BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum memiliki kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya, yaitu: siswa langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi siswa baik secara individu maupun kelompok, siswa belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar mempratekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah (Djamarah, 2010). Pembelajaran dengan praktikum sangat efektif untuk mencapai seluruh ranah pengetahuan secara bersamaan, antara lain melatih agar teori dapat diterapkan pada permasalahan yang nyata (kognitif), melatih perencanaan kegiatan secara mandiri (afektif), dan melatih penggunaan instrumen tertentu (psikomotor) (Rahayuningsih, 2005).Salah satu kelebihan pembelajaran praktikum (laboratorium) adalah mahasiswa dapat berlatih secara trial and error, dapat mengulang-ulang kegiatan atau tindakan yang sama sampai benar-benar terampil (Sumiatun, 2013). Praktikum anatomi hewan merupakan salah satu mata praktikum yang ada di laboratorium pendidikan biologi UMS. Pada praktikum ini mempelajari mengenai susunan dan tata letak organ-organ yang ada di dalam tubuh hewan. Kegiatan praktikum anatomi hewan, diawali dengan
1
2
kegiatan pembekalan praktikum. Kegiatan pembekalan praktikum ini dilaksanakan sebelum kegiatan praktikum. Kegiatan pembekalan ini berfungsi agar praktikan siap dalam melaksanakan praktikum. Setelah kegiatan pembekalan selesai, setiap praktikan wajib mengikuti Pre-test pada hari yang sudah ditentukan. Selanjutnya ialah kegiatan praktikum. Pada kegiatan ini praktikan diminta agar mampu menjelaskan mengenai anatomi pada preparat yang dihadapi.Kegiatan praktikum anatomi hewan dari tahun ke tahun mengalami perubahan dalam hal pelaksanaanya. Hal ini dilakukan agar proses belajar mengajar dapat berjalan lebih efektif dari sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Indriyanti (2012), persepsi mahasiswa mengenai pelaksanaan praktikum anatomi hewan yang meliputi kinerja dosen, kinerja asisten, sarana dan prasarana sudah baik. Kinerja dosen dan asisten sudah dilaksanakan secara optimal serta sarana dan prasarana yang lengkap dan layak untuk digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa praktikum yang dilaksanakan sudah cukup optimal. Kemudian penelitian selanjutnya, yang telah dilakukan Budi (2013) mengkaji tentang proses pelaksanaan praktikum yang meliputi kegiatan pembekalan praktikum Fisiologi hewan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Budi, pelaksanaan praktikum yang dilaksanakan setiap tahun selalu mengalami perubahan. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Budi menyatakan bahwa tahun ajaran 2011/2012 menghasilkan hasil yang terbaik, dibanding tahun ajaran 2009/2010 dan tahun ajaran
3
2010/2011. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan praktikum yang selalu mengalami perbaikan dapat mempengaruhi tingkat efektivitasnya. Praktikum anatomi hewan terdiri dari kegiatan pembekalan praktikum dan kegiatan praktikum. Pada tahun ajaran 2012/2013 kegiatan pembekalan praktikum dilaksanakan dengan jumlah praktikan 40 orang setiap satu ruang. Pada kegiatan praktikum, praktikan langsung mengerjakan laporan di lembar kerja mahasiswa (LKM) tidak terstruktur. Waktu kegiatan pembekalan praktikum dan kegiatan praktikum adalah 100 menit. Pada tahun ajaran 2013/2014 kegiatan pembekalan praktikum dilaksanakan dengan jumlah praktikan 20 orang setiap satu ruang. Pada kegiatan praktikum, praktikan langsung mengerjakan laporan di lembar kerja mahasiswa (LKM) terstrukur. Waktu kegiatan pembekalan dan kegiatan praktikum adalah 100 menit. Perbaikan sistem pelaksanaan praktikum membuat timbulnya pertanyaan apakah perbaikan tersebut menimbulkan perubahan kearah yang lebih baik atau tidak. Untuk mengetahui bagaimana keefektifan praktikum anatomi hewan di laboratorium biologi UMS, maka akan dilakukan penelitian
mengenai
“EFEKTIFITAS
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN DI LABORATORIUM BIOLOGI UMS DITINJAU DARI NILAI PRAKTIKUM”
4
2. Pembatasan Masalah Untuk
mempermudah
dalam
melaksanakan
penelitian
dan
mencegah terjadinya perluasan masalah serta mempermudah dalam memahami masalah, maka perlu dibatasi pada permasalahan sebagai berikut: 1. Subyek penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014. 2. Obyek penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah hasil praktikum anatomi hewan tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014. 3. Parameter penelitian Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai praktikum anatomi hewan tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014. Aspek penilaian pada praktikum anatomi hewan terdiri dari: a. Kognitif ranah kognitif memiliki fokus terhadap kemampuan berpikir peserta didik. Penilaian aspek kognitif terdiri dari skor Pre-test dan skor laporan yang didapat dari lembar penilaian Pre-test dan laporan (lampiran 6). b. Afektif Ranah afektif memiliki fokus terhadap tingkah laku atau sikap peserta didik dalam belajar. Penilaian aspek afektif terdiri dari skor
5
keaktifan yang diperoleh dari lembar penilaian keaktivan (lampiran 6). c. Psikomotor, Ranah psikomotor lebih menekankan pada ketrampilan peserta didik dalam belajar. Penilaian aspek psikomotor terdiri dari skor ujian akhir praktikum yang diperoleh dari lembar penilaian ujian akhir (lampiran 6).
3. Rumusan Masalah Bagaimanakah efektifitas pelaksanaan praktikum anatomi hewan di laboratorium biologi ditinjau dari nilai praktikum?
4. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan praktikum anatomi hewan di laboratorium biologi ditinjau dari nilai praktikum.
5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi sumber referensi guna memperbaiki kelemahan dari penelitian ini. Atau dapat dijadikan sumber referensi untuk penelitian-penelitian baru. 2. Bagi pembaca, dapat menambah informasi mengenai praktikum anatomi hewan.
6
3. Bagi Laboratorium, penelitian ini sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan
praktikum.
Penelitian
ini
diharapkan
memperlancar kegiatan praktikum di laboratorium.
mampu