JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 PENGARUH LEVERAGE OPERASI, LEVERAGE KEUANGAN DAN LEVERAGE TOTAL TERHADAP RISIKO SISTEMATIS SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI IFRS
Septi Ika Pawestri Alumni Program Studi Akuntansi Universitas negeri Yogyakarta
[email protected] Ratna Candra Sari Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak: Pengaruh Leverage Operasi, Leverage Keuangan, dan Leverage Total terhadap Risiko Sistematis Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode Sebelum dan Sesudah Konvergensi IFRS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh leverage operasi, leverage keuangan, leverage total terhadap risiko sistematis saham, (2) perbedaan pengaruh leverage operasi, leverage keuangan, dan leverage total terhadap risiko sistematis saham dan (3) perbedaan tingkat risiko sistematis saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode sebelum dan sesudah konvergensi IFRS. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana dan uji dua pihak t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage operasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis saham sebelum dan sesudah konvergensi IFRS. Leverage keuangan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis saham sebelum konvergensi IFRS sedangkan variabel leverage keuangan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis saham sesudah konvergensi IFRS. Leverage total tidak berpengaruh terhadap risiko sistematis saham sebelum konvergensi IFRS dan variabel leverage total berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis saham sesudah konvergensi IFRS. Tidak terdapat perbedaan pengaruh leverage operasi, leverage keuangan dan leverage total terhadap risiko sistematis saham sebelum dan sesudah konvergensi IFRS. Tidak terdapat perbedaan tingkat risiko sistematis saham antara sebelum dengan sesudah konvergensi IFRS. Kata kunci: Risiko Sistematis Saham, Leverage Operasi, Leverage Keuangan, Leverage Total Abstract: The Effect of Operating Leverage, Financial Leverage, and Total Leverage on Systematic Risk of Manufacturing Companies Listed in Indonesian Stock Exchange Before and After Convergension of IFRS. This research aims to determine (1) the effect of operating leverage, financial leverage, total leverage on systematic risk, (2) the differences in the effect of operating leverage , financial leverage , and total leverage on systematic risk and (3)the differences of systematic risk of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange before and after the IFRS convergence period. The data collection technique was documentation techniques. Method used in analyzing data that are simple linear regression and t-test. The results of this study indicate that operating leverage have insignificant negative effect on the systematic risk before and after IFRS convergence. Financial leverage has insignificant positive effect on the systematic risk before IFRS convergence and financial leverage has insignificant negative effect on the systematic risk after IFRS convergence. Total leverage has no effect on the systematic risk before IFRS convergence and total leverage has insignificant positive effect on the systematic risk after IFRS convergence. There were no difference effect of operating leverage, financial leverage and total leverage on systematic risk before and after IFRS convergence. There was no difference between the level of systematic risk before and after IFRS convergence. 84
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014
Keywords: Systematic Risk, Operating Leverage, Financial Leverage, Total Leverage
fundamental makro meliputi faktor-faktor:
PENDAHULUAN Investasi
merupakan
penundaan
(1) ekonomi, (2) sosial, budaya, demografi
konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke
dan lingkungan, (3) kekuasaan politik,
aktiva produktif selama periode waktu
pemerintahan, dan hukum, (4) teknologi,
tertentu (Jogiyanto, 2010: 5).. Salah satu
dan (5) persaingan (David, F. R, dalam
bentuk investasi aktiva produktif dalam
Bambang
bentuk aktiva keuangan adalah investasi
Sedangkan faktor fundamental mikro dapat
langsung di pasar modal yang berupa saham
berupa leverage operasi dan leverage
(Jogiyanto, 2010: 5-7).
keuangan yang mempengaruhi tingkat risiko
Saham sendiri bukanlah salah satu
dan
Cahyani,
2009:
66).
perusahaan secara keseluruhan.
instrumen pasar modal yang bebas risiko.
Leverage operasi merupakan tingkat
Setiap investasi dalam pasar modal terutama
sejauh
pasar saham memiliki risiko dimana setiap
biaya-biaya tetap dalam operasi perusahaan.
aset memiliki tingkat risiko yang berbeda-
Leverage operasi merupakan salah satu
beda.
perlu
faktor yang mempengaruhi risiko bisnis.
diperharikan investor adalah risiko pasar
Risiko bisnis dalam artian berdiri sendiri
(risiko sistematis atau risiko yang tidak
adalah suatu fungsi dari ketidakpastian yang
dapat didiversifikasi) yang mencerminkan
inheren di dalam proyeksi pengembalian
risiko penurunan pasar saham secara umum
atas modal yang diinvestasikan di dalam
yang
oleh
sebuah perusahaan (Brigham dan Houston,
diversifikasi (Brigham dan Houston, 2012:
2006: 9-12). Salah satu potensi pengaruh
322).
leverage operasi adalah perubahan dalam
Salah
tidak
satu
dapat
risiko
yang
dihilangkan
Risiko suatu aset dipengaruhi oleh
volume
mana
perusahaan
penjualan
akan
menggunakan
menghasilkan
berbagai faktor. Faktor yang mempengaruhi
perubahan yang lebih dari proporsional
risiko dibagi menjadi faktor fundamental
dalam laba (atau) rugi operasional (Horne
makro (eksternal) dan faktor fundamental
dan Wachowicz, 2007: 182). Penggunaan
mikro (internal). Faktor fundamental makro
biaya tetap yang tinggi (leverage operasi
dalam istilah analisis pasar modal disebut
tinggi), bahkan penurunan penjualan yang
dengan faktor fundamental negara, faktor ini
kecil
bersifat uncontrollable sehingga tidak dapat
terjadinya penurunan return on equity
dikendalikan
(ROE) yang cukup besar. ROE merupakan
perusahaan.
Faktor 85
sekalipun
dapat
menyebabkan
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 alat ukur risiko bisnis sehingga penurunan
perubahan pada risiko yang ditanggung oleh
ROE yang besar menunjukkan peningkatan
pemegang saham.
risiko bisnis. Hubungan leverage operasi
Risiko bisnis dan risiko keuangan akan
dan risiko bisnis jika hal-hal lain dianggap
memperbesar
konstan, semakin tinggi leverage operasi
ditanggung oleh pemegang saham. Dapat
sebuah perusahaan, semakin tinggi risiko
diartikan bahwa kombinasi leverage operasi
bisnis. Suatu tindakan yang meningkatkan
dan leverage keuangan yang merupakan
risiko bisnis akan meningkatkan risiko
salah satu faktor yang mempengaruhi risiko
sistematis saham (Brigham dan Houston,
bisnis dan risiko keuangan atau disebut
2006: 11). Oleh karena itu, besarnya
dengan
leverage operasi mempengaruhi besarnya
besarnya risiko sistematis saham.
risiko sistematis saham.
besarnya
leverage
risiko
total
yang
mempengaruhi
Di sisi lain, masih ada satu tantangan
Risiko yang dibebankan kepada para
terberat dalam melaksanakan bisnis global
investor tidak hanya risiko bisnis, namun
yaitu fakta bahwa setiap negara menerapkan
ada risiko keuangan. Risiko keuangan
standar akuntansi yang berbeda untuk
merupakan
tambahan
transaksi bisnis. Hal ini menjadi masalah
risiko yang ditanggung oleh pemegang
tersendiri Pemecahan masalah perbedaan
saham, di atas risiko bisnis dasar perusahaan
standar akuntansi di setiap negara adalah
yang diakibatkan oleh penggunaan leverage
dengan
keuangan. Leverage keuangan merupakan
internasional yang disebut International
tingkat sejauh mana sekuritas dengan utang
Financial
digunakan dalam struktur modal sebuah
(Walter et
perusahaan.
International
peningkatan
atau
Pendanaan melalui utang
dibentuknya
standar
Reporting al:
akuntansi
Standards
2011, 6).
(IFRS)
IFRS
Financial
atau
Reporting
memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi
Standards merupakan standar akuntansi
karena sangat dipengaruhi faktor-faktor
internasional yang disusun oleh IASB yang
internal
digunakan untuk
perusahaan
misalnya
kondisi
menyamakan standar,
keuangan perusahaan dan faktor eksternal
interpretasi, dan kerangka kerja dalam
perusahaan misalnya tingkat suku bunga
rangka penyusunan dan penyajian laporan
(Brigham dan Houston, 2006: 17-19).
keuangan di seluruh dunia.
Perubahan dalam penggunaan utang akan
Konvergensi
menyebabkan terjadinya perubahan pada
merupakan
laba per lembar saham (earning per share-
bertahap
EPS) dan nantinya akan menyebabkan
berbasis 86
IFRS
proses standar
US
di
Indonesia
penggantian akuntansi
GAAP
menjadi
secara
keuangan standar
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 akuntansi keuangan yang berbasis IFRS.
akuntansi yang disajikan lebih relevan.
Terdapat beberapa perbedaan mendasar
Studi-studi empiris sebelumnya menyatakan
antara US GAAP dan IFRS yaitu (1) IFRS
bahwa adopsi IFRS secara mandatory
menggunakan pengukuran setiap transaksi
berkaitan
berdasarkan nilai wajar, terutama properti
penurunan biaya modal (cost of capital)
investasi, beberapa aset berwujud, aset
perusahaan. Selain itu penggunaan praktik
keuangan dan aset biologis (Yona, 2012:
akuntansi yang sama di berbagai negara
10), (2) IFRS didasarkan pada prinsip,
akan
sementara US GAAP lebih didasarkan pada
mendeteksi manajemen laba (Cahyati, 2011:
aturan, (3) IFRS membuat asumsi bahwa
5). Barth et.al (2008) meneliti kualitas
pelaporan keuangan atas dasar akrual yaitu
akuntansi
mencatat dampak dari transaksi bisnis
diperkenalkannya IFRS menemukan bukti
ketika hal itu terjadi dan bukan ketika kas
bahwa
diterima atau dibayarkan. Perbedaan prinsip,
standar akuntansi keuangan internasional
aturan, dan kerangka konseptual antara
(IFRS) menunjukkan tingkat perataan laba
IFRS dengan US GAAP menjadikan suatu
dan manajemen laba yang lebih rendah dan
masalah
terutama
mempunyai korelasi yang tinggi antara laba
harus
akuntansi dan harga saham dan return. Laba
yang
merupakan salah satu komponen yang
bagi
perusahaan
perusahaan
go
menyesuaikan
public
laporan
yang keuangan
dengan
likuiditas
memudahkan
investor
sebelum
perusahaan
dan
yang
semula berbasiskan US GAAP menjadi
dalam
berbasiskan IFRS.
peningkatan
kualitas
menghasilkan
nilai
Perubahan standar akuntansi keuangan
pengukuran
pasar
dan
dalam
sesudah
menggunakan
leverage laba leverage
sehingga akan yang
di Indonesia yang berbasiskan IFRS akan
sebenarnya. Return berkaitan erat dengan
mempengaruhi
operasi,
risiko, semakin tinggi return maka semakin
leverage keuangan dan leverage total.
tinggi risiko yang ditanggung, sehingga
Menurut Konsenidis (2010: 144) Prinsip
peningkatan nilai korelasi return karena
biaya historis yang diganti dengan nilai
konvergensi IFRS juga akan meningkatkan
wajar akan mengubah penilaian setiap
nilai korelasi risiko saham. Dari penjelasan
komponen data akuntansi yang disajikan
di atas, dapat disimpulkan akan terdapat
dalam laporan keuangan. Penerapan nilai
perbedaan nilai pengaruh leverage operasi,
wajar sebagai dasar penilaian akan menutup
leverage keuangan, dan leverage total
adanya
terhadap risiko sistematis saham.
nilai
menguntungkan
nilai
leverage
intrinsik investor
sehingga karena
data
Pemaparan di atas telah menjelaskan 87
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 faktor-faktor yang mempengaruhi risiko
berusaha mengamati alasan atau penyebab
sistematis saham. Untuk itu, penelitian ini
terjadinya suatu fenomena yang diteliti.
akan memfokuskan pada faktor mikro
Jenis datanya, penelitian ini menggunakan
(internal) dengan indikator leverage operasi,
data kuantitatif yaitu data yang berbentuk
leverage keuangan, dan leverage total
angka atau numerik.
(kombinasi leverage operasi dan leverage keuangan)
yang
sistematis
saham
mempengaruhi kategori
risiko
Populasi dan Sampel
perusahaan
Populasi
penelitian
ini
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sebelum dan sesudah konvergensi
Indonesia
sebelum
IFRS. Selain itu, penelitian ini juga akan
periode
2010
meneliti perbedaan risiko sistematis saham
konvergensi IFRS periode 2012 sebanyak
sebelum dan sesudah konvergensi IFRS.
136
Objek yang digunakan dalam penelitian ini
sampel
adalah
yang
penelitian ini Sampling Purposive yaitu
terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI)
suatu metode pengambilan yang didapat 45
karena perusahaan jenis ini memiliki tingkat
sampel.
perusahaan
manufaktur
sedangkan
perusahaan. yang
konvergensi
Teknik
akan
IFRS sesudah
pengambilan
digunakan
dalam
kerumitan dalam menentukan biaya suatu produk. Selain itu, perusahaan menufaktur
Data,
dipandang memiliki risiko bisnis yang
Pengumpulan
sangat tinggi (Brigham dan Houston, 2006:
Teknik
Intrumen,
dan
pengumpulan
data
Teknik
dalam
11). Berdasarkan uraian di atas, judul
penelitian ini adalah dengan menggunakan
penelitian ini “Pengaruh Leverage Operasi,
metode dokumentasi dan studi pustaka.
Leverage Keuangan, dan Leverage Total
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
Terhadap Risiko Sistematis Saham Pada
ini adalah data sekunder berupa laporan
Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di
keuangan perusahaan tahun 2010 dan 2012.
Bursa Efek Indonesia Periode Sebelum dan
Sumber data penelitian ini diperoleh dengan
Sesudah Konvergensi IFRS”.
melihat data dari laporan tahunan yang diterbitkan oleh website resmi BEI.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian
1) Analisis Statistik Deskriptif Komparatif
kausal komparatif yaitu penelitian yang 88
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Statistik deskriptif merupakan statistik
Ada beberapa cara untuk menguji linieritas
yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau
suatu data salah satunya menggunakan uji
memberi gambaran terhadap obyek yang
Lagrange Multiplier. Estimasi dengan uji ini
diteliti melalui data sampel atau populasi
bertujuan untuk mendapatkan nilai c2 hitung
sebagaimana
melakukan
atau (n x R2) yang dapat menentukan data
analisis dan membuat kesimpulan yang
tersebut linier atau tidak. Nilai c2 hitung < c2
berlaku umum (Sugiyono, 2012: 29). Dalam
tabel dapat disimpulkan bahwa model
statistik deskriptif ini akan dikemukan data
tersebut benar atau model linier (Ghozali,
mengenai mean, nilai maksimum, dan nilai
2011: 169-170).
minimum.
c) Uji Heteroskedastisitas
adanya,
tanpa
2) Uji Asumsi Klasik
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
a) Uji Normalitas
menguji
dalam
model
regresi
terjadi
Uji normalitas bertujuan untuk menguji
ketidaksamaan variance dari residual satu
apakah dalam model regresi, variabel
pengamatan ke pengamatan yang lain.
pengganggu
Model regresi yang baik adalah yang
atau
residual
memiliki
distribusi normal (Ghozali, 2011: 160). Ada
homoskesdatisitas
dua cara untuk mendeteksi apakah residual
heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
analisis grafik dan uji statistik. Metode yang
heteroskedastisitas dengan melihat grafik
lebih handal untuk melihat normalitas
plot antara nilai prediksi variabel dependen
residual dengan uji statistik menggunakan
yaitu ZPRED dengan residualnya yaitu
uji
SRESID. Selain melihat grafik plot uji
Kolmogorov-Smirnov
(K-S).
Taraf
jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 nilai
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
data residual berdistribusi normal dan
adalah uji glejser. Uji ini dilakukan dengan
sebaliknya jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
meregresikan nilai absolut residual terhadap
< 0,05 nilai data residual tidak berdistribusi
variabel independen (Gujarati, 2003) dalam
normal.
(Ghozali, 2011).
b) Uji Linieritas
3) Analisis Regresi Linier Sederhana untuk
hubungan
antara
hubungan fungsional ataupun kausal satu
variabel independen (X) dengan variabel
variabel independen dengan satu variabel
dependen (Y) bersifat linier (garis lurus).
dependen. Analisis regresi linier sederhana
apakah
89
sederhana
didasarkan
untuk
dilakukan
mengetahui
Regresi
digunakan
terjadi
statistik
linieritas
dapat
tidak
signifikansi yang digunakan sebesar 5%,
Uji
yang
atau
pada
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 ini digunakan untuk menguji hipotesis
HASIL
pertama sampai hipotesis ketiga. Untuk
PEMBAHASAN
melakukan
Statistik Deskriptif
perhitungan
model
analisis
regresi linier sederhana tersebut, maka
PENELITIAN
DAN
a. Risiko Sistematis Saham
digunakan program software application
Risiko sistematis saham merupakan
SPSS 17.00 for windows. Uji hipotesis akan
risiko yang tidak dapat didiversifikasi yang
diuji
regresi,
disebabkan oleh pergerakan bursa saham
koefisien determinasi, kemudian uji t dan
secara umum dan mencerminkan adanya
melihat tingkat signifikansi.
fakta bahwa sebagian besar saham secara
4) Analisis Regresi Linier
sistematis akan terpengaruh oleh peristiwa-
berdasarkan
koefisien
Uji regresi linier yang digunakan untuk
peristiwa seperti perang, resesi, dan inflasi
menguji hipotesis empat, lima dan enam merupakan kombinasi
uji
regresi
variabel
linier
dengan
dummy
untuk
yang tercermin dari koefisien beta.
Tabel 1. Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel Dependen (Risiko Sistematis Saham)
membedakan periode sebelum dan sesudah konvergensi
IFRS.
Konvergensi
IFRS
Variabel
Min
Max
Mean
SD
menjadi variabel moderator atau X4 dalam
Risiko Sistematis Saham 2010
-9,0757
3,8145
0,0668
2,18637
penelitian ini. Untuk sebelum konvergensi
Risiko Sistematis Saham 2012
-5,8476
6,3390
0,6874
2,35621
IFRS dengan angka 0 dan untuk sesudah konvergensi IFRS dengan angka 1. Uji
Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa
hipotesis diterima atau ditolak dapat dilihat
variabel risiko sistematis saham memiliki
dari nilai t hitung dan signifikansi.
nilai rata-rata (mean) sebesar 0,0668 pada
5) Uji Beda t-test
tahun 2010 dan 0,6874 pada tahun 2012;
Statistik parametris yang digunakan
nilai maksimum sebesar 3,8145 pada tahun
untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata
2010 dan 6,3390 pada tahun 2012; nilai
dua sampel bila datanya berbentuk interval
minimum sebesar -9,0757 pada tahun 2010
atau
t-test
dan -5,8476 pada tahun 2012; serta nilai
Hipotesis
standar deviasi sebesar 2,18637 pada tahun
komparatif yang digunakan dalam penelitian
2010 dan 2,35621 pada tahun 2012.
ini adalah perbandingan risiko sistematis
Perusahaan yang memiliki risiko sistematis
saham sebelum dan sesudah konvergensi
saham maksimum dalam penelitian ini
IFRS.
adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk
ratio
adalah
(Sugiyono,
2012:
menggunakan 121).
pada tahun 2010 dan PT Nusantara Inti 90
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Corpora Tbk pada tahun 2012, sedangkan
dan 7.1161 pada tahun 2012; nilai minimum
perusahaan yang memiliki risiko sistematis
sebesar -5.4217 pada tahun 2010 dan -
saham minimum dalam penelitian ini adalah
2.5941 pada tahun 2012; serta nilai standar
PT Pan Brothers Tbk pada tahun 2010 dan
deviasi sebesar 4,7461 pada tahun 2010 dan
PT Berlina Tbk pada tahun 2012.
2,0589 pada tahun 2012. Perusahaan yang
b. Leverage Operasi
memiliki nilai leverage operasi maksimum
Leverage operasi merupakan tingkat
dalam penelitian ini adalah PT Alumindo
sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan di
Light Metal Industry Tbk pada tahun 2010
dalam operasi sebuah perusahaan. Ukuran
dan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading
kuantitatif dari sensitivitas laba operasi
Company Tbk pada tahun 2012, sedangkan
perusahaan atas perubahan dalam penjualan
perusahaan yang memiliki leverage operasi
disebut tingkat leverage operasional (degree
minimum dalam penelitian ini adalah PT
of
Besarnya
Japfa Comfeed Indonesia Tbk pada tahun
leverage operasi dinyatakan dengan rumus
2010 dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk
persentase perubahan dalam Earning Before
pada tahun 2012.
Interest and Tax (EBIT) dibagi persentase
c. Leverage Keuangan
operating
leverage-DOL).
perubahan dalam output/penjualan.
Leverage Keuangan merupakan sampai
Tabel 2. Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel Leverage Operasi Varia Min Max Mean SD bel Lever age Opera 19,386 2,6696 4,7461 5,4217 si 2010 Lever age Opera 7,1161 1,8942 2,0589 2,5941 si 2012
sejauh mana sekuritas dengan pendapatan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal sebuah perusahaan. Ukuran kuantitatif untuk sensitivitas EPS perusahaan terhadap perubahan dalam laba operasional perusahaan adalah DFL (degree of financial leverage). Besarnya leverage keuangan
dinyatakan
dengan
rumus
perubahan persentase dalam Earning per Share (EPS) dibagi perubahan persentase dalam Earning Before Interest and Tax
Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa
(EBIT).
variabel leverage operasi memiliki nilai
Leverage keuangan memiliki nilai rata-
rata-rata (mean) sebesar 2,6696 pada tahun
rata (mean) sebesar 1,3688 pada tahun 2010
2010 dan 1,8942 pada tahun 2012; nilai
dan
maksimum sebesar 19.386 pada tahun 2010
0,7816
pada
tahun
2012;
nilai
maksimum sebesar 8,2988 pada tahun 2010 91
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 dan
15,0262
nilai
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa
minimum sebesar -1,5648 pada tahun 2010
variabel leverage total memiliki nilai rata-
dan -6,3336 pada tahun 2012; serta nilai
rata (mean) sebesar 2,3791 pada tahun 2010
standar deviasi sebesar 1,8380 pada tahun
dan
2010
2012.
maksimum sebesar 15,4053 pada tahun
Perusahaan yang memiliki nilai leverage
2010 dan 11,7446 pada tahun 2012; nilai
keuangan maksimum dalam penelitian ini
minimum -7,9870 pada tahun 2010 dan -
adalah PT Primarindo asia Infrastructure
5,0962 pada tahun 2012; serta nilai standar
Tbk pada tahun 2010 dan PT Surya Toto
deviasi sebesar 4,89128 pada tahun 2010
Indonesia Tbk pada tahun 2012, sedangkan
dan 3,4056 pada tahun 2012. Perusahaan
perusahaan yang memiliki nilai leverage
yang
keuangan minimum dalam penelitian ini
maksimum dalam penelitian ini adalah PT
adalah PT Darya Varia Laboratoria Tbk
Malindo Feedmill Tbk pada tahun 2010 dan
pada tahun 2010 dan PT Kalbe Farma Tbk
PT Budi Acid Jaya Tbk pada tahun 2012,
pada tahun 2012.
sedangkan perusahaan yang memiliki risiko
d. Leverage Total
sistematis saham minimum dalam penelitian
dan
pada
2,8403
tahun
pada
2012;
tahun
2.0188
pada
memiliki
tahun
nilai
2012;
leverage
nilai
total
Leverage Total merupakan pengaruh
ini adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
dari menggabungkan leverage keuangan
pada tahun 2010 dan PT Surya Toto
dengan leverage operasi. Ukuran kuantitatif
Indonesia Tbk pada tahun 2012.
yang digunakan untuk leverage total disebut degree of total leverage-DTL. Besarnya
Hasil Uji Asumsi Klasik
leverage total dinyatakan dengan rumus
a. Uji Normalitas
perubahan persentase dalam EPS dibagi
Salah satu alat uji normalitas adalah
perubahan persentase dalam penjualan
dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada Uji
Tabel
Kolmogorov-Smirnov.
3.
Hasil
Perhitungan
Analisis
Deskriptif Variabel Leverage Total Variabel
Range
Leverage Total
23,3923
2010 Leverage Total 2012
16,8408
Min 7,9870
5,0962
Berdasarkan
data
yang telah diolah menggunakan program
Max
Mean
SD
15,4053
2,3791
4,8912
11,7446
2,0188
3,4056
SPSS versi 17.0, maka hasil pengolahan adalah sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Normalitas (Uji Kolmogorov-Smirnov) Periode Asymp. Sig. (2-tailed) 2010 0,704 2012 92
0,280
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat
c. Uji Heteroskedastisitas
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) Kolmogorov-
Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi
Smirno sebelum konvergensi IFRS sebesar
dengan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan
0,704 dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
dengan cara meregresikan antara variabel
Kolmogorov-Smirno sesudah konvergensi
independen
IFRS sebesar 0,280, nilai Asymp. Sig. (2-
residualnya.
dengan
nilai
absolut
tailed) Kolmogorov-Smirno kedua tahun Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
tersebut melebihi dari nilai α = 0,05 yang
Variabel
menunjukkan data tersebut berdistribusi (Constant) Leverage Operasi Leverage Keuangan Leverage Total
normal. b. Uji Linieritas Ada beberapa cara untuk menguji linieritas
suatu
data
salah
satunya
menggunakan uji Lagrange Multiplier. Hasil
Sig. (2010) 0,000 0,584
Sig. (2012) 0,000 0,536
0,371
0,647
0,571
0,125
Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat
uji menggunakan SPSS versi 17.0 sebagai
bahwa nilai signifikansi lebih besar dari
berikut:
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model
regresi
Tabel 5. Hasil Uji Linieritas (Uji Lagrange Multiplier)
heteroskedastisitas.
Periode R Square 2010 0,010 2012 0,124
Hasil Uji Hipotesis
ini
tidak
terjadi
a. Pengaruh Leverage Operasi Terhadap Risiko Sistematis Saham Sebelum dan
Tabel 5 menunjukkan adanya nilai R
Sesudah Konvergensi IFRS
square. Chi square dapat dihitung dengan
Hasil uji regresi sederhana yang telah
mengalikan R square dan n atau jumlah data
diolah menggunakan program SPSS versi
yang dijadikan sampel. Jadi, chi square
17.0 sebagai berikut:
2010 = 0,010 x 45 = 0,45 dan chi square 2012 = 0,124 x 45 = 5,58 . Kemudian nilai chi square ini dibandingkan dengan nilai chi tabel. Nilai chi tabel 61,656 lebih besar daripada nilai chi hitung 0,45 dan 5,58. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini memenuhi asumsi uji linearitas. 93
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Regresi Sederhana Leverage Operasi terhadap Risiko Sistematis Saham
b. Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Risiko Sistematis Saham Sebelum dan Sesudah Konvergensi IFRS
Nilai t Variabel
Kons
Koef thitung
Leverage Operasi 2010 Leverage Operasi 2012
Dari
0,132
0,779
hasil
-
-
0,024
0,347
-
-
0,048
0,278
2
sig
r
0,730
0,003
Hasil uji regresi sederhana yang telah
ttabel
diolah menggunakan program SPSS versi 1,679
17.0 sebagai berikut: 1,679
tersebut,
0,782
dapat
0,002
Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Regresi Leverage Keuangan terhadap Risiko Sistematis Saham
dibuat
Nilai t Variabel
persamaan regresi sebagai berikut Y(2010) = 0,132 – 0,024X1 dan Y(2012) = 0,779 –
Leverage Keuangan 2010 Leverage Keuangan 2012
0,048X1. Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien
Kons
Koef
0,067 0,878
r2
Sig
1,679
0,007
0,592
1,679
0,087
0,050
thitung
ttabel
0,098
0,540
0,244
2,021
determinasi (r²) menunjukkan bahwa risiko Dari
sistematis saham perusahaan manufaktur
hasil
tersebut,
dapat
dibuat
2010
persamaan regresi sebagai berikut: Y(2010)
dipengaruhi oleh 0,3% variabel leverage
= -0,067 + 0,098X2 dan Y(2012) = 0,878 –
operasi dan risiko sistematis saham periode
0,244X2. Nilai
2012
menunjukkan bahwa risiko sistematis saham
yang
terdaftar
di
dipengaruhi
BEI
oleh
periode
0,2%
variabel
koefisien determinasi (r²)
leverage operasi. Nilai t hitung (mutlak)
periode
2010
lebih kecil daripada t tabel ( 0,347 < 1,678)
variabel
leverage keuangan. Nilai
untuk tahun 2010 dan ( 0,278 < 1,678)
sebesar 0,592 tahun 2010 dan 0,050 tahun
untuk tahun 2012. Nilai sig sebesar 0,730
2012 pada tabel 8 di atas menunjukkan
tahun 2010 dan 0,782 tahun lebih besar dari
bahwa
nilai α = 5%. Berdasarkan uji hipotesis
terhadap risiko sistematis saham sebelum
tersebut dengan melihat nilai koefisien
dan
regresi, t-hitung dan signifikansi maka
signifikan.
hipotesis
pertama
tersebut dengan melihat nilai koefisien
“Leverage
operasi
yang
menyatakan
berpengaruh
dipengaruhi
pengaruh
sesudah
oleh
leverage
konvergensi
Berdasarkan
0,7% sig
keuangan
IFRS uji
tidak
hipotesis
regresi, t-hitung dan signifikansi maka
positif
terhadap risiko sistematis saham sebelum
hipotesis
yang
dan sesudah konvergensi IFRS” ditolak.
keuangan
berpengaruh
94
menyatakan positif
“Leverage terhadap
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 risiko
sistematis
saham
sebelum
dan
tersebut dengan melihat nilai koefisien
sesudah konvergensi IFRS” ditolak. c. Pengaruh
Leverage
Total
regresi, t-hitung dan signifikansi maka terhadap
hipotesis
ketiga
“Leverage
total
terhadap
risiko
Risiko Sistematis Saham Sebelum dan
berpengaruh
Sesudah Konvergensi IFRS
sistematis saham sebelum dan sesudah
Hasil uji regresi sederhana yang telah
konvergensi IFRS” ditolak.
diolah menggunakan program SPSS versi
d. Terdapat Perbedaan Pengaruh Leverage
17.0 sebagai berikut:
Operasi
Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Regresi Sederhana Leverage Total terhadap Risiko Sistematis Saham
Saham
Kons
Risiko
Sistematis
dan
Sesudah
Sebelum
Hasil uji regresi yang telah diolah
Koef
r2
Sig thitung
ttabel
Leverage Total
terhadap
Konvergensi IFRS
Nilai t Variabel
positif
menggunakan program SPSS versi 17.0 adalah sebagai berikut:
0,046
0,009
0,129
1,679
0,898
0,000
0,527
0,080
0,760
1,679
0,451
0,013
2010 Leverage Total 2012
Dari
hasil
tersebut,
dapat
dibuat
persamaan regresi sebagai berikut: Y(2010) = 0,046 + 0,009X3 dan Y(2012) = 0,527 + 0,080X3. Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat
Tabel 10. Hasil Uji Regresi Perbedaan Pengaruh Leverage Operasi terhadap Risiko Sistematis Koefisien
thitung
Sig.
Constant
0,132
0,335
0,739
Leverage Operasi
-0,024
-0,334
0,740
IFRS
0,647
1,059
0,293
Perbedaan Pengaruh
-0,024
-0,132
0,896
Berdasarkan Tabel 10 di atas, dapat
dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (r²)
dibuat persamaan regresi sebagai berikut : Y
menunjukkan bahwa risiko sistematis saham
= 0,132 – 0,024X1+ 0,647X4 – 0,024X1X4.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Nilai t hitung (mutlak) lebih kecil daripada
BEI periode 2010 tidak dipengaruhi oleh
t tabel (0,132 < 1,662). Nilai sig sebesar
variabel leverage total dan risiko sistematis
0,896 lebih besar dari nilai α = 5%.
saham periode 2012 dipengaruhi oleh 1,3%
Berdasarkan uji hipotesis tersebut dengan
variabel leverage total. Nilai sig sebesar
melihat nilai t-hitung dan signifikansi maka
0,898 tahun 2010 dan 0,451 tahun 2012 di
hipotesis
atas menunjukkan bahwa pengaruh leverage
keempat
yang
menyatakan
“terdapat perbedaan pengaruh leverage
total terhadap risiko sistematis saham
operasi terhadap risiko sistematis saham
sebelum dan sesudah konvergensi IFRS tidak signifikan. Berdasarkan uji hipotesis 95
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 sebelum dan sesudah konvergensi IFRS”
Hasil uji regresi yang telah diolah
ditolak.
menggunakan program SPSS versi 17.0
e. Terdapat Perbedaan Pengaruh Leverage
adalah sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Uji Regresi Perbedaan Pengaruh Leverage Total terhadap Risiko Sistematis Saham
Keuangan terhadap Risiko Sistematis Saham
Sebelum
dan
Sesudah
Konvergensi IFRS Hasil uji regresi yang telah diolah menggunakan program SPSS versi 17.0 adalah sebagai berikut: Tabel 11. Hasil Uji Regresi Perbedaan Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Risiko Sistematis
Koefisien
thitung
Sig.
Constant
0,046
0,121
0,904
Leverage Total
0,009
0,124
0,901
IFRS
0,481
0,873
0,385
Perbedaan Pengaruh
0,071
0,574
0,568
Berdasarkan Tabel 12 di atas, dapat
Koefisien
thitung
Sig.
dibuat persamaan regresi sebagai berikut : Y
Constant
-0,067
-0,160
0,873
= 0,046 + 0,009X3 + 0,481X4 + 0,071X3X4.
Leverage Keuangan
0,098
0,531
0,597
IFRS
0,945
1,740
0,085
Perbedaan Pengaruh
-0,342
-1,562
0,122
Nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel (0,574 < 1,662). Nilai sig sebesar 0,568 lebih besar dari nilai α = 5%. Berdasarkan
Berdasarkan Tabel 11 di atas, dapat
uji hipotesis tersebut dengan melihat nilai
dibuat persamaan regresi sebagai berikut : Y
koefisien regresi, t-hitung dan signifikansi
= -0,067 + 0,098X2 + 0,945X4– 0,342X2X4.
maka hipotesis keenam yang menyatakan
Nilai t hitung (mutlak) lebih kecil daripada t
“terdapat perbedaan pengaruh levearage
tabel (1,562 < 1,662). Nilai sig sebesar
total terhadap risiko sistematis saham
0,122 lebih besar dari nilai α = 5%.
sebelum dan sesudah konvergensi IFRS”
Berdasarkan uji hipotesis tersebut dengan
ditolak.
melihat nilai koefisien regresi, t-hitung dan
g. Terdapat Perbedaan Tingkat Risiko
signifikansi maka hipotesis kelima yang
Sistematis
menyatakan “terdapat perbedaan pengaruh
Konvergensi
leverage
Konvergensi IFRS
keuangan
terhadap
risiko
sistematis saham sebelum dan sesudah
Saham
antara
Sebelum
IFRS dengan Sesudah
Hasil uji beda t-test yang telah diolah
konvergensi IFRS” ditolak.
menggunakan program SPSS versi 17.0
f. Terdapat Perbedaan Pengaruh Leverage
adalah sebagai berikut:
Total terhadap Risiko Sistematis Saham Sebelum
dan
Sesudah
Konvergensi
IFRS 96
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Tabel 13. Hasil Uji t-test Perbedaan Risiko Sistematis Saham
sistematis saham sebelum konvergensi
thitung
Sig. (2-tailed)
IFRS sedangkan leverage keuangan
-1,273
0,210
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap risiko sistematis saham sesudah
Berdasarkan Tabel 13 di atas, nilai t
konvergensi IFRS. Hal ini dapat dilihat
hitung (mutlak) lebih kecil daripada t tabel
dari nilai koefisien regresi yang bernilai
(1,273 < 1,987). Nilai sig sebesar 0,210
positif yaitu 0,098 pada tahun 2010 dan
lebih besar dari nilai α = 5%. Berdasarkan
bernilai negatif yaitu -0,244 pada tahun
uji hipotesis tersebut dengan melihat nilai t-
2012.
hitung dan signifikansi maka hipotesis ketujuh
yang
menyatakan
Nilai
signifikansi
leverage
keuangan terhadap risiko sistematis
“terdapat
saham tahun 2010 IFRS lebih besar
perbedaan risiko sistematis saham sebelum
daripada nilai signifikansi α = 5% yaitu
dan sesudah konvergensi IFRS” ditolak.
(0,592 > 0,05) dan nilai signifikansi tahun
SIMPULAN DAN SARAN
2012
sama
dengan
nilai
signifikansi α = 5% yaitu (0,05 = 0,05).
Simpulan
c. Leverage
Penelitian ini memberikan beberapa
total
terhadap
kesimpulan sebagai berikut:
tidak
risiko
berpengaruh
sistematis
saham
sebelum konvergensi IFRS dan variabel
a. Leverage operasi berpengaruh negatif
leverage total berpengaruh positif dan
dan tidak signifikan terhadap risiko
tidak
sistematis saham sebelum dan sesudah
signifikan
terhadap
risiko
sistematis saham sesudah konvergensi
konvergensi IFRS. Hal ini dapat dilihat
IFRS. Hal ini dapat dilihat dari nilai
dari nilai koefisien regresi yang bernilai
koefisien regresi yang bernilai positif
negatif yaitu -0,024 pada tahun 2010
yaitu 0,009 tahun 2010 dan 0,080 tahun
dan -0,048 pada tahun 2012. Nilai
2012. Nilai R square 0,000 tahun 2010
signifikansi leverage operasi terhadap
menunjukkan bahwa leverage total tidak
risiko sistematis saham sebelum dan
berpengaruh terhadap risiko sistematik
sesudah konvergensi IFRS lebih besar
saham dan nilai R square 0,013 tahun
daripada nilai signifikansi α = 5% yaitu
2012 menunjukkan bahwa leverage total
(0,730 > 0,05) pada tahun 2010 dan
berpengaruh sebesar 1,3% terhadap
(0,782 > 0,05) pada tahun 2012.
risiko
b. Leverage keuangan berpengaruh positif
sistematik
signifikansi
dan tidak signifikan terhadap risiko
leverage
saham. total
Nilai terhadap
risiko sistematis saham sebelum dan 97
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 sesudah konvergensi IFRS lebih besar
g. Tidak terdapat perbedaan tingkat risiko
daripada nilai signifikansi α = 5% yaitu
sistematis saham antara sebelum dengan
(0,898 > 0,05) tahun 2010 dan (0,451 >
sesudah konvergensi IFRS. Hal ini
0,05) tahun 2012.
ditunjukkan
d. Tidak
terdapat
leverage
perbedaan
operasi
dengan
nilai
t
hitung
pengaruh
(mutlak) uji beda t-test lebih kecil
risiko
daripada t tabel yaitu (1,273 < 1,987)
terhadap
sistematis saham sebelum dan sesudah
dan
konvergensi IFRS. Hal ini dapat dilihat
daripada nilai signifikansi α = 5% (0,210
dari nilai t hitung (mutlak) lebih kecil
> 0,005).
daripada nilai t tabel (0,132 < 1,662)
nilai
signifikansi
Penelitian ini menghasilkan beberapa
nilai signifikansi lebih besar daripada
saran sebagai berikut:
nilai signifikansi α = 5% (0,896 >
a. Bagi Perusahaan
0,005).
Perusahaan terdapat
leverage
perbedaan
keuangan
pengaruh
terhadap
besar
Saran
pada tingkat signifikansi 5%. Selain itu,
e. Tidak
lebih
hendaknya
memberikan
laporan keuangan yang lebih baik dan
risiko
sesuai
dengan
standar
akuntansi
sistematis saham sebelum dan sesudah
keuangan yang diterapkan di Indonesia
konvergensi IFRS. Hal ini dapat dilihat
sehingga
dari nilai t hitung (mutlak) lebih kecil
menunjukkan nilai yang sebenarnya
daripada nilai t tabel (1,562 < 1,662)
sehingga mampu menjaga kepercayaan
pada tingkat signifikansi 5%. Selain itu,
investor
nilai signifikansi lebih besar daripada
perusahaan.
nilai signifikansi α = 5% (0,122 >
untuk
Investor terdapat
perbedaan
keuangan
berinvestasi
di
b. Bagi Investor
0,005). f. Tidak
laporan
hendaknya
memahami
pengaruh
semua informasi yang relevan yang
leverage total terhadap risiko sistematis
tersedia di pasar modal melalui
saham sebelum dan sesudah konvergensi
laporan
IFRS. Hal ini dapat dilihat dari nilai t
dipublikasikan perusahaan. Investor
hitung lebih kecil daripada nilai t tabel
juga harus memperhatikan faktor-
(0,574 < 1,662) pada tingkat signifikansi
faktor
5%. Selain itu, nilai lebih besar daripada
operasi, leverage keuangan, leverage
nilai signifikansi α = 5% (0,568 >
total
0,005).
akuntansi 98
keuangan
internal
dan
yang
seperti
leverage
perubahan keuangan
yang
standar akan
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 memperbesar
risiko
sistematis
Barth, M.E., W.R. Landsman and Lang M.H. (2008). “International Accounting
saham sehingga merugikan investor.
Standard
c. Bagi Peneliti Selanjutnya 1) Peneliti
sebaiknya
menambah
Quality”.
467-498.
2) Peneliti sebaiknya memperpanjang penelitian
Accounting
Journal of Accounting Research, 46,
jumlah sampel yang diteliti.
periode
and
agar
Brigham, Eugene F. & Houston, Joel F..
dapat
(2006).
Dasar-dasar
Manajemen
diperoleh hasil penelitian yang lebih
Keuangan. Edisi 10. Buku 2. (Alih
baik dan akurat tidak hanya satu
Bahasa: Ali Akbar Yulianto). Jakarta:
tahun untuk sebelum dan sesudah
Salemba Empat.
konvergensi IFRS.
Brigham, Eugene F.
3) Peneliti menambah variabel lain yang
mempengaruhi
(2006).
risiko
& Joel F. Houston.
Dasar-dasar
Manajemen
Keuangan. Edisi 10. Buku 1. (Alih
sistematis saham.
Bahasa: Ali Akbar Yulianto). Jakarta: Salemba Empat. Brigham, Eugene F.
DAFTAR PUSTAKA Ari
Dewi
Cahyati.
(2011).
“Peluang
(2012).
& Joel F. Houston.
Dasar-dasar
Manajemen
Manajemen Laba Pasca Konvergensi
Keuangan. Edisi 11. Buku 1. (Alih
IFRS: Sebuah Tinjauan Teoritis dan
Bahasa: Ali Akbar Yulianto). Jakarta:
Empiris”. Jurnal Riset Akuntansi dan
Salemba Empat.
Komputerisasi Akuntansi (Vol 2 Nomor
Harrison, Walter T. et al. (2011). Akuntansi
1 tahun 2011). Hlm. 1-6.
Keuangan:
International
Financial
Reporting Standards (IFRS). Edisi 8. Bambang
Sudiyatno
dan
Cahyani
Buku 1. (Alih Bahasa: Gina Gania).
Nuswandhari. (2009). ”Peran Beberapa Indikator Mempengaruhi
Ekonomi
Dalam
Risiko
Sistematik
Jakarta: Erlangga. Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate
dengan
Program
IBM
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit
Indonesia Jakarta”. Jurnal Dinamika
Universitas Diponegoro.
Keuangan
dan
Perbankan
(Vol
1
Jogiyanto Hartono. (2010). Teori Portofolio
Nomor 2 tahun 2009). ISSN :1979-
dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
4878. Hlm. 66 – 81.
Yogyakarta: BPFE.
99
JURNAL NOMINAL / VOLUME III NOMOR 1 / TAHUN 2014 Keown, Arthur J. et al. (2005). Manajemen
Standards (IFRS) dan Manajemen Laba
Keuangan : Prinsip dan Penerapan.
di
Edisi 10. Buku 1. (Alih Bahasa: Marcus
Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Prihminto Widodo, M.A). Jakarta: PT
Ibrahim Malang.
Macanan Jaya Cemerlang. Relevance
of
Accounting
University Press.
Accounting Periods”. Jurnal Akuntansi (Volume XIII, Issue 1). European Research Studies. Ratu Nurul Qomariah. (2013). “Dampak Konvergensi IFRS terhadap Manajemen dengan
Struktur
Kepemilikan
Manajerial sebagai Variabel Moderating (Studi
Empiris
pada
Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)”. Skripsi.
Universitas
Diponegoro
Semarang. Sugiyono.
(2011).
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono.
(2012).
Statistika
untuk
Penelitian. Edisi 21. Bandung: Alfabeta. Van Horne, James C & Wachowicz, John M. (2007). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 12. Buku 2. (Alih Bahasa: Dewi Fitriasari, M.Si & Deny Arnis
Kwary,
M.Hum).
Jakarta:
Salemba Empat. Yona Octiani Lestari. (2012). ”Konvergensi International
Financial
Akuntansi.
Edisi 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
Information in the Pre- and Post-IFRS
Laba
Jurnal
Yusuf Wibisono. (2005). Metode Statistika.
Konsenidis, Dimitrios V, et al. (2010). “Value
Indonesia”.
Reporting 100