MANAJEMEN PRODUKSI - TERAS TANI

Download Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi suatu produk. ❖ Pengendalian persediaan bahan baku sangat strategis pada usaha...

0 downloads 497 Views 6MB Size
MANAJEMEN PRODUKSI

AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN

Agribisnis  Agribisnis : kegiatan bisnis berbasis komoditas pertanian atau bisnis yang terkait erat dengan pertanian  Kegiatan agribisnis bergerak di sektor on farm (budidaya) atau di sektor off farm pada segmen hulu dan hilir dari sistem agribisnis

Subsistem Agribisnis

subsistem agribisnis hulu

subsistem usahatani subsistem pengolahan hasil

subsistem penunjang

subsistem pemasaran hasil

Agribisnis

(2)

 Indonesia memiliki peran strategis dalam industri pangan dunia 9

World Population 8 7 6 5

4 3 2 1 0 1950 1970 1990 2010 2030 2050

Billion People

KETERKAITAN AGRIBISNIS DENGAN SEKTOR LAIN ICT dan Infrastruktur

Konsumsi Internal Persediaan

SDM Terdidik

Pasar & Ekspor

Sarana Produksi: - Pupuk - Bibit - Obat-obatan

Infrastruktur: - Irigasi - Jalan perdesaan

Produksi pangan

Pasca Panen

Pengolahan pangan

Pembiayaan: - Perbankan dan lembaga keuangan lainnya

Energi: - On farm

Biomassa sisa Energi Terbarukan

Produk pangan bermutu (Ekonomi Kreatif + pelestarian pangan tradisional/budaya)

Kebutuhan lainnya

Wisata Agro + Kuliner + Ethno Food + Ekonomi Kreatif

Produksi  Produksi adalah rangkaian proses yang dilakukan untuk mengubah bahan baku menjadi produk baru yang bernilai tambah tinggi  Produk baru dapat berupa produk barang/jasa yang dibutuhkan oleh konsumen akhir atau produk antara yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi lainnya

Produksi Agribisnis Sebagai

Sektor Modern

Manajemen  Manajemen adalah ilmu yang mengajarkan proses mengelola dan mengorganisasikan sumber daya secara kolektif untuk mencapai tujuan organisasi  Manajemen meliputi kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan, dan mengontrol yang dilakukan untuk mencapai tujuan

What is Production Management ? • Production management is the process of effectively planning and regulating the operations of that part of an enterprise which is responsible for the actual transformation of materials into finished products

• Manajemen

produksi

adalah penerapan manajemen untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin

Fungsi Manajemen Produksi  Perencanaan (planning)  Pengorganisasian (organizing)  Pengarahan (directing)  Pengontrolan (controlling) Semua fungsi ditujukan utk meningkatkan kinerja produksi, yang tercermin dr peningkatan efisiensi, produktivitas & peningkatan daya saing produk

Perencanaan Produksi  Perencanaan produksi : aktivitas menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan

 utk mengoptimalkan proses produksi peningkatan efisiensi dan produktivitas

shg

dicapai

 Jangka Waktu : pendek, menengah, & panjang

 Isi : rumusan tujuan, strategi, standard mutu, permintaan produk, jumlah produksi, proyeksi kebutuhan bahan baku, metode proses, waktu yg diperlukan, dan anggaran

PERENCANAAN PRODUKSI • Lokasi, pertimbangan : a Sumber bahan baku b Ketersediaan tenaga kerja c Lokasi pasar d Insentif khusus e Lingkungan • Ukuran pabrik a Skala ekonomis b Sifat musiman dan pola produksi c Dampak inflasi d Jumlah output yg dibutuhkan e Jumlah gilir kerja

PERENCANAAN PRODUKSI • Tata letak a Tata letak proses : menyusun kegiatan berasarkan fungsi b Tata letak produk : khusus bagi proses produksi yg berkesinambungan.

Pengorganisasian Produksi  aktivitas menggerakkan semua elemen perusahaan yang terkait proses produksi, sehingga dapat dipastikan semua pihak bekerja efektif & efisien utk mencapai tujuan  Pengorganisasian : o Tujuan produksi o Kondisi sumber daya proses produksi o Metode/teknologi dan SOP proses produksi

o Aspek internal dan mempengaruhi produksi

eksternal

o Alternatif pilihan kebijakan diperlukan penyesuaian

yang ketika

Pengarahan Produksi  Adalah mengarahkan & memotivasi semua pihak yg terlibat dlm proses produksi utk melaksanakan tugas sebaikbaiknya

 Diharapkan, mampu mengembangkan suasana kerja kondusif shg terbangun sinergi antar seluruh elemen dlm proses produksi  Aspek pengarahan produksi meliputi:  Pembimbingan, motivasi, dan pendampingan kepada karyawan  Peningkatan disiplin kerja  Pemberian tugas dan penjelasan mengenai pekerjaan

 Penyampaian kebijakan-kebijakan perusahaan

Pengendalian Produksi  aktivitas memastikan seluruh rangkaian kegiatan yg telah direncanakan, diorganisasikan, & diimplementasikan dpt berjalan sesuai targetnya.

 Kegiatan dalam fungsi pengontrolan produksi: o Pengamatan & Evaluasi keberhasilan pencapaian tujuan sesuai indikator kinerja o Mengambil langkah-langkah penyimpangan yg terjadi

utk

klarifikasi

&

koreksi

atas

o Merumuskan alternatif solusi terhadap masalah pada proses produksi

Upaya Mencapai Tujuan Manajemen Produksi • Menghasilkan produk dengan kualitas kebutuhan konsumen (right quality)

sesuai

• Menghasilkan produk dengan kuantitas sesuai jumlah permintaan konsumen (right quantity) • Meningkatkan efisiensi produksi guna menekan biaya produksi

• Menyusun jadwal produksi yg realistis & berupaya proses produksi berjalan sesuai jadwal

4 jenis sistem produksi (Kumar and Suresh, 2008) : a. Produksi untuk memenuhi permintaan spesifik (job-shop production)). Pada sistem ini dihasilkan satu atau beberapa jenis produk namun dalam jumlah terbatas sesuai permintaan spesifik

b. Produksi per periode waktu (batch production) c. Produksi massal (mass production) d. Produksi yang dilakukan secara terus menerus (continuous production)

PROSES PRODUKSI • Penguraian/analisis : pengadaan berbagai macam produksi dari 1 jenis bahan baku. Contoh jagung menjadi minyak goreng, tepung maizena, jagung oseng, dll. • Peramuan/sintesis : 1 produk dihasilkan dari banyak bahan baku. Contoh alat pemanen yang diramu dari karet, besi/baja, gelas dsb. • Ekstraktif : suatu produk diekstraksi dari lingkungan alamnya. Contoh kayu ditebang dari hutan. • Pengolahan/fabrication : merubah bentuk dari bahan ke bahan lain. Contoh sapi dipotong menjadi daging, daging menjadi sate.

Pengelolaan Sistem Produksi: Siklus Fabrikasi

Pengelolaan Sistem Produksi: Siklus Penjadwalan

Faktor Produksi

(1)

Faktor produksi adalah seluruh sumber daya yang digunakan dalam proses produksi barang/jasa Secara umum dikelompokkan 4 macam faktor produksi: o Tenaga kerja (labor) o Modal (capital) termasuk sumber daya fisik o Kewirausahaan (entrepreneurship) o Lingkungan

Faktor Produksi

(2)

 Pengelolaan faktor produksi secara optimal dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing produk  Pada era global penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bisnis berkembang pesat . Sumberdaya TIK harus dimanfaatkan secara optimal, terutama dalam pengadaan bahan baku, pemasaran, info perilaku konsumen, perkembangan kompetitor, dll.

MASALAH PRODUKSI PERTANIAN

Pengendalian Persediaan  Salah satu fungsi manajemen dalam pengelolaan perusahaan adalah pengendalian persediaan  Jumlah persediaan berpengaruh terhadap operasi/produksi, pemasaran, dan pembiayaan

Pengendalian Persediaan  Terdapat empat jenis persediaan, yaitu: a. Persediaan bahan pembantu b.Persediaan bahan baku c. Persediaan barang dalam proses d.Persediaan barang berupa produk jadi

Persediaan Bahan Baku

(1)

 Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi suatu produk  Pengendalian persediaan bahan baku sangat strategis pada usaha agribisnis Hal ini ada kaitannya dengan sifat bahan baku usaha agribisnis yang cenderung cepat berkurang nilainya dengan berjalannya waktu serta memiliki masa kadaluwarsa relatif singkat

 Pengadaan bahan baku, proses produksi, dan penjualan produk harus selaras

Fungsi Pengendalian Persediaan Bahan Baku:  Menghindari keterlambatan pasokan untuk menjamin kelangsungan produksi  Menghindari penyimpanan

kerusakan

dalam

 Menghindari kenaikan harga  Memperoleh potongan harga dan efisiensi transportasi pada pembelian dalam jumlah besar

 Mengefektifkan modal

TERIMA KASIH

MANAJEMEN PEMASARAN

AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM

PELUANG PASAR Peluang selalu berada dalam suatu lingkungan  harus terus dicari, dipertahankan dan diperluas

PELUANG PASAR Pendekatan Permintaan : kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan

Penawaran  kemampuan wirausaha dalam membuat suatu produk, memberikan pelayanan jasa, atau gabungan keduanya.

IDENTIFIKASI

Produk/jasa apa yang paling dibutuhkan oleh konsumen?

Berapa banyaknya produk/jasa yang dibutuhkan?

Kualitas produk/jasa mana yang Berapa banyaknya produk/jasa dari tiappaling tepat tiap kualitas yang ada

Langkah menentukan ada tidaknya peluang pasar : 1. Kebutuhan apa paling diperlukan? 2. Konsumen ; Jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan 3. Daya beli konsumen  sesuaikan kualitas dengan harga 4. Pesaing

PENELITIAN PASAR Merupakan proses sistematis  mengumpulkan, mencatat, mengolah, menganalisis data  informasi terkait pemasaran produk/jasa Tujuan : mendapatkan informasi pasar guna pengambilan keputusan yang lebih baik

Langkah

Merumuskan masalah

Membuat kesimpulan atau keputusan

Melakukan penelitian pendahuluan

Mengolah dan menganalisis data

Merencanakan penelitian

Menggunakan sumber daya Anda sendiri atau dari luar

Menerapkan keputusan dan mengkaji ulang keputusan Anda

KOMPONEN PASAR

Kebutuhan dan keinginan konsumen

Segmentasi pasar

Nilai tambah Target

Strategi Produk Penjualan

Waktu Perkenalan

Uraian

Pertumbuhan

Kedewasaan

Kemunduran

Tahap Perkenalan

Pertumbuhan

Kedewasaan

Kemunduran

Penjualan

Rendah

Meningkat

puncak

menurun

Biaya

Tinggi

Sedang

rendah

Rendah

Keuntungan

Negative

Meningkat

tinggi

rendah

Pelanggan

pembaharu

Penerap dini

mayoritas

pengekor

Pesaing

sedikit

Tumbuh

banyak

berkurang

Tujuan pemasaran

Menciptakan minat

Memaksimalkan

Memaksimalkan keuntungan

Segmentasi pasar

dan mencoba produk

pangsa pasar

dan mempertahankan pangsa

yang potensial

pasar Strategi dasar

Memperluas pasar

Penetrasi pasar

Mempertahankan pangsa pasar produktifitas

• • • • •

Struktur pasar Ukuran pasar Pertumbuhan pasar Laba kotor Pangsa pasar Persaingan dan strategi pesaing

STRATEGI PEMASARAN

20/08/2010

UBEED-LSB EE Sem Ganjl 2010

11

Strategi Uraian

Produk Harga

Distribusi

Periklanan

Promosi penjualan

Tahap Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Tawarkan produk Perluasan produk Diferensiasi utama produk Harga promosi Harga trobos Harga pasar mengalahkan pesaing Bangun jaringan Intensifikasi Intensifikasi distribusi jaringan jaringan distribusi distribusi Ciptakan kesadaran Ciptakan Ungkap thd produk pada kesadaran dan keunggulan golongan minat pada pasar produk dengan pengadopsi dini dan massal merk pesaing penyalur Gencarkan promosi Kurangi hanya Naikkan untuk pada pasar yang melawan pesaing kuat

Kemunduran Tarif, produk yang lemah Pemotongan harga Seleksi jartingan distribusi yg lemah Kurangi sampai tingkat yang perlu

Kurangi untuk menekan biaya

Strategi Harga Harga Jual = harga pokok ditambah seluruh biaya penjualan yang akan diterima oleh konsumen. Perusahaan harus berhati-hati dalam menentukan harga karena konsumen menyukai barang bermanfaat dan bernilai dengan harga sesuai keuangan pelanggan atau konsumen memandang harga sebagai indikator kualitas produk

Tujuan Menentukan Harga Jual 1) Berorientasi laba  penetapan harga jual jangka Pendek atau jangka panjang 2) Berorientasi volume penjualan  meningkatkan volume penjualan atau mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar

Pertimbangan Penetapan harga Penjualan • Tujuan pemasarannya • Peran harga dalam bauran pemasaran • Biaya pembelian dari pemasok • Biaya Pengiriman • Biaya penyimpanan • Pengadaan • Persediaan penjualan • Biaya pelayanan pada konsumen.

Metode Penetapan Harga • Pendekatan biaya : penetapan harga dari BEP biaya produksi ditambah mark-up • Pendekatan pasar atau persaingan : Perusahaan yang memiliki produk inovasi tinggi  a. Strategi Harga Skimming  temuan produk baru yang diluncurkan ke pasar

Harga skimming dapat dilakukan pada suatu kondisi • Kualitas dan citra produk harus mendukung harganya yang mahal, dan jumlah pembeli yang menginginkan produk pada harga tersebut memadai. • Biaya produksi kecil sehingga pembeli menunda memanfaatkan penerapan harga yang mahal. • Pesaing tidak akan dapat masuk ke pasar tersebut dengan mudah dan menjual produknya dengan harga yang relatif rendah

b. Strategi Harga Penetrasi Tujuan  untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. Penetapan harga yang rendah lebih disukai oleh pasar karena beberapa kondisi, diantaranya: • Pasar harus sangat peka terhadap harga. • Biaya produksi dan distribusi harus turun pada saat volume penjualan meningkat. • Harga rendah harus membantu persaingan.

c. Strategi Penyesuaian Harga dengan variasi konsumen, situasi dan kondisi. • Penetapan Harga Diskon dan Potongan Harga • Penetapan Harga Psikologis • Penetapan Harga Promosi.

STRATEGI LOKASI

Faktor Penentu Lokasi :

bahan baku

pasar Ongkos transportasi

Kedua  lingkungan setempat ; tenaga kerja, adat istiadat, harga tanah dan ketersediaan bahan pembantu

Ketiga  Faktor lain yang membantu proses kelancaran kinerja perusahaan : Fasilitas yang disediakan oleh pemerintah Peraturan-peraturan setempat. Kebutuhan bahan bangunan Faktor iklim, panas udara, dan kelembaban

STRATEGI PROMOSI periklanan (advertising)

Target strategi promosi  memberikan informasi pada pasar terkait produk/jasa yang dijual.

Publisitas (Publicity)

Promotion MIX

Promosi penjualan (Sales Promotion)

penjualan pribadi (Personal Selling)

Teknik Penjualan 1. Tentukan Kebutuhan dan Keinginan Konsumen 2. Pilihlah pasar sasaran khusus : a. pasar individual b. pasar khusus : petani, pedangang, PNS c. pasar tersegmentasi : kelas ekonomi tertentu, geografis, demografis, dll 3. Tetapkan posisi pasar 4. Tempatkab strategi penjualan dalam persaingan 5. Pilih strategi penjualan yang paling tepat

Tahapan –tahapan Penjualan : 1. Persiapan sebelum penjualan 2. Penentuan lokasi dan segmen pasar 3. Pendekatan pendahuluan 4. Melakukan penjualan 5. Pelayanan purna jual

TERIMA KASIH

MANAJEMEN SDM

AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM

Organisasi yang baik dapat dicapai melalui pemakaian sumber daya yang lebih efektif dan efisien sehingga produktivitas meningkat.

DEFINISI Prof. Edwin B. Filippo : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.

FUNGSI MANAJEMEN • Perencanaan (Planning) penentuan program personalia yang membantu tercapainya sasaran perusahaan. a. Kuantitas dan kualitas tenaga kerja b. Tenaga kerja yang cukup dan tepat c. Penyediaan suplai tenaga kerja yang cakap d. Memastikan penggunaan tenaga kerja yang efektif

• Pengorganisasian (organizing) menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur hubungan antara pekerjaan, personalia, dan faktor-faktor fisik. • Pengarahan (directing) untuk mendapatkan karyawan, melakukan apa yang diinginkan dan pemberian perintah • Pengendalian (controlling) berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang telah dirumuskan berdasarkan sasaran organisasi

FUNGSI OPERASIONAL • • • • • • • • •

Menentukan kebutuhan personil perusahaan Mencari dan merekrut tenaga kerja Mengangkat atau memilih tenaga kerja Mengorientasikan tenaga kerja pada pekerjaannya Menetapkan persyaratan kompensasi dan tunjangan Mengevaluasi prestasi kerja Mengawasi pelatihan dan pengembangan Mengadakan promosi atau kenaikan jabatan Menangani pemutusan hubungan kerja atau pemindahan.

FAKTOR INTERNAL Tujuan strategis bisnis Struktur organisasi Budaya perusahaan Kebijakan perusahaan Hubungan buruh dan setiap perjanjian dan pengaturan yang timbul

EKSTERNAL Konteks ekonomi Kebijakan industri Perilaku pesaing Hukum dan peraturan nasional Hubungan buruh dan setiap perjanjian dan pengaturan yang timbul Standar Perburuhan Internasional Masalah demografi dan pasokan tenaga kerja

TANTANGAN • Perubahan bauran dalam angkatan kerja • Perubahan Harapan Karyawan- Warga masyarakat • Perubahan Tingkat Produktivitas

INDIKATOR • Produktivitas - Peningkatan prestasi kerja - Penurunan absensi karyawan - Penurunan perputaran tenaga kerja • Kualitas kehidupan kerja (quality of work life) - Peningkatan keterlibatan kerja - Peningkatan kepuasan kerja - Penurunan stress - Penurunan jumlah kecelakaan kerja

• Agribisnis menghimpun sejumlah manusia yang bekerja sama untuk mencapai maksud dan tujuan bersama • Tugas manajer : memperoleh, menata, memotivasi dan mengendalikan sumberdaya manusia • Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan bisnis

• Apakah manfaat dari mempelajari manajemen produksi dan manajemen pemasaran bagi sebuah usaha agribisnis?

MANAJEMEN RISIKO

AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM

Pengertian

Risiko : kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi

Jenis Ancaman Kerugian

Ketidakpastian

Probabilitas hasil berbeda dgn yang diharapkan

Klasifikasi

• Murni Terjadi tanpa disengaja sehingga menyebabkan kerugian

• Spekulatif Sengaja ditimbulkan yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu

• Fundamental Penyebabnya misal kebakaran, kebanjiran

Manajemen Risiko • proses mengidentifikasi, mengukur risiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia.

• Identifikasi risiko mendaftar risiko yang sebanyak mungkin. Teknik yang digunakan : a. Brainstorming b. Survei c. Wawancara d. Informasi historis e. Kelompok kerja, dll.

mungkin

terjadi

• Analisis Risiko Melihat probabilitas terjadinya risiko dan seberapa besar kerusakan Dampak adalah efek biaya, waktu dan kualitas yang dihasilkan suatu risiko.

• Cara mengelola 1. Risk avoidance • memutuskan tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko sama sekali. • Dalam memutuskan harus dipertimbangkan potensial keuntungan atau kerugian aktivitas.

2. Risk reduction • metode mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko atau dampak kerusakan dari risiko.

3. Risk transfer • memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi) maupun hedging. 4. Risk deferral • meliputi menunda aspek suatu proyek hingga probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.

5. Risk retention • Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan mengurangi maupun mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.

• Jenis risiko penanganan

akan

Probabilitas High Low

Dampak High High

High

Low

Low

low

mempengaruhi

cara

Penananganan dihindari ataupun ditransfer. dihindari, jika masih terjadi maka lakukan mitigasi risiko serta kembangkan contingency plan mitigasi risiko dan kembangkan contingency plan efek dari risiko ini dapat dikurangi, namun biayanya dapat melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini mungkin lebih baik untuk menerima efek dari risiko tersebut.

Langkah nyata mengelola risiko a. Diversifikasi Penambahan lini bisnis b. Integrasi Organisasi melakukan fungsi pemasaran lain yang merupakan tambahan fungsi utamanya c. Pengadaan kontrak di muka

• Implementasi Manajemen Risiko • Setelah memilih respon, maka saatnya mengimplementasikan metode yang telah direncanakan • Monitoring Risiko • Sangatlah penting memonitor proses dari awal untuk mengetahui keefektifan respon yang telah dipilih dan mengidentifikasi adanya risiko yang baru maupun berubah

RANTAI NILAI

AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM

DEFINISI • aktivitas yang berawal dari bahan mentah sampai dengan penanganan purna jual. • menggambarkan cara memandang suatu perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan • Aktivitas baik yang bersifat fisik maupun teknologi

CAKUPAN • Rantai nilai mencakup aktivitas yang terjadi karena hubungan dengan pemasok (Supplier Linkages), dan hubungan dengan konsumen (Consumer Linkages).

• Pada supply chain biasanya ada tiga macam aliran yang harus dikelola : 1. Aliran barang/material yang mengalir dari hulu ke hilir 2. Aliran uang/financial, yang mengalir dari hilir ke hulu 3. Aliran informasi, yang mengalir dari hulu ke hilir atau sebaliknya.

• Finansial : invoice, term pembayaran • Material : bahan baku, komponen, produk jadi • Informasi : kapasitas, status pengiriman, quotation

• Porter : alat analisis strategik yang digunakan 1.memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif 2.Untuk mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan 3.untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/ supplier, pelanggan dan perusahaan lain dalam industri

TUJUAN • untuk mengidentifikasi dimana keunggulan atau kelemahan terjadi sepanjang rantai nilai dari bahan mentah hingga aktivitas pelayanan pelanggan. • membantu manajer memahami posisi perusahaan pada rantai nilai produk untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.

Value Chain Analysis – VCA • memandang perusahaan sebagai salah satu bagian dari rantai nilai produk.

• Kerangka ini membagi aktivitas dalam perusahaan menjadi dua kategori umum yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

AKTIVITAS • Aktivitas utama : aktivitas yang terlibat dalam penciptaaan fisik produk, pemasaran dan transfer ke pembeli, serta layanan purna jual. • Aktivitas pendukung : aktivitas yang membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan infrastruktur atau input yang memungkinkan aktivitas-aktivitas utama dilakukan secara berkelanjutan.

• Aktivitas pendukung oleh suatu perusahaan mungkin merupakan aktivitas primer bagi perusahaan lain atau industri lain.

Suplier Linkages • Manfaatl : 1)peningkatan kualitas bahan baku, 2)waktu pengantaran bahan baku 3)lebih cepat atau lebih menungkinkan mengaplikasikan teknik just in time dan 4)dapat menghemat biaya.

Contoh • Perusahaan Jepang membentuk Keiretsu (suatu jaringan kompleks yang dipimpin oleh satu perusahaan besar • Keiretsu : keiretsu horizontal dan keiretsu vertical. • Keiretsu horizontal terdiri dari perusahaan yang bergerak dibidang usaha yang sama → bersaing tetapi juga bekerja sama utnuk meningkatkan kualitas produk.

Contoh • Keiretsu vertical : terdiri dari satu perusahaan besar dengan pemasok-pemasoknya. • Keiretsu vertical untuk mengaplikasikan teknik JIT (just in time) dalam pengelolaan persediaan. • Toyota melibatkan para pemasok dalam pengembangan produk, sehingga pemasok mau bekerja keras untuk mencapai suatu standar yang telah ditetapkan • Selain itu, Toyota dan Nissan membangun hubungan jangka panjang dengan pemasok dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkembang (Kamath dan Liker, 1994).

Contoh • Chrysler mengadopsi konsep keiretsu dengan hanya menggunakan pemasok yang memberikan nilai tambah. • Chrysler juga memberikan tanggungjawab kepada pemasok untuk melakukan suplai tepat waktu sesuai dengan mutu yang ditetapkan sehingga mengurangi produk rusak dan meningkatkan lini produksinya (Dyer, 1994). Konsep ini berhasil meningkatkan keuntungan Chrysler pada tahun 1992-1994 melebihi rivalnya.

Contoh • Hubungan dengan pemasok juga dilakukan dengan konsep outsourcing yaitu menjalankan aktivitas di luar perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. • Banyak perusahaan di India dan Pakistan menggunakan jasa perusahaan lain menangani sistem informasi, karena mereka menyediakan jasa dengan harga yang murah. • Begitu pula perusahaan komputer Sun Microsistem, menjalankan konsep outsourcing mulai dari manufaktur sampai dengan distribusi produknya kepada konsumen (Drtina, 1994).

Customer Linkages • Manfaat bagi perusahaan : loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan

LANGKAH • Mengidentifikasi aktivitas value chain • Alokasi biaya • Identifikasi aktivitas yang membedakan perusahaan • Menilai rantai nilai

Mengidentifikasi aktivitas value chain • Langkah awal : memecah operasi perusahaan menjadi aktivitas atau proses bisnis tertentu dengan mengelompokkan ke dalam kategori aktivitas primer dan pendukung. • Tantangan bagi manajer : “menguraikan” secara rinci apa yang sebenarnya terjadi dalam aktivitas dan bukan terpaku pada kategori yang luas dan umum.

Alokasi Biaya • Langkah berikutnya : mengaitkan biaya ke setiap aktivitas yang berbeda. • Analisis rantai nilai mengharuskan manajer untuk mengalokasikan biaya dan asset ke setiap aktivitas, dan dengan demikian menyediakan sudut pandang yang sangat berbeda terhadap biaya dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh metode akuntansi biaya tradisional.

Identifikasi aktivitas yang membedakan perusahaan • Mencermati rantai nilai perusahaan tidak hanya mengungkapkan keunggulan atau kelemahan biaya, namun juga mengarahkan perhatian pada beberapa sumber keunggulan diferensiasi relatif terhadap pesaing

Menilai rantai nilai • menggunakan informasi biaya aktivitas untuk mengelola setiap aktivitas secara lebih baik dari pada perusahaan yang lain dalam industri tersebut

HASIL • Strategi Low Cost menekankan pada harga jual yang lebih rendah dibandingkan kompetitor untuk menarik konsumen. Konsekuensi : perusahaan harus melakukan kontrol Cost yang ketat. • Strategi kompetitif diferensiasi menekankan pada keunikan produk yang berbeda dibandingkan dengan prodk pesaing sehingga konsumen mau berpalling