBESAR (Timur – Barat)

KEBERADAAN SUKU

BAHASA DOMINAN

AGAMA DOMINAN

BUDAYA KHAS

1. .......................

2. .......................

3. .......................

4. .......................

5. .......................

6. .......................

7. .......................

8. .......................

9. .......................

10. .......................

11. .......................

12. .......................

13. .......................

14. .......................

15. .......................

16. .......................

17. .......................

18. .......................

19. .......................

20. .......................

21. .......................

22. .......................

23. .......................

24. .......................

25. .......................

B.

Gambaran Sosial–Budaya Sekitar Rumah : 26. Tempat tinggal : .................................................................................................................................................... 27. Ciri khas sosial kemasyarakatan (aturan dan nilai dalam keluara) : .................................................................................................................................................... 28. Ciri khas kebudayaan (tampilan, nama, bentuk khas) : .................................................................................................................................................... -----------------=========semoga sukses,-

Banjarbaru, ............ Agustus 2018 Nama Calon Mahasiswa : ................................................................................ Tahun ijazah D – 1

: ...............................................................................

Unit Kerja

: .................................................................................