Mam
MAKALAH ISLAM Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keagamanan NKRI
5 Agustus 2014
Makalah Islam Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keagamanan NKRI
Fuad Nasar (Pemerhati Masalah Sosial Keagamaan)
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang merupakan kelompok kekuatan militer di Irak dan Suriah muncul menjadi isu internasional yang menggemparkan dunia. ISIS yang terbentuk 2013 tidak hanya memiliki ideologi ekstrim, tetapi juga menebarkan teror dan kekerasan terhadap publik. Menurut dokumen Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi mendapatkan pelatihan militer setahun penuh dari Mossad, Israel dan mendapatkan kursus teologi dan retorika dari lembaga intelijen zionis. Dikutip dari Global Research, sebuah organisasi riset media independen di Kanada, satuan intelijen dari Inggris, AS dan Mossad Israel mempunyai andil dan bekerjasama menciptakan sebuah negara khalifah baru yang disebut dengan ISIS. Di Timur Tengah, pendeklarasian negara Islam baru "Khilafah" oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), menuai banyak kritik dari dari ulama Sunni Suriah, Irak, dan kelompok Islam lainnya. Gerakan ini telah menyebarkan pengaruh dan merekrut pengikutnya di Indonesia ditandai dengan deklarasi pendirian ISIS Indonesia di Solo, Bima dan sejumlah wilayah di Indonesia lainnya. Sejauh ini ISIS Indonesia telah mengirimkan lebih dari 200 anggotanya ke Irak dan Suriah via Turki, dan diperkirakan keanggotaan ISIS di Indonesia telah mencapai angka 1000 anggota di Indonesia. Para pendukung ISIS di Indonesia telah bersumpah setia atau membaiat pimpinan
ISIS, Abu Bakar al Baghdadi. Dengan sumpah itu, para pendukung ISIS seolah-olah tak lagi menjadi warga negara Indonesia, melainkan menjadi warga negara ISIS. Menurut Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), kelompok pendukung ISIS di Indonesia tidak hanya di satu titik, namun telah telah tersebar di beberapa lokasi. Namun decara umum lokasi lahirnya dukungan ISIS merupakan titik keberadaan kolompok Islam radikal, seperti di Jakarta, Bandung, Malang, Solo dan lokasi lain. Indonesia merupakan sumber dukungan yang potensial bagi ISIS mengingat posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Sebuah video berisi ajakan dari warga Indonesia untuk bergabung ke ISIS beredar melalui situs YouTube. Dalam video berdurasi delapan menit berjudul 'Join the Ranks' itu, seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesi meminta warga Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia. Fenomena ISIS tidak boleh dianggap remeh oleh pemerintah, karena akan menjadi ancaman serius bagi agama, negara dan bangsa. Pembaiatan anggota ISIS telah terjadi yaitu di Malang, Jawa Timur, Bima NTB, Solo Jateng, Ciputat, Banten, dan lain-lain.
Indonesia Menyikapi ISIS
Ummat Islam Indonesia perlu hati-hati dan memiliki kewaspadaan dalam menyikapi isu gerakan ISIS. Untuk itu diperlukan kajian yang konfrenhensif. Perlu didalami latar belakang dan potensi ancaman yang dapat ditimbulkannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tokoh dan pemimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah telah menyampaikan pernyaatan dalam menyikapi ISIS. DR (HC) K.H. Hasyim Muzadi (Nahdlatul Ulama) mengatakan bahwa video yang mengajak warga Indonesia bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bisa mengancam kedaulatan negara. Sebab, ISIS merupakan gerakan lintas negara yang bertujuan mendirikan negara tersendiri. Ini gerakan ekstrim yang tidak menghormati kedaulatan negara. Hasyim meminta umat muslim dan pemerintah mewaspadai kampanye yang mengajak warga bergabung dengan ISIS. Soalnya ISIS bukanlah aliran agama yang berisi ajaran teologi dan ritual keagamaan, tetapi gerakan politik yang bisa mengancam kedaulatan dan konstitusi. Menurut, Hasyim, jika gerakan ini merebak di Indonesia, bukan tak mungkin akan ada gerakan-gerakan serupa ISIS yang bermunculan. Organisasi ini dinilai sangat berbahaya. Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Maarif (Muhammadiyah) meminta pemerintah untuk mewaspadai munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Tanah Air. Menurut Syafi’i Maarif, jika memang ada, maka
pemerintah harus segera memberantas kelompok tersebut sebelum berkembang lebih jauh. Jika terbukti memang ada, harus dipangkas pada kuncupnya sebelum berkembang. Syafi'i Maarif juga meminta masyarakat agar tidak tertipu dengan ajakan bergabung dengan kelompok tersebut. Sebab, ISIS merupakan kelompok sesat dan merasa benar di jalan yang sesat. Menurut salah seorang pengamat politik, organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berpotensi besar berkembang di Indonesia. Ada dua penyebab ISIS mudah berkembang di Tanah Air. Pertama, Indonesia memiliki toleransi yang tinggi terhadap kebebasan beragama. Kondisi ini sekaligus menjadi peluang tumbuhnya bibit-bibit gerakan yang membahayakan. Kedua, pengetahuan dan informasi masyarakat mengenai agama cenderung sedikit, tapi semangat ingin berbuat lebih. Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa Kemenkominfo belum bisa memblokir video ajakan kepada masyarakat Indonesia untuk bergabung dengan ISIS di situs YouTube. Pemblokiran itu hanya bisa dilakukan atas dasar pengaduan dari masyarakat. Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin secara tegas menyatakan, ideologi Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) bertentangan dengan ideologi Pancasila. Pernyataan ISIS yang mengatakan bahwa Pancasila adalah thogut atau berhala yang harus diperangi, sudah amat kelewat batas. ISIS merupakan suatu organisasi
pergerakan yang berpaham radikal, dan menggunakan kekerasan demi memperjuangkan apa yang diyakininya. Yakni memperjuangkan negara Islam di Iraq dan Suriah. Umat Islam Indonesia tak perlu terpengaruh dan ikutikutan. Demikian pesan blackberry messenger yang disebarkan Menag kepada pers Sabtu (2/8) Menurut Menteri Agama, masyarakat Indonesia yang mengangkat sumpah dan berjanji setia kepada negara asing atau menjadi bagian dari negara asing bisa mengakibatkan kehilangan status kewarganegaraan. Khususnya umat Islam Indonesia, Menteri Agama meminta agar bersikap mawas diri. Sebab dakwah Islam dilakukan secara damai, mengajak dan merangkul semua kalangan dengan cara-cara yang baik dan penuh hikmah, bukan dengan menebar ketakutan dan kekerasan. Demikian kutipan pernyataan Menteri Agama.
Respons dan Tindak-Lanjut Sejalan dengan pernyataan tokoh ormas Islam dan himbauan Menteri Agama, Kementerian Agama perlu menindak-lanjuti dengan mengundang segenap elemen umat dan seluruh organisasi Islam guna mendapatkan penjelasan secara komprehensif dari para pihak yang berkompeten. Segenap eleman umat dan organisasi Islam harus memiliki sudut pandang dan persepsi yang sama dalam menyikapi isu ISIS ini. Dalam forum tersebut diundang berbicara para tokoh agama, pakar hubungan internasional, pihak
intelijen, ahli ketahanan nasional, dan pihak terkait lainnya. Terget yang diharapkan dari pertemuan sarasehan sehari ialah “sikap dan pernyataan bersama” dalam menyikapi potensi ancaman bahaya ISIS dan langkahlangka untuk mengantisipasi serta menangkal pengaruh ISIS di Indonesia. Dalam menyikapi isu ISIS, seluruh umat Islam Indonesia dan ormas Islam harus selalu mengedepankan semangat ukhuwah islamiyah dan kerukunan nasional. Umat Islam dan segenap kekuatan bangsa tidak boleh terpecah-belah dan terjebak dalam strategi adu-domba yang dapat merugikan kepentingan umat yang lebih besar.
Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini