PERANCANGAN BUKU INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN “SELF-ESTEEM

Download Perancangan Buku Interaktif dalam Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak. Usia 7-9 Tahun. 50. JURNAL DEKA...

0 downloads 352 Views 2MB Size
Perancangan Buku Interaktif dalam Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak Usia 7-9 Tahun Tirza Amelia Hartono1, Wibowo2, Rika Febriani3 13

Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra, Surabaya 2 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia, Jogjakarta [email protected] Abstract. Bullying case become more common nowadays in Indonesia. Bullying can be found easily even among elementary school students. Yet, the psychological effect of bullying on childrens can last for their whole life. Thus, self-esteem is very important and needs to be developed since very young age to prevent bullying on children. Before being the victim or doer of bullying, child should learn to improve their selfesteem. Through the design of this book, child can realize that bullying is wrong and know how to react and respond to bullying act. Hopefully, this book can help the society for creating a better generation with better social life interactions. Keywords: Interactive, book, bullying, self-esteem, children

PENDAHULUAN

pada korban bullying. Hal yang terparah yang

Bullying bisa menghancurkan harga diri,

bisa terjadi adalah anak menjadi depresi

mengganggu

emosi

serta

hingga dapat memutuskan untuk mengakhiri

diri

anak

hidupnya karena gambar dan harga diri yang

kedepannya. Salah satu ciri khusus pada anak

rusak akibat dari bullying. Sedangkan pada

yang menjadi korban bullying, adalah korban

pelaku

mempunyai tingkat self-esteem yang relatif

pemahaman moralitas yang kurang, sehingga

rendah. Hal itu disebabkan karena para

tidak memikirkan perbuatan yang dilakukan

pelaku

bernilai baik atau buruk.

mengurangi

kestabilan rasa

bullying

percaya

secara

terus

menerus

bullying,

pelaku

juga

memiliki

menghina, mengancam, dan berkata tidak

Banyak dari orangtua tidak tahu bagaimana

pantas pada korban; atau para pelaku tidak

cara mengatasi anak yang menjadi korban

pernah dan tidak mau mengakui kelebihan

maupun pelaku

(baik fisik maupun non-fisik) yang dimiliki

orang tua dalam mendampingi dan mendidik

oleh korban.

anak, terutama pada usia dini, sangatlah

Hal

ini

mengakibatkan

ketakutan,

bullying. Padahal peran

penting.

hilangnya rasa percaya diri, dan hilangnya kemampuan untuk berespons dan bertindak

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

47

Perancangan Buku Interaktif dalam Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak Usia 7-9 Tahun

Self-esteem pada anak sangat penting

Media yang dibuat berupa buku interaktif.

dan perlu dibangun sejak dini sebagai langkah

Buku

preventif terhadap bullying pada anak Ketika

pengembangan diri anak. Lewat buku anak

anak mempunyai tingkat self-esteem yang

akan

tinggi

berkonsentrasi

mereka

pelaku

bullying.

akan

terhindar

Menurut

dari

Mengantes

sebagai

sarana

banyak

memaknai

belajar dan

alur

penunjang

bagaimana

berimajinasi

cerita

serta

dalam

membantu

(2005:23) anak yang mempunyai selfesteem

meningkatkan minat baca anak. Dengan buku

mereka akan cenderung bisa mengatur

interaktif anak dapat ikut berperan aktif

tingkah

mendapatkan

dalam pembelajaran dan disediakan sarana

pengakuan dan rasa hormat dari orang lain

interaktif seperti pop-up, lift the flap, touch

tidak dengan menyakiti temannya. Anak yang

and feel book atau bisa juga pull tab books

mempunyai

akan

agar anak lebih fun dalam membaca sehingga

terhadap

materi yang diberikan dapat diterima secara

lakunya

untuk

self-esteem

mempunyai

perasaan

tinggi

berhaga

dirinya sendiri dan dapat menerima pujian

efektif.

dan kritik sebagai masukan. Anak akan

orang tua atau guru untuk mendampingi

mempunyai nilai postif yang ada di dalam

anak dalam memaknai isi cerita.

dirinya walaupun mungkin ia berbeda dari

Dibutuhkan

Berdasarkan

pendamping

dari

masalah

seperti

yang

yang lain. Bahkan tanggapan orang lain dapat

didapatkan dari tinjauan lapangan usulan

menjadi

pemecahan masalah adalah berupa buku

sebuah

umpan

balik

untuk

interaktif dalam meningkatkan self-esteem

memperbaiki dirinya sendiri. Dengan mengajarkan anak self-esteem

sebagai upaya pencegahan kasus bullying pada

harus

anak usia 7-9 tahun. Berdasarkan wawancara

bersikap dan menghargai orang lain seperti ia

ditemukan bahwa umur 7 adalah umur yang

menghargai dirnya sendiri. Dengan cara

tepat untuk memulai mengajarkan anak

itulah diharapkan perilaku bullying dapat

tentang

dihindarkan.

berupaya semakin ingin mengenal siapa

anak

akan

mengerti

bagaimana

self-esteem. Pada usia ini anak

Sedangkan untuk menyampaikan pesan

dirinya dengan mencari teman. Anak sudah

ke anak dibutuhkan media yang menarik agar

belajar mengenal konsep moralitas, seperti

anak tidak mudah untuk bosan dan dapat

kejujuran, keadilan dan kehormatan, hal ini

membuat

informasi

dapat membantu dalam upaya menanamkan

menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

moral-moral yang tepat agar mereka bisa

48

proses

penyerapan

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

Tirza Amelia Hartono, Wibowo, Rika Febriani

lebih mudah mengnanamkan

self-esteem

sebagai upaya terhindar dari prilaku bullying. METODE PENELITIAN Dalam

tugas

akhir

Interaktif

dalam

Esteem”

Sebagai

Perancangan

Meningkatkan Upaya

Buku “Self-

Pencegahan

“Bullying” Pada Anak Usia 7-9 Tahun ini peneliti

menggunakan

beberapa

metode

juga wawancara dengan orang tua dari anak yang pernah mengalami bullying di sekolah.

b. Metode Kepustakaan Metode ini adalah dengan cara mengkaji informasi dari media cetak berupa buku, koran, majalah, dan jurnal. Ini merupakan teknik observasi secara tidak langsung.

perancangan diantaranya sebagai berikut: c. Internet Metode Pengumpulan Data

Metode ini dilakukan dengan penelitian data

Data yang digunakan untuk menyusun

yang ada melalui internet. Data tersebut

Perancangan

biasanya

Buku

Interaktif

dalam

Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak Usia 7-9

berupa

artikel

atau

data-data

mengenai bullying. Metode Analisis Data

tahun ini berasal dari sumber data primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data dari pihak yang langsung bersangkutan ataupun

dari

koresponden.

wawancara

Sedangkan

data

terhadap sekunder

adalah data yang berasal dari sumber data yang telah dipublikasikan ke umum seperti buku atau dokumen. Proses pengumpulan data ini menggunakan beberapa metode di

Metode yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif. Data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi antara peneliti dan responden adalah berupa data verbal. Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode 5W1H yang berisi kalimat pertanyaan berupa: What, Who, When, Where, Why dan How. Juga dilakukan analisis SWOT. Tujuan dari analisa tersebut agar dapat merumuskan

antaranya:

strategi yang tepat dalam perancangan ini. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang

a. Wawancara Wawancara kepada

mendalam

psikolog

akan

untuk

dilakukan

mendapatkan

pandangan ahli mengenai bullying. Dilakukan

dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Dari

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

49

Perancangan Buku Interaktif dalam Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak Usia 7-9 Tahun

hasil analisa data tersebut ditarik kesimpulan

seutuhnya dan pengembangan pendidikan

agar peneliti mengetahui benar mengenai

karakter serta pengembangan kemampuan

permasalahan yang ada menciptakan solusi

lainnya sehingga anak siap untuk memasuki

yang tepat.

jenjang pendidikan selanjutnya (Piaget, 2008). Pemilihan usia ini juga didasari fakta bahwa

1. What

penanganan

yang

semakin

Permasalahan apa yang diangkat dalam

semakin baik. Sehingga merupakan waktu

membuat perancangan ini?

yang

tepat

Perancangan ini diangkat dari tema bullying.

dasar

Self-esteem

Berdasarkan fenomena yang sering terjadi di

menghindari kasus bullying.

untuk

cepat

meletakkan

sebagai

upaya

maka

dasaruntuk

lingkungan namun masih kurang mendapat perhatian masyarakat padahal dampaknya

3. Where

sangat besar bagi tumbuh kembang anak.

Dimana hasil perancangan ini ditempatkan

Dengan

agar dapat dilihat oleh khalayak pasaran yang

adanya

kasus

bullying

maka

dibutuhkan penanaman selfesteem sejak dini

dimaksud?

agar

bisa

Hasil perancangan buku interaktif ini akan di

menghargai dirinya sendiri dan menghargai

jual di toko buku dan dijual secara online

orang lain sebagai makhluk sosial sebelum

sebagai upaya agar menjangkau semua

anak terlibat dengan kasus bullying.

masyarakat. Buku ini juga akan dipasarkan ke

anak

bisa

tahu

bagaimana

perpustakaan sekolah-sekolah baik menengah 2. Who

atas maupun menengah kebawah agar dapat

Siapa sasaran dari perancangan ini?

menjangkau semua kalangan. Mengingat

Sasaran dari perancangan ini adalah anak

bahwa bullying adalah kasus yang umum

yang berumur 7-9 tahun golongan menengah

terjadi di mana saja.

keatas. Usia ini diambil berdasarkan riset bahwa saat ini di sekolah-sekolah sudah mulai

4. When

mengadakan

Kapan waktu yang tepat untuk memasarkan

pendidikan

pembangunan

karakter anak sejak usia 7 tahun. Usia 7-9

buku ini?

tahun adalah usia yang strategis dan memiliki

Buku ini akan dijual dipasaran pada waktu

peran penting dalam meletakkan dasar-dasar

liburan panjang kenaikan kelas. Pada saat itu

untuk pembentukan fondasi anak yang

anak sering mencari berbagai bentuk hiburan

50

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

Tirza Amelia Hartono, Wibowo, Rika Febriani

dan orang tua bisa membelikan buku ini

bahwa menjadi dirinya sendiri adalah yang

sebagai sarana pengisi liburan mereka.

terbaik dan beberapa juga disisipi nilai-nilai

5. Why

moral sebagai bentuk agar terhindar dari

Kenapa

perancangan

ini

perlu

untuk

bullying.

dirancang? Tidak banyak orang tahu bahwa bullying bukanlah

masalah

kecil.

Bullying



bisa

Strength - Kebanyakan

buku

bullying

hanya

menghancurkan masa depan anak tidak

mengajarkan secara teori tentang apa itu

hanya dengan korban namun juga pelaku.

bullying.

Dari hal itu bisa dilihat bullying dapat menghancurkan

masa

depan

- Akar bullying sudah ada sejak anak

seseorang.

menginjak sekolah dasar.

Dengan mengajarkan self-esteem yang baik

- Masih belum banyak buku di Indonesia

pada anak tentang bagaimana anak harus

yang mengajarkan anak tentang self-

bersikap dengan dirinya dan orang lain bisa

esteem

membuat anak terhindar dari kasus bullying.

- Dengan mengajarkan self-esteem pada

Diharapkan perancangan ini juga dapat

anak merupakan suatu “jalan keluar”

menciptakan kehidupan sosial yang baik

sebelum anak terlibat prilaku bullying.

kedepannya.

- Buku adalah media dimana anak bisa belajar

6. How Bagaimana

untuk

lebih

berkonsentrasi,

berimajinasi dan menambah. membuat

perancangan

yang

- Multimedia menyebabkan anak menjadi

menarik dan dapat menanamkan self-esteem

ketergantungan

sebagai upaya pencegahan dari bullying?

dampak yang negatif bagi anak.

dan

menimbulkan

Anak mungkin tidak sadar pernah melakukan

- Dengan adanya sarana interaktif anak

bullying maka digunakan contoh yang biasa

akan lebih melatih daya imajinasi dan

akrab terjadi dilingkungan sekolah berbasis

tidak membosankan bagi anak.

cerita sehari-hari. Anak akan mengetahui



Weakness

bahwa tindakan tesebut adalah salah, selain

- Budaya dengan metode pembelajaran

itu anak juga akan mengerti bagaimana tetap

multimedia banyak menarik perhatian

percaya diri dengan segala keunikan yang ada

anak daripada pembelajaran lewat buku.

dalam dirinya. Menanamkan sikap pada anak

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

51

Perancangan Buku Interaktif dalam Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak Usia 7-9 Tahun

- Banyak anak tidak tahu bagaimana

terhindar dari prilaku tersebut. Dibutuhkan

menerapkan self-esteem pada lingkungan

juga perancangan media promosi seperti flyer

sehari-hari.

dan poster yang menjelaskan tentang apa

Oppurtunity

hubungan self-esteem dan bullying agar



- Anak-anak lebih tertarik dengan buku yang menarik. Tidak hanya buku berisi

orangtua tahu manfaat dari buku ini. PEMBAHASAN

tulisan dan gambar saja. - Anak akan lebih familiar dan lebih



Media Pembelajaran

mudah menangkap pembelajaran melalui

Metode

dalam

perancangan

ini

akan

cerita yang dekat dengan mereka.

menggunakan metode pembelajaran lewat

Threat

cerita interaktif. Melalui cerita keseharian

- Sudah banyak buku tentang bullying.

anak di sekolah yang membuat anak sadar

- Masih

orangtua

bahwa bullying sudah ada di sekitar mereka.

mengetahui pentingnya menanamkan

Dalam buku juga mengajarkan anak tentang

self-esteem bagi anak mereka.

nilai-nilai

belum

banyak

- Perkembangan zaman serba memakai

self-esteem

sebagai

upaya

pencegahan perilaku bullying. Di dalam buku ini juga ada sarana di mana anak juga ikut

gadget.

Strategi yang didapatkan dari analisa di

berpartisipasi

sebagai

membangun

self-esteem

bullying

yang

penunjang dari isi cerita ditambah dengan

berbasis cerita yang familiar dengan anak

berbagai sarana interaktif agar lebih menarik

sekolah

dalam

perhatian anak dan dapat mengajak anak

mengajarkan self-esteem pada anak. Melalui

untuk ikut aktif selama proses pembelajaran

cerita anak akan lebih mudah dan menangkap

sehingga

nilai-nilai dari self-esteem. Buku yang dibuat

diterima secara efektif. Peranan orangtua

juga harus dibuat lebih menarik agar anak

sangat dibutuhkan untuk menjadi pemandu

tidak mudah bosan. Perancangan buku tidak

agar anak lebih mudah mengerti setiap

hanya mengajarkan bullying yang ada di

makna yang ada dalam buku.

dasar

sebagai

buku

media

sekeliling mereka namun juga mengajarkan nilai-nilai

52

self-esteem

agar

anak

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

dapat

materi

yang

ilustrasi

Buku

dibuat

merancang

banyak

pembaca.

dalam

atas sebagai upaya pencegahan dari prilaku adalah

dengan

upaya

diberikan

sebagai

dapat

Tirza Amelia Hartono, Wibowo, Rika Febriani

membuat anak terus terpacu membaca buku

Tujuan Kreatif Membuat buku interaktif dengan konten yang informatif dan komposisi yang menarik. Tidak hanya berupa tipografi, namun juga dilengkapi dengan interaktif-interaktif yang bisa dimainkan. Materi yang disampaikan dengan

menggunakan

ilustrasi

yang

sederhana. Penyampaian buku disampaikan melalui cerita interaktif untuk menyadarkan anak bahwa kasus bullying sudah ada di lingkungan mereka serta melalui buku ini juga dapat meningkatkan nilai-nilai selfesteem yang dimiliki anak sebagai upaya dalam menghindari perilaku bullying.

Interaktif

merupakan

media

pelajaran pada anak karena tidak hanya berisi pesan namun juga ada sisi interaktifnya dimana anak bisa belajar untuk berimajinasi dan sekaligus sebagai media bermain. Unsur interaktif yang terkandung di dalamnya anak

Karakteristik

target

audience

dalam

perancangan ini ditinjau dalam 4 faktor berikut ini: a. Demografis Umur: 7-9 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki dan perempuan Status Sosial: Menengah keatas Pendidikan: Sekolah Dasar b. Geografis Surabaya, Indonesia

Hubungan dengan teman sebayanya adalah

komunikasi yang tepat untuk memberikan

membuat

Sasaran Perancangan

c. Psikografis

Strategi Kreatif Buku

sampai selesai.

menjadi

mudah

untuk

mengerti dan mengingat nilai-nilai yang disampaikan. Anak bukan hanya belajar namun juga terkandung unsur fun di dalam buku sebagai media penghibur anak. Dalam hal ini penggunaan ilustrasi sangat penting, karena dapat membuat anak lebih jelas

hal yang penting, mudah terpengaruh, mau belajar karena merasakan dorongan untuk berprestasi, suka mendapatkan penghargaan dari orang lain dan memiliki imajinasi yang kuat. d. Behaviouristik Mempunyai keinginan untuk membaca dan menambah wawasan baru Judul Buku Judul buku yang diambil adalah “Aku Berbeda dan Aku Suka”. Penggunaan nama “Aku” pada judul karena tokoh tersebut yang akan menjadi pusat dari keseluruhan cerita.

memahami isi cerita. Peranan interaktif bisa

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

53

Perancangan Buku Interaktif dalam Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak Usia 7-9 Tahun

Sinopsis Self-esteem atau citra diri adalah titik utama dalam masalah bullying. Pelaku bullying tidak mampu memposisikan self-esteem mereka di tengah kelebihan dan kelemahan orang lain. Di sisi lain, korban bullying juga perlu memahami self-esteem pada dirinya sehingga tidak mudah untuk rendah diri. Melalui buku

Gambar 1 Tone Warna

ini anak akan diajak untuk melihat kisah seorang Beti yang berbeda baik secara gaya

Tipografi

hidup, fisik dan selera makan. Karena

• Font Judul

perbedaan tersebut Beti sempat rendah diri di

Untuk cover buku ini, jenis font yang

antara teman-temannya. Sampai suatu hari Ibu Guru Beti mengadakan piknik dan semua anak

harus

membawa

bekal

makanan.

Bagaimanakah kelanjutan cerita Beti? Apakan Beti akan terus diejek? Atau Beti berhasil mengubah cara berpikir teman-temannya?

Tone Warna Pada keseluruhan buku akan digunakan warna-warna yang cerah sesuai dengan yang disukai anak-anak usia dibawah 10 tahun pada umumnya. Juga ditambahkan warnawarna seperti abu-abu untuk menunjukkan rasa simpatik dan kesedihan dalam cerita. Penggunaan warna yang cerah pada ilustrasi akan

membuat

meningkatkan

anak minat

tertarik mereka

dan untuk

membaca.

54

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

digunakan dalam judul adalah font yang

Tipografi • Font Judul dan menarik perhatian anak. mudah dibaca Untuk cover buku ini, jenis font yang digunakan playful, dalam judul adalah dan font dengan yang mudah Terkesan dinamis, garis dibaca dan menarik perhatian anak. Terkesan tegas cocok untuk fontcocok yang playful, dinamis, dan anak. dengan Contoh garis tegas untuk anak. Contoh font yang cocok untuk judul cocok untuk dari buku anak adalah: dari buku anakjudul adalah:

bentuk waja mudah untu

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz Gambar 2! Font Judul Font Teks Narasi Sedangkan untuk isi dari cerita dalam buku digunakan font sans serif dengan stroke yang tidak • terlalu Font Teks tebal Narasi dan sederhana. Dengan ukuran font sedang membuat anak menjadi lebih nyaman saat Sedangkan untuk Karena isi dari apabila cerita dalam buku membaca buku. font yang digunakan tertalu dekoratif atau terlalu script, itu digunakan font menjadi sans serif dengan yang membuat tulisan susah dibaca stroke dan malah membingungkan anak. Contoh font yang cocok tidak terlalu tebal dan sederhana. Dengan untuk isi dari cerita adalah: •

Desain Cer

ukuran font sedang membuat anak menjadi

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk lebih nyaman saat membaca buku. Karena Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu apabila font yang digunakan tertalu dekoratif Vv Ww Xx Yy Zz Gambar 3. Font Narasi atau terlalu script, ituTeksmembuat tulisan Gaya Layout susah menjadi

dibaca

dan

malah

Layout yang digunakan adalah penggabungan antara teks, illustrasi dan sarana interaktif yang biasa digunakan dalam buku. Gaya layout yang digunakan untuk buku interaktif ini adalah grid layout. Grid layout digunakan untuk mempermudah dalam penciptaan sebuah komposisi visual. Penggunaan grid layout ini dimaksudkan agar layout tersusun rapi dan memudahkan untuk dibaca. Penggunaan grid layout dalam buku ini

Gam

Font Teks Narasi Sedangkan untuk isi dari cerita dalam buku digunakan font sans serif dengan stroke yang tidak terlalu tebal dan sederhana. Dengan ukuran font sedang membuat anak menjadi lebih nyaman saat membaca buku. Karena apabila font yang digunakan tertalu dekoratif atau terlalu script, itu membuat tulisan menjadi susah dibaca dan malah membingungkan anak. Contoh font yang membingungkan anak. Contoh font yang cocok untuk isi dariisicerita cocok untuk dariadalah: cerita adalah: •

Desain Cergam Final Tirza Amelia Hartono, Wibowo, Rika Febriani

memfokuskan objek anak akan menjadi elemen utamanya. Gaya ilustasi digunakan

adalah gaya ilustrasi buku anak-anak yang Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk mengkesampingkan proposi tubuh dan Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uubentuklebih wajah yang berbeda-beda sehingga pembaca Vv Ww Xx Yy Zz wajah. Setiap karakter mempunyai mudahdetail untuk membedakan setiap karakter. Gambar 5. Cover Depan, Samping

i nt Judul Gambar 3. Font Teks Narasi ntuk cover buku ini, jenis font yang Gambar 3 Font Teks Narasi Gayaadalah Layout font yang mudah an dalam judul Layout yang digunakan adalah dan menarikpenggabungan perhatian anak. antara teks,Terkesan illustrasi dan sarana Gaya Layout interaktif yanggaris biasa digunakan dalam buku. Gaya dinamis, dan dengan tegas cocok layout yangTipografi digunakan untuk buku interaktif ini nak. Contoh Layout font yang untuk judul • cocok Font Judul digunakan penggabungan adalah yang grid layout. Grid adalah layout digunakan untuk Untuk cover buku ini, jenis font yang ku anak adalah:mempermudahdigunakan dalam penciptaan sebuah komposisi dalam judul adalah font yang mudah

bentuk rambut yang berbeda-beda dan mempunyai ekspresi dan bentuk wajah yang berbeda-beda

sehingga

pembaca

mudah

bentuk wajah yang berbeda-beda sehingga pembaca untuk membedakan setiap karakter. mudah untuk membedakan setiap karakter.

antara illustrasi dan interaktif visual. teks, Penggunaan gridmenarik layoutsarana ini dimaksudkan dibaca dan perhatian anak. Terkesan playful, dinamis, danmemudahkan dengan garis tegas cocok agar layout tersusun rapi dan untuk

digunakan dalam buku. Gaya anak. Contoh font cocok untuk b Cc Ddyang Eebiasa Ffuntuk Gg Hh Ii yang Jj dibaca. Penggunaan grid layout dalam buku inijudul dari buku anak adalah: lebih terkesan simple karena target dari buku ini layout yangPp digunakan buku interaktif Ll Mm Nn Oo Qq untuk Rr Ss adalah anak-anak. Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj adalah grid Grid t Uu VviniDesain Ww Xx Zz Kklayout. LlYy Mm Nnlayout Oo Ppdigunakan Qq Rr Ss Karakter

Gambar 6. Cover Belakang Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz Gambaruntuk 2. Font Judulyang Karakter dibuat menggunakan ilustrasi mempermudah dalam penciptaan Gambar 2. Font Judul Gambar Desain Gambar 4. 4. Desain Karakter Karakter yang ! sederhana. Ilustrasi sendiri ! memiliki fungsi Gambar 4 Desain Karakter sebuah komposisi grid memperjelas teks adaNarasi dan Penggunaan membangkitkan rasa • yang Font visual. Teks Sedangkan untuk isi dari cerita nt Teks Narasikeingintahuan anak. Ilustrasi membuat anakdalam bisabuku Desain Cergam Final digunakan font sans serif dengan stroke yang tidak layout ini dimaksudkan agar layout tersusun lebih mengerti isi dari cerita dan mempertajam daya dangkan untuk isi dari terlalu cerita buku tebal dalam dan sederhana. Dengan ukuran font Desain Cergam Final Desain Cergam Final imajinasi anak. Gaya visual yang digunakan dalam sedang membuat anak menjadi lebih dibaca. nyaman saat rapi dan memudahkan untuk an font sans serif dengan stroke yang tidak buku ini adalah gaya visual children. Gaya visual ini membaca buku. Karena apabila font yang adalah gayaDengan yang lebih memfokuskan digunakan tertalu dekoratiffont atauobjek terlalu anak script, itu tebal dan sederhana. ukuran Penggunaan grid layout dalam buku iniilustasi lebih tulisan menjadi susah dibaca dan malah akan menjadimembuat elemen utamanya. Gaya membuat anakdigunakan menjadi lebih saatfont membingungkan anak. Contoh yang cocok adalah gayanyaman ilustrasi buku anak-anak terkesan simple karena target dari buku ini untuk isi dari cerita yang lebih apabila mengkesampingkan proposi ca buku. Karena fontadalah: yang tubuh dan detail wajah. adalah anak-anak. an tertalu dekoratif atau terlalu itu Hhrambut Aakarakter Bb Cc mempunyai Ddscript, Ee Ff Gg Ii Jj Kk Setiap bentuk Gambar 7. Salah Satu Halaman Isi Buku at tulisan menjadi susah dibaca danPpmalah Ll Mm Nn Qqekspresi Rr Ss TtdanUu yang berbeda-beda dan Oo mempunyai Ww Xx Yy Zz ngungkan anak. Contoh fontVvyang cocok Gambar 5. Cover Depan, Samping Desain Karakter Gambar 3. Font Teks Narasi i dari cerita adalah: Gayadibuat Layout menggunakan ilustrasi Karakter yang Layout

yang

digunakan

adalah

Cc Dd Ee Ff Gg Hh Kkdalam buku. Gaya interaktif yang Ii biasaJj digunakan layout yang digunakan untuk buku interaktif ini fungsi memperjelas teks yang ada dan layout. Grid layout digunakan untuk Nn Oo membangkitkan Pp Qqadalah Rrgridrasa Ss Ttpenciptaan Uu sebuah anak. mempermudah dalam komposisi keingintahuan visual. Penggunaan grid layout ini dimaksudkan layout tersusun rapi dan memudahkan untuk Vv WwIlustrasi Xx membuat Yyagar Zz dibaca. Penggunaan layout dalam buku anak bisagrid lebih mengerti isi ini penggabungan antara sendiri teks, illustrasi dan sarana yang sederhana. Ilustrasi memiliki

lebih terkesan simple karena Gambar 3. Font Teks Narasi adalah anak-anak.

target dari buku ini

Gambar 5 Cover Depan, Samping Gambar 5. Cover Depan, Samping

dari cerita dan mempertajam daya imajinasi Desain Karakter

anak. Gaya visual yang digunakan dalam yout Karakter yang dibuat menggunakan ilustrasi yang sederhana. Ilustrasi sendiri memiliki fungsi yout yang adalah buku ini digunakan adalah gaya children. Gayarasa memperjelas teksvisual yang ada dan membangkitkan keingintahuan dan anak. Ilustrasi membuat anak bisa ngan antaravisual teks, ini illustrasi sarana lebihadalah mengerti isi dari cerita dan mempertajam gaya yang lebihdaya anak.buku. Gaya visual yang digunakan dalam yang biasa digunakanimajinasi dalam Gaya buku ini adalah gaya visual children. Gaya visual ini ang digunakan untuk adalah buku ini objek anak gaya interaktif yang lebih memfokuskan akan menjadi elemen utamanya. Gaya ilustasi rid layout. Grid layout digunakan untuk digunakan adalah gaya ilustrasi buku anak-anak yang lebih mengkesampingkan mudah dalam penciptaan sebuah komposisiproposi tubuh dan detail wajah. enggunaan grid layout ini Setiapdimaksudkan karakter mempunyai bentuk rambut yang berbeda-beda dan mempunyai ekspresi dan ut tersusun rapi dan memudahkan untuk

Gambar 6. Cover Belakang

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017 Gambar 7. Salah Satu Halaman Isi Buku

55

font yang u script, itu a dan malah hyang Ii Jj Kk cocok

Ss Tt Uu

Perancangan Buku Interaktif dalam Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak Usia 7-9 Tahun Gambar 8. Salah Satu Halaman Aplikasi Interaktif Buku 1

Ii Jj Kk asi s Tt Uu

Gambar 5. Cover Depan, Samping

Gambar 5. Cover Depan, Samping

an adalah si i dan sarana m buku. Gaya adalahini interaktif dan sarana unakan untuk buku. Gaya uah komposisi nteraktif ini dimaksudkan nakan dahkanuntuk untuk hamkomposisi buku ini dimaksudkan dari buku ini

Gambar 8. Salah Satu Halaman Aplikasi Interaktif Buku 1 Gambar SalahSatu SatuHalaman HalamanAplikasi AplikasiInteraktif Interaktif Gambar 9 9.Salah Buku 2 Buku 2

ahkan untuk m buku ini ari buku ini

Gambar 6. Cover Belakang Gambar 6 Cover Belakang

nakan ilustrasi miliki fungsi angkitkan rasa kan ilustrasi uat anak bisa miliki fungsi pertajam daya gkitkan rasa unakan t anak dalam bisa Gaya visual ertajam dayaini nakan dalam n objek anak ya visual ini Gaya ilustasi anak kuobjek anak-anak aya tubuh ilustasi osi dan

Gambar 6. Cover Belakang

Media Pendukung dan Promosi Cergam Interaktif a. Alat Peraga Media Pendukung Cergam Alat Peraga dan dibuatPromosi berdasarkan setiap karakter yang ada dibuku. Tangan dari karakter bisa Interaktif digerakkan keatas dan kebawah. Sedangan ekspresi wajah dari setiap karakter bisa di ganti sesuai dengan dalam buku. a.cerita Alat Peraga Gambar 9. Salah Satu Halaman Aplikasi Interaktif Buku 2

Alat

Peraga

dibuat

berdasarkan

b. Packag D mengemas dibuat. Ba diberi “rel Sedangan yang beri memudahk kemasan d

b. Packag D mengemas dibuat. Ba diberi “rel Sedangan yang beri memudahk kemasan d

setiap

karakter yang ada dibuku. Tangan dari

u anak-anak i tubuhrambut dan entuk

Gambar 7. Salah Satu Halaman Isi Buku

ekspresi dan

ntuk rambut kspresi dan

Gambar 7. Salah Satu Halaman Isi Buku

Gambar 7 Salah Satu Halaman Isi Buku

Media Pendukung dan Promosi Cergam Interaktif a. Alat Peraga karakter bisa digerakkan keatas dan kebawah. Alat Peraga dibuat berdasarkan setiap karakter yang ada dibuku. dari karakter bisa Sedangan ekspresi wajahTangan dari setiap karakter digerakkan keatas dan kebawah. Sedangan ekspresi wajah setiap karakter bisa cerita di gantidalam sesuai buku. dengan bisa didari ganti sesuai dengan cerita dalam buku.

Gambar 10. Alat Peraga 1

Gambar 8. Salah Satu Halaman Aplikasi Interaktif Gambar 8 Gambar 8. Salah Satu Halaman Aplikasi Interaktif Buku 1Buku 1

Gambar10. 10 Alat Alat Peraga Peraga 1 Gambar

Gambar 11. Alat Peraga 2

56

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

Gambar 9. Salah Satu Halaman Aplikasi Interaktif Buku 2

c. Poster P P dengan pr interaktif

c. Poster P P dengan pr interaktif

b. Packaging Desain Kemasan yang dibuat untuk mengemas isi buku dan media peraga yang telah dibuat. Bagian atas adalah tempat untuk buku yang diberi “rel” untuk menyelipkan buku dan kemasan. Sedangan bagian bawah dari packaging adalah box yang berisi alat peraga. Tujuannya sendiri untuk memudahkan dalam proses penjualan. Berikut kemasan dari buku:

karakter yang ada dibuku. Tangan dari karakter bisa digerakkan keatas dan kebawah. Sedangan ekspresi wajah dari setiap karakter bisa di ganti sesuai dengan cerita dalam buku.

Tirza Amelia Hartono, Wibowo, Rika Febriani Gambar 12. Kemasan 1

Gambar 13. Kemasan 2 Gambar 13 Kemasan 2

plikasi Interaktif Gambar 11. Alat Peraga Peraga 22 Gambar 11 Alat Gambar 10. Alat Peraga 1

ikasi Interaktif

plikasi Interaktif

gam Interaktif

asarkan setiap ari karakter bisa dangan ekspresi Interaktif tiikasi sesuai dengan

am Interaktif

b. Packaging Desain Kemasan yang dibuat untuk b.mengemas Packaging isi buku dan media peraga yang telah dibuat. Bagian atas adalah tempat untuk buku yang Desain Kemasan yang buku dibuat untuk diberi “rel” untuk menyelipkan dan kemasan. Sedangan bagian bawah dari packaging adalah box mengemas isi buku dan media peraga yang yang berisi alat peraga. Tujuannya sendiri untuk Alat Peraga 2 memudahkanGambar dalam11. proses penjualan. Berikut telah dibuat. Bagian atas adalah tempat untuk kemasan dari buku: b. Packaging buku yang “rel” untuk menyelipkan Desaindiberi Kemasan yang dibuat untuk mengemas isi buku dan media peraga yang telah buku kemasan. Sedangan bagian bawah dibuat. dan Bagian atas adalah tempat untuk buku yang diberi “rel” untuk menyelipkan buku dan kemasan. dari packaging adalah box yang berisi alat Sedangan bagian bawah dari packaging adalah box yang berisi alat peraga. Tujuannya sendiri untuk untuk peraga. Tujuannya sendiri memudahkan dalam proses penjualan. Berikut kemasan dari buku:dalam memudahkan proses penjualan.

c. Poster Promosi Proster promosi buku dibuat interaktif sesuai dengan produk buku interaktif yang ditawarkan. Sisi c. Poster Promosi interaktif juga dibuat untuk lebih menarik perhatian

Proster promosi buku dibuat interaktif sesuai dengan

produk

buku

interaktif

yang

ditawarkan. Sisi interaktif juga dibuat untuk lebih menarik perhatian pembeli. Berikut pembeli. Berikut poster promosi “Aku Berbeda dan Aku Suka”: poster promosi “Aku Berbeda dan Aku Suka”:

Berikut kemasan dari buku: Gambar 12. Kemasan 1

Gambar 14. Poster Promosi 1 Gambar 14 Poster Promosi 1

sarkan setiap i karakter bisa angan ekspresi sesuai dengan

Gambar Gambar12. 12Kemasan Kemasan11

Gambar 13. Kemasan 2 1

1

c. Poster Promosi Proster promosi buku dibuat interaktif sesuai dengan produk buku interaktif yang ditawarkan. Sisi interaktif juga dibuat untuk lebih menarik perhatian

Gambar 15. Poster Promosi 2 d. X-banner X-banner di desain untuk keperluan dari promosi. X-banner ini nantinya yang akan diletakkan di toko buku sebagai media promosi dari penerbitan buku.

Gambar 13. Kemasan 2 c. Poster Promosi Proster promosi buku dibuat interaktif sesuai dengan produk buku interaktif yang ditawarkan. Sisi

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

57

pembeli. Berikut poster promosi “Aku Berbeda dan Aku Suka”: Perancangan Buku Interaktif dalam Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak Usia 7-9 Tahun Gambar 14. Poster Promosi 1

Gambar 17. Pembatas Buku

nilai

self-esteem), pensil dan penghapus

(sebagai media penunjang dari buku). Gambar 18. Pin

pembeli. Berikut poster promosi “Aku Berbeda dan Aku Suka”: Gambar 14. poster Poster promosi Promosi 1“Aku Berbeda dan pembeli. Berikut Aku Suka”: pembeli. Berikut poster promosi “Aku Berbeda dan Aku Suka”: Gambar 15. Poster Promosi 2 d. X-banner Gambar 15 Poster Promosi 2 X-banner di desain untuk keperluan dari promosi. X-banner ini nantinya yang akan diletakkan di X-banner toko buku sebagai media promosi dari penerbitan d. buku. Poster Promosi 1 X-banner di Gambar desain14.untuk keperluan dari

promosi. Gambar X-banner ini nantinya 15. Poster Promosi 2 yang Gambar 14. Poster Promosi 1 akan d. X-banner diletakkan di ditoko X-banner desainbuku untuk sebagai keperluan media dari promosi. X-banner ini nantinya yangPromosi akan diletakkan Gambar 14. Poster 1 promosi dari penerbitan buku. di toko buku sebagai media promosi dari penerbitan buku.

Gambar 17. Pembatas Buku

Gambar 18. Pin

Gambar 19. Penghapus, Pin

Gambar Gambar17. 17 Pembatas Pembatas Buku Buku

Gambar 17. Pembatas Buku 18. Pin Gambar 19. Gambar Penghapus, PinBuku Gambar 17. Pembatas

Gambar 18. Pin Gambar 18 Pin Gambar 18. Pin Gambar 20. Merchandise

Gambar15. 16.Poster X-banner Kesimpulan Gambar Promosi 2 e. Merchandise Kasus bullying jarang mendapatkan d. X-banner Desain merchandise untuk keperluan keperluandari perhatian yang serius. Mayoritas orang menganggap X-banner di desain untuk Gambar 15. Poster Promosi 2 promosi buku meliputi:inipembatas pin bahwa bullying Gambar hanyalah19. mengakibatkan promosi. X-banner nantinyabuku yang interaktif, akan diletakkan Penghapus, Pin dampak d. X-banner (berisi slogan-slogan untuk mengingatkan pembaca temporal bagi anak yang akan hilang seiring di toko buku sebagai media promosi dari penerbitan X-banner di desain untuk keperluan dari tentang nilai-nilai self-esteem), pensil dan penghapus berjalannya waktu. Namun, menurut hasil buku. Gambar 15. Poster Promosi 2 promosi. X-banner ini nantinya yang akan diletakkan Gambar 19. Penghapus, Pinpenelitian (sebagai media penunjang dari buku). mempengaruhi anak Gambarbullyingdapat 20. Merchandise d.diX-banner toko buku sebagai media promosi dari penerbitan para ahli, dampak buku. X-banner di desain untuk keperluan dari seumur hidupnya bila masalah ini tidak diselesaikan dengan baik. Self-esteem dinilai sebagai Pin unsur penting Gambarini 16.nantinya X-banner promosi. X-banner yang akan diletakkanKesimpulan Gambar 19. Penghapus, Gambar 19 Penghapus, Pin e. Merchandise di toko buku sebagai media promosi dari penerbitan Kasus bullying jarang mendapatkan Gambar 16 X-banner Desain merchandise untuk keperluan perhatian yang serius. Mayoritas orang menganggap buku. promosi buku meliputi: pembatas buku interaktif, pin bahwa bullying hanyalah mengakibatkan dampak (berisi slogan-slogan untuk mengingatkan pembaca temporal bagi anak yang akan hilang seiring tentang nilai-nilai self-esteem), pensil dan penghapus berjalannya waktu. Namun, menurut hasil penelitian e. Merchandise (sebagai media penunjang dari buku). para ahli, dampak bullyingdapat mempengaruhi anak Desain merchandise untuk keperluan seumur hidupnya bila masalah ini tidak diselesaikan dengan baik. Self-esteem dinilai sebagai unsur penting

promosi buku meliputi: pembatas buku

interaktif, pin (berisi slogan-slogan untuk mengingatkan

pembaca tentang Gambar 16. X-banner

nilai-

Gambar 20. Merchandise

KesimpulanGambar 20. Merchandise e. Merchandise Kasus bullying jarang mendapatkan Desain Gambar merchandise untuk keperluan perhatian yang serius. Mayoritas orang menganggap 16. X-banner Kesimpulan promosi buku meliputi: pembatas buku interaktif, pin bahwa bullying Gambar 20. Merchandise hanyalah mengakibatkan dampak e. Merchandise Kasus bullying jarang mendapatkan (berisi slogan-slogan untuk mengingatkan pembaca temporal bagi anak yang akan hilang seiring Desain merchandise untuk keperluan perhatian yang serius. Mayoritas orang menganggap tentang self-esteem), pensil dan penghapus Gambar 16. X-banner berjalannya waktu. Namun, mengakibatkan menurut hasil penelitian promosinilai-nilai buku meliputi: pembatas buku interaktif, pin Kesimpulan bahwa bullying hanyalah dampak (sebagai media penunjang dari mengingatkan buku). e. Merchandise para ahli, dampak bullyingdapat mempengaruhi anak (berisi slogan-slogan untuk pembaca Kasus bullying jarang mendapatkan JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017 temporal bagi anak yang akan hilang seiring 58 untukdan keperluan seumur hidupnya bila masalah iniorang tidak diselesaikan tentang Desain nilai-nilaimerchandise self-esteem), pensil penghapus perhatian yangwaktu. serius. Mayoritas menganggap berjalannya Namun, menurut hasil penelitian promosi meliputi: pembatas buku interaktif, pin bahwa dengan baik. Self-esteem dinilai sebagai unsurdampak penting (sebagaibuku media penunjang dari buku). bullying hanyalah mengakibatkan para ahli, dampak bullyingdapat mempengaruhi anak

i2

Tirza Amelia Hartono, Wibowo, Rika Febriani

eperluan dari kan diletakkan ari penerbitan

k keperluan interaktif, pin kan pembaca an penghapus

Gambar 19. Penghapus, Pin

bullying adalah tindakan yang salah dan tahu bagaimana cara bertindak ketika mereka mengalami bullying seperti yang dialami oleh tokoh

utama.

Anak-anak

pun

diajak

menyadari kelebihan dan kelemahan diri sendiri

maupun

orang

lain.

Dengan

demikian, jumlah kasus bullying diharapkan dapat berkurang.

Gambar 20. Merchandise Gambar 20 Merchandise

Pemahaman

Kesimpulan

Kasus bullying jarang mendapatkan perhatian yang serius. Mayoritas orang menganggap bahwa bullying hanyalah mengakibatkan dampak KESIMPULAN temporal bagi anak yang akan hilang seiring Kasus bullying mendapatkan berjalannya waktu.jarang Namun, menurut hasil perhatian penelitian para ahli, dampak bullyingdapat mempengaruhi anak yang serius. seumur hidupnyaMayoritas bila masalah orang ini tidakmenganggap diselesaikan dengan baik. Self-esteem dinilai sebagai unsur penting

yang

lebih

holistik

mengenai bullying dan aspek-aspek lain dari bullying, seperti penyebab lain terjadinya bullying dan cara menyikapinya, tentunya sangat penting agar usaha untuk mengurangi

bahwa bullying hanyalah mengakibatkan

jumlah kasus bullying dapat berlangusng lebih

dampak temporal bagi anak yang akan hilang

efektif. Aspek-aspek ini dapat dikembangkan

seiring berjalannya waktu. Namun, menurut

menjadi dasar perancangan dengan tema

hasil penelitian para ahli, dampak bullying

bullying yang akan dibuat di masa yang akan

dapat mempengaruhi anak seumur hidupnya

datang.

bila masalah ini tidak diselesaikan dengan baik. Self-esteem dinilai sebagai unsur penting yang perlu dibangun sejak dini untuk mencegah bullying pada anak. Setelah dilakukan tinjauan lapangan, buku interaktif berbasis cerita anak-anak dianggap sebagai media yang paling tepat dalam upaya peningkatan self-esteem pada anak yang pada akhirnya bertujuan untuk mengurangi jumlah kasus bullying. Melalui cerita yang disampaikan dalam buku “Aku Berbeda

dan

Aku

Suka”,

anak-anak

DAFTAR PUSTAKA [1] Blanco, Jodee. (2012). Bencana Sekolah!. Jakarta: Pustaka Alvabet. [2] Branden, Nathaniel. (1994). The Six Pillars Of Self-Esteem. New York: Bantam Books. [3] Cahyono, C.H & Suparyo, W. (1985). Tahap-Tahap Perkembangan Moral. Malang: IKIP Malang [4] Coloroso, B. (2007). Stop Bullying. Jakarta: Penerbit Serambi Ilmu Semesta. [5] Darmaprawira W.A., Sulasmi. (2002). Warna : Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung: Penerbit ITB. [6] Goodwin, David. (2009). Strategies to Deal with Bullying. North Richmond, NSW: Kidsreach Inc.

diharapkan akan sadar bahwa tindakan

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

59

Perancangan Buku Interaktif dalam Meningkatkan “Self-Esteem” Sebagai Upaya Pencegahan “Bullying” Pada Anak Usia 7-9 Tahun

[7] Hurlock, E.B. (1990). Developmental Psychology: A Lifespan Approach. (terjemahan oleh Istiwidayanti). Jakarta: Erlangga [8] Kartono, Dr. Kartini. (2007). Psikologi Anak (Perkembangan Anak). Bandung: Mandar Maju. [9] Kurniasih, Imas & Sani, Berlin (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata Pena. [10] Mruk, C.J. (2006). Self-Esteem Research, Theroy, and Practice. Toward a Positive Psychology of Self-Esteem. (3th ed.). New York: Springer Publishing Company. [11] Makmun (1995). Perkembangan Anak. Bandung: Remaja Rosdakarya. [12] Pepler, D & Craig, W. (2002). Making a Difference in Bullying. http://melissainstitute.com/documents/ Making ADifference.pdf.(online). [13] Piaget, Jean, & Barbel Inhelder (2010). Psikologi Anak, (Terj. Miftahul Jannah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [14] Rigby, Ken (2007). Bullying in School : and what to do about it. Victoria: Acer Press. [15] Salkind, Neil J. (2004). An Introduction to Theories of Human Development. Thousand Oaks, London. New Delhi: Sage Publications International Education and Publisher. [16] Sejiwa. (2008). Bullying: Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: Grasindo. [17] Slavin, R.E. (2006) Educational Psychology Theory and Practice. Unites States of America: John Hopkins University. [18] Triwulandari, Puspita. (2014). Perancangan Buku Pop-up Pentingnya Mengonsumsi Sayursayuran bagi Anak. Jakarta: Telkom University. [19] Wahyudin, U. & Agustin, M. (2011). Penilaian Perkembangan Anak

60

JURNAL DEKAVE VOL.10, NO.1, 2017

Usia Dini: Panduan untuk Guru, Tutor, Fasilator dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Refika Aditama [20] Wardhani, Rayenda Puti (2015). Skripsi: Perancangan Buku Interaktif Mengenai Miopi Untuk Anak. Surabaya: Petra Christian University, [21] Williyanto, Fanny (2013). Skripsi: Perancangan Buku Interaktif Pengenalan dan Pelestarian Sugar Glider di Indonesia Bagi Anak 7-12 Tahun. Surabaya: SPetra Christian University.