Narasi Renstra Verifikasi Bappeda 13 Juli 2017 - Dinas Kesehatan

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun. 2013-2018 disusun ... acuan resmi bagi penyusunan Rencana Kerja Organisasi ...

3 downloads 515 Views 1MB Size
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI 2013-2018

DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI BALI | 2017

KATA PENGANTAR Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018 disusun karena adanya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018. Perubahan Renstra ini juga mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Renstra Kemeterian Kesehatan RI, Sistem Kesehatan Nasional dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 20132018 dilakukan dengan mengikutsertakan berbagai unsur di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali serta pemangku kepentingan terkait lainnya. Diharapkan Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018 dapat menjadi acuan resmi bagi penyusunan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Dengan tersusunnya Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018 kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas kontribusinya dalam penyusunan Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018. Kami menyadari bahwa Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018 masih belum sempurna, karenanya masukan yang bersifat konstruktif sangat diharapkan. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa memberikan sinar suci-Nya dan kekuatan bagi kita sekalian dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Bali

Denpasar, 3 Juli 2017 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali

dr. Ketut Suarjaya, MPPM Pembina Utama Madya NIP. 19620115 198710 1 001

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................................................. iiii DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1 1.2. Maksud dan tujuan Penyusunan Rencana Strategis ....................................................... 5 1.3. Landasan Hukum ............................................................................................................ 5 1.4. Sistematika Penyusunan ................................................................................................. 7 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ................................................................................ 8 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ............................................................... 8 2.2. Sumber Daya SKPD ..................................................................................................... 25 2.2.1. Sumber Daya Manusia ................................................................................................. 25 2.2.2. Sarana Pelayanan Kesehatan ........................................................................................ 27 2.2.3 Sumber Daya Keuangan SKPD.................................................................................... 29 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ............................................................................................. 33 2.3.1. Derajat Kesehatan......................................................................................................... 33 2.3.2. Pelayanan Kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan .............. 35 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD .......................................... 38 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ........................... 40 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ......................... 40 3.2. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota. ...... 44 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. ..... 44 3.5. Penentuan Isu Strategis ................................................................................................ 45 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ............ 46 4.1. Review Visi dan Misi SKPD ......................................................................................... 46 4.2. Tujuan dan Sasaran ...................................................................................................... 47 4.3. Strategi dan Arah Kebijakan ........................................................................................ 48 BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .......................................................... 53 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ..................................................................................................... 87 BAB VII PENUTUP .................................................................................................................... 90

iii

DAFTAR TABEL Tabel 2. 1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Struktural Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2012 .............................................................................................................. 26 Tabel 2. 2 Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Tahun 2012 ......... 27 Tabel 2. 3 Jumlah Puskesmas Pembantu dan Pusling Tahun 2012 .......................................... 28 Tabel 2. 4 Data Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi Bali Tahun 2008 s/d 2012 .................... 28 Tabel 2. 5 Data Rumah Sakit Swasta di Provinsi Bali Tahun 2008 s/d 2012........................... 29 Tabel 2. 6 Jumlah dan Realisasi Anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2008-2012 ................................................................................................................ 30 Tabel 2. 7 Persentase Anggaran Dinas Kesehatan terhadap APBD Provinsi Bali Tahun 2008-2012 ................................................................................................................ 31 Tabel 2. 8 Anggaran dan Realisasi Pendanaan APBD ............................................................. 32 Tabel 2. 9 Angka Kematian Neonatus, angka kematian bayi dan Angka kematian Balita Tahun 2016 .............................................................................................................. 33 Tabel 2. 10 Angka kematian Ibu di Povinsi Bali Tahun 2013-2016 .......................................... 34 Tabel 2. 11 Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan di Provinsi Bali Tahun 2013-2015 ........ 35 Tabel 2. 12 Pencapaian Pelayanan Kesehatan sesuai SPM Kab/Kota Di Provinsi Bali Tahun 2013-2015 ................................................................................................................ 35 Tabel 4. 1 Keterkaitan Visi RPJPN, RPJPD dan RPJMD Provinsi Bali dan RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Bali ................................................................................ 49 Tabel 4. 2 Keterkaitan Misi RPJPN, RPJPD, RPJMD dan RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Bali ............................................................................................................ 50 Tabel 4. 3 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Bali........................................................................................... 51 Tabel 5. 1 Indikator Kinerja Program Dinas Kesehatan Provinsi Bali........................................................................................................................... 58 Tabel 5. 2 Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Kebutuhan Pendanaan Dinas Kesehatan Provinsi Bali........................................................................................... 66 Tabel 6. 1 Keterkaitan Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali ............................................ 88

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Kesehatan adalah hak asasi setiap manusia yang harus dipenuhi. Kesehatan menjadi

salah satu penentu kesejahteraan manusia dan kualitas dari sumber daya manusia. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya. Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat diperlukan adanya kegiatan yang dapat menyentuh langsung kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang paling mendasar untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Disadari bahwa kesehatan masih merupakan prioritas dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya disamping pendidikan. Dalam upaya melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan diperlukan adanya upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan untuk meningkatkan mutu upaya tersebut diatas perlu dilakukan revitalisasi sistem kesehatan secara menyeluruh sehingga masalah kesehatan mulai dari hulu sampai kehilir dapat diatasi dengan baik. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah, yang diorganisir oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka salah satu kewajiban Kepala Daerah/Wakil Kepala sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada pasal 12 ayat(1) huruf b Kesehatan adalah urusan wajib yang bersifat pelayanan dasar yaitu pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara. Mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016, tentang “Pembentukan Susunan Perangkat Daerah” dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 103 Tahun 1

2016, menyebutkan bahwa

Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan unsur pelaksana

pemerintahan Bidang Kesehatan dipimpin kepala Dinas ,berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan memiliki tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah, serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya (Pasal 5 Bab III Peraturan Gubernur 103 Tahun 2016). Seiring dinamika perubahan regulasi yang terjadi, evaluasi kebijakan perencanaan pembangunan di daerah secara paralel terus berproses, Sebagaimana diatur dalam Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta mengacu pada Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di daerah, telah mempedomani seluruh rangkaian proses sistem perencanaan di daerah. Pasca diterbitkannya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2014-2019, diikuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No.18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, berimplikasi juga terhadap regulasi dan kebijakan di daerah. Sebagai tindak lanjutnya di Provinsi Bali telah ditetapkan Perda Provinsi Bali No. 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, yang diikuti dengan terbitnya Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali serta ditetapkannya Perda No. 2 tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018. Pada akhirnya juga berimplikasi terhadap kebijakan pada perangkat daerah (PD) agar segera menindaklanjuti dengan melakukan evaluasi terhadap dokumen perencanaan turunannya. Berpedoman pada Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan Nasional dan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 264 ayat 5 dinyatakan bahwa RPJPD, RPJMN dan RKPD dapat dirubah apabila berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai lagi dengan dinamika yang terjadi dan atau tidak sesuai lagi dengan kebijakan pemerintah pusat. Memperhatikan transisi regulasi dan relevansi ketentuan yang berlaku serta perubahan kebijakan lingkungan yang 2

mendasar menjadikan entry point telah dilakukannya evaluasi terhadap RPJMD Provinsi Bali Tahun 2013-2018 dengan dietetapkannya Perda No. 2 tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018. Dengan telah dilakukannya evaluasi terhadap RPJMD 2013-2018 sesuai mekanisme yang berlaku, evaluasi terhadap dokumen perencanaan strategis pada perangkat daerah juga terus berproses sampai ditetapkannnya RPJMD Perubahan. Beberapa tahapan kegiatan telah diikuti dan dilakukan antara lain: 1) Menyusun Tabel.8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang didampingi oleh tim dari Bappeda /Litbang Prov. Bali dengan melibatkan kelompok ahli pembangunan; 2) Menyusun Rencana awal Renstra secara simultan penyusunan revisi RPJMD; 3) Menyusun kesepakatan billateral meeting Kepala Dinas Kesehatan Prov. Bali dengan Jajaran Bappeda /Litbang Prov. Bali; 3) Mengikuti sosialisasi Perda No. 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018. Rekomendasi hasil evaluasi terhadap dokumen perencanaan strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Bali periode 2013-2018, terdapat beberapa masukan dari tim jajaran Bappeda beserta

kelompok ahli pembangunan Prov. Bali antara lain : 1) perlu

memperhatikan isu-isu stratagis terkini tekait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi OPD; 2) perlu dilakukan penyempurnaan indikator kinerja sehingga ada perbedaan yang jelas antara indikator kinerja utama, indikator kinerja program (out come ) dan indikator kegiatan (out put); 3) Perlu penyesuaian pencapaian target indikator sampai akhir masa renstra dengan memperhatikan indikasi pendanaan sesuai yang tertuang dalam RPJMD Perubahan. 4) perlu dilakukan penyempurnaan dokumen perencanaan strategis ( Renstra ) pada Dinas Kesehatan Provinsi Bali, yang disusun berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat yang melibatkan seluruh pejabat di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dimotori oleh tim penyusun yang diketuai oleh Kepala Dinas. Dalam kaitan dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik. Inpres Nomor 7 3

Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Adapun keterkaitan RENSTRA Dinas Kesehatan

Provinsi Bali dengan dokumen

perencanaan lainnya seperti terlihat dalam gambar berikut : Gambar 1. 1 Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Pedoman

RPJM-Nasional (5 Tahun)

RPJP-Nasional (20 Tahun) Acuan

Memperhatikan

Acuan

RPJP-Daerah Provinsi (20 Tahun)

RPJM- Daerah Provinsi/ Renstrada-Provinsi dan Standar Pelayanan Minimal Memperhatikan

Acuan RPJP-Daerah Kab. (20 Tahun) Pedoman

Input

RPJM-Daerah Kab. (5 Tahun)

Penjabaran

Pedoman

Pedoman RKPD (1 Tahun)

Rancangan Renstra-SKPD

Renstra-SKPD (5 Tahun) Acuan Acuan

Input

RKP Acuan

Pedoman

Renja-SKPD (1 Tahun) Pedoman RAPBD (1 Tahun)

4

Untuk mensinergikan pembangunan kesehatan di Provinsi Bali dengan pembangunan kesehatan nasional, penyelenggaraan pembangunan kesehatan mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional. Dan untuk menyesuaikan dengan perubahan RPJMD, maka kami menyusun perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013 - 2018. Perubahan Renstra merupakan pedoman, alat kendali dan tolok ukur bagi Dinas Kesehatan Provinsi Bali dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya serta untuk penilaian keberhasilan pada setiap tingkat administratif pemerintah daerah selama 2 (dua) tahun yaitu tahun 2017 – 2018. 1.2.

Maksud dan tujuan Penyusunan Rencana Strategis Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013 - 2018

disusun dengan maksud menyempurnakan Perubahan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Mengah Daerah (RPJMD) sebagai acuan resmi Dinas Kesehatan Provinsi Bali dalam menyusun program/kegiatan, rencana kerja (Renja) Tahun 2013 - 2018 yang berlaku efektif selama 2 (dua) tahun yaitu tahun 2017 - 2018. Tujuan penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2018 adalah 1. Sebagai Penjabaran Visi, Misi, Program Pembangunan Kesehatan di Provinsi Bali. 2. Sebagai Dokumen Perencanaan dalam penjabaran program dan menentukan arah kebijakan pembangunan kesehatan, 2 Tahun yaitu Tahun 2017 dan 2018 dan acuan dalam menetapkan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 3. Mewujudkan keterpaduan arah kebijakan pembangunan Kesehatan Nasional maupun daerah sesuai dengan Tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018. 1.3.

Dasar Hukum Penyusunan Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategik Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pertanggungjawaban Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005–2025; 7. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 8. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit: 9. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional; 14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 15. Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah; 16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 331/Menkes/SK/V/2006 tentang Rencana Strategis Departemen Kesehatan; 17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 457/Menkes/SK/V/ 2008 tentang 17 Sasaran Departemen Kesehatan; 18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes/SK/V/ 2008 tentang Juknis PP 38 Tahun 2007; 19. Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali; 20. Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018; 6

21. Keputusan Gubernur Nomor 1399/04-A/Hk/2017, tanggal 4 Juli 2017 tentang Pengesahan Perubahan Renstra Perangkat Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018. 1.4.

Sistematika Penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013–2018

disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I :

Pendahuluan yang memuat latar belakang, pengertian, maksud dan tujuan, landasan hukum dan sistematika penyusunan Renstra.

Bab II :

Gambaran Pelayanan Pemerintah Daerah Provinsi Bali yang memuat Tentang Gambaran Umum Kondisi Daerah yang Tertuang dalam Perubahan RPJMD Tahun 2013-2018, Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan Pemerintah Daerah, Fungsi dan Struktur, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantang dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi yang berisi Analisis Isu-Isu Strategis Dinas Kesehatan yang mengacu pada Isu-Isu Strategis RPJMD Bab IV : Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan yang berisi Visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang mengacu pada RPJMD serta Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Provinsi Bali Bab V :

Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif sesuai dengan Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Serta Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai kebutuhan Pendanaan sesuai dengan RPJMD

Bab VI : Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang mengacu pada indikator kinerja Pemerintah Daerah pada RPJMD Bab VII : Penutup

7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016, tentang “Pembentukan Susunan Perangkat Daerah” dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 103 Tahun 2016, menyebutkan bahwa

Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan unsur pelaksana

pemerintahan Bidang Kesehatan dipimpin kepala Dinas ,berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan memiliki tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah, serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya (Pasal 5 Bab III Peraturan Gubernur 103 Tahun 2016). Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada pasal 6 Bab IV Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2016, menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan; b. Pelaksanaan evalusasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan; c. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Gubernur terkait dengan bidang kesehatan. Susunan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sesuai pasal 3 Bab II Bagian Kedua Pergub Nomor 103 Tahun 2016 adalah sebagai berikut : a. Sekretariat; b. Bidang; c. Sub Bagian; d. Seksi; e. Kelompok Jabatan Fungsional; dan f. UPT.

8

Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi Bali terdiri dari: a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b) Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan; dan 3) Sub Bagian Keuangan. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Bidang pada Dinas Kesehatan Provinsi Bali terdiri dari: a). Bidang Sumberdaya Kesehatan; b). Bidang Kesehatan Masyarakat; c). Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan d). Bidang Pelayanan Kesehatan. Bidang dipimpin Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebagai berikut: Bagan 1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Sesuai Peraturan Gubernur Bali No. 103 Tahun 2016

9

Selanjutnya berdasarkan Pergub Bali Nomor 103 Tahun 2016, tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Kesehatan Provinsi Bali, masing-masing pejabat memiliki tugas sebagai berikut : 1.

Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas a. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; e. Menyelenggarakan urusan pemerintahan provinsi di bidang kesehatan, meliputi bidang kesehatan masyarakat, bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, bidang pelayanan kesehatan dan bidang sumber daya kesehatan, serta koordinasi dan pembinaan terhadap UPT Dinas; f. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang kesehatan; g. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian teknis serta pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang kesehatan; h. Menyelenggarakan pengembangan di bidang kesehatan, serta UPT Dinas; i. Menyelenggarkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya, dalam dan luar negeri di bidang kesehatan; j. Menyelenggarakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang kesehatan; k. Menyelenggarakan pembinaan administrasi dan pengadministrasian Dinas; l. Menyelenggarakan perumusan bahan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas; m. Menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas;

10

n. Menyelenggarakan verifikasi, menyampaikan rekomendasi dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang kesehatan; o. Menyelenggarakan

penyampaian

saran

pertimbangan

mengenai

bidang

kesehatansebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Daerah; p. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPT Dinas; q. Menyediakan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota; r. Menyampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; s. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Dinas; t. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; u. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan v. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. 2. Sekretariat Sekretaris mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing sub bagian c. Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian. d. Menilai prestasi kerja bawahan e. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan bawahan f. Menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program pembangunan bidang kesehatan g. Melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang dan Kepala UPT h. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasar rencana kerja yang telah disusun i. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian, penyusunan program dan keuangan j. Mengumpulkan dan menyusun laporan Sekretariat, Bidang, UPT sebagai bahan laporan Dinas k. Melaksanakan sistem pengendalian intern l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

11

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas 2.1 Kepala Sub Bagian 2.1.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan programkerja Sub Bagian; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Melakukan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan di Sub Bagian untuk disampaikan kepada Sekretaris; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Sub Bagian setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Sekretaris; f. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat; g. Melaksanakan urusan rumah tangga; h. Melaksanakan administrasiPegawai ASN; i. Penatausahaan barang milik daerah; j. Menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis pelaksanaan struktur organisasi, ketatalaksanaan, analisis jabatan dan pengukuran beban kerja; k. Menyiapkan dan meneliti bahan penyusunan produk hukum daerah, kehumasan dan keprotokolan; l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; m. Melaksanakan

tugas

kedinasan

lainnya

yang

ditugaskan

oleh

atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. 2.2.2 Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Melakukan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan di Sub Bagian untuk disampaikan kepada Sekretaris; 12

e. Menghimpun penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada sekretariat dan masing-masing bidang untuk disampaikan kepada Sekretaris; f. Menghimpun dan memverifikasi hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pada sekretariat dan masing-masing bidang serta UPT Dinassetiap; bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Sekretaris; g. Menghimpun bahan kebijakan dan menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas; h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; i. Melaksanakan

tugas

kedinasan

lainnya

yang

ditugaskan

oleh

atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. 2.2.3. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya; e. Melaksanakan penatausahaan keuangan; f. Melaksanakan pengawasan keuangan; g. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan; h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; i. Melaksanakan

tugas

kedinasan

lainnya

yang

ditugaskan

oleh

atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuan yang berlaku; dan j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. k. Melaksanakan sistem pengendalian intern l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

13

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. 3. Bidang 3.1. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; e. Menilai prestasi kerja bawahan; f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; h. Melaksanakan perumusan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; i. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan; j. Membimbing dan memberi petunjuk kegiatan promosi kesehatan, penyelenggaraan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat; k. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pemantauan, penyelidikan, serta penanggulangan masalah gizi; l. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kesehatan keluarga, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta pembinaan kesehatan dalam rangka kelangsungan hidup ibu, bayi, anak, dan remaja; m. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; n. Melaksanakan

tugas

kedinasan

lainnya

yang

ditugaskan

oleh

atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan o. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas melaluiSekretaris. 3.1.1 Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; 14

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala Bidang; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat; g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kesehatan keluarga, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta pembinaan kesehatan dalam rangka kelangsungan hidup ibu, bayi, anak, dan remaja; h. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penanggulangan penyakit, kejadian luar biasa (KLB) penyakit akibat masalah gizi; i. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3.2.2 Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas: a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

15

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat; g. Membimbing dan memberi petunjuk kegiatan promosi kesehatan, penyelenggaraan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat; h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. 3.1.3 Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga mempunyai tugas: a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; g. Melaksanakan bimbingan pengendalian penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) akibat pencemaran lingkungan; h. Melaksanakan bimbingan, pengendalian dan pengawasan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; i. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

16

3.2. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas: a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; e. Menilai prestasi kerja bawahan; f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, NAPZA dan kesehatan jiwa; i. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan surveilans epidemiologi, penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB), pencegahan dan penanggulangan penyakit; j. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kesehatan haji serta pengendalian operasional penanggulangan penyakit akibat bencara dan wabah; k. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; l. Melaksanakan

tugas

kedinasan

lainnya

yang

ditugaskan

oleh

atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. 3.2.1 Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas: a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; 17

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, sertapemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi; g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan surveilans epidemiologi penyakit, penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB), sistem kewaspadaan dini penyakit, imunisasi, bimbingan teknis pencegahan penyakit dan kesehatan haji; h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. 3.3.2 Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas: a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular; g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penanggulangan penyakit, kejadian luar biasa (KLB) penyakit akibat bencana dan wabah lintas Kabupaten/Kota; h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

18

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. 3.2.3 Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas: a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,

kesehatan jiwa dan NAPZA(narkotika

psikhotropika dan zat adiktif lainnya); g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penanggulangan penyakit, kejadian luar biasa (KLB) penyakit akibat bencana dan wabah lintas Kabupaten/Kota; h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. 3.3. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. Membimbingdanmemberi petunjukkepada Kepala Seksidanbawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; e. Menilai prestasi kerja bawahan; f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; 19

g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional; i. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan primer, rujukan dan kesehatan tradisional; j. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian wabah dan bencana, meliputi kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan; k. Melaksanakan pengelolaan hibah bansos di bidang kesehatan; l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; m. Melaksanakan

tugas

kedinasan

lainnya

yang

ditugaskan

oleh

atasan

sesuaidenganpedoman dan ketentuanyang berlaku; dan n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melaluiSekretaris. 3.3.1 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer mempuyai tugas a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan kesehatan primer; g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pelayanan kesehatan primer dan upaya kesehatan indera, program kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kelangsungan hidup lansia;

20

h. Melaksanakan pengelolaan hibah dan bansos di bidang kesehatan; i. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. 3.3.2 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan kesehatan rujukan; e. Melaksanakan

bimbingan

dan

pengendalian

program

pelayanan

keehatan

rujukan/spesialistik dan sistem rujukan, pelayanan kesehatan swasta serta pengendalian wabah dan bencana meliputi kesiapsiagaan, mitigasi, tanggapan darurat dan pemulihan; f. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. 3.3.3 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala Bidang; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; 21

f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan tradisional; g. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan di bidang pelayanan kesehatan tradisional; h. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. 3.4. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Bidang; b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi; d. Membimbingdanmemberi petunjukkepada Kepala Seksidanbawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; e. Menilai prestasi kerja bawahan; f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; h. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan; i. Melaksanakan penyediaan dan pengelolaan buffer stock obat provinsi, alat kesehatan, sarana prasarana penunjang pelayanan kesehatan, reagensia dan vaksin lainnya; j. Melakukan penyelenggaraan perijinan, registrasi, akreditasi, sertifikasi sumber daya manusia kesehatan dan sarana kesehatan sesuai dengan peraturan perundangundangan; k. Mengkoordinasikan proses perizinan/nonperizinan untuk disampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

22

m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melaluiSekretaris. 3.4.1 Kepala Seksi Kefarmasian mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala Bidang; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknisdan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian; g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan perijinan, registrasi, akreditasi, sertifikasi di bidang kefarmasian; h. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengelolaan pelayanan farmasi pada sarana kesehatan, produsen dan distributor makanan, kosmetika, obat, obat tradisional, narkotika, psikotropika, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) milik swasta dan pemerintah; i. Melakukan penyediaan dan pengelolaan buffer stock obat provinsi, reagensia dan vaksin lainnya; j. Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk disampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Kepala Bidang dan diteruskan ke Kepala Dinas melalui Sekretaris; k. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

23

3.4.2 Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala Bidang; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang alat kesehatan dan PKRT; g. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan perijinan, registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana pelayanan kesehatan, sertifikasi sarana produksi dan distribusi alat kesehatan perbekalan rumah tangga (PKRT); h. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengelolaan sarana kesehatan, alat kesehatan dan PKRT; i. Melaksanakan penyediaan dan pengelolaan alat kesehatan dan sarana prasarana penunjang pelayanan kesehatan; j. Melakukan proses perizinan/nonperizinan untuk disampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Kepala Bidang dan diteruskan ke Kepala Dinas melalui Sekretaris; k. Melaksanakan sisten pengendalian intern pemerintah; l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. 3.4.3 Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

24

b. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Menilai prestasi kerja bawahan; d. Menyusun anggaran/pembiayaan kegiatan Seksiuntuk disampaikan kepada Kepala Bidang; e. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang; f. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya manusia kesehatan; g. Melaksanakan

bimbingan

dan

pengendalian

penelitian,

pengkajian

dan

pengembangan kesehatan; h. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengendalian perencanaan pendidikan dan latihan sumber daya manusia kesehatan; i. Menyusun rencana pendidikan dan latihan fungsional dan teknis tenaga kesehatan; j. Menyelenggarakan registrasi, sertifikasi dan rekomendasi sumber daya manusia kesehatan; k. Melakukan bimbingan teknis, pengendalian dan pengawasan sumber daya manusia kesehatan; l. Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan n. Melaporkan hasil pelaksanaan kepada Kepala Bidang.

2.2.

Sumber Daya SKPD

2.2.1. Sumber Daya Manusia Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan UPT pada th. 2016 dapat dirinci sebagai berikut : 1. Jumlah Pegawai sebanyak 617 orang terdiri dari : a. Pegawai Negeri Sipil

: 366

b. Calon Pegawai Negeri Sipil : 0

orang orang 25

2.

c. Kontrak

: 249 orang

d. Tenaga Honorer Harian

:2

orang

Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan struktural : Tabel 2. 1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan StrukturalDinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2016 No

Jabatan

Formasi

Terisi

Belum terisi

yang ada a.

Eselon II/a

1

1

0

b.

Eselon III/a

9

9

0

c.

Eselon IV/a

21

21

0

Sumber : DUK Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2016

3.

Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional : 41 0rang

4.

Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan : 366 0rang

5.

a. Golongan IV/c

:

4 orang

b. Golongan IV/b

: 15 orang

c. Golongan IV/a

: 35 orang

d. Golongan III/d

: 74 orang

e. Golongan III/c

:

54 orang

f. Golongan III/b

:

78 orang

g. Golongan III/a

:

22 orang

h. Golongan II/d

: 17 orang

i. Golongan II/c

:

24 orang

j. Golongan II/b

:

21 orang

k. Golongan II/a

: 7

orang

l. Golongan I/d

:

7

orang

m. Golongan I/c

: 3

orang

m. Golongan I/b

:

orang

5

Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan : 26

a. S.2

:

64 orang

b. S.1

:

138 orang

c. D4

:

13 orang

d. D3

:

36 orang

e. D1

:

3 orang

f. SLTA / sederajat

:

95 orang

g. SLTP / sederajat

:

9 orang

h. SD

:

6 orang

2.2.2. Sarana Pelayanan Kesehatan 1. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Jumlah dan persebaran Puskesmas yang mencakup layanan rawat inap dan layanan rawat jalan di Puskesmas yang ada di Provinsi Bali pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. 2 Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2016 Kabupaten/ Kota

Jumlah Puskesmas Dgn Fasilitas Rawat Inap

Non Rawat

Total

Inap 1. Buleleng

4

16

20

2. Jembrana

5

5

10

3. Tabanan

4

16

20

4. Badung

3

10

13

5. Denpasar

3

8

11

6. Gianyar

4

9

13

7. Kungkung

3

6

9

8. Bangli

5

7

12

9. Karangasem

6

6

12

37

83

120

Total :

27

Jumlah Puskesmas Pembantu di Provinsi Bali Tahun 2016 adalah 523 unit, dengan perincian sebagai berikut : Tabel 2. 3 Jumlah Puskesmas Pembantu dan Pusling Tahun 2016 No.

Kab/Kota

Pustu

Pusling

1

Buleleng

74

20

2

Jembrana

45

6

3

Tabanan

78

33

4

Badung

54

8

5

Denpasar

25

11

6

Gianyar

65

14

7

Klungkung

53

7

8

Bangli

59

9

9

Karangasem

71

17

Jumlah Tahun 2016

523

125

2.Rumah Sakit Sakit Data Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi BaliTahun 2016 disajikan pada tabel berikut: Tabel 2. 4 Data Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi Bali Tahun 2016 No

Kab/Kota

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Buleleng Jembrana Tabanan Badung Denpasar Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Tahun 2016 Tahun 2015 Tahun 2014

Jumlah RSU 1 1 1 1 2 1 1 1 2 11 10 10

RS ABRI 1 0 0 0 2 0 0 0 0 3 3 3

RSK 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2 2 2

Total 2 1 1 1 5 1 1 2 1 15 15 15

TT 362 125 225 214 1.163 251 163 593 218 3.339 3.313 3.495 28

Tahun 2013 Tahun 2012

10 10

3 3

2 2

15 15

3.116 2.857

Jumlah Rumah Sakit Pemerintah ada 15 buah yang terdiri dari Rumah Sakit Umum sebanyak 10 buah, Rumah Sakit ABRI ada 3 buah dan Rumah Sakit Khusus ada 2 Buah (RS Indera dan RSJ Bangli). Jumlah tempat tidur seluruhnya yang ada di semua RS Pemerintah sebanyak 3.339 buah Sedangkan jumlah Rumah Sakit Swasta di Provinsi Bali tahun 2016 berjumlah 33 buah yg tersebar di 6 Kabupaten/Kota, seperti disajikan Tabel berikut : Tabel 2. 5 Data Rumah Sakit Swasta di Provinsi BaliTahun 2016 No.

Kab/Kota

Jenis Rumah Sakit RSU

RSK

Total

TT

1

Buleleng

4

0

4

327

2

Jembrana

1

1

2

58

3

Tabanan

6

0

6

225

4

Badung

6

0

6

329

5

Denpasar

11

3

14

990

6

Gianyar

4

0

4

377

7

Klungkung

1

1

2

92

8

Bangli

1

0

1

57

9

Karangasem

1

0

0

64

Tahun 2016

35

4

39

2519

Tahun 2015

33

7

40

2609

Tahun 2014

33

7

40

2685

Tahun 2013

29

8

37

2349

Tahun 2012

26

9

35

1974

2.2.1 Sumber Daya Keuangan SKPD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan

29

masyarakat secara optimal, dengan memperhatikan keseimbangan antara pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat. Dengan demikian penyusunan anggaran dilakukan berlandaskan asas efisiensi, efektivitas, ekonomi dan akuntabel. Secara keseluruhan target (rencana) dan realisasi anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 2. 6 Jumlah dan Realisasi Anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2016

NO

TAHUN ANGGARAN

JUMLAH

REALISASI

(%)

1

2

3

4

5

1

2013

28.153.157.203

21.560.309.551

76,58

2

2014

31.566.830.290

26.152.592.890

82,82

3

2015

31.690.073.742

25.853.430.372

81,58

4

2016

91.514.994.400

74.218.607.863

81,10

Sumber: Dispenda Provinsi Bali dan Biro Keuangan Setda Provinsi Bali Persentase anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Bali terhadap APBD Provinsi Bali tahun 2013-2016 sebagai berikut:

30

Tabel 2. 7 Persentase Anggaran Dinas Kesehatan terhadap APBD Provinsi Bali Tahun 20132016 NO

TAHUN

JUMLAH APBD

ANGGARAN DINAS KESEHATAN

APBD PROV BALI

(%)

1

2

3

4

5

1

2013

28.153.157.203

1,388,534,527,780.00

2,33

2

2014

31.566.830.290

1,661,108,445,333.00

3,33

3

2015

31.690.073.742

1,938,657,385,866.00

2,57

4

2016

91.514.994.400

2,395,242,073,778.00

2,10

31

Tabel 2. 8 Anggaran dan Realisasi Pendanaan APBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013-2016

BELANJA TAHUN NO

PENDAPATAN

ANGGARA

JUMLAH

BL

BTL

N PAGU

REALISASI

PAGU

REALISASI

PAGU

REALISASI

PAGU

REALISASI

1

TH 2013

2.567.078.400

3.171.405.200

33.341.894.852

29.104.121.260

345.733.981.331

347.972.019.577

28.153.157.203

21.560.309.551

2

TH 2014

3.345.567.900

3.605.426.500

37.882.096.041

34.497.065.670

333.095.532.272

316.375.402.128

31.566.830.290

26.142.592.890

3

TH 2015

3.778.600.000

5.121.382.200

41.502.185.765

35.474.070.810

322.994.274.120,36

313.019.749.837,07

31.690.073.742

25.853.430.372

4

TH 2016

5.019.900.000

5.285.628.400

42.783.091.463

34.181.360.833

322.482.374.785,65

291.572.157.937,77

91.514.994.400

74.218.607.863

14.711.146.300

17.183.842.300

155.509.268.121

133.256.618.573

1.324.306.162.509,0

1.268.939.329.479,8

1

4

182.925.055.635

147.774.940.676

TOTAL

32

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD 2.3.1. Derajat Kesehatan Indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan (indikator Impact) masyarakat adalah: Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Ibu dan Prevalensi Gizi Buruk. 1.

Angka Kematian Bayi dan Balita Anak-anak terutama bayi lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak

sehat. Oleh karena itu angka kematian bayi dan balita dijadikan salah satu indikator derajat kesehatan, dan menjadi tujuan ke 4 di dalam Millennium Development Golls (MDG’s). Target MDG’s untuk kematian Anak (1-5 tahun) adalah 32 per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2016, sedangkan target MDG’s untuk angka kematian bayi/1000 Kelahiran Hidup pada Tahun 2016 adalah 23 per 1000 Kelahiran Hidup. Angka kematian neonatus, angka kematian bayi dan angka kematian balita tahun 2016 seperti tabel berikut: Tabel 2. 9 Angka Kematian Neonatus, angka kematian bayi dan Angka kematian Balita Tahun 2016 No.

1.

Indikator

Angka Kematian

Satuan

Per 1.000 KH

Neonatus 2.

Angka Kematian Bayi

Target MDG’s

Capaian Provinsi

dan SDKI

Bali

20/1.000 KH

4,22/1.000 KH

(SDKI 2012) Per 1.000 KH

23/1.000 KH

6,01/1.000 KH

(MDG’s 2016) 3.

Angka Kematian Balita

Per 1.000 KH

32/1.000 KH

6,83/1.000 KH

(MDG’s 2016)

Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2016

2.

Angka Kematian Ibu Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi dalam

persalinan. Sebenarnya kematian akibat komplikasi dalam persalinan dapat dicegah, karena itu ”mengurangi kematian Ibu” menjadi tujuan kelima dalam MDG’s. Target MDG,s untuk tingkat 33

kematian Ibu pada tahun 2016 adalah 102 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Ibu 2013-2016 disajikan tabel berikut: Tabel 2. 10 Angka Kematian Ibu di Povinsi Bali Tahun 2013-2016 No.

Angka Kematian Ibu

Capaian AKI

/100.000 KH

Bali

1.

2013

72,1

2.

2014

70,5

3.

2015

83,4

4.

2016

78,7

Keterangan Target Nasional AKI 2016 =102/100.000 KH (MDG’s)

Melihat Tabel diatas menunjukan Angka Kematian Ibu di Provinsi Bali cenderung mengalami peningkatan. Maka perlu dilakukan upaya yang lebih optimal untuk Menurunkan AKI dan AKB, dengan penguatan Puskesmas PONED danRS PONEK termasuk peningkatan kolaborasinya, penguatan sistem rujukan, pengembangan Sistem Komunikasi -Informasi Maternal dan Neonatal. 3.

Prevalensi Gizi Buruk Menurunkan angka prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada anak usia di bawah lima

tahun (balita) adalah Target Pertama MDGs, yaitu secara nasional masing-masing, pada tahun 2015 menjadi 3,6% untuk balita gizi buruk dan 11,9% untuk gizi kurang (Bappenas, 2010). Acuan yang dipakai oleh Bappenas adalah data Survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007. Sedangkan target MDGs untuk Provinsi Bali adalah 1,4% untuk gizi buruk dan 8,9% untuk gizi kurang. Prevalensi balita gizi buruk di Bali pada tahun 2015 adalah 1,6% dan gizi kurang adalah 7,4% (Profil Kesehatan Prov Bali, 2015). Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan di Provinsi Bali tahun 2013 – 2018, adalah sebagai berikut :

34

Tabel 2. 11 Pencapaian Indikator Derajat Kesehatan di Provinsi Bali Tahun 2013-2016 TAHUN No.

1.

2.

3.

4.

5.

Indikator

Angka Harapan Hidup Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita Angka Kematian Ibu Prevalensi Gizi Buruk

Satuan 2013

2014

2015

2016

Tahun

71,11

71,19

71,35

71,41

Per 1.000 KH

5,5

5,9

5,7

6,01

Per 1.000 KH

5,97

6,67

6,4

6,83

72,1

70,5

83,4

78,7

5,7

5,7

1,6

1,6

Per 100.000 KH %

2.3.2. Pelayanan Kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada pasal 18 menyatakan bahwa penyelenggaraan Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Wajib Pelayanan Dasar. Urusan Wajib Pelayanan Dasar ditetapkan dengan Standar Pelayanan Minimal, di Bidang Kesehatan Standar Pelayanan Minimal meliputi 2 Jenis Layanan Dasar yang dapat dilihat pada tabel 2.12

35

Tabel 2. 12 Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan Tahun 2017-2018

Target No.

No. Jenis Layanan Dasar

Indikator Kinerja

Rencana Pencapaian

1.

Pelayanan Kesehatan

Standar jumlah dan

Bagi Penduduk

kualitas barang atau

Terdampak Krisis

jasa

Kesehatan Akibat

Standar jumlah dan

Bencana Provinsi

kualitas

Batas Waktu Pencapaian

Target Pencapaian

2017

2018

100 %

2018

100 %

100 %

100 %

2018

100 %

100 %

100 %

2018

100 %

100 %

100 %

2018

100 %

100 %

100 %

2018

100 %

100 %

100 %

2018

100 %

100 %

personel/sumber daya manusia kesehatan Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar 2

Pelayanan Kesehatan

Standar jumlah dan

Bagi Penduduk Pada

kualitas barang atau

Kondisi Kejadian Luar

jasa

Biasa Provinsi

Standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar

36

Tabel 2. 13 Capian Program pada Perubahan RPJMD Yang Mengacu Pada Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan Tahun 2017-2018 No.

1.

No. Jenis Layanan Dasar

Program

Indikator Kinerja

Pelayanan Kesehatan

Upaya Kesehatan

Persentase

Bagi Penduduk

Masyarakat

Pelaksanaan Sistem

Terdampak Krisis

Penanggulangan

Kesehatan Akibat

Gawat Darurat

Bencana Provinsi

Terpadu di

Kondisi

2016

2015

Target

Realisasi

33,4 %

44 %

33,4 %

100 %

100 %

100 %

Kab/Kota 2

Pelayanan Kesehatan

Pencegahan dan

Persentase KLB

Bagi Penduduk Pada

Penanggulangan

yang tertangani < 18

Kondisi Kejadian Luar

Penyakit Menular

jam

Biasa Provinsi

37

2.4.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Adapun tantangan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali antara lain :

1. Agenda global Sustainable Depelovment Goals bidang kesehatan. 2. Beban ganda penyakit yaitu seiring meningknya penyakit menular disertai dengan meningkatnya menyakit tidak menular. 3. Transisi epidemiologi dimana kematianakibat Penyakit Tidak Menular semakin meningkat dan akan terus meningkat seiring dengan pola hidup tidak sehat (diet tidak sehat dan seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, minum alkohol dan stress. 4. Beban ganda permasalahan gizi yaitu bukan hanya gizi kurang, gizi buruk saja tetapi juga gizi lebih, kegemukan dan obesitas

Sedangkan Peluang merupakan faktor pendorong yang berasal dari eksternal SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Bali, beberapa peluang yang terindentifikasi saat ini dan masih ada dimasa yang akan datang adalah : a. Kebijakan Pemerintah Provinsi Bali Mendukung Program Kesehatan Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen tinggi dalam mendukung pembangunan kesehatan, hal ini dibuktikan melalui dukungan kebijakan pembangunan akses, sarana dan prasarana kesehatan, penganggaran program kesehatan dan mendorong partisipasi secara aktif

dukungan dalam

seluruh lapisan masyarakat dalam pembangunan

kesehatan. b. Adanya Dukungan dari Lintas Sektoral, Lembaga Swadaya Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pihak Swasta dan Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Kesehatan Seluruh lapiran masyarakat di Provinsi Bali pada umumnya sangat mendukung Program Pembanguna Kesehatan. Kesadaran akan kesehatan dan partisipasi aktif dalam program kesehatan telah terwujud pada sebagian besar masyarakat c. Meningkatnya Kesadaran dan Kebutuhan Masyarakat Terhadap Pentingnya Menerapkan Pola Hidup Sehat

38

Masyarkat Bali memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya pola hidup sehat. Pola hidup sehat bahkan sudah menjadi kebutuhan pada sebagian besar masyarakat. Pola hidup sehat sangat penting dalam mewujudkan kota sehat d. Tersedianya Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Provinsi Bali (Puskesmas, Rumah Sakit baik RS Pemerintah maupun Swasta, Klinik, Dokter Praktek Mandiri dan Bidan Praktek Mandiri) Fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Swasta sangat berkembang pesat di Provinsi Bali. Pembangunan Faskes seperti Rumah Sakit Provinsi dan Rumah Sakit Pratama Type D diharapkan mampu menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional. Selain itu pada fasilitas pelayanan tingkat primer dikembangkan

berbagai macam inovasi

pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat dan juga pelaksanaan akreditasi baik itu di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer e. Adanya Dukungan dan Bantuan Pembiayaan Pemerintah Pusat dan Luar Negeri Dalam Upaya Pengembangan Program Kesehatan Dalam pelaksanaan program dan pengembangan pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Bali mendapatkan banyak dukungan dan bantuan pembiayaan antara lain : 1) Dari Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus, Dana Dekonsentrasi, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dan Dana Pajak Rokok 2) Dari Bantuan Luar Negeri melalui Dana GF (Global Fund)

untuk Program

Penanggulangan HIV-AIDS, TBC dan Malaria

39

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Permasalahan pembangunan merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan dan ancaman yang tidak diantisipasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat diindentifikasi berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi dapat diidentifikasi permasalahan yang mengacu pada permasalahan RPJMD untuk urusan wajib pelayanan dasar Pemerintahan Daerah di Bidang Kesehatan, antara lain : 1.

Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan kematian ibu pada masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh faktor obstetrik dan non obstetrik. Angka Kematian Ibu diukur melalui Jumlah Kematian Ibu dibagi dengan Jumlah Kelahiran Hidup kemudian hasilnya dibagi dengan 100.000 Kelahiran Hidup. Pada Tahun 2016 Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Bali mencapai 50 Kematian dengan Jumlah Kelahiran Hidup sebesar 63.513 kelahiran hidup (78,7/100.000 KH). Bila dibandingkan dengan target, AKI di Provinsi Bali pada Tahun 2016 telah mencapai target, Bahkan Angka Kematian Ibu lebih kecil dari target yang ditentukan yaitu 95/100.000 KH. Bila dibandingkan dengan tahun 2015 terjadi penurunan jumlah kasus kematian ibu, dimana Tahun 2015 mencapai 55 Kematian sedangkan di Tahun 2016 mencapai 50 Kematian. Upaya yang terus dilakukan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu antara lain meningkatkan akses untuk kesehatan ibu dan calon ibu.

2.

Tingginya Kasus Penyakit Menular dan Tidak Menular Penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia termasuk Provinsi Bali, dimana beberapa penyakit menular ini dapat menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit menular yang perlu diwaspadai adalah timbulnya berbagai penyakit 40

menular baru (new emerging diseases) yang berskala internasional seperti AIDS, SARS dan penyakit

Flu Burung, adanya penyakit menular yang

muncul kembali (re-emerging

diseases) seperti : leptospirosis, antrax, TBC, DBD, cikungunya, dll. Di Bali penyakit menular yang perlu diwaspadai antara lain : TB, AIDS, DBD, dan Rabies. Untuk Kasus DBD di Provinsi Bali di Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 10964 Kasus dari Tahun 2015 sebesar 10704 Kasus. Kasus kematian akibat penyakit DBD di Provinsi Bali Tahun 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 34 kasus kematian dari Tahun 2015 sebesar 29 kasus kematian. Peningkatan kasus DBD tersebut disebapkan oleh banyak faktor antara lain pertumbuhan dan mobilisasi penduduk tinggi yang secara tidak langsung berdampak pada pertumbuhan sarang nyamuk dan juga peran serta dan perilaku masyarakat kurang dalam melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Untuk kasus rabies di Provinsi Bali terjadi penurunan kasus di Tahun 2016 sebesar 10770 kasus dari Tahun 2015 sebesar 42829 kasus, sedangkan untuk kasus kematian akibat rabies di Tahun 2016 juga mengalami penurunan sebesar 10 kasus kematian dari Tahun 2015 sebesar 15 kasus kematian. Penurunan jumlah kasus dan kematian disebapkan oleh kesadaran masyarakat yang mulai mengikat anjing peliharaannya dirumah sehingga penyebaran rabies bisa ditekan. Selain itu koordinasi yang baik antar lintas sektor terkait juga menjadi salah satu faktor penurunan kasus rabies ini Upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian penyakit menular tidak hanya fokus pada penyakit DBD dan Rabies, penyakit menular lainnya juga mendapatkan perhatian seperti melaksanakan pengobatan terhadap penderita Tuberculosis(TB) baik di puskesmas maupun RSUD, melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan penderita HIVAIDS dengan melakukan konseling terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pengobatan pada klinik CST (Conselling Suport and Treatment) yang sudah disiapkan oleh pemerintah , melaksanakan pengendalian terhadap penyakit DBD dengan PSN (Pemerantasan Sarang Nyamuk), mebunuh jentiknya dengan larvasida(abatisasi) dan membunuh nyamuk dewasa dengan fogging, melaksanakan monitoring dan evaluasi kasus rabies dengan memberikan VAR dan SAR apabila terindikasi rabies dan lain sebagainya.

41

Kendala dalam mendukung kegiatan ini seperti pada pengobatan HIV, kurangnya kesadaran pasien penderita HIV-AIDS (ODHA) yang mau minum obat dikarenakan masih adanya stigma dan diskriminasi masyarakat, sedangkan pada pengobatan TB penemuan kasus tidak berjalan secara maksimal, disebabkan karena kemampuan petugas untuk menjangkau seluruh masyarakat sangat terbatas sehingga ada kasus TB di masyarakat yang tidak termonitor. Penyakit-penyakit sebagai akibat perilaku/tidak menular juga akan terus meningkat seperti misalnya penyakit-penyakit yang muncul karena kecanduan alkohol, narkoba, merokok, kegemukan dan lain-lainnya. Kejadian penyakit-penyakit degeneratif seperti misalnya penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker juga akan terus meningkat. Masalah lain yang juga akan terus meningkat adalah kesakitan dan kematian sebagai akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Permasalahan kesehatan lainnya kedepan adalah beban biaya layanan kesehatan bagi masyarakat yang semakin besar. Permasalahan ini akan terus meningkat karena semakin melebarnya kesenjangan antara peningkatan biaya pelayanan kesehatan dengan peningkatan penghasilan penduduk. Oleh karena penyakit-penyakit menahun (khronis) akan semakin dominan dan memerlukan masa perawatan panjang dengan biaya lebih tinggi, maka beban pembiayaan kesehatan bagi masyarakat akan semakin meningkat. 3.

Masih ditemukan Balita Gizi Kurang dan Stunting Balita gizi kurang merupakan Balita yang memiliki berat badan kurang -2 SD menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U). Kondisi ini diharapkan untuk segera dapat diatasi dalam rangka mewujudkan pondasi sumber daya manusia yang berkualitas. Persentase balita yang mengalami gizi kurang berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2016 lebih tinggi (0,1 %) dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 9 %. Adapun permasalahan balita gizi kurang yang dihadapi antara lain : - Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memantau pertumbuhan berat badan balitanya secara rutin merupakan faktor penghambat dalam penemuan kasus.

42

- Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan balita yang berdampak terhadap pertumbuhan balita. Di Tahun 2016 Persentase Bayi Usia < 6 Bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar 70,7 %, mengalami penurunan sebesar 2,0 % dari Tahun 2015 Sebesar 72,7 %. Solusi dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain : - Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait. - Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat

tentang pentingnya

pemantauan

pertumbuhan balita - Melakukan sosialisasi IMD dan ASI eksklusif ke masyarakat, tokoh masyarakat, kader, petugas kesehatan di 9 Kab/Kota, lintas sektor dan lintas program 4.

Membuat surat edaran gubernur tentang pemberian ASI eksklusif pada usia 0-6 Bulan

Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu layanan Standar pelayanan merupakan ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang harus dimiliki oleh fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan itu antara lain : Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (Rumah Sakit dan Laboratorium Kesehatan) dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Puskesmas). Dalam menentukan standar pelayananan, akreditasi merupakan mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya tersebut. Setiap faskes yang ada memiliki sistem standar akreditasi yang berbeda-beda dalam menentukan standar pelayanan. Pada tahun 2016 persentase faskes yang memenuhi standar pelayanan melebihi target yang telah ditentukan. Jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2015, Capaian Indikator di Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 10,92 % dari capaian 2015 sebesar 26,20 %. Hal ini dipengaruhi oleh kesadaran tiap-tiap faskes baik itu FKTL (Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan) dan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) dalam melaksanakan akreditasi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Jumlah Puskesmas terakreditasi di tahun 2016 mencapai 33 Puskesmas (27,5 %) dari total 120 Puskesmas yang ada di Provinsi Bali, sedangkan Jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi di Bali pada Tahun 2016 mencapai 38 Rumah Sakit (70,37 %) dari Total 54 Rumah Sakit yang ada di Bali. Untuk Laboratorium Kesehatan perlu mendapat perhatian khusus dikarenakan

43

capaian di Tahun 2016 baru 3 laboratorium yang memenuhi standar ISO dan 1 Laboratorium yang terakreditasi KALK. Selain FKTP dan FKTL yang memenuhi standar, integrasi sistem jaminan kesehatan dari JKBM ke Jaminan Kesehatan Nasional juga merupakan upaya dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan 5.

Belum terpenuhinya Permenkes Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit sangat diperlukan penyempurnaan sistem perizinan dan klasifikasi Rumah Sakit baik itu Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta. Provinsi Bali mempunyai 15 Rumah Sakit Pemerintah, sampai tahun 2016 dari 15 Rumah Sakit Pemerintah yang ada Tipe A sebanyak 3

3.2. Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota. Dalam Renstra Kementrian Kesehatan tahun 2010-2014 diuraikan 8 sasaran strategis pembangunan kesehatan, yaitu : 1.

Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat.

2.

Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular.

3.

Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender.

4.

Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi resiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin.

5.

Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tingkat rumah tangga dari 50% menjadi 70%.

6.

Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan kepulauan (DTPK).

7.

Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.

8.

Seluruh kabupaten/kota melaksanakan standar pelayanan minimal (SPM). Rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah terakomodir dalam Rencana

Strategis Kementrian Kesehatan, demikian pula sebaliknya isu strategis Kementrian Kesehatan

44

sudah terakomodir di dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang disinergikan dengan Visi Misi Pemerintah Provinsi Bali

3.3.

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Bali memiliki letak yang strategis bagi pembangunan di berbagai sektor,

sehingga akan terjadi dinamisasi masyarakat baik dari dalam maupun luar wilayah. Kondisi demikian merupakan potensi besar terjadinya masalah-masalah kesehatan dimasa sekarang atau dimasa yang akan datang, sehingga diperlukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang unggul dan mampu mengatasi secara efektif dan efisien terhadap permasalahan kesehatan yang muncul di masyarakat. Dinas Kesehatan Provinsi Bali melalui Program Pengembangan Lingkungan Sehat, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat diharapkan mampu melindungi dan mengembangkan kesehatan masyarakat Provinsi Bali. 3.4.

Penentuan Isu Startegis Berdasarkan analisis pelayanan yang diuraikan diatas dan Isu Strategis pada Perubahan

RPJMD Provinsi Bali 2013-2018 maka ditetapkan Isu Strategis bidang kesehatan di Provinsi Bali adalah sebagai berikut: 1.

Masih Tingginya Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Balita

2.

Masih Tingginya kasus penyakit menular dan Kecenderungan Peningkatan Penyakit tidak menular.

3.

Integrasi Jaminan Kesehatan Bali Mandara kedalam Jaminan Kesehatan Nasional..

4. Masih ditemukan balita gizi kurang dan stunting serta masih rendahnya Konsumsi Garam Beryodium

45

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1.

Review Visi dan Misi RPJMD Dalam perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2013-2018 mengikuti

visi Pembangunan Daerah Jangka Menengah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 yaitu “BALI MANDARA” Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera Bali maju: Bali yang dinamis, Bali yang terus bergerak maju menurut dinamika pergerakan dan perkembangan dunia -

Maju dengan tetap menjunjung kesucian dan keiklasan demi tegaknya dharma

-

Maju harus tetap “metakshu” yang senantiasa meningkatkan kualitas dirinya sebagai daerah tujuan wisata yang handal, berkharisma dan religius

-

Modern menurut ukuran dan tuntutan nilai-nilai universal yang tidak menyimpang dan atau bertentangan dengan nilai-nilai agama Hindu serta adat istiadat Bali

Bali aman: Bali yang “dabdab” teratur sekala niskala, terhindar dari ancaman intervensi virusvirus ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita Karana (seperti terorisme, anarkisme dan virus non traditional threat lainnya Bali damai: Bali yang diselimuti atmosfer kesejukan lahir bathinserta selalu dalam tradisi “tis” dan kondusif, suasana “briyak-briyuk, pakedek pakenyem” Bali sejahtera: Bali yang “sukerta sekala niskala” sebagai diperolehnya kemajuan, keamanan dan kedamaian yang sejati Perwujudan Misi Pembangunan Provinsi Bali Jangka Menengah ditempuh melalui misi pembangunan daerah yaitu :

46

1. Mewujudkan Bali yang berbudaya, metakshu, dinamis, maju dan modern 2. Mewujudkan Bali yang aman, damai, tertib, harmonis, serta bebas dari berbagai ancaman 3. Mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir batín Untuk mewujudkan Visi dan Misi yang tertuang dalam Perubahan RPJMD 2013-2018 tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Bali berperan dan berkontribusi dalam tercapainya misi yang pertama yaitu mewujudkan Bali yang berbudaya, metakshu, dinamis, maju dan modern dan misi yang ketiga yaitu mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir batín. 4.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penegasan kembali visi dan misi RPJMD Provinsi Bali secara lebih detil, terinci, lebih tergambar dengan jelas yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kerangka kinerja pembangunan secara keseluruhan. Rumusan Tujuan dan Sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilhan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Tujuan Dinas Kesehatan Provinsi Bali sesuai dengan Misi pertama (1) dalam Perubahan RPJMD 2013-2018 adalah “Meningkatkan Mutu Pendidikan, Kesehatan, IPTEK, Peran Perempuan, Kelestarian Budaya Bali, Daya Saing, Kecerdasan Masyarakat Dalam Berpolitik dan Pemerintahan Yang Bersih dan Berwibawa. Dengan sasaran “Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat”. Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga berkontribusi dalam mencapai Misi ketiga (3) yang mempunyai tujuan “Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan), Pembangunan Bidang Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik. Dengan sasaran yang akan dicapai yaitu “Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial”

47

4.3.

Strategi dan Arah Kebijakan Untuk mencapai tujuan dan sasaran Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi

diperlukan strategi yang juga mengacu kepada strategi Perubahan RPJMD yaitu A. Mengembangkan Upaya-Upaya Preventif, Promotif, Kuratif yang seimbang dan berkesinambungan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan arah kebijakan : 1. Meningkatkan Upaya Pencegahan Primer (Edukasi dan Regulasi), Sekunder (Deteksi Dini dan Pengobatan Tepat) Maupun Pencegahan Tersier (Pembatasan Ketidakmampuan dan Rehabilitasi) Penyakit-Penyakit Menular Terutama HIV/AIDS, TBC, Demam Dengue dan Rabies 2. Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat 3. Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKI), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI). 4. Meningkatkan pengamatan (surveilans) terhadap emerging diseases seperti avian, influenza, SARS dan lain-lainnya. 5. Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer (edukasi dan regulasi), sekunder (deteksi dini dan pengobatan tepat) maupun pencegahan tersier (pembatasan ketidak mampuan dan rehabilitasi) penyakit-penyakit degeneratif. 6. Meningkatkan Akses dan Mutu Layanan Kesehatan. 7. Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga serta sarana dan prasarana kesehatan. B. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran dengan arah kebijakan : 1. Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan gizi kurang. 2.

Memantapkan Integrasi JKBM Dengan Sistem Jaminan Kesehatan

48

Tabel 4. 1 Keterkaitan Visi RPJPN, RPJPD dan RPJMD Provinsi Bali dan RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Bali Visi RPJPN 2005-2025

Visi RPJPD Provinsi Bali 2005-2025

Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur  Bangsa mandiri: bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri  Bangsa yang maju: - Sosial: sumber daya manusianya memiliki kepribadian bangsa, berakhlak mulia, dan berkualitas pendidikan yang tinggi. - Kependudukan: laju pertumbuhan penduduk yang lebih kecil; angka harapan hidup yang lebih tinggi; dan kualitas pelayanan sosial yang lebih baik - Ekonomi: tingkat pendapatan yang tinggi dan pembagiannya merata - Politik: sistem dan kelembagaan politik, termasuk hukum yang mantap  Bangsa yang adil: tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antarindividu gender, maupun wilayah  Bangsa yang makmur: bangsa yang sudah terpenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsa-bangsa lain di dunia

Bali Dwipa Jaya Berlandaskan Tri Hita Karana  Jayalah Pulau Bali berlandaskan nilainilai, norma, tradisi dan kearifan lokal Tri Hita Karana mengarah pada pencapaian terwujudnya Provinsi Bali dan masyarakat Bali yang lebih sejahtera lahir dan batin dengan pelaksanaan pembangunan yang mampu mengatasi dan mengurangi berbagai tantangan dan permasalahan yang ada dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimiliki yang dilandasi oleh nilai-nilai, norma, tradisi dan kearifan lokal(Tri Hita Karana) yang bersumber pada budaya Bali yang dijiwai oleh Agama Hindu

Visi RPJMD Provinsi Bali 2013-2018 Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera  Bali maju: Bali yang dinamis, Bali yang terus bergerak maju menurut dinamika pergerakan dan perkembangan dunia - Maju dengan tetap menjunjung kesucian dan keiklasan demi tegaknya dharma - Maju harus tetap “metakshu” yang senantiasa meningkatkan kualitas dirinya sebagai daerah tujuan wisata yang handal, berkharisma dan religius - Modern menurut ukuran dan tuntutan nilai-nilai universal yang tidak menyimpang dan atau bertentangan dengan nilai-nilai agama Hindu serta adat istiadat Bali  Bali aman: Bali yang “dabdab” teratur sekala niskala, terhindar dari ancaman intervensi virus-virus ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita Karana (seperti terorisme, anarkisme dan virus non traditional threat lainnya  Bali damai: Bali yang diselimuti atmosfer kesejukan lahir bathinserta selalu dalam tradisi “tis” dan kondusif, suasana “briyakbriyuk, pakedek pakenyem”  Bali sejahtera: Bali yang “sukerta sekala niskala” sebagai diperolehnya kemajuan, keamanan dan kedamaian yang sejati

VISI DINAS KES PROV BALI “Bali Sehat Menuju Bali Mandara”

49

Tabel 4. 2 Keterkaitan Misi RPJPN, RPJPD, RPJMD dan RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Bali Misi RPJPN 2005-2025

Misi RPJPD Provinsi Bali 2005-2025

Misi RPJMD Provinsi Bali 2013-2018

MISI DINAS KESEHATAN 2013-2018

1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila 2. Mewujudkan bangsa yang berdayasaing 3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari 7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional 8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional

1. Mewujudkan masy.Bali yang unggul dengan mengedepankan pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing melalui peningkatan pendidikan, kesehatan, penguasaan Iptek 2. Melestarikan kebudayaan daerah Bali dengan memperkuat jati diri dan adat istiadat masyarakat Bali melalui pemberdayaan kelembagaan, pemantapan aktivitas seni budaya dan penerapan nilai-nilai agama yang dijiwai oleh Agama Hindu sesuai dengan tuntutan jaman 3. Mewujudkan keamanan daerah dan masyarakat Bali yang berkeadilan serta demokratis dengan memperkuat sistem keamanan, meningkatkan peran masyakarat sipil, kesetaraan gender, budaya hukum, politik, dan memantapkan pelaksanaan otonomi daerah, serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik 4. Mewujudkan masyarakat Bali sejahtera dengan meningkatkan pembangunan bidang ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan pendapatan masyarakat 5. Mewujudkan pembangunan Bali yang lestari, handal dan merata dg meningkatkan keseimbangan sumberdaya alam dan kelestarian lingkungan hidup, mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah dan antar sektor, serta meningkatkan pembangunan infrastruktur termasuk kesiagaan untuk menghadapi 6. bencana alam

1. Mewujudkan Bali yang berbudaya, metakshu, dinamis, maju dan moderan 2. Mewujudkan Bali yang aman, damai, tertib, harmonis, serta bebas dari berbagai ancaman 3. Mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir batín

1. Memelihara, meningkatkan dan mengembangkan upaya kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Bali 2. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya Kesehatan. 3. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

50

Tabel 4. 3 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaram, Strategi dan Arah Kebijakan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali Visi : Bali Mandara, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera Misi I : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern

Tujuan Meningkatkan Mutu Pendidikan, Kesehatan, IPTEK, Peran Perempuan, Kelestarian Budaya Bali, Daya Saing, Kecerdasan Masyarakat Dalam Berpolitik dan Pemerintahan Yang Bersih dan Berwibawa

Sasaran Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Strategi Mengembangkan upaya-upaya preventif, promotif, kuratif yang seimbang dan berkesinambungan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Arah Kebijakan 1.

2.

3.

4.

5.

6. 7.

Meningkatkan Upaya Pencegahan Primer (Edukasi dan Regulasi), Sekunder (Deteksi Dini dan Pengobatan Tepat) Maupun Pencegahan Tersier (Pembatasan Ketidakmampuan dan Rehabilitasi) Penyakit-Penyakit Menular Terutama HIV/AIDS, TBC, Demam Dengue dan Rabies Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKI), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Meningkatkan pengamatan (surveilans) terhadap emerging diseases seperti avian, influenza, SARS dan lain-lainnya. Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer (edukasi dan regulasi), sekunder (deteksi dini dan pengobatan tepat) maupun pencegahan tersier (pembatasan ketidak mampuan dan rehabilitasi) penyakit-penyakit degeneratif. Meningkatkan Akses dan Mutu Layanan Kesehatan. Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga serta sarana dan prasarana kesehatan.

51

Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin

Tujuan Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan), Pembangunan Bidang Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik

Sasaran Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial

Strategi Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran

Arah Kebijakan 1. Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan gizi kurang. 2. Memantapkan Integrasi JKBM Dengan Sistem Jaminan Kesehatan

52

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali berisi ProgramProgram prioritas untuk mencapai visi misi pembangunan jangka menengah daerah urusan kesehatan dan untuk pemenuhan layanan perangkat daerah. Program-Program prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif dijabarkan kedalam kegiatan-kegiatan yang selanjutnya dijadikan acuan untuk penyusunan Rencana Kerja Tahunan SKPD. Untuk lebih jelasnya Program-Program prioritas dan kegiatan serta indikator kinerja, kelompok sasaran dan indikator kegiatan disajikan pada tabel 5.1 dan 5.2. Adapu programprogram prioritas dan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebagai berikut : 1.

Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Kegiatan : a Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Reproduksi b Peningkatan Kemampuan Pelayanan PONEK di Rumah Sakit c Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tentang PONEK di Rumah Sakit d Pelaksanaan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B) e Pelaksanaan Penjaringan Kesehatan Siswa

2.

Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kegiatan : a. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya

3.

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan : a. Pembinaan dan evaluasi UKBM b. Penggalangan Komitmen Kepada Desa, Dunia Usaha, dan Ormas Untuk Mendukung Program Kesehatan c. Dukungan Kab/Kota Untuk Mengeluarkan Kebijakan Publik Tentang PHBS d. Pembinaan dan evaluasi PHBS

53

4.

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Kegiatan: a. Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap pada bayi (usia 0-11 bulan) b. Pelaksanaan Imunisasi lanjutan c. Penanganan KLB d. Monitoring dan Evaluasi Kasus Rabies e. Penjaringan Kasus TB f. Pengobatan terhadap Penderita TB g. Pengendalian terhadap Penyakit DBD h. Pengendalian terhadap Penyakit Malaria i. Pelaksanaan Kewaspadaan Dini Penyakit menular j. Pelaksanaan Zero Survey pada Populasi Kunci k. Pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS melalui pembinaan, pelatihan, penilaian dan lomba l. Penemuan Kasus Pneumonia Pada Balita m. Penemuan Kasus Diare n. Penemuan Kasus Kusta

5.

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Kegiatan : a. Pelaksanaan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular di Puskesmas

6.

Pengembangan Lingkungan Sehat Kegiatan : a. Pelaksanaan Sosialisasi, Advokasi, Bintek dan Monev Kab/Kota Sehat b. Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi Pada TPM dan TTU Melaksanakan Inspeksi Sanitasi pada TPM dan TTU

7.

Program Pengawasan Obat dan Makanan Kegiatan : a. Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya .

54

8.

Standarisasi Pelayanan Kesehatan Kegiatan : a. Pembinaan Standar Pelayanan Kesehatan di FKTP b. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tentang PONED di Puskesmas c. Pembinaan Standar Pelayanan Kesehatan di FKTL d. Persiapan Pelaksanaan akreditasi FKTL e. Pelaksanaan Pembinaan Standar Pelayanan Lab Kesehatan f. Penyusunan laporan penyelenggaraan pembangunan kesehatan g. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan Laboratorium h. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di FKTL

9.

Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Kegiatan : a. Pengadaan alat-alat Rumah Sakit b. Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit c. Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah d. Pengadaan Mebeleur Rumah Sakit e. Pengadaan Bahan-Bahan Logistik Rumah Sakit f. Pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit dan Jaringan g. Pembangunan Rumah Sakit Kanker

10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Kegiatan : a. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi JKN b. Kemitraan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

11. Pengembangan Obat Asli Indonesia. Kegiatan : a. Pembinaan Pengobat Tradisional .

55

12. Program Obat dan Perbekalan kesehatan Kegiatan : a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.

13. Upaya Kesehatan Masyarakat. Kegiatan : a. Penguatan Jejaring pada Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

Selain Program Prioritas, Dinas Kesehatan Provinsi Bali mempunya Program pendukung yaitu : 14. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan : a. Pembinaan dan Akreditasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan b. Pendidikan dan Pelatihan Formal c. Pelaksanaan Pembentukan Wahana Praktek Lapangan d. Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan e. Pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan sesuai TNA f. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM (Dinas Kesehatan) g. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM (RSUD Bali Mandara)

15. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : a. Penyediaan jasa surat menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas d. Penyediaan jasa kebersihan kantor e. Penyediaan alat tulis kantor f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor h. Penyediaan Peralatan Gedung Kantor i. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan j. Penyediaan makanan dan minuman k. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam daerah

56

l. Upacara Keagamaan m. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 16. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor c. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor e. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur f. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor g. Pengadaan Alat - Alat Laboratorium Kesehatan h. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor i. Pengadaan peralatan gedung kantor

57

Tabel 5.1 Indikator Kinerja Program Dinas Kesehatan Provinsi Bali Visi : “Bali Mandara Jilid 2”, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No 1

Sasaran Meningkatnya derajat Kesehatan Masyarakat

Strategi Mengembangkan Upaya-upaya Preventif, Promotif, Kuratif yang Seimbang dan Berkesinambunga n dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Kebijakan Meningkatkan intensitas upayaupaya pencegahan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKI), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI).

Program 1. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Indikator Kinerja Program a. Angka kematian ibu (AKI). b. Persentase persalinan di fasilitas kesehatan c. Persentase Peningkatan Kemampuan Pelayanan PONEK di RS d. Persentase Pelaksanaan Monev Tentang PONEK di RS e. Persentase Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah f. Angka Kematian Bayi (AKB) g. Angka Kematian Balita (AKABA) h. Persentase Pelaksanaan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

Satuan

Kondisi 2016

Target

Ket

2017

2018

/100.000 KH %

78,7

90

90

IKU

97,49

99

-

%

31,25

35,4

-

%

31,25

35,4

-

%

99,7

85

-

/1000 KH /1000 KH %

6,01

10

10

IKU

6,83

12

10

IKU

35,4

37,5

-

58

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer (edukasi dan regulasi), sekunder (deteksi dini dan pengobatan tepat) maupun pencegahan tersier (pembatasan ketidak mampuan dan rehabilitasi) penyakit-penyakit degeneratif. Meningkatkan pengamatan (surveilans) terhadap emerging diseases seperti avian, influenza, SARS dan lain-lainnya.

Indikator Kinerja Program

Program

2. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

(GRSSI-B) Persentase desa siaga aktif b. Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10 % untuk dana UKBM c. Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan d. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) a.

a.

b.

c.

d.

e.

Angka Kematian Penyakit Menular Tertentu Persentase Bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap Persentase Batita yang mendapat imunisasi lanjutan Persentase KLB yang tertangani < 18 jam Persentase GHPR yang Ditangani

Satuan

Kondisi 2016

Target

Ket

2017

2018

%

93

88

-

%

18

30

-

Kebijaka n

3

3

-

%

76

80

81

%

0,13

<1

<1

%

92,5

100

100

%

51,51

86

-

%

100

100

-

%

100

100

-

IKU

59

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Indikator Kinerja Program

Program

Satuan

Kondisi 2016

Target

Ket

2017

2018

Sesuai SOP f.

g.

Meningkatkan Akses dan Mutu Layanan Kesehatan

4. Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Case Notification Rate Kasus TB

Angka Keberhasilan Pengobatan TB (Success Rate) h. Case Fatality Rate Penyakit DBD i. API (Annual Parasite Incident) Malaria j. Persentase sinyal kewaspadaan yang direspon k. Persentase Kasus HIV yang Diobati l. Persentase penemuan pneumonia balita m. Persentase cakupan pelayanan penyakit diare n. New case detection penyakit kusta a. Persentase Faskes yang memenuhi standar pelayanan b. Persentase FKTP yang melaksanakan

/100.000 pendu duk %

69

75

76

88

88

-

%

0,29

<1

<1

/100.000 pendu duk %

0,003

<1

-

51,9

90

-

%

59,57

50

52

%

5,32

2,05

-

%

89,20

100

-

%

1,3

<5

-

%

37,12

37

41

%

27,5

47,5

85

IKU

60

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

5. Pengembangan Lingkungan Sehat

Indikator Kinerja Program Pelayanan sesuai Standar c. Persentase FKTL yang melaksanakan pelayanan sesuai standar d. Persentase FKTL yang terakreditasi e. Persentase laboratorium kesehatan yang terakreditasi f. Persentase pencapaian sertifikasi ISO 17025, 2008 di UPT. Balai Labkes Provinsi Bali g. Persentase tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTL h. Persentase Ketersediaan data kesehatan di 9 kab/kota. a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan.

Satuan

Kondisi 2016

Target

Ket

2017

2018

%

70,37

90,7

100

%

70,37

98

-

%

3,6

20

-

%

0

100

100

%

80

80

-

%

100

100

-

%

33,33

66,66

77,77

61

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan Meningkatkan Jumlah, Mutu dan Penyebaran Tenaga Serta Sarana dan Prasarana Kesehatan

Indikator Kinerja Program

Program 6. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit ParuParu/Rumah Sakit Mata 7. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Satuan

Kondisi 2016

Target

Ket

2017

2018

a. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana rumah sakit sesuai standar

%

0

50

100

a.

%

94

98

100

%

100

100

-

%

100

100

-

Kab/kota

-

8

-

%

100

100

-

b.

c.

d.

e.

Persentase diklat yang terakreditasi. Persentase tersebarnya tenaga medis dan paramedis di Provinsi Bali Persentase pelaksanaan pendidikan kebidanan sesuai kompetensi. Jumlah wahana praktek lapangan yang terbentuk sebagai tempat praktek kegiatan pelatihan. Persentase penerapan hasil pelatihan peserta diklat yang dievaluasi.

Program Pendukung

62

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Indikator Kinerja Program

Program f.

8. Pengembangan Obat Asli Indonesia

a.

9. Obat dan Perbekalan Kesehatan

a.

b.

10. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

a.

b.

c.

Jumlah pelatihan formal yang diselenggarakan Persentase Pengembangan sistem pelayanan kesehatan alternatif dan komplementer di Puskesmas Persentase Penduduk Sakit yang Mendapat Layanan Obat Persentase Pengelolaan Alkes dan PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) Memenuhi Syarat di Fasilitas Kesehatan Persentase puskesmas yang melaksanakan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular Jumlah Desa yang memiliki posbindu PTM aktif Persentase puskesmas yang

Satuan

Kondisi 2016

Target

Ket

2017

2018

Pelatihan

5

6

-

%

30

60

75

%

100

100

100

%

-

-

50

Indikator Baru Menyesuaikan Perubahan Struktur Organisasi

%

88

92

100

IKU

desa

406

219

-

%

88

92

100

63

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Meningkatkan Upaya Pencegahan Primer (Edukasi dan Regulasi), Sekunder (Deteksi Dini dan Pengobatan Tepat) Maupun Pencegahan Tersier (Pembatasan Ketidakmampuan dan Rehabilitasi) Penyakit-Penyakit

Program

11. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 12. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 13. Upaya Kesehatan Masyarakat

14. Pengawasan Obat dan Makanan

Indikator Kinerja Program melaksanakan deteksi dini minimal 4 jenis penyakit tidak menular a. Persentase Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Persentase Kualitas Pemeliharaan Perlengkapan Gedung Kantor

Satuan

Kondisi 2016

Target 2017

2018

Ket

%

100

100

100

Program Pendukung

%

100

100

100

Program Pendukung

a. Persentase Pelaksanaan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu di Kab/Kota

%

33,40

56

67

a. Jumlah Sampel Makanan yang Diuji

Sampel

600

600

600

64

Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Indikator Kinerja Program

Satuan

Kondisi 2016

Target 2017

Ket

2018

Menular Terutama HIV/AIDS, TBC, Demam Dengue dan Rabies

Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin Tujuan : Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan), Pembangunan Bidang Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik No 1

Sasaran Berkurangnya Penduduk Miskin dan Penyandang Masalah Sosial

Strategi Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran

Kebijakan

Program

Memantapkan Integrasi JKBM dengan Sistem Jaminan Kesehatan

15. Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Meningkatkan Upaya Pencarian (case finding) Anak Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang

16. Perbaikan Gizi Masyarakat

Indikator Kinerja Program a. Persentase Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan a. Persentase Bumil Kek b. Persentase Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk

Satuan

Kondisi 2016

Target 2017

2018

Ket

%

80

90

90

%

3,23

9,4

9,2

IKU

%

9,1

12,3

12,1

IKU

65

Tabel 5.2 Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Kebutuhan Pendanaan Dinas Kesehatan Provinsi Bali .Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No 1

Sasaran Meningkatnya derajat Kesehatan Masyarakat

Strategi

Kebijakan

Program

Mengembangkan Upaya-upaya Preventif, Promotif, Kuratif yang Seimbang dan Berkesinambunga n dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Meningkatkan intensitas upayaupaya pencegahan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKI), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI).

1. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Uraian a. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Reproduksi.

Kegiatan Indikator Kegiatan Jumlah kab/kota yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas Persentase ibu hamil yang melaksanakan pemeriksaan kehamilan pertama (K1) Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan Atenatal Sesuai Standar 4 Kali (K4)

Kelompok Sasaran

Rp 529.849.416,00

Ibu Hamil, Bidan, Petugas Kab/Kota, Anak Sekolah, Sekolah, Pemegang Program PONEK di RSUD dan RS Swasta se-Bali, Tim PONEK di RSUD dan Swasta seBali, Pokja GRSSi-B RSUD dan RS Swasta se-Bali

Persentase Deteksi Dini

66

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian

Kegiatan Indikator Kegiatan Resiko Tinggi oleh Tenaga Kesehatan

Kelompok Sasaran

Rp

Persentase Deteksi Dini Resiko Tinggi oleh Masyarakat Persentase Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan Persentase peserta KB Aktif Persentase kunjungan bayi b. Peningkatan Kemampuan Pelayanan PONEK di Rumah Sakit

Jumlah Tim PONEK di Rumah Sakit yang ditingkatkan kemampuan teknisnya

105.200.000,00

c. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tentang

Jumlah Rumah Sakit yang di

34.812.000,00

67

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian PONEK di Rumah Sakit d. Pelaksanaan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B) e. Pelaksanaan Penjaringan Kesehatan Siswa

Kegiatan Indikator Kegiatan Monev PONEK

Kelompok Sasaran

Rp

Jumlah Rumah Sakit yang Melaksanakan GRSSI-B

193.688.300,00

Persentase siswa yang telah dilakukan penjaringan kesehatan (SD kelas 1, SMP kelas 7 dan SMA kelas 10)

500.000.000,00

Persentase siswa yang menjadi dokter kecil Persentase sekolah yang melaksanakan UKS Meningkatkan upaya-upaya pencegahan primer (edukasi

2. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Pembinaan dan evaluasi PHBS

Persentase Rumah Tangga yang berPHBS

2.105.675.820,00

Pemerintah, Masyarakat

68

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan dan regulasi), sekunder (deteksi dini dan pengobatan tepat) maupun pencegahan tersier (pembatasan ketidak mampuan dan rehabilitasi) penyakit-penyakit degeneratif.

Program

Uraian

b. Dukungan Kab/Kota Untuk Mengeluarkan Kebijakan Publik Tentang PHBS

Kegiatan Indikator Kegiatan Persentase Kebijakan Publik yang Berwawasan Kesehatan

Kelompok Sasaran

Rp 294.700.000,00

Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki Kebijakan PHBS

c. Pembinaan dan evaluasi UKBM

Persentase Desa Siaga Aktif

283.700.000,00

Persentase Posyandu Aktif Persentase Peningkatan Pendonor Aktif

d. Penggalangan Komitmen Kepada Desa, Dunia Usaha, dan Ormas Untuk Mendukung Program Kesehatan

Persentase Organisasi Kemasyarakatan yang Memanfaatkan Sumber Dayanya Untuk Mendukung Kesehatan (12

191.344.000,00

69

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian

Kegiatan Indikator Kegiatan Ormas)

Kelompok Sasaran

Rp

Persentase Dunia Usaha yang Memanfaatkan CSR nya Untuk Program Kesehatan (8 CSR) Persentase Desa yang Memanfaatkan Dana Desa 10 % Untuk UKBM Meningkatkan pengamatan (surveilans) terhadap emerging diseases seperti avian, influenza, SARS dan lain-lainnya.

3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

a.

Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap pada bayi (usia 0-11 bulan)

Persentase anak usia 0-11 yang mendapat imunisasi dasar lengkap

164.628.784,00

b.

Pelaksanaan Imunisasi lanjutan

Persentase anak dibawah tiga tahun yang mendapat imunisasi lanjutan

75.000.000,00

PNS, Siswa, Masyarakat, Pemerintah, Bayi, Ibu Hamil, Anak Sekolah

70

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian

Kegiatan Indikator Kegiatan persentase anak usia sekolah dasar yang mendapat imunisasi

Kelompok Sasaran

Rp

c.

Penanganan KLB

Persentase KLB yang ditangani < 18 Jam

30.000.000,00

d.

Monitoring dan Evaluasi Kasus Rabies

Persentase Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) Yang Ditangani Sesuai SOP

5.692.190.838,00

e.

Penjaringan Kasus TB

Persentase Kasus TB yang Ternotifikasi

429.603.496,00

f.

Pengobatan terhadap Penderita TB

Angka Keberhasilan Pengobatan TB

785.750.000,00

g.

Pengendalian terhadap Penyakit DBD

Persentase desa dengan Angka Bebas Jentik > 95 %

881.184.208,00

71

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian

h.

Kegiatan Indikator Kegiatan Angka Kematian Kasus Penyakit DBD

Rp

Pengendalian terhadap Penyakit Malaria Pelaksanaan Kewaspadaan Dini Penyakit menular Pelaksanaan Zero Survey pada Populasi Kunci

Angka Kesakitan Penyakit Malaria

391.567.000,00

Persentase sinyal kewaspadaan yang direspon Persentase IMS dan HIV pada populasi kunci

30.000.000,00

Pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS melalui pembinaan, pelatihan, penilaian dan lomba Penemuan Kasus Pneumonia Pada Balita

Persentase kader peduli HIV/AIDS yang telah dilatih

1.841.840.000,00

Persentase kasus pneumonia yang tertangani

23.242.000,00

m. Penemuan Kasus Diare

Persentase kasus diare yang tertangani

23.652.000,00

n.

Prevalensi kasus kusta

37.800.000,00

i.

j.

k.

l.

Penemuan Kasus Kusta

Kelompok Sasaran

295.952.000,00

72

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan Meningkatkan Akses dan Mutu Layanan Kesehatan

Program 4. Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Uraian a.

Pembinaan Standar Pelayanan Kesehatan di FKTP

Kegiatan Indikator Kegiatan Jumlah tenaga kesehatan teladan yang dievaluasi

Kelompok Sasaran

Rp 1.059.219.500,00

Jumlah puskesmas berprestasi yang dievaluasi Persentase pelayanan kesehatan di 9 kab/kota b.

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tentang PONED di Puskesmas

Jumlah Puskesmas yang Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Mampu PONED

42.262.400,00

c.

Pembinaan Standar Pelayanan Kesehatan di FKTL

Jumlah Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan (FKTL) yang memenuhi standar pelayanan

724.892.000,00

Aparatur, Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Laboratoriu m Kesehatan, Klinik dan Lainnya), Dinas Kesehatan Kab/Kota, Lintas Sektor/Progr am, Organisasi Profesi, Puskesmas

Jumlah Fasilitas

73

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian

Kegiatan Indikator Kegiatan Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL) yang memiliki sistem rujukan sesuai pedoman

Kelompok Sasaran

Rp

Jumlah RS di Kab/Kota se Bali yang terevaluasi hak dan kewajibannya sesuai dengan tupoksi BPRS Provinsi Bali d.

Persiapan Pelaksanaan akreditasi FKTL

Jumlah FKTL yang terakreditasi

208.290.000,00

e.

Pelaksanaan Pembinaan Standar Pelayanan Lab Kesehatan

Persentase Lab Kesehatan yang terakreditasi

25.280.000,00

f.

Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan Laboratorium

Persentase Pencapaian Standar Akreditasi ISO

2.463.679.602,00

74

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian g.

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di FKTL

Kegiatan Indikator Kegiatan Tersusunnya instrumen tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTL

Kelompok Sasaran

Rp 123.510.000,00

Tersusunnya Laporan Monev Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di FKTL h.

Penyusunan laporan penyelenggaraan pembangunan kesehatan

Jumlah Buku Lakip

473.430.156,00

Jumlah Buku Profil Kesehatan Jumlah Dokumen LKPJ Jumlah Dokumen LPPD

75

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian

Kegiatan Indikator Kegiatan Jumlah Dokumen Laporan Pelaksanaan Program/Kegiatan

Kelompok Sasaran

Rp

Jumlah Buku Sarana Kesehatan 5. Pengembangan Lingkungan Sehat

Meningkatkan Jumlah, Mutu dan Penyebaran Tenaga Serta Sarana dan Prasarana Kesehatan

6. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-

a.

Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi Pada TPM dan TTU

Persentase TTU dan TPM di Kab/Kota yang Memenuhi Syarat Kesehatan

719.657.208,00

b.

Pelaksanaan Sosialisasi, Advokasi, Bintek dan Monev Kab/Kota Sehat

Persentase Kab/Kota yang Telah Dilakukan Sosialisasi dan Advokasi Kab/Kota sehat

75.930.000,00

a.

Pengadaan alat-alat Rumah Sakit

Persentase Tersedianya Sarana dan Prasarana Alatalat Rumah Sakit Sesuai Standar RS Kelas B

126.848.266.631,00

Kab/Kota di Provinsi Bali, Tempattempat umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

Masyarakat

76

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program Paru/Rumah Sakit Mata

Uraian

Kegiatan Indikator Kegiatan Persentase Tersedianya ObatObat Rumah Sakit Sesuai Kebutuhan

Kelompok Sasaran

Rp

b.

Pengadaan ObatObatan Rumah Sakit

6.725.000.000,00

c.

Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah

Jumlah Mobil Ambulance/Jenaz ah Yang Memenuhi Standar

2.500.000.000,00

d.

Pengadaan Mebeleur Rumah Sakit

Persentase Tersedianya Mebeleur Rumah Sakit

8.893.194.000,00

e.

Pengadaan BahanBahan Logistik Rumah Sakit

Persentase Tersedianya Logistik Rumah Sakit Sesuai Kebutuhan

771.350.000,00

f.

Pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit dan Jaringan

Terpenuhinya Layanan Rumah Sakit dengan Menggunakan SIM RS

17.062.529.274,00

g.

Pembangunan Rumah Sakit Kanker

Tersedianya tim

500.000.000,00

77

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

7. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Uraian

a.

Pembinaan dan Akreditasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

Kegiatan Indikator Kegiatan konsultan untuk pembangunan layanan kanker terpadu Persentase Institusi Diknakes dan Pelatihan Bidang Kesehatan yang Dibina/Terakredit asi

Kelompok Sasaran

Rp

93.923.020,00

Mahasiswi kebidanan, tenaga kesehatan, aparatur

Persentase Kab/Kota Yang Melaksanakan Pembinaan Dalam Rangka Sertifikasi Tenaga Kesehatan b.

Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM (Dinas Kesehatan) :

Jumlah Tersebarnya tenaga medis dan paramedis di Provinsi Bali

6.487.664.568,00

c.

Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM (RSUD Bali

Jumlah Pemenuhan Kebutuhan SDM

21.548.207.332,00

78

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian Mandara)

8. Pengembangan Obat Asli Indonesia

Kegiatan Indikator Kegiatan di RSUD Bali Mandara

Rp

d.

Pendidikan dan Pelatihan Formal

Persentase kelulusan peserta didik

2.432.383.476,00

e.

Pelaksanaan Pembentukan Wahana Praktek Lapangan

Persentase kab/kota yang memiliki wahana praktek lapangan kegiatan pelatihan

1.255.000,00

f.

Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan

Persentase pelatihan yang sesuai kebutuhan

5.463.600,00

g.

Pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan sesuai TNA

Persentase pelatihan sesuai hasil TNA

485.131.400,00

Jumlah kab/kota yang melaksanakan pembinaan terhadap penyehat/pengoba t tradisional di masyarakat

440.320.160,00

a. Pembinaan Pengobat Tradisional

Kelompok Sasaran

Pengobat/Pe nyehat tradisional dan masyarakat

79

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian

9. Obat dan Perbekalan Kesehatan

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

10. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

a. Pelaksanaan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular di Puskesmas

Kegiatan Indikator Kegiatan Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Persentase Puskesmas yang melaksanakan IVA

Kelompok Sasaran

Rp 410.266.268,00

Masyarakat

817.714.392,00

Masyarakat, Puskesmas di 9 Kab/Kota

Jumlah Desa yang Memiliki Pos Pembinaan Terpadu Aktif 11. Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan jasa surat menyurat

Persentase Pelaksanaan Kegiatan Surat Menyurat

55.635.000

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Persentase Ketersediaan Telepon, Air dan Listrik

3.980.230.000

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

Persentase Terpeliharanya Kendaraan Dinas

3.510.174.002

Aparatur

80

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian dinas

Kegiatan Indikator Kegiatan dan Samsat

Kelompok Sasaran

Rp

Penyediaan jasa kebersihan kantor

Persentase Pelaksanaan Kegiatan Kebersihan Gedung dan Kantor

3.653.796.498

Penyediaan alat tulis kantor

Persentase Pelaksanaan Kegiatan ATK

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Persentase Pelaksanaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Persentase Terpenuhinya Kebutuhan Alat Listrik

389.995.500

Penyediaan Peralatan Gedung Kantor

Persentase Ketersediaan Peralatan Gedung Kantor

276.250.000

Penyediaan bahan

Jumlah Bahan

67.988.600

533.368.150

1.070.520.500

81

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian bacaan dan peraturan perundang-undangan

12. Peningkatan Sarana dan Prasarana

Kegiatan Indikator Kegiatan Bacaan dan Peraturan PerundangUndangan

Kelompok Sasaran

Rp

Penyediaan makanan dan minuman

Jumlah Tersedianya Makanan dan Minuman Rapat

215.075.000

Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam daerah

Persentase Pelaksanaan Koordinasi dan Monitoring dan Evaluasi

1.795.003.000

Upacara Keagamaan

Persentase Pelaksanaan Upacara Keagamaan

200.000.000

Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Persentase tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor

377.938.076

Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Persentase Peningkatan

3.247.550.000

Aparatur

82

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Uraian

Aparatur

Kegiatan Indikator Kegiatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kelompok Sasaran

Rp

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Persentase Pemeliharaan Gedung Kantor

418.325.000

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

Jumlah Pemeliharaan Perlengkapan Gedung Kantor

513.055.592

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Jumlah Pemeliharaan Almari dan Sofa

312.250.000

Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur

Jumlah Pemeliharaan Almari dan Sofa

18.500.000

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor

Persentase tersedianya sistem aplikasi SIAKAD untuk keperluan kependidikan

75.000.000

Pengadaan Alat - Alat Laboratorium Kesehatan

Persentase alatalat laboratorium kesehatan yang

1.907.685.700

83

.Misi 1 : Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan : Meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, IPTEK, peran perempuan, kelestarian budaya bali, daya saing, kecerdasan masyarakat dalam berpolitik dan pemerintahan yang bersih serta berwibawa No

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Meningkatkan Upaya Pencegahan Primer (Edukasi dan Regulasi), Sekunder (Deteksi Dini dan Pengobatan Tepat) Maupun Pencegahan Tersier (Pembatasan Ketidakmampuan dan Rehabilitasi) Penyakit-Penyakit Menular Terutama HIV/AIDS, TBC, Demam Dengue dan Rabies

Program

Uraian

Kegiatan Indikator Kegiatan memadai

Kelompok Sasaran

Rp

Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Jumlah Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor

221.481.000

13. Upaya Kesehatan Masyarakat

a.

Penguatan Jejaring pada Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

Kabupaten/Kota yang melaksanakan SPGDT di Bali

233.200.000,00

Pemegang program SPGDT di 9 Kab/Kota

14. Pengawasan Obat dan Makanan

a.

Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

Persentase Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

209.680.000,00

Sarana produsen, distributor, pedagang makanan, puskesmas

84

Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin Tujuan : Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan), Pembangunan Bidang Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik No 1

Sasaran Berkurangnya Penduduk Miskin dan Penyandang Masalah Sosial

Strategi Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran

Kebijakan Memantapkan Integrasi JKBM dengan Sistem Jaminan Kesehatan

Meningkatkan Upaya Pencarian (case finding) Anak Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang

Program 15. Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

16. Perbaikan Gizi Masyarakat

Uraian

Kegiatan Indikator Kegiatan Persentase kab/kota yang memiliki tim MONEV dan pertimbangan klinis aktif

a.

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi JKN

b.

Kemitraan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Persentase Pengelolaan Keuangan yang Transparan dan Akuntabel Melalui Program JKBM

a.

Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya

Persentase ibu hamil kurang energi kronis (KEK) yang mendapat PMT

Kelompok Sasaran

Rp 213.384.000,00

Pemerintah dan Masyarakat

91.249.633.724,00

Masyarakat

571.890.000,00

Remaja Putri, Pemerintah, Masyarakat, Ibu Hamil, Bayi, Balita

Persentase balita kurus yang mendapat PMT Persentase bayi

85

Misi 3 : Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin Tujuan : Meningkatkan Daya Beli dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh, Pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga, Serta Industri Pengolahan Hasil (Pertanian, Kelautan, Perikanan), Pembangunan Bidang Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata Yang Saling Mendukung Serta Pengembangan Prasarana dan Sarana Publik baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif Persentase remaja putri yang mendapat Tablet Tambah Darah Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah minimal 90 Tablet

86

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU KE RPJMD

Penetapan indikator kinerja SKPD bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi SKPD yang juga mendukung dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Indikator kinerja SKPD secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes). Suatu indikator kinerja SKPD dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja SKPD berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan. Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode 2013-2018 yang telah direncanakan. Hal ini menuntut adanya berbagai indikator kinerja SKPD terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Ukuran keberhasilan suatu SKPD membutuhkan indikator yang mampu menggambarkan tujuan dan sasaran Pemerintahan Daerah tersebut. Indikator kinerja dimaksud juga diperlukan oleh publik dalam rangka perwujudan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Kerterkaitan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada capaian kinerja penyelenggaraan urusan Pemerintahan Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 6.1

87

Tabel 6.1 Keterkaitan Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali

No

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

1

Angka kematian bayi

2

Angka usia harapan hidup

3

Balita gizi buruk

4

Rasio posyandu per satuan balita

5 6

7 8

Target dan Realisasi Capaian Kinerja Setiap Tahun Kondisi Awal

2014

2015

2016

2017*

Target

Realisasi

Target

Realisasi

Target

Realisasi

Target

29

15

5,9

15

5,7

12

6,01

10

10

70,78

70,80 70,84 1,5%

71,19

71,35 99 bayi

71,51 71,58 1,3%

n/a

96 bayi

71,09 71,14 1,4%

102 bayi

71,51 71,58 1,2%

71,51 71,58 1,2%

14,038

1,460

14,038

1,470

14,038

1,47

14,038

14,038

86 bayi (1.7%) 14,038

Realisasi

2018* Target

a. Rasio puskesmas/1000 pddk

0,030

0,030

0,029

0,030

0,029

0,031

0,029

0,031

0,031

b. Rasio poliklinik/1000 pdk

0,032

0,032

0,011

0,032

0,021

0,032

0,021

0,033

0,033

c. Rasio Pustu/1000 pddk

0,13

0,13

0,125

0,13

0,125

0,13

0,125

0,131

0,131

Rasio rumah sakit per satuan penduduk/1000 pddk Rasio dokter per satuan penduduk

0,013

0,013

0:13

0,013

0,12

0,014

0,012

0,014

0,014

a. Rasio dokter Spesialis/100.000 pddk b. Rasio dokter umum/100.000 pddk c. Rasio dokter gigi/100.000 pddk Rasio tenaga medis/100.000 penduduk Cakupan komplikasi kebidanan yang tertangani

9,32

9,32

18,32

9,321

27,2

9,322

27,2

9,323

9,323

23,77

23,77

27,9

23,775

27,2

23,78

27,2

23,79

23,79

7,91

7,91

7,7

7,915

9,1

7,92

9,1

7,925

7,925

40,99

41,000

146.600

41,050

149.400

41,100

149,4

41,150

41,150

65,15

80%

76,39%

80%

75,00%

80%

72,4%

80%

80%

88

Realisasi

No

9

ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

14

Cakupan pertolongan persalinan ditolong tenaga kesehatan Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan balita gizi buruk tertangani Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA(%) a. Angka notifikasi kasus (Case Notification Rate - CNR) per 100.000 pnddk c. Success Rate (Angka Keberhasilan Pengobatan SR) per 100.000 pnddk Cakupan penemuan dan penanganan penderitan DBD Cakupan Pengguna JKBM

15

Cakupan kunjungan puskesmas

10

11 12

13

Target dan Realisasi Capaian Kinerja Setiap Tahun Kondisi Awal

2014

2015

2016

2017* Realisasi

2018*

Target

Realisasi

Target

Realisasi

Target

Realisasi

Target

Target

95,73

100%

97,54%

100%

95,50%

100%

96,96%

100%

100%

96,21%

100%

98,50%

100%

98,70%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

78%

78%

60%

78%

56%

70%

59,40%

70%

70%

69%

72%

74%

73%

69,30%

74%

73%

75%

76%

88%

85%

88%

86%

88,52%

87%

84,20%

88%

89%

100

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

58,19

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

62,35%

62,35%

100%

62,40%

100%

62,50%

100%

62,60%

62,60%

*Sedang Berjalan

89

Realisasi

BAB VII PENUTUP

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan yang berpedoman pada Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Bali dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Bidang Kesehatan. Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2013-2018 diharapkan dapat dijadikan sebagai: 1. Acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2. Pedoman dalam penyusunan Renstra dan Renja Dinas Kesehatan kabupaten/kota 3. Menciptakan perencanaan pembangunan kesehatan yang menjamin terwujudnya sinergisitas, keterpaduan dan sinkronisasi dengan arah pembangunan kesehatan kabupaten/kota se-Bali serta terintegrasi dengan arah pembangunan kesehatan nasional. 4. Acuan dan arahan dalam menentukan kebijakan program dan kegiatan pembangunan kesehatan pada tingkat regional. 5. Acuan dan arahan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan kesehatan dan penyelengaraan pemerintahan di Provinsi Bali.

90

PEMERINTAH PROVINSI BALI

DINAS KESEHATAN e-mail : diskes@baliprov. go.id Jl Melati Nomor 20, Telp. (0361) 222412, Fax. (0361) 234922 Denpasar – Bali 80233

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI NOMOR 188/10093/ Sunprogevapor.Dikes TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI 2013 - 2018 KEPALA DINAS KESEHATAN Menimbang :

a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 84 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota menjadi pedoman penetapan Renstra SKPD dan penyusunan RKPD, serta dijadikan instrumen evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah; b. bahwa untuk melaksanakan Diktum Keempat Keputusan Gubernur Bali Nomor 1399/04- A/HK/2017, tanggal 4 Juli 2017 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Provindi Bali Tahun 20132018, perlu menetapkan Keputusan Kepala Perangkat Daerah tentang Penetapan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4871); 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017; 12. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 6); 13. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 10 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 8); 14. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 1); 14. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2017 Nomor 2); 15. Keputusan Gubernur Bali Nomor 1399/04-A/HK/2017 Tahun 2017 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Provinsi Bali Tahun 20132018. MEMUTUSKAN: Menetapkan

:

KESATU

Menetapkan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

:

KEDUA

:

Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali merupakan acuan yang digunakan oleh setiap unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk menyusun rencana kerja dan rencana kinerja tahunan.

KETIGA

:

Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

KEEMPAT :

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Denpasar pada tanggal : 7 Juli 20172 8 Maret 2009 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

dr.KETUT SUARJAYA,MPPM Pembina Utama Madya NIP.196201151987101001

PEMERINTAH PROVINSI BALI

DINAS KESEHATAN e-mail : diskes@baliprov. go.id Jl Melati Nomor 20, Telp. (0361) 222412, Fax. (0361) 234922 Denpasar – Bali 80233

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI NOMOR 188/10092/Sunprogevapor.Dikes TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TEKNIS PENYUSUNAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI KEPALA DINAS KESEHATAN Menimbang :

a. bahwa untuk menyelaraskan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 perlu menyusun Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) pada Dinas Kesehatan Provinsi Bali; b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a perlu membentuk Tim Teknis Penyusunan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali tentang pembentukan dan susunan keanggotaan tim teknis penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4871); 9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 6); 13. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 1); 14. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 10 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 8); 15. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 12 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 12); 16 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2017 Nomor 2); 17. Peraturan Gubernur Bali Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penugasan Kepada Pemimpin Perangkat Daerah untuk Menandatangani Keputusan tentang Pembentukan Tim/Panitia dan Kelompok Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali (Berita Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 2); 18. Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 103 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Bali. MEMUTUSKAN: Menetapkan

:

KESATU

Menetapkan Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Tim Teknis Penyusunan Revisi Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

:

KEDUA

:

Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu mempunyai tugas : a. menghimpun materi-materi yang terkait dengan pelaksanaan dalam penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali; b. mengolah materi-materi dimaksud diatas dan menyusun Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali; c. menggandakan dan menyampaikan hasil Perubahan dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) kepada Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi Bali; dan d. melaporkan hasil kerja Tim Teknis kepada Gubernur melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

KETIGA

:

Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

KEEMPAT :

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Denpasar pada tanggal : 20 Pebruari 2017 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

dr.KETUT SUARJAYA,MPPM Pembina Utama Madya NIP.196201151987101001

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI NOMOR 188/10092/Sunprogevapor.Dikes TANGGAL 20 Pebruari 2017 /02-C/HK/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TEKNIS PENYUSUNAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

Susunan Keanggotaan Tim Teknis Penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Bali adalah sebagai berikut : Penanggung Jawab Ketua

: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali : Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Sekretaris

: Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan

Anggota

: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Kepala Seksi Kefarmasian Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Perpekalan Kesehatan Rumah Tangga Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kepala Sub Bagian Keuangan

19.

2 (dua) Orang Staf pada Sub. Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan: 1). Ni Luh Putu Lely Karnia Dewi,SKM,MHKes 2). Naning Krisyuli Astuti,S.Kep.Ns,MAP

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

dr.KETUT SUARJAYA,MPPM Pembina Utama Madya NIP.196201151987101001