DOWNLOAD THIS PDF FILE - JURNAL MAHASISWA PERPAJAKAN

Download Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| ... restitusi yang diterima dan mengambil studi kasus wajib pajak badan PT XY. Penelitian dil...

0 downloads 343 Views 683KB Size
ANALISIS TIME VALUE OF MONEY ATAS PROSES PENYELESAIAN RESTITUSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS TERHADAP WAJIB PAJAK BADAN PT XY) Gede Teja Purna Ariawan Siti Ragil Handayani Suhartini Karjo (PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya) Email : [email protected]

ABSTRACT Value Added Tax refund is one of the rights of taxpayers to ask for the overpayment of tax result principle of tax credit methods. This research aims to determine the completion of the refunds process that was associated with the time value of money from the refunds and a case study on PT XY. The research is a descriptive method with qualitative approach through the techniques of data collection such as interviews and documentation. Results of the study explained that VAT refunds PT XY happened because the business activities mainly field on export with completion through the step of the examination process which complicated and takes long time. Refund requested of PT XY for long terms make refund of money received has related with the time value of money. Comparison of PT XY restitution if the money is received more quickly, then deposits with interest rate without the risk of Indonesia Bank, has a higher value than refund results that have been received in the long term. Refunds process which practical, easy and accurate needed require preparation and good judgment by PT XY with new policy on VAT refunds. Key words: VAT, VAT Refund, Examination, Time Value of Money

ABSTRAK Restitusi PPN merupakan salah satu hak wajib pajak untuk meminta kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat prinsip pengkreditan pajak masukan dengan pajak keluaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penyelesaian restitusi yang dikaitkan dengan nilai waktu atas uang dari hasil restitusi yang diterima dan mengambil studi kasus wajib pajak badan PT XY. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian memaparkan bahwa restitusi PPN PT XY terjadi dikarenakan kegiatan usaha utamanya dibidang ekspor dengan penyelesaian melalui tahapan proses pemeriksaan yang ruwet dan membutuhkan waktu yang lama. Permohonan restitusi PT XY yang lama menyebabkan uang restitusi diterima dalam jangka waktu yang lama memiliki kaitan dengan nilai waktu atas uang. Perbandingan dengan asumsi apabila uang restitusi PT XY diterima lebih cepat kemudian di investasikan dalam bentuk deposito berdasarkan suku bunga tanpa resiko Bank Indonesia, memiliki nilai yang lebih tinggi daripada uang hasil restitusi yang telah diterima dalam jangka waktu yang lama. Proses restitusi yang praktis, mudah dan akurat diperlukan persiapan dan pertimbangan yang baik dari PT XY serta adanya kebijakan baru mengenai restitusi PPN. Kata kunci : PPN, restitusi PPN , pemeriksaan, nilai waktu atas uang.

PENDAHULUAN Pajak

Pertambahan

(PKP). Mekanisme PPN terutang sesuai dengan Nilai

(PPN)

salah satu legal karakter PPN menggunakan

merupakan salah satu jenis pajak yang terutang

prinsip

atas kegiatan konsumsi secara tidak langsung

dibayar atas pembelian dengan pajak keluaran

pengkreditan

pajak

masukan

dan bersifat objektif. Selain itu PPN merupakan

yang dipungut atas penyerahan barang kena

jenis pajak yang dipungut oleh pengusaha yang

pajak (BKP) atau jasa kena pajak (JKP) (Waluyo,

telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak

2011:11). Pajak masukan yang lebih besar dari

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

1

yang

pajak keluaran akan menyebabkan kelebihan

tingkat

pembayaran

Pengembalian hasil restitusi PPN ini juga akan

pajak,

yang

merupakan

hak

ekspor

semakin

pengembalian pajak bagi wajib pajak atau

memiliki

disebut dengan restitusi (Sukardji, 2014:402).

keuangann atas time value of money perusahaan

Dalam model taxpayer’s right charter

kaitan

tersebut.

erat

meningkat.

Proses

dengan

restitusi

manajemen yang

lama

OECD Paragraph 2.20 disebutkan salah satu poin

menyebabkan wajib pajak mengalami kerugian

tentang ‘the right to pay no more than the correct

bila dikaitkan dengan prinsip time value of

amount tax’, pernyataan ini berarti bahwa wajib

money, bahwa nilai suatu jumlah uang pada saat

pajak hanya berkewajiban membayar pajak

ini akan berbeda (lebih berharga) dibandingkan

sebesar jumlah yang seharusnya dibayar dan

nilai uang dalam jumlah yang sama di masa

apabila terjadi kelebihan pembayaran pajak,

depan (Gunadi, 2015:20).

maka

otoritas

pajak

berkewajiban

untuk

Dalam prinsip time value of money itu

mengembalikan kelebihan tersebut kepada wajib

terkandung

pajak (Organization for Economic Co-operation

menyatakan, nilai uang sekarang akan lebih

and

berharga daripada nilai uang di masa mendatang

Development,

2013:4).

Di

Indonesia,

makna

masalah

perbedaan nilai uang karena perbedaan waktu

setiap

kali

pernah

yang

yang

atau

hampir

konsep

konsep

persoalan mengenai restitusi sudah menjadi yang

suatu

suatu

mengacu

pada

dihadapi oleh perusahan atau Wajib Pajak Badan

(Hanafi, 2013:83).

dalam administrasi perpajakannya (Febriyanto,

dengan uang restitusi tahun 2010 sejumlah

2015:12). Wajib pajak badan yang bergerak di

seratus

bidang ekspor merupakan salah satu wajib pajak

dibandingkan dengan uang restitusi ditahun

yang biasanya melakukan restitusi.

yang sama namun diterima pada tahun 2012,

juta

Persoalan ini dimisalkan

diterima

pada

tahun

2014

PT XY adalah salah satu perusahaan

maka uang restitusi akan bernilai lebih tinggi di

yang selalu mengajukan restitusi PPN karena

tahun 2012 karena dapat digunakan untuk usaha,

atas kegiatan usaha yang dilakukan utamanya

investasi atau menambah pendapatan yang lebih

bergerak di bidang ekspor lebih besar daripada

tinggi di masa mendatang.

penjualan lokal. PT XY merupakan salah satu

Nilai uang yang berubah fluktuatif

perusahan yang memiliki tingkat daya saing

menurut waktu disebabkan oleh beberapa faktor

tinggi karena memiliki jaringan bisnis yang luas

seperti adanya Inflasi, perubahan suku bunga,

atas wilayah lokal maupun internasional. Daya

ketidakstabilan politik, dan lain sebagainya.

saing PT XY yang tinggi dilihat dari kegiatan

Persoalan restitusi ini harus di selesaikan melalui

ekspornya

kawasan

proses penyelesaian restitusi yang lebih efektif,

internasional. Kegiatan ekspor PT XY yang

efesien, cepat dan mudah dari kedua belah pihak

dikenakan PPN atas Pajak Keluaran dengan tarif

yaitu antara wajib pajak dengan fiskus sebagai

sebesar 0%, menyebabkan terjadinya kelebihan

otoritas

pembayaran PPN.

perpajakan yang berlaku.

yang

telah

Permohonan

mencakup

restitusi

pajak,

sesuai

dengan

ketentuan

kelebihan

pembayaran PT XY yang diajukan atas beberapa

TINJAUAN PUSTAKA

masa dalam setahun, mengalami proses panjang

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

dan tidak mudah. Jangka waktu pengajuan

Menurut Rosdiana dan Irianto (2012:224)

restitusi yang dilakukan per masa hingga

mengemukakan bahwa

diterima hasil restitusi PPN PT XY dapat

penjualan yang di pungut atas dasar nilai tambah

menghabiskan waktu kurang lebih 2 (dua) tahun.

yang timbul pada jalur produksi dan distribusi

Selain dari prosedur yang memiliki jangka waktu

nilai tambah adalah semua faktor produksi yang

lama dan ruwet, dari wajib pajak PT XY sendiri

timbul di setiap jalur peredaran barang dan jasa

juga

dalam

seperti bunga, sewa, upah kerja, termasuk semua

memiliki

melaksanakan

beberapa

sehingga

biaya untuk mendapatkan laba”. Subjek pajak

pelaksanaanya mendekati masa kadaluarsa atau

PPN adalah pengusaha yang telah dikukuhkan

rentang waktu yang lama dari periode restitusi

sebagai pengusaha kena pajak (PKP) yang

yang seharusnya dilakukan.

melakukan penyerahan atas objek pajak berupa

Hasil

restitusi

kendala

restitusi

tersebut

“PPN adalah pajak

yang

dikembalikan

barang kena pajak (BKP) dan/atau jasa kena

dengan cepat dan proses yang mudah kepada PT

pajak (JKP). Besar tarif PPN yang dikenakan

XY akan dapat menjadi modal kerja agar

pada umumnya adalah 10% (sepuluh persen)

produktifitas perusahaan tetap stabil sehingga

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

2

dari nilai transaksi (Direktorat Jenderal Pajak,

memenuhi kriteria dilakukan penelitian maka

2011:334).

akan diproses melalui pemeriksaan. Pemeriksaan

Mekanisme PPN

adalah

“serangkaian

kegiatan menghimpun dan mengolah data,

PPN dihitung dengan cara mengalikan

keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan

tarif dengan dasar Pengenaan Pajak (DPP),

secara objektif dan profesional berdasarkan suatu

dalam pasal 1 angka 17 dan pasal 8A Undang-

standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan

Undang PPN No 42 Tahun 2009 bahwa “DPP

pemenuhan

adalah jumlah harga jual, penggantian, nilai

untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan

impor, nilai ekspor atau nilai lain yang dipakai

ketentuan

sebagai dasar untuk menghitung pajak yang

perpajakan”

terutang. Pemungutan PPN dilakukan dengan

Nomor 17/PMK.03/2013). Batas waktu proses

cara membuat

dokumen berupa faktur pajak

pemeriksaan berlangsung hingga berakhir dalam

untuk mendeteksi kebenaran pajak masukan dan

jangka waktu 12 (duabelas) bulan ditandai

keluaran yang dibayar terhadap yang dipungut .

dengan terbitnya Surat Ketetapan Pajak Lebih

Pengkreditan

pajak

masukan

dapat

Bayar

kewajiban

perpajakan

peraturan (Peraturan

(SKPLB),

dan/atau

perundang-undangan Menteri

apabila

Keuangan

SKPLB

terlambat

dikreditkan dengan pajak keluaran untuk masa

diterbitkan hingga waktu jatuh tempo tersebut

yang sama harus memenuhi syarat formal dan

maka akan mendapat imbalan sebesar 2%

syarat materiil. Ada beberapa kemungkinan hasil

perbulan paling lama 24 (dua puluh empat)

pengkreditan Pajak Masukan (Sukardji, 2012:199)

bulan (Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun

yaitu :

2011).

a. Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan

yang

akan

menimbulkan

kewajiban untuk menyetor kelebihan Pajak Keluaran tersebut ke kas negara;

Nilai Waktu atas Uang (time value of money) Konsep nilai waktu atas uang dapat diketahui

dengan

melakukan

perhitungan

b. Pajak Keluaran lebih kecil daripada Pajak

pendekatan dari nilai uang dimasa yang akan

Masukan yang menimbulkan kelebihan

datang (Future Value), nilai yang akan datang

bayar (restitusi);

dari anuitas, dan nilai sekarang dari suatu

c. Pajak

Keluaran

sama

dengan

Pajak

anuitas (Present Value) (Margaretha, 2014:179).

Masukan yang menimbulkan tidak ada

Nilai mendatang (Future Value/ Compunding)

kewajiban untuk menyetor PPN ke kas

diperlukan dalam rangka mengevaluasi jumlah

negara.

uang yang akan diterima pada masa yang akan datang sebagai hasil dari suatu investasi yang

Restitusi PPN

dilakukan saat ini,

sedangkan nilai sekarang

Kelebihan Pajak Masukan (PM) terhadap

(Present Value / Discounting) merupakan cara

Pajak Keluaran (PK) dalam suatu Masa Pajak

perhitungan untuk menentukan nilai dari suatu

tertentu yang atas kelebihan merupakan hak

jumlah uang untuk masa mendatang , persamaan

yang dapat diminta kembali oleh wajib pajak.

rumusnya yaitu (Berk, 2012:92-94)

Penyebab

Future Value : FVn

terjadinya

kelebihan

pembayaran

pajak masukan menurut Sukardji (2012:200) : 1) Ekspor BKP berwujud atau BKP tidak berwujud; 2) Ekspor JKP; 3) Penyerahan BKP/JKP kepada pemungut PPN; 4) Penyerahan BKP/JKP yang memperoleh fasilitas PPN tidak dipungut; 5) Pembelian barang modal dalam tahap belum berproduksi; 6) Pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang. Restitusi PPN atas wajib pajak yang mengajukan restitusi PPN lebih dari seratus juta atau tidak

= C x (1+r) x (1+r) x…x(1+r) = C x (1+r)n

Present Value : PV

= C: (1+r)n =

C (1+r)n

Keterangan : FVn = Jumlah uang pada tahun ke n (Future Value of the initial flow n year hence) PV = Jumlah uang saat ini (Present value in this year) C = Simpanan pokok yang pertama (Initial Principal) r = Tingkat bunga pertahun yang dibayarkan (annual rate of Interest) n = Jumlah tahun atau lama pembungaan (number of years)

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

3

METODE PENELITIAN

Sumber

data

dalam

penelitian

ini

Metode penelitian yang digunakan dalam

menggunakan sumber data primer (primary data)

skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif

dengan menggunakan metode wawancara secara

dengan melalui pendekatan kualitatif,

yang

mendalam kepada pihak kausa pajak PT XY di

tidak menitikberatkan pada hasil, melainkan

kantor konsultan pajak dan pihak fungsional

pada proses yang terjadi atas interpretasi dan

pemeriksa dari KPP Madya Sidoarjo. Kemudian,

pemahaman dalam menjelaskan suatu fenomena.

untuk analisis data sekunder (secondary data)

Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan

menggunakan data/dokumen proses restitusi

Taylor (Moleong, 2011:4) adalah “prosedur

yang ditampilkan secara terbatas. Pengumpulan

penelitian yang menghasilkan data deskriptif

data

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

tersebut dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu

orang

dengan studi dokumentasi dan studi lapangan.

dan

perilaku

yang

dapat

diamati”.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif

sesuai

dengan

Analisis data

pendekatan

dilakukan

penelitian

dengan

cara

deskriptif diharapkan dapat memaparkan sebuah

menjelaskan proses dari penyelesaian restitusi

gambaran

mengenai

suatu

terperinci,

keadaan

atau

aktivitas

secara

Pajak Pertambahan Nilai Wajib Pajak Badan PT

hubungan

yang

XY serta keterkaitannya dengan Time Value Of

menghasilkan sebuah penjelasan dari fenomena

Money. Analisis data yang digunakan dalam

yang terjadi.

penelitian ini adalah analisis dengan model

Fokus

pada

penelitian

ini

untuk

interaktif sebagaimana dikemukakan oleh Miles

membatasi kajian masalah dalam penelitian yang

dan

Huberman,

dimana

dilakukan yaitu :

terdapat

1. Menganalisis proses penyelesaian restitusi

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,

Pajak Pertambahan Nilai wajib pajak badan PT

dan penarikan kesimpulan (Usman, 2008:85).

empat

dalam

tahap

model

kegiatan

ini

yaitu

XY a.

Restitusi wajib pajak badan yang atas

HASIL DAN PEMBAHASAN

kegiatan usahanya bergerak di bidang ekspor b. c.

berdiri sejak 1989 dan telah dikukuhkan sebagai

Penyebab

terjadinya

kelebihan

hasil produksi pengolahan kayu (furniture).

Pengkreditan pajak masukan yang dapat

Proses produksi PT XY dibagi menjadi beberapa

dimintakan pengembalian (restitusi)

departemen yaitu : Cutting, Clamping, FingerJoint,

pihak

pemohon

untuk

pelaksanaan restitusi PPN

f. g.

PKP yang usahanya bergerak di bidang ekspor

pembayaran PPN

d. Persiapan e.

PT XY merupakan perusahaan yang

Prosedur

dan

tata

cara

Sanding, Boring, Veneering, Assembling, Finishing, Packing. Terkait aktivitas usahanya PT XY

permohonan

memiliki kerjasama dengan beberapa perusahaan

pengajuan restitusi

lain seperti : penyedia bahan penolong, jasa

Mekanisme dan pihak-pihak yang terkait

pemasok, jasa ekspedisi, jasa angkutan, jasa

dalam proses restitusi PPN

penyedia bahan maklon, serta penyedia jasa

Hasil dari proses pengajuan kelebihan

pelabuhan atau penerbangan lainnya.

pembayaran

pajak

(restitusi)

yang 1.

dilaksanakan

Restitusi atas kegiatan usaha di bidang Ekspor

h. Tata cara pembayaran kembali kelebihan pembayaran pajak (restitusi) PPN

Perusahaan yang kegiatan utamanya

2. Menganalisis keterkaitan proses penyelesaian

bergerak dibidang ekspor terutang PPN dengan

restitusi PPN terhadap nilai waktu uang (Time

tarif 0%. Prinsip pengkreditan pajak masukan

Value of Money) wajib pajak badan PT XY

yang

a.

merupakan

legal

karakter

PPN

Implikasi hasil pengembalian kelebihan

menyebabkan PPN atas ekspor menjadi lebih

pembayaran (restitusi) dikaitkan dengan

bayar

nilai waktu uang wajib pajak badan PT XY

pembelian lebih besar dari pada pajak keluaran

ditinjau dari tingkat investasi (investment

atas penjualan ekspor.

dikarenakan

pajak

masukan

atas

opportunities) atas suku bunga deposito b.

Kaitan nilai waktu uang (time value of money)

dengan

proses

penyelesaian

2.

Penyebab terjadinya kelebihan pembayaran PPN

restitusi PPN wajib pajak badan PT XY yang bergerak di bidang ekspor.

Kegiatan penjualan ekspor PT XY yang lebih

dominan

daripada

penjualan

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

4

lokal

menyebabkan pengkreditan atas pajak masukan

penelitian.

Penerbitan

dari pembelian menjadi lebih besar daripada

Pemeriksaan (SP2) oleh bagian pemeriksaan

pajak keluaran atas kegiatan ekspor sehingga

merupakan

kondisi wajib pajak akan menjadi lebih bayar.

pemeriksaan. Pemeriksaan berlangsung selama

Pembelian yang dilakukan PT XY diantaranya

empat

pembelian bahan pembantu atau penolong yang

menggunakan metode dan teknik pemeriskaan

terjadi selama proses produksi dan atas jasa-jasa

yang dilakukan oleh pemeriksa.

awal

sampai

ekspedisi serta maklon untuk proses distribusi.

Surat

Perintah

dimulainya

delapan

Penyelesaian

proses

bulan

proses

dengan

pemeriksaan

ditandai dengan terbitnya Surat Pemberitahuan 3.

Pengkreditan Pajak Masukan yang dapat

Hasil

dimintakan pengembalian (restitusi)

dilakukan pembahasan akhir dengan wajib

Secara umum pajak masukan yang dapat dikreditkan

dengan

keluaran

(SPHP)

yang

kemudian

pajak. Apabila wajib pajak menyetujui setiap

harus

poin terhadap pos-pos yang telah diperiksa maka

memenuhi syarat formal yang berarti faktur

akan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih

pajak tersebut lengkap atau terdapat dokumen

Bayar

tertentu yang mendukung dan diperlakukan

pencairan

sama dengan faktur pajak dan syarat materiil

Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)

bahwa penyerahan atas BKP atau JKP tersebut

akan diproses oleh Kantor Pembendaharaan dan

harus berkaitan dengan kegiatan usaha. Pajak

Kas

masukan yang dapat dikreditkan terdiri dari

mendapatkan

beberapa

dikreditkan

permohonan transfer nmelalui rekening wajib

dengan pajak keluaran masa pajak yang sama /

pajak sejumlah yang telah disepakati dalam

maksimal 3 bulan setelah berakhirnya

pembahasan.

kriteria

pajak

Pemeriksaan

diantaranya:

masa

(SKPLB).

Selanjutnya

uang

Negara

restitusi

(KPKN).

untuk

proses

diterbitkan

Wajib

Surat

pajak

pengembalian

akan dengan

pajak yang bersangukutan, tidak diverifikasi berdasarkan objek pajaknya dan tidak dapat dibagi pertahun buku berdasarkan masa manfaat

6.

Identifikasi hasil dari proses restitusi PT XY Permohonan restitusi PT XY dilakukan

4.

Pihak-pihak yang terkait dalam proses

dalam beberapa masa setiap tahunnya, pada

restitusi PPN

periode tahun 2010 restitusi dilakukan pada

Pihak yang terkait dalam proses restitusi

masa Februari, Mei, September dan Desember.

itu sendiri ditinjau dari wajib pajak PT XY yaitu

Sedangkan untuk periode tahun 2011 restitusi

bagian

dilakukan pada masa Januari, Mei , September

administrasi

keuangan

dan

perbendaharaan perusahaan. Kemudian dari

dan Desember.

pihak PT XY tersebut memilik kuasa pajak untuk

Hasil restitusi pada tabel 1 yang diterima PT XY

membantu

proses

hampir tidak mengalami koreksi pemeriksaan

Kemudian pihak-

yang cukup signifikan, koreksi hanya terjadi

pihak yang terlibat dilihat dari segi fiskus atau

pada masa Mei tahun 2010 sebesar Rp 5.769.801

otoritas pajak yaitu melibatkan banyak seksi dan

atas permohonan restitusi. Total hasil restitusi

bagian diantaranya : seksi/bagian Petugas TPT,

yang

Pelaksana Pelayanan,

2.412.470.014, sedangkan tahun 2011 sejumlah Rp

memudahkan

segala

administrasi perpajakannya.

Account Reperesentative

(AR), Kepala Seksi Pelayanan, Pengawasan dan Konsultasi (Waskon), Pengolahan Data Informasi

diterima

Prosedur

dan

tata

cara

2010

sejumlah

Tabel 1. Hasil restitusi PPN PT XY periode tahun 2010 dan 2011

permohonan

Tahun Restitusi

Permohonan Restitusi

Hasil Restitusi

582,731,994

582,731,994

Mei

665,982,829

660,213,028

September

599,713,216

599,713,216

Desember

569,811,775

569,811,775

Total Restitusi tahun 2010

2,418,239,815

2,412,470,014

2010

wajib pajak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu peyampaian SPT masa PPN restitusi atau

Masa Februari

pengajuan restitusi Permohonan restitusi disampaikan oleh

degnan surat permohonan tersendiri untuk

Januari

455,429,995

455,429,995

restitusi. Permohonan tersebut akan diproses

Mei

781,430,710

781,430,710

September

681,170,067

681,170,067

untuk

Desember

641,176,505

641,176,505

atau

Total Restitusi tahun 2011

2,559,207,276

2,559,207,276

oleh bagian – bagian di KPP. Proses pengawasan ditindaklanjuti memverifikasi

oleh

bagian

dilakukan

Waskon

pemeriksan

Rp

2.559.207.276.

(PDI), bagian Pemeriksaan serta Kepala KPP. 5.

tahun

2011

Sumber : Data Diolah, 2016

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

5

Tingkat investasi menggunakan suku 7.

Tata cara pembayaran restitusi PPN

bunga majemuk dari tingkat suku bunga tanpa

Hasil restitusi yang telah disepakati

resiko Bank Indonesia yang menjadi acuan dasar

dalam pembahasan akhir proses pemeriksaaan

untuk investasi perbankan di Indonesia. Bunga

akan

umumnya

BI yang digunakan merupakan rata-rata untuk

melalui transfer bank. PT XY mengajukkan

tiap periode dari tahun 2010 sampai dengan

permohonan untuk transfer ke rekening bank

tahun 2015.

dikembalikan

oleh

KPKN

sesuai dengan identitas PKP yang melakukan proses restitusi, dalam hal ini yang bertanggung jawab

adalah

direktur

pemilik

perusahaan

tersebut. 8.

Analisis time value of money hasil restitusi PPN PT XY Hasil restitusi PPN PT XY yang telah

diterima pada periode tahun 2010 dan 2011

Tabel 2. Suku bunga investasi setelah pajak Tahun

r ( BI rate)

2010 2011 2012 2013 2014 2015

6,5% 6,6% 5,77% 6,5% 7,5% 7,5%

r (setelah pajak 20% final) (r x 0,80) 5,2% 5,28% 4,62% 5,2% 6.00% 6.00%

r hitung 0,052 0,0528 0,0462 0,052 0,06 0,06

Sumber : Data Diolah, 2016

dilakukan perbandingan dengan asumsi apabila restitusi diajukan oleh PT XY lebih cepat tentu

Pada tabel 2 memperlihatkan bunga investasi

hasil restitusi yang akan diterima lebih cepat.

dalam perhitungan yang akan digunakan

Pada

merupakan bunga yang telah di potong PPh

gambar

1

terlihat

ilustrasi

untuk

mengetahui time value of money hasil restitusi yang

telah

diterima

perbandingan

Perhitungan nilai waktu atas uang hasil

asumsi restitusi yang diajukan lebih cepat

restitusi tahun 2010 dengan asumsi diterima

kemudian

tahun 2012, dengan menggunakan rumus

hasil

dengan

final pasal 4 ayat 2 atas deposito sebesar 20%.

yang

diterima

dilakukan

investasi dalam bentuk deposito.

future value sebagai berikut :

Restitusi pada periode 2010 yang telah

FV2014 =

diterima PT XY tahun 2014, diasumsikan apabila

C 2012 x ((1+r)n x (1+r)n x (1+r)n)

= 2.412.470.014 x ((1,0462) x (1,052) x

PT XY mengajukan restitusi pada tahun 2011

(1,06))

maka hasilnya akan diterima pada tahun 2012,

= 2.412.470.014 x 1,1666

kemudian atas hasil tersebut digunakan untuk

=2.814.480.504

investasi

dalam

menggunakan

bentuk acuan

deposito

bunga

berjangka

dasar

Bank

Hasil investasi uang restitusi pada tahun 2014 yang akan diterima sebesar Rp 2.814.480.504,

Indonesia tanpa resiko sampai periode tahun 2014.

Hasil

investasi

restitusi

kemudian

Tabel 3. Perhitungan time value of money restitusi PPN tahun 2010

dibandingkan dengan hasil restitusi yang telah diterima sesungguhnya untuk mengetahui selisih nilai uang atas proses restitusi PPN PT XY tersebut.

Periode 2012

C (per periode)

r

(1+r)

FV (Nilai mendatang)

2,412,470,014 0.0462 1.0462

2,523,926,128.12

2013

2,523,926,128.12 0.052

1.052

2,655,170,286.79

2014

2,655,170,286.79

1.06

2,814,480,503.99

0.06

Sumber : Data Diolah, 2016

Selisih

= 2.412.470.014 – 2.814.480.504 = (402.010.490)

Penjabaran dari perhitungan nilai waktu atas uang terlihat pada tabel 3, selisih dari uang restitusi yang diterima dengan asumsi restitusi dipercepat yang digunakan untuk investasi ditahun yang sama sejumlah Rp 402.010.490. Secara presentase pengurangan nilai uang restitusi adalah sebesar 16,66%. Perhitungan nilai waktu atas uang hasil restitusi tahun 2012 dengan asumsi diterima Gambar 1. Ilustrasi time value of money hasil restitusi PPN yang diterima dengan asumsi investasi Sumber : Data Diolah, 2016

tahun 2013, dengan menggunakan rumus future value sebagai berikut : FV2015 =

C 2013 x ((1+r)n x (1+r)n x (1+r)n)

= 2.559.207.276 x ( (1,052) x (1,06) x Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

6

(1,06))

c.

Dari sisi wajib pajak yang kurang

= 2.559.207.276 x 1,1820

memiliki kesiapan dalam melakukan

= 3.025.052.611

restitusi

terlihat

dari

catatan

dan

Hasil investasi uang restitusi pada tahun 2015

dokumen wajib pajak yang tidak tertata

yang akan diterima sebesar Rp 3.025.052.611

dan terstruktur dengan baik. Seharusnya wajib pajak melakukan penyimpanan

Tabel 4. Perhitungan time value of money

data/dokumen/catatan

restitusi PPN tahun 2011 Periode

C (per periode)

2013

r

pengarsipan

(1+r)

2,559,207,276 0.052

2,692,286,054.56

d. Wajib pajak membutuhkan waktu yang lama untuk mengkonfirmasi pihak lawan

0.06

1.06

2,853,823,217.84

2015

2,853,823,217.84

0.06

1.06

3,025,052,610.91

transaksi

Sumber : Data Diolah, 2016

diberikan

e.

ditahun yang sama sejumlah Rp 465.845.334.

restitusi

uang

kelebihan

dilakukan, beberapa evaluasi atas proses restitusi PPN yakni internal

sesuai

restitusi

dengan

1.

sesuai

permohonan diterima secara lengkap dan pelaksanaan prosedur yang sesuai dengan ketentuan. Proses yang diawali dengan permohonan, dilakukan pemeriksaan sampai dengan hasil pengembalian setelah melalui

prosedur dan kebijakan restitusi pada

proses pemeriksaan yang dikabulkan harus

peraturan yang berlaku untuk proses

melalui proses yang panjang, tenaga yang

restitusi yang lebih mudah, cepat dan

banyak, waktu yang lama dan biaya yang

akurat. belum diterapkan dengan baik sehingga

tidak sedikit. 2.

sejumlah

melakukan

dengan

yang

jaringan dan memperluas sistem database perpajakan di seluruh wilayah.

2.412.470.014

begitu

juga

hasil restitusinya tahun 2015 sejumlah Rp

dapat

mengoptimalkan

Rp

restitusi PPN tahun 2011 yang baru diterima

pertemuan otoritas pajak dengan wajib Rekomendasi

Proses restitusi PPN PT XY yang dilakukan tahun 2010 diterima hasil pada tahun 2014

proses restitusi tidak dapat menghemat harus

restitusi PPN PT XY

lama sekurang-kurangnya 12 bulan sejak

dengan

Penerapan sistem elektronik / online yang

Proses penyelesaian

melalui pemeriksaan menghabiskan waktu

diberikan dengan cara memperbaharui

dilakukan

dilakukan

Kesimpulan

yang lama. Rekomendasi yang dapat

pajak.

dapat

KESIMPULAN DAN SARAN

alur prosedur yang panjang dan waktu

karena

yang

restitusi.

pajak.

standar operasional vertical DJP melalui

waktu

pengajuan

selalu mengalami kelebihan pembayaran

peraturan perundangan yang dilihat dari

b.

tempo

pajak bergerak dibidang ekspor yang

identifikasi yang telah

proses

melakukan

pengajuan restitusi melihat bahwa wajib

PPN

alur

untuk

analisis resiko terhadap permohonan

Evaluasi dan rekomendasi proses restitusi

Prosedur

pajak

dengan melakukan perencanaan dan

dan diterima dengan cepat.

a.

pajak

Rekomendasi

pajak

pendapatan yang lebih besar apabila diajukan

Berdasarkan

pengkreditan

wajib

jatuh

tersebut memiliki nilai untuk mendapatkan

9.

pajak

sering dilakukan mendekati batas akhir

dengan

pembayaran

wajib

restitusi sehingga permohonan restitusi

perhitungan nilai waktu atas uang tersebut bahwa

cara

Pengambilan keputusan yang lama dari sisi

uang

restitusi adalah sebesar 18,20%. Terlihat dari hasil

tidak

masukannya.

dipercepat yang digunakan untuk investasi

kaitan

dengan

menguatkan

restitusi yang diterima dengan asumsi restitusi

ilustrasi

data

dari pihak lawan transaksi yang dapat

terlihat pada tabel 4, selisih dari uang

nilai

karena

pajak

melengkapi bukti penunjang atas faktur

Penjabaran dari perhitungan nilai waktu atas

pengurangan

pengkreditan

terintegrasi. Rekomendasi yang dapat

= 2.559.207.276 – 3.025.052.611

presentase

atas

masukkannya

= (465.845.334)

Secara

per

periode secara terstruktur.

FV (Nilai mendatang)

2,692,286,054.56

uang

penyimpanan

1.052

2014

Selisih

dan

dengan

2.559.207.276 3.

Pengembalian rentang

waktu

restitusi tertentu

yang akan

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

memiliki memiliki

7

keterkaitan terhadap time value of money dari

kepatuhan,

hasil uang restitusi yang diterima PT XY.

pengawasan antara wajib pajak dengan

Nilai waktu

fiskus sebagai otoritas pajak.

atas uang dari hasil restitusi

kemudahan

konfirmasi

dan

yang semakin cepat diajukan akan semakin cepat didapatkan oleh PT XY, sehingga dapat bernilai

lebih

tinggi

untuk

menunjang

kegiatan bisnis atau ekspornya. 4.

Berk, Jonathan B. DeMarzo, Peter, dan Harford,

Dengan asumsi perhitungan time value of

Jarrad. 2012 Fundamentals of Corporate

money

Finance

dengan

investasi

dalam

bentuk

deposito atas hasil restitusi PPN memiliki selisih nilai uang sebesar 16,66% untuk tahun 2010 dan sebesar 18,20% untuk tahun 2011. 5.

Lambatnya restitusi karena prosedur yang panjang dan rumit, kurangnya persiapan wajib pajak PT XY, proses konfirmasi pihak lawan transaksi yang lama, dan belum maksimalnya penggunaan sistem perpajakan

Edition.

United

States: Pearson Education Direktorat Jenderal Pajak. 2011. Susunan Dalam Satu

Naskah

Perpajakan.

Undang-Undang

Jakarta:

Kementerian

Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat.

2015. Tarik Ulur Restitusi edisi 24. Jakarta:

Saran Deregulasi

atau

peraturan

restitusi

membuat PPN

kebijakan

terbaru

Danny Darussalam Tax Center.

terkait

Hanafi, Mahmud M. 2013. Manajemen Keuangan

dengan membuat pengklasifikasian jumlah

Edisi 1 cetakan ke 6. Yogyakarta : BPFE-

restitusi PPN dalam beberapa kategori dan

Yogyakarta

resiko. Hal ini akan sangat penting untuk mengoptimalkan proses pemeriksaan dan dapat

meningkatkan

kepercayaan

wajib

pajak dalam melaksanakan kewajiban pajak 2.

International

Gunadi dan Febriyanto. Inside Tax Magazine.

berbasis elektronik / online. 1.

DAFTAR PUSTAKA

Margaretha, Farah. 2014. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : PT Dian Rakyat Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian

kedepannya.

Kualitatif

Bagi wajib pajak agar mempertimbangkan

Remaja Rosdakarya

keputusan dengan cepat untuk melakukan

Edisi

Revisi.

Bandung:

PT

Organization for Economic Co-operation and

restitusi PPN khusunya untuk kegiatan

Development. 2013. Center for Tax Policy

ekspor agar tidak menunggu sampai batas

and Administration, General Administrative

akhir jatuh tempo restitusi. Langkah yang

Principle-GAP002

Taxpayer

Right

and

dapat diambil dengan cara membuat sebuah

Obligation, Practice Note. OECD : Commite

matriks

of

rekapan

pajak

keluaran

dan

masukan secara kontinu dan lengkap untuk

Fiscal

Affair

Forum

On

Tax

Administration.

setiap masa sesuai dengan dokumen fisik Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-

yang dimiliki wajib pajak. 3.

Persiapan

wajib

pajak

dalam

bentuk

pengelolaan buku catatan, data dengan baik,

tentang

Tata

Cara

Pemeriksaan.

rapi dan terstruktur menggunakan database

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011

khusus, pengkonfirmasian rutin terhadap

tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak Dan

pihak lawan transaksi secara langsung atau

Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

melalui media elektronik serta pembukuan dan pencataatan secara elektronik. Hal ini agar

mempermudah

dilakukannya

jalannya

pemeriksaan

pajak

proses atas

restitusi PPN oleh pemeriksa. 4.

17/PMK.03/2013

Meningkatkan penggunan e-system / sistem

Rosdiana, Haula, Edi Slamet Irianto dan MP, Titi. 2012. Teori Pajak Pertambahan Nilai : Kebijakan dan Implementasi di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sukardji,

Untung.

2012.

Pokok-pokok

Pajak

perpajakan berbasis elektronik / online atas

Pertambahan Nilai Indonesia. Jakarta: PT

restitusi, karena terobosan baru dibidang

Raja Grafindo Persada.

restitusi elektronik sangat diperlukan untuk

.

2014.

Pokok-pokok

Pajak

mempercepat keseluruhan proses restitusi

Pertambahan Nilai Indonesia. Jakarta :

PPN sehingga dapat mengurangi biaya

Rajawali Pers. Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

8

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2008.

Metodologi

Penelitian

Sosial.

Jakarta: PT Bumi Aksara. Waluyo.

2011.

Perpajakan Indonesia.

Jakarta:

Salemba Empat.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 9 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

9