II. TINJAUAN PUSTAKA A. DESKRIPSI SERAI DAPUR (CYMBOPOGON

Download TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi Serai Dapur (Cymbopogon citratus DC). Serai atau Cymbopogon citratus DC merupakan tumbuhan yang masuk ke d...

1 downloads 911 Views 1MB Size
II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Serai Dapur (Cymbopogon citratus DC) Cymbopogon citratus Serai atau Cymbopog gon ci itratus DC C merupakan mer e upakan tumbuhan yang masuk ke dalam famili rumput-rumputan rumpu putt -rumputan atau Poaceae. Dikenal al jjuga uga dengan nama serai dapur (Indonesia), (Indonnesia), sereh (Sunda) a), da dann bu bubu bu ((Halmahera) Halmahera) (Oyen Ha n dan Dung, 1999). (Sunda), Tanama man ini dikenall de eng ngan istilah Lemongrass ss kkarena aren ar enaa memiliki bbau au yang kuat Tanaman dengan se eperti lemo mon, n, ssering e ing di er dite temukan tumbuh alami di ne nega gara-neg egar araa tr tropis (Oy Oyen dan seperti lemon, ditemukan negara-negara (Oyen Dung g, 19 1999 99). Dung, 1999). Tanaman Tana naman serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m panjang daunnya daunnyya mencapai da m ncapai me a 70-80 dan mempunyai 70 70-8 -80 cm m dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar, da an me memp mpun u yaii aroma yang kuat (Wijayakusuma, 2005). Tanaman serai den ngan gen nus dengan genus Cymbo opogon meliputi hampir 80 spesies, tetapi hanya beberapa jenis yangg Cymbopogon meng gha hasilkan minya yakk at atsi siri ri yyang ang mempunya an yaii ar arti ti eekonomi kono ko n mi dalam pperdagangan. erddaganggan er an.. menghasilkan minyak atsiri mempunyai Ta T naman serai mampu menghasilk kan m inyak dengan kadar sitronellal 7-15% in % ddan an Tanaman menghasilkan minyak ge gerani niol o 55-65% (Wijoyo, 2009). Tanaman serai dapur memiliki hab abit ituss bberupa eruupa er geraniol habitus ta tana nama m n ta ttahunan hunan ya yang ng hhidup idup secara id sec ecar araa li liar ar ddan an berba bata tang ng semu yang m embe em bentuk tanaman berbatang membentuk rumpun un tebal sserta erta er ta mempunyai aroma aro r ma yang yan ang kuat dan wan angi gi. Morfol oloogi akarnya wangi. Morfologi berimpang pendek dan berwarna coklat mud da (Sastrapradja, 1978). muda Menurut Mansur (1990), panen panen pertama perttama dilakukan pada saat tanaman serai sudah berumur 5-6 bulan setelah tan nam, ddengan engan cara memotong daun serai pada 5 tanam, cm diatas ligula (batas pelepah dengan n helaian daun) dari daun paling bawah yang belum mati atau kering. Panen selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan pada musim hujan dan setiap 4 bulan pada musim kemarau.

5

6

Menurut Muhlisah (1999), tanaman serai dapur memiliki klasifikasi sebagai berikut : Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyt Magnoliophyta ytaa Kelas : Liliopsida da es Bangsa : Poale Poales Pooaceae Famili : Poaceae ymbopoggonn Marga : C Cymbopogon gon cit itratus (DC.) Stapf Jenis : Cymbopog Cymbopogon citratus B. Ka and ndun unga g n Kimia Kiimi mia Kandungan Ka Kand n unga gan kimia yang terdapat di dalam tanaman sserai erai ant ntar araa la llain in ppada ada Kandungan antara daun komponen terdiri da aun sserai erai ddapur apur mengandung 0,4% minyak atsiri dengan kompon o en yyang ang terdir an iri sitral, ߚ-felandren, dari sitra dari al, sitronelol (66-85%), ߙ-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, ߚ -fellan andr dren en, psimen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpin nen-4-ol, ߙ terpinen-4-ol, ߙ-terpine eol, geraniol, farnesol, metil heptenon, n-desialdehida, dipe enten, m etiil terpineol, dipenten, metil hepten enoon, bornilaset etat at, gera rani nilf lformat, terpi pini nill aset etat at, sitronelil ase eta tat, geran anill heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, asetat, geranil aas etat, dan ߚ-kariofilen oksida (Rusl slii dk kk. k , 1979). asetat, (Rusli dkk., Me M nurut Wijesekara (1973), senyawa utama penyusun mi miny nyak ak sserai erai Menurut minyak ad adal alah a sitronel lal, ssitronelol, itro it ronnelol, dan n ggeraniol. eran er anio ioll. Gabunga gann ke kketiga tiga kompone nenn uutama tama adalah sitronelal, Gabungan komponen minyak ak sserai eraii dikenal dik ikenal sebagai ttotal o al senyawa ot sen nyawa yang dapa patt dias set etil ilaasi. Ketiga dapat diasetilasi. komponen ini menentukan intensitas intenssitas bau har rum, nilai, dan harga minyak serai. harum, Berdasarkan penelitian yan ang dilaku ukan oleh Ewansiha dkk (2012), dengan yang dilakukan menggunakan metode kromatograf afi la lapis tipis diketahui bahwa kandungan kromatografi fitokimia yang terdapat pada serai dapur adalah tanin tanin, flavonoid flavonoid, fenol fenol, karbohidrat dan minyak esensial. Menurut Ariyani dkk (2008), komposisi senyawa kimia dalam minyak serai dapat dilihat pada Tabel 1.

7

Tabel 1. Senyawa Penyusun Kimia dalam minyak serai Komponen d-limonene Citronellal Citronellole Geraniole Geraniol le Geranial Gera ani nial Citronellyl Citron nellyl acetate Geranyl acetate Ge acettat ae Beta-elemene Beta-elemen ne Germacrene Germ mac acre rene A Delta-cadinene De elt ltaa-ca caddinene ne Germacrene Germ Ge rmacreene B 1,10-di-epi-cubenol 1,10 1, 10-di-ep epii-cubenol 1-epi-cubenol 1-ep pi-cubenol Gama-eudesmol Ga ama-eudesmol Cubenol Alfa-muurolol Alfa-cadinol

Kadar (%) 1,8 35,9 35 ,9 5,2 20,9 1,5 22,99 2, 44,00 4, 0,5 00,8 ,88 2,1 6,8 2,0 1,9 1,2 1,0 2,0 8,0

B.1. B B. 1. Sitronelal Sitronelal Sitronel all merupakan senyawa sen enya yawa m onoterpena yang mempunyai gu on gugu guss Sitronelal monoterpena gugus alde al dehid, ikatan rangkap dan rantai karbon yang memungkinkan mengalami mengalam mi rreaksi eak aksi aldehid, sikl si klis isas asii aromatisasi arom ar omat atis isas asii (Irna (Irn (I rna da dann Er Ernaye yent nti, i, 22007). 007) 00 7). Se Sela lain in iitu, tu, si tu sitr tron onel elal al jjuga uga siklisasi Ernayenti, Selain sitronelal me eru rupa paka kann ba baha han da dasar sint ntes e is pembu uatan fragrance f ag fr agra r ncce seperti sep eper erti ti ssitronelol, itronelol, it merupakan bahan sintesis pembuatan isopulegol, mentol dan ester-ester er lainnya yyang ang mempunyai bau dan wangi yang khas. Sitronelal bila direaksikann dengan berbagai berbagai senyawa yang bersifat asam seperti anhidrida asetat dan seb sebagainya bagainy ya akan mengalami siklisasi menjadi opulegol sebagai produk utama) (Irna dan isopulegol dan sejumlah isomer (isop (isopulegol Ernayenti, 2007).

8

B.2. Sitronelol Sitronelol merupakan salah satu pewangi yang paling penting yang banyak dan sabun ma mandi. digunakan dalam parfum,, kosmetik, ko mand ndi. Sitronelol berupa cairan tak berwarna yang me memiliki bau seperti sep perti bunga mawar (Singh dk dkk., 2011). B.3. Geraniol Geran aniiol Geraniol ol adalah ada dalah salahh sa sat tu senyawa mon onot oterpenoid ddan an alkohol ol dengan Geraniol satu monoterpenoid fformula ormul u a C10H18O. Geraniol berupa cairan berwarna kunin kuning ingg puca pucat. catt. S Senyawa e yawa en wa ini tidak organik umum. tidaak da dapat la larut dalam air, tetapi larut dalam bahan pelarut orga ganik ya yang ng umum m. Baunya menyengat dkk., 2011). Baun Ba unya m enyengat dan sering digunakan sebagai parfum (Singhh dkk. k., 20 011).. Sasstrohhamijojo (2002), telah melakukan penelitian tentang cara iso Sa o lasi ggeraniol eraanio er ol Sastrohamijojo isolasi melalu ui proses saponifikasi residu minyak serai setelah diambil si itronelal alnyaa melalui sitronelalnya dise sebu but residu, dididihkan dengan larutan NaOH dalam alkohol. Tujuan anny nyaa adal lah disebut Tujuannya adalah terr si ssitronelol tron onel elol ol dan geraniol agar supaya menj njad adi untuk mensaponifikasi ester-este ester-ester menjadi p od pr oduk alkohol. produk C. Ek Ekst stra raks ksii C. Ekstraksi Me Menu nuru rutt De Depa partemen K esehatan RII ((1995), es 1995), ekstraksi ek kst stra r ks k i adalah adal ad alah ah sua atu proses Menurut Departemen Kesehatan suatu r jaringan tumbuhan ataupun hewan pemisahan kandungan senyawa kimia dari terrte t ntu. Adaa beberapa metode ekstraksi yang dapat dengan menggunakan penyari tertentu. menggu gunakaan cara dingin yang terdiri dari maserasi dilakukan, pertama dengan menggunakan ara panas yang terdiri dari refluks, digesti, dan perkolasi. Cara kedua dengan car cara infusa, dekok, dan sokletasi (Departemen Kesehatan RI, 1995). Proses ekstraksi bertujuan untuk mendapatkan bagian-bagian tertentu dari bahan yang mengandung komponen-komponen aktif. Teknik ekstraksi yang tepat

9

pastinya berbeda untuk masing-masing bahan. Hal ini dipengaruhi oleh tekstur kandungan bahan dan jenis senyawa yang didapat (Nielsen, 2003). Menurut (1995), Departemen Kesehatan RI (199 995) 5), proses ekstraksi eks kstr trak a si akan menghasilkan hasil akhir berupa ekstrak. Ek Ekstrak adalah sediaan pekat yyang a g diperoleh dengan an mengekstraks ksii zat aktif dari ssimplisia im mpl plissia nnabati a at ab ati atau simplisia ia hewani dengan mengekstraksi menggu gunakan pelarut pelaru ut yang yang sesuai. Setelah itu sem emua ua ppelarut elarut diuapka kann dan massa menggunakan semua diuapkan at tau serbu uk ya yang ng tersisa sa ddiperlakukan iperlakukan sedemikian n hhingga i gga me in meme menu n hi bak aku yang atau serbuk memenuhi baku diteta apk pkan an. ditetapkan. Penggunaan bergantung Peng nggunaan metode ekstraksi yang dilakukan bergantun ng pada da bbeberapa eberap pa faktor, komponen fakt fa ktoor, yaitu ya tujuan dilakukan ekstraksi, skala ekstraksi, sifat-sifat ko ompoone nenn yyang ang akan ddiekstraksi iekstraksi dan sifat-sifat pelarut yang akan digunakan. Beber rapa metod odee Beberapa metode ekstrak ksi yang sering digunakan adalah ekstraksi dengan pelarut, dest tilasi, super supeer ekstraksi destilasi, critic ical al fluid extraction, extract ctio ionn, pe peng ngepresan meka kani nikk da dann sublimasi (H Hou ougton ddan an critical pengepresan mekanik (Hougton R man, 1998). Metode ekstraksi yyang Ra a g bbanyak an anyak digunakan adalah destilas si da dann Raman, destilasi eksttra ek raks k i dengan pelarut. ekstraksi Pr P oses ekstraksi ekkstr trak aksi si dipengaruhi dipengaru ruhi hi ooleh lehh la le lama eks kstr trak aksi si,, suh hu, ddan an jeni niss pe pelarut Proses ekstraksi, suhu, jenis yang ddigunakan. igunakan ig n. Se Semakin lama w aktu yan ang digunakan da dann semakinn ti tinggi suhu waktu yang yang digunakan maka semakin ssempurna empurna pr roses ekstraksi. Semakin dekat tingkat proses kepolaran pelarut dengan kompo onen yangg diekstrak, semakin sempurna proses komponen ekstraksi (Hougton dan Raman, 1998 98). 1998). Maserasi merupakan proses ekstraksi dengan penghancuran sampel menggunakan pelarut, perendaman beberapa hari dan dilakukan pengadukan kemudian dilakukan penyaringan atau pengepresan sehingga diperoleh cairan

10

(Ewansiha dkk., 2012). Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai pelarut adalah pelarut polar akan melarutkan senyawa polar, pelarut organik akan cenderung organik, melarutkan senyawa organik k, dan dan pelarutt air air cenderung melarutkan senyawa garam Prinsip anorganik dan gara am dari asam ataupun basa. Prinsi sipp ekstraksi menggunakan pelarut organik organi nikk adalah bahan yang yan angg di diek ekst stra rakk ak kan kontak langsu ung n dengan pelarut diekstrak akan langsung selamaa selang waktuu te ert r en e tu, sehingga kompo one nenn ya yan ng akan diek kst strak terlarut tertentu, komponen yang diekstrak da alam pelarut pelaaru rutt diikuti diiikuti dengan di denngan pemisahan pelarut dari de dar arii bahan n ya yang ng telah ddiekstrak i kstrak ie dalam (Ach hma madi di,, 11992). 9922). (Achmadi, Minyak terpen, yaitu suatu Miny nyak atsiri sebagian besar terdiri dari senyawa terp rpen, ya yait itu suat tu senyawa seny se nyawaa produk alami yang strukturnya dapat dibagi ke dalam satuan-satuan satu uan an-s -sat a uan isopren n. Satuan-satuan isopren (C5H8) ini terbentuk asetat melalui jalu jalur ur biosintes biosintesis siss isopren. asam m evalonat dan merupakan rantai bercabang lima satuan atom kkarbon arbon yyang angg mevalonat meng mengandung gan andung dua ikatan ika kata tann ra rang rangkap ngka kap (Gunawan (Gunawan, n, 20 2010 2010). 10)). T Terpen erpen yang ppaling aliing seri al sering ring ng tte rdapat sebagai komponen penyusun un m inyak atsiri adalah monoterpen. in terdapat minyak Monoterpen banyak ditemui dalam bentuk asiklis, mono osi sikkliss, se serta monosiklis, bi bisi sikl k is sebagai sebag b aii hidrokarbon hid idro roka karbon b dan keturunan ket etur urun unan yangg te tero rokksid idasii sepertii aalkohol, lko kohol, bisiklis dan teroksidasi aldehi hid, d, keton,, fe fen nol, oksidasi, dan an ester. T erpen lain di bbawah awah mon aw not oteerpen yang aldehid, fenol, Terpen monoterpen berperan penting sebagai peny yusun min nyak atsiri adalah seskuiterpen dan penyusun minyak komponen diterpen. Kelompok besar lain ddari ari komp ponen penyusun minyak atsiri adalah senyawa golongan fenil propan. Senyawa Sen nyawa wa ini mengandung cincin fenil C6 dengan rantai samping berupa propana C3 (Gunawan, (Guunawan 2010) 2010).

11

D. Minyak Atsiri Minyak atsiri yang dikenal sebagai minyak eteris atau minyak terbang Minyak mudah dihasilkan oleh tanaman. Min nya yakk tersebut m udah ud a menguap pada suhu kamar (ι) getir, tanpa mengalami de dekomposisi, mempunyai rasa geti tir, r, berbau wangi sesuai dengan bau ttanaman anaman penghasil ilny nya, a umu mumn mnya ya larut dalam pel elarut organik dan penghasilnya, umumnya pelarut tidak la larut dalam ai ir (G (Gue u nther, 2006). Menuru ut Tr Tria iayu (2009), m inyak atsiri air (Guenther, Menurut Triayu minyak ad dalah min nya yakk yang y ng m ya udah menguap dan diperol ud leh dari ta tana nama man pengha hasilnya. adalah minyak mudah diperoleh tanaman penghasilnya. Miny Minyak yak aatsiri tsiri ba ts banyak digunakan dalam industri sebagaii ba bbahan han pe pewa pewangi wangi at aatau au penyedap. Beberapa pe enyedap. d B eberapa jenis minyak atsiri dapat digunakan sebagaii bbahan ahan an aantiseptik. n iseptikk. nt Minyak mempunyai komposisi Mi Miny nyak atsiri dari suatu tanaman tertentu secara umum mempuny yai ko komp mpoosisii kimia tertentu yang pada prinsipnya memberikan aktivitas anti mi mikroba ya ang yang spesifi ik khususnya untuk bakteri S. aureus dan E. coli (Triayu, 2009). spesifik Minyak atsirii di diha hasi silk lkan an dari bagian jjaringan arin ar inga gann tanaman tana ta naman tertentu sseperti eperti aka kar, r, dihasilkan akar, bba tang, kulit, daun, bunga, buah, at atau u bbiji. iji. Sifat minyak atsiri yang meno nonj njoo l batang, menonjol an anta tara ra lain mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa ge geti tir,, bberbau erbbau er antara getir, wa wang ngi sesuai sesuaii ddengan enga gann ar aro oma tanama mann ya yang ng menghas sil ilka kann n ya, ddan an umum mny nyaa larut wangi aroma tanaman menghasilkannya, umumnya dalam m pelarut pe orgganik (Lutony, 2002). or 200 0 2). Pengambilan Peengambilan atau eekstraksi kstraksii m ks inyak atsiri in organik minyak dari bagian tanaman tersebutt dapat di ilakukan dengan cara penyulingan, dilakukan pengempaan, ekstraksi menggunakan mengguuna n kan pelarut, peelarut, atau absorpsi dengan lemak, tergantung dari jenis tanaman dan sifatt fisiko-kimia minyak atsiri di dalamnya (Harris (Harris, 1994) 1994). Minyak atsiri dapat larut dalam alkohol pada perbandingan dan konsentrasi tertentu. Dengan demikian dapat diketahui jumlah dan konsentrasi

12

alkohol yang dibutuhkan untuk melarutkan secara sempurna sejumlah minyak. Minyak yang mengandung senyawa terpen dalam jumlah besar akan sulit larut (Harris, 1994). Komposisi mi minyak atsiri sangat bervariasi, ddan a terdiri dari beberapa an komponen yang yang sangat kompleks. komplek e s. Tetapi Tettap apii sebagian s ba se bagian besar minyak min nya yak atsiri terdapat dalam bentuk bentuk terpena. terpena n . Terpena T rpena hidrokarbon di Te dibe beda daka k n menjadi he hhemiterpena, miterpena, dibedakan monoterpen mo ena, a, sseskuiterpena, eskuiterrpe es pena, diterpena, tritepena, da dann polite erp rpen enaa (Triayu, u, 2009). monoterpena, politerpena Menu uru rutt F esseenden dan Fessenden (1997), minyak cenderung cende derung berbentuk ber erbe bent n ukk cair cair Menurut Fessenden pada lebih dikenal pa ada suhu ka kamar (ι C), ini berbeda dengan minyak hewani atau yyang a g le an lebi bihh dikena al dengan deng de ngan llemak emak yang cenderung berbentuk padat. Sifat minyak atsiri ditentukan oleh persenyawaan kimia yangg terdapat ddii dalamn nya, terutama persenyawaan tak jenuh (terpena), ester, asam, ald dehida,, sert ta dalamnya, aldehida, serta bebera rappa jenis perse seny nyaw awaa aann lainnya. Beb eber erap apaa pr pros oses yang me eng ngakibatka kann beberapa persenyawaan Beberapa proses mengakibatkan p rubahan sifat kimia minyak atsir pe irii ad ada alah oksidasi, hidrolisis polimerasi i, da dan perubahan atsiri adalah polimerasi, peny pe nyab abun u an. Minyak atsiri yang baru diekstraksi biasanya tidak ber erw warn rnaa at atau penyabunan. berwarna berw be rwarna kkekuningan. ekuni k inga gan. n. Jika Jik ika minyak miiny nyak ak atsiri ats tsir irii lama ddii ud udar ara tterbuka erb buka k da an te ter rkena berwarna udara dan terkena cahaya ya ppada ada su uhu kkamar, amar, maka m inyak atsi in siri tersebut dapa at me meng gabso sorp rpsi oksigen suhu minyak atsiri dapat mengabsorpsi di udara sehingga menghasilkan n warna m inyak yang lebih gelap, bau minyak minyak berubah dari bau wangi alami miny n a dan n minyak lebih kental dan akhirnya alaminya membentuk sejenis resin. Minyak atsiri ri dapat menguap pada suhu kamar dan penguapannya semakin banyak seiring dengan kenaikan suhu (Galih (Galih, 2007) 2007). Mutu minyak atsiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari pemilihan varietas, kondisi bahan baku, peralatan, metode penyulingan, serta cara

13

penyimpanan produk. Jika semua persyaratan tersebut tidak terpenuhi, hasil dari produk minyak atsiri yang didapat tidak akan sesuai. Berikut beberapa faktor yang Yuliani mempengaruhi mutu minyak aatsiri tsiirii menurut Yu ts Yuli l ani (2012) : 1. Bahan bakuu Baha an baku akan menentukan menent n uk ukan an kkualitas uali ua lita t s mi m nyak atsiri. K o disi bahan yang on Bahan minyak Kondisi optimal mempengaruhi memp mpen nga garu r hi mutu minyak ats tsiiri,i, m isaalnya cara pem is metikan yang atsiri, misalnya pemetikan sesu suai ai ddan an penen ntu tuan tingkat ketuaan bahan. sesuai penentuan Pena nangan anan pasca panen 2. Pe Penanganan Penanganan Pena nanganan pasca panen minyak atsiri tidak sama untuk se ssetiap tiap p bbagiannya, a iannyaa, ag Ketidakseragaman ba daun, bunga, batang, kulit, rimpang, atau bijinya. Keti baik ida d ksser erag agam a an penanganan pasca panen akan mengurangi mutu minyak atsiri. 3. Proses produksi Seperti halnya ya ppada adaa pe ad peny nyediaan bahan n bbaku akuu da ak dann pe ppenanganan nanganan ppasca asca pan as nen en,, penyediaan panen, kesalahan dalam proses produ dukssi atau pengolahan akan menimbulkan n eefek fekk fe produksi negatif. Kesalahan produksi dapat menurunkan rendeman da dann ku kual alit itas kualitas mi inyak k atsiri attsir irii ya yang ng ddihasilkan. ihasil ilka kan. n. minyak 4 Penyimpanan P nyyimpa Pe pannan 4. Minyak atsiri sebaiknya disimpan ddalam alam kemasan botol kaca berwarna gelap dan tertutup rapat. Minyak Minyak ats siri yang disimpan dalam wadah lpgam atsiri dapat mengakibatkan peru ubahaan warna minyak dari jernih hingga perubahan kecoklatan karena adanya reaks si karat dari logam (Yuliani 2012) reaksi 2012).

14

D.1. Pengolahan minyak atsiri Produksi minyak atsiri dari tumbuh-tumbuhan dapat dilakukan dengan empat cara, carra, yaitu : 1. Penyulingan Penyyul uliingan P enyulinga g n adalah a alah ad h suatu suaatu u proses pro osees pemisahan pe seca cara r fisik suatu Penyulingan secara camp mpuran ddua ua atau lebi bihh pr prod oduk yang me mempun unyai titik di ddidih dih yang campuran lebih produk mempunyai be berb rbeda de dengan cara mendidihkan terleb bih dahul lu ko komp m onen n yang berbeda terlebih dahulu komponen me empunyai titik didih rendah terpisah dari cam mpu p ran. n P enyulinggan mempunyai campuran. Penyulingan pengolahan merupakan metode ekstraksi yang tertua dalam pengo golaaha han mi minyak k mudah atsiri. Metode ini cocok untuk minyak atsiri yang tidak muda dahh ru rrusak sak oleh panas, misalnya minyak cengkeh, nilam, serai wangi, i pala, aakar karr wangi, dan jahe (Widiastuti, 2012). 2. Pressing Pres essi sing ng Pengepresan dilakukan dengan de ahaa n ah memberikan tekanan pada bbahan me meng nggu guna naka kann su suat atuu al aalat at yang dise sebu butt hydraulic hydr hy drau auli licc atau ata tauu expeller ex er ppressing. ress re ssiing. menggunakan suatu disebut Bebe bera rapa pa jjenis enis en is m inyak ya in yang ng dap apat at ddipisahkan ipis ip i ah ahka kann de ddengan ngan ppengepresan enge en gepresan Beberapa minyak dapat adalah d minyak almond nd, lemo o n, n kulit jeruk, dan je nis i minyak atsiri almond, lemon, jenis lainnya. 3. Ekstraksi menggunakann pelarutt Ekstraksi minyak atsiri me meng nggunakan pelarut, cocok untuk mengambil menggunakan minyak bunga yang kurang stabil dan dapat rusak oleh panas. Pelarut yang dapat digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri antara lain kloroform, alkohol, aseton, eter, serta lemak.

15

4. Adsorbsi oleh lemak padat Enfleurasi digunakan khusus untuk memisahkan minyak bungamendapatkan mutu bungaan, untuk m enda en dapatkan mut utuu dan rendaman minyak yang tinggi (Widiastuti, (Widiast tut utii, 2012). Me enurut Guen e ther er (1987 7),, pelarut pel e ar arutt sangat san anga g t mempengaruhi mempengaruhii pproses roses ekstraksi. Menurut Guenther (1987), Pemiili lihan pelarut pelaaru r t pada da umumnya y ddipengaruhi ipen ip enga garu ruhi oleh fa ako kor-fakt ktor antara la lain: Pemilihan fakor-faktor Sele lekt k ivitas as. 1.. Se Selektivitas. Pelarut dengan Pelaru rut dapat melarutkan semua zat yang akan diekstrak k denga gann ce cepat da dan sempurna. se empurna. i didih pelarut. 2. Titik Pelarut harus memiliki titik didih yang cukup rendah sehin ngga pe ela laruut sehingga pelarut mudah diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi pada prosess ppemurnian emurniian em dan jika diuapkan tidakk te tert rtin ingg g all ddalam alam minyak. al tertinggal 3 Pelarut tidak larut dalam air. 3. 4. Pe Pela laru rutt be bers rsif ifat at inert iner ertt sehingga seh ehin ingg ggaa tidak tida dakk bereaksi bere be reak aksi si ddengan enga en gann ko komp mpon onen en llain. ain. ai n. 4. Pelarut bersifat komponen 5 Ha Harg rgaa pe pel laru ut semurah mu mungkin. 5. Harga pelarut 6. Pelarut mudah terbakar. Selain itu, menurut Guenther Guen nther (1987), (19887), pelarut minyak atau lemak yang aksi aantara ntara lain: biasa digunakan dalam proses ekstrak ekstraksi 1. Etanol Etanol sering digunakan sebagai pelarut dalam laboratorium karena mempunyai kelarutan yang relatif tinggi dan bersifat inert sehingga tidak

16

beraksi dengan komponen lainnya. Etanol memiliki titik didih yang rendah sehingga memudahkan pemisahan minyak dari pelarutnya dalam proses distilasi. 2. n-Heksana n-heks ksana merupakan ppelarut ela laru rut ya yang ng ppaling aling ringan ddalam a am mengangkat al n-heksana minyak yang te tterkandung rkan rk andung dalam biji-bi biji jian an ddan an m udah mengu uap a sehingga biji-bijian mudah menguap me emu muda dahk h an unt ntuk uk refluk. Pelarut ini memi mili liki k titik ddidih idih id ih aantara ntara 65 65-70ι. memudahkan untuk memiliki 3. Isopropanol Isop Is opropa pannol Isopropanol memiliki massa jenis Isop propanol merupakan jenis pelarut polar yang memil iliki ma mas ssa jeni nis 0,789 0,789 g/ml. Pelarut ini mirip dengan etanol yang memiliki kkelarutan elaru ruta tann yyang ang relatif tinggi. Isopropanol memiliki titik didih 81-82ι. 4. Etil Asetat meru ruppaka kan n je jenis pelarut ya yang ng bbersifat ersi er sifa fat semi polar r. P elarut in ni Etil asetat me merupakan polar. Pelarut ini yan ng re relatif rendah yaitu 77ι sehingga seh hin ingg gga memiliki titik didih yang m mudahkan pemisahan minyak dari pelarutnya dalam proses me es ddestilasi. esti tila lasii. memudahkan 5 Aseton 5. As n larut lar arut dalam berbagai berbaggai perbandingan perb bandingan dengann air, air, etanol, etaano noll, dietil eter Aseton unakan untu uk membuat plastik, serat, obat-obatan, dan lain-lain. Aseton digu digunakan untuk kim mia lainnya. lainnyya. dan senyawa-senyawa kimia 6. Metanol Pelarut metanol merupakan pelarut yang paling banyak digunakan dalam proses isolasi senyawa organik bahan alam.

17

D.2. Penyimpanan minyak atsiri Pada proses penyimpanan minyak atsiri, dapat mengalami kerusakan yang berbagai diakibatkan oleh berba aga gaii proses, baik secara ki kkimia mia maupun secara fisika. Biasanya kerusakan kerusak akan disebabka an oleh reaksi-reaksi yang um umum seperti oksidasi, disebabkan resinifikasi si, polimeri risaasi si,, hidrol olissis ester est sterr dan dan int ntra raksi gugus fungsional. fung ngsional. Proses resinifikasi, polimerisasi, hidrolisis intraksi terseb ebut diperce cepa p t (d diaktivasi)) ooleh lehh pa le pana nass, aadanya danya ud uda ara (o oks ksig igen), kel elembaban, tersebut dipercepat (diaktivasi) panas, udara (oksigen), kelembaban, sserta erta dika kata tali lisi sis oleh eh cahaya dan pada beberapa kasuss kemu ung ngki kinnan dika ata t lisis dikatalisis kemungkinan dikatalisis oleh llogam ogaam (Gu og Guenther, 1987). (Guenther, Me Menurut Gunawan dan Mulyani (2004), sifat-sifat minyak minyyak a atsiri atssir irii dapat d paat da dite di teranggkan sebagai berikut : diterangkan a. Tersusun oleh beberapa komponen senyawa. has, ha s, uumumnya mumnya sama de deng ngan an bau tanaman aaslinya. slin sl inya. Ba Bauu b. Memiliki bau kkhas, dengan minyak atsiri satu dengan ya yang n llain ain berbeda-beda, sangat tergantungg da ai dar ri dari macam dan intensitas bau dari masing-masing komponen penyu usu sunnnya ya. penyusunnya. Memp mpun unya yaii ra rasa sa ggetir, etir tir, ka kada dang ng-k -kad adaang be bera rasa sa ttajam, ajam aj am, me mber berii kkesan esan c. Me Mempunyai kadang-kadang berasa memberi ha hang ngat at sam ampa pai panas, ata au justru ddingin ingin ketika tterasa in eras er a a di kkulit, uliit,, te ul tergantung hangat sampai atau dari jenis komponen peny yusunnya. penyusunnya. mudah men nguap pada suhu kamar sehingga bila d. Dalam keadaan murni mu menguap diteteskan pada selembar kerta as dan dibiarkan menguap maka tidak kertas meninggalkan bekas noda yangg tertinggal. e. Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak bisa berubah menjadi tengik (rancid).

18

f. Bersifat tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik pengaruh oksigen udara, sinar matahari (terutama sinar ultaviolet) dan panas. tinggi. g. Indeks bias umumnya umumnyya ti ting nggi. h. Pada umumnya umumn mnyya bersifat optis aktif dan memutarr bi bbidang dang polarisasi dengan rotasi si spesifik karena ban anya yakk ko o mp mpon o en penyusun yangg memiliki atom C banyak komponen simetrik. i.

Pada da uumumnya mumnya ttidak mu idak dapat bercampur denga id an air. dengan

j.

Sa Sang ngat m udah larut dalam pelarut organik. Sangat mudah

D.3. Komponen D.3. Kom mponen minyak atsiri Menurut Sugiantarini (2011), hidrokarbon penyusun utama minyak minyak ak atsiri atsir iri adalah h terpen. Terpen merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenu uh dan uni it jenuh unit terk kec eciil yang terdap patt ddalam alam al a molekulnya di dise sebu but isoterpen (C5H8)).. Satuan Satua uann terkecil terdapat disebut isoterpen umumnya tersusun dal lam sat atuuan urutan dari kepala ekor, yaitu u ddari ari ar dalam satuan uj ujun ng bercabang dari satuan isoterpen yang dihubungkan dengan ujung g ya yang ng tid idak ujung tidak be berc rcab ban angg dari dari satuan sat atua uann is isot oterpe penn ya yang ng llain. ain. ai n. T errpe penn mi miny nyak ak aatsiri tsir ts irii ddapat apa patt di dibagi bercabang isoterpen Terpen minyak menj njad adii du duaa ggolongan olong ngaan yaitu monoterpen monnot o erpen da an seskuiterpen en ((Sugiantarini, Sugian ianta tarini ini, 22011). 011). menjadi dan a. Monoterpen Monoterpen terbent ntuk darii dua satuan isoterpen yang membentuk terbentuk 10 atom karbon. Monoterpen en m erupakan komponen utama dari minyak merupakan atsiri yang berperan dalam menimbulkan bau dan rasa. Monoterpen berupa cairan yang tidak berwarna, tidak larut dalam air, dapat disuling uap, dan berbau harum. Monoterpen mempunyai titik didih berkisar antara 140-

19

180Ԩ. Berdasarkan kerangka karbonnya monoterpen dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu asiklik, monosiklik, dan bisiklik. Asiklik misalnya mirsen, monosiklik misalnya mis isalnya limonen, limone nen, n dan bisiklik misalnya pinen (Sugiantarini, (Sugiantarin ni, 2011). kui uiterpen b. Sesk Seskuiterpen Seskui uite t rp rpen en berasal dari tiga satuan sat atua uann is isoterpen deng gan a 15 atom Seskuiterpen dengan karb rbon on. Se S skuite terp rpen terdapat pada minyakk at atsiri yyang angg te an ters r uling ua uuap p dan karbon. Seskuiterpen tersuling berperan berp be rperan n penting dalam memberi aroma pad pada da buah ah ddan an bun bunga. unga. Serkuiterpen Serk kuiterpen memiliki titik didih diatas 200Ԩ. Serkuiterpen Serk rkuiterp rpen en dipilih ih berdasarkan be kerangka karbon dasarnya, yang umum ad adalah h aasiklik, sikl si k ik, erpen adal lah monosiklik, dan bisiklik. Beberapa contoh golongan seskuite seskuiterpen adalah farnesol (asiklik),

bisabolen (monosiklik),

dan karatoll (bis sik iklikk) (bisiklik)

i, 22011). 011) 01 1). (Sugiantarini, D 4. Senyawa metabolit sekunder D. D.4. M tabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang terdapat Me terdap patt ddalam alam al am ssuatu uatu ua Metabolit orga or gani n sme yang tidak t id idak ak terlibat se seca cara ra llangsung angsung da dala lam m proses pertu tumb mbuuhan, organisme secara dalam pertumbuhan, perkem mba banggan aatau tau reproduksi organisme. ta org r anisme me. Tanpa senyaw wa in ini or orga gani nisme akan perkembangan senyawa organisme nurunnya kkemampuan emampuan bertahan hidup. Fungsi menderita kerusakan atau men menurunnya me diantara anya untuk bertahan terhadap predator, senyawa ini pada suatu organisme diantaranya rose ses reproduksi (Herbert, 1996). Senyawa kompetitor dan untuk mendukung pproses terpenoid steroid, steroid metabolit sekunder terdiri dari golongan flavonoid flavonoid, alkaloid alkaloid, terpenoid, lipid, lakton, dan glikosida (Herbert, 1996).

20

Terpenoida merupakan komponen-komponen tumbuhan yang mempunyai bau dan dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan disebut sebagai minyak atsiri. Minyak atsiri yyang ang berasal da an dari ri bunga pada awalnya dikenal dari penentuan struktur secara perbandingan secara sederhana, yaitu dengan perb rban a dingan atom hidrogen arbon dari suat atuu se enyyaw awaa te erp r enoid yaitu 8: 88:5 5 dan dengan dan atorm kkarbon suatu senyawa terpenoid perban ndingan tersebu ut da dapa p t dikatakan bahwa se seny nyaw awaa tersebut ada ala lah golongan perbandingan tersebut dapat senyawa adalah teerp rpenod. Mi Miny nyak ak atsir ri ti tid dak hanya senyawa murn ni tetapi m erup er upakan cam ampuran terpenod. Minyak atsiri tidak murni merupakan campuran senyaw wa or organi ik yang kadangkala terdiri lebih dari 25 seny nyawa at atau au kkomponen o poonen om senyawa organik senyawa yang yaang bberlainan. erlain inan. Sebagian besar komponen minyak atsiri adalah senyawaa yan yang Se angg ha hanya mengan ndung karbon dan hidrogen atau karbon, hidrogen dan oksigen n yang tida dakk mengandung tidak bersifaat aromatik yang secara umum disebut terpenoid. Minyak at tsiri ad adalah h bersifat atsiri n ya yyang ng mudah m engu en guap ap ssehingga e ingga muda eh ah di dipi pisa sahk hkan dari bahann-bbahan la lain in bahan menguap mudah dipisahkan bahan-bahan y ng terdapat dalam tumbuhan. Sa ya Sala ah satu cara yang paling populer un untu tukk yang Salah untuk memi me misa sahkan minyak atsiri dan jaringan tumbuhan adalah destilasi. D iman im ana uuap ap memisahkan Dimana air di ddialirkan alirkkan kkedalam eda dala lam m tu tumpuk kan jjaringan arin ar inga gann tumb buh uhan an ssehingga ehi hingga miny nyak ak atsiri air tumpukan tumbuhan minyak tersul ulin ingg bersama-sama bersam maa-sama dengan uap uaap air. Setelah Set etelah pengembunan, pengemb bun unan an,, minyak miny nyak ak atsiri akan tersuling terpisaah dari air yang selanjutnya dapat dikumpulkan membentuk lapisan yang terpisah Lenny (2006). D.4.1. Monoterpenoid Monoterpenoid merupakan se enyawa “essence” dan memiliki bau yang senyawa spesifik yang dibangun oleh 2 unit isopren atau dengan jumlah atom karbon 10. Lebih dari 1000 jenis senyawa monoterpenoid yang telah diisolasi dari tumbuhan

21

tingkat tinggi, binatang laut, serangga dan binatang jenis vertebrata dan struktur senyawanya telah diketahui. Struktur dari senyawa monoterpenoid yang telah perbedaan jenis dikenal merupakan perbedaa an da dari 38 jeni is ke kerangka yang berbeda, sedangkan prinsip dasar penyusunnya penyyus usunnya tetap sebagai penggabungan an kepala dan ekor dari 2 unit isopren.. Struktur Struktur monoterpenoid monoterpe penooid d dapat dap apat at bberupa errup u a rantai terbuka ka dan tertutup atau siklik. Senyawa mo mono note terpenoid banyak ddimanfaatkan iman im anfa faat atkan sebagaii antiseptik, monoterpenoid ek kspektoraan, n sspasmolotik passmolottik ddan pa an sedatif (Lenny, 2006) 6). ekspektoran, 2006). D.4.2. 2. S Seskuiterpenoid esku es k iter erpenoid Menurut Men nurut Lenny (2006), seskuiterpenoid merupakan senyawa seeny n aw wa terpenoid terpenoiid te yang dibangun ya ng dib bangun oleh 3 unit isopren yang terdiri dari kerangka asiklik ik dan an bbisiklik isik is i likk dengan n kerangka dasar naftalen. Senyawa seskuiterpenoid ini mempunya yai mempunyai bioktif fitas yang cukup besar diantaranya adalah sebagai antifeedant, antifeedannt, hormon, horm rmonn, bioktifitas antimi mikkroba, antibio oti tikk da dann to toksin serta reg egul ulat ator or ppertumbuhan e tumbuhan tan er anaaman ddan an antimikroba, antibiotik regulator tanaman p manis. Senyawa-senyawa seskuiterpen pe seskuit iteerpe penn diturunkan dari cis farnesil pirof ofos osfa fat pemanis. pirofosfat da tran tr a s farnesil pirofosfatt melalui reaksi siklisasi dan reaksi sekunder sekunnde der la lain inny nya. dan trans lainnya. Kedu Ke dua isomer ffarnesil arneesi sill pi pirofosf fat iini ni ddihasilkan ihas ih asil ilkkan in vivo viv ivoo melalui mellalluii mekanisme mekanis isme me yang Kedua pirofosfat eperti iso ep some merasi antara gera ani n l dan ne nerol. sama sseperti isomerasi geranil D.4.3. Diterpenoid Menurut Lenny (2006), senyawa senyawa diterpenoid diterpenoid merupakan senyawa yang diban angun oleh 4 unit isopren. Senyawa ini mempunyai 20 atom karbon dan dibangun mempunyai bioaktifitas yang cukup luas yaitu sebagai hormon pertumbuhan tanaman, inhibitor pertumbuhan tanaman, antifeedant serangga, inhibitor tumor, senyawa pemanis, anti fouling dan anti karsinogen. Senyawa diterpenoid dapat

22

berbentuk asiklik, bisiklik, trisiklik, tetrasiklik dan tatanama yang digunakan lebih banyak adalah nama trivial. D.4.4. Triterpenoid Lenny Menurut Le enn nny (2006), lebih dari 4000 jenis triterpenoid trit tr i erpenoid telah diisolasi lebih dari 440 0 jenis kerangka ddasar asar as ar yyang angg su an uda d h dikenal da an pada prinsipnya sudah dan merupa pakkan proses siklisasi sik ikli l sa sasi si dari skualen. Triterpenoid Triterpen enoi o d te ter rdiri dari keran angka dengan merupakan terdiri kerangka 3 siklik si yan angg bergabung bergabun be ungg dengan siklik 5 atau berup upaa 4 sikl klik ik 6 yyang ang mem mpunyai 6 yang berupa siklik mempunyai guguss fungsi fung fu ngsi pada pad ada siklik tertentu. Struktur terpenoida yangg bermac acam am rragam agam m itu bermacam timbul sebagai timb mbull seb bagai akibat dari reaksi-reaksi sekunder berikutnya sseperti eperrti hhidrolisa, idrolisaa, isomerisasi, dan geranilisom is omerissasi, oksidasi, reduksi dan siklisasi atas geranil-, farnesil-,, da an ge gera ranilgeranill pirofosfat. D.4.5. Steroida Steroid terdiri terdir irii atas atas bbeberapa eberapa kelomp eb mpok ok ssenyawa enya en yawa dan pen nge gellompokkan kelompok pengelompokan b rdasarkan pada efek fisiologis yyang be angg ddiberikan an iberikan oleh masing-masing senya yawa wa. berdasarkan senyawa. Kelo Ke o mp mpok-kelompok Kelompok-kelompok

itu

adalah

sterol,

asam-asam

emped du, empedu,

hhormon ormo or m n

adre ad reno n korttikoid id, agl glik ikon on kardi diak ak ddan an ssapogenin. apogenin ap i . Di Diti tinj njau ddari arii segi gi sstruktur trruktur adrenokortikoid, aglikon kardiak Ditinjau moleku kul,l, perbedaan perbeeda daaan antara berbag agai kelom ompok steroid in inii di ditent ukan kan oleh jenis molekul, berbagai kelompok ditentukan substituen R1, R2 dan R3 yang g terikat pa ada kerangka dasar karbon sedangkan pada perbedaan antara senyawa yangg satu den ngan yang lain pada suatu kelompok dengan tertentu ditentukan oleh panjang rantai raantai karbon R1, gugus fungsi yang terdapat pada substituen R1 mlah dan posisi gugus fungsi oksigen dan R1, R2 R2, dan R3 jum jumlah ikatan rangkap dan konfigurasi dari pusat-pusat asimetris pada kerangka dasar karbon tersebut (Lenny, 2006).

23

E. Kegunaan Minyak Atsiri Serai Minyak atsiri serai dapat digunakan untuk penyakit infeksi dan demam masalah serta dapat untuk mengatasi ma mas sallah sistem ppencernaan encernaan dan membantu regenerasi en penghubung berfungsi jaringan penghubun ng (Agusta, (Agusta, 2000). Daun serai berfung ngsi s sebagai peluruh kentut (karminatif) ), penambah nafsu m akan ak an ((stomakik), stom st omak kik i ), obat pascaa be bbersalin, rsalin, penurun (karminatif), makan panas,, ddan an pereda ke keja jang ng (anti spasmodik) (K (Kur u ni niaw awat ati, 2010). Ak kar a serai juga kejang (Kurniawati, Akar be ermanfaat at ssebagai ebag eb agai pen ngencer dahak, obat kumur, pe peluruhh ke keri rinngat (diaf aforetik), k bermanfaat pengencer keringat (diaforetik), dan pe peng ngha hangatt bbadan adan (Kurniawati, 2010). penghangat Sebuah 2006 Sebu buah tim riset dari Ben Gurion University di Israel ppada ada ttahun ahuun 200 ah 06 menemukan dalam me mene n mu ukan bahwa serai menyebabkan apoptosis (kematian sel) dal lam ssel el kkanker. anker. an Berdas sarkan studi in vitro, peneliti mengamati pengaruh molekull sitral yan ng Berdasarkan yang ditemu ukan dalam serai terhadap sel normal dan sel kanker. Pada konse entrasi ssitral itraa l ditemukan konsentrasi 1 gram am serai dalam aair ir ppanas, anas an as,, sitral memic cu ap apop opto tosi sis dalam sel ka kank nker tan npa memicu apoptosis kanker tanpa me m mpengaruhi sel normal (Kurniaw wat ati,, 22010). 010). mempengaruhi (Kurniawati, Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku dalam berba aga gaii in indu dust stri, berbagai industri, mi misa salnya iindustri ndust d trii pa parf rfum um, kosm met etik ik,, “es esse sennce”, iindustri ndus nd ustr trii ffarmasi armasii ddan an “fl ““flavorong flav avoorong misalnya parfum, kosmetik, “essence”, agentt”. Dalam m ppembuatan embuatan parfu fum m dan w angi-wangian m i ya in y k at atsi sirri tersebut agent”. parfum wangi-wangian minyak atsiri enis minyak atsiri dapat digunakan berfungi sebagai zat pewangi. Beberapa jjenis parfum, misalnya minyak nilam, minyak sebagai zat pengikat bau ((fixative (fixative)) dalam pa akar wangi dan minyak cendana. M i yaak atsiri yang berasal dari rempah-rempah, in Minyak misalnya minyak lada yu manis lada, minyak kay kayu manis, minyak jahe jahe, minyak cengkeh cengkeh, minyak ketumbar, umumnya digunakan sebagai bahan penyedap (flavoring agent) dalam bahan pangan dan minuman (Ketaren, 1985).

24

Minyak atsiri selain memberikan aroma wangi yang menyenangkan juga dapat membantu pencernaan dengan merangsang sistem saraf sekresi, sehingga akan meningkatkan sekresi ge getah geta tahh lambung ya yang ng mengandung enzim hanya oleh stimulus aroma dann rasa rasa bahan pangan. Beberapa jenis is minyak atsiri digunakan bahaan antiseptik internal interna nal atau ata eeksternal, kste ks ternnal a , bahan analge esi s k, naeolitikk atau sebagai bahan analgesik, sebagaai antizimatik, sebagai seba se baga gai sedative dan stimulan stimula lann untuk untu un tukk obat sakit pperut. e ut. Minyak er sebagai at tsi siri mem mpu puny nyai ai sifat m embius, merangsang atau me memuaska kann (G (Gue u nther, 11987). 987). atsiri mempunyai membius, memuaskan (Guenther, F. Ge Gell pemb pembersih mbersih tangan (Hand ( sanitizer sanitizer) r) kemampuan Gell ppembersih embersih tangan merupakan gel yang memiliki kem mampu puan an sebagai a antibakteri an anti tiba b kteeri dalam menghambat hingga membunuh bakteri (Sari ddan an IIsadiartuti sadi sa diar a tutii 2006). Banyak dari gel ini berasal dari bahan beralkohol atau etanol yan angg yang dicamp purkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin n, dann dicampurkan gliserin, menj njad adikannya serupa pa je jell llyy, ge gel, atau busa uuntuk ntuk nt uk m emudahkan peng em ggu gunaan ddan an menjadikannya jelly, memudahkan penggunaan me m nghindari perasaan kering karenaa ppenggunaan en nggunaan alkohol. menghindari Gel ini mulai populer digunakan karena penggunaannya yangg m uda dahh ddan an mudah pr prak akti t s, kkarena arena ti tida dakk m embutuh uhka kann ai airr da dan sabu bun. n. G ell sanit itasi inii me menjadi praktis, tidak membutuhkan sabun. Gel sanitasi altern nat atif i yang yangg ny nya aman bagi paraa orang ttua ua yang tidak se semp mpat ber rul ulaang kali ke alternatif nyaman sempat berulang wastafel untuk mencuci tangan mereka sa aat harus merawat anak mereka yang saat sakit. Walaupun mencuci tangan dengan sa abun dan air efektif untuk mengurangi sabun penyebaran sebagian besar infeks ksi na amun untuk melakukannya dibutuhkan infeksi namun wastafel dan air (Sari dan Isadiartuti 200 0 6) 2006). Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga gel pembersih tangan non-alkohol. Akan tetapi jika tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik oleh

25

tanah, darah, ataupun lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk mencuci tangan lebih disarankan karena gel pencuci tangan baik yang berbahan dasar walaupun efektif alkohol maupun non-alkoholl w alaupun ef fek ekti tiff membunuh kuman gel ini tidak membersihkan tangan, tanga gann, ataupun membersihkan material al oorganik rganik lainnya (Sari dan Isadiartuti 20 006). 2006). Anti Bakterii G. Anti Me enu nuru rutt Sulist t yo (1971), antibakteri ada dala lahh seny yaw awaa yyang ang dig igunakan Menurut Sulistyo adalah senyawa digunakan untukk mengendalikan meng me ngendaalikan pertumbuhan bakteri yang bersifat meru rugika k n. P enge en g ndal alian merugikan. Pengendalian pertumbuhan penyebaran pe ert rtum mbuhaan mikroorganisme bertujuan untuk mencegah peny yebarran ppenyakit enyaki kit dan infeksi, terinfeksi, da n infe feksi, membasmi mikroorganisme pada inang yang te erinfe feks ksi, i, dan menceg gah mencegah

pembusukan

Antim mikrobia Antimikrobia

meliputi

serta

perusakan

golongan

bahan

antibakteri,

oleh

antimikotik,

mikr roorganism me. mikroorganisme. dan n

ant t iv iviraa l antiviral

(Gan nis iswa w ra, 1995). (Ganiswara, Antibakteri adalah obat at ata au ssenyawa enyawa kimia yang digunakan un untu tukk atau untuk memb me mbas a mi bakteri, khususnya bakteri yang bersifat merugikan manusia. manusi siaa. Beb eber eraapa membasmi Beberapa isti is tila lah yang ddigunakan igun nak akan an untuk k menjelaskan men enje jela lask skan an proses prosees pe pemb mbunuhan h bak kte teri ri yaitu istilah pembunuhan bakteri germis isid id,, bakter eris isid ida, bakteriosta ati t k, antis iseeptik dan desi inf nfek ektan. Zat at antibakteri germisid, bakterisida, bakteriostatik, antiseptik desinfektan. dapat bersifat bakterisidal (me embunuh bbakteri), akteri), bakteriostatik (menghambat (membunuh pertumbuhan bakteri), dan germisidal germ misidal (menghambat (m menghambat germinasi spora bakteri). Kemampuan suatu zat antimikrob ba da alam menghambat pertumbuhan bakteri antimikroba dalam dipengaruhi oleh berbagai faktor ntaranya : 1) konsentrasi zat antimikroba faktor, dian diantaranya antimikroba, 2) jenis, jumlah, umur, dan keadaan mikroba, 3) suhu, 4) waktu, dan 5) sifat-sifat

26

kimia dan fisik makanan termasuk kadar air, pH, jenis dan jumlah komponen didalamnya (Agustrina, 2011). Ruang lingkup bakteri bakterri yang ya dapat dipengaruhi dip ipen enga g ruhi oleh zat antibakteri disebut Berdasarkan spektrum dengan spektrum antibakteri. an m ak aaksinya, sinya, zat antibakteri dibagi menjadi menja jaddi 3, yaitu : 1) Spektrum Speekt k ru rum m luas, luas lu as,, zat z t antibakteri dika za kata takan berspektrum dikatakan luas aapabila pabila zat ter erseebu butt efektif melawan pr pprokariot, okar ok ario iot, baik memb mbunuh atau tersebut membunuh menghamb me bat bbakteri akteri G ak ram positif dan Gram negatif ra negat atif if dalam m rruang uanng lingk ua kup yang menghambat Gram lingkup luas. 2) Spektrum Spe p ktru um sempit, zat antibakteri yang efektif mel elaw a an ssebagai ebag eb agai a bak akteri melawan bakteri Gram antibakteri efektif Gr a positif positt if atau negatif saja. 3) Spektrum terbatas, zat antibakt k eri ya yang ng efekt t if i melawan mela me lawann suatu spesies bakteri tertentu (Agustrina, 2011). Mekanisme penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri ol leh senyawa wa oleh antibak kteri dapat berupa perusakan dinding sel dengan cara m engham ambaat antibakteri menghambat pemb mben entukannya atau ata tauu me meng ngub u ahnya sete ela lahh se sele lesa sai terbentuk,, perubah han pembentukannya mengubahnya setelah selesai perubahan p rmeabilitas membran sitoplasma pe ma ssehingga ehiingga menyebabkan keluarnya ba eh baha han permeabilitas bahan maka ma kana nan dari dalam sel, perubahan molekul protein dan asam am nnukleat, ukle uk leat, makanan peng pe nghamb batan t kkerja erja ja eenzim, nzim nz im, dan pe peng ngha hamb mbat atan sin i te tesi siss as aasam am nnukleat ukl kleat dan an pprotein rotein penghambatan penghambatan sintesis Pelcza zarr dan Ch Chan an, 1988). Di bi ida d ng farm masi bahan ant t ib ibak akteri dik ken enal dengan Pelczar Chan, bidang farmasi antibakteri dikenal nama antibiotik yaitu suatu sub bstansi kimi ia yang dihasilkan oleh mikroba dan substansi kimia dapat menghambat pertumbuhan m ikroba llain. ain. Senyawa antibakteri dapat bekerja mikroba secara bakteriostatik, bakteriosidal, da ddan n ba bakteriolitik (Pelczar dan Chan, 1988). Menurut Suryaningrum (2009)) antibakteri adalah obat pembasmi bakteri khususnya bakteri yang merugikan manusia. Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada bakteri yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri dan ada yang bersifat

27

membunuh bakteri. Kadar minimal yang diperlukan untuk manghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri masing-masing dikenal sebagai Kadar Hambat Bunuh (KBM) Minimal (KHM) dan Kadar Bu Bunu nuhh Minimall (K (KBM B ) (Suryaningrum, 2009). Suryaningrum Mekanisme kerja ke antibakteri menurut Suryaningr grum u (2009) adalah sebaai berikut : erusakan pa ada ddinding inding sel. Bakteri me memi mili liki ki lapisan luar ya yang disebut 1. K Kerusakan pada memiliki dind ndin ingg sel s l yang se ng dapat dapat mempertahankan be bent n uk bak akte teri ri dan mel elin i dungi dinding bentuk bakteri melindungi me memb m raan protoplasma di bawahnya. membran 2. mampu merusak atau 2. Perubahan Peru ubahan permeabilitas sel. Beberapa antibiotik mam mpu m erus er usak ata au memperlemah komponen-komponen m emperlemah fungsi ini yaitu memelihara integritas kompon nen-ko komp mpoonen seluler. antibaakteri ddapat apaat 3. Perubahan molekul protein dan asam nukleat. Suatu antibakteri mengubah kea eada daan an iini ni ddengan engan mend den enat atur uras asik ikan a protein dan n aasam-asam sam-assam keadaan mendenaturasikan nukleat sehingga merusak sel el tan npa dapat diperbaiki lagi. tanpa 4. Penghambatan kerja enzim. Setiap enzim yang ada di ddalam alam al am sel 4. merupak kan sasaran sasa sa sarran potensial poote tens nsia iall bagi ba bek eker erja jany nya suatu suatu t penghambat. peng ngha ham mbat. merupakan bekerjanya Pe P ngghamb mbat at ini dapat m e gakibaatkan terganggu en uny nyaa meta abo boli lisme atau Penghambat mengakibatkan terganggunya metabolisme matinya sel. H. Cuci Tangan Menurut Tim Departemen Kes sehatan (1987) mencuci tangan adalah Kesehatan membersihkan tangan dari segala koto oran dimulai dari ujung jari sampai siku dan kotoran, lengan dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu menurut Potter dan Perry (2005), mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling

28

penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanik dari kulit kedua belah tangan 2004). dengan memakai sabun dan aair ir ((Tietjen, Tietjen, 200 004) 4).. Purohito Menurut Pu uro rohhito (1995), mencuci tangan merupakan meru rupa p kan syarat utama yang harus dipenuhi dipenuuhi sebelum melakukan melakuk u an tindakan tin nda daka kann keperawatan k perawatan antara ke anta tara r lain memasang infus dan da mengambill sp spe esim imen. Mencuci tangan n aadalah dala da lahh m embasahi ta ang n an dengan spesimen. membasahi tangan ai ir mengal alir ir uuntuk ntuk menghindari nt men enghindari penyakit, agar ku kuman ya yang ng m enempe pel pada air mengalir menempel tangan n bbenar-benar enar-b en benar hilang. Mencuci tangan juga men ngu g ranggi pe pemi m nddah a an mengurangi pemindahan mikroba mikr mi krob oba kee pasien dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme mikroorganiism s e yang yang berada berad da pada kuku, pa da kuk ku, tangan, dan lengan (Schaffer dkk., 2000) Cuci tangan harus dilakukan dengan baik dan benar sebelum dan sesuda dahh sesudah melaku ukan tindakan perawatan walaupun memakai sarung tangann atau u ala at melakukan alat pelind nduung lain. Hal Haal ini ini di dila laku k kan untukk menghilangkan meng me nghi hila lang gkan atau m enguraang ngii pelindung dilakukan mengurangi m kroorganisme yang ada di tan mi anga gann sehingga penyebaran penyakit ddapat apaat ap mikroorganisme tangan diku di kura rang ngi dan lingkungan terjaga dari infeksi. Tangan harus dicuci ssebelum ebel eb elum um ddan an dikurangi sesu se suda d h memakai memakkaii sa aru rung ng ttangan. angan. sesudah sarung I Bakteri B kterii Uj Ba Ujii I. I.1. Staphylococcus aure eus aureus Staphylococcus aureus adalah ada d lah ba akteri berbentuk coccus yang bersifat bakteri Gram positif, mengeluarkan endotoksin, enddot o oksi sin, tidak bergerak dan tidak mampu membentuk spora, spora fakultatif aerob da an sangat tahan terhadap pengeringan dan pengeringan, serta mati pada suhu 60 (ι C) setelah 60 menit. Dinding selnya mengandung dua

29

komponen utama yaitu peptidoglikan serta asam teloat. Suhu optimum mencapai 35-40ι C. (Pelczar dan Chan, 1988). (2005), Staphylococcus Menurut Todar (2005) 5), bakteri bakkteri Staphy ba hylo loco c ccus aureus memiliki klasifikasi sebagai berikut : Kerajaan : Bacteria Bacteria Divisi : Firmicutes es Kelas : Bacilli Bang ngsa : Bac acil illa l les Bangsa Bacillales Fa amili : Micrococcaceae Micr Mi croc o occaace ceae Famili M arga : SStaphylococcus taphyylo lococcus Marga Jenis : Stap Staphylococcus aphhylococcus aureus Staphylococcus Stap aphhylococcus aureus merupakan flora normal pada kkulit u it ddan ul an saluran an pernafasan kuning pe pern rnafassan bagian atas. Pemeriksaan pada koloninya berwarna kun ning eemas mass dan ma biasany ya di alam terdapat pada tanah, debu, dan udara (Entjang, 2003) ). Bakteri iini n ni biasanya 2003). memil liki kemampuan untuk mensintesis lipase yang dapat mengu ubah se sebum m memiliki mengubah trigli lise seri r d menjadi asam asam llemak emak em ak bebas yang da dapa patt me mera rang ngsang inflama masi si (Suka attta trigliserid dapat merangsang inflamasi (Sukatta ddk k., 2008). dkk., Penyakit yang ditimbulkan oleh Staphylococcus aureus adalah ada dala lah in infe fekksi infeksi be bern rnan a ah ddan an abses. abbsess. Infeksi Infe In fekksi akan llebih ebih eb ih bberat erat er at apabi ila m enye en y rang anak-an nak ak, llanjut anjut bernanah apabila menyerang anak-anak, usia, dan dan orang oran ng yang yang daya tahann tubuhn nya sedang menu nuru run, n, sep eper erti ti penderita tubuhnya menurun, seperti diabetes melitus, luka bakar, da an AIDS. Se elain itu, Staphylococcus aureus juga dan Selain menyebabkan penyakit seperti infeksi inf nfeksi pad da folikel rambut dan kelenjar keringat, pada infeksi bisul pada luka, meningitis endocarditis, endoccarditis, pneumonia, phylonepharitis, dan osteomyelitis (Entjang, (Entjang 2003) 2003).

30

I.2. Escherichia coli Escherichia coli mempunyai bentuk seperti batang pendek, merupakan Gram negatif, tidak berspora berspora, memiliki ukuran a, m emiliki uku kura ran 0,4-0,7 mikron, sebagian besar bergerak dengan fl Menurut flagel (Jawetz dkk., 1996). Me Menu n rut Arisman (2009), oli adalah bakterii an anae aero r b fa faku kultat atif Gram negati tiff berbentuk batang Escherichia ccoli anaerob fakultatif negatif ermasuk dalam m famili fami fa mili Enterobacteriaceae. B akte ak teri ri ini dapat tum mbuh dengan yang ter termasuk Bakteri tumbuh mu da m edium de ed den ngan nutrien yang sederh han anaa (Pelcz czar ar ddan a Chan, an n, 1988). mudah pada medium dengan sederhana (Pelczar Bakter erii in inii me erupakan penghuni normal usus, selain bberkembang erkemb mban angg biak k di Bakteri merupakan lingkungan ling ngkkunngan n sekitar manusia (Arisman, 2009). Menurut klasifikasi Menurut Brook (2001), bakteri Escherichia coli memiliki memillik i i kl klas asif ifik i asii sebaga ai berikut : sebagai Keraja aan : Bacteria Kerajaan Divisi Di : Proteobacteria Kelass : Gamma Proteobacteria Pro rote teob obac acte teri ra Bangsa : Ent ter erob obac acte teri rial ales es Enterobacteriales F Fa mli Famli : Enterobacteriaceae Marga : Escherichia Ma Jeni Je niss Jenis : Escherichia coli Me M nurutt Su Suri riaw awir iriia (19 996 96), ), bakteri bak akte teri ri Esch her eric ichi hia coli li merupak akan an jjasad asad Menurut Suriawiria (1996), Escherichia merupakan indika kato tor dalam m substrat subbstrat air dan bbahan su a an mak ah akanan yang mamp mpuu me mfer ferm mentasikan indikator makanan mampu memfermentasikan laktosa pada suhu 37 ι C dengan membentuk uk asam dan gas. Selain itu Escherichia coli biasa digunakan sebagai indikator ind ndikator adanya adanya kontaminasi feces dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap aair, ir, m akanan dan minuman (Srikandi, 1989). makanan Dengan berkembangnya ilmu pengetah huan bakteri ini banyak diketahui baik sifat pengetahuan morfologi, fisiologi, maupun pemetaan DNA-nya sehingga bakteri ini dipakai

31

untuk menyimpan untaian DNA yang dianggap potensial baik dari tanaman dan hewan serta mikroorganisme (Melliawati, 2009). Keberadaan bakteri ini ni ddisamping isamping ddapat apat ap a membantu pengembangan ilmu bidang, pengetahuan jugaa ddimanfaatkan imanfaatkan di berbagai bi ida dang n , bakteri ini dapat membahayak kan kesehatan karen enaa ba bakt kter erii in iinii di ddiketahui ketahui meru upa pakan bagian dari membahayakan karena bakteri merupakan mikrob bio iota normal ssaluran alu luraan pencernaan dan ttelah elah el ah tterbukti erbukti bahwaa galur-galur er mikrobiota te ert rtentu m ampu am pu menye yeba babbkan gastroenteritis taraf af sedan ng sa samp mpai parah a pada tertentu mampu menyebabkan sedang sampai manusi siaa da dan he ewan (Melliawati, 2009). Menurut Suriawiria Suriawi wiri r a (1996) (1 19996) bakteri bak a teri ri ini manusia hewan berpotensi menyebabkan be erp rpot oteensi ppatogen atogen karena pada keadaan tertentu dapat menyebab bka k n diare. diar di are. e Menurut antigen M enurut Satish (1990), Escherichia coli memiliki beberapaa ant t ig igen en yyaitu aitu sebaga ai berikut : sebagai a. Antigen O (somatik) yang bersifat tahan panas atau termostabil terdir ri termostabil,l, dan te terdiri dari lipopolis sak akar arid idaa ya yang mengand dun ungg gl gluk ukos o amin dan ter erda dapat pa ada lipopolisakarida mengandung glukosamin terdapat pada dinding sel bakteri Gram negatif. neg gat a iff. bb.. Antigen H (flagel) yang bersifat tidak tahan panas atau term rmoo lab abiil ddan an termolabil ak kan rus ak k ppada adaa su ad suh hu 100 00ιι C akan rusak suhu 100ι C.. c. An A tige g n K (kapsul) / en eenvelop velop antigen. Anti ige genn ini terdapat terd te rdapat pada Antigen Antigen permukaan luar bakteri, te erdiri dari ppolisakarida olisakarida dan bersifat tidak panas. terdiri J. Uji aktivitas antibakteri (Zona ( ona Hambat) (Z Ha ambat) Uji aktivitas antibakteri dapa at dila lakukan dengan metode difusi dan metode dapat dilakukan pengenceran ata t u uji difusi piringan dilakukan dengan pengenceran. Disc diffusion testt atau mengukur diameter zona bening (clear zone) yang merupakan petunjuk adanya

32

respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu senyawa antibakteri dalam ekstrak (Hermawan dkk., 2007). merupakan satu Metode difusi merupa paka kan salah sa atu metode yang sering digunakan. yaitu Metode difusi dapat dapa patt ddilakukan ilakukan dengan tiga cara yait tu metode silinder, metode lubang/sumur uran, dan metode cakram cak akra ram m ke kert r as as. Metode lub ban ang/sumuran yaitu lubang/sumuran, kertas. lubang/sumuran membu uat lubang pad da ag aagar a padat yang telah di ar diin inok okul ulaasi dengan bak akte t ri. Jumlah membuat pada diinokulasi bakteri. da an letakk lu luba banng dis ses esuaikan dengan tujuan ppenelitian, e elitiaan, kkemudian en emudian lubang em dan lubang disesuaikan ditamb mbah ahka kan de engan ekstrak yang akan diuji. Setelah it tu, dil lak akuk ukan an inkub ubasi ditambahkan dengan itu, dilakukan inkubasi pertumbuhan hambatan pe ert rtum mbuhaan bakteri diamati untuk melihat ada tidaknya daerah daeera r h ha hamb mbatan ddii sekililing seki se killilingg lubang (Kusmayati dan Agustini, 2007). Pada cara difusi agar digunakan medium agar padat dan reservoir resservoirr yang yan angg ada me edium m dapat berupa cakram kertas, silinder atau cekungan yang dibuat pa pada medium padatt. L arutan uji aka kann be berd rdif ifus usi dari sumuran an kkee pe perm rmuk u aan medium m aagar gar pa ada datt padat. Larutan akan berdifusi permukaan padat y ng telah diinokulasi bakteri. Bakteri ya Bakt kter e i akan ak terhambat pertumbuhannya de eng ngan an yang dengan peng pe ngam amatan berupa lingkaran atau zona di sekeliling sumuran (Watti tim mena na ddkk., kk., kk pengamatan (Wattimena 1981 19 81). ) 1981). Me M nuru ut W attimena dk kk. k , (1981) 1) faktor-faktorr yyang angg me mem mpengaruhi Menurut Wattimena dkk., mempengaruhi metode difusi agar, yaitu: tu pradifus si memengaruhi jarak difusi dari zat uji a) Pradifusi, perbedaan waktu pradifusi yaitu difusi antar sumuran. ah penting untuk memperoleh sensitivitas b) Ketebalan medium agar adala adalah yang optimal. Perbedaan ketebalan medium agar memengaruhi difusi dari zat uji ke dalam agar, sehingga akan memengaruhi diameter hambat.

33

Makin tebal media yang digunakan akan makin kecil diameter hambat yang terjadi. c) Kerapatan inokulum,, uk ukuran inokulum uku uran inokulu lum m merupakan faktor terpenting yang memengaruhi inokulum memengaruh hi lebar daerah hambat, jumlah inok okulum yang lebih sedikit meny nyeb ebabkan obat dap pat bberdifusi e di er difu fusi si leb ebih jauh, sehin ingg g a daerah yang menyebabkan dapat lebih sehingga ddihasilkan ihasilkan leb bih bbesar, e ar, sedangkan jika jum es umla lahh in inokulum lebih ih besar maka lebih jumlah akan an dihasilkan dih ihas a ilkan daerah da hambat yang kecil. Kom mpossis isi medium agar, perubahan komposisi med edium da dapa patt meru ubah d) Ko Komposisi medium dapat merubah sifat berpengaruh sifa at medium sehingga jarak difusi berubah. Medium agar aga g r be berp rpengaru uh terhadap aktivitas beberapa te erhadap ukuran daerah hambat dalam hal memengaruhi akti ivi v tass be bebe berapa bakteri, memengaruhi kecepatan difusi antibakteri dan m emengaruh uhi memengaruhi kecepatan pertumbuhan antibakteri. inkubassi, kebanyakan keb eban anya yaka k n bakteri tumbuh tumb mbuh uh bbaik aikk pa ai pada suhu 37ιι C. C. e) Suhu inkubasi, den engan pertumbuhan bakteri, karenaa lu lua as f) Waktu inkubasi disesuaikann dengan luas daerah hambat ditentukan beberapa jam pertama, setelah dii iino noku kula lasi sikkan diinokulasikan pad da medium mediu dium m agar ddaerah aera ae rahh ha hamb mbat dap pat ddiamati iamati ti setelah h aadanya danya pada hambat dapat pe pertum mbu buha han bakteri. pertumbuhan perbedaan pH medium yang digunakan dapat g) Pengaruh pH, adanya perbedaan menyebabkan perbedaan jumlah zzat at uji yang mengion. Selain itu pH berpengaruh terhadap pertum mbuh han bakteri (Wattimena dkk., 1981). pertumbuhan K Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) K. Konsentrasi hambat minimum (KHM) adalah konsentrasi terkecil (pengenceran terbesar) suatu obat yang masih menghambat pertumbuhan bakteri.

34

KHM sangat penting untuk menentukan dosis efektif terkecil dari obat dan memberikan indeks perbandingan dengan obat yang lain. Aktivitas antibakteri ditentukan oleh spektrum kerja, kerrja ja, cara kerja ddan an ditentukan pula oleh konsentrasi hambat minimum ((KHM) KHM) (Tristiyanto, 2009). KH Aktivi vittas antibakteri ditentukan dite di t nt n uk u an oleh o le l h spektrum kerja, kerja ja,, cara kerja dan Aktivitas ditentuk ukan pula oleh h kkonsentrasi onse on sentrasi hambat mini imu mum m (K (KHM H ). Konsent ntra r si Hambat ditentukan minimum (KHM). Konsentrasi Mi (KHM (K HM) adalah adallah konsentrasi minimum ddari arii suatuu za ar zatt ya yang mem mpunyai Minimum (KHM) mempunyai efek ddaya ayaa hambat ay ham mbat pertumbuhan mikroorganisme. Penetapan Pen net e apan KHM KHM dapat dap a at dilakukan dua cara yaitu : di ila lakkukkan dengan de a).. Cara a) C ra ccair Ca air Pada cara ini digunakan medium cair yang telah ditambahk kan zat yan ng ditambahkan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur dengan pengence eran ter rtentuu pengenceran tertentu kemu udi dian diinokulasi sika kann bi biak akan a bakteri ata au ja jamu murr da ddalam lam jumlah yyang ang sama ma.. kemudian diinokulasikan biakan atau jamur sama. R spon zat uji ditandai dengan kkejernihan Re ejeerni ej niha han atau kekeruhan pada tabung set etel elah ah Respon setelah diin di inku kuba b si. diinkubasi. b) C ra padat pad datt b). Ca Cara Pa P da cara car araa iini ni digunakann medium m padat yang te tela lah dicamp mpur dengan Pada telah dicampur larutan zat uji dengan berbagaii konsentras si. Dengan cara ini satu cawan petri konsentrasi. dapat digores lebih dari satu jenis mikroba uuntuk ntuk memperoleh nilai KHM. (Carboksipoli limeti tillen) L. Carbopol 940 (Carboksipolimetilen) Carbopol merupakan salah ssatu atu jenis gelling agentt yang digunakan sebagian besar di dalam cairan atau sediaan formulasi semisolid berkenaan dengan farmasi sebagai agent pensuspensi atau agent penambah kekentalan.

35

Selain itu biasa digunakan pula pada formulasi krim, gel, salep, dan kemungkinan digunakan dalam sediaan obat mata dan sediaan topikal lain (Rowe dkk., 2006). berwarna Carbopol mempunyai ciri be erw rwaarna putih bberbentuk erbe er b ntuk serbuk halus, bersifat asam, higroskopik, dengan dengaan sedikit beraroma bau. Carbopol ddapat apat larut dalam air, dalam ap etanol 95%,, da dan gliserin selain it itu da dapa patt te terd rdispe persi di dalam air ir uuntuk ntuk membentuk dapat terdispersi larutann kkoloidal oloidal bersifat bersi siffatt as asam a tetapi sifat mereka katn tnya ya rrendah endah (Rowe dk en dkk., 2006). merekatnya nal alis isis is K ompo pon nen Minyak Atsiri dengan n GC-MS GC-MS MS M. An Analisis Komponen An Anal a isis komponen komponen minyak atsiri merupakan masala lah yang ng ccukup ukup ru uk umit Analisis masalah rumit karena minyak sifatnya ka are renaa min nyak atsiri mengandung campuran senyawa dan sifat t ny n a ya yang ng mudah ah menguap (GC) kendala meng me n uapp pada suhu kamar. Setelah ditemukannya kromatografi gass (GC C) ke kend n ala dalam analisis analisis komponen minyak atsiri mulai dapat diatasi. Pada peng ggunaan G C C, penggunaan GC, efek ppenguapan enguapan dapat dihindari bahkan dihilangkan sama sekali. Per rkemban angann Perkembangan teknol oloogi instrumentasi instrumenttas asii ya yang ng ppesat e at akhirny es ya da dapa patt me meng nghasilkan sua atu alat ya ang teknologi akhirnya dapat menghasilkan suatu yang m rupakan gabungan dua sistem de me deng ngan an prinsip dasar yang berbeda satu ssama ama am merupakan dengan la in ttetapi e api saling melengkapi, yaitu gabungan antara kromatogr et g af afii ga gass ddan an lain kromatografi spec sp ectr t ometer massa a. Kr Kro o matogra rafi fi ggas as bberfungsi erffungsii sebagai er seb ebag agai ai al latt pemisahh be berb rbagai spectrometer massa. Kromatografi alat berbagai camp pur uran a kom mpo ponnen dalam samp mpel sed dangkan spectrometer spectrom met eter mas assa sa berfungsi campuran komponen sampel sedangkan massa ing kompo onen yang telah dipisahkan pada untuk mendeteksi msing-masi msing-masing komponen kromatografi gas (Agusta, 2000).

36

N. Hipotesis 1. Luas zona hambat menggunakan ekstrak minyak atsiri serai (Cymbopogon citratus (DC) Stapf) f) lebih leb ebiih besar pada pad ada bakteri Staphylococcus aureus dibandingkan an bakteri bakteri Escherichia coli. 2. Sema akin tinggi kombi inasi s eks kstr trak ak m inyak atsiri ser erai (Cymbopogon Semakin kombinasi ekstrak minyak serai citratus (DC C) St Stap apff) dengan kombinasi si bbasis asis as is ggel, el, maka sem makin tinggi (DC) Stapf) semakin anti tivi vita tass antibakt kteeri terhadap bakteri Staphylococcus Staphy hylo l coccus us aureus aur ureus dan n bakteri antivitas antibakteri Es Esch chericchia coli. Escherichia