PENGARUH KREDIT SIMPAN PINJAM TERHADAP PENDAPATAN

Download VOKASI Jurnal Riset Akuntansi. Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X. PENGARUH KREDIT SIMPAN PINJAM TERHADAP PENDAPATAN. KOPERASI  ...

0 downloads 374 Views 84KB Size
PENGARUH KREDIT SIMPAN PINJAM TERHADAP PENDAPATAN KOPERASI PADA KOPERASI TANI SATYA JAYA KELONCING PERIODE 2006 – 2011 Oleh Ayu Wandirah Jurusan Akuntansi Program Diploma III, FEB Undiksha [email protected] I Made Dwita Atmaja Jurusan Akuntansi Program Diploma III, FEB Undiksha [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perkembangan kredit simpan pinjam pada Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing periode 2006–2011, (2) perkembangan pendapatan koperasi pada Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing periode 2006–2011, (3) pengaruh kredit simpan pinjam terhadap pendapatan koperasi pada Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing periode 2006–2011. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan interview. Data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa data perkembangan kredit simpan pinjam dan pendapatan koperasi. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan Analisis Korelasi Pearson Product Moment (r) dan Koefisien Determinasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) jumlah kredit simpan pinjam yang terhimpun pada Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing pada tahun 2006 sampai dengan 2010 mengalami peningkatan, hal ini disebabkan adanya kelancaran pembayaran kredit, meningkatnya jumlah nasabah dan jumlah kolektor meningkat. Sementara pada tahun 2011 kredit simpan pinjam mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh adanya kredit macet dan menurunnya jumlah nasabah akibat adanya persaingan dengan koperasi lainnya. (2) jumlah pendapatan pada Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing pada tahun 2006 sampai dengan 2010 terus mengalami peningkatan, semua itu terjadi karena adanya kelancaran pembayaran kredit yang mengakibatkan jumlah bunga kredit/pinjaman meningkat. Selain itu jumlah nasabah yang juga meningkat dapat meningkatkan jumlah kredit yang diberikan. Hal ini dapat mengakibatkan pendapatan meningkat. Sementara pada tahun 2011 pendapatan koperasi mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena adanya kredit yang macet dan menurunnya jumlah kredit akibat menurunnya nasabah karena adanya persaingan dengan koperasi lainnya. (3) Kredit simpan pinjam mempengaruhi pendapatan koperasi sebesar 92,16% sedangkan sisanya 7,84% dipengaruhi oleh biaya administrasi kredit harian dan bulanan, serta denda. Kata Kunci : Kredit, Pendapatan dan Koperasi.

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

ABSTRACT This study aims at knowing: (1) the development of saving and loan credit of Tani Satya Jaya Keloncing Cooperation, during the period of 2006 – 2011, (2) the development of the cooperation income of Tani Satya Jaya Keloncing Cooperation, during the period of 2006 – 2011, (3) the influence of saving and loan credit towards the cooperation income of Tani Satya Jaya Keloncing Cooperation, during the period of 2006 – 2011. The data of the study were collected by using observation and interview methods. The type of data being used in this study was qualitative data, which were in the form of the development of saving and loan credit and the cooperation income. The collected data were then analysed by means of Pearson Product Moment Correlation Analysis (r) and Determination Coefficiency. The result of the study shows that: (1) the number of saving and loan credit collected in Tani Satya Jaya Keloncing Cooperation, during the period of 2006 – 2011, experienced a significant increase. This was due to the existence of the smooth payment of credit and also the increase of the number customers and collectors. Meanwhile, in 2011, there was a decrease in terms of saving and loan credit, which was caused by the existence of stuck credit and the decrease of customers as a result of competition with other cooperations. (2) the total income of Tani Satya Jaya Keloncing Cooperation, during the period of 2006 – 2011 constantly increased, and this was triggered by the smooth payment of credit, resulting in the increase of credit or loan interest. In addition, the increase in the number of customers could increase the number of credit being given. This phenomenon also brought about the increase of income. While in 2011, the cooperation income decreased. This was the result of stuck credit and the decrease of customers, which was due to the competition with other cooperations. (3) the saving and loan credit affected the cooperation income with the total of 92,16%, while the ramaining 7,84% was affected by the administration cost of daily and monthly credits as well as the fine. Key Words: Credit, Income, and Cooperat

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

kesejahteraannya,

Pendahuluan Koperasi

mempunyai

arti

melakukan

dimana

usaha

itu

dalam anggota

bekerja sama. Adanya kerja sama

mengajukan permohonan kredit pada

dimaksudkan untuk mencapai tujuan

koperasi demi memenuhi kebutuhan

yang semula sukar dicapai oleh orang

masing–masing anggota.

perseorang, tetapi akan mudah dicapai

Pemberian kredit adalah salah

bila dilakukan kerja sama antara

satu bidang usaha produk koperasi

beberapa orang. Oleh karena itu

yang merupakan sumber pendapatan

koperasi

koperasi karena dari kegiatan tersebut

sangat

mewujudkan

berperan

tujuan

nasional

dalam

ekonomi

rakyat.

dalam

pembangunan mensejahterakan

berupa

memperoleh bunga,

penghasilan

sehingga

dapat

koperasi

diasumsikan semakin besar jumlah

memajukan

kredit yang dikeluarkan maka semakin

kesejahteraan anggota pada khususnya

besar pula kemungkinan koperasi

dan masyarakat pada umumnya serta

untuk memperoleh pendapatan bunga.

adalah

Tujuan

koperasi

untuk

ikut

membangun

tatanan

Seperti yang sudah dijelaskan

perekonomian nasional dalam rangka

diatas, bahwa salah satu bidang usaha

mewujudkan masyarakat yang maju,

produk koperasi adalah pemberian

adil dan makmur yang berlandaskan

kredit, begitu pula pada salah satu

Pancasila dan Undang–Undang Dasar

bidang usaha Koperasi Tani Satya

1945.

Jaya Keloncing. Seperti diketahui bahwa usaha

Pada Koperasi Tani Satya Jaya

koperasi adalah usaha yang berkaitan

Keloncing kredit simpan pinjam dari

langsung dengan kepentingan anggota

tahun 2006 sampai dengan tahun 2010

untuk

kredit

meningkatkan

kesejahteraan perkataan

lain,

usaha

dari

simpan

pinjam

mengalami

anggota.

Dalam

kenaikan dan pada tahun 2011 kredit

usaha

koperasi

simpan pinjam mengalami penurunan.

diarahkan pada bidang usaha yang

Begitu

berkaitan

dengan

koperasi yang sama–sama mengalami

kepentingan anggotanya, baik untuk

kenaikan dan penurunan dari tahun ke

menunjang

tahun,

langsung

usaha

maupun

pula

dengan

kenaikan

dan

pendapatan

penurunan

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

pendapatan koperasi tidak secepat

berikut: (1) Bagaimana perkembangan

kenaikan

pinjam.

kredit simpan pinjam pada Koperasi

Diketahui bahwa pada tahun 2006

Tani Satya Jaya Keloncing periode

sampai dengan tahun 2010 jumlah

2006-2011?

kredit simpan pinjam dan pendapatan

pekembangan

koperasi

pada

kredit

simpan

mengalami

peningkatan

(2)

Bagaimana

pendapatan

Koperasi

Tani

koperasi

Satya

Jaya

sementara pada tahun 2011 jumlah

Keloncing periode 2006-2011? (3)

kredit simpan pinjam dan pendapatan

Apakah

koperasi

berpengaruh

mengalami

Berdasarkan

data

penurunan.

kredit

simpan

kredit

simpan

terhadap

pinjam

pendapatan

koperasi pada Koperasi Tani Satya

pinjam di atas dianalisis, apakah yang

Jaya Keloncing periode 2006-2011?

mengakibatkan hal tersebut dapat

Metode Penelitan

terjadi.

Dengan

menganalisis

hal

Rancangan

penelitian

ini

tersebut, sehingga dapat diketahui apa

diawali dengan mengumpulkan data –

penyebab dari naik dan turunnya

data

kredit simpan pinjam.

pendapatan koperasi, kemudian data

Berdasarkan uraian di atas, maka

dapat

diketahui

bahwa

yang

kredit

simpan

terkumpul

pinjam

akan

dan

dianalisis

dengan analisis statistik deskriptif

kemungkinan kredit simpan pinjam

kuantitatif.

berpengaruh

diharapkan bisa diketahui pengaruh

koperasi

terhadap

pada

Tani

pendapatan Satya

Jaya

kredit

Dari

simpan

penelitian

pinjam

ini

terhadap

Keloncing. Hal inilah yang menjadi

pendapatan koperasi pada Koperasi

pertimbangan

Tani Satya Jaya Keloncing Periode

bagi

penulis

untuk

memilih pokok bahasan dengan judul

2006-2011.

“ Pengaruh Kredit Simpan Pinjam

Dalam

Pengaruh

Pinjam

Terhadap

Terhadap Pendapatan Koperasi Pada

Kredit

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

Pendapatan Koperasi Pada Koperasi

Periode 2006 – 2011 “

Tani Satya Jaya Keloncing, penulis

Adapun

rumusan

Simpan

penelitian

masalah

melakukan penelitian dengan terjun

yang akan dibahas sesuai dengan latar

langsung pada lokasi yakni Koperasi

belakang di atas

Tani Satya Jaya Keloncing yang

adalah sebagai

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

beralamat

di

Krobokan,

Jenis data yang digunakan

Kabupaten

dalam penelitian ini adalah data

Buleleng. Lokasi ini dipilih karena

kuantitatif. Data kuantitatif adalah

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

jenis data yang berupa angka – angka

memiliki data laporan keuangan (data

yang dapat dihitung dan dapat diukur.

kredit simpan pinjam dan pendapatan

Data kuantitatif dalam penelitian ini

koperasi) selama lebih dari 5 tahun

adalah data pengaruh kredit simpan

atau laporan keuangan tersebut dapat

pinjam terhadap pendapatan koperasi

digunakan untuk menghitung apakah

pada

kredit simpan pinjam berpengaruh

Keloncing Periode 2006 – 2011.

Kecamatan

Desa Sawan,

terhadap pendapatan koperasi. Selain itu

Koperasi

Keloncing

Tani

Satya

mempunyai

Jaya sistem

Koperasi

Tani

Satya

Jaya

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yaitu

data

sekunder

akuntansi yang banyak diterapkan

merupakan data yang sudah ada atau

dalam

data yang diperoleh secara tidak

kegiatan

usahanya

serta

memiliki anggota yang cukup banyak. Subjek penelitian ini adalah

langsung

yaitu

melalui

media

perantara berupa catatan laporan yang

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

telah

dan Objek penelitian ini adalah kredit

terutama mengenai data kredit simpan

simpan

pendapatan

pinjam dan pendapatan koperasi pada

koperasi pada Koperasi Tani Satya

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

Jaya Keloncing Periode 2006 - 2011.

Periode 2006 - 2011.

Dalam

pinjam

dan

penelitian

dalam

arsip

data

penulis

Adapun teknik pengumpulan

mengumpulkan data kredit simpan

data yang digunakan dalam penelitian

pinjam

ini adalah sebagai berikut :

dan

ini

tersusun

pendapatan

koperasi,

melakukan pengamatan langsung ke

(1) Library Research atau study

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

pustaka Yaitu teknik pengumpulan

dan mengadakan komunikasi langsung

data yaitu melalui buku – buku

dengan petugas koperasi khususnya

literatur laporan – laporan yang

bagian simpan pinjam.

berhubungan dengan objek penelitian, seperti buku-buku ajar yang berkaitan

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

dengan

koperasi,

kredit

dan

pendapatan. (2) Field Research atau

mengalami

peningkatan

penurunan setiap tahunnya.

studi lapangan

Pengujian

a. Metode

Observasi

atau

dan

menggunakan

penelitian

statistik

ini

deskriptif.

pengamatan dengan mengamati

Statistik deskriptif (Sugiyono, 2003 :

objek, yaitu metode langsung yang

142) adalah statistik yang digunakan

meliputi

untuk menganalisa data dengan cara

kegiatan

pemusatan

penelitian terhadap suatu objek

mendeskripsikan

penelitian, seperti mencari data-

menggambarkan

data yang berhubungan dengan

terkumpul sebagaimana adanya tanpa

kredit simpan pinjam, pendapatan

bermaksud membuat kesimpulan yang

koperasi, sejarah koperasi, struktur

berlaku untuk umum atau generalisasi.

organisasi koperasi pada Koperasi

Penelitian

Tani

populasi jelas menggunakan statistik

Satya

Jaya

Keloncing

Periode 2006 – 2011.

cara

pertanyaan langsung,

mengajukan

dalam

yang

yang

dilakukan

telah

pada

wawancara dengan

dalam

statistik

deskriptif

adalah

penyajian data melalui tabel, grafik, diagram

lingkaran,

pictogram,

cara

perhitungan modus, median, mean,

mewawancarai pegawai koperasi

perhitungan desil, persentil, standar

yang

untuk

deviasi, perhitungan penyebaran data

mendapatkan data – data maupun

melalui perhitungan rata – rata, dan

informasi

perhitungan presentase.

dianggap

yaitu

data

deskriptif dalam analisanya. Termasuk

b. Metode Interview atau wawancara dengan

atau

bersangkutan



informasi

menambah

yang

perolehan

Dalam hal ini analisis statistik

atau kelengkapan data sehingga

deskriptif meliputi teknik korelasi dan

mempermudah

regresi.

Pengujian

laporan dan penelitian, seperti

koefesien

korelasi

mengajukan pertanyaan tentang

menggunakan

penyebab naik turunnya jumlah

dihitung dengan uji T, dalam analisis

kredit simpan pinjam, pendapatan

korelasi terdapat suatu angka yang

koperasi dan jumlah anggota yang

disebut dengan koefisien determinasi

penyelesaian

tabel,

signifikan selain dapat

dapat juga

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

yang besarnya adalah kuadrat dari 2

Keloncing.

Biasanya

variabel

Analisis

bebas diberikan simbol X dan

statistik deskriptif digunakan untuk

variabel terikat diberikan simbol

mencari dan menentukan hubungan

Y.

koefisien

korelasi

(r ).

antara variabel yang diteliti.

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua macam variabel

1. Analisis Koefisien Korelasi Analisis

koefisien

(Algifari,1997

:

korelasi

137)

hanya

yang digunakan ukuran koefisien korelasi

(r).

Besarnya

koefisien

membahas mengenai penentuan

korelasi (r) antara dua macam variabel

keeratan hubungan antara variabel

adalah nol sampai dengan

dependen (terikat) dengan variabel

Apabila dua buah variabel mempunyai

independen

nilai r = 0, berarti antara dua variabel

(bebas).

Variabel

dependen/terikat (Sugiyono, 2003

tersebut

: 33) sering disebut juga sebagai

pengaruh. Sedangkan apabila dua

variabel

kriteria,

buah variabel mempunyai nilai r = ±

variabel

1, berarti antara dua variabel tersebut

konsekuen yang

output, merupakan

dipengaruhi

atau

yang

menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas.

Sedangkan

tidak

ada

± 1.

hubungan

/

mempunyai hubungan / pengaruh yang sempurna. Untuk mengetahui bagaimana

variabel independen/bebas sering

pengaruh

disebut juga variabel stimulus,

(variabel X) terhadap pendapatan

prediktor merupakan variabel yang

koperasi (variabel Y) pada Koperasi

mempengaruhi atau yang menjadi

Tani Satya Jaya Keloncing yang

sebab

dinyatakan dengan persamaan korelasi

perubahannya

atau

timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian

ini

variabel

kredit

simpan

pinjam

dengan rumus :

terikat

adalah pendapatan koperasi pada Koperasi

Tani

Satya

Jaya

Keloncing dan vaeriabel bebasnya adalah kredit simpan pinjam pada Koperasi

Tani

Satya

Jaya

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

determinasi menunjukan persentase pengaruh semua variabel independen Keterangan :

yang terdapat di dalam persamaan

r = korelasi product moment

terhadap variabel dependennya. Nilai

x = kredit simpan pinjam

koefisien determinasi dapat dicari

y = pendapatan koperasi

dengan

n = jumlah sampel

koefisien korelasinya.

Untuk

memudahkan

interprestasi

mengenai

hubungan/ pengaruh

memangkatkan

dua

dari

melakukan

Berdasarkan uraian tersebut maka

kekuatan

koefisien determinasi dapat dihitung

antara dua

sebagai berikut : kd = r2 x 100%

variabel, kriterianya dapat dilihat pada Tabel 1.

Keterangan :

Tabel 1 Pedoman untuk memberikan

kd = koefisien determinasi

interprestasi Koefisien Korelasi

r2 = kuadrat regresi korelasi

Interval

Tingkat

Koefisien

Hubungan /

Hasil dan Pembahasan Koperasi

Pengaruh 0,00 – 0,199

Sangat rendah

0,20 – 0,399

Rendah

0,40 – 0,599

Sedang

0,60 – 0,799

Kuat

0,80 – 1,000

Sangat kuat

Sumber : Metodelogi Penelitian Bisnis (Sugiyono, 2003 : 183)

2. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (r2) (Algifari, 1997 : 140) adalah ukuran yang menunjukan besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

Keloncing

Tani

Satya

merupakan

salah

Jaya satu

Koperasi Simpan Pinjam yang berada di daerah Singaraja. Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing memiliki usaha pokok yaitu dalam hal pemberian kredit. Adapun jenis-jenis kredit yang ditawarkan adalah sebagai berikut : •

Kredit harian, yaitu jenis kredit yang

harus

dibayar

oleh

si

Peminjam setiap hari bersama bunganya, dimana kredit yang dibayar

akan

dipungut

oleh

kolektor. Adapun rumus mencari

persamaan yang diperoleh. Koefisien

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X



jumlah bunga kredit harian yaitu

Rp.185.324.700,-

10% X jumlah pinjaman.

sebesar 15,89%. Pada tahun 2011

Kredit bulanan, yaitu jenis kredit

jumlah

yang

mengalami

harus

peminjam

dibayar setiap

oleh

si

bulanannya

beserta bunganya. Adapun rumus

atau

kredit

meningkat

simpan

pinjam

penurunan

sebesar

Rp.1.405.195,- atau menurun sebesar 0,76%.

mencari bunga kredit bulanan yaitu 3% X jumlah pinjaman.

2. Perkembangan

Pendapatan

Koperasi Pada Koperasi Tani 1. Perkembangan Kredit Simpan

Satya Jaya Keloncing Periode

Pinjam Pada Koperasi Tani

2006-2011.

Satya Jaya Keloncing Periode

Pada

tahun

pendapatan

2006-2011. Jumlah kredit simpan pinjam

2007

koperasi

Rp.105.886.675,-

jumlah sebesar

mengalami

tahun 2007 sebesar Rp.130.919.125,-

peningkatan dari tahun sebelumnya

yang mengalami peningkatan dari

sebesar

tahun

meningkat

sebelumnya

sebesar

Rp.22.443.761,sebesar

atau 26,90%.

meningkat

Selanjutnya pada tahun 2008 jumlah

sebesar 21,12%. Pada tahun 2008

pendapatan koperasi yang terhimpun

jumlah kredit simpan pinjam yang

sebesar

Rp.114.046.690,-

kembali

terhimpun sebesar Rp.140.376.550,-

terjadi

peningkatan

sebesar

ini mangalami peningkatan sebesar

Rp.8.160.015,-

Rp.9.457.415,-

sebesar 7,71%. Begitu juga pada

Rp.22.827.285,-

atau

atau

meningkat

tuhun

jumlah kredit simpan pinjam sebesar

koperasi

Rp.159.915.300,-

mengalami

Rp.128.159.800,- dan kembali terjadi

peningkatan sebesar Rp.19.538.750,-

peningkatan sebesar Rp.14.113.110,-

atau meningkat sebesar 13,92%. Pada

atau meningkat sebesar 12,38%. Pada

tahun 2010 jumlah kredit simpan

tahun 2010 pendapatan koperasi yang

pinjam

mengalami

terhimpun sebesar Rp.138.553.600,-

menjadi

yang mengalami peningkatan kembali

peningkatan

kembali

yang

jumlah

meningkat

sebesar 7,22%. Pada tahun 2009

yang

2009

atau

pendapatan

terhimpun

sebesar

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

sebesar

Rp.

10.393.800,-

atau

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

meningkat sebesar 8,11%. Kemudian

periode 2006 – 2011 adalah sebesar

pada tahun 2011 terjadi penurunan

92,16%.

sebesar Rp.6.870.700,- atau menurun sebesar

4,96%

pendapatan

dimana

koperasi

jumlah

1. Perkembangan Kredit Simpan

menjadi

Pinjam Pada Koperasi Tani

Rp.131.682.900,-.

Satya Jaya Keloncing Periode 2006-2011. Simpan

Kredit simpan pinjam pada

Pinjam Terhadap Pendapatan

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

Koperasi Pada Koperasi Tani

pada tahun 2006 sampai dengan tahun

Satya Jaya Keloncing Periode

2010 terus mengalami peningkatan,

2006-2011.

yakni pada tahun 2007 kredit simpan

Analisis Korelasi

pinjam pada Koperasi Tani Satya Jaya

Untuk mengetahui apakah kredit

Keloncing

3. Pengaruh



Kredit

mengalami

peningkatan

X)

sebesar 21,12%. Selanjutnya pada

pendapatan

tahun 2008 kredit simpan pinjam pada

koperasi (variabel Y) pada Koperasi

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

Tani Satya Jaya Keloncing periode

mengalami

2006 - 2011, penulis menggunakan

sebesar 7,22%. Pada tahun 2009 kredit

rumus r = 0,96 atau 96%.

simpan pinjam pada Koperasi Tani



Satya

simpan

pinjam

berpengaruh

(variabel

terhadap

Koefisien Determinasi Koefisien

determinasi

peningkatan

Jaya

kembali

kembali

mengalami

sebesar

13,92%.

peningkatan

digunakan untuk mengetahui seberapa

Selanjutnya pada tahun 2010 kredit

besar pengaruh kredit simpan pinjam

simpan pinjam kembali mengalami

terhadap pendapatan, maka penulis

peningkatan sebesar 15,89%. Hal ini

menggunakan koefisien determinasi

disebabkan

sebagai berikut kd = 92,16%. Dari

yakni adanya kelancaran pembayaran

perhitungan

menunjukan

kredit simpan pinjam yang diberikan,

bahwa pengaruh kredit simpan pinjam

jumlah nasabah meningkat dan jumlah

terhadap pendapatan koperasi pada

kolektor

di

atas

oleh

yang

beberapa

cukup

faktor,

banyak.

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

Kelancaran pembayaran kredit simpan

maka semakin banyak kredit yang

pinjam

disalurkan.

adalah

faktor

utama

meningkatnya jumlah kredit simpan pinjam

yang

diberikan

nasabah/anggota.

kepada

Selanjutnya untuk tahun 2011 jumlah

kredit

simpan

pinjam

Kelancaran

mengalami penurunan sebesar 0,76%.

pembayaran kredit simpan pinjam

Hal ini disebabkan adanya kredit yang

juga

modal

macet dan adanya persaingan dengan

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

koperasi lainnya. Adanya kredit yang

untuk menyediakan dana khususnya

macet sangat berpengaruh terhadap

dana kredit simpan pinjam. Disamping

menurunnya

itu, jumlah nasabah yang meningkat

disalurkan

membantu

jumlah

diberikan tidak bisa kembali, dimana

kredit simpan pinjam yang disalurkan

hal ini sangat berpengaruh terhadap

kepada

Meningkatnya

modal koperasi untuk menyalurkan

kebutuhan nasabah merupakan faktor

dana untuk usaha simpan pinjam.

berikutnya

Macetnya kredit merupakan faktor

berengaruh

terhadap

meningkatkan

nasabah.

yang

mempengaruhi

jumlah

kredit

karena

kredit

yang

meningkatnya jumlah kredit simpan

utama

pinjam pada Koperasi Tani Satya Jaya

simpan pinjam pada Koperasi Tani

Keloncing. Faktor selanjutnya adalah

Satya Jaya Keloncing. Selanjutnya

jumlah kolektor yang cukup banyak.

adalah persaingan dengan koperasi

Jumlah kolektor yang cukup banyak

lainnya. Adanya persaingan dengan

juga

koperasi

mempengaruhi

meningkatnya

menurunnya

yang

lainnya

jumlah kredit

merupakan

jumlah kredit simpan pinjam pada

selanjutnya

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

menurunnya kredit simpan pinjam

karena untuk satu orang kolektor

pada

mempunyai target kerja untuk mencari

Keloncing karena dari persaingan

jumlah

yang

tersebut, nasabah beralih mencari

disalurkan dalam jumlah yang banyak,

kredit/pinjaman dengan syarat yang

baik pinjaman/kredit bulanan maupun

mungkin

harian. Jadi, semakin banyak kolektor

dibanding dengan syarat kredit pada

pinjaman/kredit

yang

hal

Koperasi

Tani

dianggap

mempengaruhi

Satya

lebih

Jaya

mudah

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing.

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

Hal ini menyebabkan jumlah nasabah

Faktor-faktor

menurun begitu juga dengan jumlah

meningkatnya pendapatan koperasi

kredit yang diberikan ikut menurun.

pada

2. Perkembangan

Pendapatan

yang

Koperasi

mempengaruhi

Tani

Satya

Keloncing

adalah

pembayaran

kredit/pinjaman

Jaya

kelancaran

Koperasi Pada Koperasi Tani

bulanan

Satya Jaya Keloncing Periode

meningkatnya

2006-2011.

Kelancaran pembayaran kredit simpan

Dari data itu dapat ditarik

maupun

pinjam

harian

baik

jumlah

akan

dan

nasabah.

mempengaruhi

kesimpulan bahwa pada tahun 2006

meningkatnya

sampai dengan tahun 2010 jumlah

karena dari jumlah kredit/pinjaman

pendapatan

yang

koperasi

mengalami

jumlah

diberikan

pendapatan

terdapat

bunga

peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah

pinjaman yang merupakan pendapatan

pendapatan koperasi pada Koperasi

utama pada Koperasi Tani Satya Jaya

Tani Satya Jaya Keloncing mengalami

Keloncing. Semakin lancar nasabah

peningkatan

26,90%.

membayar

kreditnya,

Selanjutnya pada tahun 2008 jumlah

meningkat

jumlah

pendapatan

koperasi

kembali

koperasi. Selanjutnya meningkatnya

mengalami

peningkatan

sebesar

jumlah nasabah juga mempengaruhi

sebesar

semakin pendapatan

7,71%. Pada tahun 2009 dan tahun

meningkatnya

2010 kembali mengalami peningkatan

koperasi. Hal ini dibuktikan pada

jumlah pendapatan koperasi masing-

tahun 2006 sampai dengan tahun 2010

masing sebesar 12,38% dan 8,11%.

jumlah nasabah dengan jumlah kredit

Hal ini disebabkan oleh beberapa

simpan

faktor yang hampir sama dengan

peningkatan. Meningkatnya jumlah

faktor-faktor

menyebabkan

nasabah dan jumlah kredit simpan

meningkatnya jumlah kredit simpan

pinjam berarti meningkat pula jumlah

pinjam karena dari meningkatnya

pendapatan koperasi pada Koperasi

jumlah kredit simpan pinjam yang

Tani Satya Jaya Keloncing karena dari

diberikan

akan

meningkatnya jumlah kredit/pinjaman

mempengaruhi pendapatan koperasi.

yang diberikan akan menghasilkan

yang

kepada

nasabah

jumlah

pinjam

pendapatan

mengalami

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

jumlah

bunga

pinjaman

yang

masuk/dibayarkan.

Menurunnya

meningkat pula yang dimana bunga

jumlah nasabah akibat persaingan

pinjaman tersebut merupakan sumber

dengan koperasi lainnya merupakan

pendapatan koperasi pada Koperasi

faktor

Tani Satya Jaya Keloncing.

mempengaruhi menurunnya jumlah

Selanjutnya pada tahun 2011 jumlah

pendapatan

selanjutnya

pendapatan

yang

koperasi.

Dengan

koperasi

menurunnya jumlah nasabah, maka

mengalami penurunan sebesar 4,96%.

secara tidak langsung mempengaruhi

Hal ini disebabkan karena adanya

menurunnya

kredit yang macet dan menurunnya

karena

jumlah nasabah akibat persaingan

kebutuhan kredit simpan pinjam pun

dengan koperasi lainnya. Kredit yang

ikut menurun. Begitu pula jumlah

macet

pendapatan

sangat

menuurunnya

mempengaruhi

jumlah

pendapatan

jumlah

jika

nasabah

yang

menurunnya

pendapatan, menurun,

menurun jumlah

akibat bunga

koperasi pada Koperasi Tani Satya

kredit/pinjaman yang dihasilkan dari

Jaya

Keloncing

pemberian kredit simpan pinjam.

kredit

berarti

karena

macetnya

macetnya

bunga

koperasi.

Untuk

kredit/pendapatan

3. Pengaruh

Kredit

Simpan

nasabah yang kredit harian macet,

Pinjam Terhadap Pendapatan

pokoknya akan dibayarkan/ditalangi

Koperasi Pada Koperasi Tani

oleh kolektor tanpa bunga. Hal ini

Satya Jaya Keloncing Periode

jelas

2006-2011.

mempengaruhi

koperasi,

karena

dibayarkan.

pendapatan bunga

Selanjutnya,

tidak

Berdasarkan pada pembahasan

untuk

perkembangan jumlah kredit simpan

anggota yang kredit bulanan macet

pinjam

akan dikeluarkan, dan untuk nasabah

koperasi pada Koperasi Tani Satya

yang kredit bulanan macet akan disita

Jaya Keloncing telah diketahui bahwa

jaminannya.

perkembangan jumlah kredit simpan

Hal

ini

juga

dan

jumlah

mempengaruhi menurunnya jumlah

pinjam

pendapatan koperasi karena tidak

pendapatan koperasi. Jumlah kredit

adanya

simpan pinjam yang terhimpun pada

bunga

kredit

yang

mempengaruhi

pendapatan

jumlah

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

Artinya, jika jumlah kredit simpan

pada tahun 2006 sampai dengan 2010

pinjam

mengalami peningkatan dan pada

pendapatan yang dihasilkan

tahun 2011 mengalami penurunan, hal

bertambah dan begitu sebaliknya.

tersebut

Pada

sama

dengan

fluktuasi

bertambah

maka

perhitungan

jumlah akan

koefisien

yang

determinasi diperoleh hasil 92,16%,

terjadi setiap tahunnya. Ini dibuktikan

ini menunjukan bahwa pendapatan

dengan berubahnya jumlah kredit

koperasi

simpan pinjam yang setiap tahunnya

simpan pinjam sebesar 92,16% ,

tidak menentu yang diikuti dengan

dengan

perkembangan

dipengaruhi oleh variabel X sebesar

penurunan

jumlah

anggota

jumlah

pendapatan

dipengaruhi

kata

oleh

lain

variabel

92,16%

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing.

dipengaruhi oleh biaya administrasi

hasil

antara

7,84%

kredit harian dan bulanan serta denda.

perhitungan berada pada

sebesar 0,96 nilai rentang

sisanya

Y

koperasi dari tahun ketahun pada

Dari

dan

kredit

0,80–1,00

dimana

Penutup

mempunyai arti bahwa korelasi sangat

Berdasarkan pada data-data

kuat. Maka dapat disimpulkan bahwa

yang telah diperoleh dengan berbagai

antara variabel X (Kredit Simpan

penganalisaan yang telah dilakukan,

pinjam)

penulis

dengan

variabel

Y

mengambil

kesimpulan

terdapat

sebagai berikut : (1) Kredit simpan

korelasi sangat kuat, itu menandakan

pinjam yang terhimpun pada Koperasi

hubungan antara kredit simpan pinjam

Tani Satya Jaya Keloncing Periode

dengan

2006 sampai dengan 2010 terus

(Pendapatan

Koperasi)

pendapatan

koperasi

menunjukan arah yang sangat kuat.

mengalami

kenaikan,

Jadi kesimpulannya koefisien korelasi

disebabkan

kelancaran

antara kredit simpan pinjam dengan

membayar

pendapatan koperasi sebesar 0,96

jumlah nasabah dan meningkatnya

adalah signifikan, artinya koefisien

jumlah

korelasi dapat berlaku pada populasi

bertambahnya

dimana sampel yang 6 tahun diambil.

anggota maka kredit simpan pinjam

kredit,

hal

itu

nasabah

meningkatnya

kolektor. tingkat

Dengan kebutuhan

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

akan meningkat, karena kredit simpan

(3) Pengaruh kredit simpan pinjam

pinjam merupakan salah satu kegiatan

terhadap pendapatan koperasi pada

usaha yang ada di koperasi yang akan

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

menghasilkan pendapatan koperasi.

Periode 2006 sampai dengan 2011

Hal ini dapat dilihat pada tingkat

adalah bahwa kredit simpan pinjam

pendapatan koperasi yang semakin

mempengaruhi pendapatan koperasi

meningkat. Sementara pada tahun

sebesar 92,16% sedangkan sisanya

2011 jumlah kredit simpan pinjam

7,84%

mengalami

administrasi kredit bulanan dan harian

penurunan

yang

disebabkan macetnya kredit yang diberikan

kepada

oleh

biaya

serta denda.

atau

Berkaitan dengan kesimpulan

nasabah dan berkurangnya jumlah

yang penulis buat, maka penulis dapat

nasabah akibat adanya persaingan

memberikan beberapa saran yang

dengan koperasi lain. (2) Pendapatan

kiranya dapat bermanfaat bagi pihak-

koperasi

pihak

yang

anggota

dipengaruhi

terhimpun

pada

terkait,

yang

diantaranya

Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing

sebagai berikut : (1) Kredit simpan

Periode 2006 sampai dengan 2010

pinjam dan pendapatan koperasi yang

terus mengalami peningkatan dari

menurun, sebaiknya pihak koperasi

tahun-ketahun. Hal ini disebabkan

harus

meningkatkan

oleh

produk

koperasi

kelancaran

dibayarkan

kredit

khususnya

unit

menambah

simpan pinjam agar nasabah tertarik

jumlah bunga pinjaman/kredit yang

dan cenderung memilih produk yang

diterima dan meningkatnya jumlah

ditawarkan serta merasa dimudahkan

nasabah. Sementara pada tahun 2011

dengan persyaratannya. Selanjutnya

jumlah pendapatan koperasi menurun.

pihak

Semua itu terjadi karena beberapa

menganalisis nasabah sebelum kredit

faktor

mempengaruhi

diberikan. Hal ini perlu untuk menjaga

diantaranya

agar kredit simpan pinjam yang

yang

pendapatan seperti

sehingga

yang

pemasaran

koperasi

macetnya

kredit

koperasi

harus

lebih

dan

diberikan tidak macet, karena kredit

berkurangnya jumlah nasabah akibat

simpan pinjam akan menghasilkan

persaingan dengan koperasi lainnya.

bunga kredit/pinjaman, dimana bunga

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

kredit/pinjaman tersebut merupakan pendapatan

pokok

koperasi.

(2)

Kasmir. 2007. Dalam buku DasarDasar Perbankan. Jakarta : PT. Grafindo Persada.

Keadaan kredit simpan pinjam yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap

pendapatan

sebaiknya

harus

sebaiknya

pihak

koperasi

tetap

dijaga,

koperasi

harus

mempunyai cara agar kredit simpan pinjam yang terhimpun di koperasi dapat berjalan dengan lancar dan pengajuan kredit yang di ajukan oleh anggota/nasabah pun dapat terealisasi tiap tahunnya.

Kementerian Koperasi dan UKM. 2008. Perkoperasian. World Wide Web: http:// www.depkop.go.id Nurdianah, Nunuy. 2009. Pengaruh kredit simpan pinjam terhadap pendapatan koperasi pada koperasi pegawai kesehatan purwakarta di dinas kesehatan kabupaten purwakarta. Bandung : Program Study Keuangan dan Perbankan, Falkutas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia.

Daftar Rujukan Algifari. 1997. Statistika Ekonomi. Yogyakarta : Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Diatmika, I Komang Wahyu. 2012. Pengaruh kredit simpan pinjam terhadap pendapatan koperasi pada Primkoppol SPN Singaraja. Singaraja : Jurusan Akuntansi Program Diploma III, FEB, Undiksha. Hasibuan, Malayu S.P. 2001. DasarDasar Perbankan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Jusup Al. Haryono. 2005. DasarDasar Akuntansi. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta Simatupang, Richard Burton. 2003. Aspek Hukum Dalam Bisnis. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya. Sulindawati, Ni Luh Gede Erni. 2007. Akuntansi Keuangan I. Singaraja : UNDIKSHA. Yudhiantara, I Wayan. 2011. Perlakuan Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Koperasi Simpan Pinjam Swadaya Singaraja. Singaraja: Jurusan Akuntansi Program Diploma III, FIS Undiksha.

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

Kasmir. 2005. Bank dan lembaga keuangan lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Halim,

Abdul & Hanafi. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. 2002. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta : Liberty. Harsono.

2004. Meraih Tujuan Dengan Manajemen. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X

VOKASI Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2 No.1, April 2013, ISSN 2337 – 537X