http://jurnal.fk.unand.ac.id
Artikel Penelitian
Analisis Upaya Pelayanan Kesehatan di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Propinsi Sumatera Barat 1
2
Pudia M. Indika , Afriwardi , Delmi Sulastri
3
Abstrak Prestasi Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Sumatera Barat menunjukan ketidakstabilan di tingkat nasional. Siswa yang berobat ke fasilitas kesehatan rata – rata perbulan 50 orang dari 137 orang (36,5%). Tujuan penelitian adalah menganalisis upaya pelayanan kesehatan olahraga di PPLP Sumatera Barat. Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian didapatkan bahwa upaya pelayanan kesehatan di PPLP Sumatera Barat telah memiliki kebijakan untuk pemeriksaan kesehatan awal calon siswa dan belum terlaksana secara terpusat. Pemantauan kesehatan hanya dilakukan bagi siswa yang mengalami keluhan. Pengobatan dilakukan oleh tenaga tenaga paramedis yang telah ditunjuk. Evaluasi dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan hasil evaluasi kesehatan dapat dilihat website sentra keolahragaan. Kata kunci: pelayanan kesehatan olahraga, PPLP
Abstract Education and Sport Training Student Centre (ETSC) of West Sumatra performance show instability at the national level. Students of ETSC visited health facility average of 50 of 137 people (36,5%) monthly. The objective of this study was to analyze the health care effort ETSC sport in West Sumatra. The study design used a qualititave approach with in-depth interviews and a Focus Group Discussion (FGD). The results showed that the health care efforts in ETSC of West Sumatra has had a policy for initial medical examinations of prospective students and have not done centrally. Health monitoring is done only for students who have complaints. Treatment is done by skilled paramedics who have been appointed. Evaluation conducted by the Ministry of Youth and Sports of the Republic of Indonesia and the health evaluation results can be seen websites sports centres. Keywords: health services sports, education and sport training student centre Affiliasi penulis : 1. Pascasarjana Kesehatan Masyarakat FK UNAND (Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Bagian Fisiologi FK UNAND, 3. Bagian Ilmu Gizi FK UNAND Korespondensi : Pudia M. Indika, E-mail :
[email protected], Telp: 081213103656
kesehatan
masyarakat.
Penyelenggaraan
kesehatan
dilaksanakan
salah
olahraga.
satunya
upaya dengan
1
Olahraga adalah segala kegiatan sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan
PENDAHULUAN
potensi jasmani, rohani, dan sosial. Keolahragaan
Undang–undang Republik Indonesia Nomor
nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan
36 tahun 2009 tentang kesehatan menerangkan
kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia,
bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportifitas,
setinggi – tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan
disiplin, mempererat dan membina persatuan dan
upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional,
bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya
serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan
Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)
136
http://jurnal.fk.unand.ac.id
bangsa.
Olahraga
proses
pembinaan
prestasi
dilaksanakan
melalui
degradasi, melayani pemeriksaan kesehatan siswa
pengembangan
secara
bila terjadi gangguan atau keluhan kesehatan. Bagi
terencana, berjenjang dan berkelanjutan dengan
calon anggota PPLP harus mengikuti seleksi yang
dukungan
dilaksanakan instansi terkait salah satunya adalah tes
dan
ilmu
keolahragaan.
pengetahuan
dan
teknologi
2
kesehatan.
3
Proses pembinaan olahraga prestasi yang
Peningkatan prestasi ini belum didukung oleh
baik dan benar dilakukan sejak usia dini. Salah
pembinaan yang dilakukan Pusat Pendidikan dan
satunya
Latihan
Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) sebagai tempat
Olahraga Pelajar (PPLP) yang merupakan wadah bagi
program pembibitan olahraga prestasi sejak dini yang
calon – calon olahragawan untuk mengembangkan
terstruktur dan berkesinambungan.
bakat olahraganya dengan tidak mengabaikan prestasi
seharusnya dapat mengirimkan siswa–siswa yang
akademik. Calon olahragawan yang masuk dan
telah dibina ke dalam tim olahragawan Sumatera
diterima
PPLP
Barat. Pada PON XVII Riau, dari 11 cabang yang
dihasilkan dari seleksi yang ketat, kompetitif dan di
terdapat di PPLP Sumbar, hanya mengirimkan 3 orang
peroleh melalui sebuah program yang terencana,
siswa olahraga sepak takraw, 1 orang olahraga
adalah
Pusat
sebagai
Pendidikan
olahragawan
teratur dan berkelanjutan. Keberhasilan
dan
pelajar
di
3
PPLP Sumbar
pencak silat dan 1 orang olahraga tinju. Prestasi siswa yang
PPLP Sumatera Barat di tingkat nasional belum baik,
sistemik, terpadu, terarah dan terprogram dengan
bahkan cenderung menurun. Olahraga yang telah
jelas
lama dibina seperti sepakbola, atletik, sepak takraw,
dapat
pembinaan
dilihat
mempengaruhi,
dari
salah
olahragawan
beberapa
satunya
faktor
yaitu
yang
kesehatan.
pencak silat
dan senam
dari tahun ke tahun
Kesehatan merupakan syarat awal dalam pemilihan
mengalami kemunduran prestasi. Sebagai tolak ukur
calon olahragawan dan calon pelatih yang profesional.
prestasi cabang olahraga di PPLP dilihat perolehan
Kesehatan juga akan berperan dalam pembinaan
medali pada kejuaraan nasional (kejurnas) antar PPLP
yang dilaksanakan, dengan cara memantau kesehatan
yang diikuti setiap tahunnya. Dari sebelas cabang
olahragawan
Penyelenggaraan
olahraga yang dibina di PPLP hanya gulat yang
kesehatan pada olahraga prestasi sama dengan
meraih gelar juara umum pada kejurnas antar PPLP
upaya kesehatan pada umumnya meliputi usaha
seluruh Indonesia tahun 2012.
secara
periodik.
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rusli Lutan Bohmer
dari
4
Hasil
mengutip penjelasan Prof. D.
Sportmedical
Institute
wawancara
6
pendahuluan
dengan
petugas kesehatan PPLP menjelaskan tentang siswa
Frankfurt,
yang sakit dalam satu bulannya rata–rata mencapai 50
menjelaskan tiga tugas utama sport medicine adalah
orang sampai dengan 60 orang, jumlah siswa yang
pertama mengidentifikasi dan menggambarkan status
berobat tetap dan bahkan cenderung meningkat.
kesehatan para olahragawan dalam menjalankan
Berdasarkan fakta yang telah diuraikan,
aktifitas latihan dan pembinaan jangka panjang, kedua
sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
mengidentifikasi dan menggambarkan status fungsi
upaya
organ tubuh dan kemampuan para olahragawan yang
Sumatera Barat yang bertempat di Dinas Pemuda dan
ikut
Olahraga
dalam
usaha
pembinaan
olahraga,
ketiga
mengidentifikasi dan menggambarkan perkembangan fisik
para
olahragawan
dalam
pelaksanaan
Propinsi
kesehatan
Sumatera
olahraga
Barat
di
dan
PPLP
PPLP
Sumatera Barat.
pengertian
antropometrik sesuai dengan cabang olahraganya. Petunjuk
pelayanan
dan
5
METODE
teknis
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
penyelenggaraan PPLP menerangkan bahwa PPLP
metode
memiliki pelaksana harian bidang kesehatan guna
terhadap responden di Dinas Pemuda dan Olahraga
bersama dengan pelatih melakukan tes kesehatan
Propinsi Sumatera Barat dan Focus Group Discussion
secara periodik, memberikan masukan kepada pelatih
(FGD) pada siswa – siswa PPLP. Teknik pemilihan
tentang kondisi siswa untuk keperluan promosi atau
responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif
dengan
wawancara
mendalam
Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)
137
http://jurnal.fk.unand.ac.id
purposive sampling. Responden penelitian adalah
administrasi
Kepala
Pembudayaan
kesehatan yang menyatakan berbadan sehat dari
Olahraga, Kepala Seksi Olahraga Dinas Pemuda dan
dokter/puskesmas/rumah sakit. Sumber daya manusia
Olahraga Propinsi Sumatera Barat, pengelola PPLP
yang melakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon
Sumatera Barat, petugas Kesehatan PPLP Sumatera
siswa
Barat, Dokter Komite Olahraga Nasional Indonesia
dialokasikan untuk pemeriksaan kesehatan awal calon
Sumatera
Barat.
FGD
siswa tidak ada, disebabkan oleh tidak adanya
dilakukan
secara
random
perencanaan anggaran. Perencanaan anggaran tidak
Dinas,
Kepala
Bidang
Pemilihan acak
narasumber
dengan
simple
sampling.
harus
adalah
memiliki
dokter.
surat
Anggaran
keterangan
dana
yang
ada karena belum terbentuknya bidang kesehatan di
Data
dikumpulkan
melalui
observasi,
PPLP
sehingga
pemeriksaan
kesehatan
belum
dokumentasi dan wawancara mendalam (indepth
dilakukan secara terpusat pada Dispora ataupun
interview) tentang pemeriksaan kesehatan awal siswa,
PPLP.
pemantauan kesehatan secara periodik selama latihan dan evaluasi kesehatan siswa yang meliputi kebijakan,
2. Pemantauan Kesehatan Secara Periodik Selama
sumber daya manusia dan anggaran dana. Observasi
Periode Latihan
dilakukan melalui pengamatan awal dengan melihat
Kebijakan
pemantauan
kesehatan
siswa
langsung pada PPLP serta telaah dokumen. Langkah
selama periode latihan secara periodik dalam upaya
mengolah dan menganalisa data adalah membuat
pelayanan
transkrip data, reduksi data, penyajian data, penarikan
Kementerian
kesimpulan
di
Indonesia melalui petunjuk teknis penyempurnaan
bandingkan dengan telaah dokumen dan ditarik
PPLP dari Kementerian Pemuda dan Olahraga
dan
verifikasi.
Hasil
kesimpulan dengan analisis tringulasi.
verfikasi
7
kesehatan
telah
Pemuda
dan
dikeluarkan Olahraga
oleh
Republik
Republik Indonesia tahun 2012 yang menjelaskan bahwa pemantauan kesehatan siswa secara periodik dan bekerjasama dengan pelatih. Tidak ada sumber
HASIL Data kualitatif didapatkan melalui wawancara
daya manusia dalam pemantauan kesehatan siswa
mendalam dengan 5 orang informan yang berasal dari
selama periode latihan secara periodik dalam upaya
Dinas Pemuda dan Olahraga Propinsi Sumatera
pelayanan kesehatan. Pengobatan terhadap siswa
Barat, 1 orang dari Komite Olahraga Nasional (KONI)
dilakukan oleh bidan yang tidak sesuai dengan
Propinsi Sumatera Barat. Focus Group Discussion
kompetensi kesehatan. Tidak adanya perencanaan
(FGD) dengan 6 orang siswa dari Pusat Pendidikan
dalam penyediaan tenaga kesehatan lainnya selain
dan Latihan olahraga Pelajar (PPLP) Sumatera Barat.
tenaga bidan. Anggaran dana yang dialokasikan untuk
Analisis melihat komponen proses yaitu pemeriksaan
pemantauan
kesehatan awal calon siswa, pemantauan kesehatan
pengobatan
secara periodik selama latihan dan evaluasi kesehatan
Pendapatan
siswa dengan komponen masukan (input) yaitu
Rp.1.200.000/bulan yang digunakan untuk pembelian
kebijakan, sumber daya manusia, dan anggaran dana.
obat – obatan dan Anggaran Pendapatan Belanja
kesehatan siswa
hanya
yang
Belanja
ditujukan
berasal
Negara
dari
Anggaran
(APBN)
sebesar
Daerah (APBD) sebesar Rp. 500.000/bulan 1. Pemeriksaan Kesehatan Awal Calon Siswa PPLP Kebijakan yang ditujukan untuk pemeriksaan
pada
yang
digunakan untuk penggantian transportasi tenaga kesehatan.
kesehatan bagi calon siswa PPLP telah dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik
3. Evaluasi Kesehatan Siswa Kebijakan evaluasi kesehatan siswa telah
Indonesia (Kemenpora RI) melalui buku Pedoman Penyelenggaran
Pusat
Pendidikan
dan
Latihan
dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga
Olahraga Pelajar Tahun 2012. Kebijakan dari Dinas
Republik
Pemuda dan Olahraga Propinsi (Dispora) Sumatera
penyempurnaan PPLP dari Kementerian Pemuda dan
Barat
Olahraga Republik Indonesia tahun 2012. Kebijakan
sebagai
persyaratan
mengikuti
seleksi
Indonesia
melalui
petunjuk
teknis
Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)
138
http://jurnal.fk.unand.ac.id
2
tingkat daerah untuk evaluasi tidak ada, masih
prestasi.
melakukan evaluasi bersama dengan Kemenpora.
didalamnya pemeriksaan kesehatan bagi calon siswa
Sumber daya manusia yang melakukan evaluasi
PPLP yang diperiksa oleh tenaga medis dari PPLP
kesehatan terhadap siswa PPLP dilakukan oleh
setempat.
tenaga kesehatan dari Kementerian Pemuda dan
pembentukan pelaksana kesehatan di PPLP yang
Olahraga. Tenaga kesehatan yang terlibat adalah
terdiri dari komponen medis, paramedis, dan psikolog.
dokter, perawat
Pengembangan kebijakan ini termasuk
Kebijakan
dari
Dispora
adalah
dan tenaga kesehatan lainnya.
Pemeriksaan awal untuk orang yang akan
Tenaga kesehatan dari PPLP tidak dilibatkan didalam
berpartisipasi dalam kegiatan olahraga harus melalui
evaluasi yang dilakukan oleh Kemenpora. Anggaran
serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara
dana yang dialokasikan untuk evaluasi kesehatan
sistematis dan menyeluruh yang meliputi proses
siswa tidak ada, disebabkan oleh tidak adanya
anamnesis, inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
perencanaan anggaran. Perencanaan anggaran tidak
Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara individual oleh
ada karena masih berharap terhadap rangkaian
dokter pribadi, secara massal yang dapat dilakukan
evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda
dengan melibatkan dokter, pelatih atau profesi lain
dan Olahraga.
yang terkait. Materi dalam pemeriksaan diarahkan untuk mengetahui kondisi keseluruhan olahragawan.
PEMBAHASAN
Secara umum, tujuan akhir adalah menentukan boleh
1. Pemeriksaan Kesehatan Awal Calon Siswa PPLP
tidaknya olahraga dilakukan oleh olahragawan pada
Kebijakan
pelaksanaan
pemeriksaan
suatu keadaan tertentu. Dalam
kesehatan bagi calon siswa baru didasarkan bahwa
buku
10
Penyempurnaan
Pedoman
PPLP sebagai pusat pembinaan prestasi olahraga
Pembentukan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga
memiliki olahragawan yang berusia antara 10 tahun
Pelajar (PPLP) yang diterbitkan oleh Kementerian
sampai 18 tahun dan termasuk kedalam usia anak–
Pemuda dan Olahraga tahun 2012 dalam persyaratan
anak dan remaja. Pemeriksaan awal bagi calon
dan penentuan anggota PPLP pada poin ke sembilan
olahragawan (pra partisipasi) anak–anak merupakan
bahwa anggota PPLP harus mengikuti seleksi yang
upaya yang sangat penting dalam pencegahan cidera
dilaksanakan oleh instansi terkait (Dinas Pemuda dan
olahraga yang akan timbul selama periode latihan atau
Olahraga), diantaranya tes kesehatan. Pemeriksaan
kompetisi, dan menghindari komplikasi yang akan
kesehatan
memungkinkan untuk timbul penyakit yang telah
paramedis.
dideritanya sebelum masuk kedalam latihan.
harus
melibatkan
tim
medis
dan
3
Dispora tidak memiliki anggaran dana yang
8
Pemeriksaan fisik pra partisipasi memiliki
digunakan untuk pemeriksaan kesehatan awal karena
tujuan primer sebagai skrining untuk kondisi medis
belum
yang dapat mempengaruhi siswa untuk cidera atau
pelaksanaannya. Berdasar persyaratan ketika masuk,
sakit
Tujuan
setiap siswa hanya membawa surat keterangan sehat
sekunder pemeriksaan fisik pra partisipasi adalah
dari dokter tanpa memiliki formulir yang ditujukan bagi
menentukan kesehatan umum. Pemeriksaan pra
calon
partisipasi merupakan pemeriksaan menyeluruh yang
berkompetisi.
selama
pelatihan
atau
kompetisi.
adanya
program
olahragawan
yang
yang
akan
diajukan
berlatih
untuk
atau
meliputi riwayat kesehatan dilakukan sekali pada awal dan ditinjau ulang setiap tahunnya.
2. Pemantauan Kesehatan Secara Periodik Selama
9
Kebijakan kesehatan siswa dapat disusun oleh
Pemerintah
Daerah
seperti
yang
telah
Periode Latihan Olahragawan
yang
dibina
adalah
diamanatkan oleh Undang–Undang Nomor 3 tahun
olahragawan yang berusia anak–anak hingga remaja.
2005 bahwa untuk keselamatan dan kesehatan
Sehingga pemantauan terhadap perubahan anatomi
olahragawan
penyelenggaraan,
dan fisiologis pada usia tersebut perlu pengawasan
penyelenggara wajib menyediakan tenaga medis
agar kemungkinan cidera yang akan timbul dapat
sesuai dengan teknis penyelenggaraan olahraga
diperkecil. Pemantauan dilakukan secara harian,
pada
tiap
Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)
139
http://jurnal.fk.unand.ac.id
bulanan dan tahunan. Untuk perubahan anatomi dan
berkenaan
fisiologis dilakukan 4 bulan sekali. Pemantauan
bermanfaat untuk dua hal: (1) menetapkan tindakan
kesehatan bukan hanya melakukan pengobatan, tetapi
untuk
bagaimana dengan kesehatan performa seorang
kekurangan; dan (2) menetapkan kegiatan untuk
olahragawan
mempertahankan hasil yang dinilai “baik” guna meraih
menjadi
meningkat
yang
dapat
mendukung latihan yang telah diberikan. Pemantauan
dengan
tindakan
memperbaiki
perbaikan
atau
kemajuan yang berkelanjutan.
yang
menyempurnakan
12
kesehatan dengan mendahulukan paradigma sehat
Dalam hal evaluasi yang dilakukan adalah
yaitu mengutamakan upaya promotif dan preventif
untuk melihat perkembangan daya tahan jantung–
tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
11
paru, perkembangan kelentukan dan kekuatan dan
Hal yang perlu diperhatikan pada olahraga
dan perkembangan rasio lemak tubuh terhadap berat
anak dan remaja adalah supervisi medis yang teratur.
badan tanpa lemak. Anak yang berolahraga secara
Tugas pertama supervisi ini ialah mengeliminasi
teratur akan mempunyai jantung yang lebih besar dan
mereka yang kesehatannya tidak perfect. Anak–anak
kuat, massa otot yang lebih banyak dan lebih kuat.
dengan penyakit kronis dan gangguan pertumbuhan
Jaringan lemak yang lebih sedikit, tulang yang lebih
khususnya pada sistem skeletnya, dapat mengikuti
kuat dan sendi yang lebih fleksibel.
8
kegiatan olahraga rekreasi, tetapi tidak olahraga
Perencanaan untuk mengadakan evaluasi
kompetisi. Olahraga kompetisi hanya untuk mereka
mandiri dari Dispora melibatkan tenaga – tenaga
yang benar–benar sehat.
8
Pentingnya pemantauan kesehatan siswa
keolahragaan
yang
berkompeten
keahliannya.
Untuk
evaluasi
sesuai
kesehatan
dengan harus
PPLP Sumatera Barat untuk melihat perkembangan
melibatkan dokter dan paramedis yang telah ditunjuk
kesehatannya.
secara
dalam pengorganisasian PPLP. Latihan–latihan yang
periodik merupakan kebijakan yang telah disusun oleh
dikerjakan terutama untuk otot serta ketahanan
kementerian pemuda dan olahraga yang merupakan
jantung dan paru, maka dengan sendirinya yang
tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai
terlihat adalah perubahan–perubahan dalam kedua
pelaksana
alat tersebut.
Pemantauan
dari
kegiatan
kesehatan
PPLP.
Pemantauan
kesehatan dilakukan oleh tenaga medis dibantu oleh tenaga
paramedis.
3
didampingi dengan tenaga medis yang telah ditunjuk
bidang kesehatan di PPLP yang akan mengawasi
dari PPLP.Hasil evaluasi kesehatan menjadi bahan
kesehatan siswa. Pemantauan kesehatan melibatkan
pertimbangan bagi pelatih dan dokter PPLP untuk
kerjasama
dan
dapat meningkatkan latihan atau menurunkannya.
pengawas olahraga.Pencatatan dan pelaporan siswa
Anggaran dana yang digunakan dapat diajukan
yang sakit harus dibuat dengan baik, sehingga
dengan
pemantauan kepada siswa yang mendapat sakit dapat
pelayanan kesehatan terdekat.
medis,
perlunya
Evaluasi yang dilaksanakan oleh Kemenpora
dibentuk
dari
Sehingga
13
paramedis,
pelatih
mengadakan
kerjasama
dengan
sarana
olahraga
telah
dicari penyebab masalah kesehatannya. Perencanaan anggaran
untuk
pemantauan
kesehatan
dapat
dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Propinsi Sumatera Barat.
KESIMPULAN Kebijakan
kesehatan
dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang meliputi pemeriksaan kesehatan awal,
3. Evaluasi Kesehatan Siswa
pemantauan kesehatan secara perodik dan evaluasi
Evaluasi merupakan bagian integral dan tidak
kesehatan.
Pada
PPLP
Sumatera
Barat
belum
dapat dipisahkan dari suatu sistem pembinaan yang
terbentuk bidang kesehatan yang akan melaksanakan
mencakup perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
kebijakan. Pelayanan kesehatan masih berorientasi
Dalam bentuk yang disederhanakan, manajemen
pada pelayanan kuratif dan tidak melibatkan tenaga
pembinaan mencakup ketiga unsur tersebut. Tujuan
kesehatan yang berkompeten dalam pelaksanaan
akhir
pelayanan. PPLP sudah memiliki anggaran kesehatan
evaluasi
yaitu
untuk
membuat
keputusan
Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)
140
http://jurnal.fk.unand.ac.id
kuratif yang didapatkan dari Anggaran Pendapatan
(diunduh tanggal 06 Juni 2010). Tersedia dari:
Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan
URL: HYPERLYNK http://blog.uny.ac.id/
Belanja Daerah (APBD).
6.
Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Barat. Laporan tahunan Dispora Sumatera Barat tahun 2012. Sumatera Barat; 2013.
DAFTAR PUSTAKA 1.
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009
tentang
Kesehatan.
8.
2005
tentang
Sistem
Keolahragaan
Kementerian
Pemuda
dan
Olahraga.
Penyempurnaan pedoman pembentukan pusat pendidikan dan latihan olahraga pelajar (PPLP). Jakarta: Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga; 2012. 4.
5.
9.
Sports Medicine Australia. Safety Guidelines : for children and young people in sport and recreation.
Nasional. Jakarta; 23 September 2005. 3.
Giriwijoyo S, Sidik D. Ilmu kesehatan olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya;.2012.
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
Moleong JL. Metodologi penelitian kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya; 2012.
Jakarta;13
Oktober 2009. 2.
7.
Kementerian Pemuda dan Olahraga. Rencana
Australia: Sports Medicine Australia; 2011. 10. Afriwardi. Ilmu kedokteran olahraga. Jakarta: EGC; 2011. 11. Klossner D. 2013-14 NCAA : sports medicine handbook. United States of America:NCAA; 2013 12. Hanif AS. Evaluasi terhadap sekolah khusus
strategis kementerian pemuda dan olahraga
olahragawan
tahun 2010 – 2014.Jakarta: Kemenpora; 2009.
Jakarta: Cakrawala Pendidikan,No.2; 2011.
Wicaksono D. Sumbangan Sport Medicine. 2010
13. California
SMP/SMA
Intersholastic
Ragunan
Federation.
Jakarta.
sports
medicine handbook. California: CIF; 2011.
Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)
141