DISIPLIN KERJA PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau)
Irpan Sopian Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISP, UMRAH
[email protected] ABSTRAK Disiplin pada hakikatnya mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas–tugas yang diberikan kepadanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) keadaan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Biro Umum Sekretariat Daerah provinsi kepulauan Riau, dan 2) produktivitas pegawai Biro Umum Sekretariat Daerah Provinisi Kepulauan Riau. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di kantor Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Informan kunci yaitu pejabat pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Data dianalisis dengan menggunakan teknik
menggunakan teknik analisis interaktif yaitu melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Biro Umum Sekretariat Daerah provinsi kepulauan Riau. Disiplin kerja pegawai sudah baik dibuktikan dengan dilaksanakannya semua tugas pegawai sesuai dengan job deskripsi masing-masing bagian ataupun sub bagian sehingga setiap pegawai bekerja sesuai dengan tugas masing-masing. Peningkatan disiplin pegawai dilakukan dengan melakukan pembinaan pegawai oleh masingmasing kepala bagian. Dalam hal ini, faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan pegawai diperhatikan oleh kepala biro sehingga para pegawai dapat belajar berdisiplin. Kedua, produktivitas pegawai Biro Umum Sekretariat Daerah Provinisi Kepulauan Riau. Produktivitas kerja pegawai merupakan hasil dari adanya kedisiplinan pegawai. Pegawai yang bekerja sesuai dengan prosedur kerja dengan tepat waktu dan sesuai kebutuhan telah menghasilkan output pekerjaan yang baik. Semua tugas-tugas biro umum Sekretariat Daerah Provinisi Kepulauan Riau dapat dilaksanakan dengan baik. Kata kunci: Disiplin kerja, produktivitas kerja
1
ABSTRACT Discipline in essence reflects the magnitude of one's responsibilities towards the tasks assigned to him. This study aims to determine: 1) the real situation regarding the implementation of the work discipline of employees at the General Secretariat of the Regional Bureau of the province of Riau islands, and 2) the productivity of employees of the General Secretariat of the Regional Bureau Provinces Riau Islands. This research uses descriptive qualitative research. The study was conducted at the office of the General Secretariat of the Regional Bureau of Riau Islands province. Key informants that an officials at the General Secretariat of the Regional Bureau of Riau Islands Province. Data were collected through interviews, observation and documentation. Data were analyzed by using the interactive technique, analysis techniques through the stages of data reduction, data presentation and conclusion. The results showed: first, the implementation of the work discipline of employees at the General Secretariat of the Regional Bureau of Riau Islands province. Employee discipline has been well evidenced by the execution of all employee duties in accordance with the job description of each section or sub-section so that each employee working in accordance with their respective duties. Increased employee discipline is done by coaching employees by each head of section. In this case, the factors that influence employee discipline observed by the head of the bureau so that employees can learn to be disciplined. Second, the productivity of employees of the General Secretariat of the Regional Bureau Provinces Riau Islands. Employee productivity is the result of the presence of employee discipline. Employees who work in accordance with work procedures in a timely manner and according to the needs have produced a good job output. All common tasks General bureau of Regional Secretariat Provinces of Riau Islands can be performed well. Keyword: Discipline employment, labor productivity
2
PENDAHULUAN
pertanggungjawaban; 4) kepuasan dan 5) kedisiplinan”.
Tujuan
utama
dibentuknya
dengan
ketertiban di dalam masyarakat agar bisa kehidupannya
secara
tempat penelitian ini dilakukan, masih ditemui
dibentuk tidak diadakan untuk melayani diri
tidak sesuai dengan tugas pokok dan
dalam
bersama.
menunjukkan
menunda pekerjaan, dan melaksanakan tugas
setiap anggota masyarakat mengembangkan
kemajuan
yang
tertib, kurang patuh pada perintah atasan,
menciptakan kondisi yang memungkinkan
mencapai
pegawai
perilaku yang kurang disiplin seperti tidak
sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat,
kreativitasnya
pegawai/aparatur
Berdasarkan studi pendahuluan di kantor
pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah
dan
aktivitas
pemerintah di dalam menjalankan tugasnya.
wajar.
Fungsi utama pemerintah untuk memberikan
kemampuan
tersebut
menurut pemikiran peneliti erat kaitannya
pemerintahan untuk menjaga suatu sistem
menjalani
Karakteristik
fungsinya. Meskipun demikian tugas-tugas
Makna
kedinasan secara kolektif juga tetap tercapai
pembentukan pemerintahan tersebut, dapat
karena selalu ada pegawai lain di kantor
dipahami bahwa pemerintah yang terbentuk
bersangkutan yang kemudian mengambil
memiliki kewajiban memberikan pelayanan
alih pekerjaan.
pada masyarakat yang sebesar-besarnya. Untuk Peran
dan
fungsi
dijalankan
melalui
merupakan
alat
pemerintahan
birokrasi.
melaksanakan
segala
kebijakannya,
keberhasilan
pembangunan produktivitas
sangat
optimal,
dituntut
semua sumber daya yang dimiliki oleh
dan
negara, terutama sumber daya manusia,
program
tergantung
secara
melaksanakan
adanya kinerja dan mutu yang bagus dari
untuk
program
aparaturnya
pembangunan
Birokrasi
pemerintah
dapat
karena manusia merupakan makhluk ciptaan
pada
Tuhan
dalam
yang
mempunyai
menjalankan tata laksana birokrasi. Dewasa
paling daya
kreativitas
ini kinerja pegawai di Indonesia dinilai
pikir,
untuk
mengorganisasikan,
kurang produktiv, lebih parah lagi birokrasi
dan
di Indonesia termasuk birokrasi yang korup
sempurna,
mengontrol
analisa
yang dan
merencanakan, mengaktualisasikan,
segala
sesuatu
sesuai
dengan fungsinya dalam manajemen.
dari segi akuntabilitasnya. Peran dan fungsi ini bergantung pada pimpinan birokrasi
Namun
menggerakkan
dan
untuk melakukan perbaikan agar perilaku
mengendalikan manusia agar mau bekerja
birokasi menjadi baik. Ndraha (2009:56)
sesuai dengan harapan bukanlah hal yang
menyebutkan
mengukur
mudah, karena manusia adalah makhluk
perilaku birokrasi dalam jajaran organisasi
yang mempunyai perasaan, keinginan, ego
pemerintah yaitu melalui karakteristik 1)
dan
ketaatan;
pemerintah untuk mengatur manusia agar
2)
bahwa
untuk
ketekunan
kerja;
3)
3
harapan.
Jalan
yang
ditempuh
mau bekerja dengan harapan yaitu melalui
prestasi organisasi
disiplin kerja bagi pegawai. Disiplin kerja
merupakan hal yang sangat penting untuk
merupakan
menjaga agar kegiatan administrasi dapat
pegawai,
hal yang wajib dimiliki oleh karena
dalam
disiplin
kerja
karena
produktivitas
berlangsung dengan baik. dapat
dinilai
Produktivitas
terdapat nilai-nilai yang baik bagi individu
individu
dari apa
yang
dan terutama bagi organisasi/ instansi.
dilakukan oleh individu tersebut dalam kerjanya. Dengan kata lain produktifitas
Adapun disiplin pada hakikatnya
individu
mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang
terhadap
diberikan
kepadanya.
tugas–tugas
yang
Disiplin
kerja
adalah
bagaimana
seseorang
melaksanakan pekerjaannya atas unjuk kerja (job performance (Sedarmayanti, 1996:142). Produktivitas
diartikan jika pegawai selalu datang dan
yang
dihasilkan
suatu
organisasi tidak akan terlepas dari efektivitas
pulang tepat pada waktunya, mengerjakan
yang dilaksanakan organisasi tersebut.
semua pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu, melaksanakan perintah atasan, dan
Untuk
mewujudkan
cita-cita
mematuhi semua peraturan organisasi dan
pembangunan nasional yang bertujuan untuk
norma–norma yang berlaku.
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata maka dibutuhkan disiplin kerja
Disiplin kerja yang tinggi akan
yang
meningkatkan produktivitas kerja seseorang,
kemampuan
pegawai yang
yang tinggi
pegawai
untuk
maksudnya setiap sumber daya manusia
mempunyai tetapi
dari
meningkatkan produktivitas secara optimal,
khususnya pegawai. Jika sebuah instansi memiliki
tinggi
dalam hal ini pegawai dituntut untuk dapat
tidak
melaksanakan semua tugas dan tanggung
dibarengi dengan disiplin atau rasa tanggung
jawabnya sebaik mungkin, bekerja dengan
jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan
cepat, tepat pada sasaran yang dituju.
kepadanya, maka tugas-tugas tersebut tidak akan terselesaikan sesuai dengan harapan,
Berdasarkan
uraian
diatas,
guna
minimal akan terjadi pemborosan waktu
memperoleh gambaran tentang displin kerja
dalam proses pelaksanaan pekerjaan. Sudah
dan produktivitas pegawai Biro Umum
barang tentu instansi menginginkan pegawai
Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau
yang berkualitas dan produktif sehingga
maka dipandang perlu dilakukan penelitian
roda pemerintahan dapat berjalan sesuai
khusus. Baik oleh unsur yang ada di dalam
dengan harapan masyarakat.
Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau itu sendiri maupun dari
Berkaitan
dengan
produktivitas,
luar, seperti peranan perguruan tinggi atau
produktivitas didefinisikan sebagai hasil dari pencapaian
kerja
dalam
kurun
LSM. Sejalan dengan hal tersebut dan guna
waktu
memenuhi persyaratan memperoleh gelar
tertentu. Produktivitas sangat menentukan
sarjana di Universitaas Maritim Raja Ali
4
Haji
Tanjungpinang,
maka
penulis
memecahkan
apabila
ada
melakukan sebuah penelitian dengan judul
permasalahan
dikemudian
hari,
DISIPLIN KERJA PEGAWAI DALAM
yang
MENINGKATKAN
pelaksanaan
PRODUKTIVITAS
berhubungan
dengan
disiplin
kerja
dan
KERJA PEGAWAI (Studi pada Biro Umum
produktifitas pegawai khususnya
Sekretariat
pada
Daerah
Provinsi
Kepulauan
Riau).
pegawai
Sekretariat
Biro
Umum
Daerah
provinsi
kepulauan Riau. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 2. 1.
Untuk
mengetahui
sebenarnya
keadaan
mengenai
Secara Akademis
yang
pelaksanaan
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
disiplin kerja pegawai pada Biro
memberikan sumbangan yang berarti
Umum Sekretariat Daerah provinsi
terhadap khazanah ilmu pengetahuan
kepulauan Riau.
khususnya ilmu Sumber Daya Manusia (SDM) berdasarkan fakta-fakta yang
2.
Untuk
mengetahui
pegawai
Biro
produktivitas
Umum
terungkap dari hasil penelitian.
Sekretariat
Daerah Provinisi Kepulauan Riau.
LANDASAN TEORI
Sedangkan kegunaan dari penelitian ini
A.
Disiplin kerja
yaitu: Disiplin kerja bisa diartikan 1.
Secara Praktis
sebagai
kondisi
untuk
melakukan
koreksi atau menghukum pegawai yang a. Bagi Peneliti Diharapkan menambah
melanggar ketentuan atau prosedur dapat
wawasan
pengetahuan
yang
bermanfaat
serta
Disiplin
dan
ditetapkan
organisasi.
merupakan
bentuk
pengendalian
dapat
agar
pelaksanaan
menerapkan disiplin ilmu yang
pekerjaan pegawai selalu berada dalam
telah diperoleh selama menjalani
koridor peraturan perundang-undangan
perkuliahan dalam masalah Sumber
yang berlaku.
Daya
Manusia
pelaksanaan
disiplin
khususnya kerja
Moukijat
dan
mengemukakan
produktifitas. b.
telah
kegiatan menjalankan
Bagi Instansi
organisasional.
(1984:96) disiplin
manajemen
adalah untuk
standar-standar Secara
etiomologis,
Diharapkan dapat menjadi masukan
kata “disiplin” berasal dari kata Latin
dan
“diciplina” yang berarti latihan atau
dapat
membantu
dalam
5
pendidikan kesopanan dan kerohanian
jawab seseorang terhadap tugastugas
serta pengembangan tabiat. Nitisemito
yang diberikan kepadanya. Hal ini
(1991:36)
mendorong gairah kerja, semangat
mengemukakan
sebagai suatu sikap, perbuatan
yang
disiplin
perilaku dan sesuai
kerja,
dan
terwujudnya
tujuan
dengan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
peraturan dari perusahaan, baik tertulis
Oleh karena itu, setiap manajer selalu
maupun tidak tertulis. Dari perspektif
berusaha
organisasi, dapat dirumuskan sebagai
mempunyai disiplin yang baik. Seorang
ketaatan
manajer
setiap anggota
organisasi
agar
para
dikatakan
bawahannya efekif
dalam
terhadap semua aturan yang berlaku di
kepemimpinannya,
dalam
bawahannya berdisiplin baik. Untuk
organisasi
tersebut,
yang
jika
terwujud melalui sikap, perilaku dan
memelihara
perbuatan yang baik sehingga tercipta
kedisiplinan yang baik adalah hal yang
keteraturan, keharmonisan, tidak ada
sulit,
perselisihan,
mempengaruhinya.
serta
keadaan-keadaan
dan
para
karena
meningkatkan
banyak faktor
yang
baik lainnya. Hadi Susilo (2010) menyatakan: Keith Davis dan Anwar Prabu
“Disiplin kerja adalah hasil tindakan
Mangkunegara (2001) mengemukakan:
atas ikrar/ucapan diri sendiri terhadap
“Disiplin kerja dapat diartikan sebagai
orang lain yang dapat menunjukkan
pelaksanaan
kualitas jati diri atas perbuatannya”,
manajemen
memperteguh
untuk
pedoman-pedoman
Siswanto
organisasi”. Sejalan dengan pendapat
(1989:60)
mengatakan
sebagai berikut:
Mangkunegara, Melayu SP Hasibuan “Disiplin kerja adalah suatu
(2005) menyatakan: “Disiplin kerja
sikap
adalah kesadaran seseorang mentaati semua
peraturan
organisasi
menghargai,
atau
mentaati
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. (2005:
yang
Menurut Hasibuan
193-194)
semakin
dan
peraturan-peraturan tidak
baik
tertulis
tertulis
serta
sanggup menjalankan dan tidak mengelak
yang terpenting karena semakin baik karyawan,
mematuhi
berlaku
maupun
Kedisiplinan
merupakan fungsi operatif MSDM
disiplin
menghormati,
untuk
sanksi-sanksinya
tinggi
menerima apabila
ia
melanggar aturan-aturan, tugas,
prestasi kerja yang dapat dicapainya.
wewenang
Tanda disiplin karyawan baik, sulit
kepadanya”.
bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung
6
yang
diberikan
Adapun kriteria yang dipakai
menunjang kegiatan kantor berjalan
dalam disiplin kerja tersebut dapat
dengan
lancar.
Serta
adanya
dikelompokkan menjadi tiga indikator
kesanggupan dalam menghadapi
disiplin kerja yaitu diantaranya :
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang pegawai.
1. Disiplin Waktu Seperti telah penulis uraikan Disiplin waktu
disini diartikan
diatas, bahwa disisplin kerja bisa
sebagai sikap atau tingkah laku yang
menunjukkan
diartikan
ketaatan
kerja,
untuk
pegawai yang melanggar ketentuan
kehadiran dan kepatuhan pegawai jam
kondisi
melakukan koreksi atau menghukum
terhadap jam kerja yang meliputi :
pada
sebagai
atau prosedur yang telah ditetapkan
pegawai
organisasi. Disiplin merupakan bentuk
melaksanakan tugas dengan tepat
pengendalian
waktu dan benar.
agar
pelaksanaan
pekerjaan pegawai selalu berada dalam koridor peraturan perundang-undangan
2. Disiplin Peraturan
yang berlaku. Peraturan maupun tata tertib yang Ada banyak faktor – faktor yang
tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan
suatu
organisasi
mempengaruhi
dapat
timbulnya
disiplin
dicapai dengan baik. Untuk itu
kerja.
dibutuhkan
dari
beberapa faktor yang mempengaruhi
pegawai terhadap komitmen yang
timbulnya perilaku disiplin kerja, yaitu:
telah
tujuan
sikap
setia
ditetapkan
tersebut.
Nitisemito (1988) terdapat
pekerjaan
dan
kemampuan
teladan
pimipin,
Kesetiaan disini berarti taat dan
pekerjaan,
patuh dalam melaksanakan perintah
kesejahteraan, keadilan, pengawasan
dari atasan dan peraturan, tata tertib
melekat
yang
Serta
ketegasan, dan hubungan kemanusiaan.
dalam
Perilaku disiplin karyawan merupakan
menggunakan kelengkapan pakaian
sesuatu yang tidak muncul dengan
seragam
sendirinya, tetapi perlu dibentuk. Oleh
telah
ketaatan
ditetapkan. pegawai
yang
telah ditentukan
karena
organisasi atau lembaga.
(waskat), sanksi hukum,
itu,
pembentukan
perilaku
disiplin kerja, menurut Commings 3. Disiplin Tanggung Jawab
(1984) dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu: 1) Preventive dicipline dan
Salah satu wujud tanggung jawab
2) Corrective discipline.
pegawai adalah penggunaan dan pemeliharaan
peralatan
yang
sebaik-baiknya
sehingga
dapat
7
Preventive dicipline merupakan tindakan
yang
diambil
dengan
untuk
sungguh-sungguh
dan
disiplin dalam mengerjakannya.
mendorong para pekerja mengikuti atau
mematuhi
aturan-aturan
norma-norma
sehingga
2. Teladan pimpinan
dan
pelanggaran
Teladan pimpinan sangat
tidak terjadi. Tujuannya adalah untuk
berperan
mempertinggi
kedisiplinan
kesadaran
pekerja
dalam
menentukan
karyawan,
karena
tentang kebijaksanan dan peraturan
pimpinan dijadikan teladan dan
pengalaman kerjanya. Muhaimin (2004
panutan oleh para bawahannya.
: 1) Corrective discipline merupakan
Pimpinan harus memberi contoh
suatu
mengikuti
yang baik, berdisiplin baik, jujur,
pelanggaran dari aturan-aturan, hal
adil, serta sesuai kata dengan
tersebut mencoba untuk mengecilkan
perbuatan.
pelanggaran
lebih
sehingga
pimpinan yang baik, kedisiplinan
diharapkan
untuk
dimasa
bawahan pun akan baik. Jika
mendatang dapat mematuhi norma-
teladan pimpinan kurang baik
norma peraturan.
(kurang
berdisiplin),
bawahan
pun
tindakan
yang
lanjut prilaku
Menurut H. Malayu Hasibuan (2007:194)
pada
dasarnya
seorang
pegawai,
1. Tujuan dan kemampuan
cukup
menantang
kedisiplinan
kepuasan karyawan
dan
terhadap
pekerjaannya.
Jika
terhadap pekerjaan, kedisiplinan
bagi
mereka akan semakin baik pula. Balas jasa berperan penting untuk menciptakan
kepada
kedisiplinan
karyawan. Artinya semakin besar
karyawan harus sesuai dengan kemampuan
mempengaruhi
kecintaan karyawan semakin baik
serta
berarti bahwa tujuan (pekerjaan) dibebankan
dan ikut
perusahaan
kemampuan karyawan. Hal ini yang
(gaji
kesejahteraan)
kecintaan
yang akan dicapai harus jelas dan ideal
jasa
memberikan
tingkat
kedisiplinan karyawan. Tujuan
secara
kurang
karyawan karena balas jasa akan
Tujuan dan kemampuan
ditetapkan
akan
di Balas
mempengaruhi
para
3. Balas jasa
antaranya :
ikut
teladan
disiplin.
banyak
indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan
Dengan
balas
karyawan
jasa,
kedisiplinan
bersangkutan, agar dia bekerja
semakin
baik
karyawan.
Sebaliknya, apabila balas jasa
8
kecil,
kedisiplinan
karyawan
dan
langsung
mengawasi
menjadi rendah. Karyawan sulit
perilaku, moral, sikap, gairah
untuk berdisiplin baik selama
kerja,
kebutuhan-kebutuhan primernya
bawahannya.
tidak terpenuhi dengan baik.
atasan harus selau hadir di tempat
dan
prestasi Hal
ini
kerja berarti
kerja agar dapat mengawasi dan 4.
Keadilan
memberikan petunjuk jika ada bawahannya
Keadilan ikut mendorong terwujudnya
karyawan, karena ego dan sifat
pekerjaannya.
manusia
merangsang
dirinya
selalu
penting,
diperlakukan
merasa
dan
sama
mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan
kedisiplinan
yang
yang
Waskat
efektif
kedisiplinan
dan
moral kerja karyawan. Karyawan
minta
merasa
dengan
mendapat
perhatian,
manusia lainnya. Keadilan yang
bimbingan, petunjuk, pengarahan
dijadikan
dan pengawasan dari atasannya.
dalam
dasar
kebijaksanaan
pemberian
balas
jasa
6.
Sanksi hukuman
(pengakuan) atau hukuman, akan merangsang
terciptanya
Sanksi hukuman berperan
kedisiplinan karyawan yang baik.
penting
Manajer
dalam
kedisiplinan karyawan. Dengan
berusaha
sanksi hukuman yang semakin
bersikap adil terhadap semua
berat, karyawan akan semakin
bawahannya.
takut
yang
memimpin
cakap
selalu
Dengan
keadilan
dalam
memelihara
melanggar
peraturan
yang baik, akan menciptakan
perusahaan, sikap, dan perilaku
kedisiplinan yang baik pula. Jadi,
indisipliner
keadilan harus diterapkan dengan
berkurang.
karyawan
akan
baik pada setiap perusahaan agar 7.
kedisiplinan karyawan perusahaan
Ketegasan
baik pula. 5.
Ketegasan pimpinan dalam melakukan
Waskat
tindakan
mempengaruhi Waskat
akan
kedisiplinan
(pengawasan
karyawan perusahaan. Pimpinan
melekat) adalah tindakan nyata
harus berani dan tegas bertindak
dan
untuk
paling
mewujudkan karyawan
efektif
dalam
kedisiplinan
perusahaan.
menghukum
setiap
karyawan yang indisipliner sesuai
Dengan
dengan sanksi hukuman yang
waskat berarti atasan harus aktif
telah ditetapkan. Pimpinan yang
9
berani
menindak
tegas
perbandingan antara keluaran (output)
bagi
yang ingin dicapai dengan masukan
karyawan yang indisipliner akan
(input) yang diberikan. Produktivitas
disegani
diakui
juga merupakan hasil dari efisiensi
oleh
pengelolaan masukan dan efektivitas
bawahannya. Dengan demkian,
pencapaian sasaran. Efektivitas dan
pimpinan
efisiensi
menerapkan
hukuman
dan
kepemimpinannya
akan
memelihara
kedisiplinan
karyawan
yang
menghasilkan
perusahaan.
tinggi
produktivitas
akan yang
tinggi.
Produktifitas adalah hasil
Berikut
adalah
faktor-faktor
dari pencapaian dalam kurun
yang mempengaruhi produktivitas ialah
waktu
motivasi, kemampuan dan disiplin
tertentu,
produktivitas
juga bisa berarti kemampuan
kerja, berikut adalah penjabaranya:
melaksanakan suatu pekerjaan 1. Motivasi
sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat dengan
hasil
kerja
Motivasi adalah proses yang
yang
menjelaskan intensitas, arah, dan
berkualitas. B.
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Berdasarkan
Produktivitas Kerja
teori hierarki kebutuhan Abraham Produktivitas
mengandung
Maslow, teori X dan Y Douglas
pengertian filosofis, definisi kerja dan
McGregor maupun teori motivasi
teknis operasional, secara filosofis,
kontemporer, arti motivasi adalah
Produktivitas mengandung pandangan
alasan
hidup dan sikap mental yang selalu
perbuatan yang dilakukan oleh
berusaha untuk meningkatkan mutu
seorang individu.
yang
mendasari
sebuah
kehidupan. Keadaan hari ini harus 2. Kemampuan
lebih baik dari kemarin, dan mutu kehidupan besok harus lebih baik dari
Seseorang yang memiliki
hari ini. Pandangan hidup dan sikap
kemampuan berarti akan sanggup
mental yang demikian akan mendorong
melakukan
tugas-tugas
manusia untuk tidak cepat merasa puas
dibebankan
kepadanya.
dan
yang diungkapkan oleh Robbins
akan
terus
meningkatkan
kemampuan kerjanya.
(1996:46)
kerja
Seperti
kemampuan
(ability) adalah kapasitas individu
Kisdarto (2001) mengemukakan produktivitas
bahwa
yang
adalah
10
untuk mengerjakan berbagai tugas
“Produktifitas tenaga kerja
dalam suatu pekerjaan.
adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
Menurut
Henri
Simamora
peran serta tenaga kerja per
(2003:612) faktor-faktor yang dapat dipergunakan produktivitas
dalam kerja
satuan waktu (lazimnya per
pengukuran
yaitu
jam per orang)”.
kuantitas
kerja, kualitas kerja dan ketepatan
Berpedoman pada pendapat
waktu, berikut adalah penjabaran dari
para ahli tersebut dapat diambil
ketiga indikator tersebut:
suatu kesimpulan bahwa semakin banyak
1. Kuantitas Kerja
yang
dapat
dilaksanakan oleh pegawai dalam satuan waktu tertentu, maka dapat
Dari segi kuantitas hasil yang
pekerjaan
dicapai
adalah
dikatakan
jumlah
semakin
tinggi
pula
pekerjaan yang dapat hasilkan atau
tingkat produktifitas kerja pegawai
diselesaikan dalam waktu tertentu,
tersebut.
dalam
bidang
tugas
yang
a.
Kualitas Kerja
diembannya. Jadi semakin banyak pekerjaan yang dihasilkan dengan
Mengetahui hasil kerja
baik oleh pegawai dalam kurun
yang telah dicapai seseorang
waktu tertentu maka semakin tinggi
dapat dilihat dari kualitas dan
pula tingkat produktifitas pegawai
kuantitasnya. Jika ditinjau dari
tersebut, dalam hal ini sesuai
segi
menurut
kesesuaian antara hasil kerja
pendapat
Hasibuan
(2000:93) yang mengemukakan:
kualitas
adalah
dengan yang diharapkan oleh seorang pimpinan atau dengan
“Produktifitas kerja adalah
spesifikasinya,
perbandingan antara output dengan
input,
semakin
berkualitas hasil kerja maka
dimana
semakin
outputnya harus mempunyai
tinggi
pula
produktivitasnya
nilai tambah dan teknik
Hasibuan
pengerjaannya yang lebih
nilai
pendapat
(2000:93)
yang
mengemukakan:
baik”. “Produktivitas Sejalan Kustianto
dengan (1984:30)
pendapat
adalah
yang
kerja
perbandingan
antara output dengan
mengatakan:
input, outputnya
11
dimana harus
mempunyai
nilai
dan mengapa suatu gejala atau realitas
dan
teknik
terjadi. Dalam hal ini, gejala atau
pengerjaannya
yang
realitas yang dijelaskan adalah semua
tambah
lebih baik”.
hal yang terkait dengan kedisiplinan dan produktivitas pegawai di Biro
b.
Ketepatan Waktu
Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau.
Ketepatan waktu pada hakekatnya
2.
adalah
Lokasi Penelitian: Penelitian dilakukan
dalam
di kantor Biro Umum Sekretariat
kurun atau batas waktu yang
Daerah Provinsi Kepulauan Riau, yang
telah ditentukan oleh atasan
beralamat di Komplek Perkantoran
atau organisasi dengan hasil
Gubernur Kepulauan Riau. Gedung A
output
Lt.
melaksanakan
tugas
yang
memuaskan.
Pemanfaatan
peluang
melakukan
Dompak Provinsi
di
kota
Kepulauan
Riau. 3.
untuk
pekerjaan
Pulau
Tanjungpinang
waktu
semaksimal mungkin sehingga memberi
1.
Responden dalam penelitian ini adalah 10
lain.
orang
pegawai
Biro
Umum
Ketepatan waktu diukur dari
Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan
persepsi atasan atau organisasi
Riau diambil dengan menggunakan
atas suatu pekerjaan yang
tehnik Purposive sampling 4.
dibebankan.
Jenis
dan
sumber
data
yang
dikumpulkan meliputi: METODE PENELITIAN Langkah-langkah
a. penelitian
diperoleh langsung dari responden
ini
yang menjadi sasaran penelitian
adalah sebagai berikut: 1.
Jenis
Penelitian:
Penelitian
yang meliputi data tentang disiplin
ini
kerja
menggunakan jenis penelitian kualitatif
pendekatan kualitatif adalah
(explanations),
mengontrol
mengemukakan
b. Data sekunder adalah data yang
gejala-
diperoleh dari data kepegawaian,
prediksi-
buku
dan
dokumen-dokumen
prediksi, atau untuk menguji teori
atau
apapun,
berhubungan
gambaran
serta atau
kerja
melalui kuesioner, wawancara.
penelitian yang dimaksudkan untuk penjelasan-penjelasan
produktivitas
Daerah Provinsi Kepulauan Riau
suatu
memberikan
dan
pegawai Biro Umum Sekretariat
deskriptif. Menurut Pawito (2007: 35),
gejala,
Data primer adalah data yang
mengemukakan pemahaman
kearsipan
yang dengan
permasalahan penelitian, yaitu
(understanding) mengenai bagaimana
12
variabel
disiplin
kerja
dan
kemampuan masing-masing pegawai,
variabel produktifitas kerja.
maka tidak semua pegawai mampu bekerja
5.
Teknik Pengumpulan Data
demikian,
Teknik pengumpulan data yang
secara
Meskipun
kolektif
semua
pegawai yang merasa kesulitan selalu dibantu
a. Wawancara, dilakukan dengan cara jawab
tugas.
pekerjaan dapat diselesaikan karena
digunakan adalah:
tanya
sesuai
secara
oleh
pegawai
yang
bisa
mengerjakan tugas tersebut.
langsung yaitu
Pegawai bagian keuangan pada
berpedoman
umumnya memiliki sikap disiplin yang
kepada daftar pertanyaan yang telah
lebih baik karena berkaitan dengan
disusun sedemikian rupa mengenai
pertanggungjawaban
variabel disiplin kerja dan variabel
administrasi
produktivitas kerja pegawai. Alat
tentang
yang digunakan adalah pedoman
tunjangan
wawancara.
Sekretariat Daerah dilakukan dengan
terhadap
key
pimpinan
informan
dengan
masalah
keuangan.
gaji,
Pembukuan
pensiun,
pegawai
upah
dan
dilingkungan
baik. Demikian pula dalam meneliti b. Observasi
atau
pengamatan.
permintaan-permintaan
pembayaran
Observasi adalah pengamatan dan
biaya perjalanan dinas. Pegawai di
pencatatan
bagian
secara
sistematis
keuangan
melakukan
terhadap fenomena-fenomena yang
pengawasan, monitoring dan evaluasi
terjadi
pelaksanaan administrasi keuangan dan
(Mulyana,
2002:
181).
Dalam hal ini peneliti mengamati
pensiun
secara
fonemena-
Daerah. Sebagai bentuk akuntabilitas,
fenomena dalam aktivitas kerja di
pegawai di bagian keuangan menyusun
Biro Umum Sekretariat Daerah
laporan periodik pengeluaran uang.
Provinsi Kepulauan Riau sehingga
Hal ini merupakan tuntutan prosedur
mendapatkan
kerja yaitu setiap transaksi keuangan
langsung
data-data
yang
diperlukan dalam penelitian.
harus
dilingkungan
dicatat
Sekretariat
dalam
pembukuan
keuangan. Misalnya, mencatat kegiatan
PEMBAHASAN
perjalanan dinas. A. Deskripsi Data Hasil pegawai
Pegawai wawancara bagian
dengan
dan
keuangan
Bagian Pembukuan
Pelaporan
penyiapan
dan
melaksanakan
pengolahan
bahan
memperlihatkan bahwa para pegawai
perumusan,
telah
semua
koordinasi dan pembinaan pelaksanaan
tugas-tugasnya. Apabila dilihat dari
pembukuan dan laporan keuangan di
mampu
menjalankan
13
kebijakan,
fasilitasi,
Lingkungan
Sekretariat
Daerah
juga kebutuhan atasan. Mungkin
Provinsi Kepulauan Riau. Dalam hal
ada pula yang belum cukup
ini, pegawai Bagian Pembukuan dan
disiplin dalam bekerja tetapi
Pelaporan telah dapat menjalankan
setahu saya semua baik-baik
tugas
saja. (wawancara bulan Juli
yaitu:
menyiapkan
bahan
perencanaan program kegiatan bidang
2014) .
pembukuan dan pelaporan keuangan;
Kegiatan
menyiapkan
bahan
yang
dilaksanakan
perumusan
sesuai dengan rencana yang telah
kebijakan pembukuan dan pelaporan
ditetapkan. Hal ini memperlihatkan
keuangan;
dan
adanya disiplin dalam menjalankan
melaksanakan fasilitas, koordinasi dan
tugas. Pegawai bagian rumah tangga
pembinaan pelaksanaan pembukuan
menyelenggarakan
dan pelaporan keuangan; menyiapkan
rumah tangga kepala daerah. Guna
dan
meningkatkan
menyiapkan
melaksanakan
bahan
administrasi
semua
urusan
disiplin
dan
pembukuan dan pelaporan keuangan;
produktivitas kerja, biro umum telah
menerima,
melaksanakan
mencatat
dan
evaluasi
pembinaan
pegawai
seluruh laporan keuangan; melaksakan
yang menangani urusan rumah tangga
penataan, menyimpan dan memelihara
Kepala Daerah. Untuk mendukung
dokumen – dokumen pembukuan dan
tugas-tugas kedinasan, pegawai di biro
pelaporan
ini juga selalu siap menjalankan tugas
keuangan;
melaksakan
penyusunan bahan laporan pelaksanaan
yang diberikan oleh kepala biro.
program kegiatan bidang pembukuan
Para pegawai Bagian rumah
dan pelaporan keuangan; melaksanakan
tangga selalu menjalankan tugas-tugas
tugas kedinasan lain yang diberikan
kerumahtanggaan seperti halnya dalam
oleh Kepala Bagian.
sebuah rumah tangga keluarga, dalam
Hasil
dengan
hal
Tangga
kebutuhan rumah tangga Gubernur.
memperlihatkan bahwa para pegawai
Setiap kali akan rapat, pegawai bagian
telah dapat menjalankan tugas dengan
rumah tangga menyiapkan fasilitas
baik
ruangan dan sarana lainya untuk
pegawai
wawancara
Bagian
seperti
Rumah
dikemukakan
dalam
kutipan wawancara berikut:
ini
melaksanakan
pelayanan
pertemuan acara rapat dan pelayanan
“Semua sudah bekerja dengan
tamu-tamu Gubernur dan menyiapkan
baik dengan cara mengikuti
dan
prosedur dan peraturan yang
pertemuan/acara rapat dan tamu-tamu
berlaku di sini. Datang tepat
Gubernur.
mengatur
konsumsi
untuk
waktu, dan menjalankan tugas
Pegawai bagian rumah tangga
sesuai kebutuhan kantor dan
juga melaksanakan tugas sehari-hari
14
rumah
tangga
seperti
menangani
Hasil
wawancara
bagian
dengan
fasilitas dan sarana listrik, AC, Air
kepala
akomodiasi
dan
PAM/Sumur dan perlengkapan lainya
transportasi memperlihatkan bahwa
rumah tangga Gubernur. Para pegawai
para pegawai
bekerja sesuai dengan aturan dan
bahan perencanaan program kegiatan
arahan dari atasan. Dalam hal ini,
bidang
atasan mengatur, mengarahkan dan
mengkoordinasikan dan memfasilitasi
mengawasi para pekerja di rumah dinas
pelaksanaan dan pelayanan akomodasi
kediaman Gubernur. Pegawai juga
untuk keperluan Pemerintah Daerah,
mengatur dan mengawasi kebersiham
tamu daerah dan pihak-pihak lain yang
taman dan halaman di lingkungan
ditetapkan
rumah dinas Gubernur. Setiap kali ada
meningkatkan produktivitas pegawai,
tugas dari kepala biro rumah tangga,
bagian
pegawai selalu siap melaksanakannya.
pembinaan
Penjelasan ini dijelaskan oleh salah
menangani/mengurus
seorang informan berikut.
akomodasi.
dapat menyiapkan
akomodasi.
Para
pegawai
pimpinan.
ini
juga tenaga
Untuk
melaksanakan pegawai
yang
pelayanan
“Pegawai bagian rumah tangga Terkait
juga melaksanakan tugas seharihari
rumah
tangga
para
seperti
umum
dan perlengkapan lainya rumah
Menjalankan
perintah
atasan
penting sekali
karena
luar
tidak
Lingkungan
pelayanan angkutan dan trasnportasi untuk keperluan Pemerintah Daerah, tamu daerah dan pihak-pihak lain yang
yang
tetapkan
memang harus dikerjakan, maka
oleh
melaksanakan
pegawai yang dibawah harus melaksanakan
di
mengkoordinasikan dan memfasilitasi
atasan hal
fasilitas
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau,
pekerjaan sudah tertulis, jadi
ada
transportasi,
rapat/upacara yang pelaksanaannya di
tertulis, dan tidak setiap detail
memandang
dan
lainnya untuk pelaksanaan pertemuan
setiap tindakan diatur secara
sewaktu-waktu
ini
tempat, ruangan, sarana pendukung
bekerja sesuai dengan aturan atasan.
bagian
mengkoordinasikan dan memfasilitasi
tangga Gubernur. Para pegawai dari
di
bahan perencanaan program kegiatan
listrik, AC, Air PAM/Sumur
arahan
pegawai
transportasi,
menjalankan tugas yaitu menyiapkan
menangani fasilitas dan sarana
dan
dengan
Pimpinan,
koordinasi
dengan
pihak-pihak yang berhubungan dengan
(wawancara
bidang
bulan Juli 2014).
umum
menyiapkan
dan
transportasi;
bahan
penyusunan
laporan pelaksanan program kegiatan
15
bidang umum dan transportasi; dan
lain
yang
diberikan
melaksanakan tugas kedinasan lain
Kepala Bagian
oleh
yang diberikan oleh Kepala Bagian. ( Wawancara juli 2014) . Hasil
wawancara
dengan Hasil
bagian tata usaha mengungkapkan dan
kegiatan
melayani
melayani
Gubernur.
gubernur.
Di
“melaksanakan pekerjaan dan
“Pegawai
juga
kegiatan
menyiapkan
petunjuk
kegiatan
koordinasi dengan Tata Usaha Gubernur, Sekretaris Daerah,
koordinasi dengan tata usaha
Asisten serta Dinas Instansi di
Gubernur,Sekretaris
instansi
serta
di
lingkungan
dinas
dengan bidang tugasnya. untuk
Provinsi
kelancaran
Kepulauan Riau sesuai dengan bidang
tugasnya
kelancaran
tugas
ketata
Wakil
pribadi dan ajudan Gubernur,
ruang
kerja
Gubernur,
kenyamanan
kerja
Gubernur,
Gubernur
secara
sekretariat Wakil Gubernur dan ajudan
mengontrol
dan
Wakil
kedinasan, mengkoordinir staf
Wakil
memelihara
peralatan elektronik/listrik serta keamanan
jadwal
Gubernur,mengatur tamu-tamu
koordinasi, megkoordinir staf
perlengkapan
mengatur
persetujuan
secara
dan
Wakil
acara yang telah mendapat
baik, misalnya mengatur tamu-
kebersihan
usahaan
Gubernur,
juga dapat dikerjakan dengan
memelihara
Wakil
petunjuk pelaksanaan kegiatan
Gubernur.
Gubernur
tugas
Gubernur, menyiapkan bahan
untuk
Pekerjaan di ruang gubernur
tamu
Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau sesuai
lingkungan
Pemerintahan
Wakil
Gubernur,mengadakan
usaha juga dapat mengadakan
Daerah,Asisten,
melayani
kerja
ketatausahaan
Wakil
serta
kebutuhan administrasi ruang
pelasanaan
Gubernur. Pegawai bagian tata
ruang
wakil
antaranya yaitu:
kebutuhan administrasi ruang kerja
bahan
juga
mengungkapkan bahwa pegawai juga
bahwa Para pegawai melaksanakan pekerjaan
wawancara
perlengkapan Wakil
Gubernur,
kebersihan
dan
ruangan
kerja
Gubernur,mengontrol
peralatan elektronik/listrik serta
melaksanakan tugas kedinasan
keamanan
16
dan
kenyamanan
ruangan kerja Wakil Gubernur,
pelayanan, pemberian nomor surat,
melaksanakan tugas kedinasan
pengaturan pemakaian stempel dinas
lain
dan jabatan kepada semua unit kerja di
yang
diberikan
oleh
Kepala Bagian (wawancara juli
Lingkungan
Sekretariat
2014) .
mengendalikan,
mengatur
penyimpanan, Seorang informan menjelaskan
Daerah,
melakukan
pemeliharaan dan mengirim naskah
sebagai berikut:
dinas, menyiapkan bahan perencanaan
“Semua sudah bekerja sesuai
program kegiatan bidang tata usaha
dengan kebutuhan dinas, saat
biro,kepegawaian
rapat-rapat kita siapkan segala
sandi,memelihara arsip statis sebelum
sesuatunya, misalnya ada tamu
diserahkan
harus bagaimana, apa saja yang
daerah/arsip nasional, menerima arsip
perlukan.
Apabila
atasan
in-aktif dari unit kerja lain untuk dip
meminta
agar
pegawai
roses dan menyelengggarakan secara
ke
melakukan suatu tugas juga
khusus
bisa
pemeliharaan,
dilaksanakan.
Disiplin
selalu
mengikuti
arsip
penyimpanan, perawatan
Tugas-tugas
aturan yang berlaku dan juga
dan
mengetik,
memeriksa dan menggandakan naskah
mengikuti atasan. Apa perintah
dinas yang diperlukan juga dapat
atasan, dan itu sesuai peraturan
dilaksanakan dengan baik. Pegawai
telah dijalankan (Wawancara
memberikan pelayanan penggandaan
bulan Juli 2014) . Hasil
kantor
penemuan kembali arsip in-aktif.
pada peraturan berarti para pegawai
cara
dan
dan cetakan kepada unit kerja di Lingkungan
wawancara
Sekretariat
daerah,
mengungkapkan bahwa pegawai di
memeriksa, menjaga naskah dinas,
bagian Tata Usaha Biro, Kepegawaian
buku-buku, dokumentasi dan catatan-
dan Sandi menjalankan tugas-tugas
catatan yang ditanda tangani pimpinan
rutin tanpa ada suatu hambatan karena
dan
dapat
dengan
pimpinan, mencatat jadwal acara yang
Pekerjaan
telah mendapatkan persetujuan dari
tersebut
pimpinan dan mengatur para tamu
menjalankan
tugas
disiplin kerja yang baik. yang
telah
dijalankan surat-surat
tanggung
jawab
yang akan menghadap pimpinan.
meliputi: menerima, mencatat dan mengarahkan
menjadi
dan
menyampaikan kepada unit pengolah atau yang berkepentingan, memberi
17
KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran 1.
A. Kesimpulan analisis dan
sehingga
ditarik beberapa kesimpulan berikut: Biro
Umum
2.
Sekretariat
tugas
Peningkatan dilakukan
dengan
DAFTAR PUSTAKA Fadila
masing kepala bagian. Dalam hal faktor-faktor
yang
biro sehingga para pegawai dapat belajar berdisiplin.
Hariandja, E. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT.Gramedia Widisarana Indonesia.
Produktivitas pegawai Biro Umum Daerah
Kepulauan
Riau.
kerja pegawai
Provinisi Produktivitas
Hasibuan, Melayu,SP., 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,Jakarta
merupakan hasil
dari adanya kedisiplinan pegawai. Pegawai
yang
bekerja
sesuai
Livine Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan oleh Iral Soedjono, Cemerlang, Jakarta, 1980, hal 71
dengan prosedur kerja dengan tepat waktu dan sesuai kebutuhan telah menghasilkan
Helmi (1996), Disiplin Kerja, Bulletin Psikologi Tahun IV, No. 2 Desember , edisi khusus Ulang tahun XXXII
Gibson, L. James, John M. Ivancevich, and James H. Donnelly, Jr., 1985, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses,PT Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
kedisiplinan
pegawai diperhatikan oleh kepala
Sekretariat
dengan
pegawai melakukan
mempengaruhi
misalnya
secara
perguruan tinggi.
pembinaan pegawai oleh masing-
ini,
pembinaan
sesuai
masing-masing.
disiplin
sebaiknya
untuk melakukan studi lanjut di
bagian ataupun sub bagian sehingga
dengan
pegawai
memberikan kesempatan pegawai
masing-masing bekerja
hal
keahlian
semua tugas pegawai sesuai dengan
pegawai
Pembinaan
dalam
dibuktikan dengan dilaksanakannya
setiap
pegawai
dengan teknis kerja, tetapji uga
Disiplin kerja pegawai sudah baik
deskripsi
kemampuan
tidak hanya dilakukan hanya terkait
Daerah provinsi kepulauan Riau.
2.
sebaiknya
dapat terus berkembang.
Pelaksanaan disiplin kerja pegawai
job
umum,
secara rutin kepada semua bagian
pembahasan pada bab sebelumnya dapat
pada
biro
melaksanakan pembinaan pegawai
Hasil penelitian,
1.
.Bagi
output
pekerjaan Kisdarto
yang baik. Semua tugas-tugas biro umum Sekretariat Daerah Provinisi Kepulauan Riau dapat dilaksanakan dengan baik.
18
Atmosoeprapto, (2001), Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahaan: Mewujudkan Organisasi yang Efektif dan
Efisien melalui SDM Berdaya, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Siagian, Sondang P.,1995, Teori, Motivasi dan Aplikasinya, Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.
Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu , 2000 , Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung
Simamora, Henri.(2003). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
Mangkuprawira, Sjafri. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Ghalia Indonesia. Bogor
Simamora,Henry,1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN,Jakarta.
Moloeng, Lexi J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Simanjutak,Payaman J.,1985,Produktivitas kerja,Pengertian dan Ruang Lingkupnya, Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas,Jakarta.
Moukijad, 1987. Kepegawaian/Personel Jakarta: Alumni. Mulyana,
Managemen Management.
Muchdarsyah. Produktivitas Apa Bagaimana. Jakarta : Aksara
Siswanto
Sastrohadiwiryo. 1989. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara
2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosdakarya.
Nitisemito, Alex. S. 1991. Manajemen Personalia. Cetakan ke-8. Jakarta: Ghalia Indonesia. Pawito.
Sinungan,
2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara.
1997. Dan Bumi
Timpe, A. Dale, 2000, Kinerja, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Umar, Husein. (2000), Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Prima
Robbins, S.P., 1996, Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia,Jilid I dan II,Prinhalindo, Jakarta Setyono, Ariesandi (2008), Hypnoparenting. menjadi orangtua efektif dengan hipnosis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wursanto,Ig,1989, Kepegawaian Kanisius.
19
2,
Manajemen Jakarta: