HUBUNGAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN STATUS GIZI PADA PRIA DEWASA USIA 30-40 TAHUN DI DESA KAPOYA KECAMATAN SULUUN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Franny Mandagi*, Shirley Kawengian**, Jane M. Pangemanan** *
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRACT Basic health research 2007 showed that the prevalence of alcohol drinkers for the last 12 months at North Sulawesi amount of 17.4% and the last I month has reached 14.9%. In addition to the cheaper price, the legacy tradition and easier accessibility having alcohol drinking are the main cause factors of the higher prevalence of alcohol drinking consumption in Kapoya village. The consumption of excessive alcohol drinking can destroy many organs of the human body especially liver, brain and heart. The consumption of excessive alcohol drinking. The status of nutrition is a measurement of someone’s body condition that could be observed from the food intake and the use of nutrient substances in the body. The aim of study is to know the relationship between alcohol consumption and nutrient status of adult men age 30-40 years old at Kapoya village Subdistrict Suluun Tereran District South Minahasa. This study is an analytical descriptive method with cross sectional study design. Population in this study are all adult men from 30 to 40 years old amount of 60 persons. The statistical result showed that the relationship between alcohol consumption and nutrient status in adult men from 30 to 40 years old at Kapoya village Subdistrict Suluun Tereran showed p value is 0.740 (p value > 0.05). It can be concluded that there is no relationship between alcohol consumption and nutrient status in adult men 30-40 years old. This study suggested that the Kapoya village government is expected to appeal their people to decrease the alcohol consumption because when it is excessive intake will cause the negative effect to the body health even can cause the death. Keywords: Alcohol Consumption, nutrition Status, adult men
ABSTRAK Riset Kesehatan Dasar 2007 menunjukan bahwa prevalensi peminum alkohol untuk 12 bulan terakhir di Sulawesi Utara sebesar 17,4% dan 1 bulan terakhir mencapai 14,9%.Selain harganya yang murah, tradisi turun temurun dan akses yang mudah dalam memperoleh minuman beralkohol merupakan faktor penyebab utama tingginya prevalensi konsumsi minuman beralkohol di desa kapoya. Konsumsi minuman beralkohol yang berlebih dapat merusak berbagai oragan tubuh terutama hati, otak dan jantung.Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang di konsumsi dan penggunaan zat – zat gizi didalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi alkohol dengan status gizi pada pria dewasa usia 30-40 tahun di Desa Kapoya Kecamatan Suluun Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study.populasi dari penelitian ini adalah seluruh pria dewasa di desa kapoya usia 30 – 40 tahun sejumlah 60 orang. Hasil uji statistik menunjukan bahwa hubungan antara konsumsi alkohol dengan status gizi pada pria dewasa usia 30-40 tahun di Desa Kapoya Kecamatan Suluun Tareran mempunyai nilai p > 0,05 yaitu 0,740. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi alcohol dan status gizi pada pria dewasa usia 30-40 tahun di Desa Kapoya Kecamatan Suluun Tereran Kabupaten Minahasa Selatan. Disarankan bagi pemerintah desa kapoya kiranya menghimbau masyarakatnya untuk mengurangi konsumsi alkohol karena apabila di konsumsi secara berlebihan akan menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Kata Kunci :Konsumsi Alkohol, status giizi, pria dewasa
PENDAHULUAN Status gizi adalah suatu ukuran mengenai
masih minum 1 bulan terakhir sebanyak
kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat
3,0%. Sebanyak 15 provinsi mempunyai
dari makanan yang di konsumsi dan
prevalensi minum alkohol selama 12 bulan
penggunaan zat – zat gizi didalam tubuh
terakhir di atas prevalensi nasional yaitu
(Almatsier, 2005). Status gizi adalah
Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Bali,
ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam
Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat,
bentuk variabel tertentu, atau perwujudan
Kalimantan
dari nutriture dalam bentuk variabel
Sulawesi
tertentu (Supariasa dkk, 2002).
Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku
Persoalan kurang gizi disebabkan
Utara,
Tengah, Tengah,
Papua
Sulawesi Sulawesi
Barat
dan
Utara, Selatan,
Papua.
karena tidak tesedianya zat-zat gizi dalam
Berdasarkan Riskesdas 2007, prevalensi
kualitas dan kuantitas yang cukup untuk
peminum alkohol dalam 12 bulan terakhir
memenuhi kebutuhan tubuh sedangkan
di atas angka nasional Sulawesi Utara
gizi lebih disebabkan karena zat-zat gizi
mencapai 17,4% sedangkan prevalensi
pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh
peminum alkohol dalam 1 bulan terakhir
makanan yang di konsumsi, dan makanan
mencapai 14,9% (Depkes RI, 2008). Desa
yang di konsumsi pada gilirannya amat
Kapoya
dipengaruhi oleh kebiasaan yang berkaitan
Suluun Tareran, Kabupaten Minahasa
dengan makanan. Kebiasaan makan dan
Selatan
minum sudah ditanamkan sejak awal
merupakan salah satu desa prevalensi
kelahiran manusia yang berakar dalam
konsumsi minuman beralkohol yang cukup
setiap kebudayaan manusia.
tinggi. Tradisi turun temurun dan akses
Konsumsi minuman beralkohol merupakan
yang mudah dalam memperoleh minuman
salah satu kebiasaan yang hampir tidak
beralkohol merupakan faktor penyebab
terpisahkan dalam kehidupan masyarakat
utama
di beberapa daerah. Mulai dari konsumsi
minuman beralkohol di desa tersebut.
minuman
Sebagian masyarakat di Desa Kapoya
berlebel
nasional
hingga
yang terletak
Provinsi
tingginya
di
Kecamatan
Sulawesi
prevalensi
memiliki
dihasilkan
sendiri.
penghasil minuman Cap Tikus. Minuman
Dasar
captikus merupakan salah satu minuman
nasional
lokal yang beredar di Sulawesi Utara
Berdasarkan
Riset
(Riskesdas)
2007,
masyarakat Kesehatan secara
minuman
sebagai
konsumsi
berbagai jenis minuman tradisional yang oleh
pekerjaan
Utara
Kasegaran
petani
prevalensi peminum alkohol 12 bulan
selain
(sejenis
terakhir sebanyak 4,6% sedangkan yang
minuman anggur). Minuman Cap Tikus
diperoleh melalui hasil proses destilasi
1. Data primer
saguer (nira dari pohon aren) yang
Data status gizi pria dewasa diperoleh
memiliki kandungan etanol kira – kira
dengan cara menggunakan alat ukur tinggi
>20% (Nurwijaya dkk, 2009). Minuman
badan
Cap Tikus merupakan minuman yang
menggunakan kuesioner.
sangat populer di kalangan masyarakat
2. Data sekunder
Sulawesi Utara khususnya di Desa Kapoya
Data sekunder berupa jumlah pria usia 30
karena memiliki kadar etanol yang sangat
– 40 tahun yang berada di desa kapoya
tinggi dan di pasrkan dengan harga yang
yang di peroleh dari kantor hukum tua
cukup murah.
(Balai desa).
dan
timbangan,
dan
juga
Adapun instrument yang digunakan dalam METODE PENELITIAN
penelitian ini yaitu : Kuesioner untuk
Jenis penelitian
melakukan pengumpulan data identitas
Jenis penelitian yang digunakan adalah
responden;
metode
questionnaire (FFQ) digunakan untuk
deskriptif
analitik
dengan
pendekatan cross sectional study.
Formulir
food
frequency
mengetahui pola konsumsi alkohol; Alat ukur tinggi badan/ microtoice dengan
Waktu danTempat Penelitian
merek seca untuk mengukur tinggi badan
Penelitian ini dilakukan di Desa Kapoya
subjek dengan tingkat ketelitian 0,1 cm;
Kecamatan Suluun Tareran Kabupaten
Timbangan berat badan digital merek seca
Minahasa Selatan.
mengukur berat badan subjek dengan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
kapasitas 200 kg dengan ketelitian 0,1 kg;
Agustus-September 2013
Aplikasi Statistic Programe for Social Science (SPSS) versi 20 digunakan untuk
Populasi dan Sampel
pengolahan data secara statistik.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat desa kapoya usia 30 – 40 tahun
Pengolahan dan Analisis Data
yang mengkonsumsi alkohol sejumlah 60
Data yang telah di kumpulkan oleh peneliti
orang. Sampel dari penelitian ini adalah
kemudian
seluruh populasi sejumlah 60 orang.
menggunakan program computer meliputi:
Semua populasi berjenis kelamin laki-laki
Editing, Coding, Entry Data, Cleaning.
Teknik
Pengumpulan
Instrumenyang digunakan
Data
dan
akan
dioalah
dengan
Analisis yang dilakukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian yang meliputi umur,
jenis kelamin, status gizi, serta konsumsi alkohol
yang di sajikan pada tabel
distribusi frekuensi.
Menkonsu
33
msi TidakMen gkonsums
10
i
55
16 ,7
14
3
23 ,3 5, 0
47
78,3
13
21,7
0,740
*Uji X2 (α=0,05)
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik SubjekPenelitian
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa terdapat
Subjek penelitian adalah pria yang berusia
14 (23,3%) responden yangmengkonsumsi
30 – 40
alkohol dengan status gizi normal dan
tahun di DesaKapoya. Subjek
penelitian berjumlah 60 orang.
33(55%) orang mengkonsumsi minuman alkohol
dengan
status
gizi
gemuk
Tingkat Pendidikan
sedangkan
Responden terbanyak adalah yang tingkat
mengkonsumsi alkohol terdapat 3(5,0%)
pendidikan SMP yaitu sebanyak 33 orang
orang dengan status gizi normal dan 10
(55,0 %) dan paling sedikit yakni tingkat
(16,7%) orang yang bersatatus gizi gemuk.
pendidikan Strata Satu yaitu 7 0rang
Berdasarkan hasil uji Chi-squaredidapat
(11,7%).
tidakada
untuk
hubungan
yang
antara
tidak
konsumsi
alkohol dengan status gizi pada pria Hubungan Antara Konsumsi Alkohol
dewasa usia 30-40 tahun di desa kapoya
dengan Status Gizi pada Pria Dewasa
kecamatan suluun tareran karena nilai
Usia 30-40 tahun di Desa Kapoya
p>0,05 yaitu 0,740.
Kecamatan Suluun Tareran Berikut adalah Tabel analisis hubungan antara konsumsi alkohol dengan status
PEMBAHASAN Hubungan konsumsi alkohol dengan status gizi
gizi: Tabel 9 Hubungan Antara Konsumsi Alkohol dengan Status Gizi pada Pria Dewasa Usia 30-40 tahun di Desa Kapoya
Berdasarkan hasil uji Chi-square didapat tidak ada hubungan antara konsumsi alkohol dengan status gizi pada pria dewasa usia 30-40 tahun di Desa Kapoya
Kecamatan Suluun Tareran
Kecamatan Suluun Tareran karena nilai p>0,05 yaitu 0,740. Penelitian ini tidak terlihat adanya Status Gizi Konsumsi Alkohol
Total Gemuk
Normal
n
n
%
%
n
%
p
hubungan
antara
konsumsi
alcohol
value
dengan status gizi, walaupun telah di
*
dapatkan bahwa yang berstatus gizi
gemuk yang
mengkonsumsi alkohol
organ
tersebut.
Menurut
Addolorato,
sebesar 55 %. Di mana orang yang
kekacauann prihal status gizi hadir pada
mengkonsumi
tentu
pecandu alkohol yang dapat menimbulkan
memiliki status gizi yang baik , Alkohol
penyakit seperti kegagalan fungsi hati dan
merupakan sumber kalori yang signifikan
penyakit
dan meminumnya akan meningkatkan
menghambat proses penyerapan makanan.
keinginan untuk makan. Namun kalori
Konsumsi alkohol dalam jumlah yang
dalam
akan
sedikit tidak terlalu berpengaruh terhadap
memberikan efek kenyang. Secara jangka
status gizi. Penelitian Breslow 2005
panjang peminum minuman beralkohol
(Universitas Sumatra Utara), menyatakan
yang rutin memiliki kompensasi pada
bahwa konsumsi minuman beralkohol
pemenuhan energi dari alkohol saja
dengan
sehingga terjadi penurunan nafsu makan.
mempengaruhi IMT. Hal ini berarti status
Kebiasaan konsumsi alkohol yang tidak
gizi berada pada batas normal.
alcohol
bentuk
belum
minuman
cardiovaskuler
kuantitas
sehingga
sedikit
tidak
rutin berhubungan dengan nafsu makan yang tinggi namun tidak termasuk ke
PENUTUP
dalam
Kesimpulan
kebiasaan
minum
minuman
beralkohol yang terpola (Humayrah,
1. Presentase status gizi gemuk pada pria dewasa adalah 71,7 % yang kebanyakan
2009). Berdararkan hasil penelitian yang dilakukan lieber, tidak terdapat hubungan
terjadi pada pria dewasa usia 40 tahun. 2. Presentase
pria
dewasa
yang
yang signifikan antara konsumsi alkohol
mengkonsumsi alkohol sebanyak 78, 3 %
dengan status gizi, dimana peminum
dari total sampel yang di teliti.
minuman kronis terutama mereka yang
3. Tidak
terdapat
hubungan
antara
kalori
konsumsi alkohol dengan status gizi pada
harian mereka dalam bentuk alkohol,
pria dewasa usia 30 – 40 tahun di Desa
sering menunjukan bukti malnutrrition
Kapoya.
mengkonsumsi
sebagian
besar
seperti defisit asam amino, protein, dan Saran
vitamin tertentu. Mengkonsumsi alkohol terlalu sering dengan
kuntitas
yang
banyak
dapat
1. Bagi pemerintah desa kapoya kiranya menghimbau
masyarakatnya
untuk
merusak organ-organ tubuh, kemudian
mengurangi konsumsi alkohol karena
juga dapat merusak sistem dari organ-
apabila di konsumsi secara berlebihan
akan
menimbulkan
terhadap
kesehatan
efek
negatif
bahkan
bisa
mengakibatkan kematian. 2. Bagi masyarakat desa kapoya terlebih khusus
pria
memperhatikan
dewasa
agar
konsumsi
lebih makanan
sehari-hari DAFTAR PUSTAKA
Indonesia”.Jurnal Penelitian Vol.9 No1 Gibney,
M.
2009.
Gizi
Kesehatan
Masyarakat.Jakarta: Buku Kedokteran Gaol, L. 2013. Dilema Pemberantasan Minuman
Keras
Terhadap
Pelestarian
Budaya
Masyarakat
Batak Toba. Vol 00 No 00
Almatsier, 2011.Gizi Seimbang Dalam
Humayrah. 2009. Faktor Gaya Hidup
Daur Kehidupan.Jakarta: Kompas
Dalam Hubungannya Dengan Gizi
Gramedia
Orang Dewasa
Adolorato, G. Chronic alcohol abuse and Kurniasih, D. 2010. Sehat Dan Bugar
nutritional status. Vol 2 No 165
Berkat Gizi Seimbang.Jakarta: Nikita Arisman, MB. 2010.Gizi Dalam Daur Kumalasari, T. 2009. Hubungan Indeks
Kehidupan.Jakarta: Buku Kedokteran
Massa Tubuh Dengan Asam Urat Aritonang, U. 2012. Gambaran Kebiasaan Konsumsi Tuak Dan Status Gizi
pada
Penduduk
Desa
Barananyar.Vol 4 No3
Pada Pria Dewasa Di Desa Suka Lieber, C. 2003. Relationship between
Maju
nutrition, alcohol use, and liever Birck, J.2004. Handbook of the medical
disease. Volume 27 No 3
consequence of alkohol and drug abuse. London: The Haworth Press
Muchtadi,
D.
2009.
Pengantar
Ilmu
Gizi.Jakarta: Alfabeta CV Depkes RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan
Dasar
Riskesdas
Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Depkes RI
Kebutuhan
Jakarta: Buku Kedokteran Nuryati, S. 2009. Gaya Hidup Dan Status
Effendi, D. 2010.” Prospek Pengembangan Tanaman
Nelson, M 2012. Ilmu Kesehatan Anak.
Aren Bio
Mendukung Etanol
Di
Gizi Serta Hubungannya Dengan DM. Vol 32 No 2
Nurwijaya, dkk. Bahaya alkohol dan cara mencegah
kecanduannya.
Jakarta:Kompas Gramedia.2009. Notoatmodjo,
S.
2011.
Kesehatan
Masyarakat.Jakarta: Rineka Cipta Patrick, G. Drug use and dependence. Merck sharp & dohme corp. 2008. Availible
from.
URL:http://www.merckmanuals.com/profe sional/specialsubjects/drug
use
and
dependence/alcohol.html Putra, I. 2010. Korelasi antara konsumsi alkohol dan fractional uric acid Clearance (fuac) pada populasi suku bali di desa penglipuran. Vol 11 No 3 Steve, N. Alcohol and the immune system. New York: Nattional institute of alcohol abuse and alcoholism.2010 Sulistyiningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta: Graha Imu Supariasa,
I.
2010.Penilaian
Gizi.Jakarta: Buku Kedokteran
Status