BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG GEOMORFOLOGI

Download terhadap geomorfologi dapat menjadi panduan dalam pemetaan geologi, selain itu pengamatan geomorfologi menjadi hal yang sangat penting kare...

1 downloads 326 Views 161KB Size
BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Geomorfologi merupakan salah satu cabang ilmu geologi. Pemahaman

terhadap geomorfologi dapat menjadi panduan dalam pemetaan geologi, selain itu pengamatan geomorfologi menjadi hal yang sangat penting karena morfologi suatu daerah dapat mencerminkan kontrol struktur dan litologi serta proses eksogen yang bekerja di daerah tersebut. . Setiap bentang alam memiliki potensi dan kendala masing-masing yang akan memberikan banyak manfaat atau ancaman bagi penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Pemanfaatan suatu daerah berdasarkan kemampuan lahan dan karakteristik bentang alamnya dapat mengurangi resiko terjadinya bencana alam. Kondisi topografi Kabupaten Sumedang menjadi latar belakang penelitian ini. Kesampaian daerah akan tergantung kepada topografi yang relatif bervariasi dari pedataran hingga perbukitan yang relatif curam. Daerah pedataran mendominasi wilayah Sumedang bagian timurlaut, barat laut dan barat daya. Daerah dataran bergelombang mendominasi dari bagian tengah ke utara sampai ke barat daya dan barat laut. Daerah dataran bergelombang sampai perbukitan merupakan tipe yang

dominan di wilayah Sumedang dengan persebarannya

meliputi bagian tengah sampai tenggara, bagian selatan dan bagian timur. Daerah perbukitan sampai pegunungan mendominasi wilayah Sumedang bagian tengah, bagian selatan dan bagian timur. Daerah pegunungan dengan kemiringan lereng

1

2

curam mendominasi wilayah Sumedang bagian selatan, bagian timur dan barat daya. DAS Cipeles merupakan bagian dari DAS Cimanuk yang merupakan salah satu DAS yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. DAS Cimanuk memiliki luas 375.200 hektar yang membentang dari Kabupaten Garut hingga Kabupaten Indramayu. Secara geologi, DAS Cimanuk memiliki tatanan geologi yang kompleks, baik dari segi litologi yang didominasi oleh batuan vulkanik maupun dari segi tektoniknya. Letaknya yang berada pada zona tektonik aktif membuat DAS ini mulai banyak diteliti dan dikaji secara ilmiah.. Pada penelitian ini, penulis mencoba meneliti karakteristik bentang alam daerah Sumedang bagian tengah sampai barat daya, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat dengan objek penelitian yaitu DAS Cipeles yang menempati daerah tersebut. Penulis meneliti jenis pola pengaliran, karakteristik fisik dan genesa DAS Cipeles. Daerah penelitian umumnya memiliki kondisi topografi berupa perbukitan, dataran rendah dan dataran bergelombang, memiliki kemiringan lereng perbukitan yang cukup terjal dengan kondisi batuan yang mudah longsor, sehingga hampir setiap tahun terutama pada musim hujan terjadi longsor.

1.2

Identifikasi Masalah Permasalahan yang menjadi acuan penelitian ini adalah:

1.

Bagaimana Respon morfometri DAS Cipeles terhadap karakteristik litologi ?

3

2.

Bagaimana respon morfometri DAS Cipeles terhadap tektonik yang berkembang?

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian Secara umum, adanya penelitian “Respon Morfometri DAS Cipeles

terhadap karakteristik litologi dan tektonik di wilayah Sumedang dan sekitarnya” ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan ataupun kaitan antara variabel morfometri DAS Cipeles dan struktur geologi regional di daerah tersebut serta pengaruhnya terhadap litologi pada daerah penelitian. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui sejauh mana peran struktur geologi dalam membentuk arah aliran sungai. Apakah aliran sungai daerah penelitian difasilitasi oleh struktur geologi atau tidak. 2. Mengetahui karakteristik morfometri terhadap karakteristik litologi DAS Cipeles dan tektonik yang berkembang di daerah tersebut. Adanya penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat dan di bidang pengembangan ilmu pengetahuan. Secara umum, manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Bertambahnya

pengetahuan

mengenai

berbagai

karakteristik

morfometri DAS Cipeles. 2.

Menambah referensi mengenai karakteristik morfotektonik DAS Cipeles yang dapat digunakan para peneliti selanjutnya untuk

4

mengkaji lebih jauh mengenai DAS Cipeles maupun DAS di daerah lainnya.

1.4

Letak dan Aksesibilitas Daerah Penelitian Secara administratif daerah penelitian termasuk wilayah Kecamatan

Rancakalong, Kecamatan Pamulihan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kecamatan Sumedang Utara, Kecamatan Ganeas, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Situraja dan sebagian Kecamatan Paseh, Cimalaka dan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara garis bujur 107˚08’10” BT sampai 107˚13’36” BT dan garis lintang 06˚35’42’’ LS sampai 06˚41’05’’ LS. Daerah penelitian dapat dicapai menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, dari kota Bandung ke lokasi daerah penelitian melalui jalan utama Bandung – Sumedang dengan waktu tempuh kurang lebih 2-3 jam dalam kondisi lancar.

1.5

Waktu dan Kelancaran Penelitian Perencanaan kegiatan penelitian ini dibagi menjadi beberepa tahap, yaitu

tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, dan tahap penyusunan laporan. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dijadwalkan selama kurang lebih 7 bulan, yaitu dari bulan November 2012 hingga bulan Mei 2013