BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG TANAMAN KOPI

Download menghasilkan kopi dagang Robusta; (2) Coffea arabica menghasilkan kopi dagang. Arabika; (3) Coffea excelsia menghasilkan kopi dagang Exsels...

0 downloads 355 Views 270KB Size
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tanaman kopi merupakan tanaman yang memiliki nama Perpugenus coffea dari familia Rubiaceae, dari genus Coffea, umumnya berasal dari benua Afrika. Kopi bukan produk homogen, ada banyak varietas dan beberapa cara pengolahannya. Di seluruh dunia terdapat sekitar 4.500 jenis kopi, yang dapat dibagi dalam empat kelompok besar, yakni : (1) Coffea canephora, yang salah satu jenis varietasnya menghasilkan kopi dagang Robusta; (2) Coffea arabica menghasilkan kopi dagang Arabika; (3) Coffea excelsia menghasilkan kopi dagang Exselsia; (4) Coffea liberica menghasilkan kopi dagang Liberika (Bahri, 1996). Kopi merupakan hasil komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi diantara komoditas perkebunan lainnya. Kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah lama menjadi tanaman yang dibudidayakan. Tanaman kopi menjadi sumber penghasilan rakyat dan juga meningkatkan devisa negara lewat ekspor biji mentah maupun olahan dari biji kopi. Tanaman kopi merupakan tanaman yang berasal dari Afrika dan Asia selatan, termasuk famili Rubiaceae dengan tinggi dapat mencapai 5 meter. Tanaman kopi memiliki panjang daun 5-10 cm dan lebar daun 5 cm dengan bunga kopi berwarna putih dan buah kopi berbentuk oval berwarna hijau kuning kehitaman. Biji kopi siap dipetik saat berumur 7 sampai 9 bulan. (Budiman Haryanto, 2012) Kopi merupakan sebuah minuman yang berasal dari hasil pengolahan biji tanaman kopi. Kopi pertama kali ditemukan sekitar tahan 800 SM di Etiopia oleh penggembala yang bernama Khalid. Fenomena itu terjadi pada saat Khalid melihat kambing-kambingnya yang tetap terjaga walaupun matahari sudah terbenam setelah kambing-kambingnya memakan sejenis buah berry. Dari kejadian itu Khalid mencoba untuk memakannya dan memasaknya. Sejak itu kopi menyebar dengan cepat keseluruh dunia dan terkenal akan khasiatnya dan berkembangnya trend coffee shop di dunia saat ini kopi sudah menjadi kebutuhan gaya hidup masyarakat jaman sekarang (Panggabean,2011)

1

Kelompok kopi yang dikenal memiliki nilai ekonomis dan diperdagangkan secara luas adalah jenis arabika dan robusta. Jenis kopi arabika memiliki kualitas cita rasa yang tinggi dan kadar kafein lebih rendah dibandingkan dengan jenis robusta sehingga kopi jenis arabika memiliki harga yang lebih mahal (Rahardjo Pudji, 2012). Pohon kopi arabika secara umum hidup di daerah yang sejuk dan dingin dengan ketinggian 600-2000 meter diatas permukaan laut, dengan suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 derajat celcius dan butuh waktu 9 bulan untuk proses bunga hingga menjadi buah siap petik. Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik (Budiman Haryanto, 2012). Kedai kopi atau coffee shop merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini di Indonesia. Banyak dari masyarakat Indonesia yang lebih memilih menikmati kopi di kedai kopi langsung. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Kedai kopi merupakan suatu tempat yang menyediakan minuman kopi murni dan berbagai olahan minuman yang berbahan dasar kopi. Namun ada juga beberapa kedai kopi yang menjual makanan ringan sebagai pelengkap. Di Indonesia, masyarakat lebih memilih untuk menikmati kopi di kedai kopi dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan, mengerjakan tugas, rapat ataupun hanya sekedang nongkrong bersama teman-teman. Tempat yang nyaman dengan suasana dan interior yang bagus membuat konsumen betah untuk menikmati kopi. Penelitian ini untuk mengetahui peran pemuda serta dampaknya yang mempengaruhi industry kopi arabika melalui coffee shop “Maraville Coffee” Yogyakarta. Peran pemuda yang dimaksud adalah pemilik coffee shop “Maraville Coffee” yng masih tergolong pemuda. Lokasi ini dipilih dikarenakan Maraville Coffee merupakan coffee shop yang belum lama berdiri dan banyak dikunjungi pemuda. Selain itu kopi yang digunakan di Maraville Coffee merupakan kopi arabika yang merupakan salah satu hasil pertanian yang cukup besar di Indonesia. Peran pemilik coffee shop “Maraville Coffee”

yang merupakan pemuda dan

dampak yang ditimbulakn dari peran dalam industri kopi arabika melalui “Maraville Coffee” penting untuk diteliti dikarenakan perilaku pemuda terhadap kopi arabika di Maraville Coffee Yogyakarta akan berdapak secara khusus terhadap

2

usaha kopi Maraville Coffee Yogyakarta dan secara umum berdampak kepada keberlanjutan pertanian kopi di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Maraville Coffee adalah sebuah coffee shop yang merupakan salah satu bentuk usaha dalam pengolahan hasil pertanian. Pemilik atau orang-orang yang mendirikan coffee shop “Maraville Coffee” terdiri dari lima anak muda. Sasaran konsumen yang diharapkan membeli produk di coffee shop Maraville Coffee adalah pemuda. Maraville Coffee mengunakan kopi arabika sebagai dasar kopi yang dipakai. Dalam pemenuhan bahan baku, Maraville Coffee berhubungan dengan petani kopi. Secara tidak langsung, Maraville Coffee dapat mendukung pertanian keberlanjutan khususnya pada petani kopi. Peran pemuda dan dampaknya dalam industri kopi arabika melalui coffee shop Maraville Coffee Yogyakarta penting untuk diteliti karena peran pemuda pemilik coffee shop “Maraville Coffee” akan berdampak secara khusus terhadap usaha kopi Maraville Coffee dan secara umum berdampak kepada keberlanjutan pertanian kopi di Indonesia. Sehubungan dengan hal itu maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana sejarah dan profil coffee shop Maraville Coffe Yogyakarta? 2. Bagaimana peran pemuda dalam industri kopi arabika melalui Maraville Coffee Yogyakarta? 3. Apa saja faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan dampak industri kopi arabika melalui Maraville Coffee Yogyakarta? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui sejarah dan profil coffee shop Maraville Coffee Yogyakarta. 2. Mengetahui peran pemuda dalam industri kopi arabika melalui Maraville Coffee Yogyakarta 3. Mengetahui faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan industri kopi arabika melalui Maraville Coffee Yogyakarta

3

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi peneliti sebagai persyaratan akademik untuk menyelesaikan pendidikan di fakultas pertanian dan memperluas pemikiran dan industri teori yang selama ini diperoleh. 2. Bagi Maraville Coffee sebagai bahan pertimbangan untuk memasarkan olahan kopi, sehingga dapat menarik minat pengunjung utamanya pemuda. 3. Bagi pemuda bisa menjadi inspirasi untuk menjalankan bisnis di bidang pengolahan hasil pertanian sehingga secara tidak langsung dapat mendukung pertanian berkelanjutan. 4. Bagi pembaca dan rekan mahasiswa sebagai bahan acuan dan informasi untuk kegiatan penelitian selanjutnya.

4