PENGARUH STATUS EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI (Studi pada siswa kelas Xll SMA Negeri 1 Telaga Biru)
ARTIKEL
Oleh WIDIA WATI LAKORO NtM. 9{',1411146
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015
PERSETUJUAN ARTIKEL
Pengaruh Status Ekonomi Keluarga Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi (Studi pada siswa kelas Xll SMA Negeri 1 Telaga Biru)
Oleh
Widia Wati Lakoro NIM :9'11411146 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Pembimbing
Pembimbing ll
I
Badriyyah Djula, S.Pd.,M.Pd NfP. {9700816 200501 2001
Dr. Arifin Tatrlr.,M.Si NrP. 19560826 198203 I
"""
Mengetahui, Pendidikan Ekonomi
Wan Radia Hafid, S.Pd.,M.Si N I P. 1 971 04252005012002
Pengaruh Status Ekonomi Keluarga Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi pada (Studi siswa kelas Xll SMA Negeri 1 Telaga Biru) Widia Wati Lakorol'Dr. Arifin Tahir.,M.Si2, Badriyyah Djula, S.Pd.,M.Pd3
Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK WIDIA WATI LAKORO. Nim 911 41'l 146. Nim 911 411 146, Pengaruh Status Ekonomi Keluarga Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi {Studi Pada Siswa Kelas Xll SMA Negeri 1 Telaga Biru). Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Dibimbing oleh Bapak Dr. Arifin Tahir.,M.Si (Pembimbing l) dan lbu Badriyyah Djula, S.Pd.,M.Pd (Pembimbing ll), Di uji oleh Bapak Drs. Maha Atma Kadji, M.Si (Penguji 1) dan Bapak Boby Rantow Payu, S.Si.,ME (Penguji 2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status ekonomi keluarga terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tingi (studi pada siswa kelas Xll SMA Negeri 1 Telaga Biru). Metode penelitian yang di gunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan variabel yang diteliti status ekonomi keluarga (Variabel X) dan Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi (VariabelY) sampel dalam penelitian ini berjumlah 79 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa status ekonomi keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi hal ini karena berdasarkan hasil uji Chi Square ditemukan bahwa tidak satupun item pernyataan indikator variabel yang signifikansinya lebih kecil dari alpha (0,05) dan tidak satupun nilai Chi Sguare hitungnya lebih besar dari Chi Square tabel.
Kata Kunci: Sfafus Ekonomi Keluarga, minat sisu/a melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi
t
Widia Wati Lakoro mahasiswa pendidikan ekonomi,fakultas ekonomi dan bisnis universitas
negeri gorontalo. Dr. Arifin Tahir.,M.Si dosen pendidikan ekonomi, fakultas ekonomi dan bisnis universitas negeri gorontalo ' Badriyyah Djula, S.Pd.,M.Pd dosen pendidikan ekonomi, fakultas ekonomidan bisnis universitas negeri gorontalo
2
PENDAHULUAN
Peranan perguruan tinggi sangat penting untuk menyiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan, profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan
ilmu
pengetahuan teknologi, namun kenyataannya tidak semua lulusan SMA dapat melanjutkan ke perguruan tinggi, ada yang memutuskan untuk bekerja
bahkan ada yang menganggur, tujuan dari lulusan SMA mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.
Salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan pendidikan seorang anak adalah karena status ekonomi di lingkungan keluarga. Agar dapat melanjutkan sekolah ke jenjang sekolah yang lebih tinggi dibutuhkan
sarana dan kelengkapan yang memadai, untuk memenuhi sarana dan kelengkapan tersebut dibutuhkan dana. Masalah ketersediaan dana untuk
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi sangat erat kaitannya dengan status ekonomi di lingkungan keluarga. Status ekonomi di lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal timbulnya minat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Minat adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Minat berfungsi sebagai pendorong untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dari hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Telaga Biru diketahui bahwa sebagian besar keluarga dari yang orang tuanya bekerja sebagai petani, nelayan, PNS dan pedagang. Adapun tingkat pendapatan
orang tua yang bekerja sebagai petani adalah kurang dari ljuta/bulan, nelayan memiliki pendapatan kurang dari 500ribu/bulan, PNS memiliki pendapatan 2juIa s/d 5juta/bulan, pedagang kecil
yang bekerja sebagai tukang pendapatannya tidak menentu sesuai kontrak. Da"ri hasil data siswa SMA Negeri 1 Telaga Biru diketahui bahwa jumlah
seluruh siswa kelas
Xll IPS 1 , 2 dan 3
sebanyak 79 siswa semuanya
berminat untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi namun hal ini sangat tergantung pada kondisi ekonomi keluarga.
Dalam kaitanya dengan minat siswa melanjutkan studinya kejenjang
yang lebih tinggi, orang tua sangat berperan aktif untuk
mendorong
ketercapainya cita-cita anak-anaknya. Di zaman yang semakin modern ini
banyak tersedianya tempat melanjutkan studi keperguruan tinggi. Banyak pilihan pendidikan dikondisi saat ini menyebabkan siswa lebih selektif untuk
memilih pendidikan mana yang sesuai dengan kemampuan diri dan yang
sesuai dengan keadaan ekonomi orang tua. Namun demikian untuk memperoleh pendidikan tersebut diperlukan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Biaya pendidikan yang tinggi kadang menjadi suatu kendala bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak dari mereka
terpaksa putus sekolah, atau tidak dapat melanjutkan studi jenjang pendidikan yang lebih tinggi, karena keterbatasan biaya.
Berdasarkan uraian latar belakang maka akan dilaksanakan penelitian
lebih lanjut dengan judul penelitian "Pengaruh Status Ekonomi Keluarga Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tingi (Studi Pada Siswa Kelas Xll SMA Negeri
I
Telaga Biru).
KAJIAN TEORI Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang
melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan
atau
kebutuhan-kebutuhannya
sendiri
(Sardiman,
2011:76). Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.
Menurut Syah QA07:136) bahwa minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Sedangkan Djaali (2008:121) berpendapat bahwa minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
dari pada hal lalnnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
Pengertian minat juga dikemukakan oleh Slameto (2010:180) bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Daryanto (2009:53) bahwa minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat juga merupakan kecenderungan dalam diri individu untuk
tertarik pada sesuatu obyek atau menyenangi sesuatu obyek. Minat dapat muncul dengan sendirinya dan ada yang muncul karena dibangkitkan dengan usaha atau sengaja.
Seseorang yang mempunyai minat pada suatu obyek, dia akan tertarik
dengan obyek tersebut. Biasanya orang tersebut akan selalu mengikuti perkembangan informasi tentang obyek tersebut. Minat pada suatu obyek
akan mendorong seseorang untuk mencari tahu dan mempelajari obyek tersebut dan dia akan mengikuti aktivitas yang berhubungan dengan obyek tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada sesuatu obyek atau menyenangi sesuatu obyek, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut
maka semakin besar minatnya. Minat biasanya ditunjukkan melalui pernyataan yang menunjukkan lebih menyukai suatu hal dan dapat dinyatakan juga dalam bentuk partisipasi dalam aktivitas yang diminatinya. Jadi, dapat dikatakan bahwa indikator dari minat antara lain adanya perasaan
senang, adanya keinginan, adanya perhatian, adanya ketertarikan, adanya kebutuhan, adanya harapan, adanya dorongan dan kemauan.
METODE PENELITIAN
Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Telaga Biru dengan waktu penelitian selama 5 (lima) bulan yakni bulan Januari sampai Mei 2015.
Tabel Jadwal Penelitian No
Tahap
penelitian Penyusunan
1
dan Pembimbingan
2
Ujian Proposal Revisi
3
Pelaksanaan Penelitian Pengumpulan
4
data penelitian Pengolahan
5
data penelitian Bimbingan
6
hasil peneliitan
7
Ujian Skripsi
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional yakni mengkaji tentang pengaruh antara variabel penelitian. Desain penelitian digambarkan dalam bentuk bagan berikut. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi (Y)
Status ekonomi keluarga (Variabel X)
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Status
lndikator
Alat ukur
Pendapatan
Kuisioner
Definisi operasional
Variabel sosial
ekonomi keluarga
Kondisi
ekonomi
keluarga yang dinilai
Kekayaan
dari pendapatan, kekayaan dan
Pekerjaan
pekerjaan
Minat
siswa
melanjutkan
ke
Perguruan Tinggi
Kecenderungan yang
Keinginan
kuat dari diri
Ketertarikan
siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke
Kuisioner
Kemauan
Perguruan Tinggi
Populasi dan Sampel
Populav adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik (Sugiyono,2014:148). Populasi dalam penelitian
kesimpulannya.
ini adalah seluruh siswa
kelas Xll IPS SMA Negeri 1 Telaga Biru yang berjumlah 79 orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. (Sugiyono,2014:148). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggukan teknik total sampling yakni semua populasi dijadikan sampel. Jadi sampel penelitian berjumlah 79 orang siswa dari 3 (tiga) kelas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
A.
Keadaan Fisik Sekolah
:2040 m2 1. Luas tanah 2. Jumlah ruang kelas : 't6 kelas 3. Ukuran ruang kelas . 5 x7
4.
Bangunan lain yang ada
a. Perpustakaan, luasnya .6 x7 = 42 m2 b. Lab Kimia, luasnya :6 x7 = 42 m2
luasnya :7 x8 = 56 m2 d. Lab Fisika, luasnya :6 x7 = 42 m2 :7x8=56m2 e. LabTlK, luasnya f. DewanGuru, luasnya :Bx9=72m2 5.
c.
Lab Biologi,
g.
Ruang Kepala
Sekolah
'.5
x7
= 35 m2
Lapangan Olah Raga (Jenis, Ukuran) : m2
Keadaan Lingkungan Sekolah
1.
Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah Bangunan ini dikelilingi oleh sebagian pagar beton dan sebagiannya masih menggunakan pagar terbuat dari bambu atau kayu
2. Kondisi
lingkungan sekolah Masih membutuhkan perhatian dari
pemerintah daerah mengenai lapangan olah raga dan alat musik berupa Marching Band dan Buku yang bernuansa kurikulum 2413.
Guru dan Siswa
guru 2. Jumlah siswa perkelas 1.
Jumlah
3. Jumlah
siswa
seluruhnya
:
28 Orang
: 30 Orang :
485 Orang
Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa
angket tentang pengaruh status ekonomi keluarga terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi siswa kelas Xll SMA Negeri
'1
Telaga
Biru. Data penelitian diolah berdasarkan hipotesis penelitian menggunakan teknik pengujian
yang relevan yaitu uji chi square dan analisis korelasi.
Pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh nilai numerik pengaruh status
ekonomi keluarga terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi siswa kelas Xll SMA Negeri 1 Telaga Biru. Data yang diperoleh dari 79 siswa sebagai sampel penelitian.
Namun sebelum itu, satu hal yang lebih penting dari tahapan proses
penelitian adalah pembuatan instrument angket. Angket ini dikonstruksi berdasarkan indikator variabel penelitian pengaruh status ekonomi keluarga terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi siswa kelas Xll SMA Negeri 1 Telaga Biru. Pembahasaq Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga (orang tua), anggota masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan
masyarakat menyediakan tempat untuk belajar yaitu sekolah. sekolah menampung siswa-siswinya dari berbagai macam latar belakang atau kondisi
sosial ekopomi yang berbeda. Pada umumnya anak yang berasal dari keluarga menengah keatas .lebih banyak mendapatkan pengarahan dan
bimbingan yang baik dari orang tua mereka sedangkan anak-anak yang berlatar belakang ekonomi rendah, kurang mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang cukup dari orang
tua mereka, karena orang tua
lebih
memusatkan perhatiannya pada bagaimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak
dan dalam keluarga ini dapat ditanamkan sikap-sikap yang
dapat
mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan pendidikan anak. Keluarga (orang
tua) yang keadaan sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang
tua yang keadaan ekonominya rendah. Contohnya: anak dalam belajar akan
sangat memerlukan sarana penunjang belajarnya, yang kadang-kadang harganya mahal. Bila kebutuhannya tidak terpenuhi maka ini akan menjadi penghambat bagi anak dalam belajar..
Penghasilan orang tua yang di atas rafa-rala dapat memenuhi setiap kebutuhan sekolah anaknya, dengan keadaan ekonomi yang serba cukup
maka segala keperluan anaknya di sekolah dapat tercukupi dan siswa mempunyai banyak peluang atau kesempatan yang lebih luas dalam memperoleh fasilitas yang memadai, tetapi berbeda dengan orang tua siswa
yang penghasilannya rendah setiap hari pengasilan yang mereka hasilkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari maka ini sangat berdampak pada
siswa terkadang siswapun bekerja demi menambah pengasilan orang tuannya serta meringankan kebutuhan sekolahnnya.
.
Sebagaimana hasil pengujian Chi Square dari masing-masing item
untuk variabel status ekonomi keluarga tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap Minat Siswa Melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Sehingga
hal ini dapar diartikan bahwa status ekonomi keluarga tidak berpengaruh terhadap Minat Siswa Melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Hal ini tentunya menjadi suatu gambaran bahwa para siswa tidak lagi bergantung pada status ekonomi keluarga salam melajutkan studi sebab
selama 5 tahun terakhir ini Pemerintah Republik lndonesia melalui Kementrian Pendidikan (sekarang Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi) telah mencetuskan sebuah Program Bidik Misi (Beasiswa pendidikan bagi mahasiswa Miskin dan berprestasi).
Tanggungan beasiswa
ini dapat dirasakan dari awal masuk
kuliah
hingga selesai kuliah tanpa dipungut biaya apapun oleh perguruan tinggi. Hal
ini tentunya menjadi sebuah angin segar bagi siswa yang kurang mampu untuk melajutkan studi ke Perguruan tinggi. Sehingga perguruan tinggi tidak lagi hanya diminati oleh siswa dengan status ekonomi yang baik namun juga
bagi siswa dengan orang tua ataupun kelaurga yang kurang mampu dapat meneruskan ke perguruan tinggi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa status ekonomi keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi hal
ini karena berdasarkan hasil uji Chi Square ditemukan bahwa tidak satupun item pernyataan indikator variabel yang signifikansinya lebih kecil dari alpha
(0,05) dan tidak satupun nilai Chi Square hitungnya lebih besar dari Chi Square tabel. Haltersebut dapat dijabarkan berikut ini:
a.
Tingkat Pendidikan Ayah terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
b.
Pendidikan Eksternal Ayah terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
c.
Pekerjaan Ayah terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
d.
Penghasil perbulan Ayah terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
e. Alat Komunikasi Keluarga
terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke
Perguruan Tinggi tidak signifikan.
t.
Kekayaan lain yang Lebih dari Rp. 500.000 terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
g.
Luas Tanah terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
h. Jenis lantai Rumah terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
i.
Jenis Rumah yang Ditempati terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
j
Sumber Penerangan Utama terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
k. Bahan Bakar Utama terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
l.
Barang Elektronik yang Dimiliki terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
m. Keadaan Atap Rumah Keluarga terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
n.
Fasilitas Tempat Buang Air Besar terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi tidak signifikan.
o. Kedudukan Ayah terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi
Ke
Perguruan Tinggi tidak signifikan.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan dan kesimpulan pada akhirnya peneliti merekomendasikan beberapa hal yang perlu dicerrtrati pihak yang terkait dengan penelitian ini antara lain
:
1. Hendaknya orang tua dengan ekonomi yang berbeda tidak menjadi
penghalang untuk dapat melanjutkan pendidikan anak sampai keperguruan tinggi.
2. Sebaiknya parc siswa terus meningkatkan semua kemampuannya dalam mendapatkan nilai yang tinggi sehingga hal ini akan berdampak
pada prestasi siswa yang secara lansung dapat memudahkan siswa untuk melanjutkan ke Perguruan tinggi melalui beasiswa salah satunya beassiwa Bidik Misi.
3. Sebaiknya para siswa selalu giat dalam belajar sehingga hasil yang
dicapai untuk semua mata pelajaran mendapatkan hasil yang baik. Dengan hasil yang baik tentunya menjadi suatu gambaran bahwa siswa
tersebut memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan anak sampai keperguruan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA Alvianto Yunus. 2012. "Minat Siswa Melanjutkan Studi Keperguruan Tinggi Ditinjau Dari Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Dan Status Ekonomi Keluarga Pada Siswa Kelas Xl IPS SMA Negeri Colomadu Tahun Ajaran 201212013". Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi Daryanto. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Minat Belaiar. Jakarta. ISBN Djaali H. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda Karya A
Fidyah Jayatri. 2012. "Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Minat Siswa Melanjutkan Pendidikan ke Fakultas Ekonomi di Perguruan Tinggi". Universitas Negeri Malang. Malang. Skripsi
Fuad lhsan. 2008. Pendidikan Tinggi. Jakarta. Rineka Cipta Hadi. 1991: Metodotogi Research, Yogyakarta: Andi Offset.
Sardiman. A.M. 201 1. lnteraksi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta Santrock. J.W. 2007. Sfafus Sosial Ekonomi dan Kemiskinan. Jakarta. Erlangga
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta Soekanto Soerjono. 2010. Sosiologt. Konflik dan lntegrasi Sosra/. Jakarta. Gramedia
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung. Alfabeta Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatitif, RND. Jakarta. Gramedia
Sukmadinata Nana Syaodih. 2008. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung. Rosda Syah Muhibbin. 2007. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya
Undang-Undang Republik lndonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional