perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan persaingan ekonomi global di dalam negeri maupun di luar negeri tidak bisa diprediksi dan semakin fluktuatif, secara otomatis perusahaan akan mengalami risiko perusahaan yang tidak terduga. Sehingga, perusahaan diharuskan untuk mengelola manajemen baik internal maupun
eksternal,
sehingga
di
dalam
pengelolaan
tersebut
akan
memunculkan konflik kepentingan (conflict of interest) di dalam manajemen sebuah perusahaan. Konflik kepentingan itu sendiri didasari permasalahan agensi atau hubungan agensi yang ada di dalam perusahaan, sehingga memunculkan teori agensi (agency theory) . Hubungan keagenan itu ada ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain (agen) untuk melaksanakan suatu jasa, dan dalam melakukan pekerjaan itu, prinsipal mendelegasikan wewenangnya kepada agen tersebut (Jensen dan Meckling, 1976). Hal ini menyebabkan perbedaan kepentingan karena pemegang saham lebih menyukai investasi dengan risiko rendah (Shah et al, 2013), sementara manajemen perusahaan lebih memilih keputusan dengan risiko yang tinggi yang akan menghasilkan
keuntungan tinggi. Tinggi mikro.
rendahnya risiko perusahaan, dipengaruhi oleh faktor makro dan
Faktor
makro
adalah
faktor
faktor
yang
mempengaruhi
perekonomian secara keseluruhan, antara lain tingkat bunga yang tinggi,
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
inflasi, tingkat produktivitas nasional, dan lain mikro adalah faktor peruahaan
itu
sendiri
lain (Hanum, 2013). Faktor
faktor yang secara langsung berdampak pada seperti
manajemen
perusahaan,
harga
dan
ketersediaan bahan baku, produktivitas tenaga kerja dan faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko investasi perusahaan itu sendiri. Dengan adanya faktor tersebut, teori keagenan diciptakan untuk
melakukan proses pemantauan dan pemeriksaan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh partisipan
partisipan perusahaan, dengan adanya hal ini
dapat mengatasi permasalahan tersebut. Selain adanya teori keagenan dalam mengatasi permasalah konflik kepentingan tersebut, perlu adanya
konsep tata kelola perusahaan yang baik (good coporate governance) (Nuswandari, 2009). Corporate governance dapat mencegah adanya konflik antar pemegang saham, dengan adanya corporate governance akan membuat shareholder dapat
mengontrol manajemen perusahaan agar terjadi keseimbangan
antara partisipan perusahaan. Corporate governance merupakan pedoman bagi manajer untuk mengelola suatu perusahaan atau korporasi dengan efektif dan efisien (Nuswandari, 2009), supaya manajer dapat membuat keputusan di bidang keuangan yang dapat menguntungkan bagi semua pemangku kepentingan (stakeholder) sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat mengurangi risiko yang akan dialami oleh perusahaan. Melihat beberapa skandal yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia seperti PT Bank Lippo Tbk dan PT Kimia Farma Tbk dengan memanipulasi laporan keuangan mereka yang disebabkan karena penerapan tata kelola
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan yang kurang baik (Sukamulja, 2004). Sehingga, hal ini membuat pemerintah dan lembaga independen mempunyai inisiatif untuk memperbaiki tata kelola perusahaan yang ada di Indonesia. Saat ini, di Indonesia yang merupakan negara berkembang sudah melakukan pemeringkatan indeks good corporate governance yang dikeluarkan oleh
Indonesia Intitusional
Corporate Governance dan SWA (Edi Wibowo, 2010). Program tahunan riset dan pemeringkatan penerapan good coroporate governance dengan menerapkan prinsip prinsip corporate governance sesuai Komite Nasional Korporate Governance. IICG dan SWA memberikan apresiasi
dan
pengakuan
kepada
perusahaan-perusahaan
yang
berkomitmen menerapkan GCG yang bertujuan untuk mengurangi tingkat risiko yang dialami oleh perusahaan. Dalam penerapan good corporate governance ini dimaksudkan untuk menjadikan perusahaan lebih baik dari segi internal maupun eksternal perusahaan, sehingga dapat meminimalkan risiko yang akan terjadi. Mekanisme corporate governance juga menjelaskan bahwa setiap perbedaan struktur kepemilikan memiliki peran yang berbeda dalam mengambil dan mengawasi keputusan investasi (Shah et al, 2013). Salah satu tolok ukur perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi adalah seberapa besar perusahaan (principal dan agen) siap dalam menghadapi tingkat risiko yang ada (corporate investment risk). Di dalam perusahaan, kepemilikan mayoritas berhak mengatur kebijakan dalam mengambil keputusan
untuk
meningkatkan keuntungan,
dengan memperhatikan
kemampuan perusahaan dalam menanggung risiko yang akan terjadi (corporate investment risk).
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam corporate governance terdapat struktur dewan yang mengelola perusahaan yaitu dewan direksi (board size) (Shah et al, 2013). Dewan direksi di dalam perusahaan menjadi sangat penting untuk menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan keputusan keuangan. Dewan direksi bertugas untuk menjalankan langsung roda kegiatan perusahaan. Di dalam menjalankan kegiatannya, dewan direksi melakukan beberapa pertemuan antar direksi (intensity) untuk saling koordinasi dalam pembuatan kebijakan perusahaan (Hanum, 2013). Board intensity merupakan proses manajemen untuk menetapkan kebijakan perusahaan terutama dalam bidang keputusan keuangan. Ada beberapa penelitian yang meneliti tentang corporate governance terhadap risiko investasi sebuah perusahaan, antara lain : Penelitian yang dilakukan oleh Martin E (2011) menemukan bahwa setiap negara memiliki pengaruh
corporate governance yang berbeda
beda
terhadap risiko, dalam temuannya bahwa negara Jerman, dampak corporate governance
yang
sedangkan
dampak
ternyata
berpengaruh
corporate
governance
signifikan di
terhadap
negara
Inggris
risiko, tidak
berpengaruh signifikan terhadap risiko. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bauer et al (2003) menunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
volatilitas return saham, tetapi hal itu bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan Young Sang Kim et al (2015) menyatakan bahwa semakin efektif perusahaan akan mengurangi tingkat risiko sebuah perusahaan. Beberapa penelitian yang terkait adalah penelitian yang dilakukan oleh Nuswandari C. (2011) tidak menemukan adanya pengaruh
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang signifikan antara corporate governance index di Indonesia terhadap kinerja perusahaan, hal ini sejalan dengan penelitian Sukamulja S. (2004) yang tidak menemukan pengaruh corporate governance index terhadap kinerja perusahaan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa struktur kepemilikan di dalam perusahaan itu akan berdampak pada risiko sebuah perusahaan (Saunders et al, 1990). Penelitian yang dilakukan oleh Young Sang Kim et al (2015) menemukan bahwa kepemilikan institusional berdampak negatif terhadap risiko perusahan, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shah et al (2013). Apabila perusahaan memiliki corporate governance yang baik, hal itu akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan (Awan, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Young Sang Kim et al (2015) yang juga menjabarkan pengaruh karakteristik corporate governance terhadap risiko investasi menemukan bahwa board size berpengaruh negatif terhadap risiko perusahaan. Hal ini bertentangan dengan penelitian Shah et al (2013) yang menemukan board size
berpengaruh positif signifikan terhadap risiko
investasi perusahaan, dan board intensity berpengaruh posirtif signifikan terhadap risiko investasi perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Godfred (2011) yang berasumsi bahwa intensitas rapat yang berlebihan menandakan di dalam perusahaan sedang mengalami permasalahan, sehingga akan berdampak pada pengambilan keputusan keuangan. Hal ini menjadi ketertarikan saya untuk mencari tahu apakah penerapan corporate governance yang ada di Indonesia berpengaruh terhadap risiko investasi perusahaan. Pengambilan sampel berdasarkan good corporate governance index yang dirilis oleh SWA dengan proksi meliputi corporate
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
governance index dan karakteristik tata kelola perusahaan yaitu kepemilikan institusional, dewan direksi dan jumlah rapat dewan direksi (board intensity). Penelitian ini mengacu pada penelitian Young Sang Kim et al (2015) yang meneliti pengaruh Corporate Governance terhadap Corporate Investment Risk dengan data yang diperoleh dari index yang diterbitkan oleh the Institutional Shareholders Services (ISS). Proksi GCG yang digunakan adalah pertama, Gov
Score dengan penilaian 62 faktor berdasarkan 8
kategori yang digunakan dan berkategori memuaskan, sedangkan kedua menggunakan ISS
Score dengan penilaian yang lebih menitik beratkan
pada karakteristik tata kelola perusahaan. Dalam penelitiannya Young Sang Kim et al (2015) berpendapat bahwa setiap kategori corporate governance itu akan menghasilkan pengaruh terhadap corporate investment risk. Tujuan utama dari penelitian ini selain melihat apakah corporate governance index di Indonesia dan karakteristik tata kelola suatu perusahaan itu sendiri akan berdampak pada risiko investasi sebuah perusahaan. Dengan mengacu dari penelitian sebelumnya, peneliti tertarik menguji apakah ada pengaruh corporate governance terhadap risiko investasi perusahaan dengan mengambil data indeks good corporate governance yang dirilis oleh SWA. Peneliti mengambil proksi corporate governance index yang dirilis oleh SWA dan karakteristik tata kelola perusahaan yaitu kepemilikan institusional, jumlah dewan
direksi dan jumlah rapat dewan
direksi dengan perusahaan yang terdaftar di Peringkat GCG pada Majalah SWA dengan variabel kontrol size dan growth oportunity. Oleh karena itu, peneliti memberi judul berikut ini :
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAMPAK
CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP
RISIKO
INVESTASI PERUSAHAAN (STUDI PADA EMITEN YANG TERDAFTAR DALAM CORPORATE GOVERNANCE INDEX YANG DIRILIS OLEH SWA PERIODE 2011
1.2.
2014)
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh corporate governance yang terdiri dari (1) corporate governance index, (2) kepemilikan institusional, (3) board directors dan (4) board intensity terhadap risiko investasi perusahaan ?
1.3.
TUJUAN PENELITIAN Menguji secara empiris pengaruh corporate governance yang terdiri dari (1) corporate governance index, (2) kepemilikan institusional, (3) board directors, dan (4) board intensity ) terhadap risiko investasi perusahaan.
1.4. MANFAAT PENELITIAN 1)
Bagi Penulis Dengan melakukan penelitian ini penulis akan lebih dapat memahami dari teori perkuliahan
di
teori yang di dapat dalam pembelajaran
Fakultas
Ekonomi
UNS
terutama
manajemen keuangan, khususnya pada judul yang dipilih
commit to user 7
dalam
bidang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Bagi Perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, terutama mengenai pengaruh corporate governance index dan karakteristik tata kelola perusahaan terhadap risiko investasi perusahaan Dengan adanya penelitian mengenai tata kelola perusahaan, diharapkan dapat memberikan masukan terhadap perusahaan dalam mengelola perusahaannya baik dalam mekanisme internal dan eksternal perusahaan yang dapat meningkatkan kualitas kinerja perusahaan, serta dapat menjadi tolok ukur pemahaman suatu perusahaan dalam mengukur kinerja keuangannya dan perilaku perusahaan dalam mengambil risiko 3) Bagi Investor Penelitian ini diharapkan agar memberikan pemahaman terhadap investor mengenai kondisi penerapan tata kelola perusahaan di Indonesia. Diharapkan tata kelola perusahaan yang baik dan tepat dapat meningkatkan kualitas perusahaan dan meningkatkan perilaku investasi perusahaan 4) Bagi Institusi Penilai GCG Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikann masukan untuk penilaian di masa yang akan datang lebih bisa akurat dan bisa mencerminkan good corporate governance, sehingga bisa menjadi tolok ukur masyarakat yang ingin berinvestasi maupun masyarakat yang ingin bekerja di dalam perusahaan dengan predikat baik.
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5) Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi literture dalam dunia akademik dan melengkapi dari penelitian
penelitan
sebelumnya mengenai penerapan tata kelola perusahaan. Dengan adanya penelitian semoga bisa menjadi acuan dalam mengembangkan penelitian
penelitian selanjutnya
commit to user 9