PERANAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MENAJEMEN PADA PT. SARIWANGI AEA
Nani Nurani Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2009 Abstrak Anggaran perusahaan merupakan rencana tentang kegiatan perusahaan yang mungkin disusun, meskipun tidak semua rencana dapat disebut sebagai anggaran. Rencana ini mencakup bebbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan dikenal dengan istilah Budget Perusahaan. Dengan adanya budget perusahaan maka pihak manajer dapat mengendalikan dan melakukan kontrol terhadap biaya yang akan dikeluarkan serta dapat dijadikan pedoman umum atau pemberi arah kerja yang tepat bagi pihak pelaksana dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis yang dapat diukur secara tidak langsung, dapat diterangkan malalui keterangan, penjelasan-penjelasan, dan pembahasanpembahasan secara teoritis dalam hubungan dengan peranan anggaran operasional sebagai alat pengendalian manajemen. Kemudian membandingkan hasil analisis tersebut dengan teoritisnya.Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilihat dari varians yang merupakan selisih dari realisasi dan anggaran. Selisih tersebut dapat dicari dengan cara mengurang realisasi dengan anggaran yang sudah ditetapkan oleh perusaahaan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa selama ini peranan anggaran biaya operasional sebagai alat pengendalian manajemen pada PT. Sariwangi AEA belum digunakan secara optimal, semua ini dapat terlihat dari adanya penyimpangan biaya yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan serta penerapan biaya tidak dapat menekan biaya-biaya operasional yang ada pada perusahaan namun pada dasarnya anggaran biaya operasional yang diterapkan pada PT. Sariwangi AEA cukup memadai. PENDAHULUAN Di era globalisasi ini yang semakin luas, terjadi perkembangan yang semakin pesat dalam dunia perekonomian, terlihat dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam berbagai bidang usaha. Dalam melakukan kegiatan operasionalnya setiap perusahaan besar, menengah dan kecil akan berusaha untuk dapat memperoleh keuntungan yang merupakan selsih antara pendapatan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu. Suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan tersebut harus berusaha untuk dapat meningkatkan penerimaan lebih besar dalam waktu yang bersamaan. Dalam usaha untuk memperoleh laba tergantung pada berbagai faktor yang kadang sulit diprediksikan. Oleh karena itu peranan anggaran biaya operasional sangat penting artinya, sehingga untuk mencapai sasaran perusahaan yang diharapkan (Management’s Goal) kemungkinan besar dapat terealisasi. Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dicapai karena kemampuan manajemen didalam mengawasi, mengendalikan dan meramalkan beberapa kemungkinan serta kesempatan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Salah
satu faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dalam kegiatan usahanya adalah bagaimana Manajemen Perusahaan khususnya dibidang keuangan dalam mengendalikan dana yang tersedia maupun yang diperkirakan akan diterima sebagaimana catatan arus kas ataupun yang ada pada bank secara efektif dan efisien. Semakin komplek suatu masalah dalam perusahaan menyebabkan kegiatan perusahaan dilakukan berdasarkan perencanaan yang tepat dan cermat. Dalam proses pelaksanaannya, anggaran merupakan salah satu faktor pendukung dari beberapa rencana usaha yang mungkin disusun untuk me m ba nt u pi hak i nt er n peru sahaa n dal a m mengendalikan jalannya perusahaan. Oleh karena itu, peranan anggaran bagi perusahaan sangat lah penting sebagai bentuk awal perencanaan perusahaan dimana tidak hanya dianggap sebagai penunjang kegiatan operasional perusahaan saja tetapi digunakan juga sebagai tolak ukur dalam mencapai keberhasilan usaha-usaha yang telah digariskan sebelumnya. Peranan anggaran tidak
hanya dibutuhkan oleh pihak intern perusahaan saja melainkan juga pihak ekstern yang berhubungan dengan perusahaan itu sendiri yang meliputi pesaing, kondisi lokal ekonomi, tingkat inflasi atau moneter, kreditur dan calon kreditur, para pemegang saham, karyawan, pemerintah dan pihak-pihak lainnya sesuai dengan kepentingan masing-masing. Kebutuhan atas fungsi dan peran dari anggaran tersebut akan semakin bertambah, sejalan Rumusan dan Batasan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah: 1.
2.
Apakah anggaran biaya operasional berperan s e b a g a i al at b a n t u m a n a j e m e n d a l a m pengendalian perusahaan pada PT. Sariwangi AEA? Apakah realisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan sudah sesuai?
Tujuan Penelitian Dari permasalah yang dikemukakan sebelumnya diatas, maka tujuan penulisan dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
2.
Untuk mengetahui Apakah anggaran biaya operasional berperan sebagai alat bantu manajemen dalam pengendalian perusahaan pada PT. Sariwangi AEA. Untuk membandingkan realisasi dengan anggaran produksi yang telah ditetapkan perusahaan.
Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Untuk mengukur seberapa besar dan kemampuan daya piker penulis dalam menganalisis masalah-masalah yang menyangkut anggaran biaya operasioanal serta meningkatkan kemahiran dalam penulisan karya ilmiah. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan dalam meningkatkan pengendalian operasional efektif dan efisien di waktu yang akan datang serta dapat memberikan alternatif pemecahan suatu masalah yang dihadapi khususnya dalam bidang anggaran.
dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan sehingga dalam melaksanakan realisasinya diharapkan dapat mendekati rencanan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi ini d e n ga n j u d ul “ P e r a n a n A n g g a r a n B i a y a Ope rasio nal Seb agai Alat Peng en dalia n Manajemen Pada PT. Sariwangi AEA”
3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan refrensi bagi para peneliti dalam bidang akuntansi, khususnya yang berhubungan dengan pendekatan anggaran dan pengendalian. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif, karena tujuannya adalah untuk melihat dimana letak perbedaan antara rencana anggaran biaya operasional dengan realisasinya dan apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut secara faktual dan akurat yang sangat membantu dalam menyusun skripsi ini. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah membandingkan dua nilai variabel untuk mengetahui selisihnya, kemudian dapat di ambil kesimpulan dan memikirkan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan dari suatu kejadian terhadap kejadian lainnya. Teknik analisis yang digunakan adalah anggaran yang mana dari hasil analisa tersebut dapat diketahui berapa jumlah penyi mpangan atau selisih dan j uga unt uk mengetahui mengapa selisih itu terjadi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis yang dapat diukur secara tidak langsung, dapat diterangkan malalui keterangan, penjelasan-penjelasan, dan pembahasan-pembahasan secara teoritis dalam hubungan dengan peranan anggaran operasional sebagai alat pengendalian manajemen. Kemudian membandingkan hasil analisis tersebut dengan teoritisnya. Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilihat dari varians yang merupakan selisih dari realisasi dan anggaran. Untuk mencari selisih tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Variance = Realisasi – Anggaran Realisasi < Anggaran maka menguntungkan Pada biaya apabila:(Favourable) Realisasi > Anggaran maka merugikan (Unfavourable)
PEMBAHASAN Tabel 4.1 PT. SARIWANGI AEA LAPORAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL DAN REALISASI TAHUN 2007 KETERANGAN
ANGGARAN
REALISASI
VARIAN
PERSENTASE
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(%)
BIAYA OPERASIONAL - Biaya Pemasaran Beban Freight
5.019.300.000
5.001.089.770
18.210.230
0,36
Peti, Pallet, Karung
1.012.600.000
989.187.720
23.412.280
2,31
Beban Ekspor lain-lain
2.143.210.000
2.139.096.832
4.113.168
0,19
Angkutan Ekspedisi/Veem
1.153.500.000
1.152.355.322
1.144.678
0,10
69.926.000
66.621.148
3.304.852
4,72
Kirim Contoh
343.648.000
338.881.689
4.766.311
1,38
Entertainment
110.000.000
102.660.672
7.339.328
6,67
84.570.000
81.411.992
3.158.008
3,73
Biaya Perjalanan/Transport
420.250.000
425.273.195
(5.023.195)
(1,19)
Beban Sewa
109.681.000
105.699.279
3.981.721
3,63
1.575.450.000
1.556.087.619
19.362.381
1,22
Beban Promosi
581.750.000
580.424.707
1.325.293
0,22
Beban Lain-lain
7.500.000
5.676.581
1.823.419
24,31
12.631.385.000
12.544.466.526
86.918.474
0,68
7.886.800.000
7.859.103.781
27.696.219
0,35
Biaya Pajak
233.180.000
227.655.900
5.524.100
2,36
Biaya Perijinan
321.090.000
306.438.815
14.651.185
4,56
Pemeliharaan kendaraan, Bensin
184.250.000
185.429.700
(1.179.700)
(0,64)
Beban Administrasi Bank
Beban Kendaraan
Beban Komisi
Total Biaya Pemasaran - Biaya Administrasi & Umum Gaji & Tunjangan
Telepon & Internet
585.000.000
588.242.953
(3.242.953)
(0,55)
53.500.000
54.006.145
(506.145)
(0,95)
Pemeliharaan Gedung
280.400.000
277.660.044
2.739.956
0,97
Listrik
535.870.000
540.568.422
(4.698.422)
(0,88)
Poliklinik
980.000.000
966.818.234
13.181.766
1,34
Honor Akuntan/Konsultan
545.260.000
537.016.750
8.243.250
1,51
Astek &Allianz
3 19.980.000
3 12.384.379
7.595.621
2,37
Beban Asuransi
261.213.000
252.545.303
8.667.697
3,31
Alat tulis, Cetakan, Foto copy
198.500.000
199.665.564
(1.165.564)
(0,59)
Makan/Minum
112.700.000
107.737.489
4.962.511
4,40
Iuran pajak daerah
67.860.000
60.699.346
7.160.654
10,55
PBB
42.890.000
42.886.025
3.975
0,01
Beban komputer
151.260.000
147.890.705
3.369.295
2,22
Beban direksi
115.000.000
102.477.875
12.522.125
10,88
75.000.000
73.341.949
1.658.051
2,21
465.050.000
466.535.447
(1.485.447)
(0,32)
Seragam Karyawan
83.100.000
87.437.500
(4.337.500)
(5,22)
Sewa Engeneering
131.227.000
131.227.000
0
-
Beban Lain-lain
281.850.000
271.631.227
10.218.773
3,62
Total Biaya Adm. & Umum
13.910.980.000
13.799.400.553
111.579.447
0,80
Total Biaya Operasional
26.542.365.000
26.343.867.079
198.497.921
0,75
Perjalanan Dinas/Transport
Pesangon karyawan Penyusutan
Sumber PT. Sariwangi AEA Berdasarkan Tabel 4.1 realisasi biaya operasional pada tahun 2007 secara keseluruhan sebesar Rp. 26.343.867.075, sedangkan anggaran biaya operasional sebesar sebesar R p. 26. 5 4 2. 36 5. 00 0 t erda pat penyimpangan positif sebesar Rp. 198.497.921 atau dengan persentase sebeasar 0,75%. Tetapi terdapat bebarapa penyimpangan mata anggaran yang bersifat negatif (merugikan) dari anggaran yang seharusnya tidak perlu terjadi, naggaran tersebut sebagai berikut: 1. Biaya perjalanan/transport, terdapat penyimpangan negatif sebesar (Rp 5.023.195) atau sebeasar -1,19%. Ini disebabkan karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi pemasaran produk perusahaan
dan biaya perjalanan dinas untuk keperluan perusahaan. 2. Pemeliharaan kendaraan dan bensin, terjadi penyimpangan negatif sebesar (Rp. 1.179.700) atau sebesar -0,06%. Ini terjadi karena adanya kenaikan harga spare part kendaraan dan nilai kurs US Dollar yang fluktuatif mengingat sebagian spare part dibeli masih menggunakan kurs US Dollar. 3. Biaya telepon dan internet, terdapat penyimpangan negatif sebesar (Rp 3.242.953) atau sebesar -0,55%. Hal ini disebabkan karena oleh peningkatan pelayanan dan promosi produk baru kepada publik atau masyarakat luas masih menggunakan sarana telepon dan internet.
4.
5.
6.
Perjalanan dinas, adanya penyimpangan negatif sebesar (Rp 506.145) atau sebesar -0,95% dikarenakan adanya kenaikan harga BBM. Biaya listrik, terjadi penyimpangan negatif sebesar (Rp 4.698.422) atau sebesar -0,88% dikarenakan adanya peningkatan produksi mengakibatkan bebanpenggunaan listrik meningkat pula seperti yang diketahui bahwa sebagian besar proses produksi PT. Sariwangi AEA menggunakan tenaga listrik. Alat tulis, cetakan & foto copy, didapat penyimpangan negatif sebesar (Rp 1.165.564) atau sebesar –0,59% dikarenakan adanya kenaikan harga bahan baku pengaruh makro ekonomi akibat
krisis moneter sehingga harga pada perusahaan alat tulis dan percetakan melakukan penyesuaian harga atas pengadaan alat tulis dan foto copy. 7. Biaya penyusutan, didapat penyimpangan negatif sebesar (Rp 1.485.447) atau sebesar -0,32% karena aktiva tersebut sudah tidak dapat beroperasi secara normal, hal ini tidak dapat diprediksi (unpredictable) yang mengakibatkan kurang akurat dalam penetapan anggaran. 8. Biaya seragam karyawan, didapat penyimpangan yang bersifat negatif sebesar (Rp 4.337.500) atau sebesar 5,22% terjadi karena Peningkatan sumber daya manusia sebagai konsekuensi atas pengembangan perusahaan.
Tabel 4.2 PT. SARIWANGI AEA LAPORAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL DAN REALISASI TAHUN 2008 KETERANGAN
ANGGARAN
REALISASI
VARIAN
PERSENTASE
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(%)
BIAYA OPERASIONAL - Biaya Pemasaran Beban Freight
9.861.000.000
9.850.539.179
10.460.821
0,11
Peti, Pallet, Karung
1.382.550.000
1.377.961.297
4.588.703
0,33
Beban Ekspor lain-lain
1.855.100.000
1.850.164.957
4.935.043
0,26
Angkutan Ekspedisi/Veem
1.625.900.000
1.622.894.642
3.005.358
0,18
92.800.000
92.626.749
Kirim Contoh
301.500.000
300.276.010
1.223.990
0,40
Entertainment
137.500.000
135.508.512
1.991.488
1,44
Beban Kendaraan
125.750.000
121.972.512
3.777.488
3,00
Biaya Perjalanan/Transport
43 7.000.000
440.779.344
(3.779.344)
(0,86)
Beban Sewa
108.700.000
107.997.700
702.3 00
0,64
1.000.000.000
999.662.239
Beban Promosi
875.500.000
870.931.616
Beban Lain-lain
55.750.000
55.463.976
Beban Administrasi Bank
Beban Komisi
173.251
337.761 4.568.384 286.024
0,18
0,03 0,52 0,51
Total Biaya Pemasaran
17.859.050.000
17.826.778.733
32.271.267
0,18
9.232.085.000
9.222.088.243
9.996.757
0,10
Biaya Pajak
112.575.000
110.788.585
1.786.415
1,58
Biaya Perijinan
812.430.000
808.663.825
3.766.175
0,14
Pemeliharaan kendaraan, Bensin
226.250.000
225.637.575
6 12.425
0,27
Telepon & Internet
527.500.000
530.389.665
(2.889.665)
(0,54)
84.500.000
83.850.500
649.500
0,76
Pemeliharaan Gedung
265.150.000
268.876.025
(3.726.025)
(1,40)
Listrik
530.800.000
536.771.930
(5.971.930)
(1,12)
Poliklinik
973.841.000
972.227.660
1.613.340
0,16
Honor Akuntan/Konsultan
503.016.000
498.448.910
4.567.090
0,90
Astek &Allianz
271.573.000
267.086.101
4.486.899
1,65
Beban Asuransi
240.680.000
239.276.000
1.404.000
0,58
Alat tulis, Cetakan, Foto copy
199.500.000
198.107.684
1.392.316
0,69
Makan/Minum
108.500.000
112.529.922
(4.029.922)
(3,71)
Iuran pajak daerah
170.140.000
166.765.957
3.374.043
1,98
68.700.000
68.692.024
7.976
0,01
Beban komputer
180.960.000
178.789.999
2.170.001
1,19
Beban direksi
109.374.500
108.111.547
1.262.953
1,15
Pesangon karyawan
356.500.000
354.648.118
1.851.882
0,52
Penyusutan
391.600.000
391.514.200
85.800
0,02
Seragam Karyawan
21.300.000
19.880.000
1.420.000
6,66
Sewa Engeneering
65.630.750
65.630.750
0
-
9 10.000.000
904. 790.231
5.209.769
0,57
Total Biaya Adm. & Umum
16.362.605.250
16.333.565.451
29.039.799
0,17
Total Biaya Operasional
34.221.655.250
34.160.344.184
61.311.066
0,18
- Biaya Administrasi & Umum Gaji & Tunjangan
Perjalanan Dinas/Transport
PBB
Beban Lain-lain
Sumber PT. Sariwangi AEA Berdasarkan Tabel 4.2, secara keseluruhan realisasi biaya operasional pada tahun 2008 sebesar Rp. 34.160.344.184, se da n g k a n a n g g a ra n n y a se b esa r R p . 34.221.655.250 terdapat selisih sebesar Rp. 61.311.066. Jika dilihat dari tahun sebelumnya varian pada tahun 2008 lebih kecil
dibandingkan dengan varian 2007. Hal ini disebabkan karena anggaran tahun 2008 lebih dapat dikendalikan dan semua ini merupakan hasil dari efisiensi biaya yang telah dilakukan oleh manajemen PT. Sariwangi AEA dalam mengantisipasi perubahan dalam penggunaan dan efisiensi anggaran perusahaan. Dapat
dilihat dari fungsi pengawasan langsung baik melalui internal audit maupun pengawasan langsung pada unit-unit terkait. Namun demikian terdapat 5 mata anggaran yeng penyimpangannya bersifat negatif, diantaranya sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
5.
Biaya perjalanan/transport, didapat penyimpangan negatif sebesar (Rp 3.779.344) atau sebesar -0,86% ini dikarenakan perusahaan melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan mengikuti pelatihan dan training di luar daerah yang harus dibiayai oleh perusahaan. Biaya telepon dan internet terjadi penyimpangan negatif sebesar (Rp 2.889.665) atau sebesar -0,54% ini disebabkan karena adanya peningkatan pelayanan dan promosi produk baru baik lokal maupun internasional. Pemeliharaan gedung, didapat penimpangan negat if sebesar (Rp 3.726.025) atau sebesar -1,40% Ini terjdi karena adanya penambahan fasilitas perusahaan diluar rencana awal sehingga menambah biaya pemeliharaan baik renovasi gedung maupun perawatan rutin. Biaya listrik, didapat penyimpangan yang bersifat negatif sebesar (Rp 5.971.930) atau sebesar -1,12% Penyimpangan ini disebabkan oleh penggunaan mesin baru yang digerakkan oleh tenaga listrik sehingga penggunaan listrik semakin besar dan juga kenaikan tarif listrik oleh PLN. Makan dan minum, didapat penyimpangan negatif sebesar (Rp 4.029.922) atau sebesar -3,71%. Hal ini terjadi karena penambahan karyawan sehingga diukuti oleh bertambahnya biaya makan / minum yang harus dibebankan pada perusahaan.
dalam pengendalian perusahaan, hal ini dapar dilihat dari: a. Sebagai Alat Perencanaan Anggaran biaya operasional digunakan sebagai alat bantu untuk merencanakan besarnya biaya operasional satu tahun berikutnya karena anggaran biaya operasional untuk saru tahun anggaran disusun berdasarkan tahun sebelumnya dan anggaran ini dibuat untuk jangka waktu satu tahun. b.
Sebagai Pedoman Kerja D e n g a n a d a n y a a n g g a r a n bi a ya operasional, maka pelaksanaan kegiatan yang ada dalam perusahaan lebih terarah karena dalam pelaksanaannya anggaran dapat menghilangkan keragua yang ada dalam pelaksanaan kegiatan.
c.
Sebagai Pengkoordinasi Kerja Pelaksanaan kegiatan operasional dikoordinasikan secara hirarki dari yang paling tinggi dampai kepada tingkat terendah, masing-masing divisi mempunyai tanggung jawab dalam hal mengkomunikasikan pelaksanaan kegiatan yang telah tercantum di dalam anggaran yang telah disusun kepada unit-unit yang ada dibawahnya.
d.
Sebagai Alat Pengendalian Untuk menilai realisasi dengan program anggaran yang telah ditetapkan dan diupayakan selalu sejalan dengan yang tertuang dalam anggaran.
e.
Sebagai Alat Evaluasi Hal ini berguna sebagai masukan dalam penyusunan anggaran yang lebih baik dimasa yang akan datang.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran biaya operasional sebagai alat pengendalian manajemen yang dilakukan oleh PT. Sariwangi AEA, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Anggaran biaya operasional mempunyai peranan sebagai alat bantu manajemen
2. Untuk realisasi biaya operasional tahun 2007 berada dibawah anggaran biaya operasional sebesar Rp 198.497.921 atau terjadi penyimpangan positif sebesar 0,75% dari anggaran biaya operasional, sedangkan pada tahun 2008 yang sifarnya positif sebesar Rp 61.311.066 atau sebesar 0.18% dari anggaran biaya operasional. Persentase tersebut menunjukan bahwa tahun 2008 cenderung lebih kecil variannya dengan tahun 2007. Oleh karena itu, pada tahun
2008 anggaran biaya operasional dapat dikendalikan oleh perusahaan.
2.
Melakukan revisi atas pos biaya yang tidak terpakai ke pos biaya di prediksi pada akhir tahun akan melebihi anggaran, dengan demikian tidak terjadi penambahan biaya operasional secara global tetapi hanya mengalami perubahan posisi jumlah anggaran pada masing-masing pos biaya.
3.
Perlu menempatkan supervisor profesional yang berdedikasi tinggi pada perusahaan sehingga pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran lebih tepat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pemegang saham.
Saran 1. Melakukan review dan pengawasan atas penggunaan anggaran tahunan secara periodik pada tahun berjalan minimal empat kali (triwulan), dengan demikian sehingga diharapkan kelebihan biaya pada pos tertentu sudah dapat diminimalisir sedini mungkin dengan demikian tidak terjadi over budget.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, Achmad Ijahjono, Muh. Fakhri Husen, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Revisi, Penerbit Upp Amp YKPN, 2003 Anthony, Dearden Bedford, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi kelima, Diterjemaahkan oleh Agus maulana, Erlangga, Jakarta: 1992 Apandi Nasehatun, Budget and Control; Sistem Perencanaan dan Pengendalian Terpadu, Edisi Pertama, Grasindo, Jakarta: 1999 Efron Daniel, Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Pengendalian Manajemen pada PT. Jasa Raharja Putra, Univ Jayabaya, Jakarta, 2007 Gunawan Adi Saputro dan marwan Asri, Anggaran Perusahaan, Edisi 2003-2004, BPFE, Yogyakarta:2004 Lianti Anggraini, Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Pengendalian Manajemen dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas pada PT. PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Univ Jayabaya, Jakarta, 2006 Matz-Usry, Akuntansi Biaya; Perencanaan dan Pengendalian, Terjemaahan Herman Wibowo, Jilid Dua, Erlangga, Jakarta: 1993 Martiani Marry, Peranan Anggaran Operasional Sebagai Alat Pengendalian Manajemen dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi dan
Efektifitas Manajemen, Univ Jayabaya, Jakarta, 2008 Nafarin M, Penganggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta:2004
Soemarso SR, Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat:2002