e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017)
PENGARUH KEMAMPUAN PERSONAL, PELATIHAN DAN PENDIDIKAN SERTA PEMANFAATAN TEKNOLOGI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA MINI MARKET BALI MARDANA 1
Komang Adisanjaya, 1Made Ari Wahyuni, 2I Gusti Ayu Purnamawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada mini market Bali Mardana. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai mini market Bali Mardana yang berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel dengan non probability sampling yang berupa purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian fungsi penjualan, kas atau kasir, gudang, pengiriman dan fungsi akuntansi pada 2 toko mini market Bali Mardana dengan jumlah seluruh karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi sebanyak 30 karyawan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji regresi linier berganda. Data dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 19. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial: (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemampuan personal terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi, (2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pelatihan dan pendidikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi, dan (3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan teknologi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Dan secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan, serta pemanfataan teknologi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Kata Kunci : kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan, pemanfaatan teknologi, dan efektivitas sistem informasi akuntansi. Abstract The study was conducted to find out the effect of personal capability, educationand training as well as the utilization of technology towards the effectiveness of accountancy information system at the “Bali mardana” mini market. The population of the study consisted of 35 “Bali Mardana” mini market staff members. The samples were selected based on non probability sampling in the form of purposive sampling, they consisted 30 personnels involving several functions such as marketing, cashier, storehouse, delivery and accounting from two different “Bali Mardana” mini markets. The data were analyzed based on multiple linear regression testing supported by using SPSS software version 19. The results of the study indicated that partially (1) there was a positive and significant effect of personal capability on the effectiveness of accountancy information system (2) there was a positive and significant effect of education and training towards the effectiveness of accountancy information system, and (3) there was a positive and significant effect of the utilization of technology towards the effectiveness of accountancy information system. And simultaneously there was a positive and
e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017) significant effect of personal capability, educationand training as well as the utilization of technology towards the effectiveness of accountancy information system. Key words: personal capability, educationand training, utilization of technology, effectiveess of accountancy information system.
PENDAHULUAN Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Menurut Rachmadi (2000:14) perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, untuk memperoleh penghasilan, bertindak keluar, dengan cara memperdagangkan, menyerahkan atau mengadakan perjanjianperjanjian perdagangan. Bodnar dan Hoopwood (2000:1) menyatakan informasi adalah data yang berguna dan diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sumber informasi adalah data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Salah satu alat penyaji informasi adalah akuntansi, akuntansi merupakan suatu alat untuk menginformasikan keadaan suatu perusahaan atau organisasi. Akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi (Jusup, 2006:5). Oleh karena akuntansi sebagai alat dalam mengolah data keuangan, maka diperlukan suatu sistem informasi untuk dapat menyampaikan informasi tersebut kepada pihak yang membutuhkan. Sistem informasi memiliki katakteristik umum, yakni tumbuh dan berkembang sepanjang masa, mempunyai jaringan arus informasi, melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan data, dan menyediakan informasi kepada berbagai pemakai untuk berbagai tujuan. Sistem informasi akuntansi merupakan kesatuan sistem yang digunakan oleh perusahaan. Bodnar dan Hoopwood (2000:1) menyatakan sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan
yang dikelola untuk mengubah data menjadi informasi. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan subsistem dari sistem informasi yang ada dimana aplikasi sistem informasi akuntansi adalah memproses transaksi keuangan yang meliputi empat tugas utama yang ada didalam skema aplikasi SIA yang terdiri dari pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen database, dan menghasilkan informasi. Pemanfaatan sumber daya pendukung seperti komputer telah menjadi hal yang sangat diperlukan dari sistem informasi pada perusahaan-perusahaan besar sekarang ini. Komputer mampu memproses data lebih efektif dari pada manusia. Komputer tidak hanya dapat melakukan perhitungan-perhitungan dengan kecepatan kilat, tetapi juga merupakan prosesor yang sangat akurat dan ekspansif. Jika dibandingkan dengan manusia yang sangat lamban serta cenderung salah dan terbatas. Komputer dapat memproses transaksi sepanjang hari tanpa membuat kesalahan, sedangkan manusia bisa saja membuat kesalahan dalam pemrosesan transaksi pertama pada hari itu. Komputer dapat memproses tanpa berhenti transaksi-transaksi yang rumit atau masalah-masalah yang rumit yang terdiri dari puluhan atau ratusan angka dan simbol lain. Efektivitas merupakan suatu pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh, jika sebuah tugas dapat selesai dengan beberapa alternatif yang telah ditentukan, maka alternatif tersebut dapat dikatakan efektif. Efektivitas sistem informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: keterlibatan pemakai pengguna dalam pengembangan sistem informasi, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan top manajemen, formalisasi pengembangan SIA, program pelatihan dan pendidikan pengguna SIA, keberadaan komite
e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017) pengendali SIA dan lokasi departemen SIA (Komara, 2005). Jadi, efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya menjadi sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas maupun waktu. Secara umum kemampuan personal sangat dibutuhkan, dimana kemampuan personal akan menunjukkan sejauh mana kualitas pribadi seseorang dalam menguasai teknik pengelolaan sistem akuntansi yang dikembangkan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amri (2009) yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia) yang memperoleh hasil bahwa kemampuan teknik personal secara simultan dan parsial berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi yang efektif juga harus diimbangi dengan program pelatihan dan pendidikan, hal ini perlu diadakan untuk karyawan dalam menjalankan sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi tersebut agar karyawan lebih terampil dalam menggunakan sistem yang ada, sehingga program pelatihan dan pendidikan tersebut akan memberikan keuntungan pada perusahaan dan pengguna sistem dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riwanti (2011) yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris pada Bank Umum Pemerintah di Jember) yang memperoleh hasil bahwa pelatihan dan pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Teknologi informasi juga dapat dimanfaatkan secara efektif sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja, maka anggota dalam organisasi harus menggunakan teknologi tersebut dengan
baik. Dengan dimanfaatkannya teknologi, informasi yang didapatkan diharapkan dapat membantu pihak yang berkepentingan dalam mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasinya, sehingga informasi yang didapatkan adalah informasi yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2016) yang berjudul Pengaruh Pengetahuan Karyawan Bagian Akuntansi, Partisipasi Manajemen, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Studi empiris di Pabrik Gula (PG). Mojo, Kabupaten Sragen) yang memperoleh hasil bahwa pemanfaatan teknologi informasi memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Melihat situasi yang ada tentu pengembangan sistem informasi akuntansi yang efektif sangat dibutuhkan dalam pengelolaan usaha mikro maupun makro dewasa ini, termasuk mini market didalamnya. Mini market muncul karena kebutuhan manusia dan perkembangan ekonomi yang meningkat. Selain nyaman, barang-barang yang dijual di mini market relatif lebih murah dan pelayanan yang lebih baik dari pasar tradisional. Mini market Bali Mardana adalah sebuah toko modern yang didirikan pada tahun 2007. Dari masa terbentuknya hingga kini, mini market Bali Mardana telah menjadi salah satu toko modern yang bisa dikatakan memiliki prospek penjulan yang cukup tinggi di areal Singaraja dengan dua toko utama yang berada di Jalan Setia Budi No. 22, Singaraja dan di Jalan Pulau Komodo No. 6, Singaraja. Bisnis utama yang dijalankan mini market Bali Mardana adalah dalam pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, air, gula, makanan-makanan, minuman, peralatan dapur, peralatan rumah tangga, dan masih banyak lagi yang lainnya. Mini market Bali Mardana merupakan usaha mikro yang memiliki fungsi, tata cara dan aturan kerja yang sama dengan usaha dagang lainnya. tentu saja menerapkan sistem informasi dan teknologi informasi sebagai implikasi dari tekanan persaingan yang ada begitu tajam. Mini market merupakan bentuk usaha
e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017) yang mempunyai fungsi dan peran yang strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Mini market sebagai bentuk usaha mikro dengan usaha ritel modern sebagai lahan strategisnya, terbukti cukup tangguh dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu khususnya di Indonesia saat ini dibandingkan dengan usaha mikro lainnya. Akan tetapi untuk saat ini sudah banyak terdapat toko lain usaha sejenis yang merupakan pesaing mini market telah merambah sampai ke pedesaan yang memiliki kualitas dan layanan yang hampir sama persis dengan mini market yaitu terjangkau dan sangat nyaman. Disisi lain masalah timbul ketika teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi tidak sesuai atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakai sistem, sehingga penerapan sistem informasi akuntansi kurang memberikan manfaat yang maksimal kepada perusahaan. Padahal dalam persaingan yang semakin kuat seperti sekarang ini, pihak yang pertama mengetahui informasi akan memenangkan persaingan. Prabowo (2005) menyatakan bahwa teknologi informasi seharusnya tidak hanya merupakan keharusan semata, tetapi mesti dipakai untuk meningkatkan kinerja. Masalah seperti inilah yang dikhawatirkan dapat mengancam kelangsungan hidup mini market menghadapi ancaman pesaing usaha sejenis. Maka penting bagi mini market untuk melakukan pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi dan memperbaiki kinerja individual karyawan untuk memiliki keunggulan kompetitif sehingga bisa bersaing dengan pesaing lainnya yang telah mengaplikasikan program dan sistem yang lebih canggih serta usaha dagang lain yang juga telah berkembang begitu pesat, dimana mini market Bali Mardana harus mempersenjatai diri dengan sistem informasi dan teknologi informasi yang memadai. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah kemampuan personal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi?, (2) Apakah pelatihan dan pendidikan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi?, (3) Apakah pemanfaatan teknologi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi?, (4) Apakah kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi?. Adapun hipotesis-hipotesis dalam penelitian ini meliputi: (1) H1: Kemampuan personal berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi, (2) H2: Pelatihan dan pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi, (3) H3: Pemanfaatan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi, (4). H4: Kemampuan personal, pelalatihan dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. METODE Jenis penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanatory research) yakni kausalitas menjelaskan suatu hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (ghozali, 2006:9). Penelitian ini termasuk dalam kuantitatif karena data yang digunakan berbentuk angka dan kata-kata atau kalimat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh sendiri oleh perorangan atau organisasi langsung melalui objeknya lewat kuisioner. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah pegawai mini market Bali Mardana yang berjumlah 35 orang, sedangkan sampelnya berjumlah 30 sampel yang terdiri dari pegawai mini market yang diambil dari setiap bidang dan menggunakan serta berhubungan langsung dengan sistem informasi akuntansi. Instrumen yang digunakan untuk dalam penelitian ini adalah kuisioner yang diajukan kepada responden berupa daftar pernyataan tertutup yang terdiri dari dua
e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017) bagian yaitu data diri responden dan pernyataan mengenai pengaruh kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan, pemanfaatan teknologi, serta efektivitas SIA. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dari peneliti terdahulu yaitu Puspitayanti (2015), Sulastrini (2014), dan Dewi (2016). Langkah awal dari setiap uji pada sebuah kajian atau penelitian adalah dengan melakukan deskripsi terhadap variabel-variabel penelitian lewat uji statistik deskriptif. Dengan hal ini, maka akan terlihat gambaran data secara umum yang dapat menjadi pertimbangan awal dalam mengambil sebuah kesimpulan terhadap hipotesis penelitian. Uji kualitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuisioner. Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai correlated item. Total correlation dengan kriteria sebagai berikut: jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilainya positif, maka butir pernyataan tersebut dikatakan ‘valid’ (Ghozali, 2006:42). Dasar pengambilan keputusan jika nilai hasil uji validitas lebih besar dari angka kritis p < 0,05 tabel korelasi, maka item pernyataan tersebut dikatakan valid. Untuk menentukan tingkat validitas, peneliti menggunakan bantuan program SPSS (Statistical
Package for the Social Sciences Versi 19,0). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan mengunakan alat ukur yang sama pula. Untuk pengukuran reliabilitas, SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Sugiyono, 2008:91). Untuk kepentingan analisis, variabel-variabel yang dioperasikan harus memenuhi persyaratan sehingga tidak menghasilkan hasil pendahuluan bias dalam pengujian. Pengujian pendahuluan diperlukan karena model analisis didasarkan pada asumsi-asumsi penyederhanaan. Pengujian tersebut meliputi pengujian asumsi klasik, antara lain uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif. Analisis ini meliputi analisis regresi linier berganda. Analisis tersebut dapat dihitung dengan menggunakan alat bantu komputer yaitu program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences versi 19). Bentuk-betuk dari uji ini meliputi uji t, uji f, dan koefisien determinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner yang berisi butirbutir pernyataan. Dari 30 kuisioner yang telah disebarkan, jumlah kuisioner yang kembali dan dapat diolah adalah 30
kuisioner, hal ini berarti tingkat pengembalian kuisioner yang disebarkan adalah 100%. Jika digambarkan tingkat pengembalian kuisioner tersebut adalah seperti pada tabel 1 berikut:
No. 1 2
Tabel 1. Presentase Tingkat Jumlah Pengembalian Kuisioner Keterangan Jumlah Presentase
Kuisioner yang disebar Kuisioner yang kembali tepat waktu 3 Kuisioner yang tidak kembali atau rusak 4 Kuisioner yang kembali dan layak diolah Sumber: Data Diolah (2016)
30 30
100% 100%
0
0%
30
100%
e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017) Namun jumlah ini sudah dikatakan layak untuk jumlah penelitian karena telah memenuhi syarat yaitu 30 < n < 500. Dari sekian banyak populasi yang ada sebanyak 35 orang, peneliti tidak mau memaksakan semuanya untuk menjadi sampel karena syarat dari penentuan sampel ini adalah pegawai mini market yang menggunakan atau mengaplikasikan sistem informasi akuntansi dalam tugas atau pekerjaannya.
Faktanya hanya 30 orang dalam populasi yang menggunakan sistem informasi akuntansi, sedangkan sisanya merupakan bagian pramuniaga yang bertugas menunjukkan produk dan melayani konsumen saat berbelanja (tidak mengaplikasikan sistem informasi akuntansi). Jika digambarkan penentuan sampel tersebut dalam penelitian ini akan nampak pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Kriteria Penentuan Sampel No. Bagian/Fungsi Jumlah Sampel 1 Penjualan 7 orang 2 Kas atau kasir 12 orang 3 Gudang 4 orang 4 Pengiriman 5 orang 5 Akutansi 2 orang Sumber: Data Diolah (2016) Adapun data responden menurut jabatan pada mini market Bali Mardana disajikan pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Data Responden Menurut Jabatan Jabatan/Bagian Jumlah Penjualan 7 Kas atau kasir 12 Gudang 4 Pengiriman 5 Akuntansi 2 Total 30 Sumber: Data Diolah (2016) No. 1 2 3 4 5
Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden pada mini market Bali Mardana memiliki jabatan/bagian sebagai fungsi kas atau kasir yang berjumlah 12 orang, kemudian bagian penjualan 7 orang, bagian
pengiriman 5 orang, bagian gudang 4 orang, dan yang paling terakhir dengan jumlah terendah yaitu bagian fungsi akuntansi sejumlah 2 orang. Adapun data responden menurut usia pada mini market Bali Mardana disajikan pada tabel 4 berikut:
Tabel 4. Data Responden Menurut Usia Usia Jumlah ≤ 20 5 21-30 19 31-40 6 41-50 0 >50 0 Total 30 Sumber: Data Diolah (2016) No. 1 2 3 4 5
Presentase 23,33% 40% 13,33% 16,66% 6,66% 100%
Presentase 16,67% 63,33% 20% 0 0 100%
e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017) Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar usia responden pada mini market Bali Mardana berkisar antara 21-30 tahun yaitu sebanyak 19 orang, kemudian yang berumur diantara 31-40 tahun sebanyak 6 orang, dan yang paling terendah yaitu yang berumur ≤ 20 tahun
sebanyak 5 orang. Sedangkan untuk yang berumur 41 tahun keatas tidak ada atau nol. Adapun data responden menurut pendidikan terakhir mereka pada mini market Bali Mardana disajikan pada tabel 5 berikut:
Tabel 5. Data Responden Menurut Pendidikan Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase SD 0 0 SMP 4 13,33% SMA/SMK 23 76,67% DIPLOMA 3 10% S1 0 0 Total 30 100% Sumber: Data Diolah (2016) No. 1 2 3 4 5
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden pada mini market Bali Mardana memiliki pendidikan terakhir yaitu SMA/SMK sebanyak 23 orang, kemudian pendidikan terakhir SMP sebanyak 4 orang, dan yang paling sedikit namun selisihnya tidak terlalu besar yaitu responden dengan pendidikan treakhir DIPLOMA yakni sebanyak 3 orang. Sedangkan untuk pendidikan terakhir SD dan S1 tidak ada atau nol.
Adapun data responden menurut sistem informasi akuntansi yang digunakan pada mini market Bali Mardana secara umum yaitu rata-rata menggunakan program Ms. Excel dalam kegiatan pekerjaan masingmasing dan secara khusus dan rutin menggunakan program Point of Sales System. Hasil uji t dari variabel kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan, serta pemanfaatan teknologi secara parsial disajikan pada tabel 6 berikut:
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda Parsial Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -2,628 1,196 -2,197 0,037 X1 0,128 0,044 0,266 2,879 0,008 X2 0,198 0,089 0,209 2,214 0,036 X3 0,385 0,077 0,542 5,030 0,000 Sumber: Data Diolah (2016) Berdasarkan perhitungan regresi linier ganda pada tabel 6 maka akan didapatkan hasil persamaan regresi sebagai berikut: Y = -2,628 + 0,128X1 + 0,198 X2 + 0,385 X3 +ᵋ (1) Berdasarkan model regresi yang terbentuk, dapat diinterpretasikan hasilnya sebagai berikut: (a) Konstanta sebesar -2,628 menunjukan jika variabel kemampuan personal (X1), pelatihan dan pendidikan
(X2), pemanfaatan teknologi (X3) bernilai konstan, maka variabel efektivitas sistem informasi akuntansi (Y) memiliki nilai negatif sebesar 2,628 satuan. (b). Variabel kemampuan personal (X1) memiliki koefisien positif sebesar 0,128 dan nilai signifikan 0,008. Nilai probabilitas signifikan untuk kemampuan personal (X1) adalah 0,008. Nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa kemampuan personal (X1) berpengaruh terhadap efektivitas sistem
e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017) informasi akuntansi (Y). Sedangkan, nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa kemampuan personal (X1) terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi (Y) berpengaruh positif. (c). Variabel pelatihan dan pendidikan (X2) memiliki koefisien positif sebesar 0,198 dan nilai signifikan 0,036. Nilai probabilitas signifikan untuk pelatihan dan pendidikan (X2) adalah 0,036. Nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa pelatihan dan pendidikan (X2) berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi (Y). Sedangkan, nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa pelatihan dan pendidikan (X2) terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi (Y) berpengaruh positif. (d). Variabel
pemanfaatan teknologi (X3) memiliki koefisien positif sebesar 0,385 dan nilai signifikan 0,000. Nilai probabilitas signifikan untuk pemanfaatan teknologi (X3) adalah 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa pemanfaatan teknologi (X3) berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi (Y). Sedangkan, nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi (X3) terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi (Y) berpengaruh positif. Hasil analisis pengaruh kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi secara simultan dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Ganda Simultan Sum of Mean Model df F Sig. Squares Square 1 Regression 103,118 3 34,373 157,287 0,000 Residual 5,682 26 0,219 Total 108,800 29 Sumber: Data Diolah (2016) Berdasarkan tabel 7 diperoleh nilai F hitung sebesar 157,287 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka keputusannya secara simultan terdapat pengaruh antara kemampuan
personal, pelatihan dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Hasil analisis koefisien determinasi dapat disajikan pada tabel 8 berikut:
Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Analisis Koefisien Determinasi Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 0,974 0,948 0,942 0,467 Sumber: Data Diolah (2016) Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 0,942. Hal ini menunjukkan bahwa 94,2% variabel efektivitas sistem informasi akuntansi dipengaruhi oleh kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kemampuan personal berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan personal terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Kemampuan personal pemakai sangatlah penting dalam rangka menciptakan sistem informasi akuntansi yang efektif. Dimana, semakin lama pemakai menggunakan sebuah sistem maka akan meningkatkan kepuasan pemakai karena akan meningkatkan pula kemampuannya dalam memanfaatkan sistem informasi yang ada (Robbins, 2009:13). Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa pelatihan dan pendidikan
e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017) berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pelatihan dan pendidikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Pelatihan dan pendidikan pemakai sangatlah penting untuk dilakukan dalam rangka menciptakan sistem informasi akuntansi yang efektif. Dimana, Bodnar dan Hopwood (2000:29) yang menyatakan bahwa suatu keberhasilan implementasi sistem tidak hanya ditentukan pada penguasaan teknik belaka, namun faktor perilaku dan individu pengguna sistem sangat menentukan kesuksesan implementasi suatu sistem. Faktor perilaku adalah pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, dan kejelasan tujuan. Jadi, keberhasilan penerapan suatu sistem informasi dapat diwujudkan dengan memperbanyak kegiatan pelatihan dan pendidikan. Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan teknologi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Pemanfaatan terhadap teknologi yang ada sangatlah penting untuk dilakukan dalam rangka menunjang sistem informasi akuntansi yang efektif, karena keefektifan sistem informasi akuntansi dapat mengukur keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh perusahaan. Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan, serta pemanfaatan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Efektivitas merupakan sumber daya, sarana, dan prasarana yang digunakan pada jumlah
yang telah ditentukan untuk menghasilkan barang atau jasa kegiatan yang dilaksanakan (Siagan, 2001:24). Kemampuan personal disini berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh pemakai sistem informasi akuntansi. Perlu diketahui juga semakin tinggi kemampuan personal seseorang maka akan meningkatkan efektifitas sistem informasi akuntansi yang ada. Selain itu, pelatihan dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi juga sangat diperlukan, dimana untuk mencapai kinerja sistem informasi akuntansi yang efektif maka akan sangat diperlukan penggunaan teknologi yang baik dan adanya pelatihan dan pendidikan yang terprogram sehingga akan mampu menghasilkan informasi yang ideal dalam pemrosesannya sesuai dengan yang diinginkan. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemampuan personal terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. (2). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pelatihan dan pendidikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. (3). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan teknologi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. (4). Variabel kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan, serta pemanfaatan teknologi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini dan untuk penelitian selanjutnya, adapun saran yang ingin disampaikan adalah (1). Peneliti selanjutnya disarankan dapat menambah jumlah sampel dengan cara memperluas wilayah penelitian sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan. (2). Bagi manajemen mini market sebaiknya memperhatikan kemampuan personal, pelatihan dan pendidikan serta pemanfaatan teknologi untuk mencapai
e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017) efektivitas sistem informasi akuntansi yang lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA Amri, Faisal. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatra Utara. Bodnar, George H dan Hoopwod, William S. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat. Dewi, Ketut Desi Puspa. 2016. Pengaruh Penggunaan Teknologi, Partisipasi Pemakai, Ukuran Organisasi, Personal Capability Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Undiksha Singaraja. Efendi,
Taufik. 2016. Pengaruh Pengetahuan Karyawan Bagian Akuntansi, Partisipasi Manajemen, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi: Studi Empiris di Pabrik Gula (Pg). Mojo, Kabupaten Sragen. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas ekonomi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan Keempat. Malang: UNDIP. Jusup, Al. Haryono. 2006. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid1. Edisi ke-6. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Komara, Asep. 2005. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas ekonomi, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
Prabowo, Ronny dan Yayuk Ariyani. 2005. Investasi Teknologi Informasi dan Kinerja Keuangan: Aplikasi Data Envelopment Analisys (DEA) pada Perusahaan yang Sukses Melakukan Investasi Teknologi Informasi. Makalah Disajikan Dalam Simposium Nasional Akuntansi VIII, Jogja, 11-12 Oktober 2004. Puspitayanti, Ni Kadek Eny Dwi. 2015. Pengaruh Locus of Control dan Kemampuan Mengoperasikan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pegadaian (Persero) Denpasar Tahun 2015. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Undiksha Singaraja. Rachmadi, Usman. 2000. Hukum Ekonomi dalam Dinamika. Jakarta: Djambatan. Riwanti, Leni. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi: Studi Empiris pada Bank Umum Pemerintah di Jember. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember. Robbins, P. Stephen and A. Timothy Judge. 2009. Prilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat Siagan, Soundang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketujuh. Jakarta: Radar Jaya Offset. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Sulastrini, Luh Putu. 2014. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Kompleksitas Tugas Sebagai Variabel Moderasi (studi kasus pada PT. PLN (Persero) Distribusi Area Bali Utara. E-Jurnal Akuntansi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 7 No: 1 Tahun 2017) Utami, Nyoman Ayu Devi Sri dkk. 2015.
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi, Pelatihan dan Partisipasi Pemakai Terhadap Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Akuntansi. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.