PENGARUH SIANIDA TERHADAP PEMUTIHAN KARANG PORITES LUTEA

Download Pengaruh Sianida Terhadap Pemutihan Karang Porites lutea. Insafitri dan Wahyu Andy N. Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo. ...

0 downloads 405 Views 47KB Size
EMBRYO VOL. 5 NO. 1

JUNI 2008

ISSN 0216-0188

Pengaruh Sianida Terhadap Pemutihan Karang Porites lutea Insafitri dan Wahyu Andy N. Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo

ABSTRACTS This research was focused on bleaching percentage of coral Porites lutea after exposed to cyanide. Coral was put on aquarium in random, and then exposed to cyanide with 0.1 g/l; 1 g/l and 10 g/l concentration and control (without exposure) for 10 minutes. 5 corals were used as sample in every treatment. After exposed for 10 minutes, corals were put back to the reef ecosystem in the sea with the depth of 1 meter. For the 12 days, corals were observed for the coral bleaching. The average bleaching percentage of coral was increase exponentially with additional concentration of cyanide. In the control, bleaching percentage was increase 14 percent after 12 days. While in the concentration of 0.1 g/l; 1 g/l and 10 g/l cyanide, bleaching percentage was increased 30%, 64% and 69%, respectively. Keyword : cyanide, bleaching, coral

karang akibat penggunaan sianida sekitar 0,4%

PENDAHULUAN Terumbu karang merupakan ekosistem

dari total penutupan karang pertahun (Johannes

sangat

ini

dan Riepen, 1995). Namun hal ini masih terus

merupakan tempat tinggal bagi berbagai ikan

menjadi perdebatan. Beberapa pertanyaan yang

laut ekonomis penting. Beberapa ikan laut

masih belum jelas terjawab adalah pengaruh

penting tersebut antara lain ikan hias akuarium

sianida pada zooxanthellae dan pengaruh

dan kerapu yang bernilai jual tinggi dalam

berbagai konsentrasi sianida pada karang.

yang

produktif.

Ekosistem

keadaan hidup (Pet dan Pet-Soede, 1999).

Hoegh-Goldberg (1999) mendapatkan

Karena tuntutan tersebut, maka penggunaan

bahwa sianida mematikan karang karena

sianida sebagai pembius tidak dapat dielakkan.

pengaruh sianida pada proses fotosintesis oleh

Penggunaan sianida di Indonesia dimulai

zooxanthellae. Karena terhambatnya proses

sekitar duapuluh tahun yang lalu, dan terus

fotosintesis di zooxanthellae, energi yang

meningkat (McAllister, et al., 1999).

diberikan ke polip karang juga berkurang.

Meskipun

penggunaan

sianida

Proses ini pada akhirnya akan mengakibatkan

memberikan andil dalam kerusakan karang,

pemutihan dan kematian karang. Oleh karena

namun tingkat kerusakan yang dihasilkan dari

itu

penggunaan pembius ini belum terlalu jelas

kerusakan

dideskripsikan. Penelitian di Bolinao Filipina

zooxanthellae-nya dengan pemberian berbagai

memberikan

konsentrasi sianida. Penelitian ini dilakukan

estimasi

kerusakan

terumbu

34

penelitian

ini

karang

terfokus

pada

berdasarkan

derajat

kandungan

Pengaruh Sianida Terhadap.....

34 - 41

(Insafitri dan Wahyu Andy N.)

untuk menjawab pertanyaan tentang seberapa

pemberian sianida, sebagai kontrol

besarkah derajat kerusakan karang dengan

Setelah 10 menit, karang diletakkan

melihat

kandungan

zooxanthellae

pada

kembali ke laut dengan kedalaman 1 meter.

berbagai konsentrasi sianida. Penelitian ini

Selama 12 hari perlakuan, karang diamati

bertujuan untuk menganalisa derajat kerusakan

derajat pemutihan karangnya dalam bentuk

karang berdasarkan pada pemutihan karang

persentase.

pada berbagai konsentrasi pemberian sianida.

pemutihan karang ini, selembar plastik di

Untuk

menghitung

persentase

gunakan untuk menutup permukaan karang MATERI DAN METODE

dan kontur pemutihan karang digambar dengan

Pengambilan dan persiapan sampel

pena tahan air. Kontur tersebut selanjutnya

Pengambilan sampel dilakukan dengan

dihitung luas pemutihannya dengan software

menggunakan peralatan SCUBA dan palu serta

Image Tool. Luas pemutihan selanjutnya di

tatah. Sampel karang yang diambil mempunyai

bandingkan dengan total luas area karang

ukuran

untuk mendapatkan persentase luas pemutihan

yang

relatif

sama

untuk

menghilangkan kesalahan interpretasi, yaitu diameter sekitar 10 cm

karang.

karena ukuran ini

diharapkan tidak terlalu kecil dan tidak terlalu

3. Analisa data Angka kematian karang, perubahan

besar, sehingga tidak merusak ekosistem. Jumlah koloni sampel yang diambil sebanyak 4

warna,

dan

kesehatan

sampel.

selanjutnya

Perlakuan dengan Sianida

Sedangkan hubungan antara pemutihan karang

dianalisa

umum secara

karang deskriptif.

dan pemberian sianida dianalisa dengan analisa

Karang diletakkan dalam akuarium secara acak, kemudian akan ekspos dengan

regresi.

konsentrasi sianida selama 10 menit. Pada

dilakukan untuk melihat taraf signifikansi

perlakukan ini terdapat 4 buah perlakuan :

konsentrasi

konsentrasi

10

Kruskal-Wallis

sianida

terhadap

juga

pemutihan

karang. Analisis statistik ini akan dilakukan

a. Akuarium pertama : perlakuan dengan

Analisis

dengan

gram

menggunakan

software

statistik

Graphad Prism versi 5.

perliter b. Akuarium

kedua

:

perlakuan

dengan konsentrasi 1 gram perliter c. Akuarium dengan

ketiga

:

konsentrasi

perlakuan 0,1

HASIL DAN PEMBAHASAN

gram

Konsentrasi sianida yang berbeda-beda

perliter d. Akuarium

mempunyai pengaruh yang beragam terhadap keempat

:

tanpa

persentase pemutihan (bleaching) karang. pada

35

EMBRYO VOL. 5 NO. 1

perlakuan bleaching

kontrol, secara

JUNI 2008

karang

mengalami

perlahan-lahan

ISSN 0216-0188

terlihat bahwa persentase pemutihan karang

hingga

pada konsentrasi sianida 1 dan 10 ppt sangat

puncaknya pada hari ke-9, dan mulai stabil

jauh berbeda dibandingkan dengan konsentrasi

setelah hari ke-9. Pada perlakuan dengan

0.1 ppt. Persentase pemutihan yang hampir

konsentrasi 0.1 ppt, persentase pemutihan

sama antara 1 dan 10 ppt menunjukkan bahwa

melonjak cepat sampai hari ke 4, dan

karang mengalami tekanan yang cukup besar

bertambah sedikit demi sedikit mulai hari ke 4.

meskipun hanya terpapar oleh sianida dengan

Persentase pemutihan karang melonjak sangat

konsentrasi 1 ppt. Karang yang terpapar

cepat dan signifikan pada hari kedua pada

sianida sebesar lebih dari 10 ppt kemungkinan

perlakuan dengan konsentrasi 1 ppt dan 10 ppt.

besar akan mengalami kematian secara cepat.

Berdasarkan

grafik

perubahan

Selengkapnya dapat dilihat pada gambar 1.

100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00

kontrol 0.1 ppt 1 ppt

Hari 12

Hari 11

Hari 10

Hari 9

Hari 8

Hari 7

Hari 6

Hari 5

Hari 4

Hari 3

Hari 2

10 ppt

Hari 1

Persentase bleaching (%)

persentase pemutihan karang dari hari kehari,

Persentasebleaching(%)

Gambar 1. Persentase pemutihan karang selama 12 hari 100.00

Hari 1

90.00

Hari 2

80.00

Hari 3

70.00

Hari 4

60.00

Hari 5

50.00

Hari 6

40.00

Hari 7

30.00

Hari 8

20.00

Hari 9

10.00

Hari 10 Hari 11

0.00 kontrol

0.1 ppt

1 ppt

10 ppt

Gambar 2. Persentase pemutihan karang berdasarkan konsentrasi sianida

36

Hari 12

Pengaruh Sianida Terhadap.....

Persentase

34 - 41

rata-rata

persentase bleaching bertambah sebesar 30

dengan

persen. Sedangkan pada perlakuan dengan

Pada

konsentrasi 1 dan 10 ppt, persentase bleaching

perlakuan control, persentase bleaching setelah

bertambah masing-masing sebesar 64 % dan

12 hari bertambah sebesar 14 persen. Pada

69 %.

bertambah

bleaching

(Insafitri dan Wahyu Andy N.)

secara

bertambahnya

perlakuan

eksponensial

konsentrasi

dengan

sianida.

konsentrasi

0.1

ppt,

Persentase bleaching (%)

90

y = 9.217e0.5555x R2 = 0.9177

80

69

64

70 60 50 40

30

30 20

14

10 0 kontrol

0.1 ppt

1 ppt

10 ppt

Gambar 3. Persentase pemutihan rata-rata pada berbagai konsentrasi sianida Hasil Kruskal-Wallis test menyatakan

perbedaan persentase pemutihan karang antara

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara

kontrol dan konsentrasi 0.1 ppt. Sebaliknya,

berbagai

terdapat perbedaan yang nyata persentase

konsentrasi

sianida

terhadap

persentase bleaching. Hasil analisis Dunn’s

pemutihan

Post Test menunjukkan bahwa tidak ada

konsentrasi 1 dan 10 ppt.

karang

antara

kontrol

dan

Tabel 1. Hasil Analisa Kruskal-Wallis dan Test Pasca analisis Dunn Kruskal-Wallis test Do the medians vary signif. (P < 0.05)

Ya

Number of groups

4

Kruskal-Wallis statistic

26.93

Jones (1997) dalam penelitian tentang

konsentrasi 10 ppt dengan waktu 10 menit.

pengaruh sianida terhadap karang Pocillopora

Sedangkan dengan sianida sebesar 1 ppt,

damicornis

karang

karang mengalami 60 persen bleaching. Jones

Pocillopora damicornis mati dalam waktu 24

dan Steven (1997) juga menemukan hasil yang

jam ketika di masukkan dalam sianida dengan

hampir sama ketika melakukan percobaan

menemukan

bahwa

37

EMBRYO VOL. 5 NO. 1

JUNI 2008

ISSN 0216-0188

terhadap karang Porites lichen. Karang Porites

Steven, 1997) . Jika melihat hasil penelitian ini

lutea adalah karang berbentuk seperti batu

maupun

yang mengakibatkan ekspos larutan sianida

dipastikan karang akan mengalami kematian,

hampir merata pada seluruh permukaan. Hal

atau minimal mengalami pemutihan. Jika hal

ini

bleaching

ini berlangsung terus menerus, maka akan

(pemutihan/perubahan warna karang menjadi

terjadi kematian karang yang sangat luas, hal

pucat)

yang oleh Johannes dan Riepen (1995)

mengakibatkan

lebih

tinggi

persentase

dibandingkan

karang

Pocillopora damicornis dan Porites lichen.

penelitian

terdahulu,

hampir

dinyatakan sebagai kerusakan lingkungan yang dasyat (extensive collateral environmental damage).

Tabel 2. Hasil analisa Dunn’s Post Test

Persentase Konsentrasi sianida

bertambah

Taraf Signifikasi I

bertambahnya

II

kontrol

-7.75

0.1 ppt

-7.75

secara

bleaching

rata-rata

eksponensial

konsentrasi

dengan

sianida.

Pada

perlakuan control, persentase bleaching setelah 12 hari bertambah sebesar 14 persen. Pada

-15.08

1 ppt

-15.08

10 ppt

-17.5

perlakuan

dengan

konsentrasi

0.1

ppt,

persentase bleaching bertambah sebesar 30 persen. Sedangkan pada perlakuan dengan

Dalam

penelitian

Acropora millepora

pada

konsentrasi 1 dan 10 ppt, persentase bleaching

karang

bertambah masing-masing sebesar 64 % dan

dan Aiptasia pallida,

69 %.

Cervino et al (2003) mendapatkan bahwa pada konsentrasi

sianida

sebesar

10

Jika

ppt

penggunaan konsentrasi sianida yang semakin

kematian dalam waktu 3 minggu, sedangkan

besar guna mencari ikan akan menambah

sisanya mengalami derajat pemutihan atau

derajat kerusakan karang, baik pemutihan

perubahan warna yang tinggi. menunjukkan

maupun kematian. Dilihat dari tren persentase

bahwa

pemutihan

penggunaan sianida sangat mematikan bagi hewan

karang.

Indonesia

Umumnya,

menggunakan

penelitian

1997, dan Cervino, 2003) terlihat bahwa

yang digunakan dalam penelitian mengalami

ini

pada

terdahulu (Jones, 1997; Jones and Steven,

menyebabkan karang mati 60 persen karang

Hal

mengacu

nelayan

sianida

karang

yang

meningkat

eksponensial, dapat dikatakan bahwa pada

di

konsentrasi sianida diatas 1 ppt, karang

minimal

mendapatkan tekanan yang cukup besar.

sebesar 10 g/l (10 ppt) ketika mencari ikan (pet, 1997) sampai sekitar 20 ppt (Jones dan

KESIMPULAN

38

Pengaruh Sianida Terhadap.....

Sianida merusak

mempunyai

karang,

apalagi

34 - 41

efek jika

(Insafitri dan Wahyu Andy N.)

sangat

Introduction to Marine Ecology.

digunakan

Blackwell Scientific Publications,

dengan dosis yang cukup besar, misalkan 1

Oxford, 351 pp.

atau 10 ppt, yang dapat mengakibatkan kematian

pada

karang.

Sianida

Brown, B.E., Dunne, R.P., Ambarsari, I., Le

juga

Tissier, M.D.A. and Satapoomin,

mengakibatkan peningkatan yang cukup drastis

U. 1999. Seasonal fluctuations in

terhadap persentase pemutihan pada karang.

environmental

factors

and

variations in symbiotic algae and chlorophyll

DAFTAR PUSTAKA

pigments

in

four

Indo-Pacific coral species. Marine Allen, G.R and Adrim, M. 2003. Coral Reef

Ecology Progress Series 91: 53–

Fishes of Indonesia. Zoological

69.

Studies 42(1): 1-72 Cervino, J.M., R.L. Hayes, M. Honovich, T.J. Allen, G.R. 1998. Reef and shore fishes of

Goreau, S. Jones, P.J. Rubec.

Milne Bay Province, Papua New

2003. Changes in zooxanthellae

Guinea. In Werner, T.B. and

density, morphology, and mitotic

Allen,

Rapid

index in hermatypic corals and

Biodiversity Assessment of the

anemones exposed to cyanide.

Coral

Mar. Poll. Bull. 46 : 573–586

G.R.

Reefs

(eds)

of

A

Milne

Bay

Province, Papua New Guinea. C.I. Washington RA.P. Working

Cesar,

H.

Papers, II, 39-49.

1996.

Economic

Analysis

of

Indonesian Coral Reefs. World Bank, 97pp.

Allen, G.R. 2000. Reef fishes of the Togean and

Banggai

Islands,

Central

COREMAP,

1997.

COREMAP

Project

Sulawesi, Indonesia. In Werner,

Preparation Document T.A. 2535-

T.B., and Allen, G.R. (eds) A

IND.

Rapid Biodiversity Assessment of the Coral Reefs of the Togean and

Fitt, W.K., McFarland, F.K., Warner, M.E. and

Banggai Islands, Indonesia. C.I.

Chilcoat, G.C. 2000. Seasonal

Washington.

patterns of tissue biomass and densities

Barnes, R.S.K. and Hughes, R.N. 1988. An

of

symbiotic

dinoflagellates in reef corals and

39

EMBRYO VOL. 5 NO. 1

relation

JUNI 2008

to

Limnology

coral and

ISSN 0216-0188

bleaching.

DFP: some observations on the

Oceanography

effects of the Asian financial

45(3): 677–685.

crisis

on

destructive

fishing

practices in Indonesia. SPC Live Glynn, P.W. 1996. Coral reef bleaching: facts, hypothesis

and

Reef Fish Information Bulletin 5:

implications.

22-26.

Global Change Biology 2(6): 495–509.

McAllister, D.E, Caho, N.L dan Shih, C.T. 1999. Cyanide fisheries: Where

Hoegh-Guldberg, O. 1999. Climate change,

did they start?. SPC Live Reef

coral bleaching and the future of

Fish Information Bulletin 5: 18-

the world’s coral reefs. Marine

21.

and Freshwater Research 50(8): 839–866.

Muscatine, L. 1990. The role of symbiotic algae in carbon and energy flux in

Johannes,

R.E.,

and

Riepen,

Environmental,

M.

economic

1995.

reef corals. In Z. Dubinsky (ed.).

and

Coral Reefs: Ecosystems of the

social implications of the live reef

World,

fish trade in Asia and the Western

Science, Amsterdam: 75–87.

Volume

25.

Elsevier

Pacific. Report to The Nature Conservancy

and

the

South

Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Suatu

Pacific Commission. 82pp.

Pendekatan

Ekologi.

P.T.

Gramedia, Jakarta, 457 hIm. Jones, R.J. 1997. Zooxanthellae loss as a bioassay for assessing stress in

Pet, J. and Pet-Soede, L. 1999. A note on

corals. Mari. Ecol. Prog. Ser. 149,

cyanide fishing in Indonesia. SPC

163–71.

Live

Reef

Fish

Information

Bulletin 5, 21-22. Jones, R.J., and A.L. Steven. 1997. Effects of cyanide on corals in relation to cyanide

Pet-Soede, L. and Erdmann, M.V. 1999. An

fishing on reefs. Mar. Freshw. Res. 48,

overview

517–522.

destructive fishing practices in

and

comparison

of

Indonesia. SPC Live Reef Fish M.V. Erdmann and Pet, J.S. 1999. Krismon &

Information Bulletin

40

4, 28-36.

Pengaruh Sianida Terhadap.....

34 - 41

(Insafitri dan Wahyu Andy N.)

Rowan, R. and Knowlton, N. 1995. Intraspecific diversity and

Springer, V.G. 1991. Ecsenius randalli a new

ecological zonation in coral algal

species of blenniid fish from

symbiosis. Proceedings of the

Indonesia with notes on other

National Academy of Sciences of

species of Ecsenius. Tropical Fish

the United States of America

Hobbyist, 39:100-113.

92(7): 2850–2853. Suharsono, 1996. Jenis-Jenis Karang Yang Rowan, R., Knowlton, N., Baker, A. and Jara,

Umum di Jumpai di Indonesia.

J. 1997. Landscape ecology of

P3O-LlPl, Jakarta, 116 hIm.

algal symbionts creates variation within

episodes

bleaching.

Nature

of

coral

Sukarno. 1995. Ekosistem terumbu karang dan

388(6639):

masalah pengelolaannya. Materi

265–269.

Pendidikan

dan

Pelatihan

Metodologi Penelitian Penentuan Sebens, K.P. 1987. Coelenterata. In T.J.

Kondisi Terumbu Karang. P3O-

Pandian and Vernberg, F.J. (eds).

LIPI dan Universitas Diponegoro,

Animal

Jepara, 117 hIm.

Energetics.

Academic

Press, San Diego, California: 55– 120.

Westmacott, S., Teleki, K., Wells, S. and West. J.M.

Springer, V.G. 1988. The Indo-Pacific blenniid

2000.

Management

of

bleached and severely damaged

fish genus Ecsenius. Smithsonian

coral

Contributions

Switzerland and Cambridge, UK.

Zoology

465:1-

134.

37 pp.

41

reefs.

IUCN,

Gland,