Laporan Kinerja
2015 DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
i ii iii iv
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Selatan Geografis Penduduk Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Kepegawaian 1.2. Posisi Strategis Provinsi Sulawesi Selatan 1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015 1.4. Issu-Issu Strategis
1 2 2 3 4 4 6 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA
16
2.1. Rencana Stratergis 2.2. Perjanjian Kinerja 2.3. Indikator Kinerja Utama 2.4. Program Pendukung Pencapaian Strategis
16 17 26 27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
28
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2015 3.2. Perbandingan Dengan Target Jangka Menengah 3.3. Realisasi Anggaran 3.4. Aspek Pendapatan Daerah 3.5. Aspek Belanja Daerah 3.6. Anggaran Terkait Pencapaian Sasaran 3.7. Efisiensi Sumber Daya
28 135 135 135 136 136 136
BAB IV PENUTUP
137
4.1. Simpulan Umum Capaian Kinerja 4.2. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja
137 141
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 DAFTAR TABEL
1. Tabel I -1, Luas Daerah serta Pembagian Daerah Administrasi 2. Tabel I-2, Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 3. Tabel II-1, Penetapan Kinerja 4. Tabel III-1, Sasaran Strategis 1 5. Tabel III-2, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 1 6. Tabel III-3, Sasaran Strategis 2 7. Tabel III-4, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 2 8. Tabel III-5, Sasaran Strategis 3 9. Tabel III-6, 10. Tabel III-7, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 3 11. Tabel III-8, Sasaran Strategis 4 12. Tabel III-9, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 4 13. Tabel III-10, Sasaran Strategis 5 14. Tabel III-11, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 5 15. Tabel III-12, Sasaran Strategis 6 16. Tabel III-13, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 6 17. Tabel III-14, Sasaran Strategis 7 18. Tabel III-15, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 7 19. Tabel III-16, Sasaran Strategis 8 20. Tabel III-17, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 8 21. Tabel III-18, Sasaran Strategis 9 22. Tabel III-19, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 9 23. Tabel III-20, Sasaran Strategis 10 24. Tabel III-21, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 10 25. Tabel III-22, Sasaran Strategis 11 26. Tabel III-23, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 11 27. Tabel III-24, Sasaran Strategis 12 28. Tabel III-25, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 12 29. Tabel III-26, Sasaran Strategis 13 30. Tabel III-27, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 13 31. Tabel III-28, Sasaran Strategis 14 32. Tabel III-29, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 14 33. Tabel III-30, Sasaran Strategis 15 34. Tabel III-31, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 15 35. Tabel III-32, Sasaran Strategis 16 36. Tabel III-33, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 16 37. Tabel III-34, Sasaran Strategis 17 38. Tabel III-35, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 17 39. Tabel III-36, Sasaran Strategis 18 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
1 3 13 28 29 30 31 32 38 45 46 48 49 51 52 53 54 55 56 57 58 60 61 63 64 64 66 66 68 69 70 71 74 75 76 76 78 78 80
vi
Laporan Kinerja
40. Tabel III-37, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 18 41. Tabel III-38, Sasaran Strategis 19 42. Tabel III-39, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 19 43. Tabel III-40, Sasaran Strategis 20 44. Tabel III-41, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 20 45. Tabel III-42, Sasaran Strategis 21 46. Tabel III-43, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 21 47. Tabel III-44, Sasaran Strategis 22 48. Tabel III-45, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 22 49. Tabel III-46, Sasaran Strategis 23 50. Tabel III-47, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 23 51. Tabel III-48, Sasaran Strategis 24 52. Tabel III-49, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 24 53. Tabel III-50, Sasaran Strategis 25 54. Tabel III-51, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 25 55. Tabel III-52, Sasaran Strategis 26 56. Tabel III-53, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 26 57. Tabel III-54, Sasaran Strategis 27 58. Tabel III-55, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 27 59. Tabel III-56, Sasaran Strategis 28 60. Tabel III-57, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 28 61. Tabel III-58, Sasaran Strategis 29 62. Tabel III-59, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 29 63. Tabel III-60, Sasaran Strategis 30 64. Tabel III-61, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 30 65. Tabel III-62, Sasaran Strategis 31 66. Tabel III-63, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 31 67. Tabel III-64, Sasaran Strategis 32 68. Tabel III-65, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 32 69. Tabel III-66, Sasaran Strategis 33 70. Tabel III-67, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 33 71. Tabel III-68, Sasaran Strategis 34 72. Tabel III-69, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 34 73. Tabel III-70, Sasaran Strategis 35 74. Tabel III-71, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 35 75. Tabel III-72, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 36 76. Tabel III-73, Sasaran Strategis 37 77. Tabel III-74, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 37 78. Tabel III-75, Sasaran Strategis 38 79. Tabel III-76, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 38 80. Tabel III-77, Sasaran Strategis 39 81. Tabel III-78, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 39 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
2015 81 82 83 85 86 87 88 89 89 90 90 92 92 94 95 96 96 98 98 99 99 100 101 102 102 103 104 105 105 107 107 108 109 110 111 111 112 113 113 114 115 117
vi
Laporan Kinerja
82. Tabel III-79, Sasaran Strategis 40 83. Tabel III-80, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 40 84. Tabel III-81, Sasaran Strategis 41 85. Tabel III-82, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 41 86. Tabel III-83, Sasaran Strategis 42 87. Tabel III-84, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 42 88. Tabel III-85, Sasaran Strategis 43 89. Tabel III-86, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 43 90. Tabel III-87, Sasaran Strategis 44 91. Tabel III-88, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 44 92. Tabel III-89, Sasaran Strategis 45 93. Tabel III-90, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 45 94. Tabel III-91, Sasaran Strategis 46 95. Tabel III-92, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 46 96. Tabel III-93, Sasaran Strategis 47 97. Tabel III-94, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 47 98. Tabel IV-1, Simpulan Umum Atas Capaian Kinerja
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
2015 118 119 119 120 120 121 121 122 123 126 127 129 129 131 131 132 135
vi
Laporan Kinerja
2015
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015
TAHUN 2016
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Selatan Geografis Sulawesi Selatan yang terletak di bagian selatan semenanjung Pulau Sulawesi, merupakan salah satu wilayah strategis di tengah-tengah kepulauan Indonesia dan sekaligus menjadi jembatan penghubung antara kawasan barat dan timur Indonesia, sehingga wilayah ini ditetapkan sebagai pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI). Terkenal sebagai kota pelabuhan dan berada dalam jalur strategis yang secara geografis terletak antara 0°12’ - 8° Lintang Selatan dan 116°48’ - 122°36’ Bujur Timur serta berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat disebelah Utara, Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Timur, Laut Flores disebelah Selatan dan Selat Makassar di sebelah Barat, secara tidak langsung mengantarkan Sulawesi Selatan sebagai wilayah perdagangan dan jasa dan secara ekonomis memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, dimana Selat Makassar telah menjadi salah satu jalur pelayaran internasional, di samping sebagai titik simpul transportasi laut dan udara yang menghubungkan Asia Timur dan Benua Australia. Provinsi Sulawesi Selatan terletak pada bagian selatan Pulau Sulawesi yang terdiri dari 21 Kabupaten dan 3 Kota, 306 Kecamatan dan 3.033 desa/kelurahan memiliki luas wilayah kurang lebih 46.083,94 km2 sebagaimana yang terdapat pada Tabel I-1. Tabel I-1 Luas Daerah serta Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan No
Kabupaten/Kota
Luas Area Km2
Jumlah Kecamatan
Jumlah Desa/Kelurahan
1
Kabupaten Kepulauan Selayar
1.199,91
11
88
2
Kabupaten Bulukumba
1.170,10
10
136
3
Kabupaten Bantaeng
397,06
8
67
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
No
Kabupaten/Kota
2015 Luas Area Km2
Jumlah Kecamatan
Jumlah Desa/Kelurahan
4
Kabupaten Jeneponto
837,99
11
113
5
Kabupaten Takalar
620,26
9
100
6
Kabupaten Gowa
1.802,08
18
167
7
Kabupaten Sinjai
924,15
9
80
8
Kabupaten Maros
1.538,44
14
103
9
Kabupaten Pangkep
814,95
13
103
10
Kabupaten Barru
1.192,39
7
55
11
Kabupaten Bone
4.593,38
27
372
12
Kabupaten Soppeng
1.337,99
8
70
13
Kabupaten Wajo
2.394,15
14
176
14
Kabupaten Sidrap
2.081,01
11
106
15
Kabupaten Pinrang
1.892,42
12
108
16
Kabupaten Enrekang
1.821,41
12
129
17
Kabupaten Luwu
2,940,51
22
227
18
Kabupaten Tana Toraja
2.149,67
19
159
19
Kabupaten Luwu Utara
7.365,51
12
179
20
Kabupaten Luwu Timur
7.315,77
11
128
21
Kabupaten Toraja Utara
1.169,95
21
151
22
Kota Makassar
181,35
14
143
23
Kota Parepare
88,92
4
22
24
Kota Palopo
254.57
9
48
306
3.030
Sulawesi Selatan
46.083,94
Sumber: Profil Pembangunan Daerah Sulsel 2015
Penduduk Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan, pertumbuhan penduduk pada Tahun 2015 mencapai 1,13 persen. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Jumlah Penduduk Sulawesi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 mencapai 8.432.163 jiwa. Sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel I-2, nampak bahwa hingga Tahun 2015 penduduk Sulawesi Selatan terkonsentasi di Kota Makassar yakni sebesar 1.429.242 jiwa, sementara itu Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk terkecil yakni hanya 128.744 jiwa. Tabel I-2 Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 No
Kabupaten/Kota
Jumlah (jiwa)
No
Kabupaten/Kota
Jumlah (jiwa)
1
Kepulauan Selayar
128.744
13
Wajo
391.980
2
Bulukumba
407.775
14
Sidrap
286.610
3
Bantaeng
182.283
15
Pinrang
364.087
4
Jeneponto
353.287
16
Enrekang
198.194
5
Takalar
283.762
17
Luwu
347.096
6
Gowa
709.386
18
Tana Toraja
227.588
7
Sinjai
236.497
19
Luwu Utara
299.989
8
Maros
335.596
20
Luwu Timur
269.405
9
Pangkep
320.293
21
Toraja Utara
224.003
10
Barru
170.316
22
Makassar
1.429.242
11
Bone
738.515
23
Parepare
136.903
12
Soppeng
225.709
24
Palopo
164.903
Sulawesi Selatan 8.432.163 jiwa Sumber : BPS Sulsel
Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, hingga Tahun 2014 telah ditetapkan 1.444 jabatan struktural dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah jabatan struktural tersebut tersebar pada berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam lingkup Pemerintah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Provinsi Sulawesi Selatan, hingga Tahun 2014 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 47 SKPD dan 105 Unit Pelaksana Teknis Dinas maupun Badan. Di samping Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, dalam struktur organisasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
terdapat pula kelompok
jabatan struktural Staf Ahli dimana sesuai Peraturan Daerah tentang Organisasi Pemerintah Provinsi terdapat 5 (lima) jabatan staf ahli
yakni, 1) Staf Ahli
Bidang Hukum dan Politik, 2) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, 3) Staf Ahli Bidang Pembangunan, 4) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM,
5) Staf Ahli
Bidang Ekonomi dan Keuangan. Kepegawaian Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada Tahun 2015 sebanyak 10.238 orang. Dari jumlah tersebut 5.282 adalah pegawai laki-laki dan 4.956 pegawai perempuan. Jika diamati menurut golongan kepangkatan, jumlah pegawai golongan III paling banyak, yaitu 5.664 orang, menyusul golongan II sebesar 2.645 orang dan golongan IV sebanyak 1.693 orang, sedangkan sisanya 236 orang adalah pegawai golongan I. 1.2. Posisi Strategis Provinsi Sulawesi Selatan Kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dituangkan dalam Visi yaitu “ Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018 ” Pilar Utama Pembangunan Nasional yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang menjadi acuan dan berkontribusi nyata terhadap solusi persoalan mendasar bangsa Indonesia khususnya dalam perwujudan ketahanan dan kemandirian pangan pada komoditas strategis. Ini ditandai dengan posisi Sulawesi Selatan yang semakin menempatkan dirinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi luar pulau Jawa. Ini juga terkait dengan perwujudan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
pola ideal kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama, ketertiban dan keamanan serta akselerasi perbaikan kehidupan demokrasi. Simpul Jejaring yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang menjadi simpu distribusi barang dan jasa, simpul layanan pendidikan dan kesehatan, serta simpul distribusi perhubungan darat, laut dan udara di luar Jawa dan kawasan timur Indonesia khususnya. Akselerasi Kesejahteraan yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang sudah mencapai fase akhir tinggal landas dan memasuki awal kematangan ekonomi. Pada saat ini Indeks Pembangunan Manusia berada pada kategori menengah-tinggi. Pembangunan Ekonomi berada di atas rata-rata Nasional, pendapatan per kapita sekitar Rp. 30 Juta. Angka Kemiskinan dan pengangguran di bawah rata-rata Nasional, agroindustri berkembang pesat serta industri dan jasa berkontribusi signifikan dalam perekonomian. Ini ditandai oleh kondisi dinamis Sulawesi Selatan semakin kuat mensinergikan kemajuan Kabupatn dan Kota serta semakin bersinergi dengan perkembangan regional, nasional dan internasional. Untuk mewujudkan Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tersebut didukung oleh misi sebagai upaya-upaya umum dalam pencapaian visi yaitu : 1. Mendorong semakin meningkatnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar umat beragama. 2. Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan. 3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, ksehatan dan infrastruktur. 4. Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global. 5. Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum. 6. Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa. 7. Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015 Pada tahun 2015 legislatif baru dan kabinet baru mulai berjalan. Karena itu, sebagian dari kebijakan akan menyesuaikan dengan arahan dari kabinet baru tersebut. Kebijakan yang diprioritaskan pada tahun ini adalah : 1. Pengembangan Kerjasama Daerah dan Daya Saing daerah: a) Pengembangan kerjasama ProvinsiSulawesi Selatan dengan Provinsi Luar Negeri; b) Pengembangan kerjasama Kabupaten/Kota dengan Kabupaten/Kota lain di Indonesia dan Luar Negeri; c) Pengembangan iklim dan sarana/prasarana pendukung investasi daerah; d) Pengembangan sistem jaringan distribusi komoditas strategis; e) Peningkatan kualitas tenaga kerja dan calon tenaga kerja; f) Penguatan sistem inovasi daerah; g) Penguatan dukungan pada poros maritim 2. Pengembangan ekonomi kerakyatan; 3. Pengembangan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan Pembangunan kesehatan; 4. Peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah. 5. Pengembangan Kawasan Strategis; 6. Pengelolaan sumberdaya air dan peningkatan kapasitas infrastruktur irigasi; 7. Reformasi Birokrasi dan Penguatan Kapasitas Kelembagaan 1.4. Issu-issu Strategis Issu-issu strategis yang dihadapi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu issu global dan issu daerah. Untuk issu global yang dihadapi saat ini adalah adanya Perdagangan Bebas yang disepakati oleh Negara-negara Asean yang disebut sebagai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan diberlakukannya Perdagangan Bebas banyak memberi dampak terhadap kehidupan sosial masyarakat. Dunia yang tanpa batas, keluar masuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
barang yang intens serta interaksi dengan dunia luar disatu sisi memberikan dampak positif bagi perkembangan masyarakat melalui upaya peningkatan kualiatas dan inovasi produk lokal. Namun disisi yang lain, pemberlakuan ini dapat menambah penderitaan sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih berada dibawah garis kemiskinan. Mereka digiring kepada sebuah dunia dimana kekuatan pasar menjadi panglima. Hilangnya subsidi dan peranan dari negara dalam bidang ekonomi berdampak multiplayer effect pada kemiskinan yang meningkat dan akan mengarah pada tingginya angka kriminal. Hal ini mengakibatkan kerja keras pemerintah, yakni mengerjakan dua hal sekaligus, yakni perbaikan ekonomi dan sekaligus melakukan reformasi terhadap masalahmasalah sosial. Kondisi sosial ekonomi serta semua potensi yang ada pada masyarakat Sulawesi Selatan, diharapkan pemerintah dapat menempuh suatu kebijakan yang rasional untuk mengantar masuk dalam kancah perekonomian global. Adapun issu strategis daerah yang dihadapi disajikan dengan pendekatan urusan pemerintahan, yakni urusan wajib dan urusan pilihan. Issu strategi urusan-urusan tersebut diuraikan sebagai berikut: Urusan Wajib : a. Urusan Pendidikan 1) Masih tingginya angka buta aksara serta angka partisipasi sekolah
cenderung menurun; 2) Standar pelayanan minimal pendidikan belum tercapai; 3) Belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan; 4) Penyediaan Layanan Pendidikan Masyarakat;
b. Urusan Kesehatan 1) Terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimal pelayanan kesehatan,
masih adanya ancaman penyakit menular maupun penyakit yang tidak menular, serta meningkatnya penyakit degeneratif,
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
2) Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) masih kurang; 3) Gerakan SUN (Scaling Up Nutrition) untuk perbaikan Gizi anak atau
perbaikan Gizi 1000 hari pertama kehidupan. 4) Pembinaan Gizi Masyarakat;
c. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 1) Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi 2) Belum optimalnya kinerja sarana dan prasana sumber daya air untuk
mendukung ketahanan pangan Sulsel 3) Rendahnya akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak 4) Tingkat kerusakan jalan, jembatan, prasarana dan sarana irigasi yang
masih tinggi 5) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan
prasarana. 6) Belum semua wilayah mempunyai Rencana Dasar Tata Ruang, produk tata
ruang yang telah disusun belum disadari sebagai produk yang mempunyai kekuatan hukum, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam tertib penataan ruang. 7) Pelaksanaan Penataan RuangNasional
d. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 1) Belum optimalnya pengelolaan tanah pemerintah dan kurangnya kesadaran
masyarakat dalam perizinan dan pensertifikatan tanah. 2) Belum memadainya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman
dan masih besarnya kesenjangan pemenuhan akan rumah layak huni. e. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat 1) Meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dan
kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan. 2) Kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi masih kurang, serta Jiwa
nasionalisme dan patriotisme cenderung menurun;
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
f. Urusan Sosial 1) Masih cukup tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). 2) Tingginya konflik sosial di masyarakat dan kejadian bencana alam. 3) Panti-panti sosial kurang diberdayakan 4) Rehabilitasi dan PerlindunganSosial Anak
g. Urusan Lingkungan Hidup 1) Menurunnya
daya
tampung
lingkungan
akibat
pencemaran
dan
pengrusakan lingkungan 2) Menurunnya kapasitas dan kualitas sumber air baku 3) Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup
masih kurang; 4) Dampak pemanasan global semakin meningkat
h. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga 1) Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah
raga, dan kurangnya pembinaan pemuda dan olah raga. 2) Masih kurangnya pembinaan kepemudaan, 3) Masih kurangnya pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga,
i. Urusan Penanaman Modal 1) Belum optimalnya pengelolaan investasi. 2) Iklim investasi belum kondusif khususnya dalam hal pelayanan perizinan; 3) Lahan bagi usaha industri berskala menengah/besar terbatas.
j. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah 1) Pemberdayakan koperasi UMKM untuk menigkatkan pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas dan berkelanjutan, 2) Inovasi
dan adopsi teknologi, pengembangan disain produk, yang
berdampak pada diversifikasi produk masih rendah; 3) Jaringan pasar industri kecil dan kemitraan dalam usaha pemasaran masih
terbatas;
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
k. Urusan Kependukan dan catatan Sipil 1) Masih
rendahnya kesadaran masyarakat dan aparat dalam tertib
administrasi kependudukan. 2) Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk
l. Urusan Ketenagakerjaan 1) Masih terbatasnya lapangan kerja, 2) Kualitas dan daya saing calon tenaga kerja belum sesuai kebutuhan pasar
m. Urusan Ketahanan Pangan 1) Belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal, 2) Ketersediaan dan kedaulatan pangan belum menjadi fokus daerah, 3) Kesadaran
masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal
cenderung menurun. n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1) Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak. 2) Tingginya pengaruh negatif media terhadap pembentukan kepribadian
anak, 3) Anak jalanan, anak korban narkoba, anak terlantar dan anak putus sekolah
masih ada; 4) Peningkatan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan; 5) Tingginya bentuk kekerasan, eksploitasi, penelantaran, diskriminasi, dan
perlakuan salah pada anak dan perempuan o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1) Belum
meratanya
pengetahuan
masyarakat
terhadap
kesehatan
reproduksi, 2) Jumlah penduduk indonesia naik dua kali lipat dalam 40 tahun terakhir,
diprediksi mencapai 254,4 juta-255,8 juta jiwa tahun 2015 (BPS dan lembaga demografi UI) bila pertambahan penduduk masih 1,49% (RataRata dunia 1,16%)
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
p. Urusan Perhubungan 1) Kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, 2) Daya tampung infrastruktur transportasi 3) Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi 4) Pengembangan dan pengendalian jaringan lalu lintas angkutanjalan yang
terintegrasi inter, intra dan antar moda danpengembangan wilayah yang meliputi simpul transportasi jalan,jaringan pelayanan angkutan jalan yang efisien dan mampumendukung pergerakan penumpang dan barang q. Urusan Komunikasi dan Informasi 1) Belum optimalnya implementasi e-government dan pelayanan perijinan
telekomunikasi. 2) Pengembangan pusat informasi desa/balai rakyat.
r. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian 1) Belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat disebabkan terbatasnya
kemampuan keuangan daerah, kompetensi sebagian pegawai belum sesuai dengan kebutuhan riil dan produk hukum daerah yang tidak sesuai dengan perkembangan. 2) SKPD belum semua memiliki Standar Pelayanan Minimal dan Prosedur
Standar Operasional; 3) Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan
administrasi keuangan daerah (Pembiayaan, pendapatan dan belanja daerah)
dalam
rangka
mendorong
peningkatan
transparansi
dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah; 4) Penegakan dan pelaksanaan hukum dan perundang-undangan yang masih
lemah 5) Perlunya integrasi kegiatan mulai dari pra bencana, saat terjadi bencana,
dan paska bencana secara seimbang dan sinergis.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
6) Peningkatan SDM aparatur yang memiliki integritas dan kompetensi yang di
harapkan, 7) Lemahnya infrastruktur pendukung pelaksanaan birokrasi. 8) Penataan
kelembagaan instansiPemerintah yangmencakup penataan
fungsi dan strukturorganisasinya 9) Penerapan Standar Pelayanan Publik pada Unit Pelayanan Publik 10) Pengembangan dan penerapan E-Goverment 11) Kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan masih
kurang; 12) Pengalokasian pegawai pada setiap SKPD tidak merata 13) Perangkat daerah yang cenderung terlalu gemuk (banyaknya pada setiap
SKPD) 14) Munculnya berbagai masalah pertanahan termasuk asset Pemda yang
bermasalah s. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, peran perempuan dalam pembangunan, dan tata kelola pemerintahan desa. 2) Ketidakberdayaan masyarakat disebabkan Faktor ekonomi, rendahnya kapasitas SDM, dan terbatasnya Akses informasi, sarana, modal, pasar dan pelayanan 3) Belum fokus dan tidak sinerginya gerakan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan antara pemerintah, pemprov, pemkab/pemkot dan desa. 4) Perlunya diantisipasi akan berakhirnya program PNPM t. Urusan Kebudayaan 1) Masih rendahnya penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan
sehari-hari, belum optimalnya pengelolaan kekayaan budaya, dan masih terbatasnya kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya. 2) Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih kurang; 3) Masuknya nilai dan budaya asing yang berpengaruh negatif cukup banyak;
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
4) Terjadinya degradasi nilai budaya dan kearifan local
u. Urusan Statistik 1) Belum optimalnya kualitas SDM dan komitmen dalam pengelolaan data dan
statistik. 2) Pembiayaan, sarana dan prasarana yang kurang
v. Urusan Kearsipan 1) Belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana
kearsipan. 2) Kesadaran dan komitmen terhadap pentingnya data masih rendah. 3) Regulasi tentang kearsipan belum dilaksanakan secara maksimal. 4) Belum sinergi pengelolaan kearsipan di tingkap provinsi dan kab/kota.
w. Urusan Perpustakaan 1) Belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana
perpustakaan. 2) Masih rendahnya minat baca masyarakat, terutama anak sekolah. 3) Pengelolaan perpustakaan yang belum profesional 4) Bahan bacaan perpustakaan yang masih minim
x. Urusan Perencanaan Pembangunan 1) Belum efektifnya perencanaan dari bawah (bottom up planning) yang
disebabkan
oleh
kurang
akuratnya
data
pendukung
perencanaan
pembangunan, 2) Masih terdapat kesulitan untuk memastikan adanya konsistensi antara
perencanaan
(program/kegiatan)
pembangunan
dan
alokasi
penganggarannya; Urusan Pilihan Pemerintah Daerah a. Urusan Kelautan dan Perikanan 1) Kerusakan kawasan pesisir dan ekosistemnya 2) Ekonomi kelautan, tatakelautan dan keamanan laut
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
3) Peningkatan produksi kelautan dan perikanan & pembangunan sentra
perikanan terpadu 4) Pemberantasan UU fishing 5) Keterbatasan infastruktur/sarpras dari perikanan budidaya, tangkap dan
pengelolaan hasil kelautan dan perikanan 6) Produktivitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan
b. Urusan Pertanian 1) Pengembangan
penyediaan
sarana
dan
prasarana
perkebunan,
peternakan, perikanan serta teknologi untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas; 2) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi; 3) Biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, serta belum optimalnya
manajemen agribisnis. 4) Pengembangan penyediaan sarana prasarana, teknologi dan kelembagaan
untuk mendukung peningkatan produksi dan produktifitas serta nilai tambah hasil perkebunan 5) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian 6) Ternak ruminansia betina produktif berdasarkan UU No. 41 tahun 2014
(perubahan
atas
undang-undang
nomor
18
Tahun
2009
tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan) adalah ternak ruminansia betina yang organ reproduksinya masih berfungsi secara normal dan dapat beranak. Produktifitas yang diharapkan dari ternak ruminansia betina yakni dapat menambah jumlah populasi. c. Urusan Kehutanan 1) Degradasi hutan dan lahan; 2) Alih fungsi lahan; 3) Luas hutan semakin berkurang akibat dari kegiatan penambangan; 4) Luas lahan kritis masih cukup banyak
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
d. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral 1) Terbatasnya pasokan listrik untuk industri dan rumah tangga 2) Masih banyak penambangan yang tidak ramah lingkungan. 3) Potensi energi terbarukan seperti energi matahari dan mikrohidro belum
dimanfaatkan secara optimal e. Urusan Pariwisata 1) Masih kurangnya partisipasi mayarakat dalam pengembangan pariwisata,
kreativitas, inovasi dan kompetensi daya saing ODTW, dan belum optimalnya kualitas SDM petugas dan pelaku usaha pariwisata. 2) Keterpaduan dan sinergi antar pelaku wisata dalam pengembangan
pariwisata masih rendah. f. Urusan Industri 1) Masih kurangnya kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi UMKM, 2) Industri berbasis sumberdaya lokal belum berkembang secara merata 3) Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar, dan belum
optimalnya kemitraan antar pelaku usaha. 4) Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus.
g. Urusan Perdagangan 1) Rendahnya daya saing produk di pasar nasional maupun global, belum
lancarnya distribusi bahan pokok/barang strategis, 2) Kurang siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 3) Kurang memadainya kondisi sarana prasarana pasar tradisional.
h. Urusan Ketransmigrasian 1) Animo masyarakat untuk bertransmigrasi lokal relative rendah dan
ketidaksiapan lokasi transmigrasi; 2) Semakin rendahnya Transmigrasi Umum dan Transmigrasi Swakarya
Mandiri (TSM);
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis RPJMD adalah dokumen perencanaan yang memuat kebijakan umum pembangunan daerah, kebijakan umum keuangan daerah, strategi dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program yang sifatnya kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Perubahan RPJMD menjadi acuan utama penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) bagi setiap SKPD Provinsi Sulawesi Selatan dengan memperhatikan RPJM Nasional Tahun 2015-2019. Untuk menjamin sinergitas dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran tahunan, maka setelah penetapan PPRPJMD dokumen ini menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang menjadi dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Selatan, serta menjadi acuan dalam penyusunan RPJM Daerah Kabupaten/Kota. Perubahan atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Beberapa target indikator pembangunan yang ditetapkan, perlu disesuaikan dengan realisasi pencapaian dan kondisi tantangan pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan; 2. Adanya perubahan data tahun dasar pada data makro ekonomi; 3. Terbitnya Peraturan Presiden
Nomor
2
Tahun
2015 tentang RPJMN
2015 – 2019; dan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Keuangan tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Perubahan dokumen RPJMD ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pada pasal 50 ayat (1) bahwa rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal: (1) hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan substansi yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; (2) terjadi perubahan yang mendasar; dan (3) merugikan kepentingan nasional. Serta melihat pada Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Pasal 59 : Perubahan Dokumen Perencanaan, Ayat (1) Perencanaan pembangunan daerah bersifat dinamis mengikuti perubahan lingkungan strategis, Ayat (2) Substansi dinamis sebagaimana dimaksud ayat (1) Dapat dilakukan perubahan parsial tanpa mengubah dokumen perencanaan secara keseluruhan. 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pernyataan/kesepakatan/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan Perjanjian Kinerja 2015 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, RKPD 2015, IKU dan APBD. Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan telah menetapkan Perjanjian Kinerja sebagai berikut : Tabel II – 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
4
1
Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
1
Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi
1485 orang
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
4
2
Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama
2
Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi wawasan kebangsaan
820 orang
3
Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan
3
Produksi Padi
5.658.260 Ton
4
Produksi Jagung
1.418.011 Ton
5
Produksi Kedelai
50.377 Ton
6
Produktivitas Padi
53,30 Kwt/Ha
7
Produktivitas Jagung
48,22 Kwt/Ha
8
Produktivitas Kedelai
15,22 Kwt/Ha
9
Produksi Hortikultura
138.772 Ton
10
Populasi Sapi Potong
1.347.080 Ekor
11
Populasi Sapi Perah
2.544 Ekor
12
Populasi Kerbau
13
Populasi Kuda
14
Populasi Ternak Kecil
15
Populasi Unggas
16
Produksi Daging
17
Produksi Telur
18
Produksi Susu
19
Produksi Kakao
148.384 Ton
20
Produksi Tebu
34.950 Ton
21
Produksi Kelapa Dalam
79.425 Ton
22
Produksi Kopi
36.221 Ton
23
Produktivitas Kakao
878 Kg/Ha
24
Produktivitas Tebu
2.781 Kg/Ha
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
111.684 Ekor 181.220 ekor 1.303.579 ekor 65.378.117 ekor 49.739.830 Kg 120.102.531 Kg 3.890.790 Kg
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
4
4
5
Meningkatnya produksi dan produktivitas industri daerah
Meningkatnya kualitas dan peran koperasi dan UMKM
25
Produktivitas Kelapa Dalam
901 Kg/Ha
26
Produktivitas Kopi
679 Kg/Ha
27
Nilai Produksi Kakao
4.451 triliun,-
28
Nilai Produksi Tebu
0.524 triliun,-
29
Nilai Produksi Kelapa Dalam
0.428 triliun,-
30
Nilai Produksi Kopi
1.032 triliun,-
31
Produksi Perikanan Tangkap
298.111,6 Ton
32
Produksi Perikanan Budidaya
3.051.023 Ton
33
Produksi Udang
34
Produksi Rumput Laut
35
Produksi Bandeng
36
Produksi Hasil Hutan Kayu Olahan
37
Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu
38
Jumlah industri
39
Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB
40
Jumlah koperasi aktif
41
Jumlah koperasi besar
42
Jumlah usaha kecil menjadi usaha menengah
43
Jumlah usaha menengah menjadi usaha besar* Jumlah Wira Usaha Baru
44
38.630 Ton 2.866.119 Ton 123.280 Ton 212.146 M3 2.309 Ton 53.061 Unit 12,73% 6.554 unit 15 unit 131.510 unit 3.313 unit 132.765 orang
6
Berkembangnya Daya Saing Pariwisata Daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
45
Jumlah Wisata nusantara
5.500.000 wisnus
46
Jumlah wisata mancanegara
47
Jumlah destinasi yang menjadi destinasi wisata unggulan
160.000 wisman 3 destinasi
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
4
7
Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional
48
Jumlah Regulasi lahan pangan berkelanjutan
8
Meningkatnya kapasitas penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
49
Jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yg fokus mendampingi Petani melalui paket kreatif penyuluh : a. Pertanian b. Perikanan c. Kehutanan
50
9
Jumlah balai penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) yang ada di kecamatan berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Demplot.
1 Perda
1.800 orang 350 orang 400 orang
50 BP3K
Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat
51
10
Berkurangnya penduduk miskin di desa dan kota
52
Persentase Penduduk miskin
11
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial
53
Persentase PMKS yang menerima bantuan
10%
12
Meningkatnya upaya pengelolaan kualitas lingkungan hidup dan penguatan kapasitas pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
54
Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi sumber daya alam
24 lokasi
13
14
Meningkatnya kapasitas dan pengelolaan konservasi dan tata kelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman hayati
Meningkatnya kemampuan literasi dan minat baca masyarakat
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 82,53 9,34%
55
Penurunan beban pencemaran
56
Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan hidup
57
Luas lahan kritis
469.885 Ha
58
Luas kebakaran hutan yang dikendalikan
360,79 Ha
59
Jumlah illegal logging yang tertangani
100,35 M3
60
Angka melek huruf
90,41%
61
Jumlah Melek Aksara yang menerima SUKMA
77.000
12,72 jt ton 2,94
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
4
15
16
17
18
Meningkatnya akses dan mutu penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun
Berkembangnya pendidikan tinggi
Meningkatnya ketahanan budaya secara serasi dengan spirit zaman
Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dan keolahragaan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
62
Jumlah pengunjung perpustakaan
463.335 orang
63
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD sederajat
107,09%
64
Angka Partisipasi Murni (APM) SD sederajat
103,00%
65
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD sederajat
98,10%
66
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP
110,00%
67
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP
76,80%
68
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP
88,42%
69
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA
83,00%
70
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA
62,40%
71
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA
62,90%
72
Angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke perguruan Tinggi
1,5
73
Jumlah Mahasiswa PTN/PTS Penerima SPP Gratis
24.610 orang
74
Jumlah situs budaya yang dilestarikan
75
Jumlah benda budaya yang dilestarikan
250 benda budaya
76
Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
18 festival
77
Jumlah atlet yang difasilitasi.
435 Atlit
78
Jumlah cabang olah raga yang difasilitasi.
22 Cabor
3 situs
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
4
79
Jumlah Pemuda yang difasilitasi.
80
Jumlah lembaga kepemudaan yang difasilitasi melalui kegiatan kepemudaan
2.960 orang 49 OKP
19
Berkembangnya layanan rumah sakit bertaraf Internasional
81
Jumlah RS yang terakreditasi Nasional
20
Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat
82
Rasio tenaga perawat per 100.000 Penduduk
83
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
65%
84
Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI)
94%
85
Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin
100%
86
Jumlah Kematian Ibu
106
87
Jumlah Kematian Bayi
1.026
88
Prevalensi balita gizi buruk
5,20%
89
Umur Harapan Hidup (UHH)
69,76
90
Prevalensi peserta KB Aktif
66%
91
Persentase Panjang Jalan Provinsi dalam kondisi mantap
87,42%
92
Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) di wilayah provinsi
87,98%
93
Persentase pelayanan transportasi darat
20%
94
Persentase pelayanan transportasi udara
74%
95
Persentase pelayanan transportasi laut
87%
21
22
23
24
25
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi
Meningkatnya pola hidup sehat, keberdayaan masyarakat dalam masalah kesehatan, dan kesehatan lingkungan Terkendalikannya pertumbuhan penduduk Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar Jawa
Tersedianya jaringan prasarana dan sarana transportasi yang terintegrasi antar moda dan antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
5
95/ 100.000 Penduduk
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
4
Persentase layanan publik yang dapat diakses secara on line
45%
97
Rasio Rumah Layak Huni
0,192
98
Persentase rumah tangga bersanitasi
83,00
99
Persentase RT berakses air minum
87,45
100
Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik (Ha)
101
Jumlah DRT dalam kondisi baik
17
102
Jumlah embung
23
103
Persentase desa berlistrik
91
104
Jumlah instalasi bio energi (unit)
270
105
Jumlah penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah
106
Cadangan Sumber Daya Mineral (Ton)
250.000.000 ton
107
Luas Wilayah Pemetaan (Hektar)
5.000 Ha
Produksi Logam (Ton)
85.957.134
Produksi Non Logam (Ton)
7.286.316
Produksi Batuan (Ton)
23.433.930
Produksi Batubara (Ton)
17.514.655
26
Tersedianya akses dan layanan informasi dan komunikasi yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul komunikasi dan informasi luar Jawa
27
Meningkatnya akses terhadap perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan
28
29
Meningkatnya kualitas dan cakupan layanan daerah irigasi dan rawa serta pemanfaatan air tanah
Meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan sumber daya mineral untuk mendukung peningkatan perekonomian wilayah
96
108
30
Tercukupinya infrastruktur dasar dan layanan dasar warga/masyarakat pesisir dan pulau2 kecil.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
109
Jumlah daerah pesisir dan pulau kecil yang mendapatkan pemberdayaan ekonomi
110
Luas Kawasan Konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan (Ha)
41.354 Ha
8
6
92.207,50
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
4
31
111
Jumlah aparat dan masyarakat yang pengetahuannya meningkat terkait upaya pengurangan resiko bencana
100
112
Jumlah Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kapasitasnya meningkat dlm penanganan darurat bencana.
75 TRC
Terjaganya iklim investasi berkualitas yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa.
113
Nilai investasi PMA
114
Nilai investasi PMDN
Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa
115
Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja
116
Persentase Tingkat pengangguran terbuka
Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa
117
Persentase hasil penelitian pengembangan daerah yg dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan daerah
8 litbang
118
Jumlah prototype/paten inovasi daerah yang dihasilkan
1 inovasi
Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam mendorong kerjasama antar Daerah, kerjasama dengan pihak ketiga dan kerjasama dengan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri.
119
Jumlah Kerjasama Daerah.
120
Jumlah kerjasama “Sister City” yang berjalan
121
Jumlah Kerjasama dengan Lembaga Internasional
1 MoU
122
Jumlah Kerjasama dalam Berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah lain di Luar Negeri
1 MoU
36
Meningkatnya percepatan pembangunan kawasan andalan
123
Jumlah kerjasama antar kabupaten/ kota yang efektif dalam pengembangan kawasan andalan
1 MoU
37
Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan norma sosial
124
Persentase Penyelesaian pelanggaran Perda dan Pergub dari total kasus pelanggaran
20%
125
Persentase pengesahan ranperda menjadi perda
100%
Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik
126
Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
6 Kegiatan
32
33
34
35
38
Tersedianya infrastruktur dan kesiap-siagaan penanganan bencana
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
400 Juta USD 3 Triliun
178.983 jiwa 5%
50 Mou/PKS 1 Kab/Kota
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
4
39
40
41
42
43
44
127
Jumlah Orkemas yang mendapatkan bantuan fasilitasi.
128
Lembaga PUG yang Aktif
129
Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan penanganan
98%
130
Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan Layanan Bantuan Hukum
60%
131
Jumlah kabupaten/kota layak anak
132
Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan
98%
133
Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan Layanan Bantuan Hukum
60%
Terpeliharanya ketertiban, ketenteraman & kenyamanan dalam masyarakat
134
Ratio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk
2,18
135
Jumlah kegiatan dalam upaya penciptaan kondisi ideologi, poleksosbudkam yang kondusif.
17 kegiatan
Berkembangnya wawasan, kesadaran dan perilaku masyarakat yang mendukung kesatuan bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI
136
Jumlah masyarakat yg telah diberi pemahaman wawasan kebangsaan
1.050 orang
137
Jumlah Pokja yang membantu dalam memberikan pemahaman wawasan kebangsaan.
Terwujudnya kelembagaan & tatalaksana pemerintahan daerah yg kuat dan transparan dalam mendukung reformasi birokrasi Terwujudnya peningkatan kapasitas bagi pendayagunaan aparatur pemerintahan daerah yang berkelanjutan
138
Persentase pelayanan administrasi kepegawaian secara tepat waktu dari seluruh usulan yang diterima
100%
139
Persentase CPNS yang telah mengikuti Diklat Prajabatan Persentase peserta Diklat Kepemimpinan yang lulus ujian
100%
141
Persentase peserta Diklat Fungsional yang lulus ujian
100%
142
Persentase peningkatan penerimaan PAD
12%
143
Persentase Peningkatan penerimaan pendapatan daerah
144
Opini Laporan Keuangan BPK
Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Terwujudnya pengelolaan keuangan (Pembiayaan, pendapatan, belanja) dan asset daerah yang transparan, akuntabel, inovatif dan tertib.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
140
94 Orkemas
58 SKPD
3 Kab
4 pokja
100%
5,00% WTP
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
4
45
46
47
Terwujudnya perencanaan & pengendalian pembangunan yang berkualitas, responsif gender dan memperhatikan kearifan lokal
Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan masyarakat
Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintahan desa
145
Penilaian Evaluasi SAKIP
CC
146
Jumlah Wajib Pajak yang mendapatkan kemudahan pelayanan melalui Drive Thru, Gerai Samsat, Samsat Payment Point, dan Samsat Keliling yg berstandar ISO 9001-2000
200%
147
Rasio Ketaatan terhadap RTRW
0,63%
148
Rasio RTH per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
20%
149
Persentase Program dalam APBD yang responsif gender
37 SKPD dan 6 kab/kota
150
Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang dijadikan acuan perencanaan provinsi.
4 Dokuman
151
Persentase Program RPJMD yang di akomodir dalam RKPD
100%
152
Jumlah BUMDES yang aktif
153
Jumlah LPM yang aktif
3
154
LPM yang Berprestasi
11,50%
155
Persentase LSM yang aktif
55,51%
156
Persentase PKK aktif
97,69%
157
Jumlah desa berstatus swasembada
158
Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya
276
100 desa/ kelurahan
3.721
2.3. Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi Pemerintah yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Pemerintah Provinsi Sulsel
sebagai
bentuk
perbaikan
yang
berkelanjutan
terhadap
Sistem
Akuntabilitas Kinerja, telah melakukan revisi terhadap IKU di tahun 2015 dengan melengkapi setiap indikator dengan satuan dari indikator kinerja disertai formulasi perhitungan data. Masih terdapat indikator yang berupa output tetapi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
dinilai merupakan output penting sehingga tetap dimasukkan sebagai IKU. Adapun IKU Pemprov Sulsel yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel 1 lampiran 2 dalam LKj ini. 2.4. Program Pendukung Pencapaian Sasaran Strategis Dalam rangka mewujudkan pencapaian Sasaran Strategis beserta indikator kinerjanya, telah ditetapkan program dan kegiatan sebagai pendukung dari setiap indikator yang telah ditetapkan baik dalam Dokumen RPJMD maupun dalam Dokumen Perjanjian Kinerja 2015. Program beserta anggarannya yang terkait dengan pencapaian masing-masing indikator kinerja diuraikan dalam tabel 2 lampiran 3 LKj ini.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2015 Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator sasaran strategis pada Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Provinsi
Sulawesi
Selatan
Tahun
2015
dengan
realisasinya
serta
membandingkan capaian kinerja Tahun-Tahun sebelumnya, sebagai berikut : Tabel III-1 SASARAN STRATEGIS 1 Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
Capaian (%)
1
2
3
4
5
1.485 orang
1.485 orang
100
1
Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi
Berdasarkan
pengukuran
pencapaian
Sasaran
Strategis
1
yaitu
“Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama“ capaian kinerja tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerja Sasaran Strategis 1 sebesar 100% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab dari Biro Bina Mental dan Spiritual Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam merealisasikan target telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1. Temu Koordinasi terkait Pembinaan dan Peningkatan Kegiatan Keagamaan dalam rangka meningkatkan pengetahuan pemahaman lembaga keagamaan bagi 800 orang peserta yang dilaksanakan di Kota Makassar, Enrekang, Wajo, Barru, Jeneponto, Soppeng,
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2. Temu
Koordinasi
2015 Peningkatan
Manajemen
Masjid
dalam
rangka
meningkatkan pengetahuan manajemen pengelolaan masjid bagi 70 orang pengurus masjid, 3. Peningkatan Fungsi dan Peran Forum Kerukunan Ummat Beragama dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama dalam menciptakan suasana yang kondusif yang dilaksanakan di Kabupaten Soppeng dan Kota Makassar dengan jumlah peserta 170 orang, 4. Seminar Pemberdayaan Lembaga Keagamaan terkait Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan wawasan dan pemahaman dalam meningkatkan pengetahuan pernikahan Kristen melalui lembaga keagamaan dengan jumlah peserta 220 orang yang dilaksanakan di Kota Makassar dan Kota Parepare, 5. Serasehan
Peningkatan
Mental
Spiritual
Bagi
Organisasi
Pemuda
Keagamaan dalam rangka meningkatkan pemahaman mental spiritual bagi 275 orang pengurus organisasi pemuda keagamaan yang dilaksanakan di Kota Makassar dan Kabupaten Toraja Utara, 6. Monitoring dan Evaluasi Lembaga Keagamaan dan Kerjasama Sosial Kemasyarakatan di 13 Kab/Kota di Sulsel Capaian Indikator Kinerja ini didukung oleh Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Bidang Keagamaan dan Program Peningkatan Fungsi dan Peran Lembaga Keagamaan dan Tokoh Agama dengan kegiatan yaitu kegiatan peningkatan fungsi dan peran Forum Kerukunan Umat Beragama, kegiatan Temu koordinasi dalam rangka pembinaan dan peningkatan kegiatan keagamaan, dan kegiatan temu koordinasi peningkatan manajemen masjid. Capaian
indikator
ini
juga
didukung
alokasi
anggaran
sebesar
Rp.1.197.965.000,- dengan realisasi sebesar Rp.1.181.570.698,- sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 16.394.302,-
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 meningkat cukup signifikan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-2 Realisasi Capaian (2013-2015)
No.
Indikator Kinerja
1.
Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi
2013
2014
2015
700 orang
815 orang
1.485 orang
Walaupun realisasi capaian 3 tahun terakhir (Tabel III-2) cenderung meningkat, akan tetapi capaian target jangka menengah belum dapat diraih yaitu 6.140 orang, diharapkan untuk tahun mendatang dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa indikator sebagai alat ukur pencapaian
sasaran
masih
berupa
output
kegiatan,
sehingga
untuk
menggambarkan kondisi yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama masih membutuhkan informasi tambahan berupa dampak yang timbul dimasyarakat dengan bertambahnya jumlah pemuka agama yang telah mendapat pembinaan dalam kegiatan sosialisasi. Diharapkan dengan makin banyaknya pemuka agama dan lembaga agama yang memberikan bimbingan keagamaan kepada masyarakat dapat menciptakan kondisi yang makin kondusif bagi masyarakat dalam penghayatan dan pengamalan agama. Terhadap permasalahan tersebut maka solusi yang akan dilakukan adalah perbaikan terhadap indikator yang digunakan sehingga indikator tersebut dapat langsung menggambarkan kondisi dalam penghayatan dan pengamalan agama di masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-3 SASARAN STRATEGIS 2
Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
Capaian (%)
1
2
3
4
5
1
Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yg mendapatkan pembinaan/ sosialisasi wawasan kebangsaan
820 orang
820 orang
100
Berdasarkan
pengukuran
pencapaian
Sasaran
Strategis
“Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama“
2
yaitu
capaian
kinerja tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan, sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 2 ini juga menjadi tanggung jawab dari Biro Bina Mental dan Spiritual Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam merealisasikan target telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan Pelatihan Bagi Dai Muda dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi 100 orang Dai Muda dalam mensyiarkan agama. 2. Menyelenggarakan Forum Pembinaan Tokoh Ulama se Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan peran tokoh ulama dalam masyarakat untuk mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis dengan diikuti 150 orang peserta. 3. Pembinaan
dan
Peningkatan
Kualitas
Peran
Alim
Ulama
Dalam
Pembangunan Daerah dalam ranhka meningkatkan peran alim ulama dalam menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis di masyarakat dengan jumlah peserta 100 orang.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
4. Peningkatan Kualitas Pemuka Agama dan Mubaliq-Mubaliqah/Khatib se Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan peran pemuka agama dan mubaliq-mubaliqah dalam peningkatan syiar agama dengan jumlah peserta 75 orang. 5. Peningkatan Kualitas Bagi Guru Mengaji se Sulawesi Selatan bagi 70 orang guru mengaji dalam rangka pemberantasan buta aksara Al-Qur’an. Capaian Indikator Kinerja ini didukung oleh Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Bidang Keagamaan dan Program Peningkatan Fungsi dan Peran Lembaga Keagamaan dan Tokoh Agama dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 151.600.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 150.800.000,Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 cukup meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-4 No. 1.
Indikator Kinerja Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yg mendapatkan pembinaan/ sosialisasi wawasan kebangsaan
Realisasi Capaian (2013-2015) 2013
2014
230 orang 630 orang
2015 820 orang
Meski realisasi capaian 3 tahun terakhir cenderung meningkat, akan tetapi capaian target jangka menengah belum dapat diraih yaitu 3.530 orang, diharapkan untuk tahun mendatang dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Permasalahan yang dihadapi untuk pencapaian sasaran strategis yang kedua ini tidak jauh berbeda dengan sasaran strategis pertama yaitu indikator yang digunakan masih berupa output kegiatan, sehingga untuk menggambarkan tercapainya kondisi kerukunan intra dan antar agama masih membutuhkan informasi tambahan. Solusi dari permasalahan diatas adalah perbaikan terhadap
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
indikator
yang
2015 digunakan
sehingga
indikator
tersebut
dapat
langsung
menggambarkan kondisi yang akan diwujudkan. Tabel III-5 SASARAN STRATEGIS 3 Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1
Produksi Padi
5.658.260 Ton
5.471.807 Ton
96,71
2
Produksi Jagung
1.418.011 Ton
1.528.414 Ton
107,79
3
Produksi Kedelai
50.377 Ton
67.192 Ton
133,38
4
Produktivitas Padi
53,30 Kw/Ha
52,41 Kw/Ha
98,33
5
Produktivitas Jagung
48,22 Kw/Ha
51,79 Kw/Ha
107,40
6
Produktivitas Kedelai
15,22 Kw/Ha
17,67 Kw/Ha
116,10
7
Produksi Hortikultura
138,772 Kw/Ha
136,543 Kw/Ha
98,39
8
Populasi Sapi Potong
1.347.080 Ekor
1.260.962 Ekor
93,60
9
Populasi Sapi Perah
2.544 Ekor
1.624 Ekor
63,83
10
Populasi Kerbau
111.684 Ekor
111.683 Ekor
99,99
11
Populasi Kuda
181.220 Ekor
181.220 Ekor
100
12
Populasi Ternak Kecil
1.303.579 Ekor
1.304.202 Ekor
100,04
13
Populasi Unggas
65.378.117 Ekor
95.393.514 Ekor
145,91
14
Produksi Daging
49.739 Ton
118.255 Ton
239,48
15
Produksi Telur
120.103 Ton
139.119 Ton
115,83
16
Produksi Susu
3.891 Ton
4.577 Ton
117,63
17
Produksi Kakao
148.384 Ton
143.237 Ton
96,53
18
Produksi Tebu
34.950 Ton
30.825 Ton
88,20
19
Produksi Kelapa Dalam
79.425 Ton
80.301 Ton
101,10
20
Produksi Kopi
36.221 Ton
29.098 Ton
80,33
21
Produktivitas Kakao
878 Kg/Ha
807 Kg/Ha
91,91
22
Produktivitas Tebu
2.781 Kg/Ha
2.593 Kg/Ha
93,24
23
Produktivitas Kelapa Dalam
901 Kg/Ha
915 Kg/Ha
101,56
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
679 Kg/Ha
606 Kg/Ha
89,25
24
Produktivitas Kopi
25
Nilai Produksi Kakao
4.451 Triliun
4,354 Triliun
97,82
26
Nilai Produksi Tebu
0.524 Triliun
0,369 Triliun
70,41
27
Nilai Produksi Kelapa Dalam
0,428 Triliun
0,538 Triliun
125,70
28
Nilai Produksi Kopi
1.032 Triliun
0,893 Triliun
86,53
29
Produksi Perikanan Tangkap
298.111,6 Ton
288.671,5 Ton
96,80
30
Produksi Perikanan Budi Daya
3.051.023 Ton
3.476.544,1 Ton
113,90
31
Produksi Udang
38.630 Ton
40.346,2 Ton
104,40
32
Produksi Rumput Laut
2.866.119 Ton
3.289.907,7 Ton
114,80
33
Produksi Bandeng
123.280 Ton
126.226,6 Ton
102,40
34
Produksi Hasil Hutan Kayu Olahan
212.146 M3
278.566,96 M3
131,31
35
Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu
2.309 Ton
4.741,06 Ton
205,30
Berdasarkan
pengukuran
pencapaian
Sasaran
Strategis
3
yaitu
“Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan “ dengan 35 (tiga puluh lima)
indikator kinerja, terdapat 19 (sembilan belas) indikator kinerja yang melebihi target sehingga Capaian Sasaran Strategis 3 sebesar 106,27% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 3 ini didukung oleh 5 (lima) SKPD yakni Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Dinas Kehutanan. Pencapaian produksi padi tahun 2015 hanya 97,71% disebabkan adanya dampak el nino (kemarau berkepanjangan) yang dimulai pada bulan Juli sampai Desember 2015 sehingga pada bulan Agustus terjadi puso yang sangat besar sekitar 30.300 Ha terutama di sentra produksi padi yaitu Kabupaten Bone, Soppeng dan Wajo. Puso yang terjadi selama tahun 2015 sangat besar dengan total 56.866 Ha. Kondisi kemarau tidak memungkinkan petani melakukan penanaman padi karena tidak tersedianya air sehingga luas tanaman menurun. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Penanaman padi hanya terjadi di wilayah-wilayah yang mempunyai irigasi, meskipun luasannya sangat kecil. Jika dibandingkan dengan target RPJMD 6.739.078 ton, produksi padi tahun 2015 masih dibawah target yaitu 5.471.807 ton demikian pula dengan target nasional yang mencapai 75.341.886 ton. Produktivitas padi tahun 2015 hanya 98,33% disebabkan penggunaan benih unggulan padi belum seluruhnya dapat dipenuhi untuk seluruh pertanaman padi di Sulawesi Selatan serta pengaruh dari kondisi fisik tanah dan iklim setempat, sehingga ada wilayah-wilayah yang produktivitas cukup tinggi seperti Kabupaten Sidrap, Pinrang, dan Soppeng yang melebihi rata-rata produktivitas Provinsi, dan ada juga di bawah rata-rata produktivitas Provinsi seperti Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, dan enrekang yang merupakan wilayah dataran tinggi/pegunungan. Namun Produktivitas padi tahun 2015 merupakan yang tertinggi yang pernah dicapai selama ini. Produktivitas padi tahun 2015 52,41 Kw/Ha masih dibawah target jika dibandingkan dengan target RPJMD yaitu 56,56 Kw/Ha, akan tetapi sudah hampir menyentuh angka target nasional yaitu 53,39 Kw/Ha. Upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi masalah produksi dan produktivitas padi adalah dengan memaksimalkan penggunaan pompa air terutama untuk wilayah-wilayah yang ada sumber air untuk menyelamatkan pertanaman padi agar tidak puso, menganjurkan kepada petani untuk menanam benih padi varietas umur pendek untuk menyesuaikan ketersediaan air. Melakukan perbaikan saluran irigasi tersier yang banyak mengalami kerusakan serta membangun kantong-kantong air, embung, cekdam, serta pembuatan sumur-sumur dalam untuk menjamin ketersediaan air untuk meningkatkan Intensitas Penanaman (IP) agar dapat menambah luas tanam sehingga dapat meningkatkan produksi padi. Tahun 2015 produksi jagung sebesar 107,79% melebihi target yang ditetapkan, hal ini disebabkan penanaman jagung banyak dilakukan di akhir tahun 2014 dan awal bulan Januari-Juni tahun 2015 sehingga dampak el nino
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
tidak terlalu dirasakan petani jagung. Petani banyak menanam jagung karena harga yang cukup stabil serta adanya bantuan benih jagung yang cukup banyak yang disalurkan ke petani sehingga menunjang peningkatan produksi jagung di Sulawesi Selatan Tahun 2015. Meski demikian realisasi produksi jagung tahun 2015 sebesar 1.528.414 ton belum sesuai dengan target RPJMD yaitu sebesar 1.712.886 ton, begitupun dengan target nasional yang mencapai 19.605.489 ton. Produktivitas jagung tahun 2015 sebesar 107,40 % melampaui target, hal ini dikarenakan petani menggunakan benih unggul jagung produktivitas tinggi, baik bantuan Pemerintah maupun yang diusahakan sendiri secara swadaya atau bermitra dengan perusahaan yang menggunakan bahan baku untuk pakan ternak. Jika dibandingkan dengan target RPJMD yaitu 50,43 Kw/Ha produktivitas jagung tahun 2015 telah melampaui target sebesar 51,79 Kw/Ha dan hanya sedikit dibawah target nasional yaitu 51,80 Kw/Ha. Produksi kedelai tahun 2015 jauh melampaui target yaitu sebesar 133,38%, hal ini disebabkan bantuan kedelai dari Anggaran APBN tahun 2015 yang dialokasikan di Sulawesi Selatan sangat besar khususnya untuk mendukung program swasembada kedelai yang dilaksanakan oleh Pemerintah untuk menghentikan impor kedelai yang cukup besar. Produktivitas kedelai yang cukup tinggi disebabkan penggunaan benih unggul bantuan dari Pemerintah yang menjangkau hampir seluruh pertanaman kedelai di Sulawesi Selatan untuk mensukseskan Program Swasembada Kedelai Nasional. Produksi Kedelai tahun 2015 yaitu sebesar 67.192 ton melampaui target RPJMD sebesar 58.317 ton akan tetapi jika dibandingkan dengan target nasional masih jauh dari target yaitu 960.680 ton. Demikian pula halnya dengan produktivitas kedelai tahun 2015 sebesar 17.67 Kw/Ha sudah melampaui target RPJMD sebesar 15.91 Kw/Ha dan target nasional sebesar 15.65 Kw/Ha. Pencapaian produktivitas hortikultura tahun 2015 hanya sebesar 98,39% tidak mencapai target kerena data hortikultura yang disajikan belum final dan belum dilakukan pembahasan (pra Asem 2015). Komoditas hortikultura
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
merupakkan gabungan dari beberapa komoditas utama yaitu cabe besar, cabe kecil, bawang merah, jeruk keprok, jeruk siam dan jeruk besar. Pengembangan produktivitas hortikultura harus terus digalakkan karena komoditas hortikultura memiliki nilai jual yang baik dan keuntungan yang diperoleh lebih tinggi dari tanaman pangan hal ini terbukti berdasarkan data indikator Nilai Tukar Petani (NTP) hortikultura lebih tinggi dibanding tanaman pangan, data NTP merupakan indikator tingkat kesejahteraan petani dimana nilai yang diterima lebih besar dari nilai yang dikeluarkan. Produktivitas hortikultura tahun 2015 sebesar 136.543 ton masih dibawah target RPJMD sebesar 138.576 ton. Provinsi Sulawesi Selatan sebagai provinsi dengan PDRB terbesar diantara
provinsi
lainnya
di
di
Indonesia
Timur
menjadi
barometer
pembangunan di kawasan timur. Sektor pertanian masih memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB di Sulawesi Selatan. Dengan demikian bila perhatian terhadap pembangunan sektor pertanian dapat terus diperhatikan dan ditingkatkan, hal tersebut dapat berpengaruh besar dalam pembangunan Sulawesi Selatan secara menyeluruh. Untuk itu dalam meningkat produksi di sektor pertanian didukung oleh program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dengan beberapa kegiatan yaitu Peningkatan Produksi dan Pengembangan Padi, Peningkatan Produksi dan Pengembangan jagung dan serealia dan Peningkatan Produksi dan Pengembangan kacang-kacangan dan umbi-umbian lainnya dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 27.030.470.000,- yang bersumber dari APBD dan Rp. 187.274.309.000,- dari APBN. Adapun capaian untuk produktivitas didukung oleh beberapa kegiatan yaitu Perbanyakan Benih dan Pengembangan Kelembangan Perbenihan Tanaman Pangan, Peningkatan Produksi dan Mutu Serta Pengembangan Sayuran dan Biofarmaka Peningkatan Produksi dan Mutu Serta Pengembangan Tanaman Buah-Buahan dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 35.264.453.000,- yang bersumber dari APBD dan Rp. 160.715.375.000,- yang bersumber dari APBN.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Capaian populasi sapi potong tahun 2015 hanya sebesar 93,60 % hal ini disebabkan oleh masih tingginya pemotongan sapi betina produktif serta tingginya permintaan sapi potong dari propinsi lain yang melebihi kuota. Populasi sapi perah pencapaiannya di tahun 2015 yaitu hanya sebesar 63,83 % jauh lebih rendah dari target yang ditetapkan, akan halnya capaian populasi kerbau sebesar 99,99% hampir mencapai target. Kendala-kendala yang dihadapi sehingga tidak tercapainya target sesuai yang diharapkan adalah masih rendahnya pelaporan kelahiran ternak sapi hasil IB sehingga menyebabkan rendahnya uang prestasi jasa kelahiran ternak hasil IB yang diberikan ke peternak,
tingginya tingkat pemotongan sapi betina
produktif/bunting sehingga berakibat pada menurunnya tingkat pertumbuhan populasi ternak sapi potong yang hanya 5,07% masih jauh dari target pertumbuhan sebesar 9,27%, adanya pengeluaran ternak sapi secara illegal khususnya di wilayah-wilayah perbatasan dan di kabupaten yang memiliki pelabuhan-pelabuhan kecil. Tahun 2015 capaian populasi kuda mencapai target yaitu sebesar 100% atau sebanyak 181.220 ekor dapat mencapai target, demikian pula dengan capaian populasi ternak kecil yaitu 100,04 % atau sebanyak 1.304.202 ekor dari 1.303.579 ekor yang ditargetkan. Yang dimaksud ternak kecil adalah kambing sebanyak 681.960 ekor, domba sebanyak 623 ekor dan babi sebanyak 621.619 ekor. Untuk target jangka menengah populasi kuda sudah mencapai target sebaliknya target jangka menengah populasi ternak kecil sudah melebihi target. Pencapaian populasi unggas tahun 2015 yaitu sebesar 145,91% melebihi target yang ditetapkan, demikian
pula capaian produksi telur yaitu
115,83 %. Di Sulawesi Selatan terdapat empat jenis unggas unggulan, yaitu ayam kampung, ayam petelur, ayam pedaging dan itik/itik manila. Keempat populasi unggas tersebut terus berkembang secara pesat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan untuk bahan baku industri. Untuk ayam petelur dan ayam pedaging, sangat berkembang dengan adanya program
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
kemitraan dari perusahaan-perusahaan peternakan dan program pemerintah lainnya. Kabupaten Sidrap merupakan kabupaten sentra ayam petelur, dengan jumlah populasi separoh dari populasi ayam petelur di seluruh Sulawesi Selatan. Di kabupaten ini telah terjadi proses aglomerasi peternakan ayam petelur, sehingga semakin meningkat skala ekonominya. Untuk unggas ayam pedaging, aglomerasi peternakan ayam pedaging justru terjadi di Kabupaten Pangkep. Di Kabupaten Sidrap yang merupakan sentra unggas ayam petelur, terdapat populasi ayam pedaging kurang lebih sebesar 3,9 juta ekor. Kedua kabupaten inilah yang menjadi penyuplai untuk daging dan telur ayam bagi rumah tangga maupun industri di Kota Makassar. Sehingga sangat berpengaruh terhadap stabilitas harga maupun pasokan kedua jenis komoditas tersebut. Perhatian pemerintah diperlukan agar terjaga ketersediaan kedua jenis komoditas tersebut dengan berbagai bentuk kebijakan atau program. Populasi unggas di tahun 2015 sebanyak 95.393.514 ekor melebihi target RPJMD sebesar 65.378.117 ekor dan target nasional yaitu 82.508.728 ekor. Demikian halnya dengan produksi telur di tahun 2015 sebesar 139.119 ton sudah melebihi target jika dibandingkan dengan target RPJMD yaitu 120.103 ton dan target nasional yaitu 118.301 ton. Tahun 2015 capaian produksi daging sangat tinggi yaitu sebesar 239,48% atau sebesar 118.255 ton, jumlah ini sudah melebihi target jangka menengah (Renstra Dinas Peternakan) yaitu sebesar 49.739 ton bahkan juga telah melampaui target nasional (Dirjen Peternakan) yaitu 40.645 ton. Produksi daging ini meliputi daging Sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi ayam buras, ayam petelur, ayam pedaging, itik, puyuh, dan itik manila, rinciannya dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-6 No
Jenis Daging
Jumlah (Ton)
1
Sapi
2
Kerbau
3.623
3
Kuda
1.148
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
16.221
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Jenis Daging
Jumlah (Ton)
4
Kambing
1.024
5
Domba
6
Babi
7
Ayam Buras
26.904
8
Ayam Petelur
8.339
9
Ayam Pedaging
10
Itik
11
Kelinci
3,5
12
Puyuh
5,5
13
Itik manila
0,75 4.174
53.370 2.282
1.161
Total
118.255
Tahun 2015 capaian produksi susu yaitu sebesar 117,63% atau sebanyak 4.577 ton melebihi target yang ditetapkan yaitu sebanyak 3.891 ton. Capaian ini berhasil melampaui target nasional (Dirjen Peternakan) yaitu sebanyak 1.700 ton. Sektor peternakan di Sulawesi Selatan telah berkembang dengan cukup signifikan, meskipun demikian pemerintah daerah terus berusaha secara optimal untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarkat. Hal tersebut mengingat potensi sektor peternakan yang sangat tinggi di Sulawesi Selatan karena
didukung
oleh
faktor
lokasi
yang
luas,
faktor
iklim
yang
mendukung/tidak ekstrim dan faktor makanan yang mudah diperoleh, serta faktor-faktor lainnya, sehingga diharapkan sektor peternakan akan terus meningkat. Program yang mendukung yaitu program peningkatan produksi dan populasi ternak dengan berbagai kegiatan yang ikut mendorong peningkatan capaian sektor peternakan antara lain pengembangan Ternak besar, ternak kecil dan
ternak
unggas,
pengembangan
inseminasi
buatan
pencegahan
pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular dan penyakit Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
reproduksi, pengembangan UPJA peternakan, dan pengembangan inseminasi buatan.
Juga
Adanya
Program/kegiatan
APBN
yang
turut
mendukung
keberhasilan pencapaian kinerja yaitu Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat dengan kegiatan Peningkatan Produksi Ternak,
Peningkatan
Produksi
Pakan
Ternak,
Pengendalian
dan
Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis. Program dan kegiatan tersebut didukung oleh anggaran dengan total sebesar Rp. 20.931.255.825,- Selain itu juga didukung oleh adanya Kelompok tani/ternak di Kab/Kota, Aplikasi tehnologi, SDM Petugas Kab/Kota dan Dinas Peternakan di Kab/Kota. Upaya yang dilakukan sebagai solusi dalam rangka meningkatkan capaian target adalah melakukan sosialisasi secara intensif kepada kelompok ternak dan
peternak mandiri melalui
dinas peternakan
kabupaten/kota
diantaranya sosialisasi terkait insentif kelahiran hasil IB ternak sapi potong, merampungkan Rancangan Perda tentang pengendalian dan pemotongan betina produktif menjadi Perda dan segera melakukan sosialisasi kepada seluruh peternak, RPH dan dinas peternakan kabupaten/kota terutama pada daerahdaerah sentra pengembangan sapi potong seperti Gowa, Sinjai, Wajo, Bone, Pinrang, Bantaeng, Bulukumba, Palopo dan Makassar. Kota Makassar merupakan daerah yang paling tinggi pemotongan betina produktif yang dilakukan di RPH Tamangapa, melakukan kerjasama antara dinas Peternakan Provinsi maupun kabupaten/kota dengan aparat kepolisian dan TNI untuk mencegah pengeluaran ternak secara illegal terutama di wilayah perbatasan seperti wilayah perbatasan antara kabupaten Pinrang dengan kabupaten Polewali Mamasa, kabupaten Luwu Timur dengan salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah serta pengeluaran ternak di kabupaten yang memiliki pelabuhan-pelabuhan kecil. Pelarangan Pemotongan Betina Produktif dan Pelarangan Ternak Keluar Masuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Untuk tahun 2015 pencapaian produksi kakao sebesar 96,53% sedangkan capaian produktivitas kakao sebesar 91,91 % hal ini disebabkan banyaknya tanaman yang sudah tua dan tidal lagi bisa berproduksi. Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kakao adalah penerapan bimbingan teknis intensifikasi tanaman kakao terhadap 1.000 orang yang tersebar di kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Palopo, Sidrap, Bantaeng, dan Bone. Pengadaan bibit unggul secara gratis kepada petani yaitu kakao sambung pucuk sebanyak 828.628 pohon atau sekitar 745 Ha. Pemberian pupuk secara gratis kepada petani, pengembangan tanaman kakao yang menunjang produksi yaitu rehabilitasi lahan seluas 3.965 Ha, intensifikasi seluas 17.880 Ha dan peremajaan seluas 1.100 Ha. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) kakao yaitu hama penggerek buah kakao di kabupaten Luwu Utara seluas 260 Ha, Enrekang seluas 400 Ha dan di kabupaten Gowa seluas 10 Ha. Capaian nilai produksi kakao di tahun 2015 sebesar 97,82 % atau sebesar Rp. 4.354.834.511,Tahun 2015 capaian produksi tebu sebesar 88,20% dan capaian produktivitas tebu sebesar 93,24 % hal ini disebabkan masih banyak lokasi yang belum tersentuh kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman serta adanya sebagian tanaman yang sudah tua. Upaya yang dilakukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas tebu adalah pengembangan areal produktif tanaman tebu seluas 3.350 Ha berupa perluasan seluas 675,80 Ha, bongkar ratoon seluas 384,64 Ha, rawat ratoon seluas 2.150 Ha, KBD seluas 503,41 Ha dan KBI seluas 146,60 Ha yang dibarengi dengan pengadaan peralatan tebu yang bertujuan untuk meningkatkan produksi gula melalui peningkatan produksi tebu. Capaian nilai produksi tebu di tahun 2015 sebesar 70,41 % atau sebesar Rp. 369.900.000,Pencapaian produksi kelapa dalam pada tahun 2015 adalah sebesar 101,10% melebihi target yang telah ditetapkan, demikian pula dengan capaian produktivitas kelapa dalam sebesar 101,56%. Meski demikian tetap dilakukan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
upaya-upaya untuk peningkatan produksi dan produktivitas yaitu pengadaan bibit unggul kelapa dalam sebanyak 40.000 pohon atau 324 Ha, pengadaan pupuk gratis kepada petani, pengembangan tanaman kelapa seluas 1.250 Ha diarahkan dalam bentuk peremajaan yang dilaksanakan di kabupaten Pinrang seluas 300 Ha, Wajo 300 Ha dan Bone 400 Ha sedangkan untuk perluasan kelapa dilaksanakan di kabupaten Bone seluas 25 Ha. Capaian nilai produksi kelapa dalam di tahun 2015 sebesar 125,70 % atau sebesar Rp. 538.016.700,Pencapaian produksi kopi tahun 2015 hanya sebesar 80,33% masih jauh dari target yang ditetapkan demikian pula dengan capaian produktivitas kopi tahun 2015 hanya sebesar 89,25 %, hal ini disebabkan waktu panen yang hanya pada bulan Juni dan Juli, tidak sepanjang tahun. Rendahnya produktivitas kopi disebabkan banyaknya tanaman kopi yang sudah tua dan tidak bisa berproduksi lagi. Adapun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian produksi kopi adalah melakukan bimbingan teknis intensifikasi tanaman kopi, pengadaan bibit kopi unggulan kepada petani secara gratis yaitu bibit kopi arabika sebanyak 250.000 pohon atau 156 Ha, membagikan pupuk secara gratis kepada petani, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tanaman kopi (Gowa 2 Ha dan Bantaeng 4 Ha), pengembangan areal produktif tanaman kopi dalam bentuk kegiatan intensifikasi kopi seluas 3.900 Ha yang dialokasikan pada kabupaten Enrekang 1.700 Ha, Tana Toraja 1.000 Ha dan Toraja Utara 1.200 Ha. Capaian nilai produksi kopi di tahun 2015 sebesar 86,53 % atau sebesar Rp. 893.657.776,Adapun dukungan terhadap pencapaian di sektor perkebunan adalah adanya program dan kegiatan serta alokasi anggaran yang sangat mendorong tercapaianya target-target capaian di tahun 2015. Program yang mendukung yaitu program peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan melalui 11 (sebelas) kegiatan, dengan alokasi anggaran Rp. 30.338.150.929,dengan realisasi sebesar Rp. 29.735.658.816,- sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 602.492.113,-. Program Peningkatan Pasca Panen yang
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
didukung 3 (tiga) kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.486.470.000,realisasi sebesar Rp. 4.547.966.000,Pencapaian produksi perikanan tangkap tahun 2015 sebesar 96,80% atau sebanyak 288.671,5 ton belum mencapai target yaitu sebanyak 298.111,6 ton hal ini disebabkan karena jumlah produksi perikanan tangkap yang ada saat ini masih
merupakan data sementara, untuk itu percepatan penghitungan
produksi perikanan tangkap senantiasa dilakukan. Pencapaian produksi perikanan budi daya, produksi udang, produksi rumput laut dan produksi bandeng untuk tahun 2015 ini melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu untuk capaian produksi perikanan budidaya 113,90% atau sebesar 3.476.544,1 ton melebihi target yang ditetapkan yaitu 3.051.023 ton, capaian produksi udang 104,40% atau sebesar 40.346,2 ton dibandingkan target sebesar 38.630 ton, untuk capaian produksi rumput laut 114,8% atau sebanyak 3.289.907,7 ton melebihi target yang ditetapkan yaitu 2.966.119 ton, capaian produksi bandeng 102,4% atau sebesar 126.226,6 ton melebihi target yaitu sebesar 123.280 ton. Untuk produksi udang, walaupun melampaui target tapi hasil ini menurun jika dibandingkan dengan produksi udang tahun 2014 yang mencapai 43.865 ton hal ini disebabkan karena adanya pengaruh cuaca yang ekstrim yang menyebabkan ketersediaan air untuk proses budidaya menjadi terbatas sehingga terjadi perubahan/pergeseran musim tanam. Sektor perikanan memegang peranan penting di Provinsi Sulawesi Selatan karena sebagai provinsi kepulauan yang memiliki panjang pantai yang sangat luas sehingga sudah seharusnya pembangunan di sektor perikanan menjadi perhatian pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Pencapaian sektor perikanan ini di dukung oleh beberapa program yaitu program pengelolaan perikanan tangkap dan program perikanan budidaya dengan beberapa kegiatan pendukung yaitu
pembinaan dan pengembangan mekanisasi perikanan
tangkap, penyusunan data statistik perikanan tangkap, peningkatan sarana dan prasarana perikanan tangkap pengembangan pelabuhan, pengembangan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
teknologi sistem perbenihan ikan air tawar, pengembangan kualitas dan kuantitas komoditas unggulan perikanan (udang dan bandeng), pengembangan kawasan budidaya air tawar, pengembangan sarana dan prasarana budidaya, pengembangan pembudidaya pengembangan
pelayanan ikan,
usaha
penyusunan
Laboratorium
komoditas, data
Kesehatan
pengembangan
kelompok
statistik
perikanan
budidaya,
ikan
Kabupaten
Pangkep,
di
pengembangan teknologi sistem perbenihan air payau dan laut. Didukung anggaran dengan total alokasi sebesar Rp. 29.528.484.750,- dengan realisasi sebesar Rp. 27.385.119.703,- dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 2.143.365.047,Tahun 2015 pencapaian produksi hasil hutan kayu olahan yaitu 131,31 % atau sebesar 278.566,96 M3 lebih tinggi dari target yaitu 212.145,66 M3 demikian pula halnya capaian
produksi hasil hutan bukan kayu yaitu 205,30 % atau
sebesar 4.741,06 M3 dapat melampaui target yang ditetapkan yaitu 2.309,28 M3. Produksi hasil hutan kayu olahan tertinggi di Sulawesi Selatan adalah di kabupaten Bone sebesar 27,4 ribu M3, disusul kabupaten Luwu Timur sebesar 9,9 ribu M3 dan kabupaten Bulukumba sebesar 8,2 ribu M3. Adapun produksi hasil hutan bukan kayu yaitu antara lain sutera alam, lebah madu, rotan, damar dan getah pinus, potensi di Sulawesi Selatan yaitu produksi getah pinus sebesar 1,6 ribu M3
dan yang terbesar dari kabupaten Gowa, sebesar
935,32 M3. Pencapaian indikator kinerja ini didukung oleh
Program
Peningkatan Usaha Kehutanan dengan beberapa kegiatan yaitu Pengembangan lebah madu, fasilitasi pengembangan sutera alam, pembinaan dan pengendalian produksi hasil hutan, Pembinaan dan Pengendalian Tata Usaha Iuran Kehutanan, Pembangunan dan Pengembangan Hasil Hutan pada Wilayah KPH, Pelayanan dan Pengendalian Perizinan IPHHK dan RPBBI, Pelayanan dan Pembinaan Penatausahaan Hasil Hutan, Pelayanan dan Pembinaan Penatausahaan Hasil Hutan, Pembinaan dan Pengendalian WASGANIS dan GANIS, Pembinaan dan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Pengawasan Peredaran Hasil Hutan, Pengawasan dan Pengendalian Pengolahan Hasil Hutan, dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 3.907.586.375,Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 rata-rata meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-7 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1
Produksi Padi
5.035.831 Ton
5.426.353 Ton
5.471.807 Ton
2
Produksi Jagung
1.250.203 Ton
1.490.990 Ton
1.528.414 Ton
3
Produksi Kedelai
45.693 Ton
54.679 Ton
67.192 Ton
4
Produktivitas Padi
51,22 Kw/Ha
52,18 Kw/Ha
52,41 Kw/Ha
5
Produktivitas Jagung
45,62 Kw/Ha
51,46 Kw/Ha
51,79 Kw/Ha
6
Produktivitas Kedelai
14,77 Kw/Ha
15,03 Kw/Ha
17,67 Kw/Ha
7
Produksi Hortikultura
140.938 Ton
167.770 Ton
136.543 Ton
8
Populasi Sapi Potong
1.128.306 Ekor
1.260.962 Ekor
1.260.962 Ekor
9
Populasi Sapi Perah
1.426 Ekor
1.624 Ekor
1.624 Ekor
10
Populasi Kerbau
100.831 Ekor
108.679 Ekor
111.683 Ekor
11
Populasi Kuda
163.646 Ekor
178.077 Ekor
181.220 Ekor
12
Populasi Ternak Kecil
1.235.735 Ekor
1.304.551 Ekor
1.304.202 Ekor
13
Populasi Unggas
57.332.446 Ekor
89.088.163 Ekor
95.393.514 Ekor
14
Produksi Daging
81.944 Ton
114.440 Ton
118.255 Ton
15
Produksi Telur
108.046,025 Ton
130.038,479 Ton
139.119 Ton
16
Produksi Susu
2.566,8 Ton
2.635,2 Ton
4.577 Ton
17
Produksi Kakao
146.163 Ton
137.860 Ton
143.237 Ton
18
Produksi Tebu
33.155 Ton
30.350 Ton
30.825 Ton
19
Produksi Kelapa Dalam
79.500 Ton
70.140 Ton
80.301 Ton
20
Produksi Kopi
33.075 Ton
28.590 Ton
29.098 Ton
21
Produktivitas Kakao
802 Kg/Ha
780 Kg/Ha
807 Kg/Ha
22
Produktivitas Tebu
2.556 Kg/Ha
2.084 Kg/Ha
2.593 Kg/Ha
23
Produktivitas Kelapa Dalam
1.915 Kg/Ha
924 Kg/Ha
915 Kg/Ha
24
Produktivitas Kopi
1.217 Kg/Ha
586 Kg/Ha
606 Kg/Ha
25
Nilai Produksi Kakao
2.988 Triliun
4,231 Triliun
4,354 Triliun
26
Nilai Produksi Tebu
0,099 Triliun
0,379 Triliun
0,369 Triliun
27
Nilai Produksi Kelapa Dalam
0,222 Triliun
0, 284 Triliun
0,538 Triliun
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Realisasi Capaian (2013-2015)
No.
Indikator Kinerja
28
Nilai Produksi Kopi
29
Produksi Perikanan Tangkap
30
Produksi Perikanan Budi Daya
31
Produksi Udang
32
Produksi Rumput Laut
33
2013
2014
2015
0,767 Triliun
0,638 Triliun
0,893 Triliun
292.237,6 Ton
302.191,7 Ton
288.671,5 Ton
2.591.769,1 Ton
3.075.497,9 Ton
3.476.544,1 Ton
34.420,7 Ton
43.865,0 Ton
40.346,2 Ton
2.422.154,2 Ton
2.888.778,8 Ton
3.289.907,7 Ton
Produksi Bandeng
119.887,1 Ton
123.933,6 Ton
126.226,6 Ton
34
Produksi Hasil Hutan Kayu Olahan
175.326,99 M3
243.242,59 M3
278.566,96 M3
35
Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu
3.075,70 Ton
1.837,61 Ton
4.741,06 Ton
Tabel III-8 SASARAN STRATEGIS 4 Meningkatnya produksi dan produktivitas industri daerah
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
53.061 Unit
54.017 Unit
101,80
12,73 %
12,58 %
98,82
1.
Jumlah Industri
2.
Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB
Berdasarkan
pengukuran
pencapaian
Sasaran
Strategis
4
yaitu
“Meningkatnya produksi dan produktivitas industri daerah“ dengan 2 (dua) indikator kinerja, yang salah satu indikator kinerjanya melebihi target sehingga Capaian Sasaran Strategis 4 sebesar 100,31% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan. Tahun 2015 capaian jumlah Industri sebesar 101,80 % atau sebanyak 54.017 Unit melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak 53.061 Unit. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
Industri tersebut terdiri dari Industri agro sebesar 64 %, sedang
2015 sisanya
termasuk industri logam, tekstil, aneka, kreatif, kimia, hasil hutan, transportasi, dan elektronik. Adapun capaian Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Sulawesi Selatan pada tahun 2015 sebesar 12,58 % masih belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 12,73 % dengan tingkat capaian 98,82 %. Kedua indikator ini didukung oleh program pengembangan industri kecil dan menengah dan program peningkatan kemampuan teknologi industri, dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.14.207.817.281,Upaya Peningkatan jumlah industri tahun 2015 yang telah dilakukan yaitu dengan memfasilitasi dan mendorong pertumbuhan industri khususnya IKM, melalui berbagai pendekatan antara lain melalui Pembinaan dan pengembangan SDM pelaku industri baik itu industri yang sudah berjalan ataupun calon pelaku industri (enterpreneurship muda), Penumbuhan pelaku IKM baru, pengembangan akses pasar dan produk IKM Sulawesi Selatan yang pada tahun 2015 telah diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan dan telah masuk pada industri retail pada beberapa brand retail besar di Sulawesi Selatan. Selain itu pengembangan industri yang tumbuh di tahun-tahun selanjutnya akan terus menjadi prioritas. Adapun kendala yang dihadapi adalah akses permodalan bagi IKM harus menjadi perhatian karena selama ini modal menjadi hal yang penting dalam pengembangan usaha, Standarisasi Produk juga masih menjadi kendala mengingat saat ini kita bersaing dengan negara ASEAN lainnya dalam era MEA, Industri pengolahan pada pelaku industri kecil dan menengah masih terkendala dengan teknologi pengolahannya. Untuk itu dilakukan pengembangan industri melalui pertemuan dengan pihak perbankan dan pelaku IKM itu sendiri. Selain itu, Produk IKM yang belum memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) akan terus didorong agar supaya dapat bersaing termasuk labeling kemasannya, Inovasi akan tetap dijalankan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Provinsi Sulawesi Selatan sesuai yang tercantum dalam program dan kegiatan yaitu pengembangan kapasitas Iptek sistem produksi dengan tujuan untuk lebih memudahkan IKM dalam memasarkan produknya dari segi kuantitas dan kualitas hasil olahannya. Program yang mendukung adalah program pengembangan industri kecil dan menengah dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.550.843.250,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.502.197.000,Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-9 No.
Indikator Kinerja
1.
Jumlah Industri
2.
Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB
Realisasi Capaian (2013-2015) 2013
2014
2015
51.278 Unit
52.156 Unit
54.017 Unit
12,20 %
12,32 %
12,58 %
Untuk capaian jumlah industri tahun 2015 cenderung lebih tinggi jika dibanding 2 (dua) tahun terakhir, demikian pula halnya jika dibandingkan dengan target jangka menengah sudah melampaui target. Capain target konstribusi sektor industri terhadap PDRB tidak tercapai sesuai yang ditetapkan demikian pula halnya dengan target jangka menengah belum tercapai, diharapkan untuk tahun mendatang dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-10 SASARAN STRATEGIS 5
Meningkatnya Kualitas dan Peran Koperasi dan UMKM
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
6.554 unit
5.377 unit
82,00
15 unit
20 unit
133,33
131.510 unit
118.832 unit
90,00
1.
Jumlah Koperasi Aktif
2.
Jumlah Koperasi Besar
3.
Jumlah Usaha Kecil Menjadi Usaha Menengah
4.
Jumlah usaha menengah menjadi usaha besar
3.313 unit
-
-
5.
Jumlah Wira Usaha Baru
60.360 org
44.265 org
73,33
Berdasarkan
pengukuran
pencapaian
Sasaran
Strategis
5
yaitu
“ Meningkatnya kualitas dan peran koperasi dan UMKM “ dengan 5 (lima) indikator kinerja, hanya 1 (satu) indikator kinerja yang melebihi target sehingga Capaian Sasaran Strategis 5 sebesar 88,12% atau tercapai dengan kualifikasi cukup. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian indikator jumlah koperasi aktif yaitu 82,00 % atau sebesar 5.377 unit belum mencapai target, hal ini disebabkan karena petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM merujuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 dimana dalam juknis disebutkan kriteria koperasi aktif hanya satu yaitu melakukan RAT namun demikian telah dilakukan pemutakhiran data dengan Online Data Sistem (ODS) kepada seluruh koperasi yang ada di kabupaten/kota dengan tiga kriteria utama koperasi aktif yaitu tidak melakukan RAT, pengurus/pengawas tidak aktif dan kegiatan usaha tidak jalan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Capaian indikator kinerja Jumlah Koperasi Besar Tahun 2015 yaitu 133,33% atau sebanyak 20 unit koperasi dari 15 unit yang ditargetkan. Akan halnya capaian indikator kinerja Jumlah Usaha Kecil mejadi Usaha menengah yaitu hanya mencapai 90% atau sebesar 118.832 unit belum mampu mencapai target yaitu 131.510 unit. Khusus untuk indikator 4 berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah pembinaan usaha menengah menjadi usaha besar menjadi kewenangan Pemerintah Pusat sehingga tidak lagi dicantumkan sebagai indikator kinerja. Sebagai catatan untuk target indikator kinerja Jumlah Wira Usaha Baru tahun
2015
berdasarkan
Revisi
RPJMD
2013-2018,
maka
program
pengembangan kewirausahaan juga menjadi salah satu yang mengalami perubahan target yang semula akumulasi Jumlah Wira Usaha Baru adalah 132.765 unit menjadi 120.920 unit. Adapun capaian tahun 2015 hanya sebesar 47,18 % atau tercapai sebanyak 47.045 unit masih jauh dari target yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan oleh Pemerintan Kabupaten/Kota belum menjadikan program pengembangan kewirausahaan sebagai program prioritas padahal sangat bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat dalam hal pembukaan lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan, PTS/PTN dan perbankan belum sepenuhnya tertarik dengan program kewirausahaan, belum ada regulasi yang mengatur tentang CSR BUMN/BUMD khusus untuk wirausaha baru, skim kredit masih disamakan antara wirausaha baru dengan pengusaha yang sudah eksis. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut adalah menghadirkan regulasi pengelolaan dana desa dikaitkan dengan wirausaha, melibatkan secara utuh PTN dan PTS serta perusahaan swasta dalam program kewirausahaan dalam rangka peningkatan jumlah wirausaha baru di Sulawesi Selatan, memanfaatkan CSR dan PKBL BUMN
dalam
mendorong
dan
memfasilitasi
program
pengembangan
kewirausahaan berbasis desa/kelurahan, Gerakan Kewirausahaan Nasional
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
(GKN), inkubator kewirausahaan pada PTN/PTS dan magang wirausaha yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UMKM memberi motivasi dikalangan anak muda Sulawesi Selatan, Program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) oleh Bank Mandiri, Komunitas lembaga pendamping KUMK/BDS dan KKMB serta pemerhati
kewirausahaan
sagat
membantu
dalam
sosialisai
program
wirausahaan. Perbandingan capaian target indikator kinerja Tahun 2013-2015 dapat dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-11 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
5.554 unit
5.318 unit
5.377 unit
5 unit
15 unit
20 unit
1.
Jumlah Koperasi Aktif
2.
Jumlah Koperasi Besar
3.
Jumlah Usaha Kecil Menjadi Usaha Menengah
113.370 unit
114.656 unit
118.832 unit
4.
Jumlah Wira Usaha Baru
12.045 unit
22.700 unit
44.265 unit
Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM dan Program Penciptaan iklim usaha yang kondusif dan pengembangan produk KUMKM yang didukung 6 (enam) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 1.154.675.000,-
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-12 SASARAN STRATEGIS 6
Berkembangnya Daya Saing Pariwisata Daerah
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
5.500.000 wisnus
7.128.826 wisnus
130
160.000 wisman
191.773 wisman
120
3 Destinasi
2 Destinasi
66,66
1.
Jumlah Wisatawan Nusantara
2.
Jumlah Wisatawan Mancanegara
3.
Jumlah Destinasi yang menjadi destinasi wisata unggulan
Berdasarkan
pengukuran
pencapaian
Sasaran
Strategis
Capaian (%) 5
6
yaitu
“Berkembangnya daya saing pariwisata daerah“ dengan 3 (tiga) indikator kinerja, hanya 1 (satu) indikator kinerja yang tidak mencapai target akan tetapi 2 (dua) indikator kinerja lainnya melampaui target sehingga Capaian Sasaran Strategis 6 sebesar 105,66% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 6 ini menjadi tanggung jawab Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Tidak tercapainya target jumlah destinasi yang menjadi destinasi wisata unggulan disebabkan karena potensi destinasi dan daya tarik wisata yang memiliki keunikan, sumber daya alam dan kebudayaan pada berbagai daerah di Sulawesi Selatan belum dimaksimalkan pengembangannya. Upaya pemecahan masalah yang dihadapi dalam pencapaian sasaran strategis 6 secara umum adalah : 1. Penataan dan peningkatan kualitas destinasi wisata menyangkut daya yarik dan daya saingnya. Daya tarik yang dimaksud adalah pengemasan event dan membenahi obyek yang dikunjungi sedangkan daya saing yang dimaksud
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
merupakan pelayanan penyelenggaraan wisata dan keterjangkauan harga paket yang ditawarkan. 2. Ada upaya-upaya yang lebih berdaya saing, agar destinasi di Sulawesi Selatan, khususnya Toraja dapat dibangkitkan daya tariknya seperti sebelumnya, salah satunya dengan melengkapi sarana dan prasarana pendukung pada destinasi pariwisata serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia stakeholder pariwisata melalui berbagai workshop dan pelatihan. 3. Ada upaya-upaya promosi yang lebih intensif, baik melalui promosi langsung, partisipasi pada event atau pameran, media cetak dan elektronik, juga dibutuhkan kolaborasi atau kerjasama promosi dengan berbagai lembagalembaga tergait yang memiliki jaringan kuat. Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 meningkat cukup tinggi, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-13 Realisasi Capaian (2013-2015) No
Indikator Kinerja
1.
Jumlah Wisatawan Nusantara
2.
Jumlah Wisatawan Mancanegara
3.
Jumlah Destinasi yang menjadi destinasi wisata unggulan
2013
2014
2015
5.385.809 wisnus
5.920.528 wisnus
7.128.826 wisnus
106.584 wisman
151.763 wisman
191.773 wisman
3 destinasi
2 destinasi
2 Destinasi
Indikator kinerja jumlah wisatawan nusantara, pencapaian Tahun 2015 adalah sebesar 7.128.826 wisnus, bila dibandingkan dengan target yang diinginkan pada akhir periode RPJMD yaitu 7.000.000 wisnus telah mencapai kondisi 101,84 %, sementara itu jumlah wisatawan mancanegara yang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
ditargetkan mencapai 170.000 wisman pada akhir periode RPJMD, jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 sebesar 191.773 wisman, kondisi kinerja yang dicapai telah melampaui target yaitu mencapai 112,80 %. Adapun indikator kinerja Jumlah destinasi yang menjadi unggulan, pencapaian Tahun 2015 adalah 2 destinasi, jika dibandingkan dengan target yang diinginkan pada akhir periode RPJMD yaitu 3 destinasi telah mencapai kondisi 66,66 % dari target. Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 3 program yaitu Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata, dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 10.728.222.000,Tabel III-14 SASARAN STRATEGIS 7 Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1 Perda
1 Perda
100
1.
Jumlah Regulasi Lahan Pangan Berkelanjutan
Berdasarkan
pengukuran
pencapaian
Sasaran
Strategis
7
yaitu
“Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional“
capaian kinerja
tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan telah disosialisasikan ke semua Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan dan instansi terkait lainnya, capaian kinerja Sasaran Strategis 1 sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 7 ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
menjadi tanggung jawab dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan. Tabel III-15 SASARAN STRATEGIS 8 Meningkatnya kapasitas penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yg fokus mendampingi Petani melalui paket kreatif penyuluh : a. Pertanian b. Perikanan c. Kehutanan
1.800 orang 250 orang 400 orang
1.655 orang 229 orang 255 orang
91,94 91,60 63,75
50 BP3K
50 BP3K
100
2.
Jumlah balai penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) yang ada di kecamatan berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Demplot
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 8
yaitu
“Meningkatnya kapasitas penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan“ dengan 2 (dua) indikator kinerja, terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang mencapai target akan tetapi 1 (satu) indikator kinerja lainnya tidak mencapai target sehingga Capaian Sasaran Strategis 8 sebesar 91,21% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 8 ini menjadi tanggung jawab Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Sulawesi Selatan. Tidak tercapainya sejumlah target disebabkan beberapa hal yaitu sebagian besar tingkat kompetensi penyuluh masih kurang mengenai perikanan dan kehutanan dikarenakan latar belakang pendidikan yang dimiliki adalah pertanian. Beberapa Operator kecamatan maupun kabupaten/kota belum
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
melengkapi database dalam website SIMLUHTAN. Pemutakhiran database kelompok tani/Gapoktan (by name by addres) dan kelas kemampuan kelompok tani belum optimal disebabkan banyaknya jumlah dan sebaran kelompok tani maupun Gapoktan. Upaya pemecahan masalah yang dihadapi dalam pencapaian sasaran strategis 8 secara umum adalah : 1. Mengadakan penyuluhan
bimbingan berbasis
teknis
penyuluh
kompetensi
tentang
sehingga
para
penyelenggaraan penyuluh
dapat
melaksanakan tugas dengan baik, 2. Melakukan koordinasi dan pembentukan tim terpadu dalam membina dan monitoring database pada website SIMLUHTAN 3. Mengoptimalkan peranan kelembagaan penyuluh tingkat kabupaten/kota dan kecamatan untuk tersedianya data kelembagaan utama (by name by addres). Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2014 cukup meningkat (tahun 2013 belum ada data), hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-16 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
1.
2.
Indikator Kinerja
Jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yg fokus mendampingi Petani melalui paket kreatif penyuluh : a. Pertanian b. Perikanan c. Kehutanan Jumlah balai penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) yang ada di kecamatan berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Demplot
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
2013
2014
2015
-
260 orang 16 orang 24 orang
1.655 orang 229 orang 255 orang
-
35 BP3K
50 BP3K
vi
Laporan Kinerja
2015
Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh program pemberdayaan kelembagaan penyuluhan dan program penyelenggaraan dan kerjasama penyuluhan dengan kegiatan pemberdayaan balai penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta kegiatan pengentasan pelaku utama (petani) miskin melalui paket kretif penyuluh. Program dan kegiatan ini didukung oleh anggaran sebesar Rp.2.789.349.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 2.789.273.000,Tabel III-17 SASARAN STRATEGIS 9 Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
82,53 %
83,80%
101,53
1.
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 9
yaitu
“Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat“ dengan indikator kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH) dapat melampaui target sehingga Capaian Sasaran Strategis ini sebesar 101,53% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 8 ini menjadi tanggung jawab Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 cukup meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-18 Realisasi Capaian (2013-2015)
No.
1.
Indikator Kinerja
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
2013
2014
2015
80,90%
80,60%
83,80%
Hasil analisis Skor PPH dari tahun 2014 mengalami penurunan capaian dibanding tahun 2013, meskipun tingkat penurunannya tidak terlalu signifikan. Skor PPH tahun 2013 sebesar 80,90 point sementara tahun 2014 turun menjadi 80,60 point atau sebesar 0,37 % (data BPS Susenas Tahun 2014). Hal ini disebabkan adanya penurunan konsumsi yang berasal dari kelompok umbiumbian (kentang, sagu dan umbi lainnya), pangan hewani (daging ruminansia, daging unggas, telur dan susu), gula serta buah/biji berminyak. Penurunan terbesar terutama terjadi pada kelompok pangan umbi-umbian dimana pada tahun 2013 konsumsi energi sebesar 47,6 kkal/kap/hari pada tahun 2014, diikuti penurunan konsumsi kelompok pangan hewani dari 171,4 kkal/kap/hari pada tahun
2013
menjadi
168,1
kkal/kap/hari
pada
tahun
2014,
sehingga
mempengaruhi penurunan skor PPH. Penurunan PPH menggambarkan bahwa kualitas konsumsi pangan masyarakat Sulawesi Selatan belum beragam. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 peningkatannya cukup tinggi yaitu sebesar 83,80 point melampaui target yang ditetapkan. Adapun target jangka menengah RPJMD sebesar 87,70 dan target nasional (tahun 2020) sebesar 100. Skor PPH 100 merupakan skor ideal, semakin tinggi skor maka semakin tinggi jumlah dan ragam makanan yang dikonsumsi. Kondisi tersebut di atas secara umum disebabkan antara lain oleh halhal sebagai berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
1. Kurangnya minat masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam terutama hewani dan umbi-umbian disebabkan oleh ketersediaan dan harga yang tidak terjangkau, 2. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas konsumsi pangan masyarakat, karena budaya dan kebiasaan makan masyarakat kurang mendukung konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman. Rendahnya kualitas dan kuantitas masyarakat ditunjukkan oleh dominasi konsumsi energi kelompok padi-padian diikuti dengan semakin meningkatnya konsumsi terigu (sorgum) yang merupakan bahan pangan impor, sementara itu konsumsi pangan yang lainnya (umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan, sayur dan buah) masih belum memenuhi komposisi ideal yang dianjurkan. 3. Komoditas ubi jalar dan ubi kayu merupakan salah satu makanan tambahan bagin masyarakat yang dikonsumsi dalam bentuk keripik maupun olahannya, namun komoditi tersebut bbelum terlalu diminati untuk dijadikan sebagai sumber gizi keluarga dan peningkatan pendapatan masyarakat. Usulan pemecahan masalah terhadap hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 9 adalah : 1. Peningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan
masyarakat
dalam
mengkonsumsi pangan B2SA melalui KIE (penyusunan KIT dan Modul Penyuluhan di tingkat lapangan, Lomba Cipta Menu serta penyebarluasan informasi melalui media cetak dan elektronik), 2. Penyediaan sayuran dan buah, pangan hewani, kacang-kacangan yang cukup dan terakses oleh seluruh keluarga merupakan daya ungkit yang cukup besar untuk dapat meningkatkan skor pola pangan harapan (PPH), 3. Membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan peningkatan kualitas konsumsi pangan melalui penganekaragaman dan diversifikasi konsumsi pangan baik sosialisai, promosi dan lain-lain, 4. Ubi kayu dan ubi jalar dapat dijadikan makanan pengganti nasi, Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Bidang P2KP
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
sedang menggalakkan program penganekaragaman berbasis pangan lokal melalui kegiatan sosialisasi dan promosi. Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini melalui Program pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan yang didukung 4 (empat) kegiatan dengan total alokasi
anggaran
sebesar
Rp.
1.335.000.000,-
realisasi
sebesar
Rp.1.182.391.330,- atau sebesar 88,57% dengan demikian terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp.152.608.670,- atau sebesar 11,43%. Tabel III-19 SASARAN STRATEGIS 10 Berkurangnya penduduk miskin di desa dan di kota
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
9,34 %
9,39 %
99,46
1.
Persentase penduduk miskin
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 10
yaitu
“Berkurangnya penduduk miskin di desa dan di kota“ dengan indikator kinerja persentase penduduk miskin 9,34 % tidak mencapai target sehingga Capaian Sasaran Strategis 10 sebesar 99,46 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 10 ini menjadi tanggung jawab beberapa SKPD Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 meningkat cukup tinggi, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-20
No.
1.
Indikator Kinerja
Persentase penduduk miskin
Realisasi Capaian (2013-2015) 2013
2014
2015
10,32 %
9,54 %
9,39 %
Tingkat kemiskinan mencakup besaran jumlah dan persentase dari penduduk miskin. Perkembangan tingkat kemiskinan di Sulawesi Selatan pada periode 2008-2015 berfluktuasi dari tahun ke tahun, persentase penduduk miskin, secara umum mengalami penurunan. Penghitungan Kemiskinan terhitung tahun 2014, telah menggunakan penduduk hasil proyeksi penduduk 2010–2035, sehingga untuk tahun 2011-2013 harus dilakukan penyesuaian dengan cara backcasting. Hal ini mengakibatkan perbedaan secara absolut, namun untuk indikator baik P0, P1, maupun P2 tidak mengalami perubahan. Penghitungan kemiskinan sejak tahun 2011 telah mengalami perubahan periode penghitungan dari tahunan menjadi semesteran, hal ini terkait dengan pengembangan metodologi dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dari tahunan menjadi triwulanan sejak tahun 2011. Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Sulawesi Selatan Maret 2015 terjadi penurunan sebesar 7,70% atau 66,58 ribu jiwa dari Maret 2014. Dilihat dari daerah perkotaan dan pedesaan penduduk miskin Maret 2015, penduduk miskin di daerah Perkotaan sebesar 4,61% (turun 16,07 ribu orang dari Maret 2014), sedangkan daerah perdesaan sebesar 12,23% (turun 7,20 ribu orang dari Maret 2014) Komposisi penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak ada perbedaan yang signifikan. Pada bulan September 2014, sebagian besar (80,85 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan, sementara pada bulan Maret 2015 persentasenya sedikit mengalami penurunan menjadi 81,65%.nPeningkatan angka kemiskinan pada tingkat provinsi berimbas pada kenaikan kemiskinan pada tingkat
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
kabupaten/kota, dari tahun 2013 ke 2014 secara umum mengalami kenaikan hampir di setiap kabupaten/kota. Jika dilihat secara persentase, tingkat kemiskinan di Sulawesi Selatan berdasarkan kabupaten/kota, maka Kabupaten Pangkejene Kepulauan memiliki persentase kemiskinan tertinggi, yaitu 17,75% pada tahun 2013, yang mengalami peningkatan dibanding dengan tahun 2012 yang hanya sebesar 16,62 persen, Disusul oleh Kabupaten Jeneponto yang mempunyai penduduk miskin pada tahun 2013 sebesar 16,52 persen, Sedangkan Kota Makassar mempunyai persentase penduduk miskin yang paling kecil yaitu sebesar 4,70% pada tahun 2013, atau mengalami penurunan dibanding tahun 2012 yang berada pada angka 5,02%, Kota Makassar bahkan bisa dikatakan mencapai tingkat hard core (dibawah 6 persen), angka yang sangat sulit untuk diturunkan, Angka Kemiskinan secara absolute yang paling tinggi adalah di Kabupaten Bone yaitu sekitar 87,7 ribu jiwa, walupun sebenarnya Kabupaten ini berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari tahun 2012 yang masih sebesar 89,5 ribu jiwa, Selanjutnya Kota Makassar menempati urutan kedua dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2013 sebesar 66,4 ribu jiwa, padahal Kota ini sama dengan Kabupaten Bone berhasil mengurangi penduduk miskin jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang masih sebesar 69,9 ribu jiwa, Kedua wilayah ini memang secara absolute penduduk miskinnya paling banyak, namun karena jumlah pembaginya yaitu jumlah penduduk penduduknya juga banyak, maka persentase masih dibawah beberapa Kabupaten seperti Pangkep dan Jeneponto. Persentase penduduk miskin yang merupakan perbandingan jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk total mencerminkan pesebaran penduduk miskin di wilayah tersebut. Pada Tahun 2014 Jawa Timur memang mempunyai jumlah penduduk miskin tertinggi, namun jika dilihat penyebarannya, Jawa Tengah berada di urutan ke 15 dengan persentase 12,28%, sementara yang berada pada urutan pertama dalam persentase penduduk miskin yaitu Papua dengan persentase sebesar 27,80%, sedangkan persentase penduduk
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
miskin terendah adalah Provinsi DKI Jakarta dengan nilai 4,09%. Untuk Sulawesi Selatan, dari jumlah penduduk yang masuk dalam kategori miskin, Provinsi Sulawesi Selatan menyumbang 9,54% dari jumlah penduduk miskin Indonesia sedangkan dalam persentase penduduk miskin di Indonesia, Sulawesi Selatan menempati urutan ke 18. (Sumber Data Profil Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan 2015) Tabel III-21 SASARAN STRATEGIS 11 Meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
Capaian (%)
1
2
3
4
5
1.
Persentase PMKS yang menerima bantuan
10 %
27,79 %
277,9
No
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 11 “Meningkatnya
pemenuhan
kebutuhan
hidup
penyandang
yaitu
masalah
kesejahteraan sosial“ dengan indikator kinerja persentase PMKS yang menerima bantuan dapat melampaui target yang telah ditetapkan sehingga Capaian Sasaran Strategis 11 sebesar 277,9% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan capaian kinerja yaitu menyelenggarakan
penjajakan
lokasi
dan
penerima
bantuan
sebelum
pelaksanaan kegiatan sehingga meningkatkan eligibilitas penerima bantuan serta mengetahui kondisi daerah yang menjadi sasaran program dan kegiatan, menyelenggarakan sosialisasi program bantuan yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan kesiapan pendamping penerima bantuan, melakukan pemutahiran data penyandang masalahZ kesejahteraan sosial setiap tahunnya yang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
dilakukan oleh TKSK untuk meningkatkan keakuratan penerima bantuan setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan. Capaian target indikator kinerja Tahun 2015 cenderung menurun bila dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-22 No.
1.
Realisasi Capaian (2013-2015)
Indikator Kinerja
Persentase PMKS yang menerima bantuan
2013
2014
2015
32,83 %
34,85 %
27,79 %
Dari tabel diatas tergambar bahwa terjadi peningkatan persentase PMKS yang menerima bantuan di tahun 2014 dibanding tahun 2013, namun terjadi penurunan di tahun 2015 sebesar 7,06% disebabkan karena ketersediaan anggaran yang menyesuaikan dengan kemampuan daerah. Hal ini disesuaikan dengan target yang ditetapkan sebesar 10% dengan pertimbangan jumlah PMKS semakin berkurang setiap tahunnya. Tabel III-23 SASARAN STRATEGIS 12 Meningkatnya upaya pengelolaan kualitas lingkugan hidup dan penguatan kapasitas pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
No 1
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
Capaian (%)
2
3
4
5
1.
Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi sumber daya alam
24 lokasi
24 lokasi
100
2.
Penurunan beban pencemaran
12,72 juta ton
12,72 juta ton
100
3.
Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan
2,94
2,94
100
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 12 “Meningkatnya penguatan
upaya
kapasitas
pengelolaan
kualitas
pengendalian
lingkungan
pencemaran
hidup
dan
yaitu dan
kerusakan
lingkungan“ dengan 3 (tiga) indikator kinerja yang dapat mencapai
target
sehingga Capaian Sasaran Strategis 12 sebesar 100% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Meskipun capaian target dapat dipenuhi terdapat kendala yang dihadapi dalam pencapain target tersebut yaitu masih kurangnya sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas dibanding beban kerja yang dilaksanakan, sulitnya mengimpelementasikan penganggaran yang berbasis kinerja, belum optimalnya ketersediaan data untuk menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan. Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada yaitu mengikutsertakan staf pada diklat-diklat teknis dan fungsional untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas diri, melaksanakan monitoring pelaksanaan kegiatan, membangun sistem database yang terpadu dan terintegrasi untuk menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan, meningkatkan kualitas dan kuantitas koordinasi dan pembinaan kepada multi pihak yang terkait dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Upaya-upaya pencapaian tersebut didukung oleh program Perlindungan dan konservasi SDA, Program Pengendalian pencemaran dan
kerusakan
lingkungan
hidup,
program
pengembangan
kapasitas
pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu juga didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp. 4.115.903.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 4.006.871.798,sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 109.031.202,Capaian target indikator kinerja Tahun 2015 cenderung meningkat bila dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-24
No.
Realisasi Capaian (2013-2015)
Indikator Kinerja
1.
Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi sumber daya alam
2.
Penurunan beban pencemaran
3.
Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan
2013
2014
2015
6 lokasi
12 lokasi
12 lokasi
3,39 juta ton 6,08 juta ton 12,72 juta ton 2,78
2,86
2,94
Dengan melihat tabel tersebut di atas, capaian realisasi dari tahun ke tahun meningkat, akan tetapi capaian tersebut belum melampaui target jangka menengah. Indikator jumlah lokasi perlindungan dan konservasi sumber daya alam sampai dengan tahun 2015 baru mencapai 24 lokasi sementara target jangka menengah adalah 60 lokasi. Indikator penurunan beban pencemaran tahun 2015 baru mencapai 12,72 juta ton sementara target jangka menengah adalah 30,43 juta ton. Indikator bobot kapasitas pengelolaan lingkungan sampai tahun 2015 masih pada angka 2,94 sementara target jangka menengah adalah sebesar 3,71. Tabel III-25 SASARAN STRATEGIS 13 Meningkatnya kapasitas dan pengelolaan konservasi dan tatakelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman hayati
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
Capaian (%)
2
3
4
5
1 1.
Luas lahan kritis
469.885 Ha
463.055,59 Ha
101,47
2.
Luas kebakaran hutan yang dikendalikan
360,79 Ha
327,85 Ha
90,87
3.
Jumlah illegal logging yang tertangani
100,35 M3
139,75 M3
139,29
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 13
yaitu
“Meningkatnya kapasitas dan pengelolaan konservasi dan tata kelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman hayati“ dengan 3 (tiga) indikator kinerja yang 1 (satu) diantaranya belum dapat mencapai
target
sehingga Capaian Sasaran Strategis 13 sebesar 110,54% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam rangka pencapaian target tersebut di atas terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu : 1. Masih banyaknya konflik kawasan seperti batas kawasan hutan yang belum mendapat pengakuan dari masyarakat, adanya tumpang tindih antara kawasan hutan dengan peruntukan pengembangan sektor lain dan sebagainya, 2. Masih kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat khususnya yang bermukim di dalam dan di sekitar kawasan hutan terhadap peraturan bidang kehutanan, 3. Masih terbatasnya tenaga pengamanan hutan/polisi kehutanan yang ada di daerah dibanding dengan luas kawasan hutan yang ada sehingga kasus ilegal logging dan penyerobotan kawasan belum dapat teratasi, 4. Masih adanya kawasan hutan yang telah dicadangkan untuk pengelolaan hutan berbasis pemberdayaan masyarakat yang belum dikelola karena terkendala pada minat masyarakat untuk mengelola hutan masih kurang. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan hutan adalah adanya kebijakan Pemerintah Pusat yang mendukung pengelolaan hutan berbasis masyarakat baik Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa, dukungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam hal pemberian izin pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa, adanya dukungan pihak swasta, BUMN dan pemerintah untuk melakukan penanaman pohon, tingginya minat masyarakat untuk melakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
penanaman pohon, adanya
2015 tenaga Polisi Hutan, penyuluh kehutanan, kader
konservasi, kelompok masyarakat peduli api yang bekerja sama dalam mengamankan kawasan hutan. Capaian target indikator kinerja Tahun 2015 cenderung meningkat bila dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-26 No.
Indikator Kinerja
Realisasi Capaian (2013-2015) 2013
2014
2015
1.
Luas lahan kritis
525.885 Ha
494.973 Ha
463.055,59 Ha
2.
Luas kebakaran hutan yang dikendalikan
399,76 Ha
371,69 Ha
327,85 Ha
3.
Jumlah illegal logging yang tertangani
111,19 M3
215,61 M3
139,75 M3
Capaian indikator luas lahan kritis setiap tahunnya semakin berkurang dimana tahun 2013 luas lahan kritis 525.885 Ha sampai dengan tahun 2015 berkurang menjadi 463.055,59 Ha, akan tetapi angka tersebut belum mencapai target jangka menengah yaitu 395.885,28 Ha. Untuk capaian luas kebakaran hutan yang dikendalikan dari tahun ke tahun semakin kecil luasannya akan tetapi belum mencapai target jangka menengah yaitu 309,33 Ha. Akan halnya capaian jumlah illegal logging yang tertangani di tahun 2015 sebesar 139,75 M3 sudah melebihi target jangka menengah yaitu 86,04 M3.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-27 SASARAN STRATEGIS 14
Meningkatnya kemampuan literasi dan minat baca masyarakat
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
90,41 %
91,78 %
101,51
77.000
77.000
100
463.335 orang
463.335 orang
100
1.
Angka melek huruf
2.
Jumlah melek aksara yang menerima SUKMA
3.
Jumlah pengunjung perpustakaan
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 14
yaitu
“ Meningkatnya kemampuan literasi dan minat baca masyarakat “ dengan 3 (tiga) indikator kinerja dapat mencapai target sehingga Capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100,50% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan serta Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Angka Melek Huruf (AMH) tahun 2015 sebesar 91,78 % melebihi target yang ditetapkan yaitu 90,41 %, melek huruf atau melek aksara adalah kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis. Kemampuan membaca sangat penting untuk pemeliharaan dan pengembangan kehidupan suatu masyarakat. Dalam dunia pendidikan, kegiatan membaca dapat dipandang sebagai jantungnya pendidikan dengan membaca, setiap orang dapat mengikuti perkembangan yang terjadi dalam kehidupan. Di dunia internasional salah satu aspek penentu tingkat pembangunan suatu bangsa diukur dari tingkat keaksaraan penduduknya. Angka melek huruf merupakan salah satu variabel dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Demikian pula untuk capaian Jumlah melek aksara yang menerima SUKMA 100% atau Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
sebanyak 77.000 orang, mampu mencapai target sesuai yang ditetapkan. Program yang mendukung pencapaian target adalah Program intensifikasi dan perluasan akses pendidikan keaksaraan fungsional dengan kegiatan motivasi warga belajar, pendidik dan tenaga kependidikan keaksaraan fungsional dan kegiatan pemberantasan buta aksara latin (tingkat dasar) dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 3.778.900.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.721.604.920,- sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp.57.295.080,Capaian Jumlah Pengunjung Perpustakaan di tahun 2015 adalah 100% atau sebanyak 463.335 orang pengunjung mampu mencapai target sebagaimana yang ditetapka7n. Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 cukup meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III-28 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
88,50 %
90,00 %
91,78 %
1.
Angka melek huruf
2.
Jumlah melek aksara yang menerima SUKMA
15.100 orang
58.000 orang
77.000 orang
3.
Jumlah pengunjung perpustakaan
342.152 orang
438.686 orang
463.335 orang
Persentase penduduk melek huruf berdasarkan hasil Susenas menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Meski demikian angka tersebut belum mampu mencapai target jangka menengah yaitu 95%.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-29 SASARAN STRATEGIS 15
Meningkatnya akses dan mutu penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD Sederajat
107,09 %
108,09 %
100,93
2.
Angka Partisipasi Murni (APM) SD Sederajat
103,00 %
97,95 %
95,09
3.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD Sederajat
98,10 %
98,31 %
100,21
4.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP Sederajat
110,00 %
99,64 %
90,58
5.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP Sederajat
76,80 %
79,63 %
103,68
6.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP Sederajat
88,42 %
87,46 %
98,91
7.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA Sederajat
83,00 %
81,28 %
97,92
8.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA Sederajat
62.40 %
70,12 %
112,37
9.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA Sederajat
62,90 %
71,64 %
113,89
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 15 yaitu “Meningkatnya akses dan mutu penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun“ dengan 9 (sembilan) indikator kinerja, Capaian Sasaran Strategis ini sebesar 101,53% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Terdapat beberapa indikator kinerja yang tidak mencapai target masingmasing yaitu : 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP dan SMA, APK adalah membandingkan antara jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. APK digunakan untuk mengukur
keberhasilan
program
pembangunan
pendidikan
yang
diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. APK jenjang pendidikan SLTP/MTs untuk Tahun 2015 hanya mencapai 90,58%, yakni target yang direncanakan sebesar 103,00% namun realisasi hanya 97,95%. Namun jika melihat pada pencapaian kab/kota ada beberapa daerah yang menunjukkan angka di atas 100%. Untuk APK SMA/MA/SMK baru mencapai 97,93%. 2. Angka Partisipasi Murni (APM) SD, APM adalah perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia tertentu pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai yang dinyatakan dalam persentase. Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu berdasarkan usia sekolah.
Untuk tahun 2015, APM untuk SD ditargetkan
sudah mencapai 103,00%, dan pada tahun yang sama, target ini terealisasi 97,95% atau 95,10%. 3. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP, APS adalah perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia sekolah tertentu yang bersekolah pada beberapa jenjang pendidikan dengan penduduk kelompok usia sekolah tertentu yang sesuai dan dinyatakan persentasi.
APS merupakan indikator dasar yang
digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
bagi penduduk usia sekolah. Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah semakin
besar
jumlah
penduduk
yang
berkesempatan
mengenyam
pendidikan. Untuk tahun 2015, APS untuk SMP APS-nya ditargetkan mencapai 88,42%, terealisasi 87,46% atau mencapai 98,91%. Tidak tercapainya target indikator kinerja ini antara lain disebabkan rendahnya pemerataan kesempatan belajar (equity) disertai banyaknya peserta didik yang putus sekolah, serta banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi selain faktor biaya dan yang paling berpengaruhi adalah faktor goegrafis dimana sebagai wilayah/daerah termasuk daerah terpencil, terpencar dan terluar, adanya siswa usia sekolah terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) belum terlayani karena keterbatasan satuan pendidikan terbentuk disebabkan faktor geografis yang sulit dijangkau, masih adanya kesulitan memahami makna pendidikan bagi orang tua siswa dan siswa cenderung membantu keluarga (orang tua) dalam mencari nafkah dan berpendapat sekolah memerlukan biaya yang tinggi dan bekerja lebih cepat mendapatkan uang, Adanya pola pendataan yang sebelumnya peserta/siswa dari kelompok Paket C dan siswa SLB tidak terdata pada tahun sebelumnya. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan capaian pada sasaran strategis ini adalah dengan mengajak kepada masyarakat melalui sosialisasi dan
kampanye tentang
pentingnya pendidikan bagi masyarakat
dimasa depan, mengajak kepada orang tua siswa untuk mendorong dan memberi kesempatan anak – anaknya menikmati pendidikan minimal tamat di jenjang pendidikan dasar (SMP) agar memiliki dasar – dasar keterampilan hidup (life skill) untuk peningkatan kesejahteraan bagi dirinya dan keluarga, mendorong Kab/Kota untuk berkoordinasi dengan stakeholder agar memperbanyak daya tamping melalui pembangunan Ruang Kelas dan atau pembukaan Satuan Pendidikan Satu Atap, program wajib belajar 12 tahun harus dimantapkan pelaksanaannya
terutama
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
pada
sosialisasi,
bantuan
beasiswa
harus
vi
Laporan Kinerja
2015
ditingkatkan dan dimantapkan, memperbanyak pembukaan sekolah – sekolah menengah sesuai potensi dan minat yang dikehendaki peserta didik/masyarakat. Program
yang
mendukung
pencapaian
target
adalah
Program
pendidikanwajib belajar 12 tahun dan perogram peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah, dengan 11 (sebelas) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar 2.218.220.000,- realisasi sebesar 2.179.032.700 sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 39.187.300,Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 cukup meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-30 No.
Indikator Kinerja
Realisasi Capaian (2013-2015) 2013
2014
2015
1.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD Sederajat
103,53 %
107,16 %
108,09 %
2.
Angka Partisipasi Murni (APM) SD Sederajat
97,90 %
97,92 %
97,95 %
3.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD Sederajat
97,25 %
98,25 %
98,31 %
4.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP Sederajat
99,00 %
99,27 %
99,64 %
5.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP Sederajat
68,50 %
78,15 %
79,63 %
6.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP Sederajat
84,15 %
87,43 %
87,46
7.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA Sederajat
68,00 %
78,46 %
81,28 %
8.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA Sederajat
48,00 %
61,48 %
70,12 %
9.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA Sederajat
61,75 %
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
62,25 %
71,64 %
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-31 SASARAN STRATEGIS 16 Berkembangnya pendidikan tingggi
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
Capaian (%)
2
3
4
5
48,64
49,45 %
101,66
47.610 orang
50.000 orang
105,69
1 1.
Angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke Perguruan Tinggi
2.
Jumlah Mahasiswa PTN/PTS Penerima SPP Gratis
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 16
yaitu
“Berkembangnya pendidikan tinggi“ dengan 2 (dua) indikator kinerja yang capaiannya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 103,67% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke perguruan tinggi sebesar 49,45 % melebihi target yang hanya sebesar 48,65 %. Demikian halnya dengan capaian Jumlah mahasiswa PTN/PTS penerima SPP gratis yang mencapai 108,69 % atau sebanyak 50.000 orang, lebih banyak dibanding target yang hanya 46.000 orang. Adapun program yang mendukung adalah Program pengembangan fasilitasi pendidikan tinggi dengan 2 (dua) kegiatan yaitu kegiatan gratis SPP bagi mahasiswa PTN dan PTS terakreditasi A, B, dan C selektif dan proporsional serta kegiatan pengelolaan manajemen gratis SPP bagi mahasiswa baru, dengan total anggaran sebesar Rp.44.500.000.000,- realisasi sebesar
Rp. 43.530.630.000,- sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar
Rp.969.370.000,-
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Untuk perbandingan capaian antara tahun 2015 dengan tahun 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-32 No.
Realisasi Capaian (2013-2015)
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke Perguruan Tinggi
46,15 %
47,10 %
49,45 %
2.
Jumlah Mahasiswa PTN/PTS Penerima SPP Gratis
20.423 orang
42.945 orang
50.000 orang
Walaupun untuk capaian angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke perguruan tinggi dari tahun 2013 s/d 2015 cenderung naik akan tetapi capaian ini masih belum memenuhi target jangka menengah yaitu berada pada angka 51,15%, sebaliknya untuk capaian Jumlah mahasiswa PTN/PTS penerima SPP gratis sudah mampu mencapai target jangka menengah yaitu 50.000 orang. Tabel III-33 SASARAN STRATEGIS 17 Meningkatnya ketahanan budaya secara serasi dengan spirit zaman
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
3 situs
3 situs
100
1.
Jumlah situs budaya yang dilestarikan
2.
Jumlah benda budaya yang dilestarikan
250 benda budaya
250 benda budaya
100
3.
Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
18 festival
15 festival
83
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 17 yaitu “Meningkatnya ketahanan budaya secara serasi dengan spirit zaman” dengan 2 (dua) indikator kinerja yang mampu mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 94,33% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam pencapaian target sasaran strategis ini ditemukan beberapa kendala yaitu belum maksimalnya penerapan aktualisasi dan revitalisasi nilainilai budaya dan kearifan lokal sebagai acuan utama dari setiap lembaga kemasyarakatan dan setiap individu pada semua aspek kehidupan, belum optimalnya
aktualisasi
berbagai
kekayaan
budaya
bagi
pengembangan
kunjungan wisata, koordinasi dan integrasi serta sinergitas antar pemangku kepentingan di kabupaten/kota yang masih perlu dimaksimalkan sebagai upaya peningkatan apresiasi dan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai budaya. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatkan peranan media cetak dan elektronik dalam menyampaikan kepada publik tentang substansi dan nuansa dari berbagainilai budaya dan kearifan lokal Sulawesi Selatan yang bisa mengisi interaksi multikultur dalam berbagai aspek kehidupan, perlunya membentuk fasilitasi kepada lembaga semacam Dewan Kebudayaan Daerah yang bisa menjadi
wadah
pemikir
mempublikasikan perkembangan
dalam
berbagai
kebudayaan
memikirkan,
mengkaji,
menuliskan
masalah,
potensi,
tantangan
Sulawesi
Selatan,
perlu
dan
kerjasama
dan
peluang dengan
pengelola museum dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga pendidikan menengah di Sulawesi Selatan dan di Indonesia umumnya untuk menjadikan museum sebagai wahana pembelajaran sejarah pengetahuan dan kebudayaan masa lalu yang bisa menjadi inspirasi kebudayaan masa depan, meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinergitas yang maksimal di kabupaten/kota guna meningkatkan apresiasi dan pemahaman masyarakat akan nilai-nilai budaya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Program yang mendukung adalah Program pengelolaan kekayaan budaya, Program pengkajian, pengembangan dan pelestarian nilai-nilai budaya dan Program pengelolaan keragaman budaya dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 4.943.145.000,Tabel III-34 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
1.
Jumlah situs budaya yang dilestarikan
2.
Jumlah benda budaya yang dilestarikan
3.
Jumlah naskah sejarah budaya lokal yang disebarluaskan
4.
Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
2013
2014
2015
3 situs
2 situs
3 situs
250 benda budaya
250 benda budaya
250 benda budaya
-
-
-
16 festival
16 festival
15 festival
Capaian jumlah situs budaya yang dilestarikan dan jumlah benda budaya yang dilestarikan sudah mampu mencapai target jangka menengah, sebaliknya capaian jumlah penyelenggaraan festival seni belum mampu mencapai target jangka menengah. Tabel III-35 SASARAN STRATEGIS 18 Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dan keolahragaan
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Jumlah atlit yang difasilitasi
435 atlit
430 atlit
98,85
2.
Jumlah cabang olah raga yang difasilitasi
22 cabor
21 cabor
95,45
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
3.
Jumlah pemuda yang difasilitasi
2.960 orang
2.960 orang
100
4.
Jumlah lembaga kepemudaan yang difasilitasi melalui kegiatan kepemudaan
49 OKP
49 OKP
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 18
yaitu
“Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dan keolahragaan” dengan 4 (empat) indikator kinerja, 2 (dua) diantaranya mampu mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar
98,57% atau
tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Sulawesi Selatan. Kendala yang dihadapi dalam pencapain target pada sasaran strategis ini adalah belum optimalnya penyelenggaraan kepemudaan dan keolahragaan baik dalam hal pembinaan maupun dalam hal pengembangan oleh karena pembentukan lembaga yang mengurusi urusan kepemudaan dan keolahragaan di kabupaten/kota belum semuanya terbentuk, sinkronisasi dan sinergitas program dan kegiatan pembangunan kepemudaan dan keolahragaan belum optimal, dalam hal pembinaan dan pengembangan kualitas dan prestasi atlit khususnya pada sentra pendidikan keolahragaan (PPLP/SKO, PPAPD dan klub/cabang olahraga unggulan daerah) belum optimal karena ketersediaan sarana dan prasarana keolahragaan dalam menunjang aktivitas pembinaan atlit masih terbatas serta belum adanya pola pembinaan dan pengembangan cabang olahraga yang menjadi unggulan di kab/kota. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian target-target indikator kinerja adalah mendorong terbentuknya kelembagaan kepemudaan dan keolahragaan di kab/kota se Sulawesi
Selatan
sehingga
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
pengelolaan,
pembinaan,
pengembangan, vi
Laporan Kinerja
2015
koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama program dan kegiatan kepemudaan dan keolahragaan dapat dioptimalkan, melakukan sinkronisasi dan sinergitas dalam pengembangan perencanaan pembangunan kepemudaan dan keolahragaan, melakukan pemetaan olah raga unggulan daerah dimana disepakati bahwa setiap kab/kota di Sulawesi Selatan menetapkan cabang olah raga unggulan daerah minimal 1 (satu) cabang olah raga. Adapun program yang mendukung adalah program pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga, program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga, program peningkatan perencanaan, sarana
dan
prasarana
kepemudaan
dan
keolahragaan,
dan
program
peningkatan peran serta kepemudaan. Dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.8.110.551.000,Adapun capaian tahun 2013 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel III-36 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
1.
2013
2014
2015
Jumlah atlit yang difasilitasi
290 atlit
430 atlit
430 atlit
2.
Jumlah cabang olah raga yang difasilitasi
18 cabor
20 cabor
21 cabor
3.
Jumlah pemuda yang difasilitasi
1.121 orang
2.235 orang
2.960 orang
4.
Jumlah lembaga kepemudaan yang difasilitasi melalui kegiatan kepemudaan
0 OKP
49 OKP
49 OKP
Capaian indikator kinerja jumlah atlit yang difasilitasi dan jumlah cabang olah raga yang difasilitasi belum mencapai target jangka menengah, akan tetapi untuk capaian indikator jumlah pemuda yang difasilitasi dan jumlah lembaga kepemudaan yang difasilitasi sudah mencapai target jangka menengah yang telah ditetapkan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-37 SASARAN STRATEGIS 19
Berkembangnya layanan rumah sakit bertaraf internasional
No 1 1.
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
Capaian (%)
2
3
4
5
5 RS
8 RS
160
Jumlah RS yang terakreditas Nasional
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 19
yaitu
“Berkembangnya layanan rumah sakit bertaraf internasional“ dengan indikator kinerja jumlah RS yang terakreditas nasional telah mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 160% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian indikator kinerja jumlah RS yang terakreditas nasional adalah sebesar 160% atau 8 (delapan) RS, capaian ini telah melampaui target yang telah ditetapkan yaitu 5 (lima) RS. Hingga akhir tahun 2015 tercatat sebanyak 2 (dua) RS Swasta yang terakreditasi versi tahun 2012 Tingkat Paripurna yaitu RS Awal Bross dan RS Stella Maris, 3 (tiga) RS Kabupaten/Kota yang terakreditasi Tingkat Perdana yaitu RS Lagaligo Kabupaten Luwu Timur, RSUD Siwa Kabupaten Wajo dan RS Bintang Laut Kota Palopo,
1 (satu) RS milik
Pemerintah Provinsi yang terakreditasi utama yaitu RS Pertiwi, dan 1 (satu) RS Kabupaten/Kota yang terakreditasi Tingkat Dasar yaitu RSUD Kabupaten Sinjai. Undang-undang mengamanahkan agar mengimplementasikan model pengelolaaan keuangan BLU (Badan Layanan Umum) pada setiap Rumah Sakit Pemerintah
(Publik).
Tahun
2015
ini
dilakukan
kegiatan
Pemantauan
Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Badan Pelayanan Umum Daerah (RBABLUD) di
RS sebagai tindak lanjut Pelatihan penyusunan rencana bisnis
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
anggaran (RBA) BLUD Rumah Sakit yang dilakukan di tahun 2014. Kegiatan Pemantauan ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan teknis kepada pengelola BLU Rumah Sakit dalam implementasi pengelolaan RBA dan manajemen pengelolaan keuangan (BLU) di Rumah Sakit yang sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan terus melakukan pembinaan dan koordinasi baik kepada RS Provinsi maupun RS di Kabupaten/Kota dalam rangka mendorong Rumah Sakit menerapkan sistem BLU pada manajemen pengelolaan keuangannya. Sampai dengan bulan Desember tahun 2015 tercatat sudah 66% atau 21 (dua puluh satu) RS dari 32 (tiga puluh dua) RS milik Pemerintah yang telah mempunyai SK Penetapan menjadi BLU. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu baru 17 (tujuh belas) RS tahun 2014 dan 13 (tiga belas) RS di tahun 2013. Adapun program yang mendukung adalah program standarisasi pelayanan kesehatan dengan alokasi anggaran Rp. 2.257.450.000,- realisasi sebesar Rp.2.175.436.140,- sehingga terdapat efisiensi sebesar Rp.82.013.860,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-38 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
1
Indikator Kinerja
Jumlah RS yang terakreditas Nasional
2013
2014
2015
1 RS
1 RS
8 RS
Capaian tersebut di atas telah mampu melampaui target RPJMD, akan tetapi tetap diharapkan adanya penambahan jumlah RS yang terakreditas nasional sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat lebih meningkat dan berstandar.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-39 SASARAN STRATEGIS 20
Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
1.
Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk
95/100.000 penduduk
136/100.00 penduduk
143,16
2.
Cakupan penemuan & penanganan penderita penyakit TBC BTA
65 %
47,62 %
73,26
3.
Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI)
94 %
4.
Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin
100 %
95,28 %
Capaian (%) 5
101,36
100 %
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 20
100
yaitu
“Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat“ dengan indikator kinerja yang mampu mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 104,44% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk adalah 143,16 % dapat melampaui target akan tetapi dalam mencapai target tersebut terdapat kendala-kendala yaitu kompetensi tenaga kesehatan masih kurang akibat adanya penumpukan Tenaga Kesehatan
pada Puskesmas Perkotaan yang
menyebabkan tugas rangkap bagi petugas. Adapun upaya yang dilakukan adalah penegasan melalui regulasi penempatan tenaga kesehatan secara merata sesuai dengan kompetensinya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA yaitu 73,26 % hal ini dikarenakan dukungan anggaran yang bersifat operasional dalam penjaringan kasus TB belum memadai, kurangnya keterlibatan lintas sektor terutama pihak Swasta dalam penanganan kasus TB, masih rendahnya kapasitas petugas baik medis maupun non medis dalam manajemen penatalaksanaan kasus TB. Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan Advokasi Pemerintah Kab/Kota dalam peningkatan anggaran operasional penjaringan dan pengobatan kasus-kasus TB, peningkatan jejaring lintas sektor dalam mengatasi permasalahan Kasus TB di masyarakat, peningkatan kapasitas petugas melalui pelatihan-pelatihan. Capaian indikator kinerja Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) yaitu 101,36% angka ini melebihi target, meski demikian dalam pencapaian target ditemuai beberapa permasalahan yaitu letak geografis di sebagian wilayah Sulawesi Selatan yang sulit dijangkau, sehingga akses petugas maupun masyarakat daerah terpencil perbatasan dan kepulauan masih terbatas yang disebabkan oleh sulitnya transportasi ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan, adanya persepsi negatif masyarakat
terhadap imunisasi, bahkan
pemikiran bahwa imunisasi dapat menyebabkan efek samping berbahaya, yang seharusnya orang tua lebih takut kepada penyakitnya daripada efek samping yang pada umumnya ringan, kegagalan vaksin-vaksin baru dan karena takut pada keamanan imunisasi. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah perlunya keterlibatan lintas sektor di dalam menyiapkan sarana dan transportasi di daerah terpencil, perbatasan dan transportasi di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, meningkatkan sosialisasi melalui penyuluhan/kampanye imunisasi baik secara langsung kepada masyarakat maupun melalui media massa. Capaian indikator kinerja Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin sebesar 100% dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan, walaupun dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
permasalahan yaitu dalam rangka integrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/BPJS, masih ada peserta yang belum memenuhi persyaratan kelengkapan berkas, untuk itu dilakukan penguatan dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota dan lintas sektor terkait dalam pelaksanaan integrasi Jamkesda ke dalam JKN, terutama dalam hal pengusulan dan verifikasi berkas awal database kepesertaan di Tingkat Kabupaten/Kota. Program yang mendukung pencapaian sasaran strategis ini adalah program standarisasi pelayanan kesehatan, program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dengan total alokasi anggaran Rp. 1.862.403.000, realisasi Rp. 1.177.432.500 sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp.684.970.500,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-40 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk
92/100.000 penduduk
95/100.000 penduduk
136/100.000 penduduk
2.
Cakupan penemuan & penanganan penderita penyakit TBC BTA
55 %
53 %
47,62 %
3.
Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI)
90,5 %
94,98 %
95,28 %
4.
Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin
100 %
100 %
100 %
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-41 SASARAN STRATEGIS 21
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Jumlah kematian ibu
106
142 kasus
74,65
2.
Jumlah kematian bayi
1.026
1.167 kasus
87,92
3.
Prevalensi balita gizi buruk
5,2 %
5,1%
101,96
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 21 yaitu “Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi “ dengan indikator kinerja yang belum dapat mencapai target yang ditetapkan, walaupun untuk target prevalensi balita gizi buruk dapat melebihi target, sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 88,17 % atau tercapai dengan kualifikasi Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian Jumlah Kematian Ibu sebanyak 142 kasus atau sebanyak 74,65% hal ini disebabkan karena mobilitas tenaga kesehatan cukup tinggi (termasuk mobilisasi petugas/bidan yang sangat tinggi dengan proses mutasi yang sering terjadi di puskesmas dan Kabupaten/kota), adanya tugas rangkap bagi petugas kesehatan sehingga tidak maksimal dalam menjalankan profesinya dan masa kerja petugas yang terbatas khususnya bidan PTT. Perlu adanya Penegasan melalui regulasi penempatan tenaga kesehatan secara merata sesuai dengan kompetensinya. Capaian indikator kinerja jumlah kematian bayi sebesar 1.1067 kasus yaitu sebesar 87,92%, masih belum mencapai target, hal ini disebabkan karena perlunya pelatihan yang optimal bagi tenaga pengelola program dalam hal Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
pencatatan dan pelaporan kegiatan, masih adanya penanganan komplikasi obstetri dan neonatal belum terlaksana optimal baik dalam penanganan maupun pencatatan dan pelaporan, tingkat pengetahuan keluarga terhadap KIA dan inisiatif keluarga mencari pertolongan kesehatan masih rendah, peran aktif lintas sektor masih terbatas dan terbatasnya jangkauan pelayanan terutama pada daerah-daerah terpencil dan kepulauan (DTPK). Adapun upaya untuk mengatasi permasalahan yaitu peningkatan kapasitas petugas melalui pelatihan-pelatihan baik peningkatan kapasitas dalam manajemen penatalaksanaan komplikasi maupun peningkatan sistem pencatatan dan pelaporan, peningkatan sosialisasi melalui penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Promosi KIA melalui media massa dan peningkatan Koordinasi Lintas Sektor Terkait Program KIA terutama pada daerah DTPK. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-42 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Jumlah kematian ibu
108 kasus
138 kasus
142 kasus
2.
Jumlah kematian bayi
1.041 kasus
1.113 kasus
1.167 kasus
3.
Prevalensi balita gizi buruk
6,6 %
6,6 %
5,1%
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-43 SASARAN STRATEGIS 22
Meningkatnya pola hidup sehat, keberdayaan masyarakat dalam masalah kesehatan, dan kesehatan lingkungan
1 1.
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
2
3
4
Capaian (%) 5
69,76
69,60
99,77
Umur Harapan Hidup (UHH)
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 21
yaitu
“Meningkatnya pola hidup sehat, keberdayaan masyarakat dalam masalah kesehatan, dan kesehatan lingkungan” dengan
indikator kinerja Umur
Harapan Hidup yang belum dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 99,77 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Data BPS terakhir memperlihatkan Umur Harapan Hidup (UHH) di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2014 mencapai angka 69,60 tahun, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2013 (70,60 tahun). Penurunan angka ini mempunyai korelasi yang signifikan dengan meningkatnya angka kejadian Penyakit Tidak Menular yang disebabkan gaya hidup masyarakat yang tidak ber-PHBS dan menjamurnya warung-warung makanan siap saji khususnya di daerah Perkotaan yang dapat merubah pola konsumsi masyarakat. Selain itu faktor Pendidikan dan Ekonomi masyarakat juga turut berpengaruh dalam meningkat atau menurunnya
UHH. Pendidikan
seseorang akan
berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, diharapkan seseorang akan semakin mudah dalam menyerap, memilih, beradaptasi atau mengembangkan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
segala bentuk informasi dan pengetahuan baru untuk kehidupannya khususnya dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapinya. Sedangkan faktor Ekonomi masyarakat sangat erat hubungannya dengan kemampuan/daya beli masyarakat yang secara langsung juga berpengaruh pada pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat. Meningkatkan kegiatan promotif dan kuratif dengan mendorong Kabupaten/Kota agar menjadikan PHBS sebagai program prioritas. Adapun data perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun yang telah dijelaskan dapat di lihat pada tabel dibawah: Tabel III-44 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
1.
Indikator Kinerja
Umur Harapan Hidup (UHH)
2013
2014
2015
70,60 Tahun
69,60 Tahun
69,60 Tahun
Tabel III-45 SASARAN STRATEGIS 23 Terkendalinya pertumbuhan penduduk
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Prevalensi KB aktif
66 %
51,3 %
77,72
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 23 yaitu “Terkendalinya pertumbuhan penduduk“ dengan indikator kinerja Prevalensi KB aktif belum dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 77,72% atau tercapai dengan kualifikasi Cukup. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Pencapaian indikator kinerja tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor positif yaitu masih tingginya komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam mendukung dan menfasilitasi serta mendorong pelaksanaan kegiatan provinsi di kabupaten/kota, pemenuhan target tahunan maupun terkait pencapaian target jangka menengah dapat tercapai karena beban target yang diberikan sangat realistis dan mudah dicapai. Sebaliknya pencapaian
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan di
kab/kota sebagai bentuk stimulan kepada kab/kota belum sepenuhnya ditindak lanjuti dalam bentuk dukungan (perencanaan penganggaran, monitoring dan evaluasi) karena keterbatasan pagu yang diberikan pemerintah daerah dalam pengelolaan program kependudukan dan keluarga berencana (dampak otonomi daerah). Mendorong peningkatan SDM pengelola KB di kabupaten pada semua tingkatan wilayah (kab, kecamatan dan desa) terkait peningkatan pengetahuan operasional pengelolaan kependudukan dan KB sesuai kewenangan yg diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014. Perlunya
advokasi
dan
KIE
bagi
penentu
kebijakan/pemangku
kepentingan di kab/kota agar memiliki komitmen yang kuat dalam pengelolaan program
kependudukan
dan
keluarga
berencana
(aspek
perencanaan/
penganggaran, dan monev). Mendorong
penguatan
kelembagaan
Kependudukan
dan
KB
kabupaten/kota mengingat masalah kependudukan dan KB merupakan urusan wajib sebagaimana tertuang dalam UU nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah (pemisahan nomenklatur urusan PP dan PA dengan urusan KB) Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-46 Realisasi Capaian (2013-2015)
No.
1.
Indikator Kinerja
Prevalensi KB aktif
2013
2014
2015
47,5 %
48,3 %
51,5 %
Tabel III-47 SASARAN STRATEGIS 24 Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar Jawa
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Persentase panjang jalan provinsi dalam kondisi mantap
87,42 %
87,42 %
100
2.
Persentase terhubungnya pusatpusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) di wilayah provinsi
87,98%
87,98%
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 24
yaitu
“Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar jawa“ dengan indikator kinerja yang capaiannya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahun 2015, capaian kondisi mantap jalan provinsi adalah sepanjang 1.003,13 Km (87,42 %) dan kondisi tidak mantap sepanjang 144,38 Km (12,58 %), dari 1.147,51 Km jalan provinsi. Hal ini mengalami peningkatan dari capaian tahun 2014 yang lalu, dimana capaian kondisi mantap sepanjang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
979,64 Km (85,37 %) dan kondisi tidak mantap sepanjang 167,87 Km (14,63 %). Capaian kinerja sejak tahun 2012 sampai tahun 2015 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 jalan provinsi dalam kondisi mantap sebesar 84,57 %, mengalami peningkatan capaian sampai pada tahun 2015 dengan kondisi capaian sebesar 87,42 %. Kondisi tersebut sesuai dengan yang ingin dicapai pada target jangka menengah. Keberhasilan capaian kinerja tersebut merupakan kerja maksimal dalam meningkatkan akses di Provinsi Sulawesi Selatan yang berkontribusi langsung terhadap terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan yang bermutu berkeselamatan. Untuk indikator persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat-pusat produksi (konektifitas) di wilayah Provinsi dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja untuk indikator ini pada Tahun 2015 sebesar 87,98 %. Capaian ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Alokasi anggaran untuk indikator Persentase tingkat kondisi jalan provinsi dalam kondisi mantap (baik dan sedang) dan persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektifitas) di wilayah provinsi Tahun 2015 sebesar Rp. 581.895.322.951,- dengan realisasi Rp. 500.592.720.635,-. Realisasi fisik pada Tahun 2015 mencapai 97,01% dan realisasi keuangan sebesar 86,02%. Tidak optimalnya pencapaian realisasi fisik maupun keuangan pada Tahun 2015 disebabkan karena ada beberapa paket yang tidak bisa dirampungkan sampai akhir Tahun 2015, sehingga harus disilpa dan dilanjutkan penyelesaiannya pada Tahun 2016. Disamping itu ada juga beberapa paket yang putus kontrak sehingga berkontribusi besar terhadap tidak optimalnya penyerapan anggaran pada indikator ini. Sedangkan untuk yang silpa tetap dianggarkan pada Tahun 2016. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-48 Realisasi Capaian (2013-2015)
No.
Indikator Kinerja
1.
Persentase panjang jalan provinsi dalam kondisi mantap
2.
Persentase jembatan provinsi dalam kondisi baik
2013
2014
2015
85,04 %
85,37 %
87,42 %
83,60 %
85,75 %
87,98%
Tabel III-49 SASARAN STRATEGIS 25 Tersedianya jaringan prasarana dan sarana transportasi yang terintegrasi antar moda dan antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
Realisasi Capaian (%) 4 5
1.
Persentase pelayanan transportasi darat
20 %
13,6 %
68
2.
Persentase pelayanan transportasi udara
74 %
74 %
100
3.
Persentase pelayanan transportasi laut
87 %
87 %
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 25
yaitu
“Tersedianya jaringan prasarana dan sarana transportasi yang terintegrasi antar moda dan antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa “ dengan 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian Sasaran Strategis ini sebesar 89,33% atau tercapai dengan kualifikasi Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Selatan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Rendahnya capaian pelayanan tranportasi darat, laut dan udara disebabkan beberapa hal yaitu Pelaksanaan pembebasan lahan kereta api Makassar-Parepare tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Dari 30 km rencana pembebasan lahan untuk kepentingan tersebut, tapi yang berhasil dibebaskan hanya 20 km saja. Hal itu disebabkan antara lain pemilik lahan belum memiliki kelengkapan dokumen (seperti sertifikat tanah) sehingga tidak dapat dibayarkan, ada beberapa lahan yang tidak jelas pemiliknya/pemiliknya tidak berada di tempat, sehingga tim kesulitan untuk membebaskannya, adanya ketidakpuasan masyarakat atas jumlah ganti rugi yang ditentukan oleh tim appraisal sehingga dilakukan proses konsinyasi di pengadilan. Masih kurangnya animo masyarakat untuk memanfaatkan BRT sehingga halte yang dibangun belum
dimanfaatkan
seoptimal
mungkin.
Masih
terbatasnya
pelayanan
transportasi pada masyarakat yang ada pada daerah terpencil perbatasan dan kepulauan yang disebabkan oleh terbatasnya sarana dan prasaran transportasi di daerah tersebut. Urusan perhubungan laut masih dominasi pemerintah pusat sehingga sulit untuk memaksimalkan pengelolaan pelabuhan lokal dan regional yang ada di wilayah ini. Urusan perhubungan udara, masih dikelola oleh pemerintah pusat, sehingga bandar udara termasuk bandara perintis tidak dapat dimaksimalkan pengelolaannya oleh pemerintah daerah. Adapun
upaya-upaya
yang
dilakukan
dalam
rangka
mengatasi
permasalahan adalah pendekatan kepada masyarakat, tokoh masyarakat, Pemerintah setempat perlu dimaksimalkan untuk meminimalisir terjadinya konflik dan penolakan atas pembangunan perkeretapian trans Sulawesi, perlunya sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan bus kota untuk mengurangi kemacetan dalam kota Makassar, Perlu dilakukan penambahan jumlah halte sehingga jumahnya memadai. Juga perlu dilakukan pembenahan manejemen BRT, seperti menambah jumlah armada bus yang melayani masyarakat di koridor yang ada, sehingga waktu tunggu tidak terlalu lama, yang membuat masyarakat enggan untuk menggunakan BRT dan memilih tetap menggunakan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
angkot (pete-pete) yang menambah kesemrawutan lalu lintas. Perlunya keterpaduan dan dukungan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk menyiapkan sarana dan transportasi di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, terutama dukungan regulasi dan anggaran yang memadai. Perlunya koordinasi yang baik agar ada pelimpahan sebagian urusan kepelabuhan dan kebandarudaraan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Program
pengembangan/pemeliharaan
sarana/prasarana
dan
pengawasan transportasi darat, program pembangunan transportasi massal, Program laut,
pembangunan/pemeliharaan prasarana dan pelayanan transportasi
Program
pembangunan/pemeliharaan
prasarana
dan
pelayanan
transportasi udara, dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.117.466.725.000,dengan realisasi sebesar Rp. 99.082.640.480 sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 18.384.084.520,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-50 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Persentase pelayanan transportasi darat
13,6 %
13,6 %
13,6 %
2.
Persentase pelayanan transportasi udara
74 %
74 %
74 %
3.
Persentase pelayanan transportasi laut
87 %
87 %
87 %
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-51 SASARAN STRATEGIS 26
Tersedianya akses dan layanan informasi dan komunikasi yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul komunikasi dan informasi luar Jawa
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
45 %
45 %
100
1.
Persentase layanan publik yang dapat diakses secara on line
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 26
yaitu
“Tersedianya akses dan layanan informasi dan komunikasi yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul komunikasi dan informasi luar Jawa” dengan indikator kinerja yang mampu mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Selatan. Persentase Layanan publik yang bisa diakses online terdiri dari : 1. Perizinan (kartu pengawasan angkutan darat) yang bisa diajukan bukan hanya di Dishub Provinsi tapi juga di UPTD LLAJ yang tersebar di kab/kota di Sulawesi Selatan dan proses pengajuannya sampai selesai hanya memakan waktu 2-5 menit saja, 2. Permintaan informasi publik/gugatan sengketa informasi melalui website https// ppid.sulselprov.go.id/ dengan mendownload form permintaan aplikasi ataupun melalui website Dishubkominfo http://dishub.sulselprov.go.id/. Sasaran
strategis
ini
didukung
oleh
program
pengembangan/
pemeliharaan prasarana dan pengawasan bidang kominfo, media massa, pos dan telekomunikasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.611.950.000,realisasi sebesar Rp. 2.371.553.329,Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-52 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
1.
Indikator Kinerja
Persentase layanan publik yang dapat diakses secara online
2013
2014
2015
45 %
45 %
45 %
Tabel III-53 SASARAN STRATEGIS 27 Meningkatnya akses terhadap perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
0,192
0,192
100
1.
Rasio rumah layak huni
2.
Persentase rumah tangga bersanitasi
83,00 %
83,00 %
100
3.
Persentase RT berakses air minum
87,45 %
87,45%
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 27 yaitu “Meningkatnya akses terhadap perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan “ dengan
3 (tiga) indikator kinerja yang dapat
mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Dukungan pencapaian terhadap Rasio rumah layak huni persatuan jumlah penduduk 0,192, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 telah memfasilitasi rumah tangga di kab/kota dengan melakukan peningkatan kualitas perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah kepada sebanyak 1.031 unit rumah (rumah tangga). Sejak tahun 2014-2015 telah dilakukan fasilitasi sebanyak 2.000 unit rumah (rumah tangga) di Sulawesi Selatan melalui dana APBD. Capaian Persentase rumah tangga bersanitasi sebesar 83,00% didukung melalui program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan dengan kegiatan penyediaan sarana prasarana air limbah dan persampahan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, adapun sasaran pencapaian yang telah dilakukan adalah dengan membangun sarana prasarana drainase air limbah tersier sepanjang 15.504,60 M3, pembangunan MCK 2 unit, penyediaan kontainer 10 unit, arm roll truck 5 unit, dan motor sampah tiga roda sebanyak 4 unit yang tersebar di kab/kota selain itu dilakukan pula pembangunan unit pengelolaan sampah kawasan dengan sistem komposting di Kota Parepare. Capaian Persentase RT berakses air minum sebesar 87,45 % belum mencapai target yang telah ditetapkan, dukungan pencapaian antara lain melakukan mengembangan sarana dan prasarana air bersih di berbagai kawasan baik penambahan sistem jaringan air bersih perpipaan melalui jaringan pipa distribusi PDAM maupun melalui sumber mata air di berbagai kawasan perdesaan dan perkotaan, pengembangan layanan air bersihdi 88 kawasan perdesaan dan perkotaan dan secara komulatif mulai tahun 2013 hingga saat ini menjadi 109 kawasan perdesaan dan perkotaan dengan perkiraan melayani 54.500 jiwa. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-54 Realisasi Capaian (2013-2015)
No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
0,192
0,192
0,192
1.
Rasio rumah layak huni
2.
Persentase rumah tangga bersanitasi
83,00 %
83,00 %
83,00 %
3.
Persentase RT berakses air minum
87,45%
87,45%
87,45%
Tabel III-55 SASARAN STRATEGIS 28 Meningkatnya kualitas dan cakupan layanan daerah irigasi dan rawa serta pemanfaatan air tanah
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik
41.354 Ha
50.484 Ha
122,08
2.
Jumlah DRT dalam kondisi baik
17
30
176,47
3.
Jumlah Embung
23
23
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 28
yaitu
“Meningkatnya kualitas dan cakupan layanan daerah irigasi dan rawa serta pemanfaatan air tanah“ dengan 3 (tiga) indikator kinerja dapat mencapai target sehingga Capaian Sasaran Strategis ini sebesar 132,85 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Selatan. Secara umum permasalahan irigasi adalah permasalahan jangkauan pelayanan jaringan irigasi yang masih kurang, dimana terdapat 286.704 Ha areal persawahan yang belum terlayani oleh jaringan irigasi teknis maupun semi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
teknis.
2015
Berikut adalah perbandingan capaian target selama 2 (dua) tahun
terakhir : Tabel III-56 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
50.434 Ha
2015
1.
Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik
46.866 Ha
50.484 Ha
2.
Jumlah DRT dalam kondisi baik
15
22
30
3.
Jumlah Embung
52
39
23
Tabel III-57 SASARAN STRATEGIS 29 Meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan sumber daya mineral untuk mendukung peningkatan perekonomian wilayah
No 1
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
Capaian (%)
2
3
4
5
1.
Persentase Desa berlistrik
91 %
90,2 %
99,12
2.
Jumlah instalasi bio energi
270
270
100
3.
Jumlah penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah
8
7
87,5
4.
Cadangan sumber daya mineral
250.000.000 ton
386.100.150 ton
154,44
5.
Luas wilayah pemetaan
5.000 Ha
15.672 Ha
313,44
6.
Produksi Logam Produksi Non Logam Produksi Batuan Produksi Batu Bara
85.957.134 ton 7.286.316 ton 23.433.930 ton 17.514.655 ton
87.901 ton 10.245.160 ton 7.517.504 ton 12.472 ton
0,10 140,60 32,079 0,07
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 29
yaitu
“Meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan sumber daya mineral untuk mendukung peningkatan perekonomian wilayah”
dengan indikator
kinerja yang capaiannya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 154,55% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-58 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Persentase Desa berlistrik
87,02 %
89,22 %
90,2 %
2.
Jumlah instalasi bio energi
7
200
270
3.
Jumlah penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah
19
13
7
4.
Cadangan sumber daya mineral
537.220.000 ton
388.830.000 ton
386.100.150 ton
5.
Luas wilayah pemetaan
13.503 Ha
2.538 Ha
15.672 Ha
6.
Produksi Logam Produksi Non Logam Produksi Batuan Produksi Batu Bara
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
93.088 ton 6.945.692 ton 17.855.266 ton 22.452.120 ton
68.906 ton 87.901 ton 6.338.038 ton 10.245.160 ton 6.962.019 ton 7.517.504 ton 1.748 ton 12.472 ton
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-59 SASARAN STRATEGIS 30
Tercukupinya infrastruktur dasar dan layanan dasar warga/masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Jumlah daerah pesisir & pulau kecil yg mendapatkan pemberdayaan ekonomi
6
6
100
2.
Luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan
92.207,50
83.822,0
90,9
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 30
yaitu
“Tercukupinya infrastruktur dasar dan layanan dasar warga/masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil“ dengan 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian Sasaran Strategis ini sebesar 95,45% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian indikator kinerja Jumlah daerah pesisir dan pulau kecil yg mendapatkan pemberdayaan ekonomi sebesar 100 % akan tetapi untuk indikator kinerja Luas kawasan konservasi belum mencapai target, hal ini disebabkan adanya pengurangan daerah kawasan konservasi pada kabupaten Pangkep karena pengalihan lokasi daerah konservasi pada kabupaten tersebut. Program pendukung adalah program pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulai kecil serta konservasi sumberdaya kelautan dan perikanan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.3.318.725.000,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-60
No.
Realisasi Capaian (2013-2015)
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Jumlah daerah pesisir & pulau kecil yg mendapatkan pemberdayaan ekonomi
2,0
5,0
6
2.
Luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan
76.205,0
83.821,0
83.822,0
Tabel III-61 SASARAN STRATEGIS 31 Tersedianya infrastruktur dan kesiapsiagaan penanganan bencana
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Jumlah aparat dan masyarakat yang pengetahuannya meningkat terkait upaya pengurangan resiko bencana
100 orang
100 orang
100
2.
Jumlah Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kapasitasnya meningkat dalam penanganan darurat bencana
75 TRC
75 TRC
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 31
yaitu
“Tersedianya infrastruktur dan kesiapsiagaan pengamanan bencana “ dengan 2 (dua) indikator kinerja yang dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Capaian indikator kinerja untuk sasaran strategis ini dapat dicapai sesuai target yang telah ditetapkan, akan tetapi dalam pelaksanaannya ditemui beberapa kendala yaitu data jumlah SDM terkait penanggulangan bencana belum pasti di seluruh Sulawesi Selatan, kesejahteraan aparat penanggulangan bencana masih tergolong rendah sehingga tidak fokus
pada aktivitas
penanggulangan bencana, belum maksimalnya koordinasi antara BPBD kab/kota seluruh Sulawesi Selatan, masih kurangnya alokasi anggaran untuk aktivitas penanggulangan bencana. Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut adalah pemutakhiran data SDM terkait penanggulangan bencana dengan memaksimalkan peran PUSDAOPS PB sebagai pusat data dan informasi penanggulangan bencana di Provinsi Sulawesi Selatan, memperkuat koordinasi antara BPBD seluruh Provinsi Sulawesi Selatan melalui rapat koordinasi antara instansi terkait, meningkatkan kesejahteraan SDM terkait penanggulangan bencana. Program yang mendukung kelancaran pelaksanaan
kegiatan
adalah
program
pencegahan
dan
kesiapsiagaan
penanggulangan bencana daerah dan program kedaruratan dan logistik penanggulangan bencana, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 834.750.000,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-62 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
1.
2.
Indikator Kinerja
Jumlah aparat dan masyarakat yang pengetahuannya meningkat terkait upaya pengurangan resiko bencana Jumlah Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kapasitasnya meningkat dalam penanganan darurat bencana
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
2013
2014
2015
-
50 orang
100 orang
130 orang
75 orang
75 orang
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-63 SASARAN STRATEGIS 32
Terjaganya iklim investasi berkualitas yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
400 juta USD
US$ 233.346.500
58
3 Triliun
Rp. 9.215.326.600.000
307
1.
Nilai Investasi PMA
2.
Nilai Investasi PMDN
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 32 yaitu “Terjaganya iklim investasi berkualitas yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa” dengan
2 (dua)
indikator kinerja yang salah satunya belum dapat mencapai target akan tetapi indikator lainnya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 182,50% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian nilai investasi PMA hanya 58 % atau sebesar US$233.346.500,masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu US$ 400 juta akan tetapi capaian nilai investasi PMDN sebesar 307% atau Rp. 9.215.326.600.000 jauh melampaui target yaitu sebesar Rp. 3 trilyun. Keberhasilan ini disebabkan beberapa faktor yaitu memberi kemudahan kepada masyarakat dan dunia usaha dalam memperoleh pelayanan perizinan, menyelenggarakan Gebyar Perizinan Gratis Tahun 2015 yang dilaksanakan serentak di 24 kabupaten/kota yang dibuka oleh Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi dan
melakukan teleconference kepada Bapak Wakil Presiden RI dengan Gubernur Sulawesi Selatan. Program yang mendukung sasaran ini adalah program
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 17.946.484.200,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :
No.
Tabel III-64 Realisasi Capaian (2013-2015)
Indikator Kinerja
1.
Nilai Investasi PMA
2.
Nilai Investasi PMDN
2013
2014
2015
US$ 233.346.500
US$ 280.943.500
US$ 233.346.500
Rp. 921.017.400.000
Rp. 4.949.542.500.000
Rp. 9.215.326.600.000
Tabel III-65 SASARAN STRATEGIS 33 Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja
178.983 jiwa
220.636 jiwa
81,12
2.
Persentase tingkat pengangguran terbuka
5%
5,95 %
84,03
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 33
yaitu
“Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa” dengan 2 (dua) indikator kinerja yang belum dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 82,57 % atau
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
tercapai dengan kualifikasi Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan. Belum maksimalnya capaian indikator kinerja disebabkan beberapa hal yaitu rendahnya kemampuan SDM, rendahnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, kurangnya perluasan kesempatan kerja, tingginya kasus PHK dimana faktanya adalah ditemukan 230 kasus dibeberapa perusahaan di wilayah Makassar, Parepare, Pangkep, Bantaeng, Takalar, Wajo, Bone, dan Luwu. Masih rendahnya pengupahan di perusahaan, belum kondusifnya hubungan industrial dimana terlihat belum optimalnya respon Pemerintah Kab/Kota terhadap pembentukan LKS Tripartit dan keberadaan petugas mediator. Kualitas dan kuantitas pegawai masih kurang mengakibatkan penegakan kasus ketenagakerjaan, pencapaian norma K3, penerapan aturan hubungan antar kerja serta perlindungan pekerja perempuan dan anak belum maksimal. Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah mengoptimalkan BLK dan LLK baik yang dikelola secara langsung oleh Pemerintah maupun swasta dengan melakukan berbagai jenis pelatihan guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja dengan menitikberatkan pada pelatihan berbasis kompetensi. Pembekalan dan pelatihan tenaga kerja baik skil maupun kemampuan manajemen, penetapan upah minimum regional yang disesuaikan dengan kemampuan dari perusahaan. Penataan kembali link and mact kurikulum diklat kebutuhan jabatan pasar kerja sehingga ketidaksesuaian dapat dieliminir, pengembangan sistem kerjasama kemitraan antara dunia usaha dengan lembaga pelatihan agar dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja yang terlatih dan sesuai dengan kompetensi. Program yang mendukung adalah program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, program perluasan dan pengembangan kesempatan kerja dan program pengembangan wilayah transmigrasi dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 3.997.000.000,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-66 Realisasi Capaian (2013-2015)
No.
Indikator Kinerja
1.
Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja
2.
Persentase tingkat pengangguran terbuka
2013
2014
2015
176.912 jiwa
188.765 jiwa
220.636 jiwa
5,10 %
5,08 %
5,95 %
Tabel III-67 SASARAN STRATEGIS 34 Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Persentase hasil penelitian pengembangan daerah yang dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan daerah
8 litbang
13 litbang
162,5
2.
Jumlah prototype/paten inovasi daerah yang dihasilkan
1 inovasi
4 inovasi
400
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 34
yaitu
“Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa” dengan 2 (dua) indikator kinerja yang capaiannya mampu mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 281,25 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Penelitian Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Capaian indikator kinerja pada sasaran strategis melampaui target yang telah ditetapkan yaitu Persentase hasil penelitian pengembangan daerah yang dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan daerah dengan target 8 litbang dapat direalisasikan sebanyak 13 litbang dengan capaian 162,5 %, Jumlah prototype/paten inovasi daerah yang dihasilkan dengan target 1 inovasi dapat direalisasikan sebanyak 4 inovasi sehingga capaian target 400 %. Program yang mendukung pencapaian sasaran ini adalah program Penelitian pengembangan dan pemanfaatan SDM Iptek daerah dan program sistem inovasi daerah (SIDa) dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 9.275.102.853,- dengan realisasi sebesar Rp. 9.186.297.371,- sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp.88.805.482,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-68 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Persentase hasil penelitian pengembangan 13 litbang daerah yang dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan daerah
16 itbang
13 litbang
2.
Jumlah prototype/paten inovasi daerah yang dihasilkan
2 inovasi
1 inovasi
4 inovasi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-69 SASARAN STRATEGIS 35
Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam mendorong kerjasama antar daerah, kerjasama dengan pihak ketiga dan kerjasama dengan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
50 MoU/PKS
48 MoU/PKS
95
1.
Jumlah kerjasama daerah
2.
Jumlah kerjasama Sister City yang berjalan
1 kab/kota
0
0
3.
Jumlah kerjasama dengan lembaga Internasional
1 MoU
7 MoU
700
4.
Jumlah kerjasama dengan berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah lain di luar negeri
1 MoU
1 MoU
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 35
yaitu
“Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam mendorong kerjasama antar daerah, kerjasama dengan pihak ketiga dan kerjasama dengan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri” dengan indikator kinerja yang capaiannya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 223,75% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Biro Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian Jumlah kerjasama daerah adalah 95 % atau sebanyak 48 MoU/PKS belum mencapai target yaitu 50 MoU/PKS, Jumlah kerjasama Sister City belum optimal koordinasi dengan pemerintah kab/kota khususnya dalam hal pengembangan kerjasama sister city, adapun Jumlah kerjasama dengan lembaga Internasional dengan capaian sebesar 700% atau 7 MoU melebihi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
target yang ditetapkan yaitu 1 MoU, adapun Jumlah kerjasama dengan berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah lain di luar negeri capaiannya 100% atau tercapai 1 dokumen sesuai target yang ditetapkan. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target adalah mengoptimalkan koordinasi baik dengan Pemerintah kab/kota maupun dengan Pemerintah Pusat serta dengan kedutaan nehara-negara sahabat, perlu dukungan anggaran dan pendanaan yang memadai khususnya pencapaian program kerjasama luar negeri. Program yang mendukung adalah prograam kerjasama pembangunan antar wilayah, program pengembangan
kerjasama
luar negeri dengan
total anggaran
sebesar
Rp.1.747.000.000,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-70 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Jumlah kerjasama daerah
-
63 MoU/PKS
48 MoU/PKS
2.
Jumlah kerjasama Sister City yang berjalan
-
0
0
3.
Jumlah kerjasama dengan lembaga Internasional
-
1 MoU
7 MoU
4.
Jumlah kerjasama dengan berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah lain di luar negeri
-
1 MoU
1 MoU
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-71 SASARAN STRATEGIS 36
Meningkatnya percepatan pembangunan kawasan andalan
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Jumlah kerjasama antar kab/kota yang efektif dalam pengembangan kawasan andalan
1 MoU
1 MoU
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 36
yaitu
“Meningkatnya percepatan pembangunan kawasan andalan“ dengan indikator kinerja yang dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Biro Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Capaiam
Jumlah
kerjasama
antar
kab/kota
yang
efektif
dalam
pengembangan kawasan andalan adalah 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan, adapun program yang mendukung adalah program pengembangan kawasan andalan dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-72 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
1.
Indikator Kinerja
Jumlah kerjasama antar kab/kota yang efektif dalam pengembangan kawasan andalan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
2013
2014
2015
-
2 MoU
1 MoU
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-73 SASARAN STRATEGIS 37
Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan norma sosial
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
Realisasi Capaian (%) 4 5
1.
Persentase penyelesaian pelanggaran Perda dan Pergub dari total kasus pelanggaran
20 %
36 %
180
2.
Persentase pengesahan Ranperda menjadi Perda
100 %
130 %
130
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 37 yaitu “Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan norma sosial” dengan
2 (dua) indikator kinerja yang dapat dicapai sesuai target yang
ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 140% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sulawesi Selatan dan Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target indikator kinerja kesatu di atas adalah dengan melakukan pembinaan, penyuluhan, pengawasan dengan menjalin kerjasama dengan seluruh aparat keamanan, ketenteraman dan ketertiban lainnya melalui tindakan preventif dan preventif non yustisial, membentuk wadah Sekretariat PPNS Satpol PP Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun capaian untuk indikator Persentase pengesahan Ranperda menjadi Perda dapat melampaui target yaitu dari 10 Ranperda yang ditetapkan dapat diselesaikan sebanyak 13 Ranperda dengan rincian 6 Ranperda atas usul Pemerintah Daerah, 4 Ranperda merupakan prakarsa DPRD dan 3 Ranperda
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
yang sifatnya rutin. Hal ini dapat tercapai disebabkan adanya koordinasi yang baik antara Biro Hukum dan HAM dengan unit kerja/SKPD pengusul Ranperda. Perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-74 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Persentase penyelesaian pelanggaran Perda dan Pergub dari total kasus pelanggaran
20 %
8%
36 %
2.
Persentase pengesahan Ranperda menjadi Perda
100 %
100 %
100 %
Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 2 program dan 5 kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 2.598.385.000,Tabel III-75 SASARAN STRATEGIS 38 Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah
6 kegiatan
6 kegiatan
100
2.
Jumlah Orkesmas yang mendapatkan bantuan fasilitasi
94 Orkemas
92 Orkemas
97,87
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 38 yaitu “Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik“ dengan 2 (dua) indikator kinerja yang salah satunya dapat dicapai sesuai target, sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 98,93 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Selatan. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 maka untuk tahun 2015 capaian indikator kinerja Jumlah Orkemas yang mendapat bantuan fasilitasi menurun dari 102 menjadi 92 Orkemas, perbandingan capaian indikator kinerja 2 (dua) Tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-76 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
1.
Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah
2.
Jumlah Orkesmas yang mendapatkan bantuan fasilitasi
2013
2014
2015
6 kegiatan
6 kegiatan
6 kegiatan
96 Orkemas
105 Orkemas
92 Orkemas
Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 3 program 8 kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 6.836.903.000,-
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-77 SASARAN STRATEGIS 39
Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
58 SKPD
58 SKPD
100
1.
Lembaga PUG yang aktif
2.
Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan penanganan
98 %
100 %
102,40
3.
Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum
60%
61,88 %
103,14
4.
Jumlah kab/kota layak anak
3 Kab/Kota
3 Kab/Kota
100
5.
Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan
98 %
100 %
102,40
6.
Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum
60 %
38,12 %
63,53
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 39 yaitu “Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak“ dengan indikator kinerja yang rata-rata dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan kecuali pada indikator Cakupan anak korban kekerasan yang mendapat layanan bantuan hukum dimana target yang ditetapkan 60 % akan tetapi realisasi hanya sebesar 38,12 % atau capaiannya hanya sekitar 63,53% sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 95,24% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan. Penyebab tidak tercapainya indikator Cakupan anak korban kekerasan yang mendapat layanan bantuan hukum adalah sebagai berikut : Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
1. Kasus anak baik berupa kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuak salah lainnya yang ditangani oleh lembaga-lembaga layanan dominan membutuhkan layanan kesehatan/medis, rehabilitasi psikososial oleh psikologi untuk pemulihan dari trauma yang dialami, 2. Terbatasnya kapasitas tenaga layanan tentang manajemen kasus sehingga beberapa kasus yang seharusnya terkait dengan layanan hukum namun diselesaikan dengan proses mediasi, 3. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak juga mengarahkan bahwa berbagai kriteria kasus anak harus dilakukan diversi atau penyelesaian kasus di luar jalur formal sehingga anak tidak perlu melalui proses hukum formal yang dapat menimbulkan trauma berkepanjangan, mendapatkan stigma, diskriminasi dan kekerasan lainnya yang dapat mengaganggu proses tumbuh kembang anak. Adapun
upaya-upaya
yang
dilakukan
dalam
rangka
mengatasi
permasalahan tersebut diatas adalah : 1. Memperkuat lembaga layanan yang terkait kesehatan, rehabilitasi mental, spiritual dan psikososial, untuk memulihkan anak yang mendapat kekerasan, penelantaran, eksploitasi, dan perlakuak salah lainnya dengan berbasis masyarakat, 2. Meningkatkan kapasitas tenaga layanan kekerasan terhadap perempuan dan anak khususnya pada bagian manajemen kasus, dan cara-cara penanganan kasus pada anak, 3. Memperkuat lembaga-lembaga yang ada di masyarakat khususnya lembaga sosial dan keagamaan dalam pencegahan sehingga mengurangi terjadinya korban pada anak khususnya kasus-kasus pelecehan seksual, perkosaan, inses, eksploitasi dan perlakuan salah lainnya. Perbandingan capaian kinerja 2 (dua) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-78 Realisasi Capaian (2013-2015)
No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
23 SKPD
23 SKPD
58 SKPD
1.
Lembaga PUG yang aktif
2.
Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan penanganan
98 %
100 %
100 %
3.
Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum
54,91 %
57,22 %
61,88 %
4.
Jumlah kab/kota layak anak
0
3 kab/kota
3 kab/kota
5.
Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan
98 %
100 %
100 %
6.
Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum
45,09 %
42,78 %
38,12 %
Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 5 program yaitu Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan, Program penguatan lembaga layanan perlindungan perempuan, Program penguatan kapasitas lembaga layanan hukum, Program pembinaan kab/kota untuk menuju layak akan, Program penguatan lembaga layanan perlindungan anak serta didukung pula 6 (enam) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 630.798.000,realisasi
sebesar
Rp.
627.346.619,-
sehingga
ada
efisiensi
sebesar
Rp.3.451.381,-
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-79 SASARAN STRATEGIS 40
Terpeliharanya ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan dalam masyarakat
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
2,18
2
91,74
17 Kegiatan
16 Kegiatan
94,12
1.
Ratio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk
2.
Jumlah kegiatan dalam upaya penciptaan kondisi ideologi, peleksosbudkam yang kondusif
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 40 yaitu “Terpeliharanya
ketertiban,
masyarakat“ dengan
ketenteraman
dan
kenyamanan
dalam
indikator kinerja yang rata-rata belum dapat dicapai
sesuai target yang ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 92,93% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sulawesi Selatan. Kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian indikator kinerja Rasio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk adalah tidak adanya formasi khusus dalam penerimaan Polisi Pamong Praja di sisi lain banyak personil yang memasuki masa purna bakti untuk itu alternatif solusinya adalah membuat formasi khusus penerimaan Polisi Pamong Praja. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-80 Realisasi Capaian (2013-2015)
No.
Indikator Kinerja
1.
Ratio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk
2.
Jumlah kegiatan dalam upaya penciptaan kondisi ideologi, peleksosbudkam yang kondusif
2013
2014
2015
1,99
1,79
2,00
13 kegiatan
19 kegiatan
16 kegiatan
Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 6 program dan 16 kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 5.790.300.000,Tabel III-81 SASARAN STRATEGIS 41 Berkembangnya wawasan, kesederhanaan dan perilaku masyarakat yang mendukung kesatuan bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Jumlah masyarakat yang diberi pemahaman wawasan kebangsaan
1.050 orang
792 orang
75,43
2.
Jumlah pokja yang membantu dalam memberikan pemahaman wawasan kebangsaan
4 pokja
4 pokja
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 41 yaitu “Berkembangnya wawasan, kesederhanaan dan perilaku masyarakat yang mendukung kesatuan bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI” dengan 2 (dua) indikator kinerja yang salah satunya belum dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
87,71% atau tercapai dengan kualifikasi Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-82 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
1.
Jumlah masyarakat yang diberi pemahaman wawasan kebangsaan
2.
Jumlah pokja yang membantu dalam memberikan pemahaman wawasan kebangsaan
2013
2014
2015
300 orang
689 orang
792 orang
3 pokja
4 pokja
4 pokja
Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 4 program dan 8 kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 1.783.264.000,Tabel III-83 SASARAN STRATEGIS 42 Terwujudnya kelembagaan dan tatalaksana pemerintahan daerah yang kuat dan transparan dalam mendukung reformasi birokrasi
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Persentase pelayanan administrasi kepegawaian secara tepat waktu dari seluruh usulan yang diterima
100 %
100 %
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 42 yaitu “Terwujudnya kelembagaan dan tatalaksana pemerintahan daerah yang kuat dan transparan dalam mendukung reformasi birokrasi” dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
indikator kinerja yang dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 100% atau tercapai dengan kualifikasi
Sangat
Baik.
Sasaran
Strategis
ini
didukung
oleh
Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-84 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
1.
Indikator Kinerja
Persentase pelayanan administrasi kepegawaian secara tepat waktu dari seluruh usulan yang diterima
2013
2014
2015
100 %
100 %
100 %
Tabel III-85 SASARAN STRATEGIS 43 Terwujudnya peningkatan kapasitas bagi pendayagunaan aparatur pemerintahan daerah yang berkelanjutan
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
1.
Persentase CPNS yang telah mengikuti Diklat Prajabatan
100 %
100 %
100
2.
Persentase peserta Diklat Kepemimpinan yang lulus ujian
100 %
100 %
100
3.
Persentase peserta Diklat Fungsional yang lulus ujian
100 %
100 %
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 43 yaitu “Terwujudnya
peningkatan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
kapasitas
bagi
pendayagunaan
aparatur vi
Laporan Kinerja
2015
pemerintahan daerah yang berkelanjutan” dengan
indikator kinerja yang
dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 100% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam tahun 2015 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sulawesi Selatan telah menyelenggarakan beberapa diklat yaitu Diklat Prajabatan Golongan III sebanyak 227 orang, Diklat Prajabatan Golongan II dan I sebanyak 73 orang, Diklat Kepemimpinan Tingkat III sebanyak 143 orang, Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sebanyak 120 orang, serta telah melaksanakan pembinaan/fasilitasi penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I , II dan III sebanyak
6.269 orang pada 20 kabupaten/kota, dan Diklat Kepemimpinan
Tingkat IV sebanyak 1.129 orang pada 15 Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-86 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Persentase CPNS yang telah mengikuti Diklat Prajabatan
100 %
100 %
100 %
2.
Persentase peserta Diklat Kepemimpinan yang lulus ujian
100 %
100 %
100 %
3.
Persentase peserta Diklat Fungsional yang lulus ujian
100 %
100 %
100 %
Program yang mendukung sasaran strategis ini adalah Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.238.336.430,- dan teralisasi sebesar Rp. 9.995.673.620,-
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-87 SASARAN STRATEGIS 44
Terwujudnya pengelolaan keuangan (pembiayaan, pendapatan, belanja) dan asset daerah yang transparan, akuntabel, inovatif dan tertib
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
1
2
3
1.
Persentase peningkatan penerimaan PAD
2.
Persentase peningkatan penerimaan pendapatan daerah
3.
Opini Laporan keuangan BPK
4.
Penilaian Evaluasi SAKIP
5.
Jumlah wajib pajak yang mendapatkan kemudahan pelayanan melalui Drive Thru, Gerai Samsat, Samsat Payment Point, dan Samsat Keliling yg berstandar ISO 9001-2000
Realisasi Capaian (%) 4 5
12 %
7,98 %
66,5
5,00 %
10,95 %
219
WTP
WTP*
100
CC
CC*
100
200 %
200 %
100
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 44 yaitu “Terwujudnya pengelolaan keuangan (pembiayaan, pendapatan, belanja) dan asset daerah yang transparan, akuntabel, inovatif dan tertib” dengan indikator kinerja yang dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 117,10% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh beberapa SKPD yaitu Dinas Pendapatan Daerah, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan. Pada
Tahun
2015,
target
pendapatan
daerah
tidak
tercapai
sebagaimana yang direncanakan, baik dari kelompok PAD, Dana Perimbangan, maupun Pendapatan lain-Lain yang sah. Meskipun tidak mencapai target, namun dari sisi jumlah, pendapatan daerah tetap mengalami peningkatan. Total pendapatan daerah pada tahun 2015 tercapai sebesar Rp. 6,105 Triliun lebih, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
atau meningkat sebesar Rp.602 Miliar lebih (10,95%) dibandingkan realisasi TA.2014 yang sebesar Rp.5,503 Triliun lebih. Peningkatan penerimaan PAD tidak dapat tercapai dipengaruhi oleh penerimaan sektor pajak daerah yang memberi kontribusi rata-rata sebesar 89 % per tahun, sehingga apabila pajak daerah tidak tercapai maka dapat dipastikan PAD tidak akan tercapai. Dari lima jenis pajak yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dapat mencapai target, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor (PBBKB), Pajak Air Permukaan (PAP) dan Pajak Rokok (PR) tidak mencapai target. Upaya memaksimalkan penerimaan pendapatan daerah terus dilakukan melalui peningkatan instensitas dan efektifitas program intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah yang mengacu pada
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku
dengan
memperhatikan aspek kewenangan, potensi daerah, aspek keadilan dan kepatutan, serta kemampuan masyarakat. Untuk meningkatkan kemampuan keuangan Daerah, pemerintah daerah perlu mengedepankan sumber-sumber pembiayaan yang potensinya besar untuk menjadi fokus program dan kegiatan. Dilihat dari struktur APBD Provinsi Sulawesi Selatan, penerimaan yang bersumber dari Pajak Daerah, yaitu Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok merupakan sumber pendapatan primadona bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan karena mampu memberi kontribusi sekitar 89% terhadap PAD atau 49 % terhadap APBD. Dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah, beberapa strategi yang perlu dilakukan antara lain: 1. Penyesuaian regulasi sebagai dasar hukum pemungutan dan penguatan pengelolaan pemungutan; 2. Penguatan kelembagaan dan SDM petugas pemungut pajak dan retribusi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
3. Penggalian potensi pendapatan baru sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan, terutama di luar pajak dan retribusi daerah; 4. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendapatan daerah dengan memanfaatkan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi; 5. Mendorong pembentukan sistem pembayaran pendapatan daerah yang langsung ke bank/lembaga keuangan; 6. Meningkatkan koordinasi, kerjasama dan dukungan antar SKPD yang terkait dengan pengelolaan pendapatan daerah; 7. Meningkatkan evaluasi, monitoring dan pengawasan atas pengelolaan pendapatan daerah; 8. Meningkatkan partisipasi dan peranan Pihak Ketiga penyediaan biaya pembangunan daerah; 9. Khusus untuk Pajak Daerah, peningkatan pengelolaan pajak dilakukan melalui a. meningkatkan intensitas dan efektivitas penagihan tunggakan pajak; b. meningkatkan kemudahan pembayaran pajak melalui: Peningkatan kapasitas sistem on line pembayaran pajak, Samsat Keliling, Samsat Delivery Order, peningkatan efektivitas drive thru, penyederhanaan sistem dan prosedur pembayaran pajak. c. meningkatkan informasi dan komunikasi perpajakan daerah; d. meningkatkan efektivitas koordinasi dan keterbukaan antar instansi yang terkait dengan pelayanan perpajakan daerah. e. Meningkatkan efektivitas pemanfaatan Electronic Tax Payment (epayment) dan secara bertahap menghapuskan system pembayaran pajak yang face to face dengan fiscus. f.
Pembentukan PPNS pajak daerah dan juru sita pajak daerah Terkait opini laporan keuangan BPK, Pemeriksaan oleh BPK dilakukan
dengan mendasarkan pada UU No. 15 tahun 2004 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik setiap tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca, Laporan Realisasi Angaran, Laporan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Arus Kas, dan catatan atas Laporan Keuangan. Opini yang dihasilkan atas pemeriksaan ini secara bertingkat terdiri dari Tidak Wajar (TW), Tidak Memberikan Pendapat (TMP), Wajar dengan Pengecualian (WDP) dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pencapaian indikator ini belum dapat dilaporkan karena belum ada hasil dari BPK demikian halnya dengan capaian penilaian evaluasi SAKIP. Perbandingan capaian sasaran untuk 2 (dua) tahun sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut : Tabel III-88 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Persentase peningkatan penerimaan PAD
16,43 %
18,32 %
7,98 %
2.
Persentase peningkatan penerimaan pendapatan daerah
9,74 %
13,06 %
10,95 %
3.
Opini Laporan keuangan BPK
WTP
WTP
WTP*
4.
Penilaian Evaluasi SAKIP
CC
CC
CC*
5.
Jumlah wajib pajak yang mendapatkan kemudahan pelayanan melalui Drive Thru, Gerai Samsat, Samsat Payment Point, dan Samsat Keliling yg berstandar ISO 9001-2000
200 %
200 %
200 %
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-89 SASARAN STRATEGIS 45
Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan yang berkualitas, responsif gender dan memperhatikan kearifan lokal
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
0,63 %
0,63 %
100
1.
Ratio ketaatan terhadap RTRW
2.
Ratio RTH per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
20 %
20 %
100
3.
Persentase program dalam APBD yang responsif gender
37 SKPD dan 6 Kab/kota
40 SKPD dan 3 Kab/kota
100
4.
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah yg dijadikan acuan perencanaan provinsi
4 Dokumen
4 Dokumen
100
5.
Persentase program RPJMD yang diakomodir dalam RKPD
94 %
100 %
106,38
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 45 “Terwujudnya
perencanaan
dan
pengendalian
pembangunan
yaitu yang
berkualitas, responsif gender dan memperhatikan kearifan lokal “ dengan 2 (dua) indikator kinerja yang capaiannya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 101,27 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab beberapa SKPD Provinsi Sulawesi Selatan. Ratio ketaatan terhadap RTRW 0,63% telah dilakukan melalui kegiatan peyusunan rencana teknis ruang kawasan yaitu penyusunan revisi RTRW provinsi, dan RTR kawasan strategis provinsi (KSP) kawasan laha pangan berkelanjutan, RTR KSP kawasan terpadu pusat bisnis, sosial, budaya dan pariwisata Centre point of Indonesia (COI), RTR KSP pengembangan budidaya
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
alternatif komoditi perkebunan unggulan dan RTR KSP pengembangan Budidaya rumput laut diharapkan penetapan Perdanya berkelanjutan di mulai tahun 2015, selain itu juga memfasilitasi kab/kota dalam penyusunan RDTR kawasan strategis kab/kota. Sampai tahun 2015 dukungan pencapaian Rasio RTH persatuan luas wilayah ber HPL/HGB di kawasan perkotaan sebesar 20.000 telah dilakukan melalui kegiatan pembinaan pemanfaatan ruang dan peningkatan kualitas kelestarian
lingkungan
kawasan
strategis
nasional
Mamminasata
yaitu
diantaranya penyusunan dokumen perencanaan kawasan RTH/hutan kota untuk penghijauan di kab Takalar, Gowa, Maros, Enrekang, Soppeng, Sinjai, Bantaeng, dan Pinrang serta penyusunan DED hutan kota di kab/kota Maros, Pangkep, Pinrang, Barru, Sidrap, Soppeng, Bone, Wajo, Luwu, Luwu Utara, Palopo, Enrekang, Tator, Toraja Utara, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Selayar dan Gowa, selain itu fasilitasi pembangunan kawasan RTH/Hutan kota telah dilaksakan di 16 kawasan kab/kota yaitu kawasan RTH/Hutan kota kabupatu Enrekang, Palopo, Maros, Selayar, Pinrang, Barru, soppeng, Luwu, Luwu Utara, Tana Toraja, Sidrap, Jeneponto, Bone, Takalar, Sinjai dan Gowa. Program yang mendukung pencapaian adalah program penataan ruang dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 7.969.548,Capaian jumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah yang dijadikan acuan perencanaan provinsi adalah 100% atau 4 (empat) dokumen mencapai target yang ditetapkan, 4 (empat) dokumen adalah Perubahan RPJP 2009-2019, Perubahan RPJMD 2013-2018, RKPD 2015, dan Perubahan RKPD 2015. Capaian Persentase program RPJMD yang diakomodir dalam RKPD yaitu 106,38% melebihi target yang ditetapkan. Perbandingan capaian sasaran untuk 2 (dua) tahun sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 Tabel III-90 Realisasi Capaian (2013-2015)
No.
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Ratio ketaatan terhadap RTRW
0,52 %
0,58 %
0,63 %
2.
Ratio RTH per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
17,73 %
18 %
20 %
3.
Persentase program dalam APBD yang responsif gender
-
4.
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah yg dijadikan acuan perencanaan provinsi
100 %
100 %
100 %
5.
Persentase program RPJMD yang diakomodir dalam RKPD
100 %
100 %
100 %
35 SKPD dan 40 SKPD dan 10 kab/kota 3 Kab/kota
Tabel III-91 SASARAN STRATEGIS 46 Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemanpuan masyarakat
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
276
319
116
1.
Jumlah BUMDES yang aktif
2.
Jumlah LPM yang aktif
3
17
567
3.
LPM yang berprestasi
11,50 %
1,2 %
10
4.
Persentase LSM yang aktif
55,51 %
1,76 %
3
5.
Persentase PKK aktif
97,69 %
97,69 %
100
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 46
yaitu
“Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan masyarakat“ dengan indikator kinerja dengan capaian Sasaran Strategis ini sebesar 159,20% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan. Keadaan tersebut diatas secara umum disebabkan oleh Pendataan Profil Desa dan Kelurahan sebagai pusat data di desa dan kelurahan belum optimal pelaksanaannya pada setiap kab/kota sehingga informasi tentang potensi dan tingkat perkembangan desa dan kelurahan belum tersedia secara optimal, kapasitas aparat Pemerintahan Desa belum optimal sehingga tata kelola Pemerintahan Desa belum dapat berjalan secara maksimal, kelembagaan masyarakat sebagai mitra Pemerintahan Desa belum berfungsi dengan baik sehingga masih sulit menilai kelembagaan masyarakat yang aktif dan berprestasi, Bumdes sebagai badan usaha desa belum terbentuk pada semua desa hanya 319 Bumdes se Sulawesi Selatan sehingga sulit menggerakkan usaha ekonomi masyarakat dari perspektif pemerintahan, adanya kesulitan dalam pengembangan usaha baru, terbatasnya inovasi dalam pengembangan produk lokal, kurangnya sarana pemasaran. Adapun program yang mendukung pencapaiannya adalah program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan, program pengembangan lembaga ekonomi perdesaan, program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa, dan program peningkatan peran perempuan perdesaan dengan total anggaran sebesar Rp. 7.330.162.500,Perbandingan capaian sasaran untuk 2 (dua) tahun sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut :
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Tabel III-92 No.
Realisasi Capaian (2013-2015)
Indikator Kinerja
2013
2014
2015
1.
Jumlah BUMDES yang aktif
176
176
319
2.
Jumlah LPM yang aktif
127
127
17
3.
LPM yang berprestasi
9,52 %
9,52 %
1,2 %
4.
Persentase LSM yang aktif
49,51 %
49,51 %
1,76 %
5.
Persentase PKK aktif
97,47 %
97,47 %
97,69 %
Tabel III-93 SASARAN STRATEGIS 47 Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintahan desa
No
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Realisasi
1
2
3
4
Capaian (%) 5
100 desa/kel.
254 desa/kel.
254
3.721
3.770
101
1.
Jumlah desa berstatus swasembada
2.
Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 47 yaitu “Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintahan desa“ dengan indikator kinerja yang melampaui target yang ditetapkan. Capaian kinerja Sasaran Strategis 47 ini sebesar 177,50% atau tercapai dengan kualifikasi
Sangat
Baik.
Sasaran
Strategis
ini
didukung
oleh
Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Capaian jumlah desa berstatus swasembada sebesar 254% atau sebanyak 254 desa/kelurahan jauh melampaui target yaitu 100 desa/kelurahan, demikian halnya Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya mencapai 3.770 orang melebihi target yang ditetapkan yaitu 3.721 orang. Pencapaian ini didukung oleh program peningkatan aparatur pemerintahan desa dengan anggaran sebesar Rp. 3.265.923.900,Perbandingan capaian sasaran untuk 2 (dua) tahun sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut : Tabel III-94 Realisasi Capaian (2013-2015) No.
Indikator Kinerja
1.
Jumlah berstatus swasembada
2.
Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
2013
2014
2015
-
-
254 desa/kel.
2.321
3.886
3.770
vi
Laporan Kinerja
2015
3.2. Perbandingan dengan Target Jangka Menengah Berdasarkan penjelasan dari pencapaian masing-masing sasaran, khusus untuk pencapaian tahun 2015 dibandingkan Target akhir dalam RPJMD (tahun 2018) dijelaskan dalam tabel 3 lampiran 4 LKj ini. 3.3. Realisasi Anggaran Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan masyarakat Sulawesi Selatan yang semakin sejahtera, Tahun 2015 Pemerintah Provinsi
Sulawesi
Selatan
mengalokasikan
Belanja
Daerah sebesar
Rp.6.619.513.468.360,82 dapat direalisasikan sebesar Rp.6.149.633.266.692,46 atau 92,90 %, sebagai catatan angka realisasi adalah angka sebelum audit oleh BPK RI. Selengkapnya dapat dilihat dari uraian berikut ini : 3.4. Aspek Pendapatan Daerah Hingga akhir Tahun 2015, realisasi Pendapatan Daerah mencapai Rp. 6.445.779.161.296,00 atau kurang dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp. 6.105.892.558.493,51 atau mencapai 94,72 %. Dari jumlah realisasi pendapatan daerah tersebut, masing-masing kelompok pendapatan daerah memberikan kontribusi sebagai berikut : 1. Realisasi
Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
Tahun
2015
sebesar
Rp. 3.432.698.249.296,00 atau sebesar 95,28 % dari target pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 3.270.905.974.402,51 2. Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2015 sebesar Rp. 1.740.160.455.000,00 atau sebesar 91,41 % dari target dana perimbangan yang direncanakan yakni sebesar Rp. 1.590.754.389.411,00. 3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah Tahun 2015 sebesar Rp. 24.664.027.000,00 mencapai sebesar Rp. 25.357.030.916,00 atau sebesar 102,81 %.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
3.5. Aspek Belanja Daerah Dalam Tahun 2015 realisasi Belanja Daerah mencapai Rp.5.350.327.153.051,43 atau
sebesar 92,96 % dari rencana anggaran yang ditetapkan
sebesar
Rp.4.973.684.200.869,17. 3.6. Anggaran terkait Pencapaian Sasaran Terkait dengan jumlah anggaran yang mendukung pencapaian sasaran diperoleh dari realisasi anggaran dari pelaksanaan program/kegiatan yang mendukung yang dijelaskan secara rinci dalam tabel 4 lampiran 5 LKj ini. 3.7. Efisiensi Sumber Daya Efisiensi sumber daya yang dijelaskan dalam Laporan Kinerja ini mengacu pada jumlah anggaran yang dimanfaatkan untuk pencapaian setiap sasaran. Efisiensi terlihat dari realisasi capaian sasaran yang melebihi 100% tetapi jumlah anggaran yang dimanfaatkan kurang dari yang direncanakan. Dari 47 (empat puluh tujuh) sasaran yang ditetapkan, terdapat sasaran yang dinilai efisien dalam pencapaiannya, yang rinciannya dijelaskan dalam tabel 5 lampiran 6 LKj ini.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015 BAB IV PENUTUP
4.1. Simpulan Umum atas Capaian Kinerja Secara umum Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 dalam melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, kinerjanya dikategorikan Sangat
Baik. Kategori tersebut tergambar dalam
ikhtisar hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 sebagai berikut : Tabel IV-1 Simpulan Umum atas Capaian Kinerja No
Sasaran Strategis
Nilai Capaian
Capaian Kinerja
1.
Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama
100%
Sangat Baik
2.
Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama
100%
Sangat Baik
3.
Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan
106,27% Sangat Baik
4.
Meningkatnya produksi dan produktivitas industri daerah
100,31% Sangat Baik
5.
Meningkatnya kualitas dan peran koperasi dan UMKM
88,12%
6.
Berkembangnya Daya Saing Pariwisata Daerah
105,66% Sangat Baik
7.
Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional
8.
Meningkatnya kapasitas penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
91,21%
9.
Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat
101,53% Sangat Baik
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
100%
Baik
Sangat Baik
SangatBaik
vi
Laporan Kinerja
No
2015
Sasaran Strategis
Nilai Capaian
Capaian Kinerja
99,46
Sangat Baik
10.
Berkurangnya penduduk miskin di desa dan kota
11
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial
12
Meningkatnya upaya pengelolaan kualitas lingkungan hidup dan penguatan kapasitas pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
13
Meningkatnya kapasitas dan pengelolaan konservasi dan tata kelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman hayati
110,54% Sangat Baik
14
Meningkatnya kemampuan literasi dan minat baca masyarakat
100,50% Sangat Baik
15
Meningkatnya akses dan mutu penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun
101,53% Sangat Baik
16
Berkembangnya pendidikan tinggi
103,67% Sangat Baik
17
Meningkatnya ketahanan budaya secara serasi dengan spirit zaman
94,33%
Sangat Baik
18
Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dan keolahragaan
98,57%
Sangat Baik
19
Berkembangnya layanan rumah sakit bertaraf Internasional
160%
Sangat Baik
20
Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat
104,44% Sangat Baik
21
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi
88,17%
Baik
22
Meningkatnya pola hidup sehat, keberdayaan masyarakat dalam masalah kesehatan, dan kesehatan lingkungan
99,77%
Sangat Baik
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
277,90% Sangat Baik
100%
Sangat Baik
vi
Laporan Kinerja
2015 Nilai Capaian
Capaian Kinerja
77,72%
Cukup
100%
Sangat Baik
25
Tersedianya jaringan prasarana dan sarana transportasi yang terintegrasi antar moda dan antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa
89,33%
Baik
26
Tersedianya akses dan layanan informasi dan komunikasi yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul komunikasi dan informasi luar Jawa
100%
Sangat Baik
27
Meningkatnya akses terhadap perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan
100%
Sangat Baik
28
Meningkatnya kualitas dan cakupan layanan daerah irigasi dan rawa serta pemanfaatan air tanah
132,85% Sangat Baik
29
Meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan sumber daya mineral untuk mendukung peningkatan perekonomian wilayah
154,55% Sangat Baik
30
Tercukupinya infrastruktur dasar dan layanan dasar warga/ masyarakat pesisir dan pulau2 kecil.
95,45%
Sangat Baik
31
Tersedianya infrastruktur dan kesiapsiagaan penanganan bencana
100%
Sangat Baik
32
Terjaganya iklim investasi berkualitas yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa.
182,50% Sangat Baik
33
Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa
82,57%
No
Sasaran Strategis
23
Terkendalikannya pertumbuhan penduduk
24
Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar Jawa
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Baik
vi
Laporan Kinerja
No
2015
Sasaran Strategis
Nilai Capaian
Capaian Kinerja
34
Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa
281,25% Sangat Baik
35
Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam mendorong kerjasama antar Daerah, kerjasama dengan pihak ketiga dan kerjasama derngan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri.
223,75% Sangat Baik
36
Meningkatnya percepatan pembangunan kawasan andalan
100%
Sangat Baik
37
Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan norma sosial
140%
Sangat Baik
38
Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik
98,93%
Sangat Baik
39
Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak
95,24%
Sangat Baik
40
Terpeliharanya ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan dalam masyarakat
92,93%
Sangat Baik
41
Berkembangnya wawasan, kesadaran dan perilaku masyarakat yang mendukung kesatuan bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI
87,71%
Baik
42
Terwujudnya kelembagaan dan tata laksana pemerintahan daerah yang kuat dan transparan dalam mendukung reformasi birokrasi
100%
Sangat Baik
43
Terwujudnya peningkatan kapasitas bagi pendayagunaan aparatur pemerintahan daerah yang berkelanjutan
100%
Sangat Baik
44
Terwujudnya pengelolaan keuangan (Pembiayaan, pendapatan, belanja) dan asset daerah yang transparan, akuntabel, inovatif dan tertib.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
117,10% Sangat Baik
vi
Laporan Kinerja
2015
No
Nilai Capaian
Sasaran Strategis
Capaian Kinerja
45
Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan yang berkualitas, responsif gender dan memperhatikan kearifan lokal
101,27% Sangat Baik
46
Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan masyarakat
159,20% Sangat Baik
47
Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintahan desa
177,50% Sangat Baik
Rata-rata capaian
115,35% Sangat Baik
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja terhadap 47 Sasaran Strategis diatas, terdapat 41 (empat puluh satu) Sasaran Strategis dengan capaian kinerja dalam kategori Sangat Baik, 5 (lima) Sasaran Strategis capaian kinerja dalam kategori Baik, dan 1 (satu) Sasaran Strategis capaian kinerja dalam kategori Cukup, akan tetapi secara umum capaian kinerja Sasaran Strategi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 adalah 115,35% atau sangat baik. 4.2. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja Terhadap kondisi tersebut di atas, langkah-langkah peningkatan kinerja di masa mendatang yang perlu dilaksanakan adalah : 1. Peningkatan pemahaman dan kapabilitas penanggungjawab SAKIP pada masingmasing SKPD utamanya yang SKPD teknis yang mendukung pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi, 2. Peningkatan pelayanan publik melalui perbaikan standar-standar pelayanan, SDM serta pembangunan infrastruktur pendukungnya. 3. Peningkatan masyarakat
partisipasi dalam
masyarakat
pembangunan
dalam sesuai
pembangunan. prinsip
Good
Partisipasi Governance,
menempatkan masyarakat sebagai subyek atau pelaku pembangunan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
4. Penciptaan kondisi wilayah yang semakin kondusif dalam berinvestasi serta dalam mendukung aktivitas perekonomian daerah. 5. Peningkatan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah maupun Pemerintah Kabupaten dan Kota sehingga tercipta sinergitas dalam pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 6. Pembangunan database kinerja yang handal dalam bentuk sistem informasi kinerja, baik pada tingkat pemerintah daerah maupun pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah sehingga tersedia data yang akurat. Data akurat mendukung pengambilan kebijakan daerah sesuai kondsi dan kebutuhan. Demikian Laporan Kinerja ini disusun, semoga bermanfaat dan menjadi acuan bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam meningkatkan pencapaian kinerja di masa yang akan datang. Makassar,
Maret 2016
GUBERNUR SULAWESI SELATAN
Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.Si., M.H.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
Lampiran – Lampiran
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN 1 Pernyataan telah direviu
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN 2 Tabel 1 Indikator Kinerja Utama
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN 3 Tabel 2 Program Pendukung Pencapaian Sasaran
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN 4 Tabel 3 Perbandingan Capaian Tahun 2015 dengan Target Akhir RPJMD
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN 5 Tabel 4 Anggaran Pencapaian Sasaran
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi
Laporan Kinerja
2015
LAMPIRAN 6 Tabel 5 Efisiensi Sumber Daya
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
vi