IPTEK LITBANG LINGKUNGAN DAN LABORATORIUM

Download 2 Des 2015 ... Laboratorium. Bidang Program, Anggaran Evaluasi dan Diseminasi. Pusat Penelitian Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Ling...

0 downloads 467 Views 952KB Size
02/12/2015

IPTEK Litbang Lingkungan dan Laboratorium Bidang Program, Anggaran Evaluasi dan Diseminasi Pusat Penelitian Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan. Kawasan Puspiptek-Serpong, Gedung 210. Jln. Raya Puspiptek-Serpong

Tangerang Selatan, Banten 1 Desember 2015

Latar Belakang 

Telah terjadi degradasi Kualitas Lingkungan dari media Air, udara, tanah, dari tahun-ke tahun yang terlihat dari data hasil pemantauan kualitas air, udara oleh P3KLL -

Pertumbuhan penduduk, kesejahteraan,kemiskinan, dsb  konsumsi sumber daya yang makin meningkat

-

Meningkatnya pembangunan dan teknologi

-

Kurangnya kesadaran dan kepedulian terhadap perlindungan LH.

-

Ketidakseimbangan antara pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan ketersediaan sumberdaya air.



Permasalahan utama kualitas lingkungan hidup di Indonesia adalah masih banyaknya kondisi sungai yang tercemar, pencemaran air laut dan wisata bahari, pencemaran dan pendangkalan danau, penurunan kualitas udara, kebakaran hutan, limbah berbagai industri dan rumah tangga, deposisi asam, tingginya tingkat kebisingan di lingkungan, serta terjadinya kerusakan tanah akibat longsor, erosi dan sedimentasi.



Penurunan ketersediaan air, Pola konsumsi pemakaian air meningkat, Air yang terbuang kebanyakan masih cukup bersih, Butuh pengolahan sederhana guna reuse gray water



Indonesia sejak tahun 2009 telah mengembangkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) sebagai indeks komplemen pembangunan di Indonesia, meski sejak tahun 2007 Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengembangkan Indeks Kualitas Lingkungan (IKL), khususnya untuk wilayah perkotaan.



IKLH sendiri merupakan penyempurnaan dari IKL sebelumnya dengan unit analisis pada tingkat provinsi.



Fokus IKLH sebelumnya adalah pada media lingkungan air, udara dan lahan/hutan dan penyempurnaan pada pembenahan metodologi perhitungan dan kriteria baku mutu sehingga diharapkan dapat mencapai kualitas lingkungan hidup yang mendekati kondisi realitas yang nyata di lapangan.

1

02/12/2015

Hasil IPTEK Kualitas Lingkungan dan Laboratorium Oleh: Pusarpedal Tahun 2008 s/d 2014 Publikasi dalam Laporan tahunan Perhitungan IKLH Digunakan Dirjend Pengendalian Pencemaran, Universitas, Instansi terkait lainnya

Contoh Kualitas Air DAS B. Solo 2012

2

02/12/2015

Konsentrasi (ug/m3)

Trend Konsentrasi PM-10 di Jakarta tahun 2001 s/d 2015 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Trend PM-10

BM PM-10 (WHO)

Kondisi Strategis Pengelolaan Lingkungan Hidup Proses transformasi tugas dan fungsi 

PerMen LHK P.18/MenLHK-II/2015 tentang Ortala KLHK



PUSARPEDAL BERUBAH MENJADI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN (P3KLL) DALAM UNIT BADAN LITBANG DAN INOVASI KLHK 

Perumusan kebijakan teknis; (Fungsi Litbang Inovasi)



Pelaksanaan tugas penelitian, Pengembangan dan Inovasi; (Fungsi Litbang Inovasi)



Pemantauan, evaluasi, diseminasi, kerjasama dan pelaporan pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi serta sintesa hasil penelitian di bidang kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan; (Fungsi Litbang & Inovasi)



Pengelolaan Laboratorium Lingkungan Rujukan Nasional, pengujian kualitas lingkungan, pelaksanaan pelayanan teknis laboratorium lingkungan; (Fungsi Lama Pusarpedal)



Pelaksanaan pengelolaan metrologi lingkungan, pembuatan bahan acuan dan uji profisiensi, penyelenggaraan uji profesiensi serta kalibrasi peralatan laboratorium; (Fungsi Penguatan dari Tupoksi Pusarpedal)

3

02/12/2015

Penelitian Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan (RPPI: 10, RPPI: 11 dan RPPI: 12) 

(1) Penelitian Integratif Kualitas Lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) untuk IKLH, (RPPI: 10)



(2) Penelitian Integratif Kualitas Lingkungan untuk indeks pembangunan berkelanjutan (IPB), (RPPI: 11)



(3) Penelitian Integratif pola konsumsi dan produksi berkelanjutan (SCP), (RPPI: 12)



(4) Pengelolaan laboratorium rujukan, dan (5) Pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan di daerah

KAITAN RPPI 10 DENGAN RENSTRA DAN IKK DAN IKP ESELON 1 Sasaran strategis yang harus dicapai dalam RPPI 10 Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM adalah menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahan air dan kesehatan masyarakat (S1) dengan indikator kinerja indeks kualitas lingkungan hidup berada pada kisaran 66,5-68,6. Penyempurnaan IKLH dapat dilakukan melalui penguatan sistem pemantauan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Penelitian ini mendukung Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan IKP Eselon I KLHK program penelitian dan pengembangan lingkungan hidup dan kehutanan (P8) dan Program pengendalian dan Pencemaran dan kerusakan lingkungan (P10).

Semua penelitian dan pengembangan terkait RPPI 10 Kualitas Lingkungan untuk IKLH dan ISTM harus dapat mendukung pencapaian penyempurnaan IKLH baik dari segi perhitungannya maupun dari segi pemilihan parameter serta metode pengujian, dan usaha pengendalian pencemaran.

4

02/12/2015

5

02/12/2015

UJI KUALITAS TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DALAM RANGKA PENENTUAN INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP( IKLH )

TUJUAN: 1. Mendapatkan data kualitas tanah dan status kerusakan tanah di Indonesia 2. Menentukan parameter untuk menghitung Indeks Kualitas Tanah

6

02/12/2015

Koordinator : Ir.Dewi Ratnaningsih

7

02/12/2015

OUTPUT

*Diperoleh indikator dan parameter untuk IKLH RUANG LINGKUP

*Penyempurnaan

Indek Kualitas Lingkungan (IKL)dibatasi pada status lingkungan pada media air, udara dan tanah / tutupan lahan. IKL dalam RPPI 11 disusun berdasarkan Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Tanah (IKT)/ Indeks Tutupan hutan. Indeks masing masing kualitas lingkungan untuk menyusun IKL tersebut akan diperoleh dari hasil sinergisitas dengan RPPI 10.

PENYEMPURNAAN FORMULASI IKLH DI INDONESIA

Kegiataan yang telah dilakukan 2015 Pengumpulan Literatur

 Identifikasi indikator dan parameter yang telah digunakan di negara lain

Identifikasi metode penyusunan IKL  Pembuatan kerangka penyusunan IKL  Pengumpulan data sekunder  Pemilihan parameter

 Pemilihan parameter berdasarkan data hasil pemantauan  Pemilihan parameter berdasarkan kriteria OECD

 Pembobotan  Kurva sub indeks  verifikasi

8

02/12/2015

Koordinator : Alfrida Esther Suoth

METODOLOGI Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab tujuan, output dan luaran RPPI 12 secara garis besar mencakup : a) Pemanfaatan Graywater sebagai sumber air bersih dalam rangka efisiensi pemakaian air bersih dalam rumah tangga b) Studi literatur mengenai jurnal-jurnal penelitian yang sudah dilakukan dalam hal pemanfaatan kemabali air limbah domestik di pemukiman penduduk c) Pengambilan data primer, terdiri dari : Wawancara dengan penduduk, Penyebaran kuisioner, Pengambilan sampel air limbah domestik untuk mengetahui kandungan bahan pencemar dominan dalam air limbah, Analisis Laboratorium d) Interpretasi data dari lapangan (wawancara dan kuisioner) dan hasil pengujian parameter kimia di Laboratorium e) Mencari teknologi pengolahan air limbah domestik (gray water)yang sederhana dan dapat diaplikasikan di masyarakat f) Percobaan pengolahan air limbah secara laboratorium untuk mengetahui efisiensi penurunan konsentrasi bahan pencemar di air limbah tersebut g) Perhitungan efisiensi dari volume pemakaian air dan pemakaian kembali air limbah h) Penyusunan Laporan Penelitian

9

02/12/2015

10