ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN EKSPOR IMPOR BARANG PADA KPPBC TIPE MADYA PABEAN JUANDA Yunita Herlinawati Kadarisman Hidayat Arief Setyawan PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi , Universitas Brawijaya Email :
[email protected] ABSTRACT Indonesia one of the countries do export, import activities. In exporting / importing goods activity required controling. Institution that possesses of this is KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda. The kind of research is descriptive qualitative approach. The result of this research shows implementation of controls export import of goods on KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda are compliance with laws and customs regulations. Factors inhibiting the implementation of export controls of imported goods is an imbalance in the workload to be borne by the officer carrying out surveillance in the field, Factors inhibiting the implementation of controls export import of goods coming from service users (exporters,importers, PPJK) is if there are exporters or PPJK are still new and do not understand about customs procedures and is the uncertainty regarding the specifications listed in the customs documents. Factors supporting the implementation of export controls of imported goods originating from KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda is conducive working environment, adequate infrastructure, and this agreement by KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda while factors supporting the implementation of export import goods control from community is the lack of information related to indications of violations of customs of society. Keywords : Controling, Export , Import ABSTRAK Indonesia salah satu negara yang melakukan kegiatan ekspor impor barang. Dalam setiap kegiatan ekspor impor barang diperlukan pengawasan. Institusi yang memiliki tugas tersebut salah satunya adalah KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda. Jenis penelitian yang dilakukan penelitian deskriptif pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan implementasi pengawasan ekspor impor Ubarang pada KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda sesuai dengan peraturan perundang- undangan kepabeanan. Faktor penghambat yang berasal dari KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda adalah kurang seimbangnya jumlah beban kerja yang harus ditanggung oleh petugas yang melakukan pengawasan di lapangan, faktor penghambat yang berasal dari pengguna jasa adalah adanya eksportir baru yang belum memahami peraturan tentang ekspor dan ketidakjelasan spesifikasi yang dicantumkan dalam dokumen pelengkap pabean. Faktor pendukung yang berasal dari KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda adalah lingkungan kerja yang kondusif, sarana dan prasarana yang memadai, dan kerjasama yang dijalin sedangkan faktor pendukung yang berasal dari masyarakat adalah adanya informasi terkait indikasi terjadinya pelanggaran kepabeanan dari masyarakat. Kata Kunci : Pengawasan, Ekspor , Impor PENDAHULUAN
penerimaan negara oleh karena itu perlu untuk
Perdagangan internasional dilakukan oleh semua negara di dunia termasuk Indonesia. Indonesia
melakukan
dilakukan pengawasan. Institusi
yang
berwenang
untuk
perdagangan
melaksanakan tugas pengawasan di bidang
internasional dengan kegiatan ekspor impor
kepabeanan adalah Direktorat Jenderal Bea dan
barang. Manfaat dilakukannya kegiatan ini
Cukai (DJBC). Pengawasan yang dilakukan oleh
salah satunya menambah penerimaan negara.
DJBC
Setiap kegiatan ekspor impor barang akan
mengoptimalkan
menimbulkan kewajiban kepabeanan. Salah satu
berasal dari bidang kepabeanan. Pengawasan ini
kewajiban tersebut adalah pembayaran bea
dilakukan karena diterapkannya self assesment
masuk, bea keluar dan pajak. Berdasarkan data
system
yang diperoleh dari kemenkeu.go.id, pada
kepabeanan.
tahun 2015 penerimaan negara yang berasal dari
menjalankan tugas pengawasan atas kegiatan
bidang kepabeanan menyumbang sebesar 10,2%
ekspor
dari pendapatan negara. Hal ini menunjukkan
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
bahwa bidang kepabeanan ikut berperan dalam
(KPPBC).
merupakan
dalam
Salah
vertikal
barang satu
jenis
untuk
negara
pemenuhan
Instansi
impor
langkah
penerimaan
yang
kewajiban DJBC
adalah
yang Kantor
KPPBC
yang
menjalankan tugas pengawasan atas kegiatan
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
1
ekspor dan impor barang adalah KPPBC Tipe
mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan
Madya Pabean Juanda. KPPBC Tipe Madya
yang dilakukan oleh bawahan sesuai dengan
Pabean Juanda memiliki wilayah kerja pada
rencana, perintah atau tujuan kebijaksanaan
Bandara
Bandara
yang telah ditentukan. Sedangkan berdasarkan
Internasional Juanda merupakan salah satu jalur
Peraturan Direktorat Jenderal (PerDirJen) Bea
kegiatan ekspor impor barang di Jawa Timur.
dan Cukai Nomor P-53/BC/2010 tentang Tata
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (2015),
Laksana
Bandara
menduduki
pengawasan
adalah
peringkat ketiga dalam hal terkait jumlah
pengawasan
kepabeanan
barang yang dimuat melalui bandara utama di
meliputi
Indonesia yang setiap tahunnya mengalami
penanganan perkara, intelijen dan penindakan
peningkatan.
Narkotika,
Internasional
Internasional
Berdasarkan
Juanda.
Juanda
artikel
jpnn.com
(2015)
Bandara
Internasional
juga
bandara
terpadat
dikutip
menjelaskan Juanda
kedua
bahwa kegiatan
cukai
intelijen,
yang
penindakan,
dan
Prekursor
Narkotika dan pengelolaan sarana operasi”.
bahwa
Siagiaan (2012: 259) pengawasan dilakukan
Bandara
berfungsi
untguk
Ekspor
barang
yang
mencegah
terjadinya
ketidaksesuaian rencana dengan kegiatan yang
melakukan
masuk dan keluar melalui Bandara Internasional Juanda tidak mudah.
dan
Psikotropika
sedang berlangsung.
atas
“keseluruhan
kegiatan
Internasional Soekarno Hatta. Sehingga dalam pengawasan
menjelaskan
dalam
merupakan
setelah
Kepabeanan
Berdasarkan
(2007:
Poerwadermita
359)
Berdasarkan data yang
ekspor adalah “pengiriman barang ke luar
diperoleh dari Seksi Penindakan dan Penyidikan
negeri atau barang- barang yang dikirimkan ke
KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda pada tahun
luar negeri”.
2015 pelanggaran di bidang kepabeanan yang
Impor
terjadi adalah sebanyak 140 kasus pelanggaran.
Impor menurut Poerwadermita (2007: 441)
Jenis pelanggaran yang terjadi antara lain
mengandung arti “pemasukan barang dagangan
penyelundupan, pemberitahuan jumlah dan/
dari negara asing”.
atau jenis pos tarif Harmonized System (HS) yang
Tata Laksana Pengawasan
salah, pemberitahuan jumlah dan jenis yang
Tata Laksana Pengawasan berpedoman
tidak sesuai dengan uraian barang, mengimpor
pada PerDirJen Bea dan Cukai Nomor P-
barang yang merupakan barang larangan atau
53/BC/2010 tanggal 23 Desember 2010 tentang
pembatasan, mengimpor barang yang tidak
Tata
tercantum dalam manifes. Jenis pelanggaran ini
kepabeanan memiliki 5 unit pengawasan yaitu
tentu akan mengganggu penerimaan negara dan
Unit
kerugian bagi lain bagi negara. Oleh karena itu
Penyidikan, Unit Narkotika, dan Unit Sarana
KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda harus lebih
Operasi.
meningkatkan
pengumpulan informasi, penilaian dan analisis
pengawasannya
agar
tidak
Laksana Intelijen,
data,
mengoptimalkan
pemutakhiran
negara
yang
Unit
Unit
terjadi pelanggaran kepabeanan dan dapat lebih penerimaan
Pengawasan.
Penindakan,
Intelijen
pendistribusian
Pengawasan
memiliki
data,
data.
Unit tugas
evaluasi
Unit
dan
Penindakan
berupa bea masuk, bea keluar dan pajak serta
melakukan kegiatan penindakan yang terdiri
mencegah
lainnya.
dari penelitian pra penindakan, penentuan
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik
skema, patroli, operasi penindakan, penghentian
untuk melakukan penelitian berjudul “ Analisis
sarana pengangkut, pemeriksaan, penegahan,
Implementasi
penyegelan
kerugian
bagi
Pengawasan
negara
Ekspor
Impor
dan
penindakan
lainnya.
Unit
Barang Pada KPPBC Tipe Madya Pabean
Penyidikan menjalankan fungsi penanganan
Juanda”.
perkara
yang
berupa
penelitian
dan
penyelidikan, penyidikan, penanganan barang TINJAUAN PUSTAKA
hasil
Implementasi
rekomendasi untuk pengenaan sanksi dan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:259),
implementasi
mempunyai
arti
penindakan
kegiatan
lain
dan yang
bukti,
penerbitan
berkaitan
dengan
penanganan perkara. Unit Narkoba berfungsi
pelaksanaan atau penerapan.
untuk
Pengawasan
penanganan perkara terkait dengan bidang
Menurut Basri (2005:6) pengawasan adalah suatu
proses
dimana
pimpinan
ingin
menjalankan
kegiatan
intelijen
dan
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Narkoba. Sedangkan Unit Sarana Operasi merupakan unit Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
2
yang menunjang unit lainnya. Unit ini memiliki
barang telah dilakukan sesuai dengan PerDirJen
tugas
sarana
Bea dan Cukai Nomor P-53/BC/2010 tentang
operasi yang berupa kapal patroli, pesawat
Tata Laksana Pengawasan. Dalam menjalankan
terbang, alat pemindai, radar pantai, senjata api,
tugas pengawasannya KPPBC Tipe Madya
dan sarana operasi yang digunakan dalam
Pabean Juanda melakukan kegiatan intelijen
melakukan pengawasan lainnya
yang
melakukan
pengelolaan
atas
meliputi
pengolahan METODE PENELITIAN
dengan
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif
pendekatan
kualitatif.
pengumpulan
dan
analisis
adanya
kepabeanan
indikasi
yang
informasi,
informasi
terkait
pelanggaran
selanjutnya
akan
ditindaklanjuti. Selain itu pengawasan juga
Penelitian kualitatif adalah “penelitian yang
dilakukan
menggunakan latar alamiah, dengan maksud
dokumen dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan
menafsirkan
dan
data yang diperoleh dari Seksi Penindakan dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
penyidikan dalam implementasi pengawasan
metode yang ada”. (Moleong 2011: 5) Fokus
atas ekspor barang pada tahun 2015 Seksi
dalam
Penindakan dan Penyidikan KPPBC Tipe Madya
fenomena
penelitian
pengawasan
ini
ekspor
yang
adalah barang
terjadi
implementasi
melakukan
penelitian
dan
Pabean Juanda telah menangani sebanyak 140
implementasi pengawasan impor barang untuk
kasus pelanggaran di bidang kepabeanan. Salah
dipakai kecuali barang penumpang, barang
satu jenis kasus tersebut adalah penyelundupan.
impor sementara oleh penumpang, barang
Penyelundupan dilakukan dengan memalsukan
impor
pemberitahuan
melalui jasa titipan,
biasa
dengan
barang impor
pabean
kepada
penghambat yang berasal dari Kantor Pabean
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
dan pengguna jasa (eksportir, importir dan
masih adanya eksportir yang memanfaatkan self
PPJK), faktor pendukung yang berasal dari juga
assesment system untuk melakukan pelanggaran,
berasal
kurangnya
kantor
masyarakat.
Lokasi
Pabean.
disampaikan
tertentu yang ditetapkan oleh DJBC, faktor
dari
Kantor
yang
pengetahuan
Pelanggaran
eksportir
ini
tentang
penelitian adalah KPPBC Tipe Madya Pabean
peraturan kepabeanan. Oleh karena itu KPPBC
Juanda. Dipilihnya lokasi penelitian ini karena
Tipe
kantor ini memiliki wilayah kerja pada Bandara
meningkatkan
Internasional Juanda yang merupakan salah
terjadi pelanggaran di bidang kepabeanan.
Madya
Pabean
Juanda
harus
lebih
pengawasannya
agar
tidak
satu jalur kegiatan ekspor impor barang di Jawa Timur. Menurut Arikunto (2013:172) adalah “
Implementasi Pengawasan Impor Barang
subjek dimana data diperoleh”. Sumber data
Implementasi pengawasan impor barang
dalam penelitian ini adalah data primer dan
dilakukan oleh Seksi Pelayanan Kepabeanan
sekunder. Data primer peneliti peroleh dari
Cukai (Impor) dan Seksi Penindakan dan
wawancara sedangkan data sekunder berupa
Penyidikan. Implementasi pengawasan impor
peraturan terkait dengan pengawasan. Teknik
barang pada KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda
pengumpulan data yang digunakan adalah
telah sesuai dengan PerDirJen Bea dan Cukai
pengamatan,
dokumentasi.
Nomor P-53/BC/2010 tentang Tata Laksana
Analisis data yang digunakan dalam penelitian
wawancara
dan
Pengawasan. Pengawasan yang dilakukan atas
ini adalah analisis data interaktif. Menurut
impor barang sama dengan pengawasan yang
Miles, Hubberman dan Saldana (2014: 13),
dilakukan atas ekspor barang yaitu melalui
analisis data terdiri atas data collection, data
kegiatan
codensation, data display, conclusion. Menurut
Implementasi pengawasan impor barang juga
Sugiyono (2014: 270) uji keabsahan data terdiri
dilakukan melalui penelitian dokumen dan
atas uji kredibilitas, pengujian transferability,
pemeriksaan
pengujian dependability, pengujian konfirmability.
diperoleh dari Seksi Penindakan dan Penyidikan
intelijen,
fisik.
penindakan,
Berdasarkan
penyidikan.
data
yang
pada tahun 2015 terdapat 140 kasus pelanggaran HASIL DAN PEMBAHASAN
di
Implementasi Pengawasan Ekspor Barang
pelanggaran di bidang impor antara lain
bidang
kepabeanan.
Salah
satu
jenis
Implementasi pengawasan ekspor barang
pemberitahuan pos tarif HS Code yang tidak
dilakukan oleh Seksi Pelayanan Kepabeanan
benar. Berdasarkan hasil wawancara yang
Cukai (Ekspor) dan Seksi Penindakan dan
dilakukan
Penyidikan. Implementasi pengawasan ekspor
pemberitahuan pos tarif HS Code yang tidak
peneliti
dengan
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
petugas
3
benar
dilakukan
dengan
tujuan
untuk
faktor penghambat yang berasal dari pengguna
menghindari tarif bea masuk dan pajak dalam
jasa
rangka impor yang tinggi. Selain itu dalam hal
pengawasan
menurut petugas pemberitahuan pos tarif HS
ketidakjelasan spesifikasi yang dicantumkan
Code yang tidak benar dapat digunakan untuk
pada
menghindari ketentuan terkait larangan dan/
disampaikan oleh importir/ PPJK. Dokumen
atau pembatasan. Pelanggaran kepabeanan di
pelengkap pabean atas impor barang berasal
bidang impor ini juga disebabkan oleh adanya
dari berbagai belahan dunia yang masing-
importir yang menyalahgunakan self assesment
masing negara memiliki standar penulisan
system
spesifikasi penulisan barang yang berbeda-
dalam
pemenuhan
kewajiban
(importir,
PPJK)
dalam
impor
dokumen
implementasi
barang
pelengkap
pabean
yang
kepabeanan. Oleh karena itu KPPBC Tipe
beda.
Madya Pabean Juanda harus lebih teliti dan
invoice dan packing list. Dokumen pelengkap
lebih
terkait
pabean akan digunakan untuk melakukan
yang
kegiatan penelitian dokumen dan pemeriksaan
meningkatkan
pemenuhan
pengawasan
kewajiban
kepabeanan
Dokumen pelengkap
adalah
yang
merupakan
pabean seperti
disampaikan oleh importir agar penerimaan
fisik
negara yang berasal dari sektor kegiatan impor
pengawasan
dapat optimal dan pelanggaran kepabeanan bisa
digunakan
diminimalisir.
dokumen sedangkan packing list digunakan
atas
rangkaian
impor
untuk
kegiatan
barang.
melakukan
Invoice
penelitian
untuk melakukan pemeriksaan fisik. Spesifikasi Faktor Penghambat Implementasi Pengawasan
yang
Ekspor Impor Barang
konfirmasi
tidak
jelas dari
ini
akan
importir
membutuhkan
yang
melakukan
Implementasi pengawasan ekspor impor
kegiatan impor tersebut atau PPJK yang telah
barang pada KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda
diberi wewenang. Seringkali importir atau PPJK
dilakukan
dengan
implementasinya
baik. masih
Namun
dalam
tidak segera memberikan responnya sehingga
terdapat
faktor
kegiatan pengawasan yang dilakukan petugas
penghambat. Faktor penghambat berasal dari
menjadi terhambat.
Kantor Pabean dan berasal dari pengguna jasa (eksportir, importir, PPJK). Faktor penghambat
Faktor Pendukung Implementasi Pengawasan
implementasi pengawasan ekspor impor barang
Ekspor Impor Barang
yang juga berasal dari Kantor Pabean adalah
Faktor
pendukung
implementasi
kurang seimbangya jumlah beban kerja yang
pengawasan impor barang yang berasal dari
ditanggung petudas dalam melakukan kegiatan
Kantor Pabean antara lain : lingkungan kerja
pengawasan di lapangan. Jumlah keseluruhan
yang kondusif, sarana dan prasarana yang
pegawai adalah 198 orang petugas. Dari jumlah
tersedia mendukung implementasi pengawasan,
tersebut 48 orang bertugas untuk menjalankan
serta kerjasama yang dijalin oleh Kantor Pabean
tugas pengawasan sedangkan dalam melakukan
dengan pihak/ instansi lain.
tugas pengawasan yaitu pada gudang kargo
Lingkungan kerja yang kondusif tercipta
Bandara Internasional Juanda hanya berjumlah
dari adanya kerjasama yang baik yang dijalin
2-4 orang petugas. Hal ini kurang sebanding
oleh petugas yang berada di lapangan dan
apabila
intensitas
petugas yang berada di kantor. Selain itu
kegiatan ekspor impor barang yang dalam
kerjasama ini juga terjalin antara petugas Seksi
sehari mencapai 30-60 ton dimana kegiatan
Pelayanan
ekspor impor barang yang melalui Bandara
Penindakan
Internasional Juanda berlangsung selama 24
prasarana yang dimiliki yang dapat mendukung
jam.
kegiatan pengawasan ekspor impor barang
dibandingkan
dengan
Kepabeanan dan
Cukai
Penyidikan.
dan
Seksi
Sarana
dan
Faktor penghambat yang berasal dari
meliputi meliputi CCTV untuk mengawasi
pengguna dalam implementasi pengawasan
setiap kegiatan yang terjadi pada KPPBC Tipe
ekspor barang adalah adanya eksportir/ PPJK
Madya Pabean Juanda, Bandara Internasional
baru
peraturan
Juanda, gudang kargo Bandara Internasional
kepabeanan. Eksportir atau PPJK baru yang
Juanda, kendaraan untuk melakukan kegiatan
belum memahami peraturan kepabeanan dalam
patroli, ion scan, x-ray, anjing pelacak, sistem
menyampaikan pemberitahuan pabean sering
pertukaran data eletronik, dan penggunaan
tidak lengkap sehingga akan menghambat
teknologi informasi yang sudah canggih yakni
prngawasan atas ekspor barang. Sedangkan
melalui
yang
belum
memahami
penggunaan
sistem
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
komputer 4
pelayanan yang dimiliki oleh bea dan cukai.
dokumen
Sedangkan kerjasama yang dijalin
disampaikan
Kantor
pelengkap
pabean
sehingga
yang
membutuhkan
Pabean dengan instansi lain seperti kerjasama
konfirmasi lebih lanjut dari importir atau
yang terjalin dalam portal INSW (Indonesia
PPJK. Seringkali importir/ PPJK tidak segera
National Single Window) yang merupakan bentuk
memberikan
kerjasama
pendukung
dengan
17
kementrian
lain
di
konfirmasinya. implementasi
Faktor
pengawasan
Indonesia. Selain itu kerjasama lain yang dijalin
ekspor impor barang yang berasal dari
oleh Kantor Pabean lainnya adalah kerjasama
KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda adalah
dengan PT Jasa Angkasa Semesta (PT JAS)
lingkungan kerja yang kondusif, sarana dan
selaku pemilik gudang penyimpanan.
prasarana serta kerjasama yang dijalin oleh
Faktor
pendukung
implementasi
Kantor
Pabean.
Sedangkan
faktor
pengawasan ekspor impor barang yang berasal
pendukung yang berasal dari masyarakat
dari masyarakat adalah adanya informasi terkait
adalah adanya informasi terkait terjadinya
indikasi pelanggaran di bidang kepabeanan. Hal
pelanggaran kepabeanan dari masyarakat.
ini membantu Kantor Pabean terutama Subseksi Intelijen
dalam
melakukan
kegiatan
Saran
pengumpulan informasi terkait pelanggaran
Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti
kepabeanan. Apabila berdasarkan informasi
tarik, maka peneliti memberikan beberapa saran
tersebut terbukti adanya tindakan pelanggaran
antara lain :
di bidang kepabeanan maka akan segera
1.
Peningkatan pengawasan ekspor impor pada KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda
dilakukan penindakan .
dapat dilakukan apabila adanya distribusi KESIMPULAN DAN SARAN
beban kerja yang merata antara masing-
Kesimpulan
masing pegawai. Sehingga pekerjaan tidak akan menumpuk pada sebagian orang dan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti
lakukan,
maka
peneliti
dapat memperoleh hasil yang maksimal.
menarik 2.
kesimpulan sebagai berikut :
Perlunya
dilakukan
sosialisasi
bagi
1. Implementasi pengawasan ekspor impor
importir, eksportir maupun PPJK yang
barang pada KPPBC Tipe Madya Pabean
baru terkait peraturan kepabeanan terkait
Juanda telah sesuai dengan peraturan yakni
ekspor
PerDirJen Nomor P-53/BC/2010 tentang Tata
pelaksanaan
Laksana
itu
kepabeanan ini eksportir dan importir bisa
implementasi pengawasan ekspor impor
memahami dan melakukan pemenuhan
barang dilakukan melalui kegiatan penelitian
kewajiban
dokumen dan pemeriksaan fisik.
peraturan.
Pengawasan.
Selain
2. Faktor yang mempengaruhi implementasi
3.
dan
impor
sehingga
pemenuhan
kepabeanan
dalam
kewajiban
sesuai
dengan
Perlunya kesepakatan bersama mengenai
pengawasan ekspor impor barang yaitu
penetapan
faktor penghambat dan faktor pendukung.
informasi yang dimuat dalam invoice atau
Faktor
implementasi
packing list antara negara yang melakukan
pengawasan ekspor impor barang yang
kegiatan ekspor impor. Sehingga masing-
berasal dari Kantor Pabean sendiri adalah
masing negara dalam melakukan kegiatan
kurang seimbangnya beban kerja yang harus
pengawasan atas kegiatan ekspor dan
ditanggung oleh petugas yang melakukan
impor barang menjadi lebih mudah.
penghambat
pengawasan di lapangan, sedangkan faktor penghambat
implementasi
pengawasan
4.
standar
yang
jelas
terkait
Semakin seringnya dilakukan patroli darat. Patroli
darat
dapat
berguna
ekspor barang yang berasal dari pengguna
meminimalisir
jasa (eksportir, PPJK) adalah apabila terdapat
kepabeanan. Semakin tingginya intensitas
eksportir atau PPJK yang masih baru dan
patroli darat dapat mengurangi potensi
belum memahami tentang Tata Laksana
terjadinya pelanggaran kepabeanan.
Kepabeanan penghambat
Di
Bidang
Ekspor.
implementasi
terjadinya
untuk
pelanggaran
Faktor
pengawasan
impor barang yang berasal dari pengguna jasa (importir, PPJK) adalah ketidakjelasan spesifikasi barang yang tercantum pada Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
5
DAFTAR PUSTAKA Anonim.(2016). Keren, Bandara Juanda Bakal Saingi Soekarno Hatta!. Diakses pada tanggal 30 Maret 2016 dari http : // www. jpnn. com/ read/2016/03/23/365473/Keren-Bandara-JuandaBakal-Saingi-Soekarno-Hatta!-. Anonim.(2016). Pendapatan Negara Diakses tanggal 30 Mei http://kemenkeu.go.id.
APBN 2016
2016. dari
Arikunto, Suharsimi.2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Badan Pusat Statistika.(2015). Ekspor dan Impor. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2015 dari http : // bps. go. id/all_newtemplate.php.
Basri, Yuswar Zainul & Mulyadi Subri. 2005. Keuangan Negara dan Analisis Kebijakan Utang Luar Negeri. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. Miles,M.B.,A.M. Huberman, and I. Saldana.2014. Qualitative Data Analysis. Edisi Ketiga. United States of America: SAGE. Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Poerwadermita, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahass Indonesia Edisi Ketiga. Balai Pustaka: Jakarta. Siagian, Sondang P. 2012. Manajemen Stratejik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta. Direktur Jenderal Bea dan Cukai (2010). Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P53/ BC/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan.
Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 10 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
6