fertilisasi dan kontrol reproduksi - Website Staff UI

FERTILISASI. • Proses penyatuan gamet pria dan wanita yang terjadi di daerah ampulla tuba fallpopii. • Spermatozoa yang masuk vagina harus mengalami k...

23 downloads 735 Views 69KB Size
FERTILISASI DAN KONTROL REPRODUKSI TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed DASAR KEPERAWATAN DAN KEPERAWATAN DASAR FIK-UI TUTI N., FIK UI

FERTILISASI • Proses penyatuan gamet pria dan wanita yang terjadi di daerah ampulla tuba fallpopii. • Spermatozoa yang masuk vagina harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom • Kapasitasi: masa penyesuaian dalam saluran reproduksi wanita di mana terjadi pelepasan selubung glikoprotein dan protein-protein plasma semen yang membungkus akrosom yang berlangsung kira-kira 7 jam pada manusia • Reaksi akrosom: reaksi pelepasan anzim-enzim dari akrosom untuk menembus lapisan-lapisan oosit dengan diinduksi oleh protein-protein zona TUTI N., FIK UI

FERTILISASI • • • • •

Tahap 1: penembusan Cumulus Ooforus Tahap 2: penembusan Corona Radiata Tahap 3: penembusan zona pelusida Tahap 4: fusi oosit dan membran plasma Tahap 5: senggami ( penggabungan pronukleus wanita dengan pronukleus pria) TUTI N., FIK UI

Penembusan Cumulus Ooforus dan Corona Radiata • Dari 200 – 300 juta spermatozoa yang dicurahkan, hanya 300 – 500 yang mencapai tempat pembuahan, dan hanya satu diantaranya yang diperlukan untuk pembuahan. Sperma lain membantu agar dapat menembus sawar-sawar yang melindungi gamet wanita. • Dari akrosom (tudung kepala) sperma dikeluarkan enzim-enzim secara berurutan: Hyalurunidase, Corona penetrating enzim (CPE) dan terakhir akrosin untuk menembus zona pelusida. TUTI N., FIK UI

PENEMBUSAN ZONA PELUSIDA • Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. • Permeabilitas zona berubah ketika kepala sperma menyentuh permukaan oosit yang menyebabkan pembebasan enzim-enzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membran plasma oosit. • Enzim-enzim ini membuat reaksi zona untuk menghambat penetrasi sperma dan membuat tak aktif tempat-tempat reseptor spermatozoa.

TUTI N., FIK UI

FUSI OOSIT DAN MEMBRAN SEL SPERMA • Penyatuan antara selaput oosit dan selaput yang melindungi bagian belakang sperma. • Pada manusia hanya kepala sperma saja yang masuk, bagian leher dan ekor tetap di luar oosit. • Reaksi oosit: reaksi kortikal dan zona, melanjutkan pembelahan meiosis 2, penggiatan metabolik sel telur TUTI N., FIK UI

PENGATURAN CARA BEDAH • Ligasi tuba: ovarektomi, histerektomi, kastrasi radiasi, salpingektomi, tubektomi. • Vasektomi: tindakan bedah memotong dan mengangkat sebagian kecil vas deferens kanan dan kiri masing-masing kurang dari 1 cm.

TUTI N., FIK UI

METODE KONTROL REPRODUKSI YANG UMUM Nama

Prosedur

Metodologi

Abstinensia

Tidak melakukan hubungan seksual

Tidak ada sperma di vagina

100%

Tidak ada

Vasektomi

Memotong vas deferens dan mengikatnya

Tidak ada sperma dalam cairan seminal

Hampir 100%

Irreversi bel steril

Ligasi tuba

Memotong oviduct dan mengikatnya

Tidak ada telur Hampir dalam oviduct 100%

Irreversi bel steril

Depoprovera injection

4 kali injeksi progesteron pertahun

Hipofisis anterior tidak TUTImelepas N., FIK UI FSH dan LH

Keefektif an

Sekitar 99%

Resiko

Breast cancer? Osteopo rosis?

METODE KONTROL REPRODUKSI YANG UMUM Nama

Prosedur

Metodologi

Efektif

Resiko

Oral

Pengobatan hormon setiap hari

Hipofisis anterior tidak melepas FSH dan LH

Hampir 100%

Thromboembo lisme, (perokok)

Implants

Tube progestin dimasukkan ke bawah kulit

Hipofisis anterior tidak melepas FSH dan LH

Lebih dari 90%

Belum diketahui

IUD

Plastic coil dimasukkan ke dalam uterus

Mencegah implantasi

Lebih dari 90%

Infeksi pelvis

Diaphra gm

Latex cup dimasukkan ke dalam vagina

Memblok masuknya sperma ke uterus

Dengan jelly sekitar 90%

Belum diketahui

Cervical cap

Latex cap dimasukkan melalui serviks

Membawa spermisid TUTI N., FIK UI mendekati serviks

Hampir 85%

Kanker serviks

METODE KONTROL REPRODUKSI YANG UMUM Nama

Prosedur

Metodologi

Efektif

Resiko

Mencegah Kondom Selubung latex yang pria menutupi permukaan penis masuknya sperma yang ereksi

Sekitar 85%

Belum ada

Coitus interupt us

Penis ditarik sebelum ejakulasi

Mencegah sperma masuk vagina

Sekitar 75%

Belum ada

Jelly, cream, sabun

Product spermisidal dimasukkan sebelum hubungan

Membunuh sperma

Sekitar 75%

Belum ada

Kalen der

Mencatat waktu ovulasi

Menghindari hubungan saat ovulasi

Sekitar 70%

Belum ada

Douche

Vagina dibersihkan setelah hubungan

Mengeluarkan sperma

Kurang dari 70%

Belum ada

TUTI N., FIK UI

REFERENSI • Mader SS (2000). Human Biology, sixth edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc. • Sadler TW (1997). Embriologi Kedokteran Langman. T.W. Sadler; alih bahasa, Joko Suyono; eidtor, Devy H. Ronardy.-Jakarta: EGC. • Syahrum, MH, dkk (2000). Reproduksi dan Embriologi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. TUTI N., FIK UI