Penanaman Nilai Cinta .... (Novita Eka Widayani) 313
PENANAMAN NILAI CINTA TANAH AIR DI SD NEGERI SEDAYU 1 MUNTILAN MAGELANG TAHUN AJARAN 2014-2015
THE IMPLEMENTATION OF VALUE OF PATRIOTISM IN SEDAYU 1 ELEMENTARY SCHOOL IN MUNTILAN MAGELANG,INTHE ACADEMIC YEAR OF 2014-2015 Oleh: Novita Eka Widayani, PSD/PGSD
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara guru dalam menanamkan nilai cinta tanah air dan hambatanhambatan yang dialami guru dalam menanamkan nilai cinta tanah air. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi teknik dan sumber.Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki cara masing-masing dalam menanamkan nilai cinta tanah air di SD Negeri Sedayu 1 Muntilan Magelang. Nilai cinta tanah air di SD Negeri Sedayu 1 ditanamkan melalui program pengembangan diri, mata pelajaran, dan budaya sekolah.Pengintegrasian nilai cinta tanah air dalam program pengembangan diri meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Pengintegrasian nilai cinta tanah air dalam mata pelajaran meliputi, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan proses pelaksanaan pembelajaran. Pengintegrasian nilai cinta tanah air dalam budaya sekolah meliputi kegiatan kelas, sekolah, dan luar sekolah. Hambatan-hambatan yang dialami guru dalam menanamkan nilai cinta tanah air adalah antara lain, sekolah belum menentukan indikator nilai cinta tanah air di dalam pengembangan kurikulum sekolah, kurangnya kontrol antara komponen sekolah, dan siswa kurang menyadari pentingnya nilai cinta tanah air. Kata kunci: nilai-nilai karakter, nilai cinta tanah air Abstract This research aims to know how teachers implement the value of patriotism and the obstacles that being experienced by teachers in implementing the value of patriotism. This research is a qualitatively and descriptively study. The subjects are teachers, principals, and students. The way of collecting datawere observationing, interviewing, and documentation. The data were analyzed by measuringthe data reduction, displaying data, and conclusion. The validity of data were checked by triangulation and sources. The results showed that the teachers have their own way in implementing the value of patriotism in schools. The value of patriotism in Sedayu 1 Elementary School implanted through self-development programs, subjects, and school culture. The value of patriotism’s integrationin self-developmenting includes daily activities, spontaneous activities, respecting, and conditioning. The value of patriotism’s integration in class includes syllabus, Learning Implementation Plan (RPP), and the process of learning. The value of patriotism’s integration in the culture of the school includes classroom activities, inside the school and outside the school activities. Problems thatbeing faced by teachersin implementing the value of patriotism are the school had not decide the indicator of value of patriotism within school curriculum development, lacking of good control by the components of the school, and the students had not realizehow important the value of patriotism.
Keywords: values of characters, value of patriotism
314 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016
menjadi insan terpilih yang bisa memajukan
PENDAHULUAN Di
Kecamatan
Muntilan,
Kabupaten
pembangunan tanah air tercinta. Sementara itu
sudah
dalam pelaksanaan upacara bendera hari Senin
menerapkan pendidikan cinta tanah air, yaitu
dan hari nasional, siswa-siswi terutama dari
SD Muntilan, SD Negeri Sedayu 4, dan SD
kelas rendah masih kurang khidmat dalam
Negeri Sedayu 1. Di SD Muntilan kegiatan
mengikuti upacara.
khas sekolah dalam menanamkan nilai cinta
Selain dua poin tersebut, untuk kegiatan
tanah air adalah melalui ekstrakurikuler tari
ekstrakurikuler yang berhubungan dengan nilai
dan pramuka. Di SD Negeri Sedayu 4,
cinta tanah air, ada dua ekstrakurikuler yang
kegiatan
rangka
wajib diikuti para siswa, yaitu Pramuka dan
menanamkan nilai cinta tanah air hanya
pencak silat. Pencak silat adalah salah satu
melalui ekstrakurikuler pramuka. Sementara di
beladiri asli Indonesia yang ikut dilestarikan
SD Negeri Sedayu 1, kegiatan khas sekolah
siswa-siswi SD Negeri Sedayu 1. Di SD inipun
dalam menanamkan nilai cinta tanah air antara
belum ada pembiasaan hari bahasa di sekolah
lain melalui apel pagi untuk semua warga
ini.
sekolah setiap hari sebelum memulai proses
menggunakan
pembelajaran, ekstrakurikuler pencak silat, dan
bahasa daerah yang baik dan benar, maka akan
ekstrakurikuler pramuka.
terbentuk pribadi yang menjunjung tinggi
Magelang,
ada
khas
tiga
SD
sekolah
yang
dalam
Padahal
jika
siswa
bahasa
dibiasakan
Indonesia
ataupun
mengamati
bahasa nasional dan menanamkan rasa cinta
penanaman nilai cinta tanah air di SD Negeri
tanah air sejak dini.Peneliti tertarik untuk
Sedayu 1, karena kegiatan khas yang diadakan
mengetahui sejauh mana pelaksanaan dan
sekolah untuk menanamkan nilai cinta tanah
kegiatan-kegiatan apa saja yang dilaksanakan
air pada diri siswa lebih banyak dibanding dua
di Sekolah Dasar Negeri Sedayu I dalam
SD lain di Kecamatan Muntilan yang juga
penanaman nilai cinta tanah air.
sudah lama menerapkan nilai cinta tanah air.
Kementerian Pendidikan Nasional (Muchlas
Di SD ini setiap pagi sebelum bel masuk
Samani
berbunyi, rutin diadakan apel pagi. Apel pagi
menyebutkan cinta tanah air adalah cara
diawali dengan pembacaan visi misi sekolah
berpikir,
oleh perwakilan siswa, dilanjutkan dengan
menunjukkan
pengumuman
diakhiri
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
dengan doa untuk memulai kegiatan di
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
sekolah. Dalam apel pagi ini selalu disisipkan
politik bangsa. Penanaman nilai cinta tanah air
kata-kata penyemangat agar siswa-siswi di SD
sangat erat kaitannya dalam pembentukan
ini
karakter
Peneliti
tertarik
semangat
pembelajaran
dari
untuk
sekolah,
dalam sehingga
dan
mengkuti kelak
proses
kedepannya
dan
Hariyanto,
bersikap,
dan
kesetiaan,
siswa
yang
2012
:54)
berbuat
yang
kepedulian,
dan
berguna
bagi
pembangunan bangsa. Oleh karena itu sangat
Penanaman Nilai Cinta .... (Novita Eka Widayani) 315
penting bagi sekolah, terurtama guru, untuk
Teknik Analisis Data
menanamkan nilai cinta tanah air ke dalam diri
Teknik Analisis Data yang digunakan adalah
siswa, sehingga siswa memiliki karakter cinta
model Miles dan Huberman, analisis data
tanah air sebagai bekal sebagai generasi
peneliti lakukan dengan tiga cara, yaitu
penerus bangsa.
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN
Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan
PEMBAHASAN
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,
Berdasarkan wawancara dengan guru, kepala
yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata,
sekolah, dan siswa, serta observasi terhadap
gambar, dan bukan angka-angka.
guru dan siswa, diketahui hasilnya sebagai berikut: 1. Cara Guru Menanamkan Nilai Cinta Tanah
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian semester Penelitian
ini
genap
dilaksanakan
pada
tahun ajaran 2014-2015.
ini dilaksanakan di SD Negeri
Air Melalui Integrasi Dalam Program Pengembangan Diri di Sekolah A. Kegiatan Rutin
Sedayu 1 yang beralamat di Patosan, Sedayu,
Cara guru menanamkan nilai cinta tanah
Muntilan, Magelang.
air
melalui
kegiatan
rutin
yang
dilaksanakan di SD Negeri Sedayu 1 adalah melalui kegiatan upacara bendera
Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil informan kunci
setiap hari Senin, apel pagi, pengisian
guru kelas. Selanjutnya data yang diperoleh
papan kesiagaan, dan piket kelas. Siswa
dari informan kunci ditriangulasi dengan data
kurang khidmat saat mengikuti upacara,
dari informan tambahan yaitu kepala sekolah
guru secara bergantian senantiasa berdiri
dan siswa.
di belakang siswa untuk memantau keadaan
siswa
berlangsung.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini
bersama dengan tatacara agama Islam,
diperoleh
teknik
yaitu mengucapkan syahadat dan doa
pengumpulan data observasi, wawancara, dan
membaca doa menuntut ilmu, padahal
dokumentasi.
ada satu guru dan satu siswa yang
menggunakan
apel
upacara
Teknik Pengumpulan Data
dengan
Pada
ketika
pagi,
doa
beragama non islam. Pada pengisian papan presensi terdapat satu bentuk kelalaian
penggantian
tulisan,
316 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016
agar
tidak
Pendidikan
terakhir
pada
bahwa kegiatan spontan yaitu kegiatan
siswa
sudah
yang dilakukan secara spontan pada saat
melaksanakan dengan baik walau ada
itu juga. Kegiatan ini dilakukan secara
kelas terutama kelas rendah, harus
spontan oleh pendidik jika ada peserta
didampingi oleh wali kelas. Hal tersebut
didik yang melakukan hal-hal yang
sesuai dengan
kurang
diharapkan
kedepannya
terulang
lagi.
Yang
kegiatan
piket
kelas,
pernyataan
Zubaedi
Nasional
(2010:
16)
baik. Kegiatan spontan ini
dilakukan agar peserta didik
tidak
merupakan kegiatan yang dilakukan
melakukan
baik
secara terus
menerus dan konsisten
terhadap
setiap saat. Berdasarkan hasil diatas
sekolah.
(2011: 271)
menunjukkan
bahwa
bahwa
kegiatan
sekolah
rutin
sudah
hal
yang
fasilitas
kurang
dan
lingkungan
C. Keteladanan
menanamkan nilai cinta tanah air dalam
Dari
kegiatan rutin di lingkungan sekolah,
bahwa keteladanan kepala sekolah dan
yang
guru terlihat dari datang ke sekolah tepat
sudah
rutin
dan
konsisten
dilaksanakan di SD Negeri Sedayu 1.
hasil
penelitian,
menunjukkan
waktu sebelum apel pagi dimulai, selalu menggunakan bahasa Indonesia/ bahasa
B. Kegiatan Spontan Kegiatan spontan yang dilakukan oleh
daerah yang baik dan benar, berpakaian
guru antara lain memperingatkan siswa
rapi, mengunakan produk buatan dalam
untuk berpakaian rapi saat upacara,
negeri, dan khidmat saat upacara. Hal
membuang sampah pada tempatnya,
tersebut
untuk tidak menyontek, mengoreksi
Zubaedi (2011: 272) bahwa keteladanan
kesalahan yang dilakukan oleh siswa
atau
secara
membenahi
adalah suatu kegiatan yang dilakukan
perilaku siswa dari hal-hal yang kecil
oleh pengawas, kepala sekolah, guru dan
seperti disiplin dalam menggunakan
staf administrasi di sekolah yang dapat
waktu istirahat, berbahasa yang baik
dijadikan sebagai model bagi peserta
dan benar, cara memberi hormat yang
didik. Dalam penanaman nilai cinta
tepat, khidmat saat upacara bendera,
tanah air,
mencuci tangan sebelum masuk kelas,
dan
menghargai teman, melaksanakan tugas
penting.
Kepala
sekolah dan
guru
piket, tidak mengganggu kelas lain saat
sebagai
tenaga
pendidik
harus
belajar, dan tidak menggunakan air
senantiasa
untuk bermain. Hal ini sesuai dengan
menjadi teladan yang baik bagi peserta
yang
didik.
spontan
dengan
dikemukakan
Kementerian
sesuai
pemberian
dengan
contoh
pernyataan
maksudnya
keteladanan kepala sekolah
guru
memiliki
memberikan
peran
yang
contoh dan
Penanaman Nilai Cinta .... (Novita Eka Widayani) 317
2. Cara Guru Menanamkan Nilai Cinta Tanah
D. Pengkondisian Dari hasil observasi penelitian bahwa
Air Melalui Integrasi Dalam Mata Pelajaran
ada dua bentuk pengkondisian yang
di Sekolah
dilakukan guru untuk menanamkan nilai
Darmiyati
Zuchdi
(2011:
175-176)
cinta tanah air kepada siswa, yaitu
mengemukakan bahwa pembelajaran yang
memantau siswa saat melaksanakan
dilaksanakan
upacara bendera dan memantau tugas
mengembangkan
piket
pentingnya
siswa.Pemantauan
siswa
saat
oleh
guru
harus
kesadararan
akan
keterpaduan
antara
hati,
melaksanakan upacara terlihat intens dan
pikiran, tangan, cipta, rasa, dan karsa di
berjalan baik, guru bergiliran berdiri di
kalangan
belakang barisan siswa untuk memantau
karakternya masing-masing.
keadaan siswa lebih dekat.Sementara
guna
mengembangkan
Pengintegrasian
nilai-nilai
untuk pemantauan tugas piket siswa,
dalam
mata
guru SD Negeri Sedayu I menyadari
peneliti
dari
bahwa tugas piket siswa harus dipantau
Negeri Sedayu I adalah
dan dibantu, terutama bagi siswa kelas
belum
rendah.Namun
digunakan sehingga
terdapat
dua
kali
pelajaran hasil
karakter
yang diperoleh
penelitian
memperbarui
di
SD
sekolah
masih
kurikulum
yang
nilai-nilai
karakter,
pengamatan tidak ada satupun guru yang
termasuk nilai cinta tanah air belum
memantau tugas piket siswa saat piket
tercantum
berlangsung.
tersebut. Selain itu berdasarkan penelitian,
dalam
kurikulum
sekolah
Kementerian Pendidikan Nasional
belum semua guru mengaitkan nilai cinta
(2010: 17) menyebutkan bahwa untuk
tanah air ke dalam materi pembelajaran,
mendukung keterlaksanaan pendidikan
hanya guru Sr dan Sm yang sudah
budaya dan karakter bangsa sekolah
melakukan. Untuk RPP, hanya Sm yang
harus dikondisikan sebagai pendukung
sudah mencantumkan nilai cinta tanah air.
itu. Berdasarkan pendapat tersebut, maka
Untuk penggunaan bahasa saat kegiatan
dalam penanaman nilai cinta tanah air
belajar
juga
usaha
semua guru menggunakan bahasa campuran
agar
antara Bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
tidak
terlepas
mengkondisikan menunjang
sekolah
pelaksanaan
cinta tanah air.
dari
pendidikan
Semua
mengajar
guru
berlangsung,
sudah
baik
hampir
dalam
hal
membimbing siswa saat KBM, memantau siswa saat mengerjakan tugas, dan juga dalam hal memanfaatkan informasi tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia yang
318 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016
telah disediakan sekolah yaitu buku dan
nilai dan indikator untuk menentukan nilai
LCD.
cinta tanah air yang
Selanjutnya pembelajaran, spontan
guru
seperti
dikembangkan.
dalam
proses
Mencatumkan nilai-nilai yang berkaitan
melakukan
secara
dengan cinta lingkungan pada silabus,
siswa
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
memperingatkan
yang menyontek atau bertanya temannya
Mengembangkan
saat mengerjakan tugas individu atau
yang aktif, sehingga peserta didik dapat
ulangan, memperingatkan siswa yang tidak
secara langsung mempraktikkan nilai atau
berpakaian rapi, berbicara tidak sopan.
sikap
Sesuai
pengamatan, guru
belum
menggunakan suatu metode khusus untuk
cinta
proses pembelajaran
tanah air. Memberikan
bantuan kepada
pserta
didik
dalam
menginternalisasi nilai cinta tanah air.
mengembangkan nilai cinta tanah air dalam
3. Cara Guru Menanamkan Nilai Cinta Tanah
proses pembelajaran di kelas, guru hanya
Air Melalui Pengintegrasian Dalam Budaya
sering
Sekolah
tanya
menggunakan
metode ceramah,
jawab, dan pemberian
mendongeng. Kemudian,
tugas dan
ada
beberapa
Berkaitan
dengan
pengintegrasian
nilai-nilai cinta tanah air dalam budaya
guru yang menggunakan pembiasaan nilai
sekolah,
Doni
cinta tanah seperti lebih sering memberikan
bahwa
desain
motivasi untuk mencintai tanah air dengan
berbasis
berbagai cara kepada siswa di sela-sela
membangun kultur sekolah yang mampu
pelajaran, mengajak siswa menyanyikan
membentuk karakter anak didik dengan
lagu-lagu
sesuai
bantuan pranata sosial sekolah agar nilai
dikemukakan
tertentu terbentuk dan terbatinkan dalam
oleh Kemendiknas dalam Jamal Ma’mur
diri siswa (Masnur Muslich, 2011: 91).
Asmani (2012: 59-60) bahwa integrasi
Bentuk pengintegrasian nilai cinta tanah
pendidikan karakter pada mata pelajaran
air dalam budaya sekolah di SD Negeri
mengarah
Sedayu I meliputi kegiatan kelas, sekolah,
dengan
kebangsaan. pernyataan
Hal
yang
ini
pada internalisasi
nilai-nilai
kultur
Koeoema
menyatakan
pendidikan karakter sekolah
dalam tingkah laku sehari-hari melalui
dan luar sekolah sebagai berikut.
proses
A. Kelas
pembelajaran
perencanaan,
dari
tahap
pelaksanaan,
dan
Dari hasil penelitian, peneliti dapat
penilaian.Maka dari itu, seharusnya nilai
menyimpulkan
cinta
nilai cinta tanah air
tanah
air
dilaksanakan
dan
mencoba
bahwa pengintegrasian dalam
budaya
disampaikan dalam pengintegrasian dalam
sekolah
mata
Memperlihatkan
dalam kelas ialah ketika perayaan Hari
keterkaitan antara SK dan KD dengan
Kartini setiap tanggal 21 April siswa
pelajaran.
yang dilakukan oleh guru di
Penanaman Nilai Cinta .... (Novita Eka Widayani) 319
diminta berpakaian adat Jawa Tengah.
diharapkan lebih mudah tertanam pada
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
diri siswa.
Agus Wibowo (2012: 93) bahwa nilai-
C. Luar Sekolah
nillai karakter di kegiatan kelas dapat
Cara guru dalam menanamkan nilai cinta
diintegrasikan melalui proses belajar
tanah air
setiap mata pelajaran atau kegiatan yang
melalui kegiatan luar sekolah terdapat
dirancang sedemikian rupa oleh guru
kegiatan ekstrakurikuler pencak silat,
atau sekolah. Siswa mengikuti proses
pramuka, karnaval memperingati hari
pembelajaran
kemerdekaan,
dengan
mengenakan
melalui integrasi budaya
dan
sesuai
study dengan
tour.
Hal
pakaian adat, secara tidak langsung sisa
tersebut
pernyataan
bisa mempelajari baju budaya adat yang
Agus Wibowo (2012: 93) bahwa luar
dimiliki tanah air Indonesia.
Sekolah,
melalui
kegiatan
ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang
B. Sekolah Dari hasil penelitian ada tiga cara
diikuti
oleh
seluruh
atau
sebagian
yang dilakukan guru untuk menanamkan
peserta didik, dirancang sekolah sejak
nilai cinta tanah air kepada siswa melalui
awal tahun pelajaran, dan dimasukkan
integrasi budaya sekolah di lingkungan
ke dalam Kalender Akademik. Dengan
sekolah, yaitu mengikuti apel pagi,
kegiatan-kegiatan di luar sekolah ini,
mengikuti upacara, dan memantau siswa
siswa menjadi tidak jenuh, diharapkan
saat melaksanakan upacara bendera.
siswa bisa belajar mengenai cinta tanah
Hal
tersebut
sesuai
dengan
pernyataan Agus Wibowo (2012: 94)
air secara langsung, sehingga jiwa cinta tanah air bisa terbentuk pada diri siswa.
nilai-nilai
Secara keseluruhan beberapa hal yang
karakter dalam budaya sekolah melalui
telah peneliti kemukakan di atas sesuai
berbagai kegiatan sekolah yang diikuti
dengan
seluruh
didik, guru, kepala
oleh Kemendiknas bahwa pada tataran
sekolah, dan tenaga administrasi di
sekolah, kriteria pencapaian pendidikan
sekolah itu, dirancang sekolah
karakter adalah
bahwa
pengintegrasian
peserta
sejak
pernyataan
yang
dikemukakan
terbentuknya
budaya
awal tahun pelajaran, dan dimasukkan
sekolah yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan
ke
keseharian,
dalam Kalender
Akademik
dan
dan
simbol-simbol
yang
sehari-hari sebagai
dipraktikkan oleh semua warga sekolah,
bagian dari budaya sekolah. Dengan
dan masyarakat sekitar sekolah harus
peran guru yang intens dalam kegiatan
berlandaskan
khas sekolah, membuat siswa lebih
Ma’mur Asmani, 2012: 55-56).Integrasi
terkondisi sehingga nilai cinta tanah air
nilai
yang
dilakukan
cinta
nilai-nilai tersebut (Jamal
tanah
air
dalam
budaya
320 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016
sekolah ini sangat berperan penting dalam
Dari delapan orang guru yang terdiri dari
penbentukan generasi muda yang mencintai
enam orang guru kelas dan satu orang guru
tanah air, kegiatan-kegiatan khas sekolah
agama Islam, peneliti memperoleh
data
akan melekatkan nilai cinta tanah air pada
bahwa
yang
jiwa siswa hingga ia beranjak dewasa dan
sudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
pelaksanaan pembelajaran untuk semester
hanya
dua
orang
guru
membuat silabus dan rencana
Dalam
II ini yaitu Sm dan Ik. Sm sudah
Menanamkan Nilai Cinta Tanah Air di
mencantumkan nilai-nilai karakter di dalam
Sekolah
silabus
4. Hambatan-hambatan
Guru
Dalam implementasinya, guru kelas
dan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran, sementara itu Ik belum
dalam
mencantumkan nilai-nilai karakter dalam
mengimplementasikan nilai cinta tanah air.
silabus tetapi sudah mencantumkannya ke
Guru masih secara spontanitas dalam
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
mengajak siswa untuk mencintai tanah air.
Ini
Guru rata-rata hanya mengaitkan sekenanya
selama peneliti melakukan observasi di
saja materi dengan karakter cinta tanah air
dalam kelas I sampai kelas VI, hanya
saat proses pembelajaran. Guru belum
terdapat dua guru mengaitkan
menggunakan metode penyampaian nilai
dengan nilai cinta tanah air, yaitu Sr dan
cinta tanah air secara khusus. Hasil
Sm. Pada pengamatan di kelas V mapel
pengamatan, guru sering hanya menegur
IPA, Sm terlihat kesulitan mengaitkan nilai
dan menngingatkan secara lisan, guru
cinta tanah air dengan materi daur air.
belum
metode
Akhirnya Sm menutup kegiatan belajar
khusus untuk menanamkan nilai cinta tanah
mengajar dengan menyanyikan lagu Satu
air dalam proses pembelajaran. Hal tersebut
Nusa Satu Bangsa dan Padamu Negeri.
belum sesuai dengan pendapat Lickona
Siswa
(Muchlas
yang
senantiasa mencintai tanah air dengan
menyarankan agar pendidikan karakter
membeli produk dalam negeri, menjaga
berlangsung
dapat
kebersihan sekolah, dan belajar sungguh-
berbagai
sungguh agar menjadi generasi muda yang
belum
maksimal
menggunakan
Samani,
efektif
mengimplementasikan
di
beberapa
2011:
maka
147)
guru
dengan
metode. Ditambah lagi, kurikulum sekolah yang
diperkuat
juga
dengan
diberikan
hasil
observasi,
motivasi
materi
agar
bisa menyumbangkan pemikiran untuk memajukan
tanah
air
tercinta.
Untuk
disusun oleh tim pengembang kurikulum
menyelipkan nilai cinta tanah air guru SD
SD Negeri Sedayu 1 belum mencantumkan
Negeri Sedayu I lebih sering memberikan
nilai-nilai karakter, termasuk nilai karakter
motivasi di akhir pelajaran. Tidak hanya
yang peneliti teliti, yaitu cinta tanah air.
Sm, Ik dan Sr juga memberikan motivasi
Penanaman Nilai Cinta .... (Novita Eka Widayani) 321
terkait pentingnya mencintai tanah air
C. Siswa
SD
Negeri
Sedayu
Ikurang
menyadari pentingnya menanamkan nilai
kepada para siswa di akhir pelajaran. Dari segi siswa juga terdapat hambatan,
cinta tanah air;
belum
D. Nilai cinta tanah air tidak dapat secara
menyadari pentingnya menanamkan nilai
instan diterapkan, tetapi membutuhkan
cinta tanah air. Ini terlihat saat pengamatan
proses pembiasaan yang rutin melalui
upacara, pada pengamatan upacara I ada
berbagai integrasi kegiatan;
siswa
SD
Negeri
Sedayu
I
dua siswa dari kelas VI yang diminta membuat
barisan sendiri karena lupa
membawa topi. Yg mengingatkan siswa
E. Tidak semua siswa peka dengan nilai cinta tanah air yang dicontohkan guru dalam kegiatan di sekolah;
yang bergurau saat upacara secara perlahan
F. Guru SD Negeri Sedayu Ikesulitan
dari barisan belakang, “Ad dan Ft jangan
mengintegrasikan nilai cinta tanah dalam
guyon, yang khidmat hayo.” Sementara
dalam kegiatan belajar mengajar;
pada pengamatan II Sm dua kali menegur para
siswa
karena
ketika
upacara
G. Beberapa guru tidak mencantumkan dan mengembangkan indikator
nilai cinta
berlangsung terdapat gangguan suara siswa
tanah air di dalam Rencana Pelaksanaan
yang berbicara sendiri dengan temannya.
Pembelajaran;
Sementara pada pengamatan III terdapat
H. Tidak ada tindak lanjut dan tindakan
satu siswa dari kelas V yang disendirikan
khusus yang dilakukan guru dalam
karena lupa membawa topi. Banyak siswa
menangani
dari kelas IV yang bergurau dan kurang
bersikap tidak mencerminkan nilai cinta
khidmat saat mengheningkan cipta.
tanah air.
Adapun
hambatan-hambatan
siswa
yang
diketahui
guru
dalam mengimplementasikan nilai cinta
SIMPULAN DAN SARAN
tanah air di sekolah antara lain:
Simpulan
A. Kurikulum sekolah yang disusun oleh
Berdasarkan
hasil
penelitian
tim pengembang kurikulum SD Negeri
pembahasan,maka
Sedayu 1 tidak mencantumkan nilai cinta
disimpulkan sebagai berikut:
tanah air yang membentuk budaya dan
1. Bentuk penanaman nilai cinta tanah air
pembiasaan cinta tanah air terhadap
yang dilaksanakan oleh guru-guru di SD
komponen sekolah;
Negeri
B. Kurangnyakontrol
antara
komponen
Sedayu
penelitian
dan
1
dapat
ini
dapat
dilihat
dari
pengintegrasian nilai cinta tanah air dalam
sekolah dalam menanamkan nilai cinta
program
tanah air sekolah;
pelajaran,
pengembangan dan
budaya
diri,
mata sekolah.
Pengintegrasian nilai cinta tanah air dalam
322 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 4 Tahun ke-5 2016
program
pengembangan
kegiatan
rutin,
diri
kegiatan
meliputi
proses pembiasaan yang rutin melalui
spontan,
berbagai integrasi kegiatan; E. Tidak semua siswa peka dengan nilai
keteladanan, dan pengkondisian. 2. Pengintegrasian nilai cinta tanah air dalam mata pelajaran diamati melalui silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan
proses
pelaksanaan
pembelajaran.
Pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam budaya sekolah meliputi kegiatan kelas,
cinta tanah air yang dicontohkan guru dalam kegiatan di sekolah; F. Guru SD Negeri Sedayu Ikesulitan mengintegrasikan nilai cinta tanah dalam dalam kegiatan belajar mengajar; G. Beberapa guru tidak mencantumkan dan
sekolah dan luar sekolah. Namun, dalam
mengembangkan indikator
upaya implementasinya belum berjalan
tanah air di dalam Rencana Pelaksanaan
dengan maksimal, seperti sekolah belum
Pembelajaran;
memasukkan indikator nilai cinta tanah air ke
dalam
pengembangan
kurikulum
nilai cinta
H. Tidak ada tindak lanjut dan tindakan khusus yang dilakukan guru dalam
sekolah, sekolah belum mengintegrasikan
menangani
pengembangan indikator nilai cinta tanah
bersikap tidak mencerminkan nilai cinta
air ke dalam silabus dan RPP.
tanah air.
3. Hambatan-hambatan yang dihadapi guru di SD
Negeri
Sedayu
1
dalam
siswa
yang
diketahui
Saran Berdasarkan
kesimpulan
dan
dengan
mengimplementasikan nilai cinta tanah air
memperhatikan keterbatasan penelitian ini,
di sekolah antara lain:
maka saran yang dapat disampaikan peneliti
A. Kurikulum sekolah yang disusun oleh
sebagai berikut:
tim pengembang kurikulum SD Negeri
1. Sekolah
sebaiknya
mampu
Sedayu 1 tidak mencantumkan nilai cinta
mengembangkan indikator nilai cinta tanah
tanah air yang membentuk budaya dan
air ke dalam kurikulum dengan membentuk
pembiasaan cinta tanah air terhadap
budaya dan pembiasaan nilai cinta tanah air
komponen sekolah;
di sekolah. komponen
2. Upaya implementasi nilai cinta tanah air
sekolah dalam menanamkan nilai cinta
yang sudah dilaksanakan sekolah perlu
tanah air sekolah;
lebih
B. Kurangnyakontrol
C. Siswa
SD
Negeri
antara
Sedayu
Ikurang
dioptimalkan
dan
ditingkatkan
kembali, baik melalui integrasi
program
menyadari pentingnya menanamkan nilai
pengembangan diri, integrasi dalam mata
cinta tanah air;
pelajaran dan integrasi dalam budaya
D. Nilai cinta tanah air tidak dapat secara instan diterapkan, tetapi membutuhkan
sekolah.
Penanaman Nilai Cinta .... (Novita Eka Widayani) 323
3. Guru perlu menyadarkan kepada siswa terhadap pentingnya nilai cinta tanah air di sekolah. 4. Sebaiknya ada kontrol yang baik di antara komponen sekolah dalam menanamkan nilai cinta tanah air di sekolah, sehingga implementasi nilai cinta tanah air dapat berjalan secara berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA Agus Wibowo. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi
Membangun
Karakter
Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Darmiyati Zuchdi, ed. 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press. Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press. Kemendiknas.
2010.
Pendidikan
Budaya
Pengembangan dan
Karakter
Bangsa. Jakarta: Balitbang. Masnur Muslich. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab
Tantangan
Krisis
Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara. Muchlas Samani dan Haryanto. 2012. Konsep dan
Model
Pendidikan
Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdaka Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter, Konsepsi
dan
Aplikasinya
dalam
Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.