PENGARUH EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI

Download Ekonomi merupakan usaha memanfaatkan segala sumber daya untuk ... Ekonomi. Keluarga terhadap Motivasi Belajar. Anak Di Dusun Girimulyo, Kec...

0 downloads 516 Views 513KB Size
PENGARUH EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI DUSUN GIRIMULYO, KEC. JENAWI, KAB. KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh: Dewi Setyorini NIM: G000100049 NIRM: 10 / X / 02. 2. 1 / T / 4386

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENDAHULUAN

penghasilan

Latar Belakang Masalah

pengetahuan yang harus diberikan

Pendidikan

merupakan

sarana

orangtua.

Tetapi

kepada anaknya adalah pengetahuan

utama di dalam upaya meningkatkan

bagaimana

kualitas SDM. Tanpa pendidikan akan

kesuksesan melalui berbagai ilmu yang

sulit diperoleh hasil dari kualitas SDM

didapat.

yang maksimal. (Hasbullah,2009:144).

anaknya

Dusun

bisa

Girimulyo

meraih

merupakan

Ekonomi dan pendidikan memiliki

sebuah dusun yang terletak paling

pengertian yang berbeda, keduanya

ujung

di

Kabupaten

Karanganyar,

merupakan disiplin ilmu pengetahuan.

perbatasan

antara

Kabupaten

Ekonomi

usaha

Karanganyar dengan Sragen. Banyak

memanfaatkan segala sumber daya

anak yang tidak bisa melanjutkan

untuk

sekolah

dikarenakan

tertentu, sedangkan pendidikan sebagai

dorongan

dari

upaya untuk mencerdaskan manusia

pendidikan

melalui pengembangan pengetahuan,

Berdasarkan latar belakang penulis

sikap dan ketrampilan.

tertarik untuk mengadakan kajian lebih

(Dadang Suhardan, 2012:4-5).

mendalam

tentang

berjudul

“Pengaruh

merupakan

memproduksi

Orangtua

memiliki

komoditas

tanggung

kurangnya

orangtua

terhadap

anak-anaknya.

skripsi

yang

Ekonomi

jawab untuk membekali pengetahuan

Keluarga terhadap Motivasi Belajar

bagi anak-anaknya. Pengetahuan yang

Anak Di Dusun Girimulyo, Kec.

tinggi tidak harus bersumber dari

Jenawi, Kab. Karanganyar.”

jenjang

sekolah

maupun

dari

1

Rumusan Masalah

Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang

a.

Secara

Teoritis:

Dapat

telah penulis jelaskan di atas, maka

memberikan sumbangan bagi ilmu

yang

pengetahuan

menjadi

permasalahan

ini

dirumuskan sebagai berikut:

dan

acuan

untuk

penelitian yang sama.

1. Adakah pengaruh tingkat ekonomi

b. Secara praktis: dapat dijadikan dasar

keluarga terhadap motivasi belajar

pertimbangan bagi orangtua untuk

anak di Dusun Girimulyo?

menyekolahkan

anaknya

pada

jenjang yang lebih tinggi.

Tujuan Penelitian 1. Berdasarkan rumusan masalah di

Tinjauan Pustaka

atas, maka tercapainya penelitian

Beberapa

penelitian

terdahulu

ini bertujuan menggali informasi

yang ada kaitannya dengan judul

tentang:

skripsi ini dan penulis jadikan dasar

a. Mendeskripsikan ekonomi

Pengaruh

diantaranya:

terhadap

1. Penelitian

keluarga

yang

dilakukan

oleh

motivasi belajar anak di Dusun

saudara Asep Purnomo Sidi (UMS

Girimulyo.

2011) dengan judul “Hubungan

b. Untuk ekonomi

mengetahui keluarga

motivasi belajar anak

tingkat

antara konsep diri dengan perilaku

terhadap

kenakalan remaja”, menyimpulkan

di

bahwa usia remaja merupakan usia

Dusun Girimulyo.

yang menyenangkan bagi remaja. Masalah

yang

sering

terjadi

dimasyarakat, banyak remaja yang

2

berperilaku

nakal.

kenakalan

remaja

Perilaku

beberapa faktor, antara lain: faktor

merupakan

ekonomi dan faktor motivasi anak.

cerminan dari konsep diri yang

3. Penelitian

yang

dilakukan

oleh

negatif. Konsep diri yang negatif ini

saudari Novi Widya Ariani (UMS

akan membawa pengaruh buruk

2011) dengan judul“ Hubungan

bagi diri seorang remaja, dimana

antara

konsep diri merupakan ciri dari

keharmonisan

perilaku seseorang.

prestasi”,

2. Penelitian yang dilakukan oleh

banyak

persepsi

anak

terhadap

keluarga

dengan

menyimpulkan persoalan

bahwa

yang

dapat

saudari Wahdaturrohmah (UMS

memengaruhi prestasi belajar pada

2006) dengan judul “Faktor-faktor

siswa diantaranya yaitu persepsi

Penghambat

keharmonisan

Kelangsungan

dalam

keluarga.

Belajar Bagi Anak Usia Remaja (

Peran orangtua adalah sebagai orang

Studi kasus di Desa Plajan Kec.

pertama dalam meletakkan dasar-

Mlonggo Kab. Jepara Thn 2006),

dasar pendidikan terhadap anak.

Menyimpulkan bahwa kasus anak

Orangtua harus dapat menanamkan

usia remaja telah menyebabkan

norma-norma untuk dikembangkan

terjadinya persoalan serius dalam

dengan penuh keserasian, sehingga

dunia pendidikan. Persoalannya

tercipta

yaitu

antara orangtua dan anak.

terjadinya

hambatan

iklim/suasana

keakraban

kelangsungan belajar pada anak

4. Penelitian yang dilakukan oleh

usia remaja yang disebabkan oleh

saudari Siti Aisyiyah (UMS 2004) dengan judul “Hubungan motivasi

3

belajar

siswa

dengan

prestasi

ekonomi sendiri berasal dari kata

belajar PAI di madrasah ibtidaiyah

Yunani, oikos yang berarti keluarga,

negeri

rumah

kelas

V

Kragan-

tangga

dan

nomous,

atau

Gondangrejo-Kra”, menyimpulkan

peraturan, aturan, hukum, dan secara

bahwa Motivasi dan Hasrat untuk

garis besar diartikan sebagai aturan

belajar merupakan salah satu faktor

rumah tangga atau manajemen rumah

bagi keberhasilan siswa di masa

tangga. (Hari Susanto, 2011: 1).

depan,

siswa

motivasi

yang

belajar

mempunyai tinggi

akan

Menurut

Samuelson

dalam

buku yang berjudul “Ekonomi dan

berprestasi di berbagai pelajaran

Pembiayaan

yang

itu

mendenifisikan ekonomi sebagai suatu

pemberian motivasi dari orang lain

kegiatan tentang bagaimana manusia

juga sangat besar pengaruhnya, dan

memanfaatkan sumberdaya produksi

motivasi orang lain ini mempunyai

yang

hubungan yang positif terhadap

barang

pengembangan prestasi belajar pada

mendistribusikannya untuk kebutuhan

siswa.

konsumsi, sekarang dan dimasa yang

diikutinya.

Selain

Ekonomi merupakan salah satu yang

mempelajari

langka

dalam

dan

menghasilkan jasa

serta

akan datang, oleh sekelompok orang

TINJAUAN TEORITIK

sosial

Pendidikan”,

aktivitas

manusia dimana berhubungan dengan

atau masyarakat. (Dadang Suhardan, 2012 : 3). a.

Pengertian Keluarga

produksi, distribusi, pertukaran, dan

Keluarga adalah unit terkecil dari

konsumsi barang dan jasa. Istilah

masyarakat yang terdiri atas kepala

4

keluarga dan beberapa orang yang

adalah dua atau lebih individu

terkumpul dan tinggal di suatu

yang hidup dalam satu rumah

tempat di bawah suatu atap dalam

tangga

keadaan

hubungan darah, perkawinan,

saling

Sedangkan

ketergantungan.

pengertian

karena

adanya

keluarga

atau adopsi. Mereka saling

menurut para ahli sangat banyak,

berinteraksi satu dengan yang

diantaranya:

lain, mempunyai peran masing-

(http://alfialona.

Wordpress.Pengertian

Keluarga

masing dan menciptakan serta

dan macam-macamnya, diakses

mempertahankan suatu budaya.

tanggal 21 November 2010).

3.

Keluarga

sekumpulan

orang

Narwoko

Suyanto:

1. Menurut Duvall dan Logan (1986):

Menurut

Keluarga

adalah

lembaga

sosial

dengan

mana

semua

dan adalah

dasar

dari

lembaga

ikatan perkawinan, kelahiran,

atau pranata

dan adopsi yang bertujuan

berkembang. Di masyarakat

untuk

mana

menciptakan,

pun

sosial

di

mempertahankan budaya, dan

keluarga merupakan

meningkatkan

kebutuhan

manusia

lainnya

dunia,

yang

2. perkembangan fisik, mental,

universal dan menjadi pusat

emosional, serta sosial dari tiap

terpenting dari kegiatan dalam

anggota

keluarga.

kehidupan individu. Jadi dapat

dan

disimpulkan bahwa ekonomi

Maglaya (1978) : Keluarga

keluarga adalah suatu kajian

Menurut

Bailon

5

tentang upaya manusia dalam

Faktor biaya merupakan faktor yang

memenuhi

kebutuhan-

sangat penting karena belajar dan

melalui

kelangsungannya sangat memerlukan

yang

biaya. Misalnya untuk membeli alat-

kebutuhannya aktivitas-aktivitas

dilakukan oleh seseorang yang

alat

bertanggung

atas

penggaris dan lain-lain. Selain itu juga

kebutuhan dan kebahagiaan

harus mengeluarkan biaya sekolah

bagi

seperti

jawab

kehidupannya

seperti

buku

seragam,

tulis,

spp

pulpen,

(Sumbangan

(sekelompok komunitas dari

pembinaan pendidikan) maupun uang

masyarakatnya).

gedung. Maka keluarga miskin akan

Kebutuhan

manusia

beraneka

merasa berat untuk mengeluarkan biaya

ragam dan berbeda antara orang yang

yang bermacam-macam itu, karena

satu dengan yang lain. Perbedaan itu

keuangan

diantaranya terletak pada latar belakang

mencukupi kebutuhan anak sehari-hari.

keluarga.

yang

Lebih-lebih keluarga itu dengan banyak

berpenghasilan rendah belum tentu

anak, maka hal ini akan merasa lebih

tidak bisa menyekolahkan anaknya

sulit lagi. Keluarga yang miskin juga

pada taraf yang lebih tinggi. Begitupun

tidak dapat menyediakan tempat untuk

sebaliknya

yang

belajar yang memadai, dimana tempat

berpenghasilan tinggi tidak memotivasi

belajar merupakan salah satu sarana

anaknya untuk melanjutkan sekolah.

terlaksananya belajar secara efisien dan

Orangtua

orangtua

Demikian juga peranan ekonomi sangat menentukkan pendidikan anak.

dipergunakan

efektif. (Abu Ahmadi, 2013: 88)

6

untuk

b.

Kriteria miskin dengan patokan

Tingkatan Ekonomi Keluarga Proses terjadinya pelapisan sosial

indeks kebutuhan minimum energi

atau penggolongan status sosial dalam

2.100 kalori per kapita/hari (kira kira

masyarakat terjadi dengan sendirinya

2000-2500 kalori per hari untuk laki

atau sengaja disusun untuk mengajar

laki

sesuatu tujuan bersama. Penggolongan

mendefinisikan

Kemiskinan

status sosial ekonomi keluarga antara

sebagai

dengan

satu dengan yang lain berbeda dimana

dibawah USD $1/hari dan kemiskinan

dapat dibagi menjadi tiga tingkatan

menengah untuk pendapatan dibawah

yaitu tinggi, menengah dan rendah.

$2 per hari.

(Sadikin Hadi,1975: 20).

stratifikasi

hidup

Menteri

Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat

dewasa).

sosial

Dunia absolut

pendapatan

menyebutkan

berdasarkan indikator BPS (Badan

yaitu

Pusat Statistik) garis kemiskinan yang

golongan ekonomi tinggi, sedang dan

diterapkannya adalah keluarga yang

rendah. Keadaan ekonomi keluarga

memilki penghasilan di bawah Rp

yang

mampu

150.000 perbulan. Bahkan Bappenas

menyekolahkan anaknya pada jenjang

yang sama mendasarkan pada indikator

yang lebih tinggi. Sedangkan keadaan

BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2005

ekonomi keluarga yang rendah hanya

batas kemiskinan keluarga adalah yang

mampu menyekolahkan anaknya pada

memiliki penghasilan di bawah Rp

jenjang yang rendah biasanya hanya

180.000

sampai SD (Sekolah Dasar).

perdesaan ditetapkan rumah tangga

tinggi

sosial

Bank

cenderung

perbulan.

Untuk

daerah

miskin jika pengeluarannya kurang dari

7

320 kg setara beras, miskin sekali jika

1. Teori – Teori Motivasi

pengeluaran kurang 240 kg setara

a. Pengertian Motivasi

beras,

dan

paling

miskin

jika

Motivasi adalah daya upaya yang

pengeluaran kurang dari 180 kg setara

mendorong seseorang untuk melakukan

beras per kapita per tahun. Untuk

sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai

daerah perkotaan rumah tangga miskin,

daya penggerak

miskin sekali, dan paling miskin

di dalam subjek untuk melakukan

berturut-turut

aktivitas-aktivitas

adalah

pengeluaran

dari dalam dan

tertentu

demi

rumah tangga sebesar 480, 360, dan

mencapai suatu tujuan. ( Sardiman,

270

2011:73).

kg

setara

beras.

(http://gemaniasbarat.wordpress.com/2

Menurut Mc.Donald yang dikutip

010/01/17 kriteria dan batasan orang

oleh

miskin di Indonesia).

definisi

Tingkat kehidupan keluarga yang

Sardiman tentang

A.M

memberikan

motivasi

sebagai

perubahan energi dalam diri seseorang

ekonomi rendah berbeda sekali dengan

yang

ekonomi keluarga yang tinggi. Jika

“feeling”

keluarga yang berekonomi rendah akan

tanggapan terhadap adanya tujuan.(

mengalami kesulitan dalam memenuhi

Ibid)

kebutuhannya yang

sedangkan

berekonomi

mengalami

tinggi

kemudahan

memenuhi kebutuhannya.

keluarga

ditandai dan

dengan

munculnya

didahului

dengan

b. Macam-macam Motivasi

akan

Macam-macam motivasi banyak

dalam

ragamnya tetapi penulis disini hanya ingin membahas jenis motivasi yang

8

berasal dari dalam dan luar individu

127) Jadi dapat disimpulkan bahwa

yaitu motivasi instrinsik dan ekstrinsik.

motivasi

1) Motivasi instrinsik yaitu motif-

kecenderungan alamiah dalam diri

motif yang menjadi aktif atau

umat manusia kemudian terbentuk

berfungsinya tidak perlu dirangsang

sedemikian rupa dan mediator belajar

dari luar, karena dalam diri setiap

tetapi juga sebagai hasil belajar itu

individu sudah ada dorongan untuk

sendiri.

melakukan sesuatu.

2004:19)

2) Motivasi Ekstrinsik yaitu motif-

b.

belajar

(Wlodkowski

dalam belajar

karena adanya peransang dari luar.

Faktor-faktor

ekstrinsik

dapat

juga

Raymond,

timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam yaitu: (op.cit:77).

yang di dalamnya aktivitas belajar

1) Faktor intern

dan

anak

penyebab

dikatakan sebagai bentuk motivasi

dimulai

suatu

Kesulitan-kesulian

motif yang aktif dan berfungsinya

Motivasi

yaitu

diiteruskan

Faktor intern meliputi:

berdasarkan dorongan dari luar

a) Yang bersifat kognitif antara

yang tidak secara mutlak berkaitan

lain

seperti

dengan aktivitas belajar.

kapasitas

(Sardiman, 2011: 89-90)

intelegensi siswa.

rendahnya

intelektual

atau

b) Yang bersifat afektif antara lain

1. Teori-Teori Belajar

seperti

a. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses, dan

sikap.

bukan suatu hasil. (Abu Ahmadi, 2013:

9

labilnya

emosi

dan

c) Yang

bersifat

psikomotorik

Pendekatan

antara lain seperti terganggunya

dengan

alat - alat indera penglihat dan

kuantitatif

pendengar.

data

2) Faktor Ekstern Faktor ini dapat dibagi

menjadi

tiga macam meliputi: a). Lingkungan keluarga, contohnya: rendahnya

kehidupan

ekonomi

pendekatan yaitu

deskriftif

mengumpulkan

sebanyak-banyaknya

mengenai

“Pengaruh

Ekonomi

Keluarga

Terhadap

Motivasi

Belajar

Anak”.

(Margono,

2. Metode penentuan subjek a. Populasi:

b). Lingkungan perkampungan atau contohnya:

dilaksanakan

2010:105).

keluarga.

masyarakat,

ini

penelitian

teman

Keseluruhan yang

terdiri

subjek dari

makhluk hidup, gejala-gejala dan

sepermainan (peer group) yang

nilai tes. (Ibid: 118).

nakal.

b. Sampel : Sebagai bagian dari

c). Lingkungan sekolah, contohnya:

populasi.

kondisi dan letak gedung sekolah,

(Ibid: 21).

Jika

jumlah

dekat pasar, serta alat-alat belajar

subjeknya kurang dari 100 lebih

yang berkualitas rendah.

baik diambil semua, tetapi jika jumlah subjek besar dapat diambil

METODE PENELITIAN

antara 10-15% atau 20-25% atau

Adapun metode penelitian yang penulis

lebih.

gunakan dalam penelitian ini adalah:

c. Teknik sampling : Cara yang

1. Pendekatan penelitian

digunakan

10

untuk

menentukan

sampel

yang jumlahnya sesuai

dengan

ukuran

dijadikan

yang

secara lisan untuk dijawab secara

akan

sumber

data

lisan pula.(Ibid: 165) d.

Metode Dokumentasi

sebenarnya. (Ibid: 125)

Metode dokumentasi adalah cara

Metode Pengumpulan Data

mengumpulkan

penulis

peninggalan tertulis, seperti arsip-

menggunakan

metode

data

melalui

sebagai berikut:

arsip dan termasuk juga buku-buku

a.

tentang pendapat, teori, dalil atau

Angket Angket

adalah

Suatu

alat

pengumpul informasi dengan cara menyampaikan pertanyaan

b.

e.

sejumlah tertulis

Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis

untuk

menggunakan

pendekatan

menjawab secara tertulis pula oleh

deskriptif kuantitatif yang bersifat

responden. (Ibid: 167)

deduktif.(Ibid:44).

Metode Observasi Metode

c.

hukum-hukum.(Ibid:181)

observasi

Pengolahan Data adalah

Kegiatan pengolahan data yang akan

pengamatan dan pencatatan secara

penulis gunakan antara lain:

sistematik (Ibid:158).

a.

Pengklasifikasian

data,

Metode Wawancara

menggolongkan

Metode wawancara adalah alat

jawaban itu ke dalam kategori-

pengumpul informasi dengan cara

kategori yang jumlahnya lebih

mengajukan sejumlah pertanyaan

terbatas. ( Ibid:191)

11

aneka

yaitu ragam

b.

Koding,

yaitu

mengklasifikasikan

usaha jawaban-

Adapun Dusun

batas-batas

Girimulyo secara geografis

jawaban responden dengan jalan

adalah sebagai berikut:

menandai

a.

masing-masing

kode

tertentu. (Ibid) b.

data, terutama pengolahan data yang akan menjurus ke analisis

c.

utara

berbatasan

tabel

distribusi

(op.cit: 192). PENELITIAN

Dari sebelah selatan berbatasan

Dari

sebelah

barat

berbatasan

dengan desa Trengguli d.

frekuensi maupun tabel silang.

HASIL

sebelah

dengan desa Ngarjosari

kuantitatif, biasanya menggunakan baik

Dari

dengan desa Kedung biru

c. Tabulasi, yaitu usaha penyajian

tabel,

wilayah

Dari sebelah timur berbatasan dengan desa Ngumbulrejo

2.

Keadaan

penduduk

di

Dusun

Girimulyo Kecamatan Jenawi.

DAN

Berdasarkan

PEMBAHASAN

observasi

pada

Dusun girimulyo terdiri dari tiga

tanggal 17 Maret pada saat pengisian

Desa yaitu Girimulyo, Ngarjosari dan

angket didapatkan pekerjaan orangtua

Ngumbulrejo. Berdiri pada tahun 1952

35 bekerja sebagai petani, 5 bekerja

yang merupakan salah satu Dusun dari

sebagai pedagang, 3 bekerja sebagai

kecamatan

buruh, 1 bekerja sebagai pegawai.

Jenawi,

kabupaten

Karanganyar.

Agama yang dianut kebanyakan islam.

1.

Berdasarkan hasil

Letak geografis Dusun Girimulyo

observasi pada

tanggal 15 Maret 2014 jumlah Kepala Keluarga

12

(KK)

ada

177

Kepala

Keluarga, yang terdiri 39 Kepala

bahwa jumlah KK ada 177 KK yang

Keluarga di Desa Girimulyo, 46 Kepala

terdiri dari 162 KK mempunyai 2 anak.

Keluarga di Desa Ngarjosari dan 92

5 KK mempunyai 4 anak, 3 KK

Kepala Keluarga di Desa Ngumbulrejo.

mempunyai 5 anak, 6 KK mempunyai

Pendidikan

dari

orangtua

3 anak, 1 KK mempunyai 6 anak.

mayoritas hanya sampai SD (Sekolah dasar). Berdasarkan hasil angket pada

4.

Penghasilan Orangtua

tanggal 1 Februari tercatat 16 anak

Berdasarkan

hasil

wawancara

lulus SD, 28 lulus SMP. Jika dilihat

pada tanggal 17 Maret 2014 pada saat

dari angket lulusan SD lebih rendah

pengisian

angket

dari lulusan SMP tetapi lulusan yang

penghasilan

orangtua

tinggi tidak menjamin kelayakannya

berkisar antara 20.000 – 50.000 ini

dalam memenuhi kebutuhan sehari-

berarti penghasilan orangtua tergolong

hari.

rendah.

3.

Penyebab

anak

tidak

bisa

berdasarkan Tanggal

didapatkan mayoritas

hasil 27

wawancara

melanjutkan sekolah di Dusun

pada

April

Girimulyo.

didapatkan

Ada 3 faktor yaitu Dana, motivasi

kebutuhan anak yang paling berat yaitu

bahwa

pemenuhan

anak kurang dan saudara yang banyak.

pengeluaran

Tercatat

data

kebutuhan untuk makan dilaksanakan

Girimulyo

dengan sederhana sehingga tidak begitu

dalam

kependudukan

buku

Dusun

jumlah saudara berkisar antara 2 sampai

6

bersaudara.

memberatkan.

Didapatkan

13

uang saku

2014,

sedangkan

5.

Perbandingan

kehidupan

anak tabel 6,48 > 2,01. Pada taraf signifikansi

setiap lulusan. Berdasarkan

1% adalah 2,69. Artinya perbedaan hasil

wawancara tersebut tidak berarti (menolak H0 atau

pada tanggal 27 April 2014 didapatkan menerima Ha). Kesimpulannya ada bahwa ijazah sekolah yang ia dapat pengaruh

antara

ekonomi

keluarga

tidak berfungsi hal ini disebabkan dari dengan motivasi belajar anak. faktor dana. Menurut bapak Darmo Tarjo selaku orangtua salah satu anak dari

responden

yang

SARAN 1.

Bagi anak

pendidikan

Jangan jadikan ekonomi keluarga

terakhir sampai pada SD (Sekolah

anda menjadi penghalang dalam

dasar) mengatakan bahwa Sebenarnya

mencari ilmu tetapi jadikan kondisi

saya ingin menyekolahkan anak saya

itu dengan motivasi yang kuat.

pada jenjang yang lebih tinggi tetapi yang

menjadi

penghambat

2.

adalah

faktor modal”.

Jangan jadikan cambuk ekonomi keluarga yang berimbas pada anak. 3.

KESIMPULAN DAN SARAN

Bagi Pemerintah Lakukan survei pada wilayah

Berdasarkan Angket dan rumus product moment dihasilkan

Bagi orang tua

Nilai t

yang terpencil. 4.

dalam tabel untuk taraf nyata tertentu dengan a =0,05 (taraf signifikansi 5%)

Bagi Sekolah Guru harus selalu memotivasi

siswa apapun latar belakangnya.

dengan derajat bebas 42. Harga tersebut adalah 6,48. t hitung lebih besar dari t

14

DAFTAR PUSTAKA Susanto, Hari. 2011. Underground Economy definisi dan fakta empiris. Jakarta: Baduose Media. Suhardan, Dadang. 2012. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Ahmadi, Abu. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsini. 1999. DasarDasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. http://gemaniasbarat. Wordpress. Com/2010/01/17/Kriteria dan batasan orang Miskin di Indonesia. http://alfialona. Wordpress. Pengertian Keluarga dan macammacamnya, diakses tanggal 21 November 2010.

Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sutrisno, Hadi. 2001. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi.

Hasil

Sumarwan, Ujang. 2012. Riset Pemasaran dan Konsumen. Bogor: IPB Press.

Hasil

wawancara dengan Bapak Warnoto, selaku kepala Dusun Girimulyo, pada Tanggal 1 Mei 2014.

Hasil

wawancara dengan Bapak Darmo, selaku salah satu orang tua responden pada Tanggal 27 April 2014.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogjakarta: UII Press. Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali Press. Hamid, Edy Suandi. 2012. Dinamika Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.

wawancara dengan sesepuh Kakung Imam pada tanggal 1 Februari 2014. Hasil wawancara dengan orang tua responden pada tanggal 27 April 2014.

Hasil wawancara dengan Ibu Saminem, selaku responden pada tanggal 27 April 2014. Sumber: Data kepengurusan Dusun Girimulyo, (Girimulyo, 2014).

15