PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI AKUNTANSI DI SMK WIDYA PRAJA UNGARAN TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Adang Cony Priyatna NIM 7101406566
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari
:
Tanggal
:
Disahkan oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Tarsis Tarmudji, M.M Akt NIP. 194911211976031002
Nanik Sri Utaminingsih, SE, M Si, NIP.197112052006042001
Mengetahui Plt. Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M. Pd NIP. 195604211985032001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
:
Penguji Skripsi
Dr. Kardoyo, M.Pd NIP. 196205291986011001
Anggota I
Anggota II
Drs. Tarsis Tarmudji, M.M Akt NIP. 194911211976031002
Nanik Sri Utaminingsih, SE, M Si, NIP. 197112052006042001
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M.Si NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar – benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini, dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,
Agustus 2011
Adang Cony Priyatna NIM 7101406566
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto “Dalam hidup memiliki tujuan dan cita-cita. Semua itu dapat kita raih dengan pengorbanan, perjuangan, dan tanggung jawab”
PERSEMBAHAN Dengan tidak mengurangi rasa syukur pada Allah SWT dan rasa cintaku pada Rasulullah SAW, skripsi ini saya persembahkan kepada:
Almamaterku.
Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih untuk semua cinta dan do’anya selama ini.
Teman – teman seperjuangan Pend. Akuntansi 2006.
Dosen pembimbingku yang selalu memberikan bimbingan dengan baik dan sabar.
v
PRAKATA Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Kecerdasan Emosional Siswa Kelas XI Akuntansi di SMK Widya Praja Ungaran Tahun Ajaran 2010/2011”. Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir dalam rangka menyelesaikan studi Strata Satu untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, sudah sepatutnya dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M. Si., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu atau kuliah di Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. S. Martono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kelancaran dalam perijinan penelitian. 3. Dra. Nanik Suryani, M. Pd, Plt. Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Drs. Tarsis Tarmudji, M.M, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan tulus, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini.
vi
5. Nanik Sri Utaminingsih, SE, M Si, Akt, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan tulus, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. 6. Drs. H. Eko Sutanto, Kepala Sekolah SMK Widya Praja Ungaran yang telah memberi ijin dan membantu dalam penelitian ini. 7. Slamet Suwito, S. Pd dan Endang Wahyuningsih, S. Pd. Ek, selaku Guru akuntansi SMK Widya Praja Ungaran yang telah membantu dalam penelitian ini. 8. Bapak dan Ibu Guru SMK Widya Praja Ungaran yang telah membantu dalam penelitian ini. 9. Siswa-siswi kelas XI Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran yang telah ikut berpartisipasi dan membantu dalam pengumpulan data. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini. Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis yakin skripsi ini belum sempurna. Akhirnya Penulis hanya bisa berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang,
September 2011
Penulis
vii
SARI Priyatna, Adang Cony. 2011. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Kecerdasan Emosional Siswa Kelas XI Akuntansi di SMK Widya Praja Ungaran Tahun Ajaran 2010/2011. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Tarsis Tarmudji, M.M. Pembimbing II Nanik Sri Utaminingsih, SE, M Si, Akt. Kata kunci: Prestasi Belajar, Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga dan Kecerdasan Emosional
Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor intern maupun ekstern. Beberapa faktor diantaranya kecerdasan emosional dan kondisi sosial ekonomi keluarga. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi yang diperoleh siswa kelas XI Akuntansi tergolong rendah. Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah: 1) adakah pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi baik secara langsung maupun melalui kecerdasan emosional siswa kelas XI Akuntansi di SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011. 2) adakah pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK WIDYA PRAJA Ungaran. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi baik secara langsung maupun melalui kecerdasan emosional siswa kelas XI Akuntansi di SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011. 2) untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi di SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011. Populasi dalam penelitian ini sebesar 53 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dimana seluruh populasi dijadikan objek penelitian. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah prestasi belajar (Y), kondisi sosial ekonomi keluarga (X1) dan kecerdasan emosional (intervening). Metode pengumpulan datanya metode dokumentasi untuk prestasi belajar dan kuesioner untuk kecerdasan emosional dan kondisi sosial ekonomi keluarga. Uji instrumen dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif presentase dan analisis jalur dengan bantuan SPSS 12.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi keluarga dalam kondisi rendah yaitu 66%, kecerdasan emosional dalam kondisi sangat tinggi yaitu 83%, prestasi belajar dalam kategori belum tuntas. Ada pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap prestasi belajar. Kondisi sosial ekonomi keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 19,3%, kecerdasan emosional berpengaruh sebesar 12,8%, variabel residu terhadap kecerdasan emosional sebesar 0,902 dan variabel residu terhadap prestasi belajar sebesar 0,726 Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi baik secara langsung maupun melalui kecerdasan emosional siswa kelas XI Akuntansi di SMK Widya Praja Ungaran Tahun Ajaran 2010/2011. Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Saran penulis antara lain: 1)Bagi sekolah hendaknya siswa yang berprestasi dan kondisi sosial ekonomi orang tuanya kurang mampu,
viii
diharapkan sekolah bisa memperhatikan terutama masalah pendidikan dengan memberikan beasiswa atau program orang tua asuh yang bersedia membantu memenuhi biaya pendidikan anak tersebut. Sehingga kebutuhan anak untuk pendidikan dapat tercukupi dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik.2) siswa yang nilainya masih dibawah kriteria ketuntasan minimal untuk selalu semangat belajar dan terus berusaha agar prestasi belajar mereka meningkat meskipun keadaan ekonomi keluarga mereka masih rendah.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN........................................................................ iii PERNYATAAN................................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................................
v
PRAKATA......................................................................................................... vi SARI................................................................................................................... viii DAFTAR ISI......................................................................................................
x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 7 1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 7 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 9 2.1 Prestasi Belajar ....................................................................................... 9 2.1.1 Pengertian belajar ............................................................................. 9 2.1.2 Unsur-unsur belajar ........................................................................... 10 2.1.3 Pengertian prestasi belajar ................................................................. 10
x
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ............................. 12 2.2 Kondisi sosial ekonomi keluarga ............................................................. 13 2.2.1 Pengertian orang tua / keluarga .......................................................... 13 2.2.2 Kondisi sosial ekonomi orang tua / keluarga .................................... 14 2.3 Kecerdasan Emosional ............................................................................ 22 2.3.1 Pengertian Kecerdasan ....................................................................... 22 2.3.2 Pengertian kecerdasan Emosional ..................................................... 23 2.3.3 Arti penting IQ, SQ,dan EQ .............................................................. 25 2.3.4 Komponen kecerdasan emosional ...................................................... 27 2.3.5 Indikator kecerdasan emosional ......................................................... 29 2.4 Tinjauan Akuntansi ................................................................................. 29 2.4.1 Pengertian Akuntansi ......................................................................... 29 2.4.2 Fungsi dan tujuan .............................................................................. 30 2.5 Penelitian terdahulu ................................................................................ 30 2.6 Kerangka Berfikir ................................................................................... 37 2.6.1 Kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi . 32 2.6.2 Kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi melalui kecerdasan emosional............................................ 33 2.6.3 kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar .................................. 33 2.7 Hipotesis ................................................................................................. 35 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 36 3.1 Populasi dan Sampel .............................................................................. 36 3.2 Variabel Penelitian.................................................................................. 36
xi
3.2.1 Variabel bebas ................................................................................... 36 3.2.2 variabel Intervening ........................................................................... 37 3.2.3 Variabel terikat .................................................................................. 37 3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 38 3.4 Uji Kualitas Angket Penelitian ................................................................ 39 3.4.1 Validitas instrumen ............................................................................ 40 3.4.2 Reliabilitas instrumen .......................................................................... 41 3.5 Metode Analisis Data.............................................................................. 42 3.5.1 Analisis deskriptif presentase ............................................................. 43 3.5.2 Uji statistik ........................................................................................ 44 3.5.2.1 Uji asumsi klasik ........................................................................ 44 3.5.2.1.1 Uji normalitas .................................................................... 44 3.5.2.1.2 Uji multikolinieritas ............................................................ 46 3.5.2.1.3 Uji heteroskedastisitas ........................................................ 46 3.5.2.2 Analisis jalur .............................................................................. 47 3.5.2.3 Pengujian hipotesis jalur ............................................................ 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 49 4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 49 4.1.1 Deskriptif responden .......................................................................... 49 4.1.2 Analisis deskriptif presentase ............................................................. 49 4.1.2.1 Prestasi belajar akuntansi .. ........................................................ 50 4.1.2.2 Kondisi sosial ekonomi keluarga ................................................ 50 4.1.2.3 Kecerdasan emosional ................................................................ 54
xii
4.1.3 Uji statistik ....................................................................................... 58 4.1.3.1 Uji asumsi klasik ....................................................................... 58 4.1.3.1.1 Uji normalitas ..................................................................... 58 4.1.3.1.2 Uji multikolonieritas ........................................................... 60 4.1.3.1.3 Uji heteroskedastisitas ........................................................ 60 4.1.3.2 Pengujian hipotesis penelitian .................................................... 62 4.1.3.2.1 Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap kecerdasan emosional .......................................................... 62 4.1.3.2.2 Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa .......... 63 4.1.3.3 Pengisian koefisien jalur............................................................. 63 4.1.3.3.1 Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Kecerdasan Emosional ........................................ 63 4.1.3.3.2 Pengaruh kondisi social ekonomi keluarga dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar.................. 65 4.1.3.4 Rekapitulasi pengaruh langsung dan tidak langsung ................... 68 4.1.3.3.1 Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar................................................................... 68 4.1.3.3.2 Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ............................................................................... 68 4.1.3.3.3 Pengaruh variabel residu terhadap kecerdasan emosional .......................................................................... 68 4.1.3.3.4 Pengaruh variabel residu terhadap prestasi belajar ............... 68 4.2 Pembahasan ........................................................................................... 69 4.2.1 Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar .. 69 xiii
4.2.2 Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi melalui kecerdasan emosional............................................ 69 4.2.3 Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar akuntansi .. 70 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 71 5.1 Simpulan ....................................................................................... 71 5.2 Saran ............................................................................................. 71 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73 LAMPIRAN ................................................................................................... 77
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI AK 1 dan XI AK 2 ............... 2 1.2 Daftar Pekerjaan Orang Tua Siswa ........................................................... 3 3.1 Hasil Uji Validitas Angket Kecerdasan Emosional ................................... 40 3.2 Hasil Uji Validitas Angket Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga .................. 42 3.3 Kriteria Kecerdasan Emosional dan Kondisi Sosial Ekonomi keluarga ...... 44 3.4 Kriteria Prestasi Belajar ............................................................................ 44 4.1 Deskriptif Presentase Prestasi Belajar Akuntansi ...................................... 49 4.2 Deskriptif Presentase Kondisi Sosial Ekonomi keluarga ........................... 49 4.3 Deskriptif Presentase Pendidikan Orang Tua ........................................... 52 4.4 Deskriptif Presentase penghasilan Orang Tua .......................................... 53 4.5 Deskriptif Presentase Tingkat Pengeluaran dan pemenuhan Kebutuhan orang tua ................................................................................. 53 4.6 Deskriptif Presentase Kecerdasan Emosional ........................................... 54 4.7 Deskriptif Presentase Pengenalan Diri ...................................................... 55 4.8 Deskriptif Presentase Pengendalian Diri .................................................. 56 4.9 Deskriptif Presentase Motivasi ................................................................ 56 4.10 Deskriptif Presentase Empati .................................................................. 57 4.11 Deskriptif Presentase Keterampilan Sosial ............................................. 58 4.12 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 59 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas ..................................................................... 60
xv
4.14 Hasil Uji Gletjer ...................................................................................... 61 4.15 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Kecerdasan Emosional............................................... 62 4.16 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga dan Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar ............... 63 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Kecerdasan Emosional............................................... 63 4.18 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga dan Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar ............... 65
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Bagan Kerangka Berfikir ........................................................................... 34 3.1 Skema Analisis jalur ................................................................................. 48 4.1 Normal P-P Plot Regresi ........................................................................... 59 4.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 61 4.3 Jalur hubungan kausal kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap kecerdasan emosional................................................................................................. 64 4.4 Jalur hubungan kausal kondisi sosial ekonomi keluarga dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar .......................................................... 67 4.5 Hasil analisis jalur .................................................................................... 67
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1 Daftar Nama Responden Uji Coba Instrumen............................................ 77 2 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen................................................................... 78 3 Kuesioner/Angket Uji Coba ..................................................................... 79 4 Tabulasi Data Uji Coba Variabel Kecerdasan Emosional ........................ 86 5 Tabulasi Data Uji Coba Variabel Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ....... 87 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kecerdasan Emosional ...................... 88 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kondisi Sosial Ekonomi keluarga...... 89 8 Daftar Nama Responden Penelitian ......................................................... 90 9 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................................. 92 10 Kuesioner/Angket Penelitian .................................................................... 93 11 Daftar Nilai Responden Penelitian ........................................................... 99 12 Tabulasi Data Variabel Kecerdasan emosional ........................................ 101 13 Tabulasi Data Variabel Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ...................... 102 14 Analisis Deskriptif Presentatif Semua Variabel ...................................... 103 15 Analisis Deskriptif Presentatif Variabel Kecerdasan Emosional .............. 105 16 Analisis Deskriptif Presentatif Variabel Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga .................................................................................................. 108 17 Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 110 18 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................................ 111 19 Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 113 20 Surat Keterangan Telah Penelitian ........................................................... 114
xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
mempercepat
modernisasi disegala bidang. Berbagai perkembangan itu, semakin kuat sejalan dengan tuntutan reformasi dan globalisasi. Untuk itu, mutlak diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu upaya membina SDM yang berkualitas, adalah melalui pendidikan. Baik yang diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan di lingkungan masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan bagi kemajuan suatu bangsa, karena pendidikan dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya proses pembangunan suatu bangsa dalam berbagai bidang. Menurut Dimyati dan Mujiyono (2006:70) “pendidikan merupakan suatu tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan”. Dengan jalan pendidikan, diharapkan mampu melahirkan generasi masa depan atau sumber daya manusia yang berkualitas. Proses belajar yang terjadi pada setiap individu merupakan hal yang penting, karena melalui belajar seseorang memperoleh pengalaman, mengenal lingkungannya, dapat menerapkan pengetahuan pada kehidupan nyata, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa. Prestasi
1
2
belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah. Baik buruknya tingkat penguasaan siswa dapat dilihat dari tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa pada kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa, dan menentukan kelulusan siswa. Untuk mencapai prestasi belajar yang baik, banyak faktor yang mempengaruhinya. Ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern terdiri dari : faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), psikologi (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan dan emosi), dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Misal faktor orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, model mengajar, bahan, sarana prasarana (Slameto, 2003:54). Berdasarkan observasi awal di SMK Widya Praja Ungaran bahwa prestasi belajar yang diraih oleh siswa kelas XI jurusan akuntansi yang berjumlah 55 siswa, ternyata masih ada 23 siswa dalam kriteria belum tuntas. Hal ini terlihat dalam nilai yang dicapai siswa kelas XI AK dalam ulangan akhir semester mata pelajaran akuntansi semester 3 tahun pelajaran 2010/2011, seperti yang dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1.1 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X AK 1 dan X AK 2 Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas
Kelas XI AK 1
Kelas XI AK 2
Total
16 59,25% 11 40,74%
16 57,14% 12 42,85%
32 58,18% 23 41,81%
3
Jumlah
27 100%
28 100%
55 100%
Sumber : SMK Widya Praja Ungaran Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui hanya 58,18% yang tuntas dalam mata pelajaran akuntansi, dan masih terdapat 41,81% yang belum tuntas. Siswa dikatakan tuntas apabila sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal dengan nilai minimal sebesar 7,00, dan masih ada 23 siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Hasil tersebut belum memenuhi target sekolah yaitu mencapai ketuntasan minimal 80%. Dari hasil tersebut peneliti memiliki dugaan sementara bahwa penyebab dari ketidak tuntasan prestasi belajar dikarenakan faktor kondisi sosial ekonomi keluarga. Dari observasi awal yang dilakukan ternyata rata-rata orang tua siswa berstatus ekonomi menengah kebawah yang pekerjaanya sebagai buruh pabrik yang upahnya standart UMR, petani, dan pedagang kecil. Penghasilan mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ditambah lagi jumlah tanggungan orang tua mereka yang rata-rata 2 anak atau lebih. Hanya beberapa siswa saja yang orang tuanya dianggap mampu, dilihat dari pekerjaan yang dimiliki orang tua siswa seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2 Daftar Pekerjaan Orang Tua Siswa Pekerjaan Buruh pabrik Petani Pedagang PNS / TNI / POLRI
XI AK 1 15 4 3 5 27 Sumber : SMK Widya Praja Ungaran
XI AK 2 16 6 2 4 28
Total 31 10 5 9 55
4
Dari tabel 1.2 diatas maka dapat diketahui bahwa mayoritas pekerjaan orang tua adalah buruh pabrik sebanyak 31 orang dari jumlah orang tua murid. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi keluarga / orang tua mayoritas berada pada kondisi sosial ekonomi menengah kebawah. Penghasilan orang tua murid tidak dapat memenuhi semua kebutuhan anaknya dalam proses belajar mengajar. Mereka hanya mampu memberikan kebutuhan sekolah yang dianggap penting dan mendesak, misalnya seperti membayar SPP dan uang saku untuk transport. Bahkan ada banyak orang tua siswa yang menunggak dalam membayar SPP. Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa dapat diketahui bahwa yang menjadi penyebab menunggaknya SPP dikarenakan orang tua mereka belum mempunyai uang karena gaji orang tua siswa digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak. Orang tua akan membayar uang SPP ketika mereka telah mendapatkan pinjaman atau mendapat uang lembur yang tidak menentu jumlahnya. Dari fenomena tersebut diduga menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar akuntansi. Kondisi sosial ekonomi keluarga sangat penting dalam menentukan prestasi belajar anak. Kondisi ekonomi keluarga yang berkecukupan akan mampu memenuhi semua kebutuhan belajar anak. Sehingga dalam belajar, anak akan merasa nyaman dan konsentrasi karena semua sarana dan prasarana terpenuhi . Siswa juga tidak dibayangi oleh perasaan minder karena ekonominya serba kekurangan dalam pergaulan disekolah. Selain kondisi sosial ekonomi keluarga, faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah kecerdasan.
Kecerdasan
merupakan kemampuan
5
menyelesaikan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dihargai dilingkungan masyarakat. Kecerdasan sangat penting bagi manusia, karena berkaitan dengan pemahaman akan tugas, hak, kewajiban, tanggungjawab, pengambilan keputusan dalam kehidupan. Kecerdasan dibagi menjadi beberapa macam seperti kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Menurut Golleman diantara ketiga kecerdasan tersebut yang paling mempengaruhi keberhasilan seeorang adalah kecerdasan emosional. Dari hasil wawancara kepada guru BK dan guru mata pelajaran akuntansi, yang menyatakan bahwa penyebab rendahnya prestasi belajar siswa dikarenakan pengelolaan emosi yang kurang optimal. Karena kenyataan yang terjadi pada siswa SMK widya praja saat ini emosi siswa tidak dikelola dengan baik, hal tersebut terlihat pada emosi anak yang masih labil cenderung dan tidak bisa mengontrol emosinya. Ini terlihat dimana siswa sering mengeluh ketika menghadapi materi akuntansi yang membutuhkan pemahaman konsep akuntansi yang cukup panjang dan sedikit susah. Siswa tidak sabar dalam mengerjakan soalsoal akuntansi yang bersifat konseptual dan proses yang sistematis dengan berbagai metode akuntansi yang cukup rumit. Mereka tidak berusaha mencari solusi terbaik untuk memecahkan kesulitannya bahkan menyerah pada keadaan dan putus asa. Hal ini membuat kegiatan belajar mengajar berjalan tidak efektif dan efisien. Seharusnya siswa benar-benar mengelola emosi mereka dengan baik ketika mereka menghadapi materi yang sulit, karena materi yang sulit sering membuat mereka jenuh. Jika siswa sudah merasa jenuh karena tidak mampu
6
mengelola emosi dengan baik, maka mereka akan mudah menyerah dan putus asa menghadapi kondisi yang dianggap sulit. Munculnya karya Daniel Goleman tentang Emotional Intellegence telah membangkitkan minat sangat besar mengenai peran kecerdasan emosional. Menurut Golleman dalam keberhasilan kehidupan seseorang, IQ (intelegensi) hanya berperan 20%, 80%nya ditentukan oleh kecerdasan emosional. Dari Pernyataan diatas dapat diketahui bahwa keberhasilan siswa dalam belajar bukan hanya ditentukan oleh intelegensi siswa saja, tetapi kecerdasan emosional siswa yang berperan lebih penting. Kecerdasan intelegensi memang tidak diragukan lagi pengaruhnya terhadap prestasi siswa. Namun kecerdasan intelegensi tidak berarti apa-apa bila emosi tidak berperan dengan baik. Penelitian
yang
dilakukan
Ambarsari
dengan
judul
”Pengaruh
Kecerdasan Emosional (EQ) terhadap prestasi belajar siswa jurusan akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Semarang” menyebutkan bahwa kecerdasan emosional mempengaruhi prestasi belajar siswa dengan R2 sebesar 59,5%. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Oyesojl A. Aremu, Adeyinka Tella dan Adedeji Tella yang berjudul “ Relationship among Emotional Inteliigence, Parental Involvement and Academic Achievement of Secondary School student in Ibadan, Nigeria”. Hasil dari penelitian itu menyebutkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh signifikan positif terhadap prestasi belajar. Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi
7
melalui kecerdasan emosional siswa kelas xi akuntansi smk widya praja ungaran tahun pelajaran 2010/2011”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Adakah pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi baik secara langsung maupun melalui kecerdasan emosional siswa kelas XI Akuntansi SMK WIDYA PRAJA Ungaran?
2.
Adakah pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK WIDYA PRAJA Ungaran?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1.
Untuk mengetahui adakah pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi baik secara langsung maupun melalui kecerdasan emosional siswa kelas XI Akuntansi SMK WIDYA PRAJA Ungaran
2.
Untuk mengetahui adakah pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK WIDYA PRAJA Ungaran
8
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diharapkan, diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.
Manfaat Teoritis a)
Bagi peneliti, untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan serta menerapkan ilmu yang dimiliki.
b)
Bagi pembaca, merupakan bahan informasi yang dapat dijadikan referensi atu tambahan pengetahuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh.
c)
Bagi penulis masa depan, diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan dalam mengembangkan penelitian selanjutnya dengan mengkombinasikan variabel yang lain.
2.
Manfaat Praktis a)
Bagi guru, sebagai pertimbangan dalam proses belajar mengajar yang efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sebagai motivasi untuk meningkatkan ketrampilan dalam memillih strategi pembelajaran yang bervariasi.
b)
Bagi sekolah, memberikan informasi untuk sekolah dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Prestasi Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia. Menurut Gagne dan Berliner dalam Anni (2004: 2) menyatakan bahwa ”belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalamannya”. Menurut Witherington dalam Purwanto (2004: 84) mengemukakan: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebisaan, kepandaian atau suatu pengertian.” Sedangkan menurut Slameto (2003: 2) ”belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
9
10
2.1.2 Unsur-unsur belajar Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling berkaitan sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Menurut Gagne dalam Anni (2006: 4), beberapa unsur – unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan suatu perubahan perilaku antara lain: a)
b)
c)
d)
Pembelajaran Dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan peserta pelatihan. Pembelajaran memiliki organ pengideraan yang digunakan untuk menangkap rangsangan otak yang digunakan untuk mentransformasikan hasil penginderaannya ke dalam memori yang kompleks dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang telah dipelajari. Rangsangan (stimulus) Peristiwa yang merangsang penginderaan yang digunakan pembelajar disebut situasi stimulus. Dalam kehidupan seseorang terdapat banyak stimulus yang berada di lingkungannya. Memori Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya. Respon Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Pembelajar yang sedang mengamati stimulus maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut.
2.1.3 Pengertian prestasi belajar “Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian keterampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai” (Winkel, 1996:102). Menurut Rusyan (1994: 21), “prestasi belajar merupakan hasil dari rencana dan pelaksanaan proses belajar, sehingga diperlukan informasi-informasi yang mendukung disertai dengan data yang obyektif dan memadai”.
11
Menurut Suryabrata (2002: 233 ), “prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dalam diri siswa (faktor internal) maupun dari luar diri siswa (faktor eksternal) individu”. Menurut Tulus Tu’u (2004: 75) menyatakan bahwa “prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan – ulangan atau ujian yang ditempuhnya”. Dari beberapa pengertian diatas maka prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah. Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa kompetensi keahlian akuntansi setelah menerima materi akuntansi yang disampaikan guru dalam aktifitas belajar di sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor itu terdiri dari faktor intern dan ekstern siswa. Belajar akuntansi berbeda dengan pelajaran yang lain, karena didalam pelajaran akuntansi dibutuhkan keseriusan, ketelitian, keuletan, dan keterampilan dalam mengerjakan latihan soal. Prestasi belajar akuntansi merupakan hasil yang telah dicapai siswa pada pelajaran akuntansi dengan cara guru melakukan ulangan harian. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar akuntansi merupakan hasil belajar akuntansi yang diperoleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai ulangan harian siswa.
12
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda, hal ini menimbulkan prestasi yang dicapai masingmasing individu tidak sama. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Menurut Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (2003: 54) faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa) Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang sedang belajar, yang meliputi: a. Faktor Jasmaniah Kondisi jasmaniah umumnya sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Proses belajar seseorang akan tergantung jika kesehatan seseorang terganggu. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya dibawah anak yang terpenuhi gizinya. Mereka cepat lelah, mengantuk dan sulit menerima pelajaran. b. Faktor Psikologis Semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja berpengaruh terhadap proses belajar yang telah bersifat psikologis. Beberapa faktor psikologis yang utama antara lain: minat, intelegensi, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan. c. Faktor kelelahan Kelelahan meliputi kelelahan jasmani, ini dapat terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. 2. Faktor eksternal (faktor dari luar) Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. a. Lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
13
b. Lingkungan sekolah Faktor-faktor sekolah yang mempengaruhi belajar, mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Yaitu guru, peralatan belajar, laboratorium, gedung. c. Lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Pada uraian ini membahas tentang kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang semuanya mempengaruhi belajar siswa. Yaitu teman bergaul, lingkungan tetangga, aktivitas dalam masyarakat.
2.2
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
2.2.1 Pengertian orang tua / keluarga Dalam kamus besar bahasa Indonesia orang tua berarti ayah dan ibu kandung atau dua orang yang sudah tua (cerdik, pandai, ahli). Menurut Nasution (1989: 1) yang dimaksud dengan orang tua adalah ”setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga, yang dalam penghidupan seharihari lazim disebut ibu bapak”. Sedangkan keluarga adalah kelompok sosial terkecil, dan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama yang didapat anak. Ayah ibu dan saudara-saudara serta keluarga yang lain adalah orang-orang yang pertama pula untuk mengajar pada anak-anak,mengadakan kontak dan yang pertama pula untuk mengajarkan anak-anak untuk hidup sebagaimana ia hidup dengan orang lain sampai anak-anak memasuki bangku sekolah. Orang tua akan menjadi contoh bagi anak-anaknya.
Bagaimana
orang
tua
mendidik
anaknya
menentukan
perkembangan anak-anaknya. Menurut Ahmadi (1997: 242) ”keluarga adalah
14
suatu kesatuan sosial terkecil yang terdiri atas suami, istri dan anak-anak (jika ada) yang didahului oleh suatu perkawinan”. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah kelompok sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang dijiwai dengan rasa kasih sayang dan tanggung jawab. 2.2.2 Kondisi sosial ekonomi orang tua/keluarga Kondisi sosial ekonomi orang tua merupakan perpaduan antara kondisi sosial dan ekonomi orang tua masing-masing murid. Menurut Soekanto (1998: 233)” kondisi sosial adalah keadaan sosial berkenaan dengan perilaku interpersonal atau yang berkaitan dengan proses sosial. Atau berkenaan dengan masyarakat ”. Suatu proses sosial akan terjadi apabila ada interaksi sosial. Menurut Gerungan (2009: 31) interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih, sehingga kelakuan individu yang satu mempengaruhi atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, dan dalam keluarga, interaksi sosial didasarkan atas rasa kasih sayang antara anggota keluarga, yang diwujudkan dengan memperhatikan orang lain, belajar bekerja sama dan bantu membantu. Kondisi sosial keluarga akan diwarnai oleh bagaimana interaksi sosial yang terjadi diantara anggota keluarga dan interaksi dengan masyarakat lingkungannya. Interaksi sosial di dalam keluarga biasanya didasarkan atas rasa`kasih sayang dan tanggung jawab yang diwujudkan dengan memperhatikan orang lain, bekerja sama, saling membantu dan saling memperdulikan termasuk terhadap masa depan anggota keluarga.
15
Berikut ini beberapa faktor sosial orang tua yang dapat mempengaruhi perkembangan anak (Gerungan, 2009; 199): a. Keutuhan keluarga Yang dimaksud dengan keutuhan keluarga adalah keutuhan dalam struktur keluarga, yaitu bahwa keluarga terdiri dariayah, ibu, dan anak. Apabila salah satu unsur keluarga diatas tidak ada, maka struktur keluarga tidak utuh. Ketidak utuhan keluarga berpengaruh negatif terhadap perkembangan sosial anak. Pengaruh negatif itu bisa mempengaruhi kecakapan-kecakapan anak disekolah. Dalam penilaian kaum psikologi, anak-anak dari keluarga utuh memperoleh nilai psikologis yang lebih baik dari pada anak-anak dari keluarag utuh dalam hal fleksibilitas, penyesuaian diri, pengertian akan orang-orang dan situasi diluarnya, dan dalam hal pengendalian diri. b. Sikap dan kebiasaan orang tua Umumnya sikap mendidik yang otoriter, overprotective, sikap penolakan orang tua terhadap anak-anak dapat menjadi suatu kendala bagi perkembangan sosial anak. c. Status anak Yang dimaksud dengan status anak adalah status anak sebagai anak sulung, anak bungsu atau anak tunggal. Selain itu status anak sebagai anak tiri juga mempengaruhi interaksi sosial keluarga. Kondisi ekonomi orang tua adalah kenyataan yang terlihat atau terasakan oleh indra manusia tentang keadaan orang tua dan kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhannya Menurut Suradjiman (1996: 102) ”kondisi ekonomi adalah kenyataan yang terlihat atau yang terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orang tua dan kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhannya”. Permasalahan keluarga yang utama adalah usaha keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhan sehingga dapat mencapai kemakmuran. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan jasmani (material) dan kebutuhan rohani (spiritual).
16
Menurut Maslow dalam Anni (2004: 124) kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi : 1) Kebutuhan perjuangan Peduli pada keberadaan diri : mampu makan, minum, dan hidup pada saat sekarang. 2) Kebutuhan keamanan Hari esok adalah pasti: memiliki sesuatu yang teratur dan dapat diprediksi pada diri sendiri, keluarga dan kelompok. 3) Kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki Diterima sebagai anggota kelompok : mengetahui bahwa anak lain menyadari pada dirinya dan ingin anak menjadi miliknya anak lain. 4) Kebutuhan penghargaan Diakui sebagai individu unik yang memiliki kemampuan tertentu dan karakteristik yang dapat dihargai : individu yang khas dan berbeda. 5) Kebutuhan pengetahuan Memiliki akses terhadap informasi dan adat istiadat : mengetahui cara-cara mengerjakan sesuatu ; ingin mengetahui tentang makna suatu benda, peristiwa dan simbol. 6) Kebutuhan untuk memahami Pengetahuan hubungan, sistem dan proses yang diungkapkan dalam teori yang luas, integrasi pengetahuan kedalam struktur yang luas. 7) Kebutuhan keindahan Apresiasi terhadap keteraturan dan keseimbangan hidup, rasa, keindahan dan kecintaan terhadap semua anak. Kondisi ekonomi berperan penting dalam pendidikan anak. Menurut Gerungan (2009: 196), peranan kondisi ekonomi dalam pendidikan anak memegang satu posisi yang sangat penting. Dengan adanya perekonomian yang cukup memadai, lingkungan material yang dihadapi anak dalam keluarganya jelas lebih luas, maka ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas juga untuk mengembangkan kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan tanpa adanya sarana dan prasarana itu.
17
Kondisi sosial ekonomi orang tua / keluarga dapat dilihat dari beberapa hal seperti: a.
Pendidikan orang tua Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang (UU RI No.20 Tahun 2003, tentang SPN). Menurut Dalyono (2007: 5) menyatakan bahwa pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Sebagai mahluk individu dan sekaligus mahluk sosial maka pendidikan menyediakan pemenuhan kepentingan individu dan masyarakat yang saling melengkapi
satu
sama
lain.
Dengan
pendidikan,
perubahan
dan
perkembangan individu semakin dewasa memberi cara dan sasaran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara langsung membawa perubahan dan perkembangan masyarakat kearah yang lebih baik dari sebelumnya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan orang tua dalam mendewasakan anak dipengaruhi adanya pendidikan orang tua yang tinggi, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan normal dan dapat melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar dengan baik.
18
b.
Pendapatan orang tua Menurut Sumardi dalam Sumarto (2006: 14) ”pendapatan adalah jumlah penghasilan riil seluruh anggota keluarga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perorangan dalam keluarga”. Pendapatan adalah semua penerimaan baik tunai maupun bukan tunai yang merupakan dari penjualan barang atau jasa dalam waktu tertentu. Pendapatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan berupa uang dan pendapatan berupa barang atau jasa. Pendapatan yang diterima seseorang akan membawa orang tersebut dalam pengakuan tingkatan status sosial dalam masyarakat, dimana akan ada penghargaan dan kehormatan khusus atas pendapatan dan kepemilikan suatu harta yang perlu dihargai baik yang berupa uang, benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan maupun ilmu pengetahuan (tingkat pendidikan) serta pengukuhan kemapanan kehidupan ekonominya. Tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan memiliki keterkaitan yang erat. Tingkat pendapatan orang tua akan berpengaruh terhadap proses pendidikan anak-anaknya, karena tingkat pendapatan orang tua berperan dalam mendukung pembiayaan pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana bagi
kelancaran
pendidikan
anak-anaknya.
Namun
tidak
menutup
kemungkinan bahwa seorang dapat berhasil dalam pendidikanya walaupun dia berasal dari keluarga yang kondisi sosialnya rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan bermacam-macam, seperti jenis pekerjaan atau jabatan, tingkat pendidikan dan masa kerja.
19
c.
Tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan hidup Secara alamiah manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan manusia tidak terbatas baik secara jumlah maupun jenisnya dan keinginan yang dimiliki sangat terbatas, sehingga menimbulkan masalah bagaimana cara pemenuhan yang harus dilakukan Semakin tinggi kemampuan ekonomi seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya dan mencapai keinginannya. Begitu pula dengan keluarga yang tingkat pendapatanya semakin tinggi, maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan orang tua dalam memenuhi berbagai kebutuhan anak. Orang tua atau keluarga dikatakan sejahtera apabila di dalam keluarga tersebut terpenuhi semua kebutuhannya, keselamatannya, ketentramannya, dan kemakmurannya baik lahir maupun batin. Menurut P.A Samuelson dalam Sumarto bahwa tingkat pengeluaran keluarga dipengaruhi oleh : 1) Tingkat pendapatan 2) Jumlah anggota keluarga 3) Lingkungan sosial ekonomi
d.
Jumlah tanggungan orang tua / keluarga Semakin banyak jumlah tanggungan orang tua maka berarti dana yang dibutuhkan akan semakin banyak untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Hal ini berdampak pada alokasi dana yang diberikan untuk
20
pembiayaan pendidikan bagi anak-anak, apabila tanggungan keluarga banyak maka dana yang dalokasikan untuk pendidikan anak akan semakin sedikit karena dana itu bukan hanya untuk pendidikan anak tetapi juga harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain. Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi, sedangkan menurut Soekanto (2001) ”sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya”. Menurut Soekanto (2001:237) menyatakan bahwa komponen pokok kedudukan sosial ekonomi meliputi: a.
Ukuran kekayaan
b.
Ukuran kekuasaan
c.
Ukuran kehormatan
d.
Ukuran ilmu pengetahuan Pada dasarnya tingkat sosial ekonomi masyarakat dikelompokkan
menjadi tiga golongan yaitu : 1.
Golongan atas Terdiri dari kelompok orang kaya yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan secara berlebihan dan berlimpah ruah.
2.
Golongan menengah
21
Terdiri dari kelompok yang berkecukupan yang sudah bisa memenuhi kebutuhan pokoknya (primer) terdiri dari pangan, sandang, papan. 3.
Golongan bawah Terdiri dari kelompok orang miskin yang masih belum bisa memenuhi kebutuhan primer Menurut Abdulsyani dalam Khudriatun (2005: 20) berpendapat bahwa
faktor yang dapat menentukan stratifikasi sosial ekonomi adalah : a. Memiliki kekayaan yang bernilai ekonomis b. Status bahan dasar fungsi dalam pekerjaan c. Kesalehan dalam beragama d. Latar belakang rasial dan lamanya seseorang tinggal disuatu tempat. e. Status dasar keturunan f. Status dasar jenis kelamin dan umur. Selanjutnya menurut Surjono dalam Khudriatun (2005:21) faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan sosial ekonomi adalah : a. Tingkat pendapatan b. Gaya hidup c. Jumlah, susunan, umur anggota keluarga d. Status sosial e. Keadaan harga barang yang dapat dibeli f. Psikologi Berdasarkan beberapa uraian teori diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator yang digunakan peneliti untuk parameter tingkat kondisi sosial ekonomi orang tua dalam penelitian ini adalah a.
Tingkat pendidikan orang tua
b.
Tingkat pendapatan atau penghasilan
c.
Pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan
22
2.3
Kecerdasan Emosional
2.3.1 Pengertian kecerdasan Kecerdasan didefinisikan bermacam-macam menurut Anita E.Woolfok dalam Melandy, Widiastuti dan Aziza (2007: 5) bahwa “menurut teori lama, kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaitu: kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru ataupun lingkungan pada umumnya”. Menurut Munandar dalam Amin (2003: 1) “kecerdasan adalah kemampuan untuk berfikir abstrak, kemampuan untuk mengungkap hubunganhubungan dan belajar, kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi baru”. Selanjutnya menurut Efendi (2005: 81), “kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi budaya tertentu”. Dari beberapa pendapat tentang kecerdasan, pada intinya kecerdasan adalah kemampuan yang dimiliki masing-masing individu dalam mencermati halhal yang terjadi, kemampuan menyelesaikan masalah dan menyikapinya , serta kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara tepat. Tingkat kecerdasan antar satu orang dengan orang yang lain berbeda-beda. Ini dikarenakan ada faktor yang mempengaruhinya. Menurut Djaali (2007: 74) faktor yang mempengaruhi kecerdasan antara lain:
23
1. Faktor pembawaan Faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa seseorang sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. 2. Faktor Minat dan pembawaan yang khas Dalam diri manusia terdapat atau motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar, sehingga apa yang dimintai oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. 3. Faktor pembentukan Pembentukan adalah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Faktor pembentukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: pembentukan sengaja, seperti yang dilakukan di sekolah, dan pembentukan tidak disengaja, misalnya pengaruh alam sekitar. 4. Faktor kematangan Tiap organ dalam diri manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. setiap organ manusia baik fisik maupun psikis, dapat dikatakan telah matang jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. 5. Faktor kebebasan Manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
2.3.2 Pengertian kecerdasan emosional Emosi adalah luapan perasaan dalam tubuh kita akibat respon terhadap peristiwa yang terjadi.menurut kamus besar bahasa Indonesia emosi adalah keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis ( seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan, keberaniaan yang bersifat subyektif). Menurut Cooper dan Sawaf dalam Efendi (2005: 176) “kata emosi bisa secara sederhana didefinisikan secara metafora maupun harfiah, untuk mengeluarkan perasaan”. Semua emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara berangsur-ansur oleh evolusi. Akar kata emosi adalah movere kata kerja bahasa latin yang berarti “menggerakkan, bergerak” ditambah awalan “e“untuk memberi arti “bergerak menjauhi”, menyiratkan bahwa
24
kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi (Golleman, 2002: 7)
Menurut Djaali (2007: 38) emosi dapat timbul karena disebabkan beberapa faktor, yaitu: 1. Rangsangan yang menimbulkan emosi Emosi timbul dari rangsangan (stimulus). Rangsangan dapat timbul dari dorongan, keinginan atau minat yang terhalang, baik disebabkan oleh tidak atau kurangnya kemampuan individu untuk memenuhi atau menyenangkan. 2. Perubahan fisik dan fisiologis Perubahan fisik dan fisiologis dapat dipengaruhi oleh Rangsangan yang menimbulkan emosi. Jenis perubahan secara fisik dapat diamati pada diri seseorang selama tingkah lakunya dipengaruhi oleh emosi. Adapun secara fisiologis, perubahan tidak tampak dari luar, biasanya dapat diketahui melalui pemeriksaan atau tes dari para ahli ilmu jiwa. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk merasakan emosi, menerima dan membangun emosi dengan baik, memahami emosi dan pengetahuan emosional sehingga dapat meningkatkan perkembangan emosi dan intelektual. Salovey
dan
Mayer
sebagai
pencetus
istilah
kecerdasan
emosional
mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional merupakan himpunan bagian dari keterampilan sosial yang melibatkan kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan dan emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Menurut menurut Cooper dan Sawaf (2002: xv) “kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi”.
25
Selanjutnya dalam Working With Emotional Intelligence (1999: 512) Daniel Goleman mendefinisikan kecerdasan emosional dengan “kemampuan mengenali perasaan diri kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain”. Dari beberapa pendapat diatas dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara positif. Kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar dalam menggunakan emosi. “Kecerdasan emosional bukan didasarkan pada kepintaran seseorang, melainkan pada sesuatu yang dahulu yang disebut karakteristik pribadi” (Shapiro 2003: 4). Efendi (2005: 183) mengatakan bahwa ”kecerdasan emosional adalah kecerdasan yang sangat diperlukan untuk berprestasi”.
2.3.3 Arti penting IQ, EQ dan SQ Kecerdasan yang paling utama dimiliki manusia adalah Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), dan Kecerdasan Spiritual (SQ). Kecerdasan Intelektual atau IQ adalah kemampuan potensial seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat-alat berpikir. Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, beranalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi.Dalam dunia pendidikan, tingkat kecerdasan seseorang biasanya diukur oleh tingkat IQ
26
(Intelegence Quotient). Semakin tinggi IQ seseorang maka semakin tinggi pula tingkat kecerdasan orang tersebut.
Pemahaman seperti itu diyakini semua pihak bahwa siapa saja yang ber IQ tinggi, kelak bakal sukses hidupnya ketimbang orang yang IQ nya rata-rata. Padahal kecerdasan orang tidak hanya diukur oleh IQ semata. Bukti telah banyak menunjukkan bahwa pengangguran banyak dialami oleh sarjana yang hanya memiliki kecerdasan akademis. Namun sebaliknya kesuksesan bisa diraih oleh mereka yang tidak sekolah atau kuliah. Hasil penelitian Daniel Goleman menyebutkan bahwa IQ hanya memberi kontribusi 20% saja dari kesuksesan hidup seseorang. Selebihnya bergantung pada kecerdasan emosi (EQ) dan sosial yang bersangkutan. Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, kesulitan bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Sebaliknya, anak-anak yang berkarakter atau mempunyai kecerdasan emosi tinggi akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja, seperti kenakalan, tawuran, narkoba, minuman keras, perilaku seks bebas dan sebagainya. Oleh karena itu, penting sekali mengajari anak-anak ketrampilan mengendalikan emosi. Karena dengan kemampuan tersebut anak-anak akan lebih mampu mengatasi berbagai masalah yang timbul selama dalam proses menuju manusia dewasa sehingga mereka akan lebih mampu mengatasi tantangan-tantangan emosional dalam kehidupan modern yang semakin kompleks. Mengingat begitu pentingnya emosi dalam sikap dan tindakan seseorang, maka untuk mengembangkan kecerdasan emosi perlu diajarkan ketrampilan emosi sejak dini.
Dengan demikian Emotional Quotient (EQ) sama pentingnya dengan intelegence quotient (IQ). EQ memberi kesadaran mengenai perasaan, mencintai diri
27
sendiri dan juga perasaan milik orang lain. EQ memberi rasa empati, cinta, motifasi dan kemampuan untuk menanggapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat. Sebagaimana dinyatakan Goleman, ”EQ merupakan persyaratan dasar untuk menggunakan IQ secara efektif. Jika bagian-bagian otak yang merasa telah rusak, maka kita dapat berpikir efektif”.
Selain IQ dan EQ, ada “Q” ketiga yang terdapat dalam diri manusia, yaitu SQ (Spiritual Quotient) atau kecerdasan spiritual, yaitu kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna-makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan orang lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk mengfungsikan IQ dan EQ secara efektif, bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi. Untuk menumbuhkan kecerdasan siswa bisa dilakukan dengan menajamkan kualitas kecerdasan spiritual siswa melalui nilai-nilai yang ditanamkan sejak dini. Seperti kejujuran, keadilan, kebajikan, kebersamaan, kesetiakawanan sosial dan lainnya. Sedangkan guru harus berusaha menjadi teladan bagi siwa, sehingga siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan SQ melalui kegiatan yang diikuti, tapi juga bisa meneladani sosok guru mereka.
2.3.4 Komponen kecerdasan emosional Goleman (2002: 513-514) mengemukakan bahwa ada lima aspek kecerdasan emosional, yaitu: a. Pengenalan Diri atau Kesadaran diri Pengenalan Diri atau Kesadaran diri yaitu kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang rasakan pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu dalam pengambilan keputusan bagi diri sendiri. Memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri sendiri serta memiliki kepercayaan diri yang kuat. Ditambahkan oleh
28
Goleman bahwa kesadaran diri memungkinkan pikiran rasional memberikan informasi penting untuk menyingkirkan suasana hati yang tidak menyenangkan. Pada saat yang bersamaan, kesadaran diri bisa membantu mengelola diri sendiri dan hubungan antarpersonal serta menyadari emosi dan pikiran sendiri. Semakin tinggi kesadaran, semakin pandai dalam menangani perilaku negatif diri sendiri. Ada beberapa cara untuk mengembangkan kekuatan dan kelemahan dalam pengenalan diri yaitu, introspeksi diri, mengendalikan diri, membangun kepercayaan diri, mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan, dan berfikir positif dan optimis tentang diri sendiri. b. Pengendalian diri atau Pengaturan diri Pengendalian diri atau Pengaturan diri yaitu kemampuan seseorang menangani emosinya sendiri sehingga berdampak positif pada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati, sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, dan mampu pulih kembali dari tekanan emosi. Orang dengan kecakapan ini mampu mengelola dengan baik perasaan-perasaan impulsive dan emosi-emosi yang menekan mereka, tetap teguh, tetap positif, dan tidak goyah bahkan dalam situasi yang paling berat, serta berfikir dengan jernih dan tetap fokus kendati dalam tekanan. c. Motivasi diri Motivasi diri yaitu kemampuan menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun menuju sasaran, mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif, serta mampu bertahan mengahadapi kegagalan dan frustrasi. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberikan perhatian, untuk memotifasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri dan untuk bereaksi. Kendati diri emosional, menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. d. Empati Empati yaitu kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, menumbuhkan hubungan saling percaya, dan mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe orang. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkanapa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. e. Keterampilan sosial Keterampilan sosial yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi dengan baik ketika berhubungan sosial dengan cermat, dapat berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan ini untuk mempengaruhi, memimpin, bermusyawarah, menyelesaikan permasalahan dan bekerja sama dengan tim.
29
Keterampilan sosial merupakan keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi. Oarngorang yang hebat dalam keterampilan ini akan sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain, mereka adalah bintang-bintang pergaulan. 2.3.5 Indikator kecerdasan emosional Yang menjadi indikator kecerdasan emosional adalah : a. Pengenalan diri atau kesadaran diri b. Pengendalian diri atau pengaturan diri c. Motivasi d. Empati keterampilan sosial
2.4
Tinjauan Akuntansi
2.4.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian perusahaan secara efisien. Menurut Rudiyanto (2009: 4) “akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang
menghasilkan
informasi
keuangan
kepada
pihak
–
pihak
yang
berkepentingan mengenal aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan”.. Menurut DEPDIKNAS (2003: 1), “akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan info yang berkenaan dengan Transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab dibidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta, pemerintah ataupun organisasi masyarakat lainya”.
30
Sedangkan menurut Wahyudin (2005: 1), akuntansi secara umum dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data (keuangan)(input) agar menghasilkan informasi keuangan (output), yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.secara sederhana, akuntansi dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan : mencatat, mengklasifikasikan, dan Pelaporan terhadap seluruh Transaksi keuangan perusahaan atau organisasi yang terjadi selama periode tertentu, dengan cara tertentu beserta kegiatan menginterprestasikan atas output yang dihasilkannya. 2.4.2 Fungsi dan Tujuan Fungsi akuntansi pada materi akuntansi di SMK adalah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran Transaksi-transaksi keuangan, Penyusunan laporan keuangan, dan penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) (DEPDIKNAS.2003: 1). Tujuan akuntansi pada materi akuntansi di SMK adalah membekali tamatan SMK dalam berbagai kompetensi dasar agar mereka menguasai dan mapu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun terjun ke masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan siswa (DEPDIKNAS.2003:5).
2.5
Penelitian Terdahulu Dalam penelitian Farida Nur Afifah (2009) yang berjudul “Pengaruh
Kecerdasan Emosional dan Belajar Mandiri terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Bhineka Karya 1 Boyolali 2009/2010 ” menunjukkan bahwa secara parsial kecerdasan emosional siswa berpengaruh
31
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi. Secara parsial pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 12,39%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Bhineka Karya 1 Boyolali. Dalam penelitian Oyesojl A. Aremu, Adeyinka Tella and Adedeji Tella yang berjudul “Relationship among Emotional Intelligence, Parental Involvement and Academic Achievement of Secondary School Students in Ibadan, Nigeria”. Menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dapat memprediksi prestasi akademik. Demikian pula, ada yang signifikan positif
hubungan antara kecerdasan
emosional dan prestasi akademik. Berdasarkan hasil penelitian dari Ratna Indah Aprilia (2010) yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Ungaran 2008/2009 (Lingkungan Belajar Sebagai Variabel Moderat)” menunjukkan bahwa secara parsial diperoleh t hitung untuk kecerdasan emosional sebesar 10,021 dengan probabilitas 0,000 < 0,05. Penelitian oleh Afika Wulansari (2009) “Pengaruh Motivasi Belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pringapus Tahun Ajaran 2008/2009”. Hasil analisis regresi diperoleh hasil secara parsial ada hubungan antara Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga dengan prestasi belajar siswa sebesar 10,9%.
32
Penelitian oleh Yuyun Indarti (2010) “Pengaruh Motivasi, Konsep Diri dan Kondisi Sosial Ekonomi siswa terhadap prestasi belajar mata diklat normatif siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Semarang”, terdapat pengaruh yang positif antara Motivasi, Konsep Diri dan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil uji F atau uji simultan di peroleh sebesar 49% dengan probabilitas 0,000 < 0,05 yang berarti model regresi tersebut signifikan, dengan kata lain hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara Motivasi, Konsep Diri dan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap prestasi belajar siswa diterima. Dari hasil uji t atau secara parsial diperoleh sebesar 10,43%.
2.6
Kerangka Berfikir
2.6.1 Kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi Sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya Peranan kondisi ekonomi dalam pendidikan anak memegang satu posisi yang sangat penting. Dengan adanya perekonomian yang cukup memadai, lingkungan material yang dihadapi anak dalam keluarganya jelas lebih luas, maka ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas juga untuk mengembangkan kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan tanpa adanya sarana dan prasarana itu. Siswa dengan kondisi sosial ekonomi yang tinggi akan lebih nyaman dalam kegiatan pembelajaran, karena dengan tercukupinya semua kebutuhan yang diperlukan oleh siswa, maka siswa tidak perlu lagi memikirkan biaya pendidikan,
33
sarana dan prasarana pendidikan. Sehingga siswa fokus untuk belajar mencapai prestasi setinggi-tingginya sesuai dengan yang diharapkan.
2.6.2 Kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi melalui kecerdasan emosional Sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi. Dalam pencapaian prestasi belajar di sekolah kondisi sosial ekonomi keluarga memberikan kontribusi terhadap kecerdasan emosional siswa. Siswa yang mempunyai kondisi sosial ekonomi tinggi akan lebih nyaman dalam kegiatan pembelajaran baik disekolah maupun dirumah. Karena semua kebutuhan yang diperlukan siswa dalam pembelajaran akan dapat dipenuhi orang tuanya, sehingga siswa tidak akan dihadapkan pada masalah yang dapat mengganggu emosi siswa yang terkait dengan masalah pembiayaan dan sarana prasarana . dengan begitu maka dalam diri siswa tidak ada gejolak emosi yang ditimbulkan dari masalah ekonomi keluarga, dan kecerdasan emosional siswapun akan lebih stabil, prestasi belajarpun akan lebih meningkat. 2.6.3 Kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar akuntansi Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara positif. Kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar dalam menggunakan emosi. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan lebih bisa meningkatkan prestasi
34
belajarnya karena pelajaran akuntansi adalah pelajaran yang sulit dan membutuhkan pemahaman konsep akuntansi yang cukup panjang dan sedikit susah. Dengan kecerdasan emosional yang dimiliki siswa maka siswa akan berusaha mencari solusi terbaik untuk memecahkan kesulitannya, tidak menyerah pada keadaan dan putus asa. Hal ini membuat kegiatan belajar mengajar berjalan efektif dan efisien, prestasi belajarpun akan meningkat dan proses pembelajaran juga mengalami keberhasilan. Hal ini sejalan dengan pendapat goleman yang menyatakan
”bahwa
keberhasilan
seseorang,
80%nya
dipengaruhi
oleh
kecerdasan emosional”. Dari uraian diatas maka dapat digambarkan kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :
Kecerdasan Emosional H1
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
H2
H1
Gambar 2.1 bagan kerangka berfikir
Prestasi Belajar
35
2.7
Hipotesis Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut: H1
: ada pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga siswa terhadap prestasi belajar akuntansi secara langsung maupun melalui kecerdasan emosional siswa kelas XI Akuntansi di SMK Widya Praja Ungaran.
H2
: ada pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi di SMK Widya Praja Ungaran.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI kompetensi
keahlian akuntansi SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari kelas XI AK 1 yang berjumlah 25 siswa dan kelas XI AK 2 yang berjumlah 28 siswa, dengan jumlah keseluruhan populasi penelitian adalah 53 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan populasi atau sensus, sehingga sampel penelitian ini adalah populasi itu sendiri.
3.2
Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang akan diteliti yaitu:
3.2.1 Variabel Bebas atau Variabel Independen (X) Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kondisi sosial ekonomi keluarga. Kondisi sosial ekonomi orang tua merupakan perpaduan antara kondisi sosial dan ekonomi orang tua masing-masing murid. Menurut Soekanto (1998: 233) kondisi sosial adalah keadaan sosial berkenaan dengan perilaku interpersonal atau yang berkaitan dengan proses sosial. Sedangkan kondisi ekonomi orang tua adalah kenyataan yang terlihat atau terasakan oleh indra manusia tentang keadaan orang tua dan kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhannya.
36
37
Indikator kondisi sosial ekonomi keluarga: a. Tingkat pendidikan b. Penghasilan orang tua c. Pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan orang tua 3.2.2 Variabel Intervening Variabel intervening dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Indikator kecerdasan emosional : a. Pengenalan diri b. Pengendalian diri c. Motivasi d. Empati e. Ketrampilan sosial 3.2.3 Variabel Terikat atau Variabel Dependen (Y) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dari hasil belajar siswa melalui nilai rata – rata ulangan harian semester 4 mata pelajaran akuntansi kelas XI SMK Widya Praja Ungaran tahun pelajaran 2010/2011. Karena nilai rata-rata ulangan harian merupakan kumpulan beberapa nilai yang diperoleh siswa ketika siswa telah selesai mempelajari setiap kompetensi mata pelajaran akuntansi yang semuanya
38
dijumlahkan kemudian hasilnya dibagi dengan banyaknya ulangan harian yang telah ditempuh siswa.
3.3 a.
Metode Pengumpulan Data Metode Angket atau Kuesioner Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui informasi
tentang kondisi sosial ekonomi keluarga dan kecerdasan emosional pada siswa kelas XI kompetensi keahlian akuntansi SMK Widya Praja Ungaran. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu kuesioner yang diberikan sudah ada jawabannya dan responden hanya memberikan tanda silang pada salah satu jawaban yang sesuai. Apabila angket telah diperoleh, maka jawaban diberi skor masing-masing sebagai berikut: Skor 4 untuk jawaban a Skor 3 untuk jawaban b Skor 2 untuk jawaban c Skor 1 untuk jawaban d Butir jawaban a merupakan jawaban dengan nilai tertinggi sedangkan skor terendah terdapat pada jawaban butir d. b.
Metode Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder
yang sifatnya dokumentasi dari instansi terkait. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa, jumlah siswa
39
kelas XI kompetensi keahlian akuntansi yang ada dalam populasi, serta nilai rata – rata ulangan harian siswa.
3.4
Uji Kualitas Angket penelitian Sebelum angket ini digunakan untuk penelitian terlebih dahulu angket
diujicobakan (pilot tes) pada beberapa responden ujicoba. Adapun tahap-tahap penyusunan instrument (angket / kuesioner) adalah sebagai berikut : 1)
2)
Tahap persiapan a.
Merumuskan tujuan yang akan dicapai melalui angket / kuesioner.
b.
Menetapkan variabel-variabel yang diangkat dalam penelitian.
c.
Menjabarkan indikator-indikator dalam penelitian.
d.
Membuat kisi-kisi instrument.
e.
Membuat soal berdasarkan kisi-kisi instrument.
Tahap pelaksanaan Menyebarkan angket / kuesioner pada siswa kelas X AK SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011.
3)
Tahap analisis Data atau hasil dari penelitian kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
instrument. Dengan demikian didapatkan
instrument yang valid dan reliabel sehingga dapat dipakai untuk penelitian.
40
3.4.1 Validitas instrumen Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kusioner tersebut. Dalam penelitian ini penghitungan hasil uji validitas angket menggunakan bantuan program SPSS 12, dikatakan bahwa pertanyaan sebanyak 38 soal yang diuji cobakan kepada 20 responden uji coba Untuk mengetahui apakah angket yang digunakan valid atau tidak, maka r
hitung
tabel
(pada kolom corrected item-Total Correlation) dikonsultasikan dengan r
(pada tabel r product moment) dengan taraf signifikan 5% atau taraf
kepercayaan 95% sebesar 0,444. Apabila r
hitung
> r
tabel
maka angket dikatakan
valid dan apabila r hitung < r tabel maka angket dikatakan tidak valid. Pengujian alat ukur untuk mengetahui validitas angket atau kuesioner yang dilakukan oleh peneliti ditunjukan tabel 3.1 dan 3.2 berikut ini: Tabel 3.1 Hasil uji validitas angket kecerdasan emosional No. item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
r hitung 0.669 0.781 -0.156 0.524 0.512 0.690 0.533 0.708 0.571 0.733 0.475 0.488 0.482 0.706 0.671 0.710
r tabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
kriteria valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
41
17 0.477 0.444 18 0.499 0.444 19 0.590 0.444 20 0.539 0.444 21 0.503 0.444 22 0.552 0.444 23 0.519 0.444 24 0.541 0.444 25 0.612 0.444 Sumber : data primer yang diolah 2011
valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Tabel 3.2 Hasil uji validitas angket kondisi sosial ekonomi keluarga No. item
r hitung r tabel 26 0.552 0.444 27 0.503 0.444 28 0.705 0.444 29 0.645 0.444 30 0.608 0.444 31 0.553 0.444 32 0.578 0.444 33 0.602 0.444 34 0.428 0.444 35 0.506 0.444 36 0.565 0.444 37 0.572 0.444 38 0.295 0.444 Sumber : data primer yang diolah 2011
kriteria valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid tidak
Berdasarkan tabel 3.1 dan 3.2 dari uji coba instrument yang telah dilakukan ternyata terdapat 3 item soal yang tidak valid yaitu item nomor 3, 34 dan 38. Oleh karena itu , item soal tersebut dihapus sehingga tidak dipakai dalam penelitian. 3.4.2 Reliabilitas instrumen Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.
42
Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus alpha:
∑σb2
k rxy =
1k–1
σ1 2
Keterangan: Rxy
= Realibilitas instrument
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ σb2
= jumlah varians butir
σt2
= varians total
Jika rhitung > r
tabel
instrument dikatakan reliabel dan Jika rhitung < r
tabel
instrument dikatakan tidak reliable. Perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS for Windows 12.0 dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Nunally dalam Ghozali, 2007: 42). Dari hasil analisis reliabilitas untuk variabel kecerdasan emosional menunjukkan Cronbach Alpha sebesar 0,927 dan untuk variabel kondisi sosial ekonomi keluarga menunjukkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,889.
3.5
Metode Analisis Data Data yang diperoleh dari suatu penelitian harus dianalisa terlebih dahulu
secara benar agar dapat ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban yang
43
tepat dari permasalahan yang diajukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 3.5.1 Analisis Deskriptif Presentase Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel – variabel yang ada dalam penelitian. Variabel kondisi sosial ekonomi keluarga, kecerdasan emosional dan prestasi belajar dapat diukur dengan menentukan perhitungan indeks presentase. Rumus perhitungan indeks presentase adalah: DP
=
n
x
100
%
N Keterangan: DP = Deskriptif Presentase n
= Jumlah nilai yang diperoleh (total)
N
= jumlah nilai maksimal seluruhnya
Kategori deskriptif persentase (DP) diperoleh dengan membuat tabel kategori yang diasumsikan pada satu soal dalam kuesioner dan disusun dengan perhitungan sebagai berikut: Presentase Maksimal
: 4/4 x 100%
= 100%
Presentase Minimal
: 1/4 x 100%
= 25%
Rentang Presentase
: 100% - 25% = 75%
Interval Kelas Persentase
: 75% / 4
= 18,75%
Dengan demikian tabel kategori untuk variabel Kondisi Sosial Ekonomi keluarga (X1) dan Kecerdasan Emosional (X2) adalah sebagai berikut:
44
Tabel 3.3 Kriteria Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga dan Kecerdasan Emosional Kriteria No
Interval
1 ≥ 81,25% - 100% 2 ≥ 62,50% - 81,25% 3 ≥ 43,75% - 62,50% 4 25% - 43,75% Sumber: Data diolah 2011
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
Kecerdasan Emosional Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
Prestasi belajar akuntansi diperoleh dari nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas XI Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran. Adapun tabel kategori untuk prestasi belajar akuntansi adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kategori Prestasi Belajar Akuntansi No Interval Nilai 1 ≥ 70 2 < 70 Sumber: Data diolah 2011
Kriteria Tuntas Tidak Tuntas
3.5.2 Uji Statistik 3.5.2.1 Uji Asumsi Klasik 3.5.2.1.1 Uji Normalitas Sebelum dilakukan uji asumsi klasik dan analisis regresi ganda, perlu dilakukan uji prasyarat. Uji prasyarat dalam model analisis ini adalah menggunakan uji normalitas. Agar kesimpulan yang dibuat berdasarkan suatu ttest lebih dapat dipertanggungjawabkan, maka data harus berasal dari data yang terdistribusi normal. Pengujian kenormalan data dapat digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil tes terdistribusi normal atau
45
tidak. Uji kenormalan data dilakukan dengan Uji Kolmogorov–Smimov dianalisis dengan bantuan SPSS for Windows Release 12.0. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu: Hipotesis Nol (Ho)
: data terdistribusi secara normal
Hipotesis Altematif (Ha)
: data tidak terdistribusi secara normal
Menurut Ghozali (2007: 30) jika variabel nilai K-Snya nilainya jauh diatas α = 0.05 hal ini berarti hipotesis nol diterima atau terdistribusi secara normal. Begitu juga sebaliknya jika variabel nilai K-Snya dibawah α = 0.05 hal ini berarti hipotesis nol ditolak atau tidak terdistribusi secara normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual memiliki distribusi normal, jika asumsi itu dilanggar maka uji statistic tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dan residualnya. Jika variabel tidak terdistribusi secra normal atau mendekati normal (melenceng ke kanan atau ke kiri) maka data tersebut dapat dilanjutkan dengan uji non parametrik. Cara yang digunakan untuk menguji normalitas data menurut Ghozali (2007: 110) adalah dengan melihat normal probality plot yang dibandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk
46
satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambar data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 3.5.2.1.2 Uji Multikolonieritas Menurut Ghozali (2007: 91) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang benar seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas karena sulit untuk diketahui variabel dependen mana yang mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika variabel bebas saling berkorelasi maka variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Salah satu cara mendeteksi adanya gejala multikolonieritas dengan menggunakan nilai Variance Inflaction Factor (VIF) dan tolerance melalui SPSS for Windows 12.0. Model regresi yang multikolonieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan tolerance diatas 0,1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel bebas, apabila masih dibawah 0,8, maka dapat disimpulkan tidak mengandung multikolonieritas.
3.5.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2007: 105). Untuk mengujinya dengan menggunakan SPSS for Windows 12.0. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
47
Untuk
mendeteksi
gejala
heteroskedatisitas.
Untuk
mendeteksi
gejala
heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik Scatterplot dengan pola titik – titik yang menyebar diatas dan di bawah sumbu Y atau ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot. Jika grafik scatterplot titik – titik yang ada membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit).
3.5.2.2 Analisis Jalur Analisi jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (ghozali2007:174). Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar variabel berdasar pada teori, didalam menggambarkan diagram jalur yang perlu diperhatikan adalah arah anak panah berkepala satu merupakan hubungan regresi dan anak panah berkepala dua adalah korelasi.” Jika didalam model terdapat lebih dari satu variabel exogenous, maka antar variabel exogenous ini harus dihubungkan dengan anak panah berkepala dua
(korelasi)”(ghozali
2007:174). Analisi jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel exogenous terhadap variabel endogenus. Untuk menguji hubungan kausal yang telah diformulasikan berdasar pengetahuan dan teori serta menguji hipotesis yang telah diajukan, diperlukan analisis statistic. Pada model analisis ini, melibatkan besarnya kekuatan pengaruh langsung antara variabel bebas (exogenous) dan variabel terikatnya (endogeneous)
48
diberi simbol ρ serta variabel residual yang mewakili variabel lain diluar model diberi simbol ε sebagaimana tertera pada gambar berikut:
ε1
Kecerdasan Emosional (X2) p2
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga (X1)
p3
p1
Prestasi Belajar (Y)
ε2
Gambar 3.1 skema analisis jalur
3.5.2.3 Pengujian Hipotesis Jalur ( Uji Jalur) Uji jalur digunakan untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat secara langsung atau tidak. Untuk mengetahui nilai t tabel, ditentukan tingkat signifikansinya 0,05. Pengujian ini menggunakan SPSS 16.0. criteria uji yang digunakan adalah nilai p value < 0,05 maka koefisien jalur tidak signifikan, sehingga jalur ditolak artinya tidak ada pengaruh langsung dari variabel bebas ke variabel terikat.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil penelitian Data penelitian yang diperoleh selama proses penelitian selanjutnya
dianalisis melalui dua tahap yaitu analisis deskriptif presentase dan analisis jalur (path analisys). Analisis deskriptif digunakan untuk mendekripsikan variabel kondisi sosial ekonomi keluarga, kecerdasan emosional dan prestasi belajar siswa. Analisis berikutnya yaitu analisis jalur yang menggambarkan pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar akuntansi baik secara langsung maupun melalui kecerdasan emosional. 4.1.1 Deskriptif Responden Responden pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 53 siswa, terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas XI Akuntansi 1 sebanyak 25 siswa dan XI Akuntansi 2 sebanyak 28 siswa. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan 53 kuesioner secara langsung kepada responden pada siswa kelas XI Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran dan kuesioner tersebut seluruhnya dikembalikan dan dapat diolah. 4.1.2 Analisis Deskriptif Presentase Analisis deskriptif presentase dari masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat diketahui sebagai berikut.
49
50
4.1.2.1 Prestasi belajar akuntansi Perhitungan pretasi belajar akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011 diperoleh dari rata-rata ulangan harian pada mata pelajaran akuntansi yang dapat dilihat dalam lampiran 11. Berdasarkan hasil tersebut analisis deskriptif presentase dilakukan dan setelah dimasukkan dalam bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada table 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Deskriptif Presentase Prestasi Belajar Akuntansi No
interval
frekuensi
presentase
kriteria
1
≥ 70
39
74%
Tuntas
2
< 70
14
26%
Tidak Tuntas
53
100%
Jumlah
Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 14) Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa prestasi belajar akuntansi semester genap siswa kelas XI akuntansi SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011 sebagian besar dalam kategori tuntas yaitu sebanyak 39 anak atau sebesar 74% dan 14 anak berada pada kategori belum tuntas atau sebesar 26%. Disimpulkan bahwa siswa kelas XI akuntansi SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011mempunyai prestasi belajar yang cukup memuaskan. 4.1.2.2 Kondisi sosial ekonomi keluarga (X1) Pada variabel kondisi sosial ekonomi keluarga, penilaian dilakukan dengan tiga indikator yaitu tingkat pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan orang tua. Hasil tabulasi angket untuk variable kondisi sosial ekonomi keluarga dapat dilihat secara lengkap pada
51
lampiran 13 dari data tersebut analisis deskriptif presentase untuk kondisi sosial ekonomi keluarga dilakukan dan setelah dimasukkan dalam bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada table 4.2 berikut: Tabel 4.2 Deskriptif Presentase Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga No
interval
frekuensi
presentase
kriteria
1
> 81,25% - 100%
2
4%
Sangat Tinggi
2
> 62,50% - 81,25%
8
15%
Tinggi
3
> 43,75% - 62,50%
35
66%
Rendah
4
25% - 43,75%
8
15%
Sangat Rendah
Jumlah
53
100%
Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 16) Terlihat pada Tabel 4.2 sebanyak 4% siswa atau sejumlah 2 siswa mempunyai kondisi sosial ekonomi keluarga sangat tinggi, 15% siswa atau sejumlah 8 siswa mempunyai kondisi sosial ekonomi yang tinggi, 66% siswa atau sejumlah 35 siswa mempunyai kondisi sosial ekonomi yang rendah. Dan sebanyak 15% siswa atau sejumlah 8 siswa mempunyai kondisi sosial ekonomi yang sangat rendah. Disimpulkan bahwa siswa kelas XI akuntansi SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011 mempunyai kondisi sosial ekonomi yang rendah. Lebih jelasnya dapat dilihat dari analisis deskriptif dari setiap indikator meliputi tingkat pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan orang tua dan kepemilikan harta yang bernilai ekonomis.
52
a.
Pendidikan orang tua Gambaran tentang indikator pendidikan orang tua dapat dilihat pada Tabel
4.3 berikut: Tabel 4.3 Deskriptif Presentase Pendidikan Orang Tua No 1
interval > 81,25% - 100%
frekuensi 3
presentase 6%
kriteria Sangat Tinggi
2
> 62,50% - 81,25%
8
15%
Tinggi
3
> 43,75% - 62,50%
13
24%
Rendah
4
25% - 43,75%
29
55%
Sangat Rendah
Jumlah 53 100% Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 16) Berdasarkan pada Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 53 siswa diperoleh keterangan sebagai berikut : sebanyak 6%
atau sejumlah 3 siswa
memiliki pendidikan orang tua sangat tinggi , 15%
atau sejumlah 8 siswa
memiliki pendidikan orang tua tinggi. , 24% atau sejumlah 13 siswa memiliki pendidikan orang tua rendah, dan 55% atau sejumlah 29 siswa memiliki tingkat pendidikan orang tua sangat rendah. Disimpulkan bahwa tingkat pendidikan orang tua siswa masih sangat rendah. Ini dikarenakan sebagian besar orang tua siswa hanya tamat pendidikan SD atau tidak sekolah. b.
Penghasilan orang tua Gambaran tentang indikator penghasilan orang tua dapat dilihat pada
Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Deskriptif Presentase Penghasilan Orang Tua No 1
interval > 81,25% - 100%
frekuensi 3
presentase 6%
kriteria Sangat Tinggi
2
> 62,50% - 81,25%
5
9%
Tinggi
53
3
> 43,75% - 62,50%
18
34%
Rendah
4
25% - 43,75%
27
51%
Sangat Rendah
Jumlah 53 100% Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 16) Berdasarkan pada Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari 53 siswa diperoleh keterangan sebagai berikut : sebanyak 6%
atau sejumlah 3 siswa
memiliki tingkat penghasilan orang tua yang sangat tinggi , 9% atau sejumlah 5 siswa memiliki tingkat penghasilan orang tua yang tinggi. , 34% atau sejumlah 18 siswa memiliki tingkat penghasilan orang tua yang rendah, dan 51% atau sejumlah 27 siswa memiliki tingkat penghasilan orang tua yang sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penghasilan orang tua siswa masih sangat rendah yaitu kurang dari 1 juta rupiah. c.
Tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan orang tua Gambaran tentang indikator tingkat pengeluaran dan pemenuhan
kebutuhan orang tua dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Deskriptif Presentase Tingkat Pengeluaran dan Pemenuhan Kebutuhan Orang Tua No 1
interval > 81,25% - 100%
frekuensi 6
presentase 11%
kriteria Sangat Tinggi
2
> 62,50% - 81,25%
25
47%
Tinggi
3
> 43,75% - 62,50%
19
36%
Rendah
4
25% - 43,75%
3
6%
Sangat Rendah
Jumlah 53 100% Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 16) Berdasarkan pada Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa dari 53 siswa diperoleh keterangan sebagai berikut : sebanyak 11% atau sejumlah 6 siswa
54
memiliki tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan orang tua yang sangat tinggi , 47%
atau sejumlah 25 siswa memiliki tingkat pengeluaran dan
pemenuhan kebutuhan orang tua yang tinggi. , 36% atau sejumlah 19 siswa memiliki tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan orang tua yang rendah, dan 6% atau sejumlah 3 siswa memiliki tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan orang tua yang sangat rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua siswa memiliki tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan yang tinggi
4.1.2.3 Kecerdasan Emosional (X2) Kecerdasan emosional merupakan himpunan bagian dari keterampilan sosial yang melibatkan kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan dan emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain, memilih-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Hasil tabulasi angket untuk variabel kecerdasan emosional dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 12 dari data tersebut analisis deskriptif presentase untuk kecerdasan emosional dilakukan dan setelah dimasukkan dalam bentuk kriteria hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Deskriptif Presentase Kecerdasan Emosional No
frekuensi
presentase
kriteria
1
interval > 81,25% - 100%
44
83%
Sangat Tinggi
2
> 62,50% - 81,25%
7
13%
3
> 43,75% - 62,50%
2
4%
Tinggi Rendah
4
25% - 43,75%
0 53
0% 100%
Jumlah
Sangat Rendah
55
Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 15) Terlihat pada Tabel 4.6 sebanyak 83% siswa mempunyai kecerdasan emosional sangat tinggi,13% siswa mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi dan 4% siswa mempunyai kecerdasan emosional rendah. Disimpulkan bahwa siswa kelas XI akuntansi SMK Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2010/2011 mempunyai kecerdasan emosional yang sangat tinggi yang artinya sebagian besar siswa telah mampu mengenali diri, mengendalikan diri, memotivasi diri, berempati terhadap orang lain, dan memiliki ketrampilan sosial yang sangat baik. Lebih jelasnya dapat dilihat dari analisis deskriptif dari setiap indikator meliputi pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,dan keterampilan sosial. a.
Pengenalan diri Gambaran tentang indikator pengenalan diri dapat dilihat pada Tabel 4.7
berikut: Tabel 4.7 Deskriptif Presentase Pengenalan Diri No 1
interval > 81,25% - 100%
frekuensi 37
presentase 70%
kriteria Sangat Tinggi
2
> 62,50% - 81,25%
16
30%
Tinggi
3
> 43,75% - 62,50%
0
0%
Rendah
4
25% - 43,75%
0
0%
Sangat Rendah
Jumlah 53 100% Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 15) Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa sebagian siswa mampu mengenali diri sendiri. Hal ini dapat dilihat berdasarkan perolehan persentase yang ternyata sebanyak 70%
atau sejumlah 37siswa memiliki
56
pengenalan diri sangat tinggi dan 30%
atau sejumlah 16 siswa memiliki
pengenalan diri tinggi. Tingkat kesadaran diri yang sangat tinggi, hal itu berarti sebagian besar siswa mampu mengenali, melihat batas dan kemampuan pada diri mereka dengan baik.
b.
Pengendalian diri Gambaran tentang indikator pengendalian diri dapat dilihat pada Tabel 4.8
berikut: Tabel 4.8 Deskriptif Presentase Pengendalian Diri No 1
interval > 81,25% - 100%
frekuensi 34
presentase 64%
kriteria Sangat Tinggi
2
> 62,50% - 81,25%
16
30%
Tinggi
3
> 43,75% - 62,50%
3
6%
Rendah
4
25% - 43,75%
0
0%
Sangat Rendah
Jumlah 53 100% Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 15) Berdasarkan pada Tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa sebagian siswa mampu mengendalikan diri sendiri.hal ini dapat dilihat berdasarkan perolehan persentase yang ternyata sebanyak 64%
atau sejumlah 34 siswa memiliki
pengendalian diri sangat tinggi , 30%
atau sejumlah 16 siswa memiliki
pengendalian diri tinggi, dan 6% atau sejumlah 3 siswa memiliki pengendalian diri rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kemampuan pengendalian diri yang sangat tinggi. c.
Motivasi
57
Gambaran tentang indikator motivasi dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Deskriptif Presentase Motivasi No 1
interval > 81,25% - 100%
frekuensi 38
presentase 72%
kriteria Sangat Tinggi
2
> 62,50% - 81,25%
11
21%
Tinggi
3
> 43,75% - 62,50%
4
8%
Rendah
4
25% - 43,75%
0
0%
Sangat Rendah
Jumlah 53 100% Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 15) Berdasarkan pada Tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa sebagian siswa mampu memotivasi diri sendiri. hal ini dapat dilihat berdasarkan perolehan persentase yang ternyata sebanyak 72%
atau sejumlah 38 siswa memiliki
motivasi sangat tinggi , 21% atau sejumlah 11 siswa memiliki motivasi tinggi. , dan 8% atau sejumlah 4 siswa memiliki motivasi rendah. Disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kemampuan memotivasi diri yang sangat tinggi walaupun masih ada beberapa siswa yang memiliki kemampuan memotivasi diri yang rendah. d.
Empati Gambaran tentang indikator empati dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Deskriptif Presentase Empati No 1
interval > 81,25% - 100%
frekuensi 48
presentase 91%
kriteria Sangat Tinggi
2
> 62,50% - 81,25%
3
6%
Tinggi
3
> 43,75% - 62,50%
2
4%
Rendah
4
25% - 43,75%
0
0%
Sangat Rendah
Jumlah 53 100% Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 15)
58
Berdasarkan pada Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa sebagian siswa memiliki empati yang sangat tinggi. hal ini dapat dilihat berdasarkan perolehan persentase yang ternyata sebanyak 91% atau sejumlah 48 siswa memiliki empati sangat tinggi , 6% atau sejumlah 3 siswa memiliki empati tinggi. , dan 4% atau sejumlah 2 siswa memiliki empati rendah. Empati yang sangat tinggi berarti sebagian besar siswa memiliki rasa sosial, peduli dan saling menolong terhadap sesama sangat tinggi.
e.
Keterampilan sosial Gambaran tentang indikator ketrampilan sosial dapat dilihat pada Tabel
4.11 berikut: Tabel 4.11 Deskriptif Presentase Ketrampilan Sosial No 1
interval > 81,25% - 100%
frekuensi 29
presentase 55%
kriteria Sangat Tinggi
2
> 62,50% - 81,25%
17
32%
Tinggi
3
> 43,75% - 62,50%
7
13%
Rendah
4
25% - 43,75%
0
0%
Sangat Rendah
Jumlah 53 100% Sumber : data penelitian diolah 2011 (lampiran 15) Berdasarkan pada Tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa sebagian siswa memiliki ketrampilan sosial yang sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan perolehan persentase yang ternyata sebanyak 55%
atau sejumlah 29 siswa
memiliki ketrampilan sosial sangat tinggi , 32% atau sejumlah 17 siswa memiliki ketrampilan sosial tinggi. , dan 13% atau sejumlah 7 siswa memiliki ketrampilan
59
sosial rendah. Sehingga dapat diartikan bahwa kemampuan siswa dalam pergaulan dan berinteraksi terhadap sesama masih kurang.
4.1.3 Uji Statistik 4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik 4.1.3.1.1 Uji Normalitas Normalitas data dapat dilihat dari grafik histogram dan grafik normal P-P Plot dengan bantuan program SPSS 12. Apabila pada grafik histogram memberikan pola distribusi tidak melenceng maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal, dan apabila pada grafik normal P-P Plot titik-titik mendekati garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Gambar 4.1 Normal P-P Plot Regresi Terlihat grafik P-P Plot titik-titik yang terbentuk diagonal, yang berarti
mendekati garis
data berdistribusi normal. Uji normalitas dapat juga
dihitung dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Jika asymp sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal. Berdasarkan data hasil penelitian di atas
60
diperoleh asymp signifikansi (2-tailed) sebesar 0,695 > 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N a Normal Parameters
53 .0000000 7.75098141 .098 .077 -.098 .710 .695
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
4.1.3.1.2 Uji Moltikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang sempurna antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang bebas dari multikolinearitas dapat dilihat jika memiliki nilai VIF di bawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Coeficient Collinearity Statistic Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
B
Std. Error
36.085
10.960
.517
.230
Kecerdasan .383 .135 Emosional a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Akuntansi
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
3.292
.002
.285
2.248
.029
.902
1.108
.359
2.828
.007
.902
1.108
61
Terlihat dalam Tabel 4.13 nilai VIF untuk masing-masing variabel di bawah 10 yaitu 1,108 dan nilai tolerance > 0,1 sehingga dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas. 4.1.3.1.3 Uji Heterokedastisitas Model regresi selain harus berdistribusi normal juga harus memenuhi syarat tidak adanya heteroskedastisitas. Pengujian
heteroskedastisitas dapat
dilihat dari scatterplot, apabila titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur berarti mengandung heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila titik-titik yang terbentuk tidak teratur dan berada di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu vertikal (Y), dapat disimpulkan bahwa regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
Gambar 4.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Terlihat pada grafik di atas ternyata titik-titik tersebar tidak teratur dan tidak membentuk pola yang teratur, serta berada di atas maupun di bawah angka nol
sumbu
vertikal,
yang
berarti
model
regresi
tidak
mengandung
62
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dilihat pula dari uji Glejser untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel bebas. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Glejser Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-3.821
6.102
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
.019
.128
Kecerdasan Emosional
.116
.075
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-.626
.534
.021
.148
.883
.223
1.540
.130
a. Dependent Variable: AbsUt
Uji statistik SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Absolute Res (ABS_RES). Melihat nilai signifikan 0,130 untuk kecerdasan emosional dan 0,883 untuk variabel kondisi sosial ekonomi keluarga berada di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas.
4.1.3.2 Pengujian Hipotesis Penelitian 4.1.3.2.1 Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap kecerdasan emosional Untuk menguji hipotesis dapat di lihat dari hasil regresi berganda khususnya bagian ANOVA berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Kecerdasan Emosional
63
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
368.929
1
368.929
Residual
3414.354
51
66.948
Total
3783.283
52
F 5.511
Sig. .023
a
a. Predictors: (Constant), Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga b. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa uji F diperoleh F sebesar 5.551 dengan sig. 0,023 < 0,05 yang berarti kondisi sosial ekonomi keluarga berpengaruh signifikan terhadap kecerdasan emosional. 4.1.3.2.2 Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa Untuk menguji hipotesis dapat di lihat dari hasil regresi berganda khususnya bagian ANOVA berikut ini: Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga dan Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1178.412
2
589.206
Residual
3124.041
50
62.481
Total
4302.453
52
F 9.430
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional, Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa uji F diperoleh F sebesar 9.430 dengan sig. 0,000 < 0,05 yang berarti kondisi sosial ekonomi keluarga dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. 4.1.3.3 Pengisian koefisien jalur
64
4.1.3.3.1 Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Kecerdasan Emosional Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Kecerdasan Emosional Model Summaryb
Model
R
1
.312
Adjusted R Square
R Square a
.098
Std. Error of the Estimate
.080
8.18218
a. Predictors: (Constant), Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga b. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
70.185
Kondisi Sosial Ekonomi .531 Keluarga a. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional
Beta
t
5.668 .226
.312
Sig.
12.383
.000
2.347
.023
Berdasarkan tabel diatas diperoleh koefisien p1 untuk variabel kondisi sosial ekonomi keluarga sebesar 0,312. Dari analisis tersebut diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,098. Koefisien determinasi selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai residual analisis regresi dengan formula residual ε1= √1R2, perhitungan residual sebagai berikut:
ε1= √1-R2
65
ε1= √1-0,098 =0,902 Setelah koefisien residunya diperoleh, persamaan jalurnya menjadi: X2 = P1X1 + ε1 X2 =0,312 X1 + 0,902
Dari perhitungan diatas, model hubungan kausal variabel exogenous terhadap endogenous dapat digambarkan sebagai berikut:
ε1
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
0,312
0,902
Kecerdasan Emosional
Gambar 4.3 jalur hubungan kausal kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap kecerdasan emosional
4.1.3.3.1 Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga dan Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar
66
b
Model Summary
Model
R
1
.523
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.274
.245
7.90448
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional, Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Akuntansi
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
36.085
10.960
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
.517
.230
Kecerdasan Emosional
.383
.135
Beta
t
Sig.
3.292
.002
.285
2.248
.029
.359
2.828
.007
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Akuntansi
Sumber data diolah 2011 Berdasarkan tabel diatas diperoleh koefisien βy1 untuk variabel kondisi sosial ekonomi keluarga (X1) sebesar 0,285, variabel kecerdasan emosional (X2) koefisien βy2 sebesar 0,359. Dari analisis tersebut diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,274. Koefisien determinasi tersebut selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai residu analisis regresi dengan formula residual sebagai berikut:
ε 2= √1-R2 ε 2= √1-0,274 =0,726 Setelah koefisien residu diperoleh, persamaan jalurnya menjadi : Y = βy1X1 + βy2X2 +
ε2
67
Y = 0,285X1 + 0,359X2 +0,726
Dari perhitungan diatas, model hubungan kausal variabel exogenous terhadap variabel endogeneous dapat digambarkan sebagai berikut:
Kecerdasan Emosional 0,359
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
Prestasi Belajar
0,285
0,726
ε2 Gambar 4.4 jalur hubungan kausal kondisi sosial ekonomi keluarga dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. Berdasarkan kedua hasil analisis jalur diatas, maka dapat digambarkan secara bersama-sama sebagai berikut:
ε1
0,902
Kecerdasan Emosional 0,312
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
0,359
0,285
Prestasi Belajar
0,726
ε2 Gambar 4.5 hasil analisis jalur
68
4.1.3.4 Rekapitulasi Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Pada model analisis jalur penelitian ini akan menjelaskan besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung variabel exogenous terhadap variabel endogenous. 4.1.3.4.1 Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar Pengaruh langsung (0,285)2
= 0,081
Pengaruh tidak langsung
= 0,112
(0,312) x (0,359)
= 0,193 atau 19,3% Jadi pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar adalah 19,3% 4.1.3.4.2 Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar Pengaruh kecerdasan emosional merupakan pengaruh langsung ( sebagai variabel intervening) terhadap prestasi belajar. Dapat dilihat dari koefisien jalur βy2 yaitu sebesar (0,359)2 = 0,128 atau 12,8% 4.1.3.4.3 Pengaruh variabel residu terhadap kecerdasan emosional
ε1 = 0,902 4.1.3.4.4 Pengaruh variabel residu terhadap prestasi belajar
ε2 = 0,726
69
4.2
Pembahasan
4.2.1 Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar Berdasarkan analisis jalur diatas menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMK Widya Praja Ungaran. Hal ini terlihat dari koefisien β = 0,285 dengan p value 0,029 < 0,05. Dari analisis ini menunjukkan bahwa semakin baik kondisi sosial ekonomi keluarga maka semakin tinggi prestasi belajar siswa, begitu pula sebaliknya. Karena dengan siswa mempunyai kondisi sosial eknomi yang baik maka akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sebab dengan kondisi sosial ekonomi keluarga yang baik prestasi belajar siswa juga optimal.
4.2.2 Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar melalui kecerdasan emosional Berdasarkan analisis jalur diatas menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kondisi sosial ekonomi keluarga kecerdasan emosional siswa kelas XI SMK Widya Praja Ungaran. Hal ini terlihat dari koefisien β = 0,312 dengan p value 0,023 < 0,05. Dari analisis ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kondisi sosial ekonomi keluarga maka semakin tinggi prestasi belajar siswa, begitu pula sebaliknya. Karena dengan kondisi sosial ekonomi yang tinggi maka siswa akan lebih mudah dalam mengatur gejolak emosi yang timbul dalam diri remaja. Sehingga ketika siswa menerima materi akuntansi yang identik dengan banyak
70
latihan soal-soal yang memerlukan kesabaran, siswa mampu mengerjakannyad dengan tenang dan sabar. Dari perhitungan diatas ternyata kondisi sosial ekonomi keluarga juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa melalui kecerdasan emosional sebesar 19,3%. Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kondisi sosial ekonomi keluarga maka semakin tinggi pula kecerdasan emosional. Karena siswa yang memiliki kondisi sosial ekonomi keluarga yang tinggi maka kondisi emosional siswa akan lebih stabil sebab semua kebutuhan mereka terpenuhi sehingga siswa tidak perlu memikirkan kebutuhan mereka, dengan demikian prestasi belajar siswa akan lebih baik.
4.2.3 Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar Berdasarkan analisis jalur diatas, menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa kelas XI akuntansi SMK Widya Praja Ungaran. Hal ini terlihat dari koefisien β = 0,359 dengan p value 0,007 < 0,05. Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa semakin baik kecerdasan emosional siswa maka semakin tinggi prestasi belajar yang dihasilkan siswa, begitu pula sebaliknya. Karena semakin tinggi kecerdasan emosional siswa maka siswa juga akan optimal meningkatkan prestasi belajarnya.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Kondisi sosial ekonomi keluarga berpengaruh positif secara langsung maupun melalui kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran .
2.
Kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran .
5.2 Saran Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1.
Dari hasil penelitian kondisi sosial ekonomi keluarga siswa berada pada kondisi yang rendah. Untuk itu disarankan bagi sekolah hendaknya siswa yang berprestasi dan kondisi sosial ekonomi orang tuanya kurang mampu, diharapkan sekolah bisa memperhatikan terutama masalah pendidikan dengan memberikan beasiswa atau program orang tua asuh yang bersedia membantu memenuhi biaya pendidikan anak tersebut. Sehingga kebutuhan
71
72
anak untuk pendidikan dapat tercukupi dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik. 2.
Dari hasil penelitian masih terdapat beberapa siswa yang prestasi belajar akuntansinya dibawah kriteria ketuntaan minimum yang ditetapkan sekolah. Untuk itu disarankan bagi siswa yang nilainya masih dibawah kriteria ketuntasan minimum untuk selalu semangat belajar dan terus berusaha agar prestasi belajar mereka meningkat meskipun keadaan ekonomi mereka masih rendah.
3.
Untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa disarankan hendaknya peneliti mengembangkan variabel bebas lainnya seperti minat, disiplin, kesehatan, lingkungan belajar. Karena prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
73
Daftar Pustaka
Afifah, farida Nur. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Belajar Mandiri Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI Akuntansi Smk Bhineka Karya 1 Boyolali 2009/2010. Skripsi. Semarang : Fakultas Ekonomi. Ahmadi, Abu.1997. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi. Yogyakarta: BPFE. Ambarsari, Dwi Setyo. 2008. Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) terhadap prestasi belajar siswa jurusan akuntansi SMK Muhammadiyah 1 Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi. Amin Rasli, M. 2003. Menjadi Remaja Cerdas. Jakarta : PT Al-Mawardi Prima. Anni, Tri Catharina. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press. Aprilia, Ratna Indah. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas X SMA N 2 Ungaran 2008/2009 (Lingkungan Belajar Sebagai Variabel Moderat). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi. Aremu, Oyesojl A. dkk. 1997. Relationship among Emotional Intelligence, Parental Involvement and Academic Achievement of Secondary School Students in Ibadan, Nigeria. http://www.unco.com/. Chaer, Abduh. 2002. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cooper, Robert, K dan Ayman Sawaf. 2002. Executive EQ Kecerdasan Emotional dalam kepemimpinan organisasi. Terjemahan Alex Tri Kantjono Widodo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2003. Kurikulum SMK Edisi 2003. Jakarta: Dikdasmen. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Efendi, Agus. 2009. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung. Alfabeta. Gerungan. 2009. Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama.
74
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Gollemen, Daniel. 2002. Emotional Intelligence. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Indarti, Yuyun. 2010. Pengaruh Motivasi, Konsep Diri dan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Normatif pada Siswa Kelas XI di SMK Muhammadiyah 1 Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi. Khudriatun 2005. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada SiswaKelas III SMK Patebon Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi. Nasution. 2004. Didaktik Asas – Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, Tamrin dan Nasution, Nurhalizah.1989. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Jakarta:BPK Gunung Mulia. Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga. RM Melandy Rissyu dan Nurna Aziza. 2006. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Kepercayaan Diri Sebagai variabel Pemoderasi. Padang Simposium Nasional Akuntansi Rusyan, Tabrani. 1994. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Shapiro LE. 2003. Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Soekanto, 1998. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Soekanto, Soerjono. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sumarto. 2006. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi dan Pendidikan Orang tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMA NU 01 Wahid Hasyim Talang Tegal Tahun Ajaran 2005/2006 Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi.
75
Suradjiman. 1996. Ekonomi studi dan pengajaran. Jakarta : PT Balai Pustaka. Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Undang-Undang RI No.20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. Wahyudin, Agus. 2005. Akuntansi Dasar. Semarang: FE UNNES. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo Wulansari, Afika. 2009. Pengaruh Motivasi Belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Siswa Kelas VIII SMPN 2 Pringapus 2008/2009). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi.
76
77
Lampiran 1 DAFTAR NAMA RESPONDEN UJI COBA INSTRUMEN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NIS AK. 470 AK. 471 AK. 472 AK. 473 AK. 474 AK. 475 AK. 476 AK. 477 AK. 478 AK. 479 AK. 480 AK. 482 AK. 483 AK. 484 AK. 485 AK. 486 AK. 487 AK. 488 AK. 489 AK. 490
NAMA Ambarwati Ana Yuliana Andri Sanjaya Nurpratama Candra Adi Saputra Cosmas Purwanto Tyas AD Deni Risnawati Desi Hermawati Desi Kurniawati Dian Mardiani Dwi Wahyuningsih Galang Budi Harmanto Hepi Puspita Sari Hidayatul Mahfiroh Khalimatus Sakdiyah Khusnul Khotimah Lailatul Faizah Luluk Tri Wijayanti Mayang Saraswati Malik Meta Alinta Wulandari Mita Nurul Handayani
L/P P P L L L P P P P P L P P P P P P P P P
78
Lampiran 2 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel Kecerdasan emosional
Kondisi sosial ekonomi keluarga
indikator
Nomor item
a.
Pengenalan diri
1, 2, 3, 4, 5
b.
Pengendalian diri
6, 7, 8, 9, 10
c.
Motivasi
11, 12, 13, 14, 15
d.
Empati
16, 17, 18, 19, 20
e.
Keterampilan sosial
21, 22, 23, 24, 25
a.
Tingkat pendidikan
26, 27
b.
Penghasilan orang tua
28, 29, 30
c.
Pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan orang tua
31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38
79
Lampiran 3 ANGKET UJI COBA
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI DI SMK WIDYA PRAJA UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Nama : Kelas : Isilah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang pada jawaban yang menurut anda sesuai dengan keadaan anda.
Kecerdasan Emosional I. Pengenalan diri 1. Sebagai seorang remaja apa yang selalu anda lakukan untuk mengetahui jati diri anda? a. Selalu merenung dan berintrospeksi diri. b. Merenung dan bertanya pada orang lain. c. Bertanya pada orang lain. d. Tidak pernah memikirkan diri sendiri. 2. Menurut anda siapa orang yang paling mengerti keadaan anda? a. Diri sendiri b. keluarga c. teman d. pimpinan 3. Jika anda merasa ada yang kurang beres dalam urusan anda. Siapakah orang yang paling anda salahkan? a. Tidak menyalahkan siapapun b. Diri sendiri c. Orang lain d. Semua orang
80
4.
5.
Bagaimanakah anda memandang kedudukan anda dalam menjalani kehidupan ini? a. Mahluk yang banyak memiliki keterbatasan b. Mahluk yang memiliki sedikit kelebihan c. Mahluk yang banyak memiliki kelebihan d. Mahluk yang paling kuat dan hebat Jika anda telah melakukan suatu perbuatan yang tercela,bagaimana perasaan anda? a. Merasa bersalah dan sangat menyesal serta bertekad tidak akan mengulangi lagi b. Merasa bersalah dan menyesal namun tidak mempunyai tekad untuk mengulangi c. Merasa bersalah namun tidak menyesal d. Tidak merasa bersalah
II. Pengendalian diri 6. Jika anda dibuat sakit hati oleh teman anda, bagaimana sikap anda? a. Sabar dan memaafkannya b. Agak kecewa namun tetap memaafkannya c. Kecewa namun disimpan dihati dan tidak diluapkan d. Marah dan dendam 7. Seandainya anda dihadapkan pada masalah yang cukup berat dan dating dengan tiba-tiba bagaimana anda menghadapinya? a. Selalu tenang dan tetap bisa mengontrol diri b. Berusaha tenang meski kadang kurang bisa mengontrol diri c. Kurang tenang dan kurang bisa mengontrol diri d. Tidak tenang dan marah 8. Ketika akan mengambil keputusan, apakah yang anda lakukan terlebih dahulu? a. Mempertimbangkan terlebih dahulu segala hal masak-masak b. Mempertimbangkan sebagian hal c. Hanya memperhatikan hal yang menguntungkan d. Langsung saja mengambil keputusan tanpa memperhatikan baik buruknya 9. Apa yang anda lakukan , jika dalam ulangan anda tidak bisa mengerjakan? a. Tetap tenang dan tetap berusaha mengerjakan b. Berusaha dengan cara apapun termasuk mencontek c. Pasrah d. Menyobek-nyobek kertas ulangan
81
10. Apabila anda berhadapan dengan guru yang pernah memarahi anda bagaimana sikap anda? a. Selalu sopan dan tetap menghormatinya dalam segala hal b. Hanya menghormatinya dalam hal-hal tertentu c. Kurang menghormatinya sebagai guru d. Tidak menghormatinya sama sekali
III. Motivasi 11. Apa dampak dari adanya persaingan yang ketat pada usaha meraih prestasi yang sebaik-baiknya? a. Menambah semangat b. Sedikit menambah semangat c. Mengurangi semangat d. Menyerah dengan keadaan 12. Bagaimana anda memandang masa depan dengan melihat kondisi anda sekarang ini? a. Optimis segala hal akan diraih b. Optimis sebagian hal akan dapat diraih c. Ragu-ragu masa depan akan cerah d. Pesimis segalanya akan diraih 13. Apa usaha anda untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup anda? a. Bekerja keras dan berdoa serta rela berkorban apa saja b. Bekerja keras dan berdoa namun kurang berani berkorban c. Hanya bekerja keras tanpa berdoa d. Berdiam diri dirumah dan menyerah pada keadaan 14. Apa motivasi anda bersekolah di SMK Widya Praja Ungaran? a. Menuntut ilmu untuk meraih cita-cita b. Tuntutan orang tua c. Menjaga gengsi d. Daripada tidak sekolah 15. Sejauh ini apa yang menjadikan anda semangat menjalani hidup? a. Adanya harapan dan cita-cita b. Adanya orang-orang terdekat yang mendukung c. Percaya pada nasib d. Tidak tahu
82
IV. Empati 16. Jika ada teman anda yang menceritakan masalahnya bagaimana anda menanggapinya? a. Selalu mendengarka dan memberikan solusi b. Hanya mendengarkan tanpa memberikan solusi c. Mendengarkan dan mentertawakan d. Tidak mendengarkan 17. Jika ada orang lain yang kesusahan didekat anda,bagaimana sikap anda? a. Ikut bersedih dan berusaha membantunya b. Ikut bersedih dan tanpa membantunya c. Pura-pura ikut bersedih d. Masa bodoh 18. Jika ada orang yang tidak dikenal meminta bantuan kepada anda, bagaimana sikap anda? a. Dengan senang hati membantunya b. Membantu dengan setengah hati c. Mau membantu dengan rasa curiga d. Tidak mau mambantu 19. Bagaimana anda memandang orang lain yang lebih susah dari anda? a. Semuanya sama seperti kita b. Sama dengan kita hanya nasib yang membedakannya c. Memandang lebih rendah dari kita d. Memandang mereka sangat rendah 20. Apakah anda selalu bersedia mendengarkan masalah yang dihadapi teman anda? a. Selalu bersedia apapun kondisinya b. Bersedia jika keadaan mendukung c. Bersedia jika ada imbalan d. Tidak bersedia
V. Ketrampilan sosial 21. Bagaimana sikap anda jika anda memasuki komunitas yang baru? a. Berusaha mengakrabi semua orang didalamnya b. Mengakrabi sebagian orang yang dianggap penting c. Hanya mengakrabi orang yang dikenal d. Tidak berusaha mengakrabi semuanya
83
22. Bagaimana anda menjaga pergaulan dengan orang-orang disekitar anda? a. Selalu berbuat baik dan selalu berpandangan positif serta siap membantu kapanpun dibutuhkan b. Selalu berbuat baik meski kadang-kadang berfikir negative c. Kadang-kadang berbuat baik namun selalu berfikir positif d. Kadang-kadang saja berbuat baik dan sering berfikir negatif 23. Bagaimana cara anda untuk mencari informasi dari orang yang belum anda kenal? a. Berkenalan langsung dengan orangnya dan setelah akrab baru bertanya b. Langsung bertanya tanpa berkenalan c. Mencaritahu dari orang lain d. Tidak jadi mencari informasi dari orang tersebut 24. Bagaimana perasaan anda jika berbicara dihadapan orang banyak? a. Santai saja tidak ada tekanan b. Agak tegang namun bisa menguasai diri c. Santai namun kadang-kadang merasa tertekan d. Grogi dan sangat tertekan 25. Bagaimana sikap anda dalam pergaulan disekitar anda? a. Bergaul dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan b. Bergaul dengan orang yang memiliki latar belakang yang sama c. Hanya mau bergaul jika ada kepentingan d. Tidak mau bergaul dengan siapapun
Kondisi sosial ekonomi keluarga I. Pendidikan orang tua 26. Apakah pendidikan terakhir ayah anda? a. Perguruan tinggi b. SMA c. SMP d. SD / tidak sekolah 27. Apakah pendidikan terakhir ibu anda? a. Perguruan tinggi b. SMA c. SMP d. SD / tidak sekolah
84
II. Penghasilan orang tua 28. Berapakah rata-rata penghasilan orang tua (ayah,ibu)dalam satu bulan? a. Lebih dari 3.000.000 b. Antara 2.000.000 – 3.000.000 c. Antara 1.000.000 – 2.000.000 d. Kurang dari 1.000.000 29. Apakah orang tua anda memiliki pengahasilan tambahan atau sampingan selain dari penghasilan pokok? a. Orang tua memiliki lebih dari satu penghasilan tambahan selain penghasilan pokok yang jumlahnya pasti dan selalu diperoleh tiap bulannya b. Orang tua memiliki satu penghasilan tambahan selain penghasilan pokok yang jumlahnya pasti dan selalu rutin diperoleh tiap bulannya c. Orang tua memiliki penghasilan tambahan yang tidak menentu jumlahnya maupun waktunya. d. Orang tua tidak memiliki penghasilan tambahan 30. Berapa rata-rata penghasilan tambahan orang tua (ayah/ibu) dalam sebulan a. Lebih dari 1.000.000 b. 500.000-1000.000 c. Kurang dari 500.000 d. Tidak ada III. Pengeluaran atau pemenuhan kebutuhan keluarga 31. Berapa orang yang menjadi tanggungan orang tua anda? a. 1 b. 2 c. 3 d. Lebih dari 3 orang 32. Berapakah rata-rata tingkat pengeluaran orang tua anda? a. Lebih dari 3.000.000 b. Antara 2.000.000 – 3.000.000 c. Antara 1.000.000 – 2.000.000 d. Kurang dari 1.000.000
85
33. Apakah penghasilan orang tua anda setiap bulannya dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga (sandang, papan, pangan) a. Sangat memenuhi b. Cukup memenuhi c. Kurang memenuhi d. Tidak memenuhi 34. Apakah kebutuhan perlengkapan sekolah anda selalu dipenuhi (buku,alat tulis) a. Selalu dipenuhi b. Sering dipenuhi c. Kadang-kadang d. Tidak dipenuhi 35. Bagaimana pemenuhan gizi 4 sehat 5 sempurna setiap hari dalam keluarga? a. Selalu dipenuhi b. Sering dipenuhi c. Kadang-kadang d. Tidak dipenuhi 36. Apakah orang tua anda membayar SPP tepat pada waktunya? a. Selalu tepat waktu b. Membayar pada batas akhir waktu pembayaran c. Kadang-kadang terlambat d. Selalu terlambat bahkan menunggak 37. Diruangan manakah anda belajar dirumah? a. Ruang khusus untuk belajar b. Kamar sendiri c. Ruang keluarga atau ruang tamu d. Berpindah-pindah karena tidak memiliki ruang sendiri 38. Bagaimana ruang belajar anda dirumah? a. Rapi, bersih, peralatan belajar sangat lengkap sehingga sangat nyaman untuk belajar b. Rapi, bersih, peralatan kurang lengkap sehingga nyaman untuk belajar c. Kotor, kurang rapi, peralatan belajar kurang lengkap sehingga kurang nyaman untuk belajar d. Kotor, kurang rapi, peralatan belajar tidak lengkap sehinggan tidak nyaman untuk belajar
86
87
88
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan reliabilitas Kecerdasan Emosional Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded a Total
% 100.0 .0 100.0
20 0 20
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .927
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .926
N of Items 25
Item-Total Statistics
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Scale Mean if Item Deleted 78.5500 78.4500 78.6000 78.6000 78.7500 78.5000 78.4500 78.6500 78.6000 78.6000 78.4500 78.4500 78.6000 78.8500 78.5500 78.6500 78.5000 78.6000 78.7000 78.6000 78.7000 78.5500 78.6000 78.5000 78.3500
Scale Variance if Item Deleted 122.261 120.050 136.463 125.832 124.303 121.737 126.155 121.082 124.147 123.937 126.155 125.945 124.147 124.134 123.313 122.134 127.105 123.832 120.958 124.674 124.958 124.261 126.884 126.158 123.818
Corrected Item-Total Correlation .669 .781 -.156 .524 .512 .690 .533 .708 .571 .733 .475 .488 .482 .706 .671 .710 .477 .499 .590 .539 .503 .552 .519 .541 .612
Cronbach's Alpha if Item Deleted .922 .920 .932 .925 .925 .922 .925 .922 .924 .922 .926 .925 .926 .922 .923 .922 .925 .926 .924 .925 .925 .924 .925 .925 .923
89
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan reliabilitas Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 100.0 .0 100.0
20 0 20
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .889
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .892
N of Items 16
Item-Total Statistics
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Scale Mean if Item Deleted 47.6500 47.6500 47.7000 47.7500 47.4500 47.9000 47.5500 47.5000 47.6000 47.2000 47.6000 47.7500 47.4500 47.4000 47.6500 47.4500
Scale Variance if Item Deleted 52.766 52.661 50.116 51.776 53.629 52.516 52.050 51.000 53.305 54.168 51.200 50.197 54.892 52.779 52.661 50.682
Corrected Item-Total Correlation .552 .503 .705 .645 .608 .553 .578 .602 .428 .506 .565 .572 .295 .527 .563 .571
Cronbach's Alpha if Item Deleted .882 .884 .876 .879 .881 .882 .881 .880 .887 .884 .881 .882 .892 .883 .882 .881
90
Lampiran 8
DAFTAR NAMA RESPONDEN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NIS AK. 410 AK. 411 AK. 412 AK. 414 AK. 415 AK. 416 AK. 419 AK. 420 AK. 421 AK. 422 AK. 388 AK. 423 AK. 424 AK. 425 AK. 426 AK. 427 AK. 428 AK. 429 AK. 430 AK. 431 AK. 433 AK. 434 AK. 435 AK. 436 AK. 437
NAMA Agustin Pangestika Asrofiatun Atik Nur Fitriawati Desi Kurniasari Desy Ruminingtyas Dian Nofitasari Erna Safira Risti Emilia Dewi Latifatun Erma Surya Wulandari Fedian Purwoning Putri Ganang Yusmanto Islamiyati Isnaeny Nur Rahmawati Lulud Dyah Arismi Mindarsih Faita Nur Aini Mutia Resawati Nur Rohmawati Nurma Kurniasari Nurul Hidayah Pungki Ari Mukti Sari Listyana Siti Khafsah Siti Nuryati Tiara Nurhelda Ulfa Wulan Seffi Andani
91
DAFTAR NAMA RESPONDEN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
NIS AK. 438 AK. 440 AK. 441 AK. 442 AK. 443 AK. 444 AK. 445 AK. 446 AK. 447 AK. 448 AK. 449 AK. 450 AK. 451 AK. 452 AK. 453 AK. 454 AK. 455 AK. 458 AK. 459 AK. 460 AK. 461 AK. 462 AK. 463 AK. 464 AK. 465 AK. 466 AK. 467 AK. 468
NAMA Abidah Arlinda Nuria Putri Attika Beby Sukma Dewi Christanti Octavia Dwi Manis Purnawati Ega Agustina Eko Feriyantono Endah Nindastuti Fani Rachmayanti Fika Irayani Ika Kumiyati Itahmida Nurfita Arih Kurnia Nova Pangestika Meilisa Adi Saputra Misron Asrori Musrifah Religia Yessi Sugara Santi Yunita Sari Sri Lestari Sri Widarni Sulistyowati Tiara Novtrian Safitri Uki Budiarti Umi Latifah Wahyu Lestari S Wisnu Abdul Ghofur Yuyun Ismayanti
92
Lampiran 9 Kisi-kisi angket penelitian Variabel Kecerdasan emosional
Kondisi sosial ekonomi keluarga
indikator
Nomor item
f.
Pengenalan diri
1, 2, 3, 4
g.
Pengendalian diri
h.
Motivasi
10, 11, 12, 13, 14
i.
Empati
15, 16, 17, 18, 19
j.
Keterampilan sosial
20, 21, 22, 23, 24
d.
Tingkat pendidikan
25, 26
e.
Penghasilan orang tua
27, 28, 39
f.
Pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan orang tua
30, 31, 32, 33, 34, 35
5, 6, 7, 8, 9
93
Lampiran 10 ANGKET PENELITIAN PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI DI SMK WIDYA PRAJA UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Nama : Kelas :
Isilah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang pada jawaban yang menurut anda sesuai dengan keadaan anda. Kecerdasan Emosional VI. Pengenalan diri 1. Sebagai seorang remaja apa yang selalu anda lakukan untuk mengetahui jati diri anda? a. Selalu merenung dan berintrospeksi diri. b. Merenung dan bertanya pada orang lain. c. Bertanya pada orang lain. d. Tidak pernah memikirkan diri sendiri. 2. Menurut anda siapa orang yang paling mengerti keadaan anda? a. Diri sendiri b. keluarga c. teman d. pimpinan 3. Bagaimanakah anda memandang kedudukan anda dalam menjalani kehidupan ini? a. Mahluk yang banyak memiliki keterbatasan b. Mahluk yang memiliki sedikit kelebihan c. Mahluk yang banyak memiliki kelebihan d. Mahluk yang paling kuat dan hebat
94
4.
Jika anda telah melakukan suatu perbuatan yang tercela,bagaimana perasaan anda? a. Merasa bersalah dan sangat menyesal serta bertekad tidak akan mengulangi lagi b. Merasa bersalah dan menyesal namun tidak mempunyai tekad untuk mengulangi c. Merasa bersalah namun tidak menyesal d. Tidak merasa bersalah
VII. Pengendalian diri 5. Jika anda dibuat sakit hati oleh teman anda, bagaimana sikap anda? a. Sabar dan memaafkannya b. Agak kecewa namun tetap memaafkannya c. Kecewa namun disimpan dihati dan tidak diluapkan d. Marah dan dendam 6. Seandainya anda dihadapkan pada masalah yang cukup berat dan dating dengan tiba-tiba bagaimana anda menghadapinya? a. Selalu tenang dan tetap bisa mengontrol diri b. Berusaha tenang meski kadang kurang bisa mengontrol diri c. Kurang tenang dan kurang bisa mengontrol diri d. Tidak tenang dan marah 7. Ketika akan mengambil keputusan, apakah yang anda lakukan terlebih dahulu? a. Mempertimbangkan terlebih dahulu segala hal masak-masak b. Mempertimbangkan sebagian hal c. Hanya memperhatikan hal yang menguntungkan d. Langsung saja mengambil keputusan tanpa memperhatikan baik buruknya 8. Apa yang anda lakukan , jika dalam ulangan anda tidak bisa mengerjakan? a. Tetap tenang dan tetap berusaha mengerjakan b. Berusaha dengan cara apapun termasuk mencontek c. Pasrah d. Menyobek-nyobek kertas ulangan 9. Apabila anda berhadapan dengan guru yang pernah memarahi anda bagaimana sikap anda? a. Selalu sopan dan tetap menghormatinya dalam segala hal b. Hanya menghormatinya dalam hal-hal tertentu c. Kurang menghormatinya sebagai guru d. Tidak menghormatinya sama sekali
95
VIII. Motivasi 10. Apa dampak dari adanya persaingan yang ketat pada usaha meraih prestasi yang sebaik-baiknya? a. Menambah semangat b. Sedikit menambah semangat c. Mengurangi semangat d. Menyerah dengan keadaan 11. Bagaimana anda memandang masa depan dengan melihat kondisi anda sekarang ini? a. Optimis segala hal akan diraih b. Optimis sebagian hal akan dapat diraih c. Ragu-ragu masa depan akan cerah d. Pesimis segalanya akan diraih 12. Apa usaha anda untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup anda? a. Bekerja keras dan berdoa serta rela berkorban apa saja b. Bekerja keras dan berdoa namun kurang berani berkorban c. Hanya bekerja keras tanpa berdoa d. Berdiam diri dirumah dan menyerah pada keadaan 13. Apa motivasi anda bersekolah di SMK Widya Praja Ungaran? a. Menuntut ilmu untuk meraih cita-cita b. Tuntutan orang tua c. Menjaga gengsi d. Daripada tidak sekolah 14. Sejauh ini apa yang menjadikan anda semangat menjalani hidup? a. Adanya harapan dan cita-cita b. Adanya orang-orang terdekat yang mendukung c. Percaya pada nasib d. Tidak tahu IX. Empati 15. Jika ada teman anda yang menceritakan masalahnya bagaimana anda menanggapinya? a. Selalu mendengarka dan memberikan solusi b. Hanya mendengarkan tanpa memberikan solusi c. Mendengarkan dan mentertawakan d. Tidak mendengarkan 16. Jika ada orang lain yang kesusahan didekat anda,bagaimana sikap anda? a. Ikut bersedih dan berusaha membantunya b. Ikut bersedih dan tanpa membantunya c. Pura-pura ikut bersedih d. Masa bodoh
96
17. Jika ada orang yang tidak dikenal meminta bantuan kepada anda, bagaimana sikap anda? a. Dengan senang hati membantunya b. Membantu dengan setengah hati c. Mau membantu dengan rasa curiga d. Tidak mau mambantu 18. Bagaimana anda memandang orang lain yang lebih susah dari anda? a. Semuanya sama seperti kita b. Sama dengan kita hanya nasib yang membedakannya c. Memandang lebih rendah dari kita d. Memandang mereka sangat rendah 19. Apakah anda selalu bersedia mendengarkan masalah yang dihadapi teman anda? a. Selalu bersedia apapun kondisinya b. Bersedia jika keadaan mendukung c. Bersedia jika ada imbalan d. Tidak bersedia X. Ketrampilan sosial 20. Bagaimana sikap anda jika anda memasuki komunitas yang baru? a. Berusaha mengakrabi semua orang didalamnya b. Mengakrabi sebagian orang yang dianggap penting c. Hanya mengakrabi orang yang dikenal d. Tidak berusaha mengakrabi semuanya 21. Bagaimana anda menjaga pergaulan dengan orang-orang disekitar anda? a. Selalu berbuat baik dan selalu berpandangan positif serta siap membantu kapanpun dibutuhkan b. Selalu berbuat baik meski kadang-kadang berfikir negative c. Kadang-kadang berbuat baik namun selalu berfikir positif d. Kadang-kadang saja berbuat baik dan sering berfikir negatif 22. Bagaimana cara anda untuk mencari informasi dari orang yang belum anda kenal? a. Berkenalan langsung dengan orangnya dan setelah akrab baru bertanya b. Langsung bertanya tanpa berkenalan c. Mencaritahu dari orang lain d. Tidak jadi mencari informasi dari orang tersebut
97
23. Bagaimana perasaan anda jika berbicara dihadapan orang banyak? a. Santai saja tidak ada tekanan b. Agak tegang namun bisa menguasai diri c. Santai namun kadang-kadang merasa tertekan d. Grogi dan sangat tertekan 24. Bagaimana sikap anda dalam pergaulan disekitar anda? a. Bergaul dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan b. Bergaul dengan orang yang memiliki latar belakang yang sama c. Hanya mau bergaul jika ada kepentingan d. Tidak mau bergaul dengan siapapun Kondisi sosial ekonomi keluarga IV. Pendidikan orang tua 25. Apakah pendidikan terakhir ayah anda? a. Perguruan tinggi b. SMA c. SMP d. SD / tidak sekolah 26. Apakah pendidikan terakhir ibu anda? a. Perguruan tinggi b. SMA c. SMP d. SD / tidak sekolah V. Penghasilan orang tua 27. Berapakah rata-rata penghasilan orang tua (ayah,ibu)dalam satu bulan? a. Lebih dari 3.000.000 b. Antara 2.000.000 – 3.000.000 c. Antara 1.000.000 – 2.000.000 d. Kurang dari 1.000.000 28. Apakah orang tua anda memiliki pengahasilan tambahan atau sampingan selain dari penghasilan pokok? a. Orang tua memiliki lebih dari satu penghasilan tambahan selain penghasilan pokok yang jumlahnya pasti dan selalu diperoleh tiap bulannya b. Orang tua memiliki satu penghasilan tambahan selain penghasilan pokok yang jumlahnya pasti dan selalu rutin diperoleh tiap bulannya c. Orang tua memiliki penghasilan tambahan yang tidak menentu jumlahnya maupun waktunya. d. Orang tua tidak memiliki penghasilan tambahan
98
29. Berapa rata-rata penghasilan tambahan orang tua (ayah/ibu) dalam sebulan a. Lebih dari 1.000.000 b. 500.000-1000.000 c. Kurang dari 500.000 d. Tidak ada VI. Pengeluaran atau pemenuhan kebutuhan keluarga 30. Berapa orang yang menjadi tanggungan orang tua anda? a. 1 b. 2 c. 3 d. Lebih dari 3 orang 31. Berapakah rata-rata tingkat pengeluaran orang tua anda per bulan? a. Lebih dari 3.000.000 b. Antara 2.000.000 – 3.000.000 c. Antara 1.000.000 – 2.000.000 d. Kurang dari 1.000.000 32. Apakah penghasilan orang tua anda setiap bulannya dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga (sandang, papan, pangan) a. Sangat memenuhi b. Cukup memenuhi c. Kurang memenuhi d. Tidak memenuhi 33. Bagaimana pemenuhan gizi 4 sehat 5 sempurna setiap hari dalam keluarga? a. Selalu dipenuhi b. Sering dipenuhi c. Kadang-kadang d. Tidak dipenuhi 34. Apakah orang tua anda membayar SPP tepat pada waktunya? a. Selalu tepat waktu b. Membayar pada batas akhir waktu pembayaran c. Kadang-kadang terlambat d. Selalu terlambat bahkan menunggak 35. Diruangan manakah anda belajar dirumah? a. Ruang khusus untuk belajar b. Kamar sendiri c. Ruang keluarga atau ruang tamu d. Berpindah-pindah karena tidak memiliki ruang sendiri
99 Lampiran 11 REKAP NILAI ULANGAN HARIAN SEMESTER IV SMK WIDYA PRAJA UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Bidang Keahlian Program Keahlian Mata Pelajaran
: Bisnis Manajemen : Akuntansi : Kejuruan Akuntansi
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NAMA Agustin Pangestika Asrofiatun Atik Nur Fitriawati Desi Kurniasari Desy Ruminingtyas Dian Nofitasari Erna Safira Risti Emilia Dewi Latifatun Erma Surya Wulandari Fedian Purwoning Putri Ganang Yusmanto Islamiyati Isnaeny Nur Rahmawati Lulud Dyah Arismi Mindarsih Faita Nur Aini Mutia Resawati Nur Rohmawati Nurma Kurniasari Nurul Hidayah Pungki Ari Mukti Sari Listyana Siti Khafsah Siti Nuryati Tiara Nurhelda Ulfa Wulan Seffi Andani
NIS AK. 410 AK. 411 AK. 412 AK. 414 AK. 415 AK. 416 AK. 419 AK. 420 AK. 421 AK. 422 AK. 388 AK. 423 AK. 424 AK. 425 AK. 426 AK. 427 AK. 428 AK. 429 AK. 430 AK. 431 AK. 433 AK. 434 AK. 435 AK. 436 AK. 437
Tingkat Kelas Semester
L/P UH 1 UH 2 UH 3 UH 4 UH 5 77 90 86 81 83 P P 81 94 77 93 93 P 60 85 76 50 89 P 81 97 78 71 69 P 91 94 87 91 74 81 99 89 93 89 P 93 99 80 98 92 P P 92 97 98 95 91 83 96 96 96 59 P 57 88 73 45 80 P L 70 93 59 50 56 71 94 77 84 53 P 89 97 92 88 69 P P 90 98 91 93 88 94 92 93 91 89 P 75 97 74 59 94 P P 81 97 85 82 61 61 88 70 55 62 P 87 96 81 84 54 P L 55 97 75 50 74 P 76 99 93 66 54 P 91 95 91 65 65 P 45 94 79 70 68 83 92 92 82 69 P P 81 91 87 45 64
: XI (Sebelas) : XI AK 1 : VI
UH 6 79 87 56 42 81 91 89 95 80 65 65 43 84 93 94 88 84 69 83 60 75 78 59 91 68
UH 7 82 88 63 48 88 85 93 94 89 72 67 50 88 89 88 75 77 61 78 54 82 79 63 76 79
100
REKAP NILAI ULANGAN HARIAN SEMESTER IV SMK WIDYA PRAJA UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Bidang Keahlian Program Keahlian Mata Pelajaran
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
NIS AK. 438 AK. 440 AK. 441 AK. 442 AK. 443 AK. 444 AK. 445 AK. 446 AK. 447 AK. 448 AK. 449 AK. 450 AK. 451 AK. 452 AK. 453 AK. 454 AK. 455 AK. 458 AK. 459 AK. 460 AK. 461 AK. 462 AK. 463 AK. 464 AK. 465 AK. 466 AK. 467 AK. 468
: Bisnis Manajemen : Akuntansi : Kejuruan Akuntansi
NAMA Abidah Arlinda Nuria Putri Attika Beby Sukma Dewi Christanti Octavia Dwi Manis Purnawati Ega Agustina Eko Feriyantono Endah Nindastuti Fani Rachmayanti Fika Irayani Ika Kumiyati Itahmida Nurfita Arih Kurnia Nova Pangestika Meilisa Adi Saputra Misron Asrori Musrifah Religia Yessi Sugara Santi Yunita Sari Sri Lestari Sri Widarni Sulistyowati Tiara Novitrian Safitri Uki Budiarti Umi Latifah Wahyu Lestari S Wisnu Abdul Ghofur Yuyun Ismayanti
Tingkat Kelas Semester
L/P P P P P P P P L P P P P P P P L P P P P P P P P P P L P
: XI (Sebelas) : XI AK 2 : VI
UH 1 UH 2 UH 3 UH 4 UH 5 UH 6 86 86 65 70 83 89 89 76 95 60 77 87 88 65 90 81 92 90 77 80 87 92 89 77 78 83 85 76
96 92 75 78 93 97 95 87 93 86 92 86 90 80 96 88 95 97 89 99 96 83 97 87 98 90 97 93
78 90 57 68 95 93 90 80 99 73 84 85 80 70 91 80 95 88 72 77 91 97 91 84 80 70 90 72
81 73 57 60 81 96 92 78 98 55 70 78 72 58 86 70 72 84 70 84 93 85 78 71 70 75 74 75
88 80 68 62 92 80 90 78 68 70 78 74 76 72 92 94 86 80 60 88 86 90 96 68 78 70 68 62
92 83 76 69 91 87 88 81 92 73 83 82 94 71 92 88 88 93 57 92 93 94 94 78 88 88 75 53
UH 7 78 81 52 68 85 92 91 77 89 63 75 78 64 66 89 77 85 81 61 79 88 79 85 71 72 69 81 59
101
102
103 Lampiran 14 Analisis Deskriptif Semua Variabel Prestasi Belajar
Kecerdasan Emosional
No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36
Nilai 83 87 77 76 80 85 89 84 86 69 68 73 82 84 82 80 79 67 77 65 77 82 70 77 79 78 77 67 69 75 81 86 71 77 71 73
Kondisi Sosial Ekonomi keluarga Skor % Kriteria
Kriteria
Skor
%
Kriteria
ST
92
95.83
ST
23
57.14
R
ST
95
98.96
ST
24
58.93
R
T
91
94.79
ST
18
41.07
SR
T
92
95.83
ST
24
58.93
R
ST
70
72.92
T
24
58.93
R
ST
91
94.79
ST
19
50.00
R
ST
91
94.79
ST
36
80.36
T
ST
86
89.58
ST
24
57.14
R
ST
79
82.29
ST
34
80.36
T
T
79
82.29
ST
18
41.07
SR
T
59
61.46
R
18
39.29
SR
T
84
87.50
ST
26
62.50
R
ST
86
89.58
ST
22
51.79
R
ST
83
86.46
ST
26
62.50
R
ST
89
92.71
ST
27
64.29
T
T
79
82.29
ST
22
55.36
R
T
77
80.21
T
20
51.79
R
T
69
71.88
T
14
32.14
SR
T
79
82.29
ST
20
51.79
R
T
78
81.25
T
23
57.14
R
T
90
93.75
ST
21
46.43
R
T
85
88.54
ST
24
58.93
R
T
63
65.63
T
18
46.43
R
ST
82
85.42
ST
24
57.14
R
T
71
73.96
T
31
69.64
T
ST
91
94.79
ST
23
51.79
R
ST
81
84.38
ST
27
64.29
T
T
56
58.33
R
16
33.93
SR
T
79
82.29
ST
25
60.71
R
ST
89
92.71
ST
27
64.29
T
ST
92
95.83
ST
24
58.93
R
ST
79
82.29
ST
34
78.57
T
T
87
90.63
ST
24
58.93
R
ST
92
95.83
ST
26
60.71
R
T
78
81.25
T
22
50.00
R
T
88
91.67
ST
31
75.00
T
104 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53
72 73 66 79 76 80 76 70 74 80 78 76 68 76 69 86 75
Tuntas (T) Tidak Tuntas (TT)
Tuntas (T) Tidak Tuntas (TT)
ST
79
82.29
ST
27
66.07
T
T
92
95.83
ST
38
85.71
ST
T
85
88.54
ST
25
55.36
R
ST
93
96.88
ST
24
57.14
R
ST
89
92.71
ST
22
55.36
R
ST
85
88.54
ST
21
51.79
R
ST
82
85.42
ST
31
71.43
T
T
90
93.75
ST
22
53.57
R
ST
84
87.50
ST
18
46.43
R
ST
84
87.50
ST
25
62.50
R
ST
83
86.46
ST
31
75.00
T
ST
82
85.42
ST
30
69.64
T
T
79
82.29
ST
21
53.57
R
T
82
85.42
ST
27
66.07
T
T
93
96.88
ST
24
53.57
R
ST
90
93.75
ST
26
62.50
R
T
87
90.63
ST
30
69.64
T
Distribusi Jawaban Responden Sangat Tinggi (ST) 39 44 Tinggi (T) 14 7 Rendah (R) 2 Sangat Rendah (SR) 0 Distribusi Presentase Jawaban Responden Sangat Tinggi (ST) 74% 83% Tinggi (T) 26% 13% Rendah (R) 4% Sangat Rendah (SR) 0%
2 8 35 8 4% 15% 66% 15%
105
Lampiran 15 Analisis Deskriprif Presentase Per Indikator Kecerdasan emosional (X2)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
I.1
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19
I.2
I.3
I.4
I.5
Skor
%
Kriteria
Skor
%
Kriteria
Skor
%
Kriteria
Skor
%
Kriteria
Skor
%
Kriteria
16
100.00
ST
17
85.00
ST
20
100.00
ST
20
100.00
ST
19
95.00
ST
16
100.00
ST
20
100.00
ST
20
100.00
ST
20
100.00
ST
19
95.00
ST
16
100.00
ST
19
95.00
ST
20
100.00
ST
20
100.00
ST
16
80.00
T
16
100.00
ST
17
85.00
ST
20
100.00
ST
20
100.00
ST
19
95.00
ST
13
81.25
T
10
50.00
R
12
60.00
R
19
95.00
ST
16
80.00
T
16
100.00
ST
17
85.00
ST
19
95.00
ST
20
100.00
ST
19
95.00
ST
15
93.75
ST
20
100.00
ST
19
95.00
ST
19
95.00
ST
18
90.00
ST
13
81.25
T
19
95.00
ST
19
95.00
ST
18
90.00
ST
17
85.00
ST
11
68.75
T
17
85.00
ST
16
80.00
T
16
80.00
T
19
95.00
ST
12
75.00
T
17
85.00
ST
13
65.00
T
18
90.00
ST
19
95.00
ST
12
75.00
T
15
75.00
T
9
45.00
R
11
55.00
R
12
60.00
R
14
87.50
ST
18
90.00
ST
16
80.00
T
19
95.00
ST
17
85.00
ST
15
93.75
ST
18
90.00
ST
17
85.00
ST
19
95.00
ST
17
85.00
ST
11
68.75
T
14
70.00
T
19
95.00
ST
20
100.00
ST
19
95.00
ST
15
93.75
ST
18
90.00
ST
19
95.00
ST
19
95.00
ST
18
90.00
ST
15
93.75
ST
15
75.00
T
18
90.00
ST
19
95.00
ST
12
60.00
R
14
87.50
ST
14
70.00
T
15
75.00
T
20
100.00
ST
14
70.00
T
12
75.00
T
14
70.00
T
14
70.00
T
17
85.00
ST
12
60.00
R
14
87.50
ST
15
75.00
T
17
85.00
ST
19
95.00
ST
14
70.00
T
106
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45
15
93.75
ST
13
65.00
T
19
95.00
ST
16
80.00
T
15
75.00
T
16
100.00
ST
19
95.00
ST
19
95.00
ST
20
100.00
ST
16
80.00
T
14
87.50
ST
16
80.00
T
20
100.00
ST
17
85.00
ST
18
90.00
ST
13
81.25
T
11
55.00
R
11
55.00
R
17
85.00
ST
11
55.00
R
15
93.75
ST
14
70.00
T
17
85.00
ST
19
95.00
ST
17
85.00
ST
14
87.50
ST
12
60.00
R
17
85.00
ST
18
90.00
ST
10
50.00
R
16
100.00
ST
18
90.00
ST
19
95.00
ST
19
95.00
ST
19
95.00
ST
15
93.75
ST
14
70.00
T
16
80.00
T
18
90.00
ST
18
90.00
ST
12
75.00
T
14
70.00
T
10
50.00
R
9
45.00
R
11
55.00
R
13
81.25
T
19
95.00
ST
13
65.00
T
19
95.00
ST
15
75.00
T
15
93.75
ST
16
80.00
T
20
100.00
ST
20
100.00
ST
18
90.00
ST
16
100.00
ST
18
90.00
ST
20
100.00
ST
20
100.00
ST
18
90.00
ST
11
68.75
T
16
80.00
T
18
90.00
ST
18
90.00
ST
16
80.00
T
16
100.00
ST
17
85.00
ST
19
95.00
ST
17
85.00
ST
18
90.00
ST
15
93.75
ST
19
95.00
ST
20
100.00
ST
19
95.00
ST
19
95.00
ST
15
93.75
ST
19
95.00
ST
13
65.00
T
18
90.00
ST
13
65.00
T
15
93.75
ST
15
75.00
T
20
100.00
ST
20
100.00
ST
18
90.00
ST
16
100.00
ST
14
70.00
T
16
80.00
T
18
90.00
ST
15
75.00
T
16
100.00
ST
18
90.00
ST
20
100.00
ST
20
100.00
ST
18
90.00
ST
13
81.25
T
18
90.00
ST
18
90.00
ST
19
95.00
ST
17
85.00
ST
16
100.00
ST
19
95.00
ST
19
95.00
ST
20
100.00
ST
19
95.00
ST
12
75.00
T
19
95.00
ST
20
100.00
ST
18
90.00
ST
20
100.00
ST
15
93.75
ST
17
85.00
ST
19
95.00
ST
19
95.00
ST
15
75.00
T
13
81.25
T
18
90.00
ST
18
90.00
ST
16
80.00
T
17
85.00
ST
15
93.75
ST
19
95.00
ST
20
100.00
ST
20
100.00
ST
16
80.00
T
16
100.00
ST
14
70.00
T
18
90.00
ST
20
100.00
ST
16
80.00
T
107
46 47 48 49 50 51 52 53
R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53
13
81.25
T
17
85.00
ST
19
95.00
ST
20
100.00
ST
15
75.00
T
14
87.50
ST
18
90.00
ST
18
90.00
ST
17
85.00
ST
16
80.00
T
15
93.75
ST
19
95.00
ST
15
75.00
T
19
95.00
ST
14
70.00
T
15
93.75
ST
18
90.00
ST
17
85.00
ST
17
85.00
ST
12
60.00
R
15
93.75
ST
17
85.00
ST
14
70.00
T
18
90.00
ST
18
90.00
ST
16
100.00
ST
19
95.00
ST
19
95.00
ST
20
100.00
ST
19
95.00
ST
15
93.75
ST
19
95.00
ST
19
95.00
ST
20
100.00
ST
17
85.00
ST
13
81.25
T
18
90.00
ST
20
100.00
ST
20
100.00
ST
16
80.00
T
108 Lampiran 16 Analisis Deskriprif Presentase Per Indikator Kondisi sosial ekonomi keluarga (X1)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
I.1
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33
I.2
I.3
Skor
%
Kriteria
Skor
%
Kriteria
Skor
%
Kriteria
3
37.50
SR
5
41.67
SR
15
62.50
R
2
25.00
SR
6
50.00
R
16
66.67
T
4
50.00
R
3
25.00
SR
11
45.83
R
2
25.00
SR
5
41.67
SR
17
70.83
T
2
25.00
SR
5
41.67
SR
17
70.83
T
4
50.00
R
3
25.00
SR
12
50.00
R
6
75.00
T
10
83.33
ST
20
83.33
ST
6
75.00
T
3
25.00
SR
15
62.50
R
6
75.00
T
7
58.33
R
21
87.50
ST
3
37.50
SR
3
25.00
SR
12
50.00
R
2
25.00
SR
6
50.00
R
10
41.67
SR
2
25.00
SR
6
50.00
R
18
75.00
T
4
50.00
R
3
25.00
SR
15
62.50
R
2
25.00
SR
6
50.00
R
18
75.00
T
4
50.00
R
4
33.33
SR
19
79.17
T
3
37.50
SR
6
50.00
R
13
54.17
R
4
50.00
R
3
25.00
SR
13
54.17
R
2
25.00
SR
3
25.00
SR
9
37.50
SR
2
25.00
SR
3
25.00
SR
15
62.50
R
3
37.50
SR
6
50.00
R
14
58.33
R
2
25.00
SR
6
50.00
R
13
54.17
R
5
62.50
R
3
25.00
SR
16
66.67
T
2
25.00
SR
3
25.00
SR
13
54.17
R
6
75.00
T
5
41.67
SR
13
54.17
R
6
75.00
T
8
66.67
T
17
70.83
T
2
25.00
SR
8
66.67
T
13
54.17
R
6
75.00
T
4
33.33
SR
17
70.83
T
2
25.00
SR
4
33.33
SR
10
41.67
SR
4
50.00
R
5
41.67
SR
16
66.67
T
5
62.50
R
6
50.00
R
16
66.67
T
4
50.00
R
4
33.33
SR
16
66.67
T
6
75.00
T
8
66.67
T
20
83.33
ST
4
50.00
R
4
33.33
SR
16
66.67
T
109 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53
3
37.50
SR
4
33.33
SR
19
79.17
T
2
25.00
SR
7
58.33
R
13
54.17
R
4
50.00
R
6
50.00
R
21
87.50
ST
2
25.00
SR
8
66.67
T
17
70.83
T
7
87.50
ST
10
83.33
ST
21
87.50
ST
7
87.50
ST
6
50.00
R
12
50.00
R
3
37.50
SR
4
33.33
SR
17
70.83
T
3
37.50
SR
6
50.00
R
13
54.17
R
2
25.00
SR
3
25.00
SR
16
66.67
T
7
87.50
ST
7
58.33
R
17
70.83
T
2
25.00
SR
3
25.00
SR
17
70.83
T
2
25.00
SR
3
25.00
SR
13
54.17
R
2
25.00
SR
6
50.00
R
17
70.83
T
2
25.00
SR
11
91.67
ST
18
75.00
T
4
50.00
R
6
50.00
R
20
83.33
ST
2
25.00
SR
3
25.00
SR
16
66.67
T
3
37.50
SR
6
50.00
R
18
75.00
T
3
37.50
SR
6
50.00
R
15
62.50
R
6
75.00
T
3
25.00
SR
17
70.83
T
4
50.00
R
8
66.67
T
18
75.00
T
110 Lampiran 17 Analisis Regresi Linier Berganda Tahap 1
Model Summaryb
Model
R
1
.312
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.098
.080
8.18218
a. Predictors: (Constant), Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga b. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
368.929
1
368.929
Residual
3414.354
51
66.948
Total
3783.283
52
F
Sig.
5.511
.023
a
a. Predictors: (Constant), Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga b. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional
a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
Std. Error
70.185
5.668
.531
.226
a. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional
Coefficients Beta
t
.312
Sig.
12.383
.000
2.347
.023
111 Analisis Regresi Linier Berganda Tahap 2
b
Model Summary
Model
R .523a
1
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.274
.245
7.90448
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional, Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Akuntansi
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1178.412
2
589.206
Residual
3124.041
50
62.481
Total
4302.453
52
F
Sig.
9.430
.000
a
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional, Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Akuntansi
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Kecerdasan Emosional
Std. Error
36.085
10.960
.517
.230
.383
.135
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Akuntansi
Coefficients Beta
t
Sig.
3.292
.002
.285
2.248
.029
.359
2.828
.007