PENGARUH LEVERAGE OPERASI, LEVERAGE KEUANGAN DAN

Download JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014. 87 akuntansi keuangan yang berbasis IFRS. Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara U...

0 downloads 413 Views 270KB Size
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 PENGARUH LEVERAGE OPERASI, LEVERAGE KEUANGAN DAN LEVERAGE TOTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI IFRS

Septi Ika Pawestri Alumni Program Studi Akuntansi Universitas negeri Yogyakarta [email protected] Ratna Candra Sari Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak: Pengaruh Leverage Operasi, Leverage Keuangan, dan Leverage Total terhadap Risiko Sistematis Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode Sebelum dan Sesudah Konvergensi IFRS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh leverage operasi, leverage keuangan, leverage total terhadap risiko sistematis saham, (2) perbedaan pengaruh leverage operasi, leverage keuangan, dan leverage total terhadap risiko sistematis saham dan (3) perbedaan tingkat risiko sistematis saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode sebelum dan sesudah konvergensi IFRS. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana dan uji dua pihak t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage operasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis saham sebelum dan sesudah konvergensi IFRS. Leverage keuangan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis saham sebelum konvergensi IFRS sedangkan variabel leverage keuangan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis saham sesudah konvergensi IFRS. Leverage total tidak berpengaruh terhadap risiko sistematis saham sebelum konvergensi IFRS dan variabel leverage total berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis saham sesudah konvergensi IFRS. Tidak terdapat perbedaan pengaruh leverage operasi, leverage keuangan dan leverage total terhadap risiko sistematis saham sebelum dan sesudah konvergensi IFRS. Tidak terdapat perbedaan tingkat risiko sistematis saham antara sebelum dengan sesudah konvergensi IFRS. Kata kunci: Risiko Sistematis Saham, Leverage Operasi, Leverage Keuangan, Leverage Total Abstract: The Effect of Operating Leverage, Financial Leverage, and Total Leverage on Systematic Risk of Manufacturing Companies Listed in Indonesian Stock Exchange Before and After Convergension of IFRS. This research aims to determine (1) the effect of operating leverage, financial leverage, total leverage on systematic risk, (2) the differences in the effect of operating leverage , financial leverage , and total leverage on systematic risk and (3)the differences of systematic risk of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange before and after the IFRS convergence period. The data collection technique was documentation techniques. Method used in analyzing data that are simple linear regression and t-test. The results of this study indicate that operating leverage have insignificant negative effect on the systematic risk before and after IFRS convergence. Financial leverage has insignificant positive effect on the systematic risk before IFRS convergence and financial leverage has insignificant negative effect on the systematic risk after IFRS convergence. Total leverage has no effect on the systematic risk before IFRS convergence and total leverage has insignificant positive effect on the systematic risk after IFRS convergence. There were no difference effect of operating leverage, financial leverage and total leverage on systematic risk before and after IFRS convergence. There was no difference between the level of systematic risk before and after IFRS convergence. 84

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014

Keywords: Systematic Risk, Operating Leverage, Financial Leverage, Total Leverage

fundamental makro meliputi faktor-faktor:

PENDAHULUAN Investasi

merupakan

penundaan

(1) ekonomi, (2) sosial, budaya, demografi

konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke

dan lingkungan, (3) kekuasaan politik,

aktiva produktif selama periode waktu

pemerintahan, dan hukum, (4) teknologi,

tertentu (Jogiyanto, 2010: 5).. Salah satu

dan (5) persaingan (David, F. R, dalam

bentuk investasi aktiva produktif dalam

Bambang

bentuk aktiva keuangan adalah investasi

Sedangkan faktor fundamental mikro dapat

langsung di pasar modal yang berupa saham

berupa leverage operasi dan leverage

(Jogiyanto, 2010: 5-7).

keuangan yang mempengaruhi tingkat risiko

Saham sendiri bukanlah salah satu

dan

Cahyani,

2009:

66).

perusahaan secara keseluruhan.

instrumen pasar modal yang bebas risiko.

Leverage operasi merupakan tingkat

Setiap investasi dalam pasar modal terutama

sejauh

pasar saham memiliki risiko dimana setiap

biaya-biaya tetap dalam operasi perusahaan.

aset memiliki tingkat risiko yang berbeda-

Leverage operasi merupakan salah satu

beda.

perlu

faktor yang mempengaruhi risiko bisnis.

diperharikan investor adalah risiko pasar

Risiko bisnis dalam artian berdiri sendiri

(risiko sistematis atau risiko yang tidak

adalah suatu fungsi dari ketidakpastian yang

dapat didiversifikasi) yang mencerminkan

inheren di dalam proyeksi pengembalian

risiko penurunan pasar saham secara umum

atas modal yang diinvestasikan di dalam

yang

oleh

sebuah perusahaan (Brigham dan Houston,

diversifikasi (Brigham dan Houston, 2012:

2006: 9-12). Salah satu potensi pengaruh

322).

leverage operasi adalah perubahan dalam

Salah

tidak

satu

dapat

risiko

yang

dihilangkan

Risiko suatu aset dipengaruhi oleh

volume

mana

perusahaan

penjualan

akan

menggunakan

menghasilkan

berbagai faktor. Faktor yang mempengaruhi

perubahan yang lebih dari proporsional

risiko dibagi menjadi faktor fundamental

dalam laba (atau) rugi operasional (Horne

makro (eksternal) dan faktor fundamental

dan Wachowicz, 2007: 182). Penggunaan

mikro (internal). Faktor fundamental makro

biaya tetap yang tinggi (leverage operasi

dalam istilah analisis pasar modal disebut

tinggi), bahkan penurunan penjualan yang

dengan faktor fundamental negara, faktor ini

kecil

bersifat uncontrollable sehingga tidak dapat

terjadinya penurunan return on equity

dikendalikan

(ROE) yang cukup besar. ROE merupakan

perusahaan.

Faktor 85

sekalipun

dapat

menyebabkan

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 alat ukur risiko bisnis sehingga penurunan

perubahan pada risiko yang ditanggung oleh

ROE yang besar menunjukkan peningkatan

pemegang saham.

risiko bisnis. Hubungan leverage operasi

Risiko bisnis dan risiko keuangan akan

dan risiko bisnis jika hal-hal lain dianggap

memperbesar

konstan, semakin tinggi leverage operasi

ditanggung oleh pemegang saham. Dapat

sebuah perusahaan, semakin tinggi risiko

diartikan bahwa kombinasi leverage operasi

bisnis. Suatu tindakan yang meningkatkan

dan leverage keuangan yang merupakan

risiko bisnis akan meningkatkan risiko

salah satu faktor yang mempengaruhi risiko

sistematis saham (Brigham dan Houston,

bisnis dan risiko keuangan atau disebut

2006: 11). Oleh karena itu, besarnya

dengan

leverage operasi mempengaruhi besarnya

besarnya risiko sistematis saham.

risiko sistematis saham.

besarnya

leverage

risiko

total

yang

mempengaruhi

Di sisi lain, masih ada satu tantangan

Risiko yang dibebankan kepada para

terberat dalam melaksanakan bisnis global

investor tidak hanya risiko bisnis, namun

yaitu fakta bahwa setiap negara menerapkan

ada risiko keuangan. Risiko keuangan

standar akuntansi yang berbeda untuk

merupakan

tambahan

transaksi bisnis. Hal ini menjadi masalah

risiko yang ditanggung oleh pemegang

tersendiri Pemecahan masalah perbedaan

saham, di atas risiko bisnis dasar perusahaan

standar akuntansi di setiap negara adalah

yang diakibatkan oleh penggunaan leverage

dengan

keuangan. Leverage keuangan merupakan

internasional yang disebut International

tingkat sejauh mana sekuritas dengan utang

Financial

digunakan dalam struktur modal sebuah

(Walter et

perusahaan.

International

peningkatan

atau

Pendanaan melalui utang

dibentuknya

standar

Reporting al:

akuntansi

Standards

2011, 6).

(IFRS)

IFRS

Financial

atau

Reporting

memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi

Standards merupakan standar akuntansi

karena sangat dipengaruhi faktor-faktor

internasional yang disusun oleh IASB yang

internal

digunakan untuk

perusahaan

misalnya

kondisi

menyamakan standar,

keuangan perusahaan dan faktor eksternal

interpretasi, dan kerangka kerja dalam

perusahaan misalnya tingkat suku bunga

rangka penyusunan dan penyajian laporan

(Brigham dan Houston, 2006: 17-19).

keuangan di seluruh dunia.

Perubahan dalam penggunaan utang akan

Konvergensi

menyebabkan terjadinya perubahan pada

merupakan

laba per lembar saham (earning per share-

bertahap

EPS) dan nantinya akan menyebabkan

berbasis 86

IFRS

proses standar

US

di

Indonesia

penggantian akuntansi

GAAP

menjadi

secara

keuangan standar

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 akuntansi keuangan yang berbasis IFRS.

akuntansi yang disajikan lebih relevan.

Terdapat beberapa perbedaan mendasar

Studi-studi empiris sebelumnya menyatakan

antara US GAAP dan IFRS yaitu (1) IFRS

bahwa adopsi IFRS secara mandatory

menggunakan pengukuran setiap transaksi

berkaitan

berdasarkan nilai wajar, terutama properti

penurunan biaya modal (cost of capital)

investasi, beberapa aset berwujud, aset

perusahaan. Selain itu penggunaan praktik

keuangan dan aset biologis (Yona, 2012:

akuntansi yang sama di berbagai negara

10), (2) IFRS didasarkan pada prinsip,

akan

sementara US GAAP lebih didasarkan pada

mendeteksi manajemen laba (Cahyati, 2011:

aturan, (3) IFRS membuat asumsi bahwa

5). Barth et.al (2008) meneliti kualitas

pelaporan keuangan atas dasar akrual yaitu

akuntansi

mencatat dampak dari transaksi bisnis

diperkenalkannya IFRS menemukan bukti

ketika hal itu terjadi dan bukan ketika kas

bahwa

diterima atau dibayarkan. Perbedaan prinsip,

standar akuntansi keuangan internasional

aturan, dan kerangka konseptual antara

(IFRS) menunjukkan tingkat perataan laba

IFRS dengan US GAAP menjadikan suatu

dan manajemen laba yang lebih rendah dan

masalah

terutama

mempunyai korelasi yang tinggi antara laba

harus

akuntansi dan harga saham dan return. Laba

yang

merupakan salah satu komponen yang

bagi

perusahaan

perusahaan

go

menyesuaikan

public

laporan

yang keuangan

dengan

likuiditas

memudahkan

investor

sebelum

perusahaan

dan

yang

semula berbasiskan US GAAP menjadi

dalam

berbasiskan IFRS.

peningkatan

kualitas

menghasilkan

nilai

Perubahan standar akuntansi keuangan

pengukuran

pasar

dan

dalam

sesudah

menggunakan

leverage laba leverage

sehingga akan yang

di Indonesia yang berbasiskan IFRS akan

sebenarnya. Return berkaitan erat dengan

mempengaruhi

operasi,

risiko, semakin tinggi return maka semakin

leverage keuangan dan leverage total.

tinggi risiko yang ditanggung, sehingga

Menurut Konsenidis (2010: 144) Prinsip

peningkatan nilai korelasi return karena

biaya historis yang diganti dengan nilai

konvergensi IFRS juga akan meningkatkan

wajar akan mengubah penilaian setiap

nilai korelasi risiko saham. Dari penjelasan

komponen data akuntansi yang disajikan

di atas, dapat disimpulkan akan terdapat

dalam laporan keuangan. Penerapan nilai

perbedaan nilai pengaruh leverage operasi,

wajar sebagai dasar penilaian akan menutup

leverage keuangan, dan leverage total

adanya

terhadap risiko sistematis saham.

nilai

menguntungkan

nilai

leverage

intrinsik investor

sehingga karena

data

Pemaparan di atas telah menjelaskan 87

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 faktor-faktor yang mempengaruhi risiko

berusaha mengamati alasan atau penyebab

sistematis saham. Untuk itu, penelitian ini

terjadinya suatu fenomena yang diteliti.

akan memfokuskan pada faktor mikro

Jenis datanya, penelitian ini menggunakan

(internal) dengan indikator leverage operasi,

data kuantitatif yaitu data yang berbentuk

leverage keuangan, dan leverage total

angka atau numerik.

(kombinasi leverage operasi dan leverage keuangan)

yang

sistematis

saham

mempengaruhi kategori

risiko

Populasi dan Sampel

perusahaan

Populasi

penelitian

ini

perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia sebelum dan sesudah konvergensi

Indonesia

sebelum

IFRS. Selain itu, penelitian ini juga akan

periode

2010

meneliti perbedaan risiko sistematis saham

konvergensi IFRS periode 2012 sebanyak

sebelum dan sesudah konvergensi IFRS.

136

Objek yang digunakan dalam penelitian ini

sampel

adalah

yang

penelitian ini Sampling Purposive yaitu

terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI)

suatu metode pengambilan yang didapat 45

karena perusahaan jenis ini memiliki tingkat

sampel.

perusahaan

manufaktur

sedangkan

perusahaan. yang

konvergensi

Teknik

akan

IFRS sesudah

pengambilan

digunakan

dalam

kerumitan dalam menentukan biaya suatu produk. Selain itu, perusahaan menufaktur

Data,

dipandang memiliki risiko bisnis yang

Pengumpulan

sangat tinggi (Brigham dan Houston, 2006:

Teknik

Intrumen,

dan

pengumpulan

data

Teknik

dalam

11). Berdasarkan uraian di atas, judul

penelitian ini adalah dengan menggunakan

penelitian ini “Pengaruh Leverage Operasi,

metode dokumentasi dan studi pustaka.

Leverage Keuangan, dan Leverage Total

Jenis data yang digunakan dalam penelitian

Terhadap Risiko Sistematis Saham Pada

ini adalah data sekunder berupa laporan

Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di

keuangan perusahaan tahun 2010 dan 2012.

Bursa Efek Indonesia Periode Sebelum dan

Sumber data penelitian ini diperoleh dengan

Sesudah Konvergensi IFRS”.

melihat data dari laporan tahunan yang diterbitkan oleh website resmi BEI.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian

1) Analisis Statistik Deskriptif Komparatif

kausal komparatif yaitu penelitian yang 88

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Statistik deskriptif merupakan statistik

Ada beberapa cara untuk menguji linieritas

yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau

suatu data salah satunya menggunakan uji

memberi gambaran terhadap obyek yang

Lagrange Multiplier. Estimasi dengan uji ini

diteliti melalui data sampel atau populasi

bertujuan untuk mendapatkan nilai c2 hitung

sebagaimana

melakukan

atau (n x R2) yang dapat menentukan data

analisis dan membuat kesimpulan yang

tersebut linier atau tidak. Nilai c2 hitung < c2

berlaku umum (Sugiyono, 2012: 29). Dalam

tabel dapat disimpulkan bahwa model

statistik deskriptif ini akan dikemukan data

tersebut benar atau model linier (Ghozali,

mengenai mean, nilai maksimum, dan nilai

2011: 169-170).

minimum.

c) Uji Heteroskedastisitas

adanya,

tanpa

2) Uji Asumsi Klasik

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

a) Uji Normalitas

menguji

dalam

model

regresi

terjadi

Uji normalitas bertujuan untuk menguji

ketidaksamaan variance dari residual satu

apakah dalam model regresi, variabel

pengamatan ke pengamatan yang lain.

pengganggu

Model regresi yang baik adalah yang

atau

residual

memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2011: 160). Ada

homoskesdatisitas

dua cara untuk mendeteksi apakah residual

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

analisis grafik dan uji statistik. Metode yang

heteroskedastisitas dengan melihat grafik

lebih handal untuk melihat normalitas

plot antara nilai prediksi variabel dependen

residual dengan uji statistik menggunakan

yaitu ZPRED dengan residualnya yaitu

uji

SRESID. Selain melihat grafik plot uji

Kolmogorov-Smirnov

(K-S).

Taraf

jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 nilai

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

data residual berdistribusi normal dan

adalah uji glejser. Uji ini dilakukan dengan

sebaliknya jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

meregresikan nilai absolut residual terhadap

< 0,05 nilai data residual tidak berdistribusi

variabel independen (Gujarati, 2003) dalam

normal.

(Ghozali, 2011).

b) Uji Linieritas

3) Analisis Regresi Linier Sederhana untuk

hubungan

antara

hubungan fungsional ataupun kausal satu

variabel independen (X) dengan variabel

variabel independen dengan satu variabel

dependen (Y) bersifat linier (garis lurus).

dependen. Analisis regresi linier sederhana

apakah

89

sederhana

didasarkan

untuk

dilakukan

mengetahui

Regresi

digunakan

terjadi

statistik

linieritas

dapat

tidak

signifikansi yang digunakan sebesar 5%,

Uji

yang

atau

pada

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 ini digunakan untuk menguji hipotesis

HASIL

pertama sampai hipotesis ketiga. Untuk

PEMBAHASAN

melakukan

Statistik Deskriptif

perhitungan

model

analisis

regresi linier sederhana tersebut, maka

PENELITIAN

DAN

a. Risiko Sistematis Saham

digunakan program software application

Risiko sistematis saham merupakan

SPSS 17.00 for windows. Uji hipotesis akan

risiko yang tidak dapat didiversifikasi yang

diuji

regresi,

disebabkan oleh pergerakan bursa saham

koefisien determinasi, kemudian uji t dan

secara umum dan mencerminkan adanya

melihat tingkat signifikansi.

fakta bahwa sebagian besar saham secara

4) Analisis Regresi Linier

sistematis akan terpengaruh oleh peristiwa-

berdasarkan

koefisien

Uji regresi linier yang digunakan untuk

peristiwa seperti perang, resesi, dan inflasi

menguji hipotesis empat, lima dan enam merupakan kombinasi

uji

regresi

variabel

linier

dengan

dummy

untuk

yang tercermin dari koefisien beta.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel Dependen (Risiko Sistematis Saham)

membedakan periode sebelum dan sesudah konvergensi

IFRS.

Konvergensi

IFRS

Variabel

Min

Max

Mean

SD

menjadi variabel moderator atau X4 dalam

Risiko Sistematis Saham 2010

-9,0757

3,8145

0,0668

2,18637

penelitian ini. Untuk sebelum konvergensi

Risiko Sistematis Saham 2012

-5,8476

6,3390

0,6874

2,35621

IFRS dengan angka 0 dan untuk sesudah konvergensi IFRS dengan angka 1. Uji

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa

hipotesis diterima atau ditolak dapat dilihat

variabel risiko sistematis saham memiliki

dari nilai t hitung dan signifikansi.

nilai rata-rata (mean) sebesar 0,0668 pada

5) Uji Beda t-test

tahun 2010 dan 0,6874 pada tahun 2012;

Statistik parametris yang digunakan

nilai maksimum sebesar 3,8145 pada tahun

untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata

2010 dan 6,3390 pada tahun 2012; nilai

dua sampel bila datanya berbentuk interval

minimum sebesar -9,0757 pada tahun 2010

atau

t-test

dan -5,8476 pada tahun 2012; serta nilai

Hipotesis

standar deviasi sebesar 2,18637 pada tahun

komparatif yang digunakan dalam penelitian

2010 dan 2,35621 pada tahun 2012.

ini adalah perbandingan risiko sistematis

Perusahaan yang memiliki risiko sistematis

saham sebelum dan sesudah konvergensi

saham maksimum dalam penelitian ini

IFRS.

adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk

ratio

adalah

(Sugiyono,

2012:

menggunakan 121).

pada tahun 2010 dan PT Nusantara Inti 90

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Corpora Tbk pada tahun 2012, sedangkan

dan 7.1161 pada tahun 2012; nilai minimum

perusahaan yang memiliki risiko sistematis

sebesar -5.4217 pada tahun 2010 dan -

saham minimum dalam penelitian ini adalah

2.5941 pada tahun 2012; serta nilai standar

PT Pan Brothers Tbk pada tahun 2010 dan

deviasi sebesar 4,7461 pada tahun 2010 dan

PT Berlina Tbk pada tahun 2012.

2,0589 pada tahun 2012. Perusahaan yang

b. Leverage Operasi

memiliki nilai leverage operasi maksimum

Leverage operasi merupakan tingkat

dalam penelitian ini adalah PT Alumindo

sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan di

Light Metal Industry Tbk pada tahun 2010

dalam operasi sebuah perusahaan. Ukuran

dan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading

kuantitatif dari sensitivitas laba operasi

Company Tbk pada tahun 2012, sedangkan

perusahaan atas perubahan dalam penjualan

perusahaan yang memiliki leverage operasi

disebut tingkat leverage operasional (degree

minimum dalam penelitian ini adalah PT

of

Besarnya

Japfa Comfeed Indonesia Tbk pada tahun

leverage operasi dinyatakan dengan rumus

2010 dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk

persentase perubahan dalam Earning Before

pada tahun 2012.

Interest and Tax (EBIT) dibagi persentase

c. Leverage Keuangan

operating

leverage-DOL).

perubahan dalam output/penjualan.

Leverage Keuangan merupakan sampai

Tabel 2. Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel Leverage Operasi Varia Min Max Mean SD bel Lever age Opera 19,386 2,6696 4,7461 5,4217 si 2010 Lever age Opera 7,1161 1,8942 2,0589 2,5941 si 2012

sejauh mana sekuritas dengan pendapatan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal sebuah perusahaan. Ukuran kuantitatif untuk sensitivitas EPS perusahaan terhadap perubahan dalam laba operasional perusahaan adalah DFL (degree of financial leverage). Besarnya leverage keuangan

dinyatakan

dengan

rumus

perubahan persentase dalam Earning per Share (EPS) dibagi perubahan persentase dalam Earning Before Interest and Tax

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa

(EBIT).

variabel leverage operasi memiliki nilai

Leverage keuangan memiliki nilai rata-

rata-rata (mean) sebesar 2,6696 pada tahun

rata (mean) sebesar 1,3688 pada tahun 2010

2010 dan 1,8942 pada tahun 2012; nilai

dan

maksimum sebesar 19.386 pada tahun 2010

0,7816

pada

tahun

2012;

nilai

maksimum sebesar 8,2988 pada tahun 2010 91

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 dan

15,0262

nilai

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa

minimum sebesar -1,5648 pada tahun 2010

variabel leverage total memiliki nilai rata-

dan -6,3336 pada tahun 2012; serta nilai

rata (mean) sebesar 2,3791 pada tahun 2010

standar deviasi sebesar 1,8380 pada tahun

dan

2010

2012.

maksimum sebesar 15,4053 pada tahun

Perusahaan yang memiliki nilai leverage

2010 dan 11,7446 pada tahun 2012; nilai

keuangan maksimum dalam penelitian ini

minimum -7,9870 pada tahun 2010 dan -

adalah PT Primarindo asia Infrastructure

5,0962 pada tahun 2012; serta nilai standar

Tbk pada tahun 2010 dan PT Surya Toto

deviasi sebesar 4,89128 pada tahun 2010

Indonesia Tbk pada tahun 2012, sedangkan

dan 3,4056 pada tahun 2012. Perusahaan

perusahaan yang memiliki nilai leverage

yang

keuangan minimum dalam penelitian ini

maksimum dalam penelitian ini adalah PT

adalah PT Darya Varia Laboratoria Tbk

Malindo Feedmill Tbk pada tahun 2010 dan

pada tahun 2010 dan PT Kalbe Farma Tbk

PT Budi Acid Jaya Tbk pada tahun 2012,

pada tahun 2012.

sedangkan perusahaan yang memiliki risiko

d. Leverage Total

sistematis saham minimum dalam penelitian

dan

pada

2,8403

tahun

pada

2012;

tahun

2.0188

pada

memiliki

tahun

nilai

2012;

leverage

nilai

total

Leverage Total merupakan pengaruh

ini adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

dari menggabungkan leverage keuangan

pada tahun 2010 dan PT Surya Toto

dengan leverage operasi. Ukuran kuantitatif

Indonesia Tbk pada tahun 2012.

yang digunakan untuk leverage total disebut degree of total leverage-DTL. Besarnya

Hasil Uji Asumsi Klasik

leverage total dinyatakan dengan rumus

a. Uji Normalitas

perubahan persentase dalam EPS dibagi

Salah satu alat uji normalitas adalah

perubahan persentase dalam penjualan

dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada Uji

Tabel

Kolmogorov-Smirnov.

3.

Hasil

Perhitungan

Analisis

Deskriptif Variabel Leverage Total Variabel

Range

Leverage Total

23,3923

2010 Leverage Total 2012

16,8408

Min 7,9870

5,0962

Berdasarkan

data

yang telah diolah menggunakan program

Max

Mean

SD

15,4053

2,3791

4,8912

11,7446

2,0188

3,4056

SPSS versi 17.0, maka hasil pengolahan adalah sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Normalitas (Uji Kolmogorov-Smirnov) Periode Asymp. Sig. (2-tailed) 2010 0,704 2012 92

0,280

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat

c. Uji Heteroskedastisitas

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) Kolmogorov-

Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi

Smirno sebelum konvergensi IFRS sebesar

dengan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan

0,704 dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

dengan cara meregresikan antara variabel

Kolmogorov-Smirno sesudah konvergensi

independen

IFRS sebesar 0,280, nilai Asymp. Sig. (2-

residualnya.

dengan

nilai

absolut

tailed) Kolmogorov-Smirno kedua tahun Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas

tersebut melebihi dari nilai α = 0,05 yang

Variabel

menunjukkan data tersebut berdistribusi (Constant) Leverage Operasi Leverage Keuangan Leverage Total

normal. b. Uji Linieritas Ada beberapa cara untuk menguji linieritas

suatu

data

salah

satunya

menggunakan uji Lagrange Multiplier. Hasil

Sig. (2010) 0,000 0,584

Sig. (2012) 0,000 0,536

0,371

0,647

0,571

0,125

Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat

uji menggunakan SPSS versi 17.0 sebagai

bahwa nilai signifikansi lebih besar dari

berikut:

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model

regresi

Tabel 5. Hasil Uji Linieritas (Uji Lagrange Multiplier)

heteroskedastisitas.

Periode R Square 2010 0,010 2012 0,124

Hasil Uji Hipotesis

ini

tidak

terjadi

a. Pengaruh Leverage Operasi Terhadap Risiko Sistematis Saham Sebelum dan

Tabel 5 menunjukkan adanya nilai R

Sesudah Konvergensi IFRS

square. Chi square dapat dihitung dengan

Hasil uji regresi sederhana yang telah

mengalikan R square dan n atau jumlah data

diolah menggunakan program SPSS versi

yang dijadikan sampel. Jadi, chi square

17.0 sebagai berikut:

2010 = 0,010 x 45 = 0,45 dan chi square 2012 = 0,124 x 45 = 5,58 . Kemudian nilai chi square ini dibandingkan dengan nilai chi tabel. Nilai chi tabel 61,656 lebih besar daripada nilai chi hitung 0,45 dan 5,58. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini memenuhi asumsi uji linearitas. 93

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Regresi Sederhana Leverage Operasi terhadap Risiko Sistematis Saham

b. Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Risiko Sistematis Saham Sebelum dan Sesudah Konvergensi IFRS

Nilai t Variabel

Kons

Koef thitung

Leverage Operasi 2010 Leverage Operasi 2012

Dari

0,132

0,779

hasil

-

-

0,024

0,347

-

-

0,048

0,278

2

sig

r

0,730

0,003

Hasil uji regresi sederhana yang telah

ttabel

diolah menggunakan program SPSS versi 1,679

17.0 sebagai berikut: 1,679

tersebut,

0,782

dapat

0,002

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Regresi Leverage Keuangan terhadap Risiko Sistematis Saham

dibuat

Nilai t Variabel

persamaan regresi sebagai berikut Y(2010) = 0,132 – 0,024X1 dan Y(2012) = 0,779 –

Leverage Keuangan 2010 Leverage Keuangan 2012

0,048X1. Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien

Kons

Koef

0,067 0,878

r2

Sig

1,679

0,007

0,592

1,679

0,087

0,050

thitung

ttabel

0,098

0,540

0,244

2,021

determinasi (r²) menunjukkan bahwa risiko Dari

sistematis saham perusahaan manufaktur

hasil

tersebut,

dapat

dibuat

2010

persamaan regresi sebagai berikut: Y(2010)

dipengaruhi oleh 0,3% variabel leverage

= -0,067 + 0,098X2 dan Y(2012) = 0,878 –

operasi dan risiko sistematis saham periode

0,244X2. Nilai

2012

menunjukkan bahwa risiko sistematis saham

yang

terdaftar

di

dipengaruhi

BEI

oleh

periode

0,2%

variabel

koefisien determinasi (r²)

leverage operasi. Nilai t hitung (mutlak)

periode

2010

lebih kecil daripada t tabel ( 0,347 < 1,678)

variabel

leverage keuangan. Nilai

untuk tahun 2010 dan ( 0,278 < 1,678)

sebesar 0,592 tahun 2010 dan 0,050 tahun

untuk tahun 2012. Nilai sig sebesar 0,730

2012 pada tabel 8 di atas menunjukkan

tahun 2010 dan 0,782 tahun lebih besar dari

bahwa

nilai α = 5%. Berdasarkan uji hipotesis

terhadap risiko sistematis saham sebelum

tersebut dengan melihat nilai koefisien

dan

regresi, t-hitung dan signifikansi maka

signifikan.

hipotesis

pertama

tersebut dengan melihat nilai koefisien

“Leverage

operasi

yang

menyatakan

berpengaruh

dipengaruhi

pengaruh

sesudah

oleh

leverage

konvergensi

Berdasarkan

0,7% sig

keuangan

IFRS uji

tidak

hipotesis

regresi, t-hitung dan signifikansi maka

positif

terhadap risiko sistematis saham sebelum

hipotesis

yang

dan sesudah konvergensi IFRS” ditolak.

keuangan

berpengaruh

94

menyatakan positif

“Leverage terhadap

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 risiko

sistematis

saham

sebelum

dan

tersebut dengan melihat nilai koefisien

sesudah konvergensi IFRS” ditolak. c. Pengaruh

Leverage

Total

regresi, t-hitung dan signifikansi maka terhadap

hipotesis

ketiga

“Leverage

total

terhadap

risiko

Risiko Sistematis Saham Sebelum dan

berpengaruh

Sesudah Konvergensi IFRS

sistematis saham sebelum dan sesudah

Hasil uji regresi sederhana yang telah

konvergensi IFRS” ditolak.

diolah menggunakan program SPSS versi

d. Terdapat Perbedaan Pengaruh Leverage

17.0 sebagai berikut:

Operasi

Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Regresi Sederhana Leverage Total terhadap Risiko Sistematis Saham

Saham

Kons

Risiko

Sistematis

dan

Sesudah

Sebelum

Hasil uji regresi yang telah diolah

Koef

r2

Sig thitung

ttabel

Leverage Total

terhadap

Konvergensi IFRS

Nilai t Variabel

positif

menggunakan program SPSS versi 17.0 adalah sebagai berikut:

0,046

0,009

0,129

1,679

0,898

0,000

0,527

0,080

0,760

1,679

0,451

0,013

2010 Leverage Total 2012

Dari

hasil

tersebut,

dapat

dibuat

persamaan regresi sebagai berikut: Y(2010) = 0,046 + 0,009X3 dan Y(2012) = 0,527 + 0,080X3. Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat

Tabel 10. Hasil Uji Regresi Perbedaan Pengaruh Leverage Operasi terhadap Risiko Sistematis Koefisien

thitung

Sig.

Constant

0,132

0,335

0,739

Leverage Operasi

-0,024

-0,334

0,740

IFRS

0,647

1,059

0,293

Perbedaan Pengaruh

-0,024

-0,132

0,896

Berdasarkan Tabel 10 di atas, dapat

dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (r²)

dibuat persamaan regresi sebagai berikut : Y

menunjukkan bahwa risiko sistematis saham

= 0,132 – 0,024X1+ 0,647X4 – 0,024X1X4.

perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Nilai t hitung (mutlak) lebih kecil daripada

BEI periode 2010 tidak dipengaruhi oleh

t tabel (0,132 < 1,662). Nilai sig sebesar

variabel leverage total dan risiko sistematis

0,896 lebih besar dari nilai α = 5%.

saham periode 2012 dipengaruhi oleh 1,3%

Berdasarkan uji hipotesis tersebut dengan

variabel leverage total. Nilai sig sebesar

melihat nilai t-hitung dan signifikansi maka

0,898 tahun 2010 dan 0,451 tahun 2012 di

hipotesis

atas menunjukkan bahwa pengaruh leverage

keempat

yang

menyatakan

“terdapat perbedaan pengaruh leverage

total terhadap risiko sistematis saham

operasi terhadap risiko sistematis saham

sebelum dan sesudah konvergensi IFRS tidak signifikan. Berdasarkan uji hipotesis 95

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 sebelum dan sesudah konvergensi IFRS”

Hasil uji regresi yang telah diolah

ditolak.

menggunakan program SPSS versi 17.0

e. Terdapat Perbedaan Pengaruh Leverage

adalah sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Uji Regresi Perbedaan Pengaruh Leverage Total terhadap Risiko Sistematis Saham

Keuangan terhadap Risiko Sistematis Saham

Sebelum

dan

Sesudah

Konvergensi IFRS Hasil uji regresi yang telah diolah menggunakan program SPSS versi 17.0 adalah sebagai berikut: Tabel 11. Hasil Uji Regresi Perbedaan Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Risiko Sistematis

Koefisien

thitung

Sig.

Constant

0,046

0,121

0,904

Leverage Total

0,009

0,124

0,901

IFRS

0,481

0,873

0,385

Perbedaan Pengaruh

0,071

0,574

0,568

Berdasarkan Tabel 12 di atas, dapat

Koefisien

thitung

Sig.

dibuat persamaan regresi sebagai berikut : Y

Constant

-0,067

-0,160

0,873

= 0,046 + 0,009X3 + 0,481X4 + 0,071X3X4.

Leverage Keuangan

0,098

0,531

0,597

IFRS

0,945

1,740

0,085

Perbedaan Pengaruh

-0,342

-1,562

0,122

Nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel (0,574 < 1,662). Nilai sig sebesar 0,568 lebih besar dari nilai α = 5%. Berdasarkan

Berdasarkan Tabel 11 di atas, dapat

uji hipotesis tersebut dengan melihat nilai

dibuat persamaan regresi sebagai berikut : Y

koefisien regresi, t-hitung dan signifikansi

= -0,067 + 0,098X2 + 0,945X4– 0,342X2X4.

maka hipotesis keenam yang menyatakan

Nilai t hitung (mutlak) lebih kecil daripada t

“terdapat perbedaan pengaruh levearage

tabel (1,562 < 1,662). Nilai sig sebesar

total terhadap risiko sistematis saham

0,122 lebih besar dari nilai α = 5%.

sebelum dan sesudah konvergensi IFRS”

Berdasarkan uji hipotesis tersebut dengan

ditolak.

melihat nilai koefisien regresi, t-hitung dan

g. Terdapat Perbedaan Tingkat Risiko

signifikansi maka hipotesis kelima yang

Sistematis

menyatakan “terdapat perbedaan pengaruh

Konvergensi

leverage

Konvergensi IFRS

keuangan

terhadap

risiko

sistematis saham sebelum dan sesudah

Saham

antara

Sebelum

IFRS dengan Sesudah

Hasil uji beda t-test yang telah diolah

konvergensi IFRS” ditolak.

menggunakan program SPSS versi 17.0

f. Terdapat Perbedaan Pengaruh Leverage

adalah sebagai berikut:

Total terhadap Risiko Sistematis Saham Sebelum

dan

Sesudah

Konvergensi

IFRS 96

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Tabel 13. Hasil Uji t-test Perbedaan Risiko Sistematis Saham

sistematis saham sebelum konvergensi

thitung

Sig. (2-tailed)

IFRS sedangkan leverage keuangan

-1,273

0,210

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis saham sesudah

Berdasarkan Tabel 13 di atas, nilai t

konvergensi IFRS. Hal ini dapat dilihat

hitung (mutlak) lebih kecil daripada t tabel

dari nilai koefisien regresi yang bernilai

(1,273 < 1,987). Nilai sig sebesar 0,210

positif yaitu 0,098 pada tahun 2010 dan

lebih besar dari nilai α = 5%. Berdasarkan

bernilai negatif yaitu -0,244 pada tahun

uji hipotesis tersebut dengan melihat nilai t-

2012.

hitung dan signifikansi maka hipotesis ketujuh

yang

menyatakan

Nilai

signifikansi

leverage

keuangan terhadap risiko sistematis

“terdapat

saham tahun 2010 IFRS lebih besar

perbedaan risiko sistematis saham sebelum

daripada nilai signifikansi α = 5% yaitu

dan sesudah konvergensi IFRS” ditolak.

(0,592 > 0,05) dan nilai signifikansi tahun

SIMPULAN DAN SARAN

2012

sama

dengan

nilai

signifikansi α = 5% yaitu (0,05 = 0,05).

Simpulan

c. Leverage

Penelitian ini memberikan beberapa

total

terhadap

kesimpulan sebagai berikut:

tidak

risiko

berpengaruh

sistematis

saham

sebelum konvergensi IFRS dan variabel

a. Leverage operasi berpengaruh negatif

leverage total berpengaruh positif dan

dan tidak signifikan terhadap risiko

tidak

sistematis saham sebelum dan sesudah

signifikan

terhadap

risiko

sistematis saham sesudah konvergensi

konvergensi IFRS. Hal ini dapat dilihat

IFRS. Hal ini dapat dilihat dari nilai

dari nilai koefisien regresi yang bernilai

koefisien regresi yang bernilai positif

negatif yaitu -0,024 pada tahun 2010

yaitu 0,009 tahun 2010 dan 0,080 tahun

dan -0,048 pada tahun 2012. Nilai

2012. Nilai R square 0,000 tahun 2010

signifikansi leverage operasi terhadap

menunjukkan bahwa leverage total tidak

risiko sistematis saham sebelum dan

berpengaruh terhadap risiko sistematik

sesudah konvergensi IFRS lebih besar

saham dan nilai R square 0,013 tahun

daripada nilai signifikansi α = 5% yaitu

2012 menunjukkan bahwa leverage total

(0,730 > 0,05) pada tahun 2010 dan

berpengaruh sebesar 1,3% terhadap

(0,782 > 0,05) pada tahun 2012.

risiko

b. Leverage keuangan berpengaruh positif

sistematik

signifikansi

dan tidak signifikan terhadap risiko

leverage

saham. total

Nilai terhadap

risiko sistematis saham sebelum dan 97

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 sesudah konvergensi IFRS lebih besar

g. Tidak terdapat perbedaan tingkat risiko

daripada nilai signifikansi α = 5% yaitu

sistematis saham antara sebelum dengan

(0,898 > 0,05) tahun 2010 dan (0,451 >

sesudah konvergensi IFRS. Hal ini

0,05) tahun 2012.

ditunjukkan

d. Tidak

terdapat

leverage

perbedaan

operasi

dengan

nilai

t

hitung

pengaruh

(mutlak) uji beda t-test lebih kecil

risiko

daripada t tabel yaitu (1,273 < 1,987)

terhadap

sistematis saham sebelum dan sesudah

dan

konvergensi IFRS. Hal ini dapat dilihat

daripada nilai signifikansi α = 5% (0,210

dari nilai t hitung (mutlak) lebih kecil

> 0,005).

daripada nilai t tabel (0,132 < 1,662)

nilai

signifikansi

Penelitian ini menghasilkan beberapa

nilai signifikansi lebih besar daripada

saran sebagai berikut:

nilai signifikansi α = 5% (0,896 >

a. Bagi Perusahaan

0,005).

Perusahaan terdapat

leverage

perbedaan

keuangan

pengaruh

terhadap

besar

Saran

pada tingkat signifikansi 5%. Selain itu,

e. Tidak

lebih

hendaknya

memberikan

laporan keuangan yang lebih baik dan

risiko

sesuai

dengan

standar

akuntansi

sistematis saham sebelum dan sesudah

keuangan yang diterapkan di Indonesia

konvergensi IFRS. Hal ini dapat dilihat

sehingga

dari nilai t hitung (mutlak) lebih kecil

menunjukkan nilai yang sebenarnya

daripada nilai t tabel (1,562 < 1,662)

sehingga mampu menjaga kepercayaan

pada tingkat signifikansi 5%. Selain itu,

investor

nilai signifikansi lebih besar daripada

perusahaan.

nilai signifikansi α = 5% (0,122 >

untuk

Investor terdapat

perbedaan

keuangan

berinvestasi

di

b. Bagi Investor

0,005). f. Tidak

laporan

hendaknya

memahami

pengaruh

semua informasi yang relevan yang

leverage total terhadap risiko sistematis

tersedia di pasar modal melalui

saham sebelum dan sesudah konvergensi

laporan

IFRS. Hal ini dapat dilihat dari nilai t

dipublikasikan perusahaan. Investor

hitung lebih kecil daripada nilai t tabel

juga harus memperhatikan faktor-

(0,574 < 1,662) pada tingkat signifikansi

faktor

5%. Selain itu, nilai lebih besar daripada

operasi, leverage keuangan, leverage

nilai signifikansi α = 5% (0,568 >

total

0,005).

akuntansi 98

keuangan

internal

dan

yang

seperti

leverage

perubahan keuangan

yang

standar akan

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 memperbesar

risiko

sistematis

Barth, M.E., W.R. Landsman and Lang M.H. (2008). “International Accounting

saham sehingga merugikan investor.

Standard

c. Bagi Peneliti Selanjutnya 1) Peneliti

sebaiknya

menambah

Quality”.

467-498.

2) Peneliti sebaiknya memperpanjang penelitian

Accounting

Journal of Accounting Research, 46,

jumlah sampel yang diteliti.

periode

and

agar

Brigham, Eugene F. & Houston, Joel F..

dapat

(2006).

Dasar-dasar

Manajemen

diperoleh hasil penelitian yang lebih

Keuangan. Edisi 10. Buku 2. (Alih

baik dan akurat tidak hanya satu

Bahasa: Ali Akbar Yulianto). Jakarta:

tahun untuk sebelum dan sesudah

Salemba Empat.

konvergensi IFRS.

Brigham, Eugene F.

3) Peneliti menambah variabel lain yang

mempengaruhi

(2006).

risiko

& Joel F. Houston.

Dasar-dasar

Manajemen

Keuangan. Edisi 10. Buku 1. (Alih

sistematis saham.

Bahasa: Ali Akbar Yulianto). Jakarta: Salemba Empat. Brigham, Eugene F.

DAFTAR PUSTAKA Ari

Dewi

Cahyati.

(2011).

“Peluang

(2012).

& Joel F. Houston.

Dasar-dasar

Manajemen

Manajemen Laba Pasca Konvergensi

Keuangan. Edisi 11. Buku 1. (Alih

IFRS: Sebuah Tinjauan Teoritis dan

Bahasa: Ali Akbar Yulianto). Jakarta:

Empiris”. Jurnal Riset Akuntansi dan

Salemba Empat.

Komputerisasi Akuntansi (Vol 2 Nomor

Harrison, Walter T. et al. (2011). Akuntansi

1 tahun 2011). Hlm. 1-6.

Keuangan:

International

Financial

Reporting Standards (IFRS). Edisi 8. Bambang

Sudiyatno

dan

Cahyani

Buku 1. (Alih Bahasa: Gina Gania).

Nuswandhari. (2009). ”Peran Beberapa Indikator Mempengaruhi

Ekonomi

Dalam

Risiko

Sistematik

Jakarta: Erlangga. Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate

dengan

Program

IBM

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit

Indonesia Jakarta”. Jurnal Dinamika

Universitas Diponegoro.

Keuangan

dan

Perbankan

(Vol

1

Jogiyanto Hartono. (2010). Teori Portofolio

Nomor 2 tahun 2009). ISSN :1979-

dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.

4878. Hlm. 66 – 81.

Yogyakarta: BPFE.

99

JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Keown, Arthur J. et al. (2005). Manajemen

Standards (IFRS) dan Manajemen Laba

Keuangan : Prinsip dan Penerapan.

di

Edisi 10. Buku 1. (Alih Bahasa: Marcus

Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Prihminto Widodo, M.A). Jakarta: PT

Ibrahim Malang.

Macanan Jaya Cemerlang. Relevance

of

Accounting

University Press.

Accounting Periods”. Jurnal Akuntansi (Volume XIII, Issue 1). European Research Studies. Ratu Nurul Qomariah. (2013). “Dampak Konvergensi IFRS terhadap Manajemen dengan

Struktur

Kepemilikan

Manajerial sebagai Variabel Moderating (Studi

Empiris

pada

Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)”. Skripsi.

Universitas

Diponegoro

Semarang. Sugiyono.

(2011).

Metode

Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono.

(2012).

Statistika

untuk

Penelitian. Edisi 21. Bandung: Alfabeta. Van Horne, James C & Wachowicz, John M. (2007). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 12. Buku 2. (Alih Bahasa: Dewi Fitriasari, M.Si & Deny Arnis

Kwary,

M.Hum).

Jakarta:

Salemba Empat. Yona Octiani Lestari. (2012). ”Konvergensi International

Financial

Akuntansi.

Edisi 1. Yogyakarta: Gadjah Mada

Information in the Pre- and Post-IFRS

Laba

Jurnal

Yusuf Wibisono. (2005). Metode Statistika.

Konsenidis, Dimitrios V, et al. (2010). “Value

Indonesia”.

Reporting 100