BAB 4 STRUKTUR GEOLOGI - digilib.itb.ac.id

Analisis Struktur Geologi 31 4.1.2 Sesar Naik Cisangkar Sesar Naik Cisangkar dicirikan oleh adanya urutan stratigrafi yang terbalik, lapisan...

25 downloads 782 Views 2MB Size
Analisis Struktur Geologi

 

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

4.1 SESAR Sesar yang terjadi pada daerah ini pada umumnya mempunyai dua arah. Arah ertama adalah sesar yang memiliki arah relatif barat – timur. Sesar yang memiliki arah ini berasosiasi dengan sistem struktur sesar anjak. Arah kedua adalah sesar – sesar yang memiliki orientasi relatif utara – selatan. Pada umumnya arah ini berorientasi dengan sesar – sesar geser. Terdapat 2 sesar naik utama, dan 6 sesar geser yang masing – masing dinamakan berdasarakan nama geografis tempat sesar tersebut ditemukan di lapangan. Sesar – sesar tersebut dari timur ke barat adalah (Lampiran E – V): 1. Sesar Naik Cihea. 2. Sesar Naik Cisangkar. 3. Sesar Mendatar Mengiri Cigunung. 4. Sesar Mendatar Menganan Cibentang. 5. Sesar Mendatar Menganan Mujit. 6. Sesar Mendatar Menganan Citunggul. 7. Sesar Mendatar Menganan Cimurah. 8. Sesar Mendatar Menganan Ciparanje. 4.1.1 Sesar Naik Cihea Sesar ini ditafsirkan berdasarkan ciri – ciri dilapangan berupa kelurusan Sungai Cihea, lapisan yang tegak (Foto 4.1A ), zona hancuran (Foto 4.1B), serta dari hasil analisis kinematika dari data elemen struktur yang diamati di lapangan (Lampiran D). Berdasarkan analisis kinematika dari data elemen struktur pada sesar ini didapatkan kedudukan bidang sesar yaitu N 46° E / 65°. Dengan kedudukan net slip 56°, N 90° E dan pitch 51°. Berdasarkan klasifikasi sesar oleh Rickard (1971) op cit. Harsolumakso (1997), diperoleh nama sesar ini, yaitu Sesar Naik Cihea. Hasil analisis dinamik pada kekar gerus berpasangan (Foto 4.1C) menunjukan arah 29   

Analisis Struktur Geologi

 

tegasan utama (σ1) adalah 16°, N 119°E (Lampiran D). Diperkirakan Sesar Naik Cihea ini adalah sesar naik tertua dari sebuah sistem sesar anjak fault propagation fold, dibuktikan oleh adanya sayap lipatan yang curam bahkan terbalik pada bagian forelimb (Suppe, 1985 op cit. Mc Clay, 2000). Sesar Naik Cihea dianggap menerus sepanjang Sungai Cihea yang memanjang dengan araf relatif barat – timur.

Foto 4.1 A. Lapisan tegak pada lokasi pengamatan SKK-3 B. Zona Hancuran pada lokasi pengamatan BTK – 3

C. Kekar gerus berpasangan pada lokasi SKK - 6

30   

Analisis Struktur Geologi

 

4.1.2 Sesar Naik Cisangkar Sesar Naik Cisangkar dicirikan oleh adanya urutan stratigrafi yang terbalik, lapisan batuan yang tegak (Foto 4.2A), air terjun (Foto 4.2B). Urutan stratigrafi tidak normal dicirikan oleh adanya Satuan Batulempung berumur lebih tua berada diatas Satuan Batupasir yang berumur lebih muda. Sesar minor juga ditemukan pada Sungai Cimurah (Foto 4.2C). Struktur ini merupakan struktur penyerta dari sesar naik. Dari karakteristiknya, yaitu sesar yang bersusun secara berdekatan dan terbentuknya sesar berasal dari detachment yang naik ke atas namun tidak membentuk roof thrust, sistem sesar anjak pada daerah penelitian diinterpretasikan sebagai sebuah sistem imbrikasi. Sistem imbrikasi di daerah penelitian ini terbentuk dari sebuah sistem fault propagation fold (Mitra, 1986) (Gambar 4.1). Sistem sesar anjakan imbikrasi di daerah penelitian diklasifikasikan kedalam tipe leading, dengan pergerakan sesar paling awal berada pada bagian depan atau paling bawah dari urutan sesar yang ada (McClay, 2000).

Foto 4.2 A. Lapisan tegak pada lokasi pengamatan BTK- 11 B. Air terjun pada lokasi pengamatan SKK - 15 C. Struktur minor pada lokasi pengamatan STG - 3 31   

Analisis Struktur Geologi

 

Gambar 4.1 Sistem sesar imbrikasi dari sebuah sistem fault propagation fold (Mitra, 1986) 4.1.3 Sesar Mendatar Mengiri Cigunung Sesar ini dicirikan oleh adanya gores garis serta kekar gerus yang intensif (Foto 4.3A), selain itu sesar ini dicirikan oleh adanya kelurusan Sungai Cigunung yang berarah relatif utara – selatan yang secara umum artinya memotong arah jurus perlapisan batuan yang bearah relatif barat – timur. Pada sesar ini juga muncul bukti – bukti berupa sesar minor (Foto 4.3B). Berdasarkan analisis kinematika dari data elemen struktur pada sesar ini didapatkan kedudukan bidang sesar yaitu N 190° E / 81°. Dengan kedudukan net slip 29°, N 5° E dan pitch 6° (Lampiran D). Berdasarkan klasifikasi sesar oleh Rickard (1971) op cit. Harsolumakso 32   

Analisis Struktur Geologi

 

(1997), diperoleh nama sesar ini, yaitu Sesar Mendatar Mengiri Cigunung. Hasil analisis dinamik pada kekar gerus berpasangan menunjukan arah tegasan utama (σ1) adalah 25°, N 350°E (Lampiran D).

Foto 4.3 A. Gejala sesar berupa struktur sesar minor pada lokasi pengamatan SKK – 12 B. Kekar gerus berpasangan yang diamati pada lokasi pengamatan SKK – 19 4.1.4 Sesar Mendatar Menganan Cibentang Sesar ini dicirikan oleh adanya kelurusan berarah relatif utara – selatan yang teramati pada citra SRTM. Selain itu dijumpai bukti berupa gores – garis (slicken sides) (Foto 4.4A) serta kekar gerus (Foto 4.4B) yang cukup intensif di lapangan. Berdasarkan analisis kinematika dari data elemen struktur pada sesar ini didapatkan kedudukan bidang sesar yaitu N 342° E / 76°. Dengan kedudukan net slip 12°, N 346° E dan pitch 3° (Lampiran D). Berdasarkan klasifikasi sesar oleh Rickard (1971) op cit. Harsolumakso (1997), diperoleh nama sesar ini, yaitu Sesar Mendatar Menganan Cibentang. Hasil analisis dinamik pada kekar gerus berpasangan menunjukan arah tegasan utama (σ1) adalah 9°, N 354°E (Lampiran D).

33   

Analisis Struktur Geologi

 

Foto 4.4 A. Gores – garis (slicken sides) pada lokasi pengamatan BTK – 2 B. Kekar gerus berpasangan (shear fracture) pada lokasi pengamtan BTK – 12 4.1.5 Sesar Mendatar Menganan Mujit Sesar ini terdapat pada sepanjang Sungai Mujit. Dicirikan oleh ditemukanya gores – garis (Slicken sides) di lapangan (Foto 4.5A) serta banyaknya kekar gerus (Foto 4.5B). Selain itu sesar minor sebagai bukti sesar juga ditemukan (Foto 4.6). Sesar ini memiliki orientasi relatif berarah utara – selatan yang artinya memotong kedudukan lapisan batuan yang memiliki arah relatif barat – timur. Berdasarkan analisis kinematika dari data elemen struktur pada sesar ini didapatkan kedudukan bidang sesar yaitu N 315° E / 73°. Dengan kedudukan net slip 26°, N 324° E dan pitch 6° (Lampiran D). Berdasarkan klasifikasi sesar oleh Rickard (1971) op cit. Harsolumakso (1997), diperoleh nama sesar ini, yaitu Sesar Mendatar Menganan Mujit. Hasil analisis dinamik pada kekar gerus berpasangan menunjukan arah tegasan utama (σ1) adalah 1°, N 14°E (Lampiran D).

34   

Analisis Struktur Geologi

 

Foto 4.5 A. Gores – garis pada lokasi pengamatan SAU – 7 B. Kekar gerus pada lokasi pengamatan SAU – 13

Foto 4.6 Struktur minor berupa sesar menganan pada lokasi pengamatan SAU – 17

35   

Analisis Struktur Geologi

 

4.1.6 Sesar Mendatar Menganan Ciparanje Sesar ini terdapat pada sepanjang aliran Sungai Ciparanje. Dicirikan oleh ditemukannya striasi (Foto 4.7A), serta kekar gerus berpasangan (Foto 4.8) sepanjang Sungai Ciparanje. Pada peta topografi serta citra SRTM dapat diamati adanya kelurusan berarah utara – selatan yang terlihat. Bidang sesar menjadi arah sesar ini. Berdasarkan analisis kinematika dari data elemen struktur pada sesar ini didapatkan kedudukan bidang sesar yaitu N 322° E / 79°. Dengan kedudukan net slip 52°, N 334° E dan pitch 16° (Lampiran D). Berdasarkan klasifikasi sesar oleh Rickard (1971) op cit. Harsolumakso (1997), diperoleh nama sesar ini, yaitu Sesar Mendatar Menganan Ciparanje. Hasil analisis dinamik pada kekar gerus berpasangan menunjukan arah tegasan utama (σ1) adalah 1°, N 14°E (Lampiran D).

Foto 4.7 Striasi pada lokasi pengamatan GH-2

36   

Analisis Struktur Geologi

 

Foto 4.8 Kekar gerus (shear fracture) berpasangan pada lokasi pengamatan GHB-6

4.1.7 Sesar Mendatar Menganan Citunggul Sesar ini dicirikan oleh adanya gores garis (Foto 4.9A) serta kekar gerus yang intensif (Foto 4.9B), selain itu sesar ini dicirikan oleh adanya kelurusan Sungai Citunggul yang berarah relatif utara – selatan yang secara umum artinya memotong arah jurus perlapisan batuan yang bearah relatif barat – timur. Pada sesar ini juga muncul bukti – bukti berupa sesar minor. Berdasarkan analisis kinematika dari data elemen struktur pada sesar ini didapatkan kedudukan bidang sesar yaitu N 324° E / 64°. Dengan kedudukan net slip 8°, N 142° E dan pitch 4° (Lampiran D). Berdasarkan klasifikasi sesar oleh Rickard (1971) op cit. Harsolumakso (1997), diperoleh nama sesar ini, yaitu Sesar Mendatar Menganan Citunggul. Hasil analisis dinamik pada kekar gerus berpasangan menunjukan arah tegasan utama (σ1) adalah 10°, N 148°E (Lampiran D).

37   

Analisis Struktur Geologi

 

Foto 4.9 A. Gores – garis (slicken side) pada lokasi pengamatan SCT – 4 B. Kekar gerus (shear fracture) berpasangan pada lokasi pengamatan SCT-9

4.1.8 Sesar Mendatar Menganan Cimurah Sesar Cimurah diketahui dari adanya blok yang bergeser (Foto 4.10) serta dari adanya gores – garis (slicken side) yang teramati di lapangan. Selain itu pada sepanjang Sungai Cimurah banyak terdapat kekar geser berpasangan yang ditemukan. Pada peta topografi serta citra SRTM juga dapat diamati adanya kelurusan sungai yang berarah relatif utara – selatan. Kelurusan ini diintrepetasikan sebagai bidang lemah berupa sesar yang memotong perlapisan batuan. Berdasarkan analisis kinematika dari data elemen struktur pada sesar ini didapatkan kedudukan bidang sesar yaitu N 142° E / 80°. Dengan kedudukan net slip 17°, N 145° E dan pitch 4° (Lampiran D). Berdasarkan klasifikasi sesar oleh Rickard (1971) op cit. Harsolumakso (1997), diperoleh nama sesar ini, yaitu Sesar Mendatar Menganan Cimurah. Hasil analisis dinamik pada kekar gerus berpasangan menunjukan arah tegasan utama (σ1) adalah 5°, N 190°E (Lampiran D). 38