TEKNIK SPEKTROSKOPI Teknik Spektrokopi adalah suatu teknik fisiko-kimia yang mengamati tentang interaksi atom maupun molekul dengan radiasi elektromagnetik (REM)
Hasil interaksi tersebut bisa menimbulkan tiga kemungkinan yaitu:
-penyerapan (absorpsi), -emisi, -pembiasan/hamburan (scattering),
Berdasarkan interaksi yang terjadi, dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat dari interaksi. Absorpsi menghasilkan metoda analisis: -spektrofotometri UV/Vis -spektrofotometri infra merah (IR) Hamburan menghasilkan metoda -spektrofotometri Raman Absorpsi dan emisi melahirkan: - fotoluminisensi fluororesensi, - fosforesensi.
Radiasi elektromagnetik (REM)
adalah cahaya dalam semua bentuk yang beraneka ragam: • • • • •
Sinar-X Sinar UV Sinar tampak (Vis) Radiasi IR Gelombang radio dan TV
Menurut Planck:
E=h
E=h
c
E = energi foton; =frekuensi ; h = tetapan Planck ; = panjang gelombang
Suatu foton memiliki energi tertentu dan dapat menyebabkan transisi tingkat energ-tingkat energi yang berbeda.
Karena tiap spesies kimia mempunyai tingkat energi yang berbeda, maka transisi perubahan energinya juga berbeda.
Artinya spektrum tiap spesies kimia adalah khas
Hukum Dasar Spektroskopi
I0
It
Jika suatu berkas sinar melewati suatu medium homogen, sebagian dari sinar datang (Io) akan diabsorpsi dan sisanya akan di transmisikan (It)
Menurut Lambert dan Beer serta Bouger
b = jarak tempuh optik; c = konsentrasi
a = tetapan absorptivitas; T = transmitansi
A = absorbansi
LATIHAN SOAL YU……
1. Seorang mahasiswa upi melakukan pengukuran suatu larutan dengan alat spektronik 20 dan diperoleh data sebagai berikut: %T
Absorbansi
20 40
60 80 Hitung absorbansi dari larutan tersebut
Hukum Lambert-Beer dapat ditinjau sbb: a. Jika suatu berkas radiasi monokromatik yang sejajar jatuh pada medium pengabsorpsi secara tegak lurus akan menurunkan intensitas berkas. b. Jika suatu berkas radiasi monokromatik mengenai medium yang transparan, laju pengurangan intensitas dengan ketebalan medium sebanding dengan intensitas cahaya. c. Intensitas berkas radiasi monokromatik berkurang secara eksponensial bila konsentrasi zat pengabsorpsi bertambah.
Keabsahan Hukum Lambert-Beer: a. Cahaya yang digunakan harus monokromatik, bila tidak maka akan diperoleh dua nilai absorbansi pada dua panjnag gelombang. b. Tidak berlaku untuk larutan yang pekat, keruh bersifat memancarkan pendar-fluor. c. Selama pengukuran tidak terjadi reaksi polimerisasi, hidrolisis, asosiasi atau disosiasi.
Jika suatu sistem mengikuti Hukum Lambert-Beer: Grafik hubungan antara absorbansi(A) terhadapkonsentrasi (C) akan menghasilkan garis lurus melalui titik (0,0).
LATIHAN SOAL YU……
1. Jika absorbtivitas molar suatu kompleks berwarna pada 240 nm adalah 3,20 x 103, hitung absorbansi suatu larutan dengan konsentrasi 5,0 x 10-5 M bila lebar selnya 50 nm dan diukur pada 240 nm.
2. Hitung absorbtivitas suatu senyawa bermassa molekul 144 jika 1 x 10-g g.mL larutan senyawa tersebut menpunyai absorbansi 0,400 pada sel1 cm.
Spektrometer Dan Spektrofotometer Untuk keperluan teknik analisis spektroskopi digunakan isntrumen sebagai pengukur sinyak hasil interaksi materi dengan REM, yaitu 1. Spektrometer Spektrometer adalah instrumen yang menggunakan monokromator celah. 2. Spektrfotometer Spektrofotometer adalah spektrometer yang dilengkapi detektor yang bersifat fotolistrik.
Spektrofotometri UV/Vis adalah teknik analisis spektroskopi yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultra violet dekat (190 – 380) dan sinar tampak (380 – 780) dengan menggunakan instrumen spetrofotometer.
Spektrofotometri UV/Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spetrofotometer UV/Vis lebih banyak dpakai ntuk analisis kuantitatif dibanding kualitatif.
Interaksi Materi dengan cahaya UV/Vis
M* tereksitasi (10-8- 10-9 det.) UV/VIS
Ground state
Energi
M
Absorpsi UV/Vis
Molekul zat organik
Eksitasi/transisi e bonding
Orbital , , n
Serapan khas untuk setiap senyawa
Terdapat tiga macam distribusi elektron di dalam suatu molekul organik, yaitu -Orbital elektron phi () -Orbital elektron sigma ()
-Orbital elektron tidak berpasangan (n) Orbital elektron
Orbital elektron n
Orbital elektron
Diagram tingkat energi elektronik *
Anti bonding
*
Anti Bonding
n
Non bonding
Bonding
Bonding
Jenis-jenis transisi: 1. Transisi - * : Jauh , energi >,
maks
kecil
< 150 nm, UV vakum, sukar diamati Contoh: CH4
C-C, C-H (
maks
= 125 nm)
Transisi yang dapat diamati: > 180 nm terjadi pada senyawa yg mgd gugus fungsional (kromofor), energi eksitasi rendah
2. Transisi n - *:
Seny.Jenuh, e tak berpasangan, energi <, 150 – 250 nm ( rendah) Contoh: metanol
maks=184nm,
=15
3. Transisi n - *: E kecil, panjang, 200-700 nm
= 10-100
4. Transisi - *: Seny.org tak jenuh, = 1000-10.000
Pergeseran : 1. Pengaruh pelarut: Dalam pelarut polar, transisi n - *terjadi pada yang lebih pendek (pergeseran biru/ hipsokhromik) Dalam pelarut polar, transisi - * terjadi pada lebih panjang (pergeseran merah/ batokhromik)
2. Pengaruh konjugasi: menyebabkan tk. Energi orbital * turun, energi <, maks > (pergeseran batokhromik) Apa yang dimaksud dengan ikatan terkonjugasi ? Berikan contoh senyawa terkonjugasi !!
Prediksi maks Dasar : -C=C-C=C-C=C-C=O
maks
= 217 nm
maks
= 215 nm
> C=C-C=C-C=O
Tambah: 10 nm untuk alkil 12 nm untuk alkil 18 nm untuk dan 30 nm untuk ekstra C=C
5 nm untuk bentuk ekso
Prediksi maks untuk senyawa berikut: 1. H3C-CH=CH(C2H5)-C(CH3)=C(CH3)-CH=O 2.
O 3. Untuk poliena terkonjugasi, gunakan aturan Ficher-Kuhn: maks = 114 + 5m + n(48-1,7n)-16,5 Rendo-10 Rekso
Absorpsi oleh seny. Aromatik: transisi: - *, ada tiga puncak 184 nm -- = 60.000 204 nm -- = 7900
256 nm -- = 200 Adanya auksokhrom: pergeseran merah
Auksokhrom: gugus fungsi yang tidak menyerap di daerah UV tapi dapat menggeser puncak kromofor. Absorpsi anion anorganik: transisi n - * Contoh: nitrat, nitrit, karbonat.
Instrumentasi Spektrofotometer UV/Vis Bagan alat
Sumber sinar
Monokro mator
Sel
Detektor
Rekorder
Analisis kuantitatif Dasar : Hk L-B
A = . B. C
1). Cara pembandingan: Membandingkan A sampel dengan A standar
yang diketahui konsentrasinya As = . b.Cs Ax = .b. Cx
Cx= As.Cs/Ax
2). Cara adisi standar: standar - ukur As cuplikan + Standar - ukur : A = As + Ax Perhatikan pengaruh pengenceran !!!!
3). Cara kurva kalibrasi:
Membuat kurva kalibrasi (C vs A)
C
x
Ax
x x x x
Cx
4). Cara standar internal:
VxCx Vs.Cs1 VsCs2
VsCs3
VsCs3
VsCs4
A= b VxCx/Vt + b VsCs/Vt Plot A vs Cs ----- A = + Cs = b VxCx/Vt
= b Vs/Vt
= kemiringan kurva
A
C
VsCs5
Analisis multi komponen Syarat: komponen2 tidak saling berinteraksi Prinsip: A
total
( ttt)= Ac1 + Ac2 + Ac3 + ….. dst
Contoh : campuran Ni2+ dengan Co2+
A (Ni)= Ni( -Ni)b. CNi + Co(-Ni)b. CCo A (C0)= Ni(-Co)b. Cni + Co(-Co)B. Cco Harus dicari 4 dari 4 kurva kalibrasi: Ni( -Ni) ; Ni(-Co) ; Co(-Ni) ; Co(-Co) (persamaan dengan dua bilangan anu)
Ttk isosbestik Ni+Co
A
Co Ni