SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA USAHA DAGANG MEBEL SUNARMAN BANTUL YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
Diajukan Oleh: Ani Purwanti
09.02.7589
Lathifah
09.02.7608
Listia Novianti
09.02.7613
Kepada SEKOLAH MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
"INFORMATION SYSTEMS IN BUSINESS UNIT “SUNARMAN FURNITURE”, BANTUL, YOGYAKARTA. SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA USAHA DAGANG MEBEL SUNARMAN BANTUL YOGYAKARTA Ani Purwanti Lathifah Listia Novianti Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta ABSTRACT Information System recently has an important role in a business unit, to provide information about operation and management of the business unit. Therefore many companies have applied Information Systems to support the company. The business unit "Sunarman Furniture" is still using a manual information system, so that the transaction had a little trouble / problem, especially when the goods checking process. It require a long time because it must be done individually and manually. Therefore, the business unit "Sunarman Furniture" will be equipped with Information System that will help the business operation in ordering of goods, checking of goods (stock and variety of goods), etc. With the establishment of a computerized Information System, it is expected that "Sunarman Furniture" will be able to provide information quickly and accurately. This Information System is needed for processing of goods ordering, incoming goods reports, outgoing goods reports, inventory reports and financial reports in the furniture business unit. So that transaction or checking of goods will be easy, accurate and does not require a long time. Keyword: Information System, Sunarman Furniture
1. 1.1
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disaat ini yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan dunia bisnis, baik secara individual, instansi pemeritah, ataupun swasta. Perkembangan informasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk menciptakan kemajuan di semua bidang yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia pada umunya. Sistem informasi juga merupakan salah satu bagian penting bagi dunia bisnis dalam meningkatkan produktivitas, baik dalam memperoleh informasi, mengolah data, dan menggunakan informasi tersebut terutama untuk kepentingan intern usaha dagang tersebut. Mebel Sunarman sebagai usaha dagang yang bergerak dibidang produksi dan penjualan mebel, memerlukan pengolahan sistem informasi yang baik, dimana kebijakan–kebijakan dan keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang diperoleh akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup usaha dagang terutama untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Penjualan yang bergerak dalam bidang usaha mebel di daerah Bantul Yogyakarta ini dapat dilakukan secara langsung dengan memilih barang yang sudah ada atau memilih sendiri bentuk, bahan dan ukuran. Mengingat pentingnya masalah tersebut, maka diperlukan suatu sistem informasi pengolahan dan pengaturan terhadap produksi barang dan penjualan barang. Di dalam informasi ini berpengaruh terhadap usaha dagang terutama dalam menentukan aktifitas penjualan, dimana informasi mengenai stok minimum dan arus keluar masuk barang yang mempengaruhi persediaan, karena pengendalian persediaan merupakan kegiatan utama untuk mengontrol efektifitas dan efisiensi barang dan penjualan. Informasi ini disajikan untuk menunjang kegiatan usaha dagang khususnya untuk membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan. Dengan adanya masalah ini, penulis bermaksud merancang suatu sistem pengolahan data penjualan yang baik, guna tercapainya tujuan usaha dagang. Oleh karena itu, penulis ingin mengadakan penyusunan dalam menyusun permasalahan sistem penjualan pada usaha dagang Mebel Sunarman. Sehingga penulis dapat mengangkat topik tersebut dengan judul “ Sistem Informasi Penjualan Pada Usaha Dagang Mebel Sunarman Bantul Yogyakarta ” di jalan Imogiri Barat km 4,5 Ngancar Bangunharjo Sewon Bantul. 1.2 Metode Penyusunan Untuk mendukung sistem yang dibuat dalam pengambilan data, penulis menggunakan metode dalam memecahkan masalah yang akan diambil. Adapun metode pemecahan masalah yang diambil adalah: 1. Metode Observasi Adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meneliti usaha dagang secara langsung. Dengan tujuan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan masalah yang sedang diteliti.
2.
3.
4.
2. 2.1
Metode Wawancara Adalah suatu cara pengumpulan data dengan metode berupa tanya jawab secara langsung dengan orang yang bersangkutan sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti kepada pihak usaha dagang Mebel Sunarman. Metode Kearsipan Adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari arsip-arsip yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Metode Kepustakaan Adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara melihat dan mempelajari dari buku-buku referensi sebagai sumber acuan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Landasan Teori Konsep Dasar Sistem
Pengertian Sistem menurut Murdink dan Ross “Sistem sebagai perangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. Pengertian Sistem menurut Scott “Sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (prosessing), keluaran (output). Pengertian Sistem menurut Mc Leod “Sistem sebagai kelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. 3. 3.1
Tinjauan Umum Sejarah Berdirinya Usaha Dagang Mebel SUNARMAN Berawal dari bekerja pada salah satu usaha dagang, Pak Sunarman seorang pekerja yang tekun dan mempunyai daya kreatif yang tinggi sehingga karya-karya yang dihasilkan oleh Pak Sunarman mampu bersaing dengan barang yang dihasilkan oleh usaha mebel lainnya. Karena ketekunan dan keuletan Pak Sunarman dan kawan-kawan dalam bekerja di salah satu usaha mebel di daerah Bantul mampu menarik minat konsumen baik dalam dan luar daerah Bantul untuk memesan mebel di usaha tersebut. Karena ketekunannya akhirnya Pak Sunarman mampu membuat usaha dagang secara mandiri. 3.2 Visi dan Misi 3.2.1 Visi Visi merupakan gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang merupakan cita dan citra yang akan diwujudkan oleh usaha dagang mebel Sunarman. Adapun visi dari usaha dagang Mebel Sunarman sebagai berikut: 1. Daerah pemasaran mencapai keberbagai Negara di dunia. 2. Menjadi unit usaha yang mampu menyerap tenaga kerja, sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
3.2.2
Misi Misi merupakan suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan usaha dapat tercapai dan berhasil dengan baik sesuai dengan misi yang ditetapkan. Adapun misi dari usaha dagang Mebel Sunarman sebagai berikut: 1. Mengembangkan usaha dagang menjadi lebih maju. 2. Mencari konsumen atau pelanggan sebanyak-banyaknya demi kelangsungan usaha agar tetap stabil. 3.3 Struktur Organisasi
P E M IM P IN
K a ry a w a n
K a ry a w a n
Gambar 3.1 Struktur Organisasi 3.4
Tujuan dan Wewenang
Berikut adalah pembagian tugas yang ada di Usaha Dagang Mebel Sunarman: Pemimpin a) b) c) d) e) f) g) h) i)
Menyusun program kerja. Mengontrol hasil-hasil kerja bawahan. Menilai hasil-hasil kerja bawahan. Mempertanggung jawabkan kemajuan usaha dagangnya. Mengatur keuangan usaha dagang. Membantu bawahan apabila ada kesulitan dalam bekerja. Melakukan transaksi. Mencatat semua anggaran yang dikeluarkan. Mempertanggung jawabkan hasil laporan.
Karyawan Produksi a) Membuat produk yang dipesan dan stok. b) Mempertanggung jawabkan hasil produknya, agar tidak mengecewakan pimpinannya. Karyawan Finishing a) Memperindah produk yang sudah jadi. b) Mempertanggung jawabkan hasil produknya, agar tidak mengecewakan pimpinannya.
3.5
Produk Yang Dijual
Adapun contoh produk yang dijual antara lain sebagai berikut: Jenis Meja
Kursi
Almari
Tempat Tidur
Contoh Produk
3.6
Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 3.2 Flowchart yang sedang berjalan 4.
PEMBAHASAN
4.1
Rancangan Sistem yang Diusulkan
4.1.1
Flowchart Sistem yang Diusulkan
Gambar 4.1 Flowchart yang diusulkan 4.1.2
Data Flow Diagram
a.Data Diagram Konteks 0
Gambar 4.2 Data Diagram Konteks
b.Data Flow Diagram Level 1
Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level
4.1.3
ERD(Entity Relationship Diagram)
Gambar 4.4 ERD 4.1.4 Normalisasi 1. Bentuk normal kesatu (1NF/Firs Normal Form)
Gambar 4.5 Normalisasi Bentuk Pertama
2. Bentuk normak kedua(2NF/Second Normal Form)
Gambar 4.6 Normalisasi Bentuk Kedua 3. Bentuk normal ketiga(3NF/Third Normal Form)
Gambar 4.7 Normalisasi Bentuk Ketiga
4.1.5
Relasi Antar Tabel
4.1.6
Gambar 4.8 Relasi Antar Tabel Perancangan Database
Setelah melakukan normalisasi yang didapatkan hubungan antar file, langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan terhadap tabel itu sendiri. Perancangan tabel ini bertujuan untuk merancang isi atau struktur sebagai pengolah data. 4.1.7
Rancangan input
Rancangan input merupakan bagian dalam perancangan sebuah sistem dimana rancangan input berupa form-form yang berkaitan dengan sistem yang dirancang. 4.1.8
Rancangan Form Laporan
Rancangan form digunakan untuk menampilkan laporan data sesuai dengan sistem yang ada, dan akan menampilkan hasil, bentuk dan tampilan dari pengolahan data sistem yang akan disajikan dalam bentuk laporan. 4.1.9 Rancangan Output 4.2 Implementasi Program 1. Tampilan Login
Gambar 4.9 Tampilan Login
2. Tampilan Menu Utama
Gambar 4.10 Tampilan Menu 3. Submenu Data Pembelian Bahan
Gambar 4.11 Tampilan Pembelian Bahan 4. Submenu data produksi
Gambar 4.11 Tampilan Produksi
5. Submenu data barang
Gambar 4.12 Tampilan Data Barang 6. Submenu data Penjualan
Gambar 4.13 Tampilan Data Penjualan 7. Submenu data pengiriman
Gambar 4.14 Tampilan Data pengiriman 8. Submenu Data Pemesanan
Gambar 4.15 Tampilan Data Pemesanan
9.
Submenu Data Pelanggan
Gambar 4.16 Tampilan Data Pelanggan 10. Submenu Data User
Gambar 4.17 Submenu Data User 11. Form Laporan
Gambar 4.18 Laporan 12. Laporan Penjualan Harian
Gambar 4.19 Laporan Penjualan Harian
13. Laporan Penjualan berdasarkan Tanggal
Gambar 4.20Laporan Penjualan Berdasarkan Tanggal 14. Laporan Penjualan Semua
Gambar 4.21 Laporan Penjualan Semua 5. 5.1 5.2
Penutup Kesimpulan Dapat menyajikan informasi secara cepat, akurat, dan relevan. Dapat mengurangi pekerjaan yang berulang-ulang serta dapat merubah data dengan mudah. Hasil laporan yang dibutuhkan lebih mudah diperoleh. Bentuk tampilan yang mudah dimengerti oleh pemakai atau user. Meningkatkan kinerja dalam rangka melakukan pelayanan dan menyelesaikan tugas-tugas dengan baik. Kelemahan dan Saran
Setelah sistem informasi penjualan ini dibuat ada beberapa kelemahan dari penulis yang berhubungan dengan sistem informasi ini: 1. Perhitungan penghasilan penjualan yang belum otomatis. 2. Kurangnya penjelasan satuan pada tabel pembelian bahan, sehingga masih menyulitkan admin. 3. Belum bisa melakukaan pemesanan barang sesuai keinginan pelanggan.
Saran-saran: 1. Apabila pemilik ingin mengetahui jumlah penghasilan bisa dilakukan perhitungan secara manual. 2. Ketika Admin akan menginputkan data pembelian bahan bisa melakukan perhitungan manual terlebih dahulu. 3. Pelanggan hanya bisa melakukan pemesanan bahan sesuai dengan barang yang sudah ada. Daftar Pustaka Al Fatta, Hanif.2007.Analisis & Perancangan Sistem Informasi.Yogyakarta:Andi Offset. Kadir,Abdul.2003.Pengenalan Sistem Informasi.Yogyakarta:Andi Offset. Sunyoto,Andi.2007.Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.Yogyakarta:Andi Offset. Mcleod,Raymon.2001.Sistem Informasi Manajemen.Jakarta:PT Prenhallindo. http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=4&submit.x=18&submit.y=19&qual=h igh&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F2010%2Fjiu nkpe-ns-s1-2010-3140612-14748-strategi_penjualan-chapter2.pdf