LAKIP SULSEL

Download Sulawesi Selatan. 46.083,94. 306. 3.030. Sumber: Profil Pembangunan Daerah Sulsel 2015. Penduduk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (B...

0 downloads 500 Views 2MB Size
Laporan Kinerja

2015 DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

i ii iii iv

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Selatan  Geografis  Penduduk  Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan  Kepegawaian 1.2. Posisi Strategis Provinsi Sulawesi Selatan 1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015 1.4. Issu-Issu Strategis

1 2 2 3 4 4 6 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA

16

2.1. Rencana Stratergis 2.2. Perjanjian Kinerja 2.3. Indikator Kinerja Utama 2.4. Program Pendukung Pencapaian Strategis

16 17 26 27

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

28

3.1. Capaian Kinerja Tahun 2015 3.2. Perbandingan Dengan Target Jangka Menengah 3.3. Realisasi Anggaran 3.4. Aspek Pendapatan Daerah 3.5. Aspek Belanja Daerah 3.6. Anggaran Terkait Pencapaian Sasaran 3.7. Efisiensi Sumber Daya

28 135 135 135 136 136 136

BAB IV PENUTUP

137

4.1. Simpulan Umum Capaian Kinerja 4.2. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja

137 141

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 DAFTAR TABEL

1. Tabel I -1, Luas Daerah serta Pembagian Daerah Administrasi 2. Tabel I-2, Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 3. Tabel II-1, Penetapan Kinerja 4. Tabel III-1, Sasaran Strategis 1 5. Tabel III-2, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 1 6. Tabel III-3, Sasaran Strategis 2 7. Tabel III-4, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 2 8. Tabel III-5, Sasaran Strategis 3 9. Tabel III-6, 10. Tabel III-7, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 3 11. Tabel III-8, Sasaran Strategis 4 12. Tabel III-9, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 4 13. Tabel III-10, Sasaran Strategis 5 14. Tabel III-11, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 5 15. Tabel III-12, Sasaran Strategis 6 16. Tabel III-13, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 6 17. Tabel III-14, Sasaran Strategis 7 18. Tabel III-15, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 7 19. Tabel III-16, Sasaran Strategis 8 20. Tabel III-17, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 8 21. Tabel III-18, Sasaran Strategis 9 22. Tabel III-19, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 9 23. Tabel III-20, Sasaran Strategis 10 24. Tabel III-21, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 10 25. Tabel III-22, Sasaran Strategis 11 26. Tabel III-23, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 11 27. Tabel III-24, Sasaran Strategis 12 28. Tabel III-25, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 12 29. Tabel III-26, Sasaran Strategis 13 30. Tabel III-27, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 13 31. Tabel III-28, Sasaran Strategis 14 32. Tabel III-29, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 14 33. Tabel III-30, Sasaran Strategis 15 34. Tabel III-31, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 15 35. Tabel III-32, Sasaran Strategis 16 36. Tabel III-33, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 16 37. Tabel III-34, Sasaran Strategis 17 38. Tabel III-35, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 17 39. Tabel III-36, Sasaran Strategis 18 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

1 3 13 28 29 30 31 32 38 45 46 48 49 51 52 53 54 55 56 57 58 60 61 63 64 64 66 66 68 69 70 71 74 75 76 76 78 78 80

vi

Laporan Kinerja

40. Tabel III-37, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 18 41. Tabel III-38, Sasaran Strategis 19 42. Tabel III-39, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 19 43. Tabel III-40, Sasaran Strategis 20 44. Tabel III-41, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 20 45. Tabel III-42, Sasaran Strategis 21 46. Tabel III-43, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 21 47. Tabel III-44, Sasaran Strategis 22 48. Tabel III-45, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 22 49. Tabel III-46, Sasaran Strategis 23 50. Tabel III-47, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 23 51. Tabel III-48, Sasaran Strategis 24 52. Tabel III-49, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 24 53. Tabel III-50, Sasaran Strategis 25 54. Tabel III-51, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 25 55. Tabel III-52, Sasaran Strategis 26 56. Tabel III-53, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 26 57. Tabel III-54, Sasaran Strategis 27 58. Tabel III-55, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 27 59. Tabel III-56, Sasaran Strategis 28 60. Tabel III-57, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 28 61. Tabel III-58, Sasaran Strategis 29 62. Tabel III-59, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 29 63. Tabel III-60, Sasaran Strategis 30 64. Tabel III-61, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 30 65. Tabel III-62, Sasaran Strategis 31 66. Tabel III-63, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 31 67. Tabel III-64, Sasaran Strategis 32 68. Tabel III-65, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 32 69. Tabel III-66, Sasaran Strategis 33 70. Tabel III-67, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 33 71. Tabel III-68, Sasaran Strategis 34 72. Tabel III-69, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 34 73. Tabel III-70, Sasaran Strategis 35 74. Tabel III-71, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 35 75. Tabel III-72, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 36 76. Tabel III-73, Sasaran Strategis 37 77. Tabel III-74, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 37 78. Tabel III-75, Sasaran Strategis 38 79. Tabel III-76, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 38 80. Tabel III-77, Sasaran Strategis 39 81. Tabel III-78, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 39 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

2015 81 82 83 85 86 87 88 89 89 90 90 92 92 94 95 96 96 98 98 99 99 100 101 102 102 103 104 105 105 107 107 108 109 110 111 111 112 113 113 114 115 117

vi

Laporan Kinerja

82. Tabel III-79, Sasaran Strategis 40 83. Tabel III-80, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 40 84. Tabel III-81, Sasaran Strategis 41 85. Tabel III-82, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 41 86. Tabel III-83, Sasaran Strategis 42 87. Tabel III-84, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 42 88. Tabel III-85, Sasaran Strategis 43 89. Tabel III-86, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 43 90. Tabel III-87, Sasaran Strategis 44 91. Tabel III-88, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 44 92. Tabel III-89, Sasaran Strategis 45 93. Tabel III-90, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 45 94. Tabel III-91, Sasaran Strategis 46 95. Tabel III-92, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 46 96. Tabel III-93, Sasaran Strategis 47 97. Tabel III-94, Realisasi Capaian Sasaran Strategis 47 98. Tabel IV-1, Simpulan Umum Atas Capaian Kinerja

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

2015 118 119 119 120 120 121 121 122 123 126 127 129 129 131 131 132 135

vi

Laporan Kinerja

2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015

TAHUN 2016

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Selatan Geografis Sulawesi Selatan yang terletak di bagian selatan semenanjung Pulau Sulawesi, merupakan salah satu wilayah strategis di tengah-tengah kepulauan Indonesia dan sekaligus menjadi jembatan penghubung antara kawasan barat dan timur Indonesia, sehingga wilayah ini ditetapkan sebagai pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI). Terkenal sebagai kota pelabuhan dan berada dalam jalur strategis yang secara geografis terletak antara 0°12’ - 8° Lintang Selatan dan 116°48’ - 122°36’ Bujur Timur serta berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat disebelah Utara, Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Timur, Laut Flores disebelah Selatan dan Selat Makassar di sebelah Barat, secara tidak langsung mengantarkan Sulawesi Selatan sebagai wilayah perdagangan dan jasa dan secara ekonomis memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, dimana Selat Makassar telah menjadi salah satu jalur pelayaran internasional, di samping sebagai titik simpul transportasi laut dan udara yang menghubungkan Asia Timur dan Benua Australia. Provinsi Sulawesi Selatan terletak pada bagian selatan Pulau Sulawesi yang terdiri dari 21 Kabupaten dan 3 Kota, 306 Kecamatan dan 3.033 desa/kelurahan memiliki luas wilayah kurang lebih 46.083,94 km2 sebagaimana yang terdapat pada Tabel I-1. Tabel I-1 Luas Daerah serta Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan No

Kabupaten/Kota

Luas Area Km2

Jumlah Kecamatan

Jumlah Desa/Kelurahan

1

Kabupaten Kepulauan Selayar

1.199,91

11

88

2

Kabupaten Bulukumba

1.170,10

10

136

3

Kabupaten Bantaeng

397,06

8

67

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

No

Kabupaten/Kota

2015 Luas Area Km2

Jumlah Kecamatan

Jumlah Desa/Kelurahan

4

Kabupaten Jeneponto

837,99

11

113

5

Kabupaten Takalar

620,26

9

100

6

Kabupaten Gowa

1.802,08

18

167

7

Kabupaten Sinjai

924,15

9

80

8

Kabupaten Maros

1.538,44

14

103

9

Kabupaten Pangkep

814,95

13

103

10

Kabupaten Barru

1.192,39

7

55

11

Kabupaten Bone

4.593,38

27

372

12

Kabupaten Soppeng

1.337,99

8

70

13

Kabupaten Wajo

2.394,15

14

176

14

Kabupaten Sidrap

2.081,01

11

106

15

Kabupaten Pinrang

1.892,42

12

108

16

Kabupaten Enrekang

1.821,41

12

129

17

Kabupaten Luwu

2,940,51

22

227

18

Kabupaten Tana Toraja

2.149,67

19

159

19

Kabupaten Luwu Utara

7.365,51

12

179

20

Kabupaten Luwu Timur

7.315,77

11

128

21

Kabupaten Toraja Utara

1.169,95

21

151

22

Kota Makassar

181,35

14

143

23

Kota Parepare

88,92

4

22

24

Kota Palopo

254.57

9

48

306

3.030

Sulawesi Selatan

46.083,94

Sumber: Profil Pembangunan Daerah Sulsel 2015

Penduduk Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan, pertumbuhan penduduk pada Tahun 2015 mencapai 1,13 persen. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Jumlah Penduduk Sulawesi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 mencapai 8.432.163 jiwa. Sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel I-2, nampak bahwa hingga Tahun 2015 penduduk Sulawesi Selatan terkonsentasi di Kota Makassar yakni sebesar 1.429.242 jiwa, sementara itu Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk terkecil yakni hanya 128.744 jiwa. Tabel I-2 Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 No

Kabupaten/Kota

Jumlah (jiwa)

No

Kabupaten/Kota

Jumlah (jiwa)

1

Kepulauan Selayar

128.744

13

Wajo

391.980

2

Bulukumba

407.775

14

Sidrap

286.610

3

Bantaeng

182.283

15

Pinrang

364.087

4

Jeneponto

353.287

16

Enrekang

198.194

5

Takalar

283.762

17

Luwu

347.096

6

Gowa

709.386

18

Tana Toraja

227.588

7

Sinjai

236.497

19

Luwu Utara

299.989

8

Maros

335.596

20

Luwu Timur

269.405

9

Pangkep

320.293

21

Toraja Utara

224.003

10

Barru

170.316

22

Makassar

1.429.242

11

Bone

738.515

23

Parepare

136.903

12

Soppeng

225.709

24

Palopo

164.903

Sulawesi Selatan 8.432.163 jiwa Sumber : BPS Sulsel

Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, hingga Tahun 2014 telah ditetapkan 1.444 jabatan struktural dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah jabatan struktural tersebut tersebar pada berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam lingkup Pemerintah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Provinsi Sulawesi Selatan, hingga Tahun 2014 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 47 SKPD dan 105 Unit Pelaksana Teknis Dinas maupun Badan. Di samping Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, dalam struktur organisasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

terdapat pula kelompok

jabatan struktural Staf Ahli dimana sesuai Peraturan Daerah tentang Organisasi Pemerintah Provinsi terdapat 5 (lima) jabatan staf ahli

yakni, 1) Staf Ahli

Bidang Hukum dan Politik, 2) Staf Ahli Bidang Pemerintahan, 3) Staf Ahli Bidang Pembangunan, 4) Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM,

5) Staf Ahli

Bidang Ekonomi dan Keuangan. Kepegawaian Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada Tahun 2015 sebanyak 10.238 orang. Dari jumlah tersebut 5.282 adalah pegawai laki-laki dan 4.956 pegawai perempuan. Jika diamati menurut golongan kepangkatan, jumlah pegawai golongan III paling banyak, yaitu 5.664 orang, menyusul golongan II sebesar 2.645 orang dan golongan IV sebanyak 1.693 orang, sedangkan sisanya 236 orang adalah pegawai golongan I. 1.2. Posisi Strategis Provinsi Sulawesi Selatan Kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dituangkan dalam Visi yaitu “ Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018 ” Pilar Utama Pembangunan Nasional yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang menjadi acuan dan berkontribusi nyata terhadap solusi persoalan mendasar bangsa Indonesia khususnya dalam perwujudan ketahanan dan kemandirian pangan pada komoditas strategis. Ini ditandai dengan posisi Sulawesi Selatan yang semakin menempatkan dirinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi luar pulau Jawa. Ini juga terkait dengan perwujudan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

pola ideal kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama, ketertiban dan keamanan serta akselerasi perbaikan kehidupan demokrasi. Simpul Jejaring yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang menjadi simpu distribusi barang dan jasa, simpul layanan pendidikan dan kesehatan, serta simpul distribusi perhubungan darat, laut dan udara di luar Jawa dan kawasan timur Indonesia khususnya. Akselerasi Kesejahteraan yaitu gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada Tahun 2018 yang sudah mencapai fase akhir tinggal landas dan memasuki awal kematangan ekonomi. Pada saat ini Indeks Pembangunan Manusia berada pada kategori menengah-tinggi. Pembangunan Ekonomi berada di atas rata-rata Nasional, pendapatan per kapita sekitar Rp. 30 Juta. Angka Kemiskinan dan pengangguran di bawah rata-rata Nasional, agroindustri berkembang pesat serta industri dan jasa berkontribusi signifikan dalam perekonomian. Ini ditandai oleh kondisi dinamis Sulawesi Selatan semakin kuat mensinergikan kemajuan Kabupatn dan Kota serta semakin bersinergi dengan perkembangan regional, nasional dan internasional. Untuk mewujudkan Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tersebut didukung oleh misi sebagai upaya-upaya umum dalam pencapaian visi yaitu : 1. Mendorong semakin meningkatnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar umat beragama. 2. Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan. 3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, ksehatan dan infrastruktur. 4. Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global. 5. Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum. 6. Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa. 7. Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

1.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015 Pada tahun 2015 legislatif baru dan kabinet baru mulai berjalan. Karena itu, sebagian dari kebijakan akan menyesuaikan dengan arahan dari kabinet baru tersebut. Kebijakan yang diprioritaskan pada tahun ini adalah : 1. Pengembangan Kerjasama Daerah dan Daya Saing daerah: a) Pengembangan kerjasama ProvinsiSulawesi Selatan dengan Provinsi Luar Negeri; b) Pengembangan kerjasama Kabupaten/Kota dengan Kabupaten/Kota lain di Indonesia dan Luar Negeri; c) Pengembangan iklim dan sarana/prasarana pendukung investasi daerah; d) Pengembangan sistem jaringan distribusi komoditas strategis; e) Peningkatan kualitas tenaga kerja dan calon tenaga kerja; f) Penguatan sistem inovasi daerah; g) Penguatan dukungan pada poros maritim 2. Pengembangan ekonomi kerakyatan; 3. Pengembangan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan Pembangunan kesehatan; 4. Peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah. 5. Pengembangan Kawasan Strategis; 6. Pengelolaan sumberdaya air dan peningkatan kapasitas infrastruktur irigasi; 7. Reformasi Birokrasi dan Penguatan Kapasitas Kelembagaan 1.4. Issu-issu Strategis Issu-issu strategis yang dihadapi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu issu global dan issu daerah. Untuk issu global yang dihadapi saat ini adalah adanya Perdagangan Bebas yang disepakati oleh Negara-negara Asean yang disebut sebagai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan diberlakukannya Perdagangan Bebas banyak memberi dampak terhadap kehidupan sosial masyarakat. Dunia yang tanpa batas, keluar masuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

barang yang intens serta interaksi dengan dunia luar disatu sisi memberikan dampak positif bagi perkembangan masyarakat melalui upaya peningkatan kualiatas dan inovasi produk lokal. Namun disisi yang lain, pemberlakuan ini dapat menambah penderitaan sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih berada dibawah garis kemiskinan. Mereka digiring kepada sebuah dunia dimana kekuatan pasar menjadi panglima. Hilangnya subsidi dan peranan dari negara dalam bidang ekonomi berdampak multiplayer effect pada kemiskinan yang meningkat dan akan mengarah pada tingginya angka kriminal. Hal ini mengakibatkan kerja keras pemerintah, yakni mengerjakan dua hal sekaligus, yakni perbaikan ekonomi dan sekaligus melakukan reformasi terhadap masalahmasalah sosial. Kondisi sosial ekonomi serta semua potensi yang ada pada masyarakat Sulawesi Selatan, diharapkan pemerintah dapat menempuh suatu kebijakan yang rasional untuk mengantar masuk dalam kancah perekonomian global. Adapun issu strategis daerah yang dihadapi disajikan dengan pendekatan urusan pemerintahan, yakni urusan wajib dan urusan pilihan. Issu strategi urusan-urusan tersebut diuraikan sebagai berikut: Urusan Wajib : a. Urusan Pendidikan 1) Masih tingginya angka buta aksara serta angka partisipasi sekolah

cenderung menurun; 2) Standar pelayanan minimal pendidikan belum tercapai; 3) Belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan; 4) Penyediaan Layanan Pendidikan Masyarakat;

b. Urusan Kesehatan 1) Terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimal pelayanan kesehatan,

masih adanya ancaman penyakit menular maupun penyakit yang tidak menular, serta meningkatnya penyakit degeneratif,

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

2) Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) masih kurang; 3) Gerakan SUN (Scaling Up Nutrition) untuk perbaikan Gizi anak atau

perbaikan Gizi 1000 hari pertama kehidupan. 4) Pembinaan Gizi Masyarakat;

c. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 1) Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi 2) Belum optimalnya kinerja sarana dan prasana sumber daya air untuk

mendukung ketahanan pangan Sulsel 3) Rendahnya akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak 4) Tingkat kerusakan jalan, jembatan, prasarana dan sarana irigasi yang

masih tinggi 5) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan

prasarana. 6) Belum semua wilayah mempunyai Rencana Dasar Tata Ruang, produk tata

ruang yang telah disusun belum disadari sebagai produk yang mempunyai kekuatan hukum, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam tertib penataan ruang. 7) Pelaksanaan Penataan RuangNasional

d. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 1) Belum optimalnya pengelolaan tanah pemerintah dan kurangnya kesadaran

masyarakat dalam perizinan dan pensertifikatan tanah. 2) Belum memadainya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman

dan masih besarnya kesenjangan pemenuhan akan rumah layak huni. e. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat 1) Meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dan

kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan. 2) Kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi masih kurang, serta Jiwa

nasionalisme dan patriotisme cenderung menurun;

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

f. Urusan Sosial 1) Masih cukup tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). 2) Tingginya konflik sosial di masyarakat dan kejadian bencana alam. 3) Panti-panti sosial kurang diberdayakan 4) Rehabilitasi dan PerlindunganSosial Anak

g. Urusan Lingkungan Hidup 1) Menurunnya

daya

tampung

lingkungan

akibat

pencemaran

dan

pengrusakan lingkungan 2) Menurunnya kapasitas dan kualitas sumber air baku 3) Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup

masih kurang; 4) Dampak pemanasan global semakin meningkat

h. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga 1) Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah

raga, dan kurangnya pembinaan pemuda dan olah raga. 2) Masih kurangnya pembinaan kepemudaan, 3) Masih kurangnya pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga,

i. Urusan Penanaman Modal 1) Belum optimalnya pengelolaan investasi. 2) Iklim investasi belum kondusif khususnya dalam hal pelayanan perizinan; 3) Lahan bagi usaha industri berskala menengah/besar terbatas.

j. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah 1) Pemberdayakan koperasi UMKM untuk menigkatkan pertumbuhan ekonomi

yang berkualitas dan berkelanjutan, 2) Inovasi

dan adopsi teknologi, pengembangan disain produk, yang

berdampak pada diversifikasi produk masih rendah; 3) Jaringan pasar industri kecil dan kemitraan dalam usaha pemasaran masih

terbatas;

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

k. Urusan Kependukan dan catatan Sipil 1) Masih

rendahnya kesadaran masyarakat dan aparat dalam tertib

administrasi kependudukan. 2) Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk

l. Urusan Ketenagakerjaan 1) Masih terbatasnya lapangan kerja, 2) Kualitas dan daya saing calon tenaga kerja belum sesuai kebutuhan pasar

m. Urusan Ketahanan Pangan 1) Belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal, 2) Ketersediaan dan kedaulatan pangan belum menjadi fokus daerah, 3) Kesadaran

masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal

cenderung menurun. n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1) Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak. 2) Tingginya pengaruh negatif media terhadap pembentukan kepribadian

anak, 3) Anak jalanan, anak korban narkoba, anak terlantar dan anak putus sekolah

masih ada; 4) Peningkatan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan; 5) Tingginya bentuk kekerasan, eksploitasi, penelantaran, diskriminasi, dan

perlakuan salah pada anak dan perempuan o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1) Belum

meratanya

pengetahuan

masyarakat

terhadap

kesehatan

reproduksi, 2) Jumlah penduduk indonesia naik dua kali lipat dalam 40 tahun terakhir,

diprediksi mencapai 254,4 juta-255,8 juta jiwa tahun 2015 (BPS dan lembaga demografi UI) bila pertambahan penduduk masih 1,49% (RataRata dunia 1,16%)

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

p. Urusan Perhubungan 1) Kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, 2) Daya tampung infrastruktur transportasi 3) Belum meratanya aksesibilitas pelayanan transportasi 4) Pengembangan dan pengendalian jaringan lalu lintas angkutanjalan yang

terintegrasi inter, intra dan antar moda danpengembangan wilayah yang meliputi simpul transportasi jalan,jaringan pelayanan angkutan jalan yang efisien dan mampumendukung pergerakan penumpang dan barang q. Urusan Komunikasi dan Informasi 1) Belum optimalnya implementasi e-government dan pelayanan perijinan

telekomunikasi. 2) Pengembangan pusat informasi desa/balai rakyat.

r. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian 1) Belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat disebabkan terbatasnya

kemampuan keuangan daerah, kompetensi sebagian pegawai belum sesuai dengan kebutuhan riil dan produk hukum daerah yang tidak sesuai dengan perkembangan. 2) SKPD belum semua memiliki Standar Pelayanan Minimal dan Prosedur

Standar Operasional; 3) Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan

administrasi keuangan daerah (Pembiayaan, pendapatan dan belanja daerah)

dalam

rangka

mendorong

peningkatan

transparansi

dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah; 4) Penegakan dan pelaksanaan hukum dan perundang-undangan yang masih

lemah 5) Perlunya integrasi kegiatan mulai dari pra bencana, saat terjadi bencana,

dan paska bencana secara seimbang dan sinergis.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

6) Peningkatan SDM aparatur yang memiliki integritas dan kompetensi yang di

harapkan, 7) Lemahnya infrastruktur pendukung pelaksanaan birokrasi. 8) Penataan

kelembagaan instansiPemerintah yangmencakup penataan

fungsi dan strukturorganisasinya 9) Penerapan Standar Pelayanan Publik pada Unit Pelayanan Publik 10) Pengembangan dan penerapan E-Goverment 11) Kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan masih

kurang; 12) Pengalokasian pegawai pada setiap SKPD tidak merata 13) Perangkat daerah yang cenderung terlalu gemuk (banyaknya pada setiap

SKPD) 14) Munculnya berbagai masalah pertanahan termasuk asset Pemda yang

bermasalah s. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, peran perempuan dalam pembangunan, dan tata kelola pemerintahan desa. 2) Ketidakberdayaan masyarakat disebabkan Faktor ekonomi, rendahnya kapasitas SDM, dan terbatasnya Akses informasi, sarana, modal, pasar dan pelayanan 3) Belum fokus dan tidak sinerginya gerakan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan antara pemerintah, pemprov, pemkab/pemkot dan desa. 4) Perlunya diantisipasi akan berakhirnya program PNPM t. Urusan Kebudayaan 1) Masih rendahnya penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan

sehari-hari, belum optimalnya pengelolaan kekayaan budaya, dan masih terbatasnya kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya. 2) Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih kurang; 3) Masuknya nilai dan budaya asing yang berpengaruh negatif cukup banyak;

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

4) Terjadinya degradasi nilai budaya dan kearifan local

u. Urusan Statistik 1) Belum optimalnya kualitas SDM dan komitmen dalam pengelolaan data dan

statistik. 2) Pembiayaan, sarana dan prasarana yang kurang

v. Urusan Kearsipan 1) Belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana

kearsipan. 2) Kesadaran dan komitmen terhadap pentingnya data masih rendah. 3) Regulasi tentang kearsipan belum dilaksanakan secara maksimal. 4) Belum sinergi pengelolaan kearsipan di tingkap provinsi dan kab/kota.

w. Urusan Perpustakaan 1) Belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana

perpustakaan. 2) Masih rendahnya minat baca masyarakat, terutama anak sekolah. 3) Pengelolaan perpustakaan yang belum profesional 4) Bahan bacaan perpustakaan yang masih minim

x. Urusan Perencanaan Pembangunan 1) Belum efektifnya perencanaan dari bawah (bottom up planning) yang

disebabkan

oleh

kurang

akuratnya

data

pendukung

perencanaan

pembangunan, 2) Masih terdapat kesulitan untuk memastikan adanya konsistensi antara

perencanaan

(program/kegiatan)

pembangunan

dan

alokasi

penganggarannya; Urusan Pilihan Pemerintah Daerah a. Urusan Kelautan dan Perikanan 1) Kerusakan kawasan pesisir dan ekosistemnya 2) Ekonomi kelautan, tatakelautan dan keamanan laut

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

3) Peningkatan produksi kelautan dan perikanan & pembangunan sentra

perikanan terpadu 4) Pemberantasan UU fishing 5) Keterbatasan infastruktur/sarpras dari perikanan budidaya, tangkap dan

pengelolaan hasil kelautan dan perikanan 6) Produktivitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan

b. Urusan Pertanian 1) Pengembangan

penyediaan

sarana

dan

prasarana

perkebunan,

peternakan, perikanan serta teknologi untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas; 2) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi; 3) Biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, serta belum optimalnya

manajemen agribisnis. 4) Pengembangan penyediaan sarana prasarana, teknologi dan kelembagaan

untuk mendukung peningkatan produksi dan produktifitas serta nilai tambah hasil perkebunan 5) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian 6) Ternak ruminansia betina produktif berdasarkan UU No. 41 tahun 2014

(perubahan

atas

undang-undang

nomor

18

Tahun

2009

tentang

Peternakan dan Kesehatan Hewan) adalah ternak ruminansia betina yang organ reproduksinya masih berfungsi secara normal dan dapat beranak. Produktifitas yang diharapkan dari ternak ruminansia betina yakni dapat menambah jumlah populasi. c. Urusan Kehutanan 1) Degradasi hutan dan lahan; 2) Alih fungsi lahan; 3) Luas hutan semakin berkurang akibat dari kegiatan penambangan; 4) Luas lahan kritis masih cukup banyak

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

d. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral 1) Terbatasnya pasokan listrik untuk industri dan rumah tangga 2) Masih banyak penambangan yang tidak ramah lingkungan. 3) Potensi energi terbarukan seperti energi matahari dan mikrohidro belum

dimanfaatkan secara optimal e. Urusan Pariwisata 1) Masih kurangnya partisipasi mayarakat dalam pengembangan pariwisata,

kreativitas, inovasi dan kompetensi daya saing ODTW, dan belum optimalnya kualitas SDM petugas dan pelaku usaha pariwisata. 2) Keterpaduan dan sinergi antar pelaku wisata dalam pengembangan

pariwisata masih rendah. f. Urusan Industri 1) Masih kurangnya kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi UMKM, 2) Industri berbasis sumberdaya lokal belum berkembang secara merata 3) Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar, dan belum

optimalnya kemitraan antar pelaku usaha. 4) Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus.

g. Urusan Perdagangan 1) Rendahnya daya saing produk di pasar nasional maupun global, belum

lancarnya distribusi bahan pokok/barang strategis, 2) Kurang siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 3) Kurang memadainya kondisi sarana prasarana pasar tradisional.

h. Urusan Ketransmigrasian 1) Animo masyarakat untuk bertransmigrasi lokal relative rendah dan

ketidaksiapan lokasi transmigrasi; 2) Semakin rendahnya Transmigrasi Umum dan Transmigrasi Swakarya

Mandiri (TSM);

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis RPJMD adalah dokumen perencanaan yang memuat kebijakan umum pembangunan daerah, kebijakan umum keuangan daerah, strategi dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program yang sifatnya kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Perubahan RPJMD menjadi acuan utama penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) bagi setiap SKPD Provinsi Sulawesi Selatan dengan memperhatikan RPJM Nasional Tahun 2015-2019. Untuk menjamin sinergitas dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran tahunan, maka setelah penetapan PPRPJMD dokumen ini menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang menjadi dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Selatan, serta menjadi acuan dalam penyusunan RPJM Daerah Kabupaten/Kota. Perubahan atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013 dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Beberapa target indikator pembangunan yang ditetapkan, perlu disesuaikan dengan realisasi pencapaian dan kondisi tantangan pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan; 2. Adanya perubahan data tahun dasar pada data makro ekonomi; 3. Terbitnya Peraturan Presiden

Nomor

2

Tahun

2015 tentang RPJMN

2015 – 2019; dan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Keuangan tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Perubahan dokumen RPJMD ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pada pasal 50 ayat (1) bahwa rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal: (1) hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan substansi yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; (2) terjadi perubahan yang mendasar; dan (3) merugikan kepentingan nasional. Serta melihat pada Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Pasal 59 : Perubahan Dokumen Perencanaan, Ayat (1) Perencanaan pembangunan daerah bersifat dinamis mengikuti perubahan lingkungan strategis, Ayat (2) Substansi dinamis sebagaimana dimaksud ayat (1) Dapat dilakukan perubahan parsial tanpa mengubah dokumen perencanaan secara keseluruhan. 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pernyataan/kesepakatan/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan Perjanjian Kinerja 2015 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, RKPD 2015, IKU dan APBD. Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan telah menetapkan Perjanjian Kinerja sebagai berikut : Tabel II – 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

4

1

Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

1

Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi

1485 orang

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

4

2

Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama

2

Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi wawasan kebangsaan

820 orang

3

Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan

3

Produksi Padi

5.658.260 Ton

4

Produksi Jagung

1.418.011 Ton

5

Produksi Kedelai

50.377 Ton

6

Produktivitas Padi

53,30 Kwt/Ha

7

Produktivitas Jagung

48,22 Kwt/Ha

8

Produktivitas Kedelai

15,22 Kwt/Ha

9

Produksi Hortikultura

138.772 Ton

10

Populasi Sapi Potong

1.347.080 Ekor

11

Populasi Sapi Perah

2.544 Ekor

12

Populasi Kerbau

13

Populasi Kuda

14

Populasi Ternak Kecil

15

Populasi Unggas

16

Produksi Daging

17

Produksi Telur

18

Produksi Susu

19

Produksi Kakao

148.384 Ton

20

Produksi Tebu

34.950 Ton

21

Produksi Kelapa Dalam

79.425 Ton

22

Produksi Kopi

36.221 Ton

23

Produktivitas Kakao

878 Kg/Ha

24

Produktivitas Tebu

2.781 Kg/Ha

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

111.684 Ekor 181.220 ekor 1.303.579 ekor 65.378.117 ekor 49.739.830 Kg 120.102.531 Kg 3.890.790 Kg

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

4

4

5

Meningkatnya produksi dan produktivitas industri daerah

Meningkatnya kualitas dan peran koperasi dan UMKM

25

Produktivitas Kelapa Dalam

901 Kg/Ha

26

Produktivitas Kopi

679 Kg/Ha

27

Nilai Produksi Kakao

4.451 triliun,-

28

Nilai Produksi Tebu

0.524 triliun,-

29

Nilai Produksi Kelapa Dalam

0.428 triliun,-

30

Nilai Produksi Kopi

1.032 triliun,-

31

Produksi Perikanan Tangkap

298.111,6 Ton

32

Produksi Perikanan Budidaya

3.051.023 Ton

33

Produksi Udang

34

Produksi Rumput Laut

35

Produksi Bandeng

36

Produksi Hasil Hutan Kayu Olahan

37

Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu

38

Jumlah industri

39

Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB

40

Jumlah koperasi aktif

41

Jumlah koperasi besar

42

Jumlah usaha kecil menjadi usaha menengah

43

Jumlah usaha menengah menjadi usaha besar* Jumlah Wira Usaha Baru

44

38.630 Ton 2.866.119 Ton 123.280 Ton 212.146 M3 2.309 Ton 53.061 Unit 12,73% 6.554 unit 15 unit 131.510 unit 3.313 unit 132.765 orang

6

Berkembangnya Daya Saing Pariwisata Daerah

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

45

Jumlah Wisata nusantara

5.500.000 wisnus

46

Jumlah wisata mancanegara

47

Jumlah destinasi yang menjadi destinasi wisata unggulan

160.000 wisman 3 destinasi

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

4

7

Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional

48

Jumlah Regulasi lahan pangan berkelanjutan

8

Meningkatnya kapasitas penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

49

Jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yg fokus mendampingi Petani melalui paket kreatif penyuluh : a. Pertanian b. Perikanan c. Kehutanan

50

9

Jumlah balai penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) yang ada di kecamatan berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Demplot.

1 Perda

1.800 orang 350 orang 400 orang

50 BP3K

Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat

51

10

Berkurangnya penduduk miskin di desa dan kota

52

Persentase Penduduk miskin

11

Meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial

53

Persentase PMKS yang menerima bantuan

10%

12

Meningkatnya upaya pengelolaan kualitas lingkungan hidup dan penguatan kapasitas pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan

54

Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi sumber daya alam

24 lokasi

13

14

Meningkatnya kapasitas dan pengelolaan konservasi dan tata kelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman hayati

Meningkatnya kemampuan literasi dan minat baca masyarakat

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 82,53 9,34%

55

Penurunan beban pencemaran

56

Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan hidup

57

Luas lahan kritis

469.885 Ha

58

Luas kebakaran hutan yang dikendalikan

360,79 Ha

59

Jumlah illegal logging yang tertangani

100,35 M3

60

Angka melek huruf

90,41%

61

Jumlah Melek Aksara yang menerima SUKMA

77.000

12,72 jt ton 2,94

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

4

15

16

17

18

Meningkatnya akses dan mutu penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun

Berkembangnya pendidikan tinggi

Meningkatnya ketahanan budaya secara serasi dengan spirit zaman

Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dan keolahragaan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

62

Jumlah pengunjung perpustakaan

463.335 orang

63

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD sederajat

107,09%

64

Angka Partisipasi Murni (APM) SD sederajat

103,00%

65

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD sederajat

98,10%

66

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP

110,00%

67

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP

76,80%

68

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP

88,42%

69

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA

83,00%

70

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA

62,40%

71

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA

62,90%

72

Angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke perguruan Tinggi

1,5

73

Jumlah Mahasiswa PTN/PTS Penerima SPP Gratis

24.610 orang

74

Jumlah situs budaya yang dilestarikan

75

Jumlah benda budaya yang dilestarikan

250 benda budaya

76

Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya

18 festival

77

Jumlah atlet yang difasilitasi.

435 Atlit

78

Jumlah cabang olah raga yang difasilitasi.

22 Cabor

3 situs

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

4

79

Jumlah Pemuda yang difasilitasi.

80

Jumlah lembaga kepemudaan yang difasilitasi melalui kegiatan kepemudaan

2.960 orang 49 OKP

19

Berkembangnya layanan rumah sakit bertaraf Internasional

81

Jumlah RS yang terakreditasi Nasional

20

Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat

82

Rasio tenaga perawat per 100.000 Penduduk

83

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

65%

84

Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI)

94%

85

Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin

100%

86

Jumlah Kematian Ibu

106

87

Jumlah Kematian Bayi

1.026

88

Prevalensi balita gizi buruk

5,20%

89

Umur Harapan Hidup (UHH)

69,76

90

Prevalensi peserta KB Aktif

66%

91

Persentase Panjang Jalan Provinsi dalam kondisi mantap

87,42%

92

Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) di wilayah provinsi

87,98%

93

Persentase pelayanan transportasi darat

20%

94

Persentase pelayanan transportasi udara

74%

95

Persentase pelayanan transportasi laut

87%

21

22

23

24

25

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi

Meningkatnya pola hidup sehat, keberdayaan masyarakat dalam masalah kesehatan, dan kesehatan lingkungan Terkendalikannya pertumbuhan penduduk Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar Jawa

Tersedianya jaringan prasarana dan sarana transportasi yang terintegrasi antar moda dan antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

5

95/ 100.000 Penduduk

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

4

Persentase layanan publik yang dapat diakses secara on line

45%

97

Rasio Rumah Layak Huni

0,192

98

Persentase rumah tangga bersanitasi

83,00

99

Persentase RT berakses air minum

87,45

100

Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik (Ha)

101

Jumlah DRT dalam kondisi baik

17

102

Jumlah embung

23

103

Persentase desa berlistrik

91

104

Jumlah instalasi bio energi (unit)

270

105

Jumlah penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah

106

Cadangan Sumber Daya Mineral (Ton)

250.000.000 ton

107

Luas Wilayah Pemetaan (Hektar)

5.000 Ha

Produksi Logam (Ton)

85.957.134

Produksi Non Logam (Ton)

7.286.316

Produksi Batuan (Ton)

23.433.930

Produksi Batubara (Ton)

17.514.655

26

Tersedianya akses dan layanan informasi dan komunikasi yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul komunikasi dan informasi luar Jawa

27

Meningkatnya akses terhadap perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan

28

29

Meningkatnya kualitas dan cakupan layanan daerah irigasi dan rawa serta pemanfaatan air tanah

Meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan sumber daya mineral untuk mendukung peningkatan perekonomian wilayah

96

108

30

Tercukupinya infrastruktur dasar dan layanan dasar warga/masyarakat pesisir dan pulau2 kecil.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

109

Jumlah daerah pesisir dan pulau kecil yang mendapatkan pemberdayaan ekonomi

110

Luas Kawasan Konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan (Ha)

41.354 Ha

8

6

92.207,50

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

4

31

111

Jumlah aparat dan masyarakat yang pengetahuannya meningkat terkait upaya pengurangan resiko bencana

100

112

Jumlah Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kapasitasnya meningkat dlm penanganan darurat bencana.

75 TRC

Terjaganya iklim investasi berkualitas yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa.

113

Nilai investasi PMA

114

Nilai investasi PMDN

Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa

115

Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja

116

Persentase Tingkat pengangguran terbuka

Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa

117

Persentase hasil penelitian pengembangan daerah yg dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan daerah

8 litbang

118

Jumlah prototype/paten inovasi daerah yang dihasilkan

1 inovasi

Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam mendorong kerjasama antar Daerah, kerjasama dengan pihak ketiga dan kerjasama dengan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri.

119

Jumlah Kerjasama Daerah.

120

Jumlah kerjasama “Sister City” yang berjalan

121

Jumlah Kerjasama dengan Lembaga Internasional

1 MoU

122

Jumlah Kerjasama dalam Berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah lain di Luar Negeri

1 MoU

36

Meningkatnya percepatan pembangunan kawasan andalan

123

Jumlah kerjasama antar kabupaten/ kota yang efektif dalam pengembangan kawasan andalan

1 MoU

37

Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan norma sosial

124

Persentase Penyelesaian pelanggaran Perda dan Pergub dari total kasus pelanggaran

20%

125

Persentase pengesahan ranperda menjadi perda

100%

Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik

126

Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Daerah

6 Kegiatan

32

33

34

35

38

Tersedianya infrastruktur dan kesiap-siagaan penanganan bencana

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

400 Juta USD 3 Triliun

178.983 jiwa 5%

50 Mou/PKS 1 Kab/Kota

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

4

39

40

41

42

43

44

127

Jumlah Orkemas yang mendapatkan bantuan fasilitasi.

128

Lembaga PUG yang Aktif

129

Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan penanganan

98%

130

Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan Layanan Bantuan Hukum

60%

131

Jumlah kabupaten/kota layak anak

132

Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan

98%

133

Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan Layanan Bantuan Hukum

60%

Terpeliharanya ketertiban, ketenteraman & kenyamanan dalam masyarakat

134

Ratio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk

2,18

135

Jumlah kegiatan dalam upaya penciptaan kondisi ideologi, poleksosbudkam yang kondusif.

17 kegiatan

Berkembangnya wawasan, kesadaran dan perilaku masyarakat yang mendukung kesatuan bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI

136

Jumlah masyarakat yg telah diberi pemahaman wawasan kebangsaan

1.050 orang

137

Jumlah Pokja yang membantu dalam memberikan pemahaman wawasan kebangsaan.

Terwujudnya kelembagaan & tatalaksana pemerintahan daerah yg kuat dan transparan dalam mendukung reformasi birokrasi Terwujudnya peningkatan kapasitas bagi pendayagunaan aparatur pemerintahan daerah yang berkelanjutan

138

Persentase pelayanan administrasi kepegawaian secara tepat waktu dari seluruh usulan yang diterima

100%

139

Persentase CPNS yang telah mengikuti Diklat Prajabatan Persentase peserta Diklat Kepemimpinan yang lulus ujian

100%

141

Persentase peserta Diklat Fungsional yang lulus ujian

100%

142

Persentase peningkatan penerimaan PAD

12%

143

Persentase Peningkatan penerimaan pendapatan daerah

144

Opini Laporan Keuangan BPK

Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Terwujudnya pengelolaan keuangan (Pembiayaan, pendapatan, belanja) dan asset daerah yang transparan, akuntabel, inovatif dan tertib.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

140

94 Orkemas

58 SKPD

3 Kab

4 pokja

100%

5,00% WTP

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

4

45

46

47

Terwujudnya perencanaan & pengendalian pembangunan yang berkualitas, responsif gender dan memperhatikan kearifan lokal

Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan masyarakat

Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintahan desa

145

Penilaian Evaluasi SAKIP

CC

146

Jumlah Wajib Pajak yang mendapatkan kemudahan pelayanan melalui Drive Thru, Gerai Samsat, Samsat Payment Point, dan Samsat Keliling yg berstandar ISO 9001-2000

200%

147

Rasio Ketaatan terhadap RTRW

0,63%

148

Rasio RTH per satuan luas wilayah ber HPL/HGB

20%

149

Persentase Program dalam APBD yang responsif gender

37 SKPD dan 6 kab/kota

150

Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang dijadikan acuan perencanaan provinsi.

4 Dokuman

151

Persentase Program RPJMD yang di akomodir dalam RKPD

100%

152

Jumlah BUMDES yang aktif

153

Jumlah LPM yang aktif

3

154

LPM yang Berprestasi

11,50%

155

Persentase LSM yang aktif

55,51%

156

Persentase PKK aktif

97,69%

157

Jumlah desa berstatus swasembada

158

Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya

276

100 desa/ kelurahan

3.721

2.3. Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi Pemerintah yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Pemerintah Provinsi Sulsel

sebagai

bentuk

perbaikan

yang

berkelanjutan

terhadap

Sistem

Akuntabilitas Kinerja, telah melakukan revisi terhadap IKU di tahun 2015 dengan melengkapi setiap indikator dengan satuan dari indikator kinerja disertai formulasi perhitungan data. Masih terdapat indikator yang berupa output tetapi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

dinilai merupakan output penting sehingga tetap dimasukkan sebagai IKU. Adapun IKU Pemprov Sulsel yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel 1 lampiran 2 dalam LKj ini. 2.4. Program Pendukung Pencapaian Sasaran Strategis Dalam rangka mewujudkan pencapaian Sasaran Strategis beserta indikator kinerjanya, telah ditetapkan program dan kegiatan sebagai pendukung dari setiap indikator yang telah ditetapkan baik dalam Dokumen RPJMD maupun dalam Dokumen Perjanjian Kinerja 2015. Program beserta anggarannya yang terkait dengan pencapaian masing-masing indikator kinerja diuraikan dalam tabel 2 lampiran 3 LKj ini.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Tahun 2015 Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator sasaran strategis pada Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Provinsi

Sulawesi

Selatan

Tahun

2015

dengan

realisasinya

serta

membandingkan capaian kinerja Tahun-Tahun sebelumnya, sebagai berikut : Tabel III-1 SASARAN STRATEGIS 1 Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

Capaian (%)

1

2

3

4

5

1.485 orang

1.485 orang

100

1

Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi

Berdasarkan

pengukuran

pencapaian

Sasaran

Strategis

1

yaitu

“Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama“ capaian kinerja tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerja Sasaran Strategis 1 sebesar 100% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab dari Biro Bina Mental dan Spiritual Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam merealisasikan target telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1. Temu Koordinasi terkait Pembinaan dan Peningkatan Kegiatan Keagamaan dalam rangka meningkatkan pengetahuan pemahaman lembaga keagamaan bagi 800 orang peserta yang dilaksanakan di Kota Makassar, Enrekang, Wajo, Barru, Jeneponto, Soppeng,

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2. Temu

Koordinasi

2015 Peningkatan

Manajemen

Masjid

dalam

rangka

meningkatkan pengetahuan manajemen pengelolaan masjid bagi 70 orang pengurus masjid, 3. Peningkatan Fungsi dan Peran Forum Kerukunan Ummat Beragama dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama dalam menciptakan suasana yang kondusif yang dilaksanakan di Kabupaten Soppeng dan Kota Makassar dengan jumlah peserta 170 orang, 4. Seminar Pemberdayaan Lembaga Keagamaan terkait Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan wawasan dan pemahaman dalam meningkatkan pengetahuan pernikahan Kristen melalui lembaga keagamaan dengan jumlah peserta 220 orang yang dilaksanakan di Kota Makassar dan Kota Parepare, 5. Serasehan

Peningkatan

Mental

Spiritual

Bagi

Organisasi

Pemuda

Keagamaan dalam rangka meningkatkan pemahaman mental spiritual bagi 275 orang pengurus organisasi pemuda keagamaan yang dilaksanakan di Kota Makassar dan Kabupaten Toraja Utara, 6. Monitoring dan Evaluasi Lembaga Keagamaan dan Kerjasama Sosial Kemasyarakatan di 13 Kab/Kota di Sulsel Capaian Indikator Kinerja ini didukung oleh Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Bidang Keagamaan dan Program Peningkatan Fungsi dan Peran Lembaga Keagamaan dan Tokoh Agama dengan kegiatan yaitu kegiatan peningkatan fungsi dan peran Forum Kerukunan Umat Beragama, kegiatan Temu koordinasi dalam rangka pembinaan dan peningkatan kegiatan keagamaan, dan kegiatan temu koordinasi peningkatan manajemen masjid. Capaian

indikator

ini

juga

didukung

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.1.197.965.000,- dengan realisasi sebesar Rp.1.181.570.698,- sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 16.394.302,-

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 meningkat cukup signifikan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-2 Realisasi Capaian (2013-2015)

No.

Indikator Kinerja

1.

Jumlah pemuka agama/lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/sosialisasi

2013

2014

2015

700 orang

815 orang

1.485 orang

Walaupun realisasi capaian 3 tahun terakhir (Tabel III-2) cenderung meningkat, akan tetapi capaian target jangka menengah belum dapat diraih yaitu 6.140 orang, diharapkan untuk tahun mendatang dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa indikator sebagai alat ukur pencapaian

sasaran

masih

berupa

output

kegiatan,

sehingga

untuk

menggambarkan kondisi yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama masih membutuhkan informasi tambahan berupa dampak yang timbul dimasyarakat dengan bertambahnya jumlah pemuka agama yang telah mendapat pembinaan dalam kegiatan sosialisasi. Diharapkan dengan makin banyaknya pemuka agama dan lembaga agama yang memberikan bimbingan keagamaan kepada masyarakat dapat menciptakan kondisi yang makin kondusif bagi masyarakat dalam penghayatan dan pengamalan agama. Terhadap permasalahan tersebut maka solusi yang akan dilakukan adalah perbaikan terhadap indikator yang digunakan sehingga indikator tersebut dapat langsung menggambarkan kondisi dalam penghayatan dan pengamalan agama di masyarakat.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-3 SASARAN STRATEGIS 2

Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

Capaian (%)

1

2

3

4

5

1

Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yg mendapatkan pembinaan/ sosialisasi wawasan kebangsaan

820 orang

820 orang

100

Berdasarkan

pengukuran

pencapaian

Sasaran

Strategis

“Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama“

2

yaitu

capaian

kinerja tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan, sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 2 ini juga menjadi tanggung jawab dari Biro Bina Mental dan Spiritual Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam merealisasikan target telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan Pelatihan Bagi Dai Muda dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi 100 orang Dai Muda dalam mensyiarkan agama. 2. Menyelenggarakan Forum Pembinaan Tokoh Ulama se Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan peran tokoh ulama dalam masyarakat untuk mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis dengan diikuti 150 orang peserta. 3. Pembinaan

dan

Peningkatan

Kualitas

Peran

Alim

Ulama

Dalam

Pembangunan Daerah dalam ranhka meningkatkan peran alim ulama dalam menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis di masyarakat dengan jumlah peserta 100 orang.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

4. Peningkatan Kualitas Pemuka Agama dan Mubaliq-Mubaliqah/Khatib se Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan peran pemuka agama dan mubaliq-mubaliqah dalam peningkatan syiar agama dengan jumlah peserta 75 orang. 5. Peningkatan Kualitas Bagi Guru Mengaji se Sulawesi Selatan bagi 70 orang guru mengaji dalam rangka pemberantasan buta aksara Al-Qur’an. Capaian Indikator Kinerja ini didukung oleh Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Bidang Keagamaan dan Program Peningkatan Fungsi dan Peran Lembaga Keagamaan dan Tokoh Agama dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 151.600.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 150.800.000,Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 cukup meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-4 No. 1.

Indikator Kinerja Jumlah Dai dan Pemuka Agama lainnya yg mendapatkan pembinaan/ sosialisasi wawasan kebangsaan

Realisasi Capaian (2013-2015) 2013

2014

230 orang 630 orang

2015 820 orang

Meski realisasi capaian 3 tahun terakhir cenderung meningkat, akan tetapi capaian target jangka menengah belum dapat diraih yaitu 3.530 orang, diharapkan untuk tahun mendatang dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Permasalahan yang dihadapi untuk pencapaian sasaran strategis yang kedua ini tidak jauh berbeda dengan sasaran strategis pertama yaitu indikator yang digunakan masih berupa output kegiatan, sehingga untuk menggambarkan tercapainya kondisi kerukunan intra dan antar agama masih membutuhkan informasi tambahan. Solusi dari permasalahan diatas adalah perbaikan terhadap

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

indikator

yang

2015 digunakan

sehingga

indikator

tersebut

dapat

langsung

menggambarkan kondisi yang akan diwujudkan. Tabel III-5 SASARAN STRATEGIS 3 Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1

Produksi Padi

5.658.260 Ton

5.471.807 Ton

96,71

2

Produksi Jagung

1.418.011 Ton

1.528.414 Ton

107,79

3

Produksi Kedelai

50.377 Ton

67.192 Ton

133,38

4

Produktivitas Padi

53,30 Kw/Ha

52,41 Kw/Ha

98,33

5

Produktivitas Jagung

48,22 Kw/Ha

51,79 Kw/Ha

107,40

6

Produktivitas Kedelai

15,22 Kw/Ha

17,67 Kw/Ha

116,10

7

Produksi Hortikultura

138,772 Kw/Ha

136,543 Kw/Ha

98,39

8

Populasi Sapi Potong

1.347.080 Ekor

1.260.962 Ekor

93,60

9

Populasi Sapi Perah

2.544 Ekor

1.624 Ekor

63,83

10

Populasi Kerbau

111.684 Ekor

111.683 Ekor

99,99

11

Populasi Kuda

181.220 Ekor

181.220 Ekor

100

12

Populasi Ternak Kecil

1.303.579 Ekor

1.304.202 Ekor

100,04

13

Populasi Unggas

65.378.117 Ekor

95.393.514 Ekor

145,91

14

Produksi Daging

49.739 Ton

118.255 Ton

239,48

15

Produksi Telur

120.103 Ton

139.119 Ton

115,83

16

Produksi Susu

3.891 Ton

4.577 Ton

117,63

17

Produksi Kakao

148.384 Ton

143.237 Ton

96,53

18

Produksi Tebu

34.950 Ton

30.825 Ton

88,20

19

Produksi Kelapa Dalam

79.425 Ton

80.301 Ton

101,10

20

Produksi Kopi

36.221 Ton

29.098 Ton

80,33

21

Produktivitas Kakao

878 Kg/Ha

807 Kg/Ha

91,91

22

Produktivitas Tebu

2.781 Kg/Ha

2.593 Kg/Ha

93,24

23

Produktivitas Kelapa Dalam

901 Kg/Ha

915 Kg/Ha

101,56

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

679 Kg/Ha

606 Kg/Ha

89,25

24

Produktivitas Kopi

25

Nilai Produksi Kakao

4.451 Triliun

4,354 Triliun

97,82

26

Nilai Produksi Tebu

0.524 Triliun

0,369 Triliun

70,41

27

Nilai Produksi Kelapa Dalam

0,428 Triliun

0,538 Triliun

125,70

28

Nilai Produksi Kopi

1.032 Triliun

0,893 Triliun

86,53

29

Produksi Perikanan Tangkap

298.111,6 Ton

288.671,5 Ton

96,80

30

Produksi Perikanan Budi Daya

3.051.023 Ton

3.476.544,1 Ton

113,90

31

Produksi Udang

38.630 Ton

40.346,2 Ton

104,40

32

Produksi Rumput Laut

2.866.119 Ton

3.289.907,7 Ton

114,80

33

Produksi Bandeng

123.280 Ton

126.226,6 Ton

102,40

34

Produksi Hasil Hutan Kayu Olahan

212.146 M3

278.566,96 M3

131,31

35

Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu

2.309 Ton

4.741,06 Ton

205,30

Berdasarkan

pengukuran

pencapaian

Sasaran

Strategis

3

yaitu

“Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan “ dengan 35 (tiga puluh lima)

indikator kinerja, terdapat 19 (sembilan belas) indikator kinerja yang melebihi target sehingga Capaian Sasaran Strategis 3 sebesar 106,27% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 3 ini didukung oleh 5 (lima) SKPD yakni Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Dinas Kehutanan. Pencapaian produksi padi tahun 2015 hanya 97,71% disebabkan adanya dampak el nino (kemarau berkepanjangan) yang dimulai pada bulan Juli sampai Desember 2015 sehingga pada bulan Agustus terjadi puso yang sangat besar sekitar 30.300 Ha terutama di sentra produksi padi yaitu Kabupaten Bone, Soppeng dan Wajo. Puso yang terjadi selama tahun 2015 sangat besar dengan total 56.866 Ha. Kondisi kemarau tidak memungkinkan petani melakukan penanaman padi karena tidak tersedianya air sehingga luas tanaman menurun. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Penanaman padi hanya terjadi di wilayah-wilayah yang mempunyai irigasi, meskipun luasannya sangat kecil. Jika dibandingkan dengan target RPJMD 6.739.078 ton, produksi padi tahun 2015 masih dibawah target yaitu 5.471.807 ton demikian pula dengan target nasional yang mencapai 75.341.886 ton. Produktivitas padi tahun 2015 hanya 98,33% disebabkan penggunaan benih unggulan padi belum seluruhnya dapat dipenuhi untuk seluruh pertanaman padi di Sulawesi Selatan serta pengaruh dari kondisi fisik tanah dan iklim setempat, sehingga ada wilayah-wilayah yang produktivitas cukup tinggi seperti Kabupaten Sidrap, Pinrang, dan Soppeng yang melebihi rata-rata produktivitas Provinsi, dan ada juga di bawah rata-rata produktivitas Provinsi seperti Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara, dan enrekang yang merupakan wilayah dataran tinggi/pegunungan. Namun Produktivitas padi tahun 2015 merupakan yang tertinggi yang pernah dicapai selama ini. Produktivitas padi tahun 2015 52,41 Kw/Ha masih dibawah target jika dibandingkan dengan target RPJMD yaitu 56,56 Kw/Ha, akan tetapi sudah hampir menyentuh angka target nasional yaitu 53,39 Kw/Ha. Upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi masalah produksi dan produktivitas padi adalah dengan memaksimalkan penggunaan pompa air terutama untuk wilayah-wilayah yang ada sumber air untuk menyelamatkan pertanaman padi agar tidak puso, menganjurkan kepada petani untuk menanam benih padi varietas umur pendek untuk menyesuaikan ketersediaan air. Melakukan perbaikan saluran irigasi tersier yang banyak mengalami kerusakan serta membangun kantong-kantong air, embung, cekdam, serta pembuatan sumur-sumur dalam untuk menjamin ketersediaan air untuk meningkatkan Intensitas Penanaman (IP) agar dapat menambah luas tanam sehingga dapat meningkatkan produksi padi. Tahun 2015 produksi jagung sebesar 107,79% melebihi target yang ditetapkan, hal ini disebabkan penanaman jagung banyak dilakukan di akhir tahun 2014 dan awal bulan Januari-Juni tahun 2015 sehingga dampak el nino

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

tidak terlalu dirasakan petani jagung. Petani banyak menanam jagung karena harga yang cukup stabil serta adanya bantuan benih jagung yang cukup banyak yang disalurkan ke petani sehingga menunjang peningkatan produksi jagung di Sulawesi Selatan Tahun 2015. Meski demikian realisasi produksi jagung tahun 2015 sebesar 1.528.414 ton belum sesuai dengan target RPJMD yaitu sebesar 1.712.886 ton, begitupun dengan target nasional yang mencapai 19.605.489 ton. Produktivitas jagung tahun 2015 sebesar 107,40 % melampaui target, hal ini dikarenakan petani menggunakan benih unggul jagung produktivitas tinggi, baik bantuan Pemerintah maupun yang diusahakan sendiri secara swadaya atau bermitra dengan perusahaan yang menggunakan bahan baku untuk pakan ternak. Jika dibandingkan dengan target RPJMD yaitu 50,43 Kw/Ha produktivitas jagung tahun 2015 telah melampaui target sebesar 51,79 Kw/Ha dan hanya sedikit dibawah target nasional yaitu 51,80 Kw/Ha. Produksi kedelai tahun 2015 jauh melampaui target yaitu sebesar 133,38%, hal ini disebabkan bantuan kedelai dari Anggaran APBN tahun 2015 yang dialokasikan di Sulawesi Selatan sangat besar khususnya untuk mendukung program swasembada kedelai yang dilaksanakan oleh Pemerintah untuk menghentikan impor kedelai yang cukup besar. Produktivitas kedelai yang cukup tinggi disebabkan penggunaan benih unggul bantuan dari Pemerintah yang menjangkau hampir seluruh pertanaman kedelai di Sulawesi Selatan untuk mensukseskan Program Swasembada Kedelai Nasional. Produksi Kedelai tahun 2015 yaitu sebesar 67.192 ton melampaui target RPJMD sebesar 58.317 ton akan tetapi jika dibandingkan dengan target nasional masih jauh dari target yaitu 960.680 ton. Demikian pula halnya dengan produktivitas kedelai tahun 2015 sebesar 17.67 Kw/Ha sudah melampaui target RPJMD sebesar 15.91 Kw/Ha dan target nasional sebesar 15.65 Kw/Ha. Pencapaian produktivitas hortikultura tahun 2015 hanya sebesar 98,39% tidak mencapai target kerena data hortikultura yang disajikan belum final dan belum dilakukan pembahasan (pra Asem 2015). Komoditas hortikultura

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

merupakkan gabungan dari beberapa komoditas utama yaitu cabe besar, cabe kecil, bawang merah, jeruk keprok, jeruk siam dan jeruk besar. Pengembangan produktivitas hortikultura harus terus digalakkan karena komoditas hortikultura memiliki nilai jual yang baik dan keuntungan yang diperoleh lebih tinggi dari tanaman pangan hal ini terbukti berdasarkan data indikator Nilai Tukar Petani (NTP) hortikultura lebih tinggi dibanding tanaman pangan, data NTP merupakan indikator tingkat kesejahteraan petani dimana nilai yang diterima lebih besar dari nilai yang dikeluarkan. Produktivitas hortikultura tahun 2015 sebesar 136.543 ton masih dibawah target RPJMD sebesar 138.576 ton. Provinsi Sulawesi Selatan sebagai provinsi dengan PDRB terbesar diantara

provinsi

lainnya

di

di

Indonesia

Timur

menjadi

barometer

pembangunan di kawasan timur. Sektor pertanian masih memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB di Sulawesi Selatan. Dengan demikian bila perhatian terhadap pembangunan sektor pertanian dapat terus diperhatikan dan ditingkatkan, hal tersebut dapat berpengaruh besar dalam pembangunan Sulawesi Selatan secara menyeluruh. Untuk itu dalam meningkat produksi di sektor pertanian didukung oleh program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dengan beberapa kegiatan yaitu Peningkatan Produksi dan Pengembangan Padi, Peningkatan Produksi dan Pengembangan jagung dan serealia dan Peningkatan Produksi dan Pengembangan kacang-kacangan dan umbi-umbian lainnya dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 27.030.470.000,- yang bersumber dari APBD dan Rp. 187.274.309.000,- dari APBN. Adapun capaian untuk produktivitas didukung oleh beberapa kegiatan yaitu Perbanyakan Benih dan Pengembangan Kelembangan Perbenihan Tanaman Pangan, Peningkatan Produksi dan Mutu Serta Pengembangan Sayuran dan Biofarmaka Peningkatan Produksi dan Mutu Serta Pengembangan Tanaman Buah-Buahan dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 35.264.453.000,- yang bersumber dari APBD dan Rp. 160.715.375.000,- yang bersumber dari APBN.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Capaian populasi sapi potong tahun 2015 hanya sebesar 93,60 % hal ini disebabkan oleh masih tingginya pemotongan sapi betina produktif serta tingginya permintaan sapi potong dari propinsi lain yang melebihi kuota. Populasi sapi perah pencapaiannya di tahun 2015 yaitu hanya sebesar 63,83 % jauh lebih rendah dari target yang ditetapkan, akan halnya capaian populasi kerbau sebesar 99,99% hampir mencapai target. Kendala-kendala yang dihadapi sehingga tidak tercapainya target sesuai yang diharapkan adalah masih rendahnya pelaporan kelahiran ternak sapi hasil IB sehingga menyebabkan rendahnya uang prestasi jasa kelahiran ternak hasil IB yang diberikan ke peternak,

tingginya tingkat pemotongan sapi betina

produktif/bunting sehingga berakibat pada menurunnya tingkat pertumbuhan populasi ternak sapi potong yang hanya 5,07% masih jauh dari target pertumbuhan sebesar 9,27%, adanya pengeluaran ternak sapi secara illegal khususnya di wilayah-wilayah perbatasan dan di kabupaten yang memiliki pelabuhan-pelabuhan kecil. Tahun 2015 capaian populasi kuda mencapai target yaitu sebesar 100% atau sebanyak 181.220 ekor dapat mencapai target, demikian pula dengan capaian populasi ternak kecil yaitu 100,04 % atau sebanyak 1.304.202 ekor dari 1.303.579 ekor yang ditargetkan. Yang dimaksud ternak kecil adalah kambing sebanyak 681.960 ekor, domba sebanyak 623 ekor dan babi sebanyak 621.619 ekor. Untuk target jangka menengah populasi kuda sudah mencapai target sebaliknya target jangka menengah populasi ternak kecil sudah melebihi target. Pencapaian populasi unggas tahun 2015 yaitu sebesar 145,91% melebihi target yang ditetapkan, demikian

pula capaian produksi telur yaitu

115,83 %. Di Sulawesi Selatan terdapat empat jenis unggas unggulan, yaitu ayam kampung, ayam petelur, ayam pedaging dan itik/itik manila. Keempat populasi unggas tersebut terus berkembang secara pesat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan untuk bahan baku industri. Untuk ayam petelur dan ayam pedaging, sangat berkembang dengan adanya program

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

kemitraan dari perusahaan-perusahaan peternakan dan program pemerintah lainnya. Kabupaten Sidrap merupakan kabupaten sentra ayam petelur, dengan jumlah populasi separoh dari populasi ayam petelur di seluruh Sulawesi Selatan. Di kabupaten ini telah terjadi proses aglomerasi peternakan ayam petelur, sehingga semakin meningkat skala ekonominya. Untuk unggas ayam pedaging, aglomerasi peternakan ayam pedaging justru terjadi di Kabupaten Pangkep. Di Kabupaten Sidrap yang merupakan sentra unggas ayam petelur, terdapat populasi ayam pedaging kurang lebih sebesar 3,9 juta ekor. Kedua kabupaten inilah yang menjadi penyuplai untuk daging dan telur ayam bagi rumah tangga maupun industri di Kota Makassar. Sehingga sangat berpengaruh terhadap stabilitas harga maupun pasokan kedua jenis komoditas tersebut. Perhatian pemerintah diperlukan agar terjaga ketersediaan kedua jenis komoditas tersebut dengan berbagai bentuk kebijakan atau program. Populasi unggas di tahun 2015 sebanyak 95.393.514 ekor melebihi target RPJMD sebesar 65.378.117 ekor dan target nasional yaitu 82.508.728 ekor. Demikian halnya dengan produksi telur di tahun 2015 sebesar 139.119 ton sudah melebihi target jika dibandingkan dengan target RPJMD yaitu 120.103 ton dan target nasional yaitu 118.301 ton. Tahun 2015 capaian produksi daging sangat tinggi yaitu sebesar 239,48% atau sebesar 118.255 ton, jumlah ini sudah melebihi target jangka menengah (Renstra Dinas Peternakan) yaitu sebesar 49.739 ton bahkan juga telah melampaui target nasional (Dirjen Peternakan) yaitu 40.645 ton. Produksi daging ini meliputi daging Sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi ayam buras, ayam petelur, ayam pedaging, itik, puyuh, dan itik manila, rinciannya dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-6 No

Jenis Daging

Jumlah (Ton)

1

Sapi

2

Kerbau

3.623

3

Kuda

1.148

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

16.221

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Jenis Daging

Jumlah (Ton)

4

Kambing

1.024

5

Domba

6

Babi

7

Ayam Buras

26.904

8

Ayam Petelur

8.339

9

Ayam Pedaging

10

Itik

11

Kelinci

3,5

12

Puyuh

5,5

13

Itik manila

0,75 4.174

53.370 2.282

1.161

Total

118.255

Tahun 2015 capaian produksi susu yaitu sebesar 117,63% atau sebanyak 4.577 ton melebihi target yang ditetapkan yaitu sebanyak 3.891 ton. Capaian ini berhasil melampaui target nasional (Dirjen Peternakan) yaitu sebanyak 1.700 ton. Sektor peternakan di Sulawesi Selatan telah berkembang dengan cukup signifikan, meskipun demikian pemerintah daerah terus berusaha secara optimal untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarkat. Hal tersebut mengingat potensi sektor peternakan yang sangat tinggi di Sulawesi Selatan karena

didukung

oleh

faktor

lokasi

yang

luas,

faktor

iklim

yang

mendukung/tidak ekstrim dan faktor makanan yang mudah diperoleh, serta faktor-faktor lainnya, sehingga diharapkan sektor peternakan akan terus meningkat. Program yang mendukung yaitu program peningkatan produksi dan populasi ternak dengan berbagai kegiatan yang ikut mendorong peningkatan capaian sektor peternakan antara lain pengembangan Ternak besar, ternak kecil dan

ternak

unggas,

pengembangan

inseminasi

buatan

pencegahan

pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular dan penyakit Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

reproduksi, pengembangan UPJA peternakan, dan pengembangan inseminasi buatan.

Juga

Adanya

Program/kegiatan

APBN

yang

turut

mendukung

keberhasilan pencapaian kinerja yaitu Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat dengan kegiatan Peningkatan Produksi Ternak,

Peningkatan

Produksi

Pakan

Ternak,

Pengendalian

dan

Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis. Program dan kegiatan tersebut didukung oleh anggaran dengan total sebesar Rp. 20.931.255.825,- Selain itu juga didukung oleh adanya Kelompok tani/ternak di Kab/Kota, Aplikasi tehnologi, SDM Petugas Kab/Kota dan Dinas Peternakan di Kab/Kota. Upaya yang dilakukan sebagai solusi dalam rangka meningkatkan capaian target adalah melakukan sosialisasi secara intensif kepada kelompok ternak dan

peternak mandiri melalui

dinas peternakan

kabupaten/kota

diantaranya sosialisasi terkait insentif kelahiran hasil IB ternak sapi potong, merampungkan Rancangan Perda tentang pengendalian dan pemotongan betina produktif menjadi Perda dan segera melakukan sosialisasi kepada seluruh peternak, RPH dan dinas peternakan kabupaten/kota terutama pada daerahdaerah sentra pengembangan sapi potong seperti Gowa, Sinjai, Wajo, Bone, Pinrang, Bantaeng, Bulukumba, Palopo dan Makassar. Kota Makassar merupakan daerah yang paling tinggi pemotongan betina produktif yang dilakukan di RPH Tamangapa, melakukan kerjasama antara dinas Peternakan Provinsi maupun kabupaten/kota dengan aparat kepolisian dan TNI untuk mencegah pengeluaran ternak secara illegal terutama di wilayah perbatasan seperti wilayah perbatasan antara kabupaten Pinrang dengan kabupaten Polewali Mamasa, kabupaten Luwu Timur dengan salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah serta pengeluaran ternak di kabupaten yang memiliki pelabuhan-pelabuhan kecil. Pelarangan Pemotongan Betina Produktif dan Pelarangan Ternak Keluar Masuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Untuk tahun 2015 pencapaian produksi kakao sebesar 96,53% sedangkan capaian produktivitas kakao sebesar 91,91 % hal ini disebabkan banyaknya tanaman yang sudah tua dan tidal lagi bisa berproduksi. Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kakao adalah penerapan bimbingan teknis intensifikasi tanaman kakao terhadap 1.000 orang yang tersebar di kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Palopo, Sidrap, Bantaeng, dan Bone. Pengadaan bibit unggul secara gratis kepada petani yaitu kakao sambung pucuk sebanyak 828.628 pohon atau sekitar 745 Ha. Pemberian pupuk secara gratis kepada petani, pengembangan tanaman kakao yang menunjang produksi yaitu rehabilitasi lahan seluas 3.965 Ha, intensifikasi seluas 17.880 Ha dan peremajaan seluas 1.100 Ha. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) kakao yaitu hama penggerek buah kakao di kabupaten Luwu Utara seluas 260 Ha, Enrekang seluas 400 Ha dan di kabupaten Gowa seluas 10 Ha. Capaian nilai produksi kakao di tahun 2015 sebesar 97,82 % atau sebesar Rp. 4.354.834.511,Tahun 2015 capaian produksi tebu sebesar 88,20% dan capaian produktivitas tebu sebesar 93,24 % hal ini disebabkan masih banyak lokasi yang belum tersentuh kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman serta adanya sebagian tanaman yang sudah tua. Upaya yang dilakukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas tebu adalah pengembangan areal produktif tanaman tebu seluas 3.350 Ha berupa perluasan seluas 675,80 Ha, bongkar ratoon seluas 384,64 Ha, rawat ratoon seluas 2.150 Ha, KBD seluas 503,41 Ha dan KBI seluas 146,60 Ha yang dibarengi dengan pengadaan peralatan tebu yang bertujuan untuk meningkatkan produksi gula melalui peningkatan produksi tebu. Capaian nilai produksi tebu di tahun 2015 sebesar 70,41 % atau sebesar Rp. 369.900.000,Pencapaian produksi kelapa dalam pada tahun 2015 adalah sebesar 101,10% melebihi target yang telah ditetapkan, demikian pula dengan capaian produktivitas kelapa dalam sebesar 101,56%. Meski demikian tetap dilakukan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

upaya-upaya untuk peningkatan produksi dan produktivitas yaitu pengadaan bibit unggul kelapa dalam sebanyak 40.000 pohon atau 324 Ha, pengadaan pupuk gratis kepada petani, pengembangan tanaman kelapa seluas 1.250 Ha diarahkan dalam bentuk peremajaan yang dilaksanakan di kabupaten Pinrang seluas 300 Ha, Wajo 300 Ha dan Bone 400 Ha sedangkan untuk perluasan kelapa dilaksanakan di kabupaten Bone seluas 25 Ha. Capaian nilai produksi kelapa dalam di tahun 2015 sebesar 125,70 % atau sebesar Rp. 538.016.700,Pencapaian produksi kopi tahun 2015 hanya sebesar 80,33% masih jauh dari target yang ditetapkan demikian pula dengan capaian produktivitas kopi tahun 2015 hanya sebesar 89,25 %, hal ini disebabkan waktu panen yang hanya pada bulan Juni dan Juli, tidak sepanjang tahun. Rendahnya produktivitas kopi disebabkan banyaknya tanaman kopi yang sudah tua dan tidak bisa berproduksi lagi. Adapun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian produksi kopi adalah melakukan bimbingan teknis intensifikasi tanaman kopi, pengadaan bibit kopi unggulan kepada petani secara gratis yaitu bibit kopi arabika sebanyak 250.000 pohon atau 156 Ha, membagikan pupuk secara gratis kepada petani, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tanaman kopi (Gowa 2 Ha dan Bantaeng 4 Ha), pengembangan areal produktif tanaman kopi dalam bentuk kegiatan intensifikasi kopi seluas 3.900 Ha yang dialokasikan pada kabupaten Enrekang 1.700 Ha, Tana Toraja 1.000 Ha dan Toraja Utara 1.200 Ha. Capaian nilai produksi kopi di tahun 2015 sebesar 86,53 % atau sebesar Rp. 893.657.776,Adapun dukungan terhadap pencapaian di sektor perkebunan adalah adanya program dan kegiatan serta alokasi anggaran yang sangat mendorong tercapaianya target-target capaian di tahun 2015. Program yang mendukung yaitu program peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan melalui 11 (sebelas) kegiatan, dengan alokasi anggaran Rp. 30.338.150.929,dengan realisasi sebesar Rp. 29.735.658.816,- sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 602.492.113,-. Program Peningkatan Pasca Panen yang

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

didukung 3 (tiga) kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.486.470.000,realisasi sebesar Rp. 4.547.966.000,Pencapaian produksi perikanan tangkap tahun 2015 sebesar 96,80% atau sebanyak 288.671,5 ton belum mencapai target yaitu sebanyak 298.111,6 ton hal ini disebabkan karena jumlah produksi perikanan tangkap yang ada saat ini masih

merupakan data sementara, untuk itu percepatan penghitungan

produksi perikanan tangkap senantiasa dilakukan. Pencapaian produksi perikanan budi daya, produksi udang, produksi rumput laut dan produksi bandeng untuk tahun 2015 ini melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu untuk capaian produksi perikanan budidaya 113,90% atau sebesar 3.476.544,1 ton melebihi target yang ditetapkan yaitu 3.051.023 ton, capaian produksi udang 104,40% atau sebesar 40.346,2 ton dibandingkan target sebesar 38.630 ton, untuk capaian produksi rumput laut 114,8% atau sebanyak 3.289.907,7 ton melebihi target yang ditetapkan yaitu 2.966.119 ton, capaian produksi bandeng 102,4% atau sebesar 126.226,6 ton melebihi target yaitu sebesar 123.280 ton. Untuk produksi udang, walaupun melampaui target tapi hasil ini menurun jika dibandingkan dengan produksi udang tahun 2014 yang mencapai 43.865 ton hal ini disebabkan karena adanya pengaruh cuaca yang ekstrim yang menyebabkan ketersediaan air untuk proses budidaya menjadi terbatas sehingga terjadi perubahan/pergeseran musim tanam. Sektor perikanan memegang peranan penting di Provinsi Sulawesi Selatan karena sebagai provinsi kepulauan yang memiliki panjang pantai yang sangat luas sehingga sudah seharusnya pembangunan di sektor perikanan menjadi perhatian pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Pencapaian sektor perikanan ini di dukung oleh beberapa program yaitu program pengelolaan perikanan tangkap dan program perikanan budidaya dengan beberapa kegiatan pendukung yaitu

pembinaan dan pengembangan mekanisasi perikanan

tangkap, penyusunan data statistik perikanan tangkap, peningkatan sarana dan prasarana perikanan tangkap pengembangan pelabuhan, pengembangan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

teknologi sistem perbenihan ikan air tawar, pengembangan kualitas dan kuantitas komoditas unggulan perikanan (udang dan bandeng), pengembangan kawasan budidaya air tawar, pengembangan sarana dan prasarana budidaya, pengembangan pembudidaya pengembangan

pelayanan ikan,

usaha

penyusunan

Laboratorium

komoditas, data

Kesehatan

pengembangan

kelompok

statistik

perikanan

budidaya,

ikan

Kabupaten

Pangkep,

di

pengembangan teknologi sistem perbenihan air payau dan laut. Didukung anggaran dengan total alokasi sebesar Rp. 29.528.484.750,- dengan realisasi sebesar Rp. 27.385.119.703,- dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 2.143.365.047,Tahun 2015 pencapaian produksi hasil hutan kayu olahan yaitu 131,31 % atau sebesar 278.566,96 M3 lebih tinggi dari target yaitu 212.145,66 M3 demikian pula halnya capaian

produksi hasil hutan bukan kayu yaitu 205,30 % atau

sebesar 4.741,06 M3 dapat melampaui target yang ditetapkan yaitu 2.309,28 M3. Produksi hasil hutan kayu olahan tertinggi di Sulawesi Selatan adalah di kabupaten Bone sebesar 27,4 ribu M3, disusul kabupaten Luwu Timur sebesar 9,9 ribu M3 dan kabupaten Bulukumba sebesar 8,2 ribu M3. Adapun produksi hasil hutan bukan kayu yaitu antara lain sutera alam, lebah madu, rotan, damar dan getah pinus, potensi di Sulawesi Selatan yaitu produksi getah pinus sebesar 1,6 ribu M3

dan yang terbesar dari kabupaten Gowa, sebesar

935,32 M3. Pencapaian indikator kinerja ini didukung oleh

Program

Peningkatan Usaha Kehutanan dengan beberapa kegiatan yaitu Pengembangan lebah madu, fasilitasi pengembangan sutera alam, pembinaan dan pengendalian produksi hasil hutan, Pembinaan dan Pengendalian Tata Usaha Iuran Kehutanan, Pembangunan dan Pengembangan Hasil Hutan pada Wilayah KPH, Pelayanan dan Pengendalian Perizinan IPHHK dan RPBBI, Pelayanan dan Pembinaan Penatausahaan Hasil Hutan, Pelayanan dan Pembinaan Penatausahaan Hasil Hutan, Pembinaan dan Pengendalian WASGANIS dan GANIS, Pembinaan dan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Pengawasan Peredaran Hasil Hutan, Pengawasan dan Pengendalian Pengolahan Hasil Hutan, dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 3.907.586.375,Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 rata-rata meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-7 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1

Produksi Padi

5.035.831 Ton

5.426.353 Ton

5.471.807 Ton

2

Produksi Jagung

1.250.203 Ton

1.490.990 Ton

1.528.414 Ton

3

Produksi Kedelai

45.693 Ton

54.679 Ton

67.192 Ton

4

Produktivitas Padi

51,22 Kw/Ha

52,18 Kw/Ha

52,41 Kw/Ha

5

Produktivitas Jagung

45,62 Kw/Ha

51,46 Kw/Ha

51,79 Kw/Ha

6

Produktivitas Kedelai

14,77 Kw/Ha

15,03 Kw/Ha

17,67 Kw/Ha

7

Produksi Hortikultura

140.938 Ton

167.770 Ton

136.543 Ton

8

Populasi Sapi Potong

1.128.306 Ekor

1.260.962 Ekor

1.260.962 Ekor

9

Populasi Sapi Perah

1.426 Ekor

1.624 Ekor

1.624 Ekor

10

Populasi Kerbau

100.831 Ekor

108.679 Ekor

111.683 Ekor

11

Populasi Kuda

163.646 Ekor

178.077 Ekor

181.220 Ekor

12

Populasi Ternak Kecil

1.235.735 Ekor

1.304.551 Ekor

1.304.202 Ekor

13

Populasi Unggas

57.332.446 Ekor

89.088.163 Ekor

95.393.514 Ekor

14

Produksi Daging

81.944 Ton

114.440 Ton

118.255 Ton

15

Produksi Telur

108.046,025 Ton

130.038,479 Ton

139.119 Ton

16

Produksi Susu

2.566,8 Ton

2.635,2 Ton

4.577 Ton

17

Produksi Kakao

146.163 Ton

137.860 Ton

143.237 Ton

18

Produksi Tebu

33.155 Ton

30.350 Ton

30.825 Ton

19

Produksi Kelapa Dalam

79.500 Ton

70.140 Ton

80.301 Ton

20

Produksi Kopi

33.075 Ton

28.590 Ton

29.098 Ton

21

Produktivitas Kakao

802 Kg/Ha

780 Kg/Ha

807 Kg/Ha

22

Produktivitas Tebu

2.556 Kg/Ha

2.084 Kg/Ha

2.593 Kg/Ha

23

Produktivitas Kelapa Dalam

1.915 Kg/Ha

924 Kg/Ha

915 Kg/Ha

24

Produktivitas Kopi

1.217 Kg/Ha

586 Kg/Ha

606 Kg/Ha

25

Nilai Produksi Kakao

2.988 Triliun

4,231 Triliun

4,354 Triliun

26

Nilai Produksi Tebu

0,099 Triliun

0,379 Triliun

0,369 Triliun

27

Nilai Produksi Kelapa Dalam

0,222 Triliun

0, 284 Triliun

0,538 Triliun

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Realisasi Capaian (2013-2015)

No.

Indikator Kinerja

28

Nilai Produksi Kopi

29

Produksi Perikanan Tangkap

30

Produksi Perikanan Budi Daya

31

Produksi Udang

32

Produksi Rumput Laut

33

2013

2014

2015

0,767 Triliun

0,638 Triliun

0,893 Triliun

292.237,6 Ton

302.191,7 Ton

288.671,5 Ton

2.591.769,1 Ton

3.075.497,9 Ton

3.476.544,1 Ton

34.420,7 Ton

43.865,0 Ton

40.346,2 Ton

2.422.154,2 Ton

2.888.778,8 Ton

3.289.907,7 Ton

Produksi Bandeng

119.887,1 Ton

123.933,6 Ton

126.226,6 Ton

34

Produksi Hasil Hutan Kayu Olahan

175.326,99 M3

243.242,59 M3

278.566,96 M3

35

Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu

3.075,70 Ton

1.837,61 Ton

4.741,06 Ton

Tabel III-8 SASARAN STRATEGIS 4 Meningkatnya produksi dan produktivitas industri daerah

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

53.061 Unit

54.017 Unit

101,80

12,73 %

12,58 %

98,82

1.

Jumlah Industri

2.

Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB

Berdasarkan

pengukuran

pencapaian

Sasaran

Strategis

4

yaitu

“Meningkatnya produksi dan produktivitas industri daerah“ dengan 2 (dua) indikator kinerja, yang salah satu indikator kinerjanya melebihi target sehingga Capaian Sasaran Strategis 4 sebesar 100,31% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan. Tahun 2015 capaian jumlah Industri sebesar 101,80 % atau sebanyak 54.017 Unit melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak 53.061 Unit. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

Industri tersebut terdiri dari Industri agro sebesar 64 %, sedang

2015 sisanya

termasuk industri logam, tekstil, aneka, kreatif, kimia, hasil hutan, transportasi, dan elektronik. Adapun capaian Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Sulawesi Selatan pada tahun 2015 sebesar 12,58 % masih belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 12,73 % dengan tingkat capaian 98,82 %. Kedua indikator ini didukung oleh program pengembangan industri kecil dan menengah dan program peningkatan kemampuan teknologi industri, dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.14.207.817.281,Upaya Peningkatan jumlah industri tahun 2015 yang telah dilakukan yaitu dengan memfasilitasi dan mendorong pertumbuhan industri khususnya IKM, melalui berbagai pendekatan antara lain melalui Pembinaan dan pengembangan SDM pelaku industri baik itu industri yang sudah berjalan ataupun calon pelaku industri (enterpreneurship muda), Penumbuhan pelaku IKM baru, pengembangan akses pasar dan produk IKM Sulawesi Selatan yang pada tahun 2015 telah diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan dan telah masuk pada industri retail pada beberapa brand retail besar di Sulawesi Selatan. Selain itu pengembangan industri yang tumbuh di tahun-tahun selanjutnya akan terus menjadi prioritas. Adapun kendala yang dihadapi adalah akses permodalan bagi IKM harus menjadi perhatian karena selama ini modal menjadi hal yang penting dalam pengembangan usaha, Standarisasi Produk juga masih menjadi kendala mengingat saat ini kita bersaing dengan negara ASEAN lainnya dalam era MEA, Industri pengolahan pada pelaku industri kecil dan menengah masih terkendala dengan teknologi pengolahannya. Untuk itu dilakukan pengembangan industri melalui pertemuan dengan pihak perbankan dan pelaku IKM itu sendiri. Selain itu, Produk IKM yang belum memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) akan terus didorong agar supaya dapat bersaing termasuk labeling kemasannya, Inovasi akan tetap dijalankan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Provinsi Sulawesi Selatan sesuai yang tercantum dalam program dan kegiatan yaitu pengembangan kapasitas Iptek sistem produksi dengan tujuan untuk lebih memudahkan IKM dalam memasarkan produknya dari segi kuantitas dan kualitas hasil olahannya. Program yang mendukung adalah program pengembangan industri kecil dan menengah dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.550.843.250,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.502.197.000,Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-9 No.

Indikator Kinerja

1.

Jumlah Industri

2.

Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB

Realisasi Capaian (2013-2015) 2013

2014

2015

51.278 Unit

52.156 Unit

54.017 Unit

12,20 %

12,32 %

12,58 %

Untuk capaian jumlah industri tahun 2015 cenderung lebih tinggi jika dibanding 2 (dua) tahun terakhir, demikian pula halnya jika dibandingkan dengan target jangka menengah sudah melampaui target. Capain target konstribusi sektor industri terhadap PDRB tidak tercapai sesuai yang ditetapkan demikian pula halnya dengan target jangka menengah belum tercapai, diharapkan untuk tahun mendatang dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-10 SASARAN STRATEGIS 5

Meningkatnya Kualitas dan Peran Koperasi dan UMKM

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

6.554 unit

5.377 unit

82,00

15 unit

20 unit

133,33

131.510 unit

118.832 unit

90,00

1.

Jumlah Koperasi Aktif

2.

Jumlah Koperasi Besar

3.

Jumlah Usaha Kecil Menjadi Usaha Menengah

4.

Jumlah usaha menengah menjadi usaha besar

3.313 unit

-

-

5.

Jumlah Wira Usaha Baru

60.360 org

44.265 org

73,33

Berdasarkan

pengukuran

pencapaian

Sasaran

Strategis

5

yaitu

“ Meningkatnya kualitas dan peran koperasi dan UMKM “ dengan 5 (lima) indikator kinerja, hanya 1 (satu) indikator kinerja yang melebihi target sehingga Capaian Sasaran Strategis 5 sebesar 88,12% atau tercapai dengan kualifikasi cukup. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian indikator jumlah koperasi aktif yaitu 82,00 % atau sebesar 5.377 unit belum mencapai target, hal ini disebabkan karena petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM merujuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 dimana dalam juknis disebutkan kriteria koperasi aktif hanya satu yaitu melakukan RAT namun demikian telah dilakukan pemutakhiran data dengan Online Data Sistem (ODS) kepada seluruh koperasi yang ada di kabupaten/kota dengan tiga kriteria utama koperasi aktif yaitu tidak melakukan RAT, pengurus/pengawas tidak aktif dan kegiatan usaha tidak jalan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Capaian indikator kinerja Jumlah Koperasi Besar Tahun 2015 yaitu 133,33% atau sebanyak 20 unit koperasi dari 15 unit yang ditargetkan. Akan halnya capaian indikator kinerja Jumlah Usaha Kecil mejadi Usaha menengah yaitu hanya mencapai 90% atau sebesar 118.832 unit belum mampu mencapai target yaitu 131.510 unit. Khusus untuk indikator 4 berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah pembinaan usaha menengah menjadi usaha besar menjadi kewenangan Pemerintah Pusat sehingga tidak lagi dicantumkan sebagai indikator kinerja. Sebagai catatan untuk target indikator kinerja Jumlah Wira Usaha Baru tahun

2015

berdasarkan

Revisi

RPJMD

2013-2018,

maka

program

pengembangan kewirausahaan juga menjadi salah satu yang mengalami perubahan target yang semula akumulasi Jumlah Wira Usaha Baru adalah 132.765 unit menjadi 120.920 unit. Adapun capaian tahun 2015 hanya sebesar 47,18 % atau tercapai sebanyak 47.045 unit masih jauh dari target yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan oleh Pemerintan Kabupaten/Kota belum menjadikan program pengembangan kewirausahaan sebagai program prioritas padahal sangat bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat dalam hal pembukaan lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan, PTS/PTN dan perbankan belum sepenuhnya tertarik dengan program kewirausahaan, belum ada regulasi yang mengatur tentang CSR BUMN/BUMD khusus untuk wirausaha baru, skim kredit masih disamakan antara wirausaha baru dengan pengusaha yang sudah eksis. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut adalah menghadirkan regulasi pengelolaan dana desa dikaitkan dengan wirausaha, melibatkan secara utuh PTN dan PTS serta perusahaan swasta dalam program kewirausahaan dalam rangka peningkatan jumlah wirausaha baru di Sulawesi Selatan, memanfaatkan CSR dan PKBL BUMN

dalam

mendorong

dan

memfasilitasi

program

pengembangan

kewirausahaan berbasis desa/kelurahan, Gerakan Kewirausahaan Nasional

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

(GKN), inkubator kewirausahaan pada PTN/PTS dan magang wirausaha yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UMKM memberi motivasi dikalangan anak muda Sulawesi Selatan, Program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) oleh Bank Mandiri, Komunitas lembaga pendamping KUMK/BDS dan KKMB serta pemerhati

kewirausahaan

sagat

membantu

dalam

sosialisai

program

wirausahaan. Perbandingan capaian target indikator kinerja Tahun 2013-2015 dapat dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-11 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

5.554 unit

5.318 unit

5.377 unit

5 unit

15 unit

20 unit

1.

Jumlah Koperasi Aktif

2.

Jumlah Koperasi Besar

3.

Jumlah Usaha Kecil Menjadi Usaha Menengah

113.370 unit

114.656 unit

118.832 unit

4.

Jumlah Wira Usaha Baru

12.045 unit

22.700 unit

44.265 unit

Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM dan Program Penciptaan iklim usaha yang kondusif dan pengembangan produk KUMKM yang didukung 6 (enam) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 1.154.675.000,-

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-12 SASARAN STRATEGIS 6

Berkembangnya Daya Saing Pariwisata Daerah

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

5.500.000 wisnus

7.128.826 wisnus

130

160.000 wisman

191.773 wisman

120

3 Destinasi

2 Destinasi

66,66

1.

Jumlah Wisatawan Nusantara

2.

Jumlah Wisatawan Mancanegara

3.

Jumlah Destinasi yang menjadi destinasi wisata unggulan

Berdasarkan

pengukuran

pencapaian

Sasaran

Strategis

Capaian (%) 5

6

yaitu

“Berkembangnya daya saing pariwisata daerah“ dengan 3 (tiga) indikator kinerja, hanya 1 (satu) indikator kinerja yang tidak mencapai target akan tetapi 2 (dua) indikator kinerja lainnya melampaui target sehingga Capaian Sasaran Strategis 6 sebesar 105,66% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 6 ini menjadi tanggung jawab Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Tidak tercapainya target jumlah destinasi yang menjadi destinasi wisata unggulan disebabkan karena potensi destinasi dan daya tarik wisata yang memiliki keunikan, sumber daya alam dan kebudayaan pada berbagai daerah di Sulawesi Selatan belum dimaksimalkan pengembangannya. Upaya pemecahan masalah yang dihadapi dalam pencapaian sasaran strategis 6 secara umum adalah : 1. Penataan dan peningkatan kualitas destinasi wisata menyangkut daya yarik dan daya saingnya. Daya tarik yang dimaksud adalah pengemasan event dan membenahi obyek yang dikunjungi sedangkan daya saing yang dimaksud

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

merupakan pelayanan penyelenggaraan wisata dan keterjangkauan harga paket yang ditawarkan. 2. Ada upaya-upaya yang lebih berdaya saing, agar destinasi di Sulawesi Selatan, khususnya Toraja dapat dibangkitkan daya tariknya seperti sebelumnya, salah satunya dengan melengkapi sarana dan prasarana pendukung pada destinasi pariwisata serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia stakeholder pariwisata melalui berbagai workshop dan pelatihan. 3. Ada upaya-upaya promosi yang lebih intensif, baik melalui promosi langsung, partisipasi pada event atau pameran, media cetak dan elektronik, juga dibutuhkan kolaborasi atau kerjasama promosi dengan berbagai lembagalembaga tergait yang memiliki jaringan kuat. Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 meningkat cukup tinggi, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-13 Realisasi Capaian (2013-2015) No

Indikator Kinerja

1.

Jumlah Wisatawan Nusantara

2.

Jumlah Wisatawan Mancanegara

3.

Jumlah Destinasi yang menjadi destinasi wisata unggulan

2013

2014

2015

5.385.809 wisnus

5.920.528 wisnus

7.128.826 wisnus

106.584 wisman

151.763 wisman

191.773 wisman

3 destinasi

2 destinasi

2 Destinasi

Indikator kinerja jumlah wisatawan nusantara, pencapaian Tahun 2015 adalah sebesar 7.128.826 wisnus, bila dibandingkan dengan target yang diinginkan pada akhir periode RPJMD yaitu 7.000.000 wisnus telah mencapai kondisi 101,84 %, sementara itu jumlah wisatawan mancanegara yang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

ditargetkan mencapai 170.000 wisman pada akhir periode RPJMD, jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 sebesar 191.773 wisman, kondisi kinerja yang dicapai telah melampaui target yaitu mencapai 112,80 %. Adapun indikator kinerja Jumlah destinasi yang menjadi unggulan, pencapaian Tahun 2015 adalah 2 destinasi, jika dibandingkan dengan target yang diinginkan pada akhir periode RPJMD yaitu 3 destinasi telah mencapai kondisi 66,66 % dari target. Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 3 program yaitu Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata, dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 10.728.222.000,Tabel III-14 SASARAN STRATEGIS 7 Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1 Perda

1 Perda

100

1.

Jumlah Regulasi Lahan Pangan Berkelanjutan

Berdasarkan

pengukuran

pencapaian

Sasaran

Strategis

7

yaitu

“Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional“

capaian kinerja

tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan telah disosialisasikan ke semua Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan dan instansi terkait lainnya, capaian kinerja Sasaran Strategis 1 sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 7 ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

menjadi tanggung jawab dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan. Tabel III-15 SASARAN STRATEGIS 8 Meningkatnya kapasitas penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yg fokus mendampingi Petani melalui paket kreatif penyuluh : a. Pertanian b. Perikanan c. Kehutanan

1.800 orang 250 orang 400 orang

1.655 orang 229 orang 255 orang

91,94 91,60 63,75

50 BP3K

50 BP3K

100

2.

Jumlah balai penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) yang ada di kecamatan berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Demplot

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 8

yaitu

“Meningkatnya kapasitas penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan“ dengan 2 (dua) indikator kinerja, terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang mencapai target akan tetapi 1 (satu) indikator kinerja lainnya tidak mencapai target sehingga Capaian Sasaran Strategis 8 sebesar 91,21% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 8 ini menjadi tanggung jawab Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Sulawesi Selatan. Tidak tercapainya sejumlah target disebabkan beberapa hal yaitu sebagian besar tingkat kompetensi penyuluh masih kurang mengenai perikanan dan kehutanan dikarenakan latar belakang pendidikan yang dimiliki adalah pertanian. Beberapa Operator kecamatan maupun kabupaten/kota belum

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

melengkapi database dalam website SIMLUHTAN. Pemutakhiran database kelompok tani/Gapoktan (by name by addres) dan kelas kemampuan kelompok tani belum optimal disebabkan banyaknya jumlah dan sebaran kelompok tani maupun Gapoktan. Upaya pemecahan masalah yang dihadapi dalam pencapaian sasaran strategis 8 secara umum adalah : 1. Mengadakan penyuluhan

bimbingan berbasis

teknis

penyuluh

kompetensi

tentang

sehingga

para

penyelenggaraan penyuluh

dapat

melaksanakan tugas dengan baik, 2. Melakukan koordinasi dan pembentukan tim terpadu dalam membina dan monitoring database pada website SIMLUHTAN 3. Mengoptimalkan peranan kelembagaan penyuluh tingkat kabupaten/kota dan kecamatan untuk tersedianya data kelembagaan utama (by name by addres). Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2014 cukup meningkat (tahun 2013 belum ada data), hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-16 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

1.

2.

Indikator Kinerja

Jumlah penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yg fokus mendampingi Petani melalui paket kreatif penyuluh : a. Pertanian b. Perikanan c. Kehutanan Jumlah balai penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (BP3K) yang ada di kecamatan berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Demplot

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

2013

2014

2015

-

260 orang 16 orang 24 orang

1.655 orang 229 orang 255 orang

-

35 BP3K

50 BP3K

vi

Laporan Kinerja

2015

Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh program pemberdayaan kelembagaan penyuluhan dan program penyelenggaraan dan kerjasama penyuluhan dengan kegiatan pemberdayaan balai penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta kegiatan pengentasan pelaku utama (petani) miskin melalui paket kretif penyuluh. Program dan kegiatan ini didukung oleh anggaran sebesar Rp.2.789.349.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 2.789.273.000,Tabel III-17 SASARAN STRATEGIS 9 Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

82,53 %

83,80%

101,53

1.

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 9

yaitu

“Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat“ dengan indikator kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH) dapat melampaui target sehingga Capaian Sasaran Strategis ini sebesar 101,53% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 8 ini menjadi tanggung jawab Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 cukup meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-18 Realisasi Capaian (2013-2015)

No.

1.

Indikator Kinerja

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

2013

2014

2015

80,90%

80,60%

83,80%

Hasil analisis Skor PPH dari tahun 2014 mengalami penurunan capaian dibanding tahun 2013, meskipun tingkat penurunannya tidak terlalu signifikan. Skor PPH tahun 2013 sebesar 80,90 point sementara tahun 2014 turun menjadi 80,60 point atau sebesar 0,37 % (data BPS Susenas Tahun 2014). Hal ini disebabkan adanya penurunan konsumsi yang berasal dari kelompok umbiumbian (kentang, sagu dan umbi lainnya), pangan hewani (daging ruminansia, daging unggas, telur dan susu), gula serta buah/biji berminyak. Penurunan terbesar terutama terjadi pada kelompok pangan umbi-umbian dimana pada tahun 2013 konsumsi energi sebesar 47,6 kkal/kap/hari pada tahun 2014, diikuti penurunan konsumsi kelompok pangan hewani dari 171,4 kkal/kap/hari pada tahun

2013

menjadi

168,1

kkal/kap/hari

pada

tahun

2014,

sehingga

mempengaruhi penurunan skor PPH. Penurunan PPH menggambarkan bahwa kualitas konsumsi pangan masyarakat Sulawesi Selatan belum beragam. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 peningkatannya cukup tinggi yaitu sebesar 83,80 point melampaui target yang ditetapkan. Adapun target jangka menengah RPJMD sebesar 87,70 dan target nasional (tahun 2020) sebesar 100. Skor PPH 100 merupakan skor ideal, semakin tinggi skor maka semakin tinggi jumlah dan ragam makanan yang dikonsumsi. Kondisi tersebut di atas secara umum disebabkan antara lain oleh halhal sebagai berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

1. Kurangnya minat masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam terutama hewani dan umbi-umbian disebabkan oleh ketersediaan dan harga yang tidak terjangkau, 2. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas konsumsi pangan masyarakat, karena budaya dan kebiasaan makan masyarakat kurang mendukung konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman. Rendahnya kualitas dan kuantitas masyarakat ditunjukkan oleh dominasi konsumsi energi kelompok padi-padian diikuti dengan semakin meningkatnya konsumsi terigu (sorgum) yang merupakan bahan pangan impor, sementara itu konsumsi pangan yang lainnya (umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan, sayur dan buah) masih belum memenuhi komposisi ideal yang dianjurkan. 3. Komoditas ubi jalar dan ubi kayu merupakan salah satu makanan tambahan bagin masyarakat yang dikonsumsi dalam bentuk keripik maupun olahannya, namun komoditi tersebut bbelum terlalu diminati untuk dijadikan sebagai sumber gizi keluarga dan peningkatan pendapatan masyarakat. Usulan pemecahan masalah terhadap hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian Sasaran Strategis 9 adalah : 1. Peningkatan

pengetahuan

dan

keterampilan

masyarakat

dalam

mengkonsumsi pangan B2SA melalui KIE (penyusunan KIT dan Modul Penyuluhan di tingkat lapangan, Lomba Cipta Menu serta penyebarluasan informasi melalui media cetak dan elektronik), 2. Penyediaan sayuran dan buah, pangan hewani, kacang-kacangan yang cukup dan terakses oleh seluruh keluarga merupakan daya ungkit yang cukup besar untuk dapat meningkatkan skor pola pangan harapan (PPH), 3. Membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan peningkatan kualitas konsumsi pangan melalui penganekaragaman dan diversifikasi konsumsi pangan baik sosialisai, promosi dan lain-lain, 4. Ubi kayu dan ubi jalar dapat dijadikan makanan pengganti nasi, Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Bidang P2KP

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

sedang menggalakkan program penganekaragaman berbasis pangan lokal melalui kegiatan sosialisasi dan promosi. Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini melalui Program pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan yang didukung 4 (empat) kegiatan dengan total alokasi

anggaran

sebesar

Rp.

1.335.000.000,-

realisasi

sebesar

Rp.1.182.391.330,- atau sebesar 88,57% dengan demikian terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp.152.608.670,- atau sebesar 11,43%. Tabel III-19 SASARAN STRATEGIS 10 Berkurangnya penduduk miskin di desa dan di kota

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

9,34 %

9,39 %

99,46

1.

Persentase penduduk miskin

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 10

yaitu

“Berkurangnya penduduk miskin di desa dan di kota“ dengan indikator kinerja persentase penduduk miskin 9,34 % tidak mencapai target sehingga Capaian Sasaran Strategis 10 sebesar 99,46 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis 10 ini menjadi tanggung jawab beberapa SKPD Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 meningkat cukup tinggi, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-20

No.

1.

Indikator Kinerja

Persentase penduduk miskin

Realisasi Capaian (2013-2015) 2013

2014

2015

10,32 %

9,54 %

9,39 %

Tingkat kemiskinan mencakup besaran jumlah dan persentase dari penduduk miskin. Perkembangan tingkat kemiskinan di Sulawesi Selatan pada periode 2008-2015 berfluktuasi dari tahun ke tahun, persentase penduduk miskin, secara umum mengalami penurunan. Penghitungan Kemiskinan terhitung tahun 2014, telah menggunakan penduduk hasil proyeksi penduduk 2010–2035, sehingga untuk tahun 2011-2013 harus dilakukan penyesuaian dengan cara backcasting. Hal ini mengakibatkan perbedaan secara absolut, namun untuk indikator baik P0, P1, maupun P2 tidak mengalami perubahan. Penghitungan kemiskinan sejak tahun 2011 telah mengalami perubahan periode penghitungan dari tahunan menjadi semesteran, hal ini terkait dengan pengembangan metodologi dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dari tahunan menjadi triwulanan sejak tahun 2011. Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Sulawesi Selatan Maret 2015 terjadi penurunan sebesar 7,70% atau 66,58 ribu jiwa dari Maret 2014. Dilihat dari daerah perkotaan dan pedesaan penduduk miskin Maret 2015, penduduk miskin di daerah Perkotaan sebesar 4,61% (turun 16,07 ribu orang dari Maret 2014), sedangkan daerah perdesaan sebesar 12,23% (turun 7,20 ribu orang dari Maret 2014) Komposisi penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak ada perbedaan yang signifikan. Pada bulan September 2014, sebagian besar (80,85 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan, sementara pada bulan Maret 2015 persentasenya sedikit mengalami penurunan menjadi 81,65%.nPeningkatan angka kemiskinan pada tingkat provinsi berimbas pada kenaikan kemiskinan pada tingkat

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

kabupaten/kota, dari tahun 2013 ke 2014 secara umum mengalami kenaikan hampir di setiap kabupaten/kota. Jika dilihat secara persentase, tingkat kemiskinan di Sulawesi Selatan berdasarkan kabupaten/kota, maka Kabupaten Pangkejene Kepulauan memiliki persentase kemiskinan tertinggi, yaitu 17,75% pada tahun 2013, yang mengalami peningkatan dibanding dengan tahun 2012 yang hanya sebesar 16,62 persen, Disusul oleh Kabupaten Jeneponto yang mempunyai penduduk miskin pada tahun 2013 sebesar 16,52 persen, Sedangkan Kota Makassar mempunyai persentase penduduk miskin yang paling kecil yaitu sebesar 4,70% pada tahun 2013, atau mengalami penurunan dibanding tahun 2012 yang berada pada angka 5,02%, Kota Makassar bahkan bisa dikatakan mencapai tingkat hard core (dibawah 6 persen), angka yang sangat sulit untuk diturunkan, Angka Kemiskinan secara absolute yang paling tinggi adalah di Kabupaten Bone yaitu sekitar 87,7 ribu jiwa, walupun sebenarnya Kabupaten ini berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari tahun 2012 yang masih sebesar 89,5 ribu jiwa, Selanjutnya Kota Makassar menempati urutan kedua dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2013 sebesar 66,4 ribu jiwa, padahal Kota ini sama dengan Kabupaten Bone berhasil mengurangi penduduk miskin jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang masih sebesar 69,9 ribu jiwa, Kedua wilayah ini memang secara absolute penduduk miskinnya paling banyak, namun karena jumlah pembaginya yaitu jumlah penduduk penduduknya juga banyak, maka persentase masih dibawah beberapa Kabupaten seperti Pangkep dan Jeneponto. Persentase penduduk miskin yang merupakan perbandingan jumlah penduduk miskin dengan jumlah penduduk total mencerminkan pesebaran penduduk miskin di wilayah tersebut. Pada Tahun 2014 Jawa Timur memang mempunyai jumlah penduduk miskin tertinggi, namun jika dilihat penyebarannya, Jawa Tengah berada di urutan ke 15 dengan persentase 12,28%, sementara yang berada pada urutan pertama dalam persentase penduduk miskin yaitu Papua dengan persentase sebesar 27,80%, sedangkan persentase penduduk

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

miskin terendah adalah Provinsi DKI Jakarta dengan nilai 4,09%. Untuk Sulawesi Selatan, dari jumlah penduduk yang masuk dalam kategori miskin, Provinsi Sulawesi Selatan menyumbang 9,54% dari jumlah penduduk miskin Indonesia sedangkan dalam persentase penduduk miskin di Indonesia, Sulawesi Selatan menempati urutan ke 18. (Sumber Data Profil Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan 2015) Tabel III-21 SASARAN STRATEGIS 11 Meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

Capaian (%)

1

2

3

4

5

1.

Persentase PMKS yang menerima bantuan

10 %

27,79 %

277,9

No

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 11 “Meningkatnya

pemenuhan

kebutuhan

hidup

penyandang

yaitu

masalah

kesejahteraan sosial“ dengan indikator kinerja persentase PMKS yang menerima bantuan dapat melampaui target yang telah ditetapkan sehingga Capaian Sasaran Strategis 11 sebesar 277,9% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan capaian kinerja yaitu menyelenggarakan

penjajakan

lokasi

dan

penerima

bantuan

sebelum

pelaksanaan kegiatan sehingga meningkatkan eligibilitas penerima bantuan serta mengetahui kondisi daerah yang menjadi sasaran program dan kegiatan, menyelenggarakan sosialisasi program bantuan yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan kesiapan pendamping penerima bantuan, melakukan pemutahiran data penyandang masalahZ kesejahteraan sosial setiap tahunnya yang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

dilakukan oleh TKSK untuk meningkatkan keakuratan penerima bantuan setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan. Capaian target indikator kinerja Tahun 2015 cenderung menurun bila dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-22 No.

1.

Realisasi Capaian (2013-2015)

Indikator Kinerja

Persentase PMKS yang menerima bantuan

2013

2014

2015

32,83 %

34,85 %

27,79 %

Dari tabel diatas tergambar bahwa terjadi peningkatan persentase PMKS yang menerima bantuan di tahun 2014 dibanding tahun 2013, namun terjadi penurunan di tahun 2015 sebesar 7,06% disebabkan karena ketersediaan anggaran yang menyesuaikan dengan kemampuan daerah. Hal ini disesuaikan dengan target yang ditetapkan sebesar 10% dengan pertimbangan jumlah PMKS semakin berkurang setiap tahunnya. Tabel III-23 SASARAN STRATEGIS 12 Meningkatnya upaya pengelolaan kualitas lingkugan hidup dan penguatan kapasitas pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan

No 1

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

Capaian (%)

2

3

4

5

1.

Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi sumber daya alam

24 lokasi

24 lokasi

100

2.

Penurunan beban pencemaran

12,72 juta ton

12,72 juta ton

100

3.

Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan

2,94

2,94

100

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 12 “Meningkatnya penguatan

upaya

kapasitas

pengelolaan

kualitas

pengendalian

lingkungan

pencemaran

hidup

dan

yaitu dan

kerusakan

lingkungan“ dengan 3 (tiga) indikator kinerja yang dapat mencapai

target

sehingga Capaian Sasaran Strategis 12 sebesar 100% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Meskipun capaian target dapat dipenuhi terdapat kendala yang dihadapi dalam pencapain target tersebut yaitu masih kurangnya sumber daya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas dibanding beban kerja yang dilaksanakan, sulitnya mengimpelementasikan penganggaran yang berbasis kinerja, belum optimalnya ketersediaan data untuk menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan. Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada yaitu mengikutsertakan staf pada diklat-diklat teknis dan fungsional untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas diri, melaksanakan monitoring pelaksanaan kegiatan, membangun sistem database yang terpadu dan terintegrasi untuk menunjang proses perencanaan dan pengambilan kebijakan, meningkatkan kualitas dan kuantitas koordinasi dan pembinaan kepada multi pihak yang terkait dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Upaya-upaya pencapaian tersebut didukung oleh program Perlindungan dan konservasi SDA, Program Pengendalian pencemaran dan

kerusakan

lingkungan

hidup,

program

pengembangan

kapasitas

pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu juga didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp. 4.115.903.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 4.006.871.798,sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 109.031.202,Capaian target indikator kinerja Tahun 2015 cenderung meningkat bila dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-24

No.

Realisasi Capaian (2013-2015)

Indikator Kinerja

1.

Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi sumber daya alam

2.

Penurunan beban pencemaran

3.

Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan

2013

2014

2015

6 lokasi

12 lokasi

12 lokasi

3,39 juta ton 6,08 juta ton 12,72 juta ton 2,78

2,86

2,94

Dengan melihat tabel tersebut di atas, capaian realisasi dari tahun ke tahun meningkat, akan tetapi capaian tersebut belum melampaui target jangka menengah. Indikator jumlah lokasi perlindungan dan konservasi sumber daya alam sampai dengan tahun 2015 baru mencapai 24 lokasi sementara target jangka menengah adalah 60 lokasi. Indikator penurunan beban pencemaran tahun 2015 baru mencapai 12,72 juta ton sementara target jangka menengah adalah 30,43 juta ton. Indikator bobot kapasitas pengelolaan lingkungan sampai tahun 2015 masih pada angka 2,94 sementara target jangka menengah adalah sebesar 3,71. Tabel III-25 SASARAN STRATEGIS 13 Meningkatnya kapasitas dan pengelolaan konservasi dan tatakelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman hayati

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

Capaian (%)

2

3

4

5

1 1.

Luas lahan kritis

469.885 Ha

463.055,59 Ha

101,47

2.

Luas kebakaran hutan yang dikendalikan

360,79 Ha

327,85 Ha

90,87

3.

Jumlah illegal logging yang tertangani

100,35 M3

139,75 M3

139,29

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 13

yaitu

“Meningkatnya kapasitas dan pengelolaan konservasi dan tata kelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman hayati“ dengan 3 (tiga) indikator kinerja yang 1 (satu) diantaranya belum dapat mencapai

target

sehingga Capaian Sasaran Strategis 13 sebesar 110,54% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam rangka pencapaian target tersebut di atas terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu : 1. Masih banyaknya konflik kawasan seperti batas kawasan hutan yang belum mendapat pengakuan dari masyarakat, adanya tumpang tindih antara kawasan hutan dengan peruntukan pengembangan sektor lain dan sebagainya, 2. Masih kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat khususnya yang bermukim di dalam dan di sekitar kawasan hutan terhadap peraturan bidang kehutanan, 3. Masih terbatasnya tenaga pengamanan hutan/polisi kehutanan yang ada di daerah dibanding dengan luas kawasan hutan yang ada sehingga kasus ilegal logging dan penyerobotan kawasan belum dapat teratasi, 4. Masih adanya kawasan hutan yang telah dicadangkan untuk pengelolaan hutan berbasis pemberdayaan masyarakat yang belum dikelola karena terkendala pada minat masyarakat untuk mengelola hutan masih kurang. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan hutan adalah adanya kebijakan Pemerintah Pusat yang mendukung pengelolaan hutan berbasis masyarakat baik Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa, dukungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam hal pemberian izin pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa, adanya dukungan pihak swasta, BUMN dan pemerintah untuk melakukan penanaman pohon, tingginya minat masyarakat untuk melakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

penanaman pohon, adanya

2015 tenaga Polisi Hutan, penyuluh kehutanan, kader

konservasi, kelompok masyarakat peduli api yang bekerja sama dalam mengamankan kawasan hutan. Capaian target indikator kinerja Tahun 2015 cenderung meningkat bila dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-26 No.

Indikator Kinerja

Realisasi Capaian (2013-2015) 2013

2014

2015

1.

Luas lahan kritis

525.885 Ha

494.973 Ha

463.055,59 Ha

2.

Luas kebakaran hutan yang dikendalikan

399,76 Ha

371,69 Ha

327,85 Ha

3.

Jumlah illegal logging yang tertangani

111,19 M3

215,61 M3

139,75 M3

Capaian indikator luas lahan kritis setiap tahunnya semakin berkurang dimana tahun 2013 luas lahan kritis 525.885 Ha sampai dengan tahun 2015 berkurang menjadi 463.055,59 Ha, akan tetapi angka tersebut belum mencapai target jangka menengah yaitu 395.885,28 Ha. Untuk capaian luas kebakaran hutan yang dikendalikan dari tahun ke tahun semakin kecil luasannya akan tetapi belum mencapai target jangka menengah yaitu 309,33 Ha. Akan halnya capaian jumlah illegal logging yang tertangani di tahun 2015 sebesar 139,75 M3 sudah melebihi target jangka menengah yaitu 86,04 M3.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-27 SASARAN STRATEGIS 14

Meningkatnya kemampuan literasi dan minat baca masyarakat

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

90,41 %

91,78 %

101,51

77.000

77.000

100

463.335 orang

463.335 orang

100

1.

Angka melek huruf

2.

Jumlah melek aksara yang menerima SUKMA

3.

Jumlah pengunjung perpustakaan

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 14

yaitu

“ Meningkatnya kemampuan literasi dan minat baca masyarakat “ dengan 3 (tiga) indikator kinerja dapat mencapai target sehingga Capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100,50% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan serta Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Angka Melek Huruf (AMH) tahun 2015 sebesar 91,78 % melebihi target yang ditetapkan yaitu 90,41 %, melek huruf atau melek aksara adalah kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis. Kemampuan membaca sangat penting untuk pemeliharaan dan pengembangan kehidupan suatu masyarakat. Dalam dunia pendidikan, kegiatan membaca dapat dipandang sebagai jantungnya pendidikan dengan membaca, setiap orang dapat mengikuti perkembangan yang terjadi dalam kehidupan. Di dunia internasional salah satu aspek penentu tingkat pembangunan suatu bangsa diukur dari tingkat keaksaraan penduduknya. Angka melek huruf merupakan salah satu variabel dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Demikian pula untuk capaian Jumlah melek aksara yang menerima SUKMA 100% atau Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

sebanyak 77.000 orang, mampu mencapai target sesuai yang ditetapkan. Program yang mendukung pencapaian target adalah Program intensifikasi dan perluasan akses pendidikan keaksaraan fungsional dengan kegiatan motivasi warga belajar, pendidik dan tenaga kependidikan keaksaraan fungsional dan kegiatan pemberantasan buta aksara latin (tingkat dasar) dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 3.778.900.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.721.604.920,- sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp.57.295.080,Capaian Jumlah Pengunjung Perpustakaan di tahun 2015 adalah 100% atau sebanyak 463.335 orang pengunjung mampu mencapai target sebagaimana yang ditetapka7n. Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 cukup meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III-28 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

88,50 %

90,00 %

91,78 %

1.

Angka melek huruf

2.

Jumlah melek aksara yang menerima SUKMA

15.100 orang

58.000 orang

77.000 orang

3.

Jumlah pengunjung perpustakaan

342.152 orang

438.686 orang

463.335 orang

Persentase penduduk melek huruf berdasarkan hasil Susenas menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Meski demikian angka tersebut belum mampu mencapai target jangka menengah yaitu 95%.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-29 SASARAN STRATEGIS 15

Meningkatnya akses dan mutu penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD Sederajat

107,09 %

108,09 %

100,93

2.

Angka Partisipasi Murni (APM) SD Sederajat

103,00 %

97,95 %

95,09

3.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD Sederajat

98,10 %

98,31 %

100,21

4.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP Sederajat

110,00 %

99,64 %

90,58

5.

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP Sederajat

76,80 %

79,63 %

103,68

6.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP Sederajat

88,42 %

87,46 %

98,91

7.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA Sederajat

83,00 %

81,28 %

97,92

8.

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA Sederajat

62.40 %

70,12 %

112,37

9.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA Sederajat

62,90 %

71,64 %

113,89

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 15 yaitu “Meningkatnya akses dan mutu penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun“ dengan 9 (sembilan) indikator kinerja, Capaian Sasaran Strategis ini sebesar 101,53% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Terdapat beberapa indikator kinerja yang tidak mencapai target masingmasing yaitu : 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP dan SMA, APK adalah membandingkan antara jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. APK digunakan untuk mengukur

keberhasilan

program

pembangunan

pendidikan

yang

diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. APK jenjang pendidikan SLTP/MTs untuk Tahun 2015 hanya mencapai 90,58%, yakni target yang direncanakan sebesar 103,00% namun realisasi hanya 97,95%. Namun jika melihat pada pencapaian kab/kota ada beberapa daerah yang menunjukkan angka di atas 100%. Untuk APK SMA/MA/SMK baru mencapai 97,93%. 2. Angka Partisipasi Murni (APM) SD, APM adalah perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia tertentu pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai yang dinyatakan dalam persentase. Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka Angka Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu berdasarkan usia sekolah.

Untuk tahun 2015, APM untuk SD ditargetkan

sudah mencapai 103,00%, dan pada tahun yang sama, target ini terealisasi 97,95% atau 95,10%. 3. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP, APS adalah perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia sekolah tertentu yang bersekolah pada beberapa jenjang pendidikan dengan penduduk kelompok usia sekolah tertentu yang sesuai dan dinyatakan persentasi.

APS merupakan indikator dasar yang

digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

bagi penduduk usia sekolah. Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah semakin

besar

jumlah

penduduk

yang

berkesempatan

mengenyam

pendidikan. Untuk tahun 2015, APS untuk SMP APS-nya ditargetkan mencapai 88,42%, terealisasi 87,46% atau mencapai 98,91%. Tidak tercapainya target indikator kinerja ini antara lain disebabkan rendahnya pemerataan kesempatan belajar (equity) disertai banyaknya peserta didik yang putus sekolah, serta banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi selain faktor biaya dan yang paling berpengaruhi adalah faktor goegrafis dimana sebagai wilayah/daerah termasuk daerah terpencil, terpencar dan terluar, adanya siswa usia sekolah terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) belum terlayani karena keterbatasan satuan pendidikan terbentuk disebabkan faktor geografis yang sulit dijangkau, masih adanya kesulitan memahami makna pendidikan bagi orang tua siswa dan siswa cenderung membantu keluarga (orang tua) dalam mencari nafkah dan berpendapat sekolah memerlukan biaya yang tinggi dan bekerja lebih cepat mendapatkan uang, Adanya pola pendataan yang sebelumnya peserta/siswa dari kelompok Paket C dan siswa SLB tidak terdata pada tahun sebelumnya. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan capaian pada sasaran strategis ini adalah dengan mengajak kepada masyarakat melalui sosialisasi dan

kampanye tentang

pentingnya pendidikan bagi masyarakat

dimasa depan, mengajak kepada orang tua siswa untuk mendorong dan memberi kesempatan anak – anaknya menikmati pendidikan minimal tamat di jenjang pendidikan dasar (SMP) agar memiliki dasar – dasar keterampilan hidup (life skill) untuk peningkatan kesejahteraan bagi dirinya dan keluarga, mendorong Kab/Kota untuk berkoordinasi dengan stakeholder agar memperbanyak daya tamping melalui pembangunan Ruang Kelas dan atau pembukaan Satuan Pendidikan Satu Atap, program wajib belajar 12 tahun harus dimantapkan pelaksanaannya

terutama

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

pada

sosialisasi,

bantuan

beasiswa

harus

vi

Laporan Kinerja

2015

ditingkatkan dan dimantapkan, memperbanyak pembukaan sekolah – sekolah menengah sesuai potensi dan minat yang dikehendaki peserta didik/masyarakat. Program

yang

mendukung

pencapaian

target

adalah

Program

pendidikanwajib belajar 12 tahun dan perogram peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah, dengan 11 (sebelas) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar 2.218.220.000,- realisasi sebesar 2.179.032.700 sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 39.187.300,Adapun capaian target indikator kinerja Tahun 2015 jika dibandingkan dengan capaian target tahun 2013 dan 2014 cukup meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-30 No.

Indikator Kinerja

Realisasi Capaian (2013-2015) 2013

2014

2015

1.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD Sederajat

103,53 %

107,16 %

108,09 %

2.

Angka Partisipasi Murni (APM) SD Sederajat

97,90 %

97,92 %

97,95 %

3.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD Sederajat

97,25 %

98,25 %

98,31 %

4.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP Sederajat

99,00 %

99,27 %

99,64 %

5.

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP Sederajat

68,50 %

78,15 %

79,63 %

6.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP Sederajat

84,15 %

87,43 %

87,46

7.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA Sederajat

68,00 %

78,46 %

81,28 %

8.

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA Sederajat

48,00 %

61,48 %

70,12 %

9.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA Sederajat

61,75 %

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

62,25 %

71,64 %

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-31 SASARAN STRATEGIS 16 Berkembangnya pendidikan tingggi

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

Capaian (%)

2

3

4

5

48,64

49,45 %

101,66

47.610 orang

50.000 orang

105,69

1 1.

Angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke Perguruan Tinggi

2.

Jumlah Mahasiswa PTN/PTS Penerima SPP Gratis

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 16

yaitu

“Berkembangnya pendidikan tinggi“ dengan 2 (dua) indikator kinerja yang capaiannya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 103,67% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke perguruan tinggi sebesar 49,45 % melebihi target yang hanya sebesar 48,65 %. Demikian halnya dengan capaian Jumlah mahasiswa PTN/PTS penerima SPP gratis yang mencapai 108,69 % atau sebanyak 50.000 orang, lebih banyak dibanding target yang hanya 46.000 orang. Adapun program yang mendukung adalah Program pengembangan fasilitasi pendidikan tinggi dengan 2 (dua) kegiatan yaitu kegiatan gratis SPP bagi mahasiswa PTN dan PTS terakreditasi A, B, dan C selektif dan proporsional serta kegiatan pengelolaan manajemen gratis SPP bagi mahasiswa baru, dengan total anggaran sebesar Rp.44.500.000.000,- realisasi sebesar

Rp. 43.530.630.000,- sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar

Rp.969.370.000,-

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Untuk perbandingan capaian antara tahun 2015 dengan tahun 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-32 No.

Realisasi Capaian (2013-2015)

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke Perguruan Tinggi

46,15 %

47,10 %

49,45 %

2.

Jumlah Mahasiswa PTN/PTS Penerima SPP Gratis

20.423 orang

42.945 orang

50.000 orang

Walaupun untuk capaian angka melanjutkan (AM) tamatan SMA/K ke perguruan tinggi dari tahun 2013 s/d 2015 cenderung naik akan tetapi capaian ini masih belum memenuhi target jangka menengah yaitu berada pada angka 51,15%, sebaliknya untuk capaian Jumlah mahasiswa PTN/PTS penerima SPP gratis sudah mampu mencapai target jangka menengah yaitu 50.000 orang. Tabel III-33 SASARAN STRATEGIS 17 Meningkatnya ketahanan budaya secara serasi dengan spirit zaman

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

3 situs

3 situs

100

1.

Jumlah situs budaya yang dilestarikan

2.

Jumlah benda budaya yang dilestarikan

250 benda budaya

250 benda budaya

100

3.

Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya

18 festival

15 festival

83

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 17 yaitu “Meningkatnya ketahanan budaya secara serasi dengan spirit zaman” dengan 2 (dua) indikator kinerja yang mampu mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 94,33% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam pencapaian target sasaran strategis ini ditemukan beberapa kendala yaitu belum maksimalnya penerapan aktualisasi dan revitalisasi nilainilai budaya dan kearifan lokal sebagai acuan utama dari setiap lembaga kemasyarakatan dan setiap individu pada semua aspek kehidupan, belum optimalnya

aktualisasi

berbagai

kekayaan

budaya

bagi

pengembangan

kunjungan wisata, koordinasi dan integrasi serta sinergitas antar pemangku kepentingan di kabupaten/kota yang masih perlu dimaksimalkan sebagai upaya peningkatan apresiasi dan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai budaya. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatkan peranan media cetak dan elektronik dalam menyampaikan kepada publik tentang substansi dan nuansa dari berbagainilai budaya dan kearifan lokal Sulawesi Selatan yang bisa mengisi interaksi multikultur dalam berbagai aspek kehidupan, perlunya membentuk fasilitasi kepada lembaga semacam Dewan Kebudayaan Daerah yang bisa menjadi

wadah

pemikir

mempublikasikan perkembangan

dalam

berbagai

kebudayaan

memikirkan,

mengkaji,

menuliskan

masalah,

potensi,

tantangan

Sulawesi

Selatan,

perlu

dan

kerjasama

dan

peluang dengan

pengelola museum dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga pendidikan menengah di Sulawesi Selatan dan di Indonesia umumnya untuk menjadikan museum sebagai wahana pembelajaran sejarah pengetahuan dan kebudayaan masa lalu yang bisa menjadi inspirasi kebudayaan masa depan, meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinergitas yang maksimal di kabupaten/kota guna meningkatkan apresiasi dan pemahaman masyarakat akan nilai-nilai budaya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Program yang mendukung adalah Program pengelolaan kekayaan budaya, Program pengkajian, pengembangan dan pelestarian nilai-nilai budaya dan Program pengelolaan keragaman budaya dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 4.943.145.000,Tabel III-34 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

1.

Jumlah situs budaya yang dilestarikan

2.

Jumlah benda budaya yang dilestarikan

3.

Jumlah naskah sejarah budaya lokal yang disebarluaskan

4.

Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya

2013

2014

2015

3 situs

2 situs

3 situs

250 benda budaya

250 benda budaya

250 benda budaya

-

-

-

16 festival

16 festival

15 festival

Capaian jumlah situs budaya yang dilestarikan dan jumlah benda budaya yang dilestarikan sudah mampu mencapai target jangka menengah, sebaliknya capaian jumlah penyelenggaraan festival seni belum mampu mencapai target jangka menengah. Tabel III-35 SASARAN STRATEGIS 18 Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dan keolahragaan

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Jumlah atlit yang difasilitasi

435 atlit

430 atlit

98,85

2.

Jumlah cabang olah raga yang difasilitasi

22 cabor

21 cabor

95,45

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

3.

Jumlah pemuda yang difasilitasi

2.960 orang

2.960 orang

100

4.

Jumlah lembaga kepemudaan yang difasilitasi melalui kegiatan kepemudaan

49 OKP

49 OKP

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 18

yaitu

“Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dan keolahragaan” dengan 4 (empat) indikator kinerja, 2 (dua) diantaranya mampu mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar

98,57% atau

tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Sulawesi Selatan. Kendala yang dihadapi dalam pencapain target pada sasaran strategis ini adalah belum optimalnya penyelenggaraan kepemudaan dan keolahragaan baik dalam hal pembinaan maupun dalam hal pengembangan oleh karena pembentukan lembaga yang mengurusi urusan kepemudaan dan keolahragaan di kabupaten/kota belum semuanya terbentuk, sinkronisasi dan sinergitas program dan kegiatan pembangunan kepemudaan dan keolahragaan belum optimal, dalam hal pembinaan dan pengembangan kualitas dan prestasi atlit khususnya pada sentra pendidikan keolahragaan (PPLP/SKO, PPAPD dan klub/cabang olahraga unggulan daerah) belum optimal karena ketersediaan sarana dan prasarana keolahragaan dalam menunjang aktivitas pembinaan atlit masih terbatas serta belum adanya pola pembinaan dan pengembangan cabang olahraga yang menjadi unggulan di kab/kota. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian target-target indikator kinerja adalah mendorong terbentuknya kelembagaan kepemudaan dan keolahragaan di kab/kota se Sulawesi

Selatan

sehingga

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

pengelolaan,

pembinaan,

pengembangan, vi

Laporan Kinerja

2015

koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama program dan kegiatan kepemudaan dan keolahragaan dapat dioptimalkan, melakukan sinkronisasi dan sinergitas dalam pengembangan perencanaan pembangunan kepemudaan dan keolahragaan, melakukan pemetaan olah raga unggulan daerah dimana disepakati bahwa setiap kab/kota di Sulawesi Selatan menetapkan cabang olah raga unggulan daerah minimal 1 (satu) cabang olah raga. Adapun program yang mendukung adalah program pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga, program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga, program peningkatan perencanaan, sarana

dan

prasarana

kepemudaan

dan

keolahragaan,

dan

program

peningkatan peran serta kepemudaan. Dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.8.110.551.000,Adapun capaian tahun 2013 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel III-36 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

1.

2013

2014

2015

Jumlah atlit yang difasilitasi

290 atlit

430 atlit

430 atlit

2.

Jumlah cabang olah raga yang difasilitasi

18 cabor

20 cabor

21 cabor

3.

Jumlah pemuda yang difasilitasi

1.121 orang

2.235 orang

2.960 orang

4.

Jumlah lembaga kepemudaan yang difasilitasi melalui kegiatan kepemudaan

0 OKP

49 OKP

49 OKP

Capaian indikator kinerja jumlah atlit yang difasilitasi dan jumlah cabang olah raga yang difasilitasi belum mencapai target jangka menengah, akan tetapi untuk capaian indikator jumlah pemuda yang difasilitasi dan jumlah lembaga kepemudaan yang difasilitasi sudah mencapai target jangka menengah yang telah ditetapkan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-37 SASARAN STRATEGIS 19

Berkembangnya layanan rumah sakit bertaraf internasional

No 1 1.

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

Capaian (%)

2

3

4

5

5 RS

8 RS

160

Jumlah RS yang terakreditas Nasional

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 19

yaitu

“Berkembangnya layanan rumah sakit bertaraf internasional“ dengan indikator kinerja jumlah RS yang terakreditas nasional telah mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 160% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian indikator kinerja jumlah RS yang terakreditas nasional adalah sebesar 160% atau 8 (delapan) RS, capaian ini telah melampaui target yang telah ditetapkan yaitu 5 (lima) RS. Hingga akhir tahun 2015 tercatat sebanyak 2 (dua) RS Swasta yang terakreditasi versi tahun 2012 Tingkat Paripurna yaitu RS Awal Bross dan RS Stella Maris, 3 (tiga) RS Kabupaten/Kota yang terakreditasi Tingkat Perdana yaitu RS Lagaligo Kabupaten Luwu Timur, RSUD Siwa Kabupaten Wajo dan RS Bintang Laut Kota Palopo,

1 (satu) RS milik

Pemerintah Provinsi yang terakreditasi utama yaitu RS Pertiwi, dan 1 (satu) RS Kabupaten/Kota yang terakreditasi Tingkat Dasar yaitu RSUD Kabupaten Sinjai. Undang-undang mengamanahkan agar mengimplementasikan model pengelolaaan keuangan BLU (Badan Layanan Umum) pada setiap Rumah Sakit Pemerintah

(Publik).

Tahun

2015

ini

dilakukan

kegiatan

Pemantauan

Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Badan Pelayanan Umum Daerah (RBABLUD) di

RS sebagai tindak lanjut Pelatihan penyusunan rencana bisnis

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

anggaran (RBA) BLUD Rumah Sakit yang dilakukan di tahun 2014. Kegiatan Pemantauan ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan teknis kepada pengelola BLU Rumah Sakit dalam implementasi pengelolaan RBA dan manajemen pengelolaan keuangan (BLU) di Rumah Sakit yang sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan terus melakukan pembinaan dan koordinasi baik kepada RS Provinsi maupun RS di Kabupaten/Kota dalam rangka mendorong Rumah Sakit menerapkan sistem BLU pada manajemen pengelolaan keuangannya. Sampai dengan bulan Desember tahun 2015 tercatat sudah 66% atau 21 (dua puluh satu) RS dari 32 (tiga puluh dua) RS milik Pemerintah yang telah mempunyai SK Penetapan menjadi BLU. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu baru 17 (tujuh belas) RS tahun 2014 dan 13 (tiga belas) RS di tahun 2013. Adapun program yang mendukung adalah program standarisasi pelayanan kesehatan dengan alokasi anggaran Rp. 2.257.450.000,- realisasi sebesar Rp.2.175.436.140,- sehingga terdapat efisiensi sebesar Rp.82.013.860,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-38 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

1

Indikator Kinerja

Jumlah RS yang terakreditas Nasional

2013

2014

2015

1 RS

1 RS

8 RS

Capaian tersebut di atas telah mampu melampaui target RPJMD, akan tetapi tetap diharapkan adanya penambahan jumlah RS yang terakreditas nasional sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat lebih meningkat dan berstandar.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-39 SASARAN STRATEGIS 20

Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

1.

Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk

95/100.000 penduduk

136/100.00 penduduk

143,16

2.

Cakupan penemuan & penanganan penderita penyakit TBC BTA

65 %

47,62 %

73,26

3.

Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI)

94 %

4.

Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin

100 %

95,28 %

Capaian (%) 5

101,36

100 %

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 20

100

yaitu

“Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat“ dengan indikator kinerja yang mampu mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 104,44% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk adalah 143,16 % dapat melampaui target akan tetapi dalam mencapai target tersebut terdapat kendala-kendala yaitu kompetensi tenaga kesehatan masih kurang akibat adanya penumpukan Tenaga Kesehatan

pada Puskesmas Perkotaan yang

menyebabkan tugas rangkap bagi petugas. Adapun upaya yang dilakukan adalah penegasan melalui regulasi penempatan tenaga kesehatan secara merata sesuai dengan kompetensinya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA yaitu 73,26 % hal ini dikarenakan dukungan anggaran yang bersifat operasional dalam penjaringan kasus TB belum memadai, kurangnya keterlibatan lintas sektor terutama pihak Swasta dalam penanganan kasus TB, masih rendahnya kapasitas petugas baik medis maupun non medis dalam manajemen penatalaksanaan kasus TB. Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan Advokasi Pemerintah Kab/Kota dalam peningkatan anggaran operasional penjaringan dan pengobatan kasus-kasus TB, peningkatan jejaring lintas sektor dalam mengatasi permasalahan Kasus TB di masyarakat, peningkatan kapasitas petugas melalui pelatihan-pelatihan. Capaian indikator kinerja Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) yaitu 101,36% angka ini melebihi target, meski demikian dalam pencapaian target ditemuai beberapa permasalahan yaitu letak geografis di sebagian wilayah Sulawesi Selatan yang sulit dijangkau, sehingga akses petugas maupun masyarakat daerah terpencil perbatasan dan kepulauan masih terbatas yang disebabkan oleh sulitnya transportasi ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan, adanya persepsi negatif masyarakat

terhadap imunisasi, bahkan

pemikiran bahwa imunisasi dapat menyebabkan efek samping berbahaya, yang seharusnya orang tua lebih takut kepada penyakitnya daripada efek samping yang pada umumnya ringan, kegagalan vaksin-vaksin baru dan karena takut pada keamanan imunisasi. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah perlunya keterlibatan lintas sektor di dalam menyiapkan sarana dan transportasi di daerah terpencil, perbatasan dan transportasi di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, meningkatkan sosialisasi melalui penyuluhan/kampanye imunisasi baik secara langsung kepada masyarakat maupun melalui media massa. Capaian indikator kinerja Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin sebesar 100% dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan, walaupun dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

permasalahan yaitu dalam rangka integrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/BPJS, masih ada peserta yang belum memenuhi persyaratan kelengkapan berkas, untuk itu dilakukan penguatan dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota dan lintas sektor terkait dalam pelaksanaan integrasi Jamkesda ke dalam JKN, terutama dalam hal pengusulan dan verifikasi berkas awal database kepesertaan di Tingkat Kabupaten/Kota. Program yang mendukung pencapaian sasaran strategis ini adalah program standarisasi pelayanan kesehatan, program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dengan total alokasi anggaran Rp. 1.862.403.000, realisasi Rp. 1.177.432.500 sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp.684.970.500,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-40 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk

92/100.000 penduduk

95/100.000 penduduk

136/100.000 penduduk

2.

Cakupan penemuan & penanganan penderita penyakit TBC BTA

55 %

53 %

47,62 %

3.

Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI)

90,5 %

94,98 %

95,28 %

4.

Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan masyarakat miskin

100 %

100 %

100 %

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-41 SASARAN STRATEGIS 21

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Jumlah kematian ibu

106

142 kasus

74,65

2.

Jumlah kematian bayi

1.026

1.167 kasus

87,92

3.

Prevalensi balita gizi buruk

5,2 %

5,1%

101,96

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 21 yaitu “Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi “ dengan indikator kinerja yang belum dapat mencapai target yang ditetapkan, walaupun untuk target prevalensi balita gizi buruk dapat melebihi target, sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 88,17 % atau tercapai dengan kualifikasi Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian Jumlah Kematian Ibu sebanyak 142 kasus atau sebanyak 74,65% hal ini disebabkan karena mobilitas tenaga kesehatan cukup tinggi (termasuk mobilisasi petugas/bidan yang sangat tinggi dengan proses mutasi yang sering terjadi di puskesmas dan Kabupaten/kota), adanya tugas rangkap bagi petugas kesehatan sehingga tidak maksimal dalam menjalankan profesinya dan masa kerja petugas yang terbatas khususnya bidan PTT. Perlu adanya Penegasan melalui regulasi penempatan tenaga kesehatan secara merata sesuai dengan kompetensinya. Capaian indikator kinerja jumlah kematian bayi sebesar 1.1067 kasus yaitu sebesar 87,92%, masih belum mencapai target, hal ini disebabkan karena perlunya pelatihan yang optimal bagi tenaga pengelola program dalam hal Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

pencatatan dan pelaporan kegiatan, masih adanya penanganan komplikasi obstetri dan neonatal belum terlaksana optimal baik dalam penanganan maupun pencatatan dan pelaporan, tingkat pengetahuan keluarga terhadap KIA dan inisiatif keluarga mencari pertolongan kesehatan masih rendah, peran aktif lintas sektor masih terbatas dan terbatasnya jangkauan pelayanan terutama pada daerah-daerah terpencil dan kepulauan (DTPK). Adapun upaya untuk mengatasi permasalahan yaitu peningkatan kapasitas petugas melalui pelatihan-pelatihan baik peningkatan kapasitas dalam manajemen penatalaksanaan komplikasi maupun peningkatan sistem pencatatan dan pelaporan, peningkatan sosialisasi melalui penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Promosi KIA melalui media massa dan peningkatan Koordinasi Lintas Sektor Terkait Program KIA terutama pada daerah DTPK. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-42 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Jumlah kematian ibu

108 kasus

138 kasus

142 kasus

2.

Jumlah kematian bayi

1.041 kasus

1.113 kasus

1.167 kasus

3.

Prevalensi balita gizi buruk

6,6 %

6,6 %

5,1%

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-43 SASARAN STRATEGIS 22

Meningkatnya pola hidup sehat, keberdayaan masyarakat dalam masalah kesehatan, dan kesehatan lingkungan

1 1.

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

2

3

4

Capaian (%) 5

69,76

69,60

99,77

Umur Harapan Hidup (UHH)

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 21

yaitu

“Meningkatnya pola hidup sehat, keberdayaan masyarakat dalam masalah kesehatan, dan kesehatan lingkungan” dengan

indikator kinerja Umur

Harapan Hidup yang belum dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 99,77 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Data BPS terakhir memperlihatkan Umur Harapan Hidup (UHH) di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2014 mencapai angka 69,60 tahun, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2013 (70,60 tahun). Penurunan angka ini mempunyai korelasi yang signifikan dengan meningkatnya angka kejadian Penyakit Tidak Menular yang disebabkan gaya hidup masyarakat yang tidak ber-PHBS dan menjamurnya warung-warung makanan siap saji khususnya di daerah Perkotaan yang dapat merubah pola konsumsi masyarakat. Selain itu faktor Pendidikan dan Ekonomi masyarakat juga turut berpengaruh dalam meningkat atau menurunnya

UHH. Pendidikan

seseorang akan

berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, diharapkan seseorang akan semakin mudah dalam menyerap, memilih, beradaptasi atau mengembangkan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

segala bentuk informasi dan pengetahuan baru untuk kehidupannya khususnya dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapinya. Sedangkan faktor Ekonomi masyarakat sangat erat hubungannya dengan kemampuan/daya beli masyarakat yang secara langsung juga berpengaruh pada pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat. Meningkatkan kegiatan promotif dan kuratif dengan mendorong Kabupaten/Kota agar menjadikan PHBS sebagai program prioritas. Adapun data perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun yang telah dijelaskan dapat di lihat pada tabel dibawah: Tabel III-44 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

1.

Indikator Kinerja

Umur Harapan Hidup (UHH)

2013

2014

2015

70,60 Tahun

69,60 Tahun

69,60 Tahun

Tabel III-45 SASARAN STRATEGIS 23 Terkendalinya pertumbuhan penduduk

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Prevalensi KB aktif

66 %

51,3 %

77,72

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 23 yaitu “Terkendalinya pertumbuhan penduduk“ dengan indikator kinerja Prevalensi KB aktif belum dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 77,72% atau tercapai dengan kualifikasi Cukup. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Pencapaian indikator kinerja tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor positif yaitu masih tingginya komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam mendukung dan menfasilitasi serta mendorong pelaksanaan kegiatan provinsi di kabupaten/kota, pemenuhan target tahunan maupun terkait pencapaian target jangka menengah dapat tercapai karena beban target yang diberikan sangat realistis dan mudah dicapai. Sebaliknya pencapaian

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan di

kab/kota sebagai bentuk stimulan kepada kab/kota belum sepenuhnya ditindak lanjuti dalam bentuk dukungan (perencanaan penganggaran, monitoring dan evaluasi) karena keterbatasan pagu yang diberikan pemerintah daerah dalam pengelolaan program kependudukan dan keluarga berencana (dampak otonomi daerah). Mendorong peningkatan SDM pengelola KB di kabupaten pada semua tingkatan wilayah (kab, kecamatan dan desa) terkait peningkatan pengetahuan operasional pengelolaan kependudukan dan KB sesuai kewenangan yg diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014. Perlunya

advokasi

dan

KIE

bagi

penentu

kebijakan/pemangku

kepentingan di kab/kota agar memiliki komitmen yang kuat dalam pengelolaan program

kependudukan

dan

keluarga

berencana

(aspek

perencanaan/

penganggaran, dan monev). Mendorong

penguatan

kelembagaan

Kependudukan

dan

KB

kabupaten/kota mengingat masalah kependudukan dan KB merupakan urusan wajib sebagaimana tertuang dalam UU nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah (pemisahan nomenklatur urusan PP dan PA dengan urusan KB) Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-46 Realisasi Capaian (2013-2015)

No.

1.

Indikator Kinerja

Prevalensi KB aktif

2013

2014

2015

47,5 %

48,3 %

51,5 %

Tabel III-47 SASARAN STRATEGIS 24 Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar Jawa

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Persentase panjang jalan provinsi dalam kondisi mantap

87,42 %

87,42 %

100

2.

Persentase terhubungnya pusatpusat kegiatan dan pusat produksi (konektivitas) di wilayah provinsi

87,98%

87,98%

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 24

yaitu

“Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar jawa“ dengan indikator kinerja yang capaiannya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahun 2015, capaian kondisi mantap jalan provinsi adalah sepanjang 1.003,13 Km (87,42 %) dan kondisi tidak mantap sepanjang 144,38 Km (12,58 %), dari 1.147,51 Km jalan provinsi. Hal ini mengalami peningkatan dari capaian tahun 2014 yang lalu, dimana capaian kondisi mantap sepanjang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

979,64 Km (85,37 %) dan kondisi tidak mantap sepanjang 167,87 Km (14,63 %). Capaian kinerja sejak tahun 2012 sampai tahun 2015 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 jalan provinsi dalam kondisi mantap sebesar 84,57 %, mengalami peningkatan capaian sampai pada tahun 2015 dengan kondisi capaian sebesar 87,42 %. Kondisi tersebut sesuai dengan yang ingin dicapai pada target jangka menengah. Keberhasilan capaian kinerja tersebut merupakan kerja maksimal dalam meningkatkan akses di Provinsi Sulawesi Selatan yang berkontribusi langsung terhadap terwujudnya pembangunan infrastruktur jalan yang bermutu berkeselamatan. Untuk indikator persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat-pusat produksi (konektifitas) di wilayah Provinsi dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja untuk indikator ini pada Tahun 2015 sebesar 87,98 %. Capaian ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Alokasi anggaran untuk indikator Persentase tingkat kondisi jalan provinsi dalam kondisi mantap (baik dan sedang) dan persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi (konektifitas) di wilayah provinsi Tahun 2015 sebesar Rp. 581.895.322.951,- dengan realisasi Rp. 500.592.720.635,-. Realisasi fisik pada Tahun 2015 mencapai 97,01% dan realisasi keuangan sebesar 86,02%. Tidak optimalnya pencapaian realisasi fisik maupun keuangan pada Tahun 2015 disebabkan karena ada beberapa paket yang tidak bisa dirampungkan sampai akhir Tahun 2015, sehingga harus disilpa dan dilanjutkan penyelesaiannya pada Tahun 2016. Disamping itu ada juga beberapa paket yang putus kontrak sehingga berkontribusi besar terhadap tidak optimalnya penyerapan anggaran pada indikator ini. Sedangkan untuk yang silpa tetap dianggarkan pada Tahun 2016. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-48 Realisasi Capaian (2013-2015)

No.

Indikator Kinerja

1.

Persentase panjang jalan provinsi dalam kondisi mantap

2.

Persentase jembatan provinsi dalam kondisi baik

2013

2014

2015

85,04 %

85,37 %

87,42 %

83,60 %

85,75 %

87,98%

Tabel III-49 SASARAN STRATEGIS 25 Tersedianya jaringan prasarana dan sarana transportasi yang terintegrasi antar moda dan antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

Realisasi Capaian (%) 4 5

1.

Persentase pelayanan transportasi darat

20 %

13,6 %

68

2.

Persentase pelayanan transportasi udara

74 %

74 %

100

3.

Persentase pelayanan transportasi laut

87 %

87 %

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 25

yaitu

“Tersedianya jaringan prasarana dan sarana transportasi yang terintegrasi antar moda dan antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa “ dengan 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian Sasaran Strategis ini sebesar 89,33% atau tercapai dengan kualifikasi Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Selatan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Rendahnya capaian pelayanan tranportasi darat, laut dan udara disebabkan beberapa hal yaitu Pelaksanaan pembebasan lahan kereta api Makassar-Parepare tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Dari 30 km rencana pembebasan lahan untuk kepentingan tersebut, tapi yang berhasil dibebaskan hanya 20 km saja. Hal itu disebabkan antara lain pemilik lahan belum memiliki kelengkapan dokumen (seperti sertifikat tanah) sehingga tidak dapat dibayarkan, ada beberapa lahan yang tidak jelas pemiliknya/pemiliknya tidak berada di tempat, sehingga tim kesulitan untuk membebaskannya, adanya ketidakpuasan masyarakat atas jumlah ganti rugi yang ditentukan oleh tim appraisal sehingga dilakukan proses konsinyasi di pengadilan. Masih kurangnya animo masyarakat untuk memanfaatkan BRT sehingga halte yang dibangun belum

dimanfaatkan

seoptimal

mungkin.

Masih

terbatasnya

pelayanan

transportasi pada masyarakat yang ada pada daerah terpencil perbatasan dan kepulauan yang disebabkan oleh terbatasnya sarana dan prasaran transportasi di daerah tersebut. Urusan perhubungan laut masih dominasi pemerintah pusat sehingga sulit untuk memaksimalkan pengelolaan pelabuhan lokal dan regional yang ada di wilayah ini. Urusan perhubungan udara, masih dikelola oleh pemerintah pusat, sehingga bandar udara termasuk bandara perintis tidak dapat dimaksimalkan pengelolaannya oleh pemerintah daerah. Adapun

upaya-upaya

yang

dilakukan

dalam

rangka

mengatasi

permasalahan adalah pendekatan kepada masyarakat, tokoh masyarakat, Pemerintah setempat perlu dimaksimalkan untuk meminimalisir terjadinya konflik dan penolakan atas pembangunan perkeretapian trans Sulawesi, perlunya sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan bus kota untuk mengurangi kemacetan dalam kota Makassar, Perlu dilakukan penambahan jumlah halte sehingga jumahnya memadai. Juga perlu dilakukan pembenahan manejemen BRT, seperti menambah jumlah armada bus yang melayani masyarakat di koridor yang ada, sehingga waktu tunggu tidak terlalu lama, yang membuat masyarakat enggan untuk menggunakan BRT dan memilih tetap menggunakan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

angkot (pete-pete) yang menambah kesemrawutan lalu lintas. Perlunya keterpaduan dan dukungan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk menyiapkan sarana dan transportasi di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, terutama dukungan regulasi dan anggaran yang memadai. Perlunya koordinasi yang baik agar ada pelimpahan sebagian urusan kepelabuhan dan kebandarudaraan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Program

pengembangan/pemeliharaan

sarana/prasarana

dan

pengawasan transportasi darat, program pembangunan transportasi massal, Program laut,

pembangunan/pemeliharaan prasarana dan pelayanan transportasi

Program

pembangunan/pemeliharaan

prasarana

dan

pelayanan

transportasi udara, dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.117.466.725.000,dengan realisasi sebesar Rp. 99.082.640.480 sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 18.384.084.520,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-50 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Persentase pelayanan transportasi darat

13,6 %

13,6 %

13,6 %

2.

Persentase pelayanan transportasi udara

74 %

74 %

74 %

3.

Persentase pelayanan transportasi laut

87 %

87 %

87 %

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-51 SASARAN STRATEGIS 26

Tersedianya akses dan layanan informasi dan komunikasi yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul komunikasi dan informasi luar Jawa

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

45 %

45 %

100

1.

Persentase layanan publik yang dapat diakses secara on line

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 26

yaitu

“Tersedianya akses dan layanan informasi dan komunikasi yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul komunikasi dan informasi luar Jawa” dengan indikator kinerja yang mampu mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Selatan. Persentase Layanan publik yang bisa diakses online terdiri dari : 1. Perizinan (kartu pengawasan angkutan darat) yang bisa diajukan bukan hanya di Dishub Provinsi tapi juga di UPTD LLAJ yang tersebar di kab/kota di Sulawesi Selatan dan proses pengajuannya sampai selesai hanya memakan waktu 2-5 menit saja, 2. Permintaan informasi publik/gugatan sengketa informasi melalui website https// ppid.sulselprov.go.id/ dengan mendownload form permintaan aplikasi ataupun melalui website Dishubkominfo http://dishub.sulselprov.go.id/. Sasaran

strategis

ini

didukung

oleh

program

pengembangan/

pemeliharaan prasarana dan pengawasan bidang kominfo, media massa, pos dan telekomunikasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.611.950.000,realisasi sebesar Rp. 2.371.553.329,Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-52 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

1.

Indikator Kinerja

Persentase layanan publik yang dapat diakses secara online

2013

2014

2015

45 %

45 %

45 %

Tabel III-53 SASARAN STRATEGIS 27 Meningkatnya akses terhadap perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

0,192

0,192

100

1.

Rasio rumah layak huni

2.

Persentase rumah tangga bersanitasi

83,00 %

83,00 %

100

3.

Persentase RT berakses air minum

87,45 %

87,45%

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 27 yaitu “Meningkatnya akses terhadap perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan “ dengan

3 (tiga) indikator kinerja yang dapat

mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Dukungan pencapaian terhadap Rasio rumah layak huni persatuan jumlah penduduk 0,192, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 telah memfasilitasi rumah tangga di kab/kota dengan melakukan peningkatan kualitas perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah kepada sebanyak 1.031 unit rumah (rumah tangga). Sejak tahun 2014-2015 telah dilakukan fasilitasi sebanyak 2.000 unit rumah (rumah tangga) di Sulawesi Selatan melalui dana APBD. Capaian Persentase rumah tangga bersanitasi sebesar 83,00% didukung melalui program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan dengan kegiatan penyediaan sarana prasarana air limbah dan persampahan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, adapun sasaran pencapaian yang telah dilakukan adalah dengan membangun sarana prasarana drainase air limbah tersier sepanjang 15.504,60 M3, pembangunan MCK 2 unit, penyediaan kontainer 10 unit, arm roll truck 5 unit, dan motor sampah tiga roda sebanyak 4 unit yang tersebar di kab/kota selain itu dilakukan pula pembangunan unit pengelolaan sampah kawasan dengan sistem komposting di Kota Parepare. Capaian Persentase RT berakses air minum sebesar 87,45 % belum mencapai target yang telah ditetapkan, dukungan pencapaian antara lain melakukan mengembangan sarana dan prasarana air bersih di berbagai kawasan baik penambahan sistem jaringan air bersih perpipaan melalui jaringan pipa distribusi PDAM maupun melalui sumber mata air di berbagai kawasan perdesaan dan perkotaan, pengembangan layanan air bersihdi 88 kawasan perdesaan dan perkotaan dan secara komulatif mulai tahun 2013 hingga saat ini menjadi 109 kawasan perdesaan dan perkotaan dengan perkiraan melayani 54.500 jiwa. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-54 Realisasi Capaian (2013-2015)

No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

0,192

0,192

0,192

1.

Rasio rumah layak huni

2.

Persentase rumah tangga bersanitasi

83,00 %

83,00 %

83,00 %

3.

Persentase RT berakses air minum

87,45%

87,45%

87,45%

Tabel III-55 SASARAN STRATEGIS 28 Meningkatnya kualitas dan cakupan layanan daerah irigasi dan rawa serta pemanfaatan air tanah

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik

41.354 Ha

50.484 Ha

122,08

2.

Jumlah DRT dalam kondisi baik

17

30

176,47

3.

Jumlah Embung

23

23

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 28

yaitu

“Meningkatnya kualitas dan cakupan layanan daerah irigasi dan rawa serta pemanfaatan air tanah“ dengan 3 (tiga) indikator kinerja dapat mencapai target sehingga Capaian Sasaran Strategis ini sebesar 132,85 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Selatan. Secara umum permasalahan irigasi adalah permasalahan jangkauan pelayanan jaringan irigasi yang masih kurang, dimana terdapat 286.704 Ha areal persawahan yang belum terlayani oleh jaringan irigasi teknis maupun semi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

teknis.

2015

Berikut adalah perbandingan capaian target selama 2 (dua) tahun

terakhir : Tabel III-56 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

50.434 Ha

2015

1.

Luas jaringan irigasi dalam kondisi baik

46.866 Ha

50.484 Ha

2.

Jumlah DRT dalam kondisi baik

15

22

30

3.

Jumlah Embung

52

39

23

Tabel III-57 SASARAN STRATEGIS 29 Meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan sumber daya mineral untuk mendukung peningkatan perekonomian wilayah

No 1

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

Capaian (%)

2

3

4

5

1.

Persentase Desa berlistrik

91 %

90,2 %

99,12

2.

Jumlah instalasi bio energi

270

270

100

3.

Jumlah penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah

8

7

87,5

4.

Cadangan sumber daya mineral

250.000.000 ton

386.100.150 ton

154,44

5.

Luas wilayah pemetaan

5.000 Ha

15.672 Ha

313,44

6.

Produksi Logam Produksi Non Logam Produksi Batuan Produksi Batu Bara

85.957.134 ton 7.286.316 ton 23.433.930 ton 17.514.655 ton

87.901 ton 10.245.160 ton 7.517.504 ton 12.472 ton

0,10 140,60 32,079 0,07

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 29

yaitu

“Meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan sumber daya mineral untuk mendukung peningkatan perekonomian wilayah”

dengan indikator

kinerja yang capaiannya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 154,55% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-58 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Persentase Desa berlistrik

87,02 %

89,22 %

90,2 %

2.

Jumlah instalasi bio energi

7

200

270

3.

Jumlah penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah

19

13

7

4.

Cadangan sumber daya mineral

537.220.000 ton

388.830.000 ton

386.100.150 ton

5.

Luas wilayah pemetaan

13.503 Ha

2.538 Ha

15.672 Ha

6.

Produksi Logam Produksi Non Logam Produksi Batuan Produksi Batu Bara

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

93.088 ton 6.945.692 ton 17.855.266 ton 22.452.120 ton

68.906 ton 87.901 ton 6.338.038 ton 10.245.160 ton 6.962.019 ton 7.517.504 ton 1.748 ton 12.472 ton

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-59 SASARAN STRATEGIS 30

Tercukupinya infrastruktur dasar dan layanan dasar warga/masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Jumlah daerah pesisir & pulau kecil yg mendapatkan pemberdayaan ekonomi

6

6

100

2.

Luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan

92.207,50

83.822,0

90,9

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 30

yaitu

“Tercukupinya infrastruktur dasar dan layanan dasar warga/masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil“ dengan 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian Sasaran Strategis ini sebesar 95,45% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian indikator kinerja Jumlah daerah pesisir dan pulau kecil yg mendapatkan pemberdayaan ekonomi sebesar 100 % akan tetapi untuk indikator kinerja Luas kawasan konservasi belum mencapai target, hal ini disebabkan adanya pengurangan daerah kawasan konservasi pada kabupaten Pangkep karena pengalihan lokasi daerah konservasi pada kabupaten tersebut. Program pendukung adalah program pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulai kecil serta konservasi sumberdaya kelautan dan perikanan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.3.318.725.000,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-60

No.

Realisasi Capaian (2013-2015)

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Jumlah daerah pesisir & pulau kecil yg mendapatkan pemberdayaan ekonomi

2,0

5,0

6

2.

Luas kawasan konservasi perairan yang dikelola secara berkelanjutan

76.205,0

83.821,0

83.822,0

Tabel III-61 SASARAN STRATEGIS 31 Tersedianya infrastruktur dan kesiapsiagaan penanganan bencana

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Jumlah aparat dan masyarakat yang pengetahuannya meningkat terkait upaya pengurangan resiko bencana

100 orang

100 orang

100

2.

Jumlah Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kapasitasnya meningkat dalam penanganan darurat bencana

75 TRC

75 TRC

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 31

yaitu

“Tersedianya infrastruktur dan kesiapsiagaan pengamanan bencana “ dengan 2 (dua) indikator kinerja yang dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Capaian indikator kinerja untuk sasaran strategis ini dapat dicapai sesuai target yang telah ditetapkan, akan tetapi dalam pelaksanaannya ditemui beberapa kendala yaitu data jumlah SDM terkait penanggulangan bencana belum pasti di seluruh Sulawesi Selatan, kesejahteraan aparat penanggulangan bencana masih tergolong rendah sehingga tidak fokus

pada aktivitas

penanggulangan bencana, belum maksimalnya koordinasi antara BPBD kab/kota seluruh Sulawesi Selatan, masih kurangnya alokasi anggaran untuk aktivitas penanggulangan bencana. Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut adalah pemutakhiran data SDM terkait penanggulangan bencana dengan memaksimalkan peran PUSDAOPS PB sebagai pusat data dan informasi penanggulangan bencana di Provinsi Sulawesi Selatan, memperkuat koordinasi antara BPBD seluruh Provinsi Sulawesi Selatan melalui rapat koordinasi antara instansi terkait, meningkatkan kesejahteraan SDM terkait penanggulangan bencana. Program yang mendukung kelancaran pelaksanaan

kegiatan

adalah

program

pencegahan

dan

kesiapsiagaan

penanggulangan bencana daerah dan program kedaruratan dan logistik penanggulangan bencana, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 834.750.000,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-62 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

1.

2.

Indikator Kinerja

Jumlah aparat dan masyarakat yang pengetahuannya meningkat terkait upaya pengurangan resiko bencana Jumlah Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kapasitasnya meningkat dalam penanganan darurat bencana

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

2013

2014

2015

-

50 orang

100 orang

130 orang

75 orang

75 orang

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-63 SASARAN STRATEGIS 32

Terjaganya iklim investasi berkualitas yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

400 juta USD

US$ 233.346.500

58

3 Triliun

Rp. 9.215.326.600.000

307

1.

Nilai Investasi PMA

2.

Nilai Investasi PMDN

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 32 yaitu “Terjaganya iklim investasi berkualitas yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa” dengan

2 (dua)

indikator kinerja yang salah satunya belum dapat mencapai target akan tetapi indikator lainnya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 182,50% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian nilai investasi PMA hanya 58 % atau sebesar US$233.346.500,masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu US$ 400 juta akan tetapi capaian nilai investasi PMDN sebesar 307% atau Rp. 9.215.326.600.000 jauh melampaui target yaitu sebesar Rp. 3 trilyun. Keberhasilan ini disebabkan beberapa faktor yaitu memberi kemudahan kepada masyarakat dan dunia usaha dalam memperoleh pelayanan perizinan, menyelenggarakan Gebyar Perizinan Gratis Tahun 2015 yang dilaksanakan serentak di 24 kabupaten/kota yang dibuka oleh Menteri Pemberdayaan

Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi dan

melakukan teleconference kepada Bapak Wakil Presiden RI dengan Gubernur Sulawesi Selatan. Program yang mendukung sasaran ini adalah program

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 17.946.484.200,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :

No.

Tabel III-64 Realisasi Capaian (2013-2015)

Indikator Kinerja

1.

Nilai Investasi PMA

2.

Nilai Investasi PMDN

2013

2014

2015

US$ 233.346.500

US$ 280.943.500

US$ 233.346.500

Rp. 921.017.400.000

Rp. 4.949.542.500.000

Rp. 9.215.326.600.000

Tabel III-65 SASARAN STRATEGIS 33 Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja

178.983 jiwa

220.636 jiwa

81,12

2.

Persentase tingkat pengangguran terbuka

5%

5,95 %

84,03

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 33

yaitu

“Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa” dengan 2 (dua) indikator kinerja yang belum dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 82,57 % atau

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

tercapai dengan kualifikasi Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan. Belum maksimalnya capaian indikator kinerja disebabkan beberapa hal yaitu rendahnya kemampuan SDM, rendahnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, kurangnya perluasan kesempatan kerja, tingginya kasus PHK dimana faktanya adalah ditemukan 230 kasus dibeberapa perusahaan di wilayah Makassar, Parepare, Pangkep, Bantaeng, Takalar, Wajo, Bone, dan Luwu. Masih rendahnya pengupahan di perusahaan, belum kondusifnya hubungan industrial dimana terlihat belum optimalnya respon Pemerintah Kab/Kota terhadap pembentukan LKS Tripartit dan keberadaan petugas mediator. Kualitas dan kuantitas pegawai masih kurang mengakibatkan penegakan kasus ketenagakerjaan, pencapaian norma K3, penerapan aturan hubungan antar kerja serta perlindungan pekerja perempuan dan anak belum maksimal. Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah mengoptimalkan BLK dan LLK baik yang dikelola secara langsung oleh Pemerintah maupun swasta dengan melakukan berbagai jenis pelatihan guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja dengan menitikberatkan pada pelatihan berbasis kompetensi. Pembekalan dan pelatihan tenaga kerja baik skil maupun kemampuan manajemen, penetapan upah minimum regional yang disesuaikan dengan kemampuan dari perusahaan. Penataan kembali link and mact kurikulum diklat kebutuhan jabatan pasar kerja sehingga ketidaksesuaian dapat dieliminir, pengembangan sistem kerjasama kemitraan antara dunia usaha dengan lembaga pelatihan agar dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja yang terlatih dan sesuai dengan kompetensi. Program yang mendukung adalah program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, program perluasan dan pengembangan kesempatan kerja dan program pengembangan wilayah transmigrasi dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 3.997.000.000,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-66 Realisasi Capaian (2013-2015)

No.

Indikator Kinerja

1.

Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja

2.

Persentase tingkat pengangguran terbuka

2013

2014

2015

176.912 jiwa

188.765 jiwa

220.636 jiwa

5,10 %

5,08 %

5,95 %

Tabel III-67 SASARAN STRATEGIS 34 Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Persentase hasil penelitian pengembangan daerah yang dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan daerah

8 litbang

13 litbang

162,5

2.

Jumlah prototype/paten inovasi daerah yang dihasilkan

1 inovasi

4 inovasi

400

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 34

yaitu

“Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa” dengan 2 (dua) indikator kinerja yang capaiannya mampu mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 281,25 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Penelitian Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Capaian indikator kinerja pada sasaran strategis melampaui target yang telah ditetapkan yaitu Persentase hasil penelitian pengembangan daerah yang dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan daerah dengan target 8 litbang dapat direalisasikan sebanyak 13 litbang dengan capaian 162,5 %, Jumlah prototype/paten inovasi daerah yang dihasilkan dengan target 1 inovasi dapat direalisasikan sebanyak 4 inovasi sehingga capaian target 400 %. Program yang mendukung pencapaian sasaran ini adalah program Penelitian pengembangan dan pemanfaatan SDM Iptek daerah dan program sistem inovasi daerah (SIDa) dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 9.275.102.853,- dengan realisasi sebesar Rp. 9.186.297.371,- sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp.88.805.482,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-68 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Persentase hasil penelitian pengembangan 13 litbang daerah yang dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan daerah

16 itbang

13 litbang

2.

Jumlah prototype/paten inovasi daerah yang dihasilkan

2 inovasi

1 inovasi

4 inovasi

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-69 SASARAN STRATEGIS 35

Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam mendorong kerjasama antar daerah, kerjasama dengan pihak ketiga dan kerjasama dengan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

50 MoU/PKS

48 MoU/PKS

95

1.

Jumlah kerjasama daerah

2.

Jumlah kerjasama Sister City yang berjalan

1 kab/kota

0

0

3.

Jumlah kerjasama dengan lembaga Internasional

1 MoU

7 MoU

700

4.

Jumlah kerjasama dengan berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah lain di luar negeri

1 MoU

1 MoU

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 35

yaitu

“Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam mendorong kerjasama antar daerah, kerjasama dengan pihak ketiga dan kerjasama dengan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri” dengan indikator kinerja yang capaiannya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 223,75% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Biro Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Capaian Jumlah kerjasama daerah adalah 95 % atau sebanyak 48 MoU/PKS belum mencapai target yaitu 50 MoU/PKS, Jumlah kerjasama Sister City belum optimal koordinasi dengan pemerintah kab/kota khususnya dalam hal pengembangan kerjasama sister city, adapun Jumlah kerjasama dengan lembaga Internasional dengan capaian sebesar 700% atau 7 MoU melebihi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

target yang ditetapkan yaitu 1 MoU, adapun Jumlah kerjasama dengan berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah lain di luar negeri capaiannya 100% atau tercapai 1 dokumen sesuai target yang ditetapkan. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target adalah mengoptimalkan koordinasi baik dengan Pemerintah kab/kota maupun dengan Pemerintah Pusat serta dengan kedutaan nehara-negara sahabat, perlu dukungan anggaran dan pendanaan yang memadai khususnya pencapaian program kerjasama luar negeri. Program yang mendukung adalah prograam kerjasama pembangunan antar wilayah, program pengembangan

kerjasama

luar negeri dengan

total anggaran

sebesar

Rp.1.747.000.000,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-70 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Jumlah kerjasama daerah

-

63 MoU/PKS

48 MoU/PKS

2.

Jumlah kerjasama Sister City yang berjalan

-

0

0

3.

Jumlah kerjasama dengan lembaga Internasional

-

1 MoU

7 MoU

4.

Jumlah kerjasama dengan berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah lain di luar negeri

-

1 MoU

1 MoU

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-71 SASARAN STRATEGIS 36

Meningkatnya percepatan pembangunan kawasan andalan

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Jumlah kerjasama antar kab/kota yang efektif dalam pengembangan kawasan andalan

1 MoU

1 MoU

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 36

yaitu

“Meningkatnya percepatan pembangunan kawasan andalan“ dengan indikator kinerja yang dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 100 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Biro Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Capaiam

Jumlah

kerjasama

antar

kab/kota

yang

efektif

dalam

pengembangan kawasan andalan adalah 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan, adapun program yang mendukung adalah program pengembangan kawasan andalan dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000,Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-72 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

1.

Indikator Kinerja

Jumlah kerjasama antar kab/kota yang efektif dalam pengembangan kawasan andalan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

2013

2014

2015

-

2 MoU

1 MoU

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-73 SASARAN STRATEGIS 37

Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan norma sosial

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

Realisasi Capaian (%) 4 5

1.

Persentase penyelesaian pelanggaran Perda dan Pergub dari total kasus pelanggaran

20 %

36 %

180

2.

Persentase pengesahan Ranperda menjadi Perda

100 %

130 %

130

Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 37 yaitu “Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan norma sosial” dengan

2 (dua) indikator kinerja yang dapat dicapai sesuai target yang

ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 140% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sulawesi Selatan dan Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target indikator kinerja kesatu di atas adalah dengan melakukan pembinaan, penyuluhan, pengawasan dengan menjalin kerjasama dengan seluruh aparat keamanan, ketenteraman dan ketertiban lainnya melalui tindakan preventif dan preventif non yustisial, membentuk wadah Sekretariat PPNS Satpol PP Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun capaian untuk indikator Persentase pengesahan Ranperda menjadi Perda dapat melampaui target yaitu dari 10 Ranperda yang ditetapkan dapat diselesaikan sebanyak 13 Ranperda dengan rincian 6 Ranperda atas usul Pemerintah Daerah, 4 Ranperda merupakan prakarsa DPRD dan 3 Ranperda

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

yang sifatnya rutin. Hal ini dapat tercapai disebabkan adanya koordinasi yang baik antara Biro Hukum dan HAM dengan unit kerja/SKPD pengusul Ranperda. Perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-74 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Persentase penyelesaian pelanggaran Perda dan Pergub dari total kasus pelanggaran

20 %

8%

36 %

2.

Persentase pengesahan Ranperda menjadi Perda

100 %

100 %

100 %

Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 2 program dan 5 kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 2.598.385.000,Tabel III-75 SASARAN STRATEGIS 38 Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah

6 kegiatan

6 kegiatan

100

2.

Jumlah Orkesmas yang mendapatkan bantuan fasilitasi

94 Orkemas

92 Orkemas

97,87

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 38 yaitu “Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik“ dengan 2 (dua) indikator kinerja yang salah satunya dapat dicapai sesuai target, sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 98,93 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Selatan. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 maka untuk tahun 2015 capaian indikator kinerja Jumlah Orkemas yang mendapat bantuan fasilitasi menurun dari 102 menjadi 92 Orkemas, perbandingan capaian indikator kinerja 2 (dua) Tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III-76 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

1.

Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah

2.

Jumlah Orkesmas yang mendapatkan bantuan fasilitasi

2013

2014

2015

6 kegiatan

6 kegiatan

6 kegiatan

96 Orkemas

105 Orkemas

92 Orkemas

Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 3 program 8 kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 6.836.903.000,-

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-77 SASARAN STRATEGIS 39

Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

58 SKPD

58 SKPD

100

1.

Lembaga PUG yang aktif

2.

Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan penanganan

98 %

100 %

102,40

3.

Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum

60%

61,88 %

103,14

4.

Jumlah kab/kota layak anak

3 Kab/Kota

3 Kab/Kota

100

5.

Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan

98 %

100 %

102,40

6.

Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum

60 %

38,12 %

63,53

Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 39 yaitu “Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak“ dengan indikator kinerja yang rata-rata dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan kecuali pada indikator Cakupan anak korban kekerasan yang mendapat layanan bantuan hukum dimana target yang ditetapkan 60 % akan tetapi realisasi hanya sebesar 38,12 % atau capaiannya hanya sekitar 63,53% sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 95,24% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan. Penyebab tidak tercapainya indikator Cakupan anak korban kekerasan yang mendapat layanan bantuan hukum adalah sebagai berikut : Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

1. Kasus anak baik berupa kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuak salah lainnya yang ditangani oleh lembaga-lembaga layanan dominan membutuhkan layanan kesehatan/medis, rehabilitasi psikososial oleh psikologi untuk pemulihan dari trauma yang dialami, 2. Terbatasnya kapasitas tenaga layanan tentang manajemen kasus sehingga beberapa kasus yang seharusnya terkait dengan layanan hukum namun diselesaikan dengan proses mediasi, 3. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak juga mengarahkan bahwa berbagai kriteria kasus anak harus dilakukan diversi atau penyelesaian kasus di luar jalur formal sehingga anak tidak perlu melalui proses hukum formal yang dapat menimbulkan trauma berkepanjangan, mendapatkan stigma, diskriminasi dan kekerasan lainnya yang dapat mengaganggu proses tumbuh kembang anak. Adapun

upaya-upaya

yang

dilakukan

dalam

rangka

mengatasi

permasalahan tersebut diatas adalah : 1. Memperkuat lembaga layanan yang terkait kesehatan, rehabilitasi mental, spiritual dan psikososial, untuk memulihkan anak yang mendapat kekerasan, penelantaran, eksploitasi, dan perlakuak salah lainnya dengan berbasis masyarakat, 2. Meningkatkan kapasitas tenaga layanan kekerasan terhadap perempuan dan anak khususnya pada bagian manajemen kasus, dan cara-cara penanganan kasus pada anak, 3. Memperkuat lembaga-lembaga yang ada di masyarakat khususnya lembaga sosial dan keagamaan dalam pencegahan sehingga mengurangi terjadinya korban pada anak khususnya kasus-kasus pelecehan seksual, perkosaan, inses, eksploitasi dan perlakuan salah lainnya. Perbandingan capaian kinerja 2 (dua) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-78 Realisasi Capaian (2013-2015)

No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

23 SKPD

23 SKPD

58 SKPD

1.

Lembaga PUG yang aktif

2.

Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan penanganan

98 %

100 %

100 %

3.

Cakupan perempuan korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum

54,91 %

57,22 %

61,88 %

4.

Jumlah kab/kota layak anak

0

3 kab/kota

3 kab/kota

5.

Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan

98 %

100 %

100 %

6.

Cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum

45,09 %

42,78 %

38,12 %

Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 5 program yaitu Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan, Program penguatan lembaga layanan perlindungan perempuan, Program penguatan kapasitas lembaga layanan hukum, Program pembinaan kab/kota untuk menuju layak akan, Program penguatan lembaga layanan perlindungan anak serta didukung pula 6 (enam) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 630.798.000,realisasi

sebesar

Rp.

627.346.619,-

sehingga

ada

efisiensi

sebesar

Rp.3.451.381,-

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-79 SASARAN STRATEGIS 40

Terpeliharanya ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan dalam masyarakat

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

2,18

2

91,74

17 Kegiatan

16 Kegiatan

94,12

1.

Ratio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk

2.

Jumlah kegiatan dalam upaya penciptaan kondisi ideologi, peleksosbudkam yang kondusif

Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 40 yaitu “Terpeliharanya

ketertiban,

masyarakat“ dengan

ketenteraman

dan

kenyamanan

dalam

indikator kinerja yang rata-rata belum dapat dicapai

sesuai target yang ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 92,93% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sulawesi Selatan. Kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian indikator kinerja Rasio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk adalah tidak adanya formasi khusus dalam penerimaan Polisi Pamong Praja di sisi lain banyak personil yang memasuki masa purna bakti untuk itu alternatif solusinya adalah membuat formasi khusus penerimaan Polisi Pamong Praja. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-80 Realisasi Capaian (2013-2015)

No.

Indikator Kinerja

1.

Ratio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk

2.

Jumlah kegiatan dalam upaya penciptaan kondisi ideologi, peleksosbudkam yang kondusif

2013

2014

2015

1,99

1,79

2,00

13 kegiatan

19 kegiatan

16 kegiatan

Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 6 program dan 16 kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 5.790.300.000,Tabel III-81 SASARAN STRATEGIS 41 Berkembangnya wawasan, kesederhanaan dan perilaku masyarakat yang mendukung kesatuan bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Jumlah masyarakat yang diberi pemahaman wawasan kebangsaan

1.050 orang

792 orang

75,43

2.

Jumlah pokja yang membantu dalam memberikan pemahaman wawasan kebangsaan

4 pokja

4 pokja

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 41 yaitu “Berkembangnya wawasan, kesederhanaan dan perilaku masyarakat yang mendukung kesatuan bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI” dengan 2 (dua) indikator kinerja yang salah satunya belum dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

87,71% atau tercapai dengan kualifikasi Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-82 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

1.

Jumlah masyarakat yang diberi pemahaman wawasan kebangsaan

2.

Jumlah pokja yang membantu dalam memberikan pemahaman wawasan kebangsaan

2013

2014

2015

300 orang

689 orang

792 orang

3 pokja

4 pokja

4 pokja

Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target Sasaran Strartegis ini didukung oleh 4 program dan 8 kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 1.783.264.000,Tabel III-83 SASARAN STRATEGIS 42 Terwujudnya kelembagaan dan tatalaksana pemerintahan daerah yang kuat dan transparan dalam mendukung reformasi birokrasi

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Persentase pelayanan administrasi kepegawaian secara tepat waktu dari seluruh usulan yang diterima

100 %

100 %

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 42 yaitu “Terwujudnya kelembagaan dan tatalaksana pemerintahan daerah yang kuat dan transparan dalam mendukung reformasi birokrasi” dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

indikator kinerja yang dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 100% atau tercapai dengan kualifikasi

Sangat

Baik.

Sasaran

Strategis

ini

didukung

oleh

Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-84 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

1.

Indikator Kinerja

Persentase pelayanan administrasi kepegawaian secara tepat waktu dari seluruh usulan yang diterima

2013

2014

2015

100 %

100 %

100 %

Tabel III-85 SASARAN STRATEGIS 43 Terwujudnya peningkatan kapasitas bagi pendayagunaan aparatur pemerintahan daerah yang berkelanjutan

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

1.

Persentase CPNS yang telah mengikuti Diklat Prajabatan

100 %

100 %

100

2.

Persentase peserta Diklat Kepemimpinan yang lulus ujian

100 %

100 %

100

3.

Persentase peserta Diklat Fungsional yang lulus ujian

100 %

100 %

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 43 yaitu “Terwujudnya

peningkatan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

kapasitas

bagi

pendayagunaan

aparatur vi

Laporan Kinerja

2015

pemerintahan daerah yang berkelanjutan” dengan

indikator kinerja yang

dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 100% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam tahun 2015 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sulawesi Selatan telah menyelenggarakan beberapa diklat yaitu Diklat Prajabatan Golongan III sebanyak 227 orang, Diklat Prajabatan Golongan II dan I sebanyak 73 orang, Diklat Kepemimpinan Tingkat III sebanyak 143 orang, Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sebanyak 120 orang, serta telah melaksanakan pembinaan/fasilitasi penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I , II dan III sebanyak

6.269 orang pada 20 kabupaten/kota, dan Diklat Kepemimpinan

Tingkat IV sebanyak 1.129 orang pada 15 Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan. Adapun perbandingan capaian kinerja dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel III-86 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Persentase CPNS yang telah mengikuti Diklat Prajabatan

100 %

100 %

100 %

2.

Persentase peserta Diklat Kepemimpinan yang lulus ujian

100 %

100 %

100 %

3.

Persentase peserta Diklat Fungsional yang lulus ujian

100 %

100 %

100 %

Program yang mendukung sasaran strategis ini adalah Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.238.336.430,- dan teralisasi sebesar Rp. 9.995.673.620,-

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-87 SASARAN STRATEGIS 44

Terwujudnya pengelolaan keuangan (pembiayaan, pendapatan, belanja) dan asset daerah yang transparan, akuntabel, inovatif dan tertib

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

1

2

3

1.

Persentase peningkatan penerimaan PAD

2.

Persentase peningkatan penerimaan pendapatan daerah

3.

Opini Laporan keuangan BPK

4.

Penilaian Evaluasi SAKIP

5.

Jumlah wajib pajak yang mendapatkan kemudahan pelayanan melalui Drive Thru, Gerai Samsat, Samsat Payment Point, dan Samsat Keliling yg berstandar ISO 9001-2000

Realisasi Capaian (%) 4 5

12 %

7,98 %

66,5

5,00 %

10,95 %

219

WTP

WTP*

100

CC

CC*

100

200 %

200 %

100

Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 44 yaitu “Terwujudnya pengelolaan keuangan (pembiayaan, pendapatan, belanja) dan asset daerah yang transparan, akuntabel, inovatif dan tertib” dengan indikator kinerja yang dapat dicapai sesuai target yang ditetapkan sehingga Capaian kinerja Sasaran Strategis ini sebesar 117,10% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini didukung oleh beberapa SKPD yaitu Dinas Pendapatan Daerah, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan. Pada

Tahun

2015,

target

pendapatan

daerah

tidak

tercapai

sebagaimana yang direncanakan, baik dari kelompok PAD, Dana Perimbangan, maupun Pendapatan lain-Lain yang sah. Meskipun tidak mencapai target, namun dari sisi jumlah, pendapatan daerah tetap mengalami peningkatan. Total pendapatan daerah pada tahun 2015 tercapai sebesar Rp. 6,105 Triliun lebih, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

atau meningkat sebesar Rp.602 Miliar lebih (10,95%) dibandingkan realisasi TA.2014 yang sebesar Rp.5,503 Triliun lebih. Peningkatan penerimaan PAD tidak dapat tercapai dipengaruhi oleh penerimaan sektor pajak daerah yang memberi kontribusi rata-rata sebesar 89 % per tahun, sehingga apabila pajak daerah tidak tercapai maka dapat dipastikan PAD tidak akan tercapai. Dari lima jenis pajak yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dapat mencapai target, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor (PBBKB), Pajak Air Permukaan (PAP) dan Pajak Rokok (PR) tidak mencapai target. Upaya memaksimalkan penerimaan pendapatan daerah terus dilakukan melalui peningkatan instensitas dan efektifitas program intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah yang mengacu pada

ketentuan

peraturan

perundang-undangan

yang

berlaku

dengan

memperhatikan aspek kewenangan, potensi daerah, aspek keadilan dan kepatutan, serta kemampuan masyarakat. Untuk meningkatkan kemampuan keuangan Daerah, pemerintah daerah perlu mengedepankan sumber-sumber pembiayaan yang potensinya besar untuk menjadi fokus program dan kegiatan. Dilihat dari struktur APBD Provinsi Sulawesi Selatan, penerimaan yang bersumber dari Pajak Daerah, yaitu Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok merupakan sumber pendapatan primadona bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan karena mampu memberi kontribusi sekitar 89% terhadap PAD atau 49 % terhadap APBD. Dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah, beberapa strategi yang perlu dilakukan antara lain: 1. Penyesuaian regulasi sebagai dasar hukum pemungutan dan penguatan pengelolaan pemungutan; 2. Penguatan kelembagaan dan SDM petugas pemungut pajak dan retribusi

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

3. Penggalian potensi pendapatan baru sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan, terutama di luar pajak dan retribusi daerah; 4. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendapatan daerah dengan memanfaatkan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi; 5. Mendorong pembentukan sistem pembayaran pendapatan daerah yang langsung ke bank/lembaga keuangan; 6. Meningkatkan koordinasi, kerjasama dan dukungan antar SKPD yang terkait dengan pengelolaan pendapatan daerah; 7. Meningkatkan evaluasi, monitoring dan pengawasan atas pengelolaan pendapatan daerah; 8. Meningkatkan partisipasi dan peranan Pihak Ketiga penyediaan biaya pembangunan daerah; 9. Khusus untuk Pajak Daerah, peningkatan pengelolaan pajak dilakukan melalui a. meningkatkan intensitas dan efektivitas penagihan tunggakan pajak; b. meningkatkan kemudahan pembayaran pajak melalui: Peningkatan kapasitas sistem on line pembayaran pajak, Samsat Keliling, Samsat Delivery Order, peningkatan efektivitas drive thru, penyederhanaan sistem dan prosedur pembayaran pajak. c. meningkatkan informasi dan komunikasi perpajakan daerah; d. meningkatkan efektivitas koordinasi dan keterbukaan antar instansi yang terkait dengan pelayanan perpajakan daerah. e. Meningkatkan efektivitas pemanfaatan Electronic Tax Payment (epayment) dan secara bertahap menghapuskan system pembayaran pajak yang face to face dengan fiscus. f.

Pembentukan PPNS pajak daerah dan juru sita pajak daerah Terkait opini laporan keuangan BPK, Pemeriksaan oleh BPK dilakukan

dengan mendasarkan pada UU No. 15 tahun 2004 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik setiap tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca, Laporan Realisasi Angaran, Laporan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Arus Kas, dan catatan atas Laporan Keuangan. Opini yang dihasilkan atas pemeriksaan ini secara bertingkat terdiri dari Tidak Wajar (TW), Tidak Memberikan Pendapat (TMP), Wajar dengan Pengecualian (WDP) dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pencapaian indikator ini belum dapat dilaporkan karena belum ada hasil dari BPK demikian halnya dengan capaian penilaian evaluasi SAKIP. Perbandingan capaian sasaran untuk 2 (dua) tahun sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut : Tabel III-88 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Persentase peningkatan penerimaan PAD

16,43 %

18,32 %

7,98 %

2.

Persentase peningkatan penerimaan pendapatan daerah

9,74 %

13,06 %

10,95 %

3.

Opini Laporan keuangan BPK

WTP

WTP

WTP*

4.

Penilaian Evaluasi SAKIP

CC

CC

CC*

5.

Jumlah wajib pajak yang mendapatkan kemudahan pelayanan melalui Drive Thru, Gerai Samsat, Samsat Payment Point, dan Samsat Keliling yg berstandar ISO 9001-2000

200 %

200 %

200 %

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-89 SASARAN STRATEGIS 45

Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan yang berkualitas, responsif gender dan memperhatikan kearifan lokal

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

0,63 %

0,63 %

100

1.

Ratio ketaatan terhadap RTRW

2.

Ratio RTH per satuan luas wilayah ber HPL/HGB

20 %

20 %

100

3.

Persentase program dalam APBD yang responsif gender

37 SKPD dan 6 Kab/kota

40 SKPD dan 3 Kab/kota

100

4.

Jumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah yg dijadikan acuan perencanaan provinsi

4 Dokumen

4 Dokumen

100

5.

Persentase program RPJMD yang diakomodir dalam RKPD

94 %

100 %

106,38

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 45 “Terwujudnya

perencanaan

dan

pengendalian

pembangunan

yaitu yang

berkualitas, responsif gender dan memperhatikan kearifan lokal “ dengan 2 (dua) indikator kinerja yang capaiannya mampu melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian Sasaran Strategis ini sebesar 101,27 % atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab beberapa SKPD Provinsi Sulawesi Selatan. Ratio ketaatan terhadap RTRW 0,63% telah dilakukan melalui kegiatan peyusunan rencana teknis ruang kawasan yaitu penyusunan revisi RTRW provinsi, dan RTR kawasan strategis provinsi (KSP) kawasan laha pangan berkelanjutan, RTR KSP kawasan terpadu pusat bisnis, sosial, budaya dan pariwisata Centre point of Indonesia (COI), RTR KSP pengembangan budidaya

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

alternatif komoditi perkebunan unggulan dan RTR KSP pengembangan Budidaya rumput laut diharapkan penetapan Perdanya berkelanjutan di mulai tahun 2015, selain itu juga memfasilitasi kab/kota dalam penyusunan RDTR kawasan strategis kab/kota. Sampai tahun 2015 dukungan pencapaian Rasio RTH persatuan luas wilayah ber HPL/HGB di kawasan perkotaan sebesar 20.000 telah dilakukan melalui kegiatan pembinaan pemanfaatan ruang dan peningkatan kualitas kelestarian

lingkungan

kawasan

strategis

nasional

Mamminasata

yaitu

diantaranya penyusunan dokumen perencanaan kawasan RTH/hutan kota untuk penghijauan di kab Takalar, Gowa, Maros, Enrekang, Soppeng, Sinjai, Bantaeng, dan Pinrang serta penyusunan DED hutan kota di kab/kota Maros, Pangkep, Pinrang, Barru, Sidrap, Soppeng, Bone, Wajo, Luwu, Luwu Utara, Palopo, Enrekang, Tator, Toraja Utara, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Selayar dan Gowa, selain itu fasilitasi pembangunan kawasan RTH/Hutan kota telah dilaksakan di 16 kawasan kab/kota yaitu kawasan RTH/Hutan kota kabupatu Enrekang, Palopo, Maros, Selayar, Pinrang, Barru, soppeng, Luwu, Luwu Utara, Tana Toraja, Sidrap, Jeneponto, Bone, Takalar, Sinjai dan Gowa. Program yang mendukung pencapaian adalah program penataan ruang dengan total alokasi anggaran sebesar Rp. 7.969.548,Capaian jumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah yang dijadikan acuan perencanaan provinsi adalah 100% atau 4 (empat) dokumen mencapai target yang ditetapkan, 4 (empat) dokumen adalah Perubahan RPJP 2009-2019, Perubahan RPJMD 2013-2018, RKPD 2015, dan Perubahan RKPD 2015. Capaian Persentase program RPJMD yang diakomodir dalam RKPD yaitu 106,38% melebihi target yang ditetapkan. Perbandingan capaian sasaran untuk 2 (dua) tahun sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 Tabel III-90 Realisasi Capaian (2013-2015)

No.

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Ratio ketaatan terhadap RTRW

0,52 %

0,58 %

0,63 %

2.

Ratio RTH per satuan luas wilayah ber HPL/HGB

17,73 %

18 %

20 %

3.

Persentase program dalam APBD yang responsif gender

-

4.

Jumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah yg dijadikan acuan perencanaan provinsi

100 %

100 %

100 %

5.

Persentase program RPJMD yang diakomodir dalam RKPD

100 %

100 %

100 %

35 SKPD dan 40 SKPD dan 10 kab/kota 3 Kab/kota

Tabel III-91 SASARAN STRATEGIS 46 Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemanpuan masyarakat

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

276

319

116

1.

Jumlah BUMDES yang aktif

2.

Jumlah LPM yang aktif

3

17

567

3.

LPM yang berprestasi

11,50 %

1,2 %

10

4.

Persentase LSM yang aktif

55,51 %

1,76 %

3

5.

Persentase PKK aktif

97,69 %

97,69 %

100

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Berdasarkan pengukuran pencapaian Sasaran Strategis 46

yaitu

“Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan masyarakat“ dengan indikator kinerja dengan capaian Sasaran Strategis ini sebesar 159,20% atau tercapai dengan kualifikasi Sangat Baik. Sasaran Strategis ini menjadi tanggung jawab Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan. Keadaan tersebut diatas secara umum disebabkan oleh Pendataan Profil Desa dan Kelurahan sebagai pusat data di desa dan kelurahan belum optimal pelaksanaannya pada setiap kab/kota sehingga informasi tentang potensi dan tingkat perkembangan desa dan kelurahan belum tersedia secara optimal, kapasitas aparat Pemerintahan Desa belum optimal sehingga tata kelola Pemerintahan Desa belum dapat berjalan secara maksimal, kelembagaan masyarakat sebagai mitra Pemerintahan Desa belum berfungsi dengan baik sehingga masih sulit menilai kelembagaan masyarakat yang aktif dan berprestasi, Bumdes sebagai badan usaha desa belum terbentuk pada semua desa hanya 319 Bumdes se Sulawesi Selatan sehingga sulit menggerakkan usaha ekonomi masyarakat dari perspektif pemerintahan, adanya kesulitan dalam pengembangan usaha baru, terbatasnya inovasi dalam pengembangan produk lokal, kurangnya sarana pemasaran. Adapun program yang mendukung pencapaiannya adalah program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan, program pengembangan lembaga ekonomi perdesaan, program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa, dan program peningkatan peran perempuan perdesaan dengan total anggaran sebesar Rp. 7.330.162.500,Perbandingan capaian sasaran untuk 2 (dua) tahun sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut :

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Tabel III-92 No.

Realisasi Capaian (2013-2015)

Indikator Kinerja

2013

2014

2015

1.

Jumlah BUMDES yang aktif

176

176

319

2.

Jumlah LPM yang aktif

127

127

17

3.

LPM yang berprestasi

9,52 %

9,52 %

1,2 %

4.

Persentase LSM yang aktif

49,51 %

49,51 %

1,76 %

5.

Persentase PKK aktif

97,47 %

97,47 %

97,69 %

Tabel III-93 SASARAN STRATEGIS 47 Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintahan desa

No

Indikator Kinerja

Target Kinerja

Realisasi

1

2

3

4

Capaian (%) 5

100 desa/kel.

254 desa/kel.

254

3.721

3.770

101

1.

Jumlah desa berstatus swasembada

2.

Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya

Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran strategis 47 yaitu “Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintahan desa“ dengan indikator kinerja yang melampaui target yang ditetapkan. Capaian kinerja Sasaran Strategis 47 ini sebesar 177,50% atau tercapai dengan kualifikasi

Sangat

Baik.

Sasaran

Strategis

ini

didukung

oleh

Badan

Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Capaian jumlah desa berstatus swasembada sebesar 254% atau sebanyak 254 desa/kelurahan jauh melampaui target yaitu 100 desa/kelurahan, demikian halnya Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya mencapai 3.770 orang melebihi target yang ditetapkan yaitu 3.721 orang. Pencapaian ini didukung oleh program peningkatan aparatur pemerintahan desa dengan anggaran sebesar Rp. 3.265.923.900,Perbandingan capaian sasaran untuk 2 (dua) tahun sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut : Tabel III-94 Realisasi Capaian (2013-2015) No.

Indikator Kinerja

1.

Jumlah berstatus swasembada

2.

Jumlah aparat desa yang ditingkatkan kapasitasnya

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

2013

2014

2015

-

-

254 desa/kel.

2.321

3.886

3.770

vi

Laporan Kinerja

2015

3.2. Perbandingan dengan Target Jangka Menengah Berdasarkan penjelasan dari pencapaian masing-masing sasaran, khusus untuk pencapaian tahun 2015 dibandingkan Target akhir dalam RPJMD (tahun 2018) dijelaskan dalam tabel 3 lampiran 4 LKj ini. 3.3. Realisasi Anggaran Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan masyarakat Sulawesi Selatan yang semakin sejahtera, Tahun 2015 Pemerintah Provinsi

Sulawesi

Selatan

mengalokasikan

Belanja

Daerah sebesar

Rp.6.619.513.468.360,82 dapat direalisasikan sebesar Rp.6.149.633.266.692,46 atau 92,90 %, sebagai catatan angka realisasi adalah angka sebelum audit oleh BPK RI. Selengkapnya dapat dilihat dari uraian berikut ini : 3.4. Aspek Pendapatan Daerah Hingga akhir Tahun 2015, realisasi Pendapatan Daerah mencapai Rp. 6.445.779.161.296,00 atau kurang dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp. 6.105.892.558.493,51 atau mencapai 94,72 %. Dari jumlah realisasi pendapatan daerah tersebut, masing-masing kelompok pendapatan daerah memberikan kontribusi sebagai berikut : 1. Realisasi

Pendapatan

Asli

Daerah

(PAD)

Tahun

2015

sebesar

Rp. 3.432.698.249.296,00 atau sebesar 95,28 % dari target pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 3.270.905.974.402,51 2. Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2015 sebesar Rp. 1.740.160.455.000,00 atau sebesar 91,41 % dari target dana perimbangan yang direncanakan yakni sebesar Rp. 1.590.754.389.411,00. 3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah Tahun 2015 sebesar Rp. 24.664.027.000,00 mencapai sebesar Rp. 25.357.030.916,00 atau sebesar 102,81 %.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

3.5. Aspek Belanja Daerah Dalam Tahun 2015 realisasi Belanja Daerah mencapai Rp.5.350.327.153.051,43 atau

sebesar 92,96 % dari rencana anggaran yang ditetapkan

sebesar

Rp.4.973.684.200.869,17. 3.6. Anggaran terkait Pencapaian Sasaran Terkait dengan jumlah anggaran yang mendukung pencapaian sasaran diperoleh dari realisasi anggaran dari pelaksanaan program/kegiatan yang mendukung yang dijelaskan secara rinci dalam tabel 4 lampiran 5 LKj ini. 3.7. Efisiensi Sumber Daya Efisiensi sumber daya yang dijelaskan dalam Laporan Kinerja ini mengacu pada jumlah anggaran yang dimanfaatkan untuk pencapaian setiap sasaran. Efisiensi terlihat dari realisasi capaian sasaran yang melebihi 100% tetapi jumlah anggaran yang dimanfaatkan kurang dari yang direncanakan. Dari 47 (empat puluh tujuh) sasaran yang ditetapkan, terdapat sasaran yang dinilai efisien dalam pencapaiannya, yang rinciannya dijelaskan dalam tabel 5 lampiran 6 LKj ini.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015 BAB IV PENUTUP

4.1. Simpulan Umum atas Capaian Kinerja Secara umum Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 dalam melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, kinerjanya dikategorikan Sangat

Baik. Kategori tersebut tergambar dalam

ikhtisar hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 sebagai berikut : Tabel IV-1 Simpulan Umum atas Capaian Kinerja No

Sasaran Strategis

Nilai Capaian

Capaian Kinerja

1.

Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi penghayatan dan pengamalan agama

100%

Sangat Baik

2.

Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama

100%

Sangat Baik

3.

Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, kehutanan, peternakan, perkebunan, dan perikanan

106,27% Sangat Baik

4.

Meningkatnya produksi dan produktivitas industri daerah

100,31% Sangat Baik

5.

Meningkatnya kualitas dan peran koperasi dan UMKM

88,12%

6.

Berkembangnya Daya Saing Pariwisata Daerah

105,66% Sangat Baik

7.

Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional

8.

Meningkatnya kapasitas penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

91,21%

9.

Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat

101,53% Sangat Baik

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

100%

Baik

Sangat Baik

SangatBaik

vi

Laporan Kinerja

No

2015

Sasaran Strategis

Nilai Capaian

Capaian Kinerja

99,46

Sangat Baik

10.

Berkurangnya penduduk miskin di desa dan kota

11

Meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial

12

Meningkatnya upaya pengelolaan kualitas lingkungan hidup dan penguatan kapasitas pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan

13

Meningkatnya kapasitas dan pengelolaan konservasi dan tata kelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman hayati

110,54% Sangat Baik

14

Meningkatnya kemampuan literasi dan minat baca masyarakat

100,50% Sangat Baik

15

Meningkatnya akses dan mutu penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun

101,53% Sangat Baik

16

Berkembangnya pendidikan tinggi

103,67% Sangat Baik

17

Meningkatnya ketahanan budaya secara serasi dengan spirit zaman

94,33%

Sangat Baik

18

Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dan keolahragaan

98,57%

Sangat Baik

19

Berkembangnya layanan rumah sakit bertaraf Internasional

160%

Sangat Baik

20

Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat

104,44% Sangat Baik

21

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi

88,17%

Baik

22

Meningkatnya pola hidup sehat, keberdayaan masyarakat dalam masalah kesehatan, dan kesehatan lingkungan

99,77%

Sangat Baik

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

277,90% Sangat Baik

100%

Sangat Baik

vi

Laporan Kinerja

2015 Nilai Capaian

Capaian Kinerja

77,72%

Cukup

100%

Sangat Baik

25

Tersedianya jaringan prasarana dan sarana transportasi yang terintegrasi antar moda dan antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa

89,33%

Baik

26

Tersedianya akses dan layanan informasi dan komunikasi yang mampu menunjang Sulawesi Selatan sebagai simpul komunikasi dan informasi luar Jawa

100%

Sangat Baik

27

Meningkatnya akses terhadap perumahan dan kawasan permukiman yang layak dan berkelanjutan

100%

Sangat Baik

28

Meningkatnya kualitas dan cakupan layanan daerah irigasi dan rawa serta pemanfaatan air tanah

132,85% Sangat Baik

29

Meningkatnya ketersediaan infrastruktur energi dan sumber daya mineral untuk mendukung peningkatan perekonomian wilayah

154,55% Sangat Baik

30

Tercukupinya infrastruktur dasar dan layanan dasar warga/ masyarakat pesisir dan pulau2 kecil.

95,45%

Sangat Baik

31

Tersedianya infrastruktur dan kesiapsiagaan penanganan bencana

100%

Sangat Baik

32

Terjaganya iklim investasi berkualitas yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa.

182,50% Sangat Baik

33

Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa

82,57%

No

Sasaran Strategis

23

Terkendalikannya pertumbuhan penduduk

24

Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar Jawa

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

Baik

vi

Laporan Kinerja

No

2015

Sasaran Strategis

Nilai Capaian

Capaian Kinerja

34

Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa

281,25% Sangat Baik

35

Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam mendorong kerjasama antar Daerah, kerjasama dengan pihak ketiga dan kerjasama derngan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri.

223,75% Sangat Baik

36

Meningkatnya percepatan pembangunan kawasan andalan

100%

Sangat Baik

37

Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan norma sosial

140%

Sangat Baik

38

Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik

98,93%

Sangat Baik

39

Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak

95,24%

Sangat Baik

40

Terpeliharanya ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan dalam masyarakat

92,93%

Sangat Baik

41

Berkembangnya wawasan, kesadaran dan perilaku masyarakat yang mendukung kesatuan bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI

87,71%

Baik

42

Terwujudnya kelembagaan dan tata laksana pemerintahan daerah yang kuat dan transparan dalam mendukung reformasi birokrasi

100%

Sangat Baik

43

Terwujudnya peningkatan kapasitas bagi pendayagunaan aparatur pemerintahan daerah yang berkelanjutan

100%

Sangat Baik

44

Terwujudnya pengelolaan keuangan (Pembiayaan, pendapatan, belanja) dan asset daerah yang transparan, akuntabel, inovatif dan tertib.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

117,10% Sangat Baik

vi

Laporan Kinerja

2015

No

Nilai Capaian

Sasaran Strategis

Capaian Kinerja

45

Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan yang berkualitas, responsif gender dan memperhatikan kearifan lokal

101,27% Sangat Baik

46

Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan masyarakat

159,20% Sangat Baik

47

Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemampuan pemerintahan desa

177,50% Sangat Baik

Rata-rata capaian

115,35% Sangat Baik

Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja terhadap 47 Sasaran Strategis diatas, terdapat 41 (empat puluh satu) Sasaran Strategis dengan capaian kinerja dalam kategori Sangat Baik, 5 (lima) Sasaran Strategis capaian kinerja dalam kategori Baik, dan 1 (satu) Sasaran Strategis capaian kinerja dalam kategori Cukup, akan tetapi secara umum capaian kinerja Sasaran Strategi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 adalah 115,35% atau sangat baik. 4.2. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja Terhadap kondisi tersebut di atas, langkah-langkah peningkatan kinerja di masa mendatang yang perlu dilaksanakan adalah : 1. Peningkatan pemahaman dan kapabilitas penanggungjawab SAKIP pada masingmasing SKPD utamanya yang SKPD teknis yang mendukung pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi, 2. Peningkatan pelayanan publik melalui perbaikan standar-standar pelayanan, SDM serta pembangunan infrastruktur pendukungnya. 3. Peningkatan masyarakat

partisipasi dalam

masyarakat

pembangunan

dalam sesuai

pembangunan. prinsip

Good

Partisipasi Governance,

menempatkan masyarakat sebagai subyek atau pelaku pembangunan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

4. Penciptaan kondisi wilayah yang semakin kondusif dalam berinvestasi serta dalam mendukung aktivitas perekonomian daerah. 5. Peningkatan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah maupun Pemerintah Kabupaten dan Kota sehingga tercipta sinergitas dalam pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 6. Pembangunan database kinerja yang handal dalam bentuk sistem informasi kinerja, baik pada tingkat pemerintah daerah maupun pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah sehingga tersedia data yang akurat. Data akurat mendukung pengambilan kebijakan daerah sesuai kondsi dan kebutuhan. Demikian Laporan Kinerja ini disusun, semoga bermanfaat dan menjadi acuan bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam meningkatkan pencapaian kinerja di masa yang akan datang. Makassar,

Maret 2016

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.Si., M.H.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

Lampiran – Lampiran

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

LAMPIRAN 1 Pernyataan telah direviu

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

LAMPIRAN 2 Tabel 1 Indikator Kinerja Utama

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

LAMPIRAN 3 Tabel 2 Program Pendukung Pencapaian Sasaran

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

LAMPIRAN 4 Tabel 3 Perbandingan Capaian Tahun 2015 dengan Target Akhir RPJMD

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

LAMPIRAN 5 Tabel 4 Anggaran Pencapaian Sasaran

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi

Laporan Kinerja

2015

LAMPIRAN 6 Tabel 5 Efisiensi Sumber Daya

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

vi