ANALISIS PENERAPAN
PRODUKSI BERSIH
MENUJU INDUSTRI NATA DE COCO RAMAH LlNGKUNGAN
ABSTRAK Penerapan produksi bersih pada industri !lata de coco dapat mengurangi dampak negatif ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan produksi bersih di salah satu industri nata de coco. Metode yang digunakan adalah observasi, perhitungan dan wawancara.Hasil menunjukkan bahwa penerapan produksi bersih yang dilakukan dapat memberikan manfaat positif dari sisi lingkungan dan ekonomLManfaat ekonomi berupa penghematan biaya produksi dan peningkatan keuntungan yang diperoJeh sebesar Rp 55.406.830,- per tahun. Sedangkan manfaat lingkungan berupa pengurangan timbulan limbah cair sebesar 919.341,5 liter/ tahun (pengurangan limbah cair sebesar 72,8%) dan pengurangan timbulan limbah padat sebanyak 127.246 kgl tahun (terjadi pengurangan timbulan limbah padat sebesar 98,2%).Penerapan produksi bersih akan menurunkan persentase Keluaran Bukan Produk (NPO) sebesar 6,95 %. Langkah penerapan produksi bersih akan mengurangi dampak terhadap lingkungan menuju industri nata de coco yang lebih ramah lingkungan.
Kata kunci:industri, lingkungan, nata de coco, produksi bersih ABSTRACT The Implementation of cleaner production In 11 :1uslryof natade CQv-O can reduce the negative impact to the environment. This study aims to analyze slietnetive implementation of cleaner production in industry nata de coco. The method used were observation, calculation and interviews. The results showed that the implementation of cleaner production can provide positive benefits in terms of the environment and the economy. Economic benefits in the form of economies scale and increased profits earned lOR 55.40683 mi1lion, - per year. Environmental benefits such as reduction of waste generation at 919,341.5 liters! year (a reduction of 72.8% effluent), while the reduction in solid waste generation as much as 127.246 kg/ year (a reduction of solid waste generation by 98.2%). The impact on cleaner production application decreased Non Product Output by 6.95%. Application of cleaner production would reduce the impact on the environment toward nata de coco industry more environmentally friendly.
Keywords: cleaner production, environment, industry, nata de coco
1
PENDAHULUAN Industri coco
pengolahan
merupakan
nata
salah
de
mereduksi dampak produk terhadap
satu
lingkungan dar; siklus hidup produk
agroindustri
yang
dalam
proses
dengan
rancangan
produksinya
menghasilkan
limbah
lingkungan, namun efektif dari segi biaya
limbah
Penerapan konsep produksi bersih
Limbah
yang
&
ramah
baik itu berupa limbah cair, maupun padat.
(Indrasti
yang
Fauzi,
2009).
dihasilkan dari industri nata de coco
ini akan memberikan
dapat
bagi perusahaan dan mengurangi
berpotensi
pencemaran
menimbulkan
Iingkungan
apabila
aktivitas
keuntungan
penanganan
limbah
tidak ditangani dengan benar seperti
(Hakimi & Budiman, 2006).Prinsip-
timbulnya
prinsip
bau
yang
dapat
pokok
dalam
strategi
mengganggu lingkungan sekitarnya
produksi bersih dalam
dan pencemaran air. Sesuai dengan
Nasional
Undang-Undang Nomor 32 tahun
2003) dituangkan dalam 5R (Re-
2009
think, Re-use, Reduce, Recovery
tentang
Pengelolaan maka
Perlindungan Lingkungan
setiap
usaha
mendapatkan
Konsep
profit
produksi
menjaga
Menurut
lingkungan
(KLH,
ekoefisiensi
bersih
hampir
Purwanto
dan
serupa. (2000),
perbedaan
yang
meminimasi timbulan limbah bahkan
keduanya
adalah
mengolah lirnbah hingga menjadi
bermula dari isu efisiensi ekonomi
produk yang bemilai.
yang
Produksi untuk
bersih
meningkatkan
dengan efisiensi
dengan
Bersih
and Recycle).
disamping
juga
kelestarian
Hidup,
keuntunganl
hendaknya
dan
Produksi
Kebijakan
bertujuan
produktivitas
memberikan yang
lebih
tingkat baik
pada
efisiensi
manfaat
positif,
sedangkan
Iingkungan
mempunyai
dan
Council
performansi
ekoefisiensi
produksi bersih bermula dari isu
positif.
mendorong
ekonomi
Menurut
World
for (2000),
pengurangan
Economic
Efficiency
ekoefisiensi
Business
Sustainable
Development
pembangkit limbah dan emisi serta
yang
manfaat
Iingkungan yang lebih baik melalui sumber-sumber
diantara
mempunyai
lingkungan
penggunaan bahan mentah, energi, air,
jelas
Ecological
merupakan
atau filosofi 2
manajemen yang mendorong suatu
berkembang (studi kasus di negara
usaha
Filipina)
berhubungan
secara
mencari perbaikan lingkungan dan
signifikan
terhadap
kinerja
dapat
manfaat
lingkungan
ekonomi secara parallel.Penerapan
penerapan
ekoefisiensi
di
industri kerupuk dapat berupa good
Jepang dalam proses produksi dan
housekeeping, recycle, reduce dan
konsumsi
keberlanjutan
reuse(Probowati
Saka,
2011).Penelitian
atau
perusahaan
menghasilkan
membantu
menuju
bisnis(Burritt
untuk
bisnis
&
2006).ekoefisiensi juga diterapkan
Hakimi
pada
proses
Belanda 2011).
produksi
(van
Middelaar
Menurut
(2014),
Park &
penggunaan
industri.Alternatif produksi
bersih pada
&
Burhan,
sebelumnya
&Budiman
dari
(2006),
keju
di
menyebutkan opsi produksi bersih
et
al..
pada penanganan limbah nata de
Behera
coco
di
Kota
Bogor
adalah
indikator
pemanfaatan
kotoran
haslt
ekoefisiensi untuk simbiosis jaringan
penyaringan,
perebusan
dan
industri
pembersihan kulit untuk pembuatan
berdasarkan
World
Business Council for Sustainable Development
(WBCSD)
pupuk.
berupa
Pemanfaatan
indikator ekonomi dan tiga indikator
pengolahan
lingkungan
kelapa
yaitu
penggunaan
kelapa
limbah berupa
merupakan
air cara
bahan, konsumsi energi dan emisi
mengoptimalkan pemanfaatan buah
C02.
kelapa. Limbah air kelapa cukup Produksi
ekoefisiensi semua
bersih
dapat
sektor
atau
diterapkan
industri
di
kecil dan
baik
digunakan
untuk
substrat
pembuatan nata de coco.Oalam air kelapa
terdapat
berbagai
nutrisi
menengah seperti hasil penelitian
yang
Femandez-Vlne
(2010)di
penghasil nata de coco. Air kelapa
produk
ramah
mempunyai potensi yang baik untuk
dkk
(2006),
dibuat menjadi minuman fermentasi,
indikator-
karena kandungan zat gizinya, kaya
Venezuela
untuk
lingkungan. menyatakan indikator
et
al"
Rao
bahwa
lingkungan
yaitu
bahan
akan
bisa
dimanfaatkan
nutrisi yaitu
gula,
bakteri
protein,
baku, energi, air dan limbah pada
lemak dan relatif lengkap sehingga
industri kecil menengah di negara
sangat
baik
untuk
pertumbuhan 3
bakteri
penghasil
pangan(Pambayun, Agroindustri
nata
de
produk
menganalisis
2002).
bersih di salah satu industri nata de
coco
cocoberdasarkan kelayakan secara
berpotensi untuk dikembangkan di
penerapan
produksi
lingkungan, teknis,dan ekonomi.
daerah pesisir seperti di daerah Yogyakarta karena dekat dengan
METODOlOGI Penelitian ini bersifat deskriptif
sumber bahan baku kelapa yang banyak
ditemui. Proses produksi
nata
de
coco
terdiri
penyaringan,
dari
perebusan,
penempatan
dalam
fermentasi,
wadah
pendinginan,
penambahan
starter,
fermentasi
kuantitatif dengan obyek penelitian yang diamati adalah sebuah industri kecil
nata
Yogyakarta 2014.Data
di
suhu
digabung
pemanenan,
di
daerah
pada
bulan
Juni
primer
berupa
hasil
wawancara, pengamatan langsung
(pemeraman) selama 7 hari pada kamar,
coco
de
lapangan,
pengukuran
dengan
data
sekunder
dianalisis.
Tahapan
pembersihan kulit, dan pemotongan.
yang
Potensi limbah cair yang banyak
penelitian terdiri dari 3 tahap yaitu
dihasilkan
melakukan
berupa
air
bekas
telah
yang
pengamatan
dan
pencucian dan perendaman nata,
identifikasiterhadap proses produksi
air
nata de
bekas
pencucian
alat
serta
coco,
penggunaan bahan,
cairan sisa fermentasi, sedangkan
air dan energi serta Non Product
potensi
Output (NPO) dengan metode mind
limbah
padat
yang
dihasilkan dari nata de coco tidak
mapp;ng,
sempurna
penerapan
koran
(reject) yang dibuang,
bekas,
pembersihan
kulit nata, serta
ari
dari
bersih.
dan
analisis
alternatif
Analisis
data
kotoran
perhitungan
terhadap
hasil penyaringan. Sejauh ini belum
pengamatan
dan
ada pengelolaan lingkungan pada
ditambah
industri kecil tersebut karena belum
dar; industri.
dengan
hasil produksi
diiakukan data
hasil
pengukuran data sekunder
mempunyai IPAL sehingga limbah langsung tanpa
dibuang
proses
ke lingkungan
terlebih
dahulu.
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pengolahan Nata de coco
Tujuan penelitian ini adalah untuk 4
Proses
produksi
dan
neraca
massa nata de coco dapat dilihat pada Gambar 1.
5
INPUT
_
__
~PROSES
Air kelapa Air kelapa : 1200 L Listrik : 0,187 kWh
..v
OUTPUT --Air kelapa bersih : 1188 L Kotoran (1%) : 12 L Emisi listrik : l,46.E-04 C02e
Air kelapa bersih : 1188 L Kayu bakar: 192,3 kg Grajen . 10 kg
Air kelapa rebus: 1182,06 L Uap air (0,5%) : 5,94 L Abu kayu bakar (2%) : 3,85 kg Emisi GHG : 4,88E-07 C02e
Air kelapa rebus: 1182,06 L Gula : 30 kg 30,99 L Asam cuka : 6 L ZA: 6 kg = 11,04 L
Larutan air ketapa : 1223,94 L Losses (0,5%) . 6,15 L
=
Larutan air kelapa . 1223,94 L
Larutan air kelapa dalam nampan: 1217,82 L Losses (0,5%) : 6,12 L
Larutan air kelapa : 1217,82 L
Larutan air kelapa dingin : 1217,82 L
Larutan air kelapa :1217,82L Larutan starter: 121,7 L
Larutan air kelapa + starter: 1339,52 L
Larutan air kelapa + starter: 1339,52 L
Lembaran nata + sisa cairan : 1339,52L
Lembaran nata: 1346,16 Kg Sisa cairan fermentasi (0,5%) : 6,69 L Air perendam : 600 L
Lembaran nata: 1108,03 kg Sisa cairan ferm (0,5%): 6,69 L Nata reject (17,69%) : 238,13 kg Sisa air perendam : 540 L Losses air perendam (10%) : 60 L Koran bekas : 7,8 kg
Lembaran nata: 1108,03 kg Air pencucian : 2380 L
Pembersihan kulit
Lembaran nata bersih : 1052,63 kg Air perendam : 600 L Listrik: 3.]5 kWh Nata de coco potong
Lembaran nata bersih : 1052,63 kg Lapisan kulit (5%) : 55,40 kg Sisa air pencucian : 2142 L Losses (10%) : 238 L Potongan nata de coco: 1000 kg Sisa potongan (5%) : 52,63 kg Sisa air perendam : 540 L Losses (10%) : 60 L Emisi listrik : 2,93 E-03 C02e
Gambar 1. Diagram A1irProses Produksi Nata de coco potong per hari 6
Proses produksi nata de coco dalam
sehari
perebusan masing
ada
air
tiga
kelapa
sebanyak
kali
masing-
400
Liter.
Tahapan proses yang paling banyak menghasilkan
limbah
cair
karena adanya penghematan biaya pemakaian bahan,air, dan energi serta
mengurangi
penanganan
limbah
nata serta atat-atat produksi karena
Produksi Bersih
banyak menggunakan sumber daya
terbanyak
limbah
padat
dihasilkan
pada
Penerapan
Analisis produksi pada
industri
mencakup
panen
lingkungan,
kemungkinan
Tindakan
kelayakan
bersih
pemanenan berupa nata yang gagal (reject)
&
pada Analisis
sedangkan
(Hakimi
Budiman, 2006).
pencucian dan pembersihan kulit
air,
aktivitas
langkah
yang
diterapkan
nata
de
kelayakan teknis,
coco secara
dan ekonomi
dikarenakan ruang fermentasi yang
(Purwanto, 2013).lndustri
tidak higienis atau pekerja yang
coco menghasilkan 1000 kg nata de
kurang
coco
higienis
kontaminasi
sehingga
jamur
fermentasi
larutan
timbulan
limbah
setahun
sebesar
sedangkan
terjadi
pada
saat
potong
setiap
pada agroindustri
cair
1.261.715
liter,
potensi limbah padat
hari.Peluang
penerapan tindakan produksi bersih
kelapa.Potensi selama
nata de
nata
de coco
berdasarkan
strategi
1E4R
(Elimination,
Reduce,
Reuse,
Recycle,
Recovery) .Analisis
dar; industri nata de coco selama
kelayakan
satu
produksi bersih dihitung per tahun.
tahun
kg.Dari penghasil bukan
sebesar
129.475,5
identifikasi
titik-titik
limbah
produk
atau
(KBP)
keluaran terbanyak
tersebut, peluang tindakan produksi
a. Pemanfaatan
mengurangi
limbah.Pada
penerapan
nata
dan
kotoran
nata
hasil
reject
untuk
pembuatan pupuk Untuk pembuatan pupuk dari
timbulan
limbah padat industri nata de ooco,
produksi
total limbah sebesar 7881,38 kg per
bersih di industri nata de coco
bulan dikumpulkan
Kabupaten keuntungan
penerapan
penyaringan, pembersihan kulit
bersih dapat diterapkan sehingga dapat
peluang
dalam wadah
Bogor
memberikan
kemudian ditambahkan kapur tohor
bagi
perusahaan
untuk
menetralkan
pH
bahan 7
pupuk.Dalam 100 kg Iimbah padat
investasi usaha pembuatan gas bio
ditambahkan
layak untuk dilakukan.
10 kg kapur tohor,
setelah tercampur rata maka pupuk
b. Penggunaan kembali (reuse) air
digunakan
bekas sisa perendaman nata,
(Warisno,2004).Total investasi yang
air pembersihan nata dan air
diperlukan
bekas pencucian
sudah
siap
untuk
untuk
baskom,
saringan,
pembelian gayung
dan
botol
serla
nampan
pengaduk sebesar Rp, 554.000,-.
Langkah
ini
memerlukan
Langkah ini memerlukan 1 orang
peralatan tambahan berupa drum
tenaga
penyaringan
kerja
bertugas
tambahan
untuk
yang
mengumpulkan
dan penampung
air
dengan total investasi Rp 215.000,-
limbah padat untuk dicampurkan
Limbah
dengan kapur tohor dengan upah
sebanyak 68.120 LI bulan dapat
harian Rp 20.000,- tetapi secara
dipakai kembali untuk menghemat
ekonomi meningkatkan keuntungan
pemakaian air.Dan segi lingkungan
perusahaan sebesar Rp 2.632.590,-
terjadi
per bulan dengan payback peflod
pencemaran perairan akibat limbah
6,3 hari atau total Rp 31.591.080,-
cair
per
segi
tahun.Secara teknis relatif mudah
berkurangnya
untuk dilaksanakan dengan biaya
tahun.Manfaat
lingkungan limbah
adalah
padat
sebanyak
dari
yang
dihasilkan
cair
yang
dihasilkan
pengurangan
sebesar
917.000
potensi
liter
per
sedikit (/owcost).Bahan pengisi bak
106.095,5
kg
per
penyaring secara berurutan berupa
teknis
langkah
ini
batu bata, kerikil,arang kelapa, batu
relatif mudah untuk dilaksanakan
zeolite, ijuk, pasir dan ijuk (Hakimi
dengan biaya investasi rendah (low
dkk,
cost).Alternatif lain adalah dengan
memberikan
mengolah limbah industri nata de
pemakaian air bersih sebesar Rp
coco
252.702
tahun. Secara
menjadi
biogas.
Menurut
2008).
Penilaian
ekonomi
penghematan
per
bulan
biaya
atau
Rp
Zaitun (2004), pemanfaatan limbah
3.032.424 per tahun.
padat nata de coco sebagai energi
c. Penjualan koran bekas penutup
alternatif menjadi gas bio dengan
nampan
fennentasi
perlakuan 25% limbah padat nata
pihak ketiga
kepada
de coco + 75% kotoran sapi dan 8
Banyaknya koran bekas dari penutup
nampan
pada
proses
buih.Kekeruhan yang tidak merata menandakan
bibit
mungkin
pemanenan nata dapat menambah
terkontaminasi
keuntungan pihak industri karena
sedangkan
masih
ke
menunjukkan adanya gas seperti
pengumpul barang bekas daripada
CO2 atau NH3 yang terbentuk akibat
hanya dibakar saja dengan potensi
adanya mikrobia kontaminan.Agar
pemasukan sebesar Rp 2.730.000,-
dihasilkan
per tahun. Sebulan total limbah
baik harus dipastikan nutrisi yang
koran bekas sebanyak 202,8 kg dan
dibutuhkan oleh bakteri A. xylinum
dihargai Rp 1000 perkilo. Dar! sisi
tereukupi (Pambayun, 2002). Total
lingkungan
limbah
dapat
masa
dijual
akan
pakai
kembali
memperpanjang
kertas
koran
dan
oleh spora jamur, terbentuknya
bibit
sisa
yang
buih
berkualitas
cairan
fermentasi
sebanyak 173,94 liter/ bulan. Dari
mengurangi tim bulan limbah padat
sisi
dengan mengurangi timbulan limbah
mengurangi
padat sebanyak 2.730 kg per tahun.
perairan
Seeara
eairan fermentasi sebesar 2.341,5
teknis
dilaksanakan
sangat
dan
mudah
tanpa
biaya
lingkungan,
liter
langkah
potensi
ini
peneemaran
akibat limbah cair sisa
per
tahun.Secara
teknis
investasi (no cost), hanya perlu
langkah ini sulit untuk dilakukan
jejaring komunikasi untuk meneari
karena membutuhkan
pihak ketiga seperti perajin barang
dan
bekas
berhubungan
yang
mau
memanfaatkan
kembali.
yang
d. Pemanfaatan cairan
kembaJi
fermentasi
sise untuk
pembuatan starter Bibit
nata
(starter)
rawan
penanganan
sebaiknya
dalam
higienis.lndikator
kualitas
bibit yang baik dan dapat dipakai adalah
kekeruhan
yang
dalam dengan
prosesnya bibit
mempengaruhi
menghemat
biaya
sebesar
Rp
nata
produk
akhir.dan secara ekonomis
starter
terkontaminasi dan rusak sehingga
kondisi
ketelitian
ketelatenan
akan
pembuatan 2.436.000,-
untuk 3.480 botol setahun.
e. Penjualan sisa potongan nata kepada pedagang minuman jelly drink Sisa
potongan
nata
yang
timbul
masih tertinggal di mesin atau bak
seeara merata, dan tidak terbentuk
penampung sebanyak 52,63 kg/ hari 9
Langkah
masih dapat dimanfaatkan kembali
perbaikan
untuk
dengan menjualnya ke pihak ketiga
meningkatkan
yaitu pedagang minuman natal jelly
tahapan
drink untuk diolah terlebih dahulu
mengurangi timbulan NPO menuju
dengan pencucian dan perebusan
industri nata de coco lebih ramah
dalam air gula atau sirup untuk
lingkungan
mereka
menerapkan
jual
kembali
sehingga
memperpanjang
umur
efisiensi
proses
di
tiap
produksi
dan
dengan tindakan
kelola yang baik), yaitu:
positif terhadap lingkungan dengan
1. Membuat
limbah
padat
produksi
bersfh dan good housekeeping (tata
produk.Langkah ini akan berdampak
pengurangan
cara
sisa
proses
standar
operasi
produksi
untuk
potongan nata sebanyak 18.420,5
mengontrol
kg per tahun. Secara teknis juga
produksi nata de coco sehingga
mudah dilaksanakan
meminimalisir
serta tanpa
biaya investasi (no cost). Dengan harga juar Rp 1000,-1 kg untuk sisa
jalannya
2.
Melengkapi ala! pehndung diri untuk
yang
keselamatan
mencapai
Rp
kesehatan
perhitungan
biaya
tangan,
dan
pegawai
pemakaian
18.420.500,- per tahun. Analisa
terjadinya
kesalahan prosedur.
potongan nata, rnaka keuntungan diperoleh
proses
masker,
sepatu
seperti sarung
karet,
kepala
serta
produk dan keluaran bukan produk
penutup
(NPO) pada industri nata de coco
menghindari kecelakaan kerja.
sebelum penerapan produksi bersih
3. Melakukan
menghasilkan NPO sebesar 7,03 %,
padat,
sedangkan
penerapan
memudahkan
produksi bersih terjadi penurunan
pemanfaatan
persentase NPO menjadi 0,08 %.
pembuangannya.
setelah
Penurunan ini menunjukkan bahwa
4.
untuk
pemisahan dan
limbah
cair
untuk
dalam
proses atau
Menghindari
terjadinya
penerapan langkah produksi bersih
tumpahanl
secara efektif meminimalisir limbah
bahan pembuat nata de coco
yang
dengan
dihasilkan
dari
pengolahan nata de coco.
proses
ceceran
bahan -
memberikan
pengarahan dan pelatihan pada karyawan di bagian produksi. 10
5.
pemborosan dengan selang
berupa pengurangan
terjadinya
Menghindari
penggunaan
menutup air
limbah cair sebesar 919.341,5
air
liter!
kebocoran
serta
tahun
(72,8%),
pengurangan
penggunaan
timbulan
spray di ujung selang untuk
padat sebanyak
mengurangi
tahun (98,2%).
debit
air
yang
keluar.
2.
6. Menjaga
kebersihan
kelembaban terutama karena
ruang
ruangan dapat
dan
timbulan
Pelaksanaan
dan limbah
127.246 kg/
produksi
menurunkan
bersih
persentase
produksi
keluaran bukan produk (NPO)
fermentasi
dari proses produksi nata de
mempengaruhi
coco sebesar 6,95 %.
keberhasilan proses fermentasi dengan
pengendalian
suhu
DAFTAR PUSTAKA
ruangan
pada
suhu
Buku
kisaran
28°C-32°C (Pambayun, 2002). 7. Melaksanakan material handling yang balk dalam penyimpanan dan penggunaan bahan.
Indrasti,
N
Fauzi,
&
R,
2002,
Tekno/ogi
Nata
De
penelitian
ini
dapat
Purwanto, 2013, Teknologi Produksi Bers;h,
Cetakan
Badan
industri
Oiponegoro, Semarang.
de
coco
akan
memberikan manfaat ekonomi penghematan
biaya
dari segi penggunaan
produksi bahan
Penerbit
Pertama,
Penerapan produksi bersih di nata
Coco,
Yogyakarta: Kanisius.
ditarik kesimpulan bahwa 1.
IPB
Press.
Pengo/ahan
Dari
2009,
Produks; Bersih, Bogor:
Pambayun,
KESIMPULAN
A,
Universitas
Warisno, 2004, Mudah dan Praktis Membuat
Nata
de
COGO
I,
Jakarta: Agromedia Pustaka.
baku, bahan penunjang, dan serta
Jurnal
peningkatan keuntungan yang
Burritt
penggunaan
diperoleh 55.406.830,-
air
sebesar per
Rp tahun.
Sedangkan manfaat Iingkungan
Rl,
&
Saka
Environmental Accounting
C,
2006,
Management
Applications
Eco-efficiency:
Case
and
Studies 11
From Japan,Joumal of Gleaner
for
Production, 14, pp.1262-1275.
Enterprises in The Philippines:
Fernandez-Vine,
MB,
Small
and
Medium
An Empirical Research, Journal
G6mez-
Navarro, T, & Capuz-Rizo, SF,
of Gleaner Production,
2010,
pp.505-515.
Eco-efficiency
In The
SMEs Of Venezuela, Current Status
And
Future
Van
Middelaar,
2011,
Production, 18(8), pp.736-746.
Production
R&
Budiman
0,
Aplikasi
Produksi
(Cleaner
Production)
2006, Bersih Pada
Berentsen
PBMDoiman, Ma de Boer, IJM,
Perspectives,Joumal of Gleaner
Hakimi,
CE,
(14),
Eco-Efficiency Chain
In The
Of
Dutch
Semi-Hard Cheese, Livestock Science, 139(1-2), pp.91-99. Zaitun,
2004.Penge/olaan
Limbah
Industri Nata De Coco,Jurnal
Padat Industri Kecil Nata de
Teknik Mesin, 3(2), pp.89-98.
Coco
Hakimi, R, Mutiara, V.I, Budiman, 0, 2008,
Penerapan
Bersih
(Cleaner
Produksi Production)
Me/alui
Gas
Produksi
Teknologi Bio
Pemanfaatannya Pupuk
Organik
dan
Sebagai Gair.Thesis.
pada Industri Nata de Coco di
Sekolah Pasca Sarjana. Institut
Kota Padang (Ipteks).
Pertanian Bogor.
Park,
HS,&
Behera
SK,
2014,
Methodological
Aspects
Applying
Eco-Efficiency
Indicators
Of
To Industrial
Dokumen online Purwanto,
2000,
Pengukuran
Kinerja Lingkungan, Available
Symbiosis Networks,Joumal of
at:
Cleaner
diakses tgl 27 Oktober 2014.
Production,
64,
pp.478-485.
WBCSD,
Probowati, BO, Burhan, 2011, Studi Penerapan
http://andietrUripod.com,
Produksi
Untuk
Bersih Industri
2000,
Eco-
EfficiencY,http.llwww wbcsd chi ecoeff1 htm,diakses
tgl10
September 2013.
Kerupuk,Agrointek, Volume 5, No 1, pp. 74-81. Rao, P Castillo, 0, Intal P, Sajid A, 2006, Environmental Indicators
Peraturan Kementerian (KLH)
Lingkungan Republik
Hidup
Indonesia, 12
2003, Panduan Produksi Bersih dan
Sistem
Lingkungan
Manajemen untuk
Usaha/
fndustri Keeif dan Menengah, Jakarta. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jakarta.
13
-_-
,.----.
-
-_-_
~4Kementerian $i1I
:.~.<
.
-
JlJRNAL RISET TEKNOLO GI PENCEGAHAN PENCEMARAN I NOUSTRI
Perindustrian
RS'...~L!Kl'e",'Nr:hlf'.
(JOlJRNAL OF L~l>UST RIAL POLLUTION PREVENTION l'EC HNOLOGy)
BBTPPI
---_ .--.' FORM PENILAIAN MAKAL AH
.
{Diisi oleh Redaksi Pelaksana] Tgl, Pengiri
No. Registrasi
Tgl Penern naan 1 :
Kode Penyunting : Kategori/bidang
man 1 :
Tgl. Pengiri mann 2 :
:
TgJ. Peneri maan 2: -_.
[udul :
-_.
KATEGORl
SOBOT
PENllAlAN
lSI
---
PENILAIAN KE 1
1. [udul
5
--
I--
--
2.
Abstrak
3.
Pendahuluan
4. ~
- r---
-
10
Metode Penelitian
.
-
.-
o Ditolak (!> 50)
t
PARAF PENYUNTING
20
Hasil dan pembahasan
6.
Kesirnpulan dan Saran
5
7.
Daftar pustaka
5
8.
Bahasa
5
Penilaian ke 1
Proporsi lsi dan Format Tulisan
-.
I
5
-
20
10. Nilai Manfaat dan Kebaruan Iumlah Nilai
-
-
r-r-
Penllaian ke 2
.
.
-
100
-
--.-
Catalan,
1) 2) 3) 4)
.
.-
1---.• --
9.
I--
15
.
5.
-
-
.
10
PENETAPAN HASIL
o Diterlma(76 -100) o Perlu pcrbaikan LSI - 75)
..
1--
..
-
2
---_.
Berikan penilaian dalarn angka 1 (tcrendah] sarnpai dengan 5 (tertinggi) Nilai akhir merupakan perkalian antara bobot dengan nilai Perbaikan dibcrikan jika unsur 10, sekurang-kurangnya bemilai 3 Diharapkan setiap penilaian makalah dapat diselesalkan dalam waktu 2 [dua) minggu sejak makalah diterima
Diisi oleh Redaksi Pelaksana
.-- .[
!
RANGKUMAN NItAI AKHrR
-
DlSPOSJSIKETUA DEWAN PENYUNTING
Tanggal
r-Penyunting I
i Penyunting
.$
II
oDiproses untuk pencrbitan DDitolak
Paraf -
I
..-
---------
f ..;Kementerian
_-- ----
------
----
JURNAL RISET TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INnUSTRI
~ Perindustrian
(JOURNAlJ OF INDUSTRIAL POLLUTION PREVENTION TECHNOLOGY)
BBTPPI
FORM PENILAIAN MAKALAH iou« oleh Redaksi Pelaksana]
No. Registrasi Kode Pcnyunting :
Katcgori/bidang
Tgl. Pengiriman
1 :
Tgl, Penerimaan
1 :
Tgl, Pengrnmana 2 :
:
Tgl. Penerlmaan 2 :
1----------. ----------Judul:
--
--
KATEGORJ
---
PENILAIAN [udul
1.
---
2. Abstrak
----
PENILAIAN KE
BOBOT
-1
lSI
-_.. -
--
5 I-
4 1
10
.
3.
Pcndahuluan
4.
Mctode Penelitian
•.-
10
.-
}
15
.
5.
Hasil dan pembahasan
20
6.
Kesimpulan dan Saran
5
7.
Daftar pustaka
5
8.
Bahasa
5
_
9.
Proporsi lsi dan Format Tulisan
10 Nilai Manfaat dan Kebaruan
·a.
--
5
-
[urnlah Nilai
20
t-
p. ENETAPAN KASIL
o Dlterima (76 _ 100) Ef
Pcrlu perbaikan (51- 75)
o
Ditolak
ts SO)
pARAF PENVUNTING
I-
\t;
.-
..
2
Pe nilaian ke 1 .•~
3 ._--
it
-
-~
100
Pc nilaian kc 2
.
\.:L
'1~1
Catatan;
---
.... --
1) -Bct ihan penilaiilR ElalefRaHgl(tI J (tgrentiah) sam~ai tiengan 5 (tel tiIlggit2) Nilai akhir merupakan perkalian antara bobotdcngan nilai 3) Pcrbaikan dibcrikan jika unsur 10, sekurang-kurangnya bcrnilai 3 4) Diharapkan setiap penilaian makalah dapat diselesaikan dalam waktu 2 (dua) minggu sejak makalah diterima Diisi oleh Redaksi Pelaksana
I
I
RANGKlJMAN NILAI AKHIR Penyunling I
~enYUntingII
I
J
DISPOSISI KETUA DEWAN PENYUNTING
paraf-l
TanggaJ
o Drproses untuk penerbitan DDitoJak ,
J