Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Politeknik STTT Bandung tahun 2016 ini sebagai laporan tahunan, ... BAB I PENDAHULUAN ……………………………………...

8 downloads 483 Views 1MB Size
Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

1

KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Politeknik STTT Bandung tahun 2016 ini sebagai laporan tahunan, yang mempunyai kerangka susunan sesuai

dengan

Peraturan

IND/PER/9/2014

Menteri

tentang

Perindustrian

Petunjuk

Nomor

Pelaksanaan

75/MEvaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian.

Isi

laporan

diusahakan

mencakup

semua

kegiatan

yang

dilakukan oleh Politeknik STTT Bandung selama tahun anggaran 2016 (Januari 2014 sampai dengan Desember 2016) yang meliputi peranan dan sasaran, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, permasalahan yang dihadapi dan rekomendasi tindak lanjut serta diakhiri dengan kesimpulan dan penutup.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mudah-mudahan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Bandung,

30 Desember

2016

Direktur Politeknik STTT Bandung ttd Tina Martina, AT.,M.Si. NIP. 196903121996032001

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………......

i

DAFTAR ISI …………………………………………………....………

ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………......……

1

A.

Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi …………..…………

1

B.

Peran Stratejik Organisasi …………………………………..

2

C.

Struktur Organisasi …………………………….…………….

5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA………….

8

2.1 Rencana Strategis Organisasi........………………………….

8

2.2 Rencana Kinerja 2016……….................….……………...

20

2.3 Rencana Anggaran Keuangan ..……………….......……..

22

2.4 Dokumen Penetapan Kinerja......................................

24

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ……………………..………..

25

A.

Analisis Capaian Kinerja ………………………….…………

25

B.

Permasalahan yang Dihadapi Organisasi..……………….

33

C.

Akuntabilitas Keuangan…………………….…..…….……..

34

BAB IV PENUTUP ………………..………………………..………..

38

A.

Kesimpulan………………………………………..…………...

38

B.

Saran…………………………………………………..………...

39

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

2

BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Pembuatan Laporan Tugas Pokok dan Fungsi merupakan salah satu kewajiban dalam rangka mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi

Politeknik STTT Bandung yaitu pendidikan

merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia, dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender yang dimanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Politeknik STTT Bandung sebagai salah satu dari 8 satker yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian Perindustrian mempunyai tanggungjawab besar dalam penyediaan SDM yang kompeten di bidang industi, khususnya industri tekstil dan

produk

tekstil.

Tantangan

dan

permasalahan

dalam

pengembangan SDM industri tidak hanya soal jumlah dan kualitas, namun juga soal pengakuan kualifikasi yang harus bisa diakui baik di dalam maupun dengan luar negeri. Politeknik STTT Bandung, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis bidang Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Perindustrian , dalam menjalankan tugas operasionalnya perlu visi dan misi yang jelas. Dengan visi dan misi yang jelas, seperti yang dituangkan dalam Tugas Pokok dan Fungsi dan diharapkan dapat menjadi Pendidikan Tinggi Tekstil untuk menyongsong masa depan yang baik. Dalam Mengemban Visi dan Misi tadi, Politeknik STTT Bandung mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut :

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

3

1. Tugas Pokok Melaksanakan

pendidikan,

pengajaran,

melaksanakan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang teknologi tekstil yang mencakup Teknik Tekstil, Kimia Tekstil dan Produksi Garmen. 2. Fungsi a. Memberikan pendidikan dan pengajaran dalam ilmu dan teknologi tekstil. b. Melaksanakan

penelitian

terapan

dalam

rangka

mengembangkan ilmu teknik tekstil, kimia tekstil dan Produksi Garmen

dan mendorong pelaksanaan penelitian

sains. c. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam rangka pembentukan

kepribadian

mahasiswa

dan

menunjang

pengembangan industri tekstil. d. Melaksanakan pembinaan civitas akademika e. Melaksanakan kegiatan administratif

B. PERAN STRATEGIS ORGANISASI Berdasarkan tugas dan fungsi tersebut diatas maka Politeknik STTT Bandung mempunyai peranan strategis untuk menyiapkan dan

menghasilkan

sumber

daya

manusia

untuk

keperluan

industri, khususnya industri tekstil dan produk tekstil baik dalam badan usaha milik negara atau badan usaha milik swasta. Selain itu didorong juga untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia Industri (SDMI) yang siap menjadi calon-calon wirausaha baru.

1. Sasaran Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

4

a. Sasaran kualitatif yang hendak dicapai Politeknik STTT Bandung adalah : 1.

Peningkatan kemampuan dan profesionalisme pengelola Perti

melalui peningkatan keimanan dan ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta peningkatan

pengetahuan, ketrampilan dan keahlian sesuai bidangnya. 2.

Peningkatan

daya

saing

kompetitif

lulusan

dengan

menerbitkan sertifikat kompetensi. 3.

Peningkatan daya saing lulusan dengan sertifikat LSP-P1

4.

Pengembangan Unit Teaching Factory untuk mendukung proses pembelajaran.

5.

Peningkatan kemampuan lulusan dalam merebut peluang pasar kerja dengan selalu melaksanakan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum berbasis kompetensi.

6.

Peningkatan pemberberdayaan laboratorium, workshop maupun

sarana

lain

dengan

rehabilitasi

ruang

laboratorium, melengkapi/ menambah peralatan seiring perkembangan Ilmu dan Teknologi Terapan yang gilirannya

akan

meningkatkan

kemampuan

pada dan

ketrampilan lulusan. 7.

Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait, dunia usaha, dunia industri dan masyarakat.

b. Sasaran Kuantitatif yang hendak dicapai Politeknik STTT Bandung adalah : 1.

Merintis kerjasama internasional dengan Perguruan Tinggi sejenis diluar negeri.

2.

Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia dengan mengikuti Diklat yang sesuai dengan kompetensinya.

3.

Sertifikasi Dosen Pendidikan S2.

4.

Magang, diklat dan seminar bagi Dosen dan tenaga kependidikan.

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

5

2. Pencapaian Sasaran Unit

Pendidikan

Tinggi

Vokasi

di

lingkungan

Kementerian

Perindustrian bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten dan siap bekerja. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi harus link and match dengan kebutuhan dunia usaha industri dan diselenggarakan berbasis

kompetensi. Langkah-langkah yang

dilakukan antara lain: 1. Menetapkan spesialisasi sekolah sesuai dengan kompetensi inti industri dan kebutuhan sektor industri di daerahnya. 2. Kurikulum pendidikan disusun dan dibahas bersama dengan dunia usaha industri sesuai dengan SKKNI sektor industri 3. Melengkapi sarana prasarana pembelajaran sesuai dengan mesin dan peralatan yang digunakan di Industri (teaching factory ) sehingga penyelenggaraan pendidikan benar-benar berorientasi industri. 4. Melengkapi sekolah dengan Lembaga Sertifikasi Profesi

dan

Tempat Uji Kompetensi, serta menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap peserta didik 5. Mengembangkan kerjasama dengan industri untuk penyusunan kurikulum,

pemagangan,

penempatan

kerja

lulusan

dan

evaluasi. 6. Secara rutin menjalin komunikasi dengan industri melalui forum kerjasama industri di tingkat sekolah dan nasional (Pusdiklat Industri)

C. STRUKTUR ORGANISASI Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

6

Politeknik STTT Bandung merupakan bagian dari penyesuaian dengan terbitnya UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pada Bagian Kedua UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 59 tentang bentuk

perguruan

tinggi

disebutkan

bahwa

Sekolah

Tinggi

merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik, sedangkan Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi atau berbasis keahlian. Dengan demikian, perlu dilakukan perubahan nomenklatur dan penamaan agar sesuai dengan perundang-undangan yang ada. Perubahan tersebut dikuatkan dengan dikeluarkannya SK Mendikbud No. 497/E/O/2014 tentang “Izin Penyelenggaraan Program

Studi

Program

Diploma

Empat

Dalam

Rangka

Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung Menjadi

Politeknik

Diselenggarakan keputusan

STTT

oleh

tersebut

Bandung

Kementerian

selanjutnya

di

Bandung

yang

Perindustrian”.

Surat

menjadi

dasar

hukum

bagi

keberadaan dan penyelenggaraan Politeknik STTT Bandung sebagai perguruan tinggi penyelenggara Program Studi D-IV Tekstil. Gambar 1 memperlihatkan struktur organisasi Politeknik STTT Bandung setelah mengalami beberapa perubahan kecil mengikuti bentuknya yang baru.

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

7

Bagan Struktur Internal Politeknik STTT Bandung Dewan Penyantun

DIREKTUR

Pembantu Direktur I Bidang Akademik

Senat Akademik

Pembantu Direktur II Bidang Administrasi Umum & Keuangan

Satuan Pengawas Internal

Ka. LSP P1 STT Tekstil

Unit Penunjang Ka. Unit Bahasa

Ka. Unit Komputer & TI

Ka. Unit Perpustakaan

Ka. Unit Penelitian & Pengabdian Masyarakat (UP2M)

Ka. Inkubator Bisnis

Sekretaris

Ka. Lab. Penelitian

Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan & Kerja Sama

Satuan Penjaminan Mutu

Ka. Teaching Factory

Ka. Jur. Teknik Tekstil

Ka. Jur. Kimia Tekstil

Ka. Jur. Produksi Garmen

Ketua Program Studi

Ketua Program Studi

Ketua Program Studi

Sekretaris

Sekretaris

Sekretaris

Ka. Lab. Fisika Dasar

Ka. Lab. Kimia Umum & Analisa

Ka. WS Pola Manual

Ka. Lab. Pemintalan

Ka. Lab. Kimia Fisika Tekstil

Ka. WS Pola CAD

Ka. Lab. Persiapan & Pertenunan

Ka. Lab. Persiapan & Pencelupan

Ka. WS Pemotongan Kain

Ka. Lab. Perajutan

Ka. Lab. Pencapan & Penyempurnaan

Ka. WS Penjahitan

Ka. Lab. Pengujian & Eval Fisika Tekstil

Ka. Lab. Pengujian & Eval. Kimia Tekstil

Ka. Studio Fesyen Desain

Ka. Lab. Desain Tekstil

Ka Sub Bag. Adm. Akademik, Kemahasiswaan, & Kerja Sama

Ka. Sub Bag. Adm. Umum & Keuangan

Ka. Ur. Akademik

Ka. Ur. Tata Usaha

Ka. Ur. Registrasi

Ka. Ur. Logistik

Ka. Ur. Promosi & Kerja Sama

Ka. Ur. Akuntansi BMN

Ka. Ur. Kemahasiswaan & Bursa Kerja

Ka. Ur. Akuntansi Keuangan Ka. Ur. Kepegawaian Ka. Ur. Instalasi & Pemeliharaan

Kelompok Jabatan Fungsional

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI 2.1.1 Visi dan Misi Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Politeknik STTT Bandung sebagai salah satu unit Pendidikan Tinggi dibawah Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian, maka Visi yang akan dicapai tidak terlepas dari visi yang telah ditetapkan oleh Pusdiklat Industri yaitu “Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Industri yang Unggul, Berbasis Kompetensi dan Berdaya Saing pada Tahun 2025”. Sebagaimana lembaga atau organisasi Pendidikan Tinggi, Politeknik STTT Bandung memiliki Visi “Menjadi Perguruan Tinggi Tekstil dan Garmen sebagai role model pendidikan vokasi industri yang menghasilkan lulusan berkarakter dan berdaya saing global”, Serta Misi yang merupakan jabaran tindakan terarah dalam rangka pencapaian Visi Adapun pedoman tersebut adalah : Visi : Menjadi Perguruan Tinggi Tekstil dan Garmen sebagai role model pendidikan vokasi industri yang menghasilkan lulusan berkarakter dan berdaya saing global Misi : 1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi meliputi pengajaran, penelitian,

dan

Perguruan

Tinggi)

pengabdian yang

masyarakat

mampu

(Tridharma

memenuhi

tuntutan

masyarakat dan industri. 2. Menghasilkan tenaga ahli bergelar sarjana terapan dan tersertifikasi profesi pada levelnya di bidang tekstl dan garmen yang kompeten, mandiri dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

8

3. Memberikan sumbangsih aksi dan solusi bagi dunia Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia dalam

pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi tekstil dan garmen. 4. Membentuk brand image positif Politeknik STTT Bandung yang bernilai jual tinggi. 5. Mengelola

Politeknik STTT Bandung

secara profesional,

transparan, dan akuntabel. 6. Menjalin

kerjasama

dengan

berbagai

pihak

untuk

kemajuan dan keunggulan Politeknik STTT Bandung dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. 7. Mengoptimalkan peranan Unit Teaching Factory, Inkubator Bisnis dan Laboratorium yang terintegrasi. 8. Meningkatkan

Jenjang

Pendidikan

sesuai

kebutuhan

industri. Peranan Industri

Politeknik

nasional serta

STTT

Bandung

dalam

pembangunan

pengembangan Usaha kecil-menengah

industri adalah menghasilkan Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang industri tekstil dan produk tekstil. Banyak upaya yang akan dilakukan Politeknik STTT Bandung dalam rangka pemenuhan kebutuhan pasar kerja serta penajaman kompetensi lulusan . Hal tersebut dilakukan dengan cara : 1. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP P1) untuk membekali lulusan dengan sertifikat kompetensi spesifik dan berbasis spesialisasi; 2. Tempat Uji Kompetensi untuk mendapatkan Sertifikat Uji Kompetensi bagi lulusan; 3. Pengembangan mahasiswa

Teaching

mempelajari

Factory dan

untuk

membantu

mempertajam

kompetensi

keahlian dan kompetensi spesialisasi. 4. Pengembangan program pelatihan dan pendidikan berbasis kompetensi;

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

9

5. Peningkatan kerja sama Politeknik STTT Bandung dengan stakeholder

baik

tingkat

nasional

maupun

tingkat

Internasional; 6. Peningkatan kualitas tenaga pendidik (Dosen) dan tenaga kependidikan melalui pendidikan formal maupun non formal

untuk

meningkatkan

kualitas

kegiatan

belajar

mengajar mahasiswa; 7. Peningkatan dan pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan. Tuntutan demi tuntutan dari stakeholder selalu muncul menjadi

dinamika

dalam

kehidupan

kampus,

sehingga

Politeknik STTT Bandung selalu berupaya untuk melakukan pembenahan secara kontinyu dan berkesinambungan di segala aspek untuk dapat menjawab tuntutan tersebut. 2.1.2. Tujuan Strategis Dalam rangka mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi, Politeknik STTT Bandung

merumuskan dalam bentuk yang lebih

terarah dan operasional yaitu berupa perumusan tujuan strategis yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan Peta Strategis Kementerian Perindustrian yaitu “Menjadi role model pendidikan

vokasi

industri

dan

pelatihan

kompetensi yang menghasilkan SDM Industri

industri

berbasis

yang kompeten

dan berdaya saing”. Dalam Kementerian

mencapai

tujuan

Perindustrian,

yang

maka

telah

Politeknik

ditetapkan STTT

oleh

Bandung

menetapkan Tujuan Strategis, yaitu : 1. Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang memiliki kemampuan akademik dan profesional sebagai ahli tekstil dan garmen pada Instansi pemerintah, Lembaga pendidikan dan penelitian maupun institusi lainnya serta industri penunjang lainnya. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

10

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang tekstil dan garmen melalui penelitian yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa. 3. Mengembangkan program pengabdian kepada masyarakat dalam rangka

pembentukan

kepribadian

sivitas

akademika

dalam

mengamalkan hasil penelitian teknologi tekstil dan garmen guna kepentingan masyarakat. Adapun ukuran keberhasilan pencapaian tujuan tersebut akan dijelaskan dalam bagian Sasaran Strategis.

2.1.3. Sasaran Strategis Sasaran strategis yang dirumuskan untuk mencapai tujuan strategis dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategis. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Politeknik STTT Bandung untuk periode tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan

penyelenggaraan

kegiatan

akademik

menjamin kompetensi lulusan yang berkarakter dan

untuk berdaya

saing global. Animo masyarakat terhadap minat untuk menjadi mahasiswa Politeknik STTT Bandung pada kenyataannya meningkat setiap tahun, hal ini menjadi sasaran strategis agar terus meningkatkan kualitas lulusan dan keberterimaan lulusan di industri. Ratio atau perbandingan antara peminat dengan mahasiswa yang diterima menjadi tolak ukur tingkat pemilihan raw material SDM yang semakin baik kualitas. Adapun tenaga pendidik lokal yang berkualitas diperlukan untuk menciptakan mutu pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat

yang

baik.

Melihat

dua

hal

di

atas

menjelaskan bahwa atmosfir akademik harus terus ditingkatkan agar kompetensi lulusan dapat terus meningkat dan mendapat Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

11

kepercayaan dari luar dan dalam negeri. Kompetensi lulusan juga didorong agar sesuai dengan level pada KKNI (Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia) untuk lulusan program Diploma IV atau sarjana terapan. 2. Penguatan Politeknik STTT Bandung sebagai role model pendidikan vokasi industri dengan mengembangkan tri dharma perguruan tinggi, teaching factory, dan inkubator bisnis. Strategi penguatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penguatan peran Politeknik STTT Bandung melalui jejaring, kolaborasi, dan kemitraan dalam bentuk kerjasama Industri dan Institusi Pendidikan dalam dan luar negeri. Peran strategis Politeknik

STTT

Bandung

Tridharma

perguruan

tinggi

ditunjukkan yang

melalui

kinerja

menunjukkan

reputasi

Politeknik STTT Bandung ditingkat nasional dan internasional. Untuk peningkatan reputasi tersebut Politeknik STTT Bandung melakukan peningkatan dan penguatan jejaring nasional dan internasional

tersebut

secara

intensif

dengan

industri,

pemerintah dan perguruan tinggi. Peran kepakaran dosen dan alumni Politeknik STTT Bandung harus ditingkatkan dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi, yaitu sebagai tenaga ahli, narasumber

maupun

konsultan

dan

pendamping

dalam

pengembangan industri tekstil, garmen dan fashion. Peran kepakaran tersebut dilakukan melalui program kemitraan yang sinergi yang saling menguntungkan dengan alumni melalui Ikatan Alumni ITT-STTT yang tersebar di seluruh Indonesia baik yang bekerja di industrI dalam dan luar negeri serta pemerintahan maupun yang menjadi enterpreuner. b. Penguatan sistem pendidikan vokasi

dengan meningkatkan

kualitas kurikulum pendidikan tinggi vokasi, dengan penerapan sistem pembelajaran Teaching Factory, praktik kerja lapangan Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

12

(PKL ) di industri, dan uji kompetensi mahasiswa. Politeknik STTT Bandung adalah pendidikan tinggi vokasi yang mencetak tenaga terampil, kompeten, dan berdaya saing global di bidang tekstil, garmen dan fashion yang di butuhkan dunia industri. Untuk itu, Politeknik STTT Bandung menerapkan Model Pembelajaran yang berbasis proses produksi yaitu Teaching Factory. Teaching Factory itu sendiri

merupakan metode

pembelajaran dengan menciptakan corporate culture untuk menjembatani

kesenjangan

kompetensi

antara

kebutuhan

dunia industri dengan pengetahuan yang dipelajari di institusi pendidikan, baik dari segi keterampilan, pengetahuan dan perilakunya (SKA - skill, knowledge, attitute). Dengan model pembelajaran Teaching Factory mahasiswa akan belajar proses produksi yang sesungguhnya (real job) yang menghasilkan produk yang sesuai tuntutan pasar atau konsumen. Dengan penguatan Teaching Factory diharapkan lulusan Politeknik STTT Bandung menjadi SDM industri yang terampil, kompeten, dan berdaya saing global. c. Penguatan

penelitian

terapan

dan

pengabdian

kepada

masyarakat. Penguatan penelitian terapan dengan melakukan peningkatan kualitas penelitian yaitu setiap hasil penelitian terapan harus diseminasikan dan diterbitkan di

jurnal nasional dan/atau

internasional, serta dapat diproses untuk mendapatkan Hak Kekayaan

Intelektual.

Penguatan

pengabdian

kepada

masyarakat dengan meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan, konsultasi, dan tenaga ahli untuk pengembangan industri tekstil dan garmen di Indonesia. d. Penguatan Inkubator bisnis. Politeknik STTT Bandung harus berperan dalam menghasilkan wirausahawan (entrepreneur) yang masih rendah. Kegiatan yang Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

13

dilakukan untuk meningkatkan jumlah wirausahawan adalah pelatihan,

mentoring

atau

coaching,

serta

mendorong

terbentuknya komunitas wirausahawan tekstil dan garmen. Dalam komunitas ini diharapkan mahasiswa mendapatkan kemampuan wirausaha,

wirausaha, mengetahui

menanamkan etika

usaha,

jiwa serta

(soft

skill)

mengetahui

pentingnya kekayaan intelektual bagi usahawan.

e. Penyelenggaraan Jenjang Pendidikan Magister Terapan Industri

TPT

sudah

sejak

lama

menjadi

salah

satu

penyumbang devisa terbesar bagi negara dan penggerak perekonomian nasional. Di dalam peta jalan pengembangan industri dan RIPIN 2015 – 2035, TPT ditempatkan sebagai industri strategis dan andalan. Persoalan yang paling utama di dalam pengembangan industri TPT adalah kebutuhan untuk meningkatkan daya saing dan salah satu strategi yang diyakini akan memberikan keunggulan komparatif yang signifikan untuk jangka waktu yang lama adalah dengan mengembangkan SDM yang unggul dan inovatif melalui pendidikan pada jenjang lebih tinggi, yaitu S2 terapan khusus bidang tekstil. Penguasaan teknologi untuk pengembangan produk-produk baru yang inovatif dan teruji maupun untuk pengembangan proses manufaktur yang lebih efisien dan ramah lingkungan menjadi kata kunci yang dapat memenangkan persaingan global. Pada saat ini, industri TPT Indonesia masih sangat tergantung dengan bahan baku impor, mulai dari kapas hingga bahan-bahan kimia antara (intermediate) untuk pembuatan serat sintetik (poliester, nilon, dan akrilat) dan zat warna maupun zat-zat pembantu tekstil (textile auxiliaries). Untuk itu, penguasaan teknologi juga menjadi sangat penting untuk membangun kemandirian yang lebih besar. Program studi Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

14

magister terapan khusus bidang tekstil sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan memajukan industri TPT Indonesia pada tataran global. Hingga saat ini belum ada lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program studi S2 maupun S2 terapan bidang tekstil di Indonesia. Program studi magister terapan “Teknologi Tekstil & Fashion” akan menjadi yang

pertama di

Indonesia. Dengan semua pengalaman dari tradisi panjang sebagai lembaga pendidikan tinggi di bidang tekstil dan didukung sarana maupun prasarana yang lengkap serta dukungan kuat dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian, dan hubungan baik dengan industri, Politeknik STTT Bandung merupakan satu-satunya lembaga yang paling siap

untuk

menyelenggarakan

pendidikan

program

studi

magister terapan tekstil. Ketersediaan sumber input yang melimpah dan terjamin dari program Diploma 4 di bawahnya juga merupakan modal lain yang tak kalah penting dan menjadi satu kelebihan yang belum tentu dapat dipenuhi institusi lain. Dari

perspektif

pembangunan

industri

TPT

nasional,

penyelenggaraan program studi magister tekstil di Politeknik STTT Bandung seyogyanya dijadikan proyek nasional untuk revitalisasi dan penguatan industri TPT dalam jangka panjang. f.

Perintisan Wisata Pendidikan Education Tour

(wisata pendidikan), yaitu suatu perjalanan

wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja atau proses pembuatan produk

yang dikunjunginya. tujuan

pokoknya adalah memperoleh pengetahuan atau penyelidikan suatu bidang ilmu pengetahuan. motivasi yang mendorong pengunjung dorongan

untuk mengadakan wisata pendidkan

kebutuhan

untuk

berekreasi

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

serta

adalah dorongan 15

kebutuhan pendidikan dan penelitian ataupun hanya sekedar perasaan ingin tahu. Adapun konsep wisata Pendidikan di Politeknik STTT Bandung adalah

perjalanan

keliling

pada

suatu

tempat

yang

diselenggarakan oleh suatu institusi pendidikan untuk melihat urutan proses produksi dalam hal ini proses pembuatan pakaian jadi / garmen. Perjalanannya dilakukan dengan rileks guna memenuhi rasa ingin tahu untuk menambah wawasan / pengetahuan mengenai rangkaian proses pembuatan produk tekstil mulai dari raw material atau bahan baku pembuatan benang sampai produk jadi bahkan sampai pada proses pemasarannya. Ada tujuan yang ingin dicapai dalam perjalanan wisata tersebut, yaitu mencari pengetahuan dan pengalaman baru yang dikemas dengan menarik. Perjalanan ini

telah

direncanakan terlebih dahulu, artinya pengunjung akan dibawa ke dalam ruangan / studio yang mana mereka akan diberikan pemaparan secara audio visual proses produksi pembuatan produk tekstil, kemudian akan berjalan yang dilakukan dengan santai, yang mana pada perjalanannya terdapat unsur-unsur produk wisata, misalnya melewati workshop desain fashion, workshop proses pembatikan atau tenun tradisional. Sehingga pengunjung akan diantarkan para rangkaian proses pembuatan produk tekstil, mulai dari raw material kemudian menjadi benang, kemudian proses pembuatan kain secara pertenunan ataupun

perajutan,

kemudian

dijelaskan

proses-proses

penyempurnaan kain yang dapat dilakukan sebelum akhirnya sampai

pada

urutan

proses

pembuatan

garmen

sejak

pembuatan desain, pola, penjahitan sampai pada kegiatan finishingnya, terakhir pengunjung dapat melihat hasil akhir berupa produk garmen yang ditawarkan. Sasaran stategi yang ingin dicapai adalah membangun brand image serta bentuk suguhan yang menarik bagi pengunjung untuk memotret Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

16

proses tekstil, garmen dan fashion dalam skala kecil dan mudah dipahami. 3. Peningkatan perguruan

kualitas tinggi

dan

yaitu

kuantitas

bidang

pendukung

pendidikan,

tridharma

penelitian,

dan

pengabdian kepada masyarakat, dengan kegiatan sebagai berikut: a. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia. b. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana. c. Peningkatan sumber dan kapasitas pendanaan. d. Peningkatan efektifitas sistem pengelolaan organisasi dan layanan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Indikator Kineja Utama (IKU) yang digunakan dalam pengukuran kinerja

dan

pengendalian

pelaksanaan

program

dan

kegiatan

Politeknik STTT Bandung adalah sebagai berikut:

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

17

MATRIKS SASARAN STRATEGIS DAN RUMUSAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 POLITEKNIK STTT BANDUNG

Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T)

STAKEHOLDER

Perspektif

Sasaran Strategis

SS STTT 1.1

SS STTT2.1

SS STTT 3.1

Terbangunnya Pendidikan Tinggi vokasi berbasis kompetensi sebagai penyedia SDM industri

Tersedianya Produk Penelitian yang Inovatif

Penguatan peran Institusi Pendidikan sebagai role model Pendidikan Tinggi Vokasi di Indonesia

Rumusan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target

Satuan

IKU 1.1.1

Jumlah Lulusan Tepat Waktu

65

persen

IKU 1.1.2

Jumlah animo pendaftar mahasiswa baru meningkat

1000

orang

IKU 1.1.3

Persentase penyerapan dan penempatan lulusan yang kompeten pada DU/DI

80

persen

IKU 1.1.4

Jumlah Kelulusan Uji Kompetensi LSPP1

300

orang

IKU 1.1.5

Jumlah Program Studi dengan Akreditasi A

3

Program Studi

IKU 2.1.1

Jumlah Penelitian Dosen

8

judul penelitian

IKU 3.1.1

Jumlah Laboratorium yang terintegrasi

3

Laboratorium

IKU 3.1.1

Penerapan Sistem Pembelajaran Teaching Factory

1

Program Studi

IKU 3.1.3

Jumlah kerjasama ( pelatihan, konsultasi dan Pengabdian kepada Masyarakat ) dengan industri maupun institusi pendidikan di dalam dan luar negeri

10

kegiatan

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

18

Dalam

memilih

dan

menetapkan

kegiatan

berpedoman dari Renstra yang telah disusun

tahun

2016

dalam hal ini

Renstra tahun 2015 – 2019. Secara garis besar, program yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1.

Kegiatan Akademik No. 1. 2. 3. 4. 5.

2.

KEGIATAN Jumlah Lulusan Tepat Waktu Jumlah animo pendaftar mahasiswa baru meningkat Persentase penyerapan dan penempatan lulusan yang kompeten Jumlah Kelulusan Uji Kompetensi LSP-P1 Jumlah Program Studi dengan Akreditasi A

KETERANGAN 2016 2016 2016 2016 2016

Peningkatan Kualitas SDM dengan Penelitian yang Inovatif No. 1.

3.

Pendidikan Penelitian Dosen

Jumlah

Tahun

penelitian

2016

Penguatan peran Institusi Pendidikan sebagai Role Model Pendidikan Tinggi Vokasi

No. 1. 2. 3. 5.

KEGIATAN Laboratorium Terintegrasi Sistem Pembelajaran Teaching Factory Pemeliharaan alat laboratorium Jumlah Kerjasama

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

TAHUN 2016 2016 2016 2016

19

2.2. RENCANA KINERJA 2016 Dengan berdasarkan usulan program Politeknik STTT Bandung yang telah disetujui PUSDIKLAT Industri, dalam upaya melaksanakan tugas pokok dan fungsinya ditetapkan program kerja Tahun Anggaran 2016. Strategi pengembangan Politeknik STTT Bandung pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1.

Peningkatan kualitas SDM

2.

Pengembangan sarana – prasarana

3.

Peningkatan kerjasama dan jejaring dengan stakeholder

4.

Peningkatan manajemen

5.

Branding unit kerja

Arah kebijakan pendidikan pada Politeknik STTT Bandung pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1.

Evaluasi serta penyempurnaan kurikulum

2.

Peningkatan kompetensi Dosen dengan Pendidikan gelar, Studi banding maupun diklat / sejenis

3.

Meningkatkan fasilitas pembelajaran/pendidikan ekstrakurikuler

4.

Pembentukan wadah kerjasama dengan pihak eksternal.

5.

Penambahan tenaga fungsional Dosen dan Pranata Laboratorium Pendidikan

Program yang didukung DIPA 1. Penyelenggaraan Pendidikan dan Kejuruan Berbasis Spesialisasi Kompetensi A. Penyelenggaraan Pendidikan 1. Penerimaan Mahasiswa Baru 2. Penyelenggaraan Kegiatan Pengenalan Kampus 3. Pembinaan Kemahasiswaan 4. Penyekenggaraan Proses Belajar Mengajar 5. Penyelenggaraan Ujian Akhir 6. Penyelenggaraan Uji Kompetensi Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

20

7. Penyelenggaraan Pelatihan Bahasa 8. Pengelolaan PNBP 9. Wisuda 10. Kegiatan Kunjungan Industri B. Penguatan Kelembagaan Internal 1. Publikasi, Promosi dan Tracer Studi 2. ISO 9001-2008 3. Reakreditasi Program Studi 4. Evaluasi Kurikulum 5. Penelitian Dosen 6. Pembinaan Dosen 7. Pembinaan Kompetensi Pegawai 8. Penyusunan Modul Pembelajaran 9. Peningkatan Kerjasama dengan Dunia Industri 10. Pengembangan Sertifikasi BNSP 11. Tempat Uji Kompetensi 12. Pengembangan program Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) C. Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan -

-

Laporan Kegiatan Tupoksi 1.

Penyusunan LAKIP

2.

Penyusunan Laporan SAI

3.

Penyusunan Laporan PP 39

4.

Penyusunan Laporan Akademik

Dokumen Program dan Kegiatan 1.

Penyusunan RKAKL 2017

2.

Penyusunan PNBP 2017

D. Layanan Perkantoran -

Layanan Perkantoran pendidikan 1.

Pembayaran Gaji dan Tunjangan

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

21

2.

Honor Dosen Tidak Tetap dan

Pegawai Tidak

Tetap 3. -

Tunjangan Sertifikasi Dosen

Penyelenggaraan

Operasional

dan

Pemeliharaan

Perkantoran 1.

Penambaha Daya Tahan Tubuh

2.

Pengadaan Pakaian Kerja

3.

Pemeliharaan Peralatan Kantor dan Laboratorium

4.

Pemeliharaan Gedung

5.

Pemeliharaan kendaraan Operasional

6.

Pembayaran Biaya Listrik dan Telepon

7.

Langganan Internet

8.

Penyelenggaraan Administrasi Kantor

9.

Pembinaan Pengelolaan Keuangan

10.

Pengelolaan BMN

11.

Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa

E. Peningkatan Sarana Prasarana 1.

Pengadaan Inventaris kantor

2.

Pengadaan Renovasi Gedung Pendidikan

3.

Pengadaan Buku Perpustakaan

4.

Pengadaan Alat - alat Laboratorium

5.

Pengadaan Peralatan Pendidikan

2.3. RENCANA ANGGARAN Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 sebesar Rp. 27.580.067.000,- (dua puluh tujuh milyar lima ratus delapan puluh juta enam puluh tujuh ribu rupiah).

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

22

Adapun perinciannya adalah sebagai berikut: DIPA Tahun 2016 Belanja (000,-) Barang 9.216.686

Kegiatan

Uraian

5277.002

SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi Pendidikan Viokasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Vokasi Industri yang Difasilitasi Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/ kegiatan Dokumen Pendidikan Vokasi Indusri Berbasisi Kompetensi Sarana Prasaran Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi yang difasilitasi Layanan Perkantoran

9.189.271

3.350.955

JUMLAH

9.189.271

14.925.456

5277.003

5277.004 5277.005 5277.006

5277.994

Pegawai

Modal

447.200

539.296 1.371.319 3.465.340

JUMLAH TOTAL

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

3.465.340

Rp 27.580.067

23

2.4. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA Berdasarkan uraian di atas, indikator kinerja dari rencana kerja Politeknik STTT Bandung tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini : PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLITEKNIK STTT BANDUNG NO 1

2

3

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN Meningkatnya produktivitas, kualitas dan efisiensi yang berdaya saing ke arah competitive advantage

Meningkatnya daya saing melalui spesialisasi pada produk TPT bernilai tambah tinggi dan high fashion yang berbahan baku lokal

Tersedianya produk penelitian yang inovatif

INDIKATOR KINERJA

TARGET

Jumlah Mahasiswa yang terampil dan kompeten (jumlah lulusan tepat waktu) Persentase animo pendaftar mahasiswa baru meningkat Persentase penyerapan dan penempatan tenaga kerja industri yang kompeten Jumlah dunia industri yang bekerja sama dengan Politeknik STTT Bandung Jumlah jurusan pada lembaga pendidikan yang terakreditasi A Persentase kelulusan Uji Kompetensi LSP P1

249 orang 78%

Hasil pembinaan unit inkubator bisnis Jumlah Produk Teaching Factory Jumlah penelitian dosen

1 tenant

Kegiatan Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri

5% 90 %

30 MoU

3 Program studi 100 %

4 produk 10 judul

Anggaran Rp 27.580.067.000,-

Dokumen Perjanjian Kinerja yang telah ditandatangani tanggal 25 Januari 2016. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

24

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja di Politeknik STTT Bandung

pada

tahun

2016

dilakukan

dengan

cara

membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Pengukuran tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran

atau

penilaian

kebijakan/program/kegiatan

dalam yang

proses

dianggap

penyusunan penting

dan

berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian juga terdapat beberapa sasaran strategis yang tidak sepenuhnya berhasil diwujudkan pada tahun 2016 ini. Terhadap sasaran maupun target indikator kinerja yang tidak berhasil diwujudkan tersebut, Politeknik STTT Bandung telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan penanganan di masa yang akan datang.

A. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja tahun 2016 secara umum capaian

indikator

kinerja

telah

mencapai

target

yang

telah

ditetapkan.

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

25

Berikut adalah capaian kinerja tahun 2016 yang telah teralisasi : CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 POLITEKNIK STTT BANDUNG NO 1

2

3

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN Meningkatnya produktivitas, kualitas dan efisiensi yang berdaya saing ke arah competitive advantage

Meningkatnya daya saing melalui spesialisasi pada produk TPT bernilai tambah tinggi dan high fashion yang berbahan baku lokal

Tersedianya produk penelitian yang inovatif

INDIKATOR KINERJA Jumlah Mahasiswa yang terampil dan kompeten (jumlah lulusan tepat waktu) Persentase animo pendaftar mahasiswa baru meningkat Persentase penyerapan dan penempatan tenaga kerja industri yang kompeten Jumlah dunia industri yang bekerja sama dengan Politeknik STTT Bandung

TARGET

REALISASI

%

249 orang 78%

267 orang

83,68%

5%

1802 (Th. 2016) 1819 (Th. 2015)

-0,93%

90 %

75%

75%

30 MoU

11 MoU

36,67%

Jumlah jurusan pada lembaga pendidikan yang terakreditasi A

3 Program studi

3 Program studi

100%

Persentase kelulusan Uji Kompetensi LSP P1

100 %

(310/380 orang)

81,57%

Hasil pembinaan unit inkubator bisnis

1 tenant

-

0%

Jumlah Produk Teaching Factory

4 produk

3 produk (jas almamater, jas lab. teknik, jas lab. kimia)

75%

Jumlah penelitian dosen

10 judul

10 judul

100%

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

26

Analisis capaian kinerja selengkapnya tertuang pada bagian bidang sebagai berikut: 1.

Terwujudnya SDM Industri yang kompeten 1.1.

Jumlah Tenaga Kerja Industri Terampil Yang Kompeten Dalam

menghadapi

kompetisi

yang

semakin

ketat,

Politeknik STTT Bandung selalu berupaya mengembangkan diri agar tetap selalu dapat bersaing. Upaya pengembangan diri Politeknik

STTT

Bandung

sebagai

penyedia

sumber

daya

manusia di level supervisor bidang tekstil dan garmen, selalu berorientasi pada kebutuhan dunia usaha/industri sebagai pasar kerja sampai saat ini dapat dikatakan ’masih dipercaya’ oleh dunia usaha dan industri. Selama 5 tahun terakhir Politeknik STTT Bandung telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyedia SDM untuk industri yang kompeten perkembangannya baik. Indikator

perkembangan

tersebut

dapat

dilihat

dari

perkembangan data mahasiswa sampai dengan saat ini. Grafik di bawah ini menunjukan data mahasiswa Tahun

Jumlah Mahasiswa (orang)

2012-2016 Politeknik STTT Bandung 140 120 100 80 60 40 20 0 Aktif Total Aktif Total Aktif Total Aktif Total Aktif Total 2012

2013

2014

2015

Teknik Tekstil

Kimia Tekstil

Produksi Garmen

Produksi Garmen-TPL

Produksi Garmen-Fashion Desain

Teknik Produksi Tekstil

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

2016

27

Dari

data

tersebut,

menunjukkan

bahwa

jumlah

mahasiswa aktif Politeknik STTT Bandung dari semua program studi jenjang Diploma IV cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 1.2.

Prosentase Penyerapan dan Penempatan Tenaga Kerja Industri Yang Kompeten Politeknik

STTT

Bandung

merupakan

satu-satunya

perguruan tinggi penyelenggara program studi D-IV tekstil, dan setiap tahunnya menghasilkan sekitar 250 orang lulusan dari ketiga program studi yang ada. Sementara itu, di sisi lain ada kebutuhan

tenaga

kerja

ahli

tekstil

terdidik

yang

terus

berkembang di industri hingga mencapai angka resmi sekitar 450 orang. Situasi tersebut menciptakan peluang bekerja yang sangat baik bagi lulusan Politeknik STTT Bandung, dimana rata-rata lulusan sudah mendapatkan pekerjaan kurang dari 3 bulan sejak kelulusan dan bahkan banyak pula yang sudah bekerja sebelum diwisuda. Tingkat penyerapan lulusan Politeknik STTT Bandung sangat tinggi. Gambar

dibawah

ini

memperlihatkan

situasi

supply-

demand lulusan Politeknik STTT Bandung hingga tahun 2016. 500

Jumlah

400 300 200 100 0 2012

2013

2014

2015

2016

Tahun Jumlah Lulusan

Permintaan Lulusan

Gambar Posisi Tawar dan Peluang Kerja Lulusan Politeknik STTT Bandung Tahun 2012 – 2016 Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

28

1.3.

Prosentase Animo Pendaftaran Mahasiswa Baru Meningkat Jumlah pendaftar/peminat ke Politeknik STTT Bandung

pada Program Diploma IV pada tahun 2016 cenderung tidak mengalami

perkembangan,

baik

itu

dari

jumlah

calon

mahasiswa pendaftar dan mahasiswa yang daftar. Jumlah mahasiswa yang melakukan daftar ulang sebagai mahasiswa angkatan 2016/2017 sebanyak 366 orang, jumlah tersebut melampaui

kapasitas daya tampung Politeknik STTT

yang hanya 300 orang, hal ini untuk memenuhi peminat pada Program Studi Produksi Garmen dan konsentrasi Fashion Desain yang cukup besar. Jumlah mahasiswa terdaftar dan jumlah pendaftar dan daftar ulang secara keseluruhan lima

Jumlah Orang

tahun terakhir disajikan pada Gambar berikut. 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0

1819

1802

1208 920

830

299

2012/2013

321

2013/2014

367

361

2014/2015

2015/2016

366

2016/2017

Tahun Ajaran Pendaftar

Daftar Ulang

Diagram Perkembangan Data Pendaftar Dari data di atas dapat dilihat bahwa walaupun tidak mengalami perubahan signifikan dari tahun sebelumnya, animo pendaftar calon mahasiswa baru pada tahun 2016 tetap tinggi (di atas 1000 pendaftar). Dengan demikian tahun 2016 telah

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

29

berhasil bahkan melebihi target yang telah ditetapkan (1000 pendaftar). 2.

Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan (kompetensi) Lulusan 2.1.

Jumlah Lisensi LSP dan TUK dari BNSP Lembaga

Sertifikasi

Politeknik STTT Bandung

Profesi

Pihak

Pertama

(LSP-P1)

adalah lembaga sertifikasi yang

dibentuk oleh Politeknik STTT Bandung untuk memberikan layanan sertifikasi yang berlaku di lingkungan Politeknik STTT Bandung,

bersifat

independen

dan

profesional

dalam

menyelenggarakan sertifikasi kompetensi untuk memastikan dan memelihara kompetensi selama dalam proses pendidikan di Politeknik STTT Bandung. Sebagai salah satu upaya mendapatkan kepercayaan dan pengakuan dari Dunia Industri baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri yaitu dengan pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Pada

tahun

2014

Politeknik

STTT

Bandung

telah

memperoleh Sertifikat Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi LSP di Politeknik STTT Bandung meliputi 3 (skema) skema sertifikasi yaitu : 1.

Klaster Persiapan Pencapan

2.

Klaster Pencapan kasa Datar

3.

Klaster Pembuatan pakaian jadi Dengan adanya

Politeknik

STTT

Sertifikat Lisensi LSP tersebut maka

Bandung

berhak

menyelenggarakan

Ujian

Kompetensi sesuai pedoman BNSP dan dokumen manajemen mutu LSP. Berikut

adalah

hasil

kelulusan

Uji

Kompetensi

LSP

Politeknik STTT Bandung.

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

30

Kelulusan Uji Kompetensi

Lulus Tidak Lulus

Pada tahun 2016, jumlah peserta yang mengikuti Uji Kompetensi meningkat drastis. Jumlah peserta mencapai 380 mahasiswa, dan 310 diantaranya berhasil lulus uji kompetensi. 2.2.

Prosentase Kelulusan Tepat waktu Politeknik STTT Bandung sebagai penyedia SDM Industri

dituntut agar dapat meluluskan mahasiswa yang kompeten dan tepat waktu. Data Lulusan Tahun 2016

Teknik Tekstil

Kimia Tekstil

77

96

Produksi Garmen Produksi Fashion Garmen Desain 60 19

TPT 30

Dari data di atas menunjukkan Politeknik STTT Bandung berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyedia SDM

Industri,

sehingga

program

operasional

maupun

pembinaan perkembangannya cukup baik.

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

31

2.3.

Jumlah Dosen Yang Bersertifikat Profesi Pendidik Politeknik STTT Bandung sebagai satu-satunya pendidikan

tinggi di bidang tekstil dan garmen dituntut untuk menciptakan keunggulan bersaing berkesinambungan (sustainable competitive advantage). Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, harus

selalu

diupayakan

adanya

perbaikan

berkelanjutan

(continous improvement). Upaya tersebut akan dapat dilakukan melalui human capitals, karena manusia merupakan satusatunya

kapital

yang

dapat

terus

menerus

memberikan

keunggulan kompetitif berkesinambungan. Untuk menghasilkan lulusan yang kompeten maka tidak bisa terlepas dari Dosen yang kompeten pula serta memiliki Sertifikat Profesi Pendidik. Salah satu syarat tenaga pendidik (dosen) diantaranya memiliki

sertifikasi

kompetensi.

Sertifikasi

kompetensi

ini

dibuktikan dengan sertifikasi dosen. Dosen Politeknik STTT Bandung yang telah sertifikasi dapat dilihat pada Tabel dibawah berikut ini: Tabel Sertifikasi Dosen Politeknik STTT Bandung JABATAN Dosen Prodi Teknik Tekstil Dosen Prodi Kimia Tekstil Dosen Prodi Produksi Garmen

JUMLAH DOSEN 19 24 13

SERTIFIKASI DOSEN 2015 2016 10 10 15 15 7 7

Pada tahun 2016, 1 (satu) orang dosen tersertifikasi pensiun, namun pada tahun yang sama pula 1 (satu) orang dosen dari Program Studi yang sama berhasil memperoleh sertifikasi. Politeknik

STTT

Bandung

sebagai

penyelenggara

pendidikan vokasi, dituntut pula untuk menyelenggarakan Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

32

sertifikasi

kompetensi

terhadap

mahasiswanya

disesuaikan

dengan level KKNI bagi lulusan Diploma IV, yaitu level 6 tersebut, dibutuhkan tenaga asesor. Tabel Ketersediaan Asesor ASESOR JUMLAH Asesor Lisensi Asesor Kompetensi

4 31

Target yang telah ditetapkan pada tahun 2016 Dosen yang bersertikasi pendidik 24 orang tetapi pada tahun 2016 baru berjumlah 22 orang. B.

Permasalahan Yang Dihadapi Organisasi Berdasarkan analisis capaian kinerja pada tahun 2016 permasalahan yang dihadapi oleh Politeknik STTT Bandung adalah sebagai berikut: 1.

Ketercapaian animo pendaftar mahasiswa baru mencapai

dari

ketercapainya

terget

kurang

yang sedikit.

ditetapkan, Adapun

belum

walaupun

kendala

dan

permasalahannya adalah kurangnya pemanfaatan website Politeknik STTT Bandung sebagai media informasi serta keikutsertaan dalam pameran pendidikan di SMA yang belum maksimal. 2.

Persentase industri

penyerapan

dan

penempatan

tenaga

belum optimal, hal ini disebabkan

kerja

Adanya

perubahan kurikulum dari Sekolah Tinggi ke Politeknik. Pelaksanaan periode sidang dan yudisium yang mundur ke kuartal ke-3, serta

informasi bursa kerja yang belum

tersosialisasi dengan baik ke industri. 3.

Jumlah Dunia Industri yang bekerja sama belum tercapai. Hal ini disebabkan oleh beban kerja di bagian kerjasama dengan industri masih tinggi karena kurangnya jumlah personil. Membutuhkan waktu yang tidak sebentar pada

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

33

saat

bernegosiasi

dengan

industri

untuk

membuat

perjanjian kerjasama. 4.

Berkaitan dengan jumlah jurusan / prodi yang terakreditasi A sudah tercapai 100 %

5.

Persentase kelulusan uji kompetensi belum tercapai dari penetapan target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh jadwal uji kompetensi yang beririsan dengan kegiatan belajar mengajar yang sangat padat antara asesi dan asesor.

6.

Hasil pembinaan unit inkubator bisnis belum tercapai. Hal ini disebabkan oleh kurangnya inovasi bisnis di dalam proposal yang masuk serrta padatnya jadwal kuliah yang berimbas pada kurang optimalnya jadwal coaching.

7.

Berkaitan dengan jumlah produk teaching factory dan jumlah penelitian, semua tercapai.

C.

Akuntabilitas Keuangan Pada tahun 2016 Anggaran DIPA Politeknik STTT Bandung sebesar Rp.27.580.067.000,- (dua puluh tujuh milyar lima ratus delapan puluh juta enam puluh tujuh ribu rupiah). Namun dalam perjalanannya mengalami pemotongan anggaran menjadi sebesar Rp.23.843.507.000,- (dua puluh tiga milyar delapan ratus empat puluh tiga juta lima ratus tujuh ribu rupiah). Realisasi anggaran sampai

dengan

31

Desember

2016

adalah

sebesar

Rp 20.646.292.491,- atau sebesar 86,59 %. Rincian Realisasi Anggaran tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Anggaran

Belanja

Pegawai

sebesar

Rp.9.189.271.000,-

realisasi Rp 8.838.038.086,- atau 96,18% karena anggaran belanja pegawai tahun 2016 mengacu anggaran tahun 2015 dengan jumlah pegawai yang pensiun sebanyak 5 orang. 2. Belanja Barang sebesar Rp14.254.236.000,- realisasi Rp 11.412.676.405,- atau 80,07% hal ini disebabkan karena Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

34

adanya penghematan belanja perjalanan dinas dan belanja barang lainnya. 3. Anggaran Belanja Modal sebesar Rp400.000.000,- realisasi Rp 395.578.000,- atau 98,89%. disebabkan sisa lelang belanja modal yang tidak bisa digunakan. Anggaran belanja modal mengalami pemotongan yang cukup signifikan.

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

35

Rincian Realisasi Anggaran 2016 KOD E

URAIAN SATKER/PROGRAM/KEGIATAN/OUT PUT/SUMBER DANA

1 2479 53

2 POLITEKNIK STTT BANDUNG

019.0 1.01

Program Pengembangan SDM Industri dan dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri

5277

5277. 002 01

04

5277. 003 01

04

5277. 004

SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi Pendidikan Vokasi

BELANJA PEGAWAI (51) 3

BAHAN (52)

REALISASI MODAL (53)

JUMLAH PAGU BELANJA

BLOKIR

5

6

7

4

PEGAWA I (51)

9,189,271 ,000

14,254,23 6,000

400,000, 000

23,843,5 07,000

961,423, 000

8,838,03 8,086

9,189,271 ,000

14,254,23 6,000

400,000, 000

23,843,5 07,000

961,423, 000

8,838,03 8,086

9,189,271 ,000

14,254,23 6,000

400,000, 000

23,843,5 07,000

961,423, 000

8,838,03 8,086

-

9,129,686 ,000

-

9,129,68 6,000

716,569, 000

-

-

4,552,690 ,000

4,552,690 ,000

716,569, 000

-

0.0 0%

-

4,576,996 ,000

-

4,576,996 ,000

-

-

0.0 0%

-

447,200,0 00

-

447,200, 000

80,100,0 00

-

0.0 0%

-

80,100,00 0

-

80,100,00 0

80,100,0 00

-

0.0 0%

-

367,100,0 00

-

367,100,0 00

-

-

0.0 0%

-

539,296,0

-

539,296,

-

-

0.0 0%

RM

PNBP

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

%

MODAL (53)

4 96. 18 % 96. 18 % 96. 18 % 0.0 0%

PNBP

Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kinerja

BAHAN (52)

3

RM

Tenaga Pendidik dan Kependidikan Vokasi Industri Yang Difasilitasi

%

11,412,67 6,405 11,412,67 6,405 11,412,67 6,405 7,086,028 ,953 2,968,090 ,090 4,117,938 ,863 334,163,0 00 -

334,163,0 00 477,666,6

%

JUMLAH REALISASI

5 80. 07 % 80. 07 % 80. 07 % 77. 62 % 65. 19 % 89. 97 % 74. 72 % 0.0 0% 91. 03 % 88. 57

395,578, 000 395,578, 000 395,578, 000 -

8 98. 89 % 98. 89 % 98. 89 % 0.0 0% 0.0 0%

-

0.0 0%

-

0.0 0%

-

0.0 0%

-

0.0 0%

-

0.0 0%

20,646,44 7,868 20,646,44 7,868 20,646,44 7,868 7,086,028 ,953

JUMLA H PERSE NTASE 9 86.59 % 86.59 % 86.59 % 77.62 % 65.19%

2,968,090 ,090 89.97% 4,117,938 ,863 334,163,0 00

74.72 % 0.00%

91.03% 334,163,0 00 477,666,6

88.57 %

36

00 04

5277. 005 01

04

5277. 006 01

04

5277. 994 01

04

000

50

PNBP

Dokumen Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi

-

539,296,0 00

-

539,296,0 00

-

-

0.0 0%

-

1,087,099 ,000

-

1,087,09 9,000

164,754, 000

-

0.0 0%

-

503,554,0 00

-

503,554,0 00

164,754, 000

-

0.0 0%

-

583,545,0 00

-

583,545,0 00

-

-

0.0 0%

-

-

400,000, 000

400,000, 000

-

-

0.0 0%

-

88. 57 % 74. 95 % 60. 89 % 87. 09 % 0.0 0%

-

-

219,833, 000

219,833,0 00

-

-

0.0 0%

-

0.0 0%

-

-

180,167, 000

180,167,0 00

-

-

0.0 0%

-

0.0 0%

9,189,271 ,000

3,050,955 ,000

-

12,240,2 26,000

-

8,838,03 8,086

9,189,271 ,000

2,362,909 ,000

-

11,552,18 0,000

-

8,838,03 8,086

-

688,046,0 00

-

688,046,0 00

-

-

96. 18 % 96. 18 % 0.0 0%

9,189,271 ,000

14,254,23 6,000

400,000, 000

23,843,5 07,000

961,423, 000

8,838,03 8,086

96. 18 %

RM

PNBP

Sarana dan Prasarana Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi Yang Difasilitasi RM

PNBP

Layanan Perkantoran

RM

PNBP

JUMLAH

%

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

477,666,6 50 814,781,0 00 306,595,0 00 508,186,0 00

2,700,036 ,802 2,133,998 ,716 566,038,0 86 11,412,67 6,405

22. 06 % 90. 31 % 82. 27 % 80. 07 %

50 -

0.0 0%

-

0.0 0%

-

0.0 0%

-

0.0 0%

-

98. 89 % 98. 91 % 98. 88 % 0.0 0%

-

0.0 0%

-

0.0 0%

395,578, 000

98. 89 %

395,578, 000 217,428, 000 178,150, 000

88.57% 477,666,6 50 814,781,0 00

74.95 % 60.89%

306,595,0 00 87.09% 508,186,0 00 395,578,0 00

98.89 % 98.91%

217,428,0 00 98.88% 178,150,0 00 11,538,23 0,265

94.26 % 94.98%

10,972,19 2,179 82.27% 566,038,0 86 20,646,44 7,868

86.59 %

37

BAB IV PENUTUP LAKIP tahun 2016 merupakan gambaran keberhasilan dan kegagalan dari perjanjian kinerja yang telah ditetapkan. Secara umum Politeknik STTT Bandung sebagai satu-satunya pendidikan tinggi di bidang tekstil dan garmen berhasil melaksanakan dan mencapai target dari Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Keberhasilan program kerja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Peran serta dan dukungan semua personal yakni dosen sebagai pendidik dan didukung oleh tenaga kependidikan sebagai pengemban misi Perguruan Tinggi. 2. Dukungan, pengarahan maupun pengawasan melekat dari instansi terkait yang terlibat dalam upaya pencapaian sasaran tugas pokok dan fungsi Perguruan Tinggi. 3. Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target yang telah ditetapkan dalam perencanaan kegiatan. 4. Dukungan alumni dalam hal kunjungan industri, PKL dan penempatan lulusan. A. Kesimpulan Dari hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.

Secara umum program dapat dilaksanakan dengan baik.

2.

Peran serta pegawai dalam mendukung semua program cukup baik.

3.

Kerjasama dengan Dunia Usaha/Industri dan masyarakat cukup harmonis terbukti memperlancar pencapaian rencana kinerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan : a. Penyerapan lulusan yang tinggi

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

38

b. Animo calon mahasiswa yang relatif masih tinggi walaupun mengalami penurunan, yaitu 1802 pendaftar dengan jumlah mahasiswa registrasi ulang sebanyak 366 orang (sesuai kapasitas) 4.

Diperlukan kinerja yang lebih baik untuk mencapai visi, misi, serta akuntabilitas yang mendekati kesempurnaan.

5.

Penyempurnaan kurikulum secara berkesinambungan akan mendekatkan keterampilan lulusan sesuai kebutuhan pasar kerja.

Capaian Kinerja yang baik tersebut juga telah diakui oleh masyarakat dan badan terkait. Hal ini dapat dilihat dari : 1. Meningkatnya

animo

calon

mahasiswa

perbandingan

pendaftar dengan yang diterima ratio nya sebesar 1 : 4. 2. Diperolehnya predikat Akreditasi A untuk ketiga (semua) Jurusan dari BAN PT 3. Pembangunan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) 4. Pembangunan Tempat Uji Kompetensi (TUK) 5. Pembangunan Teaching Factory 6. Meningkatnya jumlah penyerapan lulusan pada Dunia Industri B. SARAN-SARAN 1. Untuk mempercepat proses sertifikasi Dosen diharapkan Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian menfasilitasi penyelenggaraan Diklat Sertifikasi Dosen. 2. Diharapkan Kementerian Perindustrian bisa menfasilitasi

pengadaan tanah untuk pengembangan kegiatan proses belajar mengajar di Politeknik STTT Bandung.

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016

39