TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN HUBUNGANNYA

Download Tingkat pendidikan orang tua dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa MI Hayatul Islam. C. Rangkuman Skripsi. Pengawasan belajar siswa...

0 downloads 524 Views 2MB Size
TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWAMI HAYATUL ISLAM TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Menempuh Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Jenjang Pendidikan Sarjana (81)

Oleh:

CHOLILAH NIM : 805011001489

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 142812007

TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH HAYATUL ISLAM TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Menempub Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Jenjang Pendidikan Sarjana (Sl)

01eh: CHOLILAH NlM : 805011001489 Di Bawah Bimbingan Pembimbing

'-'~/

Drs. Abdul Haris, M.Ag NIP. 150275608

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta 1428 Hl2007

PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi beljudul "TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TVA DAN HVBVNGAN DENGAN

PRESTASI

BELAJAR

SISWA

DI

HAYATVL

ISLAM

PETAMBVRAN JAKARTA PVSAT" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakmia dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosyah pada 9 Januari 2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar smjana SI (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama.

Jakarta, 9 Janum'i 2008 Sidang Munaqosyah

Ketua Program PTTM ! Skretaris Sidang

Ora. Hj. Eri Rossatria, M.Ag NIP. 150077 519

Tanggal

/I-O;;"-2.1Xf?

Tn .n

L

,

Penguji I Drs. H. A.F. Wibisono,MA NIP. 150236009 Penguji II Drs.H. Akyas Azhari NIP. 1500232218 Mengetahui : Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta! Ketua Sidang

ABSTRAK A. Nama

:CHOLILAH

B. Judul

: Tingkat pendidikan orang tua dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa MI Hayatul Islam

C. Rangkuman Skripsi Pengawasan belajar siswa yang baik yang dilakukan orang tua di rumah pada dasamya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah tingkat pendidikan orang tua. Penelitian iui bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap keberhasilan siswa. Gambaran umum pennasalahan menurut pengamatan penulis adalah terdapatnya kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka semakin baik pengawasan belajar anak. Karena tingkat pendidikan yang peruah dilampaui oleh seseorang akan mernpengaruhi pola pikir dan pola sikapnya. Begitu pula dengan orang tua dar! siswa kelas III sampai kelas VI rnadrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam Jakarta yang memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda, dar! tingkat pendidikan yang rendah sampai tingkat pendidikan tinggi. Oleh karena itu penuIis ingin lebih rneyakini lagi tentang adanya hubungan tingkat pendidikan orang tua dengan mengadakan penelitian iui. Penelitia iui merupakan penelitian yang berbentuk pengurnpuIan data dengan rnenggunakan angket yang disebarkan kepada orang tua mclalui siswa kelas III sampai kelas VI tahun 2007. Orang tua harns rnemiliki pendidikan yang cukup rnemadai, oleh karena itu untuk meningkatkan keberhasilan belajar, orang tna harns selalu rnembimbing dan mengawasi belajar anale, agar mendapatkan nilai yag baik.

KATA PENGANTAR

~ )I

,

r:r)I .&\ ~

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan taufik dan hidayahNya kepada kita semua, bahkan atas izin serta petunjuknya penulis dapat menyusun skripsi ini. Pelulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar smjana pendidikan Islam jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Jakarta. Judul penelitian yang dilakukan untuk skripsi ini adalah "Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Hubungannya dengan Prestasi Siswa di Madrasah Iptidaiyah Hayatullslam Tanah Abang Jakarta Pusat." Karya yang sederhana ini merupakan bingkisan khusus bagi orang tua saya. atas dukungan yang telah mereka berikan bagi saya dan keluarga baik moril dan materil demi keberhasilan pcndidikan penulis selama ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis juga mcnclapatkan banluan clan clorongan clari berbagai pihak, unluk itu pada kesempalan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya, khususnya kepada yang terhormat : I. Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hiciayalliliah Jakarta. 2. Kelua Program Pcningkatan Tenaga Tcknis Masyarakat (PTTM). Fakliitas IImli Tarhiyah dan Kegllrllan Universitas Islam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta. 3. Pembingbing yang dengan ikhlas telah meiliangkan bimbingan, petllnjllk clan saran-saran kepnela penlilis clalam rangka penyelesaian penlilisan skripsi ini.

4. Segenap dosen dan civitas Akademika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama studi di UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 5. Pimpinan dan staff UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikan pelayanan pinjaman buku-buku yang penulis perlukan. 6. Orang tua yang telah ikhlas membimbing dan mendidik penulis sejak kecil sampai bisa menyelesaikan studi di Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 7. Bpk Kafrawi el Fath, Kepala MI Hayatul Islam dan staffuya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 8. Ibu Juastika, TU MI Hayatul Islam yang telah banyak memberikan informasi tentang jalamnya penelitian ini. 9. Suami tercinta yang banyak memberikan motivasi serta dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 10. Semua ternan-ternan, dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang turnt menbantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Akhimya penulis berdo'a semoga Allah swt, memberikan balasan yang setimpal kepada mereka, atas jasa-jasanya yang telah diberikan kepada penulis.

Jakarta,

November 2007

Penulis

DAFTARISI

Halaman Judul...................................................................................................

ii

Abstraksi.........................

iii

Lernbar I'engesahan I'enguji.................

iv

Kata Pengantar...................................................................................................

v

Daftar Isi..........

vi

Daftar Tabet........................

viii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................

I

B. IdentifIkasi Masalah.......................................................................

4

C. Tujuan Penelitian...........................................................................

6

D. Kegunaan Penelitian......................................................................

6

E. Lokasi Pene1itian....

7

BAB II : KAJIAN TEORI A. Kedudukan Orang Tua dan Pendidikan.........................................

8

B. Fnngsi I'endidikan dan Tujuan I'endidikan......

10

C. Tujuan Pendidikan Pada Setiap Jenjang Persekolahan.............

12

D. I'restasi Belajar

14

:

;......................

E. Faktor yang rnernpengaruhi prestasi belajar......

18

F. Kerangka Pernikiran dan Hipotesa......

.. ..

20

,.

23

:.............

24

BAB III; METODE PENELITIAN A. Vanabel Penelitian B. Metode Penelitian C. Populasi........

...

..

D. Teknik I'engambilan Data..............................................................

24 25

BAB IV : HASIL PEMBAUASAN A. Gambaran Umum.......................................................

26

B. Deskripsi Data.........................

29

BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan...........................

46

B. Saran-saran...................................................................................

48

Daftar Pustaka Lampiran fliodata Penulis

DAFTAR TABEL

Tabell. Keadaan Tenaga Pengajar di MI Hayatul Islam Tabel2. Data Prestasi Siswa Sesuai Dengan Tingkat Pendidikan Orang Tua di SDIMI Taber 3. Data Prestasi Siswa Sesuai Dengan Tingkat Pendidikan Orang Tua di SLTPIMts Tabel 4. Data Prestasi Siswa Sesuai Dengan Tingkat Pendidikan Orang Tua di SLTA Tabel5. Data Prestasi Siswa Sesuai Dengan Tingkat Pendidikan Orang Tua di PT

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam keadaan yang normal, Iingkungan yang pertama berhubungan dengan anak adalah orangtua, saudara-saudaranya yang lebih tua (kalau ada) serta mungkin kerabat dekatnya yang tinggal serull1ah, ll1elalui Iingkungan itulah si anak mengenal dunia sekitamya dan pola pergaulan hidup yang berlaku seharihari,melalui lingkungan itulah si anak mengalami proses sosialisasi awal. Orang tua,saudara-saudara ll1aupun kerabat terdekat lazimnya memcurahkan perhatimmya untuk mendidik anak, supaya anak tersebut ll1ell1peroleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang baik dan benar,melalui penanaman disiplin dml kebebasan serta penyerasiannya. Keluarga merupakan masyarakat alamiyah yang pergaulan diantara anggotanya bersifat khas. "Dalall1 lingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan, di sinilah pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku di dalamnya. Artinya tanpa harus diumull1kan atau ditulis terlebih dahulu agar diketehui atau diikuti oleh seluruh anggota keluarga."l Kekayaan paling berharga yang dimiliki setiap orang tua dalam keluarga adalah anak, sebab anak merupakan darah daging dan buah kasih saying dari kedua orang tna. Setiap anak dilahirkan dengan membawa potensi yang hanya dapat I

66.

Darajat, Zakiah, Dr.,dkk, JIm" Pendidikan Is/am, (Jakarta: Bumi aksara, 2006), cet.ke-4, hal

2

dikembangkan dengan adanya bantuan dan peran aktif orang lain Khususnya orang tua. Untuk itu maka setiap orang tua hams dapat meny~ikan kondisi-kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan anak. Pendidikan

sekolah

yang

pertama

kali

adalah

di

tingkat

Sekolah

DasarlMadrasah Ibtidaiyah di mana anak mulai memasuki suatu pendidikan dasar dari pendidikan formal, dan anak hams dapat menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada di sekolah. MI Hayatul Islam yang berdiri sejak tahun 1961. 18tar belakang pendidikan orang tua di MI Hayatul Islam pun bervariasi, mulai tidak tamat SD sampai perguruan tinggi. Dalam pola kehidupan keluarga dimana orang tua menanarnkan sikap dan kebiasaan yang baik dan teratur akan membawa anak memiliki perkembanagan pribadi yang terarah,sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Dalam hal ini orang tua mempakan soo tauladan dalam perkembangan anak sejak kecil hingga dewasa. Oleh karena itu orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi biasanya akan berpengaruh positif pada anak. Yang perlu ditanarnkan dalam keluarga adalah pendidikan yang mengandung nilai agama dan juga mengandung nilai intelektual, apabila nilai-nilai agama masuk maka tingkah laku anak akan terkendali dan dikendalikan seperti yang dikatakan oleh Prof Dr. Zakiah Drajat bahwa : "tujuan pendidikan yang berbentuk insankamil dengan pola taqwa hams dapat tergambar pada pribadi sesesorang yang

3

sudah dididik walaupun dengan ukuran kecil dan mutu yang rendah sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut.,,2 Dan tujuan akhir dalam Firman Allah swt

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benamya taqwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. (Q.S AI Imron: 102)3

Ali Samsul mengatakan: "pendidikan mernpakan kewajiban serta tanggung jawab orang tua dan orang tua harns mampu mengarahkan, menuntun, mengawasi, mampu mengarahkan anak agar mau belajar dengan semangat',4 Lingkungan keluarga menentukan hasil belajar anak, karena lingkungan ini mernpaan pendidikan dasar dan utama dalam perkembangan anak. Anak mengalami kegagalan dalam beiajar mungkin karena factor orang tua. Mereka kurang memperhatikan perkembangan anak di sekolah, tidak membimbing serta mengawasi bagaimana anak belajar di rumah, kemungkinan besar orang tua kurang 2

Drajat, Zakiah, Dr., dkk, IImu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bruni Aksara, 2006), eet. Ke-4,

30-31. 3 AI Qur'an dan te!jmeah.n Departemen Agama republik Indonesia, (Semarang, Toha Putra), Q>S Ali Imran: 102, hal 92. 4 Samsul,AIi, H, Panduan Praktis Bagi Orang Tua Mendampingi Remaja Meraih Sukses, (Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2000), edisi pertama hal 34,

4

memiliki pengetahuan yang cukup untuk itu. Keluarga adalah ayah, ibu dan anakanak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Orang tua sangat' besar pengarnhya terhadap semua anggota keluarga. Hal ini orang tua dapat berperan serta memupuk kegiatan belajar anak, untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat dicapai hasil semaksimal mungin karena pemberian pendidikannya dan dorongan orang tua kepada anak-anaknya bukanlah selalu menjadi tugas di sekolah,

hal

ini

menjadi

kewajiban

orang

tua

sebagai

orang

yang

bertanggungjawab terhadap masa depan anaknya. Untuk membantu dalam proses belajar

sebaiknya orang

tua

harns

selalu

belajar

untuk

mempertinggi

pengetahuannya, sebab semakin banyak yang diketahui orang tua semakin banyak pula yang didapat dan diberikan pada anaknya. Berangkat dari uraian di atas penulis tertarik untuk membahas lebih jauh lagi dengan mengambil judul "TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN HUBUNGANNYA

DENGAN

PRESTASI

BELAJAR

SISWA

PADA

MADRASAH IBTIDAlYAH HAYATUL ISLAM TANAH ABANG JAKARTA PUSAT."

B. Identifikasi Masalah 1. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Tingkat prestasi yang dicapai siswa tidak bisa tercapai dengan baik kalau tidak dibimbing/diperhatikan oleh orang tua dengan kehendak yang

5

mempengaruhi kemampuan siswa dorongan orang tua, bakat anak dan kemampuan siswa dengan lingkungan hal ini dapat berpengaruh dalam belajar dan muneul berbagai permasalahan yang baik dengan prestasi antara lain: 1. Adakah pengarulmya antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa di sekolah. 2. Adakah pengaruhnya pemberian motivasi orang tua pada prestasi belajar siswa di sekolah. Penulis membatasi masalah pada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi bel!\iar siswa di sekolah. Tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud penulis adalah jenjang pendidkan formal yang peruah dilalui atau dieapai orang tua. Di Indonesia jenjang ini memulai dari TK, SD (Ibtidaiyah), SLTP (Tsanawiyah), SLTA (Aliyah, SMEA, STM, SMKK, SGO,dan lain-lain yang setaraf) hingga perguruan tinggi. Prestasi belajar dalam penelitian ini merupakan hasil keseluruhan nilai ratarata yang diperoleh oleh anak dalam kegiatan bel!\iar disekolah berupa nilai raport, penelitian akan mengambil nilai semester.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan

latar

belakang

dan

pembatasan

masalah,

penulis

merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam Tanah Abang Jakarta Pusat.

6

c.

Tu.iuan Penelitian

Berdasarkan l11asalah yang telah dirul11uskan, tujuan penelitian

1111

adalah

sebagai berikut : 1. Untuk l11emperoleh data tentang pendidikan orang tua dan prestasi belajar

siswa. 2. Untuk l11endapatkan pengetahuan data/fakta yang valid dan reliable, tentang sejauh mana hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa. 3. Untuk l11el11berikan sumbangan pemikiran tentang beberapa pentingnya pendidikan orang tua dalam l11empengaruhi prestasi belajar anak, serta memberikan dorongan pada orang tua agar lebih berperan di dalal11 pendidikan anaknya.

D. Kegunaan Penelitian

I. Penelitian ini akan mengahasilkan bukti deshipsi data antara pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa di rUl11ah. 2. Sebagai acuan bagi para guru untuk mencari motode pel11belajaran yang erat dengan latar belakang pendidikan orang tua yang berbeda-beda bagi setiap peserta didik. 3. Mudah-mudahan dari hasil penelitian ini dapat berguna bagi dunia pendidikan untuk menjadi pertimbangan dalam l11enentukan kebijakan dalam bidang penclidikan.

7

Lokasi Penelitian Pendidikan lingkungan sekolah yang pertama kali adalah di tingkat SDfMadrasah Ibtidaiyah, dimana anak mulai memasuki suatu pendidikan dasar dari pendidikan formal dan anak hams dapat menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada di sekolah. Oleh karena itu penulis memilih objek penelitian pada tingkat sekolah dasar, lebih spesifik lagi lokasi penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam.

BABn KAJIAN TEORI

A. Kedudukan Orang Tna dan Pendidikan Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak-anak mereka karena merekalah anak mula-mula menerima pendidikan, dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Orang tua dalam pengertian umum ialah : "ibu dan bapak dari seorang yang dilahirkan. Ibu-Bapak yang memegang peranan utama dalam kelangsungan hidup dalam suatu rumah tangga dan keluarga dengan demikian jelas ballwa orang tua yang dimaksud ialah ibu dan bapak."s Dengan demikian jelas bahwa orang tua yang dimaksud adalah ibu bapak. Orang tua bukan semata-mata sebagai penentu keturunan, namun mereka juga memegang peranan utama untuk kelangsungan hidup anaknya. Setiap anak yang dilahirkan membawa potensi (bahan dasar) yang dapat dikembangkan dengan bantuan orang tua. Orang tua atau ibu bapak memegang peranall yang penting yang amat berpengaruh atas pendidikan anaknya, sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada disampingnya. Oleh karena itu ia meniru/perangai ibunya, dan biasanya seorang anak lebih cinta pada ibunya apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk itulah orang tua harus dapat memperhatikan bagaimana agar potensi anak dapat berkembang dengan baik dengan memberikan pengamalan dan latihan

5 Nasulion, Thamrin, El AI, Peranan Orang tua da/am Meningkatkan Be/ajar Anak, (Jakarta; Bumi Aksara, 1994), eel ke I, hal 5 I.

9

belajar yang merupakan bentuk perubahan dan pertumbuhan yang diperoleh anak maka kemampuan yang dimiliki anak berkembang kearah yang lebih baik sehingga mempengaruhi masa depan. Pengaruh ayah terhadap anaknya besar pula. Dimata anak, ayah adalah seorang tertinggi gengsinya dan terpandai diantara orang-orang yang dikenalnya. Cara ayah melakukan pekeIjaan sehari-hari berpengaruh pada pekerjaan anaknya. Ayah merupakan penolong utama, lebih-Iebih bagi anaknya yang lebih besar, baik laki-Iaki maupun perempuan. Islam memandang keluarga bukan hanya sebagai persekutuan hidup terkecil saja, melainkan lebih dati itu. Yakni sebagai lembaga hidup manusia yang memberi kepada anggota keluarganya, celaka atu bahagia dunia akhirat. Nabi Muhammad pun diutus Allah peliama-tama di perintahkan untuk mengajarkan Islam lebih dahulu kepada keluarganya sebelum masyarakat luas. Karena keselamatan manusia pada hakekatnya bertumpu pada keselamatan keluarga. Firman Allah.

Artinya : dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabat yang dekat (Q.S Asy Syura :2l4t Demikian pula Islam memerintahkan agar para orang tua berlaku sebagai kepala dan pemimpin dalam keluarganya serta berkewajiban untuk memelihara keluarganya dari api neraka.

6 Deparlemen ;jgama Repllhlik Indonesia AI-QlIr 'an dan lerjemalian (Semarang, Toha futral, Q. S As-Syura: 24)

10

Sebagaimana firman Allah :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (Q.S Attahrim :6)7

Orang tua yang bertanggung jawab pertama kali dalam pendidikan anak hendaknya mempunyai bekal yang cukup. Bekal yang cukup ini dalam arti hams punya kemampuan yang cukup dalam membimbing anak, dari orang tualah anak pertama kali mendapat pendidikan bertanya dan pemberian motivasi untuk belajar. Orang tua mempunyai kewajiban untuk membina dan mengembangkan anak dengan berbagai cara. Cara yang serasi dan sesuai bagi orang tua, dan terutama bagi anak-anak sebagai orang yang menerima pendidikan tersebut. B. Fungsi Pendidikan dan Tujuan Pendidikau

Pengertian pendidikan sebagai suatu usaha membimbing anak untuk mencapai kedewasaan agar kelak mampu berdiri sendiri serta mengejar cita-citanya. Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, hanya dapat hidup dengan adanya perawatan yag sungguh-sungguh dari ibunya. Fungsi pendidikan dalam arti mikro (sempit) ialah membantu (secara sadar) perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Fungsi pendidikan makro (luas) ialah : a. "Pengembangan pribadi

7 Departemen Agama Republik Indonesia AI-Qur'an dan terjemahan (Semarang, Toha PutTa), Q.S Atlahrim: 6)

II

b. Pengembangan warga negara c. Perkembangan keberdayaan d. Pengembangan bangsa-bangsa"g Perkembangan ekonomi sosial antara kelompok manusia di dalam daerab, di luar kota atau di desa bervariasi menurut latar belakangnya penduduk dan sumber alam yang mendukung yang pertumbuhan penduduk sangat cepat, peningkatan sarana, penunjang yang belum mencukupi sikap mental penduduk dan menghadapi kehidupan yang bervariasi adalah yang merupakan fenomena (kejadian yang menarik perhatian) masyarakat bervariasi gerak dan wama kehidupan angota mesyarakat adalah seirama dengan kemajuan teknologim dan tuntunan masyarakat. Karena

dinarnika kehidupan

menurut

partisipasi

dari

anggota keluarga

masyarakatnya. Untuk dapat meningkatlkan kemajuan dan perbaikan dalam suatu masyarakat diperlukan teknologi dibutuhkan pendidikan formal dan informasi (penerangan). Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum seperti menjadi manusia yang baik yang bertanggung jawab bertaqwa kepada tuhan YME, yang mengabdi kepada masyarakat, tujuan umum yang serupa ini sangat kabur dan karena itu terbuka bagi bermacam-macam tafsiran, kita tahu dengan jelas apa yang dimalcsud dengan baik bertanggung jawab atau mengabdi kepada masyarakat. Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum seperti menjadi manusia yang baik, bertanggung jawab, bertakwa kepada Tuhan Yang Maba Esa. Dra. Hj. Nur

, Fuad, Iksan, H, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta PT; Rineka Cipta, 1997), Cet 1, hal 31.

12

Uhbiyati mengatakan tujuan pendidikan yaitu : "sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan untuk sesuatu kegiatan."g Sehubungan dengan itu, maka tujuan mempunyai arti yang sangat penting bagi keberhasilan sasaran yang diinginkan, arab atau pedoman yang harus ditempuh terhadap sasaran serta sifat dan mutu kegiatan yang dilakukan. Semakin baik pendidikan semakin marnpu menhadapi kehidupan dalarn masyarakat karena dapat memenuhi kebutuhan konsumsi diri sendiri secara nyata, baik kualitatif maupun kuantitatif. Dari semua aspek kehidupan, pendidikan adalab salab satu diantara yang tidak dapat diabaikan. Anak lahir tumbuh dan berkembang sarnpai marnpu berdiri membutuhkan pendidikan.

C. Tujuan Pendidikan Pada Setiap Jenjang Persekolahan

Jenjang pendidikan adalah tabap pendidikan yang berkelanjutan, yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik. Tingkat kerumitan bahan pengajar dan cara menyajikan baban pengajaran. Jenjang pendidikan sekolab terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengab dan pendidikan tinggi. Disamping jenjang pendidikan itu dapat diadakan pendidikan pra sekolab yang tidak merupakan persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar.

9

Uhbiyali, Nur, Ora., Ilmu Pendidikan Is/am, (Bandung; Puslaka Selia 1999), hal 29

13

I. Tujuan Pendidikan Dasar adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

2. Tujuan Pendidikan Menengah adalah mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan sekitar.

3. Tujuan Pendidikan Tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemapuan tinggi yang bersifat akademik atau profesional sehingga dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan."IO Dari rumusan tujuan pendidikan diatas dapat dimaksud bahwa tujuan ini semua merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan nasional dalam arti dirumuskan lebih khusus disesuaikan perkembangan dan emosional peserta didik pada institusinya dalam rumusan ini dibuat lebih operasional.

D. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam aktivitas manusia sehari-hari selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik, hal tersebut akan meningkatkan prestasi dan kewibawaan (menerima tanpa paksaan) pada orang lain.

10 Nasoetion, Neohi H, Drs..MA, Modul 1-6, Evaluasi Proses dan Hasil Be/ajar Pendidikan Agama, ,(Jakarta: Dirjen Pembinaan Agama Islam dan Universitas Terbuka 1997), eet ke- 2, hal 49

14

Prestasi erat kaitannya dengan hasil yaitu sesuatu yang ditetapkan dari suatu usaha yang telah dilakukan, kata prestasi bersal dari bahasa Belanda yaitu prestuatie yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang

berarti hasil usaha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau yang dilakukan, dikeJjakan. Sedangkan prestasi akademi adalah hasil pelajaran yang telah diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif biasanya dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. "II Menurut Saiful Bahri Djamaroh prestasi adaIah : "hasil dari kegiatan yang telah dikeJjakan dan diciptakan baik secara individu atau kelompok.,,12 Sehubungan dengan ini adalah keberhasilan proses mengajar dibagi atas beberapa tingkat atau taraf. Tingkat keberhasilan tersebut adalah : a. Istimewalmaksimal yaitu apabila selumh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa b. Baik sekali/optimal yaitu apabila sebagian besar 76% - 99% bahan pelajaran dapat dipelajari oleh siswa c. Baiklminimal yaitu apabila bahan pelajaran yang dikeJjakan hanya 60%-75% s~a dikuasai siswa

11 Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1996), edisi ke II, Cet ke 7, bal787 12

hal. 121

Djamaroh, Saiful Bahri, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta 2006), Cet 3,

15

d. Kurang yaitu apabila bahan pelajaran yang dikeIjakan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa Dengan melihat data yang terdapat pada formal daya serap siswa dalam pelajaran dan persentase keberhasilan siswa dalam mencapai TIK (Tujuan Interuksional Khusus) tersebut dapat diketahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan siswa dengan guru : a. Apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal, ataupun maksimal. Maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan yangbaru. b. Apabila 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (dibawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya, hendaknya bersifat perbaikan (remedial). Dari kedua pendapat tersebut terdapat sedikit pesamaan, hanya saja kedua pendapat ini lebih menekankan bahwa prestasi bukan hanya hasil dari usaha,tapi merupakan hasil terbaik dan dapat diukur sebagai usaha yang maksimal dalam suatu tes atau pekeIjan. Dengan melihat data yang terdapat dalam formal daya serap siswa dalall1 pelajaran dan prosentase keberhasilan siswa dalam mencapai titik tersebut dapatlah diketahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan siswa dan guru.

16

Dalam kaitannya dengan belajar, Handari Nawawi mengungkapkn bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejurnlah materi pelajaran tertentu. Penulis menyimpulkan prestasi belajar sebagai suatu tingkat penguasaan dan keberhasilan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar atas sejumlah mata pelajaran yang diujikan waktu tetentu. Dari pendapat ini terlihat lebih difokuskan pada prestasi belajar siswa yang pada waktu tertentu melalui raport pada tiap semester.

2. Fungsi utama Prestasi Belajalo

Prestasi belajar merupakan suatu hasil yang dicapai yang bersifat perennial (terus-menerus) dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Bila demikian halnya, kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu, dapat memberikan kepuasan tertentu pada manusia khususnya manusia yang berada pada bangku sekolah. Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan karena mempunyai beberapa fungsi yaitu : I. Prestasi belajar sebagai kemampuan dan kualitas kemampuan yang telah dikuasai anak didik.

17

2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin lahu, hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut sebagai tendensi keingintahuan. 3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan. 4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan, indikator interen dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu intuisi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan reievan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator eksteren dalm arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat keduksesan anak didk di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuban perkembangan masyarakat. 5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. 13

E. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu mood daam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

Yang tergolong faktor internal (dari dalam) yaitu: a. Faktor Jasmani (Fisikologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh dari luar, yang termasuk ini adalah penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya yang berasal dari diri siswa.",,14 13 Nawawi, Hadari, Pengaruh Hubungan Manusia di Kalangan Murid Terhadap Prestasi Be/ajar. (Analisa Pendidkan Jakarta PDK, 1981 cet. ke II No.1 hal 36

18

b. Faktor Psikologis, baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh : a. "faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat, faktor kecekapan, bakat nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. b. Faktor non intelektif yaoitu kepibaian tertentu seperti sikap, kebiasan, minat kebutuhan, motivas, emosi, an penyesuaian.,,15 Faktor-faktor biologis dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung misalnya, Seorang yang mempunyai badan lemah dapat mempunyai sifat rendah diri yang tebal. Bebera falior biologis adalah misalnya sistem saraf, watak-watak sesual, proses pendewasaan, dan juga kelainan-kelainan biologis pada diri seseorang. Faktor-faktor biologis yang dapat mempengaruhi kepribadian adalah misalnya unsur-unsur tempramen, kemampuan belajar, perasaan, keterampilam , keinginan, dan lain sebagainya.,,16 c. Faktor Kematangan Fisik Maupun Psikis Yang termasuk faktor ekstemal (dari luar) adalah a. Faktor yang terdiri dari : 1) Lingkungan Keluarga

2) Lingkungan Sekolah 3) Lingkungan Masyarakat 4) Lingkungan Kelompok 14 Sabri, Alisuf, Psilologi Pendidikan Berdasarkan R 1996), cet 2 hal.59

hal.182

is

Ahmadi, Abu, Psikologi Belqjar (Jakarta: Aneka C

16

Soekarto, Soerjooo, Sosiologi Suatu Pengantar (Jaki

19

b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahua, teknologi, dan kesenian. c. Faktor Lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim, keadaan temperatur dan kelembaban udara, berpengaruh terhadap belajar. Dari kehidupan kita sehari-hari, pengalaman menunjukkan bahwa belajar dalam keadaan udara segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara panas dan pengap.

d. Faktor Lingkungan Spiritual dan Keagamaan.

Demikian beberapa faktor internal dan eksternal yang bednteraksi baik secara langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jadi faktor diatas sangat penting. Jika dilihat dari beberapa faktor diatas maka betapa pentingnya kita mengetahui prestasi belajar anak baik secara perseorangan maupun secara kelompok, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di disamping itu prestasi belajar berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga dapat menentukan apakah perlu mengadakan diagnosis bimbingan atau penempatan anak didik. F. Kerangka Pemikiran dan Hipotesa

1. Kerangka Pemikiran Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan pendidikan pertama dan utama seorang anak, sehingga amat besar peran keluarga dalam

20

keberhasilan seorang anak disekolah. Walupun di sekolah turnt terlibat dalam hal ini namun kedudukan keluarga jauh lebih berperan dalam menentukan keberhasilan seorang anak. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang primer dan fundamental sifatnya. Disitulah anak dibesarkan memperoleh penemuan awal dan belajar yang memungkinkan, perkembangan selanjutnya bagi dirinya disitulah anak memperoleh atau mendapat kesempatan menghayati pertemuan dengan sesama manusia, bahkan memperolah perlindungan yang pertama.ke1uarga merupakan pusat pendidikan dan pusat kebudayan serta pusat agama, maka hubungan antara anggota keluarga harus selalu harmonis dan terpadu dan penuh kegotong-royongan. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhitungan dan bimbingan orang tua itu adalah mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak. Prestasi belajar anak dapat dihubungkan oleh beberapa faktor, karena anak merupakan pribadi sosial yang banyak berinteraksi dengan sekelilingnya, yang lebih diharapkan dalam membantu prestasi belajar anak adalah orang tua, karena mereka yang lebih banyak akrab dan bergaul dengan anak. Hal ini karena orang tua dapat mengantarkan anak pada pengertian belajar dan tujuan daripada belajar melalui berbagai jenjang pendidikan. Hal ini karena dapat mengantarkan anak pada pengertian belajar dan tujuan r I :.

I,

•I

' . '.

'1'

11' I : • ~ I l' i , 1:

: t 11 1 " ,

I

21

Tingkat pendidikan orang tua walaupun tidak mutlak tapi besar relevansinya terhadap proses belajar anak, tingkat pendidikan yang tinggi disertai rasa tanggung jawab mendidik anak akan berakibat adanya bantuan yang dapat diberi orang tua terhadap keadaan belajar anak. Hal ini karena orang tua dapat mengantarkan anak pada pengertian belajar dan tujuan daripada tujuan belajar melalui jenjang pendidikan. Berbeda dengan orang tua yang berpendidikan rendah seringkali anak mengalami kesulitan bila ingin bertanya karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki orang tua. Di sisi lain ada pula yang berprestasi tinggi dalam belajar bukan berasal dari orang tuanya berpendidikan tinggi, ini disebabkan adanya kesadaran dan kemauan yang tinggi untuk berprestasi dengan ditumpu oleh adanya usaha untuk maju dan kompetisi dengan orang lain untuk menjadi yang terbaik Pada garis besarnya setiap mansia membentuk pendidikan. Dalam proses tersebut harus memiliki naluri dan kemauan untuk maju dan berprestasi melalui suatu usaha yang giat, selain itu terdapat pu1a faktor ekstern yang dibutuhkan sebagai motivator. Bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam prestasi belajar yang tinggi hams dicapai dan untuk itu dibutuhkan peran orang tua sebagai motivator pencapaian tujuan tersebut. Dari uraian di atils maka dapat disimpulkan, jika pendidikan orang tua rendah maka prestasi

~,t
anak rendah. Namun, jika tingkat pendidikan

orang tua tinggi maka prestasi belajar anak pun tinggi.

22

2. Hipotesa

Dalam satu penelitian hipotesa merupan jawaban sementara atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab pennasalahan yang diajukan dalam penelitian. Dari uraian di atas hipotesa bahwa tingkat pendidikan orang tua dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa, memiliki pemgaruh positif terhadap prestasi anak. Jadi semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka semakin tinggi prestasi anak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN'

A. Variabel Penelitian Variabel adalab hal-hal yang menjadikan obyek pelitian yang ditetapkan dalam suatu kegiatan penelitian yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif disinilab variabel itu terkandung makna variasi, variabel disebut dengan istilah ubahan, karena dapat berubab-ubah dan bervariasi (menurut Suharsimi Arikunto dalam bul"mya Prosedur Penelitian).17

I. Variabel X : tingkat pendidikan orang tua sebagai variabel bebas. 2. Variabel Y : pengawasan belajar siswa sebagai variabel

Matrik Variabel lVariabel X

Tngkat Tua

Pendidikan

Dimensi Variabel Orang a. SD, SMP, SMA, PT

b. Sarana Pendukung

Indikator

• •

• •

Menyebutkan pendidikan orang tua (1 ,2,3,4) Menyediakan alat belajar (8,9) Mengawasi I Membantu bel,yr (7,10) Memberikan motivasi (5,6,11,12,13,14,15)

lVariabel Y

Prestasi Belajar

Nilai Harian

a. Ulangan harian b. PR

Nitai Ulangan Umum

a. Semester I b. Semester II

Kreativitas Kelas

17

a. Menjawab pertanyaan B. Ketekunan keuletan

KunIa, Ari, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rinela Cipta, th 2002),

eel ke-12, hal 94

24

B. Metode Penelitian Untuk memudahkan di dalam penelitian ni menggunakan metode deskriptik data yang menghubungkan tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa dengan didukung oleh data-data dari : I. Penelitian Kepustakaan Penelitian perpustakaan ini dilakukan dengan menelaah dan mengkaji berbagai literatur yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas. 2. Penelitian Lapangan Dalam penelitian ini peneliti melakukan survey (meninjau) terhadap objek peneliti, yakni observasi, wawancara, angket di Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam seluruh kelas III sampai VI. Setelah diperoleh kemudian penulis menganalisakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan dari peneliti deskriptif ada! membuat deskripsi gambar atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat, mengenai fakta-fakta sikap serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

c. Populasi 1. "Populasi adalah keseluruhan subjek, apabila orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan populasi.,,18 Dalam hal ini seluruh siswa kelas

iII sampai VI MI Hayatul Islam

dijadikan objek penelitian karena jumlah mereka tidak melebihi 100 orang.

" Arikunto, Prosedur Penelitian Sualu Pen)lrkatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), eet. Ke-l2, haU 08.

25

D. Teknik Pengambilan Data 1. Observasi yaitu mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap wawancara objek yang diteliti secara langsung bagaimana keadaan Madrasah Hayatul Islam Jakarta Pusat. 2. Studi Dokumen yaitu memeriksa data yang dimiliki oleh MI Hayatul Islam yang berkenaan dengan tingkat pendidikan orang tua dan prestasi belajar siswa 3. Angket, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada Horesponden untuk dijawab secara tertulis diberikan kepada seluruh anak dari kelas III sampai kelas VI.

BABIV HASIL PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian yang yang dilakukan penulis dalam rangka menetahui ada tidaknya hubungan tingkat pendidikan formal orang tua terhadap prestasi belajar siswa M1 Hayatul Islam Jakarta.

A. Gambaran Umum

Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam (MI) berlokasi di J1. Petamburan VI No.14A, Jakarta Pusat. Sekolah ini memiliki 8 orang guru, 1 orang tata usaha, 1 orang pesuruh. Latar belakang guru berbeda-beda, yang berasal dari perguruan tinggi (S I) 4 orang, D II ada lorang, D III ada 2 orang dan 1 orang dalam proses penyelesaian perguruan tinggi. Disini Kepala Sekolah merangkap sebagai guru.

Sekolah ini adalah lembaga pendidkan Islam yang mengajarkan pengetahuan umum di samping pula pengetahuan agama. Gedung tersebut didirikan oleh Bpk. H. Supriyadinata dan ke1uarganya pada tahun 1961. sedangkan dalam operasional pendidikan ini dikukuhkan oleh pengurus-pengurus lainnya. Sampai saat ini eksistensi jalannya

pendidikan di madrasah tidak lepas dari pengamatan dan

perhatian orang tua siswa.

Pada dasarnya disetiap lembaga pendidikan mempunyai sarana dan prasarana untuk membantu pelaksanaan kegiatan pendidikan yang dikategorikan maju.

27

1. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam Adapun struktur organisasi Madrasah Hayatul Islam Tanah Abang Jakarta Pusat.

Pendiri H. Supriyadinata

Yayasan H. Rizanul Rasyid

Iv

Kepala Sekolah Kafrawi el Fath

Bag.Kurikulum Zalfah

:elas I ilah

Bag. Kesiswa~;" M. Frizofa Gislir

Tata Usaha Zuastika Puspitayanti

Wali Kelas II Zuastika P

Wali Kelas III Cholilah

GuruMTK M. Frizofa Gislir

.

Wali Kelas IV Juhairiyah

Guru B.Inggris Zuastika P

f-

WaliKelas V Okon stiawan

Guru Ekskul Syaiful

Pesuruh Sekolah

I

S'iswa - Si!lWi

I

Wali Kelas VI Zalfah

28

2. Tenaga Pengajar Adapun tenaga pengajar di MI Hayatul Islam dapat dilihat dalam tabel . .

.

TabelI. Keadaan guru tenaga di Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam th Ajaran 2006 - 2007

Perguruan Tinggi Daml Qolam Masih Kuliah) Ke ala Sekolah/Guru S. Arab Kafrawi el Fath Sa ian kurikLllumlWali Kelas VI Zalfah S I UIN th 1995 uastika Pus ita anti S I UNJ th 2005 Guru Shs. In rislWali Kelas /I Cholilah D /I UIN th 2003 Guru kelas /II JUhairi ah D 1/1 lAIN th 2000 Guru krlas IV Guru kelas I Jamilah D /II UIN th 2000 Okon stiawan S I STKIP th 1993 Guru Ola ra alWali Kelas IV D III Guna Dharma M. Frizofa Gislir th 2003 Guru Matematika 8 Perguruan tinggi 9 Jamiat Khair Masih Kuliah Guru Ekskul 10 ita anti S I UNJ th 2005 Tata Usaha 10 SD 04 Sli i th 1999 Pesuruh

1 2 3 4 5 6 7

Bila diperhatikan menurut data-data di atas akan dilihat kualitas guru di Madrasah Hayatul Islam sangat memadai dalam pelaksanaan kegiata proses belajar mengajar yang sekarang beJjalan dengan baik, sama halnya seperti pelaksanaan belajar mengajar yang berlaku di SD. Sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, I ruang TV, I ruang Kepala Sekolah, I ruang guru, 2 kamar mandi anak, 2 kamar mandi guru. Fasilitas yang dimiliki sekolah antara lain I mushola: IOx8m, I perpustakaan, I kantin dan lapangan olahraga. MI hayatul Islam memiliki sarana dan prasarana yang memadai, namun sudah ada sarana yang penting yaitu perpustakaan dan

29

mushola. Perpustakaan tersebut dimanfaatkan oleh siswa untuk mengisi waktu istirahat, sehingga dapat menimbulkan minat baca dikalangan siswa yang lainnya. Sedangkan musholla di manfaatkan sebagai ruang praktek siswa dan shalat Zhuhur berjamaah sebelum pulang sekolah dan setiap hari jum'at dari pk 7.00 - 7.30 membaca yasin bersama-sama guru dan siswa, dan setiap sabtu dari jam 8.00 8.30 kegiatan shalat dhuha dan saran-saran dari guru. Sekolah ini berlokasi di daerah yang padat penduduknya tapi karena siswanya hanya 101 orang pada waktu sekolah berdiri siswanya mencapai 200 orang. Karena waktu itu penduduknya masih asH, namun sekarang penduduknya lebih banyak yang menyewa rumah, akhimya teIjadi kelua/masuk sekolah. Ada juga orang tua yang penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Itu mempengaruhi jumlah siswa yang kadang menurun. Apalagi dengan persaingan sekolah SD negeri yang pada saat ini gratis.

B. Deskripsi Data

Dari penelitian yang saya lakukan melalui sebuah pengamatan maupun wawancara, memberikan hasil yang dapat memberikan informasi tentang cara-cara orang tua membantu dan mengawasi dalam belajar siswa sesuai dengan tingkat pendidikan orang tua. Jadi latar belakang pendidikan keluarga meruakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan-peningkatan prestasi be1ajar anak karena pada umumnya ada kecenderungan semakin tinggi pendidikan formal orang tua maka semakin baik pula hasil belajar anaknya. Oleh sebab itu setiap orang tua

30

perlu memberikan penaruh kepada anaknya, sebab pengaruh yang datang dari orang tua akan selalu diperhatikan oleh anak. Jika anak itu menyadari akan pentingnya pendidikan dan prestasi yang baik bagi dirinya. Demi menjamin dan membahagiakan masa depannya, maka ia akan berusaha untuk itu. Dalam mencapai prestasi belajar yang baik, seorang anak selalu dipengaruhi berbagai macam faktor yang terjadi disekitar kehidupannya, baik yang teIjadi di rumah maupun dalam pergaulan dalam masyarakat. Orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi diharapkan dapat memberi peluang yang lebih baik bagi keberhasilan anak-anaknya daripada orang tua yang tingkat pendidikannya rendah. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan formal orang tua terhadap perestasi belajar siswa MI Hayatul Islam penulis menyebarkan angket pada siswa untuk diisi oleh orang tua. Di dalam setiap pertanyannnya dilengkapi 4 opsi sebagai aItematifjawaban. Berdasarkan data dokumentasi mengenai latar belakang pendidikan formal orang tua yang penulis peroleh, maka pendidikan formal orang tua diklasifikasikan meI1iadi tiga tingkatan yaitu pendidikan dasar (SD dan SLIP) beIjumlah 73: terdiri dari ayah dan Ibu, tingkat menengah umum beIjumlah 60: terdiri dari ayah dan Ibu, perguruan tinggi 2 orang.

31

BASIL SURVEY KEPADA ORANG TUA SISWAlI Tabel II

No. 1 Pendidikan terakhir bapak a. SD/lbtidaiyah b.SLTP c.SLTA d. Per uruan tin i 2 Pendidikan terakhir ibu

a.

22 orang 17 orang 29 orang 2 oran 31 orang 6 orang 28 orang o orang

SD/lbtidaiyah

b.SLTA c.SLTA d. Per uruan tin

TabelIII

1 Pekerjaan bapak a.Pedagang b. Pegawai swasta c. Pegawai Negri d. Lain-lain 2 Pekerjaan ibu a.Pedagang b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Lain-lain

10 orang 17 orang 6 orang 34 orang 7 orang 5 orang 3 orang 420ran

Tabel IV

1 Memberikan dorongan untuk belajar a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu

3 orang 7 orang 12 orang 410ran

32

2 Membantu putra/putri dalam belajar a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu

o orang 8 orang 28 orang 32 orang

Tabel V

Siapa lagi yang biasa membantu anak yang berangkutan 1 dalam belajar di rumah a. Tetangga b. Kawan-kawan c. Saudara d. Guru privat

1 orang 8 orang 36 orang 1 oran

Tabel VI

No. 1 Alat pelajaran yang dianjurkan di sekolah telah dimiliki oleh putra-putri a. Sangat tidak lengkap b. Tidak Lengkap c. Lengkap

8 orang 38 orang 20 orang

Tabel VII

No.

"'"

"

I.

. .

. '.

.

.

Memberikan hadiah/pujian kepada anak bila memperoleh 1 prestasi yang baik a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu

I: .JUIIIIClII 11 orang 24 orang 14 orang 170ranQ

33

Tabel VIII

fiftil Masalah yang sering mengganggu anak Bapakllbu sewaktu 1 sedang belajar di rumah a. Membantu pekerjaan keluarga b. Tidak ada yang membimbing c. Kurang lengkap alat belajar d. Lain-lain

8 orang 16 orang 15 orang 30 orang

Tabel IX

No: 1 Menanyakan pelajaran yang telah diajarkan di sekolah a. Tidak Pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 2 Cara membimbing dan membina dalam belajar di rumah a. Terserah pada anak b. Hanya mengingatkan saja c. Membuat jadwal belajar d. Mendam in i anak men e(akan PR

4 orang 13 orang 23 orang 340ran 1 orang 13 orang 1 orang 39 oran

Tabel X

NQ1~~oa1:(w~~~o;Ciil(;¥oa¥ill!r~1!R~a~!1$al';fl~na~la~Iajarliai;!gqml:intll! 1 Pengawasan yang Bapakllbu lakukan pada saat anak belajar a. Tidak pernah mengawasi b. Sesekali mengawasi c. Sambil melakukan pekerjaan lain d. Pengawasan ketat Sikap Bapakllbu jika pada waktu jam belajar anak tidak 2belajar, melainkan nonton tv a. Membiarkan b. Menegur c. Memarahi d. Memberi hukuman

;;;;;;;;\.;;;,&&_

1 orang 14 orang 24 orang 27 oran!=!

4 orang 31 orang 29 orang 2 orang

34

Tabel XI

Upaya yang dilakukan Bapakllbu dalam meningkatkan 1 prestasi belajar anak a. Tidak ada b. Kerjasama dengan guru c. Mendatangkan guru privat d. Membimbin sendiri

60ang 16 orang 2 orang 390ran

53 SD

l"3O x 100% = 41% 25

SMP l"3O x 100% = 19% 69 SMA

130

x 100%=54%

2 PT

130

x 100% = 15%

Sesuai dengan angket yang saya berikan kepada orang tua siswa, ternyata orangtua yang 41% pendidik tingkat SD, mereka hanya mampu memotivasi siswa melalui perintah untuk belajar. Mereka tidak mampu memberikan bimbingan secara langsung karena pelajaralmateri. Pendidikan tingkat SD sekarang sangat tinggi dan sulit dirasakan bagi orang tua yang hanya tingkatan SD. Tetapi ada juga orang tua berpendidikan SD, ia mempunyai pemikiran dan pengalaman yang luas

35

agar anaknya tidak ketinggalan pelajaran. Akhimya orang tua memanggil guru privat. Adapun 19% dari orang tua yang tingkat pendidikannya SMP, mereka mampu memberikan bimbingan dan pengawasan belajar langsung atau tatap muka manakala mereka memiliki waktu, paling tidak apabila anak memiliki gangguan belajar sepecti menonton tv yang berlebihaan. Sementara 54% orang tua yang tingkat pendidikan SLTA , mereka mampu memberikan bimbingan belajjar secara langsung walaupun kadang selalu sibuk. Kemudian 14% orangtua yang berpendidikan sampai Perguruan tinggi, mereka mampu memberikan pengawasan dan dorongan pada anaknya secara langsung. Biasanya mereka memberi pengawasan yang lebih ketat. Kadang orang tua biasanya mempunyai kesibukan yang berlebihan sehingga tidak bisa memberikan bimbingan secara langsung sekalipun meraka memahami pelajaran SD, jadi tidak sedikit dari mereka memanggil guru pivat untuk membrikan bimbingan belajar anaknya.

Dari gambaran data yang saya peroleh, orang tua yang berpendidikan tinggi, tidak memberikan pengarnh mutlak terhadap pengawasan dan bimbingan terhadap prestasi siswa. Adapun pengarnh besar bagi orang tua berpendidikan SD/SLTP terhadap prestasi siswa. Jika kta menginginkan anak kta menjadi seorang yang memiliki prestasi tinggi, maka harns diberi pengawasan dan bimbingan. Sehingga mereka lebih terdorong hatinya untuk belajar dalam meningkatkan prestasinya. Orang tua harns bersedia meluangkan waktunya untuk selalu mendampingi

36

anaknya pada waktu belajar. Mereka memberikan nasehat dan pengarahan yang bertujuan agar meningkatkan semangat cara belajar.

Orang tua yang berpendidikan tinggi, kemungkinan besar prestasi yang diraih anaknya akan lebih baik, karena selalu dalam bimbingan dan pengawasan. Sedangkan, orang tua yang berpendidikan rendah, merakan hanya sebatas menyuruh belajar dan mengawasi dikarenakan keterbatasan i1mu.

Setiap orang tua menginginkaan anaknya rajin belajar. Salah satu cara untuk mendorong anaknya rajin belajar adalah dengan memberikan nasehat tentang pentingnya belajar, agar menjadi orang yang berguna dan bermanfaat.

Tabel XII. Data Prestasi Siswa Sesuai Dengan Tingkat Pendidikan Orang tua di SD/MI th 2006-2007

iNtj~~!.muam 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

SO SO SO SO SO SO SO SO SO SO SO SO SO SO SO SO

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

m~l;>lVli 5.6 4.6 6.7 7 5.3 6.1 3 6.4 6.6 6 4.6 6 7 6.2 5.8 4.3

F.oIVI!IWllii.

6.5 6.4 7.6 6 3.5 6 6 4.6 6.7 7 6.4 6 7 6.5 5.5 5.8

37

17 18 19 20 21 22

SO SO SO SO SO SO

17 18 19 20 21 22

5.4

7 6.3 7 8.3 7.3

6.3 7.1 6.7 7.2 8.3 6.6

Tabel diatas menjelaskan bahwa sehnbungan dengan penelitian yang sudah dilaksanakan di sekolah MI Hayatul Islam dan diketahui bahwa siswa yang orang tuanya berpendidikan dasar temyata prestasinya bervariasi, ada yang prestasinya baik dan ada yang bnruk. Memang perIu diketahui orang tua yang berpendidikan dasar, mereka hanya bisa memberikan motivasi dan mengawasi belajar. Mereka knrang mampu memberikan bimbingan langsung, karena keterbatasan ilmu, dan pelajaran sekolah dasar pada zaman dahulu berbeda dengan pelajaran sekolah dasar sekarang. Sekolah dasar sekarang dirasakan oleh orang tua siswa lebih sulit daripada SD dahulu. Itulah gambaran yang dirasakan orang tua siswa yang berpendidikan dasar, tapi ada juga orang tua siswa yang berpendidikan SO prestasinya baik karena ada kemungkinan faktor yang mendukung diantaranya dari segi keluarga, makanan yang bergizi, dan dari lingkungan.

Dari segi keluarga, misalnya di dalam keluaga yang harmonis antara kedua orang tua bisa membimbing anak secara tekun, dan sabar sehingga anak dapat belajar lebih bersemangat atas dorongan orang tuanya.

38

Keluarga mempengaruhi perkembangan kegiatan belajar, sebab keikutsertaan keluarga disekitar untuk turnt memberi dorongan kepada keaktivan belajar anak untuk mencapai prestasinya. Keluarga hendakuya mendorong si anak lebih giat belajar, keluarga selalu berusaba supaya pengaruh yang diberikan mempunyai pengaruh positif.

Bila seorang anak telab menganggap seorang itu memiliki kewibawaan, maka dengan sendirinya segala perintahnya pun dituruti, terutarna dalam peningkatan belajar. Misalnya, adanya kasih sayang orang tua atau keluarga akan turnt mempengaruhi kegiatan belajar, sebab dengan adanya kasih sayang akan dapat membrikan ketenangan da kegembiraan ketika belajar. PerIu diketabui belajar memerluka ketenangan, dan orang tua harus memberikan kebebasan kepada anak, janganlab jam-jam belajar disita untuk memberikan berbagai tugas kepadanya. Sehingga perhatiab kepada pelajarannya berIalih. Orang tua harus memberikan kasih sayang yang cukup sehingga anak akan lebih semangat belajar demi tercapainya prestasi yang baik. Dari segi makanan, orang tua perlu juga memberikan makanan yang bergizi guna membantu daya fikir anak dan rangsangan untuk giat belajar dan vitamin yang dibutuhkan sehingga anak penu semangat, fikiran jernih, badan tidak loyo, daya tangkap cepat, ingatan cukup baik, maka dari segi itulah dapat mendukung prestasi anak.

39

Pemberian makanan yang bergizi dapat menjamin pertmnbuhan dan kesehataan anak karena mustahil seorang anak akan dapat tumbuh secara wajar dan memiliki kesehatan yang menggembirakan tanpa makanan yang sehat pilla dapat mencapai prestasi belajar yang lebih. Maka faktor kesehatan mempengaruhi peranan yang utama dan penting. Sebab sudah tentu seorang anak yang tidak sehat tidak akan memusatkan pikiran kepada pelajaran yang sedang diterima. Dan selanjutnya tidak akan dapat mempergunakan pikiran ke arah yang berguna, tapi seorang anak yang memiliki badan yang sehat dan turnt memberikan pengaruh kepada faktor kejiwaannya sendiri. Inilah pengaruh terbesar kepada perkembangan Intelek seorang anak. Anak yang masih duduk di sekolah dasar periu memiliki badan yang sehat yang didasarka kepada bahan makanan yang sehat dan bergizi. Orang tua hendaknya mengetahui bahwa dalam masa anak-anak periu diberi bahan makanan yang bergizi, sebab ia dalam masa pertmnbuhan dan perkembangan, baik perkembangan jasmani maupun perkembangan rohani. Terutama perkembangan otak. Selain itu suatu hal yang penting pemberian pakaian dan periindungan. Hal ini supaya perkembangan pelajarannya tidak teganggu dan sudah menjadi kewajiban orang tua untuk melengkapi segala keperluan dalam kehidupannya, sebelum anak mampu memenuhi kebutuhan sendiri secara jasmaniyah maupun rohaniyah telah terpenuhi, maka semangat belajar pun lebih ditingkatkan lagi. Amat besar peranan orang tua untuk meningkatkan prestasi anak kerena tanpa orang tua dan asuhan, dan bimbingan, akan sulit dibayangkan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan intelek seorang anak.

40

Dari segi lingkungan, masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ikut mempengaruhi pembentukan kepribadian. Sebab pembentukan yang teijadi dalam lingkungan dan sekolah, teijadi pula pembentukan kepribadian melalui pergaulan, baik yang menyangkut pendidikan sehingga anak dapat meniru. Disitulah masyarakat juga dapat mendukung prestasi siswa lebih baik. Dan ligkungan ini akan berhubungan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Lingkungan ini pula tidak dapat dipisahkan dari kehidupan si anak dengan hubungan dari kegiatan belajar. Semenjak anak dilahirkan mulailah menanarnkan pengaruh dalam lingkungan rumah sendiri, kemudian lingkungan sekitar. Oleh sebab itu lingkungan juga memberikan pengaruh kehidupan yang lebih besar kepada perkembangan prestasi belajar, karena manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang ingin hidup bersama dengan dasar kebersamaan, maka manusia memerlukan komunikasi antara sesama, dan anak memerlukan bennacam kawan-kawan untuk bergaul dengan macam latar belakang kehidupan dan sosial, ekonomi yang saling berbeda. Tidak heran bila anak memiliki perubahan tingkah laku yang kadang di luar dugaan orang tua. Hendaknya para orang tua dapat memberikan pengarallan dan bimbingan yang sesuai sengan taraf perkembangan dan pertumbuhan anak. Dari tiga faktor yang mendukung prestasi belajar, maka disimpulkan : 1. Setiap orang tua yang ingin supaya anaknya dapat mencapai prestasi yang baik haruslah mengasihi anaknya dengan penyataan kasih sayang yang dibuktikan dalam bentuk perbuatan nyata. Ditengah keluarga atau di rumahtangga bukanlah merupakan suatu kebetulan yang tida berecana, tapi merupakan suatu

41

objek bagi penyataan suatu kasih sayang orang tua dan orang lain yang ada di dalam keluarga 2. Adapun yang dilakukan orang tua kepada anaknya akan dianggap suatu kewajiban orang tuanya sendiri. Bila perlakuan orang tuanya dapat mendidik anak ke arab tercapainya prestasi belajar yang lebih baik dan lebih mengembirakan si anak itu sendiri. 3. Terkadang suatu tindakan orang tua akan dapat menimbulkan lahirnya kebencian anak kepada orang tuanya karena dianggap perlakuan kepada dirinya tidak adil. Terutama yang berhubungan dengan kepentingan pendidikannya serta peningkatan mutu prestasi belajarnya. Hal ini akan dianggap oleh anak sebagai bukti kasih sayang orang tua kepada dirinya. 4. Pendidikan atau perilaku orang tua yang diterima serta dirasakan oleh anak dalam keluarga atau rumah tangga akan meninggalkan bekas yang mendalam dalam jiwa si anak, juga akan nampak bekas pada tingkab laku seorang anak. Hal ini mencerminkan betapa besar penagaruh pendidikan keluarga kepada kepribadian seorang anak dalam kehidupannya. Orang tua harus memberikan dorongan kepada si anak untuk meningkatkan prestasi belajar. Tabel XIII. Data Prestasi Siswa Sesuai Dengan Tingkat Pendidikan Orang tua di SLTPlMts Th 2006/2007

No. Tingkat pendidikan Orangtua Responden Nilai SMTI Nilai SMT II 1 SLTP 23 6.3 5.6 2 SLTP 25 6.4 6 7.1 5.9 3 SLTP 25

42

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

SLTP SLTP SLTP SLTP SLTP SLTP SLTP SLTP SLTP SLTP SLTP SLTP SLTP

26 27

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

5.2 8.2 7.1 5.4 9.1 5.5 6.3 7.8 8.3 3.4 4.5 8.6 7.3

5.7 6.2 6.5 5 6 3.9 4.6 6.4 6.7 6.7 7 6.5 8.3

Dari data yang tertulis pada tabel diatas terungkap bahwa tingkat pendidikan orang tua memang sangat berpengaruh sekali. selain dapat memberi motivasi, mereka juga bisa meluangkan waktunya untuk membimbing anaknya secara langsung. Ada orang tua yang membuka usaha lain, mereka menyempatkan waktu untuk mengajarkan anaknya. Dari tabel ini, tidak semua siswa memperoleh prestasi yang baik, juga hanya karena periakuannya yang baik bergaulnya baik dan juga siswa bisa termotivasi untuk belajar sehingga ia mendapat prestasi yang baik. Prestasi siswa ini baik walau pendidikan orang tuanya SLTP, karena cara memberikan nasehatnya secara kontinu. Misalnya dengan memberikan sanjungan, sehingga anak bersemangat beliUar. Prestasi anak baik, karena orang tua memberikan hadiah, sehingga anak mempunyai target untuk mempelajari materi pelajaran yang diterima tercapai pada waktu yang diberikan.

43

TabelXIV. Data Prestasi Siswa Sesuai Dengan Tingkat Pendidikan Orang tua di SLTA Th 2006-2007

1 2 3 4 5 6 7 8 . 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

"'i;L.J~I~ fll"t"wsm""""' ..:.' .1I1:Uf""! .'if;

SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA ~---_.-

................ SLTA.

SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA

.................. _.. - --_.. -

39 40 41 42 43 44 45 46 47 .... __ .48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64

...... _.... -.-

7.3 5.4 9.1 7.8 4.3 6.3 8.3 7.8 JL2_ ... 9.6 5.5 4 6 7 8

6 7.8 8 6 7.2 5 7.5 7 4.5 8 7

8.2 5.6 7.1 4.3 5.2 6.3 8.2 7.1 ... _-

. .6.8

...-_""_--..

9 6.5 7.1 6.3 6.8 5.6 7.3 6.3 7 6.8 9.1 7.1 6.5 8 6.3 8.1 6.7

Dari data yang tertulis pada tabel orang tua berpendidikan SLTA mereka dapat membimbing langsung, terkadang merekasibulc Mereka tidak mungkin membiarkan anaknya begitu saja.

44

Demi tercapainya prestasi yang baik tentunya orang tua mendidiknya lebih teliti, dan nasehat atau motivasi dengan cara yang menarik, sehingga dapat menggugah hati untuk selalu terangsang belajar.

Tabel V. Data Prestasi Siswa Sesuai Dengan Tingkat Pendidikan Orang tua di Perguruan Tinggi Th 2006-2007

Dari data orang tua yang berpendidikan perguruan tinggi mereka mampu memberikan bimbingan belajar secara langsung, karena pendidikan mereka lebih tinggi dan menguasai materi pelajaran sekolah dasar bisanya timgkat pendidikan orang tua tinggi prestasi anak mempengaruhi, apabila cara memberikan bimbingannya atau motivasi mengetahui keadaan dan situasi anak pribadi anak sehingga anak menjadi terangsang untnk belajar tapi ada juga anak yang orang tuanya pendidikannya tinggi anak prestasiNya buruk ituplill tergantung kepandaian anak. Ada juga orang tua berpendidikan tinggi, dimana mereka mempunyai kesibukan yang berlebihan, sehingga mereka tidak bisa memberikan bimbingan secara langsung sekalipun merel<.fl mel11a11\lll1i. Jadi tid,* sedikit pran~ tlla me!11allffil untuk membantu mengawasi belajar, demi tercapainya prest~i anal< 4m~an

,

Ft! lI~iY(,lf ,~aik.

,

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian di lapangan dan melakukan analisa terhadap data yang telah diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan dan saransaran yang dianggap perin oleh pennlis, sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasH angket yang diberikan, ada pengaruh antara tingkat

pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa

Peranan guru dalam memberikan motivasi kepada siswa uutuk lebih giat belajar dengan cara : a. Memberikan angket nilai-nilai belajar siswa b. Menciptakan kondisi belajar siswa yang kompetentif c. Dalam

menampaikan

pelajaran

harus

menciptakan

sussana

yang

menyenangkan d. Memberikan pujian kepada siswa setelah siswa memjawab pertanyaan guru dengan benar atau telah menyelesaikan tugas.

UsalJa orang tua disini dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan membimbing sendiri, adapula karena kesibukan orang tua sehingga ia memanggil guru privat demi tercapainya prestasi yang baik untuk orang tua yang tingkat

46

pendidikan dasar, orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan menengah. Dan yang berpendidikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua berusaha untuk membimbing dan mengawas anaknya sendiri dengan meluangkan waktu karena mereka menganggap penting membimbing dan mengawasi belajar anak untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Sedangkan orang tua yang pendidikannya berasal dari tingkat pendidikan dasar, meraka tidak mempunyai kemampuan untuk membimbing dan mengawasi anaknya kerena keterbatasan ilmu dilihat dari latar belakang pendidikannya yang rendah. Sedangkan yang bekerjasama dengan guru, ada yang berasal dari tingkat pendidikan dasar. Orang tua yang tingkat pendidikan menengah sebanyak 19 orang yang berasal dari tingkat pendidikan tinggi ada 3 orang. Hal ini bisa meiuangkan waktu untuk menjalin hubungan dengan guru untuk mengetahui kegiatan belajar anak di sekolah dan orang tua yang mendatangkan guru privat hanya 2 orang yang berasal dari tingkat pendidikan dasar dan menengah. lni karena kemampuan ekonomi orang tua yang tidak mencukupi untuk mendatangkan guru privat. Setiap orang tua menginginkan agar anaknya giat belajar.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa orang tua yang mempunyai pendidikan selalu memberikan nasehat, hal ini menunjukknn nasehat tentang pentingnya belajar sangat diperlukan untuk mendorong semangat belajar anak. Namun masih ada orang tua yang berpendapat nasehat tentang pentingnya belajar diberikan

47

apabila nilai prestasi belajar anak kurang. Ini dapat dilihat dari hasH penelitian terdapat 66 orang yang berasal dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Ada pula orang tua yang berpendapat bahwa nasehat tentang pentingnya belajar diberikan apabila anak malas belajar. Dari hasH penelitian diketahui orang tua yang berpendidikan dasar ada 53 orang. Dan 25 orang berpendidikan menengah dan pendidikan tinggi ada 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua menginginkan anaknya giat belajar. Hanya cara yang mereka lakukan berbedabeda.

B. Saran-saran

I. Saran untuk orang tua a. Belajar itu wajib, untuk menyongsong masa depan, menghapus kebodohan. Anak harus rajin belajar, demi meraih masa depan yang lebih baik. b. Untuk orang tua khususnya MI Hayatul Islam, harus bisa mendorong dan mengawasi be1ajar anaknya setiap saat. c. Supaya anak dapat belajar dengan giat dan semangat, orang tua dapat melengkapi peralatan belajar selengkap mungkin. 2. Saran untuk guru a. Guru hams selalu menjadi idola bagi murid-muridnya dalam setiap hal. b. Guru harus selalu aktif dan bijaksana dalam bertndak, agar semua muridnya merasa dapat perhatian yang sama.

48 :j

c. Guru harus mengawasi dan fuendorong siswanya untuk belajar agar prestasinya lebih baik. d. Supaya lebih menanamkan lagi pada iwa anak, periu untuk mentrasverkan materi pelajaran lebih baik serungga anak dapat membawa hasil yabfbaik. e. Periu adanya kerjasama antara guru dengan orang tua serungga tercipta sussana saling mendukung. 3. Saran Untuk siswa a. Setiap siswa dituntut untuk senantiasa mentaati peraturan sekolah serungga tercapai belajar mengajar. b. Setiap siswa diharapkan untuk lebih memanfaatkan fasilitas perpustakaan, memperiuas wawasan intelektual dan khususnya meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi masing-masing. c. Untuk menambah pengetahuan mengikuti kegiatan lain di bidang agama atau di bidang seni di dalam sekolah atau di luar sekolah

Untuk tercapainya keberhasilan kepada anak didik, haruslah pendidik memberikan perhatian yang cukup dari berbagai pihak sekolah, orang tua, maupun masyarakat. Hendaknya orang tua, guru, dan mayarakat memperhatikan perkembangan belajar di rumah, di sekolah, di setiap akbir bulan. Kepada orang tua siswa dalam hal pendidikan anak-anak mereka, jangan hanya mengandalkan pada pihak sekolah dalam hal prestasi slswa.

49

Daftar Pustaka

Darajat Zakiah Dr dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), eel. Ke-4, hal 66. Darajat Zakiah Dr dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), eel. Ke-4,30-31. Departemen Agama Republik Indonesia, Al QUI' 'an dan Terjamahan, (Semarang, Toha Putra), Q>S Ali Imran: 102, hal 92. Samsul Ali H, Panduan Praktis Bagi Orang Tua Mendampingi Remaja Meraih Sukses, (Jakarta: Pustaka Populer Obor th., 2000), edisi pertama ha. 34. Thamrin Nasution Et AI, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Belajar Anak, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), eet lee I, haL 51. Faud Iksan,H, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta PT. Rineka Cipta, 1997), eet I, hal 31. Uhbiyati NUL Dra, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung; Pustaka Setia, 1999), hal. 29 Nasoetion Neohi , H, Dra, MA, Modul 1-6, Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Pendidikan Agama, (Jakarta: Diljen Pembinaan Agama Islam dan Universitas Terbuka 1997), eet ke-2, haL 49 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka Departemcn Pendidikan dan Kebudayaan 1996), edisi ke II, eet ke 7, hal 787 Djamaroh Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta 2006), eet 3, hal. 121. Nawaei I-Iarafi, Pengaruh Hubzmgan Manusia di Kalangan J'vfurid Terhadap Prestasi Belajar, (Analisa Pendidikan Jakarta PDK, 1981 eet, ke II NO.1 haL 36 Kunto Ari. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (.Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2002). eel. Ke-12, haL 108 Soekarto Soerjono, Sosiologi Sliatu Pengantar (Jakarta: CV Rajawali, 1984), eet ke4, hal 182

50

Kunta Ari, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rinela Cipta, th 2002), eet ke-12, hal. 94 Sabri Alisat, Psikologi Pendidikan Berdasarakan Kurikulum, (Jakarta, Pratama llmu .Jaya, 1996), eet ke-2, hal. 59 Ahmadi Abu, Psikologi Belajari (Jakarta: Aneka Cipta, 1991), hal. 130

Lampiran

Berita wawancara Hari/Tgl

: Rabu, 6 November 2007

Waktu

: 13.00 -13.30

1. Kapan MI I-Iayatul Islam didirikan? 2. Bagaimana keadaan murid pada saat sekolah

Ill!

didirikan dan perkemballgmlllya

salupai sekarang? 3. Sejauh mana orang tua me1l1bimbing/mengawasi anaknya dalam belajar? 4. Bagai1l1ana 1l1enurut pendapat anda tentang belajar anak di rumah setelah ada pengawasan dan bi1l1bingml.

Jawaban

1. MI I-Iayatul Islam didirikan pada tahun 1961, yang mana diketahui Bpk. I-I. Supriadinata dengan alamat Jl. Petamburan VI No.14 Jakrta Pusat. 2. Keadaan siswa pada saat sekolah didirikan cukup banyak.berjumlah 200 orang dikarenakan panduduknya masih asli dan belum ada persaingan dengan SD Negeri. Perkembangan sekarang ini sedikit menurun karena penduduk sekitar dan yang 1l1enyewa rumah, sehngga terjadi keluar masuk sekolah. Ada juga orang tua siswa yang penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dan mempengarihi jumlah siswa yang kadang-kadang menurun, apalagi dengan persaingan Sekolah Negeri yang pada saat ini gratis. 3. Orang tua membimbing da mengawasi anaknya dalam belajar tergantung dari tingkat

,

pendidikannya. Kalau orang tua berpendidikan SD memotivasi melalui perintah karena pelajarn SD sekarang sangat tinggi. Orang tua yang berpendidikan SMPlSLA, meraka memberikan bimbingan secara langsung karena 1l1ereka 1l1emiliki waktu yang luang. Orang tua yangberpendidikan tinggi mereka1l1ampu memberikan bimbingan secm'a langsung dan mereka mempunyai kesibukan yang berlebihan. Sekalipun

memahami, jadi tidak sedikit orang tua memanggil guru privat untuk membantu mengawasi belajar. 4.

adapun sekolah ini didirikan untuk membantu masyarakat sekitar yag kurang mampu belajar anak dirumah. Setelah diawasi dan dibimbing sebagian baik dan ada juga yang buruk. Itu juga dikarenakan dari segi kemampuan siswa, tapi masih dalam batas kewajaran. Asalkan guru dan orang tua terus membimbingnya.

ANGKET A. DAFTARISIAN Nama bapaklibu Nama anaklkelas B. PEDOMAN PENGISIAN I. 2. 3. 4.

Isilah sesuai dengan keadaan sebenamya. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dipilih. Angket ini tidak mempengaruhi prestasi belajar anak. terima kasih atas bantuan bapaklibu

I. Apa pendidikan terakhir bapak ? a. Tamat SDlIbtidaiyah b. Tamat SLTP c. Tamat SLTA d. Perguruan tinggi 2. Apa pendidikan terakhir ibu ? a. Tamat SDlIbtidaiyah b. Tamat SLTA c. Tamat SLTA d. PergUluan tinggi 3. Apa pekerjaan bapak ? a. Pedagang b. Pegawai swasta c. Pegawai Negri d. Lain-lain

(Sebutkan)

4. Apa pekeljaan ibu ? a. Pedagang b. Pegawai swasta c. Pegawai negri d. Lain-lain

(Sebutkan)

5. Apakah BapaklIbu memberikan dorongan untuk belajar ? a. Tidak pemah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu

6. Apakah BapaklIbu biasa membantu putraJputri dalam belajar ? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 7. Selain Bapak/Ibu, siapa lagi yang biasa membantu anak yang berangkutan dalam belajar di rumah ? a. Tetangga b. Kawan-kawan c. Saudara d. Guru privat 8. Apakah semua alat pelajaran yang dianjurkan di sekolah telah dimiliki oleh putra-putri Bapak/Ibu ? a. Sangat tidak lengkap b. Tidak Lengkap c. Lengkap 9. Apakah BapaklIbu memberikan hadiah/pujian kepada anak bila memperoleh prestasi yang baik ? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 10. Masalah apakah yang sering mengganggu anak Bapak/Ibu sewaktu sedang belajar di rumah ? a. Membantu pekerjaan keluarga b. Tidak ada yang membimbing c. Kurang lengkap alat belajar d. Lain-lain (Sebutkan) II. Apakah BapaklIbu selalu menanyakan pelajaran yang telah diajarkan di sekolah? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 12. Bagaimana cara Bapak/Ibu membimbing dan membina dalam belajar dirumah? a. Terserah pada anak b. Hanya mengingatkan saja c. Membuat jadwal belajar d. Mendampingi anak mengerjakan PR

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp.

Ida Nomor 95, Ciputat 15412, Indouesia

Nomor Lamp. Hal

: (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328

Email: [email protected]

fJ1. /

: Un.Ol/FVTL022/ XI/2007 : Outline/Proposal : Permohonan Izin Penelitian

Jakarta, 6 November 2007

Kepada Yth: MI Hayatul Islam Jakarta Pusat

Assalamu 'alaikum

WI".

wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama

Cholilah

NIM

805011001489

Jurusan

PTTM

Semester

V

Judul Skripsi

Tingkat Pendidikan Orang Tua Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa

adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansilsekolah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum

WI". wb.

Tembusan: I. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan

--

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp.

.da Nomor 95, Cipulal15412,lndonesia

: (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 74"3328

Email: [email protected] 'M'''W. .

Nomor Lamp. Hal

: Un.01IFIffL022/ 8 (" /XI/2007 : Abstraksi/Outline : BIMBINGAN SKRIPSI

Jakarta, 6 November 2007

Kepada Yth. Drs. Abdul Haris, M.Ag Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu 'alaikum

WI'.

wb.

Oengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing 1111 (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama

Cholilah

NIM

805011001489

Jurusan

PTTM

Semester

V

Judul Skripsi

Tingkat Pendidikan Orang Tua Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa

Judul tersebul telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 22 Oktober 2007 dengan abstrak/outline sebagaimana terlampir. Meskipun demikian Pembimbing berhak untuk mengubah judul tersebut bila dipandang tidak /kurang sesuai. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan . Atas perhatian dan keIja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikwn wr.wb.

Tembusan: 1. Oekan FITK 2. MahasiswaYbs

YAYASAN PENDIDIKAN HAYATUllSlAM MADRASAH lBTIDAIYYAH (MI) JI. Petamburan VI/4A - RT. 004/06, Jakarta pusat 10260 Telp.: (021) 536 72602 - Fax. (021) 536 50384

-

IRIS NO. 182 TGL. 20 MARET 1984 TEROAFTAR 01 PENGAOILAN NEGERI JAI
Surat Ketcrangan

No: 0261MI HIISK-7 2007

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala MI Hayatul Islam. Yang beralamat di JI. Petamburan VI No.l4A Tanah Abang Jakarta Pusat, menerangkan: Nama

: Cholilah

Tempat/tgl Lahir

: Jakrta, 8 Januari 1967

NIM

: 80501100 1489

Fakultas

: Tarbiyah

Alamat

: JI. Petamburan VI No.14A Jakarta Pusat

Adalab benar-benar nama tersebut di atas telab melakukan riset pada MI Hayatul Islam Jakarta Pusat mengenai "Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Hubungannya Dengan

Prestasi Belajar Siswa MI Hayatul Islam Petamburan Jakarta Pusat" pada

tanggal18-20 September 2007. Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 28 Februari 2007 Nomor l,ampiran Iial

: Istimewa : 1 (satu) berkas : Pengajuan Proposal Skrips:

Kcpada Yth, llapak/lbu Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta Di Tempat Assalamu 'alaikum WI'. Wb

Yang bertanda tangan dibawah ini Nama : CHOLTLAH NIM : 805011001489 . : V/PTTM/Bidang Studi Semcster Jurusan : Pendidikan Agama Islam Mengajukanjudul proposal yang berjudul : TINGKAT PENDIDlKAN ORANG TUA DAN HUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI HAYATUL ISLAM PETAMBURAN JAKARTA PUSAT. Sebagai bahan pertimbangan llapak/lbu, berikut saya lampirkan proposal skripsi (termasuk outline dan daftar pustaka) lcrscbllt. Demikianlah pellgajuan judul proposal skripsi saya. Atas perhatian dan perkenan llapak/lbll saya mengucapkan terima kasih.

lVassalamu 'alaikum Wi'. Wb.

Dosen Pembimbing

Pemohon

dii Cholilah

Daftar Riwayat Hidup

Nama

: Cholilah

TempatlTgl Lahir

: Jakarta, 8 Januari 1967

Jenis kelamin

: Perempuan

Alamat

: Jl. Petamburan IV Rt.007/05 No.25 Tanah Abang, Jakarta Pusat

Pendidikan

: 1. M1 Ruhul U1um tamat th 1980 2. MtsN IV Ps Minggu Jakarta Se1atan tamat th 1983 3. Madrasah A1iyah Al lslamiyah PUI Pancoran Jakarta Selatan tamat th 1986 4. Diploma DII DIN Syarif Hidayatullah Jakarta th 2003