JURNAL HUKUM BISNIS UMP 2014

Download berupa tanggung jawab sosial kepada masyarakat di sekitarnya? 1. I Gede A.B Wiranata, 2007, Etika. Bisnis dan Hukum Bisnis, Universitas. La...

0 downloads 464 Views 391KB Size
PENERAPAN MODEL HUKUM PENYELENGGARAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN MUSI BANYUASIN Nursimah Fakultas Hukum Universitas Muhammadyah Palembang E-mail: [email protected]

Abstract Implementation of social and environmental responsibility is an application of the rule of law by Act No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies Act No. 25 of 2007 on Investment and Law Number 32 of 2009 on the Protection and Management of the Environment. This study aimed to investigate the problem of setting TJSL law program at this time and on the implementation of the program TJSL current administration as well as the development of a model law on corporate TJSL Banyuasin Mining in an effort to improve the welfare of the local community or the community around the company. The method used in this study is empirical legal researchlm According to the research results that the absence of specific local regulations for the administration of TJSL, that no decision No. Regents. 202 of 2012 on the establishment of a forum of multi-stakeholders of corporate social responsibility. The application program TJSL still be incidental and ceremonial, not yet fully implemented. Development of a model of the legal form of a draft policy on the administration of an academic paper TJSL is a reference for the Government to make regulations Kab.Muba area. Keywords : TJSL Programs, Corporate Social Responsibility, The Development Of A Model Law. Abstrak Pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan aplikasi dari aturan hukum menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti permasalahan tentang pengaturan hukum program TJSL pada saat ini dan tentang penerapan program TJSL saat ini

serta pengembangan model hukum penyelenggaraan TJSL pada perusahaan Pertambangan di Kabupaten Musi Banyuasin sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal atau masyarakat sekitar perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris. Menurut hasil penelitian bahwa belum adanya peraturan daerah yang khusus untuk penyelenggaraan program TJSL, yang ada keputusan Bupati No. 202 Tahun 2012 tentang pembentukan forum multi stakeholders-corporate sosial responsibility. Penerapan program TJSL masih bersifat insidentil dan seremonial, belum sepenuhnya terlaksana. Pengembangan model hukum tersebut berupa kebijakan yang berbentuk suatu rancangan naskah akademik tentang penyelenggaraan program TJSL yang merupakan acuan bagi Pemerintah Kab.Muba untuk membuat peraturan daerahlm Kata kunci :

Program TJSL, tanggung jawab sosial perusahaan, pengembangan model hukum.

Pendahuluan

kesalahan-kesalahan yang terjadi

Penerapan tanggung

program

jawab

sosial

dan

dapat diperbaiki dengan segera. Kecendrungan

(trend)

lingkungan merupakan salah satu

meningkatnya tuntutan public atas

bentuk implementasi dari konsep

transparasi

tata kelola perusahaan yang baik

perusahaan merupakan wujud dari

(Good

implimentasi

Corporate

Governance).

dan

akuntabilitas

Good

Corporate

Diperlukan tata kelola perusahaan

Governance (GCG) dengan melalui

yang

penerapan

baik

mempunyai

agar

prilaku

arahan

yang

bisnis bisa

Cooperate

Sosial

Responsibility (CSR). Dalam era

dirujuk dengan mengatur hubungan

pembangunan

seluruh

pemangku

penerapan tanggung jawab sosial

kepentingan (stakeholders) yang

dan lingkungan menjadi penting

dapat

secara

seiring dengan semakin maraknya

proporsional, mencegah kesalahan-

kepedulian masyarakat terhadap

kesalahan signifikan dalam strategi

produk yang ramah lingkungan.

korporasi

kepentingan di

penuhi

dan

memastikan

Meskipun

kesadaran

secara

akan

konsep

paparan tentang tanggung jawab

perusahaan sudah dipastikan akan memiliki

konstribusi

terhadap

kinerja

positif

perusahaan,

Sejumlah studi di berbagai Negara memperlihatkan bahwa ada keengganan

seorang

general

namun dalam realitasnya sejumlah

manager atau pimpinan pada level

perusahaan ternyata tidak secara

tertentu

otomatis mampu melaksanakan ide

komitmennya

universal ini.

pelaksanaan

Salah satu kendala tidak terimplementasinya

tanggung

untuk

memberikan terhadap

jaminan

perusahaan

ini,

sosial

semata-mata

keengganannya

jawab sosial dan lingkungan bagi

mempertanggungjawabkan

perusahaan

adalah

keuangan perusahaan dihadapan

yang

direksi atau pemegang saham. Hal

begitu

antara

kuatnya

lain

dominasi

melingkupi

para

manager

ini

perusahaan

sampai

akhirnya

bahwa

mampu

mengambil

alternatif

mana

didahulukan tanggung

keputusan yang

dalam

harus

penerapan

jawab

sosial

perusahaan.1 Apakah fokus pada

nampaknya konsep

perusahaan pelaku

sini

masih

usaha

pada

level

yang

saham). Berkaitan tersebut

kepada

Azhari

telah

disana

jawab

tertinggi (CEO dan para pemegang

memberikan keuntungan maksimal yang

tanggung

belum diterima secara total oleh

tuntutan beban tugas yang harus perusahaan

menunjukkan

menurut

dengan

hal

Bupati

Pahri

bahwa

perusahaan-

mempekerjakannya ataukah hanya

perusahaan yang ada di Kabupaten

sekedar

Musi Banyuasin masih minim dalam

mengurangi

keuntungan

sebatas kepatutan sehingga dia

mendorong

telah

masyarakat

memberikan

berupa

tanggung

perlindungan jawab

sosial

kepada masyarakat di sekitarnya?

tanggung

kesejahteraan sekitar. jawab

Program

sosial

dan

lingkungan yang dilaksanakan oleh perusahaan, pada umumnya masih

1

I Gede A.B Wiranata, 2007, Etika Bisnis dan Hukum Bisnis, Universitas Lampung, Bandar Lampung, hlm 62.

bersifat insidentil dan seremonial. Indicator

belum

optimalnya

tanggung

jawab

sosial

dan

baru

sebagai

acuan

bagi

Kabupaten

Musi

lingkungan yang dilaksanakan oleh

pemerintah

perusahaan ini dapat dibuktikan

Banyuasin untuk membuat suatu

masih adanya masyarakat miskin di

peraturan daerah (Perda) tentang

lingkungan perusahaan. Sementara

penyelenggaraan

focus

tanggung

utama

TJSL

diperhatikan adalah

yang

terlebih

harus dahulu

lingkungan Muba

jawan

sosial

dan

lingkungan

sekitar

perusahaan. Selain itu menurut Bupati

program

program

Rumusan Masalah

TJSL

Berdasarkan uraian diatas,

perusahaan harus diarahkan pada

permasalahan

pemberdayaan masyarakat yang di

adalah : pertama bagaimanakah

harapkan

pengaturan

aga

sinkronisasi

terwujudnya

program

berkelanjutan.

yang

akan

hukum

dikaji tentang

secara

program TJSL pada perusahaan

Adapun

pertambangan di Kabupaten Musi

pelaksanaan program yang mampu

Banyuasin,

memberdayakan masyarakat akan

meningkatkan

jauh lebih berarti dari sekedar

masyarakat

penyaluran

Program

bagaimanakah penerapan program

berkelanjutan tersebut dapat di

TJSL saat ini pada perusahaan

bidang pertaniaan, perternakan,

pertambangan di Kabupaten Musi

budi daya ikan, dan lainnya. Selain

Banyuasin ? ketiga pengembangan

itu kurang optimalnya peneraat

model

TJSL di Kabupaten Muba karena

untuk

belum adanya peraturan khusus

perusahaan

yang

sanksi

Kabupaten Musi Banyuasin yang

terhadap perusahaan yang tidak

akan di pormulasikan dalam suatu

melakukan TJSL secara efektif.

Kebijakan

dana.

dapat

memberikan

Berkaitan dengan masalah tersebut

maka

perlu

dalam

kesejahteraan sekitar

hukum

?

yang

program

kedua

bagaimana

TJSL

pada

pertambangan

Pemerintah

Peraturan Daerah (Perda) ?

adanya

pengembangan model hukum yang

upaya

Tujuan Penelitian

di

berupa

Tujuan dalam penelitian ini

ketentuan

hukum

dalam

suatu

secara khusus yaitu upaya ilmiah

peristiwa hukum konkrit tertentu

secara sistematis, logis, objektif

yang terjadi dalam masyarakat.2

dan kritis yang bertujuan sebagai

Penelitian ini merupakan aplikasi

berikut

dari

:

pertama

untuk

Undang-Undang

menganalisis dan mengembangkan

Tahun

pengaturan

Terbatas

hukum

tentang

2007

Nomor

tentang

dan

40

Perseroan

Undang-Undang

program TJSL pada perusahaan

Nomor 25 tahun 2007 tentang

pertambangan di Kabupaten Musi

Penanaman

Banyuasin,

upaya

pokoknya didapat dari masalah

kesejahteraan

yang dikaji dari lapangan dengan

dalam

meningkatkan

Modal,

masyarakat sekitar, kedua untuk

menyesuaikan

menganalisis dan mengidentifikasi

lingkup dan identifikasi masalah

mengenai penerapan program TJSL

yang dikemukakan diatas. Penulis

saat

ingin menjelaskan

ini

pada

perusahaan

diri

kajian

pertambangan di Kabupaten Musi

mengenai

Banyuasin,

penyelenggaraan

ketiga

untuk

kajian

pada

ruang

secara umum model

hukum

program

TJSL

menganalisis dan mengembangkan

pada perusahaan pertambangan di

model

Kabuapten Musi Banyuasin.

hukum

TJSL

tentang

pada

program

perusahaan

Penelitian ini menggunakan

pertambangan di Kabupaten Musi

bahan-bahan

penelitian

berupa

Banyuasin

bahan-bahan

hukum

bersifat

yang

pormulasikan Kebijakan

akan dalam

Pemerintah

di suatu

berupa

Peraturan Daerah (Perda).

normative

preskriptif,

diinteraksikan penelitian

dengan berupa

yang bahan fakta

kemasyarakatan bersifat empiris Metode Penelitian

deskriptif.

Metode yang digunakan dalam

bersifat

Bahan-bahan normative

hukum

preskriptif

penelitian ini adalah penelitian hukum empiris yaitu penelitian hukum

mengenai

pemberlakuan

2

Soerjono Soekanto, 1990, Ringkasan Metodelogi Penelitian Hukum, Ind-Hill-co, Jakarta, hlm 9.

dimaksud, berdasarkan kekuatan

penjelasan

mengikatnya, yang terdiri dari :

hukum primer dan bahan hukum

1.

yaitu

sekunder seperti kamus hukum.

yang

Surat

Bahan

hukum

primer

bahan-bahan

hukum

mengikat

terdiri

dan

kabar,

badan

majalah

juga

:

menjadi bahan bagi penelitian

Norma atau Kaedah Dasar yaitu

ini sepanjang memuat informasi

Pancasila, Peraturan Dasar yaitu

yang relevan dengan persoalan

UUD NRI Tahun 1945, Peraturan

hukum

PerUndang-Undangan

penelitian hukum ini.4

Pertambangan

dan

dari

terhadap

tentang Peraturan

PerUndang-Undangan

tentang

Perusahaan

penelitian

bersifat

normative

preskriptif dilakukan dengan cara

hukum

studi

hasil

bahan bahan-bahan

penelusuran,

seperti

dalam

berupa

bahan yang menjelaskan bahan primer

dikaji

Pengumpulan hukum

2. Bahan hukum sekunder yaitu

yang

pengumpulan

dokumen,

baik

dan secara

penelitian, jurnal ilmiah, hasil

konvensional

seminar atau pertemuan ilmiah

menggunakan teknologi informasi.

lainnya, bahkan menurut Ronny

Selanjutnya pengumpulan bahan

Hanitijo

penelitian

pribadi

Soemitro, atau

dokumen

pendapat

dari

kemsyarakatan

maupun

berupa bersifat

fakta empiris

kalangan pakar hukum termasuk

deskriptif dilakukan dengan cara

dalam bahan hukum sekunder

pengumpulan dan pengklarifikasian

ini sepanjang relevan dengan

data

persoalan hukum yang dikaji

menggunakan

dalam penelitian hukum ini3.

mendalam

3. Bahan hukum tersier, yaitu

informant.

bahan hukum penunjang yang memberi

petunjuk

dan

dan

Bahan

Roni Hanitijo Sumitro, 1988, Metedologi Penelitian Hukum dan Yuri Metri¸Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm 24

dengan

teknik wawancara terhadap

key

penelitian

berupa

bahan-bahan hukum yang bersifat 4

3

informasi

Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, 2001, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm 14-15

normative

preskriptif

dengan

tahapan

menstrukturkan,

diolah

ideal (preskriptif, seharusnya) dan

yaitu

real (implementatif, senyatanya)

mendeskripsikan

model

hukum

penyelenggaraan

dan mensistematisasi bahan-bahan

program TJSL pada perusahaan

hukum, yang kemudian dianalisis

pertambangan,

dengan

untuk meningkatkan kesejahteraan

menggunakan

metode

normative, yang hasil analisisnya

masyarakat

kemudian

Banyuasin.

bahan

diinteraksikan

penelitian

dengan

berupa

dengan

yang

telah

dianalisis

menggunakan

metode

analisis kualitatif. Penggunaan

teori-teori

hukum dan konsep-konsep hukum dalam

penelitian

hukum prespektif

untuk

dengan

berupa

bahan-bahan

bersifat

normative

yang hasil

penelitian

diinteraksikan analisis

berupa

Kabupaten

Musi

Hasil Penelitian dan Pembahasan Pengaturan Hukum Program TJSL Saat ini Pada PerusahaanPerusahaan Pertambangan di Kabupaten Musi Banyuasin Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Local

menafsirkan hasil analisis bahan penelitian

upaya

fakta

kemasyarakatan bersifat empiris deskriptif

di

sebagai

Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan atau Corporate Social Responsibility

(CSR)

merupakan

produk hukum yang tertuang dalam

bahan

peraturan

perundangan

fakta

merupakan

sebuah

kemasyarakatan bersifat empiris

untuk

deskriptif,

perusahaan-perusahaan

bertujuan

dilaksanakan

dan

kewajiban oleh yang

menghasilkan, menstrukturkan dan

beroperasi dengan memanfaatkan

mengsistematisasi temuan hukum

sumber daya suatu daerahlm Sejak

dan temuan fakta kemsyarakatan,

kegiatan eksplorasi dipastikan akan

yang

untuk

membawa dampak secara positif

pengambilan kesimpulan, sehingga

maupun negative. Dampak positif

tujuan akhir penelitian ini dapat

ini tidak lain menggeliatnya atau

tercapai yaitu model hukum yang

melesetnya

menjadi

dasar

mobilitas

ekonomi

wilayah

sekitar

dikarenakan

yang

peningkatan

menuju integrasi total perusahaan

pendapatan / income masyarakat,

dan masyarakat. Peran perusahaan

namun kadang kala bukan hal

dalam

tersebut

yang

eknomi tidak hanya terlokalisir

melainkan

kecondongan

terjadinya

didapatkan

makin

berkembang

mendorong

pula

mobilitas

yang

pada terciptanya lapangan kerja

merusak baiksecara sendiri-sendiri

sehingga tercipta pula daya beli

maupun

yang

sistematis

pencemaran

seperti

pada

akhirnya

akan

sungai

dan

menggerakan roda perekonomian

Mengingat

potensi

suatu tempat, namun jauh pada

ressiko kerusakan seperti itu sudah

upaya terciptanya Multiflier effect

sewajarnya bagi perusahaan untuk

yang akan menghidupkan semua

menjalankan

nilai-nilai

yang

social yang semakin berkembang

kehidupan

masyarakat

dan lebih intergratif lagi dengan

baik

masyarakat dewasa ini.

lainnya. Wujud hubungan ini dapat

sebagiannya.

tanggung

jawab

Saat ini pradigma CSR sudah mengalami

perkembangan

signifikan.

Sebagian

besar

materil

ada

dalam tersebut

maupun

imateril

dilihat dari banyaknya kegiatan masyarakat dengan

yang

perusahaan

terkoneksi dan

saling

perusahaan sudah memiliki cara

terkait satu sama lain sehingga

pandang

member keuntungan bersama.

yang

menggambarkan

hubungan yang sangat baik dengan masyarakat

sekitar

Corporate

social

melalui

responsibility dewasa ini makin

implementasi CSR. CSR bukan lagi

dikedepankan menjadi salah satu

sebuah

tolok

beban

bagi

perusahaan

ukur

namun merupakan investasi social

kehidupan

yang

perusahaan,

akan

menentukan

sehat

tidaknya

financial arif

suatu tidaknya

keberhasilan investasi finensialnya

pengelolaan sumber daya local dan

di masa yang akan datang.

bagaimana

Hal ini sangat jelas terlihat dari kehidupan social perusahaan

fungsi

keberadaan

suatu perusahaan sebagai motor penggerakan

kemajuan

lintas

sektoral.

Di

tertentu,

CSR

Negara-negara

pengertian

juga

terkait

bahkan

dari

berbagai

sehingga

dijadikan regulasi yang menjadi

rumusan-rumusan

prasyarat

ketetapan

dalam

perdagangan.

CSR

yang

perusahaan

dalam

dijalankan

prasyarat

agar

perusahaan

sebagai

produk

dapat

suatu

memasuki

kegiatan community development memiliki

dasar

Negara tersebut melalui kegiatan

pengertian

ekspor-impor.

peraturan

menunjukan dunia

Dinamika besarnya

terhadap

ini

perhatian

memiliki jelas.

ini

jadikan

yang

yang

Program-program

di

menghasilkan

hukum

Pelaksanaan tanggung jawab social sudah

pihak

hukum

menurut yang

dan

berbagai

berlaku

dan

tertuang dalam :

permasalahan

Kepment ESDM No. 1453 / 2000

tanggung jawab social perusahaan

pasal 6 & 7, UU Minerba No. 4 Th

sebagai

yang

2009, UU Perseroan Terbatas No.

memanfaatkan sumberdaya suatu

40 Th 2007 dan UU Penanaman

daerahlm Tanggung jawab social

Modal No. 25 Th 2007 Pasal 17

perusahaan (CSR) telah menjadi

yaitu

etika bisnis dalam dunia usaha



yang di dasari oleh norma, regulasi

community

dan hukum yang pada akhirnya

adalah

menjadi

meningkatkan

stakeholder

tuntunan

moral

dunia

usaha terhadap lingkungannya. Di

Indonesia

sendiri

pengembangan

development

upaya

kelompok

masyarakat (CD)

sistematis

untuk

kemandirian

masyarakat

(vulnerqble

rentan

groups)

perhatian pemerintah dan berbagai

gabungan

stakeholder tak kalah besarnya

mereka

dengan apa yang dijalankan oleh

daya dari luar”.

banyak perusahaan multinasional.

Mengacu pada pengertian diatas

wujud perhatian ini terlihat dari

maka terdapat empat aspek yang

berbagai bentuk kajian hukum,

tertuang di dalamnya yaitu :

definisi membangun

dan

upaya-upaya

kesepahaman

serta

sumber

dengan

miliki

1. Adanya

daya

maupun

yang sumber

komunitas

masyarakat sebagai target

program suatu

yang

mendiami

memungkinkan kemandirian

dimana

masyarakat dapat terwujud.

operasional

4. Adanya target yang hendak

kawasan

kegiatan

perusahaan dijalankan.

dicapai baik dalam jangka

2. Adanya sumber daya yang

pendek,

panjang

dapat berasal dari kawasan

menengahlm

dimana sebuah komunitas

Dari

berada.

maupun

kesepahaman

diatas

Sumberdaya

maka CSR yang dituangkan dalam

tersebut sebaiknya memang

kegiatan community development

di angkat dari kearifan local

tersebut merupakan segala bentuk

yang

pemberdayaan

sehingga

memiliki

yang

tunjuk

keunggulan

komparatif,

untuk

akan

sumberdaya

masyarakat sehingga masyarakat

tetapi

membangun

di

kemandirian

juga dapat di datangkan dari

tidak

luar sebagai program jika

dengan perusahaan. Upaya-upaya

memang memiliki nilai-nilai

membangun kemandirina ini dapat

aplikatif

dilakukan

tinggi,

sehingga

bergantung

secara

dengam

utuh

pemanfaatan

program dapat dilaksanakan

sumberdaya local maupun dari luar

tepat guna dan sasaran.

yang bisa diintegrasikan sehingga

3. Adanya upaya sistematis dan terukur

dengan

logical

menghasilkan sinergi positif yang pada

akhirnya

akan

mampu

frame working yang baik

meningkatkan

sehingga

program

secara umum. Kesejahteraan ini

pemberdayaan dapat benar-

dapat tercipta melalui terciptanya

benar berjalan dengan baik

lapangan

dan memiliki sustainabilitas

peningkatan penghasilan sehingga

yang tinggi. Sustainabilitas

meningkatkan

program

masyarakat

menentukan

kesejahteraan

pekerjaan

baru

daya serta

dan beli

terpenuhinya

keberhasilan pemberdayaan

berbagai sendi kehidupan social,

dalam jangka panjang yang

budaya, olahraga dan kepemudaan

sebagai

bagian

dari

kebutuhan

masyarakat yang bersifat imateril. Dengam

demikian

sangat

conduct,yakni

yang harus ditaati oleh setiap orang

tertuang

kedua,

community

kegiatan

development

ukuran

tingkah laku dan kesamaan sikap

jelaslah bahwa program CSR yang dalam

menjadi

dalam as

ber

a

masyarakat;

tool

of

social

ini

engineering, yakni hukum harus

haruslah memiliki sasaran, tujuan

dapat dijadikan alat untuk menuju

dan

kehidupan yang lebih baik sesuai

teknis

tersusun

pencapaian

secara

yang

sistematis

dan

dengan

situasi

dan

kondisi

integrative dangan logical frame

perubahan zaman; ketiga, as atool

working yang baik, sehingga secara

of

keseluruhan

membangun

sebagai alat untuk menyatakan

harmonisasi antara perusahaan dan

benarnya suatu tingkah laku yang

masyarakat

hidup

akan melalui

terciptanya

justification,yakni

dan

hukum

berkembang

dalam

simbiosis mutualisme yang pada

masyarakat; keempat, as a tool of

akhirnya

control,yakni sebagai alat untuk

akan

produktivitas

meningkatkan kerja

semua

mengontrol pemikiran dan tingkah

stakeholder dalam integral yang

laku manusia agar mereka selalu

harmonis. untuk mencapai sasaran

terpelihara

moralnya,

tidak

dan tujuan tersebut maka perlu

melakukan

perbuatan

yang

adanya pengaturan hukum yang

melanggar hukum , norma susila,

jelas dalam pelaksanaannya.

dan ajaran agama yang dipeluknya;

Sejak era reformasi 1997,

kelima, rechtzeken heid yakni agar

telah banyak peraturan perundang-

dalam

undangan yang diterbitkan dan

permasalahan yang terjadi dalam

disempurnakan

sesuai

masyarakat ada kepastian hukum

perkembangan

arus

untuk

yang

seluruh masyarakat .

globalisasi.Fungsi

hukum

diharapkan setelah diubah melalui peraturan

perundang-undangan,

antara lain: pertama, standard of

setiap

dijadikan

persoalan

pegangan

dan

oleh

Mengacu pada kesepakatan internasional sebagai konsekuensi menjadi

anggota

WTO,demi

menyesuaikan

dengan

Nomor 25 Tahun 2007 tentang

perkembangan globalisasi ekonomi

Penanaman

dan perdangangan bebas,berbagai

demikian

peraturan

Nomor

perundang-undangan

telah

diterbitkan

dan

Modal pula

Perseroan Terbatas diganti dengan Undang-undang

perundang-undangan

Tahun2007

diterbitkan terkait

dan

disempurnakan

bidang

Undang-undang

1 Tahun 1995 tentang

sempurnakan. Beberapa peraturan yang

(UUPM);

Nomor

tentang

40

Perseroan

terbatas (UUPT).

ekonomi,

Perubahan perundangan terutama

diantaranya adalah Undang-undang

dengan disahkannya dua Undang-

Nomor

undang

4 Tahun

1982

Tentang

tersebut

terakhir

yaitu

Lingkungan Hidup (UULH) diganti

Undang-undang Penanaman Modal

dengan Undang-undang Nomor 23

(UUPM) dan Undang-undang Nomor

Tahun 1997 tentang Pengelolahan

40 Tahun 2007 tentang perseroan

Lingkungan

terbatas,

Hidup

(UUPLH),

telah

menimbulkan

kemudian diperbaharui lagi dengan

kontroversial

Undang-undang Nomor

khusus kalangan dunia usaha. Pro

39 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan

dan

Pengelolahan Lingkungan

undang tersebut

masyarakat

terhadap

Undang-

dipicu

dengan

adanya Pasal 74 UUPT

yang

1999 tentang Larangan Praktek

mewajibkan

yang

Monopoli dan Persaingan Usaha

berkaitan

Tidak

Sehat;

Undang-undang

alam untuk melakukan program

Nomor

8 Tahun 1999 tentang

tanggung jawab sosial perusahaan

Perlindungan Konsumen; Undang-

(Corporate Social Responsibility).

undang

Sebelumnya

Undang-undang

Nomor

Nomor

1

Hidup;

kontra

dalam

5 tahun

Tahun

1967

perusahaan

dengan

tersebut Pasal

juga

telah

Nomor

6 Tahun 1968 tentang

Undang-undang Nomor 25 Tahun

Penanaman Modal Dalam Negeri

2007 tentang Penanaman Modal,

(PMDN) yang telah dicabut dan di

yang mewajibkan perusahaan dan

ganti

penanaman modal yang berkaitan

Undang-undang

dalam

daya

tentang PMA dan Undang-undang

dengan

diatur

hal

sumber

15

dengan sumber daya alam dan

tentang

lingkungan hidup untuk melakukan

hidup serta Undang-Undang Badan

program CSR. Kontroversi tersebut

usaha Milik Negara dalam pasal 2

timbul

kewajiban

Jonoeto pasal 66 ayat (1) Undang-

melakukan program CSR dianggap

Undang No. 19 Tahun 2003 jonoeto

bertentangan

pasal

karena dengan

hakekat

pengelolaan

8

Tahun

lingkungan

2003

tentang

kegiatan suatu perusahaan. Tujuan

program kemitraan bersumber dari

perusahaan

laba setelah pajak sebesar 1-3%.

melaksanakan

kegiatannya,

pada

hakekatnya

adalah untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Selain itu

Penerapan Program TJSL Saat ini di Perusahaan Pertambangan di Kabupaten Musi Banyuasin

tanggung jawab sosial perusahaan Tidak

merupakan kewajiban moral dan bahwa

bersifat sukarela (voluntary). Dalam kenyataannya bahwa di

Kabupaten

Musi

Banyuasin

belum adanya peraturan daerah yang

khusus

penyelenggaraan

untuk

program

TJSL,

yang ada keputusan Bupati No. 202 Tahun 2012 tentang pembentukan forum corporate

multi sosial

stakeholdersresponsibility

sehingga untuk penyelenggaraan TJSL

masih

menggunakan

peraturan dari pasal 74 UndangUndang No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas, dan pasl 15 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal dan Undang-Undang No.32 Tahun 2009

dapat

kemajuan

ditentukan

oleh

dipungkiri

suatu daya

daerah beli

masyarakat secara agregat. Daya beli ini menggambarkan kekuatan yang

mendeterminasi

semua

dinamika social ekonomi yang ada di masyarakat. Tinggi rendahnya determinasi ini tergantung pada kapasitas

masyarakat

menyokong

dalam

upaya-upaya

pencapaian kesejahteraan. Dengan demikian maka kapasitas inilah yang harus ditingkatkan dengan cara menemu kenali potensi dan semua

aspek

yang

dapat

mendukung atau menghambat laju program menemu

pemberdayaan. kenali

potensi

Upaya dan

kemungkinan hambatan ini oleh

kepada komunitas. Dengan

PT. Baturona Adimulya dan PT

kata lain komunitaslah yang

Medco Indonesia dilakukan dengan

menggerakan

mengadakan pemetaan social (

terkait dibawah pengawasan

social mapping). Hasil pemetaan

dan

social

dasar

pelaksanaan

pendek,

perusahaan.

dijadikan

pengembangan

strategi jangka

menengah maupun panjang. PT. sebagai

semua

bimbingan

3. Berorientasi

pada

Adimulya

pemberdayaan

perusahaan

tambang

(economic

yang

berbagai

menjalankan

program

dari program

Baturoma

batubara

Setiap

hal

ekonomi

empowerment). program

harus

yang

memiliki nila-nilai ekonomis

merepresentasikan tanggung jawab

yang tinggi. Nilai ekonomis

social memiliki strategi pencapaian

yang tinggi ini pada akhirnya

maksud

akan meningkatkan income

melalui

beberapa

hal

berikut ini :

perkapita

1. Berbasis pada sumber daya local (local resource based). Program-program

multiflier

effect

yang lebih luas. 4. Diutamakan program yang

pemberdayaan

yang

dilakukan

dengan

masyarakat

merupakan

sustainable ( sustainability programs).

Program-

program yang diangkat dan

program

di kembangkan berdasarkan

yang

potensi yang ada disekitar

merupakan

perusahaan

memiliki kesinambungan.

sehingga

memiliki

keunggulan

komperatif yang tinggi. 2. Berbasis pada masyarakat (community

based).

Program-program dijalankan

yang

berorientasi

pemberdayaan dilaksanakan program

5. Disusun

yang

berdasarkan

perencanaan

partisipatif

(participatory

programs).

Keterlibatan

total

masyarakat sebagai sasaran dalam

setiap

programs

pemberdayaan tidak hanya

keberanian

yang

akan

akan meningkatkan income

membawa

mereka

pada

masyarakat

kemandirian sebagai tujuan

itu

dalam

jangka

namun

lebih

sendiri pendek, dari

akhir

itu Untuk

membawa

memahami

yang

informasi

membuka

cakrawala

community

development.

keterlibatan tersebut akan arus

dari

kami

lebih

mudah

dinamika

mencoba

dalam tersebut,

menggambarkan

berfikir masyarakat sehingga

dalam bentuk diagram seperti yang

mereka memiliki visi dan

tersaji pada diagram di bawah ini :

Conflict Sensitivi ty Stakeh olders Engag ement Problem & need Community characteristic Sosio-economi

Strategic Program

Social Mapping

Local Comm unity Based

Conflict Potencie s/social risk Local Resouce Social capital

Gambar 1.1 Diagram dinamika sustainbility community

menjadi

bagian

instrinsik

community

seperti

karakteristik

komunitas, development Melalui

social

masalah

dan

kebutuhan, social ekonomi serta

mapping,

PT.

program apa saja yang dijalankan

Baturona dan PT Medco Indonesia

berdasarkan dinamika yang ada.

menemukan

Untuk lebih jelasnya akan kami

berbagai

hal

yang

uraikan

satu

persatu

hasil

penemuan sebagai berikut :

relative

lambat.

Hal

tersebut

dapat

kita

1. karakteristik

komunitas,

karakteristik

komunitas

perkembangan

merupakan

keumuman

diwilayah yang sama namun

watak, suatu

sifat

dan

budaya

komunitas.

Hal ini

penting

untuk

untuk

melihat

sangat diketahui

bandingkan

dengan

yang

tinggi.

Situasi

merupakan

fakta

suatu

kemampuan

ini yang

menggambarkan pandang,

Dalam

ada

memiliki heterogenitasetnis

lebih dalam sisi sosiologis komunitas.

yang

cara keuletan, berpikir,

teori adopsi informasi, data

wawasan

statistic menunjukan bahwa

keinginan berubah yang ada

arus informasi dan inovasi

pada

akan lebih cepat diterima

relative

jika

masyarakat

pendekatan

keilmuan

masyarakat kecil

dan

pribumi sehingga

lemah

dalam

menggunakan

integrasi

membangun

tujuan

dinamika

sendiri, ditambah lagi sikap

dalam

sosiologis ada.

komunitas

perubahannya

yang

oknum-oknum berpengaruh

Masyarakat

yang

yang

disekitar

PT.

berada

tidak

terhadap

kooperatif

ajakan

pada

Baturona Adimulya dan PT.

perubahan yang lebih baik,

Medco Indonesia merupakan

situasi

masyarakat

memerlukan

beretnis

pribumi

sekayu.

yang Seperti

pada umumnya daerah yang memiliki

tingkat

seperti

ini

pendekatan

khusus yang lebih intens. 2. Kondisi

social

masyarakat

ekonomi sekitar

homogenitas penduduk asli

tambang.

yang

pemberdayaan pada cluster

tinggi

sumatera perkembangan

diwilayah selatan, kemajuan

community

Suatu

program

empowerment

akan lebih memiliki tingkat

keberhasilan

apabila

menentukan program yang

program yang dikembangkan diangkat dari kearifan local

tepat guna dan sasaran. 4. Setelah ditemu kenali, maka

diupgrade sedemikian rupa

seluruh

sehingga menjadi aplikatif

terindentifikasi

untuk

didalam multy stakeholder

Pada

suatu

komunitas.

masyarakat

variable

yang

(termasuk

pribumi

terkait) dielaborasi sehingga

dapat kami lihat minimnya

menghasilkan suatu program

diversifikasi

sumber

yang profitable dan tidak

penghasilan.

Sumber

bertentangan dengan kultur

penghasilan utama terletak

yang ada sehingga tingkat

pada

social risk menurun.

pertanian

yang

dikelola secara tradisional

Pengenalan

mendalam

dan snagat jauh dari kultur

terhadap

teknis sehingga tidak banyak

memberikan tentang jenis program

hal yang dapat diharpkan

apa

dari pertanian seperti itu.

komunitas.

3. Masalah

dan

kebutuhan.

yang

community

yang ada

target

sebaiknya

diterapkan

Berdasarkan maka

ini

PT.

situasi Baturona

Social mapping merupakan

Adimulya dan PT. Medco Indonesia

upaya

membagi

menemu

kenali

pola

dinamika suatu komunitas

pemberdayaan

termasuk

diterapkan

di

dalamnya

kebutuhan

dan

permasalahan

yang

dalam

sasaran sehingga dampak positif keberadaan

perusahaan

juga

benar-benar

dirasakan.

merupakan upaya menggali

dibawah

ini

potensi

sumber

generalisasi

beberapa

kapasitas

social

mapping

daya, maupun

potensi konflik social. Hal ini sangat penting dalam

akan

masyarakat

ada.

Social

yang

program

yang

dibuat

social mapping.

dapat Diagram

menjelaskan program

berdasarkan

hasil

HUBUNGAN MASYARAKAT : Pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada stakeholder, yang pada umumnya banyak dilakukan kepada masyarakat setempat dan Pemda

1 Communiy Relation 2 Communiy Service

PELAYANAN MASYARAKAT Bantuan pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang terlaksananya program Community Relation dan Community Empowerment

3 Communiy Empowerment

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Upaya memperkuat kapasitas masyarakat dalam meningkatkan kualitas dan taraf hidup mereka

Gambar 1.2 jenis-jenis program community development. Dalam Kabupaten

kenyataannya Musi

di

berkelanjutan tersebut dapat di

Banyuasin

bidan pertanian, perternakan, budi

Penerapan program TJSL masih

daya ikan dan sebagainya.

bersifat insidentil dan seremonial,

Model Hukum Penyelenggaraan TJSL Pada Perusahaan Pertambangan Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Musi Banyuasin

belum

sepenuhnya

terlaksana.

Menurut hasil penelitian bahwa para

perusahaan-perusahaan

di

Kab.Muba belum secara optimal menjalankan program TJSL hal ini dapat dilihat dari indicator masih adanya

masyarakat

miskin

di

lingkungan perusahaan. Sedangkan program

penerapan

TJSL

yang

dimaksud adalah perusahaan harus di arahkan pada pemberdayaan masyarakat sinkronisasi berkelanjutan.

agar

terwujudnya

program

secara Program

Sebagai kegiatan berjenjang waktu dan sistematis, kegiatan pemberdayaan

memiliki

tujan,

target dan tolak ukur yang jelas. Kegiatan community development memiliki tujuan akhir terciptanya kemandirian masyarakat. Diagram III dibawah ini menunjukan alur pencapaian tujuan tersebut.

1 Community Relation

2 Community Service

3 Community

Self Help Condition

Empowerment

Focus CD adalah membuat orang secara mandiri dan efektif mengatasi masalah mereka sendiri Gambar 1.3 diagram tujuan program pemberdayaan Dalam pelksanaan program

II (wilayah dalam kecamatan lokasi

pemberdayaan yang dilakukan, PT.

tambang) dan ring III (wilayah

Baturona

Adimulya

menetapkan

kabupaten dan provinsi sumatera

kawasan

target

program

selatan). ditentukan

Pembgian untuk

wilayah

ini

pemberdayaan

yang

ditetapkan

menetapkan

berdasarkan

letak

geografis

sasaran berdasarkan skala prioritas

komunitas yang ada. Berdasarkan

yang ditentukan oleh kedekatan

letak geografis ini ditetapkan 3

suatu komunitas dengan wilayah

ring wilayah target program yaitu

operasional perusahaan. Table 1.3

ring I (wilaya terdekat dengan

dibawah ini menunjukan dinamika

tambang / desa-desa sekitar), ring

tersebut.

Tabel 1.3 Sasaran program community development PT. Baturona Adimulya NO.

PRIORITAS SASARAN

JUMLAH DESA

1

RING I

DESA SUPAT BARAT, SUPAT INDUK, SUPAT TIMUR, LETANG DAN SUKA MAJU

2

RING II

DESA DI KEC. BABAT SUPAT DAN SUNGAI LILIN

3

RING III

KECAMATAN LAIN DI WILAYAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Kreteria prioritas : 

Prioritas Ring I yaitu desa/ masyrakat yang bersentuhan atau akan bersentuhan dengan operasional dan atau dampak operasional PT. Baturona Adimulya



Prioritas Ring II yaitu desa/ masyarakat yang rentan dengan berbagai kebutuhan berkaitan dengan operasional PT. Baturona Adimulya



Prioritas Ring III yaitu desa/masyarakat yang berada dalam wilayah kecamatan babat supat, kecamatan sungai lilin dan kecamatan disekitar yang bersangkutan dan memiliki kepentingan Tidak hanya membangun

strategi

pencapaian

dijalankan. Keberhasilan suatu

program,

program dapat diukur dengan

namun PT. Baturona Adimulya

mengunakan berbagai indicator

juga

dibawah ini :

membuat

evaluasi efektivitas

rancangan

untuk program

melihat yang

PROGRAM

SASARAN ANTARA -

PENDIDIKAN KESEHATAN

KEAGAMAAN

TUJUAN AKHIR

Kualitas pendidikan meningkat Pelayanan kesehatan bertambah Kualitas kegiatan beragama meningkat Peningkatan kegiatan ekonomi Program berkelanjutan Harmonis dengan masyarakat

Sejahtera, Mandiri, dan berwawasan lingkungan

Gambar 1.4

EKONOMI

Tolak ukur keberhasilan program CD KRITERIA MASYARAKAT MANDIRI: Memiliki

-

sumber pendapatan yang mampu menopong

kehidupan

keluarga

serta

tidak

tergantung

kepada

perusahaan dan bisa memberikan kontribusi Memiliki

-

intelektual

yang

mampu

bersaing

dengan

masyarakat lain Memiliki

-

kemampuandalam

pengelolaan

diri

dan

masyarakat sehinggah tidak tergantung pada pihak lain Melalui

program

pemberdayaan diharapkan mencapai yang

yang

dilakukan

masyarakat tingkat

baik

mampu

menghidupi

diri

sendiri

mengerakan

roda

perekonomian

pada

saat

perusahaan

pengembangan model hukum.

mampu

kemandirian

sehinggah

masyarakat, maka perlu di bentuk

dan tidak

Pengembangan

model

hukum tersebut berupa kebijakan yang berbentuk suatu rancangan naskah

akademik

penyelenggaraan yang

merupakan

tentang

program

TJSL

acuan

bagi

beroprasi lagi di wilayah tersebut.

Pemerintah

Dalam rangka untuk melaksanakan

membuat peraturan daerahlm

tujuan program TJSL agar dapat

Adapun bentuk draft rancangan

meningkatkan

naskah akademik tersebut sebagai

kesejahteraan

berikut :

Kab.Muba

untuk

1. Judul

:

Peraturan Daerah

Kabupaten

e. Faktor-faktor

Banyuasin

yang

mempengaruhi TJSL

Nomor…….. Tahun 2014

f. Jenis-jenis Program TJSL

Tentang

6. Penyidikan (Pasal……)

penyelenggaraan

7. Sanksi administrative (Pasal…..)

Program

8.

Tanggung

Jawab

Sosial

dan

Lingkungan

di

Kapubaten

Musi

Pembinaan

dan

pengawasan

(Pasal……) 9. Ketentuan Pidana (Pasal…..) 10. Ketentuan Penutup (Pasal………)

Banyuasin 2. Pertimbangan hukum

Penutup

3. Mengingat atau dasar hukum penyusunan

Perda,

yang

Pengaturan hukum program TJSL saat ini pada perusahaan-

meliputi peraturan perundang-

perusahaan

undangan

Kabupaten Musi Banyuasin sebagai

dengan

yang

berkaitan

pemerintah

daerah,

perusahaan dan lain-lain 4. Ketentuan memuat

umum, istilah-istilah

belum

atau

khusus.Penerapan saat

tujuan

penyelenggaraan TJSL b. Hak

dan

kewajiban

perusahaan c. Manfaat

program

TJSL

peraturan

ini

perusahaan

menurut

implementasi

program

di

secara TJSL

perusahaan

Banyuasin, belum optimal karena masih minimnya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat sekitar. hukum

TJSL

pada

pertambangan

d. Kategori TJSL

ada

pertambangan di Kabupaten Musi

Model

dari

meningkatkan

yang

5. Materi, yang memuat tentang dan

untuk

di

kesejahteraan masyarakat lokal,

pengertian-pengertian a. azas

upaya

pertambangan

meningkatkan masyarakat

di

penyelenggaraan perusahaan sebagai

upaya

kesejahteraan Kabupaten

Musi

Banyuasin, Antara lain menyususn kebijakan berupa suatu rancangan

naskah

akademik

penyelenggaraan yang

merupakan

Pemerintah

tentang

program

TJSL

acuan

bagi

Kab.Muba

untuk

membuat peraturan daerahlm

Daftar Pustaka Abdul

Kadir Muhammad, 2007, Hukum Perusahaan Indonesia, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Budiman Arif, Dkk, 2004, TJSL (Corporate Sosial Responsibility), ICSD, Jakarta. Catur Ariadie, Peran Corporate Sosial http://caturariadie.com/ilm u-komunikasi/hubunganeksternal/peran-corporatesosial-responsibility-dalampembentukan-citraperusahaan.html, diakses tanggal 25 Februari 2013 C.S.T Kansil, 2002, Pokok-pokok Badan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Dhaniswara K Harjono, 2008, Pembaruan Hukum Perseroan Terbatas, Tinjauan Terhadap UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, PPHBI, Jakarta. Fema, Lingkungan Masyarakat dan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan, http://fema.ipb.ac.id/index .php/lingkunganmasyarakat-dan-tanggungjawab-sosial-perusahaancsr/ diakses tanggal 25 Februari 2013 Elvinaro Ardianto, Dkk, 2011, Efek Kedermawanan Pebisnis Corporate Sosial Responsibility, Gramedia Jakarta. -------------------------------------, 2009, Publik Relation Praktis, Widya Pajajaran, Bandung. Gunawan Wijaya, 1997, Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis. Raja Gravindo. Jakarta. Hamzah Hatrik, 1996, Pertanggungjawaban Korporasi Dalam Hukum Pidana Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta. HLMSetiyono, 2002, Kejahatan Korporasai Analisis Viktimologis & Pertanggungjawaban Korporasi Dalam Hukum Pidana Indonesia, Averoes Press, Malang. Hendrik Budi, Untung, 2008, Corporate Sosial Responsibility, Sinar Grafika Jakarta. Muladi , 1985, Lembaga Pidana Bersyarat, Alumni, Bandung.

Nor Hadi, 2011, Corporate Sosial Responsibility, Graha Ilmu, Jakarta Roni

Hanitijo Sumitro, 1988, Metedologi Penelitian Hukum dan Yuri Metri¸Ghalia Indonesia, Jakarta.

Rudhi Prasetyo, 2010, Teori dan Praktek Persero Terbatas, Sinar Gravika, Jakarta. Salim, 2012, Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara, Sinar Grafika, Jakarta. Sentosa Sembiring, 2011, Hukum Perusahaan, Nuansa Aulia, Bandung. Soerjono Soekanto dan Mustafa Abdullah, 1987, Sosisologi Hukum dalam Masyarakat, Rajawali, Jakarta. Soerjono Soekanto, 1990, Ringkasan Metodelogi Penelitian Hukum, Ind Hillco, Jakarta. -------------------------------------, 2006, Sosiologi Suatu Pengantar Raja Grafindo, Jakarta. Solichim Abdul Wahab, Analisis Kebijakan, Aksara, Jakarta.

2012, Bumi

Laporan penelitian Dana DIPA Kopertis Wilayah II. I Gede A.B Wiranata, 2007, Etika Bisnis dan Hukum Bisnis, Jurnal Universitas Lampung, Bandar Lampung. Joni Emirzon, 2007, Prinsip-prinsip Good Corporate Sosial Responsibility, Paradigma Baru Dalam Bisnis Indonesia, Laporan Penelitian, Yogyakarta. Norsahid Fajar, 2006, Tanggung Jawab Sosial BUMN, Laporan Penelitian, , Depok. Reza Rahman, 2009. Corporate Sosial Responsibility, Antara Teori dan Kenyataan, Jurnal, Yogyakarta Rusfadia Sakti, 2006, Menilai Tanggung Jawab Sosial Televisi, Laporan Penelitian, Jakarta. HLM Budi Untung, Relevansi Azas Keterbukaan bagi Pemegang Saham Publik, Naskah Disertasi Fajar Winarni P Hak Atas Lingkungan Hidup, Jurnal Mimbar Hukum UGM Undang-Undang Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Jurnal dan Laporan Penelitian Ardiana Hidayah, 2010, Implementasi Program CSR pada PT. Bukit Asam Tbk,

Undang-Undang Nmor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup